JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI BUKU AJAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA PERHITUNGAN KIMIA Mahmud1), Fauziah Harsyah 2), Ajat Sudrajat3) 2) Alumni Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan, 1,3) Dosen Jurusan Kimia FMIPA dan Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan Jalan W.Iskandar Psr. V, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, 20221 Email:
[email protected] Abstract This study aimed to know: (1) The differences of the students’ study results in chemistry by using cooperative problem based learning with integration of using text book in senior high school which developed by learning using cooperative problem based learning in students text book. (2) The cooperative problem based learning with the integration of senior text book could improve the students’ results in chemistry. (3) The differences would increase the study result especially for students in chemistry which learnt by cooperative problem based learning integration students text book developed by learning using cooperative based learning for students text book. (4) The cooperative problem based learning integration with senior text book developed with the students’ value characteristic. (5) The relation of students’ characters with the result in chemistry by using cooperative problem based learning integration chemistry text book in senior high school that had been developed. The population in this study was senior students of X MMS in Batubara district for second semester in 2014/2015 that learning by curriculum 2013. The sampling method was purposive sampling. The samples in this study were 5 schools in Batubara divided into two classes in every school. The experiment class learnt by using cooperative problem based learning which integration with chemistry text book in senior that had been developed and the experiment class II using cooperative problem based learning which integration student chemistry text book in the school. The instruments in this study were objection test of the result study and the observation paper from the student character. The data were analyzed by using Compare Means – Independent Samples T- test programme SPPS 16.0. The result of this study showed for first hypothes, third and five showed Sig. < α (0,000 < 0,05). Second hypothes showed the value in gain range 51%. So that, the cooperative problem based learning integration chemistry text book for senior that had been developed could increase study result in chemistry subject. The fourth hypotes showed high range. Keywords: Cooperative Problem Based Learning, Text Book, Character, Report (Result Study).
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan hasil belajar siswa dalam kimia dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif dengan integrasi penggunaan buku teks di sekolah menengah atas yang dikembangkan dengan belajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif dalam buku teks siswa. (2) Pembelajaran berbasis masalah kooperatif dengan integrasi buku teks SMA yang bisa Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
107
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
meningkatkan hasil siswa dalam kimia. (3) Perbedaan-perbedaan yang akan meningkatkan hasil belajar terutama bagi siswa dalam kimia yang dipelajari dengan buku teks siswa integrasi pembelajaran berbasis masalah kooperatif yang dikembangkan dengan pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif untuk buku teks siswa. (4) Integrasi pembelajaran berbasis masalah kooperatif dengan buku teks SMA yang dikembangkan dengan nilai karakteristik siswa. (5) Hubungan karakter siswa dengan hasil dalam kimia dengan menggunakan buku teks kimia integrasi pembelajaran berbasis masalah kooperatif di SMA yang telah dikembangkan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA X MMS di Kabupaten Batubara untuk semester kedua di 2014/2015 yang belajar dengan kurikulum 2013. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 sekolah di Batubara yang dibagi menjadi dua kelas di setiap sekolah. Kelas eksperimen belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah kooperatif yang integrasi dengan buku teks kimia di atas yang telah dikembangkan dan kelas eksperimen II menggunakan masalah kooperatif pembelajaran berdasarkan buku teks yang kimia siswa integrasi di sekolah. Instrumen dalam penelitian ini adalah uji keberatan dari hasil belajar dan lembar observasi dari karakter siswa. Cara analisis data dilakukan dengan menggunakan Compare Means – Independent Samples T- test programme SPPS 16.0. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk hipotesis pertama, ketiga, dan lima menunjukkan Sig. < α (0,000 <0,05). Hipotesis kedua menunjukkan nilai di kisaran gain 51%. Sehingga, integrasi pembelajaran buku teks kimia SMA berbasis masalah kooperatif yang yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran kimia. Hipotesis keempat menunjukkan kisaran tinggi. Kata kunci: Pembelajaran berbasis masalah kooperatif, buku teks, karakter, laporan (hasil belajar). A. Pendahuluan Pembelajaran kimia yang sering dilaksanakan di SMA lebih didominasi oleh guru sehingga siswa cenderung hanya pasif mendengarkan dan menerima pemahaman yang hanya bersifat verbalistik yang akibatnya siswa sulit memahami dan mengaplikasikan kosep serta teori yang diberikan guru dalam kehidupan sehari- hari (Nurhadi, 2004). Pada materi perhitungan kimia tidak jarang masih ditemukan adanya miskonsepsi siswa pada materi pokok stoikiometri atau perhitungan kimia. Miskonsepsi yang terjadi disebabkan oleh keterbatasan kemampuan siswa menggunakan konsep matematika dalam stoikiometri reaksi. Perhitungan kimia ini membutuhkan keterampilan siswa dalam menghitung dan menerapkan rumus yang tepat. Sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan bahwa kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah, konsep kimia, dan perhitungan. Oleh sebab itu untuk penyajian materi yang menarik, guru harus memiliki kemampuan dan mengembangkan model mengajarnya sedemikian rupa sehinggga melibatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Selama ini pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah, hanya terfokus pada tuntutan penguasaan kompetensi siswa terhadap bahan ajar (matter contents), sedangkan nilai-nilai karakter anak didik kurang menjadi perhatian guru, sehingga pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah mengalami ketimpangan dalam usaha untuk mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Selain model pembelajaran yang harus mengalami inovasi yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter siswa, buku ajar yang merupakan media dalam proses pembelajaran yang digunakan terutama buku ajar kimia di SMA/MA kurikulum 2013 belum ada yang Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
108
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
memasukan nilai-nilai karakter masuk dalam rumusan Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar sesuai dengan Kurikulum 2013 yang berbasis pendidikan karakter, akibatnya pendidikan yang dilaksanakan selama ini menghasilkan anak didik yang pandai dan berilmu, namun kurang memiliki karakter yang baik. Bertolak dari apa yang telah diuraikan di atas, kaitan antara hasil belajar kimia dan tumbuhkembang nilai-nilai karakter siswa sangat erat hubungannya dengan keterpaduan dan ketepatan dalam penggunaan model mengajar oleh seorang guru dan penggunaan buku ajar. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah Terintegrasi Buku Ajar dalam Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa pada Perhitungan Kimia.”.Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah : 1. Menentukan perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. 2. Menentukan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. 3. Menentukan perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. 4. Menentukan tumbuhkembangnya nilai- nilai karakater siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. 5. Menentukan hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
B. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada lima Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Adapun sekolah- sekolah tersebut yaitu SMA Mitra Inalum, SMA Negeri 1 Sei Suka, SMA Citra Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras dan SMA Negeri 1 Air Putih. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/ 2015 sekitar bulan Februari sampai April. Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA kelas X Matematika Sains di Kabupaten Batubara pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 yang diajarkan dengan materi kurikulum 2013. Sampel penelitian diambil secara purposive yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti. Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti adalah kelima sekolah tersebut merupakan sekolah favorit dengan jumlah siswa dan kelas yang banyak, sehingga memudahkan peneliti memilih sampel. Maka siswa yang diteliti sebagai sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Matematika Sains pada semester genap Tahun Ajaran 2014/2015 di SMA Mitra Inalum, SMA Negeri 1 Sei Suka, SMA Citra Medang Deras, SMA Negeri 1 Medang Deras dan SMA Negeri 1 Air Putih. Setiap sekolah banyaknya sampel yaitu masing- masing dua kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
109
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Jenis penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek yaitu siswa. Penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian pengembangan yang dimaksud adalah pada tahun 2013 penelitian menghasilkan model CPBL dan pada 2014 dihasilkan buku ajar. Penelitian ini mengimplementasikan dan mengembangkan kedua hasil sebelumnya tersebut. Rancangan penelitian diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. No 1
Sampel Kelas E I
2
Kelas E II
Pretest Perlakuan Postest T1 X1 T2 T1
X2
T2
Keterangan : T1 = Pemberian Pretest T2 = Pemberian Postest X1 = Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. X2 = Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Adapun variabel yang terlibat dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel Bebas (X) yakni model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Variabel Terikat (Y) yakni hasil belajar kimia siswa pada materi pokok perhitungan kimia dan karakter mulia siswa. Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan peneliti dalam suatu penelitian. Agar pelaksanaan penelitian menjadi baik, maka disusun prosedur penelitian seperti yang diperlihatkan pada Gambar 1. sebagai berikut:
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
110
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Populasi
Sampel
EKS I Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan.
Pre-Test
Observasi 5 karakter (Komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab, toleransi)
EKS II Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa
Post-test
Pengumpulan Data
Analisis data
Kesimpulan
Gambar 1. Prosedur Penelitian Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk melihat 5 karakter siswa dan tes objektif untuk mengukur hasil belajar siswa. Untuk tes objektif sebelum digunakan dilakukan analisis komponen-komponen utama dari tiap-tiap butir soal yang meliputi: (1) validitas; (2) tingkat kesukaran tes; (3) daya beda;(4) reliabilitas tes;dan (5) distraktor (pengecoh). Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis, sebelum menguji hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat yaitu perhitungan hasil belajar siswa dihitung menggunakan nilai postest dan untuk menghitung peningkatan hasil belajar siswa menggunakan gain (gain score normalized), pengujian normalitas data, dilakukan untuk memeriksa apakah data variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak, pengujian homogenitas data, bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran data dalam populasi bersifat homogen dan pengujian hipotesis. Uji hipotesis menggunakan uji T yang juga menggunakan bantuan program SPSS 16.Jika harga sig. <α maka Ha diterima.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
111
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
C. Hasil dan Pembahasan Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Nilai rata-rata pretest apad kelas eksperimen I yaitu 32,60 sedangkan kelas eksperimen 2 sebesar 35,87. Hasil belajar siswa dari pretest ke postest terdapat perbedaan yaitu rata-rata postest pada kelas eksperimen I 67,89 dan pada kelas eksperimen II sebesar 54,48. Data nilai rata-rata kedua kelas dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Pretest Postest
E1 32,60 67,89
E2 35,87 54,48
Diagram perbandingan nilai rata-rata pretest dan postest pada kelas eksperimen I eksperimen II dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas E 1 dan E 2 Berdasarkan hasil pretes dan postes yang didapatkan masing-masing kelas, maka gain ternormalisasi. Pada kelas eksperimen I yaitu siswa yang diajarkan dengan Model pembelajaran koopertatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang Telah Dikembangkan memiliki rata-rata gain 0,51 dan standar deviasi 0,17 dengan nilai gain tertinggi 0,82 dan nilai terendah -0,43. Kelas eksperimen II yaitu siswa yang dijarkan dengan Model pembelajaran koopertatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang Pegangan Siswa di sekolah memiliki rata-rata gain 0,33 dan standar deviasi 0,19 dengan nilai gain tertinggi 0,67 dan nilai gain terendah -0,50. Berdasarkan nilai gain kedua kelas eksperimen ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas eksperimen 1 tersebut memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dan baik.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
112
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Tabel 3. Nilai Rata-Rata Gain
Nama Sekolah SMAN 1 Air Putih SMAN 1 Sei Suka SMAN 1 Medang Deras SMA Citra Medang Deras SMA Mitra Inalum Rata-Rata Keseluruhan
Rata-Rata Gain E1 0,54 0,52 0,53
EII 0,33 0,31 0,38
0,51
0,36
0,46 0,51
0,27 0,33
Gambar 3. Perbandingan Rata-Rata Gain Kelas E 1 dan E II Deskripsi Data Karakter Siswa Data hasil penelitain berupa pengamatan karakter siswa yaitu komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab dan tolerasi yang diperoleh dari data rata-rata nilai karakter untuk kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dirangkum dalam tabel 4.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
113
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Tabel 4. Karakter Kelas Eksperimen I dan II Nama Sekolah
SMAN 1 Air Putih SMAN 1 Sei Suka SMAN 1 Medang Deras SMA Citra Medang Deras SMA Mitra Inalum Rata-Rata Keseluruhan
Rata-Rata Komunikatif
Rata-Rata Kreatifitas
EI 72,03
EII 69,32
EI 71,86
EII 66,97
Rata-Rata Rata-rata Rasa Ingin Tanggung Tahu Jawab EI EII EI EII 71,69 66,47 72,06 68,47
Rata-rata Toleransi
73,03
69,06
72,11
67,37
73,66
67,71 73,94 70,24
76,54
71,56
72,18
67,82
72,97
66,91
72,37
67,03 72,16 69,32
76,45
71,21
70,38
67,77
76,15
67,8
73,44
66,9
73,29 69,93
75,15
71,67
70,2
68,37
70,13
69,93
71,87
69,33 70,13 70,07
74,03
71,43
71,56
68,47
72,64
67,80
72,61
67,49 72,32 69,61
75,03
71,35
EI 72,97
EII 70,88
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata setiap karakter pada kelas eksperimen I lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kelas eksperimen II. Data rata-rata karakter keseluruhan diperoleh sebesar 72,83 yang tergolong kriteria tinggi.
Uji Persyaratan Analisis Uji normalitas yang digunakan uji Kolmogrov-Smirnov yang ada pada program SPSS 16. Data dikatakan berdistribusi normal jika hasil yang diperoleh > 0,05 (taraf signifikan). Berdasarkan hasil uji normalitas kedua kelas eksperimen diperoleh hasil secara signifikan lebih tinggi dari 0,05 sehingga data dinyatakan normal. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene yang ada pada program SPSS 16. Data dikatakan homogen jika hasil yang diperoleh > 0,05 (taraf signifikan). Berdasarkan hasil uji homogenitas kedua kelas eksperimen diperoleh secara signifikan lebih tinggi dari 0,05 sehingga adalah homogeny, terkecuali untuk karakter komunikatif yang mendapat nilai 0,001 maka data untuk komunikatif dinyatakan tidak homogen (0,001 < 0,05).
Uji Hipotesis Kriteria yang berlaku dalam pengujian data menggunakan SPSS 16.0 For Windows adalah apabila Sig. (2-tailed) < α maka Ha diterima, namun jika Sig. (2-tailed) > α maka Ha ditolak. Hasil pengujian hipotesis pertama diperoleh Sig. (2-tailed) < α (0,000 < 0,05) dengan uji T- satu pihak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama Ha diterima. Artinya terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
114
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Tabel 1.5. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama Independent Samples Test Levene's t-test for Equality of Means Test for Equality of Variances
Equal variances assumed
Mean Difference
Std. Error Difference
F
Sig.
T
Df
Sig. (2tailed)
.029
.866
7.892
333
.000
8.62413
1.09273
7.892
331.47 7
.000
8.62413
1.09280
NILAI Equal variances not as
Peningkatan hasil belajara kimia siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata gain yang diperoleh dari setiap kelas dan sekolah. Besarnya persentase peningkatan hasil belajar siswa setelah diajar dengan model kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan rumus gain faktor (gain skor ternormalisasi) diperoleh sebesar 51 % yang tergolong peningkatan tinggi. Sehingga dapat diambil kesimpulan untuk hipotesis kedua ini terdapat peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Hasil pengujian hipotesis ketiga ini diperoleh Sig. (2-tailed) < α (0,000 < 0,05) dengan uji T- satu pihak, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis ketiga Ha diterima. Artinya Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siwa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Pengujian hipotesis ketiga dapat dilihat pada tabel 6.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
115
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Tabel 6. Pengujian hipotesis ketiga Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
Equal variances assumed
t-test for Equality of Means Sig. Mean (2Diffetailed) rence
Std. Error Difference
F
Sig.
T
df
3.470
.063
9.369
333
.000
.1820 5
.01943
9.336
323. 508
.000
.1820 5
.01950
GAIN Equal variances not assumed
Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar dalam mengembangkan karakter dinilai dengan menggunakan rumus :
Nilai.Menumbuhkembang.Karakter
Skor.Perolehan x100 Skor.Maksimum
( Amalia, 2012) Hasil dari rumus di atas untuk model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia dalam menumbukembangkan karakter yaitu karakter komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab, toleransi diperoleh data yang menunjukkan rata-rata yang baik. rata-rata seluruh karakter adalah 72,83 yang dikategorikan tinggi. Perincian setiap karakter yaitu: Karakter komunikatif rata-ratanya adalah 71,56, sehingga dikategorikan tinggi. Karakter kreatifitas rata-ratanya 72,64 dikategorikan tinggi. Karakter rasa ingin tahu rata-ratanya 72,61 dikategorikan tinggi. Karakter tanggung jawab rata-ratanya 72,32 dikategorikan tinggi. Karakter kelima yaitu toleransi rata-ratanya 75,03 dikategorikan tinggi, sehingga dari hasil yang diperoleh tersebut, disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/ MA yang telah dikembangkan dalam penelitian ini dalam menumbuhkembangkan karakter komunikatif, kreatifitas, rasa ingin tahu, tanggung jawab, toleransi kategorinya adalah tinggi. Hipotesis kelima diterima karena kelima karakter memiliki nilai signifikan dibawah 0,05. Artinya, ada hubungan antara karakter Komunikatif, Kreativitas, Rasa Ingin Tahu, Tanggung Jawab dan Toleransi dengan hasil belajar kimia siswa SMA/MA Kelas X semester II yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/ MA yang telah dikembangkan. D. Penutup Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
116
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
2.
3.
4.
5.
yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Perbedaan hasil belajar kimia siswa dilihat dari nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen I adalah 67,89 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen II yaitu sebesar 54,48. Signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Nilai rata-rata gain yang diperoleh sebesar 51 % sehingga memberikan peningkatan dengan kriteria tinggi. Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan dengan yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA pegangan siswa. Nilai ratarata gain pada kelas eksperimen I yaitu 0,51 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata gain kelas eksperimen II sebesar 0,33. Nilai signifikan yang diperoleh, yaitu 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05, sehingga tampak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar pada kedua kelas. Terdapat tumbuhkembangnya nilai- nilai karakter siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Model pembelajaran ini dapat menumbuhkembangkan karakter dilihat dari rata-rata karakter. Rata-rata seluruh karakter diperoleh 72,83 yang tergolong kriteria tinggi. Nilai rata-rata karakter komunikatif sebesar 71,56. Nilai rata-rata karakter kreatifitas sebesar 72,64. Nilai rata-rata karakter rasa ingin tahu sebesar 72,6. Nilai rata-rata karakter tanggung jawab sebesar 72,32. Nilai rata-rata karakter toleransi sebesar 75,03. Kelima karakter memiliki nilai rata-rata yang tergolong tinggi. Terdapat hubungan karakter siswa terhadap hasil belajar kimia yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif berbasis masalah terintegrasi buku ajar kimia SMA/MA yang telah dikembangkan. Nilai rata-rata karakter komunikatif pada kelas eksperimen I sebesar 71,56 ; kreatifitas 72,64 ; rasa ingin tahu 72,6 ; tanggung jawab sebesar 72,32 dan untuk toleransi 75,03. Nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen I yaitu 67,89. Nilai rata-rata postest dengan rata-rata setiap karakter lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperoleh oleh kelas eksperimen II. Nilai signifikan kelima karakter lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0,000 < 0,05.
DAFTAR PUSTAKA Akinoglu, O. & R. O. Tandogan, (2007), The Effects Of Problem-Based Active Learning In Science Education On Students’ Academic Achievement, Attitude And Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education 3(1): 71-81. Ali, R., Akhter, A., Shahzad, S., Sultana, N., & Ramzan, M., (2010). The Impact Of Motivation On Students’ Academic Achievement In Mathematics In Problem Based Learning Environment. International Journal of Academic Research. 3 (1). 306-309.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
117
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Real terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga, Tesis, Pascasarjana UNIMED, Medan. Arikunto, S., (2008), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta Arnyana, I.B.P. (2004). Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipadu Strategi Kooperatif serta Pengaruh Implementasinya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Pelajaran Ekosistem. Disertasi Tidak Diterbitkan. Malang: PPS Universitas Negeri Malang. Bilgin, Ibrahim. (2009). The Effects of Problem-Based Learning Instruction on University Students' Performance of Conceptual and Quantitative Problems in Gas Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 5 (2), 153-164.
BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. BP. Cipta Jaya. Jakarta. DeRoche, E. and Williams, M. (2009). The What, Why, and How of Character Education. http://www.csee.org/products/108 Fatokun, J. O., dan Fatokun, K. V. F., (2013), A Problem Based Learning (PBL) Application For The Teaching of Mathematics And Chemistry In Higher Schools And Tertiary Education : An Integrative Approach, Axademic Journals 8: 663 –667. Fogarty, R. (1997). Problem based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. Arlington Heights, Illionis: Sky Light. Hamid,H. Dan Abbas.M., (2012), Problem based teaming with Cooperative Learning on Performance in Solving Moral Dilemmas among Form Four Students That Different Gender, Birth Order, and Family Size. International Journal of Scientific ami Engeenerlng Research, 3s 1-5 Handayani S., dan Sapir. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, dan Respon Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Malang. JPE. Vol. II (1) : 38 – 51, (Online), diakses tanggal 9 Nopember 2010.
Heller, P., Heller K., Henderson C. & Vince H. K., (2004). ”Students Learning Problem Solving in Introductory Physics – Forming an Initial Hypothesis of Instructors Beliefs”. Journal of research : University of Minnesota.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
118
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Ikrimah. (2014) Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Kelas X Semester II Berdasarkan Kurikulum 2013 Berbasis Pendidikan Karakter. Tesis. Universitas Negeri Medan. Joyce, B., & Weil, M. (1980). Model of teaching. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Jogjakarta. Kazembe, T.,(2010), Combining Lectures with Cooperative Learning Strategies to Enhance Learning of Natural Products Chemistry, Chemistry, 19 (2). Lickona, Thomas & Matthew Davidson. (2005). Smart & good high schools: Integrating excellence and ethics for success in school, work, and beyond. Cortland, NY: The Character Education Partnership. www.cortland.edu/character/highschool Meltzer. (2002). The relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics : A Posible “Hidden Variable in Diagnostic Pretest Scores”. American Journal Physics. Nurhadi, (2004), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK, Malang, Universitas Negeri Malang. Oludipe, Daniel & Awokoy, Joanthan O. (2010). Effect of Cooperative Learning Teaching Strategy on the Reduction of Students’ Anxiety for Learning Chemistry. Journal of Turkish Science Education.7, 30-36. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, No. 11, Tahun 2005, tentang Buku Teks Pelajaran. Pingel. F., 2010, UNESCO Guidebook on Texbook Research and Texbook Revision, 2n* revised and undated edition, Paris, United Nation Educational Scientific and Cuitare Organization. Prayitno dan Belferik Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Grasindo. Jakarta. Rumansyah., (2002), Penerapan Metode Latihan Berstruktur dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.035, Tahun ke-8. Rusman. (2012). Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Ramdani, Yani. (2012). Pengembangan Instrumen Dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkankemampuan Komunikasi, Penalaran, Dan Koneksi Matematis Dalam Konsep Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 13 No. 1, April 2012. FPMIPA Unisba Bandung.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
119
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Santyasa, I W. (2005). Model pembelajaran inovatif dalam Implementasi kurikulum berbasis Kompetensi Makalah. Disajikan Dalam Penataran Guru-Guru SMP, SMA, dan SMK se Kabupaten Jembrana Juni – Juli 2005, di Jembrana. Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri Singaraja, di Singaraja. Santyasa, I W. (2008). Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Kooperatif. Makalah Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran dan Asesmen Inovatif bagi Guru- guru Sekolah Menengah Kecamatan Nusa Penida, Bali, Tanggal 22 -24 Agustus 2008. Silaban, R, dkk., (2014), Analisis dan Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas x Semester 1 SMK Farmasi Sesuai KTSP. Jurnal Pendidikan Kimia, UNIMED.
Smith, A. Karl., (2000), Inquary- Based Cooperative Learning, Journal of Education. Soegiranto,M.A.(2010). Acuan Penulisan Bahan Ajar Dalam Bentuk Modul. Pokja Kurikulum dan Supervisi Pusat Pengembangan Madrasah Kementrian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur Sudiarta, I Gusti Putu. (2010). Pengembangan Model Pembelajaran Inovatif. Mengacu pada Permen Diknas No. 41/2007. Universitas Pendidikan Ganesha. Makalah disajikan dalam Pendidikan dan Pelatihan MGMP Matematika SMK ,Kabupaten Karangasem Agustus 2010. Sudjana, Nana., (2005), Penilaian hasil proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. Sudjana, Nana dan Ibrahim., (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algensindo, Bandung. Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendekatan kuatitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Suharta, Dalimunthe, M., dan Aritonang, M. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia Tahun 2013, 28 September 2013 di Universitas Negeri Semarang. Suharta, (2013), Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia Lingkungan di Universitas Negeri Medan, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 1, April 2013. Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Pengembangan Model Pembelajaran dan Penyusuan Bahan Ajar dengan pendekatan PAKEM PLUS untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Menumbuhkembangkan Karakter Mulia Siswa dalam Pelajaran Kimia di SMA, Universitas Negeri Medan, Medan.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
120
JURNAL TABULARASA PPS UNIMED Vol.12 No.2, Agustus 2015
Supriadi Dedi, Dr. (2000). "Anatomi Buku sekolah di Indonesia'' ( Problematika penilaian, penyebaran dan penggunaan Buku pelajaran, Buku bacaan dan Buku sumber). Adicita Karya Nusantara. Yogyakarta. Tarigan, HG., (1990), Pengajaran Keterampilan Membaca,Angkasa. Bandung. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wachanga, Samuel W. & Mwangi, John Gowland. 2004. Effect of the Cooperative Class Experiment Teaching method on Secondary School Student’s Chemistry Achievement in Kenya’s Nakuru District. International Educational Journal, 5 (1): 26 -36. Yusof, K. M., Hasan, S.A., Jamaluddin, M. Z., dan Harun., N. F., (2010), Cooperative Problem – Based Learning (CPBL) A Practical PBL Model For Engineering Courses, Global Engineering Education Conference 5 : 366- 373.
Implementasi Model … (Mahmud, 107:121)
121