PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII SMP. 1)
Ion Genesis Situmorang 1); Retno Dwi Suyanti2) ; Mahmud 2) Alumni Prodi Magister Pendidikan Kimia Pascasarjana Universitas Negeri Medan Guru SMP Negeri 9 Pematangsiantar 2) Dosen Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan Abstract
This study examines: (1) The effect of inquiry learning using Microsoft Frontpage media on the results of junior high school students learning science, (2) Effect of high learning activities for junior high students' science learning outcomes, (3) Effect of interaction between inquiry learning using microsoft media frontpage with learning activities on learning outcomes of junior high students. The study population was all eighth grade students at SMP Negeri 9 Pematangsiantar consists of 7 classes of the school year 2012/2013. Sampling technique was purposive sampling. The sample consists of 2 class, the experimental class taught with inquiry learning with media microsoft frontpage the eighth grade-1 and grade control is taught with expository learning with media Charta is class VIII-6 with a sample of 60 students. The research instrument in the form of test results and questionnaire study learning activities. Perform test using Microsoft Excel 2007 and of 40 items tested contained the 30 items were valid. Test retiabilitas diperoleb r11 0.944 (very high). Tests were conducted in the form requirements of normality and homogeneity test, the obtained results that the data is normal and homogeneous. The data analysis performed by the General Linear Models (GLM) Univariate. The results showed that: (1) learning outcomes of students who learned with inquiry learning with Microsoft Frontpage media had a mean gain is 0.46 higher than the average gain of student learning outcomes are taught with expository learning with media Charta is 0.29; (2) average yield gain obtained high student activity is 0.523 (medium category) higher than the average gain of the active low at 0.242 (low category), and (3) there is interaction learning model with learning activities in affecting student learning outcomes. Keywords :, Strategies of Learning, Inquiri, Microsoft Frontpage media, Activities Learning Pendahuluan Dalam proses pembelajaran terjadi transfer pengetahuan dari berbagai sumber kepada peserta didik. Pembelajaran tidak sekedar proses penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi dengan berbagai aspek yang cukup komplek. Namun, pelaksanaan pembelajaran pada beberapa sekolah masih didominasi dengan menggunakan metode ceramah. Proses pembelajaran berkaitan dan bahkan keberhasilannya dapat diukur berdasarkan hasil belajar siswa karena dalam proses pembelajaran, siswa diarahkan untuk mampu mengaplikasikan ilmu yang
diperolehnya baik secara verbal maupun nonverbal. Hal ini sesuai dengan hasil belajar menurut Bloom (Zebua, 2010) dikategorikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 9 Pematangsiantar, proses pembelajaran kimia masih di dominasi dengan menggunakan metode konvensional yang berpusat pada guru. Dari data hasil belajar IPA masih tergolong rendah. Nilai rata-rata pada ujian semester I di kelas VIII, hanya mencapai 35,97 dengan nilai tertinggi 69 dan nilai terendah 13. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah
61, sehingga hanya 5, 56% siswa yang dapat memenuhi standar ketuntasan belajar. Hasil belajar IPA siswa yang rendah juga disebabkan kurangnya respon terhadap pembelajaran yang diberikan guru saat proses pembelajaran. Pembelajaran yang berpusat pada guru mengakibatkan kurangnya aktivitas belajar karena siswa hanya mendengar pembelajaran yang disampaikan sehingga menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Pada penelitian Haroan Siregar (2011), aktivitas yang tinggi turut meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran juga berlangsung tanpa menggunakan media pembelajarn. Padahal penggunaan media pembelajaran turut memengaruhi hasil belajar IPA siswa. Penggunaan media dapat mengemas materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dimengerti, sehingga lebih mudah membangun pemahaman dan penguasaan konsep (Siregar, 2011). Sehubungan dengan penjelasan yang telah diuraikan, perlu diadakan suatu inovasi pembelajaran. Merencanakan proses pembelajaran yang mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa yang sekaligus menigkatkan hasil belajar siswa. Penggunaan media yang mampu menarik minat siswa untuk menggali pengetahuan yang dapat diperoleh dari berbagai sumber. Pembelajran yang kreatif dan motivatif hendaknya sesuai dengan paradigma baru yang berorientasi pada pencapaian kompentensi (Adnyana, 2009). Pembelajan yang dirancang tersebut diseuaikan situasi dan kondisi sekolahnya. Pembelajaran inkuiri merupakan salah satu alternatif pembelajaran inovatif yang dilandaskan kontruktivistik. Pada dasarnya, model pembelajaran ini memberikan peluang pemberdayaan potensi siswa dalam aktivitas-aktivitas penyelidikan atau mencari informasi untuk mengambil maknanya sendiri. Brickman (2009), siswa yang diajarkan dengan pembelajaran inkuiri memperoleh kepercayaan diri dalam kemampuan ilmiah. Menurut Anggraini (2012), pembelajaran inkuiri mengutamakan situasi dimana siswa sendiri mengacu pada
pengalam sebelumnya dan pengetahuan untuk menemukan kebenaran yang akan dipelajari. Menurut Arends (2012), pembelajaran berbasis inkuiri dilaksanakan dengan enam langkah pembelajaran, yaitu (1) Gain attention and explain the inquiry process (meraih perhatian dan menjelaskan proses inkuiri); (2) Present the inquiry problem or discrepant event (menyajikan masalah atau peristiwa yang tidak sesuai); (3) Help students formulate hypotheses to explain the problem or event (membantu siswa merumuskan masalah untuk menjelaskan masalah atau peristiwa itu); (4) Encourage students to collect data to test the hypothesis (mendorong siswa untuk mengumpulkan data untuk menguji hipotesis tersebut); (5) Formulate explanations and/or conclusions (merumuskan keterangan-keterangan dan menyimpulkannya); dan (6) Reflect on the problem situation and thinking processes used to inquire into it (mengambarkan situasi masalah dan proses berpikir yang digunakan untuk menemukannya). Melalui langkah-langkah pembelajaran ini, siswa mengalami proses belajar dari pengalamannya sendiri dan dengan caranya sendiri untuk menemukan pemahaman atau jawaban atas konsep baru yang dia terima. Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran inkuiri diharapkan mampu mengalami berbagai aktivitas belajar yang bermakna serta mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian Supartono, dkk., (2010), penerapan pembelajaran kimia berbasis inkuiri memberikan peningkatan hasil belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran inkuiri, ada baiknya penggunaan media pembelajaran untuk mebantu siswa dalam melaksanakan proses inkuiri tersebut. Dalam penelitian Sitorus (2011), hasil belajar yang dibelajarkan dengan media eXe lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dbelajarkan tanpa media dalam pembelajaran inkuiri. Dengan kata lain, dalam menyusun pembelajaran berbasis inkuiri perlu dipertimbangkan penggunaan media sebagai
alat bantu siswa dalam mempelajarai suatu konsep dalam proses inkuiri. Berkaitan dengan media pembelajaran, perkembangan teknologi saat ini dapat dimanfaatkan sebagai media bahkan sumber belajar. Perkembangan teknologi dan informasi, tentunya dapat memberikan dimensi baru dalam hal kemampuan untuk mendapatkan literasi dan referensi bagi para pengajar dan peserta didik. Salah satu teknologi yang diamnfaatkan sebagai media pembelajaran adalah teknologi komputer. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran memberikan pengalaman, motivasi, menigkatkan prestasi siswa, materi ajar yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global. Bayrak (2010), pembelajaran dengan menggunakan komputer memiliki efek positif terhadap prestasi belajar dan teknologi itu sendiri. Bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan adalah media pembelajaran berbasis web. Penggunaan media berbasis web merupakan suatu inovasi media yang dapat menampilkan teks, gambar, video, dan audio sehingga dapat menarik minat siswa. Saat ini banyak perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membangun media berbasis web, diantaranya eXe, Microsoft Frontpage, Macromedia Dreamweaver, dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini, program yang digunakan sebagai media pembelajaran berbasis web adalah Microsoft Frontpage. Pembelajaran dengan menggunakan media Microsoft Frontpage merupakan salah satu bentuk dari bahan ajar e-learning yang membutuhkan komputer untuk dapat mengaksesnya. Microsoft Frontpage merupakan sebuah program aplikasi editor HTML yang berbasis WYSIWYG dan juga bertindak sebagai alat bantu adminstrasi situs web yang dikembangkan oleh Microsoft untuk jejaran sistem operasi Windows (wikipedia, 2011). Jadi, pemanfaatan Microsoft Frontpage dalam pembelajaran merupakan perangkat lunak yang dapat mengatur tata letak dan fungsi
dari tampilan sebuah web yang akan diakses secara online maupun offline. Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media Microsoft Frontpage terhadap hasil belajar IPA siswa SMP. 2. Pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa SMP. 3. Pengaruh interaksi antara pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media microsoft frontpage dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa SMP. Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 9 Kota Pematangsiantar dimulai dari bulan Maret hingga Juni Tahun 2013, pada pokok bahasan zat aditif pada makanan. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian adalah semua siswa kelas VIII. Dari populasi sampel penelitian terdiri dari 2 kelas, kelas eksperimen yang diajarkan dengan pembelajaran inkuiri dengan media microsoft frontpage yaitu kelas VIII-1 dan kelas kontrol yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori dengan media charta yaitu kelas VIII-6. Penelitian ini bersifat quasi experiment (eksperimen semu) dengan memberikan perlakuan berupa strategi pembelajaran dengan media. Untuk melihat tingkat aktivitas belajar kimia dilakukan dengan lembar observasi aktivitas belajar selama perlakuan dan angket setelah perlakuan. Hasil aktivitas belajar adalah mean dari angket dan lembar observasi. Kemudian untuk melihat hasil belajar IPA siswa pada kelas sampel diberikan post test yang terdiri dari 30 soal pilihan berganda yang telah diuji validitas, tingkat kesukaran daya pembeda, dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan menggunakan General Linier Model Multivariate yang dihitung dengan SPSS 18. Dalam
penggunaan GLM harus memenuhi syarat uji homogenitas dengan menggunakan SPSS yaitu data yang digunakan harus 18. berdistribusi normal, dan data harus Desain penelitian disajikan pada memiliki varians populasi homogen. Tabel 1. Sehingga perlu dilakukan uji normalitas dan Tabel 1. Disain Penelitian dengan disain faktorial 2 x 2 Parameter Aktivitas Tinggi Aktivitas Rendah
Pembelajaran Inkuiri dengan media Microsoft FrontPage A1B1 A1B2
Hasil dan Pembahasan Pengujian normalitas data pretes dan gain ternormalisasi untuk mengetahui bahwa data hasil penelitian memiliki sebaran data yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan program SPSS 18 dengan menggunakan uji Kolmogorov-sminonov pada taraf signifikansi α=0,05. Pedoman yang digunakan adalah dengan
Data Pretes Gain Ternormalisasi
Pembelajaran Eskpositori dengan media Charta A2B1 A2B2
memperhatikan bilangan kolom probanilitas siginifikan (Sig). Jika nilai probabilitas signifikan > 0,05, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasrkan uji normalitas yang dilakukan dengan SPSS 18, secara ringkas hasil uji normalitas data diperlihatkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Ringkasan Uji Normalitas Nilai Probabilits Signifikan Eksperimen Kontrol 0,200 0,200 0,200 0,200
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data pretes memiliki nilai signifikan pada kelas eskperimen yaitu kelas yang diajarkan dengan pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media Microsoft Frontpage dan kelas kontrol yaitu siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori dengan menggunakan media charta > 0,05 yang menunjukkan bahwa data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan uji chi squere dengan menggunakan
Kseimpulan Normal Normal
program SPSS 18. Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman yang memperhatikan nilai pada kolom probabilitas signifikan (Asymp. Sig). Jika probabilitas signifikan yan diperoleh > 0,05, maka varians sampel sama (homogen). Jika probabilitas signifikan yang diperoleh < 0,05, maka varians sampel tidak sama (tidak homogen). untuk data postes dan gain hasil belajar yang ternormalisasi (Lampiran 27). Secara ringkas hasil uji homogenitas untuk data tersebut ditunjukkan dalam tabel 3. berikut ini.
Tabel 3. Ringkasan Uji Homogenitas Nilai Probabilits Signifikan Data Eksperimen Kontrol Pretes 0,178 0,213 Gain Ternormalisasi 0,993 0,998
Kseimpulan Homogen Homogen
Pada tabel 3. menunjukkan bahwa dari uji chi-squere diperoleh nilai probabilitas signifikan lebih dari 0,05. Dengan demikian data penelitian di atas memiliki varian sampel homogen. Untuk selanjutnya dilakukan uji hipotesis yang bersifat parametrik. Untuk pengujian hipotesis dianalisis dengan menggunakan General Linear Model (GLM) univariate. Hipotesis yang diuji, antara lain: (1) Pengaruh pembelajaran
Df Model Aktivasi Model*Aktivasi
inkuiri dengan menggunakan media Microsoft Frontpage terhadap hasil belajar IPA siswa SMP, (2) Pengaruh aktivitas belajar yang tinggi terhadap hasil belajar IPA siswa SMP, (3) Ada atau tidak interaksi antara pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media microsoft frontpage dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa SMP. Pengujian hipotesis menggunakan SPSS 18 dengan GLM univariate, diperoleh hasil penelitian yang ditunjukkan pada tabel 4. berikut ini.
Tabel 4. Hasil Pengujian GLM Mean square F 1 0,188 66,534 1 0,545 255,938 1 0,015 6,904
1. Hipotesis Pertama Ho : µA1 = µA2 yaitu tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media Microsoft FrontPage terhadap hasil belajar IPA siswa. Ha : µA1 ≠ µA2 yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media Microsoft FrontPage terhadap hasil belajar IPA siswa.
Sig 0,000 0,000 0,015
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang tersaji pada tabel 4.3. untuk hasil pengaruh penerapan model pembelajaran terhadap hasil belajar diperoleh nilai F = 66,534 dan nilai signifikan (sig) = 0,000, dimana nilai sig (0,000) < α (0,05), maka H0 ditolak, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan dalam penerapan strategi pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media Microsoft FrontPage terhadap hasil belajar IPA siswa. Jika dilihat dari hasil belajar yang diperoleh pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol, terdapat perbedaan hasil belajar. Perbedaan hasil belajar yang diajarkan dengan pembelajaran inkuiri dengan media Microsoft Frontpage dan pembelajaran ekspositori dengan menggunakan media charta disajikan pada tabel 5.
Tabel 5 Rata-rata Gain berdasarkan Model Pembelajaran Kelas Sampel Mean Standar Error Pembelajaran Inkuiri dengan media Microsoft Fronpage ,465 ,012 Pembelajarn ekspositori dengan mendia charta ,300 ,013 Pada tabel 5 Menunjukkan bahwa nilai rata-rata gain hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran inkuiri
dengan media Microsoft Frontpage adalah 0,465 lebih tinggi dari nilai rata-rata gain hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran ekspositori dengan media charta yaiti 0,300. Dengan demikian, jelas bahwa terdapat perbedaan signifikan hasil belajar yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri menggunakan media Microsoft Frontpage.
Ha : A>
2. Hipotesis Kedua
Interaksi tidak selalu merupakan akibat dari suatu interaksi “sejati” antara perlakuan‐perlakuan eksperimental. Jika terdapat satu interaksi signifikan, terdapat tiga penyebab. Penyebab pertama adalah interaksi “sejati”, yaitu varian ditimbulkan oleh interaksi yang terjadi antara dua variabel dalam bersama‐sama mempengaruhi sebuah variabel ketiga. Kemungkinan kedua adalah galat (error). Dapat terjadi, suatu interaksi signifikan yang muncul karena kebetulan sematamata. Kemungkinan ketiga adalah, interaksi terjadi karena adanya pengaruh atau efek yang bekerja pada satu tingkat eksperimen namun tidak bekerja pada tingkat eksperimen lain (Kerlinger, 2000). Hasil pengujian hipotesis yang ditunjukkan pada tabel 4, untuk baris Model*Aktivitas, terlihat F = 6,904 dengan nilai probabilitas signifikansi (Sig) adalah 0,015. Oleh karena nilai sig (0,015) < α (0,05) maka H0 ditolak, dengan kata lain Ha diterima. Jadi, Tedapat interaksi antara pembelajaran inkuiri dengan media dan aktivitas belajar siswa dalam memengaruhi hasil belajar siswa. Perbedaan hasi belajar siswa pada aktivitas belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri dengan media Microsoft Frontpage dan dan pembelajaran ekspositori dengan media charta dapat dilihat dari nilai rata-rata gain yang tersaji pada tabel 6.
Ho : µB1 = µB2
Tidak terdapat pengaruh tingkat aktivitas terhadap hasil belajar IPA siswa.
≠ µB2
Terdapat pengaruh tingkat aktivitas terhadap hasil belajar IPA siswa.
Ha : µB1
Untuk melihat perbedaan pengaruh tingkat aktivitas terhadap hasil belajar IPA siswa, maka digunakan harga sig aktivitas yang terdapat pada tabel 4. Berdasarkan tabel tersebut terdapat harga sig. 0,000 dengan nilai F = 248,590 dimana harga sig.(0,000) > 0,05 yang berarti H0 ditolak, dengan kata lain tidak terdapat pengaruh yang signifikan tingkat aktivitas terhadap hasil belajar IPA siswa. 3. Hipotesis 3 H0 : A>
Tabel 6 Rata-rata Gain Hasil Belajar Berdasarkan Aktivitas belajar siswa pada kelas sampel Kelas Aktivitas Mean Standar Error Pembelajaran inkuiri dengan Rendah 0,301 0,017 media Microsoft Frontpage Tinggi 0,629 0,018 pembelajaran ekspositori dengan Rendah 0,183 0,019 media charta Tinggi 0,417 0,018
Data yang ditunjukkan tabel 6 diatas, pada kelas pembelajaran inkuiri dengan media Microsoft Frontpage, siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi memiliki rata-rata = 0,629 (kategori sedang) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas rendah = 0,301 (kategori sedang). Hal yang sama terjadi pada kelas pembelajaran ekspositori dengan media charta, siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi memiliki rata-rata gain = 0,417 (kategori sedang) lebih tinggi dari rata-rata gain siswa yang memiliki aktivitas rendah = 0,183 (kategori rendah). Dari data yang ditunjukkan juga dapat dilihat, hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran inkuiri dengan media Microsoft Frontpage dengan aktivitas belajar 0,629 tertinggi dengan
interaksi model pembelajaran dengan aktivitas lainnya. Jadi, dapat disimpulkan terdapat interaksi model pembelajaran dengan aktivitas belajar dalam memengaruhi hasil belajar siswa. Untuk lebih lanjut, untuk melihat interaksi antara model pembelajaran dengan aktivitas diakukan uji lanjut analisis varian desai faktorial dengan uji Scheffe, uji ini dilakukan karena jumlah sampel yang tidak sama. Uji ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai pasangan interaksi yang saling berbeda secara signifikan dan pasangan intraksi yang tidak berbeda. Kriteria untuk mengambil keputusan jika probabilitas signifikan < 0,05, maka ada perbedaan hasil belajar antara kelompok interaksi yang dianalisis
Tabel 7. Hasil Perhitungan Lanjut uji Scheffe (I) Interaksi Model Pembelajaran dengan Aktivitas Belajar
(J) Interaksi Model Pembelajaran dengan Aktivitas Belajar
Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Rendah
Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Tinggi Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan aktivitas Rendah Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan Aktivitas Tinggi
Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Tinggi
Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan aktivitas Rendah
Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan Aktivitas Tinggi
Mean Differen ce (I-J) -,32732
Std. Error ,02424
Sig. ,000
,11792
,02529
,001
-,11589
,02424
,001
Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Rendah
,32732
,02424
,000
Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan aktivitas Rendah
,44524
,02606
,000
Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan Aktivitas Tinggi Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Rendah
,21143
,02504
,000
-,11792
,02529
,001
Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Tinggi
-,44524
,02606
,000
Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan Aktivitas Tinggi Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Rendah
-,23381
,02606
,000
,11589
,02424
,001
Pembelajaran Inkuiri menggunakan Media Microsoft Frontpage dengan Aktivitas Tinggi Pembelajaran Ekspositori menggunakan media charta dengan aktivitas Rendah
-,21143
,02504
,000
,23381
,02606
,000
Pada tabel 7. dapat dilihat nilai probabilitas signifikan yang ditampilkan < 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan hasil belajar dari masing-masing kelompok yang terbentuk akibat interaksi dari model
pembelajaran dengan aktivitas belajar yang dimiliki siswa. Interaksi antara model pembelajaran dan aktivitas belajar dilustrasikan dengan gambar 1. dibawah ini.
Gambar 1. Grafik Interaksi Model Pembelajaran dengan Aktivitas belajar terhadap hasil belajar. Berdasarkan gambar yang Hal ini disebabkan karena dalam ditunjukkan pada gambar 4.3, adanya pelaksanaan pembelajaran inkuiri siswa kecenderungan terjadinya perpotongan garis. terlihat lebih aktif dalam mencari dan Perpotongan garis merupakan tanda bahwa menggali informasi atas permasalahan yang terdapat interaksi antara model pembelajaran diberikan. Selama proses pembelajaran dengan aktivitas belajar. Hal ini terjadi, dengan pembelajaran inkuiri siswa kemungkinan karena interaksi yang terjadi melakukan komunikasi dengan teman karena adanya pengaruh atau efek yang sekelompoknya maupun bertanya kepada bekerja pada kelas pembelajaran inkuiri guru untuk memudahkan mereka dalam dengan media Microsoft Frontpage namun menemukan pemecahan masalah. Hal ini tidak bekerja pada kelas pembelajaran sesuai dengan hasil penelitian Suriyani, dkk., ekspositori dengan media charta. (2011), terdapat pengaruh model Hasil penelitian menunjukkan secara pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar umum pembelajaran inkuiri dengan media siswa kelas X SMA Negeri 1 Tinombo. Microsoft Frontpage memberi pengaruh Selain itu penggunakan media pada hasil belajar siswa. Model interaktif Microsoft frontpage yang berbasis pembelajaran ini mendorong siswa untuk komputer juga turut mendorong siswa beraktivitas selama proses pemebalajaran. terlibat secara interaktif selama proses Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan pembelajaran berlangsung. Siswa diarahkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari memahami zat aditif dengan melihat contohpencapaian gain hasil belajar. contoh yang disajikan pada media. Hasil penelitian pertama Disamping itu, di dalam media tersebut menunjukkan bahwa pemebalajaran inkuiri disediakan latihan-latihan tentang materi dengan media Microsoft Frontpage lebih yang diajarkan sehingga siswa berusaha tinggi pembelajaran ekspositori dengan menemukan jawaban dari dalam media yang media charta. Siswa yang dibelajarakan disajikan. Hal ini sesuai dengan hasil dengan pembelajaran inkuiri menggunakan peneltian Dori dan Barak (2003: 1092) media Microsoft Frontpage memiliki ratabahwa hasil belajar kimia siswa lebih tinggi rata gain hasil belajar 0,465 lebih tinggi dengan pembelajaran interaktif melalui pembelajaran ekspositori dengan media media komputer. charta yang memiliki rata-rata gain 0,300. Persentase komponen varian antar kelompok pembelajaran inkuiri
menggunakan media Microsoft Frontpage dengan pembelajaran ekspositori menggunakan media charta diperoleh sebesar 18,84%. Ini merupakan pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar tanpa memperhitungkan aktivitas belajar siswa adalah 18,84% Hasil penelitian kedua menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa memengaruhi pada hasil belajar siswa. Data hasil penelitian menginformasikan bahwa siswa yang memiliki aktivitas belajar memperoleh rata-rata gain hasil belajar = 0,523 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata gain hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah = 0,242. Persentase komponen varian antar kelompok aktivitas belajar sebesar 72,39%. Dalam hal ini dapat dikatakan aktivitas belajar siswa yang tinggi akan mendorog siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Siregar (2011), bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang memiliki aktivitas tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki aktivtias rendah. Peran aktivitas untuk meningkatkan hasil belajar meupakan bentuk dari keteratikan siswa untuk belajar. Aktivitas ini timbul akibat adanya interaksi siswa dengan suasana belajar yang dialaminya. Selama proses pembelajaran dengan inkuiri dan media microsoft frontpage siswa diarahkan untuk mendengarkan, mengajukan pertanyaan, dan memberikan jawaban, serta mencari informasi, sehingga siswa lebih aktif. Oleh karena aktivitas semakin meningkat sehingga hasil belajar juga cenderung meningkat. Hasil penelitian yang ketiga menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pembelajaran inkuiri menggunakan media microsoft frontpage dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar siswa. Data hasil penelitian menginformasikan bahwa siswa yang diajarka dengan pemebalajaran inkuiri menggunakan media Microsoft Frontpage dengan aktivitas belajar yang tinggi memperoleh rata-rata gain hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata gain hasil belajar siswa diajarkan dengan model pembelajaran inkuiri menggunakan media Microsoft Frontpage dengan aktivitas rendah, dan siswa yang diajarakan dengan pembelajaran ekspositorsi menggunakan media charta dengan aktivitas belajar yang tinggi maupun aktivitas belajar yang rendah. Persentase komponen varian antar interaksi model pembelajaran dengan aktivitas belajar sebesar 1,94%. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap (2009), terdapat interaksi antara penggunaan media pembelaran berbasis web dalam pembelajaran inkuiri dengan aktivitas belajar dalam memengaruhi basil belajar kimia siswa. Penerapan pembelajaran inkuiri dengan menggunakan media microsoft frontpage memberikan suasana belajar yang bermakna bagi siswa. Ketika proses pembelajaran berlangsung siswa memiliki ruang untuk mengoptimalkan pengalaman belajar. Pengalaman belajar ini yang teriplementasikan dalam bentuk aktivitas inilah yang mengakibatkan adanya perbedaan yang signifikan. Menurut Handojo, seseorang akan mengalami perubahan atau belajar ketika dia melakukan serangkaian kegiatan baik secara fisik maupun psikis. Dengan kata lain, pembelajaran yang didukung dengan aktivitas belajar yang tinggi akan memberikan hasil belajar yang tinggi juga. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam pembelajaran inkuiri yang dengan menggunakan media microsoft frontpage terhadap hasil belajar IPA siswa SMP. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa SMP. 3. Terdapat pengaruh interaksi antara pembelajaran dengan menggunakan media dengan aktivitas belajar terhadap hasil belajar IPA siswa SMP.
Daftar Pustaka Adnyana, Gede Putra, (2008), Meningkatkan Kualitas Aktivitas Belajar, Keterampilan Berpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar Melalaui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Jurnal Pendidikan Kerta Mandala 1: 144-159. Anggraini, Desi M., (2012), Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kerajinan Keramik Siswa Kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak Kabupaten Deli Serdang T.P 2011/2012, http://jurnal.unimed.ac.id/index.php/ gorga/article/view/175/66 (Diakses pada bulan Januari 2013). Arends, Richard I., (2012), Learning to Teach, Ninth Edition, McGraw-Hill Companies, Inc., New York. Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.. Bayrak, B. K., Bayram, H., (2010), The effect of computer aided teaching method on the students’ academic achievement in the science and technology course, Procedia Social and Behavioral Sciences 9: 235-238 Bricman, P., Gormally, C., Amstrong, N., dan Hallar, B., (2009), Effects of Inquiry-based Learning on Students’ Science Literacy Skills and Confidence, International Journal for the Scholarship of Teaching and Learning 3: 1-21 Dori, Y. J. And Barak, M., (2003), A WebBased Chemistry Course as a Means To Foster Freshman Learning”, Journal of Chemichal Education 9: 1082-1092
Harahap, Nurhafni, M., (2010), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Dibandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Pascasarjana, Unimed, Medan. Harahap, Ramlah K. A., (2009), Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Web Dalam Pembelajaran Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia, Tesis, Pascasarjanan, Unimed, Medan Riyanto, dan Suryani, Heny, (2007), Variasi Media Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sains, Forum Kependidikan 26: 120-126. Silberman, Melvin L., (2007), Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif/ Melvin L. Silberman; penerjemah, Sarjuli, et. al.:Penyunting, Bermawy Munthe, et. al., Pustaka Insan Madani, Yogyakarta. Siregar, Haroan, (2011), Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Tesis, Pascasarjana, Unimed, Medan. Sitorus, Lindawati, (2011), Pengaruh Penggunaan Media Komputer Program Exe dalam Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Struktur Atom di Kelas XI, Tesis, Pascasarjana, Unimed, Medan. Slamento, (2010), Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung. Supartono, Saptorini, dan Asmorowati, Dian S., (2009), Pembelajaran Kimia Menggunakan Kaloborasi Konstruktif dan Inkuiri Berorientasi Chemo-Entrepreneurship, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 3: 476483. Suyanti, Retno Dwi, (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Wikipedia, (2011), Microsoft Frontpage, http://id.wikipedia.org/wiki/Microsof t_FrontPage (Diakses pada bulan Januari 2013) Zebua, Septa, (2010), Pengaruh Media Exe Learning Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Pascasarjana, Unimed, Medan.