Allah Sedang Berkarya Tanda-tanda Kebangunan Rohani Sejati
Jonathan Edwards
i
Penerbit Momentum 2004
Copyright © momentum.or.id
ALLAH SEDANG BERKARYA: Tanda-tanda Kebangunan Rohani Sejati (God At Work: Signs of True Revival) Oleh: Jonathan Edwards Penerjemah: The Boen Giok Editor: Ellen Hanafi Pengoreksi: Irwan Tjulianto dan Irenaeus Herwindo Tata Letak: Yulianto dan Djeffry Desain Sampul: Minerva Utomo Editor Umum: Solomon Yo Copyright © 1999 by Grace Publications Originally published in English under the title, God At Work Grace Publications Trust 175 Tower Bridge Road LONDON SE1 2AH England All rights reserved The original work of this simplified version (The Distinguishing Marks of a Work of the Spirit of God) is available from: The Banner of Truth Trust, The Grey House, 3 Murrayfield Road, Edinburgh, EH12 6EL, Scotland. All rights reserved Hak cipta terbitan bahasa Indonesia pada Penerbit Momentum (Momentum Christian Literature) Andhika Plaza C/5-7, Jl. Simpang Dukuh 38-40, Surabaya 60275, Indonesia. Copyright © 2000 Telp.: +62-31-5472422; Faks.: +62-31-5459275 e-mail:
[email protected]
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT) Edward, Jonathan, Allah sedang berkarya: tanda-tanda kebangunan rohani sejati/Jonathan Edwards, terj. The Boen Giok – cet. 1 – Surabaya: Momentum, 2004. xx + 133 hlm.; 14 cm. ISBN 979-8131-59-2 1. Kebangunan Rohani – Kristen 3. Teologi (Kekristenan) 2004
2. Pengalaman Agama – Kristen 230 (dc20)
Cetakan pertama: Juli 2004 Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun dan dengan cara apa pun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak sampai satu bab.
Copyright © momentum.or.id
Daftar isi i Prakata Penerbit
iv
Prakata oleh Gary Benfold
v
Pendahuluan
xi
Bagian 1: Hal-hal yang Tidak Membuktikan Apa-apa
1
1. Ketika Hal-hal yang Tidak Lazim Terjadi
1
2. Terjadi Berbagai Efek Tidak Lazim pada Tubuh Manusia
3
3. Timbulnya Banyak Pembicaraan mengenai Iman
8
4. Terjadi Berbagai Efek Tidak Lazim pada Imajinasi Banyak Orang
11
5. Banyak Orang Terpengaruh oleh Contoh-contoh dari Orang Lain
14
6. Adanya Tingkah Laku yang Tidak Bijak serta Tidak Teratur
18
7. Terdapat Sejumlah Kesalahan Penilaian (atau bahkan Tipuan Iblis)
23
8. Sebagian Orang Terjatuh ke dalam Ajaran Bidat atau Dosa
24
9. Adanya Berbagai Ajaran mengenai Neraka
27
Bagian 2: Hal-hal yang Menurut Alkitab Membuktikan Bahwa Allah sedang Bekerja Pendahuluan
31 31
1. Ketika Penghormatan kepada Yesus yang Sejati Semakin Meningkat 32 2. Ketika Kerajaan Iblis Diserang
35
3. Ketika Orang-orang Semakin Mengasihi Kitab Suci
39
4. Ketika Manusia Dipimpin dari Kesalahan menuju Kebenaran
41
5. Ketika Kasih kepada Allah dan Sesama Manusia Semakin Bertambah 43 Kesimpulan dari Dua Bagian Pertama
49
Tetapi Apakah Tanda-tanda Tersebut Memadai?
50
Copyright © momentum.or.id
ALLAH SEDANG BERKARYA
iv
Bagian 3: Beberapa Kesimpulan Praktis
53
1. Kebangunan Rohani Ini Adalah Sejati
53
• •
Apakah Kita Tertipu (atau Justru menipu Orang Lain)?
•
Kelompok Pertama: Orang-orang yang Tertekan oleh Dosa Mereka Sendiri
58
• •
Apakah Ini Suatu Kekacauan Besar
63
terhadap Kebangunan Rohani Ini
• •
55
Sebab-sebab Timbulnya Perlawanan 57
Kelompok Kedua: Orang-orang yang Dikuasai oleh Perasaan tentang Keagungan Allah
64
Perbandingan dengan Kebangunan Rohani Sebelumnya
66
Kesalahan-kesalahan yang Terjadi di dalam Kebangunan Rohani Ini
2. Kita Tidak Boleh Menghambat Kebangunan Rohani yang Sejati Ini
66 70
3. Kiranya Orang-orang yang Mendukung Kebangunan Rohani Sejati Ini Berhati-hati
80
A. Jangan Terlalu meyakini Kesan-kesan Kuat yang Terdapat B.
pada Pikiran
83
Janganlah Kita Abaikan Pembelajaran dan Kajian Manusia
90
C. Hendaklah Kita Waspada dalam Menghakimi Orang Lain
92
D. Hendaklah Kita Berhati-hati Mengenai Kontroversi
98
Orang Berdosa di tangan Allah yang Murka
101
Lampiran: Daftar Pustaka
131
Copyright © momentum.or.id
Prakata oleh Gary Benfold i
d
ua abad telah berlalu sejak Jonathan Edwards menyampaikan khotbah yang kemudian menjadi materi buku ini. Keadaan zaman ketika Edwards menyampaikan khotbah itu saja sudah cukup menarik untuk mendorong publikasi ulang buku ini secara berkelanjutan; tetapi ini bukanlah alasan diterbitkannya buku yang sedang Anda baca ini. Edwards menyampaikan khotbah ini dan kemudian mempublikasikannya karena keprihatinannya terhadap banyak orang Kristen di zamannya yang tidak mengetahui cara untuk mengenali karya Allah. Jika hal tersebut terjadi pada masa hidup Edwards, apalagi pada zaman sekarang. Dari masa ke masa kita mendengar terjadinya hal-hal yang aneh dalam gereja Allah. Sebagian orang menerima hal-hal seperti itu dan bahkan mencari-carinya, sementara sebagian lainnya dengan cepat menyatakan penolakan. Kedua kelompok ini tampaknya sama-sama bersalah karena kurangnya pengertian. Izinkan saya untuk menjelaskannya.
Situasi pada Zaman Edwards Jonathan Edwards adalah gembala sidang dari Congrega-
Copyright © momentum.or.id
x
ALLAH SEDANG BERKARYA
tional Church di Northampton, New England. Sekalipun pelayanannya, maupun pelayanan pendahulunya (yang adalah kakeknya sendiri) yang bernama Solomon Stoddard, sangat diberkati, opini umum yang beredar sampai menjelang tahun 1740-an adalah bahwa keadaan Kekristenan sejati di wilayah tersebut sangat rendah. Namun situasi mulai berubah sejak tahun 1740, dan orang-orang segera melihat dengan jelas bahwa Allah sedang melakukan suatu karya besar di wilayah tersebut. Menjelang akhir bulan Mei tahun itu, kejadian di wilayah tersebut telah disebut sebagai kebangunan rohani terbesar yang pernah terjadi di Amerika. Kunjungan seorang penginjil besar bernama George Whitefield pada bulan Oktober di tahun yang sama sangat membantu. Tetapi Whitefield hanya tinggal selama sepuluh hari, dan bahkan setelah ia pergi pun hasrat religius masyarakat setempat terus bertumbuh. Sejumlah besar orang benar-benar insaf akan dosa mereka, dan banyak dari antara mereka yang kemudian bersukacita di dalam keselamatan yang berasal dari Allah. Lalu pada tahun 1742, kebangunan rohani tersebut perlahan-lahan mulai menyebar ke wilayah-wilayah sekitarnya, dan “Ketika musim semi berganti menjadi musim panas pada tahun 1741, tak ada yang dapat mengingat dengan persis berapa jumlah tempat yang sedang mengalami kebangunan rohani. Gereja-gereja yang tadinya dingin dan kering pada awal tahun telah diubahkan sebelum akhir tahun.” 1 1
Iain H. Murray, Jonathan Edwards, A New Biography (Banner of Truth, 1987), hlm. 166.
Copyright © momentum.or.id
Prakata oleh Gary Benfold
xi
Pada tanggal 8 Juli 1741, Jonathan Edwards berkhotbah di kota Enfield yang letaknya tidak jauh dari Northampton. Selama ini kota Enfield belum pernah tersentuh kebangunan rohani, dan masyarakat di sana tampak senang menyambutnya. Edwards menyampaikan khotbah yang sekarang dikenal dengan judul Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka. Dampaknya luar biasa. Pada akhir khotbah tersebut, banyak orang, jika bukan semua orang, “berlutut dengan keinsafan akan dosa dan bahaya yang mengancam mereka.” Bahkan sebelum khotbah berakhir, telah terdengar ratapan dan jerit tangis dari sejumlah anggota jemaat yang menyesali dosa mereka, dan sebagian lainnya bahkan berteriak, “Apa yang harus saya lakukan agar bisa diselamatkan?” Sekalipun ini adalah pemandangan yang luar biasa, namun Murray berkomentar bahwa “Banyak … kejadian seperti itu pada tahun 1741.” 2 Kebangunan rohani besar ini menyurut menjelang akhir tahun 1743, namun dampaknya masih terus berlanjut. Edwards dan rekan-rekannya dapat menyaksikan betapa banyak orang, jumlahnya bahkan sampai ribuan, yang hidupnya telah diubahkan dan (mengutip istilah pada zaman itu) “dipertobatkan dengan penuh pengharapan.” Tentu saja, kita mengira bahwa semua orang Kristen seharusnya bersukacita dengan apa yang telah terjadi. Namun yang justru terjadi adalah munculnya cukup banyak penolakan. Awalnya penolakan tersebut berlang2
Ibid; hlm. 169
Copyright © momentum.or.id
xii
ALLAH SEDANG BERKARYA
ung secara diam-diam; para hamba Tuhan tidak memberikan komentar secara terbuka mengenai kebangunan rohani tersebut sehingga keberatan mereka tidak mencolok. Pada tahun 1742, keberatan tersebut menjadi jelas bagi semua pihak, dan terjadilah perdebatan seru. Sebuah surat sepanjang 89 halaman, dengan pengantar yang panjang lebar, diterbitkan tanpa menyebutkan nama penulisnya. Dalam surat tersebut, kebangunan rohani yang terjadi dipandang sebagai fanatisme belaka, dan secara khusus penulis bagian pengantar tersebut menyatakan penolakan keras terhadap dampak-dampak jasmaniah yang begitu luar biasa yang ditimbulkan oleh kebangunan rohani tersebut. Bagi penulis tersebut, tak mungkin ada kaitan antara hal-hal tersebut dengan karya Roh Kudus. “Dampakdampak jasmaniah” tersebut telah muncul di sekitar tahun 1741. Jonathan Edwards berkhotbah di sebuah rumah pribadi pada bulan Mei tahun tersebut, dan satu atau dua anggota jemaat di sana “sedemikian tersentuh oleh suatu perasaan akan keagungan dan kemuliaan ilahi” yang membuat mereka merasa tidak berdaya dan “mengalami suatu efek yang sangat nyata pada tubuh mereka.” Selanjutnya fenomena tersebut menjadi semakin lazim sehingga menjadi dasar, atau mungkin alasan, bagi banyak kritik. Sebagian orang bersikap kritis terhadap kebangunan rohani tersebut karena telah menjadikan Kekristenan sebagai bahan omongan sehari-hari. Sebagian yang lain mencoba untuk menjelaskan bahwa emosi tersebut dipicu oleh adanya khotbah yang dengan begitu jelas melukiskan neraka sehingga orang menjadi ngeri dibuatnya. Jadi, demikian mereka berargumentasi, sebagian orang sekadar
Copyright © momentum.or.id
Prakata oleh Gary Benfold
xiii
meniru apa yang dilakukan orang lain, dan sebuah histeria massa pun terjadi. Hal-hal demikian menjadi bukti tidak adanya karya Roh Kudus. Edwards menjawab dan membahas hal-hal yang menjadi keberatan para pengritik seperti ini dalam bukunya yang berjudul The Distinguishing Marks. Pada bagian pertama ia menyebutkan sembilan hal yang menurutnya tidak membuktikan apaapa. Selanjutnya ia menyebutkan lima hal yang disebutnya sebagai tanda-tanda yang pasti dan meyakinkan bahwa Roh Kudus sedang berkarya. Akhirnya, ia memberikan penerapan yang menyeluruh, semuanya (tampaknya) dalam satu khotbah! Kita mungkin akan terkejut dengan khotbah seperti ini (atau tepatnya, khotbahkhotbah seperti ini; Orang Berdosa di Tangan Allah yang Murka memiliki struktur yang sama.) Memang zaman di mana Edwards hidup jauh berbeda dengan zaman di mana kita hidup sekarang, dan masyarakat pada zaman itu terbiasa dengan khotbah-khotbah dengan alur argumentasi yang ketat. Kita tidak boleh melupakan aspek ini. Namun pada saat yang bersamaan, para pengkhotbah hendaknya waspada untuk tidak serta-merta memakai hal tersebut sebagai dalih! Lebih banyak pemikiran, logika, struktur, perumpamaan, dan penerapan akan sangat membantu memajukan mimbar-mimbar kita – dan mungkin dapat dipakai Allah untuk menghadirkan kembali sebuah Kebangunan Rohani Besar.
Situasi pada Zaman Sekarang Kita sekarang juga hidup pada zaman di mana Kekristenan berada dalam keadaan yang menyedihkan. Pada
Copyright © momentum.or.id
xiv
ALLAH SEDANG BERKARYA
umumnya jarang sekali terjadi pertobatan sejati dalam gereja-gereja kita, dan celakanya tak seorang pun yang merasa terusik dengan keadaan seperti ini. Dan kemudian, dari waktu ke waktu kita mendengar terjadinya berbagai peristiwa aneh. Seperti pada zaman Edwards, peristiwa-peristiwa aneh tersebut pun mendapat kecaman luas saat ini. Sering kali argumentasi yang dikemukakan serupa dengan yang dikemukakan oleh orang-orang yang menentang Edwards: “Itu hanya sebuah histeria massa; tak ada sangkut pautnya dengan karya Roh Kudus.” Meskipun demikian, ada pula pendapat lain, pendapat yang siap menerima segala hal baru yang tampak penuh kuasa sebagai hal yang berasal dari Allah; tidak ada pengujian yang diterapkan, tidak ada pemilahan yang digunakan. Bahkan mempertanyakan apa yang sedang terjadi pun telah dianggap sebagai (atau hampir sama dengan) penghujatan terhadap Roh Kudus. Karya Edwards menjawab kedua sudut pandang tersebut di atas dengan lebih baik daripada semua sumber lain. Kita benar-benar perlu mempelajari hal-hal yang diajarkannya kepada kita. Jika Allah memang sedang berkarya dengan cara baru dan penuh kuasa, kita perlu mengetahuinya. Kita perlu mengesampingkan segala prasangka dan bersyukur atas kemurahan Allah di antara kita. Namun, jika Ia tidak sedang berkarya, sekiranya ada penjelasan lain (yang mungkin kurang positif) mengenai apa yang sedang terjadi, maka kita juga perlu mengetahuinya. Kita hendaknya jangan mudah tertipu. Bagaimana kita bisa mengetahuinya? Edwards akan memberi tahu
Copyright © momentum.or.id
Prakata oleh Gary Benfold
xv
kita; ia akan mengingatkan kita hal-hal apa saja yang tidak boleh dijadikan sebagai dasar bagi penilaian kita; ia akan mengajar kita bagaimana membuat penilaian yang benar. Inilah tujuan diterbitkannya buku yang sedang Anda baca ini. Bahasa Edwards telah disesuaikan sehalus mungkin; namun semua argumentasinya tetap utuh. Ketika buku ini sedang dalam proses produksi, nama Edwards kembali populer di kalangan gereja. Kontribusinya diakui serta dikagumi, dan berbagai pernyataan dilontarkan sehingga kita kembali diarahkan untuk melakukan pengujian-pengujian ini. Tetapi karena tulisan Edwards sendiri mungkin termasuk sulit bagi para pembaca modern, maka menurut saya ia sepertinya telah disalah mengerti. Kesimpulan yang diambil adalah seakan-akan mereka mendapat dukungan dari Edwards, padahal sebenarnya justru bertentangan dengan pandangannya. Khususnya, Edwards disebut-sebut telah menganggap pengujian tersebut sebagai pembuktian keautentikan dari gejalagejala yang aneh. Tetapi Edwards tidak pernah membuat kesimpulan seperti ini. Karyanya perlu dibaca ulang dan saya berharap buku ini memungkinkan hal tersebut terjadi bagi banyak orang, yang jika bukan dengan buku yang telah disederhanakan ini mungkin tidak akan pernah membaca karya Edwards. Dapatkah kita mempercayai Edwards? Tentu saja. Bukan karena ia adalah salah seorang pemikir terbesar yang pernah dihasilkan Amerika, namun karena ia membawa kita kembali kepada Kitab Suci. Hanya Kitab Suci yang dapat menyinarkan terang dalam kegelapan. Kitab Suci akan mengajar kita bagaimana seharusnya kita mem-
Copyright © momentum.or.id
xvi
ALLAH SEDANG BERKARYA
buat penilaian. Kriteria ini absah dalam setiap dan segala situasi; baik sekarang ini (dua abad setelah kematian Edwards) maupun dua abad ke depan dari sekarang, ketika kita semua telah mati dan dilupakan orang. Saya yakin bahwa salah satu kebutuhan terbesar gereja Kristen sekarang ini adalah kemampuan untuk memilah; dan bahwa kebutuhan tersebut akan terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Kiranya Allah sekali lagi memberkati perkataan hamba-Nya, Jonathan Edwards, sementara kita dibawanya kembali pada Kitab Suci; dan bagi Allah sajalah kiranya segala kemuliaan, sekarang sampai selamanya." G. B.
Copyright © momentum.or.id
Pendahuluan i
P
ada saat ini tampaknya semua orang membicarakan tentang Roh Kudus dan berdebat mengenai karya-Nya. Namun hanya segelintir orang yang tampak mengetahui bagaimana mengenali karya Roh Kudus ketika itu sedang berlangsung, bagaimana membedakan karya yang asli dari yang palsu. Buku ini diterbitkan untuk membantu kita. Tidak ada zaman yang pernah melihat kuasa dari karya Roh Kudus melebihi zaman para rasul. Karunia-karunia-Nya yang ajaib terlihat dengan begitu berlimpah; Ia juga berkarya menginsafkan manusia akan dosa dan menjadikan mereka murid-murid Kristus yang kudus. Pada saat yang bersamaan Iblis juga dengan aktifnya mengerjakan mujizat-mujizat palsu dan memberitakan injil-injil palsu. Perjanjian Baru berulang kali menjelaskan bahwa ada orang-orang yang meniru karya Allah di semua tempat. Karena itulah kepada gereja Kristus mutlak perlu diberikan aturan-aturan dan tanda-tanda yang jelas dari karya Allah, sehingga orang-orang Kristen mampu membedakan antara karya yang asli dan palsu dan tidak akan disesatkan. Ada satu pasal di dalam Perjanjian Baru yang secara khusus membahas hal ini, yaitu 1 Yohanes 4. Dibandingkan bagian-bagian lain dari Alkitab, pasal ini lebih lengkap dalam memberitahukan cara agar kita bisa
Copyright © momentum.or.id
xviii
ALLAH SEDANG BERKARYA
mengenali ketika Allah benar-benar sedang berkarya. Rasul Yohanes memberi tahu kita sejumlah cara untuk mengenali karya Roh Kudus yang sejati, untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan salah mengenalinya. Rasul Yohanes sedemikian jelas menjabarkannya sehingga kita bisa menerapkan aturan-aturannya dengan tepat dalam gereja kita masing-masing. Maka sangatlah mengejutkan bila pada hari ini banyak orang tidak memberikan lebih banyak perhatian kepada pasal ini; padahal jika itu dilakukan, banyak kesalahan yang dapat dihindari. Rasul Yohanes mengawali penjabarannya dengan menyebutkan bahwa kita mengetahui diri kita adalah milik Kristus ketika Roh Kudus berdiam di dalam diri kita. “Barang siapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita” (3:24). Dari sini kita memahami bahwa Rasul Yohanes bukan hanya menginginkan kita mengetahui cara membedakan nubuat yang asli dari yang palsu, atau memilah mujizat yang berasal dari Allah dan yang bukan dari Allah. Ia juga ingin agar kita mampu mengenali ketika Roh Kudus sedang berkarya menyelamatkan serta menjadikan mereka semakin dewasa dalam Kristus. Hal ini akan menjadi semakin jelas bagi kita ketika kita melihat hal-hal yang disebutkannya. Namun sebelum Rasul Yohanes memberitahukan bagaimana kita bisa mengenali yang asli dari yang palsu, ia terlebih dahulu memperingatkan kita mengenai dua hal.
Copyright © momentum.or.id
Pendahuluan
xix
Peringatan pertama adalah agar kita tidak begitu saja mempercayai segala sesuatu yang diklaim sebagai karya Roh Kudus. “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah” (4:1). Tidak semua hal yang diklaim sebagai karya Allah itu benar-benar adalah karya Allah; dan sangat penting bagi kita untuk memahami ini. Peringatan kedua adalah banyaknya kuasa palsu: “Sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia” (4:1). Mereka ini bukan sekadar berpura-pura menerima wahyu yang luar biasa dari Allah, tetapi juga tinggal di tengah kaum pilihan Allah dan bahkan tampak lebih kudus daripada yang lain! Ayat ini memerintahkan kita untuk menguji kedua klaim tersebut. Memang disayangkan bahwa kita tak bisa begitu saja mempercayai perkataan orang atau menganggap bahwa setiap kuasa yang sedang bekerja itu pasti adalah kuasa Allah. Maka dengan pasal ini saya bermaksud menunjukkan kepada Anda bukti-bukti yang pasti bahwa Allah sedang berkarya, sehingga kita bisa menilai dengan tepat setiap hal yang terjadi pada diri kita maupun orang lain. Kita harus menyadari bahwa Allah telah mengaruniakan Alkitab untuk membimbing kita di dalam perkara-perkara rohani; Alkitab, yang sama sekali tidak mengandung kesalahan, memberitahukan kita segala hal yang perlu kita ketahui. Kita tidak perlu takut untuk mempercayai prinsipprinsip yang telah Allah berikan; Roh Kudus yang mengilhamkan Alkitab tentu mampu mengenali karya-Nya sendiri! Ia pun telah memberi bimbingan yang memadai untuk menolong kita mengenali karya-Nya.
Copyright © momentum.or.id
xx
ALLAH SEDANG BERKARYA
Seperti telah saya sampaikan di atas, Roh Kudus memberikan kita prinsip-prinsip yang lebih lengkap pada pasal ini daripada bagian-bagian lain dari Alkitab. Maka dalam buku ini saya tidak akan menelaah bagian-bagian lain untuk melihat prinsip-prinsip apa yang diberikan di sana. Saya akan berfokus pada pasal yang sangat memadai ini, dan saya rasa kita akan sangat terbantu olehnya. Namun karena kebangunan rohani ini telah memicu banyak kritik, saya tak bisa memulai pembahasan dengan mengemukakan hal-hal yang membuktikan bahwa Allah memang sedang berkarya. Banyak pihak menunjuk kepada sejumlah peristiwa dan berkata, “Ini membuktikan bahwa Allah tidak sedang berkarya; jadi, kebangunan rohani itu adalah palsu.” Tuduhan ini sangat serius, dan saya harus membantahnya. Maka, pertamatama saya akan meneliti sejumlah hal yang disebut-sebut sebagai bukti bahwa kebangunan rohani ini adalah palsu, dan menunjukkan bahwa hal-hal tersebut sebenarnya tidak membuktikan apa pun! Pada kenyataannya saya akan menunjukkan bahwa hal-hal yang mereka sebutkan itu sebenarnya sama sekali tidak membuktikan apa pun yang baik maupun buruk. Hal-hal itu tidak membuktikan bahwa Allah memang sedang berkarya (meskipun sebagian dari hal tersebut bisa dengan mudah diklaim sebagai bukti bahwa Allah sedang berkarya). Hal-hal itu juga tidak membuktikan bahwa karya yang sedang terjadi adalah palsu (meskipun sejumlah pihak mengklaim demikian). Apa sajakah hal-hal yang tidak membuktikan apa-apa
Copyright © momentum.or.id
Pendahuluan
itu?"
Copyright © momentum.or.id
xxi