1 Februari 2015
AKU MAU MENDENGARKAN FIRMAN TUHAN! Markus 1:21-28 Nilai Kristiani: • Anak belajar mendengarkan firman Tuhan dengan sunguh-sungguh. • Anak tahu bahwa perkataan Tuhan berkuasa mengusir roh jahat. Pujian : Kidung Ceria 139 “Alkitab Mengisahkan”
Ayat Indah: “Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat” (Markus 1: 22). 28
URAIAN PELAJARAN: Kapernaum adalah sebuah desa nelayan bagi orang Galilea dan tempat berjualan yang sangat ramai. Tempat ini sangat menarik bagi orang Kristen karena sering disebut-sebut dalam sejarah Yesus Kristus. Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes juga tinggal di daerah ini. Tempat ini memainkan peranan penting dalam kehidupan dan pelayanan Yesus, serta usaha-Nya dalam menjangkau bangsa Israel. Seluruh penduduk Kapernaum diberikan kesempatan yang unik dan menyenangkan untuk mendengar Firman Yesus Kristus secara langsung dan bahkan menyaksikan kebesaran Tuhan. Beberapa mujizat dilakukan Tuhan Yesus di Kapernaum, tetapi sayangnya masih banyak penduduk Kapernaum tetap tidak bertobat dan percaya kepada Yesus. Kisah ini menceritakan kedatangan Yesus di Kapernaum untuk memberikan pengajaran kepada seluruh penduduk Kapernaum. Pada waktu itu, penduduk Kapernaum sangat ramai berkumpul di dalam rumah ibadat. Ada banyak anakanak, dan orangtua berkumpul di sana untuk mendengarkan pengajaran dari Yesus. Saat Yesus mulai untuk mengajar, mereka sangat ber sungguh-sungguh mendengarkan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Banyak orang yang takjub mendengar-Nya. Gaya pengajaran Yesus berbeda jauh dengan apa yang sering dilakukan oleh para ahli taurat. Mereka menyandarkan pengajarannya pada tafsiran-tafsiran yang diakui. Sementara Yesus mengajar dengan kuasa atau otoritas dari Roh Kudus yang diterimanya saat baptisan. Ia tidak membutuhkan pengesahan atau pembenaran dari manapun. Pendengarnya merasa Ia memiliki kuasa itu dari dalam diri-Nya. Di tengah-tengah pengajaran Yesus, muncullah seorang yang kerasukan roh jahat dan berkata-kata kepada Tuhan Yesus. Ia berteriak-teriak mengolok Tuhan Yesus. Namun, roh jahat itu juga mengakui Yesus adalah seorang Pribadi yang kudus dari Allah (Markus 1:24). Roh jahat itu juga mengakui bahwa Yesus hadir ke dalam dunia diperintahkan oleh Allah. Roh tersebut mengetahui bahwa Yesus adalah Pribadi yang besar dan hebat. Yesus merespon kehadiran roh jahat tersebut dengan mengeluarkannya dalam diri orang yang kerasukan. Semua orang yang hadir semakin takjub pada sosok Yesus. Yesus bukanlah Pribadi yang hanya pandai mengajar dalam
hal perkataan, melainkan juga dalam hal perbuatan. Perkataan-Nya berkuasa mengusir roh jahat itu. Oleh karena perkataan dan perbuatan Yesus yang demikian, tersebarlah kabar mengenai Yesus ke seluruh Galilea. Kisah pendek ini memberikan pelajaran bagi anak-anak Tuhan. Keseriusan orang-orang Kapernaum ketika mendengarkan pengajaran Tuhan Yesus patutlah dicontoh oleh anak. Anak seringkali malas mendengarkan firman Tuhan atau cerita di dalam Sekolah Minggu. Anak masih sering bermain dan mengobrol dengan teman-temannya. Padahal firman Tuhan menceritakan banyak hal mengenai kebesaran Tuhan termasuk dalam kisah ini Yesus mengusir roh jahat. Jika anak mendengarkan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, maka anak dapat senantiasa juga melakukan firman Tuhan tersebut.
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: 1. Tanyakan kepada anak, pernahkah mereka tidak mendengarkan perkataan orangtua mereka? 2. Tanyakan juga kepada anak, pernahkah mereka tidak mendengarkan guru Sekolah Minggu yang sedang menyampaikan firman Tuhan? 3. Ceritakanlah kepada mereka situasi di Kapernaum kala itu bahwa ada banyak orang yang hendak mendengarkan firman Tuhan. Mereka sangat antusias untuk mendengarkan pengajaran Yesus. Pengajaran Yesus sangatlah menarik dan unik. Kata-kata Yesus sangat lembut dan penuh kasih membuat banyak orang di sana senang mendengar-Nya. Yesus memberikan gaya pengajaran yang lebih menyenangkan daripada pengajaran para imam. Oleh karena itu, tidak heran banyak orang yang senang sekali mendengarkan pengajaran Yesus. 4. Ceritakanlah juga bahwa di tengah-tengah Yesus yang sedang mengajar, terdapat seorang yang sedang kerasukan setan. Lalu, Yesus mengusir setan tersebut. Semua orang di sana semakin terkagum dengan Pribadi Yesus. Yesus tidak hanya pandai berkata-kata melainkan juga pandai melakukan perbuatanperbuatan yang besar. Tunjukkan bahwa Yesus mengusir roh jahat ini merupakan salah satu kebesaranNya yang ia perlihatkan di depan banyak orang. 5. Tolonglah anak untuk meneladani sikap orang-orang Kapernaum yang mau mendengarkan firman Tuhan. Namun, mendengarkan saja tidaklah cukup, tetapi tentu harus melakukan firman Tuhan dengan baik. Betapa pentingnya untuk mendengarkan firman Tuhan, sebab melalui firman Tuhan anak dapat mengenal Yesus dengan segala perkataan dan perbuatan-Nya yang besar.
PUNDI MUJIZAT YESUS Bahan dan alat yang dibutuhkan: 1. 2. 3. 4. 5.
Kertas buffalo warna-warni Kertas spectra Gunting Lem Alat tulis
Aku Mau Mendengarkan Firman Tuhan!
29
Lagkah pembuatan: 1. Cetak dan gunting pola-pola yang tersedia 2. Minta anak untuk menempelkan pola pundi dengan gambar 3. Minta anak untuk menuliskan ayat-ayat indah pada kertas yang terlah dicetak
30
Aku Mau Mendengarkan Firman Tuhan!
URAIAN PELAJARAN: Setelah Yesus berada di rumah ibadah untuk mengajar sekian banyak orang, Ia bersama para murid melanjutkan perjalanan menuju rumah Simon. Rumah Simon sepertinya menjadi pusat pelayanan Yesus. Pada waktu itu, di rumah Simon terdapat ibu mertuanya yang sedang terbaring lemah karena sakit demam. Yesus menaruh belasan kasihan kepada ibu mertua Simon tersebut. Tergeraklah hati-Nya untuk menolong ibu mertua Simon. Ia menjadi sembuh dan melayani makan malam bagi tamu-tamunya. Tentu ia sangat gembira dan berterima kasih kepada Yesus. Ia mengalami sendiri kebesaran Yesus. Cerita mengenai kebesaran Yesus sudah tersebar di seluruh daerah Galilea. Menjelang malam, berbondongbondong orang datang membawa mereka yang sakit dan kerasukan setan kepada Yesus. Mereka sangat berharap Yesus mau menolong mereka yang mengalami penderitaan. Mereka sangat tersiksa dengan apa yang mereka alami. Ada yang sulit berjalan; tidak dapat mendengar; mengaduh-aduh kesakitan; ada yang tidak dapat melihat; sakit demam, dan lain sebagainya. Menurut kepercayaan kala itu, orang terserang penyakit diakibatkan ulah roh jahat dan dosa yang diperbuat. Yesus tidak setuju dengan anggapan tersebut. Ia datang hendak menyatakan rahmat Allah yang tersedia untuk semua orang, terutama mereka yang menderita. Ia menyembuhkan dan membebaskan manusia dari cengkraman roh jahat dan penderitaan. Melalui pemberitaan ini Injil Markus hendak menyampaikan misi Yesus. Ia hadir untuk menyampaikan Kabar Baik bagi orang yang menderita. Kelepasan dari Allah tersedia untuk mereka yang membutuhkannya. Ia menunjukkan rasa cinta dan kepedulian Allah kepada manusia. Ia tidak ingin kuasa jahat menguasai kehidupan manusia. Dengan demikian, melalui cerita ini, anak mengetahui bahwa Yesus adalah seorang Pribadi yang senang menolong orang yang mengalami kesulitan, baik itu sakit maupun hal sulit lainnya. Setiap kali anak mengalami kesulitan, ia tahu Tuhan Yesus selalu menjadi penolong setia baginya.
8 Februari 2015
YESUS MENYEMBUHKAN IBU MERTUA PETRUS Markus 1:29-34 Nilai Kristiani: Yesus menjadi penolong setia saat anak sedang mengalami kesulitan. Pujian : Kidung Ceria 35 “Tuhan Tidak Lupa”
Ayat Indah: “ Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia” (Markus 1:34) 31
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: 1. Tanyakan kepada anak pernahkah mereka sakit? Kalau pernah, apa yang mereka rasakan? Apakah mereka merasa senang saat mereka sakit? 2. Mulailah bercerita tentang Tuhan Yesus yang sedang melanjutkan perjalanan menuju rumah Simon Petrus. Di sana, ia menolong ibu mertua Petrus yang sedang sakit demam. Kala itu, kondisi ibu mertua Petrus sedang lemas, panas tinggi, dan tidak bisa melakukan apapun, kecuali berbaring di atas tempat tidur. Yesus sangat berbelas kasihan dengan ibu mertua Petrus itu. Oleh sebab itu, Ia menyembuhkan ibu mertua Petrus. Kemudian, datanglah banyak orang yang juga meminta kesembuhan dari Yesus. Banyak di antara mereka yang sulit berjalan, tidak dapat melihat, panas tinggi, dan lemas. Ketika mereka meminta pertolongan kepada Yesus, Yesus sangat terbuka untuk menolong mereka. Yesus peduli dengan mereka. Yesus bisa saja pada waktu itu menolak kedatangan orang-orang banyak, tetapi Yesus tidak mau melakukan seperti itu sebab Ia sadar bahwa kebesaran diri-Nya seharusnya digunakan untuk membuktikan kepedulian kepada mereka yang menderita. Ia mau menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongan diri-Nya. 3. Ajaklah anak untuk membahas kembali pengalaman mereka yang pernah sakit. Anak tentunya pernah sakit dan mengalami kesulitan lainnya. Namun, anak memiliki Yesus yang senantiasa menjadi penolong setia bagi mereka. Yesus akan senantiasa menolong mereka saat mereka sedang kesusahan, baik sakit, mengerjakan PR, dan lain sebagainya. Saat mereka kesulitan, jangan lupa untuk tetap berdoa kepada Yesus meminta pertolongan dari-Nya. Yesus pasti akan senantiasa menjadi penolong yang setia bagi mereka.
HELPING HANDS Alat dan bahan yang dibutuhkan: 1. 2. 3. 4.
Kertas spectra warna-warni Gunting Piring kertas yang berukuran besar lem
Langkah Pembuatan: 1. Cetak dan gunting pola tangan di kertas spectra warna-warni 2. Minta anak menempelkan pola tangan di sekeliling piring kertas. 3. Minta anak menempel ayat indah pada bagian yang sesuai.
32
Yesus Menyembuhkan Ibu Mertua Petrus
Yesus Menyembuhkan Ibu Mertua Petrus
33
15 Februari 2015
YESUS SAHABAT BAIKKU! Markus 9:2-9 Nilai Kristiani: Anak belajar tentang kemuliaan Yesus sebagai Juruselamat yang mau menjadi sahabat bagi manusia. Pujian : Kidung Ceria 90 “Yesus Sayang Padaku”
Ayat Indah: “Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awam terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” (Markus 9:7). 34
URAIAN PELAJARAN: Selama menempuh perjalanan, Yesus melakukan banyak perkara-perkara yang unik dan menakjubkan di hadapan para murid. Kali ini, Ia hanya membawa tiga murid-Nya, yaitu: Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Tidak diceritakan secara pasti dan jelas mengapa hanya ketiga murid ini yang diajak bersama Yesus naik ke atas gunung. Sesampainya di atas gunung, hal yang mengherankan terjadi, rupa Yesus yang sebelumnya bersifat manusiawi berubah. Diceritakan bahwa pakaian sederhana yang dipakai Yesus kala itu berubah menjadi jubah putih kemilauan dan sangat indah. Warna putih tersebut memancarkan warna yang cemerlang sebagai tanda kemuliaan Ilahi. Tidak hanya itu, kehadiran Elia dan Musa jelas mengejutkan para murid. Mereka juga melihat Yesus, Elia, dan Musa bercakap-cakap (ayat 4). Keadaan itu tentu membuat para murid penuh kekaguman sekaligus kebahagiaan. Betapa sukacitanya Petrus mendapat kesempatan mengalami dan menyaksikan hal itu, sehingga ia menawarkan untuk membuat tiga kemah di atas gunung. Ia ingin peristiwa ini tetap bertahan dan tidak berlalu dengan cepat. Dalam tradisi Yahudi, kemah memiliki makna yang dalam sebab kemah merupakan tempat tinggal Allah pada zaman pengembaraan umat Israel di padang gurun. Akan tetapi tiba-tiba terdengar suara dari awan “... inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia” (ayat 7) dan seketika itu juga, tidak ada lagi Elia dan Musa yang ada tinggal Yesus seorang. Simon tidak perlu mendirikan kemah supaya Yesus, nabi Elia dan Musa tinggal. Karena, kemuliaan Allah sudah tinggal menetap di dalam diri Yesus. Semua kepenuhan Allah ada pada-Nya. Allah sudah ada di tengah manusia melalui Yesus. Yang perlu dilakukan adalah percaya Dia dan mendengarkan perkataan-Nya. Yesus lalu berpesan kepada para murid agar tidak menceritakan apa yang mereka lihat dan alami kepada orang lain, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati’. Kata-kata Yesus menunjukkan bahwa saat itu diri-Nya sedang memberi pertanda mengenai hari depan saat Yesus akan menghadapi penyaliban, kematian, dan kebangkitan-Nya guna menyelamatkan manusia. Karya penyelamatan Yesus sekaligus menjadi pertanda bahwa diri-Nya akan menjadi sahabat bagi setiap orang. Yesus yang mulia dan besar itu
mau menjadi sahabat yang baik bagi kehidupan manusia. Namun sayangnya, para murid tidak menyadari tanda dari kata-kata Yesus itu. Melalui cerita ini, anak belajar bahwa Yesus adalah seorang sahabat bagi manusia. Sahabat yang sangat baik karena Ia rela berkurban bagi seluruh manusia dan mau menyelamatkan manusia. Oleh sebab itu, setiap anak patutlah bersyukur karena memiliki sahabat seperti Yesus yang teramat baik.
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: 1. Mulailah bercerita mengenai Yesus yang mengajak tiga murid-Nya, yaitu: Petrus, Yakobus, dan Yohanes naik ke atas gunung. Sampai di sana, hal yang sangat menakjubkan terjadi. Rupa Yesus yang manusiawi berubah. Jubah Yesus berubah menjadi putih kemilauan, begitu indahnya sehingga tidak mungkin dibuat di dunia. Warna putihnya memberikan warna yang indah dan cemerlang. Tidak hanya itu, Yesus juga berjumpa dengan Elia dan Musa. 2. Tolonglah anak untuk merasakan kekaguman dan kebahagiaan yang dirasakan para murid kala itu. Betapa sukacitanya Petrus mendapat kesempatan mengalami dan menyaksikan hal tersebut, sehingga ia menawarkan untuk membuat tiga kemah di atas gunung agar peristiwa ini tetap bertahan dan tidak berlalu dengan cepat. 3. Selain itu, kehadiran Elia dan Musa juga sungguh mengagumkan bagi mereka. Para murid tidak pernah menyangka bahwa mereka akan merasakan bahkan melihat hal seperti itu terjadi. 4. Seluruh rangkaian peristiwa itu, Yesus hendak mengatakan bahwa diri-Nya adalah seorang Mesias yang akan menyelamatkan kehidupan manusia melalui penderitaan-Nya. Ia akan menjadi sahabat yang rela berkorban bagi seluruh manusia termasuk anak. Ia akan menjadi sahabat yang setia menolong setiap orang dari segala kesulitan. 5. Ajaklah anak untuk bersyukur bahwa Yesus sebagai sahabat anak yang rela menolong dan setia menjaga kehidupan anak.
SYARAT MENGIKUT YESUS Alat dan bahan yang dibutuhkan: 1. 2. 3. 4. 5.
Kertas kuarto warna-warni 2 sumpit Tali putih tebal Gunting Lem
Langkah pembuatan: 1. Cetak dan gunting pola salib yang tersedia 2. Ikatkan bagian tengan kedua sumpit dengan menggunakan tali putih tebal 3. Minta anak untuk menuliskan beberapa syarat mengikut Yesus pada pola salib, seperti: JUJUR, RENDAH HARI, MAU BERBAGI, MENGASIHI TEMAN 4. Minta anak untuk menempelkan tali putih tebal pada sisi atas salib dan iakatkan dengan sisi ujung sumpit.
Yesus Sahabat Baikku!
35
36
Yesus Sahabat Baikku!
URAIAN PELAJARAN: Markus mengajak setiap orang untuk mengetahui misteri tentang pribadi Yesus Kristus sebagai Hamba, Mesias, dan Anak Allah. Ia mengawal ceritanya dengan kemunculan Yesus di Sungai Yordan. Ia datang sebagai salah seorang dari antara orang banyak yang ingin dibaptis oleh Yohanes. Sesuai dengan tata cara pada waktu itu, Yohanes pun membaptiskan Yesus dengan cara dibenamkan ke Sungai Yordan. Setelah pembaptisan itu selesai, Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. Di sana, Yesus dipersiapkan untuk memasuki kehidupan pelayanan-Nya. Cara untuk mempersiapkan Yesus sungguh unik. Ia harus tinggal di padang gurun selama empat puluh hari. Ia harus merasakan panasnya matahari, kelaparan, kehausan, dan selalu mendapat pencobaan dari si iblis. Ketaatan-Nya sebagai hamba Allah benar-benar diuji. Ujian tersebut tentunya tidak mudah untuk dijalani. Namun, Yesus dapat melewatinya dengan baik. Ia mengandalkan kekuatan Allah dalam menghadapi setiap cobaan. Kini, setelah lewat empat puluh hari, Ia siap untuk memulai pelayanan-Nya. Menurut Markus, pelayanan Yesus dimulai sesudah Yohanes ditangkap. Ia memulai pelayanan-Nya di Galilea. Yesus mulai memberitakan kabar baik dari Allah bahwa “Kerajaan Sorga sudah dekat. Bertobatlah dan Percayalah kepada Injil”. Yesus ingin mengajak setiap orang untuk percaya dan bertobat. Bertobat berarti meninggalkan segala perbuatan yang tidak disukai oleh Allah, dan melakukan apa yang disukai oleh Allah. Adapun kabar baik yang Yesus beritakan adalah tentang diri-Nya sendiri. Yesus memang kabar baik itu sendiri yang datang dari Allah. Markus ingin mengajak setiap orang untuk mengetahui misteri pribadi Yesus. Karena dengan begitu, orang akan mengambl sikap, yaitu bertobat dan percaya kepada-Nya. Yang mencuri tidak lagi mencuri, yang berbohong tidak lagi berbohong. Dengan begitu, mereka akan memperoleh perkenaan Allah. Melalui cerita ini, anak diajak untuk membangun sikap hidup taat dan percaya kepada Tuhan. Taat dan percaya berarti hidup seturut kehendak Tuhan. Misalnya, berperilaku
22 Februari 2015
HIDUP BERSAMA YESUSKU! Markus 1:12-15 Nilai Kristiani: Anak diajak untuk memiliki sikap percaya dan taat kepada Allah. Pujian : Kidung Ceria 226 “Ku Bersandar Pada-Nya”
Ayat Indah: “Lalu terdengarlah suara dari sorga: Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (Markus 1:11). 37
baik dan meninggalkan perilaku-perilaku yang tidak baik. Dengan demikian, anak dapat selalu hidup bersama dengan Yesus.
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: Cerita ini dapat disampaikan dengan cara pengasuh berperan sebagaimana tokoh cerita dalam Alkitab atau melalui gambar, baik berupa flanel atau gambar yang dibuat di papan tulis. Adapun tahapnya sebagai berikut: 1. Yesus datang ke Sungai Yordan dan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. 2. Yesus dicobai di padang gurun selama 40 hari oleh iblis. Apa yang Yesus rasakan di sana? Dan Mengapa Yesus dicobai? Tekankan bahwa Yesus tetap bertahan di tengah pencobaan atau ujian yang dihadapi-Nya sebab Ia percaya bahwa Allah setia pada-Nya. Ia tetap menunjukkan ketaatan-Nya kepada Allah. 3. Setelah masa di padang gurun selesai, Yesus memulai pelayanan-Nya dengan menyerukan “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.” Tekankan bahwa Yesus ingin semua orang percaya dan taat kepada Tuhan. Ia ingin semua orang bertobat. Bertobat berarti meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan tidak berkenanan di hadapan Allah. 4. Tolonglah anak untuk memahami maksud dari percaya dan taat kepada Tuhan. Percaya dan taat kepada Tuhan berarti meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik, seperti menyontek, melawan orangtua, tidak pergi ke Sekolah Minggu, tidak berdoa kepada Tuhan, dan lain sebagainya. Siapa yang ingin menjadi anak Tuhan yang taat dan percaya kepada-Nya berarti harus meninggalkan sifat hidup yang buruk dan yang tidak berkenanan di hadapan Tuhan.
BURUNG MERPATI Bahan dan alat yang dibutuhkan 1. 2. 3. 4. 5.
Piring kertas Kertas HVS Kertas spectra warna Benang wall Pembolong kertas
Langkah pembuatan: Pembuatan burung 1. Lipat dan gunting piring kertas menjadi dua bagian 2. Cetak dan gunting pola badan burung 3. Cetak dan gunting pola lingkaran yang tersedia 4. Minta anak menuliskan bentuk kasih tuhan kepada manusia, seperti: PENGORBANAN DIRI, MENGALAH DEMI KEBAIKAN, DLL. 5. Gunting piring kertas menjadi dua bagian sama rata 6. Bolongi setiap sayap dengan rapi 7. Minta anak untuk menggantungkan pola lingkaran yang telah dituls pada sayap burung yang telah dilubangi.
38
Hidup Bersama Yesusku!