ANALISIS PERBANDINGAN PRODUK REKSA DANA SEBAGAI DASAR PERTIMBANGAN BERINVESTASI DENGAN MENGGUNAKAN TOLOK UKUR INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DAN NILAI SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI). ( STUDI KASUS : PT. BANK OCBC NISP Tbk,.) Ahmad Sofyan Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009 Abstrak Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kinerja produk Reksa Dana pada PT. Bank OCBC NISP Tbk, yaitu: Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II. Dimana Reksa Dana tersebut diterbitkan oleh PT. NISP Sekuritas, yang dalam perhitungannya memasukkan unsur return dan risiko serta menggunakan tolok ukur yaitu IHSG dan SBI dengan menggunakan metode Sharpe. Pada penulisan ini, pengumpulan data diperoleh dari mengunakan data sekunder seperti dari internet, dan kemudian dilakukan analisis perbandingan antara masing-masing kinerja Reksa Dana. Setelah dilakukan perhitungan dengan cara membandingkan kinerja tolok ukurnya yaitu IHSG penulis menyimpulkan bahwa Reksa Dana Tetap Likuid adalah lebih baik. Karena keuntungan yang diperoleh Reksa Dana Tetap Likuid lebih besar dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi.sedangkan dengan menggunakan tolok ukur SBI dengan menggunakan metode Sharpe, Reksa Dana Tetap II lebih baik. Meskipun secara keseluruhan berada di bawah indeks kinerja tolok ukurnya yaitu IHSG dan SBI. Dengan kata lain, Reksa Dana Tetap Likuid dan Reksa dana Tetap II layak untuk sarana berinvestasi. Kata Kunci: Reksa Dana / Investasi
PENDAHULUAN Latar Belakang Maraknya kegiatan pasar modal belakang ini merupakan faktor pendorong munculnya alternative produk investasi yang ditawarkan, berkaitan dengan pasar modal. Setelah saham, obligasi atau sekuritas lainnya yang dimiliki olek sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan investasi professional. Produk-produk reksa dana merupakan produk alternative bagi para calon investor yang memiliki dana terbatas dalam berinvestasi dipasar modal, karena dana yang diinvestasikan kedalam reksa dana akan digabungkan dengan dana dari investor – investor lainnya untuk menciptakan kekuatan membeli yang jauh lebih besar dari pada melakukan investasi sendiri. Perkembangan reksa dana, tidak lepas dari upaya pemerintah dalam landasan hukum yang kuat dan jelas. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan investor dan masyarakat umum dalam berinvestasi di reksa dana. Salah satu upaya dalam memobilisasi dana masyarakat adalah dengan meningkatkan peran investor lokal atau pribadi. Hal ini dimungkinkan karena nilai investasi awal reksa dana relative lebih kecil. Dana yang diinvestsaikan ke suatu reksa dana (mutual fund) akan digabungkan dengan dana dari investor lainnya untuk
menciptakan kekuatan membeli yang jauh lebih besar dari pada melakukan investasi sendiri. Banyak diantara kita sadar akan pentingnya menabung, tapi tidak banyak yang mengetahui tujuan menabung. Bahkan, yang lebih parah, masih ada yang belum bisa membedakan arti menabung dengan investasi. Semua kebutuhan anda akan sangat mungkin tercapai apabila anda melakukan perencanaan sejak dini. Sekarang anda tinggal memilih antara kedua acara di atas. Yang pasti, berinvestasi lebih banyak memberikan kita keuntungan dari pada menabung karena dalam berinvestasi ada unsur perencanaan (akan kebutuhan masa depan), sedangkan dalam menabung tidak jelas. Orang melakukan investasi karena dipicu oleh kebutuhan akan masa depan. Tapi sayang, banyak diantara kita yang belum memikirkan kebutuhan akan masa depan. Padahal, semakin ke depan, biaya hidup seseorang pasti semakin bertambah. Selain kebutuhan akan masa depan, orang melakukan investasi karena dipicu oleh banyaknya ketidakpastian atau hal yang tidak terduga dalam hidup ini (keterbatasan dana, kondisi kesehatan, musibah, kondisi pasar investasi), dan laju inflasi yang tinggi.
Tingkat bunga perbankan di Indonesia yang cukup tinggi serta resiko yang rendah membuat deposito menjadi pilihan sebagian besar masyarakat. Namun, dengan adanya perbaikan ekonomi, tingkat bunga deposito menurun. Investor sering kali bingung bila ingin melakukan investasi atas dana yang dimiliki ketika tingkat bunga mengalami penurunan. Oleh karena itu, perlu juga kita mengetahui alternative investasi lainnya yang bisa memberikan hasil yang lebih tinggi. Apakah ada instrumen investasi yang dapat memberikan tingkat pengembalian lebih tinggi dari deposito? Bila investor ingin menerima resiko yang lebih besar maka instrumen investasi tersebut sudah ada di pasar keuangan yang dikenal dengan Reksa Dana. Peningkatan jumlah Reksa Dana sebagaimana di atas tentu saja akan membuat investor mempunyai lebih banyak alternatif pilihan dalam berinvestasi pada Reksa Dana. Namun demikian, pada sisi lain hal tersebut dapat pula menimbulkan kebingungan ataupun kesulitan bagi para calon investor dalam memilih Reksa Dana karena keterbatasan informasi ataupun pengetahuan yang dimilikinya. Dalam penulisan skripsi ini objek unit penelitian yang akan penulis bahas adalah PT. Bank NISP Tbk, yang kini menjadi PT. Bank OCBC NISP Tbk,. PT. Bank OCBC NISP Tbk merupakan Bank tertua ke empat di Indonesia, didirikan dibandung pada tanggal 14 April 1941 dengan nama NV. Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Pada saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengah tahun 1997, yang kemudian diperparah dengan krisis perbankan, mendorong pemerintah untuk menyelenggarakan program rekapitalisasi semi menyelamatkan sektor perbankan Indonesia. Pada pelaksanaan program rekapitalisasi tersebut, oleh Bank Indonesia, PT. Bank OCBC NISP Tbk digolongkan ke dalam kelompok kategori bank “A”. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur permodalan Perseroan cukup kuat sehingga tidak perlu mengikuti program rekapitalisasi perbankan, yang pada dasarnya ditujukan untuk memperkuat modal. Saat sebagian besar industri perbankan Indonesia masih berupaya memulihkan kondisi internal mereka di tahun 1999, PT. Bank OCBC NISP Tbk meluncurkan produk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Merdeka yang merupakan repackaging dari produk KPR yang sudah ada. Keunikan produk ini adalah proses persetujuan kredit yang hanya lima hari kerja sejak seluruh data diterima. Produk ini mendapat sambutan masyarakat yang menantikan
kucuran kredit perbankan untuk membantu pembiayaan rumah di tengah krisis ekonomi. Dengan dukungan lebih dari 5.300 karyawan, 352 kantor dan lebih dari 20.000 mesin ATM termasuk jaringan ATM Bersama dan ATM BCA yang tersebar diseluruh Indonesia serta ATM OCBC Bank di Singapura dan Bank Card di Malaysia: PT. Bank OCBC NISP Tbk senantiasa tumbuh dan berkembang tanpa melupakan pentingnya kualitas pelayanan kepada para nasabah. Di tingkat Internasional, kepercayaan terhadap PT. Bank OCBC NISP Tbk semakin nyata. OCBC Bank Singapura, salah satu group perbankan terbesar di Asia Tenggara, sudah menjadi pemegang saham NISP sebesar 72,40% di akhir tahun 2007, OCBC Group menjadi pemegang saham institusional terbesar, yang secara aktif mendukung pertumbuhan dan perkembangan PT. Bank OCBC NISP Tbk menjadi Bank berstandar dunia.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana cara memilih produk-produk seperti Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II yang menguntungkan dengan tingkat pengembalian yang tinggi. 2. Untuk mengetahui apakah produk-produk Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II merupakan produk investasi yang berisiko tinggi. 3. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan Indek Kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dibandingkan dengan indeks kinerja tolok ukurnya yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Mengetahui kinerja dari Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II berdasarkan perhitungan Metode Sharpe dengan memasukan unsur nilai rata-rata SBI sebagai tolok ukurnya.
M etode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, pengeolahan data diperoleh dari PT. Bank OCBC NISP Tbk dan ringkasan-ringkasan dari beberapa buku dan mencari data yang diperoleh melalui internet, surat kabar, dan lain sebagainya, setelah itu penulis mengelola bahan setelah data dikumpulkan. Metode ini dilakukan melalui
study perpustakaan guna mengumpulkan melalui masalah yang penyusun bahas. Metode penulisan yang digunakan penulis secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan ( Filed Research ) Peneliti melakukan tinjauan langsung ke obyek dengan mengadakan riset ke bank. Penulis memperoleh informasi dan data yang cukup baik dan akurat, karena dalam mendapatkannya penulis meninjau langsung mengenai produk-produk Reksa Dana yang ditawarkan kepada masyarakat. 2. Penelitian Perpustakaan ( Library Research ) Pengumpulan data dengan mengadakan riset berdasarkan pustaka yang sudah dibukukan, seperti buku-buku, literature, brosur-brosur, serta diktat perkuliahan yang mana setelah dikumpulkan dan dibaca penulis mengadakan perbandingan dari semua sumber tersebut, pada umumnya pengertian dan tujuan yang disampaikan adalah sama, namun penelitian dan kata-katanya yang kadang berbeda.
• Analisis Deskriptif Penganalisaan masalah dengan cara mengambil data kemudian dideskripsikan melalui tabel 2 variabel, yaitu terdiri dari NAB/unit dan IHSG berdasarkan periode yang sama. serta akan menyertakan grafik line yang akan menggambarkan tabel tersebut. Kemudian dalam menganalisis penulis menggunakan tabel 3 variabel yang terdiri dari Nab/unit, IHSG berdasarkan periode yang sama dan nilai rata-rata SBI berdasarkan periode yang sama, serta akan menyertakan grafik Line yang akan menggambarkan tabel tersebut. • Analisis Kuantitatif Dalam perhitungan kinerja return serta resiko yang mungkin terjadi pada Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II, penulis akan menggunakan perhitungan menurut (Pratomo & Ubaidilah Nugraha : 2005).
Hasil dan Pembahasan Tingkat Pengembalian yang Dihasilkan Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009. Hal pertama yang ingin diketahui oleh investor sebelum berinvestasi adalah mengetahui return atau laba yang dihasilkan dalam satu atau dua tahun terakhir. Maka hal pertama yang akan
dihitung adalah mencari return atau tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II per periode selama bulan Mei 2008 sampai April 2009. Setelah itu dalam menghitung tingkat pengembalian per tahun, penulis menggunakan Metode Tingkat Pengembalian Tahunan.
Tabel 4.1 NAB Per Unit Reksa Dana Flexigrowth Periode Mei 2008 sampai April 2009
Periode per Bulan
IHSG
Tabel 4.2 NAB Per Unit Reksa Dana Tetap Likuid Periode Mei 2008 sampai April 2009
NAB/Unit
Periode per Bulan
IHSG
NAB/Unit
Mei 2008
2.444,35
923,64
Mei 2008
2.444,35
1.018,74
Juni
2.349,11
910,85
Juni
2.349,11
1.024,94
Juli
3.304,51
885,64
Juli
3.304,51
1.032,11
Agustus
2.165,94
855,67
Agustus
2.165,94
1.036,67
September
1.832,51
758,16
September
1.832,51
1.047,12
Oktober
1.256,70
583,18
Oktober
1.256,70
1.055,94
November
1.202,07
602,51
November
1.202,07
1.059,66
Desember
1.336,61
645,65
Desember
1.336,61
1.050,24
Januari 2009
1.332,67
648,21
Januari 2009
1.332,67
1.053,15
Februari
1.285,48
637,27
Februari
1.285,48
1.055,61
Maret
1.434,07
682,73
Maret
1.434,07
1.050,09
April
1.722,77
781,58
April
1.722,77
1.056,62
Total 21.666,79 8.915,09 Sumber : www.kontan.co.id/index.php/reksa dana
Total
21.666,79
12.540,89
Tabel 4.3 NAB Per Unit Reksa Dana Tetap II Periode Mei 2008 samapai April 2009 Periode per Bulan
IHSG
NAB/Unit
Mei 2008
2.444,35
1.048,33
Juni
2.349,11
1.053,88
Juli
3.304,51
1.058,87
Agustus
2.165,94
1.063,16
September
1.832,51
1.060,07
Oktober
1.256,70
1.048,62
November
1.202,07
1.045,28
Desember
1.336,61
1.040,45
Januari 2009
1.332,67
1.044,05
Februari
1.285,48
1.047,08
Maret
1.434,07
1.042,51
April
1.722,77
1.051,61
Total
21.666,79
12.603,91
Sumber : www.kontan.co.id/index.php/reksa dana
Tingkat Pengembalian yang Dihasilkan Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009.
Mei 2008 sampai April 2009. Setelah itu dalam menghitung tingkat pengembalian per tahun, penulis menggunakan Metode Tingkat Pengembalian Tahunan.
Hal pertama yang ingin diketahui oleh investor sebelum berinvestasi adalah mengetahui return atau laba yang dihasilkan dalam satu atau dua tahun terakhir. Maka hal pertama yang akan dihitung adalah mencari return atau tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II per periode selama bulan
Berikut adalah prestasi return yang dihasilkan oleh Reksa Dana pada PT. Bank OCBC NISP Tbk adalah sebagai berikut: Hasil perhitungan dari bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 penulis tampilkan dalam Tabel 4.4, 4.5, 4.6.
Tabel 4.4 Kinerja Return Per Bulan Reksa Dana Flexigrowth Periode Mei 2008 sampai April 2009 Periode per Bulan
NAB/Unit
Kinerja per Bulan Dalam (%)
Mei 2008
923,64
-
Juni
910,85
-0,014
Juli
885,64
-0,028
Agustus
855,67
-0,034
September
758,16
-0,114
Oktober
583,18
-0,231
November
602,51
0,033
Desember
645,65
0,072
Januari 2009
648,21
0,003
Februari
637,27
-0,017
Maret
682,73
0,071
April
781,58
0,145
Dari perhitungan yang penulis sajikan dalam tabel diketahui kinerja return sub-periode adalah sebesar -0,114 % dan pertumbuhan kinerjanya sebesar -0,009 %. Bahkan tingkat pengembaliannya pun diperoleh -0,103 %. Jadi artinya untuk penempatan investasi pada Reksa Dana flexigrowth menghasilkan return atau tingkat pengembalian -0,103 %. Akan tetapi, untuk tingkat pertumbuhan return dari waktu ke waktu selalu berubah (fluktuatif).
Total 8.915,09 -0,114 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.pusatreksa.com
Tabel 4.5 Kinerja Return Per Bulan Reksa Dana Tetap Likuid Periode Mei 2008 sampai April 2009
Periode per Bulan
NAB/Unit
Kinerja per Bulan Dalam (%)
Mei 2008
1.018,74
-
Juni
1.024,94
0,006
Juli
1.032,11
0,007
Agustus
1.036,67
0,004
September
1.047,12
0,010
Oktober
1.055,94
0,008
November
1.059,66
0,003
Desember
1.050,24
-0,009
Januari 2009
1.053,15
0,003
Februari
1.055,61
0,002
Maret
1.050,09
-0,005
April
1.056,62
0,006
Hasil perhitungan diatas memperlihatkan bahwa pada bulan Mei 2008 sampai dengan April 2009 pada Reksa Dana Tetap Likuid dapat mencapai kinerja return sebesar 0,035 % dalam setahunnya. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan kinerja mencapai 0,003 %. Serta tingkat pengembalian tahunan sebesar 0,040 %. Artinya, Reksa Dana Tetap Likuid dapat menghasilkan keuntungan rata-rata 0,040 % per tahun. Titik tertinggi Reksa Dana Tetap Likuid mencapai 0,010 % sementara titik terendahnya -0,009 %. Meski hasil perhitungan menunjukkan tingkat bunga yang lebih kecil daripada deposito yang berkisar 5 %. Tapi angka-angka diatas tidak bisa dipastikan tiap tahunnya seperti deposito yang pasti menghasilkan laba dan tidak akan rugi.
Total 12.540,89 0,035 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.pusatreksa.com
Tabel 4.6 Kinerja Return Per Bulan Reksa Dana Tetap II Periode Mei 2008 sampai April 2009 Kinerja per Periode per NAB/Unit Bulan Bulan Dalam (%) Mei 2008
1.048,33
-
Juni
1.053,88
0,005
Juli
1.058,87
0,005
Agustus
1.063,16
0,004
September
1.060,07
-0,003
Oktober
1.048,62
-0,011
November
1.045,28
-0,003
Desember
1.040,45
-0,005
Januari 2009
1.044,05
0,003
Februari
1.047,08
0,003
Maret
1.042,51
-0,004
April
1.051,61
0,009
Total
12.603,91
0,003
Hasil perhitungan diatas memperlihatkan bahwa pada bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 Reksa Dana Tetap II dapat mencapai kinerja rata-rata per tahun sebesar 0,003 % dan return sebesar 0,002 % serta dengan tingkat pertumbuhan kinerja sebesar 0,0002 %. Pada Reksa Dana Tetap II ini denominasinya bukan merupakan valuta asing yaitu Dollar Amerika Serikat (DAS) melainkan Rupiah. Selain itu, dengan NAB/unit yang denomimasinya Rupiah. Jika harga Dollar Amerika Serikat sedang menguat dan didukung dengan tingkat pengembalian yang tinggi maka akan menghasilkan laba yang sangat besar. Akan tetapi, Dollar Amerika Serikat selalu fluktuatif dari waktu ke waktu .
Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.kontan.co.id/index.php/reksa dana Mencari Tingkat Risiko pada Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009 Risiko, merupakan kemungkinan harapan yang kita miliki dari sebuah hasil yang tidak bisa terjadi. Dalam bahasa statistik, risiko dinamakan sebagai standar deviasi, yang merupakan perhitungan matematis untuk menjelaskan kemungkinan potensi keuntungan Reksa Dana menjadi lebih atau kurang. Menghitung besarnya risiko sama seperti mencari Standar Deviasi, maka penulis akan menggunakan rumus yang sama untuk mencari Standar Deviasi.
Tingkat Risiko Per Bulan Reksa Dana Flexigrowth Periode Kinerja per per NAB/Unit Bulan ( x – x )2 Bulan dalam (%) Mei 2008
923,64
-
-
Juni
910,85
-0,014
0,01
Juli
885,64
-0,028
0,007
Agustus
855,67
-0,034
0,006
September
758,16
-0,114
0
Oktober
583,18
-0,231
0,014
November
602,51
0,033
0,021
Desember Januari 2009
645,65
0,072
0,034
648,21
0,003
0,014
Februari
637,27
-0,017
0,009
Maret
682,73
0,071
0,034
April
781,58
0,145
0,067
Total
8.915,09
-0,114
0,216
Adapun perhitungan Standar Deviasi atau penyimpangan yang akan terjadi adalah sebagai berikut: Standar Deviasi
= =
Standar Deviasi
=
0,0115
12-1 = 0,032 %
0,216 12-1 0,140 %
Standar Deviasi atau penyimpangan yang terjadi dalam setahun pada Reksa Dana Flexigrowth diperoleh sebesar 0,140%. Jadi kinerja per bulan dari Reksa Dana Flexigrowth sebagian besar berkisar antara -0,13 (0,01 % 0,140 %) sampai 0,15 (0,01 % + 0,140 %). Berarti Reksa Dana Flexigrowth memiliki penyimpangan. Hal ini disebabkan oleh NAB/unit yang berubah (fluktuatif) dari waktu ke waktu. Tabel 4.8 Tingkat Risiko Per Bulan Reksa Dana Tetap Likuid Periode Mei 2008 sampai April 2009 Periode NAB/Unit Kinerja per Bulan per Bulan ( x – x )2 dalam (%)
Dengan memasukkan data return Reksa Tetap Likuid selama setahun akan diperoleh standar deviasi atau penyimpangan sebesar 0,032 %. Jadi kinerja per bulan dari Reksa Dana Tetap Likuid sebagian besar berkisar antara -0,031 (0,0008 % - 0,032 %) sampai 0,033 (0,0008 % + 0,032 %) Artinya, dalam setahun risiko yang mungkin terjadi apabila investor berinvestasi pada Reksa Dana Tetap Likuid adalah 0,032 % dari uang yang diinvestasikannya. Namun faktanya Reksa Dana Tetap Likuid tidak selalu menyimpang sebesar 0,032 % per tahun. Seringkali lebih, sering kali kurang. Namun seringkali strategi ini tak berjalan seperti yang investor inginkan. Misalkan investor hanya mampu menanggung risiko turunnya investasi sampai 5 %, maka investor bisa membuat strategi keluar (redeem).
Mei 2008
1.018,74
-
-
Juni
1.024,94
0,006
0,0008
Juli
1.032,11
0,007
0,0007
Agustus
1.036,67
0,004
0,0009
Tabel 4.9 Tingkat Risiko Per Bulan Reksa Dana Tetap II Periode Mei 2008 sampai April 2009 Periode NAB/Unit Kinerja per Bulan ( x – x )2 per Bulan dalam (%)
September
1.047,12
0,010
0,0006
Mei 2008
1.048,33
-
-
Oktober
1.055,94
0,008
0,0007
Juni
1.053,88
0,005
0,000004
November
1.059,66
0,003
0,001
Juli
1.058,87
0,005
0,000004
Desember Januari 2009
1.050,24
-0,009
0,002
Agustus
1.063,16
0,004
0,00001
1.053,15
0,003
0,001
September
1.060,07
-0,003
0,00004
Februari
1.055,61
0,002
0,001
Oktober
1.048,62
-0,011
0,0002
Maret
1.050,09
-0,005
0,002
November
1.045,28
-0,003
0,00004
April
1.056,62
0,006
0,0008
Desember Januari 2009
1.040,45
-0,005
0,00006
1.044,05
0,003
0
Februari
1.047,08
0,003
0
Maret
1.042,51
-0,004
0,00005
April
1.051,61
0,009
0,00004
Total 12.540,89 0,035 0,0115 Sumber Diolah berdasarkan data dari : www.kontan.co.id/index.php/reksa Adapun perhitungan Standar Deviasi atau penyimpangan yang akan terjadi adalah sebagai berikut:
Total 12.603,91 0,003 0,000448 Sumber : Diolah berdasarkan data dari www.pusatreksa.com
Adapun perhitungan Standar Deviasi atau penyimpangan yang akan terjadi adalah sebagai berikut:
Standar Deviasi =
0,000448 12-1
= 0,006 % Hasil perhitungan diatas memperlihatkan bahwa pada periode bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 pada Reksa Dana Tetap II dapat mengakibatkan penyimpangan mencapai 0,006 % per tahunnya. Jadi kinerja per bulan dari Reksa Dana Tetap II sebagian besar berkisar antara -0,006 (0,000004 % - 0,006 %) sampai 0,006 (0,000004 % + 0,006 %).. Pada Reksa Dana Tetap II ini dipengaruhi oleh valuta asing yaitu Dollar Amerika Serikat (DAS). Apabila Dollar Amerika Serikat sedang menguat, dapat menutupi penyimpangan yang terjadi, dan sebaliknya. Apabila Rupiah menguat dan terjadi penyimpangan yang sangat besar, maka investor harus menanggung risiko yang terjadi pada Reksa Dana Tetap II ini. Hasil perhitungan di atas menunjukkan Standar Deviasi Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II sehingga dapat dilihat bahwa Reksa Dana tidak hanya dapat menghasilkan return yang besar, tetapi juga dapat mengakibatkan risiko yang besar pula. Pengukuran Kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009 dengan IHSG Sebagai Tolok Ukur atau Perbandingannya. Untuk dapat membandingkan indeks kinerja Reksa Dana dengan IHSG, pertama penulis akan menghitung indeks kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II serta indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG). Penggunaan indeks dimaksudkan untuk kebutuhan presentasi kinerja dalam bentuk grafik dan perbandingan dengan suatu tolok ukur. Indeks umumnya dimulai dengan indeks awal yaitu 100. Indeks 100 akan dimulai bersamaan dengan dilakukannya penawaran umum Reksa Dana, jadi apabila saat NAB/unit
Reksa Dana awal dimulai dari Rp 1.000,- akan ekuivalen dengan indeks 100. Selanjutnya perubahan (naik-turunnya) indeks akan sesuai dengan perubahan (naik-turunnya) kinerja Reksa Dana. Disini indeks awal 100 dimulai pada Mei 2008, kemudian menghitung indeks kinerja per bulan sampai April 2009. Sehingga penulis mendapatkan perubahan indeks dari Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dan IHSG yang selanjutnya akan menggambarkan dalam bentuk grafik. : Tabel 4.10 Tingkat Kinerja Per Bulan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode Mei 2008 sampai April 2009 Periode per IHSG Kinerja per Bulan Bulan dalam (%) Mei 2008
2.444,35
-
Juni
2.349,11
-0,039
Juli
3.304,51
0,406
Agustus
2.165,94
-0,344
September
1.832,51
-0,154
Oktober
1.256,70
-0,314
November
1.202,07
-0,043
Desember
1.336,61
0,112
Januari 2009
1.332,67
-0,003
Februari
1.285,48
-0,035
Maret
1.434,07
0,116
April
1.722,77
0,201
Total 21.666,79 Sumber : Diolah berdasarkan www.yahoofinance.com
-0,097 data dari
Indeks Kinerja = Indeks Awal + Kinerja Indeks / Bulan (%) = 100 + (- 0,039)% = 99,961% Hasil perhitungan dari bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 penulis tampilkan dalam Tabel 4.11
Dari grafik diatas kita dapat melihat jelas bahwa garis grafik Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II sebagian besar berfluktuatif dengan tolok ukurnya (IHSG). Walaupun terdapat beberapa bulan yang berada di atas tolok ukurnya, namun tidak secara keseluruhan. Pada bulan Juli 2008 Indeks IHSG berada diatas Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II, akan tetapi dari bulan Mei hingga April 2009 IHSG bergerak cukup fluktuatif. Pada bulan Agustus 2008 IHSG mengalami penurunan hingga 99,656 di bawah semua Reksa Dana. Setelah bulan September 2008 IHSG mengalami peningkatan kembali. Dan pada bulan April 2009 ditutup dengan peningkatan IHSG. Pada Reksa Dana Flexigrowth pertumbuhan tingkat pengembalian mencapai titik maksimum100,145 dan titik minumumnya 99,769 dari waktu ke waktu. Sedangkan pada Reksa Dana Tetap Likuid mencapai titik maksimal pada 100,010 dan minimum pada titik 99,991 maka untuk indeks kinerjanya pun mengalami perubahan dari waktu ke waktu bahkan hingga diatas tolok ukurnya (IHSG). Kemudian untuk Reksa Dana Tetap II pencapaian titik maksimal 100,009 sementara titik minumumnya berada pada 99,989.. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja Reksa Dana Tetap Likuid lebih “BAIK” karena secara keseluruhan indeks kinerja Reksa Dana Tetap Likuid berada lebih unggul dari Reksa Dana Flexigrowth dan Reksa Dana Tetap II, meskipun hampir secara keseluruhan berada di atas indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG). Jika dibandingkan dengan Reksa Dana Flexigrowth dan Reksa Dana Tetap II, keuntungan yang diperoleh Reksa Dana Tetap Likuid lebih besar dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi. Meskipun untuk kriteria sebuah Reksa Dana yang “baik”, indeks kinerja Reksa Dana harus berada di bawah indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG). Pengukuran Kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II pada periode Mei 2008 sampai April 2009 dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sebagai Tolok Ukur atau Perbandingannya Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya bahwa perhitungan kinerja dengan metode Sharpe didasarkan atas apa yang disebut premium atas risiko atau risk premium. Risk premium adalah
perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh Reksa Dana dengan rata-rata kinerja investasi bebas risiko (risk free asset). Dalam pembahasan ini, investasi tanpa risiko diasumsikan merupakan tingkat bunga rata-rata dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Sebelum penulis menampilkan hasil perhitungan selama 1 tahun dalam bentuk tabel, maka akan diuraikan terlebih dahulu perhitungan kinerja Reksa Dana Flexigrowth perperiode dan Indeks kinerja Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebagai Tolok ukurnya yang terjadi pada bulan Juni 2008 : Srd = kinerjard – kinerjarf Srd
σ = -0,014 – 0,050 0,140 = -0,457
Tabel 4.12 Tingkat Kinerja Per Bulan Indeks Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Periode Mei 2008 sampai April 2009
Periode Per Bulan
Kinerja SBI Per Bulan (%)
SBI
Indeks kinerja SBI
Mei 2008
8,31
-
100
Juni
8,73
0,050
100,050
Juli
9,23
0,057
100,057
Agustus
9,28
-0,005
99,995
September
9,71
0,046
100,046
Oktober
10,98
0,131
100,131
November
11,24
0,024
100,024
Desember
10,83
-0,036
99,964
Januari 2009
9,77
-0,098
99,902
Februari
8,74
-0,105
99,895
Maret
8,21
-0,061
99,939
April
7,64
-0,069
99,931
Total
112,67 : Diolah
Sumber www.bi.co.id Indeks Kinerja Bulan (%)
-0,066 1.199,934 berdasarkan data dari
= Indeks Awal + Kinerja Indeks /
= 100 + 0,050 % = 100,050 % Hasil perhitungan dari bulan Mei 2008 sampai dengan bulan April 2009 penulis tampilkan dalam Tabel 4.13 :
Dari hasil perhitungan yang digambarkan pada grafik diatas kita dapat melihat jelas bahwa garis grafik Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan menggunkan metode Sharpe, diperoleh nilai rasio Sharpe Reksa Dana Flexigrowth sebesar 0,345. Reksa Dana Tetap Likuid sebesar 4,28. dan Reksa Dana Tetap II sebesar 11,499. nilai Reksa Dana Tetap II menunjukan kinerja yang baik. Sedangkan dari grafik diatas kita dapat melihat dengan jelas bahwa garis grafik reksa dana Tetap II secara umum berfluktuatif dengan garis tolok ukurnya (SBI). Walaupun beberapa bulan mengalami penurunan berada dibawah indeks tolok ukurnya, tepatnya pada bulan Mei hingga November. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja Reksa Dana Tetap II lebih “BAIK” dan dapat “mengalahkan” kinerja tolok ukurnya (SBI). Pada bab ini, penulis telah melakukan pengukuran kinerja reksa dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan dua metode yang berbeda yaitu dengan tolok ukur IHSG serta SBI. Sebagai Reksa Dana Saham, Reksa Dana Tetap Likuid telah berhasil “mengalahkan” kinerja IHSG yang hakikatnya sebagai rata-rata gabungan seluruh nilai saham seluruh Indonesia. Selanjutnya, pengukuran dilakukan menggunakan metode Sharpe yang memasukan nilai SBI sebagai tolok ukurnya. Hal ini karena nilai rasio Sharpe dihasilkan dari selisih antara rata-rata kinerja Reksa Dana dengan rata-rata kinerja bebas risiko (SBI) dibagi standar deviasi. Pada penulisan ini, dihasilkan nilai rasio Sharpe Reksa Dana Flexigrowth sebesar -0,345. Reksa Dana Tetap Likuid sebesar 4,28. dan Reksa Dana Tetap II sebesar 11,499. Dengan kata lain, kinerja Reksa Dana Tetap II dengan menggunakan metode Sharpe “lebih baik” dari kinerja Reksa Dana Flexigrowth dan Reksa Dana Tetap Likuid. Kedua perhitungan diatas dapat dijadikan oleh investor sebagai acuan sebelum berinvestasi. Keduanya memiliki kriteria yang berbeda, tolok ukur IHSG hanya dapat digunakan untuk mengukur Reksa Dana saham saja, sedangkan Metode Sharpe dapat digunakan untuk semua Reksa Dana. Pada dasarnya kedua perhitungan tersebut baik sehingga keduanya dapat digunakan sebagai alat pengukuran kinerja Reksa Dana.
Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka disini penulis membuat kesimpulan diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pada periode Mei 2008 hingga April 2009 kinerja rata-rata, pertumbuhan return dan tingkat pengembalian tahunan masingmasing Reksa Dana PT. Bank OCBC NISP, Tbk. adalah sebagai berikut: A. Dengan NAB/Unit dari Reksa Dana Flexigrowth yang dari waktu ke waktu selalu berubah maka kinerja rata-rata per tahun sebesar -0,114 %, pertumbuhan kinerjanya sebesar -0,009 %, dan tingkat pengembalian tahunannya mencapai -0,103 %. B. Reksa Dana Tetap Likuid mempunyai NAB/unit yang hamper signifikan maka kinerja rata-rata per tahun dapat mencapai 0,035 %, dan pertumbuhan kinerjanya mencapai 0,003 %, sehingga menghasilkan tingkat pengembalian tahunan mencapai 0,040 %. C. Pada Reksa Dana Tetap II, penulis memperoleh kinerja rata-rata per tahun dapat mencapai 0,003 %, dan pertumbuhan kinerjanya mencapai 0,0002 %, sehingga menghasilkan tingkat pengembalian sebesar 0,002 %. 2.
3.
Suatu Reksa Dana tidak saja menghasilkan tingkat pengembalian, akan tetapi dapat juga mengakibatkan risiko atau penyimpangan dalam berinvestasi. Jadi, rata-rata risiko atau penyimpangan yang dapat terjadi pada periode bulan Mei 2008 hingga periode bulan April 2009 adalah sebagai berikut: A. Rata-rata risiko yang terdapat pada Reksa Dana Flexigrowth adalah sebesar 0,140 %. B. Rata-rata risiko yang terdapat pada Reksa Dana Tetap Likuid adalah sebesar 0,032 % . C. Rata-rata risiko yang terdapat pada Reksa Dana Tetap II adalah sebesar 0,006 %. Setelah dibandingkan antara indeks kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan Indeks kinerja tolok ukurnya (IHSG), Reksa Dana Tetap Likuid menunjukan bahwa
kinerjanya lebih baik dan dapat “mengalahkan” kinerja tolok ukurnya (IHSG) secara berfluktuatif . 4. Perhitungan kinerja Reksa Dana Flexigrowth, Reksa Dana Tetap Likuid, dan Reksa Dana Tetap II dengan menggunkan metode Sharpe, diperoleh nilai rasio Sharpe Reksa Dana Flexigrowth sebesar -0,345. Reksa Dana Tetap Likuid sebesar 4,28. dan Reksa Dana Tetap II sebesar 11,499. nilai reksa dana Tetap II menunjukan kinerja yang baik. Sehingga dari keempat uraian diatas menunjukkan bahwa Reksa Dana Tetap Likuid memiliki tingkat pengembalian yang tinggi dengan risiko yang cukup rendah. Dengan kata lain, keuntungan yang mungkin didapat oleh Reksa Dana Tetap Likuid lebih besar dibandingkan kerugian yang mungkin terjadi. Meskipun secara keseluruhan indeks kinerja Reksa Dana Tetap Likuid berada di bawah tolok ukurnya (IHSG). Maka dalam penulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa Kesimpulan dari seluruh perhitungan diatas menunjukan bahwa kinerja Reksa dana Tetap Likuid dikatakan “BAIK” apabila di tolok ukur dengan IHSG sedangkan apabila menggunakan Metode Sharpe dengan tolok ukur SBI Reksa Dana Tetap II lebih “BAIK”, sehingga investor layak berinvestasi pada Reksa Dana Tetap Likuid atau Reksa Dana Tetap II Saran 1. Reksa Dana Tetap Likuid dan Reksa Dana Tetap II layak untuk dijadikan alternatif investor, bagi investor yang menginginkan hasil investasi yang lebih baik dalam jangka waktu tertentu. Reksa Dana Tetap Likuid dan Reksa Dana Tetap II adalah Reksa Dana yang ada pada PT. Bank OCBC NISP Tbk yang dikategorikan berkinerja “BAIK”. 2. Setelah memilih di Reksa Dana mana investor akan berinvestasi, sebaiknya investor membandingkan kinerja dari beberapa Reksa Dana yang menjadi pertimbangan investor. Dengan menggunakan alat analisis yang sama seperti dalam penulisan ini. Sehingga setelah membaca penulisan ini, diharapkan calon investor tidak bingung lagi dalam menentukan kelayakan investasi di suatu Reksa Dana.
DAFTAR PUSTAKA Adler Haymans Manurung, 2007, Reksa Dana Investasiku, Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Bambang Kustituanto & Rudy Badrudin, 2000, Statistik I (Deskriptif), Jakarta: Universitas Gunadarma. Bank Indonesia, 2009, Nilai Sertifikat Bank Indonesia Periode bulan mei Tahun 2008 sampai dengan april Tahun 2009. www.bi.co.id Bursa Efek Indonesia, 2009, Nilai Indeks Harga Saham Gabungan Periode bulan mei april Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2009, www.yahoofinance.com Eko P. Pratomo, 2007, Berwisata ke Dunia Reksa Dana, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Eko P. Pratomo & U. Nugraha, 2005, Reksa Dana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern, Jakarta: Gramedia Puataka Utama. Halimatus Sa'diah, 2007, Analisis Kinerja Reksa Dana Panin Dana Maksimi Berdasarkan perubahan NAB per unit Menggunakan Tolok Ukur IHSG dan SBI, Universitas Gunadarma, Jakarta Jono, 2006, Tinjauan Yuridis Reksa Dana yang Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif sebagai Bentuk Trust, Jakarta : Jurnal Hukum Bisnis YPHB Vol 25 (1). Nofie Iman, 2008, Panduan Singkat dan Praktis Memulai Investasi Reksa Dana, Jakarta : Elek Media Komputindo Pusat Reksa Dana 2009, Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Periode bulan mei 2008 sampai dengan april Tahun 2009, www.kontan.co.id./index.php/reksadana Sumantri dan farid Addy, 2002, PeluangPerkembangan Reksa Dana dalam Menghadapi Pertumbuhan Reksa Dana, Jakarta : Jurnal Sekolah Tinggi Paramitha (Perdana).