Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
Dear rekan-rekan terkasih di dalam Kristus, Teknologi telah berkembang begitu pesat. Banyak orang, lembaga, maupun industri sangat terbantu dengan kemajuan teknologi yang kian memudahkan pekerjaan mereka. Namun amat disayangkan, IT juga menjadi barang mewah dan tidak terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah di perkotaan, termasuk mereka yang berada di desa-desa dan pelosok wilayah. Kemiskinan dari sisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi pun menjadi ancaman yang mencengkeram kehidupan mereka yang kurang beruntung tersebut. Bagaimanakah sebagai anak-anak Tuhan dan IT profesional, kita melihat hal ini ? Apa peran & kontribusi yang dapat diberikan oleh adanya kemajuan IT di tengah-tengah kondisi seperti ini ? Melihat kondisi tersebut, IT Ministry (ITM), sebuah komunitas Kristen non-profit, hadir dan terpanggil untuk menjadi salah satu jawaban doa yang selama ini mungkin kita selalu doakan : “Indonesia Yang Lebih Baik” melalui integrasi antara Iman, Ilmu di bidang IT dan Kondisi yang nyata di sekitar kita. Dengan berbekal kondisi dan momentum yang ada, maka ITM bergumul dan memutuskan untuk mengadakan ITM Gathering 2012 yang akan diadakan pada tanggal 16 - 18 November 2012 di Jambuluwuk (Ciawi). ITM Gathering ini ialah pertama kalinya ITM Gathering yang diadakan ber-skala ASEAN. Tema yang menjadi fokus pada Gathering tahun ini ialah
“Addressing Mission Challenges in the 21st Centuries Through ICT” Tema ini diambil dengan dasar pemikiran & pergumulan bahwa bagaimana setiap anak Tuhan dari berbagai macam talenta, profesi dan latar belakang yang ada untuk kemudian bersama-sama saling bersinergi, mengembangkan dan mempertajam diri dalam menyikapi berbagai macam tantangan yang ada di bidang misi melalui Information & Communication Technology (ICT). Ada empat bidang besar yang akan dibahas, yakni pendidikan, bisnis/ekonomi masyarakat, kesenjangan digital, dan juga kesehatan masyarakat Fokus utama yang akan disorot dalam tema ini ialah The Poor (orang-orang yang miskin / kekurangan / terbatas SDM-nya dan daya jangkaunya terhadap ICT). Tentu beberapa dari kita akan bertanya : “Mengapa mereka (the poor) ?” Kami, panitia ITM Gathering, melihat bahwa tidak banyak terutama anak Tuhan yang membahas dan punya perhatian khusus ke mereka. Ketika bicara dan membahas tentang the poor, berarti kita harus siap untuk meninggalkan comfort zone kita. ICT membuat kita menjadi orang-orang yang nyaman di belakang komputer dan kurang bersosialisasi. Biasanya orang yang mengerti ICT/ IT profesional ialah orang-orang yg well-educated, tinggal di kota, dan mungkin jarang bersentuhan dengan the poor secara fisik. Kita tidak bisa menutup mata & memungkiri bahwa masih ada begitu banyak orang miskin yang penghasilannya jauh di bawah pendapatan per kapita pada umumnya. Melalui Firman Tuhan, kita belajar untuk mengintegrasikan iman dengan kenyataan hidup/realita yang kita jumpai sehari-hari. Adapun target peserta dari gathering ini adalah ● Profesional IT (HW, SW, Communication) ● Mahasiswa, pelajar dan pengajar ● Wiraswastawan IT ● Kalangan Insitusi (gereja, LSM/NPO) ● Siapapun anak-anak Tuhan yang rindu belajar dan melayani Tuhan lewat ICT. Jika ada yang ingin rekan-rekan tanyakan, silakan berkorespondensi melalui email ini atau menghubungi Narni Wang di nomor 0812 914 9214 . Bagi rekan-rekan yang ingin mengenal lebih dalam tentang ITM bisa berkunjung ke website kami : http://www.itministry.org, Terima kasih. Tuhan memberkati.
Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
PAGE-1
Detail Acara dan Tujuan Sasaran ITM Gathering NO 1
HARI Jumat,
WAKTU 16.00 - 18.00
16 November
TEMA The Calling of God’s
TUJUAN 1. Membukakan fakta dan kebutuhan terkini dari dunia misi di abad 21 pada
yang lebih luas akan tantangan dan
century. (Biblical
skala global dan lokal (berfokus di
permasalahan dalam dunia misi masa
Foundation)
Indonesia dan ASEAN), contohnya
kini.
menjangkau kaum miskin.
19.00 - 21.00
Sabtu, 17 November
08.00 –08.30
Ev. Ria Pasaribu, M.Div
hati bagi misi Allah dan melakukannya sebagai bagian dari panggilan hidup
beberapa contoh dari lapangan.
mereka dalam bidang IT.
Mission
Membukakan kekuatan dari peran ICT
Peserta akan tertantang untuk
Challenges in
dalam dunia misi, lewat case study dari
mengeksplorasi talenta dan kemampuan
the 21st Century
berbagai negara
mereka dalam bidang ICT terhadap dunia
Digital Divide
PEMBICARA
2. Peserta akan termotivasi untuk memiliki
dengan landasan dari Firman Tuhan dan
through ICT 3
1. Peserta akan mendapatkan gambaran
Mission in the 21
2. Menjelaskan konsep misi holistic
2
SASARAN
Joseph Vijayam
misi, dalam berbagai bentuk keterlibatan 1. Menjelaskan pengertian kesenjangan
1. Peserta mengerti apa itu kesenjangan
digital dan karakteristik2nya, khususnya
digital, dan bagaimana kondisi/
yang dialami oleh kaum the poor yang
karakteristik dari kesenjangan digital
memungkinkan untuk dibantu atau
yang memungkinkan untuk dibantu atau
diatasi oleh ICT
diatasi oleh ICT, khususnya yang dialami
2. Memaparkan dampak & bahaya dari kesenjangan digital, khususnya bagi
oleh kaum the poor 2. Peserta mengerti dampak dan bahaya
masyarakat menengah ke bawah (di
dari kesenjangan digital, khususnya bagi
pedesaan dan perkotaan)
masyarakat menengah ke bawah (di
3. Membagikan beberapa contoh solusi yang sudah pernah dilakukan untuk mengatasi kesenjangan digital
pedesaan dan perkotaan) 3. Peserta terinspirasi lewat contoh2 solusi yang sudah pernah dilakukan untuk mengatasi kesenjangan digital, sehingga bisa memikirkan dan memberikan solusi2 yang applicable bagi masalah kesenjangan digital yg terjadi di sekitarnya
Wanlie
Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
PAGE-2
Detail Acara dan Tujuan Sasaran ITM Gathering NO 4
HARI Sabtu,
WAKTU 08.30 –09.00
17 November
TEMA
TUJUAN
SASARAN
The use of digital
Membagikan kondisi dan tantangan dalam
Peserta dapat memikirkan dan memberikan
technology for
kesehatan masyarakat, khususnya yang
solusi ICT apa yang bisa digunakan untuk
public health
dihadapi masyarakat menengah ke
mengatasi tantangan-tantangan tsb yang
bawah (di pedesaan dan perkotaan)
cocok bagi masyarakat menengah ke
yang masih memungkinkan untuk
bawah (pedesaan & perkotaan)
PEMBICARA Dr Paul
direspon oleh dunia ICT 5
09.00 –09.30
New Technology
1. Membagikan pengalaman pembicara
Peserta dapat memikirkan dan memberikan
Platform to Gain
dalam dunia pendidikan,khususnya
solusi ICT apa yang bisa digunakan untuk
Education Access
tantangan-tantangan yang dihadapi
mengatasi tantangan-tantangan tsb
yang masih memungkinkan untuk
dan untuk menerapkan model/metode
direspon oleh dunia ICT, ketika terjun
pendidikan yang cocok bagi masyarakat
dalam masyarakat menengah ke bawah
menengah ke bawah (pedesaan &
(pedesaan & perkotaan), termasuk di
perkotaan)
Weilin Han
Jakarta 2. Membagikan model/metode-metode pendidikan yang digunakan supaya menghasilkan murid yang bukan hanya cerdas secara kognitif tapi juga bertransformasi untuk memuliakan Allah
6
09.30 –10.00
Business as Mission
1. Membukakan konsep ‘business as mission’ 2. Membagikan pengalaman pembicara selama melakukan gerakan ‘business as mission’ 3. Menjelaskan tentang pengaruh dari ‘business as mission’ 4. Membagikan tentang bagaimana melakukan ‘business as mission’
1. Peserta menyadari bahwa dunia bisnis dan entrepreneurship dapat berintegrasi dengan misi Allah 2. Peserta belajar mengintegrasikan pekerjaan dan bisnis mereka dengan misi Allah yang diberikan pada mereka
Joseph Vijayam
Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
PAGE-3
Detail Acara dan Tujuan Sasaran ITM Gathering NO 7
HARI Sabtu,
WAKTU 10.00 –10.30
17 November
TEMA Technopreneurship to Impact Society
TUJUAN 1. Membukakan wawasan peserta akan
SASARAN Peserta terinspirasi untuk memikirkan
kondisi global (sektor ekonomi, sosial,
solusi ICT yang bisa diterapkan untuk
budaya) masyarakat bawah dimana ICT
mendukung perekonomian masyarakat
bisa masuk dan terlibat.
menengah ke bawah
2. Membukakan tentang bagaimana metodologi supaya ICT bisa terlibat dalam poin #1 3. Membukakan pentingnya kolaborasi dari berbagai bidang ilmu dimana ICT berperan sebagai sarana dari penerapan ilmu yang ada. 4. Membagikan pengalaman pribadi pembicara selama melakukan project untuk lapisan masyarakat menengah ke bawah dan beberapa contoh proyek lainnya yang sudah eksis selama ini 6. Membukakan konsep social entrepreneur & pentingnya sustainability dalam rangka menciptakan integrasi yang holistik antara pelayanan dan ilmu di bidang pekerjaan kita. 8
10.30 - 12.30
Studi Kasus dalam Group
1. Melakukan studi kasus terhadap kondisi dan project real yang telah maupun akan dilakukan oleh IT Ministry bersama dengan organisasi lainnya 2. Membukakan kondisi, rencana, dan roadmap umum project real dari poin #1 3. Berdiskusi dan memikirkan solusi ICT
1. Peserta dapat memahami situasi dan masalah yang nyata 2. Peserta belajar untuk menganalisis dan memberikan solusi berdasarkan kemampuan ICT mereka 3. Peserta didorong untuk berkolaborasi dengan satu sama lain dan
yang mungkin bisa diterapkan dalam
mengkontribusikan ilmu & ketrampilan ICT
project-project tersebut
mereka bagi orang lain
PEMBICARA Soegianto
Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
PAGE-4
Detail Acara dan Tujuan Sasaran ITM Gathering NO 9
HARI Sabtu,
WAKTU 18.30 - 20.30
TEMA Presentasi Grup
17 November
TUJUAN 1. Mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompok 2. Pembicara memberi masukan terhadap hasil diskusi tersebut
SASARAN
PEMBICARA
1. Peserta mendapatkan pandangan dan ide-ide yang lebih luas dari orang lain 2. Peserta termotivasi untuk menerapkan ide-ide mereka dengan berkolaborasi dalam project nyata
10
Minggu, 18 November
08.00 –10.00
Sunday Service
Membukakan tentang bagaimana hidup
Peserta dapat menyerahkan hidup
Ev. Ria Pasaribu,
– I Offer My
yang utuh di hadapan Tuhan
mereka bagi Kerajaan Allah, dengan
M.Div
Integrated Life
mempersembahkan seluruh hidup mereka, seperti pekerjaan, waktu, keterampilan, keluarga, dll
Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
Joseph Vijayam B.Sc., MBA – Managing Director dan pendiri dari Olive Technology (http://www.olivetech.com ), sebuah IT Company dengan customer dari 9 negara, beroperasi di USA, India & Indonesia. Sejak tahun 1996, telah menyediakan fullservice solutions dalam software development dan process management di lingkungan industri yang beraneka ragam. Memiliki misi memperlengkapi individu dan komunitas untuk menggunakan pengetahuan dan teknologi untuk kehidupan orang banyak yang lebih baik. Dalam keluarganya, Joseph adalah generasi ketiga tentmaker (istilah untuk misionaris/fulltimer yang mensupport sendiri penghidupannya, seperti Paulus) dari India. Beliau melihat bisnis dan pelayanan sebagai satu kesatuan yang utuh. Saat ini, ia adalah penasehat dari gerakan Business as Mission (http://www.businessasmission. com/ ). Sehingga perusahaannya pun merefleksikan Kristus dalam berbagai aspek, dengan menyediakan dukungan teknologi, sumber daya manusia, dan finansial bagi pelayananpelayanan di India. Mereka juga berusaha memulai gereja bagi kaum profesional di Hyderabad, India. Lulusan Computer Science dari Biola University dan Business Administration dari Georgia State University ini rutin menulis blog di Ministry Platforms (http://www.ministryplatforms. com/ ). Selain itu, beliau melayani sebagai pengurus dalam 3 organisasi non-profit (a) Global Mapping International (www.gmi.org), (b) Global Disciples (www.globaldisciples.org) dan (c) TENT (www.tentindia.org). Selain itu juga menjadi Senior Associate of Technology untuk konferensi misi tingkat dunia The Lausanne Movement (www.lausanne.org). Account twitternya bisa difollow di @josephvijayam Ev. Ria Pasaribu, M.Div - seorang hamba Tuhan yang sangat terbeban dalam integral mission ini aktif melayani Tuhan sejak SMA di Persekutuan Siswa. Kemudian menyerahkan hidupnya sebagai hamba Tuhan fulltimer setelah lulus dari IISIP, pada tahun 1988. Sejak saat itu menjadi staf Perkantas hingga tahun 2000 sebagai pemimpin cabang Perkantas Jakarta. Kemudian Tuhan memanggil beliau masuk dalam pelayanan OMF (Overseas Missionary Fellowship) Indonesia. Setelah 11 tahun, lulusan Trinity Theological College, Singapore yang juga akrab dipanggil Kak Ria ini, pada tahun 2011 hingga kini melayani sebagai Executive Director di Indonesian Care, sebuah lembaga nirlaba yang berusaha membukakan pentingnya holistic mission, dan mensinergikan berbagai gereja & organisasi dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia. Kak Ria sangat menyadari peran IT yang begitu strategis bagi misi Allah di dunia ini, sehingga sejak tahun 2011 hingga sekarang, beliau terus mendukung pelayanan IT Ministry sebagai pembina rohani.
Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
Weilin Han -- seorang guru, konsultan sekolah, pelatih guru dan pembicara seminar di pelbagai daerah di Indonesia, termasuk pelatihan Pengajar Muda Gerakan Indonesia Mengajar dengan pengalaman mengajar 20 tahun.. Memiliki passion terhadap pengembangan sumber daya manusia dengan motto 3T 4C. Setiap guru mengajar (teach), melatih (train - agar muridnya terampil, tidak sekedar bisa menghapal) dan akhirnya para murid bertransformasi menjadi manusia yang memuliakan Allah. Untuk mencapai hal itu, dia mempercayai bahwa para critical thinker ini dapat dihasilkan bila guru mengajarkan concept secara constructive dan creative. Lulusan Sastra Bahasa Inggris dari Universitas Kristen Maranatha Bandung dan Multidisciplinary Studies (dengan konsentrasi di jurusan Pendidikan) dari SUNY (State Universitas of New York) Buffalo, USA ini pernah menjadi Sekretaris Eksekutif the Association of National Plus Schools/ANPS dan Wakil Kepala Sekolah untuk bidang Administrasi dan Manajemen, IPEKA High, Jakarta Barat. Saat ini beliau juga masih mengajar mata kuliah Pancasila, International Business Management di Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Soegianto – Chief Executive Officer PT. Selaras Digital Sempurna, menjalankan perannya sebagai ‘jembatan’ antara dunia luar dan dunia dalam organisasi. Pada tahun 2011 meluncurkan Sedapur. com, Sedapur sendiri bisa digambarkan secara sederhana sebagai sebuah layanan konsultan bagi industri kuliner UKM melalui penyediaan layanan pasar e-commerce di mana pengguna bisa membeli berbagai makanan yang ditawarkan oleh para penjual lewat portal sedapur.com. Sedapur.com sendiri menerima beberapa penghargaan, seperti Juara pertama INAICTA (Indonesian ICT Award) 2011 dalam kategori E-Business Services yang diberikan oleh Depkominfo, Juara Pertama Nokia Entrepreneur Fellowship 2011 yang diberikan oleh NOKIA bekerja sama dengan British Council, dan peringkat 6 dari 10 besar kategori prototype SWAStartup 2011 yang diberikan oleh Majalah SWA Selain itu, dalam waktu dekat akan meluncurkan Dapurmasak.com, sebuah jejaring sosial untuk pecinta masak yang menyenangkan. Dapurmasak.com lahir dari visi ingin menciptakan komunitas masak (mulai dari pemula sampai mahir) yang bertujuan melestarikan kekayaan budaya masak kuliner dengan memasukkan unsur gamifikasi yang menyenangkan. Aktif juga di crossprojectministry.com, sebuah layanan sosial yang memiliki visi untuk mencegah kekurangan gizi dari anak-anak melalui pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga dari kalangan ekonomi lemah. Pada pertengahan tahun 2011, bergabung dengan LilinKecil.com, Toko Buku Kristen Online yang bertujuan melayani kebutuhan buku rohani jemaat. LilinKecil. com memiliki visi untuk melayani jemaat TUHAN terutama di daerah-daerah yang belum dilayani oleh toko buku rohani fisik.
Sinergi & Kolaborasi dalam Melayani TUHAN www.itministry.org
Wanlie - Praktisi periklanan selama 16 tahun di Dentsu, Ogilvy&Mather dan Bates141 dan sosiolog UI dengan fokus pada sosiologi budaya, ekonomi kreatif dan perubahan sosial. Pengalamannya menangani kampanye komunikasi berbagai perusahaan lokal dan multinasional membawanya menjadi konsultan independen di bidang strategi komunikasi, branding, riset dan inovasi. Saat ini melayani di Indonesian Care dan beberapa proyek sosial di Jabodetabek dan fokus pada pengembangan ide dan sistem yang ditunjang teknologi tepat guna untuk mendorong perubahan perilaku dan perubahan sosial.
Dr Paul Geary- dokter misionaris di Rumah Sakit Umum Bethesda, sebuah rumah sakit misi di daerah Serukam (Kalimantan Barat), lahir di Amerika Serikat pada waktu orang tuanya sedang mengikuti training untuk menjadi tenaga dokter misionaris. Mereka membawa Paul kecil ke Bandung, Indonesia pada tahun 1964 di mana mereka mengikuti sekolah bahasa selama 9 bulan. Dr Paul menghabiskan waktu selama 15 tahun bertumbuh menjadi seorang remaja di Kalimantan Barat sementara kedua orang tuanya melayani di sebuah Rumah Sakit kecil yang berjarak 225 Km dari Pontianak. Pada usia 5 tahun, ayah dari 4 anak ini mengakui iman percayanya secara pribadi kepada Yesus Kristus dan selama 15 tahun kemudian imannya terus bertumbuh. Dr Paul kuliah di Bethel University di mana ia belajar pra-kedokteran dan bertemu istrinya di sana. Ia adalah anak dari pasangan misionaris ‘church planting’ yang melayani di Argentina selama bertahun-tahun Pada tahun 1986, secara ajaib Tuhan membuka pintu baginyauntuk belajar di sekolah kedokteran. Sejak saat itulah Tuhan memimpin hati mereka untuk berdoa mengenai menjadi dokter misionaris. Dr Paul menyelesaikan sekolah kedokterannya pada tahun 1991, dan berhutang uang sekolah sebesar $70.000. Sehingga mereka harus bekerja untuk membayar hutang yang besar ini. Namun, mereka masih terus menerus berdoa untuk pimpinan Tuhan bagi pelayan misi medis, tetapi tidak mendapatkan jawaban yang jelas. Mereka berdoa selama beberapa tahun , tetapi Tuhan mengatakan “tunggu”. Pada bulan Juni 1997, dokter spesialis penyakit dalam ini, membayar cicilan terakhir dari hutang uang sekolahnya dan secara financial mereka sudah bebas. Tiba-tiba sebulan kemudian, pada bulan Juli 1997 beliau mendapatkan izin dari Departemen Kesehatan Indonesia untuk bekerja sebagai tenaga dokter asing di Indonesia. Sehingga mereka mendaftar ke satu badan misi dan mulai memohon dukungan biaya dari gereja-gereja, teman-teman, dan keluarga. Pada bulan Nopember Tuhan telah menyediakan semua dukungan biaya dan mereka sekeluarga berangkat ke Indonesia pada bulan Januari 1998. Sejak menjadi dokter misionaris tahun 1998, Tuhan telah memberikan mereka anugerah untuk melayani selama ini. Mereka mengalami banyak berkat dan juga masa-masa sulit. Salah satu dari sekian banyak hal yang Dr Paul pelajari adalah bahwa menjadi seorang dokter misionari tidak membuat kami lebih rohani atau istimewa dibandingkan dengan orang Kristen lain yang berasal dari latar belakang yang lain. Kebenarannya adalah bahwa Tuhan akan memanggil dan memberikan kepada kita masing-masing sesuai kehendak-Nya, untuk melayani ke mana yang Dia inginkan. Yang penting kita mengasihi-Nya dan melayni-Nya dengan segena hidup kita apa adanya ke mana pun Ia inginkan kita berada.