Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempeng Mempengaruhi aruhi September 2015
• •
wa
Likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) tumbuh 12,7% (yoy) pada September 2015. Pertumbuhan M2 tersebut melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 13,3% (yoy), terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan tagihan kepada sektor lainnya yang melambat. Meskipun demikian, pertumbuhan kredit secara keseluruhan tercatat sedikit meningkat (10,9% yoy) dibandingkan dengan bulan sebelumnya (10,8% yoy), terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi (KI). • Berdasarkan komponennya, perlambatan perlambatan pertumbuhan M2 bersumber dari M1 (uang kartal dan simpanan giro rupiah) dan Uang Kuasi (s impanan berjangka dan tabungan, abungan, baik dalam rupiah maupun valas, valas, serta simpanan giro v aluta asing). sing) . Pada September 2015, M1 dan Uang Kuasi masingmasing tumbuh 12,0% (yoy) dan 12,5% (yoy), melambat dibandingkan dengan 14,6% dan 12,7% (yoy) pada Agustus 2015.
• Suku bunga simpanan dan suku bunga kredit mengalami penurunan sejalan dengan melambatnya pertumbuhan DPK. DPK. Suku bunga kredit tercatat sebesar 12,91%, turun dibandingkan dengan Agustus 2015 sebesar 12,92%. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada September 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,61%, 7,94%, 8,56%, dan 8,50%, turun dibandingkan Agustus 2015 yang masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58%. KOMPONEN UANG BEREDAR
Grafik 1. Pertumbuhan PDB, Uang Uang Beredar, Dana dan Kredit Kredit Tabel 1. Uang Beredar (dalam triliun Rp) 2015 Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kuasi Surat Berharga Selain Saham
% (yoy)
Agt
Sep*
4,404.1 1,026.3 3,362.1 15.6
4,507.9 1,063.0 3,425.6 19.2
Agt'15 Sep'15* 13.3 14.6 12.7 94.7
Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Agustus 2015
1
2
12.7 12.0 12.5 165.1
Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (u ( uang 1 beredar dalam arti luas) mengalami luas) perlambatan pada September 2015 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. sebelumnya Pada September 2015 posisi M2 tercatat sebesar Rp4.507,9 triliun, tumbuh 12,7% (yoy) atau melambat dibandingkan dengan Agustus 2015 (13,3% yoy). Melambatnya pertumbuhan M2 bersumber dari perlambatan pertumbuhan M1 dan Uang Kuasi2, sementara komponen Surat Berharga selain Saham tercatat meningkat. Komponen M1 (uang kartal dan giro rupiah) tercatat sebesar Rp1.063,0 triliun, tumbuh melambat menjadi 12,0% (yoy) dari 14,6% (yoy) pada Agustus 2015, terutama karena melambatnya pertumbuhan giro rupiah. Hal ini sejalan dengan perkiraan melemahnya konsumsi sebagaimana terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen yang menurun pada September 2015. Posisi Uang Kuasi tercatat sebesar Rp3.425,6 triliun, atau tumbuh 12,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan Agustus 2015 (12,7% yoy). Melambatnya pertumbuhan Uang Kuasi
Uang Beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah), sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun Uang Kuasi merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Simpanan Berjangka dan Tabungan (rupiah dan valas) serta Simpanan Giro Valuta Asing
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
1
Tabel 2. Penghimpunan Dana (dalam triliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
2015 Agt Sep* 3,482.0 3,554.4 639.6 674.9 1,148.8 1,173.1 1,693.6 1,706.4 734.3 767.8 337.8 347.8 107.2 123.1 289.3 296.8 4,216.3 4,322.2 977.4 1,022.7 1,256.0 1,296.3 1,982.9 2,003.2
% (yoy) Agt'15 Sep'15* 10.3 9.0 18.6 12.3 3.0 4.1 12.6 11.4 25.0 24.7 38.4 35.7 18.7 35.5 14.3 10.4 12.6 11.5 24.8 19.3 4.2 6.4 12.9 11.2
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Agustus 2015
Tabel 3. Faktor yang Mempengaruhi Uang Beredar (dalam Triliun Rp) 2015
Uraian
Agt
% (yoy)
Sep*
Agt'15 Sep'15*
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi 4,404.1 4,507.9 13.3 Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih 1,178.6 1,232.1 10.8 3,225.4 3,275.8 14.2 Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat 420.8 482.4 37.4 Tagihan kepada Pemerintah Pusat 715.3 715.8 20.0 Kewajiban kepada Pemerintah Pusat 294.6 233.4 1.7 4,213.0 4,269.9 12.1 Tagihan Kepada Sektor Lainnya o/w: Kredit 4 3,915 3,987 10.8 o/w: Kepada Lembaga Bukan Keuangan-BUMN 206.3 214.4 2.3 Kepada Sektor Swasta 3,515 3,577 11.8 Lainnya bersih 40.3 34.2 13.2 Keterangan: Sejak periode data Januari 2012 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah *Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Agustus 2015
12.7 11.0 13.3 39.5 15.6 (14.7) 11.7 10.9 4.0 11.7 (9.9)
Tabel 4. Pinjaman Kepada Sektor Industri Pengolahan dan Perdagangan ( dalam triliun Rp) 2015 % yoy Agt Sep* Agt'15 Sep'15* Kredit Modal Kerja (KMK) 1,851.1 1,893.9 10.2 10.3 o/w Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 94.9 98.0 13.2 15.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 682.3 695.8 10.1 11.2 Kredit Investasi (KI) 960.1 976.4 12.9 13.0 o/w Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 145.8 149.4 16.9 19.3 Industri Pengolahan 207.0 212.9 20.5 21.0 Keterangan
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Agustus 2015
terutama dalam bentuk simpanan berjangka (rupiah dan valas) dan giro valas sektor swasta, sementara tabungan (rupiah dan valas) tumbuh meningkat. Sejalan dengan perkembangan tersebut, penghimpunan simpanan masyarakat di bank (DPK)3 juga mengalami perlambatan pada September 2015. Posisi simpanan masyarakat di bank (DPK) tercatat sebesar Rp4.322,2 triliun, atau tumbuh 11,5% (yoy) melambat dibandingkan dengan Agustus 2015 (12,6% yoy) (Tabel 2). Hal ini sejalan dengan masih melambatnya pertumbuhan ekonomi. FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UANG BEREDAR Pertumbuhan M2 yang melambat dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan tagihan kepada sektor lainnya. Meskipun demikian, pertumbuhan kredit4 secara keseluruhan tercatat sedikit meningkat (10,9% yoy) dibandingkan bulan sebelumnya (10,8% yoy).. Peningkatan pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit kepada BUMN bukan lembaga keuangan, sementara kredit kepada sektor swasta tumbuh melambat (11,7% yoy) dibandingkan dengan bulan sebelumnya (11,8% yoy) (Tabel 3). Peningkatan pertumbuhan kredit tersebut terutama dalam bentuk kredit produktif, yaitu kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI). KMK tercatat sebesar Rp1.893,9 triliun, tumbuh 10,3% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan Agustus 2015. Peningkatan KMK terutama terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) yang masing-masing tumbuh dari 13,2% (yoy) dan 10,1% (yoy) pada Agustus 2015 menjadi 15,6% (yoy) dan 11,2% (yoy) pada September 2015. Posisi kredit investasi September 2015 tercatat sebesar
3
DPK merupakan simpanan pihak ketiga pada Bank Umum dan BPR, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka dalam Rupiah dan Valas. Pada Uang Beredar, perhitungan DPK tidak termasuk simpanan yang diblokir karena kehilangan fungsinya sebagai uang. Sementara, dalam menganalisis perkembangan DPK termasuk juga simpanan yang diblokir dan merupakan simpanan milik pihak ketiga (tidak termasuk simpanan milik Pemerintah Pusat dan Bukan penduduk), baik dalam Rupiah dan Valas, pada Bank Umum dan BPR (tidak termasuk kantor cabang yang beroperasi di luar wilayah Indonesia) dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Simpanan Berjangka. 4 Kredit yang diberikan terbatas hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
2
Tabel 5. Kredit UMKM Bank Umum (dalam triliun Rp) 2015 Skala Usaha Mikro Kecil Menengah Jenis Penggunaan Modal Kerja Investasi Total UMKM
yoy (%) Agt'15 Sep'15
Agt
Sep
156.2 203.3 350.6
154.8 205.8 354.8
17.2 4.1 9.5
14.2 4.3 9.9
520.8 189.3 710.1
525.7 189.7 715.4
10.5 6.7 9.5
9.8 7.2 9.1
Grafik 2. Per Pertumbuhan tumbuhan Kredit PHR, Properti, dan Industri Pengolahan Tabel 6. Kredit Properti (dalam triliun Rp) Agt Kredit Properti KPR dan KPA Konstruksi Real estate
2015 Sep*
597.9 331.3 166.6 100.1
607.1 333.5 171.1 102.5
% (yoy) Agt'15 Sep'15* 13.5 8.0 21.4 20.9
13.0 7.8 20.1 20.3
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan data periode Agutus 2015
Rp976,4 triliun, tumbuh 13,0% (yoy) atau sedikit meningkat dibandingkan Agustus 2015. Peningkatan penyaluran kredit investasi terutama pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor industri pengolahan, masingmasing sebesar 19,3% (yoy) dan 21,0% (yoy) dibandingkan dengan Agustus 2015 (16,9% dan 20,5% yoy) (Tabel 4). Pada September 2015, penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami perlambatan. Kredit UMKM yang disalurkan Bank Umum sebesar Rp715,4 triliun, tumbuh 9,1% (yoy) atau melambat dibandingkan Agustus 2015 sebesar 9,5% (yoy), terutama karena perlambatan pertumbuhan kredit UMKM pada skala usaha mikro (Tabel 5). Pertumbuhan penyaluran kredit pada sektor properti juga mengalami perlambatan. Penyaluran kredit properti pada September 2015 tercatat sebesar Rp607,1 triliun, tumbuh 13,0% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2015 (13,5% yoy). Perlambatan tersebut terjadi pada kredit konstruksi, real estate, serta KPR dan KPA, masingmasing tumbuh 20,1% (yoy), 20,3% (yoy), dan 7,8% (yoy), turun dari 21,4% (yoy), 20,9% (yoy), dan 8,0% (yoy) pada Agustus 2015 (Tabel 6). SUKU BUNGA SIMPANAN DAN KREDIT 5
%
BI Rate 6 Bulan
1 Bulan Kredit (RHS)
3 Bulan
%
10.0 9.5
13.00 12.80
9.0 8.5 8.0 7.5
12.60 12.40 12.20
7.0 6.5 6.0 5.5
12.00
5.0
11.40
11.80
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des Jan Feb* Mar Apr May Jun Jul Agt Sep
11.60
2014
2015
Grafik 3. Perkembangan BI Rate dan Suku Bunga Simpanan Berjangka dan Kredit
5
Suku bunga simpanan dan suku bunga kredit mengalami penurunan. Suku bunga kredit tercatat sebesar 12,91% turun dibandingkan dengan Agustus 2015 sebesar 12,92%. Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan pada September 2015 masing-masing tercatat sebesar 7,61%, 7,94%, 8,56%, dan 8,50%, turun dibandingkan Agustus 2015 yang masing-masing tercatat sebesar 7,65%, 8,06%, 8,64%, dan 8,58% (Grafik 3). NOVEMBER 2015 D IV IS I S T A T I S T IK M O N E T E R D A N F IS K A L DEPARTEMEN STATISTIK
Perhitungan suku bunga hanya mencakup suku bunga pada Bank Umum, tidak termasuk BPR.
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
3
Lampiran 1. Tabel Uang Beredar dan FaktorFaktor-F aktor yang Mempengaruhinya (Trilliun Rp) Rp) 2014
Uraian
Sep
Okt
2015
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep*
Uang Beredar Luas (M2) Uang Beredar Sempit (M1) Uang Kartal di luar Bank Umum dan BPR Simpanan Giro Rupiah Uang Kuasi Simpanan Berjangka Rupiah Valas Tabungan Rupiah Valas Simpanan Giro Valuta Asing Surat Berharga Selain Saham
4,001.3 949.2 395.2 553.9 3,044.8 1,665.8 1,418.0 247.8 1,143.1 1,055.5 87.6 235.9 7.3
4,024.5 940.3 396.1 544.2 3,066.4 1,680.6 1,444.5 236.2 1,138.9 1,053.9 85.0 246.9 17.7
4,076.7 955.5 405.7 549.8 3,099.4 1,694.6 1,456.5 238.0 1,158.9 1,070.3 88.6 245.9 21.8
4,173.3 942.2 419.3 523.0 3,209.5 1,729.9 1,475.4 254.5 1,234.6 1,144.3 90.3 245.0 21.6
4,174.8 918.1 391.3 526.8 3,233.9 1,788.6 1,523.8 264.8 1,184.8 1,093.3 91.5 260.4 22.9
4,218.1 927.8 387.9 540.0 3,278.9 1,846.8 1,570.2 276.6 1,182.0 1,090.3 91.6 250.2 11.3
4,246.4 957.6 382.0 575.6 3,275.5 1,849.3 1,572.2 277.1 1,171.0 1,077.7 93.3 255.2 13.3
4,275.7 959.4 395.7 563.7 3,302.2 1,862.4 1,589.2 273.2 1,176.8 1,082.1 94.7 263.0 14.1
4,288.4 980.9 406.5 574.4 3,293.1 1,858.2 1,578.2 280.0 1,169.0 1,077.0 92.0 265.9 14.3
4,358.8 1,039.5 409.7 629.8 3,305.6 1,829.2 1,558.9 270.3 1,190.4 1,094.2 96.2 286.0 13.6
4,373.2 1,031.9 431.5 600.4 3,325.9 1,827.8 1,567.9 259.9 1,219.5 1,123.1 96.5 278.6 15.4
4,404.1 1,026.3 423.1 603.2 3,362.1 1,847.9 1,583.4 264.5 1,222.1 1,116.9 105.2 292.1 15.6
4,507.9 1,063.0 428.9 634.2 3,425.6 1,864.0 1,593.6 270.4 1,258.6 1,137.3 121.4 303.0 19.2
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Uang Beredar Aktiva Luar Negeri Bersih Aktiva Dalam Negeri Bersih Tagihan Bersih kepada Pemerintah Pusat Tagihan kepada Pemerintah Pusat Kewajiban kepada Pemerintah Pusat Tagihan Kepada Sektor Lainnya
4,001.3
4,024.5
4,076.7
4,173.3
4,174.8
4,218.1
4,246.4
4,275.7
4,288.4
4,358.8
4,373.2
4,404.1
4,507.9
1,109.9 2,891.3 345.8 619.3 273.5 3,823.5
1,096.3 2,928.2 380.0 606.1 226.1 3,845.0
1,102.3 2,974.3 394.5 609.1 214.6 3,913.5
1,105.8 3,067.5 416.6 615.8 199.2 3,961.6
1,194.2 2,980.6 363.5 620.2 256.8 3,936.2
1,207.6 3,010.5 382.6 646.7 264.0 3,958.6
1,189.2 3,057.2 426.4 664.9 238.5 3,981.4
1,160.8 3,114.9 417.4 672.8 255.3 4,026.4
1,189.0 3,099.4 365.1 668.6 303.5 4,079.7
1,190.3 3,168.5 408.2 677.6 269.3 4,157.4
1,177.6 3,195.6 407.3 689.4 282.2 4,155.1
1,178.6 3,225.4 420.8 715.3 294.6 4,213.0
1,232.1 3,275.8 482.4 715.8 233.4 4,269.9
240 183 57 6 6 0 228 206 22 3,349.7 3,200.7 149.0 (988.5) 38.0
241 181 60 6 6 0 210 190 20 3,387.5 3,215.9 171.6 (991.5) 26.0
250 185 65 6 6 0 214 195 20 3,442.8 3,246.0 196.8 (1,006.4) 10.0
253 189 64 7 7 0 214 194 19 3,488.7 3,318.9 169.8 (1,027.3) 49.7
248 184 65 7 7 0 227 206 21 3,454.7 3,272.6 182.1 (1,060.1) 43.8
257 188 70 6 6 0 223 197 26 3,471.9 3,309.1 162.8 (1,075.0) 44.4
257 183 74 6 6 0 209 181 28 3,509.1 3,345.4 163.7 (1,076.7) 32.3
261 183 77 6 6 0 219 191 29 3,540.6 3,368.6 172.0 (1,058.1) 39.6
259 183 76 6 6 0 230 202 28 3,585.0 3,404.1 181.0 (1,071.8) 47.1
261 187 74 6 6 0 239 211 28 3,651.3 3,463.0 188.3 (1,082.9) 25.8
263 190 73 6 6 0 241 214 27 3,644.7 3,460.7 184.1 (1,095.1) 48.4
263 188 75 6 6 0 234 206 27 3,710.3 3,515.0 195.4 (1,138.1) 40.3
268 191 76 6 6 0 236 214 22 3,759.7 3,576.5 183.1 (1,187.2) 34.2
Tagihan k/Lembaga Keuangan Lainnya: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Pemerintah Daerah: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan k/ Lembaga Bukan Keuangan BUMN: Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Tagihan kepada Sektor Swasta Pinjaman yang Diberikan Tagihan Lainnya Saham dan Modal Lainnya Lainnya bersih
Keterangan: Sejak data Januari 2013 dilakukan perluasan cakupan BPR melalui penambahan BPR Syariah Dalam penyusunan statistik Uang Beredar (Lampiran 1), kredit yang diberikan termasuk Pinjaman (Loans), Tagihan Akseptasi (Banker’s Acceptances) dan Tagihan Repo. * Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Agustus 2015
Lampiran 2. Tabel Dana Pihak Ketiga di Perbankan (Trilliun (Trilliun Rp) DPK Rupiah Giro Tabungan Simpanan Berjangka Valas Giro Tabungan Simpanan Berjangka Total Jenis Simpanan Giro Tabungan Simpanan Berjangka
Kurs Rp/USD
Sep 3,260.6 601.1 1,127.2 1,532.3 615.9 256.2 90.9 268.8 3,876.5 857.3 1,218.1 1,801.1
2014 Okt Nov 3,277.3 3,312.4 590.3 601.3 1,125.6 1,138.0 1,561.4 1,573.0 613.3 621.5 269.1 271.7 88.1 91.9 256.1 257.9 3,890.6 3,933.9 859.4 873.0 1,213.7 1,229.9 1,817.5 1,830.9
Des 3,376.0 576.9 1,204.1 1,595.0 637.9 268.8 94.2 274.9 4,013.8 845.7 1,298.3 1,869.8
Jan 3,346.4 561.6 1,142.6 1,642.2 663.9 283.3 94.8 285.7 4,010.2 844.9 1,237.4 1,927.9
Feb 3,398.7 576.6 1,135.3 1,686.9 669.1 275.8 95.2 298.1 4,067.8 852.3 1,230.5 1,985.0
2015 Mar Apr 3,424.2 3,431.5 614.6 602.6 1,119.3 1,119.6 1,690.3 1,709.3 681.8 694.5 286.4 301.4 96.9 98.2 298.4 294.9 4,106.0 4,126.0 901.1 904.0 1,216.2 1,217.8 1,988.7 2,004.2
Mei 3,426.6 612.7 1,114.4 1,699.6 709.4 306.9 98.7 303.9 4,136.0 919.5 1,213.0 2,003.5
Jun 3,492.9 670.6 1,130.5 1,691.8 731.0 331.2 102.0 297.8 4,224.0 1,001.9 1,232.5 1,989.6
Jul 3,477.6 636.5 1,158.5 1,682.6 710.9 323.8 102.7 284.3 4,188.4 960.4 1,261.1 1,966.9
Agt 3,482.0 639.6 1,148.8 1,693.6 734.3 337.8 107.2 289.3 4,216.3 977.4 1,256.0 1,982.9
Sep* 3,554.4 674.9 1,173.1 1,706.4 767.8 347.8 123.1 296.8 4,322.2 1,022.7 1,296.3 2,003.2
12,212.0 12,082.0 12,196.0 12,440.0 12,625.0 12,863.0 13,084.0 12,937.0 13,211.0 13,332.0 13,481.0 14,027.0 14,657.0
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Agustus 2015
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
4
Lampiran 3. Pinjaman Perbankan Kepada Sektor Swasta Domestik (Trilliun Rp) Keterangan
Jan
Feb
Mar
Apr
2015 Mei
Jun
Jul
Agt
Sep*
3,029.0 3,037.6 3,068.9 3,126.4 566.1 555.1 562.3 581.5
3,078.3 589.4
3,105.8 593.8
3,133.5 581.2
3,161.0 586.3
3,195.9 598.2
3,259.2 606.2
3,256.8 612.5
3,287.0 627.6
3,349.2 638.3
864.3 861.5 873.7 894.6 125.2 126.0 130.2 132.2 42.4 41.6 40.5 46.6 175.9 175.3 178.8 180.8 69.0 66.2 68.0 70.3 38.7 41.9 43.3 44.9 156.2 155.3 157.4 163.5 103.5 102.2 101.0 99.3 94.9 95.6 94.4 94.2 58.6 57.3 59.9 62.8 1,716.9 1,707.2 1,722.5 1,765.3 84.8 84.9 85.5 89.7 88.8 81.6 85.9 92.9 448.6 451.7 454.5 474.2 18.6 9.9 10.2 10.3 105.9 108.2 107.4 103.6 625.5 629.8 637.5 640.5 69.2 65.7 65.1 66.3 207.4 207.7 208.3 211.1 68.2 67.6 68.2 76.7 1,013.9 1,024.0 1,035.0 1,048.0 3,595.1 3,592.6 3,631.2 3,707.9
900.5 133.0 47.0 186.6 70.1 45.7 163.1 98.8 93.8 62.4 1,719.8 88.0 93.3 464.4 13.6 97.0 628.1 63.6 204.2 67.4 1,047.5 3,667.7
905.8 133.1 48.2 188.8 71.7 45.8 164.6 97.5 94.7 61.6 1,740.4 86.3 86.4 477.0 16.8 99.1 636.6 65.0 207.7 65.6 1,053.3 3,699.6
915.9 134.3 46.8 191.3 71.5 46.8 168.8 98.0 95.6 62.7 1,737.0 87.3 77.7 476.3 13.4 103.8 642.7 66.9 205.1 63.7 1,061.9 3,714.8
915.2 135.5 47.1 189.4 71.9 47.1 170.6 95.6 95.5 62.7 1,762.3 88.3 83.4 479.3 11.0 107.7 651.1 73.7 203.6 64.1 1,069.8 3,747.3
932.1 137.9 49.6 193.8 74.4 47.6 172.2 98.8 95.1 62.6 1,785.9 89.3 84.1 484.4 13.6 110.1 662.0 73.5 204.3 64.6 1,076.0 3,794.0
936.7 141.1 48.6 197.3 72.8 49.5 174.5 94.7 95.0 63.3 1,836.5 90.6 89.0 499.3 14.9 115.3 679.1 73.4 208.5 66.3 1,092.2 3,865.4
946.4 143.5 49.4 200.3 74.0 50.7 173.8 94.3 95.7 64.8 1,826.5 91.5 86.1 495.7 18.4 116.6 668.2 75.3 208.5 66.2 1,096.4 3,869.3
960.1 145.8 49.9 207.0 77.1 49.9 173.5 94.6 97.6 64.7 1,851.1 94.9 86.2 501.9 13.0 118.6 682.3 75.4 209.7 69.3 1,103.3 3,914.5
976.4 149.4 52.0 212.9 78.2 50.2 176.5 93.6 99.6 64.0 1,893.9 98.0 84.4 521.6 15.6 122.9 695.8 76.2 212.5 66.9 1,117.2 3,987.5
Sep
2014 Okt
Nov
Des
Jenis Valuta Rupiah Valas Jenis Penggunaan KI Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KMK Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa KK Total
*Data BPR dan BPRS masih menggunakan periode data Agustus 2015
DSta |Divisi Statistik Moneter dan Fiskal
5