BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak orang menyebutkan abad melenium. Pada masa ini menuntut penguasaan teknologi adalah kebutuhan mutlak. Bahkan kita dituntut untuk dapat menciptakan teknologi. Baik teknologi informasi dan komunikasi. ilmu matematika merupakan landasan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Dinamika hidup sekarang selalu berubah dan kompetitif. Hal ini memerlukan cara pikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta mampu bekerjasama. Peserta didik sejak dini harus sudah dibiasakan dengan pelajaran yang mengarahkan pada pola pemikiran di atas, salah satunya adalah pelajaran matematika. Pada kenyataanya menurut pengakuan siswa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga hasil belajar tidak sesuai yang diharapkan. Yaitu hasil belajar tidak mencapai KKM yang ditentukan. Keadaan demikian juga terjadi pada kelas IV SD Mojotengah 01 tempat peneliti mengajar. Dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan perolehan nilainya sebagai berikut. Tabel 1.1 Kecamatan Reban Kabupaten batang No
Keteuntasan
1
Tuntas
2
Tidak tuntas
Nilai
Frekuensi
Prosentase
5
25%
15
75%
≥ 60
≤ 59
Rerata
25
Skor maksimal
70
Skor minimal
25
Melihat tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi pelajaran matematika masih rendah. Terbukti dari 20 siswa yang mencapai nilai KKM yang ditentukan SD Mojotengan 01 yaitu 20, baru 5 siswa atau 25% 1 .
1
Sedangkan anak yang belum mencapai nilai KKM yaitu 75% sebanyak 15 siswa. Bahkan nilai rerata juga masih di bawah nilai KKm yaitu 52. Sedangkan interval nilai minimal perolehan nilai maksimal sangat jauh yaitu 25 dan >0. Melihat kenyataan ini peneliti merasakan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan kurang memberi, masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Karena terbawa oleh kebiasaan gurunya pada waktu mengajar peneliti diwaktu duduk di bangku Sekolah Dasar. Hal inilah yang melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian dengan judul; Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Sederhana Pada Siswa Kelas IV SDN Mojotengah 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 2011-2012. Dengan model pembelajaran di atas di harapkan dapat mengairahkan belajar anak didik terutama pada pelajaran matematika. Dengan suasana yang mengairahkan akan menimbulkan kreatifitas dan keaktifan anak didi, yang muaranya akan meningkatkan hasil belajar matematika. 1.2. Permasalahan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diungkapkan bahwa pelajaran matematika yang seharusnya menerapkan pelajaran yang melandasi berkembangnya teknologi dan informasi pada kenyataannya dirasakan oleh anak didik merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan merasakan pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan akan berdampak pada hasil belajar yang rendah atau belum mencapai KKM. Hasil pelajaran matematika yang rendah atau belum mencapai KKm juga dipicu oleh guru dalam pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Berdasarkan kenyataan yang ada maka yang akan diperbaiki oleh peneliti adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran dari menggunakan model pembelajaran
konvensional
diperbaiki
dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif. 1.3. Cara Pemecahan Masalah Supaya dapat memecahkan masalah haruslah tahu cara pemecahan maslah. Maslah yang ada dalam pembelajaran sangat komplek maka dari itu masalah-masalah perlu diidentifikasi.Salah satu cara untuk memecahkan masalah pembelajaran adlah dengan penerapan model pembelajaran yang inovatif.
2
1.3.1. Identifikasi Masalah Dari permasalahan yang ada maka teridentifikasi masalah-masalah sebagai berikut. 1. Pelajaran matematika sulit dan membosankan. 2. Hasil belajar matematika rendah dan belum mencapai nilai KKM. 3. Anak didik kurang aktif apalagi inovatif. 4. Guru kurang terampil dalam pengelolaan kelas. 5. Guru dan pembelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional. 1.3.2. Pembatasan Masalah Dengan keterbatasan waktu dan kemampuan, maka peneliti tidak meneliti semua masalah yang teridentifikasi. Peneliti hanya akan meneliti dua masalah yaitu oelajaran matematika sulit dan membosankan dan penggunaan model pembelajaran yang masih konvensional. 1.3.3. Solusi Pemecahan Masalah Tujuan dari pembatasan masalah di atas adalah supaya masalah yang timbul dapat diatasi. Dalam mengatasi masalah peneliti tidak mempersulit diri. Peneliti akan menggunakan cara-cara yang termudah. Berdasarkan latar belakang masalah yaitu hasil belajar matematika rendah atau belum mencapai nilai KKM dan pelajaran matematika sulit dan membosankan serta guru dalam pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional maka peneliti akan coba meningkatkan hasil belajar matematika pada kelas IV SDN Mojotengah 01 Semester 2 tahun pelajaran 2011-2012 dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif, menarik, dan menyenangkan yang pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing. 1.4. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada PTK ini adalah : Apakah penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada kelas IV SDN Mojotengah 01 Semester 2 tahun pelajaran 2011-2012. 1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian Saat ini masyarakat menuntut peningkatan pelayanan dibidang pendidikan. Tuntutan peningkatan pelayanan di bidang pendidikan. Tuntutan ini tidak lepas dari fasilitas yang diberikan kepada bidang pendidikan ditimgkatkan. Penggunaan model pembelajaran yang inovatif merupakan bentuk pelayanan pendidikan. Peneliti menyadari bahwa sampai saat ini peneliti belum bisa 3
mewujudkan tuntutan masyarakat. maka PTK ini bertujuan mewujudkan tuntutan masyarakat dengan mencoba menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran. Pada intinya peneliti bertujuan memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional pendidik dalam menangani proses pembelajaran. Perbaikan dan peningkatan layanan profesional pendidik dalam proses pembelajaran akan tercapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai persoalan pendidikan. Fokus dari PTK ini adalah tindakan-tindakan alternatif yang dirancang oleh peneliti kemudian dicobakan dan di evaluasi untk meningkatkan hasil belajar. 1.5.2. Manfaat Penelitian Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Friedmen, Linda dan Amo (2002) menjelaskan bahwa untuk membuat pembelajaran menjadi efektif, guru dapat menempuh berbagai strategi, termasuk menggunakan permainan dalam pembelajaran. Berdasarkan karakteristik model pembelajaran snowball Throwing, maka model pembelajaran ini sesuai dengan teori di atas. Manfaat dari PTK ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yang dapat diambil dari PTK ini antara lain : 1. Guru akan memperhatikan dan meningkatkan proses pembelajaran. 2. Guru akan membiasakan mau mencari solusi untuk memecahkan masalah pembelajaran. 3. Meningkatkan kerjasama antar guru dalam memecahkan masalah pembelajaran. Manfaat praktik yang dapat diambil dari PTK ini antara lain: 1. Terwujudnya perbaikan dan peningkatan pembelajaran. 2. Peningkatan layanan profesional tenaga guru. 3. Terjadinya proses latihan oleh peneliti untuk berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan untuk mengatasi masalah pembelajaran.
4
5