BAB I PENDAHULUAN
1.1.Penjelasan dan Pengertian Judul 1.1.1.Pengertian Redesain Redesain terdiri dari kata "re-" yang berarti kembali dan "desain" yang berarti kerangka bentuk atau rancangan. 1Redesain berarti perencanaan dan perancangan kembali tanpa sehingga terjadi perubahan fisik pada objek tersebut tetapi tidak merubah fungsi, luasan dan lokasi objek untuk mendapatkan manfaat yang lebih baik. 2 Redesain dalam arsitektur berarti merancang ulang sebuah bangunan disebabkan oleh adanya perubahan kebutuhan misalnya perubahan jumlah pemakai sehingga tidak kapasitas yang ada kurang relevan lagi. Redesain bangunan juga dapat diartikan sebagai merencanakan bangunan baru pada suatu lokasi dengan mengganti bangunan lama namun tetap mempertahankan beberapa bagian yang sudah ada sesuai fungsinya. 3
1.1.2.Pengertian Pasar Secara umum pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana mereka melakukan sebuah transaksi dengan tujuan memenuhi kebutuhan. Kegiatan ini biasanya memiliki waktu tertentu dan tempat tertentu.4 Pasar merupakan sebuah sistem atau institusi dimana kegiatannya adalah jual-beli barang dan jasa untuk orang-orang dengan sasaran uang atau imbalan. Untuk melakukan jual beli diperlukan alat pembayaran yang sah misalnya uang. Kegiatan pasar memungkinkan penjual dan pembeli untuk saling bertukar item . Persaingan sangat penting dipasar karena perdagangan bisa terjadi antara dua orang tetapi setidaknya dibutuhkan tiga orang untuk bisa mewujudkan pasar. Pasar sangat bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi , masyarakat, serta barang dan jasa yang diperjual belikan. 5
1
http://kbbi.web.id/desain (17 September 2014 pukul 20.34) Irnawan,Tata "REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA" dimuat dalam http://www.academia.edu/2316351/REDESAIN_RUMAH_SAKIT_SLAMET_RIYADI_DI_SURAKARTA (17 September 2014 pukul 20.34) halaman 1 3 Kusuma Atmaja,Muhtar "DESAIN ULANG RUMAH SUSUN PENGKUDEN SEMARANG" diundur dari www.eprints.undip.ac.id (17 September 2014 pukul 20.40) halaman 1 4 http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-pasar-dan-jenis-jenis-pasar.html(17 September 2014 pukul 20.51) 5 ibit 4 1 2
1.1.3.Pengertian Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara organisme dengan lingkungannya. Ekologi juga bisa diartikan sebagai hubungan antar makhluk hidup atau antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi berkaitan erat dengan ekosistem dengan berbagai unsur penyusunnya yaitu unsur abiotik dan unsur biotik. Ekologi juga mempelajari tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas,dan ekosistem yang merupakan sebuah satu kesatuan. 6
1.1.4.Pengertian Arsitektur Ekologi' Desain ekologi adalah desain yang bertujuan untuk meminimalisir dampak destruktif terhadap lingkungan dengan mengintegrasikan diri terhadap makhluk hidup disekitar.Desain ekologis memadukan ilmu-ilmu perekayasaan untuk mencapai keselarasan karya dengan lingkungan. 7 Arsitektur Ekologis adalah sebuah gagasan yang menganggap bahwa bangunan adalah makhluk hidup yang juga melakukan aktifitas makhluk hidup seperti bernafas, mengeluarkan panas, menghasilkan limbah dan sebagainya. Dalam pandangan ekoarsitektur sangat penting mengatur hubungan yang dinamis antara bangunan dengan lingkungannya. Tujuan dari eko-arsitektur adalah untuk meningkatkan kualitas dari bangunan dan juga lingkungannya. 8
1.1.5.Pengertian Objek Wisata Jika ditinjau dari katanya, maka terdiri dari dua kata yaitu "Objek" dan "Wisata". Objek berarti suatu bentuk atau benda dan wisata berarti fasilitas yang memiliki daya tarik serta dikembangkan atau dikelola oleh instansi tertentu. Tempat yang memiliki sebuah daya tarik tersendiri tetapi belum dikembangkan dan dikelola tidak termasuk tempat wisata.Kegiata wisata memiliki tujuan untuk rekreasi dan menambah pengetahuan serta memuaskan rasa ingin tahu. Tujuan diadakan nya tempat wisata adalah menarik para wisatawan untuk berkunjung serta mendapat keuntungan dari kegiatan yang dilakukan para wisatawan. 9
6
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mempelajari-dasar-dasar-ekologi.html (17 September 2014 pukul 21.13) 7 http://www.regenerative.com/ecological-design (17 September 2014 pukul 21.23) 8 http://sigitwijionoarchitects.blogspot.com/2012/04/arsitektur-ekologi-eco-architecture.html (17 September 2014 pukul 21.37) 9 http://wisataindonesia.org/tentang-pengertian-objek-wisata-adalah/ (23 September 2014 pukul 21.35) 2
1.1.6.Redesain Pasar sebagai Objek Wisata dengan Pendekatan Arsitektur Ekologis Sesuai dengan pengertian-pengertian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa Redesain Pasar sebagai Transit Wisata dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi adalah proses perencanaan dan perancangan ulang objek bangunan pasar dengan berlandaskan prinsip-prinsip arsitektur ekologi pada tata ruang luar dan tata ruang dalam dengan tujuan untuk menciptakan pasar yang lebih menarik, fungsional, nyaman, serta berdaya guna lebih.
1.2.Latar Belakang 1.2.1.Pasar Tradisional Kalah Bersaing dengan Pasar Modern Pasar Rejosari termasuk salah satu pasar tradisional di Salatiga yang masih bertahan eksistensinya ditengah menyeruaknya pasar-pasar modern.Saat ini peningkatan jumlah pasar modern per tahunnya terus meningkat sedangkan jumlah pasar tradisional per tahunnya terus menurun.Gaya hidup yang menuntut akan kepraktisan membuat banyak orang terutama kalangan menengah ke atas beralih ke pasar modern ketimbang ke pasar tradisional.Ditambah lagi peluang bisnis yang masih terbuka lebar untuk mengembangkan pasar modern membuat banyak investor yang beralih ke pasar modern.Padahal pasar tradisional merupakan wadah bagi para pelaku ekonomi berskala menengah kecil serta mikro.Selain itu produk-produk yang dijual dipasar tradisional kebanyakan merupakan produk lokal yang mana diproduksi oleh masyarakat lokal.Oleh karena itu,kelangsungan pasar tradisional sangat penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak. 10
Gambar 1.2 Illustrasi Pasar Tradisional Sumber: https://azayabandungan.files.wordpre ss.com/2011/06/pasar-tradisional.jpg
Gambar 1.1 Illustrasi Pasar Modern Sumber: http://harianterbit.com/imagebank/gallery/large/2014 0410_103700_pasar%20modern-1.jpg
10
http://diskominfo.karangasemkab.go.id/index.php/id/artikel/18-pasar-tradisional-versus-pasar-modern (17 September 2014 pukul 23.52) 3
1.2.2.Daya Tarik Wisata Kota Salatiga Salatiga merupakan titik pertemuan pada daerah "Joglo Semar", yaitu mempertemukan tiga kota besar yaitu Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Keunggulan dari kota Salatiga adalah pemandangan alamnya yang masih asri, berupa pemandangan pegungan yang masih sangat jelas terlihat. 11 Selain itu, disekitar kota Salatiga juga terdapat tempat-tempat tujuan untuk berekreasi yaitu tempat wisata agrowisata Salib Putih, tempat wisata pegunungan di Kopeng, tempat wisata anak Dreamland, serta tempat wisata Umbul Songo.Sehingga kota Salatiga sangat berpotensi dikunjungi oleh wisatawan-wisatawan domestik. 12
Gambar 1.3 Pemandangan Gunung Kota Salatiga Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/ee/Ring_road_Salatiga_ Sesi_Kecandran_.jpg/350px-Ring_road_Salatiga_Sesi_Kecandran_.jpg
1.2.3.Pasar Rejosari Sebagai Penopang Perekonomian Kota Pasar Rejosari mulanya bernama pasar sapi karena fungsinya sebagai sebuah pasar hewan kemudian fungsinya berubah menjadi pasar tradisional.Pada tahun 2008 lalu pasar Rejosari sempat mengalami kebakaran yang menyebabkan banyak los pedagang yang terbakar sehingga dibuatkanlah tempat penampungan pedagang sementara (TPPS).Pemerintah telah mengucurkan dana hingga ratusan juta untuk merevitaslisasi pasar Rejosari.Hal tersebut dilakukan karena pasar Rejosari termasuk penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar. 13
1.2.4.Kesan Kumuh dan Jorok Melekat pada Pasar Tradisional Permasalahan yang sering melekat pada pasar tradisional adalah tentang kenyamanannya.Pasar Rejosari pun tidak luput dari masalah kenyamanan ini.Apalagi semenjak kebakaran yang menimpa ditahun 2008,pasar Rejosari semakin tampak tidak nyaman untuk beraktifitas disana. 11
http://infokampsuy.com/pilihan-tempat-wisata-di-salatiga/ (25 September 2014 pukul 10.07) http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kota-salatiga (25 September 2014 pukul 10.07) 13 http://www.mediaproyek.com/2013/11/pasar-rejosari-salatiga-tetap-akan-dibangun.html(17 September 2014 pukul 23.14) 12
4
Gambar 1.4 Suasana Kumuh Pasar Rejosari Sumber : hariansemarangbanget.blogspot.com),( projectmedias.blogspot.com)
Dari gambar di atas,tampak bahwa tata ruang pasar Rejosari masih perlu di benahi lagi agar tercipta kenyamanan bagi penjual dan pembeli. Suasana yang kumuh akan menghambat aktifitas yang berlangsung dipasar serta akan semakin membuat pasar Rejosari terpuruk karena pasar modern yang sedang berkembang menawarkan kenyamanan serta keamanan bagi para konsumennya.
1.2.5.Umur Bangunan Pasar yang Sudah Tua Pasar Rejosari telah berdiri lama di Salatiga, hal ini menyebabkan bangunannya pun mulai bertambah tua dan menjenuhkan untuk dipandang.Untuk menanggulanginya, biasanya pengurus setempat hanya melakukan pengecetan ulang tanpa ada maintance pada bangunannya,sehingga dikhawatirkan bangunan pasar telah mengalami penurunan kualitas dan dapat mengancam keselamatan para pengguna pasar.
Gambar 1. 5 Penampakan Bangunan Pasar Saat Ini Sumber : www.harian7.com
1.2.6.Rencana Pemerintah Menjadikan Pasar Rejosari sebagai Transit Wisata Pasar Rejosari terletak di lokasi yang strategis yaitu diperpotongan jalan Veteran dan jalan Hassanudin yang merupakan jalur lintas Semarang-Solo, dan arah KopengMagelang.Oleh karena itu pemerintah bertujuan untuk membangun pasar Rejosari menjadi lokasi wisata dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan
5
memecah keramaian yang selama ini terpusat pada jalan Jenderal Sudirman. 14Salatiga memiliki daya tarik wisata berupa wisata kuliner serta pemandangannya yang masih asri. Bagi para pelancong yang umumnya berasal dari kota-kota besar seperti Semarang dan Solo, pemandangan yang masih asri merupakan hal yang menarik untuk dinikmati sembari beristirahat ataupun membeli oleh-oleh seusai berpergian. 15
1.2.7.Masuknya Investor sebagai Pengembang Pasar Rejosari Pasar Rejosari merupakan pasar yang dibangun pada tahun 1980 an dengan menggunakan dana Inpres. Pada tahun 1991, pemerintah memberlakukan kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan yang melibatkan investor sebagai sumber dana utama. Hal ini juga berlaku pada rencana pemgembangan pasar Rejosari, sehingga banyak investor yang diundang untuk mengembangkan pasar Rejosari pada saat itu. Kurang lebih ada dua belas calon investor yang datang dengan membawa konsep pasar tradisional di padukan dengan pasar modern, misalnya lantai bawah sebagai Hipermart dan lantai atas sebagai pasar tradisional.Namun, kesemuanya itu tidak dapat dilanjutkan karena ada kebijakan khusu untuk pasar tradisional. Pada tahun 2008, pasar Rejosari mengalami kebakaran sehingga menghanguskan semua bagian los pasar. Untuk mengembangkan kembali pasar Rejosari, pemerintah mulai mengundang beberapa investor kembali. Hingga terpilihlah PT. Patra Berkah Itqoni(PBI) sebagai investor pengembangan pasar Rejosari. Konsep yang ditawarkan adalah pengembangan pasar tradisional murni yang berdasarkan subsidi silang. Sistem yang di terapkan oleh PT. Patra Berkah Itqoni ada Build Operate and Transfer yaitu pasar akan dibangun dan dikelola oleh Patra Berkah Itqoni selama dua puluh lima tahun selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah setempat. 16
1.2.8.Pentingnya Redesain Perencanaan dan Perancangan Pasar Rejosari Pasar Rejosari dalam hal ini memerlukan upaya perencanaan dan perancangan yang lebih baik dengan tujuan untuk meningkatkan aktifitas perekonomian di pasar Rejosari. Perlunya perancangan ulang pasar ini agar dapat memiliki tingkat kenyamanan yang tinggi dan daya tarik sebagai tempat wisata sesuai dengan rencana dari pemerintah setempat. 14
http://www.mediaproyek.com/2013/11/pasar-rejosari-salatiga-tetap-akan-dibangun.html(17 September 2014 pukul 23.14) 15 http://krjogja.com/liputan-khusus/khusus/1596/salatiga (24 September pukul 20.34) 16 Hasil wawancara dengan Pak Nawi dari PT. Patra Berkah Itqoni pada 17 Oktober 2014 6
Redesain pasar Rejosari diusulkan sebagai solusi atas masalah-masalah yang timbul dengan mengupayakan perencanaan dan perancangan dengan berlandaskan pada perbaikan dan peningkatan kualitas tata ruang dan infrastruktur yang ada dengan mempertahankan gagasan awal tentang pasar tradisional. Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern mulai tidak seimbang, perkembangan pasar modern yang semakin pesat ditakutkan akan mengancam eksistensi dari pasar tradisional, padahal pasar tradisional memegang hajat hidup orang banyak.Oleh karena itu, persepsi negatif masyarakat umum tentang pasar tradisional perlu dihilangkan dan digantikan dengan persepsi baru yang lebih positif. Arsitektur ekologi sebagai pendekatan perancangan berperan untuk menciptakan suasana atau athmosper baru yang dapat memutar balikan kesan-kesan negatif tentang pasar tradisional yang selama ini telah melekat serta dapat menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat kedepannya.
1.2.9.Arsitektur Ekologis sebagai Pendekatan Perancangan Pasar Rejosari Konsep arsitektur ekologi dapat sesuai dengan sebagai landasan perencanaan dan perancangan pasar Rejosari. Konsep ini menekankan pada interaksi makhluk hidup dengan lingkungan disekitarnya.Prinsip-prinsip arsitektur ekologi dapat mebuat sebuah wajah baru bagi pasar tradisional, dengan menonjolkan keramahannya pada lingkungan. Sifat keramahannya akan terlihat dari minimalnya konsumsi energi namun tetap memberikan kenyamanan yang dibutuhkan.Selain itu konsep ini akan meningkatkan daya tarik wisata karena sisi lokalitasnya yang menonjol.
1.3.Rumusan Permasalahan • Pasar Rejosari terletak di lokasi yang strategis namun potensinya belum dikembangkan sepenuhnya. • Infrastruktur yang belum pulih sepenuhnya semenjak terjadi kebakaran sehingga aktifitas perekonomian menjadi kurang efektif. • Tidak adanya fasilitas rekreasi sehingga pengunjung kurang berminat ke pasar • Potensi pemandagan kurang dimaksimalkan sehingga nuansa yang ditimbulkan cenderung monoton • Suasana pegunungan kurang ditonjolkan sehingga kelebihan lokasi kurang terlihat.
7
• Kurangnya penataan tata ruang dan zonasi menyebabkan pasar menjadi terkesan kumuh. • Pola penataan yang kurang teratur menyebabkan sirkulasi yang kurang jelas sehingga menimbulkan lokasi-lokasi yang bernilai ekonomi rendah. • Tidak disediakan lokasi parkir khusus sehingga kendaraan parkir sembarangan yang menyebabkan macet dan suasana yang "semrawut". • Tidak adanya tempat untuk bus dan kendaraan umum untuk "ngetem" dan parkir sehingga menimbulkan macet. • Tidak adanya penunjuk arah menyebabkan susahnya para pembeli untuk mencari barang yang dibutuhkan. • Jalanan pasar yang dibiarkan berlubang sehingga banyak terdapat genangan air yang membawa bau tak sedap dan kesan kumuh. • Tampak dan kondisi bangunan yang sudah tua menyebabkan adanya tingkat ancaman keselamatan dan mulai jenuhnya masyarakat dengan tampilan yang tidak berubah. • Kondisi kios yang terbuat seadanya menyebabkan kurangnya daya tarik bagi para pembeli yang datang. • Konsep bangunan saat ini kurang jelas dan tidak mengatasi permasalahan secara keseluruhan sehingga daya tarik pasar kurang bisa terlihat. 1.4.Rumusan Masalah. 1.4.1.Masalah Umum Bagaimana merencanakan dan merancang sebuah pasar tradisional sebagai pasar objek wisata yang mampu memberikan solusi permasalahan arsitektural dalam hal kenyamanan ruang, daya tarik bangunan, sirkulasi, pengaturan tata ruang serta perencanaan dan perancangan yang mampu memenuhi kebutuhan dan aktifitas seharihari penduduk sekitar dan juga wisatawan.
1.4.2.Masalah Khusus Bagaimana merancang sebuah pasar tradisional sebagai objek wisata melalui pendekatan konsep arsitektur ekologi?
8
1.5.Tujuan 1.5.1.Tujuan Umum Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan pasar tradisional sebagai pasar transit wisata yang mampu menyelesaikan masalah kenyamanan ruang, daya tarik bangunan, sirkulasi, pengaturan tata ruang serta mampu memenuhi kebutuhan dan aktifitas sehari-hari.
1.5.2.Tujuan Khusus Mendapatkan prinsip-prinsip dalam arsitektur ekologi yang diimplementasikan sebagai landasan dasar konsep perancangan pasar tradisional sebagai pasar objek wisata.
1.6.Sasaran 1.6.1.Sasaran Umum a. Evaluasi terhadap kondisi eksisting Pasar Rejosari melalui : •
Identifikasi penyebab kurang berkembangnya pasar tradisional
•
Identifikasi jenis pengunjung pasar,baik pembeli maupun pedagang
•
Identifikasi kebutuhan dan aktifitas pada pasar
•
Identifikasi hubungan antara bangunan eksisting pasar dengan bangunan di
•
Identifikasi kondisi tata ruang pasar
•
Identifikasi infrastruktur pada pasar
•
Identifikasi site dan lingkungannya
b. Tuntutan redesain melalui : •
Analisis standar, fungsi, jenis,jumlah dan luasan ruangan dalan bangunan
•
Analisis gagasan arsitektur yang sesuai untuk diterapkan pada pasar
•
Analisis untuk mendapatkan konsep rancangan redesain yang yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini
c. Aspek-aspek sebagai objek wisata •
Analisis target group wisatawan
•
Analisis jenis kegiatan wisatawan
•
Analisis kebutuhan wisatawan 9
1.6.2.Sasaran Khusus •
Mengetahui dan memahami konsep arsitektur ekologi dalam perancangan sebuah pasar tradisional
•
Mengetahui dan memahami aplikasi konsep arsitektur ekologi pada pasar tradisional
•
Mengetahui dan memahami contoh-contoh penerapan konsep arsitektur ekologi dan contoh-contoh redesain pasar sebagai aspek pembanding dalam perencanaan dan perancangan.
1.7.Lingkup Pembahasan 1.7.1.Arsitektural a. Tata ruang Luar •
Landscape site
•
Sirkulasi ruang luar
•
Ruang terbuka hijau
•
Fasilitas dan Infrastruktur
•
Suasana / Kualitas ruang luar
b. Tata Ruang Dalam •
Jenis,Jumlah, dan besaran ruang
•
Hierarki dan konfigurasi ruang
•
Sirkulasi ruang dalam
•
Fasilitas dan Infrastruktur
•
Suasana/Kualitas ruang dalam
1.7.2.Non-Arsitektural • Identifikasi site dan lingkungan • Identifikasi karakter kebutuhan pedagang dan pembeli • Identifikasi karakteristik kegiatan yang direncanakan • Identifikasi regulasi site dan lingkungan
10
1.8.Metode Pembahasan 1.8.1.Teknik Pencarian Data a. Studi Literatur Mencari data dan informasi yang berasal dari berbagai sumber literatur maupun sumber internet yang menjelaskan landasan teori tentang prinsip dan aplikasi arsitektur ekologi pada bangunan, fakta-fakta empirik mengenai kondisi eksisting pasar Rejosari,studi kasus atau aspek pembanding yang berkaitan dengan pasar tradisional dan arsitektur ekologi,serta standar-standar terkait pasar tradisional serta bagaimana konsep arsitektur ekologi dapat diterapkan dalam perancangan. b. Wawancara dari Berbagai Sumber Mencari data dan informasi melalui teknik wawancara dengan beberapa narasumber baik dari pihak pengelola pasar Rejosari dan dinas-dinas terkait.Data dan informasi yang dicari meliputi : • Data dan informasi perencanaan dan perancangan eksisting pasar Rejosari yang berupa gambar layout ruang, besaran site, dan besaran bangunan • Data dan informasi jumlah pedagang, jenis dagangan, jumlah serta jenis pengunjung yang datang • Data dan informasi fungsi dan kegiatan yang diakomodasi dalam pasar Rejosari • Data dan informasi tentang sistem perdagangan, sistem pengelolaan, sistem retribusi, sistem keamanan, dan sistem-sistem lain terkait pasar Rejosari. • Data dan informasi lain tentang peraturan-peraturan yang terkait dengan pembangunan pasar Rejosari c. Regulasi Mencari data maupun peraturan yang menyangkut tentang disiplin ilmu arsitektur (RTBL,RTRW,KDB,KLB,sempadan,standar bangunan,dll) yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan pasar Rejosari d. Aspek Pembanding Mencari data dan informasi dari internet maupun observasi lapangan. Data dan informasi dicari adalah yang berkaitan dengan pasar tradisional serta aplikasi konsep arsitektur ekologi sebagai landasan perancangan.Informasi lapangan juga didapatkan dengan melakukan survey bangunan-bangunan setipe atau studi precedent untuk mendapatkan contoh rancangan pasar tradisional yang baik maupun aplikasi prinsip 11
arsitektur ekologi untuk sebuah karya arsitektur.Data dan informasi tersebut kemudian dibandingkan serta dicari kelebihan dan kekurangannya.
1.8.2.Teknik Analisis Melakukan analisis terhadap hasil observasi yang telah dilakukan melalui pembelajaran literatur, wawancara dari pihak-pihak yang terkait, pembelajaran regulasi dan aspek pembanding lainnya.Analisis dilakukan dengan mengambil prinsipprinsip,persyaratan bangunan, kebijakan setempat, standar-standar, serta aplikasi perencanaan dan perancangan bangunan. Analisis terhadap aspek pemabanding dilakukan dengan cara indentifikasi dan menyimpulkan kualitas serta spesifikasi dari contoh desain sebagai objek yang dibandingkan. Hasil dari identifikasi ini kemudian menghasilkan kesimpulan mengenai kelebihan dan kekurangan dari objek yang dibandingkan. Hasil analisa tersebut difokuskan untuk mendasari konsep tema utama mengenai redesain pasar tradisional melalui pendekatan arsitektur ekologi.
1.8.3.Teknik Pendekatan dan Perumusan Konsep Perencanaan dan Perancangan Hasil analisis yang telah dilakukan kemudian diterapkan ke dalam proses perencanaan dan perancangan redesain pasar tradisional sebagai objek wisata melaui pendekatan arsitektur ekologis, yang kemudian diwujudkan ke dalam rumusan konsep bangunan pasar tradisional sebagai objek wisata beserta rancangannya.
1.9.Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Berisi tentang penjelasan judul yang menguraikan setiap kata pada judul sehingga mudah dipahami, latar belakang permasalahan yang melandasi permasalahan yang akan diusung dalam konsep, rumusan masalah yang berisi daftar permasalahan yang dihadapi, tujuan berisisi tujuan umum dan khusus, sasaran mencangkup sasaran umum dan khusus,lingkup pembahasan yang akan mengurutkan pembahasan dalam tulisan ini, metoda pembahasan menjelaskan teknik-teknik yang akan digunakan dalam tulisan ini, sitematika penulisan yang berisi urutan penulisan, keaslian penulisan untuk membuktikan tidak adanya plagiasi dalam tulisan, kerangka berfikir umtuk menunjukan urutan penulisan, serta daftar pustaka . 12
BAB II Tinjauan Pustaka Berisisi tinjauan pustaka aspek perencanaan dan perancangan yang terdiri dari definisi, fungsi, karakteristik, regulasi,standar yang digunakan, dan konsep yang berkaitan erat dengan perancangan pasar tradisional sebagai objek wisata dengan pendekatan arsitektur ekologi.Selain itu disebutkan juga tinjauan dari sisi lapangan yang memaparkan data sesuai dengan keadaan lapangan. BAB III Evaluasi Bangunan Eksisting Berisi tentang gambaran kondisi eksisting bangunan dan site pasar Rejosari serta memberikan evaluasi secara terperinci mengenai unsur-unsur yang berbeda didalamnya. Evaluasi ini kemudian menjadi bahan koreksi untuk perencanaan dan perancangan yang lebih baik lagi baik dari segi fungsi dan bentuk. BAB IV Analisis dan Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang analisis data dari hasil survey maupun hasil studi literatur yang sesuai untuk redesain pasar tradisional sebagai transit wisata dengan pendekatan arsitektur ekologi. Kesimpulan dari analisa inilah yang nantinya akan digunakan sebagai landasan dalam perencanaan dan perancangan konsep. BAB V Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi rumusan dan penjelasan
konsep yang akan melandasi redesain pasar
tradisional sebagai transit wisata dengan pendekatan arsitektur ekologi. 1.10.Keaslian Penulisan Tabel 1.1 Keaslian Penulisan
NO
JUDUL
1
Redesain Pasar Tanaman Hias
Di
Pendekatan
SUBTANSI •
Yogyakarta
Organik
Perancangan pasar dengan
Arsitektur
PERBEDAAN
metode
Latar
belakang
perancangan •
redesain •
•
Teori
Tata ruang untuk
digunakan
Penulis:
menciptakan
perancangan
Alfiano Rezka Adi
aktifitas
Tahun 2014
rekreatif •
yang
•
yang dalam
Sasaran perancangan
Konsep
yang
menekankan
pada
kenyamanan, fungsional
dan 13
estetika. 2
Pasar Wisata Baru Koto Penekanan
•
pada
dengan
Integrasi Fungsi Pasar terhadap Bersejarah
Bangunan Kota
Perancangan pasar metode
Tua
Integrasi
dengan
Bengkulu
bersejarah •
Penulis:
Teori
yang
Metode
yang
digunakan
Konsep
yang
Robi Aria Samudera
menekankan
pada
Tahun 2012
fungsional dan
belakang
digunakan •
bangunan
Latar
perancangan •
revitalisasi •
•
ruang estetika
bangunan. 3.
Redesain
Pasar
Tradisional dengan
•
Kranggan
dengan
Pendekatan
•
metode
Sasaran Perancangan
•
redesain •
Ecological Design
Perancangan pasar
Penambahan fungsi
Konsep
yang
bangunan
Penulis :
menekankan
pada
dirancang
Noor Rasyida
ecological design. •
Tahun 2009
yang
•
Lokasi perancangan
•
Sasaran
Permasalahan pasar tradisional umumnya.
4.
•
Redesain
Pasar
Tlogorejo
Yogyakarta
menjangkau
dengan
Pendekatan
kawasan kompleks
•
Lokasi Perancangan
Arsitektur Tropis
luar
•
Pendekatan
Penulis :
pasar.
Iman Budi Santosi Tahun 2011
•
Redesain
dan
Tinjauan
Perancangan
dalam
Perancangan pasar
menyangkut
•
Penambahan Fungsi pada Perancangan
pengembangan kawasan perdagangan disekitarnya Sumber : Analisis Penulis
14
1.11.Kerangka Berfikir
LATAR BELAKANG MASALAH UMUM MASALAH KHUSUS
• • • • •
EVALUASI KONDISI EKSISTING REDESAIN PASAR REJOSARI
PENGEMBANGAN KONSEP PASAR
UNSUR BARU
PASAR SEBAGAI OBJEK WISATA
TINJAUAN TEORI
REDESAIN OBJEK WISATA
Konsep Zoning Konsep Srikulasi Konsep Massa Konsep Citra Konsep Hubungan Ruang
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA
PROGRAM BARU
UNSUR ASLI
ANALISA PENDEKATAN KONSEP
• • • •
Bangunan Kuiner Kesenian Lokalitas
TINJAUAN LOKASI
PASAR ARSITEKTUR EKOLOGIS
ANALISIS MAKRO Analisis lingkungan sekitar site
PENDEKATAN KONSEP
ANALISIS MESO Analisis site, zonasi, aksesbilitas, dan pencapaian dari luar
ANALISIS MIKRO Fungsi, tata ruang, bentuk & fasad, utilitas, struktur
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Diagram 1. 1 Kerangka Befikir Sumber: Analisis Penulis
15