2D | 3D | PRODUCTIONS | POST-PRODUCTIONS
magazine
VEEGRAPH PRODUCTIONS & POST:
THE WOLVERINE
3D PRINTING MENGGANTUNGKAN HIDUP DARI KOMIK? Director:
ATY SAMADIKUN GAGA 3D ANIMATION STUDIO GONG STUDIO
OCTOBER 2013
#02
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
03
#02
OCTOBER 2013
EDITOR’S NOTE
PRODUCTION AREA | 10
ARTIKEL The Wolverine
POST AREA | 14
ARTIKEL VFX The Wolverine
2D AREA | 17
E
disi dua Veegraph Magazine dipersembahkan kepada insaninsan kreatif, yang dibelenggu oleh kesibukan untuk terus berkarya tapi masih menyempatkan diri meluangkan waktu untuk membantu terbitnya majalah ini. Kerjasama adalah salah satu kunci sukses dalam mencapai keberhasilan. Anda terus berkarya dalam industri komik, ilustrasi, animasi 2D & 3D, game, film iklan atau layar lebar, dan kami memberitakannya pada dunia.
ARTIKEL Menggantungkan Hidup dari Komik, Mungkinkah?
3D AREA | 20
ARTIKEL 3D Printer
PROFILE | 26
DIRECTOR Aty Samadikun ANIMATION STUDIO Gaga Studio VISUALIZER Angga Satriohadi
GALLERY | 34
10
Si pria bercakar beraksi di Jepang. Bagaimana bisa ia membuat adegan perkelahian di atas kereta api super cepat ?
REVIEW | 38
Fitra Sunandar @veetra_pro facebook.com/veetra
SOFTWARE Cinema 4D R15 HARDWARE Wacom Cintiq 24HD Touch SOFTWARE Nuke 8
EDITOR-IN-CHIEF Fitra Sunandar STAFF WRITER Irawati DIGITAL DESIGN Veegraph Workshop
Membuat ilustrasi mudik lebaran bersama Sheila Rooswita
TIPS ‘n’ TRICK | 40
Redaksi menerima sumbangan materi untuk kolom 'Gallery', 'Highlight' dan 'Tips n Trick', serta menerima masukan untuk pengisi halaman 'Profile' dan 'News'. Redaksi berhak menentukan dimuat atau tidaknya materi tersebut.
printer makin banyak 20 3D beredar. Mending beli, atau sewa jasanya saja?
Materi, komentar, saran, masukan atau koreksi atas kesalahan isi atau tulisan bisa dikirimkan melalui email, ke
[email protected] Pemasangan iklan
[email protected]
VEEMEDIA PUBLISHING Redaksi: Komp. Cemara Asri, B3, Jl. Cemara, Grogol, Limo Depok - 16512, Indonesia
021-9847.2464
[email protected] www.veegraph.com facebook.com/veegraphmagazine Veegraph Magazine
04
COVER By:JOSH NIZZI
Image courtesy of Twentieth Century Fox Film Corporation
ini pernah jadi 26 Director compositor dan VFX Artist, hal tersebut membuatnya
tak mau menyusahkan postproduction team.
www.veegraph.com
COMMENTS Wah ada majalah yang khusus bahas 3D nih, di Indonesia kayanya belum ada nih. Selamat ya Veegraph Magazine mudah-mudahan majalahnya bisa ngasih inspirasi buat berkarya bagi pembacanya, atau bisa menambah orang jadi suka 3D animasi, sehingga industri 3d animasi makin beragam. Kata mereka yang jago 3D, tutorial gak akan bisa bikin kita pinter, karena kita gak pernah menghadapi masalah dalam buat 3d, mudah-mudahan Veegraph Magazine bisa lebih dari ngasih tutorial. Dwi Julian | Sound Engineer https://www.facebook.com/dwi.julian Acung jempol buat bung Fitra 'veetra' Sunandar, konsisten bikin media informasi buat temanteman CG dan film, dari pertama kenal dulu. Luar biasa, udah sepuluh tahun lalu yah fit? Kelik Wicaksono | CG Artist facebook.com/kelik.wicaksono
www.veegraph.com
Jangan cuma komentar jempol aja. Majalahnya juga jangan digratisin , setidaknya pake donasi sukarela. Jokowi n magz-nya keren, gan. Tetap konsisten ya! Sali | Studio Kasatmata facebook.com/studiokasatmata Pro banget, elegan. Terbit perbulan, mas? Anton Hilman | facebook.com/anton.hillman Majalah veegraph dapat ditemukan dimana ya pak? kami jadi tertarik membelinya
Hendi Adelin | Enspire School of Digital Art facebook.com/EnspireSchool
Veegraph Magazine
05
NEWS ToonBoom Storyboard Pro di Indonesia, mengadakan presentasi tentang aplikasi untuk pembuatan storyboard tersebut.
THE POWER OF DIGITAL STORYBOARDING OLEH TEKNO LOGIKA anggal 12 September 2013 bertempat di T sebuah cafe di kawasan Kemang, PT. Tekno Logika Utama sebagai pemegang hak penjualan
Tidak hanya memegang lisensi penjualan ToonBoom Storyboard Pro, Tekno Logika juga merupakan distributor aplikasi Autodesk 3DS Max, Autodesk Maya, Adobe, The Foundry Nuke, CrazyTalk, iClone, Reallusion dan perangkat gambar Wacom.
Acara sempat ngaret 1 jam dari jadwal, yaitu jam 12.00. Mungkin karena dalam undangan hanya dituliskan Digital Storyboarding, peserta yang hadir tidak terlalu banyak, padahal acaranya sendiri termasuk presentasi dari aplikasi yang lebih banyak digunakan seperti Nuke dan Photoshop. J Selain acara pameran animasi dan komik, ada juga acara cosplay dan panggung musik. Sementara di acara IGS yang diselenggarakan berbarengan terdapat acara pameran dari berbagai developer game, pameran perangkat keras untuk bermain game serta ada pula kompetisi game. J
KOMPETISI KOMIK INDONESIA ANIME FESTIVAL ASIA & INDONESIA GAME SHOW 2013 etelah sebelumnya pernah diselenggarakan tahun 2012, AFAID kembali digelar tanggal 6, 7, 8 September 2013. Animo masyarakat yang luar biasa membuat lokasi masuk gedung JCC tampak padat oleh pengunjung yang menyemut. Kondisi ini menjadi sangat menguntungkan bagi para oportunis alias calo yang banyak menyodorkan tiket masuk dengan harga 100 ribu rupiah dari harga normal 75 ribu rupiah.
S
06
Veegraph Magazine
ompetisi Komik Indonesia (KKI) adalah kompetisi komik yang unik, memperebutkan hadiah total ratusan juta rupiah. KKI kembali hadir di tahun 2013, Berikut ini adalah info awal dari Kompetisi Komik Indonesia 2013:
K
Pemasukan karya akan dimulai tanggal 13 September 2013 - 13 November 2013. Peraturan sekarang, para kokomers yang menjadi pemenang utama KKI 2012 beserta tim-nya, tidak diperkenankan ikut lagi dalam KKI 2013 ini, tapi pemenang tersebut boleh ikut lagi di KKI 2014.
www.veegraph.com
NEWS Untuk Penilaian, kompetisi kali ini akan dibantu oleh para juri yang kompeten di bidangnya, karena masalah administrasi untuk nama-nama juri yang terlibat akan diumumkan kemudian. Untuk karya dikirim via email ke kki@ indonesiakreatif.net J
SEMINAR COMPFEST 2013: ANIMATOR INDONESIA, BISA! eminar yang merupakan rangkaian acara S CompFest 2013 dilaksanakan di Balai Sidang Universitas Indonesia. Seminar
pertama pada hari kedua berjudul “Indonesian Animation Strategy Goes International”. Dengan menghadirkan pembicara yaitu Bonnie Soeherman, Chief Creative Officer Mechanimotion, seminar ini berhasil menarik perhatian 189 orang untuk datang menyaksikkan materi yang disampaikan selama sejam pada pukul 10.00-11.00. Seminar dibuka oleh MC, Kent Wangsawan,
kemudian dilanjutkan oleh moderator acara yaitu Hizaro, Co-Founder Blender Indonesia. Selanjutnya Pak Bonnie menyampaikan seminar dengan mengenalkan produk-produk yang telah dibuat oleh perusahaan media story tellingnya yaitu Mechanimotion, seperti komik, games, dan animasi. Sumber: http://compfest.web.id J
FESTIVAL FILM INDONESIA 2013 KATEGORI FILM ANIMASI PENDEK endaftaran peserta FESTIVAL FILM INDONESIA 2013 telah dibuka. Untuk pertama kalinya ajang FFI membuka kompetisi kategori FILM ANIMASI PENDEK. Diharapkan para praktisi animasi Indonesia dapat mendaftarkan karya-karyanya.
P
Bagi yang ingin mendaftarkan karya filmnya pada Kompetisi FFI 2013 dan ingin mendapatkan formulir pendaftarannya, bisa diunduh di https:// www.facebook.com/groups/525562134188588/ files/ J
CINEMA 4D R15 UNJUK GIGI DI JAKARTA idak seperti kompetitornya T yang sering mengadakan presentasi, software buatan
Jerman ini terbilang jarang mengadakan acara di Jakarta. Mungkin karena menyadari penggunanya makin banyak, Maxon Singapura akhirnya mengadakan presentasi tentang Cinema 4D yang momennya pas dengan launching C4D Release 15 di bulan September 2013 ini.
Bertindak sebagai pembicara adalah Vincent Ong, Managing Director Maxon Singapura. Acara diselenggarakan di Orchid 2 Room, Jakarta Design Centre. Terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi yang membicarakan tentang Maxon dan Cinema 4D secara garis besar dan sesi siang yang mempresentasikan demo software dari Maxon tersebut. J
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
07
Th e
WOLVERINE Judul: Wolferine Director: James Mangold Writer: Christopher McQuarrie & Mark Bomback Distributor: 20th Century Fox Produksi: Seed Productions Pemeran: Hugh Jackman, Will Yun Lee, Hiroyuki Sanada, Shingen Jessica Biel, Svetlana Khodchenkova, Rila Fukushima Biaya: USD 120.000.000
B
ERBEDA dengan film sebelumnya ‘X-Men Origins: Wolverine’ yang release tahun 2009, yang banyak menampilkan mutant dengan kesaktian yang beragam, di film Wolverine kali ini hanya ada satu jahat mutant yang tidak terlalu menarik performane tempurnya. Adegan aksi perkelahian lebih banyak melawan manusia biasa, diantaranya yakuza, samurai, dan mantan prajurit perang yang menggunakan baju mekanik berbahan adamantium. Perkelahian melawan non-mutant menjadi seimbang karena Wolverine di film ini berubah menjadi manusia biasa, yang bisa merasa sakit terkena peluru, lelah setelah seharian bekerja, dan kehilangan kemampuannya untuk segera pulih dari luka. Pengambilan gambar banyak di lakukan di Australia, serta tempat lainnya di negara Amerika, Kanada dan tentu saja
08
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
PRODUCTION AREA Jepang, sebagai setting lokasi untuk film Wolferine kali ini. Awal cerita si manusia srigala yang diperankan Hugh Jackman bisa sampai ke negri sakura adalah karena undangan seorang pengusaha Jepang yang dulu pernah ditolongnya di masa perang dunia kedua. Sang pengusaha yang sudah tua dan merasa tak akan hidup lama lagi ingin mengucapkan salam perpisahan sebelum ia menghembuskan nafas terakhir. Tapi ternyata salam perpisahan tak berjalan mulus, banyak konflik yang kemudian muncul, memberikan petualangan menegangkan yang hampir merenggut nyawa si manusia bercakar itu. Salah satu ketegangan muncul saat Logan atau Wolverine harus menghadapi seorang yakuza yang berusaha membunuhnya di atas kereta api cepat di Tokyo. Phil Brennan, visual
listrik sebesar itu? Ooo, tentu tidak.
Solusi yang muncul dari kepala Phil Brenan adalah dengan mengadaptasi metode ‘Google Street View’, yaitu menempatkan kamera di atas sebuah mobil dan merekam lingkungan yang dilewatinya. “Kami tidak menggunakan kamera besar yang merekam gambar panoramic,” Martin Hill, digital visual effects supervisor dari Weta memberi penjelasan. “Kami menempatkan rig di atas mobil dengan delapan buah kamera RED EPIC dengan angle 45 derajat antar kamera.”
effects supervisors, merasa sudah banyak film yang menampilkan adegan perkelahian di atas kereta. “Kami melakukan riset adegan-adegan mana yang bagus dan yang tidak di film-film tersebut,” Ia memberi pernyataan. “Kami ingin mendapatkan background yang realistik. Kami mencari tahu apakah mungkin menempatkan kamera di atas kereta peluru atau kereta lainnya yang ada di Tokyo.” Pihak produksi film lalu menghubungi pihak jawatan kereta api Jepang, dan mendapatkan jawaban bahwa atap kereta api super cepat tersebut terdapat aliran listrik 25.000 volt. Memangnya mau sang aktor berdiri dekat aliran
www.veegraph.com
Lokasi gedung yang direkam diantaranya berada di daerah Shinjuku. Mobil tersebut lalu turun naik di jalan layang yang banyak terdapat di Tokyo dengan kecepatan sekitar 60 Km per jam. Kamera merekam dengan kecepatan 48 frames per second (fps), dan bila kecepatan Kamera: Arri Alexa M, Panavision C-Series Lenses Arri Alexa Plus 4:3, Panavision C-Series Lenses Phantom Flex, Panavision C-Series Lenses (high-speed shots) Film Length: 3,455 m (7 reels) Negative Format: Codex ARRIRAW (2.8K) Cinematographic Process: Digital Intermediate (2K) (master format), Panavision (anamorphic) (source format) Printed Film Format: 35 mm (Kodak Vision 2383) D-Cinema (also 3-D version)
Veegraph Magazine
09
PRODUCTION AREA tersebut dijadikan sepuluh kali lipatnya, maka menghasilkan rekaman gambar dengan efek kecepatan 300 km perjam.
Video tersebut lantas dijadikan background untuk adegan perkelahian di atas kereta. Adegan duelnya sendiri dilakukan di studio dengan latar belakang greenscreen. Sementara untuk elemen-elemen lain yang tidak bisa diambil oleh kamera, seperti palang-palang besi yang berada di atas kereta, kabel listrik, jalur kereta, jalanan yang dilalui mobil, plang toko dan papan reklame warna-warni khas pemandangan kota Tokyo, semuanya ditambahkan menggunakan 3D. Sementara untuk scene yang menampilkan sosok beruang setinggi tiga setengah meter yang terkena panah dan hampir mati, digunakan animatronik yang dibuat oleh Make-Up Effects Group. Animatronik ini dikendalikan oleh tiga orang operator untuk menggerakkan mulut dan tangannya melalui remote control.
Awalnya miniatur beruang dibuat untuk presentasi, setelah disetujui barulah dibuat skala yang sebenarnya. Kepala, mulut dan cakar dibuat dengan clay agar bisa mendapatkan bentuk yang realistik, lalu dibuat cetakan atau mouldingnya. Gigi dibuat dari akrylic oleh ahli gigi, mata dibuat dari resin sementara badan beruang dibuat dari lapisan yang ditanami rambut buatan yang diimplant secara manual.
Scene pembuka film dibuat di Sydney bagian selatan yang dibuat jadi markas pasukan Jepang. Latar belakang diubah menjadi pemandangan kota Nagasaki dengan matte painting. Saat bom atom meledak, adegan Logan terlempar ke dalam sumur, dibuat dengan menggunakan kabel dan greenscreen di bagian belakangnya, untuk kemudian diubah menjadi ledakan bom yang dibuat menggunakan visual efek. Kondisi ledakan dibuat berdasarkan referensi dari video tes bom nuklir serta foto-foto saat kejadian kota Nagasaki dibom. Kondisi nyata ledakan bom nuklir memiliki kecepatan hampir 1.000 kilometer per jam, terlalu cepat untuk
10
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
Image: David Finch, copyright Marvel Comics
PRODUCTION AREA
ditampilkan dalam adegan tersebut, jadi kecepatan penyebaran ledakan diperlambat untuk menambah kesan dramatis. J Artikel oleh: Fitra Sunandar Diolah dari berbagai sumber. Productions stills and visual effects images courtesy of Twentieth Century Fox Film Corporation
W
OLVERINE adalah karakter superhero fiksi dalam komik terbitan Marvel Comics kreasi writer Len Wein dan art director John Romita, Sr., dan digambar untuk publikasi pertama kali oleh Herb Trimpe. Terlahir bernama James Howlett tapi lebih dikenal dengan nama Logan, ia adalah seorang mutant yang memiliki penciuman setajam serigala, kekuatan fisik dan kemampuan pulih dari luka, penyakit atau bahkan keracunan secara cepat. Kemampuan tersebut juga yang membuatnya bisa tetap awet muda tanpa perlu perawatan, tetap tampil prima, dan panjang umur. Hmm, jagoan banget pokoknya. Dengan tubuh yang tahan banting seperti itu, akhirnya ia bisa melewati proses penanaman cairan logam adamantium pada tulangnya. Karakter Wolverine muncul pertama kali pada komik The Incredible Hulk no. 180 pada panel terakhir, dan muncul secara penuh pada ediai 181 di tahun 1974. J
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
11
PRODUCTION AREA
A
DA beberapa concept artist yang terlibat dalam pembuatan film The Wolferine ini, diantaranya Jared Krichevsky, Gerhard Mozsi, Joshua Min dan Wayne Haag serta Josh Nizzi. Nama terakhir adalah yang merancang kostum silver samurai yang dikenakan oleh Yashida untuk melawan Wolverine di akhir cerita. Josh Nizzi sebelumnya terlibat pula dalam beberapa film besar seperti Iron Man 3, Django, G.I Joe, The Amazing Spiderman, The Avengers, Battleship dan Transformers Revenge of The Fallen serta Dark of The Moon. Ia seorang concept artist freelane yang sangal dikenal oleh para penggemar film Transformer karna rancangannya untuk beberapa robot dalam film tersebut. Sementara Wayne Haag yang bertugas merancang beberapa set lokasi, adalah lulusan Royal Melbourne Institute of Technology tahun 1994 di bidang Illustrative Photography. Ia mengawali karier
Concept Art by Josh Nizzi
Josh Nizzi Concept Art by Josh Nizzi
12
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
PRODUCTION AREA Concept Art by Wayne Haag
Concept Art by Wayne Haag
Concept Art by Joshua Min
pada film The Fifth Element dan Red Corner bersama Digital Domain, lalu ia terlibat di trilogy film The Lord of the Rings bersama Weta serta di film Superman Returns. Joshua Min yang membuat konsep lidah dan cakar untuk Viper serta saat ia berganti kulit adalah concept artis lulusan Art Center College of Design tahun 2006. Ia juga terlibat dalam pembuatan film G.I. JOE: RETALIATION, The Hangover Part III, 300: Rise of an Empire, Percy Jackson: Sea of Monsters, The Amazing Spider-Man 2, Teenage Mutant Ninja Turtles, Dawn of the Planet of the Apes. J Wayne Haag
The Wolverine's Concept Art and visual effects images courtesy of Twentieth Century Fox Film Corporation
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
13
POST AREA
VFX WOLVERINE REFERENCE IS ALWAYS THE KEY!
L
EDAKAN bom nuklir pada awal film The Wolferine dibuat oleh Rising Sun Pictures (RSP), dibawah pengawasan visual effects supervisor dari RSP, Tim Crosbie. “Sang sutradara tak mau jenis ledakan nuklir yang tipikal berbentuk seperti jamur,” ia menjelaskan.
Prema Paetsch, FX Lead dari RSP menjelaskan proses pembuatan efek ledakan tersebut: “Awan dari ledakan dihasilkan dari kombinasi teknik menggunakan software Houdini. Simulasi ledakan tersebut membutuhkan detail. Particle systemnya dibuat dengan smoke simulation untuk gerakan dan sifat asap secara umum. Jadi kami bisa mengatur bentuk, waktu dan tampilan partikel asapnya seperti ‘tulangbelulang’. Kemudian kami mengembangkan kumpulan simulasi asap yang lebih kecil dan terpisah, untuk menghasilkan pergerakan dan detail dari ledakan tersebut. Simulasi tersebut kemudian dijadikan instance pada partikel awan dengan parameter yang bervariasi agar terlihat padat tapi tidak terkesan repetitif. Lighting dan shading menggunakan banyak control pass untuk menghasilkan detail shading dan GI (global illumination) pada volume yang bisa dirender. Internal illumination dibuat dengan trik lama dimana ribuan point light ukuran kecil disebarkan
14
Veegraph Magazine
di dalam volume awan dan intensitas serta jarak diatur sampai sesuai dengan yang diinginkan.” Rumit sekali ya terdengarnya.
Hal tak kalah rumit juga terdapat pada adegan Viper yang diperankan Svetlana Khodchenkova merobek kulit wajahnya. “Sebisa mungkin kami melakukannya secara langsung dengan berbagai jenis kamera tapi akhirnya kami harus melakukan match moving,” Phil Brenan yang bertugas sebagai visual effects supervisor menjelaskan. “Si Svetlana di-scan untuk bisa menghasilkan
www.veegraph.com
POST AREA versi CG nya, yang bentuk dan texturenya semirip mungkin dengan aslinya. Ekspresi wajah harus sesuai match moveing nya, jadi bagaimanapun kondisi mukanya, kita bisa menambahkan lapisan kulit diatasnya.”
Yamanouchi. Ada banyak lapisan kulit dan make-up untuk masing-masing aktor. Pada masing-masing pengambilan gambar diambil dulu gambar pada tampilan paling muda lalu ditambahi efek tua nya. Pemeran Yashida tua
Weta Digital Visual Effects Supervisor, Martin Hill, merasa tertantang dalam pembuatan scene tersebut. Ia menggunakan referensi dari kulit ular dan kondisi kulit yang tercabik-cabik. Kulit yang terkelupas dicari referensinya menggunakan ikan sampai buah leci. Bahkan dua orang kru Weta dipakaikan latex dan direkam proses merobek kulit buatan itu dari wajah mereka. Hal ini memberi banyak referensi, terutama pada bagian mata. “Kulit manusia selalu menjadi tantangan,” Hill menambahkan, “dan kami selalu memperbaiki metode pembuatannya. Banyak faktor agar tampilan kulit tidak seperti plastik, lilin atau selalu tampak sama. Referensi selalu jadi kuncinya.”
Selain mengurusi efek visual pada kulit wanita cantik, Weta juga bertanggung jawab pada perubahan tampilan kulit lelaki tua bernama Yashida, yang berambisi untuk bisa immortal seperti Wolferine.
Yashida muda diperankan oleh Ken Yamamura sedangkan yang tua diperankan Haruhiko
www.veegraph.com
menduplikasi Yashida muda pada beberapa posisi dan diambil gambarnya menggunakan Red Epics dari angle yang berbeda secara simultan. Kemudian diberi lampu agar sesuai dengan kondisi Ken Yamamura saat live shoot. Dengan begitu bisa didapatkan banyak texture dan pergerakan yang sesuai antara kedua aktor tersebut.
Veegraph Magazine
15
POST AREA
“Sangat sulit melakukannya on-set karena butuh waktu lama,” Martin Hill menerangkan. “Efek tersebut merupakan kombinasi antara on-set photography, kumpulan footage dari green screen shoot yang menggunakan multiple kamera serta CG untuk mengisi gap antara keduanya. Efek penambahan dan pengurangan usia dibuat dengan 3D menggunakan match moving pada footage, jadi bisa mem-blend shape model atau texture secara terpisah antara kedua wajah. Compositor membuat blend mattes dari beberapa layer pada UV, mengatur posisi timelinenya, jadi deformasi, texture, dan displacement semuanya bisa sesuai. Banyak pekerjaan saat compositing untuk menghasilkan gambar yang sempurna. Pada beberapa adegan kami menggunakan gigi atau mata dari hasil shooting.”
Pada adegan perkelahian Wolverine dengan Silver Samurai, 3D modelnya di print 3D dan dilapisi chrome menggunakan metode elektrolisis untuk digunakan di lokasi untuk adegan yang tak banyak pergerakannya. Untuk membuat si samurai terlihat hidup dan bernafas, Weta Digital membuatnya agar bisa berkelahi sementara concept designnya terlihat terlalu grafis. Stunt performer Shane Rangi berdiri diatas penopang selama adegan Silver Samurai. Ia diberi pakaian pseudo mocap agar bisa direkam pergerakannya. Bagian tersulitnya adalah membuat tampilan kostum Silver Samurai yang sangat reflektif. Weta berusaha agar tidak
16
Veegraph Magazine
terlalu tampak digital dan terlihat solid dan real, bukan hanya seperti lapisan kaca. Jadi mereka membutuhkan waktu cukup lama mencoba material metal yang cocok dengan multi-layer struktur dengan efek anisotropic patina, tapi tetap reflektif.J
Artikel oleh: Fitra Sunandar Diolah dari berbagai sumber. Productions stills and visual effects images courtesy of Twentieth Century Fox Film Corporation, Weta Digital dan Rising Sun Pictures.
www.veegraph.com
2D AREA
Img: Fauzi
Articles
MENGGANTUNGKAN HIDUP DARI KOMIK, MUNGKINKAH?
W
ALAUPUN kondisi dunia komik Indonesia sedang bergairah, hal tersebut belum mengindikasikan industri komik tanah air sudah berjalan. Komik masih menempati posisi kesekian dalam list daftar kebutuhan masyarakat.
www.veegraph.com
Komik cetak yang dijual di toko buku memang tergantung pada daya beli masyarakat untuk bisa membelinya. Sedangkan komik online masih terkendala koneksi internet di Indonesia yang masih mahal biayanya serta belum terlalu bagus
Veegraph Magazine
17
2D AREA
Articles
kualitas koneksinya. Komik yang bisa dinikmati tanpa biaya mungin komik yang muncul di koran harian atau di majalah, setidaknya untuk membaca koran atau majalah tersebut kita bisa meminjam ke tetangga.
Selain membuat kartun, Mice juga membuat ilustrasi dan komik untuk menambah penghasilannya.
Membuat komik yang laris penjualannya tentu bukan hal yang mudah, dan sepertinya sulit untuk terjadi terus menerus. Beda halnya dengan komikus yang menerima orderan dari Sheila Rooswita penerbit besar dari luar negeri seperti DC atau Marvel, komikus yang mengandalkan penjualan di dalam negeri sepertinya punya tantangan lebih besar untuk mengais penghasilan. Benarkah seperti itu kondisinya? Dan mungkinkah untuk menggantungkan hidup dari penghasilan sebagai komikus? “Sangat mungkin, dengan catatan komiknya laris,” Mice Misrad memberi tanggapan. Ia beserta temannya Benny, adalah pembuat komik ‘Benny dan Mice’ yang pernah booming dan laku keras. Agar komik laku, ia pun memberi
18
Veegraph Magazine
facebook.com/DiyanBijac
Diyan facebook.com/sheilaro2105
facebook.com/sheilaro2105
facebook.com/goklas.oyasujiwo
Komik dengan jumlah frame terbatas - yang biasa kita sebut komik strip - yang tampil di koran setiap hari atau setiap minggu, bisa lebih cepat terekam karakternya. Dan ketika banyak orang suka, lalu komik tersebut dibuat bukunya, tak heran kalau bisa menuai kesuksesan dalam hal penjualan. Seperti itulah Oyas yang terjadi dengan komik Benny and Mice.
masukan. “Buatlah cerita yang menyangkut hajat orang banyak, terutama ‘komunikasi’ ke pembaca bisa sampai.”
Sama halnya dengan Diyan Bijac pembuat komik ‘Mat Jagung’. “Tidak hanya dari komik. Tapi dari pekerjaan yang berhubungan dengan menggambar, misalnya ilustrasi dan animasi 2D, itu memang iya.” Ujarnya.”Kalau komikus lain bisa. Tapi kalau saya pribadi memang ngga ingin membatasi diri hanya dari komik.” Diyan sudah membuat tujuh judul komik. Minimal 3.000 buku setiap cetaknya.
Begitu pula dengan Sheila Rooswita pembuat komik ‘Duo Mice Misrad Hippo Dinamis’ terbitan tahun 2010, ia memberi pernyataan langsung: ”Kalau cuma ngomik gak bisa, harus dibantu dari ilustrasi dengan gaya komik kita, itu bisa. Jadi tetap harus ada sampingan.” Selain aktif membuat komik, Lala - sapaan akrab Sheila - adalah pengajar komik di sebuah tempat kursus di Jakarta, dan pernah juga menjadi storyboard artist. Satu masukan lagi ditambahkan oleh Goklas Oyasujiwo Poetranto, yang sering disapa Oyas: “Kalau prosesnya betul, sangat bisa. Jadi
www.veegraph.com
Articles
2D AREA
bertambah, skillnya bertambah, kepribadiannya berkembang, kesejahteraannya naik. Bukankah ini yang kita dapat dari ‘mengkonsumsi’ komik-komik laris?” Oyas ngomik sejak 1998 sampai 2006, setelah itu mulai masuk animasi, lanjut ke game dan memadukannya. Sekarang ia menjadi Intermedia Producer di PT. Wibee Indoedu Nusantara.
memang perlu customer oriented. Tahu siapa Img: yang mau disasar, punya masalah Neo P aradig m apa, bisa provide solusi apa. Dari product Hasil penjualan komik tentu tak semuanya oriented menjadi customer oriented.” Mengenai masuk kantong komikus. Ada penerbit dan komik seperti apa yang bisa laku, ia memberi toko buku yang dapat porsi lebih banyak. Yang penjelasan: “Rumus Aa Gym masih relevan; diterima komikus tergantung persentase royalti 5M. ‘Mudah’, ‘Murah’, ‘Mutu’, ‘Mutakhir’, ‘Multi dan jumlah eksemplar yang terjual. Sekali terbit Manfaat.’ Produk itu gampang dijual kalau rata-rata komik dicetak sebanyak 3.000 mudah/memudahkan. Kalau komik cerita dan 6.000 eksemplar, dan bisa dicetak ulang bila gambarnya mudah diikuti, produknya mudah laku di pasaran. Sementara untuk royalti komikus didapat dan lanjutan-lanjutannya juga. Ini yang berkisar antara 8% - 20%, tergantung perjanjian sering mentok, lanjutannya lama. dengan penerbitnya. Ada juga yang sistim jual Murah juga bagian dari mudah sih. Mudah dijangkau lalu imbangi dengan mutu. Walaupun mudah bukan berarti kacangan. Kualitas cerita dan gambarnya bisa dipertanggungjawabkan.
Mutakhir, bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman, perubahan kebutuhan dan perilaku di masyarakat, dst. Multi manfaat. Setelah baca terasa nyata hasilnya. Bisa hanya terasa senang, jadi tahu, jadi bisa, jadi tergerak melakukan sesuatu, jadi punya kebiasaan baru, sampai dalam jangka waktu tertentu jadi merasakan perubahan yang bisa diukur. Jadi dalam hal ini komik itu perlu punya program, tidak cuma one shot. Dalam kurun waktu tertentu mengkonsumsi komik tersebut, orang tersebut bisa menikmati perubahan yang meningkat, misal dia jadi bahagia berkepanjangan, intelektualnya
www.veegraph.com
putus, dan sistim bagi hasil. Yang terakhir ini sang komikus juga harus mengeluarkan biaya untuk cetak komik. Dari hitung-hitungan angka di atas kita bisa mendapat gambaran berapa yang diterima komikus untuk satu judul buku.
Selain dari penjualan buku, pemasukan pun bisa didapat dari produk sampingannya, seperti game, merchandise, souvenir, sampai film animasi yang menggunakan karakter komik yang sudah dikenal masyarakat. Dalam jangka panjang, royalti dari karakter komik tersebut malah bisa diwarisi dan dinikmati oleh anak cucu kita. Dan kalau bicara soal ngomik, memang tak selalu tentang uang. Seperti yang dikatakan salah satu komikus yang saya interview, ini adalah soal passion. Ngomik, seperti darah yang mengalir dalam tubuh kita, tak boleh berhenti. Karena kalau berhenti, sama saja dengan mati. JFS
Veegraph Magazine
19
3D AREA
Articles
3D DI LAYAR 3D DI TANGAN T EKNOLOGI 3D printing tengah berkembang sangat pesat saat ini. Berbagai macam obyek eksperimental telah bisa dibuat menggunakan mesin ini, dari mulai mainan, benda fashion seperti sepatu dan kacamata, miniatur kendaraan dan bangunan, tangan dan kaki buatan untuk keperluan medis, sampai makanan bahkan senjata mematikan. Ya, senjata. Kenyataan mengerikan itu sudah terjadi sekitar Mei 2013 yang lalu, ketika kelompok Defence Distributed yang berbasis di Texas membuat desain CAD senapan bernama Liberator yang dijual di internet. Cetak biru
20
Veegraph Magazine
desain tersebut telah diunduh lebih dari 100 ribu kali dalam waktu dua hari setelah diunggah, sampai akhirnya pihak keamanan di Amerika memintanya untuk dihapus. Teknologi memang seperti dua mata pisau, bisa digunakan untuk kebaikan atau kejahatan, tergantung siapa yang mengendalikannya. Yang jelas dengan teknologi cetak tiga dimensi ini, hampir semua yang bisa kita buat dengan aplikasi 3D bisa kita pindahkan ke wujud nyata, hingga obyek 3D yang ada di layar, bisa berpindah menjadi obyek yang bisa kita pegang di tangan.
www.veegraph.com
Img: Kalvin Fernando
3D Printing
Articles
3D AREA Img: Agus Kuatsjah
Di Indonesia sendiri sudah mulai bermunculan perusahaan atau perorangan yang menawarkan mesin cetak ini dengan harga kisaran belasan juta sampai puluhan juta rupiah. Kalvin Fernando, salah seorang penjual printer 3D ini menjelaskan tentang barang yang ditawarkannya di forum jual beri terbesar di Indonesia: “Printernya di-assemble dan dirakit sendiri, namun designnya dan firmwarenya berdasarkan pada opensource project di salah satu komunitas 3D di internet aka reprap, yang kemudian firmwarenya dimodifikasi sedikit untuk menyesuaikan ke perangkat sendiri. Sebagian spare part dan struktur printer ini sendiri memakai hasil Print Out 3D Printer, termasuk unit baru lainnya yang sedang saya assemble, memakai sparepart hasil Print Out Printer 3D model ini. Kalau Anda perhatikan semua yang berwarna kuning atau abu-abu yang terpasang ke dalam printer itu, itu semua adalah sparepart hasil print out dari 3D printer model yang sama, termasuk gear nya. Low cost manufacturing, juga dengan kwalitas print yang bagus, dan upgradeable.” Img: Kalvin Fernando,
[email protected]
Kalvin memulai projectnya dari hobby. “Dari mengutak-atik microcontroller atau microprocessor yang dikenal dengan nama Arduino Mega” Ia melanjutkan. “Setelah banyak searching di internet, saya menyadari bahwa microprocessor tersebut juga yang sekarang banyak digunakan komunitas 3D Printer di internet sebagai pengontrol perangkat elektronik atau mechanical 3D Printer. Sehingga saya tertarik untuk merealisasikan nya. Perangkat 3D Printer ini sangat cocok untuk sekolahsekolah di bidang mechanical, microcontroller, robotics, karena bisa digunakan untuk mem-print sparepart kecil untuk keperluan project, design atau prototype.” Membuat cetakan 3D tentu butuh pula bahanbaku untuk mencetaknya. Bahan baku yang berbentuk gulungan yang dikenal dengan nama 3D Filament ini ternyata sudah bisa didapatkan di pasar lokal. Agus Kuatsjah, yang menawarkan produknya di forum yang sama memberi 3D Printer Rakitan Kalvin Fernando
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
21
3D AREA
Articles
penjelasan tentang bahan untuk membuat cetakan 3D tersebut. “Proses atau teknologi untuk mencetak 3D obyek melalui 3D Printer ada beberapa cara. Pertama SLS (selective laser sintering), kedua FDM (fused depostion modeling) dan ketiga SLA (stereolithograhpy). Saya menyediakan bahan cetak yang melalui proses FDM (Fused Deposition Modelling), yang dikenal sebagai 3D Filament. Umumnya hanya terdiri dari 2 ukuran, diameter 3 mm & 1,75 mm. Bahan untuk cetakan 3D ini terbuat dari bahan baku plastik, umumnya dibuat dari bahan baku baru bukan recycle. Untuk type plastiknya, sementara ini kami hanya menyediakan 2 macam saja yaitu ABS & PLA. ABS terbuat dari turunan minyak bumi, sedangkan PLA dari turunan produksi tepung jagung. Bentuknya mirip spaghetti dalam roll. Keduanya memiliki varian warna yang cukup banyak, termasuk yang menyala dalam gelap (Glow in The Dark). Jenis lainnya ada juga PVA. Plastik Juga, hanya saja mudah terurai air, biasanya untuk support obyek yang akan diprint. Wood Filament, yaitu campuran plastik dan serbuk kayu. Nylon, umumnya dipakai untuk objek 3D yang membutuhkan plastik yang lebih liat, kuat. Ada juga PolyCarbonate, dan lainnya.” Demikian Agus Kuatsjah dari PT. Aneka Indonesia menjelaskan panjang lebar.
Selain mesin cetak 3D rakitan seperti buatan Kalvin, di pasaran internasional banyak sekali merek yang beredar, dan beberapa di antaranya sudah bisa diperoleh di Indonesia, seperti merek MarkerBot Replicator 2 dengan harga masih di atas 20 juta dan merk UP! Plus. Bahkan sekarang sudah ada 3D printer dengan harga sekitar USD 100 dengan merek Peachy Printer. Tak seperti printer 3D lain yang bahan bakunya berbentuk benang, printer ini menggunakan cairan yang disinari cahaya laser sehingga cairan resin yang terkena cahaya nantinya akan mengeras sesuai bentuk obyek 3D yang telah disiapkan melalui software Blender. Apabila mesin cetak 3D yang beredar saat ini masih berukuran relatif kecil, tinggal menunggu saktunya saja hingga ukurannya semakin membesar, dan bahan bakunya semakin variatif, serta harga yang makin terjangkau.JFS
22
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
3D AREA
B
AGI 3D artist yang sering membuat modeling karakter ciptaan sendiri, tentu pernah merasa penasaran bagaimana hasilnya kalau kreasi kita bisa dibuat dalam mujud yang bisa dipegang? Dengan teknologi 3D print yang semakin berkembang sekarang ini hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat mungkin untuk diwujudkan. Untuk membuat cetakan 3D dari modeling kalian, tak harus beli mesin cetak 3D nya, karena sudah mulai Johanes Djauhari banyak yang menawarkan jasa sendiri mengginakan kertas amplas. penyewaannya. Salah satu tempat yang menerima jasa pembuatan 3D print adalah bikinbikin.com yang dikelola oleh Johanes Djauhari. Ia sebetulnya adalah pekerja di bagian R&D untuk project
Untuk obyek setinggi 15 cm proses pengerjaan bisa memakan waktu antara 4,5 - 5 jam. Dan Johanes baru bisa mengerjakannya setelah dia pulang dari kerja atau setelah berada di rumah.
Bima Satria Garuda, tapi membuka usaha sampingan 3D printing bikinbikin.com. Untuk yang tertarik dia menerima orderan untuk mencetak 3D printing tersebut, dengan cara mengirimkan file format obj. Dia akan mengecek surfacingnya terlebih dahulu, kalau sudah oke baru masuk ke proses printing. Dari file 3D tersebut bisa diperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mencetak obyek tersebut.
Bila obyek yang akan diprint memiliki ketinggian lebih dari 10 cm, maka proses printing akan dibagi menjadi beberapa bagian karena kapasitas mesin printing tersebut hanya 10 centi. Bagianbagian yang terpisah tersebut baru kemudian direkatkan menggunakan lem. Obyek tertinggi yang pernah dibuat sekitar 30 cm dengan biaya sekitar lebih dari 1 juta rupiah.
TAK HARUS BELI, SEWA JUGA BISA
Yang harus diperhatikan adalah surfacing obyek yang akan kita buat, jangan ada polygon yang split atau berlubang, dan semuanya harus satu obyek atau satu mesh. Untuk file yang dibuat dari ZBrush yang terlalu detail kemungkinan tak akan bisa menghasilkan obyek yang detail pula karena hasil dari 3D printing tersebut memang tidak langsung halus melainkan ada alur-alur dari hasil pengikisan yang harus kita haluskan
www.veegraph.com
Bahan yang digunakan adalah PLA yang terbuat dari biji jagung yang memiliki sifat bisa terurai oleh alam dan bahan lainnya plastik yang juga digunakan untuk pembuatan LEGO. Mesinnya sendiri merupakan pengembangan dari opensource alias rakitan sendiri. Mesin ini pun sebetulnya bisa diproduksi untuk dijual dengan kisaran harga 10 - 12 juta. JFS bikinbikin.com email:
[email protected] facebook: bikin bikin 3d print
Veegraph Magazine
23
3D AREA
24
Articles
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
Director
www.veegraph.com
PROFILES
Veegraph Magazine
25
PROFILES
Director
ATY SAMADIKUN
...masih belum bisa memutuskan. Foto oleh: Rino Gautama
I
BU dari Akira Soedharto dan Abilasha Soedharto ini mengaku suka kangen berada di depan layar monitor, berkutat dengan visual effect dan melakukan sulap menggunakan Flame, pekerjaan yang dulu sering diakukannya saat menjadi compositor. Lulusan American College in London ini sekarang lebih sibuk menjadi seorang director untuk film iklan.
Anda dulunya compositor, ya? Bisa diceritakan? Di tahun 1998 saya mulai bekerja sebagai junior compositor di The Post Office. Kemudian tahun 2004-2007 saya bekerja dengan VHQ Post group. Di sini selain bekerja sebagai in-house visual effects artist, saya beberapa kali ikut terlibat di syuting sebagai post-production supervisor.
Kenapa kemudian memutuskan untuk menjadi director? Tahun 2008 saya membuka motion design studio sederhana yang bernama POS(H)A. Tujuannya adalah ingin memberikan nafas baru di dunia animasi/periklanan Indonesia. POS(H)A melirik kepada fresh graduates yang masih memiliki semangat tinggi dan masih haus akan pengalaman profesional. Di sini saya berusaha untuk me-nurture mereka dengan baik. Plus, dulu saya memang punya cita-cita untuk menjadi Animation Director dan saya yakin melalui POS(H)A saya bisa mewujudkannya. Masih inget job pertama jadi director? Bagaimana ceritanya, awal mula sampai bisa menangani job itu. Suatu hari saya ngobrol santai dengan Glenn
26
Veegraph Magazine
Alexander (waktu itu Creative Director di Ogilvy). Saya menceritakan sedikit tentang POS(H)A. Kurang lebih seminggu kemudian, dia mengontak saya mengenai proyek filler prodak susu yang berkonsepkan seperti video karaoke anak-anak. Dan jadilah itu pengalaman pertama saya dalam penyutradaraan. Tak lama sesudah itu, saya ditawarkan oleh Sari Nirmolo (Executive Produser dari Visual Farm) untuk menyutradarai sebuah iklan prodak elektronik untuk Saatchi Lab bersama Juhi Kalia (saat itu Executive Creative Director di Saatchi Lab). Dari sini, mulai pelan-pelan saya dikondisikan sebagai young commercial director. Jenis iklan yang dipercayakan ke saya mayoritas adalah iklan-iklan yang berbasis animasi atau visual effects.
Lebih enak mana, jadi compositor atau director? Buat saya, menjadi compositor itu pengalaman yang luar biasa. Kita bagaikan melukis di sebuah kanvas dan melakukan sulap dalam waktu yang instan di hadapan banyak klien. Saya kadangkadang rindu dengan pekerjaan ini. Pengalaman yang berbeda tentunya saya rasakan sebagai sutradara. Bagaimana sebuah
www.veegraph.com
ide kita bisa direalisasikan melalui kerjasama team dan pada akhirnya kita melihatnya ditayangkan di TV atau bioskop, itu amat sangat rewarding! Jadi, mana yang lebih disuka? Saya masih belum bisa memutuskan, hahaha. Pernah jadi visual effect artist, berarti menguasai 3D juga? Saya tidak pernah memakai software 3D tetapi saya hanya memiliki pengetahuan umum saja. Saya lebih berkecimpung seputar compositing dengan menggunakan software Flame.
Saat di post atau saat jadi FX artist, Anda menerima istruksi dari director. Sekarang memberi instruksi sebagai director, apa yang Anda rasakan? Keuntungannya memiliki background di post-production adalah saya bisa lebih merencanakan komponen gambar dengan lebih baik supaya tidak terlalu menyusahkan postproduction team. Semoga belum pernah dan tidak akan pernah terlalu menyusahkan, hehehe.
Masalah berapa lama pengerjaan, saya masih bisa estimasi, namun seharusnya bukan pendapat saya yang diutamakan. Saya sangat menghormati pendapat pihak postproduction dalam hal ini karena merekalah yang bertanggung jawab untuk menentukan berapa lama. Dan saya tetap perlu berkonsultasi dengan mereka untuk hal-hal teknis karena fokus saya sudah di tempat yang lain.JFS
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
27
PROFILES
Illustrator
Game Lebih Cepat Putarannya Angga Satriohadi, Studio Director
GONG STUDIO B
ERUNTUNGNYA mereka yang tak harus berkantor di Jakarta, sehingga tak terlalu pusing berjibaku di jalanan untuk bisa ke tempat kerja. Seperti Gong Studio ini. Studio ilustrasi yang berlokasi di Depok ini untungnya lebih banyak mendapatkan talent dari daerah sekitar sebagai tim kerjanya.
28
Veegraph Magazine
Gong Studio lebih banyak mengerjakan apa? Kita Fokus di Game, Casual Game, Social Game, Mobile game. Yang sudah release Kingdom, Developernya dari Canada. Pernah juga pernah ngerjain untuk Sony Online Entertaintment, juga dari Jepang.
Gong Studio berdiri sejak kapan? Sejak tahun 2010. Sekarang ada 8 orang crew. Saya sebagai owner, yang lain artist. Awalnya saya pernah ikut Game Developer di Bandung selama 3 bulan. Lalu kerja di Imaginary Friend
www.veegraph.com
Illustrator Studio cabang Jakarta sekitar 6 bulan. Lalu saya freelance, sampai akhirnya saya bikin studio. Untuk job lebih banyak dari mana? Job dari luar. Dulu kulaih dimana? Saya kuliah di desain produk ITB. Pernah bikin komik? Bisa dibilang gak pernah, cuma senang corat-coret saja. Tidak fokus, hanya hobby saja.
Untuk produksi per project itu biasanya berapa lama? Tergantung, kalau ilustrasi 2 sampai 4 hari. Kalau item kecil-kecil sehari bisa selesai.
Sistem kerja online? Kendalanya apa? Sejauh ini lancar saja, minim kendala. Soalnya mereka juga professional ya, on-time feedback.
Termasuk soal pembayaran tidak ada kendala juga? Kita kan selektif pilih client, kalau mereka punya track record yang bagus, kita gak masalah. Cara mencari client dari luar negeri gimana sih? Saya awalnya bikin portofolio dulu, saya pajang di website. Saya sebar saja, saya apply satusatu. Mengajukan satu-satu ke perusahaanperusahaan. Kaya door to door man gitu lah. Termasuk Marvel atau DC? Nggak. Kita nggak mengerjakan komik. Kita lebih ke game. Buat matte painting layar lebar juga nggak.
Kenapa lebih fokus ke game? Saya anggap, kerjaannya itu.. kalau komik kan butuh komitmen panjang. Film juga. Kalau game
www.veegraph.com
PROFILES
lebih cepat putarannya. Kita bisa mengerjakan banyak. Dibanding dengan film layar gak terlalu ribet.
Perkembangan industri ini, apa terasa makin banyak persaingan? Kalau persaingan pasti ada. Cuma kan industri kan gede, selalu ada permintaan. Demand selalu ada, jadi oke-oke aja. Selama masih ada Facebook, iPhone, selama mereka masih bikin game kita gak akan kehabisan job. Bagaimana perkembangan industri ilustrasi sekarang? Kalau untuk ilustrasi sendiri, kita kan art outsourcing, kita menerima pesanan. Makin kesini permintaan makin banyak. Jadi buat studio outsourcing begini peluangnya besar. Memang lagi masanya, lagi happening. Untuk kita, yang penting bisa stabil saja dulu. Kita jaga kualitas, income nanti datang sendiri. Saran buat orang yang ingin berkecimpung di industri ilustrasi. Harus memperkuat basicnya dulu. Gambar yang benar. Anatomy benar, perspektif benar. Lihat referensi yang oke.
Jadi sebelum coloring, digital painting, gambar outline dulu yang benar? Sebetulnya bisa berbarengan, bisa belajar digital sambil belajar gambar yang benar. Yang penting terapkan saja teknik gambar yang benar. Gong Studio kan di Depok, sementara pusat bisnis lebih banyak di Jakarta. Ada masalah gak? Masalah lebih ke nyari talent, sejauh ini kita dapat artist sekitaran Depok, jadi oke-oke saja. Mereka ke studio lebih dekat dibanding ke Jakarta.JFS
Veegraph Magazine
29
PROFILES
3D Studio
Tak Punya Uang Untuk Beli Buku
GAGA NUGRAHA & GAGA ANIMATION STUDIO Foto oleh: Ario Faisal
S
eiring dengan makin berkembangnya industri animasi di tanah air, makin bermunculan pula praktisi dan studio yang berkecimpung di ranah tersebut, salah satunya adalah Gaga Animation Studio.
Gaga Nugraha Ramadhan - atau biasa dipanggil Gaga - si empunya studio, sebetulnya satu dari sekian CG artist yang mendirikan studio animasi baru. Ada beberapa orang lainnya yang juga melakukan langkah yang sama, baik itu mendirikan studio animasi untuk produksi iklan, atau pun yang lebih berkonsentrasi untuk memproduksi serial animasi untuk televisi. Semoga saja hal ini menjadi pertanda baik bagi perkembangan industri animasi di Indonesia. Selengkapnya obrol-obrol via sos-med dengan bapak 2 anak ini, silakan disimak berikut ini:
30
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
3D Studio Habis mengerjakan job apa nih? Bisa cerita sedikit tentang job terakhir itu? Ini lagi finishing film terbarunya mas Garin Nugroho judulnya “Soegija” (sugiya) cuma kebagian beberapa shot yang dikasih VFX, tapi segitu juga udah seneng bisa ikut terlibat.
Kisah biograpi uskup pertama Indonesia bernama Soegija (baca: sugiya) dan sepak terjangnya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. VFX sebenarnya tidak terlalu banyak, karena backgroundnya perang jadi butuh tambahan VFX ledakan dan tembak-tembakan. Sejak kapan sih mulai berkecimpung di dunia 3D? Pertama kenal software 3D mungkin sekitar tahun 2001 kalau tidak salah 3DS MAX V.3, asli waktu itu pusing banget mau belajar gak ada tutorial yang bagus seperti saat ini. Waktu itu yang ada buku berbahasa Indonesia yang ternyata cuma hasil translate dari help. Kemudian di sekitar tahun 2002 seorang teman memperlihatkan sebuah video demo software animasi 3D Alias | Wafefront MAYA, judul videonya “The Art Of MAYA” saya langsung terpukau deh sama software ini terutama untuk Artisan toolnya (Sclupting, 3DPainting, PaintFX). Kali ini saya lebih serius belajar, saking minimnya materi belajar karena untuk beli buku import tak punya uang dan tak tau mesti beli dimana, akhirnya saya print deh helpnya, hasilnya tetap tak bisa, hhehehe.
Eh, dasar rezeki suatu hari temen bawa buku Mastering Maya 2, langsung aja saya fotocopy habis sekitar seratus ribu rupiah waktu itu masih lebih murah dibanding beli bisa 1 juta. Alhasil buku itu menjadi teman akrab pada saat itu. Tak lama kemudian saya pun dapat kesempatan magang di Risallah Animation Studio, Bandung. Lumayan banyak pencerahan teknis deh di sana. Intinya kalau istilahnya pada awal 2004 saya mulai masuk ke dunia industri iklan. Karier diawali di Double Click Post lalu pindah di pertengahan 2004 ke VHQ Post hingga akhir
www.veegraph.com
PROFILES
2007.
Sekarang sudah bikin studio sendiri ya? Ya bener, semenjak keluar dari VHQ, awal 2008 itulah saya langsung buat studio sendiri, diawali sendirian, tapi kadang juga dibantu freelancer lain. Setelah berjalan 2 tahun seiring meningkatnya demand dan ekspektasi dari para klien, saya menghire 2 assisten tetap untuk membantu. Perlahan studio ini pun berkembang. Saat ini sedang membangun studio sendiri yang lebih nyaman. Boleh tahu apa nama studionya? Nama studio jujur gak ada ide, akhirnya setelah jalan 2 tahun dinamain GAGA Animation Studio saja.
Sejak berkecimpung di industri 3D, project apa yang paling berkesan? Bisa ceritakan tantangan dan suka-dukanya dalam pembuatan project tersebut. Yang paling berkesan pasti iklan pertama yang dibuat Bodrexin “beruang termometer”. Waktu itu istimewa banget hasil karya kita tayang di TV nasional. Prosesnya ya banyak masalah teknis maklum pengalaman pertama. Dari cerita di atas, berarti main software yg digunakan sekarang Maya ya? Ya betul software utama sampe saat ini Maya
Apa perbedaannya belajar 3D saat mulai di tahun 2001 dulu dengan kondisi sekarang? Oh jelas beda. Hambatan pada saat itu lebih berat dibanding saat ini. misal hardware pada saat itu gak sekenceng sekarang. waktu itu masih pake Pentium 3, mau belajar beratnya setengah mati. Belum lagi terbatasnya informasi atau tutorial yang berkualitas.
Banyak perkembangan dari sisi softwarenya juga misal mau ngejar rendering bagus tak seperti sekarang pakai Mental Ray atau V-Ray lebih praktis. Dulu pakai scanline atau software render harus pakai teknik faking. Seiring dengan makin mudahnya belajar 3D, apakah juga makin banyak persaingan
Veegraph Magazine
31
PROFILES
3D Studio
di industri animasi, terutama di sektor TVC, Setidaknya dibandingkan saat mulai menjadi freelancer? Pesaing tentu saja bermunculan dan semakin bagus-bagus. Sebagian CG artist senior juga semakin berat melawan gempuran para pendatang baru.
Kalau memang benar praktisi CG makin banyak, apakah menimbulkan persaingan tidak sehat seperti perang tarif misalnya? Syukurnya persaingan masih sehat. Perang tarif tentu juga sempat terasa. Tapi persaingan yang utama bukan di harga tapi di kualitas. Selama demand untuk animasi masih tinggi harga animasi masih stabil. Tapi kalau demand menurun baru harga terpengaruh.
Selain sering membuat animasi untuk TVC, apakah ada project lainnya seperti membuat serial atau short film misalnya? Sampai saat ini niat untuk mengerjaikan animasi di luar TVC besar, tapi kemampuan dalam hal ini waktu dan tenaga masih belum ada. Untuk diluar TVC kita baru mulai masuk ke film saja. Ada saatnya kami masuk ke bisnis serial juga.
32
Veegraph Magazine
Melanjutkan soal persaingan, apakah juga terjadi persaingan dalam hal ‘service’ kepada client? Misalnya dengan memenuhi semua revisi walau terasa tidak masuk akal sekalipun? Atau misalnya lagi dengan stand by di post house dengan laptop seandainya ada revisi, hingga bisa dilakukan revisi di tempat? Harus disadari profesi animator atau CG artist merupakan bidang jasa, yang bertumpu pada kualitas service. Namun melayani revisi yang tidak masuk akal bukan merupakan bagian dari persaingan tapi apabila diakomodir justru merugikan. Berbeda kalo kita harus standby di Post house karena tuntutan dari industri ini untuk bisa merespon cepat, karena biasanya iklan ada deadline yang berkaitan dengan jadwal penayangan dimedia. Tapi standby di post itu sifatnya conditional, sesuai kebutuhan saja.
Mengenai revisi dari client yang tidak masuk akal itu, jadi memang ada ya? Seperti apa aja sih misalnya? Revisi yang tidak masuk akal itu misal revisi
www.veegraph.com
3D Studio yang berubah-ubah atau plin-plan, bolak-balik. Sudah sampai on-line present balik lagi ke offline atau shooting lagi. Bisa setahun ngerjain satu job.
Mengenai serial, apa gambaran yang bisa Anda jelaskan tentang film animasi untuk televisi ini, mengapa banyak serbuan film animasi dari luar, tapi sedikit sekali yang buatan dalam negeri. Kenapa animasi kita tidak bisa exist di TV nasional? Menurut saya ada beberapa aspek. yang pertama memang industri animasi kita baru di bangun, karena industri animasi kita baru berkembang pesat di era digital animation. SDM juga baru berkembang pesat beberapa tahun terakhir, jadi productnya juga belum banyak.
www.veegraph.com
PROFILES
Kedua karena kapitalisme. Animasi luar lebih murah dan bagus, pasti lebih menguntungkan. Studio lokal akan kesulitan untuk menyaingi harga animasi yang dibuat 1970-an seperti Doraemon.
Ketiga dari segi kualitas banyak animasi kita masih kurang baik sehingga tidak bisa bersaing dengan animasi luar.
Apa kendalanya juga karena masalah budget. Untuk yang biasa mengerjakan TVC, animasi sepanjang 10 detik mungkin bisa dapat 50 juta, sementara di serial harus membuat yang sepanjang 25 menit untuk nilai rupiah yang sama. Kalau saja bisa 50 juta per episode, saya masih mau kerjain tuh. Yang saya denger sih jauh lebih murah masih di angka belasan. Mudahmudahan sih sudah berubah ya.JFS
Veegraph Magazine
33
GALLERY
JAM TANGAN BARU IRMA Vicky facebook.com/vicky.doang
34
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
GALLERY
SOUL CALIBUR - PHYRRA - FANART Wandah Kurniawan Prasetiyo facebook.com/wandah.kurniawan
SCISSOR HEAD
Stephanus Binawan Utama facebook.com/stefanusbinawanutama
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
35
GALLERY
VOLTRON
36
Admira Wijaya facebook.com/AdmiraWijaya
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
GALLERY
ROBOCOP
Lius Lasahido facebook.com/lius.lasahido
DRONE 2.21B
Eko Puteh facebook.com/eko.puteh ekoputeh.deviantart.com
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
37
REVIEW
Cinema 4D Release 15 plikasi ini sepertinya lebih populer di A kalangan motion graphic artist atau 3D artist yang bekerja di bidang broadcast, karena modul
MoGraph yang ada pada Cinema 4D memberi kemudahan dalam membuat animasi grafis atau typography untuk opening bumper, misalnya. Walaupun sebetulnya kemampuan software buatan Jerman ini lebih dari sekedar itu. Bahkan sejak versi 14 Cinema 4D atau sering disingkat C4D sudah menanamkan modul untuk sculpting, dan diperbaiki lagi performanya pada release 15 ini. Salah satu fitur lain yang mengalami perbaikan adalah perangkat bevel yang lebih interakif, membuat manipulasi dan kontrol pada
38
Veegraph Magazine
sudut object menjadi lebih mudah. Text editing dan fungsi pengaturan juga telah ditambahkan pada MoText, dan text splines sekarang sudah bisa diedit pada jendela kerja dalam tampilan 3D. Ada juga Team Render dengan picture viewer. Improvement pada alur kerja juga termasuk pada manajemen texture dan rig untuk Camera Crane untuk mensimulasi real-life Jib crane shots. Pada presentasinya di Indonesia, Vincent Ong dari Maxon Singapura sebagai dealer untuk wilayah Indonesia menerangkan harga untuk Cinema 4D R15 Studio berkisar di bawah 30 juta rupiah.JFS
www.veegraph.com
REVIEW
Nuke 8 Is Coming Wacom Cintiq 24HD Touch ama Wacom memang dikenal sebagai produk N yang tidak murah, tapi juga menawarkan kualitas terbaik perangkat kerja untuk profesional
di bidang ilustrasi atau fx artist. Bagi Anda yang sehari-harinya bekerja membuat konsep, ilustrasi atau komik full color menggunakan aplikasi image editing, sepertinya Cintiq 24 HD touch ini menjadi perangkat impian untuk bisa dimiliki. Dengan alas penahan yang ergonomic dan bisa diatur menyesuaikan posisi duduknya, perangkat gambar dengan layar yang sangat lebar ini, sekitar 30.3 x 18.3-inch, memiliki berat sekitar 28.6 kilogram. Perbedaannya dengan versi Cintiq 24HD tentu saja pada fungsi layar sentuhnya. Penggunaannya mungkin tak jauh berbeda dengan cara kerja layar sentuh untuk iPad atau tablet Android. Namun fungsi ini yang membuatnya lebih mahal sekitar USD 1.100 dari yang non touch. Paket penjualan produk ini juga termasuk dengan 10 buah mata pen yang tersimpan dalam wadah pengaman. Pen nya sendiri memiliki 2.048 levels of sensitivity.JFS
www.veegraph.com
S
oftware editing keluaran Foundry akan merilis versi ke 8 nya dengan beberapa improvement pada beberapa fiturnya, seperti text node yang memungkinkan compositor mengedit dan membuat animasi langsung di jendela kerja, serta banyak update pada Dope Sheet yang membuat artist bisa melihat dan menggerakan key pada tampilan timeline. Tampilan ini membuat scripting yang melibatkan manipulasi timeline menjadi lebih simple. Sedangkan untuk fungsi color grading dan color correction, tampilan Nuke telah diupdate dengan menambahkan color wheel untuk mengontrol hue, saturasi dan intensitas, dengan mode presisi atau mode opsional absolute. Terdapat juga Pixel Analyser dan Match Grade node.
Beberapa fitur telah ditambahkan pada 3D tools, termasuk Viewer Capture yang bisa membuat artist melakukan flipbook pada area kerja, Edit Geo node untuk memudahkan pengaturan, Particle Cache node untuk mempercepat proses render serta Wireframe Shader node untuk meningkatkan kontrol pada projection mapping. Scanline Render memberikan manfaat pada Deep Output untuk meningkatkan alur kerja Deep Compositing worekflow dan keseluruhan performa telah ditingkatkan dengan tambahan OpenEXR 2.0 multi-part image read and write support, Alembic 1.5 dan Planar Rendering.JFS
Veegraph Magazine
39
TIPS n TRICK
S
heila Rooswita Putri adalah komikus yang produktif membuat komik-komik pendek dan sering diupload di accout facebooknya. Ia juga telah melahirkan beberapa buah komik di antaranya 'Duo Hippo Dinamis', 'Cerita si Lala' serta 'Komikriuk'. Selain itu ia juga adalah seorang storyboard artis yang pernah terlibat di banyak produksi iklan dan layar lebar. Disini ia memberikan tips n trik membuat ilustrasi dengan nuansa tahunan menjelang lebaran, yaitu mudik. J
Tips & trick ini disampaikan oleh Sheila Rooswitha Putri, facebook.com/sheilaro2105
!
40
Ingin berbagi menyampaikan Tips 'n' Trik dalam bidang ilustrasi, komik, 3D, editing atau compositing? Materi bisa dikirimkan melalui email ke:
[email protected]
Veegraph Magazine
www.veegraph.com
TIPS n TRICK
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
41
HIGHLIGHT 01
01. Ivan Handoyo (TVC director) on shooting location with Joe Taslim (image: facebook.com/ivan.handoyo) 02. COMFEST 2013 (image: facebook.com/ari.siswanto)
03. Act Malang Cosplay workshop (image: facebook.com/act.malang) 04. STELLAR Labs Studio (image: facebook.com/STELLARLabs)
05 Tim CG Artist Geppetto Animation Studio (image: facebook.com/riana.toar)
02 03
04
42
Veegraph Magazine
05
www.veegraph.com
HIGHLIGHT
06 07
06. AFA ID & IGS 2013 (image: veegraph.com) 07. PA5CH 2013 di Rolling Stone Cafe, (image: facebook.com/DiyanBijac) 08. Foto bersama Peserta dan Panitia Workshop Sosialisasi Kompetisi Komik Indonesia 2013, Bogor. 21 Sept 2013 (image: facebook.com/KompetisiKomikIndonesia)
08
!
Bagi Anda yang memiliki foto acara dan kegiatan yang berkenaan dengan komik, animasi, shooting film, studio komik & animasi, post house, production house, dan ingin foto tersebut dimuat di halaman ini, bisa mempostingnya melalui feacebook.com/veegraphmagazine
www.veegraph.com
Veegraph Magazine
43
Space for your ads, 10 Cm X 8 Cm contact:
[email protected] for more information
Space for your ads, 10 Cm X 8 Cm contact:
[email protected] for more information
Space for your ads, 10 Cm X 8 Cm contact:
[email protected] for more information
TEMPAT LES ANIMASI 3D DENGAN SYSTEM BELAJAR PRIVATE, JAM BELAJAR DAN PEMBAYARAN FLEXIBLE. INFO LEBIH LENGKAP KUNJUNGI WWW.VEEGRAPHWORKSHOP.COM