PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 21/PER-DJPDSPKP/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN SENTRA KULINER TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang
:
a. bahwa dalam rangka mewujudkan efektivitas dan terukurnya hasil pelaksanaan pengelolaan Bantuan Pemerintah di lingkup Direktorat Jenderla Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, perlu menyempurnakan Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 10/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
-2-
3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5870); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726); 5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 6. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5); 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1746); 8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 70/PERMEN-KP/2016 tentang Pedoman Umum Dalam Rangka Penyaluran Bantuan Pemerintah di Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2153);
-3-
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220); MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN SENTRA KULINER TAHUN 2017.
Pasal 1 Menetapkan Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 2 Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman bagi satuan kerja lingkup Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang menangani urusan kelautan dan perikanan, dan Penyuluh Perikanan serta para pelaku usaha perikanan dalam penyaluran dan pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017.
Pasal 3 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 11/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
-4-
Pasal 4 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Mei 2017 DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd. NILANTO PERBOWO
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
Lampiran I :
Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 21/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017
BAB I PENDAHULUAN A.
Tujuan Tujuan pemberian Bantuan Pemerintah dalam pembangunan Sentra Kuliner tahun 2017: 1. terlaksananya pembangunan Sentra Kuliner; 2. termanfatkannya hasil dari pembangunan Sentra Kuliner; dan 3. tingkat pemanfaatan/okupansi lapak pedagang kuliner ikan sebesar 80% (efektif terhitung di tahun 2018).
B.
Pengertian 1. Sentra kuliner adalah tempat yang menjadi pusat penyediakan makanan beserta fasilitas-fasilitas pendukungnya; 2. Sentra kuliner hasil kelautan dan perikanan adalah tempat yang menjadi pusat penyediaan makanan yang berbahan dasar dari hasilhasil kelautan dan perikanan beserta fasilitas pendukungnya; 3. Wisata bahari adalah sebuah kegiatan wisata yang berkaitan dengan laut, pantai, danau dan segala kegiatan yang ditawarkan sebagai daya tarik wisata yang diselenggarakan di laut, pantai dan wilayah sekitarnya seperti olah raga air, upacara adat dan kuliner; 4. Wisata kuliner adalah melakukan perjalanan sambil menikmati makanan dan minuman khas suatu daerah; 5. Restoran/Rumah Makan adalah tempat usaha yang menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman, serta menyediakan tempat yang untuk mengkonsumsi dan menikmati hidangan tersebut serta menetapkan tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya;
-2-
6. Pusat jajanan serba ada, yang selanjutnya disingkat Pujasera, adalah sebuah
tempat
makan
yang
terdiri
dari
gerai-gerai
(counters)
makanan yang menawarkan aneka menu yang variatif; 7. Fasilitas sanitasi adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapannya digunakan
untuk
memelihara
kualitas
lingkungan
atau
mengendalikan faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat merugikan kesehatan manusia antara lain sarana air bersih, jamban, peturasan, saluran limbah, tempat cuci tangan, bak sampah, kamar mandi, lemari pakaian kerja (locker), peralatan pencegahan terhadap lalat, tikus dan hewan lainnya serta peralatan kebersihan. C.
Sasaran Sasaran pemberian Bantuan Pemerintah adalah pemerintah daerah untuk mengelola Sentra Kuliner dengan cara yang lebih menarik, bersih, dan higienis.
D.
Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017 ini meliputi: 1. Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pemerintah, yang terdiri atas: a. Pemberi Bantuan Pemerintah; b. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah; c. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah; d. Tata Kelola Bantuan Pemerintah; 2. Pertanggungjawaban Bantuan; dan 3. Pembinaan, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
-3-
BAB II PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH A.
Pemberi Bantuan Pemerintah Satuan kerja pemberi Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Sentra Kuliner adalah Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
B.
Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah
B.1. Bentuk Bantuan Pemerintah Jenis Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Sentra Kuliner diberikan melalui anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu Satuan Kerja Direktorat Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Tahun 2017. B.2. Rincian Bantuan Pemerintah Bantuan
Sentra
Kuliner
tahun
anggaran
2017
sejumlah
10
(sepuluh) unit. Bantuan
Pemerintah
berupa
pembangunan
Sentra
Kuliner
sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan umum dan spesifikasi teknis sebagai berikut: e. Persyaratan Umum Sentra Kuliner Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Sentra Kuliner dengan persyaratan umum sebagai berikut: 1)
lahan yang clean and clear dengan luas minimal sebesar 1000 m² dibuktikan dengan sertifikat serta surat lahan lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum;
2)
lokasi pembangunan Sentra Kuliner merupakan tempat yang strategis berada di tempat keramaian orang (misalnya kawasan wisata, dan disarankan tepi pantai) dan lokasi harus mudah dilihat, diakses oleh semua orang baik masyarakat konsumen, pedagang, pemasok, wisatawan, dan lain-lain;
3)
lahan
adalah
milik
Kabupaten/Kota, kepemilikan sengketa;
yang
yang sah
pemerintah
daerah
Provinsi
dibuktikan
dengan
sertifikat/bukti
lainnya
dan
tidak
dalam
atau
keadaan
-4-
4)
lahan
merupakan
lahan
matang/siap
bangun
yang
tidak
memerlukan pengurukan dan pematangan lahan; 5)
dalam hal lahan merupakan milik masyarakat adat harus sudah ada penyerahan hak dari masyarakat adat kepada pemerintah daerah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan tidak dalam keadaan sengketa yang dibuktikan dengan adanya Surat Pernyataan Penyerahan Hak;
6)
lahan dengan luasan tertentu yang mencukupi untuk bangunan dan fasilitas pendukung lainnya serta pengembangannya;
7)
tidak berlokasi di daerah yang mudah tergenang air atau banjir;
8)
tersedia Infrastruktur pendukung yang memadai seperti akses jalan, sumber air bersih dan jaringan listrik;
9)
lokasi pembangunan harus di tempat strategis dan mudah dijangkau;
10) mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dan Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota termasuk Peraturan Zonasinya; 11) dokumen studi kelayakan pembangunan yang dikeluarkan oleh tenaga ahli; dan 12) memiliki dokumen AMDAL atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) (sesuai dengan luasan lahan serta mengacu kepada peraturan yang berlaku. f.
Spesifikasi Teknis Sentra Kuliner 1)
Layout Bangunan
Gambar Teknis (menyesuaikan bentuk lokasi lahan)
-5-
2)
Spesifikasi No. 1 2
3 4
5 6
7
8
9 10
11
Item Barang Pekerjaan pesiapan Pekerjaan galian dan urugan
Pekerjaan Pondasi Pek. Beton
Spesfikasi Pas. Bowplank dan pengukuran, Pekerjaan. Pembersihan dan Perataan pek. Urugan Tanah Kembali Pondasi, pek. Urugan Tanah Kembali Pondasi, pek. Urugan Pasir Lantai Bawah Pondasi, pek. Urugan Tanah Bawah Lantai Bangunan, pek. Urugan Pasir Bawah Lantai Bangunan, pek. Urugan Pasir Bawah Lantai Selasar Pekerjaan Pondasi Telapak Bangunan
pek. Soof Beton 20/30, pek. Kolom Utama 30/30, pek. Ringbalk 20/30, pek. Selasar Beton, pek. Dak lantai 2, Pekerjaan Tangga Pek. Pasangan pek. Pasangan bata, pek. Plesteran, pek. Acian, Pekerjaan Pagar Pek. Kusen pek. Kusen Bovenlight Alumunium, Pintu Jendela, Double, pek. Pemasangan kaca 5 mm Bovenlight dan Kaca Pek. Struktur Pek Atap Baja Ringan + Penutup Atap Atap Metal Zincalum, Pek Atap Baja Ringan, Pek Listplank GRC, Pek Atap baja ringan + penutup atap metal zincalum, Pek Talang Air Pek. Keramik pek. Keramik 30/30 (Ruang Utama + Selasar), pek. Keramik 20/20 (WC dan Dinding) Pek. Finishing Pek Cat dinding (Cat Air), Mebelair, Pek dan Mebelair Cat Listplank GRC Pek. Instalasi Kabel NYA 1000 Volt, 2,5 mm, MCB 6 A, Listrik Saklar Ganda, Saklar Tunggal, Stop Kontak, Lampu Putih 18 W, Philips, Lampu TL 40-100 W, Philips, Alat Bantu Instalasi, Pasang Instalasi Listrik, Pasang listrik PLN 1300 W. Pek. Sanitasi Saluran Air Kotor Cair Pipa PVC Ø 2 inchi, Wastafle, Closet duduk.
-6-
Bangunan
untuk
Sentra
Kuliner
sekurang-kurangnya
harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut: Persyaratan
teknis
bangunan
sebuah
tempat
Sentra
Kuliner harus mampu mencegah faktor penyebab terjadinya kontaminasi terhadap produk yang dipasarkan. Persyaratan teknis bangunan tempat Sentra Kuliner adalah sebagai berikut: a)
Bangunan Ruang Sentra Kuliner dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: (1) Restoran atau Rumah Makan Bangunan untuk Restoran atau rumah makan sekurangkurangnya harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut: (a) meja displai digunakan untuk mendisplai produk ikan segar, ikan beku, dan ikan olahan; (b) aquarium/kolam
berikut
dengan
kelengkapannya
digunakan untuk jenis ikan hidup, bisa dari jenis ikan; (c) frezeer dapat digunakan untuk mendisplai produk olahan
beku
dan
sekaligus
sebagai
tempat
penyimpanan produk olahan beku; (d) rak produk digunakan untuk mendisplai produk olahan kering; (e) meja
penyiangan
digunakan
untuk
proses
penanganan ikan sebelum diolah/dijual segar; (f) tempat
memasak/dapur
sebagai
tempat
untuk
mengolah/memasak ikan sebagai menu siap saji; (g) ruang makan dengan meja makan konsumen yang nyaman (indoor maupun outdoor), ruang rapat; (h) wastafel/tempat pencucian tangan; (i) toilet dan kamar mandi; (j) mushola; (k) instalasi air bersih dan pengolahan limbah (padat dan cair).
-7-
(l) lantai
terbuat
dari
bahan
tidak
menyerap
air
(keramik, epoksi resin), permukaan halus, mudah dibersihkan, tidak berpotensi menimbulkan genangan air, kemiringan lantai menuju ke arah drainase; (m) dinding
permanen,
pada
ketinggian
tertentu
dilengkapi dengan bahan yang tidak menyerap air (keramik, epoksi resin), permukaan halus dan mudah dibersihkan. Pertemuan dinding dan lantai didesain agar mudah dibersihkan/tidak membentuk sudut pertemuan; (n) langit - langit harus tersedia; (o) lebar
dan
tinggi
pintu
memasukkan/mengeluarkan olahan,
peralatan
cukup
bahan
pengolahan,
untuk
baku, dan
hasil
mobilitas
konsumen. (p) sirkulasi udara yang cukup di dapur untuk menjamin keamanan
proses
pengolahan
dan
kenyamanan
konsumen. (q) penerangan
cukup,
dapat
memanfaatkan
cahaya
matahari atau penggunaan lampu yang cukup yang dapat menjamin kenyamanan bekerja. Penggunaan lampu harus berpenutup/menggunakan pelindung kap lampu; (r) saluran air pembuangan di dalam dan di luar bangunan harus mengarah pada penampungan air limbah dan didesain agar mampu menampung air dan aliran air lancar; (s) toilet harus memenuhi persyaratan SSOP dengan jumlah yang memadai; (t) tersedia instalasi listrik dan air bersih yang memadai; dan (u) terdapat tempat parkir yang memadai.
-8-
(2) Pujasera Bangunan untuk Pujasera sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut: (a) Pujasera terdiri dari beberapa gerai untuk beberapa pedagang dengan fasilitas utamanya yaitu: 1. meja displai digunakan untuk mendisplai produk ikan segar, ikan beku, dan ikan olahan; 2. aquarium/kolam
dengan
kelengkapannya
digunakan untuk jenis ikan hidup, bisa dari jenis ikan; 3. freezer dapat digunakan untuk mendisplai produk olahan
beku
dan
sekaligus
sebagai
tempat
penyimpanan produk olahan beku; 4. meja
penyiangan
digunakan
untuk
proses
penanganan ikan sebelum diolah/dijual segar; 5. tempat memasak/dapur yang dilengkapi fasilitas pencucian peralatan dapur sebagai tempat untuk mengolah/memasak ikan sebgai menu siap saji; 6. saluran drainase dan instalasi pengelolaan air limbah; 7. mempunyai ruang makan, meja, dan kursi makan untuk konsumen; 8. lantai terbuat dari bahan tidak menyerap air (keramik, epoksi resin), permukaan halus, mudah dibersihkan,
tidak
berpotensi
menimbulkan
genangan air, kemiringan lantai menuju ke arah drainase; 9. dinding
permanen,
pada
ketinggian
tertentu
dilengkapi dengan bahan yang tidak menyerap air (keramik, epoksi resin), permukaan halus dan mudah dibersihkan. Pertemuan dinding dan lantai didesain
agar
mudah
membentuk sudut pertemuan;
dibersihkan/tidak
-9-
10. langit – langit harus tersedia; 11. lebar
dan
tinggi
pintu
cukup
untuk
memasukkan/mengeluarkan bahan baku, hasil olahan,
peralatan
pengolahan,
dan
mobilitas
konsumen; 12. sirkulasi udara di dapur yang cukup untuk menjamin
keamanan
proses
pengolahan
dan
kenyamanan konsumen; 13. penerangan cukup, dapat memanfaatkan cahaya matahari atau penggunaan lampu yang cukup yang
dapat
menjamin
Penggunaan
kenyamanan
bekerja.
lampu
harus
berpenutup/menggunakan pelindung kap lampu; 14. mempunyai
beberapa
jendela
yang
berfungsi
sebagai sirkulasi udara dan sirkulasi cahaya matahari; 15. saluran air pembuangan di dalam dan di luar bangunan harus mengarah pada penampungan air limbah dan didesain agar mampu menampung air dan aliran air lancar; 16. toilet harus memenuhi persyaratan dengan jumlah yang memadai; 17. tersedia instalasi listrik dan air bersih yang memadai; 18. terdapat tempat parkir yang memadai; dan 19. desain dan layout bangunan sesuai dengan caracara
pengolahan
yang
baik
dan
persyaratan
sanitasi dan higienis. (b) Fasilitas Pujasera 1. Meja Makan Meja makan harus terbuat dari material yang mudah dibersihkan. Meja makan dilengkapi dengan kursi.
- 10 -
2. Meja Displai Jenis
desain
konstruksi
meja
displai
dapat
disesuaikan dengan produk yang dipasarkan. Meja displai untuk memasarkan ikan segar memiliki persyaratan sebagai berikut: a. meja displai ikan dapat terbuat dari bahan yang mudah untuk dibersihkan, berupa meja permanen beton berkeramik maupun meja tidak permanen berbahan stainless steel; b. memiliki kemiringan yang cukup sehingga memudahkan air lelehan es maupun lendir dan
darah
ikan
terbuang
ke
saluran
pembuangan; c. setiap meja dilengkapi pipa pembuangan air limbah yang terhubung langsung ke saluran pembuangan utama; dan d. memiliki ukuran (dimensi) yang memadai, memenuhi karakteristik konstruksi yang cocok bagi produk maupun orang yang bekerja. Persyaratan
meja
displai
untuk
memasarkan
produk ikan kering atau olahan sebagai berikut: a. meja displai ikan terbuat dari bahan yang mudah
untuk
dibersihkan,
berupa
meja
permanen dilapisi bahan keramik maupun meja tidak permanen berbahan stainless steel; dan b. Meja dilengkapi dengan etalase terbuat dari kaca
atau
bahan
sedemikian
rupa
kontaminasi dipasarkan.
lainnya untuk
terhadap
yang
didesain
menghindari produk
yang
- 11 -
Persyaratan
meja
displai
untuk
memasarkan
produk ikan beku sebagai berikut: a. meja displai ikan terbuat dari bahan yang mudah
untuk
permanen
yang
dibersihkan, dilapisi
berupa bahan
meja isolasi
pendingin untuk menahan suhu ikan maupun meja dengan mesin pendingin seperti freezer; dan b. meja displai ikan dapat dilengkapi dengan penutup kaca.
Gambar: Contoh Meja Display Ikan Segar
Gambar: Contoh Etalase Produk Ikan Olahan
Gambar: Contoh Display Ikan Beku
3. Fasilitas cuci tangan atau wastafel a. fasilitas cuci tangan ditempatkan di beberapa titik lokasi yg mudah dijangkau konsumen serta dilengkapi dengan sabun dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yg tertutup; dan
- 12 -
b. wastafel terbuat dari bahan halus, kedap air, dan mudah dibersihkan.
Gambar: Contoh tempat cuci tangan/wastafel
4. Exhaust fan di dapur Untuk menghindari banyaknya asap pada saat pengolahan
produk-produk
perikanan,
maka
diperlukan pengatur sirkulasi udara (exhaust fan) yang biasanya berada di atas kompor atau alat pemasak lainnya. 5. Fasilitas pengelolaan sampah (tempat sampah dan TPS) a. setiap lapak penjualan ikan harus dilengkapi dengan tempat sampah tertutup yang terbuat dari bahan yang tidak berkarat, mudah untuk dibersihkan
serta
tidak
mudah
mengkontaminasi produk. Tempat sampah ini digunakan untuk menampung limbah hasil penyiangan (sisik, sirip, insang, dan sisa hasil penyiangan lainnya); b. di lorong los penjualan ikan harus disediakan tempat
sampah,
menampung anorganik;
jenis
yang
terpisah
sampah
organik
untuk dan
- 13 -
c. tersedia Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013 tentang
Persyaratan
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada
Proses
Produksi,
Pengolahan
dan
Distribusi; dan d. sampah harus dikelola setiap hari agar tidak terjadi
penumpukan
mengakibatkan
sampah
timbulnya
yang sumber
kontaminasi dan pencemaran lingkungan.
Gambar: Contoh tempat sampah
Gambar: Contoh Tempat Pembuangan Sementara
6. Instalasi dan sumber air bersih a. setiap Sentra Kuliner harus dilengkapi dengan instalasi air bersih yang digunakan untuk proses
penanganan
peralatan/lantai
ikan
maupun
serta
pencucian
fasilitas
pasar
Kuliner
harus
lainnya; b. penetapan
lokasi
Sentra
mempertimbangkan ketersediaan sumber air yang cukup dan memadai;
- 14 -
c. air yang digunakan untuk penanganan ikan adalah air yang memiliki standar kualitas air minum sesuai dengan SNI; dan d. dilengkapi dengan tandon air untuk menjamin kesinambungan
ketersediaan
air
untuk
penanganan ikan, kegiatan pembersihan, dan lain-lain. 7. Toilet dan kamar mandi a. lokasi
toilet
harus
terpisah
dari
tempat
penjualan serta memiliki pintu yang tidak terbuka langsung ke ruang proses penanganan dan pemasaran ikan; b. jumlah kamar mandi dan toilet adalah sebagai berikut: No.
Jumlah Konsumen
Jumlah Kamar Mandi
Jumlah Toilet
1.
Sampai dengan 25
1
1
2.
25 s/d 50
2
2
3.
51-100
3
3
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah satu kamar mandi dan satu toilet Sumber: Kemenkes, 2008
c. Persyaratan
pembuatan
toilet
lebih
lanjut
dapat mengacu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
519/MENKES/SK/VI/2008
tentang
penyelenggaraan pasar sehat. 8. Fasilitas Tambahan Fasilitas tambahan adalah fasilitas yang sifatnya tidak wajib ada di Restoran maupun Pujasera. Salah satu fasilitas tambahan adalah terdapatnya 1 (satu) gerai/counter yang menjual minuman dan 1 (satu) gerai/counter yang menjual buah-buahan dan sayuran.
- 15 -
9. Peralatan Pembantu Peralatan pembantu untuk Sentra Kuliner yang digunakan dalam penanganan ikan harus terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah berkarat serta mudah
untuk
dibersihkan.
Secara
umum
peralatan Sentra Kuliner antara lain yaitu talenan, pisau, timbangan, keranjang ikan, troli,
cool
box/Chest Freezer, dan mesin pemecah es (ice crusher).
Gambar: Contoh Peralatan
10. Peralatan Sanitasi Peralatan sanitasi minimal yang harus dimiliki oleh Sentra Kuliner antara lain yaitu mesin penyemprot air bertekanan, sapu, penyeka air, sekop, dan sikat keramik/lantai.
- 16 -
C.
Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Sentra Kuliner dapat diberikan kepada: a. lembaga pemerintah, pemerintah daerah tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota dan melakukan/menangani urusan kelautan dan perikanan; b. lembaga nonpemerintah, diutamakan berbadan hukum dan sudah atau akan melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan; atau c. kelompok masyarakat hukum adat, telah mendapatkan penetapan, sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
dan
melakukan kegiatan di bidang kelautan dan perikanan.
D.
Tata Kelola Bantuan Pemerintah
D.1. Mekanisme Seleksi Penerima Bantuan Pemerintah Mekanisme
identifikasi
hingga
penetapan
Penerima
Bantuan
Pemerintah terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: a. Identifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah Identifikasi calon Penerima Bantuan Pemerintah dilakukan oleh Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota
yang
membidangi
perikanan
dan/atau dengan Penyuluh Perikanan Kabupaten/Kota kepada calon Penerima
Bantuan
Pemerintah
yang
telah
dan/atau
belum
mengajukan usulan. Identifikasi terhadap calon Penerima Bantuan Pemerintah harus
memenuhi
Pemerintah.
kriteria
dan
persyaratan
Penerima
Bantuan
- 17 -
b. Pengusulan dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah Dalam mengusulkan Bantuan Pemerintah, calon Penerima Bantuan Pemerintah dapat menjalankan prosesnya melalui salah satu dari dua mekanisme di bawah ini: 1) Mekanisme
pengusulan
langsung
dan
verifikasi
Penerima
Bantuan Pemerintah dengan tahapan sebagai berikut: a) Calon Penerima Bantuan Pemerintah mengusulkan surat permohonan bantuan Pembangunan Sentra Kuliner secara langsung
kepada
Satuan
Kerja
Direktorat
Pemasaran,
Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dengan melampirkan dokumen pendukung sesuai yang dipersyaratkan; b) Calon Penerima Bantuan Pemerintah melampirkan dokumen pendukung yang terdiri dari: 1. Proposal atau matrik usulan calon Penerima Bantuan Pemerintah (format matrik terlampir); 2. Profil calon Penerima Bantuan Pemerintah; dan 3. Pakta Integritas yang menyatakan: a. kesiapan,
kemampuan
dan
kesanggupan
untuk
menerima, mengelola dan memanfaatkan Bantuan Pemerintah; b. kesediaan
memberikan
keterangan
yang
benar
terhadap aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah terkait dengan Bantuan Pemerintah yang diterima; dan c. tidak
memindahtangankan/memperjualbelikan
Bantuan Pemerintah yang diterima kepada pihak lain. c) Satuan
Kerja
Direktorat
Pemasaran
memohon
Dinas
Kabupaten/Kota dan/atau Penyuluh Perikanan domisili calon Penerima Bantuan Pemerintah untuk melakukan verifikasi administrasi dan lapangan, dengan tembusan ke Dinas Provinsi; dan
- 18 -
d) Apabila hasil verifikasi dianggap meragukan, maka Satuan Kerja Direktorat Pemasaran dapat melakukan validasi lapang. 2) Mekanisme pengusulan melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota
dan
verifikasi
Penerima
Bantuan
Pemerintah dengan tahapan sebagai berikut: a) Calon Penerima Bantuan Pemerintah mengusulkan surat permohonan bantuan Pembangunan Sentra Kuliner kepada Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota dengan melampirkan dokumen pendukung sesuai yang dipersyaratkan; b) Calon Penerima Bantuan Pemerintah melampirkan dokumen pendukung yang terdiri dari: 1. Proposal atau matrik usulan calon Penerima Bantuan Pemerintah (format matrik terlampir); 2. Profil calon Penerima Bantuan Pemerintah; dan 3. Pakta Integritas yang menyatakan: a. kesiapan,
kemampuan
dan
kesanggupan
untuk
menerima, mengelola dan memanfaatkan Bantuan Pemerintah; b. kesediaan
memberikan
keterangan
yang
benar
terhadap aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah terkait dengan Bantuan Pemerintah yang diterima; dan c. tidak
memindahtangankan/memperjualbelikan
Bantuan Pemerintah yang diterima kepada pihak lain. c) Kepala
Dinas
Kabupaten/Kota
melakukan
verifikasi
administrasi dan lapangan terhadap usulan calon Penerima. d) Apabila dokumen-dokumen dimaksud dianggap telah lengkap dan
memenuhi
persyaratan,
kemudian
Kepala
Dinas
Kabupaten/Kota diusulkan kepada Satuan Kerja Direktorat Pemasaran.
- 19 -
c. Validasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah Validasi dokumen usulan dilaksanakan secara berjenjang sebagai berikut: 1) dokumen
yang
diusulkan
oleh
calon
Penerima
Bantuan
Pemerintah, dilakukan verifikasi oleh Dinas Kabupaten/Kota melalui
pemeriksaan
kelengkapan
administrasi,
dan
data
pendukung lainnya; 2) dokumen
yang
telah
lengkap
dan
memenuhi
persyaratan,
selanjutnya diusulkan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan cq. Direktur Pemasaran; 3) Direktur Pemasaran memerintahkan Tim Validasi Pusat untuk melakukan validasi dokumen melalui pemeriksaan kelengkapan administrasi, dan validasi lapang apabila dirasa perlu untuk pemeriksaan kebenaran kondisi di lapangan dengan kelengkapan administrasi
dimaksud
kepada
calon
Penerima
Bantuan
Pemerintah; dan 4) Daftar calon Penerima Bantuan Pemerintah selanjutnya diseleksi oleh Tim Verifikasi Pusat. Hasil seleksi kemudian diusulkan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan untuk ditetapkan sebagai Penerima Bantuan Pemerintah. d. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah Tahapan penetapan Penerima Bantuan Pemerintah dilakukan setelah seluruh tahapan identifikasi, verifikasi, dan validasi telah dilaksanakan. Penetapan Penerima Bantuan Pemerintah berupa pembangunan Sentra Kuliner ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang memuat paling sedikit meliputi: 1) nama
institusi/koperasi/kelompok
Penerima
Bantuan
Pemerintah; 2) daerah kabupaten/kota/provinsi Penerima Bantuan Pemerintah; dan 3) jumlah unit dan keterangan rencana pemanfaatan.
- 20 -
Gambar 5. Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon Penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner
a. Kelembagaan Pengelolaan Pengelolaan Sentra Kuliner melibatkan beberapa institusi sebagai pemangku kepentingan (stakeholders) baik secara langsung maupun
tidak
langsung.
Masing-masing
institusi
mempunyai peran sesuai dengan kedudukannya. Tabel. Kelembagaan Institusi dalam pengelolaan Sentra Kuliner
No.
INSTITUSI/ STAKEHOLDERS
PERAN
1.
Kementerian Kelautan dan Perikanan c.q. Ditjen PDSPKP
Regulator dan fasilitator
2.
Satuan Kerja Pemerintah Daerah terkait (provinsi/kabupaten/kota)
Regulator dan fasilitator di daerah
3.
Pengelola
Mengoperasikan Sentra kuliner
tersebut
- 21 -
1)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) cq. Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) merupakan pemilik program fasilitasi pembangunan Sentra Kuliner Peran KKP dalam pengelolaan Sentra Kuliner diantaranya sebagai berikut: a)
membuat Petunjuk Teknis Penentuan Operator Pendukung di Pusat Produksi/Pengumpulan dan Distribusi; dan
b)
melakukan sosialisasi, supervisi, monitoring, dan evaluasi pemanfaatan Sentra Kuliner.
2)
Satuan
Kerja
Pemerintah
Daerah
(SKPD)
Provinsi/Kabupaten/Kota Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau Kabupaten/Kota berwenang dalam pengelolaan Sentra Kuliner antara lain: a)
melakukan
seleksi,
verifikasi,
dan
menetapkan
calon
Pengelola Sentra Kuliner di wilayahnya; b)
menentukan model/skema/pola pengelolaan Sentra Kuliner, yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dengan
memperhatikan
prinsip-prinsip
saling
menguntungkan; dan c)
melakukan
pembinaan
dan
pengawasan
terhadap
operasional Sentra Kuliner sehingga pemanfaatan saran tersebut dapat optimal. 3)
Operator/Pengelola Sentra Kuliner Pengelola
Sentra
Kuliner
ditunjuk/ditetapkan
oleh
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota atau ditetapkan oleh pimpinan wilayah untuk unit yang mengelola Sentra Kuliner dalam wilayah yang bersangkutan.
- 22 -
Dalam
melaksanakan
kegiatannya,
Pengelola
wajib
mematuhi ketentuan-ketentuan pengelolaan yang tertuang dalam Petunjuk
Teknis
Pengelolaan
Bantuan
Pemerintah
Berupa
Pembangunan Sentra Kuliner. Untuk kelancaran pelaksanaan pemanfaatan,
Pengelola
dapat
berkoordinasi
dengan
Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota serta SKPD lainnya yang berkaitan. Pengelola berhak mendapat pembinaan dan pengawasan dari Dinas Kelautan dan Perikanan serta SKPD lainnya yang berkaitan. b. Struktur Pengelolaan Sentra Kuliner Untuk
mengoptimalkan
keberhasilan
pengelolaan
Sentra
Kuliner perlu dibentuk struktur pengelolaan yang meliputi fungsifungsi antara lain: 1)
fungsi manajerial adalah fungsi kelembagaan yang berperan dalam mengelola Sentra Kuliner secara menyeluruh dan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan Sentra Kuliner;
2)
fungsi adminstratif adalah fungsi kelembagaan yang berperan dalam pelaksanaan adminstratif, pengaturan pengeluaran, dan pemasukan keuangan serta pembukuan operasional Sentra Kuliner;
3)
fungsi maintenance dan inventory adalah fungsi kelembagaan yang berperan dalam operasional Sentra Kuliner dan melakukan pemantauan serta pemeliharaan Sentra Kuliner; dan
4)
fungsi kelembagaan diatas dapat digambarkan dalam contoh struktur operasional sebagai berikut:
PENGELOLA/OPERATOR
Administrasi & Keuangan
Pembelian & Penjualan
Quality Control
Contoh Model Struktur Operasional
Kebersihan & Keamanan
- 23 -
c. Hak dan Kewajiban 1)
Kewajiban Pengelola: a)
melaksanakan operasional Sentra Kuliner;
b)
membayar kewajiban kepada pemerintah daerah sesuai ketentuan yang berlaku;
c)
menjamin Sentra Kuliner beroperasi dalam memasarkan kuliner khas dari daerah setempat berbahan ikan;
d)
mengoperasionalkan Sentra Kuliner untuk mempertahankan kualitas dan meningkatkan nilai jual hasil perikanan sesuai fungsi;
e)
melakukan
pemeliharaan
terhadap
Sentra
Kuliner
dan
fasilitas penunjangnya; f)
melengkapi peralatan pendukung sesuai kebutuhan; dan
g)
menyampaikan
laporan
kegiatan
setiap
semester
dan
tahunan atau sewaktu-waktu bila diminta kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan cq. Direktur Pemasaran ditembuskan kepada Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota. 2)
Hak Pengelola: a)
mendapatkan pembinaan teknis dari pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah dalam rangka optimalisasi Sentra Kuliner;
b)
mengusahakan
aset
yang
dikelola
untuk
mendapat
keuntungan yang optimal; c)
memperoleh informasi dan akses pasar; dan
d)
dapat menambah prasarana tanpa merubah struktur dasar atas persetujuan Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota apabila prasarana tersebut dikembalikan kepada Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota, pengelola tidak menuntut ganti rugi atas biaya yang telah dikeluarkan.
3)
Larangan a)
dilarang memindahkan hak kepada pihak lain; dan
b)
dilarang menyimpan produk perikanan yang tidak sesuai peraturan.
- 24 -
D.2. Teknis Operasional a. Biaya Operasional Biaya operasional Sentra Kuliner meliputi biaya listrik, BBM, upah tenaga kerja serta biaya lain-lain. Seluruh biaya tersebut menjadi beban Pengelola. b. Modal Kerja Pengelola Sentra Kuliner wajib menyediakan biaya untuk pembelian bahan baku sebagai modal kerja. Besaran modal kerja yang harus disediakan paling sedikit dapat membiayai operasional Sentra Kuliner untuk 2 (dua) bulan. Modal kerja tersebut sepenuhnya disediakan oleh Pengelola/Operator.
D.3. Analisis Usaha a. Pendapatan Diasumsikan bahwa jumlah los yang disewakan adalah 10 (sepuluh) unit dengan nilai sewa per bulan sebesar Rp2.000.000 atau Rp30.000.000,- per bulan. Pendapatan lain yang didapatkan adalah parkir sebesar Rp1.874.000,- per bulan. Dengan demikian, total pendapatan adalah sebagai berikut: Pendapatan 1 bulan = Rp31.874.000,- x 12 = Rp382,440,000,-. No.
Jenis Biaya
Harga Satuan
Nilai (Rp)
Umur Ekonomis
Penyusutan (Rp)
1
Pekerjaan Pendahuluan
92,179,657
92,179,657
10
9,217,965
2
Pekerjaan galian dan pondasi
72,791,279
72,791,279
10
7,279,127
Pekerjaan beton dan lantai
143,810,150
143,810,150
10
14,381,015
Pekerjaan pasangan
84,790,834
84,790,834
10
8,479,083
Pekerjaan plafon dan kayu lainnya
18,102,206
18,102,206
10
1,810,220
6
Pekerjaan atap
104,951,645
104,951,645
10
10,495,164
7
Pengerjaan Pengecatan
30,411,675
30,411,675
10
3,041,167
3
4
- 25 -
No.
Jenis Biaya
8
9
Harga Satuan
Nilai (Rp)
Umur Ekonomis
Penyusutan (Rp)
Pekerjaan plumbing dan sanitary
49,459,898
49,459,898
10
4,945,989
Pekerjaan elektrikal
19,283,346
19,283,346
10
1,928,334
10
Pekerjaan lainlain
193,499,301
193,499,301
10
19,349,930
11
Pekerjaan Luar Bangunan
380,968,133
380,968,133
10
38,096,813
12
Modal
100,000,000
100,000,000
10
10,000,000
1,290,248,124
1,290,248,124
Jumlah (Rp)
-
129,024,812
a. Proyeksi laba rugi Uraian 1. Pendapatan
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
382,440,000 382,440,000
382,440,000 382,440,000
382,440,000
a. Biaya Operasional
200,000,000 200,000,000
200,000,000 200,000,000
200,000,000
b. Penyusutan
129,024,812 129,024,812
129,024,812 129,024,812
129,024,812
Jumlah
329,024,812 329,024,812
329,024,812 329,024,812
329,024,812
2. Pengeluaran
Laba pajak
sebelum
Pajak 3. Laba rugi Profit margin %
53,415,188
53,415,188
53,415,188
53,415,188
53,415,188
7,425,000
7,425,000
7,425,000
7,425,000
7,425,000
45,990,188
45,990,188
45,990,188
45,990,188
45,990,188
12%
12%
12%
12%
12%
- 26 -
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN A.
Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah Proses
pengadaan
Bantuan
Pemerintah
berupa
Pembangunan
Sentra Kuliner dilakukan melalui sistem e-katalog sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerima
Bantuan
Pemerintah
harus
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban Bantuan Pemrintah berupa serah terima hasil pekerjaan. Sedangkan dalam hal pelaporan realisasi pelaksanaan pemberian bantuan, Direktur Jenderal wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan pemberian bantuan kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal paling lambat tanggal 10 setiap 3 (tiga) bulan sebagaimana format berikut:
B.
Ketentuan Perpajakan Pemungutan pajak atas Bantuan Pemerintah dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku.
- 27 -
C.
Sanksi Sanksi untuk Penerima Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner jika tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan adalah bantuan tersebut dialihkan kepada koperasi/kelompok masyarakat lain yang siap untuk mengoperasionalkan Pembangunan Sentra Kuliner sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- 28 -
BAB IV PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A.
PEMBINAAN Pembinaan secara
terhadap
berjenjang,
pemanfaatan dan
mulai
dari
tingkat
pengelolaan dilakukan
pusat
(Direktorat
Jenderal
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan), Tingkat Provinsi dan kabupaten/kota yang membidangi kelautan dan perikanan maupun instansi lainnya. a. Tingkat Pusat 1)
melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka monitoring dan evaluasi pemanfaatan Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Sentra Kuliner atau hal lain yang diperlukan;
2)
mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran produk hasil perikanan dalam peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan;
3)
melakukan pembinaan teknis dan hal lain yang diperlukan kepada pengelola sesuai dengan kewenangannya; dan
4)
melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan.
b. Tingkat Provinsi 1)
melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota
dalam
rangka
monitoring
dan
evaluasi
pemanfaatan Sentra Kuliner; 2)
melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten/Kota
dan
atau
instansi
lainnya
dalam
rangka
penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pengelolaan Sentra Kuliner atau hal lain yang diperlukan; 3)
mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran produk hasil perikanan dalam peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan;
- 29 -
4)
melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan pengelolaan kepada Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; dan
5)
memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan Sentra Kuliner serta hal lain yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.
c. Tingkat Kabupaten/Kota 1)
melakukan pemerintah
koordinasi
dan
kerja
Kabupaten/Kota
sama
dengan
instansi
dalam
rangka
didaerahnya
pembinaan dan optimalisasi pemanfaatan Sentra Kuliner; 2)
melakukan monitoring secara berkala atas pemanfaatan dan pengelolaan Sentra Kuliner;
3)
mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran produk hasil perikanan dalam peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan;
4)
melaporkan hasil monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan dan pengelolaan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi atau yang membidangi dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan; dan
5)
memfasilitasi penyediaan sarana prasana yang diperlukan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan Sentra Kuliner serta hal lain yang diperlukan sesuai dengan kewenangannya.
B.
MONITORING Monitoring merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengendalian
pemanfaatan
Sentra
Kuliner
agar
sesuai
dengan
perencanaan dan prosedur yang telah ditentukan. Monitoring dilakukan dengan
cara
pengelolaan,
menggali
informasi
hambatan-hambatan
tentang dan
aktivitas
pemanfaatan/
permasalahan
dalam
menjalankan/mengoperasikan aset tersebut. Kegiatan monitoring dilakukan oleh KKP dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota atau SKPD terkait yang mendapat tugas monitoring.
- 30 -
Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan antara lain: a. Monitoring secara berkala (periodik) Pelaksanaan monitoring dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali setelah aset beroperasi. b. Monitoring sewaktu-waktu Pelaksanaan monitoring bisa dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Monitoring sewaktu-waktu dilakukan atas dasar kebutuhan informasi terkait pengelolaan aset yang mendadak untuk bahan perumusan pengambilan kebijakan. Fokus utama monitoring adalah menyajikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang
menyangkut
masukan
(input),
pelaksanaan (proccess), keluaran (output), tujuan, dan sasaran kegiatan, serta memuat pula usulan tentang apa yang perlu diperbaiki
dan
diamati
lebih
seksama
selama
pengelolaan
berlangsung.
C.
EVALUASI Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian akhir dari pengelolaan aset apakah sudah sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah ditetapkan. a. Evaluasi Proses (Formatif) Evaluasi proses dilakukan pada setiap tahapan operasionalisasi aset. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan setiap tahapan proses kegiatan telah sesuai prosedur operasional atau belum. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai bahan perbaikan setiap tahapan proses yang dilaksanakan. b. Evaluasi Akhir (Summatif) Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk mengukur dampak keberadaan asset terhadap peningkatan mutu hasil perikanan dan peningkatan penghasilan pelaku usaha perikanan. Dengan kata lain evaluasi ini dilakukan untuk menilai aspek manfaat dari keberadaan aset tersebut.
- 31 -
c. Indikator Keberhasilan Indikator
keberhasilan
pembangunan
dan
operasionalisasi
asset dapat dilihat pada aspek ekonomi, mutu, dan peningkatan konsumsi ikan masyarakat sekitar sebagai berikut: 1)
Aspek Ekonomi a)
meningkatnya modal Pengelola;
b)
meningkatnya kemampuan Pengelola untuk mengembangkan usaha;
c)
meningkatnya kerja sama antara pengelola dengan pelaku usaha perikanan.
2)
Aspek Mutu a)
tersedianya ikan dengan mutu yang baik sebagai bahan baku kuliner ikan; dan
b) 3)
meningkatnya/bervariasinya masakan ikan yang dipasarkan.
Aspek Peningkatan Konsumsi Meningkatnya kunjungan masyarakat sehingga mendorong peningkatan konsumsi ikan.
D.
PELAPORAN Pengelola
diwajibkan
menyampaikannya
kepada
untuk Dinas
membuat
laporan
Kabupaten/Kota,
dan
kemudian
disampaikan secara berjenjang dari Dinas Kabupaten Kota ke Dinas Propinsi ke Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Laporan setiap bulan dikirimkan ke Dinas Kabupaten/Kota. b. Dinas Kabupaten/Kota mengkompilasi laporan dari setiap Pengelola untuk disampaikan ke Dinas Provinsi dan ditembuskan ke Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. c. Laporan paling lambat disampaikan tanggal 10 setiap bulannya.
- 32 -
Laporan operasional ditujukan kepada Direktur Pemasaran dengan alamat: Direktorat Pemasaran, Ditjen PDSPKP Kantor Pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan Gedung Mina Bahari III Lantai 13 Jl. Medan Merdeka Timur No 16 Jakarta Pusat Telp/Fax 021- 3521977 email
[email protected] Substansi
laporan
yang
disampaikan
adalah
terkait
dengan
pemanfaatan secara keseluruhan, jumlah ikan yang dipasarkan dan datadata lain yang dapat digunakan dalam pengembangan. Substansi laporan dimaksud juga merupakan klausul kerja sama pemanfaatan yang akan dilakukan antara Penerima dengan Pengelola.
- 33 -
BAB V PENUTUP
Petunjuk Teknis ini merupakan salah satu acuan dalam melaksanakan kegiatan yang memfokuskan kegiatannya pada pembangunan Sentra Kuliner. Dengan demikian diharapkan tercipta kesamaan pandangan dan persepsi antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta stakeholders lainnya dalam kegiatan pembangunan Sentra Kuliner. Dengan tersedianya Sentra Kuliner diharapkan dapat mempertahankan ketersediaan ikan dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat yang membutuhkan ikan dapat terfasilitasi dengan kemudahan mendapatkan ikan berkualitas. Selain itu pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan konsumsi ikan nasional serta terjaminnya ketersediaan ikan nasional.
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd. NILANTO PERBOWO
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
Lampiran II : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 21/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017 (KOP SURAT DITJEN PDSPKP)
BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN SENTRA KULINER TAHUN ANGGARAN 2017
NOMOR: …………. Hari Ini …… Tanggal ………. Bulan ……….Tahun ………. (………..), kami yang bertanda tangan di bawah ini: I.
Nama Jabatan
: :
Alamat
:
……… Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Direktorat Pemasaran bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran.
Bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran, berkedudukan di…………….(alamat kantor), untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II. Nama Jabatan Alamat
: :
…….. Ketua……….bertindak untuk dan atas nama …………
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Dengan ini menyatakan sebagai berikut: 1. PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan Bantuan Pemerintah dari Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Pemasaran berupa barang kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini. 2. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil penyerahan barang dari PIHAK KESATU. 3. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan mengoperasionalkan barang hasil penyerahan dari PIHAK KESATU sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan. 4. PIHAK KESATU akan melakukan monitoring atas pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah ini untuk menjamin difungsikannya dan dikelolanya obyek Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA, baik secara berkala maupun sewaktu-waktu. Apabila dipandang bahwa dalam pelaksanaan pemanfaatan obyek Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan ketentuan dan tujuan pengadaannya, maka PIHAK KESATU dapat meminta kepada Dinas Kabupaten/Kota setempat
-2-
untuk mengalihkan obyek Bantuan Pemerintah kepada kelompok masyarakat lainnya. Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari ini dan tanggal tersebut diatas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU Pejabat Pembuat Komitmen
PIHAK KEDUA Ketua……………..………….. Meterai 6000
(………………..) NIP. …………………………….
(..………………)
Mengetahui, Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten/kota…………..
(….……………..) NIP. …………………………….. Jabatan : …………………………………….
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd. NILANTO PERBOWO
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
Esti Budiyarti
Lampiran III : Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 21/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017
No
Nama Barang
1
Sentra Kuliner
DAFTAR BARANG PERSEDIAAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN ANGGARAN ……. KEPADA ………., KABUPATEN/KOTA …….. Harga (Rp) Merek/Spesifikasi Jumlah Kondisi Satuan Total 1 paket
Jumlah
Baik
Keterangan
Digunakan sebagai pendukung operasional ………….. dan mendukung program penguatan daya saing produk kelautan dan perikanan
1 Paket
PIHAK KEDUA Ketua …………………….
PIHAK PERTAMA Direktur …………….
……………………..
…………… NIP ………………… Mengetahui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten/kota………….. NIP. …………..
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd.
Esti Budiyarti
NILANTO PERBOWO
Lampiran IV :
Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 21/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017
(KOP CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH) Nomor Sifat Hal
: Januari 2017 : Penting : Permohonan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun Anggaran 2017
Yth. Plt. Direktur Pemasaran Di Jakarta Sehubungan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2017 berupa Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner kepada kelompok masyarakat atau koperasi, bersama ini kami mengajukan permohonan Bantuan Pemerintah barang persediaan berupa Pembangunan Sentra Kuliner untuk ….. (nama calon Penerima Bantuan Pemerintah) di ….. (alamat calon Penerima Bantuan Pemerintah). Sarana tersebut digunakan untuk mendukung program rantai dingin (cold chain system) dalam rangka peningkatan daya saing produk kelautan dan perikanan. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini terlampir kami sampaikan Surat Pernyataan Kesiapan Menerima Bantuan Pemerintah dan Kesanggupan Memanfaatkan. Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan terima kasih. Mengetahui, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten/Kota ...... NIP.
Yang Menyatakan, Ketua ......
(…nama…)
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas Esti Budiyarti
(…nama…) DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd. NILANTO PERBOWO
Lampiran V :
Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 21/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017
(KOP CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH) SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH DAN KESANGGUPAN MEMANFAATKAN Nomor: Yang bertanda tangan di bawah Ini: Nama : Jabatan : Ketua …………. Alamat : Sesuai dengan surat permohonan Bantuan Pemerintah yang diajukan ….(nama calon Penerima Bantuan Pemerintah), apabila lembaga kami mendapat bantuan berupa 1 (satu) paket Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017, Saya menyatakan: 1. bersedia menerima Bantuan Pemerintah barang persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada satker Direktorat Pemasaran; 2. sanggup memanfaatkan dan mengoperasionalkan barang persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat tahun anggaran 2017 pada satker Direktorat Pemasaran sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku; 3. melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat untuk mendapatkan bimbingan dan pengarahan; serta 4. bersedia menyampaikan laporan pelaksanaan program dan pemanfaatan Bantuan Pemerintah kepada Dinas Kelautan dan Perikanan setempat serta Direktorat Pemasaran. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dalam rangka permohonan Bantuan Pemerintah tahun anggaran 2017 pada satker Direktorat Pemasaran. …….. , ……. Januari 2017 Ketua …… (nama calon Penerima Bantuan Pemerintah) Meterai 6000 (nama ketua) Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd.
Esti Budiyarti
NILANTO PERBOWO
Lampiran VI :
Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 21/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017
(KOP DINAS KP KAB./KOTA) SURAT PERNYATAAN KESIAPAN MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH PENGADAAN PEMBANGUNAN SENTRA KULINER TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
NIP
:
Jabatan
:
Unit Kerja
:
Alamat Kantor
:
Nomor Telpon/HP: Menyatakan bersedia menerima program prioritas KKP berupa Bantuan Pemerintah (BP) Pembangunan Sentra Kuliner dari Direktorat Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan pada Tahun Anggaran 2017. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. ………, ……………………… 2017 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota/Kabupaten ………………….., ……………………………… NIP.
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas Esti Budiyarti
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd. NILANTO PERBOWO
Lampiran VII
:
Peraturan Direktur Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nomor 21/PER-DJPDSPKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Bantuan Pemerintah Pembangunan Sentra Kuliner Tahun 2017
PENANGGUNG JAWAB/CALON PENGELOLA No.
Nama Koperasi atau Kelompok yang berbadan hukum
Alamat
Penanggung Jawab
Nomor Telepon/ alamat email
Nomor KTP
Fotokopi KTP
………, ……………………… 2017 Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota/Kabupaten ………………….., …………………………… NIP. Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas
DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN DAYA SAING PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN ttd.
Esti Budiyarti
NILANTO PERBOWO