MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA ---------------------
RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 60/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH, KABUPATEN DAIRI, SUMATERA UTARA
ACARA MENDENGARKAN TANGGAPAN TERMOHON DAN KETERANGAN SAKSI DARI PEMOHON (II)
JAKARTA RABU, 24 DESEMBER 2008
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 60/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL Permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara PEMOHON -
Roder Nababan, S.H. N. Horas Maruli Tua Siagian, S.H. Darwis D. Marpaung, S.H., M.H. Drs. Parlemen Sinaga, MM. Dr. Budiman Simanjuntak, M.Kes.
TERMOHON KPU Kabupaten Dairi ACARA Mendengarkan tanggapan Termohon dan keterangan saksi (II) Rabu, 24 Desember 2008, Pukul 09.00 – 17.56 WIB Ruang Sidang Pleno Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) 2) 3)
Dr. H.M. Arsyad Sanusi, S.H., M.Hum Prof. Dr. Maria Farida Indrati, S.H., M.H. H.M. Akil Mochtar, S.H., M.H.
Eddy Purwanto, S.H.
(Ketua) (Anggota) (Anggota) Panitera Pengganti
1
Pihak yang Hadir : Pemohon : -
Drs. Parlemen Sinaga, MM. Dr. Budiman Simanjuntak, M.Kes.
Kuasa Hukum Pemohon : -
Roder Nababan, S.H. N. Horas Maruli Tua Siagian, S.H. Darwis D. Marpaung, S.H., M.H.
Saksi dari Pemohon : -
Marlundu Situmorang Sihar Hutahayan Suparman Simanjuntak Maruba Lumban Gaol Hulman Sinaga Sarifudin Siregar Akbar Solihin Marusaha Sinaga Lamhot Sinaga Josben Sinaga Mangatur Kuda Diri Pahot Sinaga Hengky Agus Hermansyah
Termohon (KPUD Kab Dairi): -
Drs. Pasder Berutu, M.Si. (Ketua KPUD Kabupaten Dairi) Safrul Piliang, S.H. (Anggota KPUD Kabupaten Dairi) Lindawaty Simanjuntak, S.S. (Anggota KPUD Kabupaten Dairi) Asal Padang, BT., BA (Angota KPUD Kabupaten Dairi) Gamal Purba, S.Pd. (Staf Sekretariat KPUD Kabupaten Dairi)
Kuasa Hukum Termohon : -
Victor Nadapdap Rever Harianja
2
SIDANG DIBUKA PUKUL 09.00 WIB
1. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Bismillahirrohmanirrohim. Assalamualaikum wr.wb.
Saudara-Saudara sekalian sidang Perkara Nomor 60/PHPU.D-VI/2008 dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 1 X Saudara Kuasa Pemohon maupun Kuasa Termohon dan para saksi, hari ini adalah acaranya mendengar tanggapan Termohon, apakah ada jawaban tertulis, jadi untuk memperkenalkan diri saya pikir ini juga sama kemarin, begitu juga Kuasa Termohon. Sekarang ini apakah Saudara Termohon sudah siap dengan jawabannya? 2. KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Siap, Majelis. 3. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tolong diserahkan ya! Petugas! Nah baik, Saudara Kuasa Hukum Termohon dapatkah Saudara bisa memberikan di hadapan Panel ini pokok-pokok jawaban Saudara atau tanggapan Saudara, jadi pokokpokoknya saja tidak usah dibacakan semuanya, silakan! 4. KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Terima kasih Majelis Hakim Mahkamah, karena kami anggap semua ini adalah pokoknya mohon izin kami akan bacakan ini secara cepat. 5. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi tidak usah semuanya ini, karena ini 14 saksi, belum lagi saksi Saudara nanti. Jadi kami minta pokoknya saja. Ada eksepsi kemudian Saudara jawab mengenai posita nya, lalu petitum Saudara apa, Itu saja inti-intinya. Silakan! 6. KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Baik Majelis Hakim Mahkamah, kami coba meringkas daripada
3
jawaban kami. Pertama kami mengajukan eksepsi, Mahkamah Konstitusi tidak berwenang memeriksa permohonan Pemohon. 7. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, baik. Alasannya? 8. KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Bahwa permohonan Pemohon dalam persidangan ini adalah setelah kami lihat adalah menyangkut dugaan adanya tindak pidana Pemilu dan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad) jadi bukan merupakan wewenang Mahkamah Konstitusi sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Yang kedua atau b. kami sebut bahwa permohonan Pemohon kabur atau tidak jelas (obscuure libel). Yang c. petitum tidak didukung posita dalam pokok perkara kami mengakui sepanjang surat keputusan yang dikeluarkan oleh KPU. Selanjutnya bahwa permohonan Pemohon bukan merupakan perselisihan hasil penghitungan suara karena menyebut ada tindak pidana, ada money politic, dan lain-lainnya Majelis, termasuk kami akan membuktikan syarat-syarat pendidikan daripada calon Bupati Kabupaten Dairi termasuk Pemohon mengajukan surat keterangan pengganti STTB atau ijazah sama dengan yang lainnya, ada beberapa orang kami akan buktikan. Bahwa dengan demikian sebenarnya kembali kami utarakan bahwa sesuai dengan PP nomor(…) halaman 9 Majelis, Nomor 15 tahun 2008 tentang pedoman teknis tata cara pencalonan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah apabila terdapat pengaduan atau laporan tentang ketidakbenaran ijazah bakal calon di semua jenjang pendidikan, kewenangan atas laporan tersebut diserahkan kepada pihak pengawas Pemilu dan kepolisian sampai dengan terbitnya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap. Setelah kami teliti bukti-bukti yang sudah kami terima dan diterima Mahkamah yang dari Pemohon tidak ada putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap bahwa ijazah atau tanda bukti lulus daripada Saudara nomor urut 2 tidak ada putusan tersebut. Selanjutnya masalah NIK Yang Mulia, bahwa NIK ini jelas-jelas bukan merupakan tugas dan wewenang daripada KPU dalam hal ini Termohon, NIK itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan adalah dikeluarkan dan diatur, itu hal 11, secara panjang lebar kami bahas NIK itu adalah tugas dari pemerintah daerah dalam hal ini bagian dinas kependudukan atau yang mengurusi kependudukan, saat itu dijabat oleh Pemohon sendiri Drs. Parlemen Sinaga, M.M. Ada surat pemberhentian beliau dan nanti akan buktikan bahwa beberapa KTP yang mencantumkan NIK adalah ditandatangani oleh Pemohon sendiri sehingga masalah NIK tidak merupakan bagian dari tugas wewenang KPU dan NIK bukan merupakan syarat untuk menjadi pemilih tetapi adalah ada diatur oleh undang-
4
undang, umur 17 tahun, atau kawin dan seterusnya dan sebagainya. Dari keseluruhan ini kami menyatakan pertama dalam permohonan kami dalam eksepsi menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat diterima niet (ontvankelijk verklaard). Dalam pokok perkara menolak permohonan Pemohon seluruhnya, begitu Majelis. 9. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik Saudara Kuasa Termohon, kemudian ini Terkait tidak ada ya? 10. KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Ya Majelis Hakim, Terkait belum karena kami anggap belum saatnya. 11. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik Kuasa Pemohon, dengan adanya tanggapan daripada Termohon jawaban ini nantinya habis pemeriksaan bukti surat dan saksisaksi itu Saudara bisa mengemukakan kesimpulan sekaligus menjawab juga jawaban ini, Saudara sekalian juga bisa mengajukan kesimpulan akhir daripada persidangan ini. Nah baik, hari Saudara Kuasa Pemohon ada 14 saksi, apakah semuanya sudah hadir? 12. KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Sudah hadir, Majelis. 13. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, barangkali bisa ke depan semuanya, saya minta supaya berurutan. Saudara Marlundus Situmorang hadir? Maju ke depan ya! Sihar Hutahayan, sebelah sana Pak! Manombang Sigalingging ada? Simanjuntak? Jadi Manombang ini tidak ada ya Saudara Pemohon? 14. KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Ya termasuk, Majelis. 15. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Diganti simanjuntak? 16. KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Ya termasuk, Majelis.
5
17.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kemudian Maruba Lumban Gaol, kemudian Hulman Sinaga, Sarifudin Siregar, Akbar Solihin, Marusaha Sinaga, Lamhot Sinaga, Josben Sinaga, Mangatur Kudadiri, Pahot Sinaga, Hengki, Saudara Hengki, kemudian Saudara Agus Hermanto, sebelah sana dikit Pak! Terakhir Agus Hermanto.
18.
KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Mohon izin Majelis, salah ketik yang benar Hermansyah.
19.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Agus Hermansyah? Bukan kesalahan Mahkamah ya, kesalahan Pemohon ini. Agus Hermansyah, ini siapa? Syariffudin Siregar, ya baik siapa yang agama Islam siapa yang agama Kristen atau Katolik coba angkat tangan! Agama Islam 3 di sebelah sana Pak! Yang lainnya agama katolik Kristen ya, nah tolong nanti diikuti lafaz sumpah!
20.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. Ya, yang Kristen Protestan? Yang katolik? Yang Kristen Protestan bersumpah atau berjanji? Berjanji. Jadi semua berjanji ya.
Saya berjanji akan menerangkan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya, semoga Tuhan menolong saya”. Terima kasih.
21.
SAKSI-SAKSI YANG BERAGAMA KRISTEN “Saya berjanji akan menerangkan yang sebenarnya tidak lain dari
yang sebenarnya semoga Tuhan menolong saya”. 22.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Agama islam ya?
23.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Baik, Saudara-Saudara yang beragama Islam ikuti lafal sumpah yang saya ucapkan.
“Demi Allah saya bersumpah akan menerangkan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya”. Cukup. 24.
SAKSI-SAKSI YANG BERAGAMA ISLAM
6
“Demi Allah saya bersumpah akan menerangkan yang sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya”. 25.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara para saksi semuanya, saya mengingatkan bahwa sumpah yang Saudara ucapkan ini, itu Saudara mengandung resiko, resiko dunia dan resiko di hadapan Tuhan, kalau Saudara berbohong tidak berbicara jujur, Saudara mengarang-ngarang yang tidak-tidak itu Saudara bisa dikenakan sumpah palsu, paham? Kedua itu urusan Saudara dengan Allah di akhir hari kiamat nanti Saudara akan bertemu dengan Tuhan tentang kebohongan Saudara, kejujuran Saudara, jadi kalau ditanya A Saudara jawab A jangan Saudara menjawab C, D dan sebagainya. Untuk tertibnya persidangan ini pemeriksaan saksi, Saudara Kuasa Pemohon, Kuasa Termohon semuanya kita periksa dulu. Sesudah itu nanti Pemohon bisa bertanya kepada Siregar, bisa bertanya kepada Sinaga, silakan sebutkan! Ini bisa diikuti? Ya baik, silakan duduk kembali!
26.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang Mulia, apakah saksi-saksi lain juga mendengar kesaksian yang lainnya biasanya di pengadilan negeri itu (…)
27.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya biasanya di sini itu demikian, tapi pada akhirnya juga itu menjadi penilaian daripada Majelis tentang nilai keterangan saksi apakah itu bisa diterima oleh Mahkamah atau tidak nah itu, jadi kita tidak perlu seperti peradilan umum sekarang ini sudah canggih, satu-satu datang panggil lagi begitu masuk lagi satu keluar lagi satu itu peradilan umum, dan itu sekarang di dalam dunia teknologi moderen sekarang ini walaupun dia di luar ada mic dia dengar, sama saja. Nah tetap keberatan itu Saudara kita masukkan ke dalam risalah sidang, tapi umum di sini dipakai semuanya, itu diperlakukan. Saudara Marlundus Situmorang, coba ceritakan di hadapan Panel ini apa yang Saudara ketahui, Saudara lihat, Saudara saksikan sendiri dalam permohonan Pemohon tentang perselisihan hasil Pemilu tentang kepala daerah dan wakil kepala daerah? Coba ceritakan!
28.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Terima kasih Pak Majelis yang mulia. Saya adalah masyarakat Dairi yang berdomisili di Dairi yaitu di Desa Parbuluan Dua, saya dapat menerangkan dan yang saya lihat
7
padahal saya adalah langsung masyarakat Desa Parbuluhan Dua dan memilih di TPS 1 Desa Parbuluhan dua. Saya menemui kecurangan Pilkada Dairi sesudah saya tanggal 8 menerima surat DPT dari seorang KPPS (…) 29.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tanggal 8 bulan apa ini?
30.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bulan 12 Pak Majelis. Jadi saya melihat karena kami di sana Pak Majelis adalah Saudara namun satu desa atau 3 desa kami saling(…) kami di sana di Dairi apalagi di desa Parbuluhan 2, Parbuluhan 3 adalah satu Saudara Pak Majelis, jadi saling kami mengenal seluruhnya orang penduduk desa kami sendiri.
31.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saling kenal ya? Berkaitan dengan DPT tadi, apa itu?
32.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jadi setelah kami melihat dari daftar pemilih yang dituangkan di warung-warung sehingga kami meminta DPT kepada orang TPS karena kami sangat keliru melihat daftar DPT, yang dituangkan di DPT adalah sebagian dari kabupaten orang lain, bukan dari desa kami sendiri. Jadi saya sendiri sebagai orang pemilih sangat keberatan atas keadaan tersebut yang dibuat oleh kepala desa dan rombongannya pendata. Pada saat tanggal 9 Pak Majelis saya langsung masuk ke TPS dan juga memberikan suara, sesudah saya memberikan suara datanglah sekitar 135 suara yang sudah masuk memberikan suara kepada TPS, selebihnya masuklah disusupi salah satu, satu-satu orang yang tak kami kenal dan tidak duduk di desa kami dan tidak ada identitas sama sekali pernah kami lihat di desa kami. Sempat sudah masuk sebagian Pak Majelis, pada saat masuk sebagian lagi saya langsung men stop meminta stop kepada KPPS supaya pemilihan tersebut jangan dilanjutkan lagi karena pemilihan Pilkada tersebut yang di desa kami sendiri saya menganggap sudah rekayasa Pak Majelis. Adapun saya membilangkan sudah rekayasa Pak Majelis, karena si pemilih tersebut yang sudah masuk 5 orang namun sesudahnya sudah lewat membuat hasil suaranya kepada TPS karena saya tidak mengenal sama sekali dan saya meminta KTP dan surat keterangan masuk TPS namun saya tidak ada urusan atau sebagai orang kepala desa tapi kalau di sana Pak Majelis, karena kami satu desa adalah Saudara semua saling mengenal jadi sebagai orang tua di sana,
8
saya sendiri sebagi orang tua di sana wajib mencampuri asal kecurangan (…) 33.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik Saudara, 135 suara TPS 1, di TPS 1 itu jumlah pemilih berapa?
34.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 472 suara, Pak Majelis.
35.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 472 suara di TPS 1. Lalu kemudian jumlah pemilih di situ berapa?
36.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jumlah pemilihan pertama putaran pertama empat ratus(...)
37.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kita bicara putaran ke 2 ini.
38.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Putaran kedua 472 suara, Pak Majelis.
39.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu kemudian di TPS 1 itu berapa jumlah pemilih?
40.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jumlah pemilih itu seluruhnya Pak Majelis.
41.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada semua?
42.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Semua, karena Parbuluhan Dua adalah 1 TPS seluruhnya 1 desa, Pak Majelis.
43.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
9
Iya 1 desa ya, 472 suara. Nah yang Saudara katakan ada orang yang tidak dikenal berasal dari daerah lain desa lain itu berapa orang itu? 44.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada 10 orang Pak Majelis yang kami kenal yang kami ketahui.
45.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 10 orang orang yang tidak di Desa Parmulan Dua ya?
46.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Parbuluhan Dua, Pak Majelis.
47.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 10 orang tidak dikenal, ini ikut menusuk ini?
48.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ikut menusuk sempat masuk 5 orang, Pak Majelis.
49.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Mencoblos. Kemudian 5 suara itu apa, pemilih 5 suara apa yang Saudara terangkan tadi?
50.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Pemilih 5 suara? Yang sudah sempat masuk memilih Pak Majelis, jadi 5 lagi dapat kami tahan tidak kami perbolehkan masuk, Pak Majelis.
51.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 5 Tertahan ya?
52.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis.
53.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
10
Baik. 54.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara Saksi ya, Saudara Marlundu, siapa Ketua KPPS 1 itu?
55.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tanggang Simanjutak.
56.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tanggang Simanjutak. Saudara protes tidak kepada Ketua KPPS itu?
57.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Saya protes, Pak Majelis.
58.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apa yang dikatakan oleh Pak Tanggang ini?
59.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jadi sesudah saya protes Pak Majelis, Panwaslu Kecamatan Parbuluhan.
60.
langsung kami panggil
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada Panwasnya datang?
61.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Datang Panwas sama Polisi.
62.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dari kecamatan?
63.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya Pak Majelis.
64.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
11
Siapa namanya? 65.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Silalahi, Pak Majelis.
66.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Silalahi, marganya namanya siapa?
67.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Namanya tidak saya ingat, Pak Majelis.
68.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara melapor kepada dia, dimana ketemunya?
69.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Langsung di TPS, Pak Majelis.
70.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pada saat itu Pak Silalahi nya ada di TPS itu?
71.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan Pak Majelis, di kecamatan, Pak Majelis.
72.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang melapor kepada Pak Silalahi siapa?
73.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kami sendiri, Pak Majelis.
74.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara dari TPS ke kecamatan berapa jauh kira-kira?
75.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kira 1 ½ kilo, Pak Majelis.
12
76.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dari TPS Saudara itu ke ibukota kecamatan 1 ½ kilo?
77.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 1 ½ kilo, Pak Majelis.
78.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah Saudara ketemu dengan Silalahi ini? 79.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan, bukan saya yang ketemu langsung, Pak Majelis.
80.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Siapa yang ketemu?
81.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada orang kita, masyrakat yang kita suruh menjemputnya orang, Pak Majelis.
82.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus?
83.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Langsung datang di TPS Pak Majelis dan di situnya Polisi jadi katanya “mari kita damai-damai kan saja begini” dan sudah saya sempat membuat surat pengaduan kepada Panwaslu jadi datang Panwaslu ditarik surat permohonan lagi soalnya katanya asalkan jadi pemilihan katanya, jadi saya bilang Pak Majelis apapun terjadi damai saya tidak setuju bahwa yang 5 ini membuat suara lagi di TPS.
84.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya sekarang begini, Saudara sudah protes kepada Panwas, terus yang suruh cabut siapa, Polisi apa Panwas?
85.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
13
Yang suruh cabut kami yang suruh cabut, Pak Majelis. 86.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak, Saudara maksudnya kan mengadu kepada Panwas, nah terus pengaduan Saudara itu dikatakan disuruh cabut supaya yang penting pemilihan berlangsung, yang ngomong begitu siapa?
87.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kami sendiri, Pak Majelis.
88.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara sendiri?
89.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kami sama orang TPS, Pak Majelis.
90.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang penting pemilihannya berlangsung? Jadi laporan atau pengaduan itu tidak jadi?
91.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sudah sempat kami buat, Pak Majelis.
92.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kemudian dicabut lagi?
93.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Dicabut lagi, dicabut Panwaslu.
94.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Panwaslu atau Saudara yang cabut? Kan Saudara yang mengadu?
95.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Panwaslu yang cabut, Pak Majelis.
96.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
14
Atas permintaan Saudara? 97.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tidak, Pak Majelis.
98.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara setuju dicabut?
99.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Saya tidak memang setuju, Pak Majelis.
100. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak setuju? 101. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Karena saya tidak tahu Undang-Undang Pilkada, Pak Majelis. 102. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak, saya hanya tanya setuju atau tidak itu dicabut? 103. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Memang saya tidak setuju. 104. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak setuju? Sampai saat ini? 105. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sampai saat ini. 106. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ini cerita ini putaran pertama atau putaran kedua? 107. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Putaran kedua, Pak Majelis.
15
108. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Putaran kedua. Nah, pada saat itu apakah kedua saksi dari 2 pasangan calon ini, putaran kedua 2 pasangan? 109. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 2 pasangan. 110. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apakah masing-masing itu ada saksi di TPS itu? 111. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada saksi, Pak Majelis. 112. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara tahu, Saudara kenal, Saudara lihat? 113. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Saksi saya lihat, Pak Majelis. 114. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kan masing-masing ada saksi di TPS itu? 115. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada, Pak Majelis. 116. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada ya? Pada saat Saudara protes itu karena ada orang lain yang ikut memilih di sana, berapa tadi? 10 orang ya? 117. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 10 orang, Pak Majelis. 118. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
16
Jadi 10? 5 sudah memilih? 119. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sudah masuk memilih. 120. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang 5 belum? 121. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Belum. 122. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang Saudara tahan? 123. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 124. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah orang itu apa punya panggilan memilih untuk memilih di situ atau bagaimana menurut Saudara? 125. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada surat panggilannya karena dituang di DPT nya, Pak Majelis. 126. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada di dalam DPT nama orangnya? 127. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada dalam DPT namun tidak penduduk setempat, Pak Majelis. 128. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Bukan penduduk setempat? 129. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
17
Bukan, Pak Majelis. 130. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tapi ada dalam DPT? 131. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada dalam DPT, Pak Majelis. 132. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus? 133. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Makanya kami tahan, Pak Majelis karena (…) 134. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, setelah 5 orang tidak memilih itu bagaimana? 135. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Terus lari pulang entah kemana Pak Majelis. 136. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lari pulang begitu? 137. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya Pak Majelis, karena TPS kami Pak Majelis tempel langsung di muka rumah kepala desa, Pak Majelis. Jadi entah disimpan dirumahnya dulu entah tidak kami tidak tahu, Pak Majelis. 138. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Biar saja ini kan saksi ini menerangkan dulu, TPS nya di halaman rumah kepala desa? 139. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Langsung di halaman rumah kepala desa, di pintu rumah kepala desa, Pak Majelis.
18
140. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pokoknya di halaman lah, tapi bisa dilihat oleh umum semua? 141. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bisa, Pak Majelis. 142. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara kan bisa lihat kalau ada yang milih, buktinya Saudara tahu ada 10 orang yang katanya tadi ikut memilih kan begitu? 143. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 144. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara tahu itu bukan orang yang terdaftar di DPT tapi bukan penduduk situ itu darimana Saudara tahu? 145. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Karena saya orang lahir di sana Pak Majelis, sampai tua sampai ini tinggal di sana. 146. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kalau pemilihnya 472 berarti penduduk desa itu sekitar 1000 an begitu? 147. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 148. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sekitar 1000 an orang kan begitu? Saudara kenal semua itu? 149. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Saya kenal semua Pak Majelis, karena saya di sana sebagai Ketua Serikat, Pak Majelis. 150. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
19
Ketua Serikat apa? 151. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Serikat Marga, Pak Majelis. 152. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ketua Serikat Marga. Tadi kan di situ ada polisi juga? 153. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada, Pak Majelis. 154. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang jaga-jaga tho? Ada saksi, ada Ketua KPPS, Saudara protes dibuat berita acaranya? 155. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tidak ada dibuat Pak Majelis karena kami tidak tahu sampai berita acara, Pak Majelis. 156. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak, saya tanya saja apa dibuat berita acaranya? 157. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tidak, Pak Majelis. 158. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak dibuat berita acaranya. Saudara lapor kepada Polisi di situ? 159. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Langsung di situ, Pak Majelis tapi (…) 160. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada Saudara ngomong sama Pak Polisinya, “ini ada orang yang milih ini bukan warga sini?”
20
161. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ngomong langsung, Pak Majelis. 162. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apa tanggapan polisinya? 163. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jadi apa saya bilang katanya soalnya asalkan aman damailah katanya, Pak Majelis. 164. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Asalkan aman? 165. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Aman. 166. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Benar ini ya? 167. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 168. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Nanti kita panggil polisinya. 169. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya bisa, Pak Majelis. 170. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah, itu sebelum Panwas datang? 171. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Karena polisi memang tinggal di sana, Pak Majelis. 172. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
21
Maksudnya Saudara ngomong itu ke polisi, orang Panwas yang dari kecamatan, Silalahi itu sudah datang apa belum? 173. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Pada saat kejadian, Pak Majelis? 174. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya kan tadi Saudara bilang melapor kepada Polisi, Saudara ngomong (…) 175. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Lapor sama Panwaslu Pak Majelis, bukan lapor sama polisi. 176. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak, yang saya tanya tadi Saudara ngomong ke polisi atau kepada Panwas? 177. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sama dua-duanya di situ. 178. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dua-duanya ada di situ di hadapan polisi di hadapan Panwas juga. 179. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 180. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah, yang jawab yang penting aman itu siapa? 181. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Damai-damai saja katanya, Pak. 182. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya damai-damai saja, yang jawab itu siapa? Polisi atau Panwas?
22
183. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sama, si Panwas Pak Majelis. Panwaslu yang bilang damai-damai, Pak Majelis. 184. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Panwas ya? Bukan polisi? 185. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan, Pak Majelis. 186. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tadi bilang polisi begitu, jadi supaya jelas begitu ya. Yang bilang itu Panwas? 187. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Panwas, tapi di situ polisi Pak Majelis. 188. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya ada, tahu saya ada polisi, ada KPPS segala macam di situ semua. Saksi ada? Saksi pasangan tidak protes? 189. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tidak protes, Pak Majelis. 190. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Diam saja? 191. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Diam saja. 192. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Hebat juga ya, Saudara sebagai warga masyarakat protes? 193. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Protes, Pak Majelis.
23
194. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saksi-saksi tidak protes? 195. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tidak, Pak Majelis. 196. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kenapa saksi-saksi tidak protes, kan dirugikan itu? 197. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kami masyarakat semua yang protes Pak Majelis, saksi tidak protes Pak Majelis, masyarakat, lingkungan yang (…) 198. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, masyarakat di situ Saudara sendirian atau bersama-sama? 199. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sama, banyak kami. 200. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada berapa orang waktu itu? 201. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Lebih dari 100 orang, Pak Majelis. 202. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Datang ke TPS itu? Datang untuk protes atau datang untuk memilih? 203. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Datang untuk memilih, Pak Majelis. Sebelum kami memilih ada di TPS sana kami tidak tahu ada kecurangan, Pak Majelis. 204. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
24
Iya, tidak tahu, kan kemudian Saudara tahu ada 10 orang? 205. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, karena kami lihat dari daftar, Pak Majelis. 206. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lihat dari DPT? 207. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG DPT. 208. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. DPT ditempel dimana itu? 209. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Di muka rumah, ada rumah, Pak Majelis. Di situ pun ada ditempel, Pak Majelis. 210. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, di depan TPS nya? 211. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 212. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada ditempel DPT nya? 213. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada, Pak Majelis. 214. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara bagaimana tahu dia tidak terdaftar di DPT, selain mengecek didaftar, kan harus tahu namanya ini? 215. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
25
Karena nama-nama di sana Pak Majelis, bisa kami tahu semua, Pak Majelis. 216. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Misalnya saya ini Pak Akil Hutahuruk misalnya ada di DPT situ,
kan banyak Hutahuruk yang lain, tapi Saudara tidak tahu nama saya, kan harus Saudara tanya dulu, “Saudara ini siapa?” 217. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ini langsung kami tanya, Pak Majelis. 218. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kepada 5 orang itu? 219. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kepada 10 orang, Pak Majelis. 220. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jawabnya apa? 221. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jawabnya, “kami yang disuruh kepala desa”, katanya. 222. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Ooh yang suruh kepala desa? 223. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kepala desa, Pak Majelis. 224. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kepala desa di tempat TPS itu? 225. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 226. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
26
Di tempat Saudara itu? Di TPS 1 itu? 227. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 228. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang suruh kepala desa? 229. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kepala desa. 230. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jawaban mereka itu ya? 231. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 232. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus, setahu Saudara itu apa kerja 10 orang itu? Orang dari desa mana itu? 233. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Orang dari kabupaten lain, Pak Majelis. 234. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dari kabupaten lain. Dari kabupaten mana itu? 235. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kabupaten Samosir, Pak Majelis. 236. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Samosir. Berbatasan dengan Dairi? Perbatasan itu?
27
237. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Perbatasan Dairi, Pak Majelis 238. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dekat dengan desa itu? 239. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Dekat, Pak Majelis. 240. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dari Kabupaten Samosir? Terus dia datang ke Dairi, disuruh Kepala Desa, disuruh memilih? 241. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 242. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Harusnya ditangkap itu rame-rame, ada Polisi, kenapa kok bisa jadi dibiarkan lolos begitu? 243. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kami tidak tahu undang-undangnya, Pak Majelis. 244. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Bukan tahu dan tidak tahu undang-undang. Bapak tahu ini warga di sana, tidak terdaftar di DPT, Saudara lapor kepada Panwas, itu kesalahan berat itu. Orang yang menggunakan, dia pakai bawa kartu pemilih juga? Atas nama siapa Saudara cek? 245. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bawa kartu pemilih, Pak Majelis. 246. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Atas nama siapa? Atas nama dirinya sendiri atau nama orang lain? 247. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
28
Atas nama dirinya sendiri, Pak Majelis. 248. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Wah, bagaimana bisa dapat itu? 249. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Itu kami tidak tahu, Pak Majelis. 250. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tapi menurut dia atas perintah kepala desa? 251. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kepala desa sama orang TPS. 252. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Orang TPS? 253. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 254. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lalu setelah itu Saudara tidak mengecek kepada kepala desa, “apa benar ini Saudara yang suruh?” 255. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Langsung di hadapan di TPS, Pak Majelis, saya langsung mohon kepada kepala desa, saya tanya kepala desa, “ini siapa kepala desa?”, saya bilang. “Ini tidak penduduk desa sini Pak Kepala Desa, tunjukkan rumahnya sama saya, tunjukan identitasnya ini orang sepuluh ini dimana tempatnya!”, saya bilang sama kepala desa. 256. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apa jawabnya? 257. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
29
“Ini kawan kita” katanya, Pak Majelis. 258. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus Saudara jawab apa setelah dia bilang kawan kita? 259. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jadi apalagi yang saya bilang, Pak Majelis, daripada ada kerusuhan saya bilang soalnya saya, “ini keluar kami minta keluar”, masyarakat minta keluar dari TPS yang 5 lagi. 260. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Keluar dia? 261. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Keluar, Pak Majelis. 262. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi Saudara menghindari untuk tidak ribut ya? 263. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 264. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Suara yang sudah menusuk 5 itu diapakan? 265. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Dimasukkan, dihitung, Pak Majelis. 266. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kan Saudara protes itu tidak sah, orang lain yang milih di sana. Bagaimana kok cuman protes gitu aja, surat suaranya harus dikeluarkan, yang 5 itu tidak benar itu?
267. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jadi bagaimanalah kami bilang Pak Majelis, begitulah kami di desa kami, jadi kami orang (…)
30
268. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Di samping Saudara kan tadi kan saya bilang ada pasangan calon yang lain, ada pengawas Pemilu, ada petugas Pemilu, ada kepala desa, masa sekongkol semua itu? 269. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya sekongkol, Pak Majelis. 270. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tahu sekongkol ya? 271. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tahu sekongkol. Saya jelas bilang bahwa si kepala desa kami dan PPS kami adalah sekongkol dengan nomor 2, karena kami sering diarahkan untuk memilih orang nomor 2. 272. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Orang nomor 2 itu siapa maksudnya? 273. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Johnny Sitohang. 274. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Bakal calon atau pasangan nomor 2 atau pasangan nomor berapa maksudnya? 275. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Pasangan nomor 2, Pak Majelis. 276. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Bukan orang nomor 2, maksudnya kalau orang nomor 2 itu wakil bupati bisa jadi kan? 277. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
31
Iya, Pak Majelis. 278. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi pasangan nomor 2? 279. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 280. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sering disuruh milih itu maksudnya gimana? 281. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Untuk memilih si John Pas, pasangan yang (…) 282. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak, yang ngomong itu kepala desa? 283. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kepala desa sama orang TPS. 284. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, tapi kan orang TPS itu kan baru hari itu ada, kalau seringsering dia ngomong bagaimana dia ngomong, kalau kepala desa ya mungkin karena ada kepala desa di situ? 285. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kalau kepala desa ada bilangnya kalau tidak (...) 286. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Siapa namanya kepala desanya, Pak? 287. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG El Jhon Sitanggang, Pak Majelis. 288. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
32
El Jhon Sitanggang nanti kita undang, panggil kesini! 289. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 290. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Panwasnya Pak Kepala Desanya untuk mengkonfrontir keteranganya? 291. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 292. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi setelah itu tidak ada proses apapun? 293. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tidak ada proses apapun. 294. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pemilihan berlanjut? 295. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Berlanjut, Pak Majelis. 296. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Itu kejadian jam berapa? 297. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kira-kira jam 11, Pak Majelis. 298. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jam 11. Ramai orang di TPS itu? 299. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
33
Ramai orang Pak Majelis, belum ada yang pulang Pak Majelis. 300. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, kira-kira berapa banyak ramai itu? 301. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 350 orang, Pak Majelis. 302. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Semua tumpah di situ duduk di situ semua? Cukup? 303. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 304. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berdiri apa duduk? 305. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Duduk dan ada orang berdiri Pak Majelis karena di sana tidak ada bangku-bangku. 306. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi setelah itu pemilihan berlanjut? 307. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Berlanjut, Pak Majelis. 308. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Siapa yang menang di TPS 1 Desa Parbuluhan itu? 309. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Johnny Sitohang, Pak Majelis. 310. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
34
Dapat suara berapa dia? 311. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 9 lebih, Pak Majelis. 312. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Menangnya 9 saja? Selisih angkanya 9? 313. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 314. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, menang tipis aja itu ya? 315. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Iya, Pak Majelis. 316. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya menang tipis aja itu ya dengan pasangan yang sekarang Pemohon, jadi imbanglah menang 9 angka? 317. SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 9 angka, Pak Majelis. 318. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Cukup? Baik. Saksi kedua, Saudara Sihar Hutahayan ya, pertanyaannya sama, apa yang Saudara ketahui? Coba ceritakan! 319. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Terima kasih untuk Majelis Hakim yang kami muliakan. Nama saya Sihar Hutahayan, saya penduduk Kecamatan Simpatnempu Desa Sosolotung, saya bekerja sebagai pengolah data di Tim Pemenangan Parlemen dan Budiman. Jadi pada tanggal 5 Desember saya menerima DPT putaran kedua dari seorang anggota Komisi Pemilihan Umum. Kemudian langkah pertama yang saya lakukan adalah menjumlah total DPT pada putaran kedua dimana di situ ada
35
pertambahan jumlah sekitar 3000 lebih dari DPT putaran pertama. Kemudian saya coba meneliti data-data yang saya terima melalui proses dengan mensortir saya temukan banyak sebuah aplikasi Excel ditemukan NIK kosong, karena setelah saya bicara-bicara sepengetahuan saya bahwa pemilih yang sah sebagai pemilih Pilkada putaran kedua adalah orang yang mempunyai NIK dimana NIK itu adalah nilai hukum sebagai warga Kabupaten Dairi. Kemudian saya mencari NIK-NIK ganda dengan menggunakan program Excel juga, dengan mensortir kemudian saya banyak temukan seperti NIK ganda yang paling banyak yang saya temukan, itu di Kecamatan Brampu. 320. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kecamatan…? 321. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Brampu. Itu sekitar 468. 322. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu NIK ganda ya? 468? 323. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kemudian total dari NIK kosong itu sekitar 24.968 dari se Kabupaten Dairi. 324. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Iya. 325. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Dan juga yang mau saya sampaikan NIK itu menurut saya, sepengetahuan saya, NIK itu adalah unik dimana NIK itu hanya dipunyai oleh satu orang. Kenapa terjadi seperti contohnya di Brampu ini ada yang mempunyai NIK ganda sebanyak 468. 326. KUASA HUKUM TERMOHON Majelis Hakim yang mulia. Keberatan! Itu adalah penilaian, itu adalah penilaian, Yang Mulia. 327. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
36
Diteruskan! NIK unik dipunyai 1 orang, lalu kemudian di Brampu apa yang Saudara ketemukan? 328. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Yang saya temukan yaitu sekitar 648 NIK ganda. 329. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, betul ya 468 NIK ganda, lalu kemudian Saudara katakan ada yang di Brampu itu apa? 330. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Itu saya ketemukan NIK gandanya, Majelis Hakim. 331. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 1 orang di Brampu itu NIK gandanya berapa? 332. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ada yang sampai 2, rata-rata maksimal 2, NIK sama dengan nama yang berbeda, dan tanggal lahir yang berbeda. 333. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Terus! 334. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Demikian, Bapak Hakim. 335. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya baik, Saudara selaku pengolah data, Saudara juga turut memilih? 336. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ya, saya turut memilih. 337. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dimana?
37
338. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Di Kecamatan Siempatnempu. 339. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di TPS berapa? 340. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Di TPS I. 341. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di desa apa dan kecamatan apa? 342. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Sosorlontung, saya di sini di Sosorlontung (…..). 343. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tunggu dulu, Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempatnempu. 344. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Sosorlontung dan Kecamatan Siempatnempu. 345. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, apalagi yang Saudara mau tambahkan? 346. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Yang mau saya tambahkan, ketika itu saya menanyakan dimana saya bisa pada putaran I saya tidak ikut untuk mencoblos, kemudian saya tanya “gimana ini?” Kebetulan ini Amang Guru saya. Saya tanya, “bagaimana Among Guru saya mau ikut putaran II dan kebetulan saya sehari-hari di Sidikalang, jadi saya di Sidikalang saya tidak sempat untuk pulang ke rumah”, jadi saya bilang “tolong uruskan dulu, saya terlalu banyak data yang saya harus proses di kantor Tim Pemenangan Parlemen dan Budiman!”, “tolong uruskan!” Kemudian saya coba telepon-telepon lagi, dibilang tidak bisa dan tidak tahu, sepertinya seperti di (…..)
38
347. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. TPS I?
Saudara Saksi, yang penting Saudara mencoblos dan memilih di
348. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ya, kalau menurut undang-undang saya harus mencoblos di sana, kemudian saya coba pada putaran II sepertinya dipersulit untuk mendapatkan kartu suara. 349. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Akhirnya Saudara dapat kartu suara? 350. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya tidak dapat. 351. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu bagaimana Saudara bisa mencoblos? 352. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya tidak mencoblos, saya cuma menurut undang-undang saya harusnya mencoblos di sana. 353. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan, bukan itu yang kita tanyakan. Apakah Saudara pada akhirnya mencoblos? 354. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Tidak, Pak. 355. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi putaran I dan ke II tidak? 356. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Tidak, Pak. 357. HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum.
39
Katanya putaran II saja, mencoblos. Tapi katanya memilih di TPS I? 358. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ya. Kalau dari keluarga kan di TPS I. 359. HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Bukan keluarga, Saudara sendiri itu dimana mencoblos? Kenapa bilang tadi “saya mencoblos di TPS I”. 360. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Maaf, ini kesalahan saya, Majelis Hakim. 361. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara sudah disumpah ya, ingat saja nanti. Jadi Saudara tidak mencoblos atau tidak memilih? 362. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya tidak mencoblos dan tidak memlih. 363. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak memilih baik putaran I maupun putaran II, karena Saudara dipersulit untuk mendapatkan surat DPT itu atau surat suara ya? 364. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Bagaimana Pak Hakim? 365. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara tidak mencoblos baik putaran I maupun putaran II? 366. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Betul, Pak Hakim. 367. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara dipersulit untuk mendapatkan kartu suara dan apalagi?
40
368. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Dan juga saya adalah sebagai Tim Quick Count Pemenangan dari Parlemen dan Budiman. 369. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Tim Quick Count. Jumlah 3000 lebih dari putaran I jadi NIK pertambahan jumlah pemilih lebih dari 300 dari putaran I? 370. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN 3000 lebih. 371. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Nah sekarang putaran I berapa jumlah pemilih? 372. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Putaran I sekitar 181.000, lalu pada putaran II sekitar 184.000 373. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada lagi yang ingin Saudara kemukakan? 374. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Tidak ada, Pak Hakim. 375. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak ada. Silakan, Pak Akil. 376. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara Saksi Saudara Sihar Hutahayan, Saudara ini penduduk Dairi atau Sidikalang? 377. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Penduduk Dairi, Pak.
41
378. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara terdaftar di DPT? 379. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya kebetulan saya kuliah di Medan. 380. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sudah berapa lama kuliah di Medan? 381. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kebetulan sudah 11 tahun begitu, Pak. 382. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berarti Saudara sudah penduduk Medan begitu ya, sudah punya KTP di Medan? 383. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN KTP di Medan tidak ada, Pak. 384. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tapi Saudara tidak terdaftar di DPT di Dairi? Kalau 11 tahun diperpanjang tidak KTP nya? 385. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Tapi saya ada KTP di Dairi. KTP diperpanjang, Pak. 386. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sekarang anda bawa KTP nya? 387. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ada, Pak. 388. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apakah masih penduduk Dairi? Bukan Medan?
42
389. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ya, Pak. 390. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sering pulang tapi? 391. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya kebetulan jarang pulang Pak, karena part time di Medan Pak, bekerja. 392. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Bekerja di Medan. Pada saat putaran I Saudara ada di Dairi? 393. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Putaran I ada Pak. 394. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Putaran kedua juga ada? 395. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Putaran kedua juga ada. 396. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Setelah Saudara menemukan NIK ganda itu apa yang Saudara lakukan? 397. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya lakukan kepada pimpinan kantor Tim Pemenangan Parlemen dan Budiman. 398. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apakah setahu Saudara atau sepengetahuan Saudara ada keberatan tidak dari Tim Pemenangan Parlemen dan Budiman ini? 399. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN
43
Saya hanya menyerahkan laporan yang saya kerjakan Pak, itu kemudian mereka yang proses. 400. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saya tanya, Saudara tahu tidak, ada keberatan dari Tim Parlemen dan Budiman? 401. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Itu saya kurang tahu, Pak. 402. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara tidak tahu. Saudara menggunakan mengecek itu didasari atas apa? Menemukan NIK ganda itu didasari atas apa? Melalui apa, metode saya tahu Excel, apa yang Saudara gunakan dengan Excel itu? 403. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya mencoba mensortir dari pertama adalah dari kesamaan NIK. 404. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak, maksud saya data itu data apa yang Saudara gunakan? 405. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Data DPT putaran II. 406. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. DPT putaran II seluruh kabupaten? Berapa kecamatan? 407. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN 15 kecamatan, lalu kemudian saya sortir per kecamatan. 408. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Itu 24.968 itu akumulasi? 409. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN
44
Ya betul Pak, NIK kosong itu Pak. 410. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kalau 24.098 terjadi NIK ganda (….)? 411. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Itu 24 NIK kosong, Pak. 412. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. NIK kosong. Berarti tidak pakai NIK ya? Artinya kalau nggak pakai NIK berarti nggak ada KTP nya. 413. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kalau itu saya kurang tahu Pak, yang betul. 414. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kan NIK itu bisa diketahui dari KTP nya? 415. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Iya betul, Pak. 416. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak mungkin saya ada NIK tapi tidak ada KTP, kan begitu. Kalau misalnya 24.000 itu adalah NIK kosong itu adalah pemilih terdaftar tetapi tidak mempunyai KTP. Lalu Saudara melakukan dengan metode Excel itu berapa hari sebelum pelaksanaan putaran II? 417. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN 5 hari, Pak. 418. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. 5 hari sebelum putaran II? 419. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Iya.
45
420. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kenapa pengecekan?
lama
sekali?
Kenapa
tidak
putaran
I
dilakukan
421. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kebetulan saya sudah melapor (…) 422. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kebetulan di situ kami hanya membuat, saya kebetulan di situ lagi sibuk dalam membuat (…..) 423. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya artinya putaran I itu tidak dilakukan pengecekan, hanya putaran II, 5 hari menjelang putaran II, kan begitu. Jadi tidak susahsusah menjawabnya, saya hanya bertanya putaran I dilakukan pengecekan atau tidak? Nah kemudian itu di kecamatan yang 468 itu 1 orang menggunakan 2 NIK di Kecamatan Brampu? 424. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ya betul, Pak. 425. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Itu berapa kampung di Kecamatan Brampu itu? Atau berapa TPS lah kalau susah kampungnya? 426. SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kalau bisa saya buka laptop, Pak. 427. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Silakan buka saja! Karena Saudara ini mengecek, jadi kita mau tahu juga metode pengecekannya supaya bisa jelas, begitu. Saudara Termohon Prinsipal, apakah dari DPT itu memang ada yang tidak mempunyai KTP, sepengetahuannya? 428. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si.
46
Terima kasih Pak Hakim. Kami tidak melihat KTP atau tidak, yang penting syarat pemilih sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-undang adalah yang berumur 17 tahun, sudah atau pernah kawin, tidak secara terus menerus 6 bulan berada di daerah Kabupaten Dairi berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan oleh pihak yang terkait. Demikian Pak. 429. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, data potensi pemilih itu kan dari dinas kependudukan, kemudian Saudara up date lagi, diturunkan dalam bentuk TPS. Nah sebelum dijadikan DPT, apakah data itu Saudara kembalikan lagi ke dinas itu atau memang kewenangan Saudara saja? 430. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. DPS kita umumkan di seluruh TPS untuk dimutakhirkan. 431. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Untuk pemutakhirannya? 432. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Jadi pada prinsipnya kita umumkan agar masyarakat boleh melihatnya dan memutakhirkan, memprotes serta memperbaiki DPS sehingga kita tetapkan jadi DPT. 433. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, kita paham itu. Dari DPS ke DPT terjadi perubahan angka? 434. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Iya betul, Pak. 435. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tapi itu kan tahapan sebelum putaran I kan? 436. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Baik putaran II juga kita mengadakan pemutakhiran data, karena yang berumur 17 tahun pada tanggal hari H putaran II harus juga ikut.
47
437. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada penambahan berapa? 438. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ada sekitar 3000 lebih, Pak. 439. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Penambahan 3000 lebih dari putaran I? 440. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Betul, Pak. 441. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi ada up date data baru, dari putaran I ke putaran II itu sekitar 3000 ya, ada yang sudah pensiun dari TNI bisa memilih, ada yang sudah berusia 17 tahun, ada juga yang sudah meninggal, kira-kira begitu? 442. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Betul Pak Hakim, dan yang belum tercatat putaran I apabila melapor kepada PPS. 443. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lalu, penambahan 3000 dari 181 Putaran I, nah berarti putaran ke-II berapa pemilih? 444. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. 184.747 putaran II, 181.443 putaran I. 445. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Berapa total TPS semuanya? 446. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Total TPS semuanya 650. 447. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
48
650 TPS? 448. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Betul, Pak Hakim. 449. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dari 184.000 itu suara sah berapa? Suara sah dan tidak sah ada berapa? 450. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Suara sah 132.209, lalu suara tidak sah atau rusak 1.853, Pak Hakim. 451. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Suara tidak terpakai itu termasuk suara tidak sah juga? Tidak? 452. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Tidak, Pak. 453. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berapa yang tidak terpakai? 454. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Yang tidak terpakai (…..). 455. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Beginilah, kita ulangi lagi. Dari 184.740 ditambah 2 ½% berapa surat suara yang Saudara keluarkan? 456. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Surat suara yang dikeluarkan 190.000. 457. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang terpakai, ditambah yang rusak (…)
49
458. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ditambah yang tidak sah 133.786 Pak Hakim. 459. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi suara sah ditambah suara yang tidak sah dan rusak itu total berapa? Kan itu pemakaian surat suara itu. Kan suara sah 132.209, yang tidak sah 1.853, nah yang tidak terpakai berapa? Susah nyarinya ya? Harusnya berita acara kan? Surat suara yang tidak terpakai kan di berita acara itu. 460. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. 55.573 Pak Hakim. 461. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. 55.573 ya. Mahkamah ini menghitung juga Pak, oleh sebab itu kita minta DA1-KWK nya minimal di 15 kecamatan itu semuanya harus diserahkan ke Mahkamah. Kalau susah C1-KWK nya mungkin terlalu banyak. 462. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Bahkan C1-KWK dari 650 TPS kami persiapkan, Pak Hakim. 463. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berapa banyak itu? 464. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Rangkap 12 dari 650 TPS siap, Pak Hakim. 465. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jumlahnya berapa banyak kira-kira kalau dibawa kesini? Kalau 6 kardus berapa koli ukurannya? 466. TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Sekitar 15 kg setiap kardusnya Pak Hakim, jadi masih bisa. 467. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
50
Kita sekitar 10 container waktu presiden itu datang kesini tidak apa-apa. Kalau memang ada bukti lengkap, karena ini kan soal selisih penghitungan nanti yang akan menjadi soal. Kita akan menghitung sendiri juga, sebab dari pengalaman yang berperkara di sini faktanya ternyata dihitung dari 23 kecamatan, 19 kecamatan, selisih berbeda semuanya. Kalau salah 1 kali itu mungkin masih masuk akal, salah transfer katanya datanya, tapi kalau sudah 19 kecamatan salah kan itu sudah berat. Oke, ya cukup ya. Ke Hutahayan. 468. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Sekarang kita ke Pak Simanjuntak, coba ceriterakan! 469. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Selamat siang Majelis Hakim yang kami hormati. Saya Suparman Simanjuntak, penduduk Kotamadya Bandung. Keberadaan saya di Dairi pada masa Pemilu kepala daerah kebetulan saya ada pekerjaan yaitu pengelolaan jaringan internet di Kabupaten Papua Barat dan saya tinggal sementara di Kota Sidikalang yaitu ibukota Kabupaten Dairi. Dari Tim Pemenangan hubungan saya dengan Pemilu ini, dari Tim Pemenangan Parlemen Sinaga dan Budiman Simanjuntak saya dimintai tolong untuk membantu tim tersebut mengolah data sebab dari informasi yang saya dengar dari mereka bahwa di sana ditemukan nama ganda dan NIK ganda. Saya kemudian bergabung dengan tim ini, dan ikutan mengolah data. Nah di situ saya temukan ada NIK yang sepertinya tidak…., bagi saya jadi ceriteranya begini Pak Hakim. “Dalam NIK itu saya ketahui ada kode provinsi, ada kode kabupaten, ada kode kecamatan, ada tanggal lahir, dan nomor register per hari, tetapi yang saya temukan di NIK yang ada di DPT tersebut, NIK itu sepertinya tidak mengikuti aturan ini, dimana ada kode provinsi, ada kode kabupaten, ada kode kecamatan tetapi tidak ada tanggal lahir. Nah kalau dilihat dari NIK yang tercantum di yang saya temukan yang saya sebut dengan NIK bermasalah ini dari tanggal lahir, dari kode yang 6 digit tanggal lahir itu, itu lahir pada bulan 20 dan tahun 1900 karena akhirnya itu di akhiran tahunnya itu ada kosong-kosong. Misalnya dia tahun 90 seharusnya dia itu sembilan kosong, tapi ini adalah kosongkosong, berarti yang punya NIK tersebut lahir pada tahun 1900 dan saya lihat di kolom tanggal lahir si pemilih ini ternyata dia lahir misalkan tahun 73, tahun 81, jadi tidak mengikuti 81 ataupun 73 ini, sehingga saya sebut itu NIK bermasalah, dan itu kami temukan lebih dari 6000. Untuk angkanya, angka jelasnya saya kurang tahu karena kebetulan saya hanya membantu bagaimana tim ini dapat dengan secepatnya menemukan NIK-NIK bermasalah dan NIK yang ganda dalam daftar DPT tersebut. Demikian yang bisa saya sampaikan, Pak Hakim.
51
470. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana sampai terjadi NIK bermasalah itu menurut Saudara? 471. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Seperti ini Pak Hakim, seperti saya lahir pada tanggal 18 Februari 1975, jadi dalam NIK yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kotamadya Bandung, di KTP saya adalah 10 kode provinsi, 50 kode kabupaten atau kotamadya, 06 kode kecamatan, 180275, itu ada tercantum, tanggal lahir saya ada tercantum di NIK saya. Tetapi NIK yang saya sebut bermasalah di daftar pemilih tetap di Kabupaten Dairi itu dia lahir misalkan tahun 1973 tetapi dia ini di tahun kelahiran di NIK tersebut berakhiran 00 berarti tahun 1900 bukan tahun 1973. Dan yang lebih mengherankan lagi Pak Hakim, dari satu kecamatan tersebut, bisa lahir pada tanggal yang sama itu sampai 300 ataupun 400 orang, karena itu nomor register yang di belakang itu pada umumnya itu adalah 0001 atau 0002 tetapi ini ada yang sampai angka 0347 misalnya. Berarti pada hari tersebut, pada tanggal yang sama ada lahir sekitar 347 orang di situ. Itu yang terlihat dari NIK tersebut, dan kalau yang saya tahu kalau misalkan sudah ikut memilih berarti punya KTP, atau sudah berumur 17 tahun punya KTP. Sedangkan kalau sudah masuk data di kependudukan itu, itu secara otomatis secara nasional NIK itu akan ter generate sendiri sehingga secara nasional setiap orang yang sudah memiliki KTP itu dari seluruh Indonesia itu tidak ada yang sama Pak Hakim, begitu yang saya tahu tentang NIK, karena itu ada undang-undangnya tentang kependudukan, bahwa setiap orang yang memiliki NIK itu unik, berarti tidak ada yang sama, nah kalau sudah masuk di kependudukan (....) 472. HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. Bapak, Bapak tidak tahu bahwa ada Permendagri yang mengatur mengenai kode untuk tanggal lahir kalau NIK, dalam NIK itu katanya ada Permendagri yang menyatakan, tadi Bapak mengatakan nomor tanggal yang sama itu tanggal berapa? 473. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Kalau... maksudnya begini Bu Hakim.. kalau di akhiran si NIK ini misalkan itu adalah nomor register, nomor register yang lahir pada misalkan yang lahir pada hari itu ada 4 atau 5 orang, berarti di belakangnya dia 0005, kosongnya 3 kali paling belakang itu lima. 474. HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum.
52
Jadi jumlahnya berapa yang sama? 475. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Untuk yang ketemu yang sama saya kurang tahu persis, tapi di belakang itu yang agak mengherankan ada sampai 347 di belakang, 3 digit di belakang itu ada angka 347. 476. HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. 347. Kalau kita lihat tanggal lahir itu kemudian dia lahirnya tanggal berapa bulan berapa? 477. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Kalau di... sebentar saya buka Bu Hakim... contoh ini ada yang saya temukan di Kecamatan Brampo yaitu dengan NIK 12 11 14 20 03 00 00 10 nah ini berurutan sampai dia di 0203 itu di Kecamatan Rampo sendiri. Ini berurut di daftar DPT tersebut berurut, ada yang sampai 24 kemudian loncat dia sampai 200an. Di bawahnya ada NIK kosong. 478. HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. Jadi tidak sama tanggal lahirnya, misalnya 01 07? 479. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Di sini yang kami temukan tanggal lahir tidak tercantum terkadang. 480. HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. Justru tanggal lahirnya yang tidak tercantum? 481. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Tidak tercantum Ibu. Tetapi dia hanya tempat lahir, misalnya lahir di Karing, atau lahir di Sidikalang atau lahir di Batu Kapur, tetapi tanggalnya tidak dicantumkan, sehingga untuk menentukan bahwa ini wanita ataupun laki-laki kita tidak bisa tentukan, karena kalau yang saya tahu di NIK tersebut tanggal lahir ditambah 40 itu menandakan dia jenis kelaminnya wanita, kalau di NIK tersebut. Kalau laki-laki dia langsung tanggalnya, misalnya saya tanggal 18 lahirnya, di NIK saya itu tanggal 18 tetapi kalau misalkan saya perempuan, saya lahir tanggal 18 harus ditambah 40 jadinya 58 02 75 itu harus tercantum kalau saya wanita.
53
482. HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. Soalnya pernah ada kasus seperti ini, dikatakan bahwa kalau orang tidak tahu tanggal lahirnya maka haruis diberikan angka 01 07 jadi 1 Juli begitu, dan itu banyak sekali. Tapi ini justru tanggalnya nggak ada ya, yang ada tahunnya. 483. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Tidak Ibu, seharusnya memang begitu. 484. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada lagi keterangnnya, Saudara Simanjuntak? 485. SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Sudah, saya rasa cukup, Pak Hakim. 486. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik. Saudara Maruba Lumban Gaol! 487. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Majelis yang terhormat, nama saya Maruba Lumban Gaol, alamat Dusun Paranginan, Desa Soban, Kecamatan Sumpaknempu, Kabupaten Dairi. Saya sebagai pemilih di TPS 4 Desa Soban, yang perlu saya sampaikan di sidang Mejelis yang terhormat ini adalah pada hari Senin tanggal 8 bulan 12 2008 kami sedang berada di Warung Tuak milik Elismen Sitanggang, pada pukul 10 malam di mana Lekson Situmorang salah satu TS Jhon Pas nomor urut 2 memaksa saya untuk memilih Jhon Pas. Saya tidak mau. 488. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memaksa untuk...? 489. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Memilih Jhon Pas. 490. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memilih...?
54
491. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Jhon Pas. 492. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa itu? 493. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Pasangan nomor 2. 494. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Ohh pasangan nomor 2. Memilih pasangan nomor 2? 495. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Majelis. Saya tidak mau atas paksaan Elekson Situmorang, gara-gara saya tidak mau memilih Jhon Pas (...) 496. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara dipaksa Situmorang? 497. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Mejelis. 498. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Iya...? 499. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak. 500. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Lah ini Situmorang yang pertama ini? Bapak ini? Bukan? 501. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Bukan, Pak Majelis.
55
502. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh bukan itu yang paksa, itu namanya Situmorang juga, Marlundus Situmorang bukan? 503. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Bukan, Pak Majelis, Elekson Situmorang, Pak Majelis. 504. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini orang baik-baik ini, ya, Marlundus ini orang baik-baik ini, pemuka masyarakat di sana. Tapi ini Situmorang apa ini dia punya namanya ini?... apa...? 505. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Elekson Situmorang, Pak Hakim. 506. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Elekson,,,,, Elekson atau Alekson? 507. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Elekson. 508. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Elekson... itu yang memaksa Saudara?... diikat tangannya? 509. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Bukan, Pak Hakim. 510. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Diikat mulutnya? 511. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Bukan, Pak Hakim. 512. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
56
Oh ndak... jadi dipaksa bagaimana? 513. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL ”Kau harus milih nomor urut dua!” 514. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coba bahasa Batak sedikit, ini pinter bahasa Batak ini Pak Akil ini. 515. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
”Ko ikon memilih nomor dua noho!”
Dia bilang begitu sama saya Pak Hakim, jadi gara-gara saya
nggak mau Pak Hakim, dia memaki-maki saya dan mengancam saya. Jadi atas (...)
516. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana ancamannya? 517. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL ”Kau kalau nggak milih nomor dua kau nanti awas kau ya!” dia bilangnya begitu sama aku, Pak Hakim. 518. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi dia tidak bilang anjua saya anjua tidak? 519. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tidak, Pak Hakim. 520. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Ohh ndak ndak ya... Elekson Situmorang, mengintimidasi,
memaksa Saudara. Saudara tidak pilih itu pasangan nomor 2? 521. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Bukan sempat saya memilih, Pak Hakim. Saya lanjutin dulu kesaksian saya, Pak Hakim. 522. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
57
Kamu memilih yang mana? 523. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Nggak memilih, Pak Hakim. 524. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kenapa? 525. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Karena saya dipukul sama anggotanya Elekson yang namanya Bischer Situmorang, Pak Hakim. 526. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa? 527. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Bischer Situmorang. 528. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bischer Situmorang. Dipukul? Masuk rumah sakit? 529. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Masuk rumah sakit, Pak Hakim. 530. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berapa hari? Di opname? 531. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Nggak sampe di opname Pak Hakim, inilah tandanya Pak Hakim. 532. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oooo tandanya biru ya, atau kau cat-cat sendiri ndak? Biru,
berapa kali dipukul?
533. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
58
Sebanyak 3 kali, Pak Hakim. 534. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 3 kali, langsung kena ini. 535. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Pipi yang pertama paha dua kali, Pak Hakim. 536. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kalau paha tidak ada persoalan ya, main paha tidak apa-apa tapi ini yang bahaya ya, kau tidak silat dia main karate? Ndak pernah belajar karate, yudo? Oo begitu. Jadi hari itu Saudara tidak memilih? 537. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tidak, Pak Hakim. 538. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Karena di rumah sakit? 539. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Ya, Pak Hakim. 540. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Karena kamu di rumah sakit sehingga kamu tidak memilih. Saudara cinta pada paket nomor berapa? 541. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Nomor 4, Pak Hakim. 542. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oooo nomor 4 ya. Karena tidak ada hilang satu suara ya? 543. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya Pak Hakim, 2 sama istri saya Pak Hakim. 544. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
59
Oo, 2 sama istrimu. Saya kira belum ada istri masih muda sekali ini, umur kamu 17 tahun? 545. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Nggak Pak Hakim, 27 tahun Pak Hakim. 546. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dengan istri juga tidak jadi memilih? Ada lagi keterangannya? 547. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Nggak ada lagi, Pak Hakim. 548. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. SituBischers Situmorang, Elekson Situmorang, itu dipukul sebelum Pemilukada? 549. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 550. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berapa hari jaraknya? 551. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tanggal 8 pas malam Selasa. 552. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Malam Selasa. 553. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dipukul itu? Pemilukadanya tanggal 9? 554. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tanggal 9, Pak Hakim. 555. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
60
Saudara dipaksa itu di Lapo Tua itu? 556. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 557. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lagi mabok nggak? 558. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Nggak, Pak Hakim. 559. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus dipukulnya dimana? 560. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Ceritanya gini Pak Hakim (…) 561. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nggak, dimana, dipukulnya dimana? 562. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Di rumah saya, Pak Hakim. 563. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oo di rumahmu? 564. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 565. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oo itu bahaya itu penyerangan ke rumah itu, terus keluargamu
diam saja?
566. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
61
Pas pula istri saya di tempat orang tua saya, Pak Hakim. 567. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oo kamu lagi sendirian di situ? 568. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 569. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Begini, itu yang dia memaksa pertama yang di Lapo Tua itu tanggal berapa itu? 570. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tanggal 8 Desember, Pak Hakim. 571. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tanggal 8? 572. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Pukul 10 malam. 573. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pemilunya tanggal berapa? 574. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tanggal 9. 575. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tanggal 9, nah terus dipukul tanggal berapa? 576. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tanggal 8. 577. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tanggal 8. Pertama kan dipaksa?
62
578. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 579. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Waktu lagi di warung tua itu? 580. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 581. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Itu tanggal berapa? 582. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Tanggal 8. 583. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tanggal 8, Tanggal kejadian pemukulannya juga di situ atau
nggak ?
584. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Saya pulang ke rumah, Pak Hakim. 585. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Bertengkar kalian di situ? 586. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 587. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kenapa dia kok maksa suruh milih nomor 2 itu? 588. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Itulah kurang tahu saya, Pak Hakim.
63
589. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apa dia tim sukses? Apa dia hansip di desa itu? Apa dia itu Brimob? Atau apa? 590. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Salah satu tim sukses nomor urut 2, Pak Hakim. 591. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Salah satu tim sukses yang mana? 592. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Si Elekson Situmorang, Pak Hakim. 593. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang mukul tadi kan Elekson?
Si Bischer itu apa hubungannya sama
594. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Elekson anggotanya si Bischer, Pak Hakim. 595. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. ya?
Ooo jadi Elekson itu anggotanya Bischer? Sama-sama Situmorang
596. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 597. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah pada saat si Elekson itu meminta Saudara atau memaksa Saudara untuk memilih pasangan nomor urut 2 si Bischer itu ada di situ? 598. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Ada, Pak Hakim. 599. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
64
Ada? 600. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Ya, Pak Hakim. 601. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Waktu dia bilang apa suruh pilih, kamu jawab apa, maksud saya? 602. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL “Saya nggak mau dipaksa-paksa untuk memilih, saya ada hak saya untuk memilih yang di hati saya”, itu jawaban saya Pak Hakim. 603. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lalu dia marah? 604. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Marah dia Pak Hakim, 605. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dia mengancam? 606. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya Pak Hakim. 607. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Selang berapa lama itu kemudian si Beschar itu memukul Saudara? 608. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL 15 menit Pak Hakim, setelah saya pulang ke rumah 15 menit kemudian si Bischer Situmorang mendatangi saya ke rumah, Pak Hakim. 609. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dia sendirian? 610. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
65
Iya, Pak Hakim. 611. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tadi di Lapo Tuanya dia ada di situ? 612. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Ada, Pak Hakim. 613. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dia nggak ikut ngomong juga? 614. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Nggak ikut, kalau si Bischer Situmorang ini nggak ikut ngomong di Lapo Tua, Pak Hakim. 615. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tiba-tiba dia datang ke rumah langsung mukul Saudara? 616. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya. 617. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara nggak tanya “apa urusannya kau mukul aku gitu?” 618. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Disuruh si Elekson Situmorang, Pak Hakim. 619. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tadi katanya Si Elekson Situmorang tuh anak buahnya Bischer? 620. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Si Bischer anak buahnya si Elekson. 621. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
66
Oo terbalik, jadi disuruhnya si Bischer itu mukul kau di rumahmu? 622. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 623. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus kau lapor polisi nggak? 624. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Malam itu saya ke Puskesmas Gelingga, setelah dari Puskesmas Gelingga karena sektor kami di Guntur aja Pak Hakim, jadi tidak jadi kami melapor ke polisi. 625. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sektornya kenapa? 626. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Sektor kami Kecamatan Simpak Lempu di Buntur Raja, Pak Hakim. 627. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Ooo Buntur Raja. 628. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Sementara saya berobat ke Puskesmas Gelingga, Pak Hakim. 629. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berapa jauh Gelingga dari Guntur Raja itu? 630. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Kira-kira 15 kilo, Pak Hakim. 631. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi Saudara tidak melapor ya? 632. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
67
Tapi saya laporkan tanggal 10 Desember 2008 (…) 633. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. 2 hari sesudah kejadian? 634. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 635. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Di desa itu tidak ada pos polisi? Hanya di Buntur Raja itu saja? 636. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 637. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lalu sekarang diproses nggak itu ? 638. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Masih dalam proses. 639. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak ada perdamaian? 640. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Belum ada, Pak Hakim. 641. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lari dari kampung itu sampai sekarang? 642. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Sampai sekarang, Pak Hakim. 643. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nggak ada dia di kampung itu?
68
644. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL
Nggak ada setahu saya, Pak Hakim. 645. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berdarah ya mata kamu itu? Nggak? 646. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Berdarah. 647. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada visum dokter? 648. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Ada, Pak Hakim. 649. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sudah diserahkan ke polisi? 650. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Sudah, Pak Hakim. 651. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Jadi akibat itu Saudara tidak memilih? 652. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 653. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Istrimu juga nggak memilih? 654. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Iya, Pak Hakim. 655. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kenapa istrinya nggak ikut milih? Kan nggak sakit?
69
656. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Menjaga saya di rumah sakit, Pak Hakim. 657. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oo ya sudah. 658. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Ada lagi keterangannya? 659. SAKSI DARI PEMOHON : MARUBA LUMBAN GAOL Nggak ada lagi, Pak Hakim. 660. KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M. Hum. Cukup. Saudara Hulman Sinaga! 661. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Terima kasih untuk Majelis yang terhormat. Nama saya Hulman Sinaga, jabatan saya di Tim Pemenangan Parlemen Budiman sebagai manajer kemenangan dan saksi daripada pasangan nomor 4. Yang perlu saya jelaskan kepada Majelis Hakim yang terhormat di sini, saya pribadi dalam rangka pelaksanaan Pilkada mulai dari putaran pertama maupun putaran kedua saya sebenarnya sangat-sangat takut Pak Majelis Hakim. Yang saya takuti sebenarnya kok tega-teganya Ketua KPUD Dairi mengorbankan masyarakat Dairi yang tidak tahu apa-apa, Pak Hakim. Saya bilang bahwa masyarakat Dairi bukan segalanya untuk memilih salah satu kandidat bukan untuk bupati perseorangan atau pribadi, tapi yang saya tahu Pak Hakim, ini Saudara KPU (…) 662. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara di TPS mana Saudara mencoblos? 663. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Saya kalau mencoblos di TPS 7 Sidiangkat. 664. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. TPS 7 ya, desa apa itu?
70
665. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Kelurahan Sidiangkat, Pak Majelis. 666. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sidiangkat. Itu nanti mengenai pendapat KPUD itu bukan pendapat tapi apa yang Saudara saksikan, Saudara lihat, nah kalau Saudara lihat tentang perilaku KPUD silakan, tapi kalau hanya berpendapat saja tidak. 667. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Perilaku KPUD yang bisa saya saksikan sekarang pada saat tanggal 13 perhitungan rekapitulasi yang diadakan tanggal 13 Desember. 668. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Rekapitulasi bagaimana itu? 669. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Rekapitulasi putaran kedua yang mana saya diberikan surat undangan sebagai saksi dari pasangan nomor 4. 670. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya! 671. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Di sana pada saat pelaksanaan saya merasa sebagai saksi itu punya hak untuk protes, Pak Majelis. Yang saya protes begini, protokol itu pada saat acara dimulai tidak ada kata sambutan, tidak sesuai dengan tertib acara, tidak dibacakan tertib acara, langsung protokol menyerahkan ketua KPU Dairi supaya membuka acara. Jadi saya bilang, ”saya interupsi, saya interupsi, ketua KPU tidak memberikan, saya interupsi tetap saya bilang saya interupsi, saya punya hak untuk berbicara, apakah Pak Ketua KPU Dairi sudah melalui mekanisme untuk pelaksanaan rekapitulasi suara ini saya minta supaya Saudara untuk menghentikan ini, karena menurut saya tidak sesuai dengan aturan, aturan acarapun tidak sesuai”, akhirnya saya tetap ngotot untuk dihentikan dan pada saat Ketua KPUD merasa terpojok, dia langsung menyuruh keamanan polisi untuk mengamankan saya dan membawa saya keluar.
71
672. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. KPUD kepada polisi..? 673. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Meminta (....) 674. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Supaya Saudara keluar? 675. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya. 676. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara diamankan keluar? 677. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya, saya diamankan keluar. 678. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang Saudara protes itu, tentang tertib acara? 679. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tentang tertib acara dan semuanya, Pak Hakim. 680. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa semuanya itu? 681. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Mungkin pelaksanaan, dibuatkannya itu sudah kita surati.
pelanggaran-pelanggaran
yang
682. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pelanggaran-pelanggaran apa saja itu?
72
683. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Pelanggaran contohnya seperti yang saksi kita bilang, bahwa ada di sana, karena saya selaku manajernya pada saat itu Pak Hakim, terus berputar-putar ke setiap TPS. Jadi untuk menampung ini semua, saya kan melihat sendiri, bagaimana Pak Majelis, kelakuan-kelakuan mereka ini, dan saya selalu konfirmasi, tapi tanggapan dari ketua KPUD tidak ada. 684. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kapan itu pleno rekapitulasi itu? 685. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tanggal 13 Desember. 686. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tanggal 13 Desember, jam berapa itu? 687. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Jam 9. 688. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu siapa-siapa yang hadir di sana? 689. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Kalau yang hadir di situ Muspida dari Dandim 0206. 690. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Panwas ada? 691. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Panwas ada. 692. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kemudian PPK ada? 693. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA
73
PPK-nya saya kurang tahu Pak Majelis, yang jelas kalau dari pasangan nomor 2 itu lengkap, tapi dari pasangan nomor 4 sepertinya hanya saya, karena sesuai dari undangannya juga, sepertinya ditandai. 694. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada Saudara membuat memori keberatan? 695. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Saya yang membuat memori keberatan itu, saya bilang kepada kandidat, kepada pasangan supaya membuat keberatan atas dikeluarkannya saya sebagai saksi di sana. 696. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Hak Saudara sebagai saksi pasangan nomor 4, itu punya hak, ada
nggak disodorkan oleh KPUD di situ pada waktu pleno rekapitulasi itu? 697. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tidak ada, Pak Hakim. 698. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Karena sudah dikasih keluar? 699. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Karena sudah dibuat keluar, saya sudah disuruh keluar. 700. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Karena disuruh keluar berarti Saudara tidak ada lagi di tempat? 701. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tidak ada lagi. 702. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Diamankan dimana itu? 703. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA
74
Saya diamankan di Polres, karena di luar pun saya sudah dikeluarkan saya bilang saya masih menjerit, ”tolong hentikan, tolong hentikan Pak Ketua KPUD!” 704. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Polres dengan tempat rekapitulasi itu jaraknya berapa? 705. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Lebih kurang 100 meter, Pak Hakim. 706. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lumayan jauh ya 100 meter. Ada lagi yang Saudara kemukakan? 707. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Kejanggalan-kejanggalan yang saya terima Pak Hakim banyak juga seperti jadwal yang dulunya saya mempersiapkan jadwal untuk putaran kedua kan tanggal 22 Pak Hakim, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh KPUD Dairi. Ternyata perubahan yang dibuatnya itu tidak ada berita acara untuk penentuan menjadi tanggal 9. Hanya selembar kertas pemberitahuan begini Pak Majelis, kalau bisa ini saya antarkan ke depan Majelis , kalau Pak Majelis tidak berkeberatan. 708. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi itu nanti Saudara bisa serahkan kepada Pemohon sebagai bukti ya, boleh Saudara ajukan kasih Kuasa Pemohonnya ya! 709. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Terima kasih, Majelis. 710. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi non berita acara kejanggalan-kejanggalan ya?
pada
waktu
Saudara
menemukan
711. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya, Pak Majelis. 712. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
75
Apalagi? 713. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Dari sini saya menilai karena pada putaran pertama saya mengikuti acara rekapitulasi (...) 714. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan Saudara menilai, nanti Majelisnya. Saudara, apa yang Saudara tahu dan dapatkan? Informasi apa yang Saudara ketahui? 715. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Yang saya ketahui saya dapatkan informasi, saya tidak bisa membuat informasi atau mengambil informasi dari pihak KPUD Dairi selaku saya Tim Pemenangan Pasangan Nomor Empat. 716. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Saksi menghadap ke KPUD, minta apa di sana itu? 717. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Saya sering bawa, meminta data, data pemilih. 718. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu apa sikap KPUD? 719. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Sikap KPUD Dairi tidak pernah, saling melempar bola, Pak Ketua tidak di sini atau (...) 720. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak diberikan data? 721. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tidak diberikan data. 722. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apalagi?
76
723. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Sekian hanya itu saja, Pak Hakim. 724. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara pada saat.....namanya Pak Sinaga ya? Pak Hulman? 725. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya, Pak Majelis. 726. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Waktu itu Saudara diundang sebagai apa? 727. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Sebagai saksi, Pak Hakim. 728. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sebagai saksi Pasangan...? 729. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Pasangan Nomor Empat. 730. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Untuk rekapitulasi di...? 731. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Di balai budaya. 732. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, pada saat Saudara masih berada di dalam ruangan, selain Saudara, saksi pasangan calon lain hadir? 733. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Hadir, Pak Majelis.
77
734. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Hadir. Nah pada saat itu kan akan dilaksanakan namanya itu Saudara diundang dalam apa itu, sidang pleno KPUD atau apa undangannya? 735. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Sidang pleno rekapitulasi. 736. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sidang pleno rekapitulasi. Karena itu sidang pleno rekapitulasi dan Saudara sebagai saksi tentu penyelenggaranya adalah KPU itu sendiri? 737. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya, Pak Majelis. 738. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, nah pada saat pembawa acaranya menyerahkan kepada ketua KPU, iya kan begitu? 739. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya, Pak Majelis. 740. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. pleno?
Itu maka ketua KPU kan akan memimpin rapat pleno, sidang
741. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya, Pak Majelis. 742. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah pada saat itu apakah anggota KPU yang lain hadir semuanya? 743. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Hadir, Pak Majelis. 744. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
78
Hadir. Selain KPU di tingkat kabupaten yang hadir di sana dan saksi-saksi, apakah ada pihak undangan lain? Kan Saudara undangan di situ kan? 745. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya, Pak Majelis. 746. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ada undangan lain yang Saudara tahu hadir? 747. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Banyak Pak Majelis, sesuai dengan surat undangan yang diedarkan oleh KPU. 748. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang Saudara tahu banyak itu siapa, misalnya bupatinya juga hadir....? 749. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Muspida , dari Kapolres Dairi hadir Pak Marzuki, Dandim 0206 hadir, Bupati Dairi yang mewakili hadir. 750. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang terpilih ini memang bupati lama, incumbent? Bukan? Yang terpilih ini? Bukan? 751. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Bukan. 752. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pasangan Nomor Dua itu bukan bupati lama? Bukan? 753. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Bukan, wakil bupati dia itu. 754. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
79
Ooo, wakil bupati. Terus yang mewakili bupati hadir? Dari kecamatan PPK-PPK hadir? Enggak? 755. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Kalau yang namanya PPK itu saya kurang kenal, Pak Majelis. 756. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, tidak tahu ya? 757. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Karena yang saya kenal itu semua yang di kabupaten. 758. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, KPU Kabupaten lah. 759. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya KPU Kabupaten dan Panwaslu Kabupaten 760. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara protes tata cara rapat itu, apakah tata cara rapat itu sama dengan tata cara rapat pada saat putaran pertama? 761. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tidak, Pak Majelis. 762. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang tidak samanya dimana? 763. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Biasanya tata tertib acara yang kita lihat, yang biasanya dilakukan oleh pihak KPUD, kata sambutan akan dibacakan oleh protokol dan tertib acara dibacakan dulu atau kata sambutan- kata sambutan mungkin dari sini itu, kalau di sini di undangannya ini kata sambutan yang menjadi penutup semua. Jadi sepertinya ada yang saya curigai, supaya mungkin lebih cepat (...)
80
764. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sebab begini Pak, maksud saya curiga itu kan boleh saja toh, cuman kecurigaan itu kan kita juga harus punya bukti untuk meunuduh, maksud saya begini , saya hanya ingin bertanya saja karena ini adalah sesuatu, Saudara waktu putaran pertama itu juga hadir kan? 765. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Hadir juga, Pak Majelis. 766. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah itu kan juga rekapitulasi toh? 767. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Ya, Pak Majelis. 768. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Rekapitulasi sekaligus mungkin apakah penetapan langsung calon terpilih, kadang-kadang KPU ini berbeda-beda, ada yang rekapitulasi, kemudian tidak membuat penetapan calon terpilih menjadi satu ada juga begitu, tapi ketentuannya setelah rekapitulasi kalau menurut PP Nomor 6 selambat-lambatnya satu hari sudah harus menetapkan calon terpilih, kan begitu? 769. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Ya, Pak Hakim. 770. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pada saat itu yang saksi ini hadir itu rekapitulasi? 771. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Betul, Pak Hakim. 772. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kemudian saya tanya ke sana dulu ya supaya clear, supaya kita bisa merekam kejadian ini. Apakah penetapan calon terpilih itu rapat hanya pleno KPU tanpa mengundang pihak luar? Kemudian kan kalau rapat rekapitulasi itu terbuka untuk umum biasanya mengundang pihak-
81
pihak, tapi kalau penetapan mengundang pihak luar?
calon
terpilih
apakah
juga
sama
773. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Itu langsung diputuskan pada setelah selesai rekapitulasi, Pak Hakim. 774. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Selesai rekapitulasi langsung di tetapkan calon terpilih? 775. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Betul, Pak Hakim. 776. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dengan keputusan yang berbeda atau sama? 777. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Berbeda, Pak Hakim. 778. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berbeda. Artinya pihak-pihak itu hadir pada saat undangan itu masih ada di situ? 779. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Seluruhnya masih ada selain saksi pasangan nomor 2. 780. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya bukan, saya tanya mekanisme dulu saya tanya, saya belum tanya subtansinya, artinya mekanisme itu pada putaran pertama sama? 781. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Sama, Pak Hakim. 782. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Putaran kedua?
82
783. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Sama, Pak Hakim. 784. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah sekarang saya tanya kesana, Saudara kan hadir pada putaran
pertama?
785. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Hadir, Pak Majelis. 786. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Setelah rekapitulasi, langsung ditetapkan calon pemenang lah waktu itu karena putaran pertama kan karena ada dua pasangan calon, langsung ditetapkan kan dua pasangan yang terbesar itu? 787. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Ya, ada berita acaranya Pak Hakim. 788. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya saya tahu itu, itu pasti itu. Yang ingin saya pastikan, mekanisme penetapan yang pertama dan yang kedua itu Anda tadi mengatakan berbeda, di sana mengatakan sama prosesnya, tetapi yang anda protes adalah mekanisme pelaksanaan acaranya, kan begitu? 789. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Ya, Pak Hakim. 790. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. gitu?
Karena tidak ada sambutan biasanya sambutan itu terakhir, kan
791. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Sudah semuanya sebenarnya bagaimana saya mau protes Pak Hakim, karena kami dari pihak nomor 4 tidak ada lagi, sepertinya disengaja. Kalau saya keluar sendiri, itu namanya bisa-bisa saja sah atau walk out , tapi saya dipaksa keluar, dipaksa keluar jadi dari pihak kami tidak ada mengikuti, bagaimana kami tahu sama di dalam karena tidak
83
ada lagi satu orang pun anggota kami tidak ada di dalam ruangan itu, Pak Majelis. 792. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tapi kan begini Pak, Bapak kan undangan, yang punya acara itu adalah KPU, Bapak protes, kemudian Saudara atau Bapak ini dikeluarkan dari ruangan kan begitu, sedangkan acaranya belum dimulai kan begitu, apakah rekapnya sudah selesai pada waktu itu, waktu Saudara di keluarkan? Belum? 793. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Belum, Pak. 794. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah itu persoalaannya kan. Jadi selanjutnya setelah dikeluarkan Saudara tidak bisa ikut proses itu? 795. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tidak bisa, Pak Majelis. 796. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Karena Saudara dibawa ke Polres? 797. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Dibawa ke Polres, langsung diamankan, saya pada saat itu mencoba lagi untuk masuk ke dalam dari samping, datang Brimob atau Gegana itu saya ditarik, diseret, dimasukkan ke mobil Dalmas, langsung diamankan ke Polres Dairi, begitu kejadianya Pak Hakim. 798. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang berbeda putaran pertama dan putaran kedua, acaranya dari sisi acaranya apa menurut Saudara, fakta ya, jangan pendapat, tapi faktanya? 799. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Putaran pertama pada saat rekapitulasi (...)
84
800. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dimulai kan Saudara dimulai kan sudah protes nih ? 801. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Ya, dimulai, dibacakan dulu tertib acara, karena kami anggap acara itu acara kenegaraan, atau sesuatu yang resmi, dibacakan, dan itu semua melalui ditanyakan dulu, ditanya semua apakah saksi nomor ini di sini ataukah saksi pasangan ini di sini, itu yang secara jelasnya. 802. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi acaranya dibacakan oleh protokol? 803. SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Dibacakan. Di putaran kedua itu tidak ada, protokol langsung ngomong, acara langsung dimulai, silakan ketua KPU Dairi membuka acara, jadi saya terus interupsi, begitu Pak Majelis. 804. HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya sudah. Cukup. 805. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, kita melangkah kepada Sarifudin Siregar. 806. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Nama saya Sarifudin Siregar, saya ikut memilih pada putaran pertama dan putaran kedua. Saya bukanlah bagian dari Tim Sukses atau Tim Pemenangan calon nomor 4, saya adalah orang, saya adalah bagian dari sekelompok orang yang tidak terima dengan proses Pilkada yang syarat dengan manipulasi. Yang ingin saya beri kesaksian Pak, bahwa dari awal penetapan calon bupati, kami sudah tak terhitung lagi berapa kali melakukan aksi protes unjuk rasa, karena kami mendapat informasi, bakal calon bupati yang ditetapkan menjadi bupati, yaitu Jhoni Sitohang, tidak memenuhi syarat sebagaimana diamanatkan dalam peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2008 tentang tata cara teknis pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Dalam hal ini Pak, yang pasti bahwa akses data tentang biodata, tentang riwayat pendidikan calon bupati kesuluruhan sangat sulit diperoleh. 807. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
85
Dirahasiahkan? 808. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Menurut saya sangat dirahasiahkan dan itu dinyatakan oleh ketua KPU bahwa ini adalah rahasia negara, ini disampaikan di aula KPU, dihadiri Kapolres Dandim, dan kalaupun pada akhirnya kami mengetahui Jhoni Sitohang adalah tamatan SMP Parulian sebagaimana dicantumkan dalam biodata (...) 809. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tamatan apa? 810. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Tamatan SD Parulian Medan, SMP Parulian Medan, SLTA Paket C persamaan, itu kami ketahui setelah Pak Kapolres waktu itu Pak Yasirman meminta supaya ketua KPU mengambil data itu, tapi itupun Pak, yang data yang ditunjukkan hanyalah riwayat, dokumen resminya tidak ada, artinya misalnya mana ijazahnya itu tidak ditunjukkan. Yang ditunjukkan misalnya kan ada Pak, entah format apa itu, nama, alamat, pendidikan, itu saja, jadi sangat sulit (...) 811. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara protes soal apa ini? 812. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Riwayat pendidikan, Pak. 813. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oo , unjuk rasa soal riwayat pendidikan bakal calon? 814. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Jhoni Sitohang. 815. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Nah apakah KPUD memberikan biodata itu tidak? Aksi protes ini di DPR, apa di pemerintah, apa di KPUD? 86
816. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Bertahap Pak, ada yang dilakukan ke Panwaslu, ada yang dilakukan ke KPU, ada yang dilakukan ke DPR, dan terakhir kami mendapat dokumen Jhoni Sitohang (...) 817. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi keempat kali aksi protes? 818. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, Pak. 819. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kemudian protes yang terakhir apa itu? Dimana itu? 820. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Protes yang terakhir yang berhasil mendapatkan dokumen Jhoni itu dilakukan di aula Polres, itupun dengan kami memaksa supaya KPU menyerahkan dokumen calon bupati kepada Panwas. 821. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Nah sekarang di aula Polres itu Saudara kan sudah dapat data, data apa saja yang Saudara dapatkan? 822. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Maaf Pak, pada waktu itu kami memaksa KPU supaya menyerahkan dokumen calon bupati kepada Panwas, jadi kami mendapatnya melalui Panwas Pak, besok harinya. 823. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh besok harinya, besok harinya baru dapat? Dari Panwas? 824. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Iya. 825. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
87
Apa yang Saudara ketemukan itu? 826. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Kami melihat berbagai perbedaan, ada misalnya calon bupati Jhoni Sitohang, dia hanya mempunyai surat keterangan. 827. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Surat keterangan apa ini? 828. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Surat keterangan yang dibuat oleh Kepala SD Parulian Medan. 829. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh SD nya, lalu kemudian? 830. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Maaf Pak kalau bisa saya tambah, surat keterangan SD Parulian yang menerangkan dia adalah tamatan dari sana, tamatan dari SD Parulian. 831. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu ijazahnya? 832. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Tidak ada. 833. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Non ijazah, apa lagi? 834. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Kemudian kami mendapatkan salinan dari salinan surat keterangan SMP Parulian, jadi sama sekali tidak ada ijazah ataupun pengganti ijazah. 835. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Juga non ijazah, apa lagi?
88
836. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Jadi, surat keterangan dari SMP itu, SMP Parulian menerangkan Johny Sitohang diterima tahun sekian dan tamat tahun sekian. 837. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oke, lalu SMA nya? 838. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Kalau SMA nya Pak, jauh-jauh hari sudah kami dapat karena beliau memakai Paket C untuk calon wakil bupati. Terus kami terus melakukan protes termasuk misalnya ke Panwaslu Dairi, ke KPU Sumut hingga akhirnya keluar surat dari Panwaslu Dairi menyatakan KPU Dairi sudah melakukan pelanggaran terhadap atas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2008. Selanjutnya KPU Sumut juga mengeluarkan surat yang diteruskan ke KPU Pusat menyatakan bahwa KPU Dairi sudah melakukan pelanggaran dimana KPU Dairi meloloskan Johny Sitohang yang belum memenuhi syarat menjadi calon bupati. Jadi kalau bisa saya tambahkan Pak (...) 839. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini surat-surat Panwaslu, KPU Sumut, KPUD Dairi melanggar meloloskan calon ini, bakal calon ini, itu ada semua bukti-buktinya? 840. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ada Pak, dan saya juga ikut melakukan penyampaian aspirasi ke KPU Sumut menemui Pak Irham Buana, Ketua KPU Sumut. 841. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Iya, ada lagi? 842. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Kami sangat bingung Pak tentang bagaimana proses demokrasi, bagaimana pendidikan demokrasi di Dairi karena tadi akses informasi itu sangat sulit dan kami semakin bingung karena untuk Johny Sitohang itu dulu Pak, dulu calon wakil bupati. Untuk calon wakil bupati dulu periode 2004 – 2009 dia menyebut tamatan SMP Negeri 3 Medan tahun 1972. Saya kejar data itu (...)
89
843. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Nah ini protes-protes ini apakah Saudara ada semacam yang
memerintahkan Saudara yang menyuruh Saudara atau bagaimana itu? 844. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR
Sejujurnya Pak, saya tidak pernah menerima pesanan dari siapa pun. 845. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak ada pesanan. Nah itu protes itu berapa orang? 846. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Bermacam-macam Pak, ada yang kisaran 200 an lebih dan terakhir pada tanggal 12 Desember yang lewat, sehari sebelum rapat pleno, kami juga melakukan penyampaian aspirasi ke KPU Dairi tetapi pertemuan itu lucunya Pak, tidak dilakukan di kantor KPU, di pinggiran jalan, di situ kami tanyakan (...) 847. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang 200 orang, 12 Desember berapa orang itu? 848. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Sekitar 200 orang, Pak. 849. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 200 orang, orang yang sama juga? 850. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Tidak, Pak. 851. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pemimpinnya Saudara? 852. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Saya hanya juru bicara.
90
853. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Juru bicara. 854. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Penanggung jawab lapangan Malik Suwandi. 855. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 12 Desember ya. Kenapa Saudara tertarik mengenai riwayat pendidikan ini, sedangkan itu KPUD itu tentu sudah belajar tentang syarat-syarat seorang bupati dan wakil bupati. Kenapa tertarik sekali kepada itu? 856. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Pertama, yang membuat saya tertarik Pak, karena beliau ketika menjadi calon wakil bupati membuat kan ada dokumen menerangkan diri tamatan SMP Negeri 3 Medan tahun 1972. 857. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sedangkan dapat keterangan dari...? 858. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Kemudian data itu saya kejar, rupanya Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Medan mengeluarkan surat keterangan bahwa dia tidak tercatat sebagai tamatan SMP Negeri 3 Medan, jadi saya bingung Pak. 859. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak tercatat ya, Kepala SMP Negeri ya? 860. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Terus kan berarti ada yang berubah ini Pak, jadi mana yang betul? Jadi saya kira hanya dengan kalau orang untuk menjadi calon saja tidak jujur saya ragu apakah (...) 861. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apakah protes-protes Saudara ini ada tidak Saudara punya suratsurat protes itu ke Panwaslu, ke KPU ya?
91
862. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ada Pak, itu bersama teman kami bahkan prihatinnya Pak, satu orang teman kami yang ikut dalam perjuangan ini meninggal misterius, dia meninggal dibawa orang ke suatu kedai minum dan meninggal lah di situ ditelantarkan. 863. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa namanya? 864. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Poltak Butar-butar. 865. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Meninggal alami atau meninggal dipaksa, ditekan di (...) 866. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Itu sudah kami bawa ke Pringadi Pak, belum tahu kami hasil otopsinya dan saya sendiri yang membawa. 867. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Poltak Butar-butar meninggal misterius ya? 868. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Iya, Pak. 869. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Wah, ada juga ini, ada juga misteriusnya. Baik, ada lain keterangannya? Cukup ? 870. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Mohon ijin Pak, masih banyak yang beberapa point akan saya sampaikan. 871. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang kaitannya dengan Pemilu ya!
92
872. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, saya sampaikan protes ini kepada KPU Dairi tapi KPU menyatakan itu sudah memenuhi syarat, kalau sudah ada SMA nya itu sudah otomatis SD, SMP nya sah. Logikanya memang demikian tapi yang kami temukan tidak demikian, faktanya tidak seperti itu. 873. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oke, jadi SD, SMP nya ini sudah Saudara laporkan ke polisi
belum?
874. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Sudah Pak, tapi ini kata polisi lex spesialist, harus melalui Panwas. Panwas sudah menyurati, membuat surat ke KPU (...) 875. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oke, Panwas merespon, sudah ke polisi belum? 876. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Sampai sekarang polisi belum, Pak. 877. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Polisi belum ya. Apalagi? 878. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Saya sudah diskusi dengan Kepala SMP Parulian dan Ketua Yayasan SMP Parulian ”apakah benar Johny Sitohang tamatan dari sana?” Namanya Ketua Yayasannya Sopar Siburian Pak, notaris di Medan. ”Apakah betul Johny Sitohang tamatan dari sana?” menurut beliau betul. ”Kalau betul mana ijazah atau pengganti ijazah?” itu memang tidak ada. Nah ”apakah boleh orang tamat atau lulus tidak punya ijazah?” saya bilang. Terakhir mereka rapat, saya tidak tahu apa rapatnya, Pak. Dua kali saya jumpa dan terakhir menurut Pak Sopar ada orang yang dia tidak tahu siapa meminta supaya dikeluarkan surat keterangan penggati ijazah, tapi beliau tidak mau, karena ini bisa berdampak hukum. 879. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
93
Apa lagi? Cukup ? 880. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Dua lagi, Pak. 881. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa lagi? 882. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Saya melihat bahwa kampanye ini, bahwa Pilkada ini tidak berlangsung secara fair. Pegawai negeri nyata-nyata ikut menjadi juru kampanye dan menyampaikan yel-yel Jhon Pas di hadapan massa. Saya ada (...) 883. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pegawai negeri? 884. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya. Satu pegawai negeri Boru Simarmata, istri ketua DPRD. 885. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Boru, dia berkampanye? 886. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, ikut pada barisan fit pada barisan Calon Bupati Johny Sitohang. 887. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Istri...? 888. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Istri Ketua DPRD, PNS di Dinas Kesehatan setahu saya, Pak. 889. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa lagi?
94
890. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ada namanya Monang Habihaan, pegawai kantor camat. 891. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya? 892. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ini juga ikut berkampanye Pak, langsung dari Penpas. 893. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa lagi? 894. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, satu lagi Pak. Saya melihat langsung dan memfoto Johny Sitohang membagi-bagikan uang pada kampanye akbar 23 Oktober di Stadion Sidikalang, lembaran 5000 an. 895. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu Pemilu ke dua? 896. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Putaran pertama, Pak. 897. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, putaran pertama. Foto, Saudara foto itu? 898. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, Pak. 899. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada fotonya itu? 900. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ada, sama (...)
95
901. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu membagi-bagi uang? 902. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, Pak. 903. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Atau mungkin itu Idul Qurban bukan? 904. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Dengan alasan pengganti uang makan, kalau alasan uang pengganti uang makan tentu harus jelas berapa orang yang tidak makan, siapa yang tidak makan. 905. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pengganti uang makan, beliau?
Saudara langsung ketemu dengan
906. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Saya foto Pak. 907. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Foto. Bicara tidak sama dia? 908. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Gimana Pak? 909. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bicara tidak sama dia? 910. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR beliau.
Tidak Pak, karena saya adalah orang yang berseberangan dengan
911. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
96
Oo begitu, artinya anda orang yang sudah ditandai, ya? 912. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, Pak. 913. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bahwa ini (...) 914. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Dan saya juga disuruh turun waktu itu dari pentasnya, disuruh satgas-satgasnya itu lah. 915. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Putaran pertama? 916. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Ya, Pak. 917. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Putaran kedua tidak ada? 918. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Tidak ada kampanye-kampanye akbar lagi Pak, tapi(...) 919. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tapi ini pegawai negeri yang kampanye ini putaran pertama? 920. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Iya Pak, putaran pertama. 921. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan putaran kedua? 922. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Mohon ulang Pak.
97
923. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan putaran kedua? 924. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Putaran kedua saya tidak melihat lagi ada kampanye (...) 925. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak ada lagi pegawai ya. Ya, baik. Ada lagi Saudara Sarifudin? 926. SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Cukup, Pak. 927. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Cukup. Akbar Solihin! 928. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Terima kasih pada Pak Mulia yang terhormat. Nama saya Akbar Solihin, saya bekerja di rumahnya wakil kandidat nomor 2. Di sini saya akan menyatakan adanya kecurangan di Pilkada Dairi ini. 929. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada kecurangan, kecurangan apa ini? 930. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang pertama Pak, saya pada tanggal 9 Desember pukul 10.00 saya diberikan lembaran kertas. 931. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, kertas apa itu? 932. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Surat panggilan untuk memilih di TPS.
98
933. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Surat panggilan di TPS. TPS mana ini? 934. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN TPS 12 Kecamatan Batang Beru. Di situ saya disuruh memilih yang bukan hak pilih saya. 935. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memilih apa? 936. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Memilih nomor 2, Pak. 937. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memilih nomor 2. Saudara tinggal di nomor 2? 938. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya Pak, tinggal di rumah wakil. 939. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum Sebagai apa di situ tinggal? 940. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sebagai satpam, Pak. 941. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Ooo satpam. Nah Saudara kan juga punya hak untuk mencoblos? Ada tidak Saudara dapat ? 942. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada, Pak. 943. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya kalau ada itu milih yang diberikan, itu yang diberikan lembar 1 lembar kertas dari nomor 2 ini?
99
944. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di situ Pak, saya mendapatkan 3 Pak. 945. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh ada 3 946. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya. 947. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada 3 lembar? 948. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak. 949. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Nama Saudara semua? 950. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak, nama saya 1. 2 yang bukan nama saya. 951. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 2 dan 3 itu bukan nama Saudara? 952. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak. 953. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Namanya siapa? 954. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Namanya yang di TPS 12 Iwan. 955. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
100
1. Iwan, siapa lagi ? 956. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ke 2 Supardi. 957. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu sama TPS nya? 958. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak, lain-lain. 959. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, beda-beda TPS. 960. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak. 961. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara juga pergi mencoblos tiga-tiganya? 962. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak. 963. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tiga-tiganya pergi ke sana? 964. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak. 965. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Padahal nama Saudara Akbar ya? Lalu kenapa sampai hal ini coblos tiga-tiga? 966. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
101
Di situ Pak, yang pertama selesai saya mencoblos saya disuruh pulang lagi ke rumahnya untuk mencuci tangan. 967. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Untuk… ? 968. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Mencuci tangan saya yang bekas tinta memilih. 969. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Cuci tangan ya? 970. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak. 971. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi 3 kali, 2 kali Saudara cuci tangan? 972. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak. 973. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu? 974. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di situ selesai saya mencuci tangan dengan bayclean dan alkohol, di situ (...) 975. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa diantar sama Paket nomor 2 itu? 976. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak, saya diberi kendaraan. 977. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
102
Naik motor? 978. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Naik kereta Pak. 979. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Naik kereta itu naik sepeda? 980. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak, motor. 981. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh naik kereta, bukan kereta api ya? 982. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bukan Pak. 983. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan kereta lokomotif ? Naik kereta? 984. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak. 985. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu berapa lama berselang, setengah jam-setengah jam? 986. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak. 987. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Setengah jam cuci tangan? 988. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN 15 menit.
103
989. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memang susah itu dibukanya tintanya? 990. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak. 5 menit saya rendam, saya terkejut bisa hilang Pak, yang seharusnya saya tahu itu tintanya susah hilang. 991. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 5 menit terendam, atau mungkin kukunya saja atau apa sedikit? 992. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak, semua hilang. 993. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak diberikan pelajaran bahwa caranya mencoblos ini supaya cepat begini tidak ada? 994. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak ada Pak 995. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak ada, apa lagi Saudara akbar? 996. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sesudah itu Pak, saya disuruh untuk kembali lagi ke TPS yang harusnya saya pilih. 997. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi 3 kali, sudah semua? 998. SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Belum Pak. Selesai itu saya disuruh mencuci lagi Pak. 999. KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, itulah 2 kali mencuci pergi lagi ke TPS lainnya, coblos lagi?
104
1000.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1001.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Karena 3 lembar surat ini. Yang kasih itu siapa?
1002.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu TS nya Pak, TS dari kandidat nomor 2.
1003.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan kandidat , Tim sukses kandidat nomor 2?
1004.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya.
1005.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berikan 3 lembar ya?
1006.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya Pak.
1007.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kapan diberikan ini?
1008.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Pada tanggal 9 Desember, Pak.
1009.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 9 Desember ya. Apa lagi?
1010.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang kedua, di dalam rumah itu saya melihat adanya surat undangan.
105
1011.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada surat undangan?
1012.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya Pak.
1013.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Wah, surat undangan kawin?
1014.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak Pak, surat undangan untuk memilih untuk datang ke TPS.
1015.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Untuk memilih ? Berapa banyak surat undangan itu?
1016.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kurang lebih 30 lembar, Pak.
1017.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 30 lembar, itu dimana itu 30 lembar itu?
1018.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di dalam rumah Pak, di kediamannya wakil nomor 2.
1019.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, di dalam rumah di mana itu?
1020.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di Jalan Dailan Notulu nomor 91.
1021.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan, dalam rumah kemudian dimana apa di...
1022.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
106
Di meja Pak. 1023.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di meja mana itu?
1024.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di meja tamu.
1025.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Meja tamu, wah. 30 lembar. Saudara baca betul itu?
1026.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya Pak.
1027.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baca, itu surat undangan untuk memilih?
1028.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya.
1029.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sudah ada nama-nama di situ?
1030.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sudah Pak, dari situ juga saya diberikan Pak.
1031.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, dari situ diberikan. Yang memberikan Saudara itu 3 lembar katanya Tim Sukses? 1032.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya.
1033.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
107
Bukan, ini yang nomor 2 ini bukan? 1034.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bukan.
1035.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan, apa lagi?
1036.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang ke 3 Pak, saya melihat adanya surat suara.
1037.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Surat suara?
1038.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya.
1039.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana surat suara?
1040.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Surat suara saya lihat di atas meja Pak, untuk yang mencoblos di TPS.
1041.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berapa itu?
1042.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kurang lebih 20 Pak.
1043.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Betul ini?
1044.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Betul, Pak.
108
1045.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, bagaimana Saudara tahu 20, 30, Saudara hitung?
1046.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bukan Pak, saya memperkirakan adanya segini Pak.
1047.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, sebegini bisa sampai 50 bisa 100 kalau tipis-tipis ya. 1048.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya Pak.
1049.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Mencoblos 20 suara. Itu Saudara lihat semua itu surat suara 30, 20 ini itu habis dikeluarkan oleh tim sukses?
1050.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu saya tidak melihat mereka mengeluarkan orangnya, yang saya lihat saya ketika diberi surat itu diambil dari situ dari atas meja.
1051.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu kemudian tim suksesnya ada pada waktu itu?
1052.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada Pak.
1053.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa namanya?
1054.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Namanya saya tidak tahu, Pak.
1055.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Darimana Saudara tahu bahwa itu tim sukses?
109
1056.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tahu dari itu tim sukses karena dia ini... sementara adanya rapat di situ dia mengikuti.
1057.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, jadi karena dia rapat wah ini tim sukses gitu ya? 1058.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1059.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa bukan ajudan dia?
1060.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak, Pak.
1061.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Orang lain?
1062.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya.
1063.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pakai dasi dia?
1064.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak, Pak.
1065.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu dari 30, 20 itu pada waktu Saudara diberikan itu sudah habis semua itu?
1066.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Surat undangan itu yang saya lihat habis, tetapi surat suara itu
110
saya tidak tahu lagi Pak, karena tidak saya sudah pulang itu saya lihat sudah tidak ada lagi. 1067.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, jadi semuanya sudah tidak ada lagi? 1068.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya Pak.
1069.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 30 lembar itu, waktu Saudara baca itu kemudian surat suara, surat undangan itu semua sudah lengkap nama-nama sisa dipergunakan?
1070.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1071.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa lagi yang Saudara ketahui?
1072.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang saya ketahui banyaknya yang bisa memilih berganda.
1073.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana caranya Saudara bisa pilih ganda itu?
1074.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Seperti saya tadi Pak.
1075.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, seperti Saudara saja? 1076.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya.
1077.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
111
Darimana banyak, kalau banyak berarti bukan hanya Saudara? 1078.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1079.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa?
1080.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tidak kenal mereka, yang saya tahu mereka datang ke rumahnya wakil kandidat dan langsung dibagi-bagikan.
1081.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lihat itu dibagi-bagikan?
1082.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Lihat, Pak.
1083.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jam berapa dibagikan?
1084.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Jam 10.
1085.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jam 10 malam?
1086.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Jam 10 pagi, Pak.
1087.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 10 pagi, tanggal?
1088.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
112
Tanggal 9 Desember. 1089.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada yang Saudara kenal di antara mereka itu?
1090.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak ada, ada Pak, tiga yaitu pembantunya.
1091.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pembantu, siapa lagi?
1092.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sudah Pak.
1093.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, tiga-tiga pembantu? 1094.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, tiga-tiganya pembantu Pak
1095.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Namanya?
1096.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Namanya saya kurang tahu Pak, tapi orangnya saya tahu.
1097.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana Saudara satpam di sana, bagaimana itu?
1098.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Karena saya cuma sebulan di situ Pak.
1099.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Satu bulan sebagai satpam?
113
1100.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya.
1101.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sesudah itu?
1102.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sesudah itu saya, sudah selesai Pilkada ini saya nggak pernah lagi ke situ.
1103.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh, jadi pada saat menjelang Pemilukada Saudara satpam di sana selama satu bulan? 1104.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya Pak.
1105.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak kenal pembantu. Pembantunya ini cowok atau cewek?
1106.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Cewek Pak.
1107.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Cewek semua?
1108.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya.
1109.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sering dikasih makan?
1110.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sering, Pak.
114
1111.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa yang menjadikan Saudara ini sampai satu bulan di sana, makan, dibina sama calon nomor 2, apa sebabnya sampai Saudara mau jadi saksi seperti begini?
1112.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya merasa bersalah, Pak.
1113.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh merasa bersalah. Saudara tulus ini ya? 1114.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tulus, Pak.
1115.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara Saksi ya?
1116.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya Pak.
1117.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara tahu nggak bahwa milih lebih dari satu kali itu bisa masuk penjara?
1118.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tahu, Pak.
1119.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kenapa Saudara mau melakukan itu?
1120.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Karena saya tidak bisa berbuat apa-apa, Pak.
1121.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya kan Saudara bisa bohongi dia pura-pura aja datang ke TPS tapi
115
nggak datang, nggak milih, kan nggak ada yang melihat Saudara itu memilih atau tidak.
1122.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada, Pak.
1123.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Siapa yang lihat?
1124.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di situ saya ketahuan, Pak.
1125.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ketahuannya?
1126.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Memilih di TPS 12 itu.
1127.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kan Saudara ada tiga surat suara itu? 1128.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya Pak.
1129.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apakah di TPS yang sama atau berbeda-beda?
1130.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Berbeda-beda, Pak.
1131.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kan nggak ada yang tahu, sudah memilih pertama atas nama Saudara yang dua jangan milih, Saudara ini bisa diproses loh, bisa ditahan, itu tindak pidana Pemilu itu.
1132.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
116
Ya, Pak. 1133.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nggak boleh itu. Tapi Saudara tahu itu sebelum memilih? 1134.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Maksudnya Pak?
1135.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sebelum Saudara disuruh memilih atas nama orang lain itu tahu
nggak bahwa ini ada ancaman hukuman ini? 1136.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada, Pak.
1137.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tahu?
1138.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tahu, Pak.
1139.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berarti sengaja Saudara mau melakukan perbuatan salah begitu, padahal Saudara tahu ini ada ancamannya?
1140.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Karena saya di situ tidak bisa berbuat apa-apa, Pak.
1141.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya di situ, maksudnya kan suruh milih kan TPSnya bukan dirumahnya wakil pasangan nomor 2 ya? Apa yang bersangkutan itu jabatannya apa sehari-hari sebelum jadi wakil pasangan itu? Pegawai juga?
1142.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
117
Tidak, Pak. 1143.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Swasta?
1144.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1145.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara satpam di situ?
1146.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1147.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kenapa berherti?
1148.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bukan berhenti, Pak.
1149.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Semenjak itu saya dicampakkan gitu saja, Pak.
1150.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
Oh, dicampakkan begitu saja. 1151.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nggak dikasih gaji? 1152.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
Nggak Pak, sama sekali sesudah menang ini mengucapkan terima
kasih pun tak ada Pak. 1153.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
118
Terima kasih pun tak ada juga? 1154.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya.
1155.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Wah, kejam sekali itu. Jadi selama sebulan Saudara kerja di situ tidak dikasih gaji?
1156.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Nggak, Pak.
1157.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Makan juga?
1158.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Makan dikasih, Pak.
1159.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dikasih. Nah, Saudara tahu bahwa selain Saudara itu ada orang lain yang memilih yaitu pembantu?
1160.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1161.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Itu bukannya kartunya seperti yang Saudara atas nama Saudara dia atau mungkin atas nama pembantu itu mungkin?
1162.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bukan Pak, pembantunya juga sama seperti saya, ada yang dua ada yang tiga kali memilih.
1163.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara lihat dimana itu?
119
1164.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Mereka mencoblos di sekitar rumah kediaman wakil kandidat.
1165.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak, maksud saya begini, saya bukan tanya mencoblos. Bahwa dia, ini pembantunya ada tiga tadi?
1166.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1167.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Masing-masing pembantu itu dapat berapa kartu?
1168.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Dapat kartu satu saat untuk memilih kan, cuman mereka ada yang dapat bermacam-macam surat undangan untuk memilih
1169.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, berarti bukan satu. Bermacam-macam itu berarti ada beberapa macam, kan begitu.
1170.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1171.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Maksud saya begini Pak, kartu pemilih yang seperti KTP itu mereka punya satu.
1172.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, ada lampiran suratnya lagi. Tapi mereka ada yang mendapatkan dua macam, tiga macam surat undangan untuk memilih di TPS.
1173.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus milih semua?
120
1174.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Memilih semua.
1175.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara tahu itu semua dari mana? Saudara melihat sendiri atau si pembantunya cerita kepada Saudara atau Saudara yang tanya?
1176.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kami sama diberangkatkan, Pak.
1177.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Samanya kau naik kereta sama si pembantu itu?
1178.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
Oh nggak Pak, ya saya pergi kearah depan mereka pergi kearah
belakang 1179.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oh begitu. 1180.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Langsung disuruh berangkat, Pak.
1181.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus cuci tangannya sam-sama nggak?
1182.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Cuci tangan duluan saya Pak, baru orang itu.
1183.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oh, begitu. 1184.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
121
1185.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tapi Saudara melihat dia memilih?
1186.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tidak memilhat memilih Pak, karena lain TPS.
1187.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara hanya melihat kartunya ya? Tapi Saudara tidak melihat dia memilih?
1188.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang saya lihat cuma Pak, dia mencuci tangan sama seperti dengan saya, itu saja Pak.
1189.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oh, dia cerita. 1190.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN (...)
1191.
Dia nggak cerita Pak. Dia kan saya sudah selesai mencuci tangan
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, pergi lagi?
1192.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Selesai itu mereka pun juga sama seperti saya, Pak.
1193.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tadinya kau bilang nggak lihat?
1194.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya. Maksud saya, Pak.
1195.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
122
Kamu lihat dia cuci tangan? 1196.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang pertama saya lihat, Pak.
1197.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang pertama lihat?
1198.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya. Yang kedua saya pergi, di situlah saya tidak melihat mereka mencuci tangan, Pak.
1199.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi Saudara hanya melihat mencuci tangan. Berapa kali Saudara melihat dia mencuci tangan?
1200.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sekali, Pak.
1201.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sekali. Setelah itu Saudara tahu nggak dia pergi lagi?
1202.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tahu Pak. Setelah saya pulang kami juga sama Pak, pulangnya.
1203.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang memberikan kartu itu apa wakil pasangan calon nomor 2, tadi Saudara mengatakan tim sukses?
1204.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1205.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara tidak tahu namanya?
123
1206.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Namanya saya tidak tahu, Pak.
1207.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Masa Saudara mau disuruh orang yang nggak tahu. Saudara
Nggak dikasih duit? 1208.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
Nggak Pak. 1209.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kok mau? 1210.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Karena saya bekerja di situ, Pak.
1211.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kan bukan si wakilnya yang suruh kamu, tim suksesnya, orangnya tidak kenal. Masa Saudara mau dijebloskan ke penjara orang nggak kenal, diupah pun nggak mau, kok Saudara mau betul begitu loh. Sementara Saudara kan bekerja sama tuan rumah itu, bukan kepada tim suksesnya, itu loh. Jadi itu agak kurang logis. Kalau Saudara kenal yang menyuruh Saudara kalau ada apa-apa bagaimana, tiba-tiba Saudara ditahan misalnya, ditangkap di TPS itu, bagaimana tanggung jawabnya?
1212.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya nggak kenal namanya, Pak.
1213.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Orangnnya kenal? Tahu wajahnya gitu ya, mukanya tahu, tapi namanya nggak tahu?
1214.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Namanya nggak tahu, Pak.
1215.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
124
Apakah orang yang sama itu memberi kepada pembantu itu? 1216.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1217.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Di hadapan Saudara?
1218.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1219.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pada tanggal 9 itu?
1220.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, kami dibagi-bagikan, selesai dibagikan baru disuruh “kau ke TPS sini, kau ke TPS sana”, katanya.
1221.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi Saudara nggak tanya atau Saudara nggak bahaya ini Pak, memilih bukan nama saya lagi”.
1222.
protes “ini
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya protes Pak, Saya bilang, “Bang ini kan seharusnya nggak di sini saya memilih”. “Sudah, pokoknya kau datang saja ke TPS itu sebentar itu”, katanya. “Ngapain Bang?” “Sudah, duduk saja nanti di situ namamu si Iwan”. Sudah, saya datangi Pak, di situ saya memilih, selesai saya memilih (...)
1223.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara datang di TPS, Saudara serahkan kartunya?
1224.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1225.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
125
Kepada siapa? 1226.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kepada ketua KPPS.
1227.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus kartu itu atas nama siapa?
1228.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Atas nama si Iwan.
1229.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Terus dikasih sama ketua KPPSnya?
1230.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1231.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sama petugas TPS di situ?
1232.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, Pak.
1233.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara dicek nggak? “Ini bukan Iwan ini, ini Akbar”.
1234.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di situ Pak saya tidak ada dapat yang macam KTP itu Pak, langsung memberikan surat untuk memilih saja.
1235.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kartu yang putih itu? Surat blanko yang kecil itu, jadi kartu itu yang seperti KTP nggak ada?
1236.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
126
Nggak ada, Pak. 1237.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi itu saja yang Saudara serahkan?
1238.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1239.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lalu?
1240.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya dipanggil, langsung saya memilih.
1241.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, Saudara serahkan, langsung dikasih kartu atau Saudara bagaimana?
1242.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Selesai saya dipanggil Pak, saya dikasih surat suara, dikasih saya surat suara baru saya memilih, selesai saya memilih saya mencucukkan dengan tinta, setelah itu saya pulang.
1243.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iya, maksud saya begini, kan Saudara datang, melapor?
1244.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1245.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Duduk dulu kan, antri, terus dipanggil, dikasih kartu suara kan begitu?
1246.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
127
1247.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apa dikasih dulu? Atau langsung nyoblos?
1248.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
Enggak, pertama saya sudah ngasih blanko tadi Pak, langsung saya dipanggil. 1249.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oo langsung dipanggil? Dipanggil namamu siapa? 1250.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iwan, Pak.
1251.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iwan. Di TPS yang ketiga sama juga?
1252.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di TPS yang ketiga itu memang hak pilih saya, Pak.
1253.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang pertama bukan?
1254.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang pertama bukan.
1255.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang kedua bukan?
1256.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bukan, Pak.
1257.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang ketiga baru benar?
128
1258.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1259.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang pertama namanya siapa?
1260.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iwan, Pak.
1261.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang kedua?
1262.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Supardi.
1263.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Iwan, Supardi, Akbar?
1264.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1265.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak ada hambatan di semua TPS itu?
1266.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
Enggak ada Pak, cuman yang kedua (...) 1267.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Lancar-lancar masuknya semua itu?
1268.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang kedua aja di situ sempat ribut, Pak.
1269.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
129
Agak tersendat sedikit yang kedua itu? 1270.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya Pak, tapi selesai sudah saya mencoblos, Pak
1271.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oo…ada yang protes? 1272.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Iya, Pak.
1273.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara tahu nggak ada orang yang protes itu?
1274.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada Pak, di sini orangnya Pak.
1275.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dimana?
1276.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Jadi saksi juga.
1277.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Oo..jadi saksi juga orangnya yang protes itu? Itu di TPS mana itu? 1278.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di TPS 11.
1279.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. 11, desa, kelurahan?
1280.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kecamatan Batang Beru, Pak.
130
1281.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, kecamatan tahu. Batang Beru kan satu kecamatan kan bukan satu TPS, banyak TPS nya? Kelurahan apa?
1282.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kelurahan Batang Beru, Pak.
1283.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kelurahan Batang Beru, Kecamatan Batang Beru?
1284.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kecamatan Sidikalang, Kelurahan Batang Beru.
1285.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya oke, cukup.
1286.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Terima kasih, Pak.
1287.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kemudian Marusaha Sinaga!
1288.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Terima kasih Pak Majelis, nama saya Marusaha Sinaga, pada saat acara Pilkada saya menjabat sebagai Panwas lapangan.
1289.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa?
1290.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Panwas lapangan.
1291.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kecamatan mana ini?
131
1292.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Kecamatan Sidikalang.
1293.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sidikalang.
1294.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pada tanggal 7, dua hari sebelum Pilkada dibuat, saya kedatangan tamu yaitu Pak Menpa Nababan dan calon kandidat nomor satu eh nomor dua yaitu Jhoni Sitohang beserta temannya seorang ibu yang saya tidak kenal. Mereka, Pak Nababan, menghampiri saya memberi amplop, di dalam amplop itu saya lihat ada uang dan kartu nama yang berlogo nomor dua.
1295.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Uang berapa itu?
1296.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Seratus ribu, Pak. Jadi saya menolak uang itu dari Pak Nababan, Pak Nababan mengancam saya, ”awas nanti kamu, kita akan ketemu lagi!”
1297.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apalagi?
1298.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Yang paling beratnya karena saya sebagai Panwas lapangan saya melihat mereka dengan memakai kendaraan atau fasilitas pemerintahan yang digantikan dengan plat hitam dengan nomor nopol yang mereka pakai (...)
1299.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Nababan mengancam itu, apa yang dia omong?
1300.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Nababan mengancam, ”awas kita nanti akan berjumpa lagi!”, dia bilang begitu Pak.
132
1301.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. ”Awas kita berjumpa lagi!”
1302.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak
1303.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan anu, bukan menyanyi dia? Ada nyanyian berjumpa lagi, ndak ada?
1304.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
Ndak Pak, cuma dia membicarakan itu dengan saya lihat mukanya
agak seram dikit, Pak. 1305.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Muka angker gitu ya?
1306.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, agak seram sedikit lah saya lihat.
1307.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak seperti biasa.
1308.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
Enggak, Pak. 1309.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa merah, apa hitam, apa membelalak matanya atau apa?
1310.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Agak bringas sedikit lah, Pak.
1311.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Beringas?
133
1312.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
1313.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu apa, ancang-ancang kamu membela diri, tidak?
1314.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Karena saya berketempatan Pak, saya di samping rumahnya tinggal, jadi mau tidak mau saya menerima uang itu karena dengan ancamannya itu.
1315.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi diterima seratus ribu?
1316.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Diterima, Pak.
1317.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu, diapakan seratus ribu?
1318.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, karena kehidupan masyarakat di Sidikalang agak sulit ya jadi saya pergunakanlah, Pak.
1319.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sebagai Panwas lapangan juga mencoblos juga?
1320.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Mencoblos, Pak.
1321.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di TPS mana itu?
1322.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
134
Di TPS 3 di Setinjau Pak, Panjibako. 1323.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu kemudian, di TPS 3 coblos nomor 2?
1324.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya Pak, dengan ancaman itu Pak.
1325.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coblos nomor 2, lalu hati batinnya menangis?
1326.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, dengan terpaksa Pak.
1327.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Terpaksa?
1328.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dengan terpaksa dan ancaman itu, Pak.
1329.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Terpaksa. kenapa kamu tidak ancam juga? Ancam kontra ancam. Kenapa ndak lapor polisi?
1330.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Karena pada masa sekarang, calon bupati nomor 2 dan Pak Menpa mereka ada jabatan Pak, karena masih ada jabatan.
1331.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh begitu. Kalau dikasih seratus ribu berarti kamu KKN, kamu disuap. Kenapa ndak lapor polisi? 1332.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya karena saya takut Pak melapor ke polisi, karena orang itu orang pejabat.
135
1333.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Nababan ini pejabat?
1334.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Wakil ketua DPRD, Pak.
1335.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Wakil ketua...?
1336.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Wakil ketua DPRD Kabupaten Dairi.
1337.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Wakil ketua DPR, tetangga ya, Bapak Nababan mengancam kemudian kasih seratus ribu. Yang kasih itu Pak nababan atau Tim Sukses?
1338.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pak Nababan sendiri, Pak.
1339.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Ooh Pak Nababan sendiri yang memberikan ya? 1340.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
1341.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini juga ikut sebagai Tim Sukses atau apa?
1342.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pada saat itu Pak, dia ikut juga Pak.
1343.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ikut Pemilu juga?
136
1344.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
1345.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Calon juga?
1346.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Untuk TS ke nomor 2, Pak.
1347.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oo..dia terpilih juga dia? 1348.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
1349.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada lagi keterangnnya?
1350.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Yang paling beratnya Pak, saya pada tanggal 8 nya saya melapor ke Panwas dan Panwas mengadakan rapat dan saya bilang keluhannya saya menerima uang seratus ribu dengan amplop berlogo dua tapi kata Panwas dalam rapat itu akan kita tindaklanjuti. Dengan tindaklanjutinya sampai selesai Pilkada putaran kedua mereka tidak menindaklanjuti.
1351.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Iya, cukup ya. Sekarang kita ke saksi kesembilan, Bapak Lamhot Sinaga!
1352.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Baik, terima kasih Pak. Nama saya Lamhot Sinaga, saya memilih di TPS 2 Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sumur, Kabupaten Dairi. Majelis yang mulia, saya datang melapor kepada Bapak untuk melaporkan kecurangan yang saya temukan di TPS saya Pak, dimana jumlah pemilih di putaran pertama tidak sesuai dengan jumlah pemilih di putaran kedua. Dimana di putaran pertama jumlah pemilih di TPS saya itu 318, dan di putaran kedua 418. Setelah saya periksa di lapangan itu
137
Pak, ternyata data tambahan itu datang dari salah satu yayasan yang ada di desa kami sendiri yaitu ”Risma Duma”, dan di putaran pertama anak ”Risma Duma” itu tidak (...) 1353.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di putaran kedua?
1354.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Di putaran kedua masuklah 30 orang dan dibagi-bagikan ke lima TPS yang ada di desa saya, setiap TPS ada yang 15 orang, ada yang 10 orang, dan ada juga yang 5 orang, begitulah kelima TPS itu, Pak.
1355.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Diberikan apa ini?
1356.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Diberikan semacam intimidasi dari guru……
1357.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA yang di ”Risma Duma” itu supaya semua siswa yang ada SMA Risma Duma itu agar menggunakan hak pilih dan bukan membawa namanya sendiri. Yang terdapat di TPS saya itu, kebetulan saya saksi dari pasangan nomor 4, saya tangkap itu ada anak yang bernama Andre Josua Manurung yang sebetulnya anak yang saya tangkap ini anak tetangga saya sendiri.
1358.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Andre siapa?
1359.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Andre Josua Manurung, itulah nama di daftar panggilan, dan yang membawa daftar panggilan ini namanya David Fran, anak tetangga.
1360.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Andre Josua Manurung ini kenapa dia?
1361.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA
138
Yang membawa surat panggilan atas nama Andre Josua tadi, Pak. 1362.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Membawa surat panggilan?
1363.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Ya, surat pemilih itu.
1364.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Surat Pemilih.
1365.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Jadi karena kebetulan saya kenal anak itu, itu makanya saya tangkap yang nyatanya anak itu masih duduk di bangku kelas tiga SMP sekarang.
1366.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Umur berapa?
1367.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Umur 14 tahun, Pak.
1368.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 14 tahun.
1369.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Dia kelahiran tahun 1994. Persis saya tahu itu Pak, karena anak tetangga.
1370.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Mencoblos juga dia ini Andre?
1371.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Belum sempat mencoblos, tapi anak yang lain belum sempat saya periksa itu sudah sempat mencoblos yang enam orang. Jadi begitu saya tanya anak itu Pak, datang intimidasi dari gurunya yaitu Leonak Samosir
139
yang kebetulan juga anggota ataupun ketua DPR. 1372.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dia diintimidasi oleh gurunya?
1373.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Betul, Pak.
1374.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa gurunya?
1375.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Gurunya Marga Sitohang, namanya saya kurang tahu Pak.
1376.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sitohang?
1377.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Iya Pak. Jadi saya tanya salah satu anak yang saya tangkap ini, orang ini dikerahkan semua untuk semua menusuk di TPS yang sudah diberikan kodenya tadi, dan apabila tidak mau menusuk akan tinggal kelas.
1378.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana Saudara tahu itu bahwa akan tinggal kelas, ada ancaman seperti itu?
1379.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Ini saya tanya dari anak yang saya tangkap itu tadi, Pak.
1380.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 30 orang murid itu?
1381.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Yang 30 orang ditebar ke 5 TPS dan bervariasi jumlahnya,
140
kebetulan di TPS saya ada 15 orang. Dan yang sempat menusuk 6 orang. Jadi salah satu yang saya tangkap itu dari situ saya tahu informasinya bahwa mereka semua ini diintimidasi supaya menusuk nomor 2. Dan kalau tidak mau menusuk nomor 2 akan tinggal kelas. Ini saya petik dari anak itu sendiri. 1382.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa itu yang Saudara tanya?
1383.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Ando Pintubatu.
1384.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa?
1385.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Ando Pintubatu.
1386.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini umur berapa ini?
1387.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Umurnya masih 16 tahun, Pak.
1388.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini juga sempat mencoblos?
1389.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Belum, tapi dia menangis. Begitu dia menangis, terus pergi dia ke Medan disuruh orang tuanya karena takut ketahuan sama gurunya tidak ikut memilih. Dan kemudian Pak, saya merasa keberatan di dusun saya itu ketua KPPS itu melangkahi saya karena saya sebagai Kepala Lingkungan tapi saya tidak mengetahui data tambahan yang berlangsung di putaran ke II itu Pak. Itu langsung saya tanya kepada ketua KPPS itu Marga Nainggolan. Dan kemudian saya laporkan ke Panwaslu pada hari H itu, hari pencoblosan itu tapi Panwaslu tidak menanggapi sama sekali apa yang saya laporkan itu.
141
1390.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Laporan tertulis?
1391.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Laporan tertulis, Pak. Jadi karena saya merasa tidak senang dari tanggapan Panwas yang saya laporkan itu tadi, saya terus berangkat ke Sidikalang langsung menuju Posko Kemenangan Parlemen Budiman Simanjuntak dan saya melaporkan itu ke Posko kami. Dan di situlah saya membuat surat pernyataan dan dalam hal ini itulah yang saya terangkan di dalam persidangan ini. Dan sebelum saya datang ke hadapan Bapak, ada titipan pesan warga dari dusun saya, kebetulan kami terbatas, tidak bisa kami semua. Memang sebetulnya dari dusun saya sendiri yang mau berangkat seharusnya ada 300 orang, tapi karena Jakarta sama Dairi kami kebetulan tinggal di pedesan Pak, mobil pun di sana masih terbatas dan lagi pula situasi natal kami ada titipan pesan orang itu. Apakah bisa saya utarakan di sini Pak?
1392.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa itu?
1393.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Di waktu kampanye di putaran ke II, ibu-ibu takut semua orang itu mendengar kalimat dari kandidat Jhoni Sitohang di waktu kampanye yang menyatakan dia harus menang, dengan cara apapun dia akan lakukan demi kemenangannya menjadi Bupati Dairi. Harimau pun katanya dilangkahi asalkan dia menjadi Bupati Dairi. Jadi ini termasuk ibu-ibu yang melapor kepada saya ini sangat trauma, itulah nanti jadi bupati kita. Nanti di kemudian hari, atau tahun 2009 nanti dimana mau pemilihan umum atau pun pemilihan legislatif kita tidak usah lagi ikut memilih, tidak ada artinya, itulah demikian Pak, saya buat titipan pesan dari warga saya dan saya merasa berdosa kalau pesan ini tidak saya sampaikan ke hadapan Bapak.
1394.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Warga dari mana ini?
1395.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Di Sumbul, Pak.
1396.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
142
Di.....? 1397.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Desa Tanjung Beringin, Dusun 2, Kecamatan Sumbul.
1398.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di desa Tanjung Beringin, Dusun 2, Kecamatan Sumbul. Cukup keterangannya ya?
1399.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Cukup, Pak.
1400.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, baik.
1401.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pak Sinaga, waktu Bapak menangkap orang-orang yang mau memilih itu, terus bgaimana di TPS itu, apa diulang lagi, apa terus saja , apa bagaimana?
1402.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Datang ketua KPPS itu, Pak. Begitu saya tangkap itu datang ketua KPPS yang Marga Nainggolan itu, kebetulan namanya Madin Nainggolan mengatakan ”sudahlah lai, damai-damai sajalah kita”. ”Saya tidak mau damai-damai, apa maksudnya, ini bukan antara jual-beli mangga kita ini lai, aku bilanglah sama ketua KPPS”. Jadi yang saya tangkap itu tidak jadi memilih lagi, permasalahannya sampai di situ saja distopnya, Pak.
1403.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi tidak ada masalah di TPS itu?
1404.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Tidak ada masalah, tapi sudah sempat memilih enam orang.
1405.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang sempat memilih itu bagaimana, tidak dibatalkan atau
143
bagaimana, tidak? 1406.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Tidak, dihitung terus, Pak.
1407.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dihitung terus, Saudara tidak protes?
1408.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Protes Pak. Makanya di penghitungan suara untuk menandatangani berita acara di TPS saya itu, saya tidak mau menandaatangani itu, walaupun di situ kami yang menang.
1409.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi Saudara tidak menandatangani berita acara di TPS itu?
1410.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Tidak, Pak.
1411.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pasangan Saudara menang?
1412.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Menang di TPS saya itu.
1413.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berapa pemilih di sana, Pak?
1414.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Pemilihnya di sana 418.
1415.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang memilih berapa?
1416.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA
144
Yang memilih kira-kira 300-an Pak, saya lupa ada yang salah coblos orang, ada yang(...) 1417.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang pasangan dari tim Bapak menang berapa?
1418.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Dari tim kami 156.
1419.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Yang pasangan nomor 2?
1420.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Orang itu 148.
1421.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tipis juga selisihnya?
1422.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Ya, menang delapan, Pak.
1423.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Menang delapan.
1424.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIATI, S.H., M.H. Tadi Bapak mengatakan ada intimidasi di sekolahan?
1425.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Betul, Bu.
1426.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIATI, S.H., M.H. Yang menyatakan supaya Anda harus memilih itu siapa, gurunya?
1427.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Bukan. Informasi saya dapat dari anak yang saya tangkap itu.
145
1428.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIATI, S.H., M.H. Jadi Bapak tidak lihat sendiri?
1429.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Begini Bu, begitu anak yang saya tangkap ini karena saya tahu persis anak itu anak tetangga saya sendiri (...)
1430.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIATI, S.H., M.H. Andre Josua tadi?
1431.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Dia nangis di TPS Bu, nangis dia karena tidak ikut memilih. ”Kenapa kamu nangis?” ku tanya anak ini. ”Nanti kami dimarahi di sekolah atau saya nanti tidak bisa naik kelas”. ”Siapa yang bilang itu?”, saya bilang. ”Semua kami yang 30 itu diarahkan untuk memilih nomor 2”.
1432.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIATI, S.H., M.H. Tapi Bapak tidak lihat sendiri, tapi Bapak dengar dari Andre itu?
1433.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Dari Andre Josua.
1434.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIATI, S.H., M.H. Jadi yang mengatakan supaya memilih nomor 2 bukan gurunya, tapi Bapak tidak tahu nama gurunya siapa?
1435.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Nama gurunya saya tidak tahu.
1436.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, kepada Josben Sinaga!
1437.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA
146
Terima kasih Pak, telah memberikan waktu kepada saya untuk bersaksi di tempat ini. Nama saya Josben Sinaga umur saya 40 tahun, Dusun Napamblang, Desa Soban, Kecamatan Simpaknempo, Kabupaten Dairi. Adapun saya sendiri bersaksi adalah saya sangat keberatan. Keberatan saya adalah saya sebagai anggota PPS. Setelah selesai putaran pertama, ketua PPS menyarankan kepada saya supaya mendaftarkan kembali orang-orang yang belum terdaftar di TPS 3 dan TPS 4. Setelah saya data, waktu putaran pertama daftar pemilih di TPS 3 (…) 1438.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coba difokuskan di putaran ke II!
1439.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Ya, ini bersangkutan di situ Pak, karena saya PPS.
1440.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, jadi anggota PPS pada waktu putaran pertama. Yang putaran ke dua?
1441.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Putaran pertama waktu itu di TPS 3 jumlah pemilih 285. Setelah saya data tambah 16 lagi, berarti menjadi 301. TPS 4 putaran pertama 264, tambah 13 menjadi 277. Yang saya heran satu hari sebelum hari H Ketua KPPS meminta kepada saya supaya (...)
1442.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Josben Sinaga, itu kejadian tambahan-tambahan di TPS 3 dan 4 ini, itu pada waktu putaran pertama?
1443.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Bukan, Pak.
1444.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Putaran kedua?
1445.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Iya, Pak. Sehari sebelum hari H ketua KPPS mendatangi saya
147
untuk menandatangani daftar pemilih. Setelah saya lihat daftar tetap untuk TPS 3 sudah menjadi 328 dan TPS 4 menjadi 289. Jadi saya bilang sama ketua KPPS tunggu dulu, saya tidak mau menandatangani, karena ini bukan pekerjaan saya. Berarti kalian sudah melangkahi pekerjaan saya, sedangkan saya adalah anggota PPS yang mendata pemilih untuk TPS 3 dan TPS 4. Kenyataannya tambah di luar pekerjaan saya ada tambah pemilih. Terus saya menjumpai ketua PPS. Saya bilang kepada ketua PPS, ”kenapa ini bertambah, dari 301 menjadi 328 dan yang di TPS 4 dari 277 menjadi 289?” ”Ini saya keberatan karena saya merasa dilangkahi di dalam pekerjaan saya”. Karena saya tahu di dalam pengumuman ada di situ tertera saya lengketkan di depan rumah orang atau di kedai-kedai ada saya tempelkan di situ, bila belum anda terdaftar, daftarkanlah diri anda kepada PPS terdekat, termasuklah saya di situ. Tapi setelah saya ketahui bahwa ada permainan dari ketua PPS dengan ketua KPPS yang mendaftarkan orang yang bukan masyarakat setempat (...) 1446.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apakah Saudara Saksi menyaksikan langsung orang lain itu datang mencoblos di TPS 3 dan 4?
1447.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Ya, langsung Pak.
1448.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa orangnya itu?
1449.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Orangnya Muriati Situmorang.
1450.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berapa banyak itu?
1451.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Di TPS 3 ada empat orang, di TPS 4 ada tidak lima orang.
1452.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi delapan orang semua?
148
1453.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Ya, Pak.
1454.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu orang luar?
1455.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Kurang umur Pak, ada kurang umur dari Kabupaten Samosir.
1456.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Orang luar itu?
1457.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Iya, Pak.
1458.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu ikut mencoblos itu?
1459.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Ikut, Pak.
1460.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kenapa Saudara tidak coba mencegah?
1461.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Begini Pak, kami memang sudah ada solusi dengan ketua KPPS, dengan Camat Sempatnempu, kami sudah ada satu kesepakatan supaya nama-nama yang di luar pekerjaan saya tidak bisa lagi memilih dan jangan dibagikan kertas panggilan untuk tanggal 9 hari H. Tahu-tahu ketua PPS membagikan kertas panggilan lagi. Setelah hari H saya mendapat dua orang yaitu yang dari Kabupaten Samosir, saya tangkap yang dua orang itu.
1462.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa namanya itu?
149
1463.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Namanya Darwin Situmorang.
1464.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Darwin Situmorang. Siapa lagi?
1465.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Ida Naibaho.
1466.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini punya kartu pemilih?
1467.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Iya Pak, kertas panggilan.
1468.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada kertas panggilannya, ini juga mencoblos juga?
1469.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Iya, Pak.
1470.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Juga Saudara tidak cegah itu?
1471.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Saya cegah Pak, tapi karena orang itu semua dari Tim Sukses Jhon Pas dan ketua KPPS seakan-akan mau mengejar-ngejar saya dan ini saya sangat keberatan. Tapi ada keputusan dari PPK Kecamatan Sempatnempu mengatakan ”bahwa yang sudah terdaftar di DPD harus ikut memilih”, kata orang itu.
1472.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada lagi keterangannya?
150
1473.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Yang paling saya sangat keberatan Pak, Panglihutan Situmorang, ini kurang umur. Jadi setelah keluar ini DPT saya bilang sama ketua PPS ”nama-nama yang terdaftar di sini yang kurang umur, yang bukan pemilih di sini, harus saya coret”, saya bilang. Setelah dia dengar perkataan saya itu, datanglah bapaknya ini ke rumah saya, ”kalau dia tidak masukkan ini, akan saya bacok dia”, katanya sama saya.
1474.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang mau dibacok siapa?
1475.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Saya Pak. Jadi saya tanya(...)
1476.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Situmorang siapa tadi?
1477.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Panglihutan Situmorang. Yang datang ke rumah itu Bapaknya Elekson Situmorang.
1478.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Panglihutan Situmorang ini kurang umur?
1479.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Kurang umur, Pak.
1480.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kira-kira umurnya?
1481.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA 16 tahun, Pak.
1482.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang ngancam siapa?
151
1483.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Bapaknya, Elekson Situmorang.
1484.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa lagi Saudara Josben?
1485.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Cukup, Pak.
1486.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Mangatur Kuda Diri!
1487.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Terima kasih Bapak Majelis yang mulia, nama saya Mangatur Kuda Diri. Tempat tinggal Desa Sitinjau Induk, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Memilih di TPS 4 Desa Sitinjau Induk, dalam hal ini saya Tim Sukses Terkait.
1488.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tim Sukses…?
1489.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Terkait, yaitu Jhon Pas nomor 2.
1490.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tim Sukses Terkait Paket II ya?
1491.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Pada tanggal 8 Desember jam 10 malam WIB saya diberikan amplop sebanyak 729 lembar.
1492.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Amplopnya 729 lembar itu....? 729 amplopnya?
1493.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI
152
Perlembar Pak, yang jumlah 729 amplop berisikan uang sebesar Rp. 20.000,- beserta gambar kandidat. 1494.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. siapa?
1495.
Tambah RP. 20.000,- tambah gambar kandidat. Gambar kandidat
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Jhon Pas.
1496.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Nomor 2?
1497.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Iya Pak Majelis. Jadi saya bilang kepada yang memberikan amplop tersebut, ”mengapa saya (...)”
1498.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 729 lembar itu ada di tangan Saudara?
1499.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Belum di tangan saya Pak, masih di meja, Pak Majelis.
1500.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di meja?
1501.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Iya, Pak Majelis.
1502.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, lalu?
1503.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Lalu kenapa kepada saya diberikan ini, saya bilang kepada Panuturi Tambunan (…)
153
1504.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa yang berikan Saudara?
1505.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Panuturi Tambunan, Tim Organisir pemenang Jhon Pas.
1506.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Panutiri Tambunan?
1507.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Tim pemenang Jhon Pas, Pak Majelis.
1508.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tim Sukses Paket 2?
1509.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Iya, Pak Majelis.
1510.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu yang meyerahkan kepada Saudara?
1511.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya Pak Majelis, jadi dia mengucapkan kepada saya, “ini dibagi kepada pendata Desa Setinjo Induk, jangan sampai nanti terlambat dibagi, harus selesai pada malam ini”, kata Pak Panuturi. Jadi langsung saya diantar ke rumah untuk membawa amplop tersebut. Sesudah sampai di rumah, kawan saya sudah mengajak semua pendata untuk membagi-bagikan kepada orang-orang yang didata per TPS. Jadi pada pagi harinya saya tanya kepada pendata per TPS, apakah amplop tersebut sudah dibagi, “sudah Bang,” katanya. “Apa kata kalian waktu menyampaikan amplop tersebut?” “Jhon Pas harus dipilih karena kalian sudah menerima uang sebanyak Rp.20.000,-“, kata yang pendata.
1512.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 229 lembar itu apakah sudah ada nama-namanya semua?
154
1513.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Sudah ada dalam data, Pak Majelis.
1514.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sudah ada dalam data, kemudian semua?
1515.
TPS-TPS mana sudah ada
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Sudah, Pak Majelis.
1516.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sudah. Apakah 1 TPS saja atau beberapa TPS karena (….)
1517.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI 7 TPS, Pak Majelis.
1518.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 709 lembar untuk 7 TPS?
1519.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya, Pak Majelis.
1520.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara malam itu juga bagi-bagikan semua?
1521.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya Pak Majelis, untuk sama pendata, baru pendata dibagikan untuk orang-orang yang didata.
1522.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi 729 ini untuk 7 TPS Saudara berikan kepada pendata?
1523.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya, Pak Majelis.
155
1524.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa itu pendata?
1525.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI TPS I (…)
1526.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak, yang kami maksud orangnya?
1527.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Orangnya tidak ikut di sini, Pak Majelis.
1528.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan, siapa namanya pendata itu?
1529.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI TPS I Tianurbuardiri, TPS II sampai 7 ada namanya, Pak Majelis.
1530.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tolong TPS I sampai VII itu, 7 TPS itu semua ada namanya? Tolong namanya itu dianukan ya di dalam keterangan Saudara sehingga jangan sampai salah nama lagi. Nanti Mangatur Diri ya tahu-tahu namanya ini tidak salah-salah ya. Nah malam itu juga selesai dibagi itu?
1531.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya selesai, Pak Majelis.
1532.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya selesai siapa yang mengatur itu?
1533.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Para pendata, Pak Majelis.
1534.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
156
Para pendata itu datang ke rumah Saudara atau dimana? 1535.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Di kedai waktu mau pemilihan Bupati Dairi.
1536.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi pada hari H diberitahukan bahwa sudah terbagi semua?
1537.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Sudah, Pak Majelis.
1538.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Termasuk yang uang 20.000 itu? Saudara tidak kurangi yang Rp.20.000,- itu?
1539.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Saya takut mengurangi, Pak Majelis.
1540.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara sendiri dapat apa?
1541.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Saya tidak dapat tidur sampai sekarang Pak Majelis, anak saya pun sakit sampai sekarang dan isteri saya marah sama saya karena saya menerima amplop ini dari tim organisir pemenang Jhon Pas
1542.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kacau pikirannya ya? tapi sekarang tidak ya?
1543.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya Pak Majelis, dan sekarang sudah berkurang, Pak Majelis.
1544.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sudah berkurang, apakah sudah makan obat?
157
1545.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Sudah, Pak Majelis.
1546.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Obat valium, obat penenang, 7 TPS 729 X Rp.20.000,- = Rp.15.000,- lebih Pak Majelis, tapi lembar Rp.20.000,-
1547.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya Pak Majelis, tiap-tiap amplop isinya Rp.20.000,- sama lembar kandidat.
1548.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Masih ada itu?
1549.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Masih ada, Pak Majelis.
1550.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada di tangan Saudara itu?
1551.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Sudah saya serahkan ke Pak Sinaga.
1552.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa Sinaga?
1553.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Pak Pengacara.
1554.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dengan logonya dengan Rp.20.000,- ya bukti P berapa itu?
1555.
KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Ada sama uangnya, Pak.
158
1556.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya lanjut, ada lagi Pak Mangatur Diri?
1557.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ada sedikit Pak, saya minta maaf dan kepada Bapak Majelis dan Tuhan agar saya dimaafkan pada saat ini Pak Majelis, karena pada waktu itu saya tidak sadar, jadi sekarang saya sudah sadar, Pak Majelis.
1558.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. Ya Bapak, Bapak tidak usah minta maaf kepada Majelis, karena kami tidak akan memberikan sanksi kepada Bapak.
1559.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Saya minta maaf juga kepada Bapak Majelis, dan sesudah nanti saya pulang dari Jakarta ini sayapun mengucapkan minta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Dairi.
1560.
HAKIM : Prof. Dr. MARIA FARIDA INDRIARTI, S.H., M.Hum. Ya saya rasa karena Bapak mempunyai satu kesalahan kalau sudah dibuka dan dikemukakan nanti Bapak sudah mulai merasa tenang begitu, tapi jangan takut bahwa kami akan memberikan sanksi kepada Bapak oh tidak. Terima kasih.
1561.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saudara Mangatur Kuda Diri!
1562.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya, Pak Majelis.
1563.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dari 7 TPS itu yang pasangan nomor 2 menang dimana saja?
1564.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Itu tidak tentu Pak Majelis, kadang Jhon Pas menang di TPS I kadang di TPS V.
1565.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
159
Tidak, ini yang kasih uang itu putaran I atau putaran II? 1566.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Putaran II, Pak Majelis.
1567.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Putaran II kan hanya 2 pasangan calon, nah sekarang pasangan nomor 2 itu ada 7 TPS, lalu pasangan nomor 2 itu menang di berapa TPS?
1568.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya Pak Majelis, menang di semua TPS Pak Majelis.
1569.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi di 7 TPS itu menang semua?
1570.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya, Pak Majelis.
1571.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada lagi Mangatur Kudadiri?
1572.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Jadi yang saya ucapkan kepada Pak Majelis biar saya dimaafkan Pak Majelis, dan di kemudian hari saya tidak lagi melakukan seperti itu, Pak Majelis.
1573.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kalau Saudara tobat kepada Tuhan ya, namun Mahkamah ingin menanyakan Saudara tadinya Saudara Tim Sukses dari Paket II, apa yang menjadikan Saudara berbalik itu?
1574.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya Pak Majelis, karena saya pun tidak enak pikiran saya dan mungkin apa yang saya berbuat saya itu salah di depan Tuhan, mungkin Tuhan marah sama saya, Pak Majelis.
160
1575.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. itu?
1576.
Atau Saudara kurang terbina atau kurang familiar dengan Paket II
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Bukan, Pak Majelis.
1577.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan ya, semata-mata karena merasa bersalah atas perbuatan Saudara?
1578.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya, Pak Majelis.
1579.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, kita melangkah ke Pahot Sinaga.
1580.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Baik, terima kasih kepada Majelis yang terhormat, yang memberikan waktu kepada saya untuk mengutarakan apa yang saya alami.
1581.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya langsung saja!
1582.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Saya bertempat tinggal di Kecamatan Sempatnempu Hulu, Desa Tuanlang, Kabupaten Dairi. Pada tanggal 9 Desember 2008 terjadi Pemilukada di Kabupaten Dairi di Kecamatan Sempatnempu Hulu di TPS II saya sebagai saksi dari salah satu calon, yaitu saksi nomor 4. Pemungutan suara terjadi di TPS II berlangsung, terus pada waktu pukul 1 mau menjelang penghitungan suara, saya ikut serta untuk mencoret surat suara yang lebih, yang tersisa, tahu-tahu saya menemukan 5 lembar surat suara yang dinomori yang diberi kode berupa angka. Terus saya menuntut kepada panitia TPS itu maupun Panwas desa tersebut, “apa maksud dan tujuan pemberian kode kepada surat suara?”, “yang saya tahu surat suara tidak boleh diapa-apakan”. Terus saya menolak
161
penghitungan suara itu supaya itu dihentikan, itu tidak bisa dihitung, terus sampai berlanjut sampai jam 3 saya menolak surat suara itu tidak bisa dihitung. Terus datang ketua KPPS membentak panitia di TPS 2 itu, ketua KPPS itu mengucapkan kepada panitia di TPS 2 “darimana kalian dapat itu, siapa yang menyarankan kepada kalian bahwa surat suara itu diberi kode?” katanya. Terus ketua KPPS tersebut menutup peti itu dan mengunci, lalu datanglah dari pihak kepolisian yang menjaga TPS tersebut menghubungi ke Polsek, ke Polres maupun ke Kantor Camat. Kira-kira sampai setengah empat peti belum terbuka dan suara itu belum terhitung, maka hampir mau terjadi keributan. Terus datang camat menyarankan kepada saya, “kalau perhitungan surat suara itu hak ketua PPS”, kata camat kepada saya, “tapi nanti walaupun ada tuntutan atau keberatan Bapak di TPS ini Bapak bisa mengutarakan isi keberatan Bapak di berita acara tersebut”, kata camat. 1583.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara buat itu?
1584.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Saya buat, Pak.
1585.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara mendatangani berita acara itu?
1586.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Saya menadatangani berita acara itu tapi karena saya keberatan itu tanda tangan keberatan.
1587.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kenapa keberatan?
1588.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Kenapa di surat suara itu dinomori, saya keberatan.
1589.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi tanda tangan keberatan surat suara dinomori dan diberi kode?
1590.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA
162
Diberi kode berupa angka. 1591.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Diberi kode berupa angka itu Saudara keberatan? Ada 5 lembar.
1592.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Yang saya lihat itu sebelum perhitungan suara dimulai 5 lembar, ternyata sudah terjadi perhitungan suara, saya teliti surat suara tersebut ternyata seluruhnya diberi kode.
1593.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sesudah pemungutan suara?
1594.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Sebelum perhitungan suara (…)
1595.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 5 lembar?
1596.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA 5 lembar saya temukan surat suara yang diberi kode.
1597.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kemudian sesudah pemungutan suara?
1598.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Sesudah perhitungan suara (…)
1599.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di kode lagi?
1600.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Tidak. Tenyata seluruhnya surat suara itu diberi kode.
1601.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
163
Setelah selesai penghitungan suara ternyata berapa banyak itu? 1602.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Surat suara tersebut kira-kira 221 yang diberi kode.
1603.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, apalagi? Cukup?
1604.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Ada lagi, Pak Hakim.
1605.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa itu?
1606.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Ada lagi Pak Hakim, pada tanggal 9 Desember 2008 itu saya menanyakan kepada mereka panitia TPS tersebut, “apa maksud dan tujuan anda memberi kode terhadap surat suara?”
1607.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kepada siapa itu?
1608.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Kepada ketua TPS tersebut yaitu Sofar Purba. Mereka tidak ada jawaban, tapi sesudah tanggal 9 itu saya langsung berbicara ldengan masyarakat desa tersebut yang memilih di desa tersebut bahwa pemberian kode kepada surat suara itu adalah ada tujuannya.
1609.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa tujuannya?
1610.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Sesuai dengan kata masyarakat kepada saya, karena seluruhnya panitia itu adalah pihak dari calon nomor 2, dan mengerahkan pertemuan pun mereka di rumah salah satu TS dari pihak nomor 2, makanya saya mendapat itu bahwa (….)
164
1611.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara saksikan atau dengar-dengar saja?
1612.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Tidak, saya langsung berbicara dengan masyarakat bahwa pemberian kode itu ada tujuannya.
1613.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa tujuannya itu?
1614.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Pembicaraan saya dengan masyarakat, karena pihak dari nomor 2 itu melakukan money politic.
1615.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. ya?
1616.
Kata masyarakat ya, dengar-dengar saja itu bahwa money politic
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Bukan dengar-dengar, saya langsung bicara sama masyarakat.
1617.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Masyarakat itu siapa? Masyarakat pemukanya atau wakilnya atau apa?
1618.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Isteri dari salah satu pemuka desa tersebut.
1619.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Cuma 1 saja Saudara bicara?
1620.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Tidak. Banyak, Pak. Begini, dari pihak Jhon Pas atau pihak nomor 2 itu melakukan money politic di desa di TPS tersebut yang saya tahu ada 3 orang yang
165
membagikan uang tersebut. 1621.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa 3 orang itu?
1622.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Yang satu Sofar Purba, yang kedua isteri dari Harapan Purba, yang ketiga Sakab Togatorok.
1623.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sakap Togatorok. Ini yang membagi-bagikan uang? Amplop yang Saudara lihat sekaligus uangnya?
1624.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Amplop berisi uang dan gambar.
1625.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dari mana Saudara lihat itu? Apakah Saudara lihat langsung?
1626.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Saya berbicara dengan masyarakat yang diberikan amplop itu.
1627.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa yang diberikan itu?
1628.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Isteri dari Sadar Purba dan Jundar Sihombing.
1629.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bicara langsung sama dia? Padahal di sini sebagai saksi tidak ada?
1630.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Tidak ada, Pak.
1631.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
166
Apa cukup Saudara Pahot? Yang Saudara ngomong ini Saudara saksikan sendiri? 1632.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Saya saksikan sendiri, Majelis. Orang yang membagi amplop dari Jhon Pas itu yang tiga-tiga tersebut mengarahkan masyarakat dan memberi teknik cara mencoblos kepada masyarakat misalnya yang di bagikan si Sakap Toga Torok itu tusuk nomor, yang diberikan oleh Sofar Purba itu tusuk mata, begitu cara orang itu untuk mencoblos surat suara tersebut
1633.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu Saudara bicara sama isteri Sadar Purba?
1634.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Isteri Sadar Purba sama Jundar Sihombing.
1635.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya artinya Saudara bicara tidak lihat itu, hanya bicara saja?
1636.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Bicara saja, tapi waktu penghitungan suara itu ternyata penjelasan mereka itu saya teliti di waktu menghitung surat suara itu pas, karena cuma 3 saja pencoblosannya, tiga tempat.
1637.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara di sana itu sebagai apa?
1638.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Saya di TPS tersebut sebagai saksi juga, sebagai saksi dari salah satu calon.
1639.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saksi nomor 4 ya?
1640.
SAKSI DARI PEMOHON : PAHOT SINAGA Ya.
167
1641.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, keterangannya. Terakhir ini Saudara Hengky dan Agus Hermansyah. Hengky, Saudara Hengky!
1642.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY
Assalamualaikum wr. wb.
Yang saya muliakan Bapak Majelis, nama saya Hengky, alamat saya Jalan Sentosa nomor 18, Kelurahan Batang Buruh, Kecamatan Sitigalang Kabupaten Dairi. Saya salah satu pemilih di Pilkada putaran kedua di Dairi di TPS 11 Kelurahan Batang Buruh, Kecamatan Sitigalang dan tugas saya sebagai saksi dari salah satu calon pasangan dari nomor 4. Yang saya mau beritahukan kepada Bapak Majelis adalah adanya kecurangan-kecurangan yang terjadi di Pilkada putaran kedua di kota Dairi. Yang pertama banyaknya penyusup-penyusup dari luar daerah maupun dari luar kota yang datang kepada TPS 11 untuk melakukan pencoblosan. Yang saya dapatkan data baru sekitar 21 orang. Pada tanggal 9 Desember 2008 pada pukul 10 saya menangkap salah satu dari mereka seorang wanita telah membawakan nama Rohmona Batubara, bukan nama undangan untuk dia. 1643.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa namanya?
1644.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Rohmona Batubara.
1645.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Rohmona Batubara, ini kenapa ini?
1646.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Rohmona Batubara itu anak keluaran Batang Buru tapi dia posisinya tidak berada di Dairi pada saat terjadinya putaran kedua di Dairi.
1647.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Rohmona Batubara ini mencoblos tapi dia membawa surat suara bukan namanya?
168
1648.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Di kertas undangan itu Pak, tercantum nama Rohmona Batubara tapi yang membawa kertas suara itu bukan Rohmona.
1649.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa yang bawa itu?
1650.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Itulah saya tidak tahu, Pak.
1651.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Atas nama orang lain? Apa lagi?
1652.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Dan yang kedua, adanya saya menjumpai di TPS 11 pencoblosan 2 kali, datanya dari Desa Kabandolong, Kecamatan Sempaknempuhulu.
1653.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa itu?
1654.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Nurmana Berutu.
1655.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Nurmana….?
1656.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Berutu.
1657.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dia mencoblos ganda? Bagaimana caranya?
1658.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Dia sudah menusuk di desanya sendiri, kemudian datang ke TPS 11 Kelurahan Batang Buru untuk mencoblos lagi.
169
1659.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana Saudara tahu ini?
1660.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Saya melihat sendiri dari jarinya Pak, ada tinta Pak.
1661.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Melihat jari masih ada tinta? Apa dia bilang KPPS nya?
1662.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Saya laporkan ke KPPS dan KPPS menjawab “saya bagaimana saya bilang karena nama mereka tercantum di nama-nama yang didata oleh (…)”
1663.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada tercantum di TPS 11 itu namnya?
1664.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Ya Pak, tapi bukan orang daerah situ Pak. Dan di situ saya menanyakan lagi Pak Majelis, pada waktu putaran pertama surat undangan didampingi dengan kartu, tapi di putaran kedua kenapa kartu itu tidak ada, hanya surat undangan saja.
1665.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Hanya undangan ya. Apalagi?
1666.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY Dan mereka-mereka penyusup itu disimpan di daerah saya di rumah Marga Gajah. Marga Gajah ini adalah salah satu keluarga dari kandidat, wakil kandidat calon nomor 2 Irwansyah Pasi.
1667.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu saja keterangannya, Saudara Hengky?
1668.
SAKSI DARI PEMOHON : HENGKY
170
Ya, Pak. 1669.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik. Saksi ke 14, ini terakhir ya. Saudara Agus Hermansyah!
1670.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Terima kasih Bapak Majelis yang kami muliakan, nama saya Agus Hermansyah, rumah saya di Jalan Pahlawan, Kelurahan Batang Buruh Sidigalang. Saya ingin menyampaikan bahwasannya saya adalah salah seorang dari warga Dairi yang tidak bisa memilih baik itu pada putaran pertama maupun putaran kedua pada Pilkada Bupati Dairi sehingga saya merasa bahwa hak saya untuk memberikan suara pada Pilkada Bupati Dairi tahun 2008 ini telah diperkosa dan telah dirampas.
1671.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Wah diperkosa? Saudara diperkosa? 1672.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Maksud saya hak saya, Majelis yang mulia.
1673.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bisa tidak itu perempuan memperkosa Agus?
1674.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Saya rasa tidak, Pak.
1675.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Wah, bisa. Perempuan memperkosa laki-laki ya. Jadi Saudara diperkosa hak Saudara, bukan Saudara punya fisik badan Saudara diperkosa ya? 1676.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Ya hak saya, Pak.
1677.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara sudah berusaha ini, berupaya untuk bisa memilih?
171
1678.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Ya Yang Mulia, pada putaran pertama saya juga sudah sampaikan ke kantor kelurahan dan saya bertemu dengan salah seorang petugas PPS yang di kelurahan dan saya menanyakan hal itu.
1679.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apakah tidak adanya hak Saudara, hak Saudara diperkosa untuk tidak memilih dan sekarang apa yang Saudara ketahui?
1680.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Jadi begini Yang Mulia, kenapa saya tidak mendapat kartu atau undangan suara padahal pada Pilgubsu yang kemarin undangan itu ada pada saya dan keluraga untuk berkisar lebih kurang 4 orang pemilih yang ada di rumah saya. Ternyata pada Pilkada Bupati Kabupaten Dairi tahun 2008 ini saya tidak diberikan. Yang saya ragukan apakah karena ada baliho yang begitu besar ataupun gede yang dipampangkan di depan rumah saya sehingga membuat anggota PPS ataupun kepala lorong itu tidak mau memberikan kartu ataupun undangan suara untuk saya memberikan suara pada Pilkada tersebut. Saya tidak tahu, apakah itu karenanya.
1681.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa? Baliho nomor 4?
1682.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Ya betul, Yang Mulia.
1683.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kemudian ketua kelurahannya tidak memberikan suara ya?
1684.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Ya, Yang Mulia.
1685.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang pasang baliho di depan rumah Saudara itu memang nomor 4 ini?
1686.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH
172
Ya, TPS nya nomor 4. 1687.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada dilapor sama kelurahan?
1688.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Itu saya kurang tahu, cuma mereka minta izin pada saya, dan saya karena bersimpati pada pasangan nomor 4 ini karena beliau memang pantas untuk kepala daerah di Bupati Dairi, saya berikan izin itu Yang Mulia, di depan rumah saya dipasang.
1689.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Di halaman rumah Saudara?
1690.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Betul, Yang Mulia.
1691.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dapat pajak, ya?
1692.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Tidak ada Yang Mulia, karena saya betul-betul ingin mereka yang memimpin. Jadi saya beranggapan kenapa orang yang tidak punya KTP mereka mendapat undangan, sementara saya warga Dairi yang lama Pak dan mempunyai KTP dan tidak pernah saya tidak punya KTP, tidak pernah diberi pada Pilkada Bupati Dairi ini, Pak. Sekian dan terima kasih, Pak.
1693.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi tidak adil bagi Saudara ya?
1694.
SAKSI DARI PEMOHON : AGUS HERMANSYAH Betul, Pak.
1695.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Kuasa Pemohon, kita sudah mendengar 14 saksi dengan
173
variasi-variasi yang banyak sekali. Namun tentu untuk sembahyang Dhuhur kita anukan, lalu kemudian untuk pertanyaan 14 saksi ini kami minta supaya bisa dihadapkan kembali supaya Saudara Pemohon dan Kuasa Pemohon bisa menanyakan langsung apa-apa yang belum jelas dari Saudara. Sebaliknya counter daripada Termohon untuk menanyakan pada ke 14 ini. Nah itu karena itu hanya pertanyaan saja nanti, klarifikasi saja, maka Saudara Termohon boleh juga mengajukan saksi. Ada tidak Saudara mau mengajukan saksi. Mau minta melalui video conference ? Berapa banyak itu? 1696.
KUASA TERMOHON
( suara tidak terdengar) 1697.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi Saudara nantinya tetap di sini, melalui layar nanti. Saudara berkoordinasi dengan Fakultas Hukum USU, lalu kita tetap kita ada di sini kemudian setelah Saudara menanyakan ini baru kita video conference kalau begitu. Tolong nanti Saudara Kuasa Hukum Termohon koordinasi dengan Pelaksana Tugas Panitera Pak Kasianur ini bagaimana pengaturannya itu. Tapi kita memberi kesempatan kepada Saudara untuk sidang ini tanggal 30 Desember 2008 jam 3 sore karena padat sekali Pemilu ini. Jadi hari Selasa tanggal 30 Desember jam 3 sore untuk mendengar pertanyaan-pertanyaan, sanggahan-sanggahan daripada baik Kuasa Pemohon maupun Kuasa Termohon. Nah mengenai pemeriksaan video conference Saudara koordinasi. Sesudah itu apa Saudara tidak perlu bertanya? Mau, kan begitu. Jadi jangan sampai hak Saudara hilang, nah untuk itu barangkali sesudah itu tidak bisa hari itu juga video conference, kita tidak bisa, jadi koordinasi saja dengan Sudara Panitera ya. Tanggal 30 ini masih bisa ditanggung ya? Masalahnya sekarang ini kita sudah tidak ada waktu lagi, besok itu sudah natal, satu. Kedua ya ber-natal-lah di sini di Jakarta, kedua 26, 27, 28 , 29 itu prei semua. Itu kita dilarang bersidang hari itu. Yang ada itu tanggal 30, nah tanggal 30 itu kan sudah masuk kerja, nah tanggal 30 itu kita lanjutkan pemeriksaan kembali ini. Habis itu setelah selesai semuanya baru kita ke video conference itu. Jadi tolong dikoordinasikan dengan Panitera, begitu juga dengan Fakultas Hukum di sana, apakah sudah siap.
1698.
KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Mohon izin Majelis, dengan sangat rendah hati dan sangat berharap kepada Majelis, kalau berkenan Majelis meluangkan waktu barang 1 jam 2 jam untuk para saksi dari Pemohon. Mengingat Majelis, saksi ini ada 14 orang, Majelis. Dan kalau mereka sampai sekian lama di
174
sini menyangkut biaya cost daripada mereka Majelis, mohon izin Majelis (…) 1699.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Majelis, keberatan dengan membatasi waktu karena kami juga jangan dibatasi waktu untuk mempertanyakan saksi-saksi daripada (…)
1700.
KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Mohon izin saya meminta kepada Majelis.
1701.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik Saudara Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon, mendengar permohonan dari Kuasa Pemohon dan itu Panel memahami betul itu situasi kondisi ini. Kita sidang sampai kebetulan ini ada pertemuan seluruh hakim jam 1, jadi kalau berkenan ini kita ada 45 menit untuk Saudara melakukan cross examinasi kepada saksi-saksi. Jadi Pemohon ini apa yang sudah dijelaskan tidak usah tanya lagi, sehingga itu berlarut-larut. Dan itu sudah terekam semua bahkan nanti keteranganketerangan itu Saudara mau dapatkan risalahnya, silakan. Baik, kita lanjutkan saja Saudara Termohon.
1702.
KUASA HUKUM TERMOHON Majelis Hakim yang terhormat, barangkali kalau tadi kita melihat pemeriksaan dengan hanya Majelis Hakim yang bertanya, itu sudah memakan waktu 3 jam seperempat. Artinya kalau pihak Termohon juga bertanya, kami juga bertanya, tentunya dalam waktu 45 menit tidak ada waktu yang efektif, untuk itu Yang Mulia. Jadi karena saksi adalah betulbetul merupakan kunci dari semua putusan nanti, tentunya kami juga harus diberikan kelonggaran, karena saksi ini cukup memberatkan keterangan-keterangannya, cukup memberatkan posisi Termohon dan Terkait. Untuk itu kami juga harus diberikan kesempatan sebelumnya.
1703.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, berkaitan dengan hak Saudara itu Mahkamah itu imparsial, sama sekali tidak memihak, dua-duanya diberi kesempatan ini.
1704.
KUASA HUKUM TERMOHON Kami sependapat itu Majelis Hakim, tapi adalah kalau dengan waktu 45 menit kepada Kuasa Hukum Pemohon (…)
175
1705.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan diberikan 45 menit, secukupnya saja, baru dilemparkan kepada Saudara. Jangan mendasarkan bahwa 45 menit itu hak Pemohon! Tidak! Maksudnya kita bisa tuntaskan pemeriksaan saksi-saksi ini dimana Pemohon dan Termohon itu bertanya selama kurang lebih 45 menit kita lokalisir itu.
1706.
KUASA HUKUM TERMOHON Justru itu Yang Mulia, kalau hak (…)
1707.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Mari kita coba dulu ya, kalau memang tidak bisa itu nanti kita tunda bagaimanapun juga ya.
1708.
KUASA HUKUM PEMOHON : RODER NABABAN, S.H. Mohon izin Majelis, kami sangat menghargai daripada Termohon dan kami sangat mendukung daripada Termohon, untuk itu kami juga telah merasa bahwa pertanyaan-pertanyaan yang telah disampaikan oleh Majelis sudah cukup. Pemohon menganggap, Pemohon untuk ini meyerahkan kepada Termohon untuk melakukan pertanyaan, kami tidak melakukan pertanyaan lagi Majelis, supaya menghemat waktu.
1709.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, jadi Pemohon ini tidak mengajukan pertanyaan. Silakan Saudara Kuasa Termohon mengajukan pertanyaan! Jadi kepada saksi siapa, daftar saksi sudah ada, kepada siapa Saudara megajukan itu! Silakan!
1710.
KUASA HUKUM TERMOHON Terima kasih atas kesempatannya, Majelis Hakim yang mulia. Baik, kami akan bertanya terlebih dahulu kepada saksi pertama yaitu Marlundu Situmorang. Baik, pada keterangan Saudara tadi mengatakan bahwa di kampung Parbuluan ya, daerah Parbuluan tersebut Saksi sebagai tokoh masyarakat?
1711.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ya, Pak.
1712.
KUASA HUKUM TERMOHON
176
Yang mengatakan bahwa seluruh warga Bapak, Bapak tahu, Saksi tahu. Apakah Parbuluan itu bukan daerah pertanian terbuka baik dari daerah Samosir maupun dari Tanah Karo? 1713.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan daerah…?
1714.
KUASA HUKUM TERMOHON Pertanyaan saya adalah apakah daerah Parbuluan merupakan daerah pertanian terbuka dari daerah Tanah Karo maupun dari daerah Samosir?
1715.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan, Pak.
1716.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah di sana tidak banyak petani Karo yang tinggal?
1717.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Tidak ada Pak, sama sekali.
1718.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah juga petani dari Samosir tidak ada yang bertani di sana?
1719.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Adapun pertanian Samosir di sana adalah anak atau orang kawin di desa kami atau orang famili di desa kami karena tanah kami adalah tanah adat. Jadi saya sebagai raja adat dan raja tanah siapapun yang datang di desa kami harus saya mengetahui orang berada di sana, Pak. Karena desa kami adalah dilindungi adat, makanya saya bisa tahu siapa orang tambah, siapa orang baru, siapa orang dalam, jadi saya jelas tahu Pak. Jadi ini bukan rekayasa Pak, ini bukan yang saya buat.
1720.
KUASA HUKUM TERMOHON Cukup, baik. Bapak, sebagai lembaga adat apakah ada kewajiban orang lain di luar Marga Situmorang untuk menghadap kepada Bapak?
177
1721.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan hanya Marga Situmorang Pak, segala marga bisa duduk di sana tapi yang mengetahui Sinaga Situmorang di Parburuan Pak. Itu ada undang-undang kami tersendiri.
1722.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, bagaimana dengan Marga Ginting yang menjadi petani di sana dan bagaimana juga pekerjanya yang ada di sana?
1723.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bisa Pak, sesuai yang kami atur dalam undang-undang kami, yang kami atur dengan adat kami, marga lain pun bisa Pak.
1724.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tunggu Saudara Saksi ya, jangan emosi Saksi. Saudara Kuasa Termohon, barangkali fokuskan kepada inti yang berkaitan dengan Pemilu. Kalau kita berbicara tentang adat tidak selesai-selesai ini.
1725.
KUASA HUKUM TERMOHON Majelis Hakim yang mulia, saya juga kampung di sana Yang Mulia. Saya tahu banyak di sana daerah pertanian, di sana terbuka seluruh daerah. Saya juga orang Dairi, Yang Mulia. Seluruh daerah dari mulai Parbuluan (…)
1726.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coba ditanyakan apa yang berkaitan dengan Pemilu ini!
1727.
KUASA HUKUM TERMOHON Di sana ada yang bertambah yang tidak dikenal. Nah, padahal ketentuan Pemilu mengatakan bahwa 6 bulan tinggal di daerah itu boleh memilih. Pertanyaan saya (…)
1728.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Nah itu kalau begitu. Tapi kalau desa adat, apa semua, kalau raja adat dipertentangkan tak habis-habis itu. Nah, 6 bulan boleh memilih, nah apanya di situ yang Saudara tanyakan? 1729.
KUASA HUKUM TERMOHON
178
Baik, petani Karo yang sangat terbuka, saya orang Sumbul, Pak. Jadi saya tahu daerah Parbuluan sampai ke Tele saya tahu. Jadi saya mau tanya apakah petani Karo tidak membeli tanah di Parbuluan? 1730.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Di Parbuluan dua, selain daripada Sinaga, Situmorang dan Boru asal namanya orang Karo belum pernah ada duduk satu KK pun di Desa Parbuluan Dua.
1731.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Saudara tadi mengatakan bahwa dalam Pemilu tersebut ada rekayasa dan ada orang yang tidak dikenal hadir sebanyak 135 orang.
1732.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan 135 orang, 10 orang.
1733.
KUASA HUKUM TERMOHON 10 orang, baik. Dari 10 orang tersebut, apakah Saudara tahu bahwa semua mereka memilih Jhon Pas?
1734.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG 5 orang dari jumlah 10 orang yang sudah lewat memilih.
1735.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah Saudara tahu bahwa mereka memilih Jhon Pas?
1736.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jelas pas itu Jhon Pas itu.
1737.
KUASA HUKUM TERMOHON Bagaimana dia tahu bahwa dia memilih Jhon Pas?
1738.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Karena dia saya tanya, dia yang dipaksa kepala desa dan perangkat desa, karena perangkat desa dan kepala desa kami adalah Jhon Pas.
179
1739.
KUASA HUKUM TERMOHON Dari hal tersebut, apakah Saudara juga sudah memberitahukan ini kepada Panwas bahwa yang lima ini akan dibatalkan karena Saudara tahu bahwa kepala desa ini paksa?
1740.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sudah, Pak. Langsung kami meminta atau memanggil Panwaslu dari kecamatan untuk menghadirkan, untuk hadir melihat situasi yang di lapangan, bahwa kami tidak setuju orang lain menusuk atau memilih di desa kami tanpa identitas lengkap tinggal di desa kami, Pak.
1741.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Kan ada si Tanggung Simajuntak kan Panwas nya datang di sana terus diselesaikan baik-baik, kan begitu itu? 1742.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ya, diselesaikan katanya damai-damai saja tapi namun sudah lewat.
1743.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, berapa orang yang menceritakan kepada Saudara bahwa yang 5 orang itu memilih ke Jhon Pas?
1744.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Jelas Pak, ini jelas. Karena kami di desa kami, kami tahu siapa yang memilih orang lain dan siapa memilih Parlemen, siapa yang memilih si Jhoni kami tahu Pak.
1745.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukankah Bapak yang mengintervensi kerahasiaan kalau seperti itu?
1746.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Bukan Pak. Karena kami saudara, nampak itu dari segi segala nampak itu siapa pilihan dia itu, Pak.
1747.
KUASA HUKUM TERMOHON
180
Majelis Hakim yang terhormat, azas Pemilu sangat jelas bahwa bebas, umum, rahasia, dan jurdil. Bagaimana bisa Saudara tahu bahwa itu Pas, apakah ini asumsi atau memang Saudara tahu betul bahwa mereka memilih? Apakah Saudara melihat? 1748.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Karena begini Pak, kan kami kakak beradik. Kami satu kampung, kami Saudara. Jadi nampak dari segala segi. Tahu Pak, karena artinya ibarat si Jhon Pas dilengketkan balehonya di rumah saya, saya tidak perbolehkan itu Pak di desa kami. Yang bisa lengketkan karena pilihan saya Parlemen. Jadi di desa kami Pak, karena begitu ortodoksnya atau begitu tidak kemajuannya, pilihan kami langsung kami nampakkan sesuai dengan gambar-gambar, Pak.
1749.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, setelah perhitungan suara, ada tidak tanda-tanda bahwa yang 5 orang itu memilih itu?
1750.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Karena yang 5 orang itu duduk di desa kabupaten orang lain, saya tanya “mana KTP nya, mana kartunya, mana surat pindahnya, jadi kenapa harus kamu bisa pilih di sini ?” Katanya Pak, “saya yang didaftar kepala desa, dibilang kepala desa untuk memilih di sini katanya”. Jadi kepala desa kami orang Jhon Pas, Pak.
1751.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, siapa yang membuat daftar pemilih area itu? Pemilih tetap itu siapa yang membuat?
1752.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kepala Desa. Menurut kami, kepala desa dan rombongannya.
1753.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Ada namanya?
1754.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Nama siapa?
181
1755.
KUASA HUKUM TERMOHON Nama yang 5 orang itu?
1756.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada Pak. Ada di surat.
1757.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang Saudara ingat siapa?
1758.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Marga-marga Ginting.
1759.
KUASA HUKUM TERMOHON Makanya saya bilang bahwa Tanah Karo itu banyak berbuka di sana, Majelis Hakim yang mulia.
1760.
KUASA HUKUM PEMOHON Mohon izin, Majelis.
1761.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, baik. Jadi silakan!
1762.
KUASA HUKUM PEMOHON Tadi sudah …..
1763.
KUASA HUKUM TERMOHON Majelis Hakim yang mulia.
1764.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, nanti ini Saudara tanya hal-hal itu nanti dalam kesimpulan Saudara, bisa menganalisa dan menilai keterangan 14 saksi ini.
1765.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, yang pertama kali saya katakan tadi adalah bahwa petani Tanah Karo banyak di sana, karena saya tahu persis.
182
1766.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ditanya. Apa yang mau ditanya?
1767.
KUASA HUKUM PEMOHON Mohon izin Majelis, tadi saksi sudah menjelaskan bahwa (…)
1768.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tunggu, saya minta diam!
1769.
KUASA HUKUM TERMOHON Karena ini relevan pertanyaan saya.
1770.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Saksi, Kuasa Termohon minta ditanya. Jadi komentar Saudara lemparkan di kesimpulan Saudara!
1771.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, terima kasih. Bagaimana Saudara tahu apakah daftar pemilih terakhir itu dilengketkan di tempat-tempat mana?
1772.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Di kedai-kedai. Istilahnya ada warung, di situ dibuat, warungwarung tempat-tempat perkumpulan orang di situlah dibuat daftar.
1773.
KUASA HUKUM TERMOHON Sebelum pemilihan, berapa hari DPT itu dibuat?
1774.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Sekitar 5 hari.
1775.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, ada waktu protes di situ kepada kepala desa atau kepada siapa?
1776.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
183
Kami tidak di situ protes, Pak. Jelas kami tidak membohong. Kami langsung protes di lapangan. 1777.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah Saudara tahu tujuan pengumuman itu adalah hak untuk membantah?
1778.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Karena sudah kami bilang sama si Panwaslu ini bukan sama kepala desa protes kami pada waktu itu.
1779.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukan, diumumkan 5 hari itu tujuannya Pak oleh hukum adalah apabila orang melihat ada orang lain di situ, maka orang lain itu bisa bertanya, ini siapa ini siapa. Nah, dalam waktu 5 hari itu Bapak sebagai kepala adat di sana pernah tidak membantah nama-nama Marga Ginting dan lain segala macam itu?
1780.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Pernah Pak, sama orang KPPS Pak. Jadi katanya si kepala desa lah yang tahu.
1781.
KUASA HUKUM TERMOHON Ulangi dulu, KPPS atau PPS?
1782.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG PPS, anggota KPPS.
1783.
KUASA HUKUM TERMOHON Ulangi dulu, anggota KPPS atau PPS?
1784.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Anggota KPPS, anggota TPS lah.
1785.
KUASA HUKUM TERMOHON Dari segi istilah, baik saya kira untuk ini pertanyaannya sudah
184
jelas, bahwa ini tidak jelas, nanti akan kami simpulkan. 1786.
KUASA HUKUM TERMOHON Saudara Saksi, Saudara Saksi yang pertama ini, apakah Saudara mengetahui syarat-syarat orang untuk masuk daftar pemilih tetap?
1787.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kami begini, Pak (…)
1788.
KUASA HUKUM TERMOHON Saya bertanya, tahu tidak syarat-syarat (…)?
1789.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Kami tidak tahu, Pak. Jadi kami hanyalah (…)
1790.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak tahu ya tidak tahu, tidak usah komentar.
1791.
KUASA HUKUM TERMOHON Jadi supaya Saudara tahu saya bacakan di sini Pasal 16 C Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 menyatakan berdomisili di daerah pemilihan sekurang-kurangnya 6 bulan sebelum disahkannya daftar pemilih sementara, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk. Di penjelasannya disebut “dalam hal seseorang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk dapat menggunakan kartu tanda identitas kependudukan dan garis miring atau surat (…)”
1792.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi cukup ya, nanti Bapak kalau ada lagi perlu belajar banyak sosialisasi, nanti ada tim sosialisasi mengajarkan itu ya. Sekarang apa lagi pertanyaannya?
1793.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Maksud saya Majelis Hakim, apakah 5 orang yang memilih itu ada di DPT nama-namanya?
1794.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG
185
Soalnya Pak, orang 10 tersebut tidak kami pernah nampak di desa kami dan tidak ada berada di desa kami, selain daripada yang melaksanakan hasil tusukan suaranya. Memang orang 10 tersebut tinggal di kabupaten orang lain, rumah di kabupaten orang lain. 1795.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Saya mempertanyakan kepada saksi, apakah nama-nama 10 orang tersebut yang Saudara sebut atau yang khususnya yang 5 orang yang Saudara katakan sudah melakukan pemberian suara ada namanya di DPT, Daftar Pemilih Tetap?
1796.
SAKSI DARI PEMOHON : MARLUNDU SITUMORANG Ada, Pak.
1797.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Ada. Cukup. Saya teruskan Yang Mulia kepada saksi yang kedua.
1798.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya. Teruskan semuanya 14 itu! Silakan 14 itu!
1799.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Terima kasih. Untuk saksi yang kedua dulu!
1800.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tapi kami batasi oleh karena kami ada pertemuan, ada acara khusus yang penting sekali menyangkut Pemilukada juga.
1801.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Baik, sepanjang waktu yang tersedia saja Majelis Hakim, kita pergunakan. Kepada Sihar Hutayan nomor dua ya.
1802.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ya , betul.
1803.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Saudara tadi menyatakan tidak merupakan pemilih di Sidikalang begitu ya? Saudara saya lihat tadi mengutarakan bahwa menyangkut
186
NIK kosong atau apa segala macam begitu ya? 1804.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ya, betul.
1805.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Saudara tahu dasar hukum NIK itu apa?
1806.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya tidak tahu.
1807.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Tidak tahu ya. Kasihan sekali Saudara, berbicara banyak dengan NIK tapi…. Baik, saya hanya meminta kepada Saudara atau memberitahukan kepada Saudara, pengaturan NIK ada di Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Pasal 1 berbunyi “dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan (…)”
1808.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Kuasa Termohon, langsung saja tanyakan!
1809.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Ya, baik.
1810.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak tahu dia dasar hukumnya!
1811.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP
Oke, Saudara tahu siapa yang mengelola NIK itu? 1812.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Badan Kependudukan.
1813.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Saudara tahu di Sidikalang yang mengurusi Badan Kependudukan,
187
menyangkut urusan kependudukan? 1814.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Pada saat saya datang, di situ saya tidak mengetahui lagi karena sebelum saya di situ masih Bapak Parlemen.
1815.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Masih Bapak Parlemen. Mana Bapak Parlemen itu? Dia yang mengatur Sidikalang itu ya? Untuk Pemilu Saudara tahu? Syarat-syarat masuk di DPT? Saudara menyebut harus KTP itu dan segala macam?
1816.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ini hasil saya bicara dengan beberapa orang, diskusi dengan teman-teman saya di Fakultas Hukum USU juga, saya banyak berbicara dengan kawan-kawan tim ini, itu merupakan hasil rangkuman hasil pembicaraan kami.
1817.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Apakah Saudara kuliah di Fakultas Hukum?
1818.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya kuliah di Fakultas Teknik.
1819.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP
Nah, pertanyaan saya kembali, apakah Saudara tahu syarat-syarat untuk dicantumkan di DPT dan dasar hukumnya? 1820.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Dari (…)
1821.
KUASA HUKUM PEMOHON Keberatan Majelis, pertanyaannya. Pertanyaannya ini seharusnya ditujukan untuk saksi ahli. Sedangkan saksi yang kita hadirkan adalah saksi fakta.
1822.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya.
188
1823.
KUASA HUKUM TERMOHON Ini fakta Majelis Hakim. Apa dia tahu, kalau tidak tahu ya tidak tahu.
1824.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya tadi sudah sebutkan bahwa saya tidak tahu.
1825.
KUASA HUKUM TERMOHON Tetapi Saudara menyebutkan tadi kalau tidak salah membantu nomor (…)
1826.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Tim Pemenangan.
1827.
KUASA HUKUM TERMOHON Tim Pemenangan nomor…
1828.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Nomor 4.
1829.
KUASA HUKUM TERMOHON Dapat honor? Saudara jujur saja dapat honor ya? Keberatan dengan ini karena saksi dapat honor daripada (…)
1830.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, nanti analisanya, jadi boleh saja dapat honor ya.
1831.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya bekerja sebagai tim pengolah data.
1832.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, selaku pengolah data keringat dibayar ya? Ada lagi? Saksi yang lainnya!
1833.
KUASA HUKUM TERMOHON
189
Baik, saya lihat dulu lagi Majelis Hakim karena ini, sampingnya mas siapa itu? Oh, ya ada teman saya dulu. 1834.
KUASA HUKUM TERMOHON Menyambung pertanyaan teman saya, tadi Saudara mengatakan bahwa ada NIK ganda, tetapi orangnya berbeda. Baik, pertanyaan saya kembali, waktu pembuatan NIK tersebut baik itu ganda ataupun kosong ataupun apa, apakah itu dalam bentuk KTP NIK itu atau bentuk apa itu? Bentuk KTP atau surat keterangan atau surat apa itu? NIK itu Saudara ketahui ganda dari apa? Dari bukti-bukti KTP atau data dari mana?
1835.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya membuktikannya dari DPT.
1836.
KUASA HUKUM TERMOHON Dasar dari DPT itu apakah dari KTP atau dari apa?
1837.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN
Excel. 1838.
Dari DPT yang saya terima, saya coba sortir dengan Microsoft
KUASA HUKUM TERMOHON Sumber daripada NIK itu dari mana?
1839.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Dari seorang anggota KPU.
1840.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Lazimnya NIK itu tertulis di mana?
1841.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Lazimnya itu di KTP.
1842.
KUASA HUKUM TERMOHON Saudara pernah melihat yang menandatangani KTP itu siapa?
190
1843.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya lihat.
1844.
KUASA HUKUM TERMOHON Siapa?
1845.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Parlemen Sinaga.
1846.
KUASA HUKUM TERMOHON Siapa itu Parlemen Sinaga?
1847.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kandidat nomor 4.
1848.
KUASA HUKUM TERMOHON Pemohon, dalam hal ini?
1849.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kenapa?
1850.
KUASA HUKUM TERMOHON Pemohon dalam persoalan ini, dalam Perkara nomor 60 ini?
1851.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kebetulan tidak semua saya melihat KTP di DPT.
1852.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Apakah KPU yang mengeluarkan KTP atau NIK itu?
1853.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Badan Kependudukan.
1854.
KUASA HUKUM TERMOHON
191
Siapa yang kependudukan? 1855.
menggandakan,
apakah
KPU
atau
bagian
Saudara
sudah
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Kalau itu saya tidak tahu.
1856.
KUASA HUKUM TERMOHON Saudara tadi mengatakan mengambil kesimpulan tadi ya.
1857.
bahwa
bahkan
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Ini hasil kesimpulan setelah saya berbicara (…)
1858.
KUASA HUKUM TERMOHON
Oh ini kesimpulan Saudara. Oke. Kalau bagian kependudukan, kalau ternyata membuat ganda, siapa yang salah? Karena Saudara beranalogi ya. 1859.
KUASA HUKUM PEMOHON Mohon izin Majelis, pertanyaannya bersifat menjebak Majelis.
1860.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukan menjebak. Karena dia sudah (…)
1861.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tunggu dulu, ini coba berpikir dan berbicara jernih. Kalau sudah begini biar dulu bicara jangan dipotong. Saudara bicara jangan dipotong. Apa yang Saudara tanyakan?
1862.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, pertanyaan saya, saya ulangi sekali lagi. Apakah Termohon atau Pemohon dalam hal ini Pemohon Prinsipal yang mengeluarkan KTP itu?
1863.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Saya kurang mengerti pertanyaannya.
192
1864.
KUASA HUKUM TERMOHON Bagus, Saudara tadi mengatakan masalah NIK ganda, sekarang Saudara tadi mengatakan bagian kependudukan yang mengeluarkan. Nah, pertanyaan saya, saya tunjuk, apakah Saudara Termohon ini yang mengeluarkan NIK nya atau KTP nya, atau Saudara Pemohon?
1865.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Badan Kependudukan.
1866.
KUASA HUKUM TERMOHON Dijabat waktu itu oleh siapa?
1867.
SAKSI DARI PEMOHON : SIHAR HUTAHAYAN Bapak Parlemen.
1868.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Cukup, Majelis Hakim.
1869.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, lagi ya, tidak ada lagi?
1870.
KUASA HUKUM TERMOHON Untuk yang kedua, cukup.
1871.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coba semua yang itu!
1872.
KUASA HUKUM TERMOHON Untuk Saudara Suparman nomor 3. Marga apa?
1873.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Simanjuntak.
1874.
KUASA HUKUM TERMOHON Tidak merupakan pemilih di sana ya? Baik. Selama ini Saudara
193
lama di Sidikalang? 1875.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Saya berada di Sidikalang sejak bulan Juli 2008. Saya bekerja di Papua Barat, bolak-balik karena saya tinggal sementara di di Sidikalang.
1876.
KUASA HUKUM TERMOHON Ya. Tadi menyangkut NIK sama seperti pertanyaan ke beliau ini tahu persis siapa yang mengatur NIK itu?
1877.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Betul, Pak.
1878.
KUASA HUKUM TERMOHON Siapa?
1879.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Itu dari Departemen Dalam Negeri.
1880.
KUASA HUKUM TERMOHON Departemen Dalam Negeri. Terus yang mengelolanya di daerah, karena ini kan sistem NIK ini kan ada daerahnya, ada provinsinya, ada kodenya tadi sudah Saudara sebut ya 16 digit itu?
1881.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Betul Pak, dan itu dikeluarkan oleh bagian kependudukan ada DP4-nya. Di DP4 yang saya tahu itu lengkap NIK-nya semua, Pak.
1882.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang mana, NIK yang mana, yang di Sidikalang?
1883.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ya, DP4 itu adalah Daftar Penduduk Pemilih Potensial. Jadi sebelum yang diserahkan ke KPU adalah DP4 dan ini diolah oleh KPU sebagai daftar pemilih sementara atau menjadi setelah di pemutakhiran nantinya dia menjadi Daftar Pemilih Tetap. Dan diproses pemutakhiran ini, saya pikir itu NIK itu dia bisa dapat yang kosong atau tidak melalui
194
bukan daftar dari DP4 ataupun sengaja dibuat NIK sehingga program yang seragam di seluruh Indonesia itu untuk men-generate si NIK itu tidak lagi digunakan, karena bukan di bagian kependudukan lagi memproses NIK ini. 1884.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, Saudara menyatakan tadi atau kesimpulan Saudara bahwa DPT itu siapa yang membuat?
1885.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK DPT itu adalah di KPU.
1886.
KUASA HUKUM TERMOHON Awalnya dari mana itu?
1887.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Itu DP4 ada dari kependudukan.
1888.
KUASA HUKUM TERMOHON nya?
1889.
Baik, tadi Saudara sebut DP4, kependudukan Dairi lengkap NIK
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Lengkap.
1890.
KUASA HUKUM TERMOHON Kapan Saudara lihat itu?
1891.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ada datanya di sini, Pak.
1892.
KUASA HUKUM TERMOHON Ada datanya di situ. Saudara perbandingkan dengan DPT?
1893.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Kalau yang dari sini Pak, kalau DP4 nya sampai di nomor 1.690
195
NIK-nya itu lengkap, sedangkan kalau di DPT sampai nomor sekian ratusan saja sudah banyak yang kosong. 1894.
KUASA HUKUM TERMOHON Itu dari DP4 tadi ya?
1895.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ya.
1896.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah Saudara pernah melihat NIK yang kosong juga untuk DPT sekarang ini?
1897.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ada.
1898.
KUASA HUKUM TERMOHON Ada ya, jadi sama di DP4-nya juga ada yang kosong ya?
1899.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Di DP4-nya tidak ada, Pak.
1900.
KUASA HUKUM TERMOHON Tadi Saudara bicara ada yang kosong?
1901.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Bapak sebut tadi di DPT.
1902.
KUASA HUKUM TERMOHON DP4 sumbernya (…)?
1903.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK DP4-nya tidak ada yang kosong, Pak.
1904.
KUASA HUKUM TERMOHON
196
Semua lengkap? 1905.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Lengkap.
1906.
KUASA HUKUM TERMOHON Berapa jiwa di situ?
1907.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Di sini kalau di Desa Kalang saja (…)
1908.
KUASA HUKUM TERMOHON Tanya saja, karena ini disebut ada NIK ganda, ada NIK segala macam, ada 29 ribu sekian tadi, yang kosong dan bermasalah segala macam, dari mana Saudara dapat itu 29 itu?
1909.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Itu dari DPT, Pak.
1910.
KUASA HUKUM TERMOHON DPT. Kalau di DP4-nya?
1911.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK DP4-nya lengkap NIK-nya.
1912.
KUASA HUKUM TERMOHON Lengkap, berapa ribu yang di situ?
1913.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ini kalau kita tidak menjumlah DP4 tetapi kalau satu desa saja di sini bisa sampai ribuan, Pak. Jadi karena tidak semua yang dari DP4 ini, dari DP4 itu masuk jadi DPT. Karena di DP4 itu kan potensial, bisa saja pernah membuat terdaftar karena semua pada saat dia memiliki akte kelahiran saja dia sudah keluar NIK-nya, Pak.
1914.
KUASA HUKUM TERMOHON
197
Baik, apa ada memang keseluruhan Kabupaten Dairi sudah punya akte kelahiran? 1915.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ya, yang terdaftar di kependudukan ya pasti punya NIK.
1916.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang terdaftar?
1917.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ya.
1918.
KUASA HUKUM TERMOHON situ?
1919.
Saya mempertanyakan, apa semua sudah terdata masyarakat di
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Saya tidak tahu Pak, tetapi kalau berumur 17 tahun sudah wajib memiliki KTP berarti dia harus terdaftar di kependudukan, sehingga dia sudah berhak mendapatkan NIK.
1920.
KUASA HUKUM TERMOHON Saya mau tanya, Saudara melihat tidak kira-kira begitu? Sudah semua terdaftar?
1921.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Saya tidak bisa Pak melihat itu semua.
1922.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah Saudara tahu syarat-syarat menjadi pemilih?
1923.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Tahu, Pak. Sudah berkeluarga, sudah berumur minimal 17 tahun, minimal 6 bulan tinggal di daerah tersebut.
1924.
KUASA HUKUM TERMOHON
198
Ada disebut di situ persyaratan harus mempunyai NIK? 1925.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK
Oh tidak Pak, tetapi kalau seseorang misalnya sudah memiliki KTP
itu dia harus sudah mempunyai NIK, atau sudah berkeluarga itu berarti (….) 1926.
KUASA HUKUM TERMOHON Tadi saya mempertanyakan apa semua penduduk, saya juga orang Dairi, semua sudah penduduk Dairi mempunyai KTP?
1927.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK
Oh tidak Pak, tetapi semua yang saya tahu tentang NIK bahwa tidak boleh ada yang ganda dan itu ada rumus dan harus unik, dan itu ada rumus pembuatan NIK itu. 1928.
KUASA HUKUM TERMOHON Saya tahu, saya catat di sini bagaimana caranya, bagaimana merumuskannya. Hanya saya tanya apa semua orang Kabupaten Dairi tidak punya KTP? Kan tidak tahu, kan begitu saja kan?
1929.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK
Kan tidak tahu, Pak. 1930.
KUASA HUKUM TERMOHON Iya, habis bisa saja tidak atau belum dikasih NIK?
1931.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Betul.
1932.
KUASA HUKUM TERMOHON Tadi Saudara lihat itu ( …)
1933.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik Saudara Kuasa Termohon, jadi supaya ini juga tuntas lalu kemudian beri kesempatan kita ini sholat Dzuhur ya, lalu nantinya kebetulan Ibu ada acara, acara mengenai Natal ini ya, bagaimanapun
199
juga kami menghormati itu ya, untuk itu nanti beliau akan diganti, kami carikan hakim yang lain untuk meneruskan persidangan ini. Kami beri kesempatan Saudara makan siang, yang mau sholat, sholat ya, nanti kita berkumpul lagi untuk menuntaskan ini, itu jam empat sore ya. Bisa jam empat sore? Diterima? Jadi jam empat sore kita sidang kembali di sini untuk memberi kesempatan Kuasa Termohon menanyakan semua 14 saksi ini. Sekali lagi yang sudah ditanyakan tidak usah ditanyakan. Yang berkaitan dengan rule, syarat-syarat barangkali saksi tidak usah ditanyakan ya. Kan Saudara tahu syarat-syarat untuk memilih, relevansinya apa dalam perkara ini ya. Jadi tolong pertanyaan-pertanyaannya yang fokus kepada masalah-masalah yang dikemukakan saksi. Nah, itulah yang Saudara tanyakan kalau mau memepertegas. 1934.
KUASA HUKUM TERMOHON Majelis Hakim yang terhormat, saya potong sebentar. Sebenarnya NIK ini kami cocor habis-habisan ini (…)
1935.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak, jadi itulah bagaimana dia bisa tahu peraturan-peraturannya (…)
1936.
KUASA HUKUM TERMOHON Jangan ditimpakan kepada Termohon yang menyusun-nyusun NIK itu (…)
1937.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Nah, jadi itu nanti dianalisa di kesimpulan Saudara, tetapi kalau
Saudara memberikan sosialisasi kepada saksi-saksi mengenai tata cara prosedur Pemilukada itu kan tidak tepat itu ya. Baik, jadi kita tunda persidangan ini sampai diskors persidangan ini sampai dengan jam 4 sore. Sidang dinyatakan diskors sampai dengan jam empat sore. KETUK PALU 1 X
SIDANG DISKORS PUKUL 12.45 WIB
SIDANG DIBUKA KEMBALI PUKUL 15.57 WIB
200
1938.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara-Saudara sekalian, skors persidangan saya cabut dan sidang lanjutan saya buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETUK PALU 1 X Saudara Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon sebagaimana tadi penyampaian Panel bahwa salah satu hakim yaitu Ibu Prof. Dr. Maria itu karena ada acara dalam rangka Hari Natal maka digantikan oleh Bapak Dr. Alim ya sehingga dengan demikian, apa ada Saudara keberatan? Tidak keberatan? Baik, untuk itu agenda selanjutnya adalah memberi kesempatan kepada Kuasa Termohon untuk mengajukan pertanyaan kepada 14 orang saksi dari saksi Pemohon. Sekali lagi kami ingatkan untuk pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya mengulang itu tidak usah, lanjutkan dengan persidangan-persidangan dengan fokus pada materi permohonan, untuk itu kami persilakan Kuasa Termohon! Silakan, sebut nama saksi siapa yang akan ditanyakan!
1939.
KUASA HUKUM TERMOHON Terima kasih, Yang Mulia.
1940.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada apa ini?
1941.
KUASA HUKUM PEMOHON Mohon ijin Majelis, kami mau mohon mengingatkan kembali Majelis tadi masalah waktu yang kita sepakati 45 menit untuk jangka waktu untuk pertanyaan pada saat ini, Majelis.
1942.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi ini persidangan ini sampai pagi pun kalau Saudara belum puas kita layani ya, nah itu. Kalau tadi itu memang waktunya karena tadinya rencana untuk menunda sampai dengan tanggal 30 tetapi Saudara keberatan ya. Nah, untuk itu sekarang ini kami persilakan kepada Kuasa Termohon untuk mengajukan pertanyaan kepada ke-14 saksi. Tadi sudah ada dua tiga saksi kalau tidak salah yang sudah ditanyakan. Barangkali empat dan empat belas selanjutnya itu
201
dilanjutkan. Kami persilakan! 1943.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Terima kasih, Yang Mulia. Pertama-tama tadi ada dua orang saksi yaitu Saudara Marusaha Sinaga tentang kesaksiannya menyangkut pemberian uang dari Nababan yang dihadiri oleh Pak Jhoni naik mobilnya Nababan memberi 100 ribu uang, yang kedua ada tadi keterangan di persidangan ini Mangatur Kudadiri yang menyatakan bahwa (…)
1944.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, langsung saja apa yang mau ditanyakan!
1945.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Ya, begini Majelis Hakim saya (…)
1946.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Langsung saja, kepada ini saksi, apa pertanyaannya?
1947.
KUASA HUKUM TERMOHON Jadi untuk kedua orang ini berketepatan saat ini bisa kami panggil hadirkan Pihak Terkait terhadap ini untuk dikonfrontir saja Majelis Hakim, sebelum nanti saksi-saksi ini kan tidak mungkin lagi kami minta kembali kepada (…)
1948.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pihak Terkait (…)
1949.
KUASA HUKUM TERMOHON Terkait tentang uang tadi itu yaitu saksi Marusaha Sinaga.
1950.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Silakan, kepada saksi siapa!
1951.
KUASA HUKUM TERMOHON Marusaha Sinaga dulu dengan Mangatur Kudadiri.
202
1952.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Silakan!
1953.
KUASA HUKUM TERMOHON Bisa, ok. Saudara Saksi Marusaha Sinaga mana tadi?
1954.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Saya, Pak.
1955.
KUASA HUKUM TERMOHON Ya, tadi dalam persidangan ini Saudara menyebut dua hari sebelum Pilkada datang Nababan dan Jhoni naik mobil pejabat yang diganti platnya dan memberi kepada Saudara amplop 100 ribu rupiah dan Nababan ancam “awas nanti kita bertemu lagi!”, sehingga uang tersebut telah Saudara terima dan telah dipakai. Saat ini ada Pihak Terkait apakah memang Pihak Terkait pernah ketemu dengan seperti yang dimaksud oleh saksi ini. Ada Pihak Terkait sekarang, Pak.
1956.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pihak Terkait, apa yang mau ditanyakan?
1957.
KUASA HUKUM TERMOHON Tentang apakah memang benar Pihak Terkait sudah mendatangi beliau ini.
1958.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jawab saja apa Pihak Terkait!
1959.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, betul.
1960.
KUASA HUKUM TERMOHON Ada sekarang dimana Pihak Terkait yang Saudara maksud?
1961.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
203
Pak Jhoni yang di belakang. 1962.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coba berdiri itu siapa itu, yang mana itu? Ini Pak Nababan?
1963.
KUASA HUKUM TERMOHON Pak Jhoni, Pak.
1964.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pak Jhoni. Siapa lagi? Keterangannya tetap, betul apa yang dikatakan oleh saksi itu? Nah yang ditanyakan apa?
1965.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah dari Pak Jhoni bisa menyangkal begitu, supaya bisa saling berhadapan daripada nanti (…)
1966.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memang hak untuk menyangkal, hak untuk mengakui, apa yang Saudara Jhoni ini mau dikemukakan?
1967.
silakan
KUASA HUKUM TERMOHON Ya kita dengar saja, Pak?
1968.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, silakan!
1969.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Majelis Hakim yang terhormat, bahwa apa yang disampaikan oleh Saksi Pemohon bahwa sesungguhnya saya tidak pernah mengenal beliau. Dan kemudian saya tidak pernah semobil dengan yang apa namanya Benpa, yang dituduh menyampaikan uang kepada beliau. Kami tidak pernah satu mobil dengan apa yang dituduhkan beliau, dan saya tidak pernah ketemu dengan orang yang mengatakan saya ini memberikan sesuatu kepada beliau .
1970.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana itu Saudara?
204
1971.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Keberatan, Pak.
1972.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, keberatan apa?
1973.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pada tanggal 7, pada saat itu Pak Benpa sama Pak Jhoni datang ke rumah saya dengan plat bernomor BB 11 Y yang digantikan dengan plat hitam.
1974.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana itu?
1975.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Saya Majelis Hakim, tidak pernah semobil dengan Saudara Benpa Nababan dan tidak pernah mendatangi Saudara yang mengatakan saya pernah ke rumah beliau.
1976.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Saya keberatan Pak, pada jam 12 pada siang itu, tanggal 17 ketepatannya, Pak Jhoni dan Pak Benpa datang, Pak Benpa memberi amplop kepada saya dan mengancam kepada saya.
1977.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Saya keberatan Pak Hakim, Majelis Hakim yang terhormat, saya seperti yang saya katakan tadi, saya tidak pernah semobil dengan Saudara Benpa yang di katakan tadi menyampaikan sejumlah uang apalagi mendatangi rumah beliau, sedangkan semobil dengan Saudara Benpa Nababan juga saya tidak pernah.
1978.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa satu desa atau satu daerah?
1979.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Tidak saya kenal Pak Hakim, beliau ini.
205
1980.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pertanyaannya, apa Saudara satu desa atau satu daerah?
1981.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Maksudnya satu daerah, satu kabupaten begitu, Pak Majelis?
1982.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, satu desa dengan dia?
1983.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Saya tidak kenal beliau.
1984.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tempat tinggal Saudara Saksi Marusaha ini apa?
1985.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Berdekatan dengan rumahnya Pak Benpa, Pak.
1986.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Rumahnya siapa?
1987.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pak Benpa Nababan.
1988.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berdekatan?
1989.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, Pak.
1990.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lalu yang datangi Saudara siapa?
1991.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
206
Pak Benpa dan Pak Jhoni, orang ini bertiga dengan seorang ibu yang tidak saya kenal. 1992.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Majelis Hakim (…)
1993.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, nanti Mahkamah Panel yang menilai apakah keterangan Saudara Jhoni dengan Nababan dengan Saudara Marusaha ini nanti Mahkamah yang menilai. Sejauh mana kebenarannya ya. Baik, apalagi Saudara Kuasa Termohon?
1994.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Yang kedua, adalah tadi ada keterangan dari Mangatur Kudadiri, tadi menyatakan bahwa ada TS dari Pak Jhoni peserta nomor urut 2 bernama Panuturi Tambunan membagi-bagikan uang terhadap eee.. Panuturi Tambunan sejumlah 420 amplop untuk 729 amplop untuk 7 TPS. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah memang Pihak Terkait Bupati terpilih Kabupaten Dairi mempunyai TS Panuturi Tambunan atau keterangan lain terhadap Mangatur Kuda Diri? Silakan!
1995.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya betul Pak Pengacara, waktu saya menerima amplop dari Bapak Panuturi saya tanya “ini amplop ini dari mana ini?” saya bilang, “ini dari kandidat, saya disuruh untuk nyuplai Desa Sitenjo”. Jadi itu yang saya jawab pertanyaan, Bapak Pengacara.
1996.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lanjut!
1997.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Mungkin langsung saja jawaban daripada Pak Jhoni sebagai Pihak Terkait.
1998.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang menyerahkan 729 amplop itu siapa Saudara Mangatur?
207
1999.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Tim pemenangan Jhon Pas.
2000.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa? Ada orangnya di sini?
2001.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Orangnya tidak ada di sini, Pak.
2002.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi tidak tepat kalau di cross dengan Saudara Jhoni ini ya?
2003.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP TS nya, apakah benar-benar itu TS nya daripada Jhoni itu?
2004.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apakah itu benar-benar Tim Suksesnya?
2005.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Dia bilang pendukung Jhon Pas dia, Pak Majelis.
2006.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pendukung apa?
2007.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Jhon Pas.
2008.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa itu?
2009.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Kandidat nomor 2, Pak Majelis.
2010.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
208
Silakan! 2011.
KUASA HUKUM TERMOHON Karena ada Pak Jhoni di sini, apakah memiliki secara resmi atau mengangkat Panuturi Tambunan sebagai Tim Sukses?
2012.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coba dijawab?
2013.
KUASA HUKUM TERMOHON Pak Jhoni, coba!
2014.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jhoni ini siapa? Tim sukses?
2015.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Bukan, Pak Jhoni ini adalah Bupati terpilih Kabupaten Dairi yang sekarang yang pemilihan ini, calon urut nomor 2.
2016.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana Saudara? Terkait di depan saja, Terkait duduk situ ya!
2017.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Majelis Hakim yang terhormat, bahwa apa yang disampaikan oleh Saksi Pemohon bahwa saya tidak pernah mengangkat Saudara yang dituduhkan bernama Panuturi Tambunan sebagai Tim Sukses pasangan saya. Kalau Saudara yang menyampaikan ini mempunyai bukti bahwa itu adalah Tim Sukses saya boleh saja, tapi saya tidak pernah mengangkat beliau menjadi Tim Sukses saya. Bagaimana mungkin beliau menuduh bahwa saya menyuruh beliau memberikan sejumlah uang melalui beliau kepada rakyat, terima kasih Majelis Hakim.
2018.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang Saudara katakan itu Tim Sukses itu siapa namanya?
2019.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO
209
Yang dituduhkan tadi Panuturi Tambunan, Majelis Hakim. 2020.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tambunan?
2021.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Ya.
2022.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana itu Saudara Mangatur?
2023.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Bahwa Panuturi Tambunan itu sebagai pendukung oleh untuk Jhon Pas dan selama ini kampanye pun ikut Panuturi sama Jhon Pas.
2024.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dia pendukung?
2025.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI Dia pendukung, selama putaran kedua kampanye dia ikut selalu kampanye sama Jhon Pas.
2026.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana itu Saudara Jhoni?
2027.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Majelis Hakim yang terhormat, saya rasa kalau dengan alasan hadir di kampanye menjadi Tim Sukses kita Majelis Hakim tidaklah mempunyai kekuatan, karena semua orang datang di tim kampanye, karena kalau kita kampanye kan ada hiburan, semua orang datang. Apakah yang datang itu semua sudah pasti tim sukses kita? Jadi saya rasa tidak berdasar, Majelis Hakim. Terima kasih.
2028.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Mangatur itu dibawakan di rumah?
2029.
SAKSI DARI PEMOHON : MANGATUR KUDA DIRI
210
Saya dibawakan, Pak Majelis, ke rumah Pak Panuturi pada jam 10 malam WIB. 2030.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memang kalau di lapangan tidak ada itu, tapi yang keterangannya itu, ini Pak Panuturi Tambunan ini selaku pendukung ini datang ke rumah saksi jam 10 malam.
2031.
PIHAK TERKAIT : KRA. JOHNNY SITOHANG ADINEGORO Itulah Majelis Hakim yang saya jelaskan bahwa yang namanya Panuturi Tambunan tidak pernah saya angkat Tim Sukses saya. Jadi kalau beliau berhubungan dengan Panuturi Tambunan itu di luar pengetahuan saya itu karena Panuturi Tambunan bukan Tim Sukses saya. Kalau tadi saksi menyampaikan dengan alasan hadir di kampanye maka Tim Sukses saya itu Majelis Hakim yang saya katakan tadi apakah kalau orang hadir di kampanye kita semua Tim Sukses kita? Itu yang saya sampaikan Majelis Hakim, terima kasih.
2032.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada lagi, Saudara?
2033.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Untuk cross dengan saksi, dua saksi itu dari Pihak Terkait itu bupati terpilih kami anggap selesai nanti (...)
2034.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dalam kesimpulan, ya?
2035.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Ya, di kesimpulan dan selanjutnya (...)
2036.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ada lagi yang lain pada saksi-saksi yang lain?
2037.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Masih banyak, Majelis Hakim.
211
2038.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, lanjut saja.
2039.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Baik, Majelis Hakim. Kita teruskan terhadap Saksi Suparman Simanjuntak tadi belum tuntas.
2040.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Siapa itu, yang mana itu? Ini kan sudah ditanya tadi ya?
2041.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Belum tuntas, Majelis Hakim.
2042.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh belum tuntas ya. 2043.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Tadi Saudara Saksi menyatakan ada NIK bermasalah, yang menjadi pertanyaan Termohon adalah NIK bermasalah itu apa itu?
2044.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Terima kasih Majelis yang mulia. NIK bermasalah yang saya maksudkan seperti yang sudah saya jelaskan tadi pagi, NIK itu harus unik dan dalam NIK itu dalam 16 angka yang di NIK itu harus ada kode provinsi, kode kabupaten, kode kecamatan, enam angka tanggal kelahiran bulan dan tahun termasuk di belakang empat angka terakhir itu adalah nomor register. Saya katakan itu NIK itu bermasalah ternyata setelah saya cross check dengan tanggal lahir dimana bulan tanggal lahir bulan dan tahun itu tidak ada tercantum dalam NIK tersebut. Nah, itu ada berjumlah sekitar 6000 NIK lebih ya, tepatnya saya kurang hafal dan saya katakan juga NIK bermasalah seperti yang diceritakan oleh Ibu Hakim yang tadi pagi bahwasannya kalaupun di dalam tanggal kelahiran yang punya NIK ini tidak diketahui, seharusnya ada ketentuan tersendiri untuk membuat itu dimana tanggal 1 bulan 7 dan tahun, ada aturan tersendiri mengenai hal tersebut, dan ternyata di NIK ini bisa kita sebut yang sudah kita sampaikan kepada Kuasa Hukum kita, bukti-bukti NIK bermasalah ini ada NIK itu dalam satu kecamatan bisa kelahiran satu hari sampai 300 orang lebih dan itu berurut, itu yang saya katakan NIK yang bermasalah itu.
212
2045.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Baik Saksi, Saudara Saksi melihat nggak atau membaca identitas orang yang bersangkutan yang di NIK itu, apakah sama orangnya, jenis kelaminnya tanggal lahirnya itu?
2046.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Berbeda-beda.
2047.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Berbeda-beda ya? Baik. Terakhir buat Saudara, sewaktu rekapitulasi suara hasil Pilkada di putaran kedua di Sidikalang, apakah saksi tahu, melihat, mendengar, ada kesalahan perhitungan suara?
2048.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Kalau Pilkada Dairi saya tidak terlalu ikuti perkembangan waktu penghitungan suara karena saya di Papua Barat mengerjakan pekerjaan tujuan utama saya ke sana.
2049.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Singkat saja, tahu tidak?
2050.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Ya, tidak tahu.
2051.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Teman saya, Majelis.
2052.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Terima kasih Majelis Hakim yang terhormat. Baik, Saudara Saksi, NIK tersebut Saudara tahu dikeluarkan oleh siapa?
2053.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK NIK itu saya tahu dikeluarkan oleh KPU karena yang saya baca adalah DPT.
2054.
KUASA HUKUM TERMOHON
213
NIK dikeluarkan KPU itu sepengetahuan Saudara? 2055.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK Yang saya baca itu di Daftar Pemilih Tetap. Nah, kalau NIK yang saya tahu dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan.
2056.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, Dinas Kependudukan. Saudara tahu waktu itu Dinas Kependudukan siapa?
2057.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK
Oh, tidak. 2058.
KUASA HUKUM TERMOHON Pernah melihat KTP?
2059.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK KTP mana Pak?
2060.
KUASA HUKUM TERMOHON KTP yang sumber dari NIK itu muncul?
2061.
SAKSI DARI PEMOHON : SUPARMAN SIMANJUNTAK
Oh, tidak pernah. 2062.
KUASA HUKUM TERMOHON Tidak pernah. Baik kalau tidak pernah, terima kasih.
2063.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Lanjut!
2064.
KUASA HUKUM TERMOHON Cukup, untuk sementara.
214
2065.
KUASA HUKUM TERMOHON Terima kasih Yang Mulia, kami teruskan kepada saksi. Saya langsung ke saksi nomor lima, nanti teman saya kalau ada lagi di nomor empat, saksi nomor empat langsung ke nomor lima Pak Hulman Sinaga. Saudara tadi menyatakan adalah manajer tim pemenangan nomor 4 begitu ya?
2066.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Betul.
2067.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Selaku manajer apakah mengetahui calon nomor mempunyai saksi di seluruh TPS di pemilihan Kabupaten Dairi?
2068.
urut
4
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Mengetahui.
2069.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Jika mempunyai semua saksi di TPS, apakah ada laporan dari saksi dari TPS yang menyatakan permasalahan tentang perhitungan suara?
2070.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Ada.
2071.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Di TPS mana?
2072.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Seperti di TPS Tualang.
2073.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP TPS berapa itu?
2074.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA TPS dua.
215
2075.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP TPS dua..?
2076.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Desa Tualang.
2077.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Desa Tualang.
2078.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Kecamatan Sempatnempu.
2079.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Mana lagi? Di TPS mana lagi?
2080.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Kalau di TPS nya saya rekap itu di suatu buku, nanti saya serahkan kepada penasihat hukum kami.
2081.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Baik. Masalah perhitungan apa itu?
2082.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Bukan hanya masalah perhitungan (...)
2083.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Saya mempertanyakan masalah tadi kan masalah perhitungan suara karena Majelis juga bilang supaya terfokus kepada masalah perhitungan suara.
2084.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Saya nggak seluruhnya saya campuri masalah perhitungan, tapi yang penting laporan dari lapangan sama saya, saya tampung begitu.
2085.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP
216
Tidak tahu persis, apa tidak tahu persis ada masalahnya dimana begitu ada laporan masalah penghitungan suara? 2086.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Semua permasalahan yang ada di lapangan saya akomodir, baik masalah kecurangan karena sekecil apapun kesalahan yang melibatkan pasangan yang pegang saya antisipasi begitu.
2087.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Kami mempertanyakan masalah perhitungan suara, spesifik perhitungan suara, tidak untuk semuanya keseluruhan apakah Saksi sebagai manajer tahu?
2088.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA
Nggak seluruhnya saya tahu. 2089.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Yang tahu dimana tadi?
2090.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Di Desa Tualang di TPS (…)
2091.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Saksi, ada catatan Saudara yang Saudara mau serahkan kepada Kuasa Pemohon?
2092.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Nanti saya serahkan, Pak Majelis yang terhormat.
2093.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum
Ndak usah pakai nanti, sekarang aja ada catatan itu? 2094.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Masih di rumah, saya tinggalkan di penginapan.
2095.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
217
Sudah diserahkan kepada Pemohon atau belum? 2096.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Belum, Pak Majelis.
2097.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Jadi perhitungan suara yang dia hafal itu tadi itulah yang dia sebutkan, ada di TPS itu yang bermasalah, ya kalau mau dikejar-kejar semua, itu kan dalam catatan.
2098.
KUASA HUKUM TERMOHON Menyusul kepada tadi jawaban Saudara daripada menjawab pertanyaan Majelis Mahkamah tentang jadwal Pilkada yang berubah begitu kan Saudara menyatakan keberatan, apakah Saudara tidak diundang waktu tanggal 13 november 2008?
2099.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA 13 November itu diundang.
2100.
KUASA HUKUM TERMOHON Siapa yang datang di pertemuan tersebut?
2101.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Yang datang di pertemuan tersebut adalah pasangan nomor 4, dan saya sendiri datang.
2102.
KUASA HUKUM TERMOHON Apa inti dari pertemuan tanggal 13 November antara Termohon dengan, saya sebut saja ada bupati, ada ketua DPRD, ada Dandim dengan kata lain Muspika plus dan pasangan calon?
2103.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Intinya perubahan jadwal, yang pasti pasangan nomor 4 itu protes.
2104.
KUASA HUKUM TERMOHON
218
Apakah Saudara Saksi selaku manajer tim pemenangan nomor 4 mengetahui bahwa perencanaan pelaksanaan penetapan tanggal itu adalah merupakan tugas dan wewenang daripada KPUD? 2105.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Iya.
2106.
KUASA HUKUM TERMOHON Tapi tanggal ini pernah diberitahu kepada Saudara, begitu ya?
2107.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Tapi menurut saya karena jadwal yang surat keputusan yang dibuat oleh KPU Kabupaten Dairi Nomor 08 di sini kan ada berita acara penetapan jadwal. Ini yang diserahkan pertama sampai untuk jadwal putaran kedua tanggal 22, jadi untuk perubahan tanggal 9 masa hanya begini saja, apakah nggak ada untuk pencabutan, saya pun justru bingung Pak, saya bingung dalam hal ini, masa selembar ini saja bisa merubah tanggal.
2108.
KUASA HUKUM TERMOHON Sebenarnya jangan bingung karena tadi disebut wewenang dan tugas untuk merubah dan merencanakan itu adalah tugas daripada KPU dan KPUD telah memberitahukan kepada semua tentang perubahan jadwal yang sebelumnya (…)
2109.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA saja.
2110.
Tapi maunya ada surat keputusan, bukan hanya selembar begini
KUASA HUKUM TERMOHON Surat keputusan, Saudara tidak lihat 08?
2111.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Ini 08?
2112.
KUASA HUKUM TERMOHON Putusan 32 coba lihat-lihat!
219
2113.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Putusan 32 tidak ada ditembuskan sama kita.
2114.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah KPU wajib selalu menyerahkan keputusannya kepada Saudara?
2115.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Justru saya Pak Pengacara, datang ke KPU untuk koordinasi, Pak Pas justru selalu tidak pernah bisa diajak koordinasi, bukannya sayanya tidak mau, mungkin saya setiap saat saya ke KPU Dairi.
2116.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Saksi jangan emosi, tenang aja!
2117.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Maaf, Yang Mulia.
2118.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik Majelis Hakim, nanti kami akan berikan kesimpulan tentang jadwal yang berubah ini. Satu lagi karena undangan tadi juga bermasalah ini, undangan tentang pleno, pleno penentuan rekapitulasi dan penetapan calon terpilih, mohon izin dari Majelis untuk memberi kesempatan kepada Prinsipal untuk menjawabnya.
2119.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berkaitan dengan perubahan jadwal?
2120.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukan perubahan jadwal lagi, tadi undangan dia protes saat mengadakan rapat pleno rekap.
2121.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Rapat pleno rekap dia diusir, dia diamankan.
2122.
KUASA HUKUM TERMOHON
220
Kita belum mendengar dari Prinsipal sebagai pimpinan sidang rapat pleno. 2123.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, silakan!
2124.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Terima kasih, Pak Hakim. Pada prinsipnya seperti diutarakan tadi untuk rapat pleno terbuka rekapitulasi baik putaran pertama dan putaran kedua adalah sama, yang membedakan adalah rapat pleno putaran pertama di undangan tidak dicantumkan seluruh materi acara makanya dibacakan oleh protokol. Kalau rapat pleno terbuka kedua itu seluruh acara sudah dilampirkan di dalam undangan dan undangan ini seluruh undangan memperoleh termasuk beliau. Jadi hanya masalah teknis. Tentang pengusiran beliau adalah kami belum membuka sidang tapi selalu diinterupsi, padahal di dalam materi acara diberikan satu acara yaitu tanggapan pada acara ketiga sebenarnya setelah selesai rekapitulasi ada satu acara khusus tanggapan dari para saksi tapi beliau belum juga kita buka acara makanya kita peringatkan sampai tiga kali tetap saja interupsi dengan dasar katanya dengan membawa-bawa surat KPU Sumatra Utara yang menyatakan kami salah dalam proses tahapan demi tahapan, sehingga dengan berkoordinasi dengan seluruh KPU menyatakan bahwa acara tersebut sudah terganggu sehingga kami memohon kepada pihak keamanan supaya mengamankan beliau demi terciptanya sidang yang aman dan kondusif, demikian Pak Hakim.
2125.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana Saudara Mangatur?
2126.
SAKSI DARI PEMOHON : HULMAN SINAGA Saya justru heran kepada Pak Ketua KPU mungkin saya nggak terlalu pintar dan Bapak ini terlalu pintar cukup berlebihan karena terus terang aja jujur saya bilang di acara pernikahan aja Pak semua punya acara tata tertib yang bagus, mungkin ditanyakan sudah hadir mempelai di sini atau begini, ini sudah acara resmi begitu Pak, tapi masa begitu. Sedangkan ulang tahun anak-anak kita buat tetap punya tata tertib yang bagus. Di sini saya lihat karena belum pernah saya ikuti yang begini di tepi acara yang Saudara undang dari protokol langsung pembukaan masa kata sambutan kok bisa di urutan terakhir di penutupan, lah acara yang bagaimana yang begini?
221
2127.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Nah baik Saudara Maru itu berkaitan dengan tertib acara ya, itu
acara itu wewenang KPU untuk mengatur mau di tengah kata sambutan, mau di awal, mau di belakang, itu kadang kala kondisi situasi yang diatur oleh KPU. Saudara Kuasa Termohon coba dilanjutkan lagi! 2128.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saya tanya sedikit, dari Termohon Prinsipal ya, tadi Saudara mengatakan bahwa begitu mau memulai Pak Mangatur Sinaga ini menginterupsi (…)
2129.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Pak Hulman Sinaga, Majelis!
2130.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Maaf, Pak Hulman Sinaga ini menginterupsi. Setelah yang bersangkutan itu diamankan oleh pihak kepolisian, apakah tahapantahapan acaranya berlangsung seperti yang tertulis di undangan itu?
2131.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Persis, Pak Hakim.
2132.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pada saat acara yang ketiga atau yang ke berapa, itu masingmasing pihak yang berkepetingan diberikan hak untuk menanggapi, apakah ada tanggapan di sana?
2133.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ada Pak Hakim, tanggapan dari saksi pasangan calon nomor 2 mereka menyatakan menerima dengan seutuhnya hasil rekapitulasi berita acara pada rapat rekapitulasi terbuka KPU Kabupaten Dairi dan tidak ada keberatan sama sekali, demikian Pak Hakim.
2134.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sedangkan saksi dari pasangan Pemohon itu sudah tidak hadir?
2135.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si.
222
Sudah tidak di dalam lagi, Pak Hakim. 2136.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pasangan calon diundang?
2137.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Seluruhnya kita undang, Pak Hakim.
2138.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak hadir?
2139.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. T Tidak hadir, Pak Hakim.
2140.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Artinya kan mekanisme itu disesuaikan dengan Peraturan KPU Nomor 10 toh? Dan Undang-undang Nomor 22 dalam hal penetapan itu jangankan saksi anggota KPU nya pun tidak tanda tangan asal sudah memenuhi ketentuan bisa berlaku dengan sendirinya itu.
2141.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Betul, Pak Hakim.
2142.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Itu artinya mekanisme dan tahapan itu yang nanti akan kita nilai itu, soal perdebatan protokolernya saya kira itu cara pandang yang berbeda ya, tetapi keabsahan itu apakah sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan undang-uandang dan peraturan itu yang menjadi penilaian kita. Saya kira cukup, Pak.
2143.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Coba dilanjutkan lagi!
2144.
KUASA HUKUM TERMOHON Kami kembali dulu kepada Saudara (…)
2145.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
223
Yang belum saja itu, yang sudah, sudah itu, masih banyak yang belum! 2146.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, Saudara tadi mengatakan bahwa Saudara disuruh atau dipaksa untuk memilih salah seorang pasangan calon, dan kemudian Saudara tidak mau akhirnya Saudara dipukul. Baik, apakah yang menyuruh itu ada hubungannya dengan Termohon ini? Dengan KPU ini?
2147.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dengan KPU tidak ada.
2148.
KUASA HUKUM TERMOHON Terus itu berhubungan dengan siapa?
2149.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dengan kandidat.
2150.
KUASA HUKUM TERMOHON Bagaimana Saudara tahu bahwa itu berhubungan dengan kandidat?
2151.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Karena si Elekson Situmorang itu salah satu TS dari nomor 2.
2152.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah dia mengatakan kepada Saudara bahwa saya adalah TS dari kandidat nomor 2, “kalau kau tidak mau saya akan pukul kau atau saya akan bacok kau”, apakah seperti itu? Ataukah dia menunjuk secara jelas?
2153.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Bukan secara jelas Pak, tapi dia saya tahu TS nomor 2.
2154.
KUASA HUKUM TERMOHON
224
Hanya sepengetahuan Saudara ataukah dia pernah berbicara kepada Saudara bahwa dia adalah TS nya kandidat? 2155.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dari kerjanya sehari-hari, Pak.
2156.
KUASA HUKUM TERMOHON Apa pekerjaan dia sehari-hari?
2157.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Kerjaan dia sehari-hari untuk merayu kawan biar memilih Jhon Pas.
2158.
KUASA HUKUM TERMOHON Merayu? Baik. Masalah merayu, ini khusus kepada Saudara, kepada yang lain dia merayu, kenapa kepada Saudara dia marah-marah?
2159.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Karena saya tidak mau mengikuti jalur dia, Pak.
2160.
KUASA HUKUM TERMOHON Awalnya dirayu?
2161.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Awalnya dirayu, dan saya tidak mau dirayu, lalu dipaksa.
2162.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Apakah hubungan yang merayu dengan yang memukul Saudara itu ada kaitannya?
2163.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ada Pak, yaitu kawan semarga dia Pak.
2164.
KUASA HUKUM TERMOHON Kawan semarga?
225
2165.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Si Elekson Situmorang ini sama si Bischer Situmorang marga.
2166.
satu
KUASA HUKUM TERMOHON Hanya karena hubungan satu marga?
2167.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Itu yang saya tahu, Pak.
2168.
KUASA HUKUM TERMOHON Hanya karena hubungan satu marga?
2169.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Itu yang saya tahu, Pak.
2170.
KUASA HUKUM TERMOHON Punya persoalan sebelumnya?
2171.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak, Pak.
2172.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Pada waktu Saudara dipukul di rumah, apakah keduaduanya memukul?
2173.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak, Pak.
2174.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Apakah yang memukul Saudara itu juga TS?
2175.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Anggota TS, Pak.
226
2176.
KUASA HUKUM TERMOHON TS?
2177.
Apakah dia juga mengatakan kepada Saudara bahwa dia anggota
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Begini Pak, sampai di rumah Pak(…)
2178.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukan, apakah yang memukul Saudara itu, siapa tadi namanya, si Bischer Situmorang itu mempunyai hubungan langsung dalam jabatan TS tadi?
2179.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Bagaimana Pak? Mohon diulang Pak!
2180.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah secara langsung yang memukul Saudara ke rumah itu, si Bischer tadi, mempunyai hubungan langsung dalam masalah kandidat?
2181.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak, Pak.
2182.
KUASA HUKUM TERMOHON Cukup.
2183.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang memukul Saudara, Bischer Situmorang?
2184.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, Pak.
2185.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sampai babak belur di pipi Saudara?
2186.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
227
Ya, Pak. 2187.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu di rumah Saudara, lalu bersama-sama siapa saja yang datang bersama-sama dengan si Bischer itu?
2188.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Alasan si Bischer, Pak (…)
2189.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bukan, Bischer Situmorang memukul, datang di rumah, dengan siapa dia datang?
2190.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Sendirian , Pak.
2191.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh sendirian. Isteri Saudara ke mertua? 2192.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2193.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Langsung dipukul begitu saja atau ada dialognya?
2194.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ada dialognya Pak, dialognya “kenapa kau tidak mau dibilang Si Elekson itu tadi memilih nomor 2?”, begitu Pak dibilang si Bischer Situmorang ini, Pak. Jadi saya tidak mau, “jadi kenapa lay datang lagi ke rumah saya?”, itu langsung dipukul, Pak.
2195.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya. Apa jabatannya si Bischer ini?
2196.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
228
Itu kurang tahu, Pak. 2197.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, coba dilanjutkan!
2198.
KUASA HUKUM TERMOHON Selanjutnya untuk Saudara Akbar Solihin. Saudara tadi mengatakan bahwa Saudara bekerja di rumah pasangan wakil kandidat, berapa lama Saudara bekerja di situ?
2199.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Sebulan, Pak.
2200.
KUASA HUKUM TERMOHON Kalau saya tanya, boru apa isteri Pak Pasi?
2201.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Boru Sagala.
2202.
KUASA HUKUM TERMOHON Berapa anaknya?
2203.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Anakanya 3, Pak.
2204.
KUASA HUKUM TERMOHON Laki-laki?
2205.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Laki-laki dua, perempuan 1.
2206.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, Saudara tadi mengatakan di rumahnya tadi ada 3 pembantu. Sebesar apa rumahnya sampai 3 orang pembantunya?
2207.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
229
Saat itu Pak, yang pertama sebelum pemilihan itu pembantunya cuma satu. Karena di rumahnya selalu ramai, jadi ada yang dipanggil dari tempat iparnya. 2208.
KUASA HUKUM TERMOHON Pembantu atau saudara?
2209.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Pembantunya Pak, cuma ya pembantunyalah itu Pak, kan diambil dari rumah iparnya.
2210.
KUASA HUKUM TERMOHON Ipar itu ada hubungan saudara dengan ipar atau apa?
2211.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada, Pak.
2212.
KUASA HUKUM TERMOHON Berarti saudaranya?
2213.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Pembantunya ini tidak saudaranya, pembantu ini tinggal dulu di rumah iparnya.
2214.
KUASA HUKUM TERMOHON
Oh baik. Saudara tadi mengatakan Pak Irwansyah adalah seorang
wiraswasta, coba Saudara jelaskan bagaimana Saudara tahu bahwa dia itu seorang wiraswasta? 2215.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Wiraswasta? Tidak ada saya bilang Pak.
2216.
KUASA HUKUM TERMOHON Tadi Saudara mengatakan dia kerja (….).
2217.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
230
Dia mengatakan dia dapat 3 lembar di atas meja, kalau tidak salah begitu ya, nusuk 3 kali TPS(….). 2218.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak ada masalah ke situ Pak, yang lain tidak ada pertanyaan?
2219.
KUASA HUKUM TERMOHON Kami mempunyai pertanyaan ini ada maksudnya. Baik, apa pekerjaan Pak Pasi?
2220.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Pak Pasi, kepala BMD kalau saya tidak salah, Pak.
2221.
KUASA HUKUM TERMOHON BMD itu apa?
2222.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu saya kurang tahu.
2223.
KUASA HUKUM TERMOHON Bekerja sendiri atau pegawai negeri atau jaksa atau apa itu?
2224.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Pegawai negeri.
2225.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik. Tadi Saudara mengatakan, makanya kami bertanya tadi, Saudara tadi mengatakan dia adalah swasta bukan pegawai negeri, jadi Saudara menarik pernyataan yang pertama bahwa(….).
2226.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tidak ada menyebutkan Pak, Si Pasi itu swasta.
2227.
KUASA HUKUM TERMOHON Semua persidangan ini mendengarkan, jadi baiklah. Kemudian
231
Saudara tadi mengatakan, menemukan satu tumpukan di meja, dan Saudara melihat di situ ada surat suara, surat suara yang di meja itu, apakah itu yang juga dibagikan kepada Saudara dan perempuan yang menjadi pembantunya itu? 2228.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Surat suara tidak ada dibagikan. Yang saya lihat tetapi surat undangan yang cuma dibagikan, Pak.
2229.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah surat undangan yang di meja itu yang diberikan kepada Saudara?
2230.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya Pak, dari situ diambi, Pak.
2231.
KUASA HUKUM TERMOHON Dari yang 30 itu, baik kalian bolak-balik 3 kali 10 masing-masing yang 20 lagi kemana dibagikan?
2232.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Maksudnya Pak?
2233.
KUASA HUKUM TERMOHON Tadi Saudara mengatakan kira-kira ada 30 surat undangan, yang diberikan kepada Saudara yang 30 itu juga atau bagaimana?
2234.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang di situ juga Pak?
2235.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang di situ juga, baik apakah 3 kali bolak-balik 3 lembar karena kau sudah bolak-balik yang 20 lagi dibagikan kemana?
2236.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu ada yang dari luar dibagikan, masuk ke situ juga pemilih juga.
232
2237.
KUASA HUKUM TERMOHON Dibagikan kepada siapa?
2238.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu yang saya tidak kenal, Pak.
2239.
KUASA HUKUM TERMOHON Dibagikan kepada orang yang tidak dikenal.
2240.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang pertama dibagikan dari rumah Irwan Supasi, cuma saya tidak kenal ininya, cuma marganya saya tahu, namanya tidak tahu, kalau orangnya saya tahu.
2241.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, kepada berapa orang itu dibagi yang 21 lagi?
2242.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang 21 yang saya tahu Pak karena dibagi 3 pembantunya 3 itu cuma dapat 7 ada yang 2, 2 dan ada yang 3 selainnya yang datang dari luar ada 6 orang. Entah satu-satu.
2243.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang datang dari luar, siapa yang membagikan itu langsung?
2244.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu Marga Sagala.
2245.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, waktu di rumah tersebut apakah orang lalu lalang?
2246.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Maksudnya Pak?
2247.
KUASA HUKUM TERMOHON
233
Apakah orang lalu lalang di rumah itu? Banyak tamu? 2248.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Banyak, Pak.
2249.
KUASA HUKUM TERMOHON Saudara sebagai satpam dimana bekerjanya?
2250.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bekerjanya dirumah, saya satpam tapi bekerjanya tidak pakai baju dinas.
2251.
KUASA HUKUM TERMOHON Jadi diposisikan di luar atau diluar rumah?
2252.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya bisa di luar bisa di dalam Pak, bebas.
2253.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, dia mau membagikan itu apakah Saudara selama ini (…)
2254.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Apakah Saudara, Kuasa Termohon jangan terlalu keras suaranya kepada saksi ini, jangan terlalu menekan dia, tanya secara halus, silakan! Ini Saudara tidak boleh begitu, ini saksi!
2255.
KUASA HUKUM TERMOHON Ini masalah intonasi Pak, karena memang, bukan karena keras karena memang ini masalah intonasi saja.
2256.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Intonasinya coba agak dipelan!
2257.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, ini kami tidak pernah memeras keterangan saksi, kita juga tahu undang-undangnya Majelis, ini yang di sini mayoritas orang Batak jadi, jadi waktu di rumah itu begitu banyak Saudara tadi mengatakan
234
begitu banyak orang lalu lalang, bagaimana memperhatikan itu khusus yang ada di meja itu? 2258.
bisa
Saudara
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang lalu lalang di rumah itulah Pak yang diberikan, yang mau diberikan suratnya itu tadi.
2259.
KUASA HUKUM TERMOHON Berarti tidak ada orang yang lalu lalang secara menyeluruh?
2260.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak, maksud saya begini Pak, yang ada di dalam rumahnya itu khusus yang memilih ke TPS.
2261.
KUASA HUKUM TERMOHON Berarti hanya berapa orang itu?
2262.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Cuma 10 orang, Pak.
2263.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Termohon, fokus keterangan saksi, dia 3 kali mencoblos di 3 TPS, kemudian dia pulang mencuci, dia punya tangan itu fokusnya yang lainnya itu relevan untuk dipertimbangkan itu, tapi 3 fokus itu benar atau tidak itu? Itu yang ditanyakan lalu lalang, berapa orang dibagi apa tidak segala macam tidak. Bagi dia sebagai saksi dia melaksanakan 3 kali coblos ganda itu yang dipersoalkan itu.
2264.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, Saudara tadi mengatakan bahwa Saudara pernah mencoblos sampai 3 kali, bagaimana cara Saudara menghapus tinta itu?
2265.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu direndam pakai alkohol, dan Bayclin.
2266.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, dan Bayclin.
Apakah ada Saudara yang mengajari
235
melakukan itu? 2267.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada Pak, itu saya tidak kenal Pak.
2268.
KUASA HUKUM TERMOHON Siapa? Diajari juga bahwa begini caranya seperti itu begitu.
2269.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN “Masukkan jarimu dulu!”, katanya Pak. Saya masukkan “tunggu dulu sebentar katanya!” tiba-tiba lepaskan katanya sudah hilang.
2270.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, kalau begitu yang menyuruh Saudara untuk melakukan itu namanya siapa? Calon nomor 2 atau orang lain?
2271.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ini tidak ada ininya yang langsung nyuruh calon nomor 2 wakil bupati yang langsung ke saya tapi TS nya.
2272.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang di rumahnya?
2273.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang ngasih saya tadilah Pak suratnya, Marga Sagala itu.
2274.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukan, dari (….)?
2275.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Bukan dari Pak Si Pasi.
2276.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, cukup.
2277.
KUASA HUKUM TERMOHON
236
Baik, saya sedikit lagi saya teruskan untuk Akbar Solikin lagi, karena darimana Saudara Saksi tahu bahwa surat yang terletak di meja itu merupakan surat suara, darimana Saudara Saksi tahu? 2278.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Karena di dalam surat suara itu ada gambar 2 pasangan.
2279.
KUASA HUKUM TERMOHON Ya darimana Saudara pastikan karena ada namanya paper security begitu, darimana Saudara memastikan itu bahwa itu surat suara?
2280.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Di sini surat undangan, di sini surat suara, tidak mungkin saya bodoh dan sementara teman saya menyusup.
2281.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, nanti saja Majelis yang mempertimbangkan itu untuk bagaimana Saudara memastikan bahwa itu surat suara. Satu lagi adakah orang yang melihat Saudara mencoblos sampai 3 kali? Apakah hanya pengakuan Saudara di dalam persidangan ini?
2282.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ada, ada ketahuan di situ dan ada juga yang sebagai saksi di sini.
2283.
KUASA HUKUM TERMOHON Siapa di sini dilihat masuk? Di TPS mana Saudara itu?
2284.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya ketahuan di TPS 11.
2285.
KUASA HUKUM TERMOHON Saudara Saksi, yang terakhir untuk Saudara, apakah mendengar, melihat, atau membaca, adakah kesalahan penghitungan suara di TPS Saudara?
2286.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
237
Setiba itu saya tidak berani ke situ lagi Pak, cuma di tempat hak pilih saya ada. 2287.
KUASA HUKUM TERMOHON Atau di TPS lain ada? Ada dengar kesalahan penghitungan suara?
2288.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Itu saya tidak melihat Pak, cuma yang saya dengar di TPS saya (…)
2289.
KUASA HUKUM TERMOHON Saya tidak tahu saja, begitu saja lebih gampang. Jadi selesai kamu.
2290.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tidak tahu.
2291.
KUASA HUKUM TERMOHON Sekarang buat Safrudin Siregar, Saudara tadi menyebut dalam persidangan ini sejak awal sudah memprotes pencalonan Jhoni Sitohang bahkan menyatakan telah berseberangan dengan Jhoni Sitohang tentang menyangkut dugaan syarat pendidikan. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah saksi tahu syarat-syarat pendidikan untuk calon Bupati? Coba!
2292.
SAKSI DARI PEMOHON : SARIFUDIN SIREGAR Tahu Pak, pendidikan minimal SLTA itu saja yang inti.
2293.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah Saudara tahu tentang bahwa penjelasan terhadap syaratsyarat SLTA tadi?
2294.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Mohon diulang!
2295.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah Saudara tahu, apakah yang membuktikan SLTA tadi atau
238
pendidikannya tadi? 2296.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Mohon diulang, Pak!
2297.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saya lanjutkan dan saya anukan, kalau pendidikan itu Saudara katakan bahwa syarat–syarat untuk menjadi bupati kepala daerah itu minimal pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas atau SLTA, betul ya? Nah sekarang dia tanya untuk membuktikan itu bagaimana bahwa dia pendidikannya SLTA?
2298.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Seseorang bisa menjadi mempunyai ijazah SLTA tentu harus melampaui pendidikan SD dan SMP yang dibuktikan dengan ijazah atau pengganti Ijazah.
2299.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sudah, terjawab.
2300.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah saksi tahu juga ada namanya Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) sebagai pengganti penunjuk pendidikan? Apakah karena di dalam saya buka saja ini, karena di dalam penepatan penjelasan daripada di Pasal 58C Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 disebut di situ dibuktikan dengan Surat Tanda Tamat Belajar.
2301.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya betul, tetapi persoalannya ijazah atau STTB atas nama Jhoni Sitohang untuk SLTA atau persamaan ada, tetapi ijazah SD dan SMP tidak ada. Yang bersangkutan setahu saya hanya melampirkan surat keterangan SD yang menerangkan dia tamatan dari Parulian, SMP yang dikeluarkan kepala sekolah Parulian yang mengatakan dia tamat, pindah, diterima di SMP dan tamat tahun 1972. Itu bukan ijazah atau pengganti ijazah, maaf kalau itu namanya ijazah itu saya kira pengacara juga tahu yang mana ijazah. Untuk mendapatkan pengganti ijazah itu harus diawali dengan laporan hilang kepada polisi yang dimuat di media massa, kemudian itu diakomodir oleh kepala sekolah dan surat pengganti ijazah itu harus dilegalisir oleh Dinas Pendidikan.
239
2302.
KUASA HUKUM TERMOHON Saya tidak tahu itu harus dilaporkan dan diumumkan di koran itu.
2303.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN
Oke. 2304.
KUASA HUKUM TERMOHON Mudah-mudahan nanti ilmunya itu saya dapat itu dimana itu?
2305.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Ya, silakan belajar!
2306.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah Saudara tahu ada calon lain yang mempergunakan surat keterangan?
2307.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Calon lain justru sangat sempurna melebihi tuntutan dari Peraturan KPU, karena contoh misalnya (…)
2308.
KUASA HUKUM TERMOHON Darimana Saudara tahu yang lainnya mempunyai ijazah lengkap?
2309.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya menerima salinan dari Panwaslu dimana salinan itu merupakan hasil tekanan kami kepada KPU supaya diserahkan kepada Panwas, itu kami salin. Contoh misalnya, Renita Sembiring itu mempunyai surat keterangan ditulis tangan tempat sekolah dia SD, SMP dan SMA, malah dilegalisir oleh Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan dan dibuktikan dengan ijazah. Kemudian pasangan Jhoni Sitohang itu namanya Irwansyah Pasih mempunyai surat keterangan yang dikuatkan dengan ijazah SD, SMP, SMA sementara Jhoni Sitohang sama sekali tidak mempunyai ijazah atau pengganti ijazah SD, SMP.
2310.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah Saudara tidak tahu bahwa Drs. Parlemen Sinaga, MM untuk pendidikan SD mengajukan surat keterangan pengganti STTB,
240
untuk SMP surat keterangan pengganti Ijazah, untuk SMA adalah surat keterangan pengganti STTB yang hilang. Untuk S1 surat keterangan, untuk S2 surat keterangan, apa Saudara tahu itu? 2311.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kami tidak mendapat salinan itu dari Panwas.
2312.
KUASA HUKUM TERMOHON
Oh itu yang diterima oleh persyaratan oleh Termohon, jadi Saudara tidak tahu itu ya? 2313.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Tidak tahu.
2314.
KUASA HUKUM TERMOHON Bahwa peserta nomor urut 2 juga memasukkan surat keterangan seperti yang disebut tadi?
2315.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Yang penting saya kira pengacara catat bahwa KPU sangat merahasiakan jenjang pendidikan atau dokumen calon bupati. Menurut kami adalah hak setiap warga negara untuk mengakses data pendidikan pejabat.
2316.
KUASA HUKUM TERMOHON Saya hanya untuk bertanya tadi, Saudara tidak tahu bahwa Drs. Parlemen Sinaga mengajukan surat keterangan juga? Tidak tahu ya ?
2317.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Saya tidak tahu.
2318.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, sekarang (…)
2319.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sebentar Saudara, saya mau tanya dengan Termohon Prinsipal, dalam tahapan penetapan calon itu kan ada masa sanggah, apa itu
241
sudah dilewati? 2320.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Benar Pak Hakim, artinya diberikan waktu sampai dua minggu termasuk verifikasi.
2321.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Setelah ditetapkan itu kan, kan dilakukan verifikasi lagi?
2322.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Sebelum ditetapkan?
2323.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, sebelum ditetapkan.
2324.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya.
2325.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Diberitahu kepada pasangan calon dan diumumkan tidak itu untuk masa sanggahnya?
2326.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Dimumukan di media masa.
2327.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Di media massa?
2328.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya, malah saya boleh tahu Pak , kalau boleh kami tambahkan informasi, saksi sendiri ketika itu memfoto seluruh surat keterangan yang setelah penetapan. Jadi kami bukan menutup-nutupi fakta atau surat-surat keterangan, kami cukup terbuka, Pak.
2329.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, maksud kami yang ingin saya ungkapkan bahwa yang
242
namanya tahapan Pilkada itu, itu kan ada tahapan verifikasi. 2330.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Betul, Pak Hakim.
2331.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dan ada masa tenggang untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyanggah.
2332.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya, Pak..
2333.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Itu empat belas hari?
2334.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya, Pak Hakim.
2335.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Proses itu Saudara lewati?
2336.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Dilewati dan tidak ada tanggapan.
2337.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sudah diumumkan di media massa?
2338.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Sudah, Pak Hakim.
2339.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Pada saat itu ada tanggapan tidak?
2340.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Sampai penetapan tidak ada, tetapi setelah penetapan baru ada.
243
2341.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Setelah penetapan baru ada?
2342.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya, Pak Hakim.
2343.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah, terhadap itu apa yang Saudara lakukan? 2344.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Seluruh tahapan itu sudah kita tempuh, makanya kita menyarankan kepada pihak-pihak terkait untuk menempuh jalur-jalur hukum kalau memang masih keberatan penetapan yang dilaksanakan oleh KPU Dairi. Karena seluruh tahapan, baik tahapan verifikasi dan sanggahan sudah kita berikan waktu. Demikian, Pak Hakim.
2345.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi itu sudah dilewati ya?
2346.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Sudah, Pak.
2347.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sebelum masa sanggah itu, atau tahapan verifikasi itu, apakah saksi ini pernah mengajukan keberatan tidak?
2348.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Tidak pernah, Pak.
2349.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Secara resmi kepada KPU?
2350.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Tidak pernah, Pak.
244
2351.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak pernah. Saudara mengetahui atau mulai mengetahui adanya keberatan itu kapan?
2352.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Setelah penetapan.
2353.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Setelah penetapan?
2354.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya, Pak.
2355.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apa bentuk keberatan yang mereka ajukan?
2356.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Bentuk keberatan katanya tidak sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 15.
2357.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah, menurut Saudara? 2358.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Karena kami sudah, menurut kami sudah kami jalankan sesuai dengan tahapan dan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 15.
2359.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dan Saudara tadi menyatakan supaya menempuh prosedur hukum itu, itu apakah statement, tertulis, lisan atau dalam bentuk jawaban kepada pihak yang mengajukan keberatan?
2360.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Saya kira karena diajukan di dalam hal itu hanya statement, kami juga mengajukannya juga dalam bentuk statement.
245
2361.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Dan itu dimuat tidak dalam media massa?
2362.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Banyak, bahkan saksi sendiri adalah kadang-kadang wartawan, kadang-kadang mengaku sebagai LSM, kadang-kadang sebagai masyarakat biasa. Jadi kami terus terang saja bingung, kadang-kadang pekerjaan Saudara Saksi ini. Demikian, Pak Hakim.
2363.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah, tadi ada saksi mengatakan bahwa ada kesan, kan begitu? Bahwa Termohon Prinsipal ini menutup-nutupi. Nah, tadi Saudara mengatakan bahwa pada proses masa sanggah itu seluruh dokumen yang saksi ini sudah memfoto, kan begitu kira-kira? 2364.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Betul, artinya setelah penetapan itu mungkin mereka kaget dengan penetapan-penetapan yang dianggap kami salah, maka kami perlihatkan semua, dan pada ketika itu saksi sendiri membuat di koran nama-nama orang di antara seluruh calon orang yang memberikan sebagai persyaratan surat keterangan dari sekolah.
2365.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah, sekarang dari sekian banyak calon ada berapa? Enam?
Tujuh? 2366.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Tujuh pasang calon, Pak..
2367.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tujuh pasangan calon. Berapa pasang? Maksud saya di antaranya tujuh itu kan ada tadi disebutkan juga yang menggunakan surat-surat keterangan seperti itu, ada berapa pasang calon?
2368.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Secara pasangan mungkin yang tujuh ini (…)
246
2369.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Artnya calon lah satu sampai tujuh itu?
2370.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Kalau calon, calonnya ada empat belas orang, Pak.
2371.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya artinya pasangan calon maksudnya (…)
2372.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Jadi secara keseluruhan ada empat orang lengkap punya ijazah mulai dari SD sampai SMA sampai tingkat pendidikan paling tinggi. Banyak memang surat keterangan itu rata-rata di SD yang katanya karena SR dulu ditempuh, maka setelah SD dibuatkan hanya surat keterangan. Namun kami ketika itu berkonsultasi dengan KPU Sumatera Utara dan KPU Pusat, bahkan karena orang-orang yang mempunyai surat keterangan ini adalah bekas PNS, sedang menjabat pejabat di PNS, dan petinggi ABRI.
2373.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. ABRI?
2374.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya, mantan Dandim.
2375.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. TNI-lah ya?
2376.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Ya.
2377.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah, dalam hal seperti itu Saudara melakukan verifikasi faktual? 2378.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si.
247
Betul, kami langsung melaksanakan verifikasi faktual ke sekolah yang bersangkutan sesuai persyaratan yang dibawa. 2379.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh (…)
2380.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Sekolah yang bersangkutan, dan kami verifikasi faktual itu, membawa surat resmi dan dibalas oleh sekolah yang bersangkutan dengan surat resmi juga menyatakan bahwa benar-benar surat keterangan itu dikeluarkan dan lulus dari sekolah yang tersebut si calon.
2381.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, saya kira cukuplah, jadi yang lain saya kira tidak relevanlah, soal tahapan sudah, verifikasi sudah, tetapi kalau misalnya saksi tetap menganggap bahwa itu tidak memenuhi syarat, ya itu hak saksi, itu tidak bisa dipaksa, kan begitu.
2382.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Betul, Pak.
2383.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Kasih pendapat Pak Hakim, kebetulan kan begini Pak Hakim atas perlawanan kami atas protes warga, ini terakhir bahwa KPU Sumut mengeluarkan surat yang ditujukan kepada KPU Pusat bahwa KPU Dairi sudah melakukan pelanggaran itu pada satu poin. Kemudian pada poin yang lain dinyatakan bahwa Jhoni Sitohang belum memenuhi syarat menjadi calon bupati, surat itu ada pada pengacara. Terus yang kedua atas perlawananan itu, perlawanan terhadap tidak ketaatan kepada Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2008 Panwas juga sudah mengeluarkan surat bahwa KPU Dairi sudah mengangkangi peraturan. Jadi sebagai gambaran Pak Hakim, apakah boleh Irwansyah Pasi pasangan calon bupati, pasangan Jhoni, melampirkan ijazah dan surat keterangan, sementara Jhoni hanya melampirkan surat keterangan tanpa ijazah atau pengganti ijazah?
2384.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi begini, Saudara saksi ya, ini kan begini, tadi saya mengatakan bahwa semua proses itu ada tahapan. Ada kesempatan masyarakat untuk menanggapi, ada verifikasi faktual terhadap persoalan
248
itu. Nah, lalu Saudara pihak KPU menyilakan untuk dilakukan tindakan hukum, Saudara lakukan itu? 2385.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Pernah Pak Hakim, tetapi tidak jalan juga.
2386.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Tidak jalan sampai sekarang ini? Nah, ada tanggapan dari KPU Sumatera Utara dan KPU Pusat itu atas surat Saudara atau bagaimana?
2387.
SAKSI DARI PEMOHON : AKBAR SOLIHIN Atas surat kami yang satu kelompok, Pak Hakim.
2388.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya artinya keberatan. Nah, bagaimana Termohon?
2389.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Surat KPU Sumatera Utara adalah ke KPU Pusat. Ketika itu kami dipanggil oleh KPU Pusat langsung dihadiri oleh KPU Sumatera Utara dan diputuskan pada rapat itu, tidak ada masalah di dalam tahapan Pilkada Dairi. Maka dilanjutkan tanpa ada apapun yang bisa menghalangi tahapan tersebut. Itu keputusannya, Pak.
2390.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya itu, jadi saya kira keterangannya sudah sejajar seperti itu, nanti Majelislah yang menilai. Saya kira cukup, Pak Ketua.
2391.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Silakan lanjutkan! Oh ya.
2392.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Sebentar dulu! Keputusan yang dari KPU itu, itu berupa tertulis atau secara lisan, keterangan dari KPU Sumatra Utara itu?
249
2393.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Kalau dari KPU Sumatera Utara itu baru membuat surat ke KPU Pusat.
2394.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Itulah yang saya tanyakan, Kamu tadi mengatakan ada keputusan dipanggil Saudara dengan KPU Sumatera Utara, katanya tidak ada masalah. Jadi saya katakan, apakah ada berbentuk tertulis atau hanya secara lisan begitu loh?
2395.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Itu hasil rapat dan koordinasi kami (…)
2396.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum.
Kan rapat kan ada dia punya notulen nah di berita itu, nah, itu
yang saya tanyakan? Ada tidak keputusan tertulisnya atau apanya? 2397.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Tidak, Pak.
2398.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Secara lisan saja?
2399.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Lisanpun itu dihadiri oleh seluruh lengkap KPUD Dairi, empat orang KPU Sumatera Utara (…)
2400.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Itulah yang saya tanyakan, saya tidak tanyakan siapa yang hadir, cuma saya tanyakan itu keputusan lisan atau tertulis kan begitu?
2401.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Lisan, Pak.
2402.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum.
250
Nah itu, cukup Pak. 2403.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Silakan! Cukup?
2404.
KUASA HUKUM TERMOHON Majelis Hakim, kami sekaligus saja mempertanyakan kepada seluruh daripada saksi yang menyangkut, salah satu saja dulu, yang saksi di belakang.
2405.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya, yang relevan saja!
2406.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang relevan adalah apakah saksi yang di belakang ini, berapa orang lagi ini, pernah mendengar, mengetahui, melihat adanya kesalahan perhitungan suara Pilkada Bupati di Kabupaten Dairi putaran ke II? Mulai dari sana!
2407.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Bisa diulangi lagi pertanyaannya, Pak!
2408.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bisa diulangi lagi pertanyaannya?
2409.
KUASA HUKUM TERMOHON Apakah Saudara Saksi pernah mendengar, mengetahui, melihat adanya kesalahan perhitungan suara Pilkada Bupati di Kabupaten Dairi putaran ke II?
2410.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Putaran kedua dimana itu?
2411.
KUASA HUKUM TERMOHON Di Kabupaten Dairi.
251
2412.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini masing-masing saksi hanya di TPS tertentu saja, tetapi kalau seluruh kabupaten bagaimana bisa itu? Ya, di TPS Saudara ada tidak semuanya ada permasalahan ?
2413.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya Pak, ada Pak.
2414.
KUASA HUKUM TERMOHON Untuk tertibnya mulai dari samping saja kali, Pak.
2415.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
Oh tidak bisa, karena ini kan modusnya lain-lain, untuk
pertanyaan di TPS Saudara ya? Masing-masing TPS? 2416.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Begini Pak, kalau untuk di TPS saya tidak ada Pak, tetapi kalau di TPS yang saya pantau ada Pak, yang saya awasi di Bintang Hulu selama Pilkada itu berada, empat TPS. Dua TPS yang bermasalah di situ.
2417.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dua TPS bermasalah?
2418.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, Pak.
2419.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. TPS apa itu?
2420.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA TPS Bintang Hulu, Pak.
2421.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bintang Hulu. Apalagi? Tunggu, tunggu! Baru satu itu. Dua bermasalah, TPS!
252
2422.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pak.
2423.
Itulah dua-duanya Pak, di Bintang Hulu Pak, TPS 1 sama TPS 3,
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Namanya apa itu?
2424.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Bintang Hulu, Pak.
2425.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. TPS 1….?
2426.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Sama TPS 3, Pak.
2427.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 1 dan 3, Bintang Hulu, lalu yang lainnya itu yang bermasalah?
2428.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Terima kasih Yang Mulia, di TPS saya Desa Tanjung Beringin di TPS 2 masalahnya di penghitungan suara itu ada kejanggalankejanggalan dimana kalau di pihak kami yang menusuk nomor 4 itu terlalu besar lubang tusukannya, itu dinyatakan batal. Dan kalau yang lobangnya sampai sebesar puntung rokok pun kalau nomor dua itu disahkan. Itu makanya walaupun bermasalah di TPS 2 itu unggul kami 8 orang tetap saya tidak tandatangani. Karena kecurangan-kecurangan yang saya saksikan di situ merasa tidak senang. Walapun saya menang di TPS itu, saya juga tidak menandatangani hasil penghitungan di TPS saya. Itulah Pak Majelis, kecurangan-kecurangan yang saya temukan. Terima kasih.
2429.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. TPS berapa itu? TPS Saudara berapa?
2430.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA
253
TPS 2, Yang Mulia. 2431.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apa daerahnya?
2432.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Pegagan.
2433.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tanjung Beringin?
2434.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Ya, Yang Mulia.
2435.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sumbul Pegagang?
2436.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Sumbul Pegagan.
2437.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sumbul Pegagan ya, yang lainnya satu?
2438.
SAKSI DARI PEMOHON : JOSBEN SINAGA Terima kasih Pak Majelis Hakim. Di TPS 11 Batang Buru Kecamatan (…)
2439.
KUASA HUKUM TERMOHON Majelis Hakim, karena kita akan mengecek, karena semua C1KWK ditandatangai oleh saksi kedua belah pihak tidak ada menyatakan permasalahan.
2440.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Itu nanti pembuktiannya, Saudara bertanya kok berlari lagi pertanyaannya, apa ini?
254
2441.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Saya keberatan, Pak Hakim.
2442.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tunggu-tunggu ya! Kita selesaikan pertanyaan Saudara bahwa ada tidak yang Saudara mendengar bermasalah? Sekarang dijawab! Belum selesai muncul lagi pertanyaan, ini apa ini? Ini yang sekarang Saudara bertanya bahkan Saudara mau menjawab seluruh kabupaten bagaimana bisa? Coba saksi yang terakhir ini (…)
2443.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Mohon sedikit lagi Yang Mulia, tadi Pak Pengacara bilang semua ada ditandatangani. Sayalah sebagai saksi di TPS 2 yang saya bilang tadi yang resmi saksi di TPS itu adalah saya sendiri. Jadi saya sampai ditembak polisi pun saya tidak ada menandatangani itu. Jadi saya tidak tahu tanda tangan siapa yang menandatangani itu. Terima kasih, Pak.
2444.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya. Selanjutnya!
2445.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Terima kasih, Majelis Hakim. Saya sebagai saksi di TPS 11 Kelurahan Batang Buru, Kecamatan Sidikalang. Di waktu penghitungan suara di TPS 11 kami menemukan dimana KPU menurunkan surat suara 261. Di waktu kotak dibuka, dihitung semua lebih satu menjadi 262. Kami tidak tahu, darimana datangnya surat itu. Dan surat suara itu masih dipegang ketua PPS, KPPS Sidikalang.
2446.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
(suara tidak terdengar) 2447.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Saya saksi dari calon nomor 4 Pak, saya tandatangani, Pak.
2448.
KUASA HUKUM TERMOHON
255
Barangkali duduk yang paling pojok dengan Pak siapa tadi? 2449.
SAKSI DARI PEMOHON : LAMHOT SINAGA Yang di pojok, Pak Marusaha Sinaga.
2450.
KUASA HUKUM TERMOHON Pak Marusaha Sinaga. Baik Pak Maruusaha Sinaga, TPS Saudara tidak bermasalah tadi, TPS orang lain bermasalah. Baik. Dalam TPS yang bermasalah yang Saudara sebutkan itu, apakah waktu itu ada ribut-ribut penandatanganan tidak setuju?
2451.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Begini Pak (...)
2452.
KUASA HUKUM TERMOHON Jawab dulu! Pada waktu penandatanganan terakhir itu ada ributribut tidak setuju akhirnya tidak ditandatangani atau batal?
2453.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak ada Pak, karena orang itu sudah diancam.
2454.
KUASA TERMOHON : Diancam pakai golok, pakai pistol?
2455.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Diancamnya Pak, karena saksi itu kebanyakan dari kampung di Bintang dan itu kampungnya (...)
2456.
KUASA HUKUM TERMOHON Bagaimana Saudara bisa mengomentari TPS lain?
2457.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Karena saya, itu pengawasan saya, Pak.
2458.
KUASA HUKUM TERMOHON
256
Baik, waktu penghitungan akhir itu ancaman seperti apa yang diancam? 2459.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Karena menurut dari saksi, dari saksi yang semua saya dapat karena orang itu berada di kampung itu dan namanya yang saya tahu itu saya sudah lupa, tapi itu ada orang situ yang paling kejam namanya Pak Hasannujung, itu TPSnya Pak Jhoni, itu yang paling kejam di situ, dan mereka diancam akan dikeluarkan dari kampung itu.
2460.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, apakah dengan todongan pistol atau dengan senjata tajam misalnya?
2461.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak ada Pak, cuma dari beberapa rumah yang saya dapat dari situ ada dipalang langsung.
2462.
KUASA HUKUM TERMOHON Akhirnya berita acara itu ditandatangani dengan baik?
2463.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, dengan keberatan orang itu ditandatangani. Tapi kalau saya bertekad terus (...)
2464.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukan, TPS Saudara kan tidak bermaslah, TPS yang bermasalah yang Saudara tahu itu yang saya mau tanya sekarang. Akhirnya ditandatangani apa tidak?
2465.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ditandatangani Pak, dengan keadaan terpaksa.
2466.
KUASA HUKUM TERMOHON Tidak dengan ancaman benda tajam?
2467.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
257
Tidak, Pak. 2468.
KUASA HUKUM TERMOHON Ya sudah, baik. Yang selanjutnya Saudara siapa tadi? Baik. Saudara tidak menandatangani berita acara (...)
2469.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Saudara Kuasa Termohon, sebentar dulu saya mau tanya! Saudara tandatangani itu dengan ikhlas atau tidak?
2470.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Saya, Pak?
2471.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. ikhlas?
2472.
Ya, tadi kan merasa diintimidasi, Saudara tandatangani dengan
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Sepengetahuan saya itu saya tandatangani, Pak.
2473.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Yang saya maksudkan, Saudara tandatangani karena setuju atau karena ada rasa apa?
2474.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dengan rasa tekanan, Pak.
2475.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Itu namanya tidak ikhlas.
2476.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2477.
KUASA HUKUM TERMOHON : Majeis Hakim yang terhormat, yang dipersoalkan di TPS dia tidak
258
ada masalah Pak. Yang di TPS orang lain yang dia campuri. 2478.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Sebentar begini, saya ingin tanya dulu Saudara Saksi ya, Saudara mengawasi berapa TPS sebagai Panwas lapangan?
2479.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pada saat itu delapan, Pak.
2480.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Delapan TPS di dalam wilayah pengawasan Saudara?
2481.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Di Bintang Hulu ada 4 (...)
2482.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Saya tanya wilayah pengawasan Saudara sebagai Panwas lapangan , Saudara mengawasi berapa TPS?
2483.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Delapan, Pak.
2484.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Delapan TPS. Yang tadi Saudara katakan ada TPS yang bermasalah itu berapa TPS?
2485.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dua TPS, Pak.
2486.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Dua TPS, masing-masing di (...)
2487.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Bintang Hulu.
2488.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H.
259
Bintang Hulu dengan, dua-duanya di Bintang Hulu, TPS berapa itu? 2489.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA TPS 1 sama TPS 3.
2490.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. TPS 1 sama TPS 3. Pada saat itu Saudara datang mengawas ke sana, seketika menemukan atau ada laporan kepada Saudara?
2491.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ada laporan Pak, lewat HP Pak.
2492.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Saudara datang ke sana, Saudara bicara dengan Ketua KPPSnya?
2493.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Saya langsung ke sana, langsung bicara dengan Ketua KPPSnya, Pak.
2494.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Apa yang Saudara bicarakan?
2495.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA ”Kenapa Bapak-Bapak ini merasa tertekan untuk membuat keributan seperti ini, kenapa Bapak mendinginkannya?”
2496.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Terus apa jawab ketua KPPSnya?
2497.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Mereka tidak menjawab pertanyaan saya, cuma saksi yang saya korek dari situ saya pertanyakan jawabannya dengan rasa keberatan dengan rasa ancaman.
2498.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H.
260
Saya tanya kepada ketua KPPS, Saudara menjawab bahwa ada laporan dari warga yang memilih itu merasa terancam, kan begitu? 2499.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, Pak.
2500.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Dengan ancaman dia memilih?
2501.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2502.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Saudara bicara dengan orang yang diancam itu?
2503.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Bicara, Pak.
2504.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Berapa orang?
2505.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dua, Pak.
2506.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Siapa namanya?
2507.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak ingat lagi, Pak.
2508.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Tidak ingat. Kemudian Saudara bicara dengan ketua KPPS. “Kenapa ini diancam?” Apa jawab ketua KPPS?
2509.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
261
Jawaban KPPS, ”Saya tidak mendengar ada ancaman sama mereka”, dia bilang begitu. 2510.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Tidak ada ancaman. Sebagai Panwas lapangan, Saudara melapor kepada Panwascam?
2511.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Melapor, Pak.
2512.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Secara resmi dibuatkan berita acaranya?
2513.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Secara resmi Pak. Berita acara pada saat itu tidak, Pak. Cuma saya melaporkan langsung, Pak.
2514.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Kalau ada masalah di TPS yang berkaitan dengan soal-soal seperti itu, Panwascam bisa menghentikan itu atau bisa menyuruh menghitung ulang, memilih ulang dalam tenggang waktu paling lambat tujuh hari jika hal-hal yang disyaratkan dalam Pasal 104 dan 105 Undang-Undang Nomor 32 dan Peraturan KPU itu. Saudara lakukan tidak itu? Kan tugas Panwas itu kalau ada penyimpangan-penyimpangan? Saudara punya hak, Saudara lakukan itu?
2515.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Secara tulis dan lisan tidak ada Pak, cuma saya langsung menghadap sama Pak Panwaslu Kabupaten Pendeta Maringan.
2516.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Pada hari Kabupaten?
2517.
itu
juga
Saudara
menghadap
Ketua
Panwaslu
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Hari itu juga, Pak.
262
2518.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H.
Kan pada saat itu Saudara seharusnya mengawasi, pemilihan
sedang berlangsung, harusnya Saudara dari TPS itu melapor ke Panwas kecamatan, Saudara lapor Panwas kecamatan datang ke situ tidak? 2519.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Mereka tidak ada, cuma utusanya ada datang, Pak.
2520.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Utusan itu anggota Panwas juga?
2521.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya Pak, dari kabupaten.
2522.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Dari kabupaten. Datang di TPS itu?
2523.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Datang, Pak.
2524.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Apa yang dikerjakan di sana?
2525.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Saya tidak mendengar pembicaraannya karena orang itu langsung menutup pintu.
2526.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Menutup pintu?
2527.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya Pak, orang itu bicara di dalam rumah.
2528.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Pada saat Saudara melihat orang itu menutup pintu dan bicara di
263
dalam rumah, apakah pemilihan masih berlangsung? 2529.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pada saat itu sudah selesai, Pak.
2530.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Sudah selesai, jam berapa itu?
2531.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Jam 2, Pak
2532.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Jam 2, sudah selesai pemilihan?
2533.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2534.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Sudah dihitung?
2535.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Belum, Pak.
2536.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Belum dihitung?
2537.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Cuma itu karena itu saya melarang untuk tidak dikira, Pak.
2538.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Saudara melarang untuk dihitung? Dan pada saat itu belum dihitung?
2539.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Belum, Pak.
264
2540.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Lalu datang itu utusan Panwas?
2541.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Langsung datang, Pak.
2542.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Bicara di dalam rumah?
2543.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2544.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Rumahnya ditutup?
2545.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya Pak.
2546.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Saudara tidak mendengar?
2547.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak, Pak.
2548.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Setelah itu apa yang terjadi?
2549.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Setelah itu Pak, ya sudah aman semua dibilang putusan Panwas sudah aman semua, dibilangnya.
2550.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Putusan Panwas menyatakan aman semua?
265
2551.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2552.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Siapa Panwas itu?
2553.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Perempuan, Pak.
2554.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Saya tidak tanya perempuan atau laki, tapi siapa namanya? Lupa lagi? Dari pada nebak-nebak, lebih baik lupa.
2555.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Lupa, Pak.
2556.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Tidak apa-apa, itu hak Saudara untuk lupa. Lalu dihitunglah di sana?
2557.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Penghitungan dimulai, Pak.
2558.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Jadi artinya tidak ada masalah toh?
2559.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya, tapi (...)
2560.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Ya, maksudnya Saudara kan tunduk kepada keputusan atasan, anggaplah atasan itu.
2561.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
266
Iya, Pak. 2562.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Bahwa dia menyatakan tidak ada maslah begitu.
2563.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2564.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Lalu dihitung?
2565.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Dihitung, Pak.
2566.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Selesai urusannya?
2567.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Selesai, Pak.
2568.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Yang menang di situ siapa?
2569.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pak Jhoni, Pak.
2570.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Pasangan nomor berapa?
2571.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pasangan Nomor 2, Pak.
2572.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Nomor 2. Saudara tahu dapat berapa?
267
2573.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Pak Jhoni 822.
2574.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Banyak sekali, satu TPS 800?
2575.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2576.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Saudara tahu tidak satu TPS itu maksimal berapa jumlahnya?
2577.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Maksimal pada waktu di situ pada waktu memilih 875.
2578.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Boleh, Saudara Termohon?
2579.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Tidak, Pak.
2580.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Berapa maksimalnya?
2581.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Maksimal 500 Pak,
2582.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. 600
2583.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Itu kan dibuat di sana karena berjauhan daerahnya, Pak.
2584.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H.
268
Jadi maksimal 600? 2585.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Iya, kalau di undang-undang maksimal 600.
2586.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H. M.H. Tapi di sana ditetapkan berapa? 500?
2587.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. 500 kita buat Pak, karena situasi daerah yang begitu berjauhan.
2588.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H.
Nah Saudara, itu Saudara bisa 800. 800 itu ke pasangan nomor 2? 2589.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Itu dua TPS itu, Pak.
2590.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saya tanya di TPS yang bermasalah?
2591.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Itulah Pak yang bermasalah, dua TPS itu Pak.
2592.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apakah masalah di dua TPS itu sama seperti itu tadi?
2593.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Sama, Pak.
2594.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Apakah dihitungnya bersamaan?
2595.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak, Pak.
269
2596.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Berbeda-beda tempat?
2597.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Berbeda-beda 40 meter di situ TPSnya, Pak.
2598.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Beda-beda 40 meter? Jangan-jangan salah masuk TPS pula?
2599.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Tidak, Pak.
2600.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi beda-beda 40 meter TPS itu?
2601.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2602.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Di dua TPS itu bermasalah, yang diancam itu di dua TPS itu itu?
2603.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2604.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Sekarang yang bermusyawarah di dalam rumah tertutup apakah KPPS di dua TPS itu? Apakah hanya satu saja?
2605.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Wakil KPPS, KPPS dan Panwaslu Kabupaten.
2606.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Ya. Dari masing-masing TPS yang dua bermasalah itu atau hanya satu?
270
2607.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Satu, Pak.
2608.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Satu saja. Yang satu tidak ada masalah kan ?
2609.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ada juga Pak, tapi karena sudah dibilang Panwaslu Kabupaten aman dibilang, jadi saya pun sudah merasa lemas mendengar jawaban seperti itu, Pak.
2610.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Merasa lemas?
2611.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Iya, Pak.
2612.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi sudah tidak ada masalah, dihitung, Saudara lihat di TPS itu lihat tidak hitungannya?
2613.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Lihat, Pak.
2614.
Hakim : Akil HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Di TPS yang satu berapa jumlahnya? Yang menang siapa? Lupa?
2615.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Lupa juga, Pak.
2616.
HAKIM : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Kalau sudah hobar-haber begitu susah memang urusannya. Ya cukup, Pak.
271
2617.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Saudara Kuasa Termohon, masih ada lagi yang mau ditanyakan?
2618.
KUASA HUKUM TERMOHON Mungkin dari kami sedikit, Pak. Kami tertarik tadi kepada Saudara Saksi, menandatangani. Menandatangani apa Saudara? Sedangkan Saudara, Panwas, Panwas Lapangan.
2619.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA
Kan kita Pak ada dari Panwas mengasih rekap untuk Panwas. 2620.
KUASA HUKUM TERMOHON Saya tanya menandatangani berita acara dari KPU kah Saudara atau tidak? Padahal di berita acara KPU tidak ada penandandatanganan oleh Panwas.
2621.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Yang saya tandatangani pada saat itu yang saya kasih untuk Panwas, yang dikasih Panwas langsung kasih ke PPK.
2622.
rekap
KUASA HUKUM TERMOHON Artinya berita acara di luar berita acara KPU?
2623.
SAKSI DARI PEMOHON : MARUSAHA SINAGA Ya.
2624.
KUASA HUKUM TERMOHON Demikian Pak Hakim, terima kasih. Mungkin kalau boleh kami apa Pak Hakim, di sini jelas yang dua TPS tersebut kami jelas bawanya Pak, ditandatangani seluruh saksi dan KPPS, yang katanya lupa sebenarnya kalau boleh Pak Hakim (...)
2625.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H. M.Hum. Itu diajukan saja!
2626.
KUASA HUKUM TERMOHON
272
Ya nanti kami ajukan Pak, yang kami tanya tadi memang penandatanganan itu tidak ada hak Panwaslu menandatangani dalam berita acara. Jadi mohon kepda Pak Hakim untuk menjadi pertimbangan. Terima kasih. 2627.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Dilanjutkan! Ada lagi? Semua keterangan saksi ini di dalam kesimpulan Saudara bisa kemukakan. Saudara bisa menyanggah, Saudara bisa memberikan suatu pertimbangan, analisis terhadap keterangan-keterangan saksi bahwa keterangan saksi ini tidak benar, alasannya apa dan sebagainya. Dari kuasa Pemohon tidak ada lagi?
2628.
KUASA HUKUM PEMOHON Mohon ijin Majelis, kami hanya mengklarifikasi tentang masalah batas tenggang waktu yang disampaikan oleh Termohon Prinsipal. Pengumuman yang diumumkan itu batas tenggang waktunya kira-kira tanggal berapa?
2629.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, langsung dijawab saja Prinsipalnya!
2630.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Itu langsung ada di keputusan 08 secara hari perhari mulai dari awal, mungkin kami tidak hafal.
2631.
KUASA HUKUM PEMOHON : Yang kami tanyakan batas tenggang waktu yang Saudara maksudkan melakukan sanggahan terhadap pengumuman bakal calon tersebut, itu yang paling penting, karena kami mau lihat. Karena kami melihat adanya surat. Sebelum Pilkada tahap pertama Panwas sudah menyurati KPU di Jakarta. Jadi kami pingin tahu. Saudara tadi menyatakan tidak ada permasalahan.
2632.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Permasalahan di bidang mana, Pak?
2633.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Batas
tenggang
waktu
sanggahan
sanggahan.
Bagaimana
273
Saudara Prinsipal? 2634.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Itu 14 hari, Pak.
2635.
KUASA HUKUM PEMOHON : Tanggal berapa batasnya itu? Kami pingin tahu. Tadi Termohon Prinsipal menyampaikan bahwa terhadap pengumuman yang dilakukan melalui media massa maupun terhadap persyaratan calon-calon peserta Pilkada tidak ada sanggahan. Di sini kami melihat ada surat dari Panwaslu yang sebelum terjadinya Pilkada pertama sudah mengajukan keberatan. Jadi kami mau lihat batas tenggang waktu tersebut, karena tadi Prinsipal menyatakan tidak ada sanggahan. Itu yang kami (...)
2636.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tidak ada sanggahan untuk rekapitulasi?
2637.
KUASA HUKUM PEMOHON : Bukan. Pengumuman bakal calon Majelis, terkait dengan ijazah dari pada calon nomor 2. Terima kasih, Majelis.
2638.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Majelis Hakim yang terhormat, barangkali tadi sudah jelas dijawab bahwa dalam masa sanggahan itu tidak ada. Tetapi adapun kaitannya dengan surat Panwaslu dari Sumatera Utara, itu setelah penetapan.
2639.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Setelah penetapan tentang calon?
2640.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Bukan dari masa tenggang itu.
2641.
KUASA HUKUM PEMOHON : Justru kami pingin tahu batasan yang dimaksud oleh Termohon Prinsipal tadi, Majelis.
2642.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
274
Tanggal berapa di situ sanggahannya? 2643.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. 18 September.
2644.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kapan penetapannya?
2645.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Penetapan calon tanggal 28 Agustus.
2646.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Tanggal 28 Agustus 2008, kemudian sanggahan 19 berapa?
2647.
KUASA HUKUM PEMOHON : Ada empat surat dari Panwaslu yang ditujukan kepada KPU Jakarta. Tanggal 18 September, Majelis.
2648.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Artinya sudah lewat, sesudah 28 Agustus 2008 sudah ada penetapan calon,ya?
2649.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Jadi pada tanggal 28 Agustus kita sudah menetapkan calon beserta nomor urut.
2650.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Beserta nomor urut tanggal 28 Agustus 2008 ya? Untuk berapa itu, dua pasangan ya?
2651.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Tujuh pasang, Pak.
2652.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
275
Itu putaran pertama? 2653.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Iya, Pak.
2654.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Kemudian tanggal 18 September ada sanggahan Panwas?
2655.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Iya, Pak.
2656.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Berarti sudah lewat?
2657.
TERMOHON : Drs. PASDER BERUTU, M. Si. Iya Pak, dan suratnya itu juga kita balas ke Panwas dengan lengkap dengan administrasinya sehingga Panwas tidak ada menyurati lagi ke kami.
2658.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Cukup ya? Baik.
2659.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Kepada kedua belah pihak, Pemohon dan Termohon. Jadi dalam acara perdata yang dicari itu adalah kebenaran formil. Di sini berdasarkan Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Mahkamah Konstitusi yang dicari adalah kebenaran materiil yaitu terbukti dan meyakinkan. Terbukti saja tapi tidak meyakinkan itu bisa diamendir sama dengan pembuktian di dalam perkara pidana. Harap dimaklumi betulbetul itu. Jadi kalau kebenaran formil, barangkali tidak ada perkara begini yang bisa diulangi, semua sudah lolos, semua sudah tanda tangan semua, formil sudah benar. Tapi di sini yang dicari adalah kebenaran materiil dan itu dijamin oleh undang-undang, Pasal 45 ayat (1) UndangUndang Mahkamah Konstitusi. Jadi di sini selain terbukti secara formil, juga harus meyakinkan. Kalau tidak meyakinkan itu bisa diterobos, dan itu sudah pernah dilakukan. Terima kasih.
2660.
KETUA : Dr. H.M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
276
Jadi Saudara Pemohon, Termohon, penegasannya Pemilukada ini ditangani untuk menemukan apa yang dikatakan kebenaran materiil. Materiele Waarheid, kebenaran sejatinya, kebenaran yang sesungguhnya, bukan hanya suara yang ditetapkan oleh Termohon 50, ada sanggahan hanya suara saja, semuanya tidak ada, ditolak semua, kalau itu yang dijadikan rujukan oleh Mahkamah. Tetapi Mahkamah ini, itu sebagai pelindung warga negara, hak asasi manusia, dia juga menjamin itu bagaimana mengembangkan kita punya demokrasi hak rakyat ini, hak warga negara, jadi warga negara ini, rakyat ini, itulah yang berdaulat. Dia tidak boleh diperlakukan semena-mena, sewenangwenang itulah tugas dari pada Mahkamah Konstitusi. Mengapa sampai ada pandangan bahwa adakan Pemilu ulang, adakan pemungutan suara ulang, adakan penghitungan ulang di tiap kecamatan, di tiap TPS? Karena kebenaran materiil ini. Karena ada pelanggaran-pelanggaran, ada kecurangan-kecurangan yang menodai hak asasi manusia, menodai keadilan, menodai demokrasi. Itulah mengapa sampai sejelimet ditanya, ya Saudara-Saudara. Kebenaran saksi bohong tidak, benar tidak, ya itulah di awal saya kemukakan, Saudara sebagai saksi, Saudara punya resiko hukum, hukum dunia dengan hukum Tuhan. Kalau Saudara bohong, tidak jujur, seperti tadi, itu Prinsipal antara dia berdua itu, yang mana yang benar dan tidak benar, itu nanti akan kami nilai, jadi barang kali demikian. Saudara Kuasa Termohon, apakah Saudara sudah koordinasi dengan Panitera? Kapan itu diadakan pemeriksaan video conference ? Kalau memang ternyata di Fakultas Hukum SDM nya belum siap, belum apa semua ya tentunya kita tidak bisa melakukan video conference sekalipun sarananya infrastruktur di sini sudah siap tapi kalau di sana sudah siap Saudara mengajukan sebagai saksi resikonya Saudara bawa ke persidangan Mahkamah. Kami minta sikap Saudara, oleh karena di dalam pleno tadi sudah kami kemukakan bahwa ada permintaan Kuasa Termohon untuk mengajukan video conference. Silakan jawab! 2661.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah, kami satu hari ini berada di Mahkamah ini tapi sekretaris KPU sudah berhubungan dengan Dekan Fakultas Hukum USU Medan tapi jawaban pastinya belum kami peroleh, Majelis.
2662.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya, di samping itu kondisi di sana pada waktu video conference, karena itu 15 saksi Saudara akan datang di sana. Bagaimana kondisinya tolong itu dipertimbangkan, kondisi politiknya, security nya, dan sebagainya. Nah Mahkamah tidak mau melihat adanya demo adanya konflik fisik terlebih-lebih tentang adanya pemeriksaan ini. Kalau pemeriksaan di sini Saudara tidak hadir di sana, Saudara hadir di sini.
277
Kuasa Pemohon, Termohon di sini, kita menyaksikan di layar di atas ini. Kita berdialog langsung di sana dengan saksinya di sana disumpah dan sebagainya. Kalau itu memang tadi di dalam pleno ini di dalam pleno memberikan satu perhatian kepada Termohon kalau memang itu di sana belum siap SDM nya Sumatera Utara Dekan Fakultas Hukumnya belum siap resikonya Saudara mengajukan terpaksa kita sidang di Jakarta ini, di gedung ini. Bagimana Saudara? 2663.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik Majelis Hakim yang terhormat, untuk prefer nya apabila sudah dijadwalkan sidang selanjutnya apabila sumber daya kami belum mampu membuat persidangan sempurna di sana kami akan menyiapkan datang kemari, jadi persidangan ini tidak akan saksinya akan terbengkalai oleh sistem yang kurang sempurna, Majelis Hakim yang mulia. Terima kasih.
2664.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saya kira menyarankan saja, sebaiknya saksinya hadir saja di persidangan langsung supaya lebih mudah, cuma memang resiko ongkoslah, tapi memang konsekuensinya seperti itu. Tapi yang paling penting itu perlu diingat di PMK 15 itu saksinya adalah petugas-petugas dan mungkin juga adalah yang penting itu misalnya tadi di TPS-TPS yang dianggap bermasalah, petugas-petugas KPPS nya itu bisa diajukan sebagi saksi. Tapi Majelis menyarankan sebaiknya pemeriksaannya langsung saja di Mahkamah itu lebih baik. Terima kasih.
2665.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik Majelis, terima kasih.
2666.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Bagaimana Saudara menyikapi saran daripada Panel ini?
2667.
KUASA HUKUM TERMOHON Ya Majelis Hakim, kami akan berunding dulu dengan klien kami apakah memang punya budget dari pemerintah daerah untuk mendatangkan saksi-saksi itu, dan atau bagaimana jalan keluarnya. Saran dari anggota Hakim Majelis Mahkamah ini kami memahaminya karena tadi memang keamanan, kondisi sosial politik dan SDM nya belum kami bisa siap untuk hal itu, kalau kami sendiri yang akan menyiapkan keamanan dan kondisi-kondisi di sana.
278
2668.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Memang kita sudah jadwalkan itu pemeriksaannya adalah tanggal 30 Desember, itu jadwalnya untuk pemeriksaan Saksi Termohon karena setelah Saksi Termohon selesai maka itu Saudara kami akan mengesahkan juga semua bukti-bukti surat, setelah selesai itu barulah kita akhirnya setelah tanggal 30 itu menentukan putusan. 15 orang saksi, tiket Dairi kesini berapa itu?
2669.
KUASA HUKUM TERMOHON Sekitar 1 juta 1 orang Pak sekali jalan kalau dari Dairi.
2670.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. 2 juta kali 15 sekitar 30 juta.
2671.
KUASA HUKUM TERMOHON Belum makan, belum biaya penginapan, Yang Mulia.
2672.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Biar saja itu pengacara saja, honor pengacara yang bayar (….)
2673.
KUASA HUKUM TERMOHON Kami pun ini Pak karena kami orang Dairi ini jadi belum dibayar ini Pak, ini karena orang Dairi, kami cinta damai Dairi ini saja ini (…..)
2674.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Pemohon? Termohon? KPU?
2675.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik, karena tidak ada lagi (…)
2676.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Supaya ini kita ada sikap di sini bahwa tidak jadi video conference, oleh karena memang ada di sini juga harus menyiapkan
semuanya, semua peralatan, semua SDM kita kerahkan. 2677.
KUASA HUKUM TERMOHON
279
Baik barangkali begini, kami sudah putuskan Yang Mulia. Jadi karena tidak ada lagi waktu untuk koordinasi dengan Panitera kami sudah putuskan bahwa kita tetap sidang tanggal 30 dengan saksi seadanya, semampunya, yang kami anggap relevan dengan apa nanti kalaupun tidak 15 mungkin hanya 5 atau 6, itulah yang kita periksa, terima kasih. 2678.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Asal jangan 150 ya?
2679.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik.
2680.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik, nah kalau demikian jadi akan kami laporkan di dalam pleno bahwa Termohon akan mendatangkan saksi, koordinasi di situ tidak perlu lagi dan di sini juga belum menyiapkan perangkat itu. Oleh karena juga ada Pemilukada dimana itu yang mau diadakan? Kabupaten Kerinci ada lagi, Kalimantan Selatan ada lagi, NTT ada lagi, nah kita ini dihadapkan pada satu batas waktu Undang-Undang, 14 hari itu sejak Saudara daftar, 14 hari itu sudah putus nah itu. Jadi meminta juga, kita juga memikirkan karena belum lagi kita musyawarah, belum lagi ada musyawarah pleno, musyawarah panel, bagaimana rekomendasinya musyawarah pleno, tapi ketahui bahwa Mahkamah Konstitusi melayani permohonan maupun pemeriksaan online, tidak perlu datang. Inilah yang membedakan kita dengan peradilan umum oleh karena belum mampu ke sana kita juga sudah mengadakan video conference sampai di Jerman, sampai di Amerika di sini. Jadi langsung kita berdialog dengan saksi-saksi atau ahli-ahli ini di luar negeri itu. Jadi kami menyiapkan sarana itu tapi kalau dari Kuasa Termohon tidak mampu melakukan koordinasi dan mampu membayar biaya saksi-saksinya, itu kami berterima kasih. Namun demikian tetap Saudara kita mintakan kesediaan untuk berkoordinasi dengan Pelaksana Tugas Panitera dan Panitera Pengganti. Namun kami sudah bisa melihat sikap Saudara dan kami laporkan di pleno bahwa tidak jadi pemeriksaan video conference. Begitu?
2681.
KUASA HUKUM TERMOHON Yang berat Majelis Hakim, kita adalah keadaan keamanan dan kondisi sosial politik yang tidak bisa dijamin di Sumatera Utara.
2682.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum.
280
Itulah juga salah satu pesan daripada pleno ketua Mahkamah konstitusi bahwa jangan lupa mengenai situasi kondisi security nya, keamanannya, dan lain sebagianya. Tapi kalau di sini memang sudah terjaga. Jadi sikap Saudara akan mendatangkan saksi dan tidak jadi pemeriksaan video conference, bagaimana? Baik Saudara Kuasa Pemohon dan Kuasa Termohon dan kepada saksi ke 14 saksi dari Pemohon ini, panel mengucapkan terima kasih atas kedatangannya dan ini juga Saudara turut memberikan kontribusi tentang kebenaran dan keadilan. Itu akan kami nilai nanti mana saksi yang bernilai mana saksi yang tidak bernilai. 2683.
KUASA HUKUM PEMOHON Mohon izin Majelis, Pemohon Prinsipal mau menyampaikan masalah NIK, kebetulan Pemohon Prinsipal waktu itu Kepala Dinas kependudukan di Kabupaten Dairi.
2684.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Apakah tidak bisa diajukan di dalam kesimpulan? Lebih terarah yaitu disampaikan dalam kesimpulan.
2685.
KUASA HUKUM PEMOHON Hanya secara garis besarnya, sedikit saja, Majelis.
2686.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Sedikit, jangan banyak-banyak ya!
2687.
KUASA HUKUM PEMOHON Terima kasih, Majelis.
2688.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Silakan!
2689.
PEMOHON : Drs. PARLEMEN SINAGA, MM. Yang kami muliakan Bapak Majelis, ada 3 hal yang ingin saya tanggapi dalam persidangan kita pada hari ini mulai pagi sampai sore hari ini. Jadi saya juga baru pertama kali menghadiri persidangan Pak, apakah persidangan dalam pengadilan negeri juga belum pernah, baru ini sekali langsung di Mahkamah Konstitusi pengalaman menarik ini Pak.
281
Jadi yang terbayang tadi Pak itu di dalam proses 2 hari, 2 kali sidang apa yang kami sampaikan selaku Pemohon permasalahan itu justru yang kami dengarkan dari Kuasa Hukum Termohon jadi lain gitu. Contoh seperti tadi masalah bagaimana itu masalah teknis NIK. Apakah Anda kenal siapa yang mengeluarakan itu, apakah Anda kenal orangnya dimana orangnya saya pun bingung kok sampai kesana? Kalau itu memang masalah nantinya silakan digugat saya nanti tersendiri bukan di Mahkamah Konstitusi, jadi artinya sudah menjurus ke pribadi, itu yang pertama Pak. Tapi yang pasti saran saya Pak di sini saya tidak akan berkomentar banyak mengenai masalah NIK ini karena kebetulan saya sebagai Pemohon dalam masalah ini mohon saya kepada Majelis untuk bisa ada pengertian dan pemahaman yang sama bagaimana masalah ini mungkin bisa diundang, dihadirkan saksi ahli dari Dirjen Adminduk Departemen Dalam Negeri di Jakarta ini untuk menerangkan sebenarnya apa-apa bagaimana prosenya itu, apakah bisa begitu, sehingga kita tidak membicarakan sesuatu yang kita tidak mengerti, lha ini saran kami Pak yang pertama. Baru yang kedua, tadi dikatakan percepatan tanggal. Jadi dalam Keputusan KPU Nomor 08 telah ditetapkan bahwa putaran kedua tanggal 22 Desember kemudian kami memang diundang rapat oleh KPU ini dipercepat menjadi tanggal 9 dimana ketua KPU Pasdar Brutu mengatakan kita harus tanggal 9 dengan alasan begini-begini-begini dan kami telah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan KPU Provinsi Sumatera Utara, kita harus tanggal 9. Dairi nanti sama dengan putaran kedua di Kabupaten Langkat. Eh tidak tahunya Pak, Langkat itu baru tanggal 20 kemarin putaran kedua. Ini yang pertama. Nah yang kedua, sepengetahuan kami Pak, saya PNS biasa Pak, karena tanggal 22 itu dituangkan dalam Keputusan KPU Dairi, kalau ada perubahannya itu seyogyanya harus diubah dengan keputusan KPU Dairi, bukan hanya dengan jadwal surat satu lembar Pak, jadi jangan cari alasan (…) 2690.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Yang ketiga lagi? Itu soal penjadwalan NIK, jadwal, kemudian apalagi?
2691.
PEMOHON : Drs. PARLEMEN SINAGA, MM. Mengenai jadwal ini Pak sedikit lagi, Pak.
2692.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Mengenai?
2693.
PEMOHON : Drs. PARLEMEN SINAGA, MM.
282
Mengenai jadwal yang tadi itu yang tanggal 20 tanggal 29, tadi dikatakan itu adalah hak kewenangan KPU, katakan itu hak kewenangan KPU tapi kan harus dituangkan dengan surat, bukan hanya bisa dengan ngomong sama seperti tadi, kami sudah dipanggil KPU pusat yang menyatakan begini-begini Bapak Hakim yang terhormat tadi menyatakan lisan atau tertulis main, pencak silat dulu, lisan, seperti itulah modelnya ketua KPU kami Pak dalam proses Pilkada ini. 2694.
KUASA HUKUM TERMOHON Keberatan, Majelis.
2695.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik-baik, ya sudah.
2696.
PEMOHON : Drs. PARLEMEN SINAGA, MM. Kemudian yang ketiga Pak, yang terakhir Pak. Tadi dikatakan bukan hanya Jhoni Sitohang yang mempunyai surat keterangan. Ada juga Parlemen Sinaga. Benar. Tapi itu kasus yang serupa tapi tak sama, surat keterangan saya SD, SMP dan seterusnya itu lengkap semuanya, ada laporan kehilangan polisi, ada kesaksian kawan-kawan saya siapasiapa kawan kelas saya dulu waktu sekolah di sana dilegalisir oleh dinas pendidikan, berbeda jadi jangan disamakan semua, pasti datanya yang diperoleh pengacara oleh ketua KPU nah itu di sini jadi itulah yang disampaikan ke Bapak, itulah pengalaman kami yang menjadi tanda tanya dalam hati kami untuk menjadi pertimbangan Bapak. Mohon maaf Pak kalau ada kekurangan saya dalam kesempatan ini, terima kasih.
2697.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Terima kasih, baik dengan demikian hal-hal yang barangkali Saudara hal-hal yang Saudara mau ditanggapi (…)
2698.
KUASA HUKUM TERMOHON Bukan mau menanggapi, hanya mempertanyakan kami sudah mempersiapkan bukti dan kiranya kami bisa serahkan.
2699.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik. Jadi Saudara Pemohon, Termohon, Kuasanya, sekali lagi itu Saudara bisa tuangkan di dalam kesimpulan Saudara di luar kesimpulan Pemohon, kesimpulan Prinsipal, begitu juga Kuasa Termohon juga
283
Prinsipal, bisa juga Terkait mengemukakan kesimpulan apa-apa yang ingin dikemukakan. Apalagi yang mau dikemukakan? 2700.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Baik Majelis Hakim, karena kami juga sudah menyiapkan bukti kami mau ingin menyerahkan bukti-bukti berjumlah 659 bukti.
2701.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Barangkali setelah pemeriksaan saksi selesai nah itu kita kemudian kita mensyahkan Pemohon dan mensyahkan bukti Termohon, apa Saudara mau serahkan sekarang boleh, tetapi itu belum kita sahkan. Nanti setelah pemeriksaan saksi, dua-duanya kita sahkan. Setelah pemeriksaan saksi-saksi. Paham ini? Kalau Saudara mau serahkan boleh tetapi itu belum disahkan. Nanti setelah pemeriksaan saksi selesai semuanya baru pengesahan bukti surat Pemohon dan Termohon, paham ini?
2702.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Begini Saudara Kuasa Termohon, di sini berbeda dengan beracara di pengadilan negeri atau pengadilan umum, kalau ada surat-surat yang diajukan, diterima sudah dimateraikan di dalam daftarnya, itu di tiap-tiap surat itu dinyatakan syah baru secara keseluruhan itu dianggap sah diterima begitu. Jadi kalau kata Pak Ketua tadi anda mau menyerahkan sekarang boleh tapi nanti pengesahaannya sekaligus bersama-sama Pemohon punya, begitu lho maksudnya.
2703.
KUASA HUKUM TERMOHON : VICTOR NADAPDAP Majelis Hakim, sebenarnya pas persidangan yang lalu kami diminta untuk menyiapkan bukti-bukti sehingga kami juga berapa kali 24 jam ini menyiapkan bukti-bukti tersebut dan distempel di Nasegelen gitu, jadi kami menyatakan kami sudah siap untuk 659 bukti, jadi kami mengikuti apa acara di Mahkamah ini.
2704.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Jadi begini saja Saudara Termohon ya, sebenarnya bukti-bukti itu sejak awal sudah bisa diserahkan di Panitera, tapi pengesahannya terakhir nanti. Jadi tidak perlu dibawa bolak-balik. Bukti fisiknya diserahkan dulu gitu lho, termasuk bukti asli karena pada saat pengesahan akan disahkan di sini bukti aslinya. Jadi begitu juga Termohon, begitu juga Pihak Terkait, kalau ada ya Pihak Terkait. Semua bukti-bukti itu diserahkan dulu, tapi pengesahannya belakangan setelah
284
selesai pemeriksaan saksi. 2705.
KUASA HUKUM TERMOHON Baik Majelis Hakim yang terhormat. Barangkali begini, saya tadi sangat tertarik dengan Pasal 45 ayat (1) kebenaran materiil tapi di persidangan ini saya tidak pernah lihat ada peng-cross check-an bukti yang satu dengan bukti yang lain, jadi mohonlah kebenaran materiil itu juga (…)
2706.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ini tidak lagi dianalisis, dievaluasi, demikian pemeriksaan di sini,
cross check eximinasi . 2707.
KUASA HUKUM TERMOHON Jadi akhirnya apa yang kita lakukan ini semua data-data yang kita ini semua diam itu, tapi asasnya ini adalah Pasal 45 ayat (1) (…)
2708.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Begini Saudara (…)
2709.
KUASA HUKUM TERMOHON Dijelaskan dulu Pak, biar kita paham jadi kita juga dalam menjalankan profesinya ini juga (…)
2710.
HAKIM : Dr. MUHAMMAD ALIM, S.H., M.Hum. Ini ada baru-baru putusan itu dibuat dia punya matriks, surat ini, surat ini, surat ini mengatakan begini begini begini, bukan didiamkan, diterima saja, itu kerjaannya di sini – atau surat itu pekerjaannya Majelis dan itu bukan pekerjaan main-main, dosa lho itu kalau bekerja setengahsetengah, itu tugas. Di-cross check semua itu, tidak ada yang lolos begitu saja. Setiap jenis bukti yang Saudara ajukan itu diperhatikan, makanya dikatakan tadi.
2711.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Baik Saudara Kuasa Termohon ya, kita berdebat tentang cross examinasi justru itulah tadi yang kita berikan kesempatan kepada Saudara mengajukan pertanyaan ke 14 saksi, itu namanya cross examinasi. Bahkan Termohon lagi yang calon ini kita sudah cross ke sana, tetapi kan keterangannya itu hanya berkaitan dengan salah satu
285
saksi. Nah apakah pemenang ini atau calon Termohon ini calon atau Paket nomor 2 ini mau di cross examinasi sampai 14 itu kan tidak. Cross examinasi Saudara tadi minta ke sana kita beri kesempatan, apanya lagi yang mau dipertanyakan lagi? 2712.
HAKIM KONSTITUSI : H.M. AKIL MOCHTAR, S.H., M.H. Saya menambahkan Saudara Kuasa Termohon ya, Saudara baca Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 15 Pasal 8 dan Pasal 9. Di dalam Pasal 8 bab 5 itu mengenai persidangan ayat (2) “proses pemeriksaan persidangan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut, penjelasan Pemohon dan perbaikan apabila dipandang perlu, jawaban Termohon keterangan Pihak Terkait apabila ada, pembuktian oleh Pemohon, Termohon, dan Pihak Terkait, baru kesimpulan”. Nah dalam proses pembuktian alat bukti Pasal 9 menyebutkan “alat bukti dalam perselisihan Pemilukada berupa keterangan para pihak, baru surat atau tulisan”. Surat dan tulisan itu kedua setelah keterangan saksi-saksi, jadi urutan-urutannya itu sudah diatur sedemikian rupa dalam proses ini. Jadi oleh karena itu penyerahan alat bukti bahkan Pemohon itu wajib melampirkan, pada saat mengajukan permohonan tapi diberi kesempatan untuk memperbaiki. Semua daftar bukti dan daftar saksi itu lebih dahulu masuk, misalnya daftar bukti T-1 sampai dengan T-25. T-1 mengenai ini-mengenai ini dan seterusnya. Begitu juga saksi, saksi 1 tuan A misalnya dia adalah pekerjaan dan segala macam itu harusnya disebutkan, sehingga dalam proses itu bisa jelas bahwa saksi ini misalnya di sini ya dilihat misalnya saksi dalam perselisihan Pemilukada terdiri atas saksi resmi peserta Pemilukada dan saksi pemantau Pemilukada. Mahkamah dapat memanggil saksi lain yang diperlukan antara lain Panitia Pengawas Pemilihan Umum atau kepolisian, saksi sebagaimana disebut ayat 1 dan ayat 2 adalah saksi yang melihat, mendengar dan seterusnya saya kira itu, mengalami sendiri proses penghitungan suara yang diperselisihkan. Jadi saya kira tidak ada yang salah, bahwa kalau soal menilai bukti, menilai keterangan saksi itu adalah domain daripada Mahkamah. Biar 100 juga saksi itu berkaitan dengan keyakinan Hakim maka Mahkamah lah yang menilai. Biar sebanyak apapun bukti surat maka penilaian itu ada di Mahkamah. Sesuai dengan Undang-Undang Mahkamah Konstitusi semua bukti surat yang diajukan oleh pihak itu keabsahannya disahkan oleh Majelis Persidangan, kita bisa lihat di Undang-Undang Mahkamah Konstitusi. Jadi saya kira tidak ada masalah kita mengikuti aturan sesuai dengan Pasal 10 alat bukti surat tulisan berita acara salinan pengumuman hasil pemungutan suara di tempat pemungutan suara, berita acara salinan sertifikat hasil penghitungan dan panitia pemungutan suara, berita acara salinan rekapitulasi, dan seterusnya-dan seterusnya. Ini saya kira itu halhal yang secara umum kan Mahkamah sudah bisa memahami karena sudah mungkin lebih dari 25 Pemilukada yang masuk di MK ini pada
286
umumnya hampir sama yang dihadapi itu hampir sama, dan jangan lupa sebenarnya juga Mahkamah bisa menetapkan penghitungan sendiri dan itu ketentuan undang-undang dari selisih yang dipersengketakan. Kebenaran materiil itu ada pada Mahkamah untuk menilai, saya kira itu Pak, terima kasih. 2713.
KUASA HUKUM TERMOHON Penegasan bukti ini ingin kami serahkan kalau memang bisa sekarang juga karena kampung kami jauh akan meninggalkan tempat tidak bisa membawa banyak-banyak mondar-mandir begitu, Majelis.
2714.
KETUA : Dr. M. ARSYAD SANUSI, S.H., M.Hum. Ya di awal persidangan saja kalau ada bukti, tadi kami sudah katakan serahkan bukti fisiknya tapi pengesahannya menyusul, sudah berulang-ulang ya, itulah Pemohon dan Termohon. Nah Saudara-Saudara baiklah kita lanjutkan persidangan ini nanti, silakan berurusan dengan Panitera Pengganti itu mengenai bukti fisiknya, lengkapi dengan daftar bukti, kemudian juga daftar nama saksi nantinya supaya kita bisa cepat persidangannya, sekalian fotokopinya ya, dengan KTP nya apanya semua itu saksi, KTP saksi ya. Baik, itu Saudara Termohon, Pemohon, sekali lagi kepada 14 saksi, terima kasih atas kedatangannya dan kalau pulang kita ucapkan selamat jalan ya. Dan juga sekaligus Selamat Hari Natal dan Tahun Baru, semoga kita semua ini selamat. Baik Saudara Kuasa Pemohon, Termohon, sidang dilanjutkan pada tanggal 30 Desember 2008 jam 15 agenda untuk mendengarkan saksi dan pengesahan bukti-bukti surat, dengan demikian sidang dinyatakan ditutup. KETUK PALU 1X
SIDANG DITUTUP PUKUL 17.56 WIB
287
288