BAB 1
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Arsitektur lansekap meliputi perencanaan dan perancangan ruang di luar
bangunan agar dapat dimanfaatkan untuk menampung kegiatan manusia juga memberikan lingkungan yang aman dan nyaman, namun tetap memiliki estetika. Untuk itu banyak aspek yang perlu diperhatikan, diantaranya tanaman, holtikultura, geografi, ekologi, seni dan arsitektur itu sendiri (sumber: www.wikipedia.com). Pada dasarnya desain arsitektur lanskap terdiri dari dua kategori utama yaitu material hard (perkerasan bahan) dan soft (vegetasi tanaman). Kedua material ini harus saling terintegrasi dalam pembuatan desain lanskap yang utuh. Akan ada saatnya ruang-ruang yang telah tercipta dari suatu desain lansekap tidak lagi bersahabat dengan manusia. Maka dari itu diperlukan pembangunan yang berkelanjutan dimana para perencana tata ruang harus dapat menciptakan ruang yang ideal di masa depan. Dalam proses pembangunan berkelanjutan ini sangat dibutuhkan suatu media desain yang memudahkan para arsitek lansekap untuk merencanakan pembangunan selanjutnya, salah satu media tersebut adalah model dijital tiga dimensi (3D). Perkembangan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembuatan
desain
arsitektur
lansekap.
Sebelum
adanya
komputer
semua
penggambaran masih dilakukan secara analog (dua dimensi / 2D), sehingga hasil yang didapatkan sangat terbatas dan akan sangat sulit jika gambar tersebut ingin diperbaharui. Sementara saat ini komputer sudah dapat melakukan pemodelan secara 3D yang membuat para penggunanya dapat berinteraksi lebih dalam dengan sebuah desain. Hal ini membuat sebuah perencanaan desain dapat berlangsung dengan lebih efektif dan efisien. Salah satu metode untuk membuat peta 3D adalah dengan menggunakan Close Range Photogrammetry (Fotogrametri Rentang Dekat). Fotogrametri Rentang Dekat adalah suatu teknik pengukuran 3D menggunakan kamera untuk mendapatkan bentuk geometri objek dalam rentang yang dekat. Metode ini dapat dilakukan dengan foto udara ataupun pemotretan secara langsung dari tanah. Hasil akhirnya berupa data koordinat 3D yang kemudian dapat diolah menjadi model 3D. 1
Pada tugas akhir inidilakukan pembuatan peta 3D lansekap daerah Campus Center Institut Teknologi Bandung (CC ITB) dengan menggunakan metode fotogrametri rentang dekat. Hasil dari pemetaan 3D ini akan digunakan dalam perencanaan pembangunan selanjutnya di area CC ITB sehingga pemetaan ini dibuat dengan spesifikasi yang dibutuhkan dalam aspek arsitektur.
1.2
Rumusan Masalah Masalah yang berusaha diselesaikan melalui Tugas Akhir ini yaitu untuk
membuktikan apakah fotogrametri rentang dekat dapat digunakan untuk membuat model 3D desain lansekap yang memenuhi kebutuhan aspek arsitektur. Karena kamera non-metrik yang digunakan tidak dibuat secara khusus untuk memenuhi ketelitian koordinat seperti kamera metrik. Masalah lainnya yang akan muncul adalah bagaimana caranya fotogrametri rentang dekat dapat menghasilkan model 3D untuk desain lansekap yang memuat aspek arsitektur yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan sebenarnya.
1.3
Tujuan 1. Memahami proses pembuatan model 3D untuk desain lansekap dengan menggunakan metode fotogrametri rentang dekat yang memenuhi aspek arsitektur. 2. Menggunakan teknik fotogrametri rentang dekat untuk menghasilkan model 3D yang baik dalam desain lansekap yang memuat aspek aristektur
1.4
Batasan Masalah Batasan masalah yang dibuat dalam pembuatan Tugas Akhir ini
terbatas
hingga terbentuknya model 3D dari objek arsitektur lansekap yang dapat merepresentasikan bentuk geometri dari bangunan yang sebenarnya. Objek yang akan dimodelkan adalah Campus Center Institut Teknologi Bandung dan area lansekap di depannya. Metode yang digunakan adalah fotogrametri rentang dekat dengen menggunakan kamera non-metrik tipe SLR.
2
Gambar 1-1 Hasil digitasi foto udara perangkat lunak PhotoModeler Scanner
Gambar 1-2 Hasil Point Cloud perangkat lunak PhotoModeler Scanner
Gambar 1-3 Hasil Point Cloud perangkat lunak Bundler
3
1.5
Metodologi Penelitian Mulai
Studi Referensi Data Kalibrasi Kamera
Persiapan
Pengambilan Data
Data Foto Udara
Data Foto Terestris
Pengolahan Data
Pemodelan 3D SketchUp 3D Drafting Penyajian Data Peta 3D Analisis
Selesai Gambar 1-4 Diagram Alir Metode Penelitian
Pada tahap perencanaan dilakukan pembuatan proposal dan penyusunan jadwal kegiatan kerja yang akan dilaksanakan serta mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan topik Tugas Akhir ini. Tahap persiapan merupakan tahap untuk mempersiapkan peralatan yang digunakan pada saat pengambilan data dan kalibrasi kamera yang akan digunakan. Tahap Pengambilan data terbagi menjadi dua, yaitu pengambilan data dengan metode fotogrametri rentang dekat dan dengan metode terestris menggunakan Real 4
Time Kinematic Global Positioning System. Data yang telah diambil kemudian diamati hasilnya, jika hasil pengolahan data tidak memenuhi aspek-aspek yang diinginkan maka langkah kerja pengambilan data diulang dan jika hasil pengolahan memenuhi dilanjutkan ke langkah selanjutnya dengan pembuatan peta 3D kemudian dianalisis hasil peta tersebut berdasarkan aspek arsitektur lansekap.
1.6
Sistematika Pembahasan
Bab 1 PENDAHULUAN Menjelaskan hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan Tugas Akhir ini, perumusan masalahnya, tujuan yang ingin dicapai, metodologi yang digunakan, jadwal pelaksanaan kegiatan dan sistematika penulisan Tugas Akhir. Bab 2 STUDI LITERATUR Bagian ini berisi bahasan dari sejumlah sumber acuan studi yang digunakan dalam pengerjaan Tugas Akhir. Sumber acuan berupa tulisan-tulisan ilmiah yang berkaitan dengan tema yang diambil BAB 3 TAHAPAN STUDI Bagian ini menjelaskan tahapan-tahapan dalam proses pelaksanaan Tugas Akhir ini secara mendetail BAB 4 HASIL DAN ANALISIS Menjelaskan hasil-hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang dilakukan. Data yang disajikan juga disertai dengan analisis dari hasil yang diperoleh. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan pentup yang berisi kesimpulan dari seluruh percobaan dan saran untuk instansi yang terkait dari keseluruhan proses.
5