Pertemuan 2
KONSEP, FUNGSI, JENIS, KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SENI TARI
Jenis Tari Jenis tari tradisional di Indonesia bisa diamati dari bagaimana tari tersebut ditampilkan. Tari yang ditampilkan seorang penari, tentu saja kita sebut sebagai tari tunggal. Peserta didik diharapkan tahu akan tari wayang Gatotkaca, tari topeng Cirebon yang selalu ditampilkan secara perorangan? Tari Gatotkaca menarikan seorang tokoh pewayangan. Tari Klana dalam topeng Cirebon menarikan tokoh Klana dalam cerita Panji. Lalu bagaimana menurut pendapat siswa, apabila tari Gatotkaca atau tari topeng Klana yang berkonsep tari tunggal tersebut ditampilkan oleh banyak penari? Benar sekali, tari tersebut tetap disebut tari tunggal.
1.
Mengamati tari Nasional yang ditampilkan oleh seorang penari
Gambar 2.1 Tari Ngremo dari Jawa Timur Gambar 2.2 Tari Kancet dari KaltimSumber :http://alfinfaridatul08.blogspot.com Sumber http://aldiriandana.blogspot.com
2.
Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara berpasangan
Tari berpasangan sesuai dengan namanya ditampilkan oleh dua orang penari, yang gerakannya saling isi mengisi. Bagaimana menurut mahasiswa, apakah tari perang bisa disebut tari berpasangan? Benar....sekali karena harus dilakukan oleh dua orang yang 1
interaktif. Akan tetapi seperti halnya tari tunggal yang bisa ditampilkan secara berkelompok, begitu pula tari berpasangan bisa ditampilkan secara berkelompok.
Gambar 2.3 Tari Serimpi Pandelori ditampilkan Oleh empat orang penari dengan konsep tari Berpasangan (dua pasang) Sumber :www.koran sindo.com
Gambar 2.4 Tari Serampang Dua belas dari Sumatera Sumber : blog.djarumbeasiswaplus.org
3.Mengamati tari tradisional yang ditampilkan secara kelompok
Gambar 2.5 Tari Bedhaya dari Yogyakarta Gambar 2.6 Tari Baris dari Bali Sumber : jogjanews.com Sumber : journalbali.com
Konsep Pendidikan Seni Tari Untuk Anak Usia Dini Konsep pendidikan seni tari terutama untuk Anak Usia Dini, konsep yang telah dijelaskan di atas bahwa pendidikan seni tidak mengharapkan siswa menjadi pandai atau terampil menari. Pendidikan seni tidak mengharap menjadi seniman, melainkan sebagai wahana berekspresi dan berimajinasi, berkreasi yang dapat menimbulkan rasa senang terhadap anak. 2
Fungsi Tari Untuk Anak Usia Dini Fungsi anak usia dini bukan sebagai tari yang memiliki fungsi sebagai upacara ritual, hiburan atau tontonan. Tari pada anak usia dini berfungsi sebagai wahana membantu menyiapkan anak agar kreatif, inovatif, dan memiliki kepekaan yang tinggi, sebagaimana yang dinyatakan pada tujuan umum pendidikan. Jenis-jenis tari pada anak usia dini harus berfungsi sebagai media ekpresi, media komunikasi, sebagai media bermain, media pengembangan bakat dan media kreativitas.
Jenis Tari Untuk Anak Usia Dini Pembelajaran seni tari untuk anak usia dini tidak bertujuan untuk melatih anak didik agar menjadi anak-anak yang pandai menari atau jadi seniman tari, tetapi lebih ditekankan pada keseimbangan rasional, emosional, dan kegiatan motorik. a. Tari anak usia dini harus disesuaikan dengan gerak motorik anak usia dini, meliputi kemampuan motorik halus dan motorik kasar. Gerakan yang dilakukan misalnya, gerak kepala (tengadah, menoleh, memutar, dan sebagainya); gerak badan (tegak, miring, membungkuk, goyang, dan memutar); gerak tangan (merentang, mengayun, mengangkat, menyiku, memutar, menunjuk, mengacung, bertepuk dan sebagainya); gerak kaki (menjulur, menyiku, mengangkat, memutar, mengayun dan sebagainya 1.
Ragam Gerak Kepala
Gambar 2.7 Gerak Godeg Sumber : Dok. Pribadi
Gambar 2.8 Gerak Gilek Sumber : Dok. Pribadi
3
2.
Ragam Gerak Badan
Gambar 2.9 Gerak Badan Oyag Katuhu Gambar 2.10 Gerak Badan Gilir Kenca Sumber : Dok. PribadiSumber : Dok. Pribadi
3.
Ragam Gerak Tangan
Gambar 2.11 Gerak Tepak Bahu Sumber : Dok. Pribadi
Gambar 2.12 Gerak Baplang Sumber : Dok. Pribadi
4
4.
Ragam Gerak Kaki
Gambar 2.13 Gerak kaki adeg-adeg Kembar Gambar 2.14 Gerak kaki adeg-adeg kanan Sumber : Dok. Pribadi Sumber : Dok. Pribadi
b. Bentuk tari untuk anak usia dini harus memperhatikan karakteristik anak usia dini, yaitu : gerak menirukan, dan gerak manipulasi. c. Tema tari untuk anak usia dini disesuaikan dengan perkembangan psikologi anak usia dini, tema yang cocok yang diantaranya tentang lingkungan sekitar, perilaku manusia, kegiatan kerja, gerak binatang, perilaku tokoh-tokoh pada dongeng dan sebagainya.
Karakteristik Tari Untuk Anak Usia Dini a. Tari yang bertema Tema tari yang sesuai dengan perkembangan anak usia dini diantaranya tema dengan lingkungan sekitar, perilaku manusia, kegiatan bekerja, gerak binatang, perilaku tokohtokoh pada dongeng dan sebagainya. Tujuannya adalah memberi kesempatan untuk mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman terhadap sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakannya melalui panca indera. b. Gerak tari bersifat tiruan (gerak imitatif) Gerak imitatif yang dapat dilakukan pada tari anak usia dini diantaranya : menirukan perilaku manusia (marah, sedih, senang dan sebagainya); menirukan kegiatan kerja bermain, berburu, bercocok tanam, menangkap ikan); menirukan gerakan binatang (burung, kelinci, kuda, kucing, katak, dan sebagainya); menirukan gerak benda (bunga tertiup angin, pohon tertiup angin, mobil dan sebagainya); menirukan gerak alam (air mengalir, hujan, angin dan sebagainya). Tujuannya memberi kesempatan untuk menampilka situasi kehidupan nyata berdasrkan kemampuannya dalam memahami dan 5
menanggapi hal-hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan, memberi kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal yang dikenalnya tentang lingkungan sekitar dan diri mereka sendiri.
c. Gerak yang variatif Gerak pada tari anak usia dini terdiri dari jenis gerak yang variatif. Tujuannya adalah memberi kesempatan kepada anak untuk memperlihatkan pengendalian otot di seluruh tubuhnya. Sebaiknya ada gerak yang semangat dan gerak yang tidak begitu memerlukan tenaga yang banyak. Hal ini untuk mengimbangi karakteristik anak yang memiliki sifat yang aktif dan bersemangat dan anak yang memiliki karakteristik gerak yang lemah dan mudah lelah. Perlu ada kombinasi dua gerak anggota badan, misalnya kepala dengan kaki, kaki dnegan tangan atau tangan dengan kepala. d. Berbentuk tari kelompok Membawakan tari kelompok memiliki tujuan agar anak usia dini mengembangkan kebutuhan sosialnya, dengan cara itu anak mendapatkan cara yang positif dalam berhubungan dengan orang lain sehingga menumbuhkan sikap toleransi sesama teman. Anak juga dapat belajar untuk bekerja sama dan menahan diri dari sifat egoisme. e. Pola lantai kurang lebih lima Pola lantai pada tari anak usia dini sebaiknya tidak lebih dari lima, sebab kemampua anak untuk konsentrasi dan menghafal urutan pola lantai sangat terbatas. Pola lantai diberikan dengan tujuan memberi kesempatan dalam kegiatan yang kompleks, yaitu bergerak sambil melakukan perubahan posisi tempat menari dan perubahan arah. Pola lantai yang dimaksud adalah pola gerak atau variasi gerak dalam menari. f. Lama waktu menari kurang lebih 5 menit Durasi untuk tari anak usia dini kurang lebih 5 menit, tujuannya memberi kesempatan pada anak untuk menunjukkan kemampuannya berkonsentrasi dan perhatian lebih lama. g. Diiringi oleh musik Irama yang dihasilkan oleh bunyi/iringan musik. Sehingga tari pada anak usia dini perlu diiringi oleh musik, tujuannya agar lebih menarik dan merangsang anak untuk lebih semangat melakukan gerak sesuai dengan irama musik sebagai pengiring.
6