1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus pada konflik dan kekerasan sehingga kemudian terjadilah perang. Entah sudah berapa perang yang terjadi di bumi ini
sehubungan
dengan
keberadaan
manusia
di
dalamnya. Perang datang dan pergi silih berganti dengan banyak korban yang berjatuhan dan terkadang tidak kenal baik tua, muda, wanita, maupun anak-anak. Setelah perang muncul masa-masa damai yang biasanya ditandai
dengan
perjanjian-perjanjian
damai
atau
gencatan senjata. Tetapi kemudian karena sifatnya seperti manusia yang menjalankannya, maka perang muncul lagi dengan kekuatan yang lebih dahsyat. 1
Serangan Jerman ke Polandia. Sumber: defencetalk
Dalam sejarah umat manusia tentu saja ada sebuah perang yang takkan sanggup dan sulit untuk dilupakan yaitu, Perang Dunia ke-2 atau PD II. Inilah perang terbesar sepanjang sejarah umat manusia. Perang yang meliputi banyak di negara di tiga benua yaitu, Eropa, Asia dan Afrika dan disebut juga dengan perang global terdahsyat.1 Tentu karena disebut dengan perang
1
http://en.wikipedia.org/wiki/World_war_2
2
global maka jumlah korban jiwanya lebih banyak yaitu, 60 juta jiwa.2 Perang Dunia ke-2 sebenarnya adalah sebuah perang ambisi terdalam seseorang bernama Adolf Hitler. Nama ini awalnya tidak begitu terkenal ketika dia, seorang Jerman keturunan Austria, hanyalah seorang kopral di Perang Dunia pertama. Namun, ketika tahu Jerman kalah ia menyimpan sebuah dendam ambisius untuk membalas kekalahan Jerman. Pada 1933, ia menjadi Perdana Menteri Jerman melalui kekuasaan partainya, Nazi, dan saat itulah aksi-aksi balasan sudah dirancangnya.
2
Ibid.
3
Sosok Adolf Hitler dalam sebuah Lukisan. Sumber: wikipedia
Dimulai
dengan
pendudukan
terhadap
Cekoslovakia pada 1938, Hitler memulai penyerangan sebenarnya terhadap Polandia pada 1 September 1939 dan sejak saat itu beberapa negara seperti Inggris dan Perancis menyatakan perang. Tak hanya perang dan pendudukan, Hitler juga menginstruksikan kepada kesatuan
dari
pasukannya
yang
terkenal,
SS
(Schutzstaffel) untuk mencari dan membantai orangorang Yahudi ke dalam sebuah kamp konsentrasi. Kamp itu kemudian dinamakan dengan holocaust. Sekitar 11 atau 17 juta orang Yahudi menjadi korban kekejaman
4
Hitler.3
Alasan
utama
Hitler
membantai
Yahudi
dikarenakan orang-orang ini yang menyebabkan Jerman kalah dalam Perang Dunia pertama dan juga kebanyakan dari mereka berada di posisi-posisi yang mapan dalam bidang kehidupan sehingga sering terjadi kesenjangan sosial dengan penduduk asli Jerman. Tindakan ini kemudian dianggap aneh oleh para sejarawan modern sebab dalam beberapa penelitian diungkap bahwa Hitler adalah Yahudi.4 Usai
menyerang
Polandia
Hitler
memulai
penyerangannya terhadap negara-negara yang ia anggap sebagai biang keladi kekalahan Jerman di Perang Dunia pertama dan penyebab Jerman merugi akibat perjanjian Versailles seperti Inggris dan Perancis. Maka mulailah Hitler menyuruh tentaranya menyerang Belgia, Belanda, dan Norwegia yang ia anggap berkolaborasi dengan dua negara musuh utama Hitler. Tiga negara tersebut pun jatuh demikian halnya dengan Perancis pada musim semi 1941. 3
http://en.wikipedia.org/wiki/Holocaust. Syamdani, Kisah Diktator-Diktator Psikopat, Yogyakarta: Narasi, 2009. Hal-10-11. 4
5
Penyerangan Jepang ke Pearl Harbour. Sumber: Wikipedia
Peperangan yang terjadi di Eropa pun kemudian menyeret ke Asia. Dua tahun setelah penyerangan Polandia, Jepang secara mendadak menyerang pangkalan militer Amerika di Pearl Harbour, Hawaii pada 8 Desember 1941. Peristiwa ini kemudian dinamakan dengan infamy day5 atau hari memalukan. Usai peristiwa itu atas persetujuan Congress, Presiden Franklin Delano Rooselvelt menyatakan perang terhadap Jepang dan sejak saat itu dimulailah perang di Asia yang lebih dikenal dengan Perang Pasifik.
5
PK. Ojong. Perang Pasifik, Jakarta: Penerbit Kompas, 2001.
6
Zero, salah satu pesawat tempur yang menyerang Pearl Harbour. Sumber: Wikipedia
Perang Dunia ke-2 berlangsung selama 6 tahun (1939-1945). Namun, enam tahun memang bukanlah waktu yang pendek. Selama 6 tahun itu selalu jatuh banyak korban jiwa. Pada awal-awal perang Jerman yang kemudian dibantu Italia begitu superior mulai mengendur kekuatannya menjelang 1944. Begitu juga Jepang seusai banyak kemenangan antara 1941-1942 mulai satu per satu mengalami kekalahan pada 1942. Ketika perang di Eropa hampir segera berakhir dengan pendaratan di Normandia, Jepang menolak untuk tetap menyerah sehingga dihujani bom atom oleh sekutu di 7
Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu kemudian menjadi akhir dramatis dari Perang Dunia ke-2 dan menjadi puncak jatuhnya banyak korban jiwa.
Salah satu bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki. Sumber: Wikipedia
Perang Dunia ke-2 yang berakhir melahirkan banyak dampak dalam berbagai bidang terutama dalam bidang politik. Banyaknya pergerakan dan perjuangan negara-negara
koloni
untuk
meraih
kemerdekaan
dianggap sebagai dampak terbesar Perang Dunia ke-2. Lahirnya Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB serta
8
terbaginya dunia menjadi dua kutub adalah dampak lain dari perang terbesar tersebut. Terbaginya dunia menjadi dua kutub kemudian berperan
penting
(kapitalisme
dan
untuk
menanamkan
komunisme)
dan
ideologi
membenarkan
tindakan-tindakannya melalui perang. Usai PD II, Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berebut pengaruh di berbagai belahan dunia sehingga kemudian timbul dengan yang disebut sebagai Perang Dingin. Pada masa Perang Dingin inilah terjadi banyak perang akibat kepentingan ideologi yang dipaksakan. Perang-perang yang terjadi memang bersifat regional namun
dampaknya
sungguh
mengglobal
alias
berpengaruh terhadap setiap kegiatan umat manusia. Perang Korea, Perang Vietnam adalah sekian contoh dari persaingan dua ideologi. Ketika Uni Soviet sebagai pemegang ideologi komunis runtuh, maka berakhir jugalah komunis di Uni Soviet sehingga berdampak pada lepasnya beberapa bagian Soviet dan menjadi negara-negara independen. 9
Meskipun demikian, komunis tidak seluruhnya runtuh karena beberapa negara seperti Cina, Vietnam, dan Korea Utara masih menganut paham tersebut. Di masa pasca Perang Dingin perang pun tetap terjadi dan skala konfliknya bersifat regional seperti Perang Teluk dan Perang Afghanistan. Perang-perang yang terjadi pun pada masa sekarang ini lebih dikarenakan sebagai perang melawan terorisme seperti yang diserukan oleh AS usai penghancuran gedung WTC pada 2001 dan tindakan yang dilakukan oleh AS dan sekutunya memerangi suatu negara karena terorisme. Walaupun anggapan ini tidak seluruhnya benar.
10