Evaluasi Dari Awal hingga Akhir Kemangkiran Guru di daerah pedalaman India
www.povertyactionlab.org
Masalah • Tingkat kemangkiran guru tinggi di India: 24% secara nasional (Kremer et al.) • Apabila sekolah-sekolah berada di daerah terpencil dan sulit dipantau, tingkat kemangkiran bisa lebih tinggi • Daerah Proyek: Tingkat kemangkiran guru 40% dalam penelitian dasar www.povertyactionlab.org
Pertanyaan-pertanyaan pokok • Dapatkan pemantauan guru dan insentif keuangan digunakan untuk mendorong guru agar hadir di kelas? • Apabila guru datang ke kelas, apakah anak-anak akan belajar lebih banyak?
www.povertyactionlab.org
Jenis evaluasi apa yang terbaik? • Pertanyaan yang bisa digeneralisasikan: – Manfaat evaluasi yang mendalam akan melebihi biaya, karena ini masalah umum di sebagian besar negara berkembang
• Program akan dirintis di sekolah-sekolah terpilih • Didasarkan pada evaluasi dengan sampel teracak www.povertyactionlab.org
Mengapa menggunakan sampel teracak? • Misalkan kita mengumpulkan data kehadiran guru, dan kemudian memberikan sebuah tes kepada anak-anak untuk menentukan tingkat pengetahuan mereka • Kita menemukan korelasi positif antara kehadiran guru dan nilai hasil tes anak • Dapatkah kita mengaitkan nilai hasil tes yang lebih tinggi dengan kehadiran guru yang lebih baik? Apa lagi yang mungkin menyebabkan nilai hasil tes yang lebih tinggi? www.povertyactionlab.org
Mengapa menggunakan sampel teracak? Kehadiran Guru
Anak belajar lebih banyak
www.povertyactionlab.org
Mengapa mengguunakan sampel teracak? Kehadiran Guru
Anak belajar lebih banyak Kualitas Guru www.povertyactionlab.org
Program • Bekerjasama dengan LSM Seva Mandir • Seva Mandir mengelola sekitar 150 pusat pendidikan non-formal di distrik Udaipur, Rajasthan • Setiap pusat pendidikan terdiri atas satu ruangan, dan memiliki satu orang guru www.povertyactionlab.org
www.povertyactionlab.org
Latar Belakang Program: Guru • Pendidikan terakhir: kelas 10 • Umumnya dipekerjakan dari desa setempat (efek jaringan sosial) • Guru menerima gaji sebesar Rs 1.000 untuk satu hari sekolah selama 6 jam, 6 hari seminggu www.povertyactionlab.org
Latar Belakang Program: Anak-anak • Benar-benar buta huruf • Memberikan pendidikan Bahasa Hindi dan Matematika kepada anak-anak, dan mendorong siswa agar terbiasa masuk sekolah • Beberapa anak “lulus” dan masuk ke sekolah pemerintah, yang lainnya terus belajar di NFE www.povertyactionlab.org
Rancangan Program • Seva Mandir membuat sistem pemantauan atas kehadiran guru-guru dan menghubungkan pembayaran gaji guru dengan kehadiran • Setiap guru diberi sebuah kamera, dan diminta mengambil foto dirinya dan anak-anak dua kali sehari • Memerlukan paling tidak 8 anak (atau ½ jumlah anak-anak yang terdaftar) • Rol-rol film dikumpulkan dan dicetak www.povertyactionlab.org
www.povertyactionlab.org
www.povertyactionlab.org
Pembayaran • Gaji pokok sebesar Rs 1.000 untuk 20 hari/bulan • Bonus Rs 50 untuk setiap kelebihan satu hari • Denda Rs 50 untuk setiap kekurangan satu hari • Batas tertinggi denda sebesar Rs 500 www.povertyactionlab.org
Perencanaan: Cara Mengambil Sampel Teracak • Unit observasi: – Pengambilan sampel teracak pada tingkat sekolah (Data yang dikelompokkan)
• Metode Pengambilan Sampel Teracak: – Program Percontohan
• Penggunaan kamera dan program insentif di sekolah-sekolah yang dipilih secara acak • Di sekolah-sekolah lainnya, guru-guru menerima gaji tetap yang normal www.povertyactionlab.org
Perencanaan: Pengumpulan Data • Keluaran: Kehadiran Guru: – Foto-foto di sekolah-sekolah tindakan – Pemeriksaan acak – Metode-metode pengajaran guru
www.povertyactionlab.org
Perencanaan: Pengumpulan Data • Keluaran: Tes Prestasi Belajar Siswa: – September 2003, April 2004, Oktober 2004 • Bagaimana cara melakukan tes pada siswa yang buta huruf?
www.povertyactionlab.org
www.povertyactionlab.org
Jadual Evaluasi Penelitian Dasar dan perencanaan
Pelaksanaan program di sekolah Tindakan
Mengukur kehadiran secara terusmenerus
Tes Tengah Tahun Ajaran
Mengukur hasil www.povertyactionlab.org
Tes Akhir Tahun Ajaran
1.0
Jumlah Sampel = 0.050 n = 25
0.9
= 0.17, = 0.05
0.8 0.7
K e s a h i h a n
0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1
33
62
91
Jumlah kelompok
120
www.povertyactionlab.org
149
Mengelola Ancaman • Masalah Politik • Peningkatan jumlah anak yang mendaftar berkat program (peningkatan besar kelas) • Pengurangan/ keausan – Siswa keluar sekolah – Siswa keluar dari program www.povertyactionlab.org
Mengelola Ancaman • Siswa pindah dari sekolah tindakan ke sekolah kontrol – Niat untuk Memberi Tindakan!
www.povertyactionlab.org
Evaluasi Proses • Evaluasi proses: – Kamera vs. kehadiran dengan cara lain – Peneliti membantu merancang proses teknis (program komputer, sambungan langsung dan cepat dengan memakai kamera, dll.) – Seva Mandir mengelola proses
• Apakah proses tersebut merupakan proses terbaik untuk menjalankan program? • Apabila tidak ada hasil, apakah itu disebabkan oleh kekurangan pada proses dan bukan karena kekurangan pada gagasan program? www.povertyactionlab.org
Evaluasi Kualitatif • Wawancara kualitatif dengan guru-guru untuk memahami proses pengajaran dan reaksi mereka terhadap program • Penting dalam: – Perancangan program – Dapat membantu menafsirkan hasil program
• Terbatas karena kita tidak akan tahu apakah program berhasil www.povertyactionlab.org
Analisis Data dan Temuan-temuan
www.povertyactionlab.org
Langkah Pertama • Menentukan apakah pengambilan sampel secara acak berhasil dengan membandingkan karakteristik awal kelompok tindakan dengan kelompok kontrol
www.povertyactionlab.org
Apakah kualitas sekolah sama sebelum Program?
Jumlah sekolah yang buka
Jumlah siswa yang hadir
Tindakan (1) 0.66
Kontrol (2) 0.63
44
41
17.72
15.54
29
26
Perbedaan (3) 0.02 (0.10) 85 2.19 (2.23) 55
• Sebelum program dilaksanakan, tidak ada perbedaan statistik dalam probabilitas bahwa sebuah sekolah tindakan buka dan dalam jumlah siswa yang hadir www.povertyactionlab.org
Kualitas Guru dan Murid • Tidak ada perbedaan statistik dalam kecakapan guru (diukur dengan nilai tes guru dan nilai tertinggi yang dicapai) • Tidak ada perbedaan dalam perilaku guru (sebagaimana yang diukur melalui interaksi dengan siswa dan perilaku pada papan tulis) • Tidak ada perbedaan statistik dalam nilai hasil tes siswa www.povertyactionlab.org
Kehadiran Guru • Secara rata-rata, guru-guru hadir 58% dari keseluruhan waktu di sekolah pembanding dan 78% dari keseluruhan waktu di sekolah tindakan • Efek program bersifat langsung dan tetap bahkan setelah berakhirnya masa “penelitian”. • Program mengeliminasi guru-guru yang tidak patuh, dan menciptakan kelas baru guru-guru yang “sangat teratur” www.povertyactionlab.org
Gambar 2: Persentasiesekolah yang buka selama pemeriksaan acak 100%
perbaikan
80%
60%
Kontrol 40%
20%
Tes Tengah Tahun
Tes Akhir Tahun
0% Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Bulan
www.povertyactionlab.org
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Mar
Gambar 3B: Kehadiran Guru 1.00
0.80
0.60
0.40
0.20
0.00 0
10
20
30
40
50
60
Frekuensi Kehadiran Perbaikan
Kontrol
www.povertyactionlab.org
70
80
90
100
Perilaku Guru • Tidak akan efektif jika guru mengkompensasikan peningkatan kehadirannya dengan kemungkinan yang lebih kecil mereka akan mengajar begitu berada di sekolah
www.povertyactionlab.org
Persentase anak-anak yang duduk dalam kelas Persentase Guru yang berinteraksi dengan murid
Sep 2003-Maret 2005 Tindakan Kontrol Perbedaan (1) (2) (3) 0.89 0.88 0.01 (0.01) 865 633 1498 0.68
0.69
865
633
Papan tulis yang dimanfaatkan 0.93
0.93
843
615
www.povertyactionlab.org
-0.02 (0.03) 1498 0.00 (0.01) 1458
Pengurangan/ Keausan • Pengurangan reguler versus pengurangan/ keausan diferensial – Tes Pertengahan: Perbedaan tipis dalam laju pengurangan (persentase siswa yang dites) antara kelompok tindakan dan kelompok kontrol, dan tidak ada perbedaan dalam angka pra-tes antara mereka yang dites dan tidak dites – Tes Akhir: Tidak ada perbedaan pada laju pengurangan dan tak ada perbedaan pd Nilai Tes
• Meskipun demikian, kita mengontrol nilai pra-tes untuk mendapat keakuratan yang lebih tinggi www.povertyactionlab.org
Memperkirakan Persamaan Metode 1: Perbedaan Sederhana Nilai= β0+ β1tindakan+β2Skor Awal+ε Metode 2: Kontrol atas Angka Pra-tes Nilai= β0+ β1tindakan+β2Skor Awal+ε Metode 3: Perbedaan dalam Perbedaan Nilai= β0 + β1(Tindakan*Sesudah)+β2perbaikan+β3Sesudah+ε
Catatan: Nilai tes ditransformasi menjadi angka-z. Mengapa? www.povertyactionlab.org
Nilai Tes Siswa • Peningkatan besar dalam nilai tes anak: peningkatan deviasi baku sebesar 0,17 dalam tindakan versus kontrol • Peningkatan sebesar 40% dalam angka kelulusan (dari sekitar 10% menjadi 14%)
www.povertyactionlab.org
Analisa Biaya-Manfaat Biaya Program per Pusat selama masa 12 bulan Barang Biaya A. Biaya Kamera 1
1133 1392 552 1852
Biaya kamera Biaya film Biaya baterai Cuci-cetak foto B. Gaji Gaji guru
2
0 3
Biaya tenaga kerja utk menjalankan program 450 Biaya keseluruhan menjalankan program 5379
• Hal tersebut sama jumlahnya dengan 40% gaji seorang guru, tetapi hanya Rs 268 ($6) per anak per tahun (dengan perkiraan 20 anak per guru)
www.povertyactionlab.org
Analisa Biaya-Manfaat • Biaya: Rs 268 per anak per tahun • Ditulis dalam unit umum: $3.58 per 0,1 deviasi baku dari nilai tes. • Tidak seefektif program Balsakhi, tetapi seefektif beasiswa siswa perempuan di Kenya • Dua kali lebih hemat biaya daripada mempekerjakan guru kedua utk pusat-pusat pendidikan non-formal di Udiapur dalam hal kehadiran (dan program tsb tidak berdampak pada nilai tes). www.povertyactionlab.org
Kesimpulan • Insentif kehadiran guru mendorong mereka untuk hadir di sekolah dan tidak membuat mereka enggan untuk melakukan sesuatu sewaktu di sekolah • Angka kemangkiran turun dari 42% menjadi 22%, siswa mendapat manfaat dari lebih banyak waktu pengajaran, nilai tes 0,17 sd lebih tinggi setelah setahun www.povertyactionlab.org
Pemeriksaan Akhir • Keabsahan Internal: • Keabsahan Eksternal: – Pusat pendidikan non-formal lain? (21 juta anak di India saja) – Sekolah-sekolah Pemerintah – Pusat-pusat kesehatan dan kantor-kantor pemerintah lain? – Negara lain? (Afrika??) www.povertyactionlab.org