DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI (DPI)
PT. HUTCHISON 3 INDONESIA 2014
Daftar Isi DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI: 1.
Pendahuluan dan Sistematika Dokumen
2
2.
Opsi yang Berkaitan dengan Interkoneksi
3
3.
Persyaratan Kompatibilitas Jaringan
3
4.
Daftar Layanan Utama Interkoneksi
8
5.
Jaminan Keuangan
11
6.
Kerangka Waktu Pelaksanaan Interkoneksi
12
7.
Pemesanan Kapasitas
12
8.
Prosedur dan Diagram Pelaksanaan Interkoneksi
16
9.
Tanggapan Atas Permintaan Layanan Interkoneksi
20
10. Masa Berlaku dan Perubahan
20
11. Prosedur dan Diagram Pemesanan Kapasitas Dan / atau Penambahan POI
Daftar Isi
20
12. Rincian Titik Interkoneksi
22
13. Contact Persons
22
i
1.
PENDAHULUAN DAN SISTEMATIKA DOKUMEN 1.1
Pendahuluan Daftar Penawaran Interkoneksi (DPI) ini menyajikan berbagai informasi penting yang dibutuhkan oleh Pencari Akses Jaringan Telekomunikasi yang akan mengadakan interkoneksi dengan Penyedia Akses dalam hal ini adalah PT Hutchison 3 Indonesia (H3I). Informasi dimaksud meliputi informasi jaringan H3I, berbagai jenis Layanan Interkoneksi yang ditawarkan, dan persyaratanpersyaratan yang harus dipenuhi oleh Pencari Akses. Melalui dokumen ini diharapkan para Pencari Akses memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan Interkoneksi H3I, sehingga seluruh persyaratan Interkoneksi dapat dipersiapkan dengan baik sebelum mengajukan permohonan Interkoneksi dengan jaringan H3I. Untuk tujuan klarifikasi, syarat dan ketentuan pada DPI ini berlaku hanya pada Jasa Interkoneksi yang ditawarkan pada DPI ini. Dalam Pencari Akses meminta layanan interkoneksi yang tidak tercantum pada DPI ini, maka syarat dan ketentuan dari pemberian akses atas layanan interkoneksi tersebut akan ditentukan kemudian melalui negosiasi dengan dasar itikad baik antara H3I dan Pencari Akses. Dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku dan ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini, besaran biaya interkoneksi sebagaimana tercantum di dalam DPI ini dapat disesuaikan dengan nilai ekonomis dengan memperhatikan kapasitas permintaan dan jumlah trafik yang disepakati oleh Para Pihak. Pembukaan akses interkoneksi dapat dilakukan setelah Perjanjian Pokok Interkoneksi ditandatangani dan H3I dan Pencari Akses sudah menyepakati halhal teknis terkait. Sebagai klarifikasi, Daftar Penawaran Interkoneksi ini bukanlah dokumen yang mengikat secara hukum, Jika Pencari Akses telah sepakat dengan H3I atas hal pembukaan interkoneksi dan hal terkait lainnya, H3I dan Pencari Akses akan menandatangani Perjanjian Pokok Interkoneksi sebagai bentuk kesepakatan yang sah atas penggunaan akses interkoneksi sebagaimana dimaksud. Oleh karenanya, jika terdapat perbedaan antara ketentuan yang tercantum dalam DPI ini dengan Perjanjian Pokok Interkoneksi, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam Perjanjian Pokok Interkoneksi.
1.2 Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya DPI ini adalah untuk menyediakan informasi baik berupa aspek teknis, bisnis maupun syarat-syarat serta kondisi yang diperlukan oleh Penyedia Akses dalam menyusun Perjanjian dan pelaksanaan Interkoneksi dengan Jaringan H3I. DPI ini disusun dengan tujuan: 1. Memenuhi ketentuan pemerintah, dimana H3I sebagai salah satu operator telekomunikasi diwajibkan untuk membuat DPI.
2
2. Memberikan petunjuk dan pedoman kepada berinterkoneksi dengan H3I.
Pencari Akses yang ingin
3. Memberikan penjelasan mengenai layanan Interkoneksi yang diberikan H3I kepada pihak lainnya yang ingin berinterkoneksi dengan H3I.
1.3 Sistematika DPI H3I terdiri dari 2 (dua) Dokumen, yaitu : Batang Tubuh DPI dan Perjanjian Pokok Interkoneksi beserta dokumen pendukungnya.
1.4
Perjanjian untuk Menjaga Kerahasiaan Sebelum pemberian informasi – informasi rahasia di DPI ini, pencari Akses dapat meminta untuk memasukkan kerahasiaan dalam keadaan seperti yang telah dicantumkan dalam DPI ini.
2.
3.
OPSI YANG BERKAITAN DENGAN INTERKONEKSI 2.1
Titik Interkoneksi (POI) berada di lokasi sentral gerbang Mobile Switch Center (MSC) dan/atau Media Gateway (MGW) H3I, secara spesifik di lokasi Ruang DDF-H3I.
2.2
Pencari Akses bertanggung jawab menyediakan seluruh perangkat, jaringan transmisi, interface, dan sarana penunjang yang diperlukan di sisi jaringannya hingga ke Titik Interkoneksi.
2.3
Karena pada saat ini H3I sedang dalam proses membangun jaringan, maka H3I belum dapat menyediakan opsi untuk link interkoneksi. Setelah jaringan H3I terbangun, opsi ini akan dicantumkan dalam daftar perubahan dari DPI.
PERSYARATAN KOMPATIBILITAS JARINGAN 3.1
Konfigurasi Jaringan Hutchison 3 Indonesia 3.1.1
Konfigurasi Jaringan H3I digambarkan pada diagram berikut ini :
3
[Sisa halaman ini sengaja dikosongkan]
4
Keterangan : MSC-S MGW RNC BSC BTS POI BICC ISUP
= = = = = = = =
Mobile Switch Center – Server Media Gateway Radio Network Controller (WCDMA) Base Station Controller (GSM) Base Transceiver Sistem Point of Interconnection/ Titik Interkoneksi Bearer Independence Call Control ISDN User Part
3.1.2
Semua lokasi Sentral Gerbang berupa MSC dan MGW yang dimiliki oleh H3I berfungsi sebagai Titik Interkoneksi.
3.1.3
Pencari Akses harus memiliki Sentral Gerbang yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi fungsi sebagai sentral gerbang sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku, yaitu memiliki kemampuan untuk mengisolasi jaringan, merekam data, mengatur aliran trafik dan menyaring signalling CCS#7 (yang tidak boleh transit atau masuk) ke dalam jaringan H3I.
5
3.1.4
3.2
3.3
3.4
Informasi Jaringan dan Setral Gerbang H3I dijelaskan lebih rinci dalam pasal 1, 2 dan Lampiran A1 dari Dokumen Pendukung A pada Perjanjian Interkoneksi sebagaimana dilampirkan pada DPI ini.
Transmisi 3.2.1
Sistim transmisi yang dimiliki oleh H3I adalah sistim yang berbasis pada teknologi digital, yang beroperasi pada 2Mb/detik sesuai dengan ITU-T rec G.703 untuk kedua teknologi transmissi PDH dan SDH.
3.2.2
H3I hanya menyediakan sambungan 2Mb/detik dari DDF sentral gerbang H3I menuju Jaringan H3I.
3.2.3
Media transmisi bisa menggunakan microwave radio maupun kabel serat optik.
3.2.4
Informasi mengenai Transmisi H3I dijelaskan lebih rinci pada pasal 13 pada Dokumen Pendukung A pada Perjanjian Interkoneksi sebagaimana dilampirkan pada DPI ini.
Sinkronisasi 3.3.1
Sistem sinkronisasi H3I merujuk pada standar sistem sinkronisasi pada Dokumen Fundamental Technical Plan (FTP).
3.3.2
Apabila mengunakan teknologi SDH pada peralatan transmisi yang digunakan, maka sinkronisasi peralatan harus sesuai dengan ketentuan ITU-T rec G.803.
3.3.3
Informasi mengenai Sinkronisasi sehubungan dengan Interkoneksi dijelaskan pada Pasal 13.2 dari Dokumen Pendukung A pada Perjanjian Interkoneksi sebagaimana dilampirkan pada DPI ini.
Signalling 3.4.1
H3I menggunakan standar sistem signalling CCS#7.
3.4.2
Sistim signalling pada kedua belah pihak harus saling bersesuaian satu sama lain dan menggunakan common signalling CCS#7.
3.4.3
Apabila Pencari Akses mengunakan sistim signalling selain CCS#7, maka Pencari Akses dan H3I akan melakukan kesepakatan mengenai penggunaan mengenai sistim signalling selain CCS#7 terlebih dahulu, termasuk kebutuhan perangkat antarmuka (interface) antara kedua sistim yang berbeda.
3.4.4
Penggunaan signaling untuk keperluan suara dan data dapat menggunakan saluran yang sama atau saluran yang berbeda sesuai dengan kesepakatan antara Pencari Akses dan H3I.
3.4.5
Penggunaan signaling untuk keperluan suara dan data dapat menggunakan saluran yang sama atau saluran yang berbeda sesuai dengan kesepakatan antara Pencari Akses dan H3I.
6
3.4.6
3.5
Informasi mengenai Signalling H3I tercantum pada Pasal 13 dari Dokumen Pendukung A pada Perjanjian Interkoneksi sebagaimana dilampirkan pada DPI ini.
Seleksi Sirkit Apabila diterapkan sistem sirkit kerja dua arah, maka protokol seleksi sirkit yang diterapkan adalah berdasarkan kesepakatan H3I dan Pencari Akses, sebagai contoh:
3.6
3.5.1
Pihak yang mempunyai Signalling Point Code (SPC) lebih besar menggunakan “forward sequential protocol”, dimulai dari sirkit trafik yang pertama dan selanjutnya berurutan sampai menemukan sirkit yang kosong;
3.5.2
Pihak yang mempunyai Signalling Point Code(SPC) lebih kecil menggunakan “backward sequential protocol”, dimulai dari sirkit trafik yang terakhir dan selanjutnya berurutan sampai menemukan sirkit yang kosong;
3.5.3
Informasi mengenai Seleksi Sirkit H3I yang berhubungan dengan Interkoneksi tercantum dalam Pasal 13.5 dari Dokumen pendukung A pada Perjanjian Interkoneksi sebagaimana dilampirkan pada DPI ini.
Kinerja Jaringan 3.6.1
Tingkat kinerja Jaringan yang diinterkoneksikan : a. b. c. d. e. f.
ASR (Answer to Seizure Ratio) minimum 55% Availability sirkit interkoneksi minimal 99%; Call Block maksimum 1%. Post Dialing Delay panggilan domestik maksimum 6 (enam) detik. Post Dialing Delay panggilan internasional maksimum 10 (sepuluh) detik. Bit Rate untuk panggilan ISDN adalah sebesar 64 kbps
3.6.2
Parameter CCS#7 link load, 1 (satu) sirkit SDL maksimum dibebani 0.2 Erlang satu arah;
3.6.3
Jaminan Occupancy Sirkit interkoneksi :
Jumlah Sirkit 1 – 30 31 – 60 61 – 120 121 – 210 211 – 1200 > 1200
L-OCC 20 30 40 50 60 70
S-OCC 35 45 55 65 70 80
U-OCC 50 60 70 80 85 90
7
Keterangan: a. L-OCC adalah Lower Limit Occupancy, bila occupancy yang terukur lebih kecil dari L-OCC maka jumlah sirkit dapat dikurangi; b. U-OCC adalah Upper Limit Occupancy, bila occupancy yang terukur lebih besar dari U-OCC maka jumlah sirkit harus ditambah; c. S-OCC adalah Standard Occupancy yang digunakan sebagai standard redimensioning penambahan/pengurangan. Penambahan dan pengurangan sirkit interkoneksi dilakukan setelah melalui periode pengamatan selama 1 (satu) bulan berturut-turut. 3.6.4
Formula parameter performansi jaringan : a.
Availability Sirkit
( NixTi x100% AV 1 NxT Ni Ti N T
b.
: : : :
jumlah sirikit terganggu durasi gangguan jumlah sirkit operasi durasi operasi (satu bulan)
Call Block
CallBlock
JumlahCall Block x100% JumlahBids (CallAttemp ts )
Bids = seizure + loss c.
Occupancy JumlahCarriedTraffic Occupancy x100% JumlahSirkitOperasi
3.6.5 3.7
Grade of Service sirkit interkoneksi maksimum 1%;
Pengoperasian Jaringan 3.7.1
Para pihak bertanggung jawab untuk keamanan pengoperasian sistem masing-masing dan segala gangguan yang ada .
3.7.2
Apabila jaringan Pencari Akses mengalami gangguan atau kesalahan harus sesegera mungkin dilaporkan kepada H3I begitu pula dengan sebaliknya. Pencari Akses bertanggung jawab atas kerusakan atau kerugian yang diakibatkan dari gangguan jaringan Pencari Akses.
3.7.3
Dalam hal jaringan Pencari Akses mengalami gangguan dan telah dilaporkan kepada H3I, maka Pencari Akses harus mengupayakan penanggulangan sementara untuk mencegah terjadinya gangguan yang lebih besar atau diupayakan untuk dapat menyelesaikan gangguan dan
8
harus berkoordinasi dengan pihak Penyedia Akses dalam menangani gangguan yang terjadi. 3.7.4
3.8
Informasi mengenai Pengoperasian Jaringan yang berhubungan dengan Interkoneksi tercantum dalam Dokumen Pendukung A pada Perjanjian Interkoneksi yang dilampirakan dalam DPI ini.
Spesifikasi Teknik Perincian Informasi mengenai Spesifikasi Teknik yang berhubungan dengan perlengkapan dan interface tercantum dalam Dokumen Pendukung D pada Perjanjian Interkoneksi yang dilampirkan dalam DPI ini.
4
DAFTAR LAYANAN UTAMA INTERKONEKSI 4.1
Layanan Interkoneksi Teleponi Dasar Untuk menjamin terselenggaranya hubungan interkoneksi any to any, H3I menawarkan layanan sebagai berikut :
4.1.1
Layanan panggilan terminasi merupakan layanan Interkoneksi yang diberikan kepada Pencari Akses untuk melakukan terminasi panggilan ke jaringan H3I. Layanan Panggilan terminasi terdiri dari : i.
Terminasi lokal :
Terminasi lokal dari penyelenggara jaringan tetap (Fixed), bergerak (Mobile), dan satelit
Terminasi lokal dari penyelenggara jasa SLJJ
ii. Terminasi jarak jauh :
Terminasi jarak jauh dari penyelenggara jaringan tetap (Fixed), bergerak (Mobile), dan satelit
Terminasi jarak jauh dari penyelenggara jasa SLJJ
iii. Terminasi International : 4.1.2
Terminasi international dari penyelenggara jasa SLI
Layanan panggilan originasi merupakan layanan interkoneksi yang disediakan oleh H3I, Panggilan originasi ini adalah panggilan yang berasal dari H3I ke penyelenggara jasa yang memiliki jaringan dan/atau kode akses maupun konten. Layanan Panggilan Originasi terdiri dari : i.
Originasi Lokal
Originasi lokal ke Penyelenggara Jasa SLJJ
9
ii. Originasi Jarak Jauh
Originasi Jarak Jauh ke Penyelengara Jasa SLJJ
iii. Originasi International
4.2
Originasi International ke Penyelenggara Jasa SLI
Originasi International ke Penyelenggara Jasa ITKP
Layanan Tambahan Layanan tambahan adalah berupa layanan Short Message Services (SMS) dan Multimedia Message Services (MMS) antar pengguna jasa telekomunikasi.
4.3
Daftar Layanan dan Tariff Interkoneksi
4.3.1 Tarif Layanan Interkoneksi NO
A. 1
JENIS LAYANAN INTERKONEKSI & KONEKSI
TARIF PER MENIT
KETERANGAN
Layanan Interkoneksi Teleponi Dasar Layanan Panggilan Terminasi
1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.2
Layanan Panggilan Terminasi Lokal Terminasi Lokal dari Jaringan Tetap. Terminasi Lokal dari Jaringan Bergerak Seluler. Terminasi Lokal dari Jaringan Bergerak Satelit. Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa SLJJ.
1.2.3 1.2.4
Layaanan Panggilan Terminasi Jarak Jauh (JJ) Terminasi Jarak Jauh dari Jaringan Tetap. Terminasi Jarak Jauh dari Jaringan Bergerak Seluler. Terminasi Jarak Jauh dari Jaringan Bergerak Satelit. Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa SLJJ.
1.3.1
Layanan Panggilan Terminasi International Terminasi International dari penyelenggara jasa SLI
1.2.1 1.2.2
1.3
2
Rp. 250 Rp. 250 Rp. 250 Rp. 250
Rp. 344 Rp. 452 Rp. 456 Rp. 344
Rp. 448
Layanan Panggilan Originasi
2.1 2.1.1
Layanan Panggilan Originasi Lokal Originasi lokal ke penyelenggara Jasa SLJJ.
Rp. 202
2.2.1
Layaanan Panggilan Originasi Jarak Jauh (JJ) Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa SLJJ.
Rp. 344
2.3.1 2.3.2
Layanan Panggilan Originasi International Originasi International ke Penyelenggara Jasa SLI Originasi International ke Penyelenggara Jasa ITKP
Rp. 448 B2B
2.2
2.3
10
B.
Layanan Tambahan
1
Fitur SMS (domestik, internasional, any call scenario) Fitur MMS (domestik, internasional, any call scenario)
2
Rp 24
Tarif per SMS
B2B
Biaya ini akan ditentukan setelah : (1). biaya terminasi dari tujuan panggilan disepakati, dan (2) aspek teknis telah terpenuhi
4.3.2 H3I tidak menutup kemungkinan untuk dapat memberikan jenis layanan lain sepanjang secara teknis dan operasional memungkinkan serta tunduk kepada peraturan yang berlaku; dengan adanya kesepakatan dengan Pencari Akses. 4.3.3 H3I membuka kesempatan kepada Pencari Akses untuk melakukan negosiasi tariff interkoneksi sebagaimana tersebut pada daftar di atas. 4.3.4 Besaran biaya interkoneksi sebagaimana tercantum di dalam DPI ini dapat disesuaikan dengan nilai ekonomis dengan memperhatikan kapasitas permintaan dan jumlah trafik yang dikomitmenkan oleh Pencari Akses 4.3.5 Khusus untuk tarif panggilan originasi SLJJ dan SLI, harga yang tertera di atas, baru merupakan biaya jaringan sedangkan untuk biaya-biaya lainnya yang relevan seperti biaya penagihan, billing dan bad debt akan merupakan harga tambahan yang besarannya ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama antara H3I dengan Pencari Akses.
5
4.4
Perincian informasi mengenai Layanan Interkoneksi dan Biaya Interkoneksi yang ditawarkan oleh H3I tercantum dalam Dokumen Pendukung C pada Perjanjian Interkoneksi yang dilampirkan dalam DPI ini.
4.5
Perincian informasi dalam Layanan dan Penagihan Interkoneksi dan Biaya interkoneksi yang ditawarkan oleh H3I tercantum dalam Dokumen Pendukung C pada Perjanjian Interkoneksi yang dilampirkan dalam DPI ini.
JAMINAN KEUANGAN Untuk menjamin kewajiban Pencari Akses dalam melakukan pembayaran Biaya Interkoneksi kepada H3I, H3I dapat meminta Pencari Akses yang hanya mengoperasikan jaringan tertutup atau meyediakan layanan untuk menyediakan dan memelihara jaminan keunngan dalam bentuk uang jaminan (Security deposit) atau jaminan bank (bank guaranteee) dengan nilai setara 2 (dua) kali tingkat prospektif dari tagihan bulanan Pencari Akses. Dalam hal jaminan keuangan yang akan disediakan oleh Pencari Akses adalah jaminan bank (Bank Guarantee), maka format, isi dan bank penerbit jaminan bank tersebut harus sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh H3I. H3I berhak menyimpan jaminan keuangan yang disediakan oleh Pencari Akses selama H3I memberikan Layanan Interkoneksi lainnya (walaupun Layanan Interkoneksi sedang atau telah disuspensi), tanpa adanya kewajiban untuk memberikan bunga atas jaminan keuangan tersebut. H3I berhak mengunakan uang jaminan atau mencairkan jaminan bank tersebut untuk memenuhi kewajiban pembayaran Pencari Akses berdasarkan Perjanjian Interkoneksi.
11
6
KERANGKA WAKTU PELAKSANAAN INTERKONEKSI Perkiraan jadwal waktu proses pemenuhan permintaan Layanan Interkoneksi dan Penyediaan Kapasitas mulai dari tahap pengajuan secara tertulis (aplikasi) hingga ke tahap komersial.
No 1
Jenis Proses Permintaan Interkoneksi baru
2
Permintaan Pemesanan Kapasitas
3
Permintaan Layanan Tambahan
Lama Perjanjian Pokok Interkoneksi sampai dengan implementasi berjangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterimanya Permohonan Interkoneksi dari Pencari akses Implementasi pemesanan kapasitas berjangka waktu 3 (tiga) bulan sejak disepakatinya pemesanan kapasitas Interkoneksi Implementasi permintaan layanan tambahan berjangka waktu 3 (tiga) bulan sejak disepakatinya pemesanan kapasitas Interkoneksi
Unit Kerja Inter Carrier Relation
Inter Carrier Relation
Inter Carrier Relation
Prosedur pelaksanaan interkoneksi akan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
7
PEMESANAN KAPASITAS (ORDER CAPACITY) 7.1 FORECAST TRAFIK 7.1.1 Isi Forecast Trafik a. Pencari Akses harus memberikan forecast trafik dari berbagai layanan interkoneksi yang menjadi tanggung jawabnya kepada H3I, dan sebaliknya H3I pun akan memberikan forecast trafik dari berbagai layanan. interkoneksi yang menjadi tanggung jawabnya kepada Pencari Akses. b. Forecast trafik harus mencakup sekurang-kurangnya : Forecast trafik Pencari Akses untuk berbagai jenis trafik yang menjadi tanggung jawabnya menuju kearah jaringan H3I. Forecast trafik H3I untuk berbagai jenis trafik yang menjadi tanggung jawabnya menuju ke arah jaringan Pencari Akses. Perhitungan Forecast trafik (disajikan sesuai dengan kesepakatan Pertemuan Teknis dari waktu ke waktu).
12
7.1.2 Periode Forecast Trafik
Periode forecast trafik adalah 2 (dua) tahun dan dilakukan secara bergulir; Forecast trafik untuk setiap Sentral Gerbang yang dikoneksikan dilakukan oleh Penyelenggara yang berinterkoneksi dalam setiap 3 (tiga) bulan, dan dipertukarkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sebelum dilaksanakannya pertemuan teknis yang disepakati bersama.
7.1.3 Informasi dalam Forecast Trafik
Informasi trafik merupakan jam sibuk dengan satuan Erlang, yang dihitung dari rata-rata trafik jam sibuk dari hari tersibuk (BDBH) mingguan selama 1 (satu) bulan. Forecast trafik ditentukan pada waktu jam sibuk dimana suatu Rute Trafik akan dikonfigurasikan Forecast trafik disajikan dalam format yang sesuai dan disepakati dari waktu ke waktu dalam Pertemuan Teknis antara wakil-wakil para Pihak Forecast trafik ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari setiap pihak dan bersifat rahasia serta hanya digunakan untuk kepentingan interkoneksi kedua belah pihak.
7.1.4 Evaluasi Forecast Trafik
Apabila terdapat perencanaan pemecahan rute trafik, tambahan rute dan atau aliran trafik maka kedua belah Pihak dapat menyepakati perubahan prosedur forecast trafik Prosedur pembuatan forecast trafik dapat dikaji ulang pada pertemuan teknis untuk mendiskusikan berbagai aspek dari penetapan rute dan forecastnya, guna mencapai kesepakatan atas berbagai perubahan dan waktu pelaksanaan yang tepat dalam pengimplementasiannya.
7.1.5 Informasi mengenai Forecast Trafik berhubungan dengan Interkoneksi tercantum dalam Pasal 6 dari Dokumen Pendukung A dalam Perjanjian Interkoneksi yang dilampirkan dalam DPI ini. 7.2 PROFIL KAPASITAS 7.2.1 Pencari Akses wajib untuk memberikan Profil Kapasitas untuk setiap Titik Interkoneksi sebelum melakukan pengorderan suatu kapasitas yang berkaitan dengan penyediaan kapasitas untuk jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal layanan tersebut dinyatakan siap. 7.2.2 Pencari Akses akan mempresentasikan Profil kapasitas yang dibuatnya kepada H3I pada periode yang disepakati dan disampaikan selambat-lambatnya 15 (limabelas) hari kerja sebelum pertemuan teknis. 7.2.3 Para Pihak akan menandatangani profil kerja kapasitas dalam jangka waktu 5 (lima) hari setelah kesepakatan Para Pihak atas profil kapasitas tersebut. 7.2.4 Dalam hal tidak tercapai kesepakatan berkaitan dengan suatu Profil Kapasitas, maka perselisihan yang terjadi akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan penyelesaiaan perselisihan dalam Perjanjian ini.
13
7.3 PEMESANAN DAN PENYEDIAN KAPASITAS 7.3.1 Pemesanan Kapasitas
Masing-masing Pihak berhak untuk memesan Kapasitas Intekoneksi kepada Pihak lainnya. Dalam pemesanan Kapasitas Interkoneksi dapat dicantumkan jumlah batas kapasitas minimum dan batas maksimum pada setiap periode pemesanan untuk periode selama 2 (dua) tahun.
7.3.2 Kongesti Pada kasus kongesti atau dari hasil deteksi menunjukan kecenderungan penurunan tingkat pelayanan di bawah parameter-parameter yang ditetapkan pada mengenai kinerja layanan panggilan, maka Pencari Akses yang membutuhkan tambahan kapasitas harus melakukan order tambahan kapasitas guna menghilangkan masalah atau potensi masalah tersebut. 7.3.3 Jadwal Pengujian Kapasitas Interkoneksi Ketentuan tentang pengujian Link interkoneksi, adalah sebagai berikut :
Kedua belah pihak harus bekerjasama untuk dapat menyelesaikan pengujian Link interkoneksi dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak sistem tersebut dinyatakan siap untuk diuji. Pencari Akses harus memberitahukan kesiapannya dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sebelum pengujian dilaksanakan. Jika Pencari Akses tidak dapat melaksanakan pengujian pada waktu yang telah disepakati, maka Pencari Akses harus memberitahukan hal tersebut kepada H3I selambat-lambatnya 5 (lima) hari sebelum pengujian dilakukan. Kegagalan untuk memenuhi ketentuan ini akan berakibat diterapkannya ketentuan yang sesuai dengan Lampiran Aspek Bisnis.
7.3.4 Prosedur Pengujian dan Pengaktifan (Commisioning) Pencari Akses harus bekerjasama dengan H3I untuk melaksanakan test commissioning guna menjamin kapasitas tersebut memiliki kualitas sesuai dengan standar yang disepakati dan spesifikasi teknis dalam Dokumen Pendukung. 7.3.5 Informasi mengenai Pemesanan dan Penyediaan Kapasitas yang berhubungan dengan Interkoneksi tercantum dalam Pasal 7 dan 8 dari Dokumen Pendukung A dari Perjanjian Interkoneksi yang dilampirkan dalam DPI ini.
14
7.4
JANGKA WAKTU PENYEDIAAN KAPASITAS 7.4.1 Jangka Waktu Penyediaan Kapasitas
Penyediaan kapasitas Link interkoneksi untuk menyalurkan trafik interkoneksi menggunakan standar transmisi sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan menteri tentang FTP Nasional yang berlaku pada saat Perjanjian ini diadakan. Penyediaan atau pengaturan kembali kapasitas Link interkoneksi,dikarenakan perubahan standar transmisi akan dipenuhi H3I dalam jangka waktu 5 (lima) bulan terhitung sejak tanggal order kapasitas tersebut disepakati oleh H3I. Penyediaan kapasitas Link interkoneksi untuk menghubungkan lokasi titik interkoneksi / POI baru, akan dipenuhi oleh H3I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal disepakatinya order kapasitas. Penambahan kapasitas Link interkoneksi menggunakan standar transmisi yang sama akan dipenuhi oleh H3I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal disepakatinya order kapasitas.
7.4.2 Penghapusan Kapasitas
Permintaan penghapusan kapasitas oleh Pencari Akses (yang telah dibayar dan disediakan) harus mencantumkan tanggal saat kapasitas tersebut tidak diperlukan lagi. H3I akan melaksanakan permintaan penghapusan kapasitas dalam waktu tidak lebih dari 20 (dua puluh) hari setelah menerima permintaan tersebut.
7.4.3 Perubahan Order Kapasitas H3I akan memberikan jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah pengorderan kepada Pencari Akses untuk melakukan amandemen terhadap order yang telah dipesan. Jika lebih dari 10 (sepuluh) hari, maka Pencari Akses akan dikenakan biaya yang besarnya ditentukan sesuai kesepakatan. 7.4.4 Pengaturan Ulang Kapasitas Pencari Akses harus mengajukan permintaan secara tertulis ke H3I mengenai permintaan penambahan/pengurangan dari kapasitas interkoneksi. H3I akan melakukan evaluasi Performance Link interkoneksi dan mengeluarkan berita acara yang berisi kesepakatan penambahan/pengurangan kapasitas termasuk jangka waktu penyediaan.
7.4.5 Pembatalan Order Kapasitas Pencari Akses dapat membatalkan order kapasitas yang dipesan kepada H3I dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pengorderan. Seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh Pencari Akses untuk pemesanan order kapasitas tersebut sepenuhnya menjadi hak H3I. 7.4.6 Prosedur Pengujian Dan Pengaktifan (Commisioning)
15
Pencari Akses harus bekerjasama dengan H3I untuk melaksanakan test commissioning guna menjamin kapasitas tersebut memiliki kualitas sesuai dengan standar yang disepakati dan spesifikasi teknis dalam Dokumen Pendukung D. Kedua belah pihak harus bekerjasama untuk dapat menyelesaikan pengujian kapasitas interkoneksi selambat-lambatnya dalam 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak system tersebut dinyatakan siap untuk diuji. 7.4.7 Informasi mengenai Periode Penyediaan Kapasitas berhubungan dengan Interkoneksi tercantum dalam Pasal 9 dari Dokumen Pendukung A dari Perjanjian Interkoneksi yang dilampirkan dalam DPI ini. 7.5
PERTEMUAN TEKNIS
7.5.1 H3I akan melakukan pertemuan teknis secara berkala dengan Pencari Akses setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak pemberian layanan interkoneksi dilakukan. 7.5.2 Agenda pembahasan pada Pertemuan Teknis adalah mengenai : Semua permasalahan aspek teknis yang muncul selama 3 bulan setelah kedua jaringan saling berinterkoneksi atau permasalahan teknis periode sebelumnya yang masih belum terselesaikan; Informasi forecast trafik dan Asumsinya; Perhitungan Dimensioning Link interkoneksi; Profil Kapasitas yang disetujui; Aspek teknis lainnya. 7.5.3 H3I akan melakukan pertemuan teknis setiap saat, apabila terjadi kondisi khusus yang berdampak pada kegagalan penyaluran trafik interkoneksi yang disebabkan antara lain:
Perhubungan Putus (perpu); Bencana Alam; Kondisi yang Urgent, misalnya terjadi Penurunan Performansi Link Interkoneksi secara signifikan, sehingga kedua belah pihak tidak bisa mengirim atau menerima trafik interkoneksi dari pihak lainnya.
7.5.4 Informasi mengenai Pertemuan Teknis berhubungan dengan Interkoneksi tercantum dalam Pasal 11 dari Dokumen Pendukung A dari Perjanjian Interkoneksi yang dilampirkan dalam DPI ini.
8
PROSEDUR DAN DIAGRAM PELAKSANAAN INTERKONEKSI 8.1 Permintaan Interkoneksi
Persyaratan Administrasi Surat Permintaan Layanan Interkoneksi dilengkapi dengan seluruh lampiran data administrasi:
16
1. Nama Pencari Akses dan nama pejabat yang berwenang, 2. Photo copy Izin usaha, Izin layak operasi serta Izin Penyelenggaraan Telekomunikasi yang dimiliki, 3. Jenis Layanan Interkoneksi yang diminta, apabila merupakan permintaan baru, 4. Penjelasan bahwa Layanan Interkoneksi yang diminta belum disediakan oleh H3I, apabila Layanan yang diminta belum terdapat di DPI H3I, 5. Penjelasan Permintaan tambahan jenis dan kapasitas layanan interkoneksi apabila permintaan Layanan Interkoneksi yang diminta adalah penambahan jenis dan kapasitas Layanan Interkoneksi. 6. Lokasi geografis dan hirarki dalam network dari Titik Interkoneksi yang dibutuhkan, 7. Rencana kerangka waktu yang dibutuhkan dalam memenuhi kondisi dalam jaringan telekomunikasi, 8. Proyeksi ke depan (forecast) atas kebutuhan kapasitas Interkoneksi. 9. Menandatangani perjanjian untuk menjaga kerahasiaan, dalam bentuk dan format sebagaimana disyaratkan oleh H3I. 8.2 Evaluasi atas permintaan layanan interkoneksi H3I akan melakukan evaluasi atas Permintaan Layanan Interkoneksi oleh Pencari Akses, evaluasi atas Permintaan Layanan Interkoneksi dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam DPI ini dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. H3I dapat menolak dengan cara memberi jawaban tertulis kepada Pencari Akses apabila : a.
Pencari Akses bukan Penyelenggara Telekomunikasi yang memiliki Izin Penyelenggaraan untuk menyelenggarakan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi di Indonesia; atau
b.
Permintaan Layanan Interkoneksi tidak sesuai dengan Izin Penyelenggaraan yang dimiliki oleh Pencari Akses; atau
c.
Pencari Akses tidak menyampaikan data – data sebagaimana dimaksud dalam Persyaratan Administrasi; atau
d.
Layanan Interkoneksi yang diminta tidak tercantum dalam DPI ini; atau
e.
Layanan Interkoneksi yang diminta oleh Pencari Akses melebihi kapasitas yang tersedia, dengan memperhitungkan Permintaan Layanan Interkoneksi oleh Pencari Akses yang telah lebih dahulu menyampaikan Permintaan Layanan Interkoneksi; atau
f.
Pencari Akses tidak mengajukan surat Permintaan Layanan Interkoneksi secara tertulis; atau
g.
H3I telah memberikan Layanan Interkoneksi yang diminta kepada Pencari Akses; atau
h.
Berdasarkan penilaian secara wajar dan beritikad baik dari H3I bahwa Pencari Akses tidak mampu memberikan/menyediakan bukti atas kemampuan Pencari Akses untuk membayar/memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjiannya Interkoneksi atau Pencari Akses tidak dapat menyediakan jaminan pembayaran.
17
[Sisa halaman ini sengaja dikosongkan]
18
PROSES H3I
Jawaban Penolakan H3I
Deskripsi proses dan Time frame
Dokumen Terkait
1. Pencari Akses Interkoneksi Permintaan dan menyampaikan surat Permintaan Dokumen administratif Layanan Interkoneksi dilengkapi yang telah ditentukan dengan seluruh lampiran data administratif 2. H3I menentukan posisi Pencari Akses dalam sistem antrian H3I berdasarkan evaluasi prakondisi yang mempertimbangkan tingkat kesiapan, tingkat kesulitan pelaksanaan dan kompabilitas jaringan Pencari Akses terhadap jaringan H3I. 3. Posisi Antrian Pencari Akses Interkoneksi disampaikan secara tertulis maksimal 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya Permintaan Penyampaian Posisi Akses Interkoneksi oleh H3I antrian (format bebas) 4. H3I akan melakukan evaluasi secara komprehensif atas permintaan Layanan Interkoneksi dari Pencari Akses Interkoneksi 5. H3I menentukan sikap, untuk menyetujui atau menolak Permintaan Layanan Interkoneksi. Dalam hal terjadi Penolakan, maka penolakan akan Penolakan permintaan disampaikan H3I selambat-lambatnya (format bebas) 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya permintaan layanan interkoneksi tersebut 6. Jika Pencari Akses keberatan terhadap penolakan tersebut diatas, maka Pencari Akses dapat mengajukan permintaan mediasi ke BRTI. 7. H3I akan memberikan jawaban persetujuan terhadap permintaan layanan interkoneksi yang memenuhi
19
PROSES H3I
Deskripsi proses dan Time frame syarat selambat-lambatnya 20 (duapuluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya permintaan layanan interkoneksi. 8. Negosiasi mengacu pada DPI H3I dan ketentuan pada Peraturan Menteri Interkoneksi dalam jangka waktu 20 (duapuluh) hari kerja. 9. Jika negosiasi tidak dapat diselesaikan, Pencari Akses Interkoneksi dapat mengajukan penyelesaian melalui mediasi kepada BRTI. 10. Penyelesaian perselisihan interkoneksi melalui mekanisme mediasi oleh BRTI. 11. Hasil negosiasi akan dituangkan ke dalam Perjanjian Pokok Interkoneksi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan implementasi interkoneksi akan direalisasikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterimanya permintaan Interkoneksi.
20
Dokumen Terkait
Persetujuan permintaan (format bebas)
DPI
Dokumen Pendukung yang relevan
Perjanjian Interkoneksi
9.
TANGGAPAN ATAS PERMINTAAN LAYANAN INTERKONEKSI 9.1 Dalam hal Permintaan Layanan Interkoneksi tidak memenuhi persyaratan sesuai ketentuan dalam DPI ini, maka : a. H3I akan menyampaikan Penolakan Permintaan Layanan Interkoneksi kepada Pencari Akses secara tertulis dalam waktu selambat – lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya Permintaan Layanan Interkoneksi oleh H3I; dan b. Menyampaikan alasan – alasan atas Penolakan Permintaan Layanan Interkoneksi kepada Pencari Akses; dan c. H3I tidak diwajibkan untuk melakukan proses negosiasi serta mengikatkan diri dalam Perjanjian atau kesepakatan dengan Pencari Akses. 9.2
10.
Dalam hal Pencari Akses keberatan terhadap Penolakan Permintaan Layanan Interkoneksi, maka Pencari Akses dapat mengajukan permintaan mediasi kepada BRTI.
MASA BERLAKU DAN PERUBAHAN DPI H3I ini dapat diubah dari waktu ke waktu dengan tetap mematuhi ketentuan perundang – perundangan yang berlaku. Perubahan DPI H3I akan disesuaikan dengan perkembangan regulasi, bisnis, teknis, ataupun operasional yang mutlak menimbulkan keharusan adanya perubahan DPI H3I ini, sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Pencari Akses yang telah menandatangani Perjanjian Interkoneksi dengan H3I.
11.
PROSEDUR DAN DIAGRAM PEMESANAN KAPASITAS DAN/ATAU PENAMBAHAN POI Penyediaan Kapasitas Interkoneksi dilakukan melalui tahapan pemesanan dan penyediaan Kapasitas Interkoneksi. Pemesanan dan penyediaan Kapasitas Interkoneksi berlaku untuk 1. Penyediaan Kapasitas Interkoneksi awal (tahap inisiasi Interkoneksi) 2. Penambahan/pengurangan kapasitas Interkoneksi. 3. Penambahan/pengurangan Kapasitas Interkoneksi sehubungan dengan penambahan/pengurangan Sentral gerbang di lokasi geografis PoI H3I. 4. Penambahan/pengurangan Kapasitas Interkoneksi sehubungan dengan penambahan/pengurangan PoI. 5. Penyediaan sirkit langganan oleh H3I untuk link Interkoneksi yang semestinya menjadi tanggung jawab Pencari Akses.
21
PROSES
Time Frame Untuk Pemesanan kapasitas, Pencari akses harus menyediakan informasi : 1. Kapasitas Link eksisting 2. Utilisasi 3. Forecast trafik Untuk permintaan penambahan POI baru, Pencari Akses harus menyediakan 2 informasi terakhir Review Pesanan dan penyusunan rencana Implementasi maksimal harus diselesaikan dalam waktu 5(lima) hari kerja Kesepakatan pesanan Kapasitas akan direalisasikan dalam jangka waktu 5 (lima) hari setelah review pesanan
Implementasi dan pengujian sampai dengan commercial memakan waktu 3 (tiga)bulan sejak kesepakatan ditandatangani
22
12. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RINCIAN TITIK INTERKONEKSI Jenis SG GMSC GMSC GMSC GMSC GMSC GMSC GMSC GMSC GMSC
POC Jakarta, Bogor, Serang, Karawang Bandung, Tasikmalaya, Cianjur Cirebon Semarang, Purwokerto, Pekalongan Solo, Yogyakarta Surabaya, Madiun, Malang, Jember Denpasar, Mataram Batam Tanjungkarang, Kotabumi
10
Sentral Gerbang JAKARTA BANDUNG CIREBON SEMARANG SOLO SURABAYA DENPASAR BATAM BANDAR LAMPUNG PALEMBANG
GMSC
11 12
PEKANBARU MEDAN
GMSC GMSC
13 14 15 16 17 18
PADANG ACEH PONTIANAK BANJARMASIN BALIKPAPAN MAKASSAR
GMSC GMSC GMSC GMSC GMSC GMSC
19
MANADO
GMSC
Palembang, Lubuk Linggau, Jambi, Baturaja, Bengkulu, Pangkalpinang, Muara Enim & Tanjung Pandan Pekanbaru, Dumai Medan, Sibolga, Pangkalan Brandan, Rantau Parapat, Pematang Siantar. Lhokseumawe, Kabanjahe, Kisaran & Padangsidempuan Padang, Bukittinggi Banda Aceh Pontianak Banjarmasin, Palangkaraya Balikpapan, Samarinda Makassar, Parepare, Rantepao, Kendari, Palu, Soroako Manado, Ternate
13.
CONTACT PERSONS
PT Hutchison 3 Indonesia PERJANJIAN INTERKONEKSI : Head of InterCarrier Relations Korespondensi : +62 21 5290 6800 Telepon : +62 21 5290 6900 Fax : PT Hutchison 3 Indonesia Alamat Pos : Menara Mulia Lantai 10 Jl Gatot Subroto Kav 9-11 Jakarta 12930
23