MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GEREJA YESUS SEJATI
edisi 10/nov - des 2009/ dwiwulan
AK PB K ANAK-AN LATIHAN T E P A A F A U Y U B DOA S ESERTAK IRAI BAM B T I N R A E H G U E N: T GYS DI N KESAKSIA I R T U S TUAN PA PERSEKU
DOA SYAFAAT
editorial
P
Puji syukur pada Tuhan Yesus, di penghujung tahun 2009 ini, Buletin Bahtera dapat terbit lima kali dengan lancar. Semua bisa terwujud selain karena pimpinan Tuhan, tentu juga karena partisipasi dan dukungan dari seluruh jemaat dan pembaca. Pada edisi ke-10 bulan November ini, kami mengangkat tema “Doa Syafaat”. Tujuan kami mengangkat tema ini adalah untuk lebih menggairahkan kembali semangat berdoa yang selama ini sudah ada. Dan lebih lagi kita juga dapat menanamkan kebiasaan doa kepada generasi penerus sebagai warisan yang berharga. Kami membagikan dua kesaksian bagi Anda untuk turut merasakan berkat dan kekuatan doa syafaat. Pada edisi akhir tahun ini secara khusus kami menambah jumlah halaman untuk dapat menyampaikan lebih banyak informasi dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan, di antaranya kegiatan Persekutuan Berbasis Keluarga (PBK) “Blessing Sunter” tentang sharing doa syafaat, pelatihan PBK, persekutuan pasangan suami istri di Lembang, Rapat
harian Majelis Internasional di GYS Daan Mogot dan informasi kunjungan Persekutuan Akwila Priskila GYS Bandung ke beberapa GYS di negeri tirai bambu China. Doakan juga buletin Bahtera untuk edisi tahun 2010 agar dapat berjalan dengan lancar dan menjadi berkat bagi kita semua dalam keluarga besar Gereja Yesus Sejati.
daftar isi 2
editorial
artikel utama
3 5 7
Doa Syafaat Warisan Turun-Temurun Doa Syafaat Anak-Anak
kesaksian
10 12
Tuhan Besertaku Tuhan Menjaga Keluarga Kami dari Kawanan Perampok
berita gereja 15 16 19 21 22
Kegiatan GF Blessing GYS di Negeri Titai Bambu Pelatihan PBK Persekutuan Pasutri Rapat Harian Internasional
info produk 24
Promo Kartu Doa
BAHTERAedisi9 penanggung jawabFERRY WINARTA redaktur pelaksanaWILLY ANTONIUS tim redaksiJULIANI.S, CLEMENT, TEDJA IWAN editorHERMIN artistikNANCY TJAKRA sirkulasiDEP. LITERATUR (dicetak hanya untuk kalangan sendiri) Tak bosan kami masih menunggu partisipasi kiriman berita-berita kegiatan dari gereja Anda masing-masing, juga kesaksian hidup yang Anda alami untuk dibagikan. Kirimkan ke redaksi BAHTERA beserta foto melalui email ke
[email protected] atau surat ke alamat REDAKSI BAHTERA: JL. DANAU ASRI TIMUR BLOK C3 NO.3C JAKARTA 14350 Semoga Buletin BAHTERA ini bermanfaat untuk memberi kekuatan, penghiburan, semangat, inspirasi, dan menjadi berkat bagi kita semua.
2 BAHTERA
artikel utama
DOA Syafaat Oleh: Pdt. Christian Suryanto
1
Apakah yang dimaksud dengan doa syafaat ? Banyak jemaat Gereja Yesus Sejati merasa asing dengan kata “doa syafaat”, walau mungkin kita rajin berdoa. Umumnya kita hanya mengenal “doa bahasa roh”. “Pertama-tama aku menasihatkan: naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” (1Timotius 2:1-4)
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Doa syafaat adalah doa yang ditujukan untuk mendoakan orang banyak, negara, pejabat, gereja, para pekerja kudus, pemberitaan injil, dan sebagainya, bukan doa pribadi atau untuk keluarga. Ketika Tuhan memberkati para pemimpin atau pejabat negara dengan hikmat dan anugerahnya sehingga membuat negara menjadi aman, tenteram dan makmur, maka kita sebagai umat beragama juga dapat hidup tenang dalam ibadah dan pelayanan kita. Kesejahteraan negara adalah kesejahteraan kita (Yer. 29:7). Apakah umat Tuhan masa Perjanjian Lama juga melakukan doa syafaat? 1. Musa berdoa untuk seluruh umat agar terhindar dari murka Tuhan (Ul. 9:25-29). 2. Tekad Samuel untuk tetap mendoakan bangsa Israel (1Sam. 12:23). 3. Doa puasa orang Niniwe memohon pengampunan bagi seluruh bangsa (Yun. 3:5-10). 4. Doa nabi Nehemia bagi Yerusalem dan umat Israel yang tersisa (Neh. 1:4-11). 5. Doa untuk kesejahteraan Yerusalem dan orang-orang yang mencintai Tuhan (Mzm. 122:6). 6. Tuhan ingin kita juga mendoakan orang-orang yang menganiaya kita (Mat. 5:44) . 7. Doakan umat dan para pekerja kudus (Ef. 1:15-16). Sebenarnya kita juga selalu mendoakan negara, gereja, pekerja kudus maupun saudara seiman yang sedang lemah iman, bermasalah
BAHTERA 3
dan terutama yang sakit, di setiap penutup kebaktian sabat, tetapi kita tidak menyatakan dan mengucapkannya secara khusus, sehingga banyak di antara kita hanya mendengar dan saat berdoa tidak mengingat lagi isi doa syafaat yang diumumkan. Akibatnya isi doa syafaat seolah-olah hanya pengumuman, dan kita tidak mengerti kalau kita juga selalu melakukan ”doa syafaat”.
2
Doa bahasa Roh dan doa dengan akal budi Suatu polemik berkepanjangan selalu muncul saat kita membahas tentang cara doa jemaat Gereja Yesus Sejati. Umumnya kita hanya mementingkan “doa dengan bahasa Roh”. Akibatnya banyak di antara kita hanya bisa doa dengan “berbahasa roh” dan berpikir bahwa kapan pun dan dimana pun, dan dalam situasi apa pun, doa yang digunakan haruslah doa dengan “berbahasa roh”. “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat” (1Kor. 14: 2-4). Disini ditegaskan perbedaan antara manfaat dan tujuan berdoa dengan menggunakan bahasa roh dan menggunakan akal budi. Doa dengan bahasa roh adalah untuk membangun diri sendiri, sedangkan doa dengan akal budi adalah untuk semua orang lain yang mendengarkan. Anak saya bekerja di suatu bank swasta yang pada suatu hari mengadakan kebaktian karyawan secara rutin setiap hari Senin pagi. Saat kebaktian akan dimulai, pemimpin kebaktian – yang mengetahui bahwa ia adalah anak seorang pendeta – menunjuk anak saya untuk memimpin doa pembukaan. Anak saya terkejut dan menolak sambil berkata, ”saya tidak bisa memimpin doa, tidak biasa, lebih baik tugas renungan daripada memimpin doa (dengan bahasa akal budi)”. Direktur bank tersebut menceritakan hal ini ketika bertemu dengan saya dan bertanya, ”apakah pendeta tidak pernah mengajarkan untuk memimpin doa?” Seringkali kita tidak mempunya keberanian atau kemampuan untuk berdoa di hadapan umum dengan menggunakan katakata atau bahasa akal budi, karena di gereja kita tidak pernah diajarkan atau dibiasakan untuk melakukannya. Sebenarnya perlukah doa dengan bahasa akal budi? Ini polemik yang terjadi saat rasul Paulus melayani jemaat Korintus, yang dapat kita lihat dalam kitab 1Korintus 14: ”Jadi apakah yang harus kubuat? Aku berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku” (1Kor 14:15). Rasul Paulus menegaskan bahwa kedua cara saat berdoa itu sama-sama penting dan sama-sama harus dilakukan, dan Paulus melakukan kedua cara doa tersebut.
4 BAHTERA
”Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan ’Amin’ atas pengucapan syukurmu ? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan ?. Sebab sekalipun pengucapan syukurmu sangat baik, tetapi orang lain tidak dibangun olehnya” (1Kor 14:16-17). Doa untuk orang banyak atau di hadapan orang banyak berbeda dengan doa untuk diri sendiri. Apakah orang banyak itu tidak perlu mengerti dan mengetahui isi doa dan ucapan syukur kita? Berdoa di hadapan orang banyak berbeda dengan doa bersama jemaat. ”Jadi kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiaptiap orang berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan, bahwa kamu gila?” (1Kor 14 :23). Kapan dan di mana kita menggunakan bahasa roh atau akal budi? Bahasa roh digunakan pada saat: 1. Kita berdoa bersama jemaat. 2. Doa untuk diri sendiri. 3. Kebaktian doa mohon roh kudus. 4. Kebaktian sabat. 5. Mendoakan jemaat yang sakit. Bila ada keluarga yang belum percaya, doa bahasa roh digunakan bersama dengan akal budi). 6. Kebaktian persekutuan doa, persekutuan sel, kebaktian syukuran, dan sejenisnya. Doa dengan akal budi: 1. Mendoakan orang sakit yang keluarganya bukan jemaat atau belum percaya. 2. Mendoakan simpatisan. 3. Pembesukan penginjilan. 4. Konseling seseorang yang bukan jemaat kita. 5. Kunjungan ke rumah simpatisan. 6. Kebaktian Pekabaran Injil, doa penutup menggunakan bahasa roh (setelah dijelaskan). 7. Kebaktian biasa, apabila ada simpatisan yang belum mengerti bahasa roh (doa pembukaan). Setelah dijelaskan, doa penutup menggunakan bahasa roh. 8. Kebaktian rumah tangga, bila dihadiri keluarga yang bukan jemaat (1Kor 14:16-17). 9. Acara-acara umum, seperti retreat, family day, ulang tahun, dan sebagainya (seperti pada nomor 6 dan 7). “Jadi saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan berkatakata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu, jika aku tidak menyampaikan kepadamu pernyataan Allah atau pengetahuan atau nubuat atau pengajaran?” (1Kor. 14:6) “Demikian juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu siasia saja kamu ucapkan di udara”. (1Kor. 14:9)
artikel utama
Warisan
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
TURUN-TEMURUN
W Sesungguhnya DOA merupakan warisan yang harus kita latih dalam diri kita bahkan kita wariskan kepada keturunan kita, sebagai generasi penerus, tiang penopang gereja.
Warisan merupakan sesuatu yang sangat berharga yang diberikan kepada orang yang kita kasihi dan percayai. Sejak jaman dulu, orang tionghoa punya kebiasaan selalu memberikan warisan turun temurun berupa suatu benda yang sangat berharga. Kebanyakan di antaranya adalah usaha keluarga yang dilanjutkan turun temurun hingga ke anak, cucu, cicit, buyut bahkan kalau bisa sampai tujuh keturunan tetap hidup makmur, jaya dan sentosa. Ini adalah harapan dalam kehidupan jasmani kita, sebab kita membutuhkan materi di dunia ini. Akan tetapi kita juga harus mementingkan kehidupan rohani kita. Apa yang dapat kita berikan pada keturunan kita? Hal ini perlu kita pertimbangkan lebih dalam lagi. Apa yang dapat kita berikan pada keturunan kita? Apakah iman, pelayanan, atau doa? Kita sulit menularkan iman kita kepada keturunan kita, agar anak-anak dapat mengikuti kesalehan orangtua mereka. Sebut saja Samuel. Begitu luar biasa pelayanan Samuel, yang ia lakukan mulai sejak masa kecil sampai akhir hayat dengan setia. (1Sam. 12:2~3; 7:15~17). Akan tetapi ia tidak dapat menurunkan iman kerohaniannya kepada anakanaknya, yang juga melayani sebagai imam. Bila kita merenungkan kejadian yang dialami oleh keluarga Samuel, kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga: apakah anak-anak kita akan menjadi seperti anak-anak Samuel, yang orangtuanya sangat beriman, giat dalam
Oleh: Yulis
pelayanan, menjadi teladan, sangat mengasihi dan dikasihi Tuhan? Apa yang terjadi pada anak-anaknya? Dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita menghadapi permasalahan, dilema hidup, pasang surut, suka dan duka, sakit penyakit, dan seterusnya. Sesungguhnya DOA merupakan warisan yang harus kita latih dalam diri kita bahkan kita wariskan kepada keturunan kita, sebagai generasi penerus, tiang penopang gereja. Coba kita lihat apa yang terjadi bila dalam sebuah keluarga tidak ada yang berdoa, atau dalam satu gereja tidak ada yang mau berdoa? Tentu keluarga atau gereja tersebut akan berakhir dengan kehancuran. Ada sebuah gereja di Philadephia yang dahulu sangat kecil dan tidak terkenal, jemaatnya sedikit, dan tentu hasil uang persembahannya juga sedikit. Lambat laun gereja ini tiba di ambang gulung tikar, dalam minggu itu harus keluar dari tempat itu dan berhenti beribadah. Sang pendeta sangat bingung bukan kepalang, bukan karena memikirkan dirinya akan tetapi sedih melihat rumah Allah akan ditutup oleh karena tidak sanggup membiayai pengeluaran air dan listrik yang sudah menunggak berbulan-bulan. Sang pendeta hanya dapat berdoa dan terus berdoa. Di dalam doa sang pendeta terpikir untuk menjadikan doa sebagai topik dalam khotbahnya, dan ia terpikir untuk berkotbah selama 15 menit, puji-pujian 10 menit, selebihnya mengajak jemaat untuk berdoa selama 35 menit. Hal ini dilakukan selama 6 BAHTERA 5
1. Mengapa harus berdoa? (Efesus 6:18) a. Merupakan hubungan manusia dengan Tuhan memohon sesuatu dan menambah kekuatan. b. Hidup manusia seringkali menghadapi pasang surut: suka duka, masalah kesehatan, anak, orangtua, pekerjaan, pelayanan, iman kerohanian—semua perlu doa. c. Mengenal dan memahami siapa Allah dan ikatan Roh, contoh: Musa, Abraham, Paulus. 2. Arti doa a. Bersyukur atas kasih karunia Allah, segala pertolongan-Nya, menghapuskan dosa-dosa kita. b. Berkomunikasi kepada Tuhan, berkeluh kesah, menceritakan suasana hati suka duka. c. Meminta pengampunan pada Tuhan.
6 BAHTERA
Dari cerita di atas, nyatalah kekuatan doa dalam kehidupan manusia. 3. Jenis-jenis doa a. Doa Roh Kudus (1Kor. 12:7-11; 14;1-5) b. Doa bahasa akal (1Kor. 14:6-9; 13-19) c. Doa syafaat – berdoa untuk orang lain. 4. Doa harus diwariskan a. Doa yang tidak diwariskan, Ayub berdoa sendiri tidak mengajarkan kepada anak-anaknya (Ayb. 1:1, 5) ia hanya memberi korban bakaran, bukan mengajarkan b. Doa yang diwariskan: 4.b.1. Abraham kepada Ishak, pengalaman di tanah Moria (Ishak dipersembahkan), mencari jodoh buat ishak. 4.b.2. Timotius: dari neneknya Lois diwariskan kepada ibunya Eunike (2Tim. 1:5), Ul. 6:6-7, Yosua (Yos. 24:15b). c. Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa
Kami kepada kita semua, warisan yang sangat berharga sampai hari ini, seluruh umat kristiani telah menghafalkan dan berdoa dengan Doa Bapa Kami yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya. 5. Doa harus diajarkan Mau tidak mau harus dilatih, awalnya melelahkan akan tetapi lama kelamaan menjadi terbiasa. Mari kita latih anakanak kita untuk bisa berdoa, dengan sendirinya ia akan membangun hubungan roh dengan Tuhan. Kita bukan hanya melatih anak-anak kita untuk pelayanan (tampil di depan), hanya untuk dilihat orang, akan tetapi mari kita beri warisan yang sangat berharga yang akan sangat berguna bagi dirinya kelak, yang dapat menjadi sandaran dalam hidupnya. Bila generasi muda dan tiang penopang gereja mengerti dan terbiasa berdoa, dan warisan ini telah sampai di tangan anak kita, kita dapat merasa tenang dan menyelesaikan tugas tanpa terbeban lagi. Iman dapat tumbuh dalam doa, pelayanan, dengan sendirinya gereja akan berkembang dengan pesat, kuasa Tuhan begitu nyata, banyak orang diselamatkan, dan nama Tuhan dipermuliakan. Amin.
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
hari penuh. Biasanya setiap kali ibadah, jumlah kolekte yang dikumpulkan hanya dua tiga lembar uang 10 dolar saja, bahkan pernah seorang anak kecil bukan memberi persembahan, malah mencuri uang persembahan yang ada. Pada malam terakhir batas waktu gereja itu akan ditutup, seperti biasa sang pendeta membuka kotak persembahan setelah kebaktian, dan ia melihat jumlah uang kolekte tetap sedikit, dan pasti tidak dapat membayar tunggakan biaya kebutuhan operasional gereja. Malam itu tiba-tiba ada seseorang datang ke gereja dan memencet bel. Sang pendeta merasa heran siapa gerangan yang datang malam-malam? Ia membuka pintu dan mendapati orang itu telah pergi, namun menemukan sebuah bungkusan yang diletakkan di dekat pintu. Pendeta membuka isi bungkusan tersebut, dan terkejut melihat isinya yang adalah sejumlah uang dan disertai sepucuk surat yang berbunyi: ”mudah-mudahan uang ini cukup untuk membiayai kebutuhan gereja”. Singkat cerita, gereja tersebut kian lama menjadi sangat terkenal di kalangan masyarakat Amerika, dan banyak orangorang ke sana hanya untuk berdoa. Sang pendeta kemudian menulis sebuah buku tentang kekuatan doa. Dari cerita di atas, nyatalah kekuatan doa dalam kehidupan manusia. Mari kita pelajari beberapa hal tentang doa.
artikel utama
DOA SYAFAAT Oleh: Siswa-siswi SMP KANAAN-Kran
Doa Syafaat untuk Orang tua [Silvia, Tunas Muda Kran Kelas 7]
Dalam nama Tuhan Yesus berdoa, Tuhan, terima kasih atas Papa dan Mamaku, yang telah Engkau berikan kepadaku hingga saat ini. Ampunilah atas segala kesalahan yang telah kuperbuat kepada mereka, seringkali aku melukai hati mereka dan membuat mereka sedih.
Tuhan, aku memohon kepada-Mu, agar Engkau memberkati mereka, dan mencurahkan kepintaran yang lebih banyak lagi, supaya mereka tetap tegar dan sabar menghadapi semua murid- muridnya. Dan Tuhan, tolong berikanlah mereka kesehatan agar mereka tidak kehilangan kekuatan dalam mengajar. Terima kasih Tuhan Yesus. Ampunilah kesalahan kami yang telah kami perbuat baik sengaja maupun tidak sengaja. Biarlah doa ini hanya untuk kemuliaan Tuhan Yesus. Amin.
Tuhan, aku juga memohon kepada-Mu, agar Papa dan Mamaku selalu diberkati dalam kesehatannya dan pekerjaannya, terlebih lagi dikuatkan saat mereka menghadapi persoalan.
Doa Syafaat untuk Gereja
Tuhan, saat ini aku sadar, bahwa Engkau-lah satu-satunya Tuhan yang mau mengorbankan diri, mati di kayu salib untuk menebus dosa anak-anakMu. Tuhan, aku mohon kepada-Mu, agar Papa dan Mamaku dapat menyetujui aku dan cici- ciciku untuk mengikuti jejak kaki-Mu. Tuhan, bukakanlah mata dan hati mereka, agar mereka dapat berjalan bersama- sama dengan kami di dalam jalan-Mu, yaitu jalan kebenaran. Terima kasih Tuhan Yesus, doa yang jauh dari sempurna ini hanya bagi kemuliaan nama-Mu saja. Amin.
Tuhan yang bertahta di bumi dan di Surga, dengan segala kekurangan aku menghadapMu. Bapa yang teramat baik, dengan penuh ucapan syukur kami panjatkan kehadiratMu yang agung, atas tuntunan-Mu yang telah memimpin aku menjadi pengikut-Mu.
Doa Syafaat untuk Guru [Silvia, Tunas Muda Kran Kelas 7]
Dalam nama Tuhan Yesus berdoa, Tuhan, sudah bertahun-tahun aku sekolah dan diajar oleh guru-guruku. Terima kasih atas guru-guru yang telah setia mengajarku sampai aku sepintar ini. Terkadang kami sering membuat keributan di kelas, seringkali kami mengecewakan mereka dengan semua yang telah kami lakukan kepadanya. Tuhan ampunilah kami semua atas tindakan yang telah kami lakukan kepada mereka. Tuhan Yesus, kami tahu bahwa tanpa mereka, kami tidak bisa berdiri di tempat ini dan mengerti banyak hal yang dahulu tidak kami mengerti.
[Christina, Tunas Muda Kran Kelas 9]
Dalam nama Tuhan Yesus berdoa,
Tuhan, di sini aku berdoa, biarlah kiranya gereja-Mu, yang telah Kau jadikan alat untuk membawaku datang kehadirat-Mu, mendapat kasih karunia serta penyertaanMu. Biarlah kiranya Kau curahkan berkat yang berlimpah bagi jemaat dan gereja-Mu. Sertailah kami, umat-Mu yang berpegang teguh pada kuasa-Mu, agar gereja ini dapat semakin berkembang seturut dengan kehendak-Mu. Satukanlah gereja-Mu, Tuhan, agar gereja ini beserta segenap jemaat-Nya dapat semakin giat melayani-Mu dengan kesungguhan hati dan kesetiaan. Tuhan, hanya pada-Mu saja kami berseru, dan dengan segala kekurangan dalam doa ini kami memohon penyertaan-Mu bagi setiap pekerja dan jemaat yang melayani-Mu dengan segenap hati. Tuhan, kami serahkan doa permohonan ini hanya ke dalam tangan-Mu, di bawah naungan Yesus. Jadilah seperti kehendak-Mu, bukan kehendakku. Terpujilah Tuhan dari sekarang sampai selamanya. Amin.
BAHTERA 7
Doa Syafaat untuk Orang tua [Christina, Tunas Muda Kran Kelas 9]
Dalam nama Tuhan Yesus berdoa, Ya Tuhan yang baik, puji syukur kupanjatkan ke hadirat-Mu yang terus memelihara sepasang orangtua untuk menjagaku. Terima kasih Tuhan karena Engkau masih memberkati aku dengan orangtua yang peduli kepadaku. Kiranya Engkau menyertai mereka, ya Tuhan. Berikan kesehatan dan berkat bagi mereka. Tuntun mereka untuk membimbingku menjadi lebih baik lagi, ya Tuhan. Tuhan Yesus, ajarilah mereka untuk dapat mengenal-Mu dan menyertai mereka agar dapat menjadi pengikut-Mu yang bisa Kau andalkan. Biarlah tangan-Mu saja yang menuntun mereka dan kuasa-Mu selalu mengurapi dan menyertai mereka, ya Tuhan. Terima kasih Tuhan, Jadilah seturut dengan kehendak-Mu. Amin.
Doa Syafaat untuk YANG SAKIT [Henny F., Tunas Muda Kran Kelas 7]
Dalam nama Tuhan Yesus berdoa, Tuhan, terima kasih atas kasih karunia yang Engkau berikan dalam setiap langkah kehidupan kami. Tuhan, ada banyak orang di luar sana yang sedang terbaring sakit. Tolong jamah dan sembuhkan penyakit mereka agar mereka dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.
Tuhan, berkati juga mereka yang belum bertobat. Tuntunlah mereka untuk kembali jalan yang Engkau kehendaki. Biarlah mereka dapat mengagungkan nama-Mu. Terima kasih Tuhan. Biarlah kehendak-Mu yang terjadi dan bukan kehendakku. Haleluya. Amin.
Doa Syafaat untuk KORBAN GEMPA DI TASIKMALAYA [Henny F., Tunas Muda Kran Kelas 7]
Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa, Tuhan, Allah Bapa kami yang bertahta dalam kerajaan Surga, kami mengucap syukur atas anugerah yang Engkau berikan kepada kami. Tuhan, kami mendengar terjadi bencana gempa di daerah Tasikmalaya sebesar 7,3 SR dan dapat menyebabkan bencana tsunami. Belum juga ada bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak yang dibagikan secara merata. Tuhan berkati mereka agar apa yang mereka makan, apa yang
8 BAHTERA
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Tuhan, kasihanilah mereka, apalagi jika mereka tidak mempunyai sanak saudara. Tuhan biarlah aku memohon, agar mereka dipulihkan dari sakit mereka. Berkati juga mereka agar Engkau menyertai mereka dengan berkat-berkat-Mu, dan dalam setiap langkah kehidupan mereka.
mereka pakai adalah yang baik. Engkaulah yang memberkati mereka dengan makanan, Tuhan. Kami tahu bahwa apa yang mereka makan dan segala yang mereka gunakan hanya berasal dari Engkau. Jika mereka sakit, Biarlah Kau jamah dan pulihkan ya Tuhan. Dan berkati mereka agar bantuan demi bantuan dapat sampai kepada mereka. Tuhan biarlah nama-Mu saja yang dipermuliakan dari dulu, sekarang dan sampai selama-lamanya. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa dan mengucap syukur. Haleluya. Amin.
Doa Syafaat untuk GURU AGAMA [Henny F., Tunas Muda Kran Kelas 7]
Dalam nama Tuhan Yesus berdoa, Tuhan, terima kasih atas semua berkat-berkatMu dan segala kasih karunia yang Engkau berikan untuk kami semua termasuk guru-guru yang telah mengajarku dan teman-teman. Tuhan berkati kami semua, agar melalui guru-guru, kami bisa dibentuk menjadi lebih baik lagi. Tuhan berkati guru-guru kami agar dapat terus membimbing kami dengan sabar dan mau menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan dengan baik. Tuhan berikan mereka kesehatan agar dapat selalu mengajar dan membimbing kami semua. Tuhan berkati mereka agar bisa menjadi teladan dan menuntun orang kepada Engkau, agar mereka yang tidak percaya turut menjadi umat percaya. Tuhan berkati mereka agar dapat mengajarkan kepada kami segala perintah-Mu yang menjadi pelita kami. Terima kasih Tuhan. Haleluya. Amin
Doa Syafaat untuk ORANG TUA [Henny F., Tunas Muda Kran Kelas 7]
Dalam nama Tuhan Yesus berdoa, Bapa kami yang ada di Surga, terima kasih atas anugerah dan kasih karunia-Mu yang selalu menyertai dalam setiap langkah dan kehidupan kami. Tuhan, aku ingin berdoa untuk orangtuaku, agar dalam setiap langkah kehidupan mereka, selalu disertai oleh kasih kemurahan-Mu. Berkatilah mereka agar sehat selalu dan dapat terus mengagungkan nama-Mu dalam kehidupan mereka. Tuhan berkati juga usaha mereka, bukan hanya untuk mendapatkan kebutuhan duniawi, tapi agar melalui pekerjaan sekarang, mereka dapat terus mengagungkan nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan, berkati mereka agar mendapat umur yang panjang. Tolong berkati juga mereka agar tetap rukun seperti saat ini. Aku tahu bahwa tidak ada manusia yang bersih dari cacat dan cela, namun mohon agar Tuhan membantu mereka untuk hidup seturut dengan Engkau, jauh dari hal-hal yang tidak baik. Tuhan, aku percaya Engkau mampu mengabulkan doa ini. Namun biarlah kehendakMu yang terjadi, dan bukan kehendak manusia, karena manusia mempunyai kekhilafan tersendiri jika meminta sesuatu. Tuhan, terima kasih. Dalam nama Tuhan Yesus berdoa. Haleluya. Amin.
BAHTERA 9
kesaksian
TUHAN Besertaku
D
Dalam nama Tuhan Yesus bersaksi : Nama saya Benyamin Wahyudi, berusia 66 tahun, jemaat Gereja Yesus Sejati Jakarta. Pada suatu hari di tahun 2002, saya pergi ke rumah sakit swasta di Jakarta untuk memeriksa kesehatan saya seluruhnya. Hasilnya pemeriksaan menyatakan bahwa saya mempunyai gejala penyakit jantung koroner. Dua tahun kemudian saya mulai konsultasi rutin setiap 4-6 bulan sekali ke dokter spesialis jantung dan setiap hari makan obat. Liburan lebaran tahun 2008 jatuh pada bulan September. Jauh sebelumnya kami sekeluarga sudah mempunyai rencana berlibur, namun kami akan ke Pulau Penang di Malaysia untuk memeriksa kesehatan jantung saya terlebih dahulu. Menurut informasi, kedokteran di Malaysia tersebut cukup maju, pelayanannya baik, tarif cukup murah dan hasilnya memuaskan. Pada tanggal 25 September 2008, jam 7 pagi kami sudah di rumah sakit untuk melakukan pendaftaran. Karena saya mendaftar untuk pemeriksaan jantung dan merupakan pasien baru, maka resepsionis memberikan surat pengantar untuk pergi ke laboratorium pemeriksaan darah, dan menurut petugas, hasilnya akan dikirimkan kepada dokter. Setelah dokter melakukan USG rontgen secara teliti, kesimpulannya bahwa jantung saya sudah mengalami penyumbatan yang cukup serius. Namun untuk kepastiannya dokter akan melakukan pemeriksaan secara kateter besok pagi. Tanggal 26 September 2008 pagi kami kembali pergi ke rumah sakit. Saya ditempatkan di satu kamar khusus bagi pasien-pasien yang akan diberi tindakan medis. Kateter dilakukan oleh dokter jantung, di samping ada berdiri beberapa perawat di ruang operasi. Pada saat tindakan kateter, pasien hanya dibius lokal di bagian paha. Melalui monitor
10 BAHTERA
televisi, dokter memberikan penjelasan mengenai keadaan penyakit pasien, dan pasien dapat mengikuti penjelasan tersebut dengan memperhatikan monitor. Proses ini memakan waktu kirakira 45 menit. Setelah itu kami diminta datang lagi sore hari setelah jam dua siang. Sore hari ketika menghadap dokter, ia sudah siap dengan foto-foto hasil kateter dengan gambar yang dapat menjelaskan pembuluh darah jantung mana saja yang tersumbat dan sudah berapa persen tersumbatnya. Tiga pembuluh darah besar jantung saya sudah tersumbat, ada yang 95%, 90%, 80% , yang lainnya ada yang 75%, 60%, 50%, 30%, 20%. Dokter menyimpulkan bahwa saya harus menjalani operasi jantung by-pass. Kami bertanya, “apakah bisa dengan pasang stent atau ring?” Dokter menyatakan dengan tegas bahwa operasi by-pass harus dilakukan, sambil memberi resep untuk membeli obat yang diminum dalam keadaan darurat, yaitu ketika ada serangan jantung untuk pertolongan pertama sebelum ke rumah sakit. Akhirnya saya minta waktu satu malam kepada dokter untuk mempertimbangkannya. Pada malam harinya kami berdoa kepada Tuhan, setelah berdoa anak saya menyarankan untuk ke dokter atau rumah sakit lainnya, agar mendapat pendapat kedua, tetapi saya jawabnya, “tidak perlu, karena kita sudah berdoa dan menyerahkan masalah ini kepada Tuhan Yesus, Juru selamat yang hidup”. Dalam doa saya, ”apabila Tuhan Yesus menetapkan umur saya sampai di sini saja, mohon diampuni kesalahan saya, dan saya menyerahkan ke tangan Tuhan saja”. Pada saat itu saya tidak tahu dapat kekuatan yang demikian teguh, tidak merasa takut dan hati saya pasrah.
Oleh: Benyamin Wahyudi Malam hari saya tidak gelisah dan dapat tidur nyenyak. Puji Tuhan Yesus tanggal 27 September 2008 kami pergi ke rumah sakit lagi, menghadap dokter dan menyatakan setuju diadakan tindakan operasi jantung by-pass. Dokter mengatakan operasi akan diadakan tanggal 30 September 2008 hari Selasa pagi hari. Tanggal 29 September 2008 saya diminta sudah masuk rumah sakit untuk persiapan sebelum hari operasi. Kehidupan saya selama beberapa hari itu seperti biasa saja. Tanggal 27 September 2008 hari Sabtu kami berhari Sabat di Gereja Yesus Sejati Penang dan memberitahukan bahwa saya akan menjalani operasi jantung by-pass pada tanggal 30 September 2008, dan memohon bantu doa agar semuanya lancar dan kiranya kehendak Tuhan Yesus saja yang terjadi. Setelah pemberitahuan dokter tersebut, kami menghubungi saudara seiman yang dekat, saudara dan kerabat di Jakarta untuk minta bantu doa. Semula istri saya hanya berpikir ini operasi yang biasa saja, tetapi pada tanggal 29 September dokter berkata bahwa “ini adalah operasi besar, harus bersandar kepada Tuhan”. Kami segera menghubungi pendeta di Jakarta dan minta diumumkan agar jemaat GYS Jakarta pun mendoakan. Istri saya berdoa agar Tuhan mengampuni karena telah meremehkan kuasa Tuhan. Ada pula anggota keluarga yang berpuasa. Banyak pesan sms yang masuk menanyakan berita operasi itu dan memberi dukungan moril. Di Gereja Jakarta pun diumumkan kepada jemaat supaya didoakan. Tanggal 29 September 2008 siang saya membawa surat dokter untuk masuk rumah sakit dan saya ditempatkan di satu kamar. Kemudian perawat menyuruh saya mengenakan pakaian pasien dan mencuci rambut. Sore hari dokter-dokter mulai berdatangan ke
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
kamar saya. Dimulai dari dokter spesialis jantung yang menerangkan keadaan jantung saya, ia sempat menanyakan apakah obat keadaan darurat sudah dimakan. Saya menjawab “belum”. Dokter ahli bedah menerangkan bagaimana dia akan melakukan pembedahan dan penggantian saluran pembuluh darah. Operasi ini merupakan operasi besar, dan dapat memakan waktu empat hingga lima jam. Dokter menyarankan untuk terus berdoa dan bersandar kepada Tuhan. Dokter anestesi menerangkan mengenai pembiusan yang dilakukan dan lamanya waktu operasi. Ahli fisioterapi menerangkan bagaimana sikap tidur, bagaimana cara bangun dari tempat tidur serta gerakan-gerakan lainnya setelah menjalani operasi. Akan ada latihan pernafasan dengan dibantu alat dan latihan berjalan, juga turun naik tangga. Ahli gizi menerangkan makanan yang harus dimakan dan makanan yang sebaiknya tidak dimakan setelah dioperasi. Perawat juga menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan operasi jantung. Kami diberi buku pegangan untuk operasi jantung. Sekitar jam delapan malam, dua orang perawat pergi ke kamar saya untuk membawa saya ke kamar ICU, dan di ruang ICU saya ditempatkan di lokasi tusuk sate. Di sebelah kanan saya ada dua orang pasien pasca operasi, seorang bapak dari Medan dan seorang lagi bapak dari Jakarta. Saya bertanya kepada perawat tentang penyakit pasien lain. Perawat tidak mau memberitahu. Kemudian setelah bapak dari Medan tidak terlihat, saya kembali bertanya kepada perawat, namun ia tetap tidak mau memberitahukan. Ketika mata saya melirik ke sebelah kiri tempat tidur, saya melihat seseorang berjubah putih. Dalam hati saya berseru, “puji Tuhan Yesus, saya pasti selamat!” Perawat menghampiri saya dan memberi minum obat tidur agar kondisi saya besok pagi cukup baik. Setelah itu saya tertidur. Besok pagi tanggal 30 September 2008 perawat membangunkan saya, supaya siap untuk dibawa ke kamar operasi. Setelah tubuh saya dibersihkan, kami sekeluarga berdoa dulu, lalu perawat yang mendorong ranjang berkata “yang penting bapak harus tenang”. Orang berjubah putih itu masih tetap ada di sebelah kiri tempat tidur saya. Di kamar
operasi saya melihat dokter-dokter dan beberapa perawat sudah siap, dan saya diminta bergeser ke ranjang operasi. Kedua tangan diletakkan di sebelah kepala. Tempat tidur tersebut didorong lebih maju di bawah lampu besar, hampir di sekeliling ruangan tersebut dipasang monitor. Kemudian dokter memberitahukan bahwa operasi akan segera dilakukan. Dokter anestesi memegang tangan saya dan memanggil nama saya mengajak berdoa bersama tim dokter. Saya mengucapkan “dalam nama Tuhan Yesus berdoa, mohon Tuhan Yesus mengampuni saya…” Dan begitu cepat saya sudah tertidur. Anggota keluarga terus berdoa dan berpuasa selama operasi dilakukan. Total waktu operasi 133 menit. Total waktu crossclamp (pengapitan) 72 menit. Dokter membuat lima saluran pembuluh darah jantung yang baru. Setelah selesai operasi, siang hari pada saat jam besuk keluarga boleh masuk ke ruang ICU, dan mendapati saya masih tertidur. Keluarga saya melihat di mulut ada satu selang untuk membantu menyedot dahak. Setelah selang ini diangkat, barulah saya dapat berbicara dan boleh minum. Di leher juga ada selang untuk bernafas, satu selang di hidung dimasukkan ke bagian perut untuk mencegah mual dan muntah, dua selang lagi di bagian perut digantungkan kantong plastik untuk penampungan darah kotor dan air seni. Setelah saya sadar, pada saat masih di ruang ICU itu saya tidak melihat bapak dari Medan. Saya menanyakan lagi kepada perawat yang lain mengenai dia. Ia menjawab, “accident”. Tanggal 1 Oktober 2008 saya sudah segar kembali, alat-alat sudah dilepas, kecuali selang yang di perut masih tetap dipasang. Menurut perawat setelah darah kotor yang ada di dalam tubuh saya keluar semua, barulah selang tersebut akan dilepas. Selama saya di kamar ICU, saya masih melihat orang berjubah putih ada berdiri samping kiri saya. Pada siang harinya dokter menyatakan bahwa saya boleh pindah ke kamar perawatan biasa, dari saat itulah orang berjubah putih tidak kelihatan lagi. Setelah saya dirawat lima hari di rumah sakit, satu hari sebelum keluar rumah sakit seorang perawat datang ke kamar, meminta saya pergi ke ruangan
fisioterapi. Di ruangan tersebut telah ada dua orang pasien yang dioperasi tanggal 29 September 2008. Saya mendapat tempat duduk di sebelah kiri, di tengah duduk bapak dari Medan, yang di sebelah kanan adalah seorang bapak dari Jakarta. Sebelum latihan dimulai, bapak yang dari Medan bertanya kepada saya, “apakah bapak bisa tidur selama di ruang ICU pasca operasi?” Saya menjawab, “bisa. Saya dapat tidur dengan nyenyak.” Bapak dari Medan bertutur, “saya tidak bisa tidur, saya takut tidur, karena setiap kali saya memejamkan mata, banyak mahluk yang seram berpakaian hitam datang menariknarik saya, sehingga saya tidak berani tidur.” Saya katakan, “saya orang Kristen, saya percaya pada Tuhan Yesus. Bapak harus percaya Yesus, pergi ke gereja.” Dia mengatakan, “saya tidak bisa, saya pergi ke kelenteng“. Karena dia gelisah dan ketakutan, tidak dapat istirahat dengan tenang di ruang ICU, akhirnya terjadi pendarahan yang hebat. Istrinya menceritakan bahwa saat itu dia panik sekali, sambil menangis dia bertanya kepada dokter, “apakah suami saya bisa selamat?”, dan dokter menjawab, “tidak dapat jamin”. Untunglah dia tertolong. Saya tidak meneruskan percakapan tersebut, karena latihan akan dimulai. Selama dalam perawatan di rumah sakit, dua orang pendeta dan jemaat GYS Penang mengunjungi dan mendoakan saya. Kiranya Tuhan yang mengingat kasih mereka. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus karena segala proses ini berjalan lancar, dengan penyertaan-Nya yang begitu mengasihi anak-anak-Nya. Saya sangat berterima kasih kepada pendeta, saudara seiman, teman, atas kasih dan dukungan doanya. Selama saya cuti dua bulan di rumah untuk pemulihan, tiada hari tanpa kunjungan dan perhatian baik dari pendeta, saudara seiman, famili atau rekan kantor juga tetangga. Kiranya Tuhan saja yang membalas kasih saudara semua. Doa itu sangat besar kuasanya. Di dalam menghadapi operasi besar ini, hanya Tuhan Yesus sandaran kami dan Dia-lah yang patut dipermuliakan. “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.” (Yak. 5:16)
BAHTERA 11
kesaksian
Tuhan Menjaga Keluarga Kami dari Kawanan Perampok
D
Dalam nama Tuhan Yesus saya bersaksi, Pada tanggal 19 September 2008, kurang lebih pada pukul 19.30, setelah kami sekeluarga menyelesaikan makan malam, kami melakukan aktivitas kami masing-masing. Saya sendiri sedang mencuci pakaian di lantai dua pada saat mendengar suara ribut gonggongan anjing dan teriakan adik saya, Christien yang berteriak-teriak minta tolong dan mengucapkan Haleluya sambil menangis. Ternyata menurut kesaksian Christien, saat itu, dia dan nenek kami sedang duduk-duduk menonton TV. Awalnya, setelah makan malam, Christien ingin langsung mandi dan beristirahat, tapi Nenek berkata, “Habis makan, masih kenyang. Dudukduduk dulu di sini sambil menonton TV.” Jadi, dia urungkan niatnya untuk ke kamar dan menemani nenek menonton. Lalu, terpikirlah olehnya untuk mengajak Nenek berdoa bersama karena Nenek mengeluh kakinya suka pegal-pegal. Pukul 20.00 kurang, mereka berdoa bersama di kamar Nenek. Baru sekitar tujuh menit berdoa, mereka menyudahi doa karena mendengar suara anjing yang menyalak dengan keras. Christien berkata pada Nenek, “Ini pasti tante sudah pulang.” Baru saja hendak beranjak meninggalkan kamar, masuklah dua orang laki-laki bertubuh besar. Awalnya, dia mengira mereka adalah tamu tante kami tapi mengapa perilaku mereka tidak sopan, tidak seperti orang yang sedang bertamu. Bahkan masuk ke kamar orang tanpa permisi terlebih dahulu. Salah satu dari mereka berteriak, “Diam! Jangan teriak! Masuk ke kamar mandi!” Setelah Christien melihat laki-laki yang di belakangnya memegang celurit, barulah dia menyadari kalau mereka adalah kawanan perampok. Lalu, entah bagaimana, spontanlah ia berteriak “Dalam nama Tuhan Yesus, Haleluya…
12 BAHTERA
Haleluya…!” secara berulang-ulang dengan suara keras dan melengking. Perampok tersebut memaksa Christien dan Nenek untuk masuk ke kamar mandi tetapi mereka menolak dan mengeraskan diri. Salah satu dari perampok berteriak, “Ayo, cepat masuk!” sambil mendorong mereka berdua ke dalam kamar mandi hingga terjatuh. Pintu kamar mandi sampai jebol, engselnya rusak dan tidak bisa ditutup. Nenek terjatuh menghantam ubin kamar mandi, begitu juga dengan Christien. Karena melihat Nenek sudah tidak berdaya, Nenek ditinggalkan sendirian di kamar mandi oleh mereka. Sedangkan Christien yang terus berteriak dan meronta-ronta dibawa mereka menuju gudang depan. Karena teriakannya keras dan suasana yang ribut sekali di bawah, saya menengok dari balkon teras dan melihat ada dua orang laki-laki tidak dikenal berjalan menuju kamar karyawan yang letaknya di bagian belakang rumah. Karena penasaran dan cemas dengan kehadiran dua orang laki-laki tersebut, saya segera turun. Di tangga, saya bertemu dengan satu orang lakilaki tak dikenal lagi dan dia memegang pistol. Lalu dia berkata, “Ada razia!” Saya menjawab, “Bapak siapa dan ada razia apa? Mau apa bapak masuk-masuk ke rumah?” Lalu, dalam keadaan badan dan lutut yang lemas, saya dipaksa turun dari tangga sambil ditodong pistol. Tangan saya juga lalu diikat dengan kabel tis yang besar. Saat dalam keadaan terikat, saya digiring menuju gudang. Di tangga depan, saya bertemu dengan Nancy, adik saya yang satunya lagi. Dia juga sedang ditodong celurit oleh salah satu dari perampok itu. Menurut kesaksiannya, saat itu, dia sedang berada di atas dan sedang menyalakan komputer, menyelesaikan pekerjaan dan mengirim beberapa email. Setelah berhenti kerja, di rumah, biasanya Nancy suka
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Oleh : Melly Tjakra
mengecek ataupun mengirim email dengan komputer kamar di siang hari. Namun, entah mengapa hari itu stabilizer komputer kamar tiba-tiba rusak dan mati total sehingga dia memutuskan untuk menggunakan komputer lainnya karena ada email penting yang harus dia kirim. Padahal, biasanya bila di siang hari dia sudah menyelesaikan pekerjaanya, di malam hari, sehabis makan, dia suka duduk-duduk sambil menonton TV yang ada di depan kamarnya dan saya. Tak terbayangkan, apabila di malam kejadian itu, dia duduk menonton TV di sana, pasti dia akan langsung disandera untuk menunjukkan jalan ke kamar Papa yang memang berada di dekat sana. Sewaktu Nancy sedang di depan komputer, tiba-tiba dia mendengar suara Christien berteriak-teriak dengan histeris. Sangat menakutkan dan ditambah lagi dengan gonggongan anjing yang begitu berisik. Dia sempat berpikir sepertinya telah terjadi suatu hal yang tidak mengenakkan di bawah. Nancy kemudian turun dari tangga depan untuk melihat ada apa di bawah. Belum sampai bawah, dia juga menjumpai kawanan perampok tersebut dan ditodong dengan celurit untuk diikat tangannya dan dikumpulkan di gudang depan. Di tangga depan tersebutlah kami bertemu dalam keadaan sama-sama sudah ditangkap oleh perampok. Kami berdua digiring ke gudang depan dan disanalah kami melihat sudah ada tante kami dan tiga orang pegawai yang sudah tidak berdaya dalam posisi duduk dan tangan terikat. Tidak lama kemudian mereka membawa Christien yang tangannya juga terikat. Christien terus berteriak Haleluya sambil menangis kencang. Karena teriakannya yang paling kencang, hal ini membuat kawanan perampok tersebut menjadi kalap dan mengalungi celurit ke lehernya. Sungguh mengerikan dan menakutkan. Puji Tuhan, mereka tidak sampai melakukan tindakan yang nekat. Saya sempat berkata pada Christien untuk berhenti berteriak dan berdoa dengan volume yang kecil saja. Saat itu, menurut pengakuannya, dia tidak sadar kalau lehernya sempat dikalungi celurit. Kami semua terus berdoa agar Tuhan menolong karena tidak ada seorangpun yang dapat menolong kami. Kami berdoa supaya mereka tidak menemukan Papa dan kamarnya. Selain itu, saya juga berdoa supaya anak saya tidak diapa-apakan oleh mereka. Saya sangat mengkuatirkan keadaan anak dan suami saya yang sedang berada di kamar kami. Tidak lama kemudian, Mama saya juga tertangkap oleh mereka saat turun dari tangga. Mama saya juga disandera dan dikalungi celurit di lehernya. Mama saya diminta oleh kawanan perampok itu untuk menunjukkan tempat menyimpan uang dan barang-barang berharga lainnya. Menurut kesaksian
Mama, saat dia turun dari tangga di dalam, dia pertama kali memutuskan untuk menengok ke kamar Nenek. Karena mendengar suara ribut-ribut di bawah, yang ada di pikirannya adalah kuatir Nenek terjatuh. Saat itu, ia melihat, Nenek dalam posisi tertelungkup di kamar mandi dan ada percikan-percikan darah di sekitar Nenek. Spontan, Mama ingin menolong Nenek tetapi dicegah oleh perampok itu dan langsung digiring ke gudang depan. Tidak jauh dari tempat kami disandera, ada lemari tempat menyimpan uang kecil untuk kembalian toko. Karena terus dicecar untuk menunjukkan tempat menyimpan uang dan sebagainya, Mama menunjuk pada lemari tersebut. Mereka segera menyongkel dan mengambil isinya, kurang lebih ada Rp 600.000. Lalu mereka berkata, “Kok, cuma segini duitnya?” Kemudian Mama menjawab dengan berani, “Uangnya sudah disetor, ngapain taruh uang di rumah, tidak aman.” Sesungguhnya pada waktu itu, Mama berkata bahwa dia seperti diberi kekuatan dan ketenangan untuk dapat menjawab seperti itu karena dia pun tidak menyadari apa yang dia katakan, seperti mengalir begitu saja dan bukan dia sendiri yang berkata-kata. Mungkin itu adalah kekuatan yang datang dari Roh Kudus. Kemudian Mama diminta untuk menunjukkan di mana lagi tempat yang ada barangbarang berharganya. Lalu mereka mendesak untuk naik tangga menuju kamar saya dan adik-adik saya. Di kamar saya, ada suami dan anak saya. Kawanan perampok tersebut menodongkan pistol ke arah suami dan anak saya sambil berkata, “Kalo mau selamat, jangan banyak bergerak!” Setelah itu, mereka mengobrak-abrik kamar dan mengambil laptop, handphone dan dompet. Puji Tuhan, mereka tidak bertindak nekat terhadap anak dan suami saya. Mereka sempat ingin mencari-cari lagi di kamar saya tetapi sekali lagi Mama dengan penuh keberanian berkata, “Bapak masih belum mau pergi? Sebentar lagi banyak orang-orang pulang tarawih (pada waktu itu bertepatan dengan bulan puasa). Kalau Bapak tidak segera pergi bisa habis dikepung mereka.” Mungkin karena panik dan ketakutan, mereka pun segera pergi. Sekali lagi, Puji Tuhan! Kami semua selamat, hanya saja Nenek terluka di pelipis akibat menghantam batu bata saat didorong oleh mereka sampai terjatuh di kamar mandi. Tapi puji syukur, luka tersebut tidak sampai berakibat fatal, padahal darah mengucur sangat banyak dan sampai harus dijahit tujuh jahitan, dan juga tidak sampai mengenai matanya, melihat jarak antara luka dengan mata cukup dekat. Haleluya!
Sesungguhnya pada waktu itu, Mama berkata bahwa dia seperti diberi kekuatan dan ketenangan untuk dapat menjawab seperti itu karena dia pun tidak menyadari apa yang dia katakan, seperti mengalir begitu saja dan bukan dia sendiri yang berkata-kata. Mungkin itu adalah kekuatan yang datang dari Roh Kudus.
Ada beberapa hal yang kami rasakan sangat ajaib dan benarbenar merupakan kekuatan serta kuasa dari tangan Tuhan terhadap kami semua:
BAHTERA 13
1. Target utama dari kawanan perampok tersebut sudah jelas yaitu Papa. Mereka terus menanyakan Papa ada dimana. Tapi, Puji Tuhan! Mereka tidak dapat menemukan Papa. Mata mereka seperti dibutakan oleh Tuhan sehingga tidak bisa menemukan kamar Papa. Padahal lokasi kamar Papa berdekatan dengan kamar saya dan adik saya. 2. Papa yang saat itu berada kamar sedang menonton TV, tidak tahu apa yang terjadi di bawah. Karena merasa kesal dan terganggu oleh ributnya gonggongan anjing, Papa sempat melongok ke balkon teras dan berteriak menenangkan anjing untuk tidak berisik. Tapi, perampok tersebut sama sekali tidak mendengar suara Papa, dan tidak melihat Papa yang terangterangan keluar kamar. Puji syukur pada Tuhan juga karena Papa tidak sampai turun ke bawah untuk menenangkan anjing kami karena jika turun pasti tertangkap oleh mereka. Mama yang dalam keadaan tangan terikat dan diikuti kesana kemari oleh mereka, sempat meloloskan diri sejenak dan menyelinap ke kamar Papa untuk memperingati Papa supaya jangan keluar kamar karena ada kawanan perampok di luar yang mencari Papa. Papa segera mengunci pintu kamar, mematikan lampu dan berlutut berdoa memohon keselamatan bagi kami sekeluarga. 3. Puji Tuhan, Mama seperti diberi kekuatan oleh Roh Kudus untuk berbicara dan menjawab pertanyaan perampokperampok tersebut dengan tenangnya, bahkan sempat
membuat mereka gentar dan segera meninggalkan rumah kami. Karena kalau misalnya Mama tidak tenang, berteriakteriak dan sebagainya, bisa saja mereka menjadi kalap dan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. 4. Bersyukur pada Tuhan, kami sekeluarga selamat. Tidak ada yang menjadi korban jiwa baik secara fisik maupun mental walaupun sempat shock untuk beberapa saat. Dan, kalaupun ada yang terluka, yaitu nenek kami, tapi pemulihannya sangat cepat. Begitu juga Tante dan pegawai sempat terluka karena pukulan tetapi lukanya tidak serius dan membahayakan. 5. Kerugian materi yang kami derita tidak seberapa. Mata para perampok itu seperti dibutakan, padahal ada dua buah mobil di garasi depan. Bersyukur mereka tidak mengambilnya. Demikian juga laptop Nancy yang tergeletak di meja kamar dapat terselamatkan. Padahal ponsel Christien yang berada di meja yang sama langsung disambar oleh mereka. Mungkin juga karena kondisi meja yang berantakan dan panik, mereka langsung mengambil apa saja yang berharga yang terlihat oleh mata mereka. Sekali lagi, Puji Tuhan! Kuasa Tuhan tidak dapat dilukiskan. Tangan Tuhanlah yang benar-benar menolong kami pada saat itu. Tidak ada seorangpun yang benar-benar bisa membantu kami selain Tuhan. Kami sekeluarga sangat bersyukur bisa selamat. Semua karena pertolongan Tuhan yang ajaib.Haleluya! Amin.
PESROGA 2009
SEKOLAH KRISTEN KANAAN-KRAN, 25-27 DES 09
tkan! a w e L n a g n Ja ... Hadir & Ikuti
14 BAHTERA
berita gereja
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
GF Blessing Sunter : Doa Syafaat Dalam Keluarga
P
uji Tuhan, pada hari Minggu, tanggal 30 Agustus 2009 lalu, GF Blessing kembali mengadakan Persekutuan Basis Keluarga (PBK) di GYS Sunter. Kali ini kita mengadakan acara sharing dengan tema “Doa Syafaat Di Dalam Keluarga”. Tujuan acara ini adalah untuk saling berbagi pengalaman tentang kebiasaan berdoa di masingmasing keluarga, membangkitkan kesadaran akan pentingnya kebiasaan doa syafaat dalam keluarga, dan mendorong pelayanan doa untuk orang lain. Jumlah peserta yang hadir berjumlah 16 orang, terdiri dari 11 orang dewasa dan 5 anak. Acara sharing dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok dewasa dan anak-anak. Dalam acara sharing ini masing-
masing peserta secara bergantian mengeluarkan pendapat dan bercerita bagaimana pengalaman atau kebiasaan doa selama ini di tiap-tiap keluarga atau perorangan, memberi kesaksian pengalaman doa mereka, dan bagaimana cara mereka mengajarkan doa untuk anak-anak. Dalam acara itu peserta juga bertanya atau meminta masukan dari peserta lainnya tentang masalah doa dan kesulitannya dalam berdoa, bagaimana solusi menghadapi saat-saat sulit dan saat merasa malas untuk berdoa. Peserta juga bertanya apakah ada satu keadaan yang saat ini masih atau sedang didoakan. Di akhir acara, masing-masing peserta bergantian saling mendoakan saudara atau saudari di sebelah kanannya (dengan berdoa bahasa akal). Kiranya acara ini bermanfaat bagi pertumbuhan kerohanian kita bersama. [Willy.A]
BAHTERA 15
berita gereja
Peserta
Melongok Gereja
DI NEGARA TIRAI BAMBU
B
angga dan belum pernah terbayang ternyata betapa besar Gereja Yesus Sejati di negara tirai bambu. Itulah realita yang kami saksikan saat menginjakkan kaki mengunjungi gereja-gereja kita dengan jumlah jemaat sekitar lebih dari dua juta jiwa di RRT. Rombongan Persekutuan Akwila-Priskila Gereja Bandung sejumlah 22 orang, merupakan rombongan gereja yang pertama dari Indonesia, yang berkunjung ke gereja-gereja di Xiamen, Phutian, Fuqing dan Fuzhou. Selain mengunjungi tujuh gereja yakni Gereja Huli di Xiamen, Gereja Phutian, Gereja Sanshan, Gereja Gangthou, Gereja Longtian, Gereja Chenguan di Fuqing, dan Gereja Fuzhou; kami juga singgah ke tempat-tempat rekreasi terkenal di Guangzhou, Shanghai, Beijing, dan Quilin
16 BAHTERA
dari tanggal 13 hingga 24 Agustus 2009. Gereja Chengguan di Phutian yang berkapasitas daya tampung 1.500 jemaat merupakan gereja terbesar di RRT. Pada acara pentahbisan gedung gereja baru tersebut tahun lalu dihadiri sekitar 5.000 jemaat. Foto bersama jemaat pada hari pentahbisan, yang berlatar belakang gedung gereja barunya, tiga meter panjangnya. Gereja- gereja di wilayah Fuqing yang kami kunjungi megah dan juga besar-besar, seperti Gereja Sanshan dan Gereja Chenguan yang masing-masing mempunyai tiga gedung bangunan beberapa lantai, Gereja Longtian dan lainnya. Gereja di RRT terbagi atas tiga golongan: Gereja besar dengan jumlah anggota ribuan orang, gereja sedang dengan jumlah anggota 500-1000 orang, gereja kecil dengan jumlah anggota di bawah 500 orang.
Pembelian dan pembangunan gedung gereja direncanakan oleh gereja wilayah dan secara bergiliran, sehingga dana dikumpulkan dan didukung bersama oleh seluruh gereja dan jemaat di wilayah tersebut. Itulah sebabnya mereka mampu memiliki bangunan-bangunan gereja yang megah dan besar-besar. Rasa kebersamaan dan kesatuan hati mereka tidak lagi membedakan harta gerejaku atau uang gerejamu. Mereka menyadari semua harta dan uang gereja adalah milik Tuhan Yesus. Dengan demikian dana dapat dimanfaatkan untuk kemajuan gereja dan pekerjaan kudus bersama. Paduan suara dari berbagai gereja di wilayah Fuqing, dengan berbagai jenjang usia, mulai dari anak-anak, pemuda dan dewasa tampil menyanyikan pujipujian dengan sangat kreatif, menarik, dan indah. Mereka mengisi acara
KKR Siswa SMP-SMU
Iman jemaat di RRT sangat teguh, setiap malam ratusan hingga ribuan jemaat menghadiri kebaktian, juga tiap malam diadakan pendidikan agama.
UNTUK KALANGAN SENDIRI. FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS.
Koor Anak-Anak
persaudaraan dalam rangka menyambut kunjungan kami di Gereja Sanshan. Selama kunjungan gereja dua hari, makanan yang disajikan yang dimasak oleh tangan-tangan jemaat berlimpah ruah. Pada acara perlombaan pendidikan agama tingkat wilayah di Gereja Longtian, aula gereja yang sangat luas penuh sesak dihadiri anak-anak yang akan berlomba bercerita, melukis, dan sebagainya. Iman jemaat di RRT sangat teguh, setiap malam ratusan hingga ribuan jemaat menghadiri kebaktian, juga tiap malam diadakan pendidikan agama. Guru-guru agama yang kebanyakan berprofesi sebagai guru sekolah membimbing kerohanian dan pelajaran
murid. Hamba Tuhan menaruh perhatian tinggi pada pendidikan agama dan penginjilan. Dalam khotbah, hamba Tuhan sering membawakan tentang dogma dan gereja sejati, sehingga jemaat mengenal dengan jelas ‘bahtera’ yang menyelamatkan. Secara rutin diadakan acara saling berbagi proses percaya Tuhan. Tiap keluarga bergiliran membagikan kesaksian bagaimana keluarga mereka mengenal Tuhan Yesus, untuk mengingatkan kasih dan anugerah Tuhan yang telah mereka terima. Dengan adanya acara tersebut bukan saja iman jemaat terbangun, terlebih lagi iman seisi keluarga yang bersangkutan, dan keturunannya yang sebelumnya tidak
Geraja Chengguan di Phutian
mengetahui bagaimana Allah memimpin keluarganya ke jalan keselamatan hidup kekal. Seorang pendeta dengan tekun mengumpulkan kesaksian dan menerbitkannya dalam buku kumpulan kesaksian secara berseri. Banyak mujizat terjadi dan ketekunan jemaat berdoa merupakan kekuatan dari Gereja Yesus Sejati, di negara yang berpenduduk terbanyak di dunia 1,3 milyar dan yang terdiri dari 56 suku tersebut. Sebelum dan sesudah kebaktian Sabat, hampir seluruh jemaat masih tinggal di aula gereja khusus untuk ikut doa bersama. Selesai berdoa dalam bahasa Roh, mereka serempak mengucapkan “Doa Bapa
BAHTERA 17
ditangkap, dengan digantungkan karton di leher diarak ke jalan, namun Injil tidak terhenti, kebaktian tetap berlangsung. Banyak pekerja saling berhubungan secara sembunyi-sembunyi sambil menggembalakan jemaat. Tahun 1974 seorang diaken tua dari Dongyin bernama Wang De Chuan mendapat penglihatan surga dan neraka. Melalui penglihatan tersebut telah terbukti Injil yang dipercayai, sehingga jemaat di berbagai tempat yang tertidur kerohaniannya terjaga. Gereja mulai maju dan berkembang. Kemudian terjadi perubahan iklim politik, mulai bebas beragama, maka gereja mulai mementingkan pembinaan pekerja, tahun 1983 tenaga-tenaga mulai dididik di STT, tahun 1986 gereja mulai mementingkan pendidikan agama, tahun 1990-an gereja mementingkan pelatihan pemuda di berbagai tempat. Tahun 1996 dibentuk lima wilayah penggembalaan di Fuqing: Chenguan, Longtian, Yujiang, Sanshan, dan Gaoshan. Di masing-masing wilayah penggembalaan terdapat tujuh orang pengurus. Tahun 2008 wilayah penggembalaan dibagi lagi menjadi wilayah kecil, agar pekerjaan penggembalaan dapat dilakukan dengan lebih baik. Saat ini jumlah jemaat di kota Fuqing sekitar 25.000 orang lebih, relawan 55 orang, pekerja penuh waktu 25 orang, termasuk enam orang pendeta, jumlah penatua satu orang, diaken 17 orang, jumlah gereja 75, pos pelayanan 72, jumlah gedung gereja 85. [Juliana.S]
Geraja Longtian
Penyambutan dari GYS Kangthou
Kami” dengan rapi dan jelas kalimat demi kalimat. Pekerjaan penginjilan dan penggembalaan pendeta dibantu oleh 55 orang relawan yang terlatih. Relawan-relawan sewilayah yang terseleksi, dididik Alkitab sistem tiga tahun, setahun dua kali selama 3-7 hari untuk membantu pelayanan mimbar, memimpin pemahaman Alkitab, menginjil, membesuk, dan lain-lain. Sedangkan di masing-masing wilayah kecil relawan juga dididik tiap minggu satu malam selama tiga tahun. Pelajaran yang diterima akan diuji secara berkala dan mendapat nilai. Yang lulus ujian pada akhir pendidikan mendapatkan sertifikat
18 BAHTERA
sebagai tanda diakui sebagai relawan. Gereja Yesus Sejati pertama berdiri pada tahun 1917 di Beijing. Tahun 1926 melalui Gereja Phutian Injil dibawa masuk ke Fuqing oleh Dk. Stephan Siauw, yang juga merupakan tokoh perintis Gereja Yesus Sejati di Indonesia pada tahun 1939. Gereja masa awal mujizat nyata, banyak orang yang sakit, penghisap madat, orang yang dirasuk setan, mendapat kesembuhan setelah datang ke Gereja Yesus Sejati. Demikianlah gereja sejati berdiri dan berkembang ke berbagai tempat. Pada masa revolusi kebudayaan, gereja dianiaya, pengurus gereja dan pendeta
“Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana.” (Yes. 2:2)
berita gereja
Peserta Pelatihan PBK
P
Pelatihan Persekutuan
Berbasis Keluarga
Puji Tuhan, pada tanggal 11-13 September 2009 di Wisma Berkat-Cibodas, Gereja Yesus Sejati Indonesia dapat mengundang Pnt. Lin Yung Ji untuk memberikan pelatihan mengenai Persekutuan Berbasis Keluarga (PBK). Sebenarnya hal mengenai Persekutuan Berbasis Keluarga ini sudah didengungkan sejak tahun 2008, dan diperkenalkan saat pertemuan Penataran Pekerja Kudus di Wisma Tiga Berlian, Cipanas. Saat itu beberapa cabang gereja memberikan sambutan yang baik untuk menjalankan PBK. Pelatihan PBK ini dihadiri oleh 37 orang dari 12 cabang. Dalam materinya, Pnt. Lin Yung Ji menjelaskan bahwa pada hari ini, faktor terbesar dalam kemajuan pekerjaaan gereja adalah pengembalaan. Jika dilakukan dengan efektif, maka hal ini dapat memperkenalkan penginjilan. Berkaitan dengan pekerjaan pengembalaan, maka gereja harus waspada untuk menghindari situasi yang terdapat ketidaksesuaian antara kondisi gereja luar dan realita yang ada di dalamnya. Tuhan Yesus berkata kepada gereja Sardis: “Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu” (Why. 3:3).
Kata kunci dalam ayat ini adalah: “menerima”,“mendengar”, dan “menuruti” (taat). Mereka menyoroti tiga hal dari pekerjaan pengembalaan: 1. Menerima Melalui kekuatan kasih yang ada di dalam gereja ketika kita mula-mula percaya kepada Tuhan dan menerima anugerahNya. 2. Mendengar Dengan saling berbagi di dalam Pemahaman Alkitab Persekutuan Berbasi Keluarga, kita membangun dasar yang baik di dalam kebenaran. 3. Menuruti Ketika kita memberikan kesempatan kepada jemaat untuk melayani, mereka dapat meneladani kehidupan Kristus dan mengalami hadirat Tuhan. Jika kita dapat membentuk persekutuan berbasis keluarga dan menerapkan ajaran Alkitab tentang persekutuan yang benar, maka kita akan dapat menyelesaikan tiga bidang pekerjaan tersebut dan mencapai tujuan satu keluarga di dalam gereja. Selain mendapatkan penjelasan mengenai pedoman pelaksanaan PBK, peserta juga banyak dilibatkan dalam diskusidiskusi kelompok yang membahas permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan gereja beserta solusinya. Pelatihan PBK ini
BAHTERA 19
Diskusi Kelompok
Diskusi Kelompok
Menyimak Laporan Diskusi Diskusi Kelompok
Suasana Belajar
ditutup dengan menuliskan tekad dan komitmen masingmasing peserta tentang PBK di cabang gerejanya dengan tanda tangan peserta lainnya sebagai saksi di masing-masing buku materi PBK. Berikut ini adalah pendapat dari peserta pelatihan Persekutuan Berbasis Keluarga ini : 1. Eddy Himawan (GYS Bekasi): “Tiga hari ini kita mengikuti satu seminar persekutuan berbasis keluarga dan saya pribadi merasakan banyak sekali hal-hal yang didapat, sehingga menumbuhkan motivasi di hati saya untuk lebih saling melayani pekerjaan Tuhan dengan kasih,
20 BAHTERA
mengasihi sesama di manapun kita berada dan kepada siapa saja. Dalam tiga hari ini juga kita didukung dengan materi yang bagus, dan ditambah juga dengan apa yang ada di benak pikiran kita (masukan-masukan dari peserta dalam diskusi) sehingga menjadi hasil yang sempurna, yang telah dipresentasikan bersama selama tiga hari. Namun semua itu adalah sesuatu yang ditulis dalam buku. Saya juga mengenal satu prinsip dalam ISO (kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu yang dikeluarkan organisasi internasionalred] yang dikatakan begini, “Tulis apa yang akan kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu tulis, maka kita akan mendapat ISO” tapi kali ini ISO itu bukan dari badan penilai ISO, namun dari Tuhan kita, Yesus Kristus. Amin”. 2. Budi Wijayanto (GYS Tangerang): “Secara keseluruhan pelatihan ini bagus, diskusi berjalan luar biasa, banyak masukan-masukan, sekalipun kita yang hadir itu berbagai macam, mulai dari aktivis, relawan maupun dari pengurus gereja dan Majelis Pusat. Saya harapkan acara-acara semacam ini bisa dilanjutkan karena jika hanya sekali rasanya masih kurang, dan kalau dilihat dari peserta cabang yang ikut masih sedikit dibandingkan dengan jumlah cabang gereja yang ada. Bagaimana cabang-cabang lain? Apakah tidak terbeban untuk menularkan atau menyampaikan informasi ini, supaya gerakan ini secara seluruhnya dapat dijalankan bersama-sama dan jangan hanya yang diwakili saja?”
berita gereja
Persekutuan Pasangan Suami Istri
Akwila Priskila
H
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, yaitu Persekutuan Pasangan Suami Istri “Akwila Priskila” yang diadakan di Hotel Pesona Bambu, 22-23 Agustus 2009. Tujuan diadakan persekutuan ini adalah untuk memberikan penyegaran dan pencerahan bagi pasangan suami istri agar hubungan tetap baik dan harmonis, oleh karena itu untuk dapat mengikuti persekutuan ini setiap peserta wajib datang bersama pasangannya dan tidak boleh membawa anak-anak. Peserta dari GYS Sunter ada 15 pasang, Tanjung Duren 7 pasang, dan Bogor 2 pasang. Sayang sekali banyak peserta dari cabang lain berhalangan hadir mengikuti acara ini. Acara dimulai dengan Kebaktian Sabat yang dipimpin oleh Pdt. Dede I.G., setelah selesai dilanjutkan dengan acara inti yang dipandu oleh pembicara tamu yaitu Bp. Gangga dan Ibu Lin-Lin. Salah satu acara yang menarik, suami istri menulis di sehelai
BAHTERA 21
kertas apa yang kita inginkan pasangan kita rubah, di balik kertasnya ditulis apa yang baik yang ada pada pasangan kita. Setelah itu suami memberi kertas yang tadi ditulis untuk istrinya dan begitu juga sebaliknya, setelah dibaca kemudian suami istri berpelukan saling mendoakan apa yang menjadi harapan masing-masing pasangan. Setelah itu suami istri diberikan sebuah kertas surat dan amplop kemudian disuruh menulis surat cinta buat pasangannya, setelah selasai para suami berdiri di depan membawa bunga dan surat cinta untuk diberikan kepada istrinya begitu juga istri memberikan surat cinta kepada suaminya. Sesi-sesi dalam acara ini berlangsung penuh keakraban, juga sharing-sharing yang berlangsung sangat seru sehingga menambah kesan yang mendalam bagi semua peserta. Semoga persekutuan ini dapat diadakan kembali dan Tuhan memberkati pasangan-pasangan yang telah dipersatukan Tuhan. [Lina KDS]
RAPAT HARIAN PENGURUS MAJELIS INTERNASIONAL
berita gereja
B
DI GEREJA YESUS SEJATI DAAN MOGOT
ersyukur pada Tuhan Yesus, Gereja Yesus Sejati Daan Mogot mendapat kepercayaan untuk menjadi tempat penyelenggara Rapat Harian Pengurus Majelis Internasional dari tanggal 29 September - 4 Oktober 2009. Rapat harian ini bertujuan untuk membahas sasaran dan rencana kerja Majelis Internasional tahun 2010. Ini adalah pertama kalinya GYS Daan Mogot menjadi tempat untuk mengakomodasi kegiatan gereja berskala internasional. Walaupun belum mempunyai banyak pengalaman, tetapi pengurus dengan antusias menyambut kesempatan ini. Waktu
22 BAHTERA
persiapan sangat pendek, dan kebetulan sekali sepekan sebelumnya adalah liburan hari raya, sehingga banyak juga jemaat dan pengurus Daan Mogot yang sibuk mengurus rumahnya yang ditinggal mudik pembantu rumah tangga. Tetapi di sinilah kita bisa merasakan dan melihat betapa besar kasih mereka. Sebelum kegiatan berlangsung, pengurus dan jemaat mengadakan kerja bakti membersihkan dan mempersiapkan ruangan-ruangan yang akan digunakan, mengatur jadwal menu, petugas masak dan melayani meja. Walaupun jumlah peserta rapat hanya berjumlah tujuh orang, mereka berusaha mempersiapkan segala sesuatunya dengan
baik. Selama penyelenggaraan rapat, tak disangka terjadi pemadaman listrik beberapa kali, kadang pagi sampai siang, kadang sore hingga malam, keadaan ini tentu dapat mengganggu kegiatan rapat. Kemampuan genset yang ada tidak dapat memenuhi semua ruangan, maka pengurus harus bekerja keras untuk mengubah-ubah titik supply listrik sesuai dengan ruangan yang dipakai. Melalui kejadian-kejadian seperti inilah kita bisa merasakan kekompakan dan kerja sama antar jemaat yang baik sekali. Setiap hari selalu ada jemaat datang bergantian untuk membantu dan mengirim makanan ringan (snack). Mudah-mudahan kasih Gereja Yesus Sejati Daan Mogot dapat menjadi teladan bagi Gereja Yesus Sejati lainnya. Amin. [Willy.A]
(Ki-Ka: Dk.K.C Tsai, Pdt. Chou Huei Chia, Pdt. Derren L, Pnt. Lin Yung Ji, Pnt. Tse Fu Ming, Pnt. Joshua.P, Pdt. Chao Ming Yang
Daftar Peserta dan Pengurus Harian Majelis Internasional Nama
Asal Negara
Jabatan
1
Pnt. Lin Yung-Ji
Taiwan
Ketua Majelis Internasional
2
Pnt. Joshua Phoong
Malaysia
Ketua Dep. Penginjilan Dunia Belahan Timur, Ketua Majelis Pusat Malaysia
3
Pdt. Derren Liang
Amerika Serikat
Ketua Dep. Penginjilan Dunia Belahan Barat
4
Pdt. Chou Huei-Chia
Amerika Serikat
Ketua Dep. Pelatihan, Ketua Majelis Pusat Amerika Serikat
5
Dk. Kar-Chung Tsai
Kanada
Ketua Dep. Literatur, Diaken Gereja Toronto
6
Pdt. Chao Ming-Yang
Taiwan
Ketua Dep. Umum, Sekjen Pusat Taiwan
7
Pnt. Tse Fu-Ming
Taiwan
Ketua Dep. Keuangan, Ketua Majelis Pusat Taiwan
Koki Daan Mogot dan asisten
Kopi & Teh
Snack Ruangan rapat
Meja makan
Suasana rapat
Saat rapat
BAHTERA 23
info produk
Sudahkah Anda BERDOA Hari Ini ? Untuk membantu Anda memiliki kebiasaan doa yang rutin tiap hari, gunakanlah Kartu Doa (Syafaat). Ini akan sangat membantu, cara pemakaiannya sangat mudah dan bisa dibawa kemana-mana. Lihat contoh pengisian di bawah ini. Nama : Budi Santoso Bulan : November 2009
Pokok Doa:
1. Bangsa dan Negara RI 2. Pendeta, Penatua, dan Diaken 3. Papa dan mama 4. Kakak dan adik 5. Penginjilan GYS 6. Guru di sekolah 7. Pekerjaan papa di kantor 8. Keluarga semua sehat 9. Kongres GYS bulan Des’09 10. Jemaat yang sakit http://www.gys.or.id Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan men dengarkan kamu. (Yer 29:12)
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu I
1
2
II
6
III
3
4
5
√
√
√
6
7
IV V Tuliskan tanggal atau tanda (√) pada kotak di atas setelah doa syafaat.
Hubungi kolportase cabang atau sekretariat GYS setempat untuk mendapatkan kartu ini.
Cara menggunakan Kartu Doa:
1. Tulis 10 pokok doa Anda, jika pokok doa Anda lebih dari 10, satu nomor boleh ditulis rangkap. Jika 1 poin Anda doakan 1 menit, sehari Anda sudah berdoa 10 menit. 2. Isi nama Anda dan bulan. 3. Tuliskan tanggal atau tanda contreng (√) pada kotak putih setelah selesai berdoa. 4. Satu kartu berlaku untuk satu bulan. 5. Ulangi langkah satu sampai empat pada bulan berikutnya. Pokok doa bisa diganti, ditambah, dikurang atau tetap. 6. Simpan dan kumpulkan kartu doa Anda untuk bahan evaluasi (apakah doa-doa Anda selama ini ada/banyak yang terwujud?)