Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
DISTRIBUSI DALAM EKONOMI ISLAM UNTUK PEMBANGUNAN NEGARA MENURUT BAQIR ASH-SHADR DAN M ABDUL MANNAN Siska Lis Sulistiani Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung, Jl.Ranggagading No.8 Bandung 40116 Email:
[email protected]
ABSTRAK Distribusi merupakan bagian penting dalam perekonomian khususnya dalam pembangunan sebuah negara. Di dalamnya ada aspek kepemilikan, keadilan dan sumber daya yang menjadi aspek penting berjalannya proses ekonomi sebuah negara. Kedua ahli ekonomi Islam M.Abdul Manan dan M Baqir Ash-Shadr berbeda pandangan, dalam memandang keterbatasan sumber daya alam, status kepemilikan pribadi dan kepemilikan negara serta hakikat keadilan dalam distribusi pendapatan. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan historis dengan tehnik studi pustaka terhadap karya para tokoh bersangkutan. Kata Kunci: Distribusi, ekonomi, Islam, sumber daya alam. ABSTRACT Distribution is important part in the economy, especially in the development of a country. In it there aspect of ownership, equity and recources becomes an important aspect of the passage of the economy of a country. Both Islamic economists M.Abdul Mannan and M Baqir Ash-Shadr differing views, in view of limited natural resources, status private property and state ownership, and the nature of justice in the distribution of income. This paper use qualitative method with historical studi approach, and with library research techniques about both of Islamic economists (M. Abdul Mannan and M. Baqir Ash-Shadr) Keywords: Distribution, economic, Islam, Natural resources.
distribusi
1. PENDAHULUAN Distribusi merupakan aspek yang sangat
penting
dalam
negara.Potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia menjadi modal untuk
memakmurkan
bumi
dan
pendapatan,
seperti dalam Firman Allah swt:
perekonomian,
khususnya dalam pembangunan sebuah
kekayaan
...يك دوةل بني ا ألغنياء منمك. “ supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu...”(Qs. Al-Hasyr:7) Islam
sebagai
mengajarkan
keadilan
ini
khususnya dalam hal perputaran harta di
dikarenakan, setiap manusia mempunyai
masyarakat, agar mencapai kesejahteraan
hak yang sama dalam mengakses semua
dan
potensi alam serta segala anugrah Allah
ekonomi. Faham ekonomi konvensional
tersebut. Islam memberikan prinsip dasar
berpendapat bahwa persoalan ekonomi
amanah
dari
Allah
SWT.
Hal
terlepas
dari
kesulitan-kesulitan
133 EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
muncul
karena
kebutuhan
tuntutan
yang
manusia.Manusia
pemenuhan
diperlukan memiliki
oleh
kebutuhan
adalah 1.110,2 triliun, sedangkan sumber penerimaan negara
bukan pajak adalah
385,4 triliun. Lebih kecilnya penerimaan
yang tak terbatas sementara sumber daya
negara
untuk
terbatas
merupakan
dampak
timbul
pemerintah
yang
memenuhi
kebutuhan
ketersediaannya.Akibatnya
dari
sumber
bukan
dari
pajak
kebijakan
menyerahkan
kelangkaan, yang menurut paham ekonomi
pengelolaan sumber daya alam kepada
konvensional kelangkaan itu merupakan
swasta atau asing, terlebih setelah adanya
masalah ekonomi yang harus terpecahkan
undang-undang No.4 Tahun 2004 tentang
(Muhamad, 2003).
Sumber Daya Air serta adanya privatisasi
Dari pandangan para ahli ekonomi
beberapa sektor publik lain yang justru
Islam tersebut, menjadi salah satu cara
akan dengan mudah mengeksploitasi hasil
untuk
alam bumi Indonesia, seperti: Exxon
melihat
sejauhmana
pemikiran-pemikiran kondisi
ekonomi
relevansi
tersebut negara
dengan
Mobil
Oil,
Freeport
dll.
Sehingga
Indonesia.
mengakibatkan pemasukan APBN dari
Indonesia dikenal kaya akan Sumber Daya
sektor SDA migas dan non-migas semakin
Alam (SDA), namun kekayaan tersebut
kecil, padahal Indonesia memiliki banyak
belum sepenuhnya termanfaatkan untuk
potensi
kesejahteraan rakyat.
melimpah(http://www.fiskal.kemenkeu.go.id/
Menurut Kwik Kian Gie, 92% aset SDA
Indonesia
dieksploitasi
asing. Meskipun dalam komitmen bagi
sumber
daya
alam
yang
2010/adoku/2013/general/Advertorial_APBN_ 2014_061213.pdf, diakses, 03 Februari 2014, 10.30 am) .
Terkait pengelolaan SDA M. A.
hasil dalam perjanjian kontrak karya mencapai 70:30 bagi pihak Indonesia.
Mannan
Namun, komponen biaya operasional patut
swasta
diduga kuat belum mendukung efisiensi
individual ini sepanjang individu tersebut
maksimum. Penyebab bangsa kita miskin
tidak
juga dikarenakan penetapan upah yang
(dalam
timpang antara tenaga kerja asing dan
mengeksploitasi pihak lain (Muhammad
tenaga
Abdul Mannan, 2010). Sedangkan, Baqir
kerja
local
(SDA
Indonesia
itu,
menurut
dan
Badan
senantiasa
menjaga
menyalahgunakan
Ash-Sadr
Sejahterakan Bangsa Asing , 2014).
Selain
memperbolehkan kepemilikan
memiliki
hak
kepercayaan itu)
membatasi
dengan
mengenai
kepemilikan swasta tersebut hanya pada
kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan RI
hak
bahwa APBN 2014 yang berasal dari pajak
tertinggi dipegang oleh negara atau ulil
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
pakai
saja,
sehingga
kekuasaan
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
amri, sehingga keadilan tersebut haruslah
distribusi islami dalam dunia pemikiran
merata dan tidak ada ketimpangan.
ekonomi Islam .
Produksi menurut Baqir ash-sadr
Metode penelitian yang digunakan
adalah suatu proses dinamis, mengubah
adalah metode penelitian kualtatif, dengan
dengan pengembangan ilmu pengetahuan
tingkat penelitian ini adalah deskriptif
dan
(Taksonomik) dan eksploratif (Misbah
teknologi.
Sedangkan
distribusi
sebagai bagian dari sistem sosial, yaitu
Zulfa
total hubungan antar sistem sosial yang
menggambarkan
memancar dari kebutuhan orang dan bukan
secara luas tentang sebab hal-hal yang
dari gaya produksi. Maka dari itu, Baqir
mempengaruhi latar belakang tokoh ini
Ash-Shadr percaya untuk mempertahankan
yaitu, M. Abdul Manan dan M Baqir Ash-
satu sistem sosial tunggal (mencakup
Shadr.
distribusi) bermacam-macam alat atau
pendekatan historis (Mohammad Nazir,
format
1998)
produksi.Tetapi
menolak
Elisabet,
1997)
yaitu
sekaligus
Penelitian
(sejarah),
ini
yaitu
menggali
menggunakan
kajian
sejarah
tokoh
yang
pandangan Marxis, bahwa masyarakat
terhadap
terdiri dari potensi yang berlawanan dalam
bersangkutan.Yang dipergunakan dalam
bentuk kelas (M. Zaki Su’aidi, 2012).
penelitian ini adalah studi kepustakaan
Berdasarkan
pendahuluan
(library research) yaitu jenis penelitian
tersebut, tujuan yang ingin dicapai dalam
kualitatif yang data-datanya diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
buku, kitab, majalah, surat kabar, jurnal
menganalisis konsep distribusi menurut
dan
Muhammad Baqir As-Shadr dan M Abdul
relevansi dengan permasalahan yang akan
Mannan; (2) menganalisis persamaan dan
dibahas.
perbedaan
hakikat
studi
pemikiran
ingin
distribusi
menurut
Muhammad Baqir As-Shadr dan M Abdul Mannan; dan (3) menganalisis relevansi
catatan
Untuk
lainnya
yang
memiliki
mempermudah
dalam
pembuatan tulisan ini dan mendapat kesimpulan
yang
tepat,
dalam
hakikat distribusi ini berkontribusi dalam
pengumpulan data penulis menggunakan
pembangunan negara.
metode dokumentasi yaitu mencari data
Urgensi dari penelitian ini yaitu (1)
mengenai hal-hal atau variabel yang
memberikan sumbangan pemikiran dalam
berupa tulisan-tulisan, buku-buku, artikel-
upaya pengembangan konsep distribusi
artikel
kekayaan untuk pembangunan negara dan
penulisan
(2)
mengembangkan
suatu
yang ini.
relevan
dengan
Pada
penelitian
tema ini,
konsep 135
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
pengolahan data hanya ditujukan pada
untuk
menjalankan
distribusi
dengan
analisis data secara deskriptif kualitatif.
kesetaraan dan untuk mengambil industriindustri ekstraktif serta produk bahan-
II. PEMBAHASAN A. Persamaan dan Perbedaan Konsep Distribusi M.Abdul Mannan dan M
bahan mentah, peranan negara dalam masalah
perekonomian
merupakan
wilayah bebas bagi aktivitas pemerintah
Baqir Ash-Shadr 1. Persamaan Hakikat Distribusi M. Baqir As-Shadr dan M.
(Euis Amalia, 2011). Imam selaku ulil ‘amr akan mengambil langkah-langkah ekonomi yang
Abdul Mannan
diperlukan
untuk
memenuhi
Persamaan dari dua tokoh ekonomi
tunjangan sosial dan keseimbangan sosial .
Islam ini (M Abdul Mannan&M Baqir
tunjangan sosial terdiri dari solidaritas
Ash-Shadr) dalam hal pendistribusian
publik yang beroperasi di dalam batas-
pendapatan
terjaminnya
batas kebutuhan asasi dan hak kelompok
kesejahteraan semua elemen masyarakat
dalam hal ini pajak dan menciptakan
dalam sebuah negara, dalam hal keadilan
sektor-sektor publik (Euis Amalia, 2011).
untuk
untuk
mengakses
Menurut M.A. Mannan tidak ada
sarana-sarana
publik.Serta menghilangkan kelas-kelas
konflik antara kebebasan individu dan
kapitalis untuk mencegah segala bentuk
kontrol sosial (negara) bahkan keduanya
penyimpangan
dipandang saling melengkapi. Hubungan
dalam
pengelolaan
individu-
ekonomi negara.
(masyarakat)
negara
itu
Walaupun berbeda dalam cara
dipandang sebagai sesuatu yang secara
pandang dalam kesamaan dalam meraih
harmonis untuk mencapai tujuan-tujuan
kesempatan dalam sektor ekonomi, namun
sistem ekonomi (M.Aslam Haneef, 2010). Adapun dalam alokasi sumber
M Abdul Mannan dan Baqir Ash-Sadr memiliki kesamaan dalam menyandarkan permasalahan distribusi tersebut ke dalam
daya
tidak
kebebasan
dapat
diserahkan
individu
jika
kita
agama, yaitu dengan adanya konsep
membicarakan
Islamic
bersama. Dengan mendukung ‘kontrol’
Manyang
menjadikan
agama
memiliki peran penting, diatas peran pasar,
Menurut Baqir negara akan turut dalam
perekonomian
untuk
menjamin arah produksi sosial yang cepat, EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
kesejahteraan
dan ‘pengawasan’, Mannan menyatakan bahwa keadilan lebih penting daripada
individu dan negara.
campur
masalah
kepada
efesiensi,
terutama
jika
berhubungan
dengan kebutuhan dasar (M.Aslam Haneef, 2010).
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
Selain memandang
itu,
Baqir
Ash-Shadr
kepemilikan
negara
mendominasi
konsep
pemikiran
kondisi tertentu, serta memiliki peran untuk
mewujudkan
terselenggaranya
jaminan sosial bagi semua orang.
ekonominya.Negara, yang diwakili oleh
2. Perbedaan Konsep Distribusi M.
wali al-amr memiliki tanggung jawab yang
Baqir As-Shadr dan M. Abdul
lebih besar untuk menegakan keadilan. Hal
Mannan
ini dapat dicapai melalui berbagai fungsi
M Abdul Mannan mendefinisikan
(M Aslam Hanef, 2010) :
ekonomi Islam sebagai sebuah ilmu sosial
a. Distribusi sumber daya alam kepada
yang
para
individu
didasarkan
pada
kemauan dan kapasitas kerja mereka. b. Implementasi
aturan
agama
dan
hukum terhadap penggunaan sumber c. Menjamin keseimbangan sosial.
adanya
konflik
yang
masalah-masalah
ekonomi bagi suatu masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam, yang tugas utamanya adalah menganalisis faktorfaktor
yang
permintaan
Fungsi negara yang ketiga itu amat penting karena
mempelajari
memengaruhi dan
penawaran
asal-usul sehingga
dimungkinkan untuk mengubah keduanya ke arah distribusi yang lebih adil (M Aslam
mungkin muncul karena adanya perbedaan
Hanef,
kapasitas
kekayaan tergantung pada kepemilikan
yang
bersifat
alamiah
2010).
orang
Oleh karena adanya perbedaan tersebut,
keadilan mutlak mempersyaratkan bahwa
maka pendapatan akan berbeda pula dan
imbalan juga seharusnya berbeda, dan
hal ini dapat mengarah pada terbentuknya
bahwa sebagian orang memiliki lebih
‘kelas ekonomi’. Negara lebih diharapkan
banyak dari yang lain, itu adalah hal yang
untuk
jaminan
wajar saja, asalkan keadilan manusia
living yang
ditegakan dengan prinsio kesempatan yang
seimbang bagi semua orang daripada
sama bagi semua orang. Jadi, seseorang
distribusi pendapatan yang merata. (M
tetap
Aslam Hanef, 2010)
penerimaannya asal ia telah menunaikan
memberikan
terciptanya standard of
Dari hal tersebut, dapat difahami bahwa M Abdul Mannan dan M baqir ashShadr
memiliki
dapat
tidak
seragam.
distribusi
antarindividu (intelektual maupun fisik).
dapat
yang
Menurutnya,
memiliki
Adapun
surplus
semua kewajibannya. Oleh karena itu, ketidakmerataan menurutnya sah-sah saja.
persamaan
dalam
negara
sebagai
perekonomian Islam, inti masalah tidak
pengendali serta pengawas perputaran
terletak pada harga yang ditawarkan oleh
distribusi kekayaan dengan batas dan
pasar, melainkan pada ketidakmerataan
memahami
fungsi
Selain
itu,
dalam
suatu
137 EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
distribusi pendapatan. Menurut Mannan,
dalam hal ini pajak dan menciptakan
masalah distribusi di dalam ekonomi
sektor-sektor public (Euis Amalia, 2011) .
neoklasik muncul karena kegagalannya dalam
menyikapi
isu-isu
Menurut M.A. Mannan tidak ada
yang
konflik antara kebebasan individu dan
berhubungan dengan kepemilikan sumber
kontrol sosial (negara) bahkan keduanya
daya.
dipandang saling melengkapi. Hubungan Mannan melihat dirinya berbeda
individu-
ekonom
karena
dipandang sebagai sesuatu yang secara
basis
harmonis untuk mencapai tujuan-tujuan
fundamental bagi alokasi sumberdaya.
sistem ekonomi (M.Aslam Haneef. , 2011) .
Distribusi
Adapun dalam alokasi sumber daya tidak
dari
menyatakan
Islam
lainnya
distribusi
kekayaan
sebagai
tergantung
pada
(masyarakat)
dapat
(M.Aslam Haneef, 2010) Selain itu, ia
individu jika kita membicarakan masalah
menambahkan
kesejahteraan
pertimbangan
kepada
itu
kepemilikan orang yang tidak seragam
bahwa
diserahkan
negara
kebebasan
bersama.
Dengan
distributif-lah yang harus memengaruhi
mendukung ‘kontrol’ dan ‘pengawasan’,
prioritas produksi barang dan jasa, dan
Mannan menyatakan bahwa keadilan lebih
dengan demikian ia juga menjadi indikator
penting daripada efesiensi, terutama jika
konsumsi.
berhubungan dengan kebutuhan dasar .
Menurut Baqir negara akan turut campur
dalam
perekonomian
Baqir
Ash-Shadr
berpandangan
untuk
bahwa realitas sosial terdapat masyarakat
menjamin arah produksi sosial yang cepat,
yang tidak mampu terlibat dalam proses
untuk
produksi.
menjalankan
distribusi
dengan
Sedangkan
di
sisi
lain,
kesetaraan dan untuk mengambil industri-
kebutuhan dasar mereka
industri ekstraktif serta produk bahan-
terpenuhi.
bahan mentah, peranan negara dalam
ditegakan untuk mengurangi kesenjangan
masalah
merupakan
yang terjadi melalui jaminan social (Baqir
wilayah bebas bagi aktivitas pemerintah
Sadr, 1984) . Dan sebaliknya dengan M.A.
(Euis Amalia, 2011) .Imam selaku ulil ‘amr
Mannan
akan mengambil langkah-langkah ekonomi
ketimpangan
yang
kekayaan awal, namun semua pihak
perekonomian
diperlukan
untuk
memenuhi
tunjangan sosial dan keseimbangan sosial . tunjangan sosial terdiri dari solidaritas
Disinilah
yang
harus tetap
nilai
keadilan
mentoleransi disebabkan
adanya perbedaan
memiliki kesempatan yang sama. Beberapa
pengkritik
ekonomi
publik yang beroperasi di dalam batas-
Islam mengeneralisasi bahwa M. Abdul
batas kebutuhan asasi dan hak kelompok
Mannan
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
menggunakan
methodologic
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
eclictisism dalam corak pemikirannnya
(satisfaction), manusia sendirilah yang
yaitu ia memiliki sikap memilih-milih
menyebabkan
yang baik-baik saja dari segala sumber,
ekonomi”. Timbulnya problem ekonomi
lalu menggabungkannya jadi satu . Karena
ini disebabkan oleh dua alasan, yaitu:
berusaha menyenangkan segala lapisan
ketidakadilan manusia dalam kesalahan
masyarakat
mencerminkan
distribusi sumber daya alam, dan adanya
orientasinya yang bersifat populis (Behdad,
eksploitasi manusia pada alam yang
2009).Hal tersebut terlihat dalam konsep
berlebihan(Farhad Nomani dkk, 2010).
untuk
dasarnya tentang sistem ekonomi Islam, “ berdiri
di atas kakinya
sendiri
dan
B. Keadilan
masyarakat
yang
sehat
problem
Distribusi
dalam
Pembangunan Negara
menggabungkan semua segi yang baik dari sebuah
timbulnya
Secara
dan
umum
dapat
difahami
seimbang”, yang tidak mendefinisikan
bahwa menegakkan keadilan distribusi
lebih lanjut mengenai hal tersebut, lalu
pendapatan, pemanfaatan sumber-sumber
dilanjutkan
ekonomi secara ideal dan fungsional,
dengan
menyebut
sistem
ikutan sebagai ‘demokrasi Islam’ atau
meningkatkan
‘sosialisme Islam’ didasarkan pada prinsip
sumber daya manusia sejalan dengan
abadi tentang keadilan sosial, kesamaan
Islam(Asmuni Mth, 2003).Namun kondisi di
serta
lapangan sangatlah berbeda, pembangunan
persaudaraan
universal
antar
kapasitas
produksi
dan
ekonomi di Indonesia yang dijalankan
manusia. Selain
itu,
Bermula
dari
berdasarkan
mekanisme
pasar
yang
permasalahan ekonomi, M.A. Mannan
menimbulkan permasalahan-permasalahan
berpendapat bahwa ahli ekonomi Islam
di masyarakat, diantaranya kesenjangan
dan modern saling mendukung konsepsi
antara si kaya yang makin kaya dan si
tentang
problem
miskin makin miskin.Kesenjangan ini
kelangkaan
merupakan akibat dari tidak terciptanya
apa
ekonomi,
yang
yang
disebut
meliputi:
sumber daya alam (scarce source) dan
keadilan di masyarakat.
keinginan-keinginan yang tidak terbatas
M A Mannan menyebutkan bahwa
(unlimited wants)( Farhad Nomani dkk,
teori ekonomi modern tentang distribusi
2010).
merupakan suatu teori yang menetapkan Sementara itu, pandangan M. Baqir
harga jasa produksi(M Abdul Mannan,
Ash-Sadr bahwa, “ Tuhan mencukupkan
1993). Untuk itu ia berusaha menemukan
sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan
nilai
dan keinginan manusia secara memuaskan
nilai-nilai etik tentang pemilikan faktor-
jasa dari berbagai faktor produksi dan 139
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
faktor produksi. Kebijakan yang diambil
Untuk
itu
Islam
memberikan
pemerintah Indonesia semisal program
prinsip dasar distribusi kekayaan dan
IDT, KUT, JPS, Raskin, dan BLT yang
pendapatan yaitu:
marak dilakukan, dengan harapan mampu mengangkat
ekonomi
rakyat
dan
membantu rakyat miskin sehingga lebih sejahtera, pada kenyataannya tidak dapat berjalan dengan baik, karena adanya penyimpangan dalam
atau
tataran
memperkuat
aplikasinya
asumsi
bahwa
yang keadilan
mengidentifikasikan pemerintah terkesan tidak serius pada agenda ekonomi yang kepada
kerakyatan)
“ supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu...”(Qs. Al-Hasyr:7) Menurut
ketidakmatangan
distribusi secara utuh tidak tercipta. Ini
berpihak
ون د ي َۢ ي ُوةل ب ي ۡ يني ٱ ۡ َل ۡغ ِن ييا ٓ ِء … ي ۡيك يَل يي ُك ي.. ۡ ُ ِم ٧ ……نمكم
rakyat
terutama
(ekonomi
jika
melihat
pengalaman keberhasilan pembangunan
pada
pasar(Fedrik Statistika
bekerjanya
Benu,2012).
(BPS)
mekanisme
Badan
mengukur
Pusat indeks
kedalaman kemiskinan (IKK) dan indeks keparahan kemiskinan di dalam negri naik 1,75% pada maret 2015 mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), bertambah sebesar
860.000
orang
dibandingkan
dengan kondisi september 2014 sebesar 27,73
juta
orang
(10,96persen)(http://bisniskeuangan.kompas.
ayat
tersebut bermaksud untuk menegaskan bahwa harta benda harus beredar di masyarakat sehingga dapat dinikmati oleh semua anggota masyarakat dengan tetap mengakui hak kepemilikan dan melarang monopoli,
karena
sejak
awal
Islam
menetapkan bahwa harta memiliki fungsi social (M. Quraish Shihab,2012). Akibat
ekonomi negara-negara maju yang selalu merujuk
Quraisy Shihab,
dominasi
falsafah
materialisme dalam literatur ilmu ekonomi kapitalis,
maka
proses
pembangunan
ekonomi pada masa kini juga tidak dapat terlepas
dari
pengaruh
dan
dampak
buruknya. Hal ini dapat dilihat mislanya pola pembangunan lebih menitikberatkan perhatian kepada peningkatan pendapatan perkapita dengan mengabaikan aspekaspek yang lain. Dengan paradigma seperti ini para ekonom berkeyakinan bahwa dalam
pembangunan
ekonomi,
yang
com/read/2015/09/15/190251226/kemiskinan.
penting
adalah pertumbuhan (growth)
maret.2015.lebih.parah.ketmbang.tiga.tahun.la
dengan
lu. diakses jum’at, 26 Agustus 2016, 19.10
pertumbuhan itu terjadi dan apakah itu
wib.
menyebar secara adil atau tidak(Mustafa
mengabaikan
Edwin Nasution dkk,2007). EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
bagaimana
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
Strategi
Islami
seperti kenaikan tingkat harga dalam
agen
aktivitas ekonomi. Agar dapat terpelihara
ekonomi tidak dapat diloloskan kecuali
hak-hak dasar mereka Islam mewajibkan
telah melewati saringan filter. Saringan
kelompok kaya untuk menyediakan 2,5
filter ini terdiri dari dua lapis yaitu
hingga
maslahah syar’iyyah dan mekanisme harga
kekayaannya untuk dibayarkan sebagai
di pasar. Kedua, agen ekonomi perlu
zakat
dinotivasi untuk melakukan pemuasan
pemenuhan kebutuhan masyarakat miskin.
kebutuhan
Dalam Al-Qur’an disebutkan:
diantaranya:
pembangunan seluruh
dengan
keinginan
cara
yang
tidak
20
dan
persen
sedekah
penghasilan
guna
dan
membantu
untuk
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (Qs. 51: 19)
mengurangi konsentrasi kekayaan yang
Kesejahteraan masyarakat dapat
membahayakan lingkungan .ketiga, perlu ada
rektrukturisasi
sosioekonomi
beredar
dalam
dengan
di
tujuan
kalangan
menghapuskan
saja,
terwujud jika
pemerintah benar-benar
konsumsi
pamer,
berperan dalam mencukupi kebutuhan
mereformasi
sistem
masyarakat, baik dasar/primer, sekunder,
keuangan untuk mendukung terwudnya
maupun tersier dan the luxury.Atas dasar
dua tujuan di atas(Mustafa Edwin Nasution
itu pemerintah dilarang untuk berhenti
dkk,2007).Menurut
As-Syatibi(Asy-
pada pemenuhan kebutuhan dan pelayanan
Syatibi,tth), ada lima kebutuhan dasar
primer masyarakat saja, namun harus
(dharuriyat), yaitu pemenuhan kebutuhan
berusaha
agama, akal, kekayaan, jiwa, keturunan.
kebutuhan komplemen lainnya selama
Pada
tidak
hura-hura,
pola
tertentu
bidang
dan
kenyataannya
tidak
semua
untuk
mencukupi
bertentangan
dengan
seluruh
syariah
masyarakat mampu memenuhi kebutuhan
sehingga tercipta kehidupan masyarakat
tersebut di atas, terutama dikalangan
yang
masyarakat miskin.Dalam konteks ini Ibnu
Jalaluddin,1991).
Hazm(Ibnu
Hazm,1988),
mengingatkan
sejahtera(Abul
Khair
Mohd
M Abdul Mannan berpendapat
bahwa kemiskinan selalu tumbuh dalam
mengenai
situasi tingkat konsumsi atau kebutuhan
mempunyai implikasi berjangkauan jauh
lebih tinggi dari pendapatan. Kesenjangan
untuk mengurangi kesenjangan pendapatan
antara si kaya dan si miskin dapat
dan kekayaan dapat di rencanakan dengan
menambah kesulitan saat keadaan orang
melaksanakan tindakan pengaturan wajib
kebijakan operasional
yang
kaya memengaruhi struktur administrasi, cita-rasa dan berbagai pengaruh lain 141 EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
dan sukarelayang secara Islam dibenarkan,
si
yang meliputi(M Abdul Mannan,2010):
mengembalikan kepada si pemilik
1. Pembayaran zakat dan ushur
asli, sesudah mencapai sasaran atau
2. Larangan
riba
atas
pinjaman
konsumtif maupun produktif
akan
hukum
perbendaharaan
terhadap
pemerintah
demi
pendapatan yang diperoleh tanpa suatu
terlaksananya jaminan realisasi tingkat
usaha khusus oleh siapa pun juga) dari
minimum
semua
setelah ditetapkan oleh suatu negara
anggota
masyarakat
atau
negara 4. Pelaksanaan
penghidupan,
segera
Islam sesuai dengan syariat maupun hukum
waris
guna
menjamin pengalihan harta benda antar generasi secara adil 5. Dorongan untuk memberi pinjaman tulus ikhlas bebas dari bunga (Qardul
kenyataan sosioekonomis. 12. Pemungutan pajak tambahan di luar zakat dan ushr oleh suatu negara Islam untuk menjamin pemerataan yang adil.
hasan) 6. Pencegahan kehabisan sumber daya yang kian menipis oleh generasi sekarang yang akan merugikan semua generasi mendatang 7. Dorongan untuk membayar sadaqah kepada orang miskin oleh mereka yang memiliki dana surplus di luar kebutuhan mereka Dorongan pengorganisasian asuransi koperatif 9.
diharapkan
tujuan peminjaman. 11. Tindakan
3. Hak atas sewa ekonomik murni (yaitu
8.
penerima
Dorongan didirikannnya perserikatan kedermawanan untuk menyediakan barang-barang sosial, maupun barangbarang pribadi bagi orang-orang yang layak menerimanya
10. Dorongan untuk meminjamkan modal produktif tanpa mengenakan biaya bagi mereka yang membutuhkannya, EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Mengenai pelaksanaan zakat, Sadr memandang hal ini merupakan tugas sebuah negara. Selain itu, beliau juga mendiskusikan khums, pajak, fai dan anfal, yang dapat dikumpulkan dan dibelanjakan untuk
mengurangi
menciptakan
kemiskinan
keseimbangan
dan
social(Euis
Amalia,2007). Baqir Ash-Shadr fokus pada
kaum
miskin.
Target
Sadr
adalah
terciptanya keseimbangan sosial tidak mengarah pada keseimbangan standar hidup antara si miskin dan si kaya (Euis Amalia,2007).
Hal tersebut, selaras dengan konsep zakat, yang oleh Mannan dipandang sebagai poros keuangan negara Islam.Ia merupakan sumber utama penerimaan, namun tidak dipandang sebagai salah satu
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
rukun Islam. Zakat merupakan sebuah
pedesaan dan lapangan pekerjaan(Mustafa
elemen dalam sosialisme Islam yang
Edwin Nasution dkk,2007).
digagasnya.Oleh
karena,
beban
zakat
Penguasaan
pengolahan
lahan
bersifat tetap (dalam arti riil) dan para
publik oleh pihak swasta diarahkan untuk
penerimanya juga sudah ditentukan, maka
tidak
pemungutan
pihak.Misalnya,
berlebih
dapat
saja
merusak
kepentingan tidak
banyak
dibenarkan
diterapkan(M Abdul Mannan,2010).Prinsip
pemerintah
utama dalam konsep ‘distribusi’ menurut
penggalian
lahan
yang
banyak
pandangan Islam ialah peningkatan dan
mengandung
barang
tambang
kepada
pembagian bagi hasil kekayaan agar
sektor swasta, jika aktivitas tersebut
sirkulasi kekayaan dapat ditingkatkan,
kemudian menimbulkan ekses negatif
sehingga kekayaan yang ada
dapat
seperti kesenjangan atau terkonsentrasinya
melimpah dengan merata dan tidak hanya
kekuatan kapital kepada kelompok atau
beredar
pihak
diantara
golongan
tertentu
memberikan
swasta
hak
usaha
tertentu(Mustafa
saja(Afzalurrahman,1995).
Nasution
C. Kepemilikan Sumber Daya Alam
kepentingan maslahat tertentu (seperti
untuk Pembangunan Negara Dalam pengelolaan sumber daya alam yang tersedia, pemerintah (negara) harus mampu mendistribusikan secara baik atas pemanfaatan tanah/lahan dan industri (sumber daya alam). Artinya kesempatan tidak hanya diberikan kepada sekelompok orang untuk menjalankan proses produksi. Kebijakan distribusi menganut kesamaan dalam kesempatan kerja, pemanfaatan lahan-lahan yang menjadi sektor publik, pembelaan kepentingan ekonomi untuk kelompok miskin, menjaga keseimbangan sosial dan investasi yang adil dan merata berdasarkan equity dan keseimbangan antar geografis, area, sektor perkotaan dan
dkk,2007).
Kalaupun
Edwin
karena
penguasaan teknologi misalnya), sehingga lahan tersebut tidak dapat digarap oleh sektor publik, maka kebijakan pemerintah harus menetapkan tarif zakat sebesar 20% per tahun untuk kategori ini, tidak sebesar 2,5%. Tarif 2,5% hanya di charge kepada publik yang memanfaatkan lahan tambang tersebut,
secara
penguasaan
kolektif
hak
(tidak
usaha
ada pada
orang/kelompok tertentu) (Mustafa Edwin Nasution dkk,2007).
Adapun hukum
di
penguasaan
Indonesia, dan
payung
pemanfaatan
kekayaan alam di Indonesia sudah diatur dengan sangat sempurna dalam bingkai UUD
pasal
33
ayat
(3)
yang
menyatakan,”bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai 143
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya Yang
kemakmuran
kemudian
di
4) Sumber daya lain, yakni melalui
rakyat”.
tuangkan
kerja atau tenaga kerja orang,
dalam
seperti
penangkapan
rumusan pasal 2 UU No.5 Tahuun 1960
penebangan
tentang
sebagainya.
peraturan
dasar
pokok-
pokokagraria (UUPA). Berdasarkan hal tersebut,
pemikiran
Baqir
c.
kayu,
burung, dan
Kepemilikan swasta hanyalah terbatas
ash-Shadr
pada hak pakai, prioritas penggunaan
padasatu sisi punya banyak kesamaan
dan hak untuk mencegah orang lain
dengan isi UUD 1945 pasal 33 ayat (3)
memakai barang yang sedang dimiliki
yang berlaku di Indonesia, yakni berkaitan
oleh orang lain.
dengan konsep kepemilikan (Muhammad
kepemilikan
pemikiran Baqir
konsep
Ash-Shadr,
Aslam Haneef,1998):
Kepemilikan oleh negara adalah jenis kepemilikan
yang
paling
sering,
meskipun hak pakai dapat diperoleh dari negara b.
Kepemilikan swasta hanya diizinkan di dalam sejumlah kecil keadaan: 1) Tanah yang digarap di wilayah penduduk yang menerima Islam secara sukarela (melalui dakwah); 2) Jika
ditetapkan
di
dalam
tersembunyi
yang
perjanjian; 3) Mineral memerlukan
usaha
mendapatkannya,dan
untuk hanya
sejauh mineral yang digali saja serta di seluas area pertambangan saja;
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
apa yang mereka perlukan’.
ada
beberapa hal yang penting diantaranya(M.
a.
Untuk mineral dan air, individu diperkenankan untuk ‘menggunakan
Baqir Ash-Shadr,1998) .
Dalam
d.
Tapi di sisi lain, Baqir Ash-Shadr berpendapat pemerintah
bahwa sebagai
bukan
berarti
pemilik
absolut
terhadap sumber daya mineral yang ada, bisa saja oleh pemerintah mineral-mineral tersebut diberikan kesempatan kepada individu untuk dimanfaatkan sebatas yang mereka butuhkan untuk kelangsungan hidupnya(Muhammad
Baqir
Ash-
Shadr,1998). Karena,jika memberikan hak
kepemilikan
individu
untuk
mengeksploitasi sumber daya alam, akan berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat, baik dilihat dari sisi hukum, sosial, politik maupun ekonomi. Berbeda dengan pandangan M Abdul
Mannan
yang
memandang
kepemilikan resmi swasta tetapi legitimasi kepemilikan
itu
tergantung
pada
kewajiban-kewajiban moral, agama dan
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
kemasyarakatan
yang
meningkatkan pendapatan negara dengan
terjadi
mengundang pemodal untuk melakukan
eksploitasi ataupun pencabutan atas hak
inevestasi pada sektor pertambangan. Oleh
pihak lain(M Abdul Mannan,2010).
sebab
bersangkutan,
individu sepanjang
tidak
Dari isi UUD 1945 pasal 33 terlihat bahwa larangan pribadi untuk memiliki kekayaan alam tersebut karena sifatnya untuk kebutuhan umum, oleh karena itu harus
dikelola
oleh
negara.
Dengan
demikian, diharapkan akan dapat dihindari terjadinya praktek monopoli, perselisihan, dan persengketaan di antara orang-orang yang
ingin
mendapatkannya.
Dengan
dikuasai sumber daya tersebut oleh negara diharapkanakan dapat dimanfaatkan bagi kemakmuran
rakyat(Muhammad
Baqir
Ash-Shadr,1998). M Baqir Ash-Shadr berpandangan bahwa negara boleh menjalankan dan meregulasi
kegiatan
ekonomi,
tidak
terkecuali’, seperti membeli pengelolaan sumber daya alam(M aslam haneef1998) . Namun, permasalahannya adalah ketika pemerintah diberikan wewenang sepenuhnya
untuk
mengeksploitasinya
dengan berdasarkan UUD 1945 tersebut lalu oleh pemerintah diberikan kepada pihak asing untuk mengeksploitasinya diperkuat dengan
oleh
peraturan
ditetapkannya
pemerintah
Undang-undang
pokok pertambangan tahun 1967 (UU No.11 tahun 1967 tentang pertambangan) Undang-undang
ini
disahkan
untuk
itu,
undang-undang
ini
selain
bernuansa sentralistik, juga syarat dengan orientasi ekonomi dan capital (economic and
capital
orientied)(
I
Nyoman
Nurjaya,2010). Karena itu, dengan di keluarkannya
undang-undang
tersebut,
maka perusahaan berskala internasional berbondong-bondong
datang
untuk
mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia terutama pertambangan minyak sebagai sejarah
awal
masuknya
investasi
asing(Achmad Ya’kub,2010). Dengan
semangat
sentralistik
tersebut, ditandai dengan UD 1945 dan diperkuat pertambangan,
undang-undang maka
membuat
pokok rakyat
semakin terbatas untuk mengakses sumber daya mineral dan tidak memiliki kekuatan hukum untuk mempertahankan sumber daya mineral yang dieksploitasi oleh pemerintah. Di samping itu, masyarakat terutama yang diam di wilayah yang akan dilakukan kegiatan pertambangan tidak pernah dieri informasi dan dimintakan persetujuan bagi rencana pemberian izin pertambangan.
Penguasaan rakyat atas
kekayaan alam yang mereka miliki acap kali tidak diakui dan dianggap tidak sah karema mereka tidak mampu menunjukan alat bukti yang sah menurut hukum positif yang berlaku.
Walaupun diberikan izin 145
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
untuk mengeksploitasinya, hanya sebatas
memenuhi
pengelolaan
kecil
manusia secara memuaskan (satisfaction),
(pertambangan rakyat). Akibatnya yang
manusia sendirilah yang menyebabkan
terjadi pihak ketiga seperti perusahaan
timbulnya problem ekonomi”. Timbulnya
pengeksploitasi kekayaan alam Indonesia
problem ekonomi ini disebabkan oleh dua
dapat
penguasaan
alasan, yaitu: ketidakadilan manusia dalam
masyarakat adat(I Nyoman Nurjaya,2010)
kesalahan distribusi sumber daya alam,
. Seharusnya pemerintah, ketika tidak
dan adanya eksploitasi manusia pada alam
mampu menjalankan fungsi kontrol dalam
yang berlebihan(Farhad Nomani dkk).
tambang
mengambil
skala
alih
pengelolaan sumber daya alam karena keterbatasn personel dan anggran, maka memberikan kesempatan kepada rakyat untuk meningkatkan pertisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut. Yaitu dengan mengakui hak masyarakat adat untuk mengontrol dan mengelola sumber daya alam. Upaya ini sejalan dengan
tujuan
mewujudkan
good
govermance dalam pengelolaan sumber daya alam, di mana perlu reposisi atas peran-peran
pemerintah
dari
penyelenggara menjadi fasilitator termasuk fasilitas bagi pengembangan partisipasi rakyat(Harijadi Kartodiharjo dkk,2010). M.A. Mannan berpendapat bahwa ahli ekonomi Islam dan modern saling mendukung konsepsi tentang apa yang disebut problem ekonomi, yang meliputi: kelangkaan sumber daya alam (scarce source) dan keinginan-keinginan yang tidak terbatas (unlimited wants)( Farhad Nomani dkk). Hal ini sejalan dengan
pandangan M. Baqir Ash-Sadr bahwa, “ Tuhan mencukupkan sumberdaya untuk EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
kebutuhan
Dari
dan
pandangan
keinginan
para
ulama
tersebut, dihubungkan secara real pada kondisi negara ini. Indonesia dikenal kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), namun kekayaan
tersebut
belum
sepenuhnya
termanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini terbukti dengan masih adanya 40 juta orang miskin di Indonesia dan sedikitnya 10,93 juta pengangguran masih meratapi nasibnya. Sebenarnya, kekayaan SDA
Indonesia
perbaikan
mampu
kesejahteraan
menunjang dan
mutu
SDA.Tapi bumi, air, dan kekayaan di dalamnya yang dikuasai oleh negara belum dimanfaatkan
secara
optimal
kemakmuran
rakyat
yang
besarnya.Meningkatnya
untuk sebesar-
pengangguran
juga dipengaruhi oleh banyaknya anak putus sekolah.Seperti yang tertera dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) 2012 (http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat= 1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=28¬ab= 1, diakses 12 Februari 2014, 01.21pm )bahwa
jumlah lulusan SD hanya 33, 16 persen
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
dari total populasi. Data yang sama
Maka untuk mencegah terjadinya
menyebutkan lulusan SLTA ke atas hanya
praktik-praktik
mencapai 19,55 persen. Di sisi lain, pihak
pengelolaan sumber daya mineral yang
pemerintah selalu mengeluhkan kurangnya
bercorak eksploitatis, sentralistik, sektoral
sumber dana untuk dialokasikan bagi
dan
kesejahteraan rakyat. Selama bertahun-
mewujudkan
tahun pemerintah bahkan berlangganan
hidup
utang
goverment),
luar
negeri.Alih-alih
untuk
pemanfaatan
represif,
serta
dalam
pengelolaan
yang baik
(good
maka
dan
rangka
lingkungan environment
pemerintah
perlu
mensejahterakan rakyatnya. Sementara itu
membentuk undang-undang pengelolaan
pajak, devisa, perdagangan luar negeri,
sumber daya alam yang berkeadilan dan
remitan TKI, serta laba BUMN selalu tak
berkelanjutan
mencukupi
dalam
rakyat secara keseluruhan sesuai dengan
sekurangnya empat dekade terakhir (SDA
amanat UUD 1945 pasal 34(I Nyoman
Indonesia sejahterakan bangsa asing, seminar
Nurjaya,2010). Disamping itu, peran serta
yang
masyarakat menjadi sangat penting dalam
belanja
bertajuk
APBN
Nasionalisasi
Kesejahteraan
Bangsa
di
Aset
demi
Jakarta.Lihat:
http://www.pelita.or.id/baca.php?id=30841, Edisi Selasa, 11 Februari 2014 , diakses, 12 februari, 2014, 12.16 am).
Dengan
demikian,
pembangunan membuat
tersebut
kebijakan
atas
nama
pemerintah dengan
terus
mengeksploitasi kekayaan alam sehingga mencapai
pertumbuhan
ekonomi
(economic growth development) yang lebih baik dan berkeadilan. Namun, fakta yang terjadi sebaliknya, di mana efek yang ditimbulkan kekayaan
dari alam
praktik yang
eksploitasi
tidak
terbatas
tersebut, akan berakibat pada kerusakan dan degradasi terhadap sumber daya alam, akibat
dari
keserakahan
dari
manusia(Muhammad Baqir Ash-Shadr,2010).
pengelolaan setidaknya
demi
sumber dalam
mensejahterakan
daya hal
mineral,
pengawasan
mekanisme kerja institusi, mejaga kualitas kebijakan yang dibuat, dan menjaga profesionalitas dan integritas aparatur pemerintah.Hal ini sesuai dengan hak dasar masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu hak masyarakat untuk mengakses informasi (public right to access to information), hak masyarakat untuk
berpartisipasi
(public
right
to
participate), dan hak masyarakat untuk mendapatkan keadilan (public right to justice).Selaras dengan pandangan Harijadi Kartodiharjo,
bahwa
dalam
konteks
pengelolaan sumber daya mineral alam ketiga hak dasar masyarakat tersebut mutlak harus diterapkan.Dengan demikian, distribusi sumber daya mineral yang 147
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Siska Lis Sulistiani, Distribusi Dalam Ekonomi Islam Untuk Pembangunan Negara Menurut Baqir Ash-Shadr ...........
berkeadilan
dapat
terwujud
dengan
baik(Harijadi Kartodiharjo, dkk,2010).
upaya eksploitasi sumberdaya alam dan mengembalikan
pemberdayaan
SDA
kepada usaha lokal, dan mendorong usaha III.
kecil dan menengah dalam pemberdayaan
SIMPULAN Adapun dari pola distribusi islami
dalam konteks kekinian dari beberapa teori di atas,dapat disimpulkan, bahwa hal yang seharusnya
mulai
digiatkan
yaitu
peningkatan pemberdayaan lembaga zakat dan wakaf dari aspek menejemen dan aspek peningkatan kesadaran masyarakat, mengembalikan sumber daya alam yang menjadi sarana publik masyarakat dengan tanpa privatisasi dan disertai kontrol pemerintah, memperkuat peran kontrol pemerintah
dalam
mengatur
aspek
ekonomi pasar, serta meningkatkan usaha kecil dan menengah, menghentikan segala
Sumberdaya alam di Indonesia. Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti
mengusulkan
rekomendasi sebagai berikut: hendaklah para pelaku ekonomi, pemerintah dan masyarakat luas melaksanakan konsep distribusi yang sesuai syariat, karena penyalahgunaan
Afzalurrahman. (1995).Doktrin ekonomi Islam. Jakarta: Dana Bakti Wakaf. Amalia, Euis.(2005). Sejarah Pemikiran
konsep
mengakibatkan
dampak
perekonomian
global.
menghimbau
semua
distribusi negatif
Selanjutnya,
akademisi
menjadikan
konsep
distribusi
Muhammad
Baqir.(1973).
Iqtisaduna, Cet.IV . Beirut: Dar AlFikr. Haneef,
Aslam.
(2010).Pemikiran
hingga
Jakarta: PT.Rajawali Press.
asy-Syariah, Jilid 2 .Kairo: Musthafa Muhammad.
Kontemporer.
Beirut: Dar al-Kutub al’ilmiyyat. James
P.
(1997).
Metode
Etnografi.
Jogjakarta: Tiara Wacana.
Mth.
Pembangunana
Islam
Hazm, Ibnu.(1988). al-Muhalla, Jilid VII.
Asy-Syatibi. T.th.al-Muwafaqat fi Ushul
Asmuni
yang
perekonomian di Indonesia.
Ekonomi
Pustaka Asatruss.
serta
berkeadilan sebagai asas dalam mekanisme
Ekonomi Islam dari Masa Klasik Kontemporer.Jakarta:
pada
pelaku dan pemerhatu ekonomi agar
Ash-Shadr,
DAFTAR PUSTAKA
beberapa
(2003).Konsep Ekonomi
Jurnal Al-Mawardi.
Islam.
Jalaluddin, Abul Khair Mohd. (1991). The Role of Goverment in an Islamic Economy. Noordeen.
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399
Kuala
Lumpur:
A.S.
Amwaluna, Vol. 1 No. 1 (Januari, 2017), Hal 133-149
Muhamad. (2003). Metodologi Penelitian Pemikiran
Ekonomi
Islam.
Muhammad
pemangunan. Vol8, No1, juni 2007. Fedrik Benu, “Ekonomi Kerakyatan dan
Yogyakarta: Penerbit Ekonesia. Mannan,
otonomi daerah. Jurnal Ekonomi
Abdul.(1993).
Pemberdayaan
Theory
and
Suatu Kajian Konseptual”, dalam
Practice. Yogyakarta: Dana Bhakti
www.ekonomirakyat.org/edisi5/artik
Prima Yasa.
el5.
Islamic
Economic:
Nasution, Mustafa Edwin dkk. (2007).
SDA
Ekonomi
Indonesia
Rakyat:
Sejahterakan
Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam.
BangsaAsing.http://www.pelita.or.id/
Jakarta: Kencana Prenada Media
baca.php?id=30841, Edisi Selasa, 11
Group.
Februari 2014 , diakses, 12 februari,
Nazir,
Mohammad.
Penelitian.
(1988).
Metode
Jakarta:
Ghalia
Indonesia. Nomani,Farhad
http://www.fiskal.kemenkeu.go.id/2010/ad oku/2013/general/Advertorial_APB
dkk.
Economic
2014, 12.16 am.
(1995).
Islamic
Systems. Kualalumpur:
Business International Press.
N_2014_061213.pdf,
diakses,
03
Februari 2014, 10.30 am. http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?ka
Raksohadiprodjo, Sukanto dan Pradono.
t=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=
(1998). Ekonomi Sumberdaya Alam
28¬ab=1, diakses 12 Februari
Dan Energi. Yogyakarta: BPFE.
2014, 01.21pm
Su’aidi,
M.
Zaki.(2012).
M.Umer Depan
Pemikiran
Chapra
tentang
Masa
2011/potensi-zakat-indonesia-tahun-
Ekonomi
Islam,
Jurnal
2011-mencapai-rp.-217-
Ishraqi, Vol.10 No.2 Desember. Sadr, Baqir.(1984). Manusia Masa Kini dan
Problem
Sosial.
Bandung:
Pustaka Salman ITB.
triliun.htmldiakses 10 juli 2014, 15.00 pm. Http://forumzakat.org/jaja-jaelani-potensizakat-indonesia-mencapai-rp-217-
Shihab, M. Quraish . (2002). Tafsir alMishbah,
http://hidayatullah.com/read/18116/21/07/
vol.14.Jakarta:
Lentera
Hati.
triliun/ diakses jumat, 26 Agustus 2016, 19.19 wib. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/20
Putra, Sofyan Eko. (2007).Optimalisasi
15/09/15/190251226/kemiskinan.ma
ZIS dan penghapusan pajak, sebagai
ret.2015.lebih.parah.ketmbang.tiga.ta
upaya
hun.lalu. diakses jum’at, 26 Agustus
peningkatan
kemandirian
ekonomi masyarakat miskin di era
2016, 19.10 wib. 149
EISSN: 2540-8402 | ISSN: 2540-8399