DIREKTORAT JENDRAL PP & PL DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM ICWRMIP SUB KOMPONEN 2.3 DI KABUPATEN BEKASI, KABUPATEN KARAWANG, KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013
KERANGKA ACUAN SURVEY BAGIAN A KERANGKA ACUAN BASELINE SURVEY PROGRAM ICWRMIP SUB KOMPONEN 2.3 DI KAB BEKASI, KAB KARAWANG, KAB BANDUNG TAHUN 2013
BAGIAN B KERANGKA ACUAN ENDLINE SURVEY PROGRAM ICWRMIP SUB KOMPONEN 2.3 DI KAB BEKASI, KAB KARAWANG, KAB BANDUNG TAHUN 2013
PT INFRATAMA YAKTI JV PT SURYA ABADI KONSULTAN KANTOR CCT ICWRMIP SUB KOMPONEN 2.3, DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN, DITJEN PP & PL GEDUNG C, LANTAI-3, TELEPON 021-42876866 JL PERCETAKAN NEGARA 29. JAKARTA PUSAT
LAMPIRAN A BAGIAN A KERANGKA ACUAN BASELINE SURVEY PROGRAM ICWRMIP SUB-KOMPONEN 2.3 DI KAB BEKASI, KAB KARAWANG, KAB BANDUNG TAHUN 2013 1. 1.1
PENDAHULUAN Gambaran Umum Program ICWRMIP Sungai Citarum dan Saluran Tarum Barat (STB) memiliki daerah aliran sungai (DAS) seluas 13.000 km2, merupakan urat nadi kehidupan sekitar 40 juta jiwa yang tinggal di DAS Citarum (Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta). Secara umum masyarakat yang tinggal di DAS Citarum dan STB memperoleh persediaan sumber air dan fasilitasi 2ystem2s cukup. Akan tetapi kualitasnya sangat rendah, baik secara fisik, bakteriologi dan kimia. Hal ini disebabkan pencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga dan 2ystem2s. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang pesat selain dapat meningkatkan pendapatan per-kapita masyrakat, menyebabkan kualitas air sungai Citarum dan STB semakin buruk. Hal ini disebabkan perilaku masyarakat yang membuang sampah dan kebiasaan buang air besar di sungai, serta perilaku 2ystem 2ystem2s yang lansung membuang limbahnya ke sungai tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu. Salah satu cara untuk pencegahan dan pengelolaan kualitas air sungai yang terintegrasi dan berkesinambungan adalah melalui Program Terpadu Pengelolaan Investasi Sumber Daya Air Sungai Citarum (Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program/ICWRMIP). ICWRMIP merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah dan pemerintah daerah dengan dukungan Asian Development Bank (ADB) dan masyarakat. Melalui program ini, dapat meningkatkan derajat kesehatan terutama menurunkan angka penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan, yang dilakukan melalui meningkatkan perilaku hygienis, penyediaan air minum dan sanitasi. Sehingga akan memberikan dampak tercipta sungai yang bersih, sehat, produktif serta membawa manfaat berkesinambungan bagi seluruh masyarakat di DAS Citarum. ICWRMIP terdiri darii berbagai kegiatan , dan salah satu kegiatan adalah ICWRMIP Sub Komponen 2.3. yaitu Support Community and CSO Driven Initiatives for Improved Water Supply and Sanitation, yang ditangani Kementerian Kesehatan sebagai implementing agency. ICWRMIP menitikberatkan pada pendekatan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat (demand responsive approach) berupa penyediaan sarana air minum, sanitasi, pengelolaan sampah dan peningkatan perilaku higienis. Program ini akan menjadi investasi lingkungan yang mengacu kepada perubahan perilaku masyarakat sehingga perubahan perilaku tersebut akan memberikan dampak kepada lingkungan sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan peningkatan kesehatan masyarakat sebagai tujuan utamanya.
1.2
Tujuan Program ICWRMIP Sub-Komponen 2.3 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi jumlah penderita penyakit yang diakibatkan oleh air dan sanitasi yang buruk pada masyarakat sepanjang bantaran Saluran Tarum Barat (STB) melalui peningkatan ketersediaan air bersih, sanitasi dan peningkatan perilaku pola hidup bersih dan sehat, pencegahan pencemaran di sungai berbasis masyarakat.
1.3
Pelaksanaan Program ICWRMIP Sub-Komponen 2.3 Tahun 2010-2012 dan Baseline Data Tahun 2011. ICWRMIP Sub Koponen 2.3 telah dilaksanakan pada tahun 2010-2012 meliputi di 15 desa di Kabupaten Krawang (5 desa), Kabupaten Bekasi (5 desa) dan Kota Bekasi (5 desa).
2
Sebagai dasar untuk menyusun strategi pelaksanaan peningkatan perilaku hygienis, penyediaan air dan sanitasi melalui pendekatan secara partisipatif, telah dilaksanakan baseline suevey di desa-desa lokasi Program CWRMIP Sub Komponen 2.3 serta desa kontrol di Kabupaten Krawang, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi. 1.4
Rencana Pelaksanaan Program ICWRMIP Sub-Komponen 2.3 dan Baseline Studi Tahun 2013-2014 Pada tahun 2013-2014, Program ICWRMIP Sub Komponen 2.3 dilaksanakan di 10 desa, di Kabupaten Krawang (4 desa), Kabupaten Bekasi (4 desa) dan Kabupaten Bandung (2 desa). Sehubungan hal ini, sebagai dasar untuk menyusun strategi pelaksanaan kegiatan peningkatan perilaku hygienis, penyediaan air minum dan sanitasi yang dilaksanakan melalui pendekatan secara partisipatif, perlu dilaksanakan studi baseline di desa-desa lokasi Progrm CWRMIP Sub Komponen 2.3 dan desa kontrol.
2.
TUJUAN BASELINE SURVEY
2.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui data tentang pola hidup bersih dan sehat, sanitasi, kualitas hidup dan peran institusi pada kondisi awal di daerah studi. 2.2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui tentang: o Pengetahuan, sikap dan perilaku, dan kualitas hidup, serta kondisi lingkungan rumah tangga. o Pengetahuan, sikap dan perilaku, dan kualitas hidup, serta kondisi lingkungan di sekolah. o Peran institusi dalam pelaksanaan program icwrmip sub-komponen 2.3 b. Sebagai landasan menyusun strategi pelaksanaan Program ICWRMIP Sub-Komponen 2.3 3.
STRATEGI FORMULASI DESAIN DATA BASELINE. Studi akan mengumpulkan dan menganalisis data baseline, meliputi sebagai berikut: 3.1. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku, dan Kondisi Lingkungan di Rumah Tangga dan di Sekolah 3.1.1 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku, dan Kondisi Lingkungan di Rumah Tangga: a. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku. 1) Status kesehatan. Apakah pernah sakit diare, typhus, cacingan, demam berdarah dengue, penyakit mata, penyakit kaki gajah dan penyakit kulit. Dan bagaimana tingkat pengetahuan tentang gejala masing-masing penyakit tersebut. Apakah penyebab penyebab penyakit diare? Apakah penyakit diare dapat menular? Bagaimana cara pencegahan penyakit diare? Bagaimana cara pengobatan penyakit diare? 2) Kebiasaan buang air besar (BAB). Di mana kebiasaan BAB? Di mana kebiasaan membuang tinja bayi? Bagaimana cara menceboki bayi dan balita sesudah BAB? 3) Kebiasaan penggunaan air pada musim kemarau dan musim hujan. Dari mana sumber air untuk keperluan minum dan masak? Dari mana sumber air untuk mandi? Dari mana sumber air untuk keperluan mencuci? Siapa yang biasa mengambil air? Berapa jarak sumber air dari rumah?
3
4) Kebiasaan pengelolaan makanan. Di mana kebiasaan menyimpan makanan? Bagaimana kebiasaan mencuci peralatan makanan? 5) Kebiasaan mencuci tangan. Biasanya kapan mencuci tangan? Bagaimana cara mencuci tangan? Bagaimana kegunaan mencuci tangan pakai air dan sabun? Apakah ibu dan anggota keuarga lain menharuskan anak mencuci tangan dengan air dan sabun? Siapa kira-kira anggota keluarga yang tidak mencuci tangan dengan air dan sabun? Dari mana memperoleh pengetahuan tentang cuci tangan pakai air dan sabun? 6) Pencegahan lalat. Bagaimana cara pencegahan lalat? Apakah manfaat mencegah lalat? 7) Kebiasaan membuang sampah. Apa saja sampah yang ada? Apakah di rumah banyak sampah? Mengapa di rumah banyak sampah? Dimana biasanya membuang sampah? Apakah ada sampah yang masih dapat digunakan? Kalau ya, sampah yang masih dapat digunakan untuk apa? b. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Yang Mempunyai Balita (Umur 0-48 bulan): 8) Penyakit diare. Apakah balita pernah sakit diare dalam waktu 3 bulan terakhir? Apa yang menyebabkan penyakit diare? Apa yang dilakukan untuk mengatasi penyakit diare? Apakah pernah ke tempat petugas kesehatan untuk minta pertolongan mengobati balita yang sakit diare? 9) Penyakit cacingan. Apakah balita pernah menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda penyakit cacingan? Apakah pernah melihat adanya cacing dalam tinja balita? Bagaimana kebiasaan balita memakai alas kaki/sepatu/sandal? 10) Dimana kebiasaan balita buang air besar? Dimana kebiasaan membuang tinja bayi? 11) Observasi lingkungan oleh pewancara. Apakah melihat tinja bayi di dalam rumah dan atau di luar rumah? Kalau ya, dimana tinja berada? c. Observasi Kondisi Lingkungan di Rumah Tangga. 12) Kondisi fisik rumah. Bagaimana kepemilikan rumah? Bagaimana jenis rumah? Bagaimana jenis lantai? Bagaimana jenis ventilasi? Apakah ada halaman rumah? 13) Penyediaan air minum/air bersih. Bagaimana jenis sarana air minum/air bersih? Apakah tersedia tempat penyimpanan air? Apa saja jenis tempat penyimpanan air? Bagaimana kebersihan sarana air minum/air bersih? Apakah ada pengolahan air minum/air bersih? Bagaiamana kualitas air minum/air bersih? 14) Pengolahan makanan. Bagaimana pengolahan makanan? Bagaimana penyimpanan makanan? Bagaimana keberadaan lalat di dapur? Bagaimana penyediaan tempat/peralatan untuk cuci tangan? 15) Jamban. Bagaimana kepemilikan jamban? Bagaimana jenis jamban? Bagaimana keadaan lobang jamban? Bagaimana kebersihan jamban? Bagaimana keberadaan sarana tempat untuk cuci tangan di jamban? 16) Sarana air limbah. Kemana membuang air limbah? Bagaimana kebersihan saluran air limbah? 17) Sampah. Apakah di rumah banyak sampah? Bagaimana pengelolaan sampah di rumah? 3.1.2 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku, serta Observasi Kondisi Lingkungan di Sekolah. a. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Siswa Sekolah.
4
1) Kebiasaan minum air. Sebelum air diminum, apakah ada perlakuan terhadap air yang akan diminum? Mengapa air yang berasal dari sumber air langsung diminum? 2) Kebiasaan cuci tangan. Kapan terakhir kali anak mencuci tangan? Bagaimana cara mencuci tangan? Siapa yang paling sering menganjurkan agar cuci tangan? Mengapa harus cuci tangan? Observasi oleh pewancara: Bagaimana keadaan kebersihan kuku anak? 3) Kebiasaan mandi dan gosok gigi. Dimana biasanya madi? Berapa kali anak gosok gigi dalam waktu sehari? Dengan air dari sumber apa biasanya gosok gigi? 4) Penyakit diare. Kapan terakhir kali anak sakit diare? Apa yang menyebabkan penyakit diare? 5) Penyakit cacingan. Apakah pernah sakit cacingan? Apakah pada waktu BAB pernah melihat adanya cacing dalam tinja? Bagaimana cara mencegah penyakit cacingan? 6) Kebiasaan membuang sampah. Apa saja yang termasuk sampah? Apakah di sekolah banyak sampah? Mengapa di sekolah banyak sampah? Dimana biasanya membuang sampah di sekolah? Apakah ada sampah yang masih dapat digunakan? Kalau ya, sampah yang masih dapat digunakan untuk apa? 7) Kebiasaan menggunakan jmban sekolah? Apakah puas dengan penyediaan jamban sekolah pada saat ini? Apa pengalaman anak dalam penggunaan jamban sekolah? 8) Kebiasaan menggunakan sarana air minum. Bagaimana kebiasaan menggunakan sarana air minum di sekolah? Apakah puas dengan persediaan air minum di sekolah? Apa sebaiknya air minum dimasak dulu sebelum dimnum? 9) Bagaimana kebiasaan cuci tangan di sekolah. 10) Kebiasaan mengelola limbah air. Bagaimana membuang air limbah? Bagaimana cara melakukan kebersihan saluran pembuangan air limbah? 11) Pembelajaran perilaku hygienis di sekolah. Apakah ada pembelajaran perilaku hygienis di sekolah? Bagaimana cara pembelajaran perilaku hygienis di sekolah? Bagaimana cara pembelajaran perilaku hygienis di sekolah? b. 12) 13) 14)
Observasi Kondisi Lingkungan di Sekolah Ketersediaan air di sekolah. Apa jenis sumber air yang ada di sekolah? Jamban sekolah. Apa jenis jamban yang ada di sekolah? Tempat Cuci Tangan. Apakah di sekolah tersedia tempat cuci tangan? Kalau ya, apa jenis tempat cuci tangan yang ada di sekolah? Apakah tempat cuci tangan tersebut digunakan? Bagaimana cara melakukan cuci tangan? 15) Tempat sampah. Apakan di sekolah tersedia tempat sampah? Bagaimana kondisi kebersihan tempat sampah? Apakah di lingkungan sekolah banyak sampah? 16) Kondisi kebersihan di dalam dan di luar gedung sekolah.
3.2. Data Sekunder Demografi, Fasilitas dan Tenaga Kesehatan serta Data Penyakit, Sarana Air Minum dan Sanitasi. 1) Nama desa, nama dusun/RW, jumlah RT, jumlah rumah, jumlah penduduk 2) Nama fasilitas kesehatan yang ada di desa 3) Nama fasilitas kesehatan yang sering diakses oleh masyarakat desa/ dekat dengan permukiman 4) Nama tenaga kesehatan yang ada di wilayah desa 5) Data sekunder angka penyakit dari desa yang berobat di fasilitas kesehatan 6) Jenis dan jumlah sarana air minum
5
7)
Jenis dan jumlah sarana sanitasi (jamban komunal, jamban keluarga, tempat cuci tangan dll).
3.3. Peran Institusi Dalam Pelaksanaan Program ICWRMIP Sub-Komponen 2.3 Pengumpulan data sekunder dan wawancara mendalam untuk mengetahui peran para pengambil keputusan dan pelaksana kegiatan yang berkaitan dengan Program ICWRMIP Sub Komponen 2.3. 4.
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
METODOLOGI STUDI Rancangan studi ini menggunakan Cross Sectional Study, untuk memperoleh gambaran perilaku hygienis dan sanitasi di masyarakat sebelum implementasi program ICWRMIP Sub Komponen 2.3, dan kemudian akan dilanjutkan studi pada paska implementasi. Studi baseline dilakukan melalui pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data. Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik wawancara secara tersruktur dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Data sekunder akan dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada, seperti Kantor Desa, Puskesmas, Kantor Kecamatan, Dinas Kesehatan Kabupaten dan laon-lain. Pengolahan data Secara umum, kegiatan pengolahan data meliputi beberapa tahapan yaitu editing, coding, pemasukan data dan tabulasi data., 6ystem6s data. Penyajian data data disajikan dalam bentuk 6yste, grafik, dan atau diagram. Penentuan wilayah studi. Studi akan dilaksanakan di desa penerima proyek ICWRMP Sub Komponen 2.3. dan desa kontrol. Populasi dan Sampel Populasi mencakup semua masyarakat yang ada di desa. Sedangkan sampel dalam studi ini adalah rumah tangga yang terpilih. Di dalam studi ini akan diambil desa pembanding (kontrol) yang mempunyai karakteristik yang sama dengan desa implementasi. Penentuan responden Responden utama sumber data primer adalah ibu rumah tangga yang telah tinggal minimal 3 tahun di desa tersebut, siswa sekolah kelas 4 dan 5, dan para pejabat institusi sebagai sumber data sekunder. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus n= jumlah sampel Z=1.96 untuk =5% & 95% Confidence Level P (estimasi maksimum % masyarakat DAS) = 0.5 d = ketepatan (+/- 10% of the true value)
4.7
Lokasi Baseline Survey. Lokasi Baseline Survey meliputi 10 (sepuluh) desa lokasi ICWRMIP Sub Komponen 2.3 yang terletak di 3 Kabupaten seperti tabel di bawah ini, dan 3 (tiga) desa kontrol (masing-masing Kabupaten 1 (satu) desa.
6
a.
Lokasi Desa Implementasi Program Lokasi Kegiatan Program ICWRMIP SK 2.3 Kabupaten
Kecamatan
Karawang
Teluk Jambe Timur Teluk Jambe Barat Cikarang Utara Cikarang Barat Cibitung Tambun Selatan Kertasari
Bekasi
Bandung
b.
Desa
Lokasi Studi Baseline
Jumlah House Hold
Jumlah Penduduk
Jumlah Sekolah Dasar
Responden (House Hold)
Sekolah
Puseurjaya Pinayungan
2.344 2.875
8.061 8.377
4 4
2 2
Karang Ligar Margamulya
1.455 1.383
3.572 3.572
3 3
2 2
Wangunharj a Sukadanau
1.163
5.839
3
2
10.900
34.114
6
2
Cibuntu Lambangsari
5.132 4.221
20.320 14.562
3 4
2 2
Cibeureum Tarumajata
3.862 3.401
15.884 14.884
4 2
2 2
Desa Kontrol Masing-masing Kabupaten 1 desa, yang kondisinya mirip dengan desa implementasi.
4.8
Langkah-langkah pengambilan sampel Sampel rumah tangga: a. Pilih Dusun /RW terpilih dari desa lokasi. Pilih dusun yang lebih dekat dan memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. b. Dilakukan listing terhadap rumah tangga yang ada di seluruh dusun (RW) yang terpilih c. Dipilih rumah tangga (house hold) secara random/acak dengan menggunakan table random untuk mendapatkan responden ibu rumah tangga sejumlah besaran sampel yang telah ditentukan di masing-masing desa. Dari antara rumah tangga terpilih, terpilih 50% mempunyai balita. Sampel siswa sekolah: a. Sasaran siswa kelas 4 dan 5 SD b. Dipilih satu sekolah dasar negeri dan satu sekolah dasar swasta. Kalau tidak ada sekolah swasta, dapat dipilih 2 (dua) sekolah negri. c. Dilakukan listing siswa kelas 4 dan 5 SD, kemudian dipilih secara random dengan menggunakan table random dalam penentuan sampel. Besaran sampel siswa sekolah 10% dari total siswa kelas 4 dan 5.
4.9
Langkah langkah pemilihan responden FGD a. Melakukan diskusi dengan aparat/ pejabat institusi untuk memperoleh data sekunder. b. Melakukan FGD dengan 7 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
5.
PELAKSANA KEGIATAN BASELINE SURVEY. Studi baseline dilaksanakan oleh Pihak Ketiga,yaitu Lembaga Swadata Masyarakat, yang dipilih melalui 7ystem pengadaan jasa sesuai peraturan yang berlaku.
7
6. 6.1
6.2
DESKRIPSI KEGIATAN BASELINE SURVEY Tenaga Pelaksana Baseline Survey. o Ketua Tim Survey o Pengolah data o Koordinator, masing-masing Kabupaten 1 orang o Enumerator, 1 orang masing-masing desa
: 1 orang : 1 orang : 3 orang : 10 orang
Proses dan Jadual Pelaksanaan Kegiatan Studi Baseline a. Jadual Pelaksanaan Kegiatan KEGIATAN April I.
II.
III.
IV.
Orientasi Pelaksanaan CWRMIP Tahun 2010-2013 Dan Rencana Kegiatan Tahun 2013-2014 a. Review/ pembelajaran pedoman pelaksanaan dan laporan kegiatan CWRMIP b. Konsultsi dan diskusi dengan PIU dan CCT c. Orientasi/ survey lapang daerah sasaran baseline survey Menyusun Kerangka Acuan Pelaksanaan Baseline Survey Dan Kuesioner a. Penyusunan dokumen kerangka acuan dan kuesioner b. Workshop pembahasan TOR dan Kuesioner c. Uji penggunaan kuesioner di lapang d. Penyempurnaan kuesioner Pelaksanaan Baseline Survey a. Pelatihan/ orientasi cara pengisian kuesioner dan mekanisme pelaksaan baseline survey. b. Penyampaian informasi kepada Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa tentang rencana pelaksanaan baseline studi (surat-menyurat dan kosultatif) c. Pelaksanan baseline studi di rumah tangga d. Pelaksanaan baseline studi di sekolah e. Pelaksanaan baseline studi melalui FGD f. Pelaksanaan baseine studi di institusi. Penyusunan Laporan a. Verifikasi/ validasi data pengumpulan data, input data b. Pengolahan data c.
V.
hasil
Penyusunan draf laporan
Workshop
Penyajian
Hasil
Baseline
Mei
Juni
Juli
BULAN Agst Sep
Okt
Nop
Des
x---
x--x---
-x---x --x--x-
--x --x
--x --x --x --x
--x --x --x
x--x--xx--
xx--
8
KEGIATAN April Survey a. Workshop penyajian hasil baseline survey b. Penyusunan Final Report
b.
6.3
6.4.
Mei
Juni
Juli
BULAN Agst Sep
Okt
Nop
Des
xx--xx-
Waktu Waktu pelaksanaan kegiatan termasuk persiapan dan penyusunan laporan selama 30 hari.
Output Kegiatan a. TOR dan Kuesioner Pelaksanaan Kegiatan Baseline Survey. b. Hasil pengumpulan data Baseline Survey c. Draft Laporan Baseline Survey untuk penyajian hasil pelaksanaan survey. d. Laporan Final Hasil Pelaksanaan Baseline Survey (hard copy dan soft masing-masing rangkap 8). Bill Of Quantity ( Terlampir: LAMPIRAN.E)
9
LAMPIRAN B BAGIAN B KERANGKA ACUAN ENDLINE SURVEY PASCA IMPLEMENTASI PROGRAM ICWRMIP SUB-KOMPONEN 2.3 DI KAB BEKASI, KAB KARAWANG, KAB BANDUNG TAHUN 2013
1. PENDAHULUAN 3.2.1 Gambaran Umum Program ICWRMIP Sungai Citarum dan Saluran Tarum Barat (STB) memiliki daerah aliran sungai (DAS) seluas 13.000 km2, merupakan urat nadi kehidupan sekitar 40 juta jiwa yang tinggal di DAS Citarum (Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta). Secara umum masyarakat yang tinggal di DAS Citarum dan STB memperoleh persediaan sumber air dan fasilitasi relatif cukup. Akan tetapi kualitasnya sangat rendah, baik secara fisik, bakteriologi dan kimia. Hal ini disebabkan pencemaran yang berasal dari limbah rumah tangga dan industri. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi yang pesat selain dapat meningkatkan pendapatan per-kapita masyrakat, menyebabkan kualitas air sungai Citarum dan STB semakin buruk. Hal ini disebabkan perilaku masyarakat yang membuang sampah dan kebiasaan buang air besar di sungai, serta perilaku sektor industri yang lansung membuang limbahnya ke sungai tanpa ada proses pengolahan terlebih dahulu. Salah satu cara untuk pencegahan dan pengelolaan kualitas air sungai yang terintegrasi dan berkesinambungan adalah melalui Program Terpadu Pengelolaan Investasi Sumber Daya Air Sungai Citarum (Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program/ICWRMIP). ICWRMIP merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah dan pemerintah daerah dengan dukungan Asian Development Bank (ADB) dan masyarakat. Melalui program ini, dapat meningkatkan derajat kesehatan terutama penurunan angka penyakit yang ditularkan melalui air dan lingkungan, yang dilakukan melalui meningkatkan perilaku hygienis, penyediaan air minum dan sanitasi. Sehingga akan memberikan dampak tercipta sungai yang bersih, sehat, produktif serta membawa manfaat berkesinambungan bagi seluruh masyarakat di DAS Citarum. ICWRMIP terdiri darii berbagai kegiatan , dan salah satu kegiatan adalah ICWRMIP Sub Komponen 2.3. yaitu Support Community and CSO Driven Initiatives for Improved Water Supply and Sanitation, yang ditangani oleh Kementerian Kesehatan sebagai implementing agency. ICWRMIP menitikberatkan pada pendekatan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat (demand responsive approach) berupa penyediaan sarana air minum, sanitasi, pengelolaan sampah dan peningkatan perilaku higienis. Program ini akan menjadi investasi lingkungan yang mengacu kepada perubahan perilaku masyarakat sehingga perubahan perilaku tersebut akan memberikan dampak kepada lingkungan sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan peningkatan kesehatan masyarakat sebagai tujuan utamanya. 3.2.2 Tujuan Program ICWRMIP Sub-Komponen 2.3 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mengurangi jumlah penderita penyakit yang diakibatkan oleh air dan sanitasi yang buruk pada masyarakat sepanjang bantaran Saluran Tarum Barat (STB) melalui peningkatan ketersediaan air bersih, sanitasi dan peningkatan perilaku pola hidup bersih dan sehat, serta pencegahan pencemaran di sungai berbasis masyarakat. 3.2.3 Pelaksanaan Program ICWRMIP Sub-Komponen 2.3 dan Baseline Data Tahun 2010-2012 dan 2013-2014 ICWRMIP Sub Koponen 2.3 telah dilaksanakan pada tahun 2010-2012 meliputi di 15 desa/kelurahan, di Kabupaten arawang (5 desa), Kabupaten Bekasi (5 desa), dan Kota Bekasi (5 kelurahan). Untuk mengetahui output kegiatan program ICWRMIP Sub Komponen 2.3 tahun 2010-2012 telah dilaksanakan endine survey pada tahun 2012. Pada tahun 2013-2014 program ICWRMIP Sub Komponen 2.3 dilaksaakan di 10 desa, Kabupaten Bekasi 5 desa, Kabupaten Karawang 5 desa, dan Kabupaten Bandung 2 desa. Sebagai dasar untuk menyusun strategi pelaksanaan peningkatan perilaku hygienis,
10
penyediaan air dan sanitasi dengan pendekatan secara partisipatif, dilaksanakan studi baseline pada tahun 2013. Dan pada akhir pelaksanaan program perlu diketahui apakah semua perencanaan kegiatan program telah dilaksanakan dengan baik, dan dapat dicapai target tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau output yang dicapai program, apakah telah terjadi peningkatan atau penurunan dibandingkan dengan hasil baseline survey perlu dilakukan endline survey atau survey pasca implementasi. Penilaian dilakukan terhadap hasil pembangunan sarana air minum dan sanitasi, keberfungsian sarana air minum dan sanitasi, akses penggunaan sarana air minum dan sanitasi, pengetahuan dan sikap serta praktek perilaku hygienis di masyarakat dan di sekolah, keberfungsian dan peran serta pengurus unit pengelola, petugas kesehatan, pemerintah setempat, dalam pengelolaan program ICWRMIP Sub Komponen 2.3. 2. TUJUAN ENDLINE SURVEY atau SURVEY PASCA IMPLEMENTASI. 2.1 Tujuan Umum. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau output yang dicapai program ICWRMIP Sub Komponen 2.3 peningkatan akses penggunaan sarana air minum dan sanitasi, tingkat pengetahuan dan sikap serta praktek perilaku hygienis di masyarakat dan di sekolah, serta kesinambungan program ICWRMIP Sub Komponen 2.3. 2.2 Tujuan Khusus Untuk mengetahui: a. Jenis dan jumlah sarana air minum yang dibangun, kualitas air secara fisik, operasional dan pemeliharaannya dan akses masyarakat yang menggunakan sarana tersebut. b. Jenis dan sarana sanitasi yang telah dibangun, operasional dan pemeliharaannya, kualitas kebersihan lingkungan, serta akses masyarakat yang menggunakan sarana tersebut. c. Tingkat perilaku hygienis masyarakat umum dan masyarakat sekolah. d. Kualitas kebersihan lingkungan di rumah tangga dan di sekolah. e. Keberfungsian unit pengelola dalam pengoperasian dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi yang dibangun. f. Peran serta institusi dalam pembinaan kesinambungan program ICWRMIP Sub Komponen 2.3. g. Angka penyakit yang penularannya melalui air dan lingkungan. 3. STRATEGI FORMULASI DESAIN DATA ENDLINE SURVEY PASCA IMPLEMENTASI. 3.1. Data Sarana Air Minum dan Sanitasi Yang Dibangun 18) Sarana Air Minum. Jenis dan jumlah sarana air minum, keberfungsian, kualitas fisik air minum, jumlah rumah tangga yang menggunakan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana air minum, iuran pemakaian sarana air minum, kualitas kebersihan dan pengelolaan limbah. 19) Sarana sanitasi komunal. Jenis dan jumlah sarana, keberfungsian, jumlah rumah tangga yang mempunyai akses menggunakan sarana, penggunaan dan pemeliharaan sarana, iuran pemakaian sarana, kualitas kebersihan sarana, pengelolaan limbah. 20) Sarana pengelolaan sampah. Jenis dan jumlah sarana pusat daur ulang (satdalang), jenis dan jumlah peralatan, keberfungsian sarana dan peralayan, pengorganisasian pengelolaan, jumlah tenaga pengelola, cara pengoperasian sarana, kebersihan lingkungan, jenis dan jumlah sampah yang diolah, hasil produksi satdalang, pemasaran hasil produksi. 21) Pengelolaan sampah di rumah tangga. Pemilahan sampah, jenis dan jumlah sarana tempat sampah di rumah tangga, jenis dan jumlah sampah di rumah tangga, kebersihan lingkungan di rumah tangga. 22) Penyediaan sarana air minum, sarana sanitasi (jamban, tempat cuci tanngan, SPAL) yang dibangun oleh rumah tangga secara swadaya. 23) Penyediaan dan keberfungsian sarana air minum dan sarana sanitasi di sekolah.
11
3.2.
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku, dan Kondisi Lingkungan di Rumah Tangga dan di Sekolah 3.2.1 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku, dan Kondisi Lingkungan di Rumah Tangga: a. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Hygienis. 1) Status kesehatan. Apakah pernah sakit diare, typhus, cacingan, demam berdarah dengue, penyakit mata, penyakit kaki gajah dan penyakit kulit. Dan bagaimana tingkat pengetahuan tentang gejala masing-masing penyakit tersebut. Apakah penyebab penyebab penyakit diare? Apakah penyakit diare dapat menular? Bagaimana cara pencegahan penyakit diare? Bagaimana cara pengobatan penyakit diare? 2) Kebiasaan buang air besar (BAB). Di mana kebiasaan BAB? Di mana kebiasaan membuang tinja bayi? Bagaimana cara menceboki bayi dan balita sesudah BAB? 3) Kebiasaan penggunaan air pada musim kemarau dan musim hujan. Dari mana sumber air untuk keperluan minum dan masak? Dari mana sumber air untuk mandi? Dari mana sumber air untuk keperluan mencuci? Siapa yang biasa mengambil air? Berapa jarak sumber air dari rumah? 4) Kebiasaan pengelolaan makanan. Di mana kebiasaan menyimpan makanan? Bagaimana kebiasaan mencuci peralatan makanan? 5) Kebiasaan mencuci tangan. Biasanya kapan mencuci tangan? Bagaimana cara mencuci tangan? Bagaimana kegunaan mencuci tangan pakai air dan sabun? Apakah ibu dan anggota keuarga lain menharuskan anak mencuci tangan dengan air dan sabun? Siapa kira-kira anggota keluarga yang tidak mencuci tangan dengan air dan sabun? Dari mana memperoleh pengetahuan tentang cuci tangan pakai air dan sabun? 6) Pencegahan lalat. Bagaimana cara pencegahan lalat? Apakah manfaat mencegah lalat? 7) Kebiasaan membuang sampah. Apa saja sampah yang ada? Apakah di rumah banyak sampah? Mengapa di rumah banyak sampah? Dimana biasanya membuang sampah? Apakah ada sampah yang masih dapat digunakan? Kalau ya, sampah yang masih dapat digunakan untuk apa? b. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Rumah Tangga Yang Mempunyai Balita (Umur 0-48 bulan): 8) Penyakit diare. Apakah balita pernah sakit diare dalam waktu 3 bulan terakhir? Apa yang menyebabkan penyakit diare? Apa yang dilakukan untuk mengatasi penyakit diare? Apakah pernah ke tempat petugas kesehatan untuk minta pertolongan mengobati balita yang sakit diare? 9) Penyakit cacingan. Apakah balita pernah menunjukkan gejala-gejala atau tanda-tanda penyakit cacingan? Apakah pernah melihat adanya cacing dalam tinja balita? Bagaimana kebiasaan balita memakai alas kaki/sepatu/sandal? 10) Dimana kebiasaan balita buang air besar? Dimana kebiasaan membuang tinja bayi? 11) Observasi lingkungan oleh pewancara. Apakah melihat tinja bayi di dalam rumah dan atau di luar rumah? Kalau ya, dimana tinja berada? c. Observasi Kondisi Lingkungan di Rumah Tangga. 12) Kondisi fisik rumah. Bagaimana kepemilikan rumah? Bagaimana jenis rumah? Bagaimana jenis lantai? Bagaimana jenis ventilasi? Apakah ada halaman rumah? 13) Penyediaan air minum/air bersih. Bagaimana jenis sarana air minum/air bersih? Apakah tersedia tempat penyimpanan air? Apa saja jenis tempat penyimpanan air? Bagaimana kebersihan sarana air minum/air bersih? Apakah ada pengolahan air minum/air bersih? Bagaiamana kualitas air minum/air bersih? 14) Pengolahan makanan. Bagaimana pengolahan makanan? Bagaimana penyimpanan makanan? Bagaimana keberadaan lalat di dapur? Bagaimana penyediaan tempat/peralatan untuk cuci tangan? 15) Jamban. Bagaimana kepemilikan jamban? Bagaimana jenis jamban? Bagaimana keadaan lobang jamban? Bagaimana kebersihan jamban? Bagaimana keberadaan sarana tempat untuk cuci tangan di jamban?
12
16) Sarana air limbah. Kemana membuang air limbah? Bagaimana kebersihan saluran air limbah? 17) Sampah. Apakah di rumah banyak sampah? Bagaimana cara pengelolaan sampah di rumah? 3.2.2 Pengetahuan, Sikap dan Perilaku, serta Kondisi Lingkungan di Sekolah. d. Pengethuan, Sikap dan Perilaku Siswa Sekolah. 17) Kebiasaan minum air. Sebelum air diminum, apakah ada perlakuan terhadap air yang akan diminum? Mengapa air yang berasal dari sumber air langsung diminum? 18) Kebiasaan cuci tangan. Kapan terakhir kali anak mencuci tangan? Bagaimana cara mencuci tangan? Siapa yang paling sering menganjurkan agar cuci tangan? Mengapa harus cuci tangan? Observasi oleh pewancara: Bagaimana keadaan kebersihan kuku anak? 19) Kebiasaan mandi dan gosok gigi. Dimana biasanya madi? Berapa kali anak gosok gigi dalam waktu sehari? Dengan air dari sumber apa biasanya gosok gigi? 20) Penyakit diare. Kapan terakhir kali anak sakit diare? Apa yang menyebabkan penyakit diare? 21) Penyakit cacingan. Apakah pernah sakit cacingan? Apakah pada waktu BAB pernah melihat adanya cacing dalam tinja? Bagaimana cara mencegah penyakit cacingan? 22) Kebiasaan membuang sampah. Apa saja yang termasuk sampah? Apakah di sekolah banyak sampah? Mengapa di sekolah banyak sampah? Dimana biasanya membuang sampah di sekolah? Apakah ada sampah yang masih dapat digunakan? Kalau ya, sampah yang masih dapat digunakan untuk apa? 23) Kebiasaan mengelola limbah air. Bagaimana membuang air limbah? Bagaimana kebersihan saluran pembuangan air limbah? 24) Kebiasaan menggunakan air di sekolah. Apakah puas dengan penyediaan air di sekolah pada saat ini? Apa sebaiknya air dimasak lebih dahulu sebelum diminum? 25) Kebiasaan menggunakan Jamban sekolah. Apakah puas dengan penyediaan jamban sekolah pada saat ini? Apa pengalaman anak dalam penggunaan jamban sekolah? 26) Apakah tempat cuci tangan tersebut digunakan? Bagaimana cara melakukan cuci tangan? 27) Pembelajaran perilaku hygienis di sekolah. Apakah ada pembelajaran perilaku hygienis di sekolah? Bagaimana cara pembelajaran perilaku hygienis di sekolah? Bagaimana cara pembelajaran perilaku hygienis di sekolah? e. 28) 29) 30)
Observasi Kondisi Lingkungan di Sekolah Ketersediaan air di sekolah. Apa jenis sumber air yang ada di sekolah? Jamban sekolah. Apa jenis jamban yang ada di sekolah? Tempat Cuci Tangan. Apakah di sekolah tersedia tempat cuci tangan? Kalau ya, apa jenis tempat cuci tangan yang ada di sekolah? Apakah tempat cuci tangan tersebut digunakan? Bagaimana cara melakukan cuci tangan? 31) Tempat sampah. Apakan di sekolah tersedia tempat sampah? Bagaimana kondisi kebersihan tempat sampah? Apakah di lingkungan sekolah banyak sampah? 32) Kondisi kebersihan di dalam dan di luar gedung sekolah. 3.3.
Data Sekunder Demografi, Fasilitas dan Tenaga Kesehatan serta Data Penyakit, Sarana Air Minum dan Sanitasi. 8) Nama desa, nama dusun/RW, jumlah RT, jumlah rumah, jumlah penduduk 9) Nama fasilitas kesehatan yang ada di desa 10) Nama fasilitas kesehatan yang sering diakses oleh masyarakat desa/ dekat dengan permukiman 11) Nama tenaga kesehatan yang ada di wilayah desa 12) Data sekunder angka penyakit dari desa yang berobat di fasilitas kesehatan 13) Jenis dan jumlah sarana air minum 14) Jenis dan jumlah sarana sanitasi (jamban komunal, jamban keluarga, tempat cuci tangan dll)
13
4. METODOLOGI 4.1. Proses Pengumpulan Data Endline survey atau survey pasca implementasi dilakukan di 10 desa implementasi dan tiga desa kontrol di tiga Kabupaten (Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bandung). Ketiga kabupaten/kota tersebut berada di provinsi Jawa Barat dan telah dilakukan baseline survey sebelumnya. Proses pengumpulan data sebagai berikut: a. Data Sekunder. Pengumpulan data dan informasi kemajuan pelaksanaan program ICWRMIP Sub Komponen 2.3 yang ada di Pusat dan di Kabupaten, yang dirangkum oleh CCT. DCT dan CFT. Pengumpulan data dan informasi yang dirangkum oleh Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas, Posyandu, Kecamatan, Desa/ Kelurahan, serta di Satdalang. b. Data Primer. Pengumpulan data primer dilaksanakan melalui studi dengan menggunakan kuesioner tertutup dan diskusi kelompok terfokus (FGD) menggunakan kuesioner terbuka. 4.2. Pengolahan data Secara umum, kegiatan pengolahan data meliputi beberapa tahapan yaitu editing, coding, pemasukan data, tabulasi data dan analisisd data. 4.3. Penyajian data Data disajikan dalam bentuk tabel, table Ddstribusi frekwensi, diagram.
bentuk grafik, atau
4.4. Wilayah Studi/Survey Studi akan dilaksanakan didesa penerima intervensi ICWRMP Sub Komponen 2.3. sebagai daerah yang terkena dampak kegiatan program (10 desa)dan desa kontrol (3 desa) yang pada saat baseline surveytelah menadi sasaran baseline survey. 4.5. Penentuan responden Responden utama dalam studi ini adalah ibu rumah tangga dari household yang tinggal di desa tersebut dan tercatat dalam daftar KK di RT. Pemilihan ibu rumah tangga tersebut didasarkan random sampling dari rumah tangga dari wilayah yang menerima pelayanan sarana air minum dan sanitasi. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus n= jumlah sampel Z=1.96 untuk =5% & 95% Confidence Level P (estimasi maksimum % masyarakat DAS) = 0.5 d = ketepatan (+/- 10% of the true value) 4.6.
Kriteria desa kontrol: Jumah responden sama dengan lokasi desa intervensi Desa tersebut merupakan desa kontrol baseline survey.
4.7.
Langkah pengambilan sampel rumah tangga: Pilih Dusun /RW terpilih dari desa yang terpilih. Pilih dusun yang lebih dekat dan memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Data responden didasarkan pada data KK yang ada di desa/kelurahan/RW/RT Dipilih rumah tangga secara random/acak untuk mendapatkan 20 responden ibu rumah tangga sejumlah besaran sampel yang telah ditentukan di masing-masing desa. Dari 20 responden, dipilih 10 ibu yang punya anak balita.
14
5. 5.1 a. b. c. d. e. f. 5.2 a. b. c. d. e. f.
PROSES KEGIATAN ENDLINE SURVEY PASCA INPLEMENTASI Persiapan Pembelajaran pelaksanaan Program ICWEMIP Sub Komponen 2.3 dan Pelaksanaan Studi Baseline Penyusunan Kerangka Acuan dan Kuesioner Workshop pembahasan Kerangka Acuan dan Kuesioner Orientasi wilayah kerja studi Ujicoba penggunaan kuesioner di lapang dan penyempurnaan kuesioner. Pelatihan tenaga enumerator Pelaksanaan Studi Penggandaan kuesioner Pengumpulan data sekunder di Pusat, Kabupaten, Kecamatan/Puskesmas, Desa, Posyandu, Satdalang. Pengumpulan data primer di rumah tangga, dan sekolah melalui wawancara dan diskusi kelompok terfokus (FGD). Penyusunan draft laporan hasil survey Penyajian hasil pelaksaaan endline survey Penyusunan Laporan Final Endline Survey
5.3 a. b. c. d.
Output Kegiatan TOR dan Kuesioner Pelaksanaan Kegiatan Endline Survey Pasca Implementasi. Hasil pengumpulan data Endline Survey Pasca Implementasi Draft Laporan Endline Survey dan Notulensi Penyajian Hasil Laporan Endline Survey. Laporan Hasil Final Endline Survey Pasca Implementasi (hard copy dan soft copy rangkap 8)
5.4
Waktu Pelaksanaan Endline Survey. a. Waktu pelaksanaan kegiatan 30 hari (termasuk persiapan dan penyusunan laporan) b. Dilaksanakan pada tahap pasca impleentasi Program ICWRMIP Sub Komponen 2.3 Tahun 2013.
6. 6.1
PELAKSANA KEGIATAN ENDLINE SURVEY PASCA IMPLEMENTASI Tenaga Pelaksana Survey a. Ketua Tim : 1 orang b. Pengolah data : 1 orang c. Koordinator Kabupaten : 3 orang (masing-masing Kabupaten 1 orang) d. Enumerator : 6 orang (masing-masing Kabupaten 2 orang
6.2
Bill Of Quantity ( Terlampir:LAMPIRAN.E)
15