Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia
2013 I. RAPOR KINERJA SERAPAN ANGGARAN DITJEN PSP
II. EVALUASI KEGIATAN YANG DIPANTAU OLEH UKP4
III. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN PSP
IV. EVALUASI PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA
V. EVALUASI PELAPORAN KEGIATAN PSP
I
I.1. REALISASI SERAPAN ANGGARAN DEKON ‐ TP PER PROPINSI Per 25 November 2013 (Rp. 000) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA SATKER JAWA BARAT JAWA TENGAH DI. YOGYAKARTA JAWA TIMUR ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI SUMATERA SELATAN LAMPUNG KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH
ANGGARAN 215.229.980 231.921.690 16.920.450 210.331.730 111.240.550 115.017.910 88.538.900 49.975.000 70.848.450 110.963.850 96.952.250 144.374.450 89.453.000 68.498.590 49.621.000 34.536.000 83.968.000
REALISASI 203.609.650 219.405.158 15.563.472 192.523.160 92.595.093 94.510.177 76.951.086 44.596.778 64.538.572 100.442.849 91.756.092 131.343.833 86.523.954 60.636.836 39.305.586 31.724.905 75.616.703
RAPORT KINERJA (%) 94,60 94,60 91,98 91,53 83,24 82,17 86,91 89,24 91,09 90,52 94,64 90,97 96,73 88,52 79,21 91,86 90,05
(Rp. 000) NO
NAMA SATKER
ANGGARAN
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA MALUKU BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA BENGKULU MALUKU UTARA BANTEN BANGKA BELITUNG GORONTALO KEPULAUAN RIAU PAPUA BARAT SULAWESI BARAT TOTAL DITJEN PSP Keterangan :
213.765.580 62.261.950 44.128.000 43.873.450 123.731.770 83.988.200 49.521.000 36.734.000 20.378.500 21.334.920 35.755.000 24.716.000 5.371.000 29.268.000 20.327.000 3.426.093.896
REALISASI
198.904.643 60.335.326 35.879.835 42.033.428 116.876.268 74.607.697 47.572.430 32.124.377 19.903.134 19.370.940 27.396.779 23.388.513 2.519.887 27.357.343 18.430.251 3.018.063.001
:
Merah
: Serapan < 80 %
Kuning : Serapan 80-85 %
Hijau
: Serapan 85-90 %
Biru
: Serapan > 90 %
RAPORT KINERJA (%)
93,05 96,91 81,31 95,81 94,46 88,83 96,07 87,45 97,67 90,79 76,62 94,63 46,92 93,47 90,67 88,09
Tidak Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
9,38% 9,38% 15,63% 65,63%
Rekomendasi :
• Rapor kinerja tidak baik menjadi pertimbangan dalam penerapan punishment alokasi anggaran • Upaya monitoring serapan anggaran wajib dilakukan secara intensif dan berkelanjutan untuk pelaksanaan kendali kegiatan di tahun berjalan
II
NO
KEGIATAN
% CAPAIAN B-04
B-06
B-09
1.
PERLUASAN SAWAH
130,50
175,74
124,76
2.
OPTIMASI LAHAN
122,52
146,69
267,97
3.
SRI
265,61
229,69
208,00
4.
PERLUASAN AREAL HORTIBUNNAK
100,00
100,51
130,91
5.
PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI
163,93
116,15
110,45
6.
PENYALURAN SUBSIDI PUPUK
106,18
102,61
106,77
7.
PUAP
100,00
330,20
146,28
8.
PENGEMB. LKMA
100,00
100,00
108,00
RAPOR
Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12
1. PERLUASAN SAWAH UKURAN KEBERHASILAN TARGET: Tercapainya Perluasan Sawah seluas 62.275 ha
UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 1) Tertransfernya Dana untuk Perluasan TARGET B12: B12: Sawah seluas 60.204 Ha (‐2071) 1) Tertransfernya Dana untuk Perluasan Lahan 142,40 % Sawah seluas 62.275 Ha 2) Terbukanya lahan sawah seluas 15.000 Ha di 2) Terbukanya lahan sawah seluas 28.219 akhir tahun 2013 (sisanya di TW2 tahun 2014). Ha
2. PERLUASAN AREAL HORTIKULTURA/PERKEBUNAN/PETERNAKAN UKURAN KEBERHASILAN TARGET: Tercapainya Perluasan Areal Hortikultura/ Perkebunan/ Peternakan seluas 14.627 ha
UKURAN KEBERHASILAN B12 TARGET B12: 1) Tertransfernya Dana seluas total 14.627 Ha 2) Terbukanya lahan seluas 4.200 Ha di akhir tahun 2013 (sisanya di TW2 tahun 2014).
% CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 B12: 1) Tertransfernya Dana seluas 215,33 % 14.627 Ha 2) Terbukanya lahan seluas 13.888 Ha
Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12 (Lanjutan 1)
3. PENGEMBANGAN SRI UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 1) Tertransfernya Dana seluas TARGET: TARGET B12: B12: Terlaksananya pengembangan SRI 1) Tertransfernya Dana Pengembangan SRI 211,46 % 196.475 Ha (‐9325) seluas 205.800 ha seluas 205.800 Ha 2) Terlaksananya pengembangan SRI seluas 2) Terlaksananya pengembangan SRI 60.000 Ha di akhir tahun 2013 (sisanya di TW2 seluas 196.475 Ha 2014)
4. PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 B12: TARGET B12: TARGET: 1) Tertransfernya Dana seluas 350,65 % 242.653 Ha (‐13677) Terlaksananya Pengembangan 1) Tertransfernya Dana seluas 256.330 Ha Optimasi Lahan seluas 256.330 ha 2) Terlaksananya pengembangan optimasi lahan seluas 40.000 Ha di akhir tahun 2013 (sisanya di 2) Terlaksananya pengembangan optimasi TW2 2014) lahan seluas 242.653 Ha
Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12 (Lanjutan 2)
5. PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 B12: Terselesaikannya Pengembangan TARGET B12: TARGET: Terselesaikannya Pengembangan Terselesaikannya Pengembangan Jaringan Irigasi 100,97 % Jaringan Irigasi seluas 489.694 Ha Jaringan Irigasi seluas 550.000 ha seluas 485.000 Ha (sisanya seluas 65.000 Ha di TW2 2014)
6. PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 TARGET: TARGET B12: Tersalurkannya 8,3 juta ton pupuk Tersalurnya 8.300.000 ton pupuk bersubsidi bersubsidi
% CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 B12: Tersalur 7.052.592 ton pupuk bersubsidi (‐ 84,97 % 1.247.408)
Capaian UKP4 dan Proyeksi Capaian B-12 (Lanjutan 2)
7. PENGEMBANGAN LKMA UKURAN KEBERHASILAN TARGET: Meningkatnya kemampuan pembukuan : 25 LKM‐A Gapoktan PUAP melalui peningkatan kapasitas kelembagaan
UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 TARGET B12: B12: Meningkatnya kemampuan pembukuan Meningkatnya kemampuan pembukuan : 25 LKM‐ 108,00 % 27 LKM‐A Gapoktan PUAP melalui peningkatan kapasitas kelembagaan A Gapoktan PUAP melalui peningkatan kapasitas kelembagaan
8. PENYALURAN DANA BLM‐PUAP UKURAN KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN B12 % CAPAIAN PER ‐ 25 November 2013 B12: Penyaluran dana BLM‐ PUAP ke 3.041 TARGET B12: TARGET: Penyaluran dana BLM‐ PUAP ke Penyaluran dana BLM‐ PUAP ke 2.300 Gapoktan 132,22 % Gapoktan 2.300 Gapoktan (Akumulasi 3.300 Gapoktan)
III
Kondisi sebelum kegiatan
Kabupaten : Tanah Laut Kecamatan: Bumi Makmur Desa : Handil Birayang atas Kel. Tani : Berkat Mupakat Koordinat : 3˚ 43' 10,582" S; 114˚ 37' 20,401"E Volume : 40 (Ha) IP : 1 kali pertanaman Dampak : IP : 2 kali pertanaman Produksi : 60 ton Produktivitas : 3 – 5 Ton/Ha
Pelaksanaan (konstruksi)
Kondisi setelah kegiatan
kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : Pidie Kecamatan: Mane Desa : Mane Kel. Tani : Bina Meugoe Koordinat : 04°53'U, 96°03'T Volume : 65 (Ha) Dampak : IP : 100 Produktivitas : 43,30 Ku/Ha
Pelaksanaan (konstruksi)
kondisi setelah kegiatan
kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : PIDIE Kecamatan: TIRO Desa : Mns. Panah Kel. Tani : Bi Brata Koordinat : 5°12'20.81"U, 95°58'24.96"T Volume : 31 (Ha) Dampak : IP : 100 Produktivitas : 4,2 ton/ha Kendala
: - SID dilakukan pada tahun anggaran yg sama
Tanam Pertama Pelaksanaan (konstruksi)
kondisi setelah kegiatan
Lahan sudah tidak difungsikan lagi dikarenakan banyak petani merantau ke kota
Kondisi Sebelum kegiatan kondisi Sebelum kegiatan Sebelum konstrukdi
Kabupaten : Musi Banyuasin Kecamatan : Lalan Desa : Karang Agung Kel. Tani : Teluk Bayur 1-20 Koordinat : Volume : 40 (Ha) Dampak : IP : 100
Pelaksanaan (konstruksi Pelaksanaan (konstruksi) )
kondisi setelah kegiatan
Vegetasi lokasi terlalu berat dan sering terkena banjir karena dekat sungai besar lalan,sehingga baru dapat ditanami bulan Desember 2013
No PERMASALAHAN 1. SID dilaksanakan pada tahun yang sama dengan konstruksi, lokasi cetak sawah tidak didukung SID
REKOMENDASI SID supaya dilaksanakan satu tahun (T‐1) dari konstruksi, dan SID dibuat sesuai kondisi lapangan
2. SID dilaksanakan dengan tidak benar (kurang Tim teknis perlu lebih cermat dan memperhatikan aspek teknis dan non teknis) teliti 3. Dalam penetapan CPCL kurang mempertimbangkan ketersediaan sarana prasarana
Dalam penetapan CPCL perlu pertimbangan kondisi sarana prasarana yang ada
4. Keterbatasan kemampuan SDM baik ditingkat kelompok tani maupun petugas lapangan di Kabupaten. Terutama dalam pembuatan SID, pengelolan pencairan dana dan tenaga kerja
Meningkatkan program sosialisasi pelaksanaan kegiatan cetak sawah kepada petani maupun petugas untuk menghindari terjadinya konflik.
Kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan: Pagerwojo Desa : Mulyosari Kel. Tani : Murih Lestari Volume : 100 (Ha) IP : 100 Dampak : IP : 200 Produksi : 590 Ton Produktivitas : 5,9 Ton/ Ha Produktivitas sebelum 4,10 Ton/Ha sesudah 5,9 Ton/Ha Pendapatan petani sebelum Rp. 15.170.000 sesudah Rp. : 21.830.000
Pelaksanaan (konstruksi)
Kondisi setelah kegiatan
Kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : Barito Kuala Kecamatan : Rantau Badauh Desa : Sungai Bambahan Kel. Tani : Berkat Usaha / Jumino Koordinat : 3˚ 5' 41,418" S; 114˚ 43' 6,306" E Volume : 20 Ha Dampak : IP : 2 kali tanam Produksi : 60 ton menjadi 70 ton GKG Produktivitas : 3 ton/ha menjadi 3,5 ton/ha GKG Produktivitas sebelum Rp. 12.300.000,-/ha sesudah Rp. 14.300.000,/ha Pendapatan petani sebelum Rp.10 rb/hari sesudah Rp. 15 ribu/hari
Pelaksanaan (konstruksi)
Kondisi setelah kegiatan
kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : Pidie Kecamatan: Geumpang Desa : Pulo Lhoih Kel. Tani : Beuratana Koordinat : 4°49'57.35"U, 96° 7'50.81"T Volume : 40 (Ha) IP : 200 Dampak : IP : 300 Produktivitas 7 ton/ha
Pelaksanaan (konstruksi)
kondisi setelah kegiatan
PERMASALAHAN
REKOMENDASI
Dalam penentuan Lokasi sering berebut • Realokasi ke lahan lain / lahan dengan SLPTT dimana mereka Kabupaten mengalokasikan pada lahan yang sama • Pada saat pengusulan agar sudah ada koordinasi di tingkat kabupaten
kondisi pertanaman SRI kondisi pertanaman NON SRINON kondisi pertanaman SRI
Koota : Kota Palembang Desa/Kecamatan : Sei Selincah /Kalidoni Kel. Tani : Gapoktan Petani Bersatu Koordinat :… Volume : 260 (Ha) IP : 150 Hasil : Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 35 Jumlah Malai : 32 Setelah Panen : Produksi 1300 ton Produktivitas : 5.0 Ton/ha Produktivitas sebelum 5.0 Ton/ha sesudah 5.0 Ton/ha Pendapatan petani sebelum Rp.20.000.000 sesudah Rp.20.000.000,-
Kabupaten : Kota Palembang Desa/ Kecamatan : Gapoktan Petani Bersatu Kel. Tani : Suhendii Koordinat : Volume/IP : 260 Ha/ 100 Dampak : Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 47 Jumlah Malai : 43 Setelah Panen : Produksi : 1.690 ton Produktivitas : 6,5 ton/ha Produktivitas sebelum 5.0 ton/ha sesudah 6.5 ton/ha Pendapatan petani sebelum Rp. 20.000.000,- sesudah Rp. 26.000.000,-
kondisi pertanaman NON SRI
Kabupaten : Lombok Barat camatan : Labuapi Desa : bengkel Timur Kel. Tani : Amanah Koordinat : S 08° 37’02 668” E 116° 09’04 881” Volume : 40 (Ha) IP : 300 Hasil : 6 ton/ Ha Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 25 Jumlah Malai : 25 Setelah Panen : Produksi : 240 Ton Produktivitas : 5‐6 Ton / Ha Produktivitas sebelum Rp.21.000.000,‐ Pendapatan petani sebelum Rp. .17.000.000,‐
Kondisi Pertanaman SRI
Kabupaten :Lombok Barat Kecamatan : Labuapi Desa : Bengkel Timur Kel. Tani : Amanah Koordinat : S 08° 37’02 668” E 116° 09’04 881” Volume : 40 (Ha) IP : 300 Dampak : Sebelum panen : Jumlah Anakan Produktiv : 40 Jumlah Malai : 37 Setelah Panen : Produksi : 320 Ton Produktivitas : 7‐8 Ton/Ha Produktivitas Rp. 28.000.000,‐ Pendapatan petani Rp.23.000.000
kondisi pertanaman NON SRI
kondisi pertanaman SRI
± seluas 2.000 m2 tidak dirawat, adanya serangan tikus dan wereng
curah hujan tinggi sehingga air menggenang
Kabupaten : Kulonprogo Kecamatan : Nanggulan Desa : Wijimulyo Kel. Tani : Sadar Volume : 20 (Ha) IP : 2 Hasil : Sebelum panen : Jumlah Anakan : 25 Jumlah Malai : Setelah Panen : belum panen, umur tanaman 65 hari Produktivitas MT I tahun sebelumnya Rp. 6 ton/ha
Kabupaten : Kulonprogo Kecamatan: Nanggulan Desa : Donomulyo Kel. Tani : Sri Makmur Volume : 20 (Ha) IP : 2 Dampak : Sebelum panen : Jumlah Anakan : 27 Jumlah Malai : ‐ Setelah Panen : belum panen, umur tanaman 65 hari Produktivitas MT I tahun sebelumnya Rp. 8 ton/ha Kendala : ada seluas 2000 m2 tidak dirawat, adanya serangan tikus dan wereng, curah hujan tinggi sehingga air menggenang
PERMASALAHAN Keberlanjutan untuk budidaya padi dengan SRI masih kurang, antara lain karena ; 1). Adanya komoditas lain yang lebih menguntungkan, 2).Keterbatasan memperoleh bahan baku pupuk organik, 3). Status kepemilikan lahan
REKOMENDASI Perlu diintensifkan pengawalan dan pendampingan serta pelatihan petani pelaksana SRI
kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan: Pagerwojo Desa : Wonorejo Kel. Tani : Tani mulyo Koordinat : 111”46’30 , 08’00’11 Volume : 250 (Ha) Dampak : Luas layanan irigasi semula 250 ha, menjadi 250 ha Luas areal tanam semula 250 ha, menjadi 250 ha (Satu Tahun) IP : (sebelum 100 sesudah 200 ) Produksi : awal 1,125 ton sesudahnya 1.475 ton Produktivitas : awal 4,5 Ton/Ha realisasi 5,9 Ton/Ha
Pelaksanaan (konstruksi)
kondisi setelah kegiatan
kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : Kulonprogo Kecamatan : Samigaluh Desa : Purwoharjo Kel. Tani : Ngudi Lestari Volume : 300 m Dampak : Luas layanan irigasi semula 15 ha, menjadi 25 ha Luas areal tanam semula 30 ha, menjadi 50 ha (Satu Tahun) IP Padi : (sebelum 2 sesudah 2) Produktivitas : 6 ton/ha sebelum ada jaringan, setelah ada jaringan belum panen
Pelaksanaan (konstruksi)
kondisi setelah kegiatan
kondisi Sebelum kegiatan
Kabupaten : Gunung Kidul Kecamatan : Karangmojo Desa : Jaran Mati II Kel. Tani : Ngudi Rejeki Volume : 154 m Dampak : Luas layanan irigasi semula 5 ha, menjadi 15 ha Luas areal tanam semula 10 ha, menjadi 30 ha (Satu Tahun) IP Padi : (sebelum 2 sesudah 2) Produktivitas sebelum ada jaringan 7 Ton/ha Kendala : Sumber air kurang karena lokasi jauh dari Sumber air utama DI SIMO Jaringan pecah karena panas dan tidak ada air
Pelaksanaan (konstruksi)
kondisi setelah kegiatan
Kondisi tanah dan Jaringan pecah karena panas dan tidak ada air
No PERMASALAHAN 1. Beberapa hal dijumpai lokasi berjauhan dari Sumber air utama
REKOMENDASI Dalam penentuan CPCL, menjadi syarat mutlak adalah keberadaan sumber air di lokasi dan kondisi jaringan primer dan sekunder di atasnya
2. Adanya revisi DI menyebabkan keterlambatan transfer dana dan penyelesaian pekerjaan fisik.
Perencanaan selanjutnya harus ada usulan Daerah Irigasi
3. Hujan yang turun terus menerus menghambat pekerjaan fisik.
Menyiasati distribusi air pada saat pekerjaan fisik
UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan
Kabupaten : Tulung Agung Kecamatan: Rejo Tangan Desa : Rejo Tangan Kel. Tani /UPJA : Ngudi Mulya Jenis & Jml. Alsintan : Traktor / 1 buah Luas areal tanam yang dapat digarap semula 50 ha/musim, menjadi 70 ha/musim Kendala : layanan purna jual tidak ada : belum berbentuk upja
Pengelolaan Jenis Bantuan
Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan
UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan
Kabupaten : Purworejo Kecamatan : Pituruh Desa : Luweng Lor Kel. Tani /UPJA : UPJA Mandiri Jenis & Jml. Alsintan : Power Trasser, Hand traktor roda 2 dan peralatan bengkel Luas areal tanam yang dapat digarap semula 36.5 Ha ha/musim, menjadi 36,5 ha/musim Biaya pengolahan lahan sebelum Rp. 1.400.000/ha, sesudah Rp 560.000 /ha Pendapatan petani sebelum Rp. 4.200 (GKP) x 5 ton/ha= 21 juta sesudah Rp. 21 juta +(selisih biaya pengolahan lahan )(1,4 juta – 560.000) = Rp. 21,84 juta Kendala : Lahan sempit, Keamanan alat Alsintan
Pengelolaan Jenis Bantuan
Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan
UPJA/Kel. Penerima dan jenis bantuan
Kabupaten : Lombok Timur Kecamatan : Keruak Desa : Ksetungkep Lingsar Kel. Tani /UPJA : Bungan Pandan Koordinat : : LS : 8°43’53,834’’ : BT : 116°26'52,769" Jenis & Jml. Alsintan : Pompa Air 1 Unit Luas areal tanam yang dapat diairi : semula 45 ha/musim, menjadi 65 ha/musim Kendala : Pompa kapasitas besar sehingga sulit dipindahkan, diupayakan dengan kapasitas yang kecil
Pengelolaan Jenis Bantuan
Kondisi lahan pertanian dengan menggunakan bantuan alsintan
Gapoktan Penerima
Kabupaten : Purworejo Kecamatan: Bener Desa : Dusun Ngelaris Gapoktan : LKM Bina Usaha Jenis Usaha : Perdagangan Kelontong (kebutuhan rumah tangga dan Usaha tani salak Dampak : Mendapatkan kebutuhan kredit murah : Kredit tanpa persyaratan yg rumit : Kredit tanpa agunan : Meningkatkan/memperbesar usaha : Menambah modal kerja : Membuka peluang usaha baru : Mendapatkan pembinaan usaha dari PMT dan pembina lainnya
Kondisi Pembukuan/administras i
Pemanfaatan dana puap
Gapoktan Penerima
Kabupaten : CIANJUR Kecamatan: HAURWANGI. Desa : KERTASARI Gapoktan : SAWARGI Koordinat : Jenis Usaha : BUDIDAYA JAHE Dampak : BARU PENCAIRAN TAHAP 2
Kondisi Pembukuan/administrasi
Pemanfaatan dana PUAP
Gapoktan PUAP Tahun 2008 Nama Gapoktan : Karya Mandiri Nama Ketua : Amarullah HP. 0853 0743 0149 Desa : Senaning, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari, JAMBI. Koordinat S ‘010 34‘’03,3" E '1030 21’12,7"
Laporan Bulanan Tidak Ada
Buku simpan Pinjam dan kartu simpan pinjam Tidak ada
Angsuran tidak dibayarkan
Gapoktan PUAP Tahun 2010 Nama Gapoktan : Tembesi Jaya Nama Ketua : Amrizal HP. 0852 6704 9060 Desa : Kampung Baru, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, JAMBI. Koordinat S ‘010 37’ 53" E '1030 01’ 30,8"
Laporan Bulanan Tidak Ada
Buku simpan Pinjam dan kartu simpan pinjam Tidak ada
Angsuran tidak dibayarkan
No PERMASALAHAN 1. Banyak anggota tidak berani meminjam karena khawatir tidak dapat mengembalikan dan terjadi kemacetan dalam pembayaran angsuran
REKOMENDASI 1. Pembinaan dan pendampingan dari PPL maupun petugas (PMT) perlu ditingkatkan sehingga usaha dan perkembangan dana gapoktan lebih 2. Catatan administrasi keuangan gapoktan berkembang kurang tertib, belum semua gapoktan 2. Pengawasan dan membuat buku kas umum dan buku pengendalian terhadap simpan pinjam maupun kartu pinjaman pengelolaan dana gapoktan anggota perlu ditingkatkan 3. Pelatihan manajemen PUAP yang telah diberikan kepada pengurus gapoktan maupun PMT kurang diterapkan
Kelengkapan Rumah kompos
Kabupaten : Banjar Kecamatan: Karang Intan Desa : Karang Intan Kel. Tani : Hijau Daun Koordinat : 3 ˚ 26'57,5''-114˚54'57,5'' Jumlah ternak : tetap 35 ekor Produksi kompos : 2 ton/bulan Pemanfaatan hasil produksi kompos : digunakan anggota
Kondisi ternak
Pupuk Kompos
Kelengkapan Rumah kompos
Kabupaten : Lombok Timur Kecamatan : Sikur Desa : Tetebatu Kel. Tani : Sasak Tulen Koordinat : LS : 8°33’02,30’’ BT : 116°24'57,90" Jumlah ternak : semula 10 ekor, menjadi 11 ekor Produksi kompos : Sebelum 2 (ton/bln), sesudah 5 (ton/bln) Pemanfaatan hasil produksi kompos : hasil dijual dan digunakan oleh kelompok Kendala : Pemasaran yang kurang : Butuh tenaga kerja yang banyak dan terampil
Kondisi Ternak
Pupuk Kompos
Rumah Kompos dipergunakan untuk tempat tinggal kondisi Sebelum Pelaksanaan kegiatan (konstruksi)
Provinsi : JAMBI Kabupaten : SAROLANGUN Kecamatan : AIR HITAM Desa : PEMATANG KABAU Kel. Tani : CATUR MANUNGGAL Koordinat : S 10 57’ 40”, E 1020 35’ 14” Volume : 1 Unit Tahun : 2010
kondisi setelah kegiatan
Sapi tidak ditempatkan dikandang yang telah dibangun dan APPO yang tidak dimanfaatkan
Rumah Kompos tidak dimanfaatkan lagi dan sapi tidak kondisi Sebelum ditempatkan dikandang komunal Pelaksanaan kegiatan (konstruksi)
Provinsi : JAMBI Kabupaten : SAROLANGUN Kecamatan : AIR HITAM Desa : BUKIT SUBAN Kel. Tani : MARGO MULYO Koordinat : S 10 55’52” ; E 102032’0” Volume : 1 Unit Tahun : 2011
Kendaraan Roda Tiga tidak dimanfaatkan lagi.
No
PERMASALAHAN
REKOMENDASI
1. Belum dibuat organisasi pengelola UPPO secara Perlu disusun Pedoman Umum khusus, sehingga pengelolaan UPPO hanya mengenai pengelolaan UPPO dilakukan secara bergantian oleh anggota kelompok khususnya mengenai kebijakan tani tanpa ada program pengelolaan yang jelas. pengelolaan ternaknya untuk jangka panjang. 2. Pengadaan paket UPPO rata‐rata sudah terealisasi 100%, namun sebagian Alat Pengolah Pupuk Organik belum digunakan untuk operasional pengolahan pupuk organik.
Ke depan dalam pengelolaan UPPO peru dilakukan pembinaan dan pendampingan serta penyuluhan kepada kelompok penerima manfaat.
3. Sebagian Kelompok tani penerima UPPO hanya konsentrasi terhadap pemeliharaan ternaknya tetapi tidak disertai dengan keinginan untuk membuat pupuk organik secara berkelanjutan. Disamping itu belum tersosialisasinya tata cara pembuatan dan manfaat pupuk organik di tingkat petani.
Perlu dilakukan pelatihan pengelolaan UPPO untuk meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam proses pembuatan pupuk organik, pembuatan dekomposer sendiri, operasional APPO dan manajemen kelompok
IV
No. 1
2
3
NAMA PROYEK/ SATKER
JUMLAH KN (Rp)
PROVINSI, NOMOR DAN TGL LHP ACEH TA 2013 158/RC.230/H/7/2013 31 Juli 2013
Distan TP Provinsi Aceh
- Kelebihan pembayaran biaya personil tenaga administrasi. - Kelebihan pembayaran proyek rehabilitasi prasarana pertanian pasca Tsunami. - Penggunaan anggaran perjalanan dinas yang tidak benar.
47.311.800
JAKARTA (PUSAT) TA. 2012 343/RC.230/H/09/2012 12 September 2012
Kegiatan PUAP Kab. BIMA
Kegiatan BLM PUAP tidak dapat disalurkan di Kabupaten BIMA
1.200.000.000
JAWA BARAT TA. 2012 86/RC.230/H/03/2012 29 Maret 2012
Distan TP Kab. Subang
Realisasi fisik 100%, tetapi masih terdapat saldo direkening Poktan. UPPO telah selesai dilaksanakan, masih terdapat saldo direkening 4 Poktan.
PERMASALAHAN
76.090.444
SALDO AKHIR (Rp)
12.450.000
179.625.138
830.000
No. 4
5
6
No. 7
PROVINSI, NOMOR DAN TGL LHP KALIMANTAN BARAT 167/RC.230/H/7/2013 31 Juli 2013
SULAWESI UTARA TA.2013 21/RC.230/H/3/2013 22 Maret 2013
NAMA PROYEK/ SATKER
JUMLAH KN (Rp)
SALDO AKHIR (Rp)
Distan TPH Kab. Pontianak
- Pembuatan SID Peral Sawah TA2012 yang tidak tertib,efektif dan efisien. - Bunga bank rekening poktan Kasih Mulya karena cetak sawah dialihkan ke poktan lain.
38.883.000
7.247.000
Distannak Prov. Sulut
Kekurangan volume pekerjaan dan penggunaan dana yg tidak benar pada kegiatan PSETK.
13.915.000
3.790.000
4.000.000
4.000.000
NUSA TENGGARA BARAT TA.2013 38/RC.230/H/3/2013 Distan TPH 22 Maret 2013 Provinsi NTB
PROVINSI, NOMOR DAN TGL LHP KALIMANTAN TIMUR TA.2010 146/RC.230/H/6/2010 17 Juni 2010
PERMASALAHAN
NAMA PROYEK/ SATKER
Distannakikan Kab. Malinau
Biaya penyusunan laporan yang tidak dibuat.
PERMASALAHAN Penggunaan dana bansos cetak sawah. TA. 2009 yang digunakan utk kepentingan pribadi dan lainnya.
JUMLAH KN (Rp)
701.380.000
SALDO AKHIR (Rp)
661.380.000
No. 1
PROVINSI, NOMOR DAN TGL LHP PAPUA TA. 2011 39/RC.230/H/E/6/2011 11 Juni 2011 Kab. Sarmi Prov. Papua
NAMA PROYEK/ SATKER
LHA Investigatif atas Pengaduan Masyarakat Terhadap Dugaan Kegiatan Fiktif pada Pelaksanaan Dana Bansos melalui TP Ditjen PLA senilai Rp. 325.000.000 di Kab Sarmi Prov. Papua TA.2009
PERMASALAHAN
Mengembalikan KN penggunaan dana bansos JITUT/JIDES TA 2009 Penggunaan pribadi senilai Rp266.700.000,00 (a.n.Sdri. Nurlia Anwar, bendahara TA 2009) dan pemberian uang lelah kepada Ketua dan Sekretaris Gapoktan senilai Rp12.000.000,00.
JUMLAH KN (Rp)
295.700.000
SALDO AKHIR (Rp)
295.700.000
No. 1
PROVINSI, NAMA NOMOR DAN TGL LHP PROYEK/SATKER SUMATERA SELATAN TA. 2007 LAP.6423/PW.07/2/2007 Disnakikan 06 November 2007 Kab. Lahat
LAP.6576/PW.07/2/2007 Distannak 12 November 2007 Kab. Banyuasin
2
PERMASALAHAN
- Keterlambatan penyerahan pekerjaan PLA - Selisih volume fisik Kekurangan volume galian tanah pembuatan jaringan irigasi TAM.
JUMLAH KN (Rp)
SALDO AKHIR
85.782.448
39.882.448
112.002.398
60.427.945
SULAWESI UTARA
LHA-103/PW18/2/2012 28/05/2012
- Kegiatan UPPO tidak dilaksanakan. Distanikannakbunhut KP - Pembayaran Kendaraan Roda Tiga Kota Kotamobagu Yang Tidak Ada Fisiknya.
TA. 2007 LHA.3330/PW.18/2/2007 Distan Kab. Sangihe 20 November 2007
- Kemahalan Harga Pekerjaan Pengadaan Saprodi Untuk Optimasi Lahan. - Keterlambatan Pekerjaan yang Belum Dikenakan Denda
44.783.000
43.783.000
29.954.495,69
7.164.495,69
No. 3
PROVINSI, NAMA NOMOR DAN TGL LHP PROYEK/SATKER SULAWESI SELATAN TA. 2007 LHP.6840/PW.21/2/2007 Distan Kab. Takalar 24 Oktober 2007
TA. 2007 LHP.7006/PW.21/2/2007 Dishutbun LH 31 Oktober 2007 Kab. Bantaeng
4
SULAWESI TENGGARA TA. 2012 LHA-1601/PW20/2/2012 Distanakbunhor 11/04/2012 Kab. Bombana
PERMASALAHAN - Pembuatan Sumur Dangkal yang tidak sesuai dengan kedalaman fisik yang ditetapkan dalam kontrak. - Rumah pompa yang dilaksanakan hanya 5 unit dari 10 unit sesuai dengan kontrak.
Kelebihan pembayaran pekerjaan perluasan areal.
- kekurangan volume pekerjaan pada kegiatan Bansos UPPO dan RP3O. - pembayaran yang tidak sesuai Petunjuk Teknis kegiatan Reklamasi Lahan.
JUMLAH KN (Rp)
SALDO AKHIR
103.189.861
41.189.861
38.642.600
6.960.600
19.321.242
19.321.242
No. 5
PROVINSI, NAMA NOMOR DAN TGL LHP PROYEK/SATKER PAPUA TA. 2009 LHA-608/PW.26/2/2009 Distan Kab. Sarmi 21 Desember 2009
LAP-145/PW.26/2/2012 15 Mei 2012
Disnak dan TP Kab. Biak Numfor
PERMASALAHAN
JUMLAH KN (Rp)
SALDO AKHIR
- Penggunaan Dana Program Ketahanan Pangan Ditjen PLA utk Keperluan Pribadi.
723.177.272
613.827.272
Terdapat Pencairan Dana atas Kegiatan yang Tidak Dilaksanakan
185.259.600
185.259.600
162.132.470
151.676.270
Terdapat Perjanjian Kerjasama yang tidak dilaksanakan. Terdapat Sisa Dana Bantuan Ternak Sapi. 6
PROV. NTT LHA-5776/PW24/2/2012 06/09/2012
Distanbun Prov. NTT
- Pertanggungjawaban Biaya Perjalanan Dinas Tidak Sesuai Ketentuan. - Kelebihan Pembay. Biaya Konsumsi - Pembuatan Embung Merugikan Kelompok Tani. - Pencetakan Sawah Belum Selesai dan Kelebihan Pertanggungjawaban Pengadaan Traktor Tangan (Hand Tracktor). -Penggunaan Dana Bantuan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
AUDITOR
ITJEN
TOTAL PENYELESAIAN TEMUAN AWAL (Rp) s/d NOVEMBER 2013 (Rp)
TOTAL KN YANG BELUM DITINDAKLANJUTI (Rp)
2.081.580.244
1.212.258.106
869.322.138
295.700.000
0
295.700.000
BPKP
1.504.245.386
334.752.652
1.169.492.734
TOTAL
3.881.525.630
1.547.010.758
2.334.514.872
ITJEN INVESTIGASI
V
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17
Propinsi Ace h Sumate ra Utara Riau Ke p. Riau Jambi Sumatera Barat Sumate ra Selatan Lampung Be ngkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali
Wajib Lapor 51 64 41 11 32 44 41 41 31 10 18 53 101 19 97 28
Update 41 40 22 6 21 39 22 23 21 9 5 38 78 17 44 25
Tidak Update 9 16 13 1 8 4 16 15 4 0 4 14 18 0 11 3
Tidak Lapor 1 8 6 4 3 1 3 3 6 1 9 1 5 2 42 0
18 19 20 21 22 23 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Jumlah
34 56 37 30 36 39 34 18 19 70 27 41 25 20 64 26 1258
31 25 27 29 27 7 27 13 11 60 24 37 18 14 38 0 839
3 13 8 0 7 14 4 4 0 7 2 3 5 0 17 0 223
0 18 2 1 2 18 3 1 8 3 1 1 2 6 9 26 196
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Propinsi Satker Pusat Aceh Sumatera Utara Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Bengkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali
Jumlah Satker 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3
Lapor 1 3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 1 3
Tidak Lapor
1
1
2
No 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Propinsi
NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Jumlah
Jumlah Satker 6
17 7 2 3 6 4 2 2 10 9 8 6 1 2 2 130
Lapor 6 16 7 2 3 4 3 2 1 10 5 8 6 1 2 0 115
Tidak Lapor
1
2 1 1 4
2 15
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Propinsi Satker Pusat Aceh Sumatera Utara Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Barat Sumatera Selatan Lampung Bengkulu Bangka Belitung Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Bali
Jumlah Lapor Tidak Satker Lengkap lengkap 1 1 6 4 2 6 4 6 4 2 2 6 2 6 4 6 6 6 6 6 4 2 2 4 4 6 2 6 6 4 2 6 2 6 6
Tidak Lapor 0 0 2 2 0 4 2 0 0 2 0 0 4 0 2 4 0
No
Propinsi
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
NTB NTT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Barat Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Jumlah
Jumlah Lapor Tidak Satker Lengkap lengkap 9 8 19 7 10 6 2 4 4 6 6 9 6 6 4 4 4 4 2 13 10 2 12 6 10 8 7 7 2 2 4 2 4 208 141 8
Tidak Lapor 1 12 2 0 0 3 2 0 2 1 6 2 0 0 2 4 59