DINAS PERTANIAN KABUPATEN PONOROGO Jl. Urip Sumohardjo No. 58 Ponorogo
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehendak-Nya Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo mampu menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015. Dinas Pertanian sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Ponorogo, selaku leading sektor pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan mempunyai tugas yang strategis dalam menunjang roda pembangunan perekonomian di Kabupaten Ponorogo. Mengingat pertanian dalam arti luas mempuinyai peranan yang penting dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dimana sektor pertanian sebagai penyumbang terbesar angka PDRB tentu dibutuhkan perhatian yang lebih serius untuk pembangunan pertanian kedepan. Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian tahun 2015 adalah cerminan akuntabilitas kinerja dinas Pertanian selama kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran dalam rangka pencapaian sasaran, yang dilakukan dalam bentuk program dan kegiatan . Kami menyadari bahwa selain beberapa keberhasilan yang telah dicapai masih terdapat kendala atau permasalahan yang dihadapi, baik secara teknis, sumberdaya manusia, maupun manageman dan administrasi.
Namun demikian
harapan kita semuanya untuk selalu meningkatkan kinerja Dinas Pertanian, melalui pemanfaatan peluang yang tersedia, mengatasi semaksimal mungkin permasalahan yang ada untuk melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang
lebih baik,
transparan, dan akuntabel. Penyusunan laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Tahun 2015 tentu tidak sendiri, namun demikian berkat kerjasama dari berbagai pihak, baik internal Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo yang terdiri atas Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Peternakan dan Perikanan, Bidang Perkebunan, Bidang Kehutanan, serta Badan Penyuluh Pertanian,serta Dinas terkait lainnya, untuk itu kami apresiasikan dengan ucapan terimakasih yang sebesar-sebesarnya, sehingga Laporan Kinerja (LKj) dapat terwujud sebagai representasi hasil kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2015. Namun demikian kami sangat menyadari, penyusunan ini, masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang konstruktif kami tunggu, demi perbaikan penyusunan di tahun mendatang.
i
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Harapan kami semoga substansi dari Laporan Kinerja (LKj) ini dapat memberikan gambaran kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo yang selanjutnya bisa dijadikan bahan evaluasi, serta masukan pengambil kebijakan khususnya dan pembaca umumnya. Dan sebagai kalimat akhir pengantar Laporan Kinerja (LKj) ini kami mengajak seluruh pihak yang ikut andil dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Ponorogo untuk bekerja lebih baik, amanah, ikhlas dan dengan semangat yang tinggi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing bagian guna mendukung keberhasilan pembangunan pertanian di masa yang akan datang.
Ponorogo, Februari 2016 KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PONOROGO
Ir. H. HARMANTO, MMA Pembina Utama Muda NIP. 19590601 198202 1 005
ii
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR............................................................................
i
DAFTAR ISI...........................................................................................
iii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………
v
IKHTISAR EKSEKUTIF……………………………………………...........
vii
PENDAHULUAN…………………………………..……..……..
1
A.
LATAR BELAKANG………………………………..……............
1
B.
MAKSUD DAN TUJUAN…………………………………………
2
C.
GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN KABUPATEN
BAB I
PONOROGO …......................................................................
3
RUANG LINGKUP
17
PERENCANAAN KINERJA...................................................
18
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010 -2015 .......................
18
A.1 Visi ..........................................................................................
18
A.2 Misi .........................................................................................
19
A.3 Tujuan dan Sasaran ...............................................................
20
A.4 Strategi dan Kebijakan ...........................................................
21
B.
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)..................................
23
C.
PERJANJIAN KINERJA..........................................................
25
AKUNTABILITAS KINERJA .................................................
26
A
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014…...........
26
B
EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA…………
27
D. BAB II A
BAB III
B.1 Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan.................................................
29
B.2 Sasaran Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan..
33
B.3 Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan
34
B.4 Sasaran Menurunnya Lahan Kritis …………………………..
36
AKUNTABLITAS KEUANGAN…………………………............
37
BAB V P E N U T U P……………………………………………............
43
C.
LAMPIRAN I BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN KAB. PONOROGO
iii
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 LAMPIRAN II PENGUKURAN KINERJA DINAS PERTANIAN KAB. PONOROGO TAHUN 2015 LAMPIRAN III PERJANJIAN KINERJA DINAS PERTANIAN KAB.PONOROGO TA. 2015 LAMPIRAN IV MATRIK INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) LAMPIRAN VI REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014 DAN 2015
iv
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1.
Profil Pegawai Negeri Sipil di masing-masing Perangkat Dinas Pertanian Kab. Ponorogo Keadaan per Desember 2015………..
Tabel 2.
Status Kepegawaian dan Pangkat Pegawai Dinas`Pertanian Kab.Ponorogo Kedaan per Desember 2015 ..............................
Tabel 3.
3
3
Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Pertanian Kab. Ponorogo Keadaan per Desember 2015.....................................................
3
Tabel 4.
Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Ponorogo................
5
Tabel 5.
Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Ponorogo.......................
6
Tabel 6.
Luas Areal Panen Perkebunan Kabupaten Ponorogo.................
6
Tabel 7.
Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Ponorogo................
7
Tabel 8.
Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Ponorogo...............
8
Tabel 9.
Produksi Peternakan Kabupaten Ponorogo.................................
8
Tabel 10.
Data Hasil Inseminasi Buatan Tahun 2009-2015 di Kabupaten Ponorogo......................................................................................
Tabel 11.
9
Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Luar Kawasan Tahun 2009 s/d 2015 Kabupaten Ponorogo.........................................................
11
Tabel 12.
Data Lahan Kritis di Luar Kawasan Hutan Tahun 2010 - 2015.
11
Tabel 13
Matrik Hubungan Antara Misi dan Tujuan....................................
19
Tabel 14
Matrik Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran.............................
20
Tabel 15.
Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo......................................................................................
24
Tabel 16.
Skala Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015..........
27
Tabel 17.
Target Realisasi dan Capaian IKU Tahun 2015...........................
28
Tabel 18
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan......................................
Tabel 19.
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan..................................................................
Tabel 20.
29
34
Pengukuran Kinerja Sasaran Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan ..............................................................................................
35
v
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Tabel 21.
Pengukuran Kinerja Sasaran Menurunnya Lahan Kritis.............
36
Tabel 22.
Realisasi Anggaran Masing-masing Kegiatan Tahun 2015........
38
vi
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme. Peraturan Presiden RI No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP); Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Rencana strategis (Renstra) Dinas Pertanian tahun 2010-2015. Dalam amanah Renstra Dinas Pertanian Tahun 2010-2015 kemudian ditindak lanjuti dengan perumusan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Perjanjian Kinerja. Berdasarkan Peraturan Bupati Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo dalam pelaksanaan tugasnya menyelenggarakan fungsi (1) perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, (2) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian, (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian, (4) penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga dinas, (5) pelaksanaan koordinasi dengan lembaga pemerintah/swasta yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang pertanian, (6) pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Berdasarkan
RPJMD
Kabupaten
Ponorogo
Tahun
2010-2015
yang
menjabarkan Visi dan Misi kedalam bentuk agenda dan prioritas pembangunan, program dan kegiatan, salah satu diantara agenda dan prioritas pen mbangunan tersebut adalah pembangunan di bidang pertanian, terutama untuk memacu produk unggulan pertanian, yang nantinya diharapkan Kabupaten Ponorogo sebagai ikon Wilayah Agropolitan. Selanjutnya agenda dimaksud dijabarkan dalam Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2015.
vii
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Renstra Dinas Pertaniang dengan Visi “Terwujudnya pertanian, perikanan, dan kehutanan yang tangguh untuk mencapai kesejahteraan masyarakat”. Guna mewujudkan Visi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo maka dirumuskan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2010 - 2015 sebagai berikut (1) Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui konsep agribisnis; (2) Meningkatkan produksi komoditas peternakan dan pengamanan ternak melalui pengembangan produk unggulan; (3) Mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera melalui pengelolaan perikanan yang berkelanjutan; (4) Rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan untuk pengamanan hutan dan peningkatan pendapatan petani. Selanjutnya untuk mendukung agenda pembangunan nasional, serta menjawab tantangan dunia pertanian dalam arti yang luas, menetapkan 4 (Empat) Tujuan Dinas Pertanian, yaitu (1) Terwujudnya usaha pertanian yang mandiri dan berkelanjutan melalui peningkatan kemampuan lembaga tani; (2) Terwujudnya usaha peternakan yang berkelanjutan melalui peningkatan populasi ternak dan produksi hasil peternakan; (3) Terwujudnya usaha perikanan yang mandiri dan berkelanjutan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan; (4) Terwujudnya perilaku masyarakat dalam perlindungan dan pengamanan hutan. Dari tujuan yang telah ditetapkan kemudian dijabarkan dalam bentuk penetapan sasaran strategis,yang selanjutnya untuk menyusunan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian, serta menetapkan alokasi sumber daya yang ada, baik dari sumber daya manusia maupun anggaran. Dengan berakhirnya tahun anggaran, berakhir pula Program dan Kegiatan dalam 1 (satu) tahun, maka sebagai konsekuensi logis dilakukan pengukuran atas target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Dinas Pertanian mempunyai 4 (Empat) Kinerja Utama/Sasaran strategis dengan 10 (sepuluh) Indikator Kinerja. Beberapa Indikator Kinerja yang dengan predikat sangat baik adalah (1) Produktivitas tanaman pangan yang meliputi 5 (lima) komoditi unggulan dengan rata-rata
persentase
tingkat
capaian
104.35%;
(2)
Produktivitas
Tanaman
Perkebunan yang terdiri dari 6 (enam) komoditi unggulan dengan rata-rata
viii
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 persentase tingkat capaian 117,30%; (3) Produksi Tanaman Perkebunan; (4) Produksi Peternakan dengan rata-rata persentase capaian 253,72%; (5) Konsumsi perikanan mempunyai persentase capaian 104,17% dan (6) Persentase kerusakan kawasan hutan dengan capaian 39,38%. Adapun Indikator Kinerja dengan predikat baik antara lain (1) Produksi tanaman pangan dengan rata-rata persentase tingkat capaian sebesar 95,8%: (2) Populasi ternak dari 10 (sepuluh) jenis hewan ternak mempunyai rata-rata persentase tingkat capaian 98,41%. Sedang Indikator Kinerja dengan capaian cukup adalah (1) Produksi ikan dengan persentase tingkat capaian sebesar 55,45%. Kemudian Indikator Kinerja dengan capaian kurang yaitu (1) Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan capaian sebesar 6,04%. Dari segi akuntabilitas keuangan, total alokasi anggaran belanja sebesar Rp.59.688.530.257,- (Lima puluh sembilan milyar enam ratus delapan puluh delapan juta lima ratus tiga puluh ribu dua ratus lima puluh tujuh rupiah). Realisasi anggaran selama Tahun Anggaran 2015 sejumlah Rp.49.524.475.506,00 (Empat puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat juta empat ratus tujuh puluh lima ribu lima ratus enam rupiah), atau terealisasi sebesar 82,97%. Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, persentase realisasi anggaran menurun sebesar 7,38%, tapi jika dilihat dari nominal rupiahnya, serapan anggaran Tahun Anggaran 2015 jauh lebih besar jika dibanding tahun sebelumnya yaitu naik sebesar 12, 28%.
ix
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pembangunan pertanian pada Tahun 2015 adalah pelaksanaan tahun terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ponorogo dan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2011-2015. Pada periode tahun kelima ini, pertanian masih mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan di Kabupaten Ponorogo. Dalam rangka mendukung tercapainya pembangunan di bidang pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo selalu berusaha untuk melakukan penataan manajemen melalui pengembangan sumberdaya aparatur. Salah satunya melalui penerapan manajemen pembangunan pertanian yang akuntabel sesuai dengan prinsip Good Governance and Clean Government yaitu mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. Guna mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai
tujuan
serta
cita-cita
berbangsa
dan
bernegara,
diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate
agar
penyelenggaraan
Pemerintahan
dan
pembangunan
dapat
berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo sebagai unsur pelaksana teknis Pemerintah Daerah yang melaksanakan kewenangan daerah dibidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan dituntut untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dalam kaitannya dengan peningkatan daya saing produk-produk pertanian, agribisnis, kelestarian lingkungan, optimalisasi peningkatan sumber daya lokal dan peningkatan kesejahteraan petani. Laporan Kinerja (LKj) ini disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan serta Perjanjian Kinerja Tahun 2015 sebagai amanah dari Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
1
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Selanjutnya
dalam
rangka
mengetahui
capaian
kinerja
dan
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian melalui kewenangannya di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan serta kehutanan yang diharapkan mampu memberikan manfaat secara nyata di tataran masyarakat maka disusun Laporan Kinerja (LKj) yang didalamnya berisi konstelasi perencanaan strategis dan implementasinya serta tolok ukur keberhasilan berbagai indikator yang telah ditetapkan untuk mencapai visi dan misi organisasi. Sebagai landasan hukum penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 2. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
B. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo tahun 2015 merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang telah dipercayakan kepada Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo atas penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kab. Ponorogo. Hal yang terpenting adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai atas hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Tujuan penyusunan Laporan Kinerja (LKj)
Dinas Pertanian Kabupaten
Ponorogo adalah sebagai sarana bagi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo dalam menyampaikan pertanggungjawaban informasi kinerja yang terukur kepada seluruh stakeholders (Bupati, DPRD dan Masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan
2
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan berdasarkan target dan realisasi kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo. Selain sebagai bahan evaluasi, Laporan Kinerja (LKj) diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka : 1. Mendorong Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo untuk dapat melaksanakan tugas pembangunan di bidang pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan secara baik dan benar, sesuai tugas pokok dan fungsi yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di seluruh Kabupaten Ponorogo; 2. Menjadikan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo yang akuntabel, sehingga dapat berperan dalam penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif berkeadilan dan berkelanjutan ; 3. Menjadikan masukan dan umpan balik untuk menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan dan pemangku kepentingan dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Ponorogo ; 4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Kabupaten Ponorogo terhadap penyelenggara Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo.
C. GAMBARAN UMUM DINAS PERTANIAN KABUPATEN PONOROGO 1. Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Secara keseluruhan sampai dengan Desember 2015 jumlah pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo berjumlah 243 orang. Terbagi pada Sekretariat, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bidang Perkebunan, Bidang Kehutanan, Bidang Peternakan dan Perikanan, Bapeluh serta Kepala UPTD. Secara rinci tersaji pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 3 dibawah ini.
3
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Tabel 1 :
No
Profil Pegawai Negeri Sipil di masing-masing Perangkat Dinas Pertanian Kab. Ponorogo Keadaan Desember 2015
Bagian/ Sub Bagian
1. 2.
Jumlah (Orang)
Sekretariat Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura - Staf teknis TPH di Kecamatan Bidang Perkebunan Bidang Peternakan dan Perikanan - Staf teknis peternakan di Kecamatan Bidang Kehutanan - Penyuluh Kehutanan/PKL Penyuluh Pertanian Kepala UPTD
3. 4. 5. 6. 7.
24 20 2 14 31 17 15 11 88 21 243
JUMLAH Tabel 2 :
No 1. 2. 3. 4.
Golongan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jumlah (Orang)
Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I JUMLAH
Tabel 3 :
No
Status Kepegawaian dan Pangkat Pegawai Dinas Pertanian Kab.Ponorogo Keadaan per Desember 2015
46 157 38 2 243
Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Pertanian Kab. Ponorogo Keadaan per Desember 2015 Tingkat Pendidikan
Pasca Sarjana Sarjana/Diploma IV Diploma III SLTA SLTP SD JUMLAH
Jumlah (Orang) 22 147 10 57 4 3 243
2. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo a. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Luas lahan sawah di Kabupaten Ponorogo adalah 34.638 Ha. Sebagian besar luas lahan sawah di Kabupaten Ponorogo menggunakan
4
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 pengairan teknis, yaitu seluas 29.929 ha. Untuk sisanya lahan sawah dengan pengairan setengah teknis, non teknis dan tadah hujan. Pada Tahun 2015, angka sementara dari bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo untuk produktivitas tanaman pangan unggulan, khususnya padi (sawah dan ladang) sebesar 64,60 ku/ha naik sebesar 1,60% dibandingkan tahun 2014. Sedangkan produksi padi tahun 2015 adalah sebesar 468.594 naik sebesar 6,04% dibanding
tahun
2014.
Komoditi
Jagung
pada
tahun
2015
untuk
produktivitasnya naik 1,6% jika dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 69,23 Ku/Ha. Produksi jagung mencapai 245.663 ton naik sebesar 24.66% jika dibanding tahun sebelumnya. Dari tabel dibawah dapat dilihat produksi dan produktivitas tanaman pangan sangat fluktuatif dari 2009 sampai dengan tahun 2015. Salah satu penyebabnya adalah faktor perubahan iklim dan cuaca. Hal ini menimbulkan pergeseran musim sehingga jadwal tanam terganggu yang bisa berpotensi penurunan produksi.
Selain hal tersebut, petani masih sangat tergantung
pada pupuk anorganik, dimana pada waktu pemupukan sering terjadi kelangkaan pupuk, wabah hama penyakit tanamanpun masih tinggi, dan yang menjadi catatan bersama adalah ancaman alih fungsi lahan yang secara pelan namun pasti mengurangi areal persawahan yang berakibat penurunan produksi pertanian. Secara terperinci produksi dan produktivitas tanaman pangan unggulan di Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada tabel 4 dan 5.
Tabel : 4. Produktivitas Tanaman Pangan Kabupaten Ponorogo No
Komoditi
Produktivitas ( Ku/Ha ) 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Padi
64,88
66,18
50,83
64,19
60,88
63,58
64,60
2
Jagung
62,64
63,24
51,32
68,55
71,88
60,08
69,23
3
Kedelai
16,07
16,06
15,05
16,52
16,78
19,97
16,24
4
Kacang Tanah
17,64
16,04
15,13
24,12
31,34
15,35
18,49
5
Ubi Kayu
138,09 124,71
233,13
282,99
239,15
258,08
191,16
5
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Tabel : 5. Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Ponorogo No
Komoditi
Produksi ( Ton ) 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1
Padi
394.278
422.281 326.668 427.652 426.800 441.919
468.594
2
Jagung
138.994
199.983 176.059 241.330 256.540 197.062
245.663
3
Kedelai
28.622
29.598
30.953
22.254
16.023
23.221
28.148
4
Kacang Tanah
2.401
3.117
3.499
4.879
4.808
2.440
3.098
5
Ubi Kayu
364.032 564.594 681.779 536.007 582.873
416.652
445.695
b. Bidang Perkebunan Secara umum perkembangan luas areal tanaman perkebunan di Kabupaten Ponorogo selama enam tahun terakhir mengalami kenaikan dan juga ada beberapa komoditi yang mengalami penurunan. Tabel : 6. Luas Areal Panen Perkebunan Kabupaten Ponorogo
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Komoditi Tebu Tembakau Virginia Tembakau Jawa Tembakau Ram Janggelan Kelapa Kopi Arabika Kopi Robusta Cengkeh Jambu Mete Kapuk Randu Kakao
Luas Panen (ha) 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
1.826,25
1.871,97
1.760,51
2.415,05
1.788,70
1.776,19
1.112,65
62,26
40,04
41,52
50,27
46,93
4,00
559,01
187,28
179,29
100,00
132,95
126,06
250,00
275,34
-
142,91
191,96
384,63
400,00
307,00
0
737,00
508,84
99,90
124,84
391,72
391,72
0
851,27
897,54
922,00
827,44
982,48
1069,34
1365,26
78,63
80,98
81,45
110,57
126,76
132,58
158,56
223,74
235,97
236,10
246,79
273,05
281,88
323,86
1.552,92
1.529,01
1.504,33
1.189,89
1.088,64
1.116,91
1.177,67
734,01
716,50
713,12
719,19
828,71
875,04
1.017,98
1.357,55 463,32
1.304,81 495,64
1.302,48 539,98
1.259,43 689,30
627,11 822,17
619,41 852,78
598,88 963,02
Melihat data pada tabel diatas luas panen tanaman tahunan ada yang mengalami kenaikan seperti pada tanaman tembakau virginia, kelapa,kopi arabika, kopi robusta, cengkeh,jambu mete dan kakao. Komoditi yang mengalami penurunan luas areal panen yang cukup tajam pada tahun 2015 seperti tebu, tembakau ram dan
kapuk randu. Hal ini disebabkan banyak
tanaman yang mati sudah tua dan sebagian disebabkan adanya serangan hama
6
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 dan penyakit, selain itu petani mempunyai kecenderungan menanam komoditi yang sudah jelas pangsa pasarnya, seperti pada tembakau ram petani sudah enggan membudidayakan kembali dikarenakan tidak ada pangsa pasar yang jelas. Tingkat produksi tanaman perkebunan ditentukan oleh luas areal pertanaman dan tingkat produktifitas. Beberapa produksi perkebunan mengalami penurunan yang sangat tajam, contohnya pada komoditi tebu, tembakau ram. Sedangkan yang mengalami peningkatan adalah tembakau Virginia, tembakau jawa, jambu mete dan kakao.bsecara umum produksi tanaman perkebunan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel : 7. Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Ponorogo Produksi (Ton) No
Komoditi
2009
2010
2011
2012
8.515,28
9.115,33
9.133,22
13.939,40
70,42
40,07
73,41
85,40
2013
2014
2015
9.610,40
10.288,25
5.017,38
68,30
5,92
796,87
1
Tebu
2
Tembakau Virginia
3
Tembakau Jawa
186,85
269,86
568,09
109,56
94,29
203,07
241,37
4
Tembakau Ram
-
92,51
200,04
514,84
513,85
341,95
0
5
Janggelan
6
Kelapa
7
533,30
71,76
111,90
124,64
208,64
217,87
0
14.002,20
4.348,24
2.999,33
6.484,94
4.463,43
6.170,09
5.373,11
Kopi Arabika
31,88
37,83
35,74
35,49
59,62
56,21
55,70
8
Kopi Robusta
116,64
118,23
123,09
103,30
122,87
131,60
137,16
9
Cengkeh
297,94
393,16
236,04
317,24
206,79
200,99
186,34
10
Jambu Mete
176,32
130,08
173,88
170,87
190,28
229,77
276,07
11
Kapuk Randu
203,49
233,32
283,15
187,65
141,00
174,84
171,84
12
Kakao
339,65
363,30
390,45
496,22
520,31
593,70
661,22
c. Bidang Peternakan dan Perikanan Berdasarkan hasil ST2013, rumah tangga pertanian, khususnya sub sektor peternakan terbanyak ke dua setelah sub sektor tanaman pangan. Ada 151.011 Rumah Tangga yang memelihara/berkecimpung dengan usaha peternakan. Adapun hewan ternak yang paling banyak di pelihara adalah kambing, sapi dan ayam. Kelompok ternak ini dibedakan menjadi 4 (empat) yaitu (1) kelompok ternak besar (sapi, kerbau, kuda); (2) kelompok ternak kecil (kambing, domba, babi); (3) kelompok unggas (ayam, itik) serta (4) kelompok ternak lainnya ( kelinci, burung puyuh, angsa, kalkun).
7
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Perkembangan populasi ternak di Kabupaten Ponorogo selama Tahun 2009-2015 tersaji pada Tabel 8. Demikian pula perkembangan produksi hasil peternakan selama kurun waktu tahun 2009-2015 dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel : 8. Perkembangan populasi ternak di Kabupaten Ponorogo No
Populasi Ternak
Jenis Ternak
2009
2010
2011
2012
2013
1
Sapi Potong
50.532
62.304
89.148
84.315
84.751
2014 84.854
2015 81.807
2
Sapi Perah
1.716
1.025
2.151
2.127
1.882
1.634
1.898
3
Kerbau
93
85
282
299
301
275
249
4
Kuda
123
88
119
129
120
114
92 218.414
5
Kambing
80.961
84.050
151.308
163.713
191.800
163.704
6
Domba
19.800
19.770
17.020
15.205
16.120
17.481
22.507
7
Ayam Kampung
520.700
464.299
723.340
700.777
735.267
716.240
860.639
8
Itik
28.251
28.948
24.563
40.652
30.026
69.051
51.882 22.481 6.048
9
Entog
13.323
13.550
27.283
38.961
622.010
28.965
11
Kelinci
9.056
53.486
12.286
7.706
46.425
7.255
Tabel : 9. Produksi Peternakan Kabupaten Ponorogo No
Komoditas
1. 2. 3.
Daging Susu Telur
2009
2010
2011
Realisasi 2012
2013
2014
2015
3.338.704 1.030.992 1.980.356
3.931.67 1.384.200 1.182.904
1.659.188 2.355.428 1.813.016
1.569.240 2.454.680 1.574.468
1.577.352 2.171.932 1.522.216
1.570.279 1.268.885 1.996.512
1.528.250 2.178.564 1.663.797
Satuan
Kg Liter Kg
Beberapa kegiatan di Dinas Pertanian, khususnya untuk bidang peternakan guna meningkatkan populasi ternak, salah satunya adalah melalui Inseminasi buatan dan embrio transfer. Hal ini sebagai salah satu terobosan bioteknologi dalam perbaikan mutu genetik ternak. Untuk pelayanan inseminasi buatan di Kabupaten Ponorogo semuanya dilaksanakan secara swadaya. Ikhtisar kegiatan inseminasi buatan di Kabupaten Ponorogo sebagai berikut : 1. Lokasi
pelayanan
inseminasi
buatan
telah
menjangkau
keseluruhan
Kecamatan. 2. Petugas Inseminasi Buatan (IB) sebanyak 42 orang, terdiri dari petugas IB Dinas sebanyak 35 orang dan petugas IB swadaya sebanyak 17 orang. 3. Petugas pemeriksa kebuntingan (PKB) sebanyak 12 orang.
8
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 4. Petugas pembantu/asisten teknis reproduksi sebanyak 6 orang. 5. Petugas ahli kemajiran 4 orang Dokter Hewan.
Tabel 10. Data Hasil Inseminasi Buatan Tahun 2009-2015 di Kabupaten Ponorogo No
Tahun
1.
2009
36.072
Inseminasi (Ekor) 38.724
2.
2010
30.493
38.294
23.450
3.
2011
47.557
63.412
23.780
4.
2012
31.619
34.855
13.653
5.
2013
28.881
31.541
10.878
6.
2014
30.742
33.818
11.347
7.
2015
31.382
33.500
22.289
Jml. Akseptor
Kelahiran 25.649
Pengamanan ternak mempunyai arti penting dan kedudukan strategis dalam mewujudkan sasaran pembangunan peternakan yaitu meningkatkan populasi dan produksi ternak melalui penekanan angka kematian, angka penularan serta peningkatan reproduksi ternak. Pemeriksaan penyakit ternak pada hewan sangat penting, juga di dalam pengendalian serta pencegahan terjadinya penularan penyakit dari hewan ke manusia lewat pemeriksaan daging di rumah potong hewan. Pelayanan kesehatan hewan dilaksanakan oleh petugas teknis peternakan di 21 Kecamatan sebanyak 18 petugas kesehatan dan 2 diantaranya Dokter Hewan. Program penanggulangan flu burung
merupakan kegiatan yang harus
terus dilaksanakan karena setiap tahun masih terjadi kematian meski dari tahun ke tahun semakin berkurang. Upaya-upaya
yang
dilakukan
untuk
penang-
gulangan wabah flu burung adalah dengan program vaksinasi, penerapan biosekuriti yang ketat di kandang-kandang peternakan, pengawasan lalu lintas ternak unggas yang keluar masuk Ponorogo dan pembinaan/penyuluhan. Pengembangan budidaya perikanan di Kabupaten Ponorogo, mempunyai andil yang cukup bagus, terutama budidaya ikan air tawar. Potensi kolam seluas
9
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 107,4 Ha dengan potensi produksi sebesar 5.350 ton. Adapun jumlah Rumah Tangga Pembudidaya (RTP) sejumlah 2.096 orang. Sedangkan untuk potensi jaring apung seluas 160 m2 dengan produksi 26.120 ton. Jumlah RTP jaring apung sebanyak 75 orang. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pertanian selaku motor penggerak pembangunan bidang perikan yaitu dengan melaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya adalah pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan, pengembangan sarana dan prasarana pembenihan, penyediaan sarana penyuluhan, penyediaan maupun rehabilitasi sarana dan prasarana pemasaran hasil perikanan. d. Bidang Kahutanan Luas daratan di Kabupaten Ponorogo 140.883,03 Ha, sedangkan luas kawasan hutan adalah seluas 46.932,25 Ha. Berdasarkan data BKPH di wilayah kabupaten Ponorogo, luas kawasan hutan dimaksud telah ditetapkan fungsinya sebagai hutan lindung seluas 16.763,60 Ha, hutan produksi seluas 22.497,05 Ha dan Suaka alam 270,80 Ha, Magersaren 152,60 Ha dan Lainnya 7.248, 20 Ha. Dari kawasan hutan tersebut, diantaranya digunakan untuk kepentingan sektor lain sehingga tidak semua kawasan hutan berfungsi secara optimal. Upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah pada lahan kritis bukanlah pekerjaan yang sederhana dan mudah, sehingga diperlukan kemauan dan kemampuan dari berbagai pihak, terlebih masyarakat luas. Rehabilitasi lahan kritis melalui penghijauan menggunakan pendekatan Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas sebagai satuan wilayah pengelolaannya, diarahkan untuk mampu mengurangi laju kerusakan lahan kritis di luar kawasan hutan.
Beberapa
program yang dilakukan oleh Dinas Pertanian, khususnya bidang Kehutanan untuk upaya rehabilitasi lahan kritis dibagi menjadi 2 yaitu secara vegetatif melalui penanaman di lahan kritis, agak kritis dan potensial kritis serta upaya secara sipil teknis melalui pembangunan dam penahan, dan gully plug.
10
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Tabel 11. Rehabilitasi hutan dan lahan diluar kawasan Tahun 2009 s/d 2015 Kabupaten Ponorogo Vegetatif (Ha) Bangunan Konservasi Tanah (Unit) Hutan Pengkayaan Dam Dam Sumur Gulyy Embung Rorak Rakyat Tanaman Pengendali Penahan Resapan Plug 500 15 8 -
Tahun 2009 2010
150
-
-
-
-
5
2011
175
450
-
14
30
4
2012
1.950
150
-
18
20
-
2013
800
150
-
11
25
-
2014
50
170
8
35
-
-
-
2015
335
150 64
110
17
5
200
Jumlah
10.453
3.700
-
200
Tabel. 12 Data lahan kritis di luar kawasan hutan tahun 2010 -2015 KRITERIA KEKRITISAN (Ha) Tahun 2010
Sangat Kritis 0,96
Agak Potensial Tidak JUMLAH Kritis Kritis Kritis 9.315,23 48,160,26 33.673,33 44.081,73 135.231,50
2011
0,96
9.315,23 48.160,26 33.673,33 44.081,73 135.231,50
2012
146,46
2.936,60 59,045,36 26.357,87 46.294,57 134.634,40
2013
146,46
2.936,60 59,045,36 26.357,87 46.294,57 134.634,40
2014
146,46
2.936,60 59,045,36 26.357,87 46.294,57 134.634,40
2015
146,46
2.936,60 59,045,36 26.357,87 46.294,57 134.634,40
Kritis
3. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Berdasarkan Peraturan Bupati Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, tugas Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan fungsi:
11
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian; d. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Dinas; e. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga pemerintah/swasta yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang pertanian; dan f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya. Tugas pokok dan fungsi setiap Bidang di lingkup Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo berdasarkan Peraturan Bupati Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, sebagai berikut: 1. Sekretariat 1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas. 2. Dalam melaksanakan tugas diatas , Sekretariat menyelenggarakan fungsi: a. Pengkoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif; b. Pengelolaan administrasi dan pembinaan kepegawaian di lingkungan Dinas; c. Pengelolaan administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai; d. Pengelolaan
surat
menyurat,
kearsipan,
ketatalaksanaan,
dan
kepustakaan Dinas; e. Pengelolaan aset, rumah tangga dan perlengkapan Dinas; f. Penyelenggaraan protokoler, humas dan perjalanan Dinas; g. Penghimpunan dan penyusunan data informasi, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan Dinas;
12
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 h. Pengumpulan bahan dan pelaksanaan peningkatan kinerja organisasi Dinas; dan i.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Kelengkapan Organisasi Sekretariat berdasarkan Pasal 6 Peraturan Bupati
Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah: a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan. 2. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura 1. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai tugas mengumpulkan bahan, koordinasi, pelaksanaan dan pengembangan budidaya tanaman, pelaksanaan agro input serta penanganan pasca panen. 2. Dalam melaksanakan tugas diatas, Bidang Tanaman Pangan dan Hortikutura menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura; b. Penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian tanaman pangan dan hortikultura; c. Pelaksanaan pemetaan potensi dan pengelolaan tanaman pangan dan hortikultura; d. Pelaksanaan koordinasi penetapan sentra komoditas dan pengembangan budidaya tanaman pangan dan hortikultura; e. Pelaksanaan bina produksi, usaha tani dan pelaksanaan agro input serta penanganan pasca panen; pelaksanaan perizinan di bidang tanaman pangan dan hortikultura; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang tanaman pangan dan hortikultura; dan g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
13
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Kelengkapan organisasi Bidang Tanaman Pangan dan hortikultura berdasarkan Pasal 11 Peraturan Bupati Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah: a. Seksi Bina Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; b. Seksi Bina Usaha Tani Tanaman pangan dan Hortikultura; dan c. Seksi Bina Perlindungan, Tata Guna Lahan dan Air Tanaman Pangan dan Hortikultura.
3. Bidang Kehutanan 1. Bidang Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, koordinasi dan pengembangan hutan rakyat, serta pemanfaatan hasil hutan. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Kehutanan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan
pengelolaan
teknis,
pembenihan,
pembibitan
dan
penanaman pohon/kayu-kayuan; b. Pelaksanaan penghijauan/reklamasi hutan; c. Pelaksanaan
pembinaan
terhadap
kelompok
tani
tentang
hutan
milik/hutan rakyat, penanaman, pengembangan dan pemanfaatan serta pemasaran hasil produksi; d. Pelaksanaan pembinaan kelompok tani persutraan alam yang mencakup pembuatan unit percontohan, inventarisasi potensi, pengembangan pakan ulat, pengembangan usaha dan pemasaran hasil; e. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian izin pemanfaatan dan peredaran hasil hutan kayu dan pengembangan tata usaha kayu; f. Pelaksanaan pengendalian penebangan pohon yang tumbuh di luar kawasan hutan dalam Kabupaten; g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Bidang Kehutanan; dan h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
14
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Kelengkapan Organisasi Bidang Kehutanan berdasarkan Pasal 16 Peraturan Bupati Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah : a. Seksi Bina Produksi dan Usaha Kehutanan; b. Seksi Pengembangan Hutan Rakyat; c. Seksi Konservasi Tanah dan Rehabilitasi Hutan.
4. Bidang Perkebunan 1. Bidang Perkebunan mempunyai tugas mengumpulkan bahan, koordinasi dan melaksanakan bina produksi usaha tani perkebunan dan penanganan pasca panen tanaman perkebunan. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Perkebunan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pengembangan tanaman perkebunan; b. Penyusunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimamasi dan pengendalian tanaman perkebunan; c. Pelaksanaan pemetaan potensi dan pengelolaan tanaman perkebunan; d. Pelaksanaan
koordinasi
penetapan
sentra
komoditas
tanaman
perkebunan; e. Pelaksanaan bina produksi, usaha tani dan pemasaran tanaman perkebunan; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang perkebunan; dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Kelengkapan organisasi Bidang perkebunan berdasarkan pasal 21 Peraturan Bupati Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah : a. Seksi Bina Produksi Perkebunan; b. Seksi Bina Usaha Tani Perkebunan; dan c. Seksi Bina Perlindungan Tanaman Perkebunan.
15
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 5. Bidang Peternakan dan Perikanan 1. Bidang Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, koordinasi dan pengembangan bina produksi peternakan dan perikanan serta pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan. 2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Peternakan dan Perikanan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi program/kegiatan peternakan dan perikanan baik lintas program maupun sektoral; b. Pelaksanaan
pengembangan
dan
peningkatan
usaha
ternak,
pengendalian penyakit dan lingkungan serta prasarananya; c. Pelaksanaan perizinan di bidang usaha peternakan dan perikanan; d. Pelaksanaan pengkajian terhadap teknologi di bidang peternakan dan perikanan; e. Pelaksanaan
pembinaan
dan
bimbingan
teknis
dalam
upaya
pengendalian, pencegahan, pemberantasan, pengobatan penyakit hewan menular dan kesehatan masyarakat veteriner; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang peternakan dan perikanan; dan g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Kelengkapan organisasi Bidang Peternakan dan Perikanan berdasarkan Pasal 26 Peraturan Bupati Ponorogo No. 61 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah : a. Seksi Bina Produksi Peternakan dan Perikanan; b. Seksi Bina Usaha Tani Peternakan dan Perikanan; dan c. Seksi Bina Perlindungan Peternakan dan Perikanan. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo, Struktur Organisasi Dinas Pertanian dibawah Kepala Dinas (Eselon IIB) adalah:
16
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 1. Sekretariat 2. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura 3. Bidang Kehutanan 4. Bidang Perkebunan 5. Bidang Peternakan dan Perikanan 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas 7. Kelompok Jabatan Fungsional Grafis Struktur Organisasi Dinas Pertanian tersaji pada Lampiran I.
D. RUANG LINGKUP Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 berisi seluruh capaian kinerja Dinas selama tahun 2015, dengan tolok ukur seluruh indikator kinerja utama yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015, yang kemudian dilakukan analisis seluruh capaian kinerja, kemudian disimpulkan. Sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 adalah sebagai berikut: BAB I. Pendahuluan; menjelaskan ringkasan tentang latar belakang pembangunan pertanian, tujuan, landasan hukum, kedudukan, tugas dan fungsi serta struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo. BAB II. Perencanaan Kinerja; menjelaskan tentang dokumen perencanaan yang menjadi latar belakang pelaksanaan program, dan kegiatan mulai dari Renstra, Tujuan Strategis, sasaran Strategis, beserta Program dan Kegiatan guna mencapai sasaran dimaksud. BAB III. Akuntabilitas Kinerja ; menjelaskan tentang analisis capaian kinerja dinas berdasarkan pengukuran kinerja atas capaian indicator kinerja utama dibandingkan dengan target maupun capaian pada tahun-tahun sebelumnya, serta laporan capaian realisasi anggaran. BAB IV. Penutup ; Berisi kesimpulan menyeluruh dari seluruh penyajian Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2015, dan beberapa saran atau rekomendasi untuk perbaikan kinerja Dinas selanjutnya.
17
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2010-2015 Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo 20102015 merupakan perencanaan taktis strategis yang berisikan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo selama lima tahun kedepan (2011 2015). Rencana strategis disusun berdasarkan analisis strategis terhadap potensi, peluang, permasalahan mendasar dan tantangan yang telah dan akan dihadapi dalam kurun waktu lima tahun mendatang (2011–2015). Oleh karena itu penyusunan dokumen Renstra SKPD berpedoman pada rancangan awal RPJMD untuk menyelaraskan diri dengan visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih. RENSTRA Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2010–2015 dibuat berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010–2015 yang ditetapkan dengan Perda No 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ponorogo Tahun 2010–2015. Kedudukan Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah sebagai pedoman dan arah dalam penyelenggaran pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Fungsi Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah sebagai tolok ukur dari pencapaian tujuan Pembangunan Pertanian di Kabupaten Ponorogo. Rencana Strategis mengandung Visi, Misi, Tujuan, Saran, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.
A.1 Visi Dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat petani di Kabupaten Ponorogo dan berdasarkan pada Visi Bupati Ponorogo Periode 20102015 “Terwujudnya masyarakat Ponorogo yang sejahtera, aman, berbudaya, berkeadilan berlandaskan nilai-nilai Ketuhanan dalam rangka mewujudkan Rahayuning Bumi Reyog”, maka disusunlah Visi Dinas Pertanian Ponorogo Tahun
18
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 2010-2015 yaitu “Terwujudnya pertanian, perikanan, dan kehutanan yang tangguh untuk mencapai kesejahteraan masyarakat”.
A.2 Misi Untuk mewujudkan Visi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo maka dirumuskan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2015 sebagai berikut : 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui konsep agribisnis 2. Meningkatkan produksi komoditas peternakan dan pengamanan ternak melalui pengembangan produk unggulan. 3. Mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera melalui
pengelolaan
perikanan yang berkelanjutan. 4. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan untuk pengamanan hutan dan peningkatan pendapatan petani.
Tabel 13. Matrik Hubungan Antara Misi dan Tujuan Misi Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui konsep agribisnis Meningkatkan produksi komoditas peternakan dan pengamanan ternak melalui pengembangan produk unggulan Mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera melalui pengelolaan perikanan yang berkelanjutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan untuk pengamanan hutan dan peningkatan pendapatan petani
Tujuan
Indikator
Terwujudnya usaha pertanian yang mandiri dan berkelanjutan melalui peningkatan kemampuan lembaga tani
1. Kontribusi Sub Sektor Tanaman Pangan dan Perkebunan terhadap PDRB Kabupaten Ponorogo
Terwujudnya usaha peternakan yang berkelanjutan melalui peningkatan populasi ternak dan produksi hasil peternakan Terwujudnya usaha perikanan yang mandiri dan berkelanjutan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan Terwujudnya perilaku masyarakat dalam perlindungan dan pengamanan hutan
1. Kontribusi Sub Sektor Peternakan terhadap PDRB Kabupaten Ponorogo
1. Kontribusi Sub Sektor Perikanan terhadap PDRB Kabupaten Ponorogo
1. Menurunnya luas lahan kritis
19
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 A.3 Tujuan dan Sasaran Tujuan dari Visi dan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2010–2015 yaitu mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani. Secara rinci tujuan dari masing-masing rumusan Misi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo adalah : 1. Terwujudnya usaha pertanian yang mandiri dan berkelanjutan melalui peningkatan kemampuan lembaga tani; 2. Terwujudnya usaha peternakan yang berkelanjutan melalui peningkatan populasi ternak dan produksi hasil peternakan; 3. Terwujudnya usaha perikanan yang mandiri dan berkelanjutan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan 4. Terwujudnya perilaku masyarakat dalam perlindungan dan pengamanan hutan. Tabel 14. Matrik Hubungan Antara Tujuan dan Sasaran TUJUAN Uraian Indikator Tujuan Terwujudnya usaha 1. Kontribusi Sub pertanian yang mandiri sektor dan berkelanjutan tanaman melalui peningkatan pangan dan kemampuan lembaga perkebunan tani terhadap PDRB
Uraian Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian dan perkebunan
1.1
1.2
1.3
1.4
Terwujudnya usaha peternakan yang berkelanjutan melalui peningkatan populasi ternak dan produksi hasil peternakan
2. Kontribusi Subsektor peternakan terhadap PDRB
Meningkatnya produksi dan populasi peternakan
2.1
2.2
SASARAN Indikator Kinerja Utama Produktivitas Tanaman pangan a. Padi b. Jagung c. Kedelai d. Kacang Tanah e. Ubi Kayu Produksi Tanaman Pangan: a. Padi b. Jagung c. Kedelai d. Kacang Tanah e. Ubi Kayu Produktivitas Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao Produksi Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao Produksi Peternakan a. Daging b. Susu c. Telur Populasi Ternak a. Sapi potong b. Sapi perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing f. Domba g. Ayam kampung h. Itik i. Entok j. Kelinci
20
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Terwujudnya usaha perikanan yang mandiri dan berkelanjutan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan
3. Kontribusi Subsektor perikanan terhadap PDRB
Meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan
3.1
Persentase produksi ikan
3.2
Konsumsi Ikan
Terwujudnya perilaku masyarakat dalam perlindungan dan pengamanan hutan
4. Menurunnya luas lahan kritis
Menurunnya lahan kritis
4.1
Persentase hutan dan lahan kritis
4.2
Persentase kerusakan kawasan hutan
A.4 Strategi dan Kebijakan Berbagai Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2015 diatas dirancang dapat diwujudkan melalui beberapa strategi berikut ini : 1. Pemberdayaan lembaga pertanian sebagai penggerak pertanian; 2. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi bagi aparatur pertanian; 3. Perberdayaan petani dan pelaku usaha pertanian melalui bimbingan dan penyuluhan; 4. Penyelenggaraan usaha pertanian yang ramah lingkungan; 5. Penyelenggaraan usaha pertanian sesuai kaidah konservasi; 6. Peningkatan produktivitas pertanian; 7. Perluasan jaringan pasar produk-produk pertanian. Kebijakan Pembangunan Pertanian Kabupaten Ponorogo Periode 20102015 yaitu (1) revitalisasi penyuluhan pertanian, (2) pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, dan (3) pembangunan pertanian yang berpihak pada kepentingan petani, ditempuh dengan 4 (empat) langkah pokok yaitu (i) peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya, (ii) pengamanan ketahanan pangan, (iii) peningkatan produktivitas produksi, daya saing dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan, serta (iv) pemanfaatan hutan untuk diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan dengan memperhatikan kepentingan pembangunan berkelanjutan. Peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya diarahkan untuk :
1. Revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani, termasuk peternak, dan pembudidaya ikan,
21
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 2. Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian dan pedesaan untuk meningkatkan akses petani terhadap sarana produksi, membangun delivery sistem dukungan pemerintah untuk sektor pertanian, dan meningkatkan skala pengusahaan yang dapat meningkatkan posisi tawar petani,
3. Peningkatan kemampuan/kualitas SDM pertanian, baik petani maupun petugas. Pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk :
1. Mempertahankan tingkat produksi beras dengan ketersediaan minimal 90% dari kebutuhan domestik untuk mendukung kamandirian pangan, disertai dengan diversifikasi sumber pangan non beras,
2. Meningkatkan ketersediaan pangan dari ternak, ikan dan perkebunan melalui pengembangan peternakan, perikanan dan perkebunan yang diarahkan untuk meningkatkan populasi hewan dan ikan serta produksi pangan asal hewani, ikan dan perkebunan untuk mendukung peningkatan kualitas SDM,
3. Melakukan diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras dengan melakukan rekayasa sosial terhadap pola konsumsi masyarakat melalui peningkatan minat dan kemudahan konsumsi pangan alternatif. Peningkatan Produktivitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk pertanian dan perikanan diarahkan :
1. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam mendukung ekonomi dengan tetap menjaga kelestariannya, melalui: (a) penataan dan perbaikan lingkungan perikanan budidaya, (b) peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya perikanan, (c) peningkatan kualitas pengolahan dan nilai tambah produk perikanan melalui pengembangan teknologi pascapanen, (d) percepatan peningkatan produk perikanan budidaya, (e) peningkatan kemapuan SDM petani dan pembudidaya ikan, penyuluh, serta pendamping perikanan, dan (f) penguatan sistem kelembagaan, koordinasi, dan pengembangan peraturan sebagai instrumen penting untuk mempertegas pengelolaan sumberdaya perikanan yang ada.
2. Pengembagan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan secara terpadu dengan konsep pengembangan agribisnis. Pendekatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayakan dalam pengembangan/skala ekonomi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan nilai tambah, serta mendukung pembangunan pedesaan dan perekonomian daerah.
22
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 3. Penyusunan langkah-langkah meningkatkan daya saing produk pertanian dan perikanan, misalnya berupa dorongan dan insentif untuk peningkatan pascapanen dan pengolahan hasil pertanian dan kehutanan, peningkatan standar mutu komoditas pertanian dan keamanan pangan, dan melindungi petani dari persaingan tata niaga yang tidak sehat.
4. Penguatan sistem pemasaran dan manajemen usaha untuk mengelola resiko usaha pertanian serta untuk mendukung pengembangan agroindustri. Pemanfaatan hutan untuk diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan dengan memperhatikan kepentingan pembangunan berkelanjutan diarahkan pada:
1. Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu dan pemberian insentif pengembangan hutan tanaman industri;
2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengembangan hutan tanaman, dan; 3. Peningkatan produksi hasil hutan non kayu untuk kesejahteraan masyarakat. B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya, Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapainnya suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja Kegiatan harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN RB) Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun Rencana Kinerja Tahun 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada Tabel 15.
23
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015
Tabel 15. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tujuan Terwujudnya usaha pertanian yang mandiri dan berkelanjutan melalui peningkatan kemampuan lembaga tani
Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian
Indikator Kinerja Utama 1.1
1.2
1.3
1.4
2.1
Produktivitas Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu Produksi Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu Produktivitas Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao Produksi Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao
Terwujudnya usaha peternakan yang berkelanjutan melalui peningkatan populasi ternak dan produksi hasil peternakan
Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan
Terwujudnya usaha perikanan yang mandiri dan berkelanjutan serta meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi ikan Terwujudnya perilaku masyarakat dalam perlindungan dan pengamanan hutan
Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan
3.1
Produksi Peternakan a. Daging b. Susu c. Telur Populasi Ternak a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing f. Domba g. Ayam kampong h. Itik i. Entok j. Kelinci Presentasi Produksi Ikan
3.2
Konsumsi Ikan
Menurunnya lahan kritis
4.1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
4.2
Persentase kerusakan kawasan hutan
2.2
Target 7,2 56,2 17,67 16,09 187,2 439.200 175.344 39.845 4.022 493.459 6,50 0,49 1,30 0,30 0,30 0,75
ton/ha ku/ha ku/ha ku/ha ku/ha ton ton ton ton ton ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha
12.350,0 22,0 5,2 9,0 12,0 112,5
ton ton ton ton ton ton
1.544.370 661.700 499.678
Kg Liter Kg
70.954 2.293 241 123 196.823 20.304 693.502 34.643 23.539 36.232 86,28
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor %
12
Kg/Kapita/ Tahun
28,82
%
0,18
%
24
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015
C.
PERJANJIAN KINERJA Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo telah menyusun perjanjian Kinerja tahun
2015 sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2015. Perjanjian Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo tahun 2015 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan, Sebagai penjabaran dari Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja antara Kepala Dinas Pertanian dan Bupati Kabupaten Ponorogo dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja, sepenuhnya dapat dilihat pada Lampiran III. Namun demikian pada bulan September dilakukan reviu Perjanjian Kinerja dikarenakan terdapat perubahan anggaran seiring dengan Dokumen Pelaksana Perubahan Anggaran (DPPA) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 serta pergantian Bupati
25
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu
organisasi.
Pengukuran
Kinerja
adalah
proses
sistematis
dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai melalui penilaian berbagai indicator kinerja dengan membandingkan dengan target yang ingin dicapai. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward and punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Akuntabilitas
kinerja.
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Ponorogo
selaku
pengemban amanah masyarakat Kabupaten Ponorogo melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo yang dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Permenpan Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran keberhasilan maupun kegagalan program dan kegiatan Dinas Pertanian Kab. Ponorogo. A.
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015. Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan kinerja
yang terjadi dengan kinerja yang diharapkan (ditargetkan). Setelah dilakukan penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (peformance gap). Kemudian berdasarkan selisih kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang cocok dan relevan untuk meningkatkan kinerja (performance improvement) pada tahun berikutnya. Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4 (empat) kategori sebagai berikut :
26
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Tabel. 16 Skala Pengukuran Capaian indikator Kinerja Tahun 2015 a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang digunakan sebagai berikut : Skor
Rentang Capaian
Kategori Capaian
4
Lebih dari 100 %
Sangat baik
3
75 % sampai 100 %
Baik
2
55 % sampai 75 %
Cukup
1
Kurang dari 55 %
Kurang
b. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif, maka skala yang digunakan sebagai berikut :
B.
Skor
Rentang Capaian
Kategori Capaian
1
Lebih dari 100 %
Kurang
2
75 % sampai 100 %
Cukup
3
55 % sampai 75 %
Baik
4
Kurang dari 55 %
Sangat Baik
EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi, dan tujuan
Pembangunan Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2010-2015 serta sasaran strategis Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo. Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut maka perlu dilakukan Pengukuran Kinerja terhadap Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja tahun 2015 yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
27
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Tabel 17. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Sasaran Strategis 1
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian
Indikator Kinerja Utama 1.1
Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan
3.1
Produktivitas Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu Produksi Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu Produktivitas Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao Produksi Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao Produksi Peternakan a. Daging b. Susu c. Telur Populasi Ternak a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing f. Domba g. Ayam kampung h. Itik i. Entok j. Kelinci Presentasi Produksi Ikan
3.2
Konsumsi Ikan
Menurunnya kritis
4.1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
4.2
Persentase kerusakan kawasan hutan
1.2
1.3
1.4
2.
Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan
2.1
2.2
3.
4.
lahan
Target 7,2 56,2 17,67 16,09 187,2 439.200 175.344 39.845 4.022 493.459
6,50 0,49 1,30 0,30 0,30 0,75
ton/ha ku/ha ku/ha ku/ha ku/ha ton ton ton ton ton
ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha
Realisasi 6,46 69,23 16,24 18,49 191,16 468.666 245.663 28.148 3.099 416.652
4,53 1,36 0,45 0,19 0,49 0,71
% Capaian
ton/ha ku/ha ku/ha ku/ha ku/ha
89,72 123,19 91,91 114,92 102,12
ton ton ton ton ton
106,71 140,10 70,64 77,05 84,43
ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha
69,69 278,18 34,62 63,33 163,33 94,67
12.350,0 22,0 5,2 9,0 12,0 112,5
ton ton ton ton ton ton
5.017,38 796,87 192,86 186,34 5.373,11 661,22
ton ton ton ton ton ton
40,63 3.622,14 3.708,85 2.070,44 44.775,92 587,75
1.544.370 661.700 499.678
Kg Liter Kg
1.528.250 2.178.564 1.663.797
Kg Liter Kg
98,96 329,24 332,97
70.954 2.293 241 123 196.823 20.304 693.502 34.643 23.539 36.232 86,28
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor %
81.807 1.898 249 92 218.414 22.507 860.639 51.882 22.481 6.048 47,84
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor %
115,30 82,77 103,32 74,80 110,97 110,85 124,10 149,76 95,51 16,69 55,45 104,17
Kg/Kapita/ Tahun
12,5
Kg/Kapita/ Tahun
28,82
%
1,74
%
6,04
0,18
%
0,072
%
39,38
12
28
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 B1. Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian, terutama di tujukan pada produk unggulan pertanian baik tanaman pangan maupun hortikultura. Sasaran ini mempunyai 4 (empat) indikator kinerja utama yaitu produktivitas tanaman pangan, produksi tanaman pangan, produksi tanaman perkebunan, produktivitas tanaman perkebunan.
Tabel 18: Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan
Indikator Kinerja Utama 1.1
1.2
1.3
1.4
Satuan
Target 2015
2011
2012
Realisasi 2013
2014
2015
% Capaian
Produktivitas Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu
Ton/ha Ku/ha Ku/ha Ku/ha Ku/ha
7,2 5,08 56,2 51,32 17,67 15,05 16,09 15,13 187,2 233,13 Rata-rata
6,42 68,55 16,52 24,12 282,99
6,08 71,88 16,78 31,34 239,15
6,35 60,08 19,97 15,35 258,08
6,46 69,23 16,24 18,49 191,16
89,72 123,19 91,91 114,92 102,12 104,37
Produksi Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu
Ton Ton Ton Ton Ton
439.200 326.668 175.344 176.059 39.845 30.953 4.022 3.499 493.459 564.594 Rata-rata
427.652 241.330 22.254 4.879 681.779
426.800 256.540 16.023 4.808 536.007
441.919 197.062 23.221 2.440 582.873
468.666 245.663 28.148 3.099 416.652
106,71 140,10 70,64 77,05 84,43 95,79
5,19 1,77 0,44 0,16 3,25 0,72
7,79 1,82 0,28 0,29 6,60 0,60
5,37 1,46 0,47 0,19 4,54 0,63
5,79 1,48 0,42 0,18 5,77 0,70
4,53 1,36 0,45 0,19 0,49 0,71
69,69 278,18 34,62 63,33 163,33 94,67 117,30
12.350,0 9.133,22 22,0 73,41 5,2 35,74 9,0 236,04 12,0 2.999,33 112,5 390,45 Rata-rata
13.939,40 85,4 35,49 317,24 6.484,94 496,22
9.610,40 68,3 59,62 206,79 4.463,43 520,31
10.288,25 5,92 56,21 200,99 6.170,09 593,7
5.017,38 796,87 192,86 186,34 5.373,11 661,22
40,63 3.622,14 3.708,85 2.070,44 44.775,92 587,75 9.134,28
Produktivitas Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao
ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha
Produksi Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao
ton ton ton ton ton ton
6,50 0,49 1,30 0,30 0,30 0,75 Rata-rata
29
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Dari hasil pengukuran kinerja sebagaimana terlihat pada tabel diatas, produktivitas padi pada tahun 2015 tercapai sebesar 89,72% atau 6,46 ton/ha dari target sebesar 7,2 ton/ha, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya meningkat sebesar 0,11 ton/ha. Produktivitas jagung mempunyai capaian sebesar 123,19% atau 69,23 ku/ha dari target 56,2 ku/ha, namun demikian produktivitas jagung jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 9,15 ku/ha. Produktivitas kedelai pada tahun 2015 sebesar 16,24 ku/ha mempunyai capaian sebesar 91,91% jika dibandingkan target sebesar 17,67 ku/ha. Produktivitas kacang tanah pada tahun 2015 sebesar 18,49 sebesar
114,92%
dibandingkan
ku/ha mempunyai persentase capaian
dengan target
sebesar
16,09
ku/ha,
jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya produktivitas mengalami kenaikan 3,14 ku/ha. Produktivitas ubi kayu tercapai sebesar 102,12% atau 191,16 ku/ha dari target 187,2 ku/ha. Sehingga bisa disimpulkan bahwa Produktivitas tanaman pangan mempunyai capaian rata-rata 104,37% dengan kategori sangat baik. Hasil pengukuran kinerja untuk produksi padi pada tahun 2015 mempunyai capaian sebesar 106,71% atau sebesar 468.666 ton dibandingkan dari target sebesar 439.200 ton, jika dibandingkan tahun sebelumnya produksi padi cenderung mengalami peningkatan. Produksi jagung capaiannya sebesar 140,10% atau sebesar 245.663 ton dari target 175.344 ton, jika dilihat pada tahun sebelumnya jagung mempunyai produksi yang fluktuatif. Kedelai pada tahun 2015 mempunyai capaian sebesar 70,64% atau 28.148 ton dari target sebesar 39.845 ton. Produksi kedelai belum bisa dicapai secara maksimal dikarenakan pada Tahun 2015 kondisi iklim relatif basah, yaitu hari hujan lebih panjang jika dibandingkan hari panas sehingga petani lebih memilih menanam padi atau jagung. Selain itu harga jual kedelai yang relatif murah sebagai akibat desakan kedelai impor sehingga usaha tani kedelai relatif kurang menguntungkan. Kacang tanah tahun 2015 mempunyai produksi sebesar 3.099 ton dengan capaian 77,05% dari target 4.022 ton. Jika dibandingkan tahun sebelumnnya produksi kacang tanah meningkat cukup tajam yaitu sebesar 27,00%. Ubi kayu mempunyai capaian sebesar 84,43% atau 416.652 ton dari target sebesar 493.459 ton. Rata-rata produksi tanaman pangan pada tahun 2015 mempunyai capaian sebesar 95,79%, menurun 0,24 jika dibandingkan tahun sebelumnya, namun demikian capaian ini masih mempunyai kategori baik.
30
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Beberapa kegiatan pada tahun 2015 yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya target diatas antara lain pembangunan infrastruktur pertanian pada beberapa kelompok tani diantaranya yaitu (1) rehabilitasi dan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) pada 33 lokasi sepanjang 17.927,3 meter; (2) rehabilitasi jaringan irigasi tersier 2.498 Ha yang terbagi dalam 34 lokasi; (3) pengembangan jaringan irigasi tersier 4.162 Ha pada 40 titik lokasi; (4) pembangunan irigasi tanah dangkal di 51 lokasi; (5) pembangunan irigasi air permukaan di 20 lokasi, dan (6) pembangunan dam parit di 43 lokasi. Selain itu beberapa bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dari dana APBN dan APBD Provinsi Jawa Timur juga diterima oleh beberapa kelompok tani, diantaranya adalah bantuan handtraktor sejumlah 124 unit; pompa air 72 unit; cultivator 6 unit; transplanter 5 unit; power traser 10 unit; APPO 2 unit dan Mini Combine 18 unit. Peningkatan kualitas penyuluh pertanian melalui pelatihan guna meningkatkan ketrampilan di bidang pertanian juga terus dilaksanakan dengan harapan mampu menjadi bekal untuk disampaikan kepada petani. Kelompok Tani maupun Gabungan Kelompok tani selaku ujung tombak pembangunan pertanian diharapkan mampu menjadi wadah petani dalam pengembangan managemen pertanian yang
lebih
maju dan professional. Bidang Pertanian mempunyai peranan penting terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) menurut lapangan usaha di Kabupaten Ponorogo. Data mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 secara berturut-turut PDRB
Pertanian adalah
sebagai berikut 33,15%; 32,63%; 32,35%; 31,70%; 31,80%. Kinerja kategori pertanian, kehutanan dan perikanan tahun 2015 mencapai 2,63% lebih cepat jika dibanding tahun sebelumnya yang sempat mengalami pertumbuhan negatif (minus 0,21%). Lapangan usaha untuk sub kategori tanaman pangan menjadi penyumbang terbesar terhadap lapangan usaha kategori ini. Dari sisi laju pertumbuhan PDRB sub sektor pertanian dalam kurun waktu 5 tahun terakhir berfluktuasi pada kisaran minus 0,25% sampai dengan 3,50%, namun demikian jika dilihat secara nominal nilai PDRB sektor Pertanian terus mengalami peningkatan. Hal ini wajar terjadi dikarenakan produksi dan produktivitas sektor pertanian sangat tergantung dengan faktor iklim serta daya dukung lahan. (Ponorogo Dalam Angka 2015).
31
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Produktivitas tebu pada tahun 2015 mempunyai capaian sebesar 69,69% atau sebesar 4,53 ton/ha dari target 6,50 ton/ha. Tembakau Virginia mempunyai capaian sebesar 278,18% atau sebesar 1,36 ton/ha dari target 0,49 ton/ha
sedikit
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produktivitas kopi dan cengkeh kurang memenuhi target, masing-masing yaitu sebesar 34,62% dan 63,33% hal ini dikarenakan banyak pohon yang mati dan kurangnya perawatan, disisi lain minat petani untuk menanam kedua jenis komoditi ini berkurang. Berbeda dengan produktivitas kelapa, pada tahun 2015 mempunyai persentase capaian produktivitas sebesar 163,33% atau 0,49 ton/ha dari target 0,30 ton/ha. Kakao pada tahun 2015 mempunyai tingkat capaian sebesar 94,67 % atau sebesar 0,71 ton/ha dari target 0,75 ton/ha. Produksi tebu pada tahun 2015 mempunyai capaian 40,63% atau sebesar 5.017,38 ton dari target 12.350 ton menurun lebih dari 50% jika dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan konversi lahan tebu ke non tebu, teknik budidaya yang belum baik sehingga belum bisa menghasilkan tebu yang manis, bersih dan segar, serta kurangnya minat petani untuk menanam tebu dikarenakan harga jual yang relatif murah jika dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan tanaman. Produksi tembakau Virginia pada tahun 2015 meningkat sangat tajam dari target, seperti terlihat pada tabel diatas tembakau Virginia total produksi sebesar 796,87 ton dari target 22 ton. Hal ini dikarenakan petani banyak yang menanam tembakau, karena ada kerjasama dengan perusahaan produsen rokok yang bisa memberikan kepastian pembelian hasil.
Untuk komoditi kopi,
cengkeh, kelapa dan kakao produksinya jauh meningkat dibandingkan target, terutama produksi kelapa yang mencapai 5.373,11 ton pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan adanya intervensi dari Dinas Pertanian berupa bantuan bibit kelapa untuk di tanam di beberapa wilayah di Kabupaten Ponorogo. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong tercapainya target kinerja antara lain melalui beberapa kegiatan, antara lain dengan memberikan bantuan bibit kelapa sejumlah 18.500 batang dan bantuan bibit kakao sejumlah 110.000 batang yang diserahkan kepada beberapa kelompok tani. Melalui sumber anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT), beberapa kegiatan dilakukan kaitannya dengan pasca panen tembakau, antar lain dengan memberikan beberapa alat kepada kelompok tani, diantaranya pisau perajang tembakau sejumlah 290
32
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 buah, Widig 900 lembar, terpal 150 buah, dan mesin perajang tembakau 25 unit. Selain itu, kaitannya dengan fasilitasi peningkatan sarana dan prasarana produksi, pada tahun 2016 juga melakukan pengadaan hand traktor sejumlah 5 unit, cultivator 70 unit, dan hand traktor Rotari 8 unit, yang kemudian diserah terimakan kepada kelompok tani tembakau. Bantuan bibit yang sehat dan didukung pemeliharaan tanaman yang optimal diharapkan mampu meningkatkan populasi tanaman perkebunan di Kabupaten Ponorogo. Dukungan pelaksanaan program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan dengan harapan dapat memberikan nilai tambah atas hasil produksi perkebunan yang selanjutnya mampu meningkatkan pendapatan petani. B2. Sasaran Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan Sasaran meningkatnya produksi dan populasi peternakan mempunyai 2 (dua) indikator kinerja utama, yaitu produksi peternakan dan populasi ternak. Produksi daging pada tahun 2015 sebanyak 1.528.250 kg atau mencapai 98,96% dari target, jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami
penurunan
sebesar 2,67% . Begitu pula pada 2 (dua) produk lain yaitu telur dan susu, jika dibandingkan tahun sebelumnya produksi mengalami penurunan, namun demikian jika dibandingkan dengan target produksi jauh melampaui target. Produksi susu pada tahun 2015 mencapai 2.178.564 liter, sedangkan telur mencapai 1.663.797 kg. Capaian produksi peternakan pada tahun 2015 dengan nilai rata-rata 253,72 dikategorikan sangat baik. Populasi ternak di Ponorogo pada tahun 2015 didominasi oleh sapi, kambing, dan ayam. Populasi sapi potong 81.807 ekor mempunyai capaian 115,30% dari target namun demikian jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan sejumlah 3,46%. Sedangka
populasi sapi perah mengalami peningkatan jika
disbanding tahun sebelumnya. Pada Tahun 2015 populasi sapi perah sejumlah 1.898 ekor dengan capaian 82,77% jika dibanding target tahunan. Populasi kambing sejumlah 218.414, meningkat tajam jika dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebesar 33,42%, dengan capaian 110,97 dibanding target tahunan. Hewan lain yang mempunyai populasi paling banyak adalah ayam kampung. Jumlah populasi pada tahun 2015 yaitu 860.639 ekor , meningkat 144.399 ekor jika disbanding tahun sebelumnya. Adapun sejumlah hewan ternak lainnya dapat dilihat pada table 19.
33
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Rata-rata untuk indicator kinerja populasi ternak mempunyai capaian sebesar 98,41% dengan kategori baik. Beberapa kegiatan untuk mendukung kinerja bidang peternakan antara lain adalah dalam hal pengamanan ternak , dilaksanakan dengan optimalisasi pelayanan kesehatan ternak melalui penambahan poskeswan, penambahan sarana dan prasarana kesehatan hewan, yang baik, namun demikian pada tahun 2013- 2015 belum ada realisasi pembangunan poskeswan, jadi sampai dengan tahun 2015 jumlah poskeswan yang ada di Kabupaten Ponorogo sejumlah 4 unit. Beberapa catatan penting adalah mengenai masih banyaknya kasus penyakit hewan ternak. Sedangkan realisasi aseptor inseminasi buatan sejumlah 31.382 ekor.
Tabel 19: Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan
Indikator Kinerja Utama 2.1
2.2
Satuan
Target 2015
2011
2012
Realisasi 2013
2014
2015
Capaian (%)
Produksi Peternakan a. Daging b. Susu c. Telur
Kg Liter Kg
1.544.370 1.659.188 661.700 2.355.428 499.678 1.813.016 Rata-rata
1.569.240 2.454.680 1.574.468
1.577.352 2.171.932 1.522.216
1.570.279 1.268.885 1.996.512
1.528.250 2.178.564 1.663.797
98,96 329,24 332,97 253,72
Populasi Ternak a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing g. Domba i. Ayam kampung j. Itik k. Entok l. Kelinci
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor
70.954 89.148 2.293 2.151 241 282 123 119 196.823 151.308 20.304 17.020 693.502 723.340 34.643 24.563 23.539 27.283 36.232 12.286 Rata-rata
84.315 2.127 299 129 163.713 15.205 700.777 40.652 38.961 7.706
84.751 1.882 301 120 191.800 16.120 735.267 30.026 622.010 46.425
84.854 1.634 275 114 163.704 17.481 716.240 69.051 28.965 7.255
81.807 1.898 249 92 218.414 22.507 860.639 51.882 22.481 6.048
115,30 82,77 103,32 74,80 110,97 110,85 124,10 149,76 95,51 16,69 98,41
B3. Sasaran Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan
Sasaran ke tiga adalah meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan. Mempunyai 2 (dua) indikator kinerja utama, yaitu presentasi produksi ikan dan konsumsi ikan.
34
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015
Tabel 20: Pengukuran Kinerja Sasaran dari Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan Indikator Kinerja Utama 3.1
Presentasi Produksi Ikan
3.2
Konsumsi Ikan
Satuan
% Kg/Kapita/ Tahun
Target 2015 86,28
12
2011
2012
Realisasi 2013
2014
62,45
48,8
51,00
72,23
2015 47,84
12
12
12,2
12,4
12,5
Capaian (%) 55,45
104,17
Sasaran Strategis meningkatnya produksi perikanan dan konsumsi ikan di masyarakat memunyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu Produksi Perikanan dan Kosumsi Ikan. Produksi perikanan pada Tahun 2015 untuk ikan nila sebesar 133,06 ton; Gurame 158,70 ton; patin 9 ton dan lele 1.369,08 ton, total mencapai 1.669,84 ton dalam satu tahun, jauh menurun jika dibanding tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan banyak Rumah Tangga Perikanan (RTP) yang membatasi budidaya ikan disebabkan faktor musim. Pada bulan Juli mulai musim panas yang berkepanjangan, banyak RTP yang tidak mengisi kolamnya dikarenakan debit air yang semakin berkurang, selain itu saat cuaca ekstrem secara biologis pertumbuhan ikan lambat dan ikan mudah stress. Pada Tahun 2015 produksi perikanan mempunyai realisasi sebesar 47,84%, dengan persentase tingkat capaian sebesar 55,45% jika dibandingkan dengan target sebesar 75,02%. Usaha Perikanan di Kabupaten Ponorogo, masih sangat berpotensi untuk bisa dikembangkan, selain jumlah penduduk dan metode usaha perikanan yang bisa dilaksanakan mulai dari skala kecil, menengah, dan besar, pangsa pasar pun masih sangat terbuka. Hal ini tidak terlepas dari tingkat pemahaman penduduk akan pentingnya mengkonsumsi ikan. Tampak dari peningkatan konsumsi ikan pada masyarakat pada tahun 2015 yaitu sebesar 12, 5 kg/kapita/tahun, meningkat sebesar 0,10 kg/kapita/tahun dibanding tahun 2014 dengan capaian sebesar 104,17%, dari target 12,00 kg/kapita/tahun yang berarti sangat baik. Usaha pengolahan produk ikan pada tahun 2015 juga berkembang hal ini bisa dilihat dari jumlah pengolah produk ikan di Kabupaten Ponorogo sebesar 219
35
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 orang. Hal ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat untuk meningkatkan konsumsi dengan bahan baku ikan, baik berupa produk olahan ikan maupun ikannya langsung. Pada tahun 2015 produk olahan ikan yang beredar di Kabupaten Ponorogo berdasarkan data dari Bidang Peternakan dan Perikananan sejumlah 40 macam produk. B4. Sasaran Menurunnya Lahan Kritis Sasaran strategis menurunnya lahan kritis mempuyai 2 (dua) indikator kinerja yaitu Rehabilitasi hutan dan lahan kritis dan persentase kerusakan kawasan hutan. Rehabilitasi lahan pada tahun 2015 hanya bisa dilakukan seluas 1.085 ha, dari seluruh luas lahan kritis
yang ada dia Kabupaten Ponorogo yang berjumlah
62.128,42 ha. Oleh karenanya indikator kinerja rehabitasi hutan dan lahan kritis mempunyai realisasi tigkat capaian minim yaitu sebesar 1,74 dari target 28,82%, dengan persentase tingkat capaian sebesar 6,03%. Berbagai macam kegiatan dilaksanakan untuk rehabilitasi hutan dan lahan kritis ini, diantaranya adalah melalui penanaman jumlah tanaman/ pengkayaan tanaman dan penanaman pada kawasan sumber air, penghijauan pada lahan-lahan kritis, agak kritis dan potensial kritis, pembangunan dam penahan dan gully plug.
Tabel 21: Pengukuran Kinerja Sasaran dari Menurunnya Lahan Kritis Indikator Kinerja Utama 4.1 4.2
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Persentase kerusakan kawasan hutan
%
Target 2015 28,82
%
0,18
Satuan
2011
2012
Realisasi 2013
2014
4,28
7,24
3,85
1,90
2015 1,74
3,52
2,25
17,58
0,14
0,072
Capaian (%) 6,03
39,38
Pada tahun 2015 kerusakan hutan yang terjadi di wilayah Kabupaten Ponorogo seluas 34 ha, mencapai 0,072% jika dibandingkan dengan total seluruh kawasan hutan seluas 46.932,25 ha. Jika dibandingkan dengan target maksimal kerusakan hutan mempunyai capaian 39,38%, yang berarti sangat baik, beberapa faktor yang mengurangi tingkat kerusakan hutan adalah semakin sedikitnya jadian kebakaran hutan. Bidang Kehutanan mempunyai amanah untuk bisa meminimalisir
36
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 kerusakan hutan lebih banyak lagi. Tantangan memang sangat besar salah satunya adalah pertambahan penduduk disekitar kawasan hutan yang tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain serta kepemilikan lahan yang sempit, sehingga memaksa mereka untuk merambah hutan demi mencukupi kebutuhan ekonomi. Pada
tahun
2015
dilakukan
beberapa
kegiatan
diantaranya
peningkatan penghijauan lingkungan dalam bentuk pemberian bantuan
adalah bibit
tanaman sejumlah 960.000 batang. Beberapa jenis bibit tanaman dimaksud adalah Jati, Sengon, Gamelina, Sukun, Pinus, Rambutan, Kluwak, dll. Penghijauan selalu menjadi kegiatan utama, guna menanggulangi lahan kritis maupun untuk menjaga lahan dan hutan konservasi agar terbebas dari erosi maupun tanah longsor. Rehab ini dalam jangka panjang dimaksudkan untuk bisa meningkatkan kualitas lingkungan pada tempat/lahan umum seperti di tempat ibadah, sekolah, perkantoran dan pemukiman.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, total alokasi anggaran belanja sebesar Rp.59.688.530.257(Lima puluh sembilan milyar enam ratus delapan puluh delapan juta lima ratus tiga puluh ribu dua ratus lima puluh tujuh rupiah). Realisasi anggaran selama Tahun Anggaran 2015 sejumlah Rp.49.524.475.506,00 (Empat puluh sembilan juta lima ratus dua puluh empat juta empat ratus tujuh puluh lima ribu lima ratus enam rupiah) terbagi atas belanja langsung dan tidak langsung. Serapan anggaran belanja pada Tahun Anggaran 2015 untuk belanja tidak langsung sebesar Rp.14.925.242.399,00 (Empat belas milyar sembilan ratus dua puluh lima juta dua ratus empat puluh dua ribu tiga ratus sembilan puluh sembilan rupiah ) atau terealisasi 99,62%. Realisasi belanja langsung sebesar Rp.34.599.233.107,00 (Tiga puluh empat juta lima ratus sembilan puluh sembilan juta dua ratus tiga puluh tiga ribu seratus tujuh rupiah) atau terealisasi sebesar 77,39%. Dari aspek akuntabilitas keuangan dapat disimpulkan bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo mempunyai serapan dana cukup, detil alokasi dan realisasi anggaran tercantum pada Table 22. Namun demikian jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, persentase realisasi anggaran
37
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 menurun sebesar 7,38%, tapi jika dilihat dari nominal rupiahnya, serapan anggaran jauh lebih besar jika dibanding tahun sebelumnya yitu naik sebesar 12,28%. Sebagai catatan, beberapa anggaran besar yang belum bisa terserap di masing-masing bidang, antara lain : 1. Bidang Kehutanan: tidak terlaksananya pembayaran nilai tegakan lahan waduk Bendo, dikarenakan proses administrasi tukar menukar lahan di Bappeda belum selesai. 2. Bidang Peternakan dan Perikanan: tidak terlaksananya pembangunan Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPHR), dikarenakan ada kesalahan pada tahap perencanaan sehingga mengakibatkan kegagalan pada proses pelelangan 3. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura: terjadi pemutusan kontrak pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi di Ds. Pelem Kec. Bungkal akibat kegagalan teknis pekerjaan di lapangan.
Tabel 22. Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2015 NO
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
1
2
ANGGARAN 2015 ALOKASI (Rp) 3
REALISASI (Rp) 4
% 5
A
Belanja Tidak Langsung (Gaji)
14.981.492.000
14.925.242.399
99,62
B
Belanja Langsung
44.707.038.257
34.599.233.107
77,39
1
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran A Penyediaan jasa surat menyurat
870.970.959
845.745.598
97,10
7.600.000
7.467.000
98,25
B
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan lstrik
115.630.959
101.567.898
87,84
C
Penyediaan jasa administrasi keuangan
70.200.000
67.200.000
95,73
D
Penyediaan jasa kebersihan kantor
33.500.000
33.500.000
100,00
E
Penyediaan Alat Tulis Kantor
72.325.000
70.773.300
97,85
F
Penyediaan barang cetak dan Penggandaan
34.115.000
34.080.000
99,90
G
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10.000.000
9.996.000
99,96
H
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
21.200.000
21.107.200
99,56
I
Penyedian makanan dan minuman
327.000.000
324.068.000
99,10
J
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
45.000.000
44.586.200
99,08
38
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 K 2
3
4
5
6
7
Penyedian Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Kegiatan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
134.400.000
131.400.000
97,77
1.579.159.398
1.222.000.541
77,38
A
Pembangunan gedung kantor
-
-
-
B
Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
1.445.419.398
1.098.344.000
75,99
C
Pengadaan Perlengkapan gedung kantor
25.500.000
25.470.000
99,88
D
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
-
-
-
E
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
41.260.000
41.145.000
99,72
F
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
35.980.000
34.061.541
94,67
G
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
11.000.000
11.000.000
100,00
H
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
10.000.000
9.980.000
99,80
I
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir
10.000.000
2.000.000
20,00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
31.250.000
31.250.000
100,00
A
31.250.000
31.250.000
100,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
42.740.000
39.625.000
A
Pendidikan dan pelatihan formal
34.750.000
33.135.000
95,35
B
Sosialisasi peraturan perundangundangan
7.990.000
6.490.000
81,23
Program peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
46.657.000
40.957.000
87,78
A
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
10.785.000
10.185.000
94,44
B
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
3.675.000
3.575.000
97,28
C
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
8.122.000
8.122.000
100,00
D
Pengelolaan dan penatausahaan hibah dan bantuan sosial
24.075.000
19.075.000
79,23
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
100.000.000
100.000.000
100,00
A
100.000.000
100.000.000
100,00
23.020.441.250
22.045.394.750
95,76
200.000.000
165.900.000
82,95
Belanja Pakaian Olahraga
Peningkatan kemampuan lembaga petani
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) A
Pengembangan diversifikasi tanaman
92,71
39
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015
8
9
B
Pengembangan perbenihan/perbibitan
75.000.000
74.923.000
99,90
C
Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk perkebunan, produk pertanian
1.888.016.250
1.867.727.250
98,93
D
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
40.825.000
40.820.000
99,99
E
Pengembangan dan peningkatan prasarana pertanian tanaman pangan pendukung program prioritas kabinet kerja (P3K2)
20.816.600.000
19.896.024.500
95,58
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
50.000.000
50.000.000
100,00
A
50.000.000
50.000.000
100,00
2.784.884.583
2.527.491.600
90,76
50.000.000
49.525.000
99,05
2.734.884.583
2.477.966.600
90,61
2.471.200.000
2.207.836.500
89,34
-
-
-
471.200.000
412.832.000
87,61
-
-
-
-
-
-
450.000.000
408.700.000
90,82
-
-
-
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan A
10
Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna B Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan A
Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
B
Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
C D
Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan
E
Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku Tembakau
F
Penguatan kelembagaan Kelompok Tani tembakau
G
Penguatan ekonomi Masyarakat di lingkungan Industri
-
-
Peningkatan kualitas bahan baku hasil tembakau
-
-
1.550.000.000
1.386.304.500
89,44
2000.000.000
197.800.000
98,90
115.000.000
112.800.000
98,09
85.000.000
85.000.000
100,00
3.371.140.900
516.012.000
15,31
H I
11
12
Standarisasi kualitas bahan baku melalui penyediaan sarana dan prasarana produksi
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan A
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
B
Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
-
40
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 A 13
14
15
16
17
3.371.140.900
516.012.000
Program Pengembangan Budidaya Perikanan A Pendampingan pada kelompok tani pembudidaya ikan
2.147.970.400
1.827.186.000
85,07
323.800.000
317.157.000
97,95
B
1.824.170.400
1.510.029.000
82,78
6.000.000
6.000.000
100,00
6.000.000
6.000.000
100,00
Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
238.953.370
218.092.500
A
238.953.370
218.092.500
66.000.000 66.000.000
53.600.000 53.600.000
6.235.464.516 350.000.000
1.414.094.480 238.062.450
68,02
Pengembanganhasil hutan non kayu
193.697.000
182.696.000
94,32
Pengembangan hutan tanaman
237.000.000
236.279.500
99,69
-
-
-
4.733.241.736
47.621.750
1,01
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pembenihan ( BBI Lokal, BBU, dan BBUG)
Program Pengembangan Perikanan Tangkap A Penebaran ikan di perairan umum
Penyediaan sarana penyuluhan perikanan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan A Penyediaan/rehabilitasi sarana dan prasarana pemasaran Program Pemanfaatan Potensi Sumber daya Hutan A Pembentukan kesatuan pengelolaan hutan produksi B
18
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
15,31
91,27 91,27 81,21 81,21 22,68
C
Perencanaan dan pengembangan hutan kemasyarakatan
D
Optimalisasi PNPB
E
Pengelolaandanpemanfaatanhutan
254.851.500
253.951.500
99,65
F
Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan
193.000.000
187.200.000
96,99
G
Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan
36.115.000
31.640.000
87,61
H
Penanaman pohon pada kawasan sumber air
237.559.280
236.643.280
99,61
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
962.252.281
785.278.538
81,61
A
Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan
350.000.000
174.682.000
49,91
B
Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan Penanaman pohon pada kawasan hutan industri dan hutan wisata
174.751.700
174.096.700
99,63
-
-
-
-
-
-
C D
Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata
41
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015
19
20
21
E
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
-
-
-
F
Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
437.500.581
436.499.838
99,77
Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan
293.068.600
288.888.600
98,57
-
-
-
293.068.600
288.888.600
98,57
Program Pembinaan dan Penerbitan Industri Hasil Hutan
-
-
-
A
Penyusunanperaturan daerah mengenai pengelolaan industry hasil hutan
-
-
-
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
188.885.000
181.980.000
96,34
-
-
-
188.885.000
181.980.000
96,34
9.688.530.257
9.524.475.506
82,97
A
Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan
B
Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan
A
Pengembangan hutan masyarakat adat
B
Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat
TOTAL BELANJA (A+B)
42
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2015, disusun sebagai gambaran dari pencapaian kinerja selama 1 (satu) tahun yang dilaksanakan
berdasarkan target dalam Perjanjian Kinerja dan Rencana Kinerja
Tahunan yang telah dibuat pada awal tahun. Hal ini sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas di Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo guna mengawal pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan di Tahun 2015. Laporan ini sekaligus dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 sesuai Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo tahun 2010-2015, dengan 1 visi, 4 misi, 4 tujuan, 4 sasaran strategis, 10 indikator kinerja utama dan 14 program utama dengan anggaran yang bersumber dari APBD yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja tahun
2015. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari 10 indikator kinerja utama sebagian besar mempunyai rentang yang baik sampai dengan sangat baik atau bisa diterjemahkan berhasil (sangat baik 6 indikator, baik 2 indikator, cukup 1 indikator, kurang 1 indikator). Indikator Kinerja yang sangat baik adalah (1) Produktivitas tanaman pangan yang meliputi 5 (lima) komoditi unggulan dengan rata-rata persentase tingkat capaian 104.35%; (2) Produktivitas Tanaman Perkebunan yang terdiri dari 6 (enam) komoditi unggulan dengan rata-rata persentase tingkat capaian 117,30%; (3) Produksi Tanaman Perkebunan; (4) Produksi Peternakan dengan ratarata persentase capaian 253,72%; (5) Konsumsi perikanan mempunyai persentase capaian 104,17%, dan (6) Persentase kerusakan kawasan hutan 39,38%. Indikator kinerja yang baik adalah (1) Produksi tanaman pangan dengan ratarata persentase tingkat capaian sebesar 95,8%, (2) Populasi ternak dari 10 (sepuluh) jenis hewan ternak mempunyai rata-rata persentase tingkat capaian 98,41%. Adapun indikator kinerja yang cukup adalah (1) Persentase produksi ikan dengan persentase tingkat capaian sebesar 55,45%. Sedang indikator kinerja yang kurang adalah (1) Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan capaian sebesar 6,04%.
43
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Th. 2015 Selain beberapa keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaannya masih banyak kendala, diantaranya adalah masih banyaknya infrastruktur pengairan yang belum memadai, infrastruktur penunjang yang kurang seperti jalan usaha tani, semakin berkurangnya areal tanam yang diakibatkan konversi lahan pertanian ke lahan non pertanian, penggunaan pupuk yang masih belum taat azas 6 tepat (jumlah, jenis waktu, harga, tempat, mutu), menurunnya jumlah tenaga kerja pertanian, kurangnya penggunaan benih unggul, terbatasnya jumlah penyuluh pertanian, terbatasnya pengetahuan petani, dll. Namun demikian pemecahan dan evaluasi pada setiap tingkat dan tahapan untuk mencapai keberhasilan target kinerja harus selalu dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan, diantaranya adalah : 1. Optimalisasi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mencapai sasaran demi mewujudkan tujuan organisasi dengan cara menempatkan sesuai kemampuan dan mengarahkan para pegawai sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. 2. Meningkatkan kegiatan monitoring dan evaluasi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan dimulai dari aspek penyediaan agroinput, aspek budidaya (onfarm), aspek pasca panen dan pemasaran (hilir) serta beberapa aspek pendukung. 3. Perbaikan dan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana lahan dan air demi meningkatkan hasil produksi usaha tani. Mengingat pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan perekonomian di Kabupaten Ponorogo, sudah selayaknya jika Pemerintah Daerah memberikan porsi anggaran
yang
mencukupi
dan
memadai
guna
mensukseskan
program
swasembada pangan. Demikian Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo Tahun 2015 disusun, mengingat luasnya aspek dan unsur yang terlibat dalam pembangunan pertanian, tentu komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari pemerintah, swasta, petani, menjadi kunci kesuksesan pembangunan pertanian di masa mendatang.
44
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
LAMPIRAN I Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo
Lampiran: Peraturan Bupati Ponorogo Nomor : 61 Tahun 2008 Tanggal : 30 Desember 2008 Kepala Dinas Sekretaris
Subag Umum dan Kepegawaian
Kelompok Jabatan Fungsional
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
Bidang Kehutanan
Bidang Perkebunan
Seksi Bina Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Seksi Bina Produksi dan Usaha Kehutanan
Seksi Bina
Seksi Bina Usaha Tani Tanaman Pangan dan Hortikultura
Seksi Pengembangan Hutan Rakyat
Seksi Bina Perlindungan dan Tata Guna Air Tanaman Pangan dan Hortikultura
Seksi Konservasi Tanah dan Rehabilitasi Hutan
Produksi Perkebunan
UPTD
Subag Keuangan
Bidang Peternakan dan Perikanan
Seksi Bina Produksi Peternakan dan Perikanan
Seksi Bina Usaha Tani
Seksi Bina Usaha Tani Peternakan dan Perikanan
Seksi Bina
Seksi Bina
Perlindungan
Perlindungan
Tanaman
Peternakan dan
Perkebunan
Perikanan
Subag Sungram dan Pelaporan
Lampiran : 2 / 1 - 2
LAMPIRAN II FORMULIR PENGUKURAN KINERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN ANGGARAN 2015 No
1
Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perkebunan
Target Indikator Kinerja Utama 1.1 Produktivitas Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu rata-rata 1.2 Produksi Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu rata-rata 1.3 Produktivitas Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao rata-rata 1.4 Produksi Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao rata-rata
Satuan
2011
2012
2013
Realisasi 2014
2015
2011
2012
2013
% Capaian 2014
2015
2015
ton/ha ku/ha ku/ha ku/ha ku/ha
6,79 46,84 14,73 13,41 176,21
6,85 49,17 15,47 14,08 179,73
6,95 51,62 16,24 14,78 179,93
7,1 54,2 17,05 15,52 183,41
7,2 56,2 17,67 16,09 187,2
5,08 51,32 15,05 15,13 233,13
6,42 68,55 16,52 24,12 282,99
6,08 71,88 16,78 31,34 239,15
6,35 60,08 19,97 15,35 258,08
6,46 69,23 16,24 18,49 191,16
89,72 123,19 91,91 114,92 102,12 104,37
ton ton ton ton ton
418.426 132.749 26.113 2.776 442.639
420.932 143.330 28.662 3.196 459.444
425.340 152.021 30.255 3.473 461.700
433.810 163.684 33.675 3.724 472.280
439.200 175.344 39.845 4.022 493.459
326.668 176.059 30.953 3.499 564.594
427.652 241.330 22.254 4.879 681.779
426.800 256.540 16.023 4.808 536.007
441.919 197.062 23.221 2.440 582.873
468.666 245.663 28.148 3.099 416.652
106,71 140,10 70,64 77,05 84,43 95,79
5,00 0,50 1,30 0,30 0,25 0,73
5,00 0,50 1,30 0,30 0,27 0,73
5,50 0,50 1,30 0,30 0,27 73,86
6,00 0,50 1,30 0,30 0,28 0,74
6,50 0,49 1,30 0,30 0,30 0,75
5,19 1,77 0,44 0,16 3,25 0,72
7,79 1,82 0,28 0,29 6,60 0,60
5,37 1,46 0,47 0,19 4,54 0,63
5,79 1,48 0,42 0,18 5,77 0,70
4,53 1,36 0,45 0,19 0,49 0,71
69,69 278,18 34,62 63,33 163,33 94,67 117,30
9.000,0 25,0 3,9 13,8 7,5 72,5
9.250,0 25,0 5,2 12,0 9,6 87,0
10.175,0 20,0 5,2 10,5 9,6 96,2
11.400,0 20,0 3,9 10,5 11,2 103,6
12.350,0 22,0 5,2 9,0 12,0 112,5
9.133,22 73,41 35,74 236,04 2.999,33 390,45
13.939,40 85,4 35,49 317,24 6.484,94 496,22
9.610,40 68,3 59,62 206,79 4.463,43 520,31
10.288,25 5,92 56,21 200,99 6.170,09 593,7
5.017,38 796,87 192,86 186,34 5.373,11 661,22
40,63 3622,14 3708,85 2070,44 44775,92 587,75 9134,29
ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha
ton ton ton ton ton ton
No
2.
3.
4.
Sasaran Strategis Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan
Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan Menurunnya lahan kritis
Target Indikator Kinerja Utama 2.1 Produksi Peternakan a. Daging b. Susu c. Telur rata-rata 2.2 Populasi Ternak a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing f. Domba g. Ayam kampung h. Itik i. Entok j. Kelinci rata-rata 3.1 Presentasi Produksi Ikan 3.2 Konsumsi Ikan
Satuan
Kg Liter Kg
Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor Ekor %
Kg/Kapita/ Tahun 4.1 Rehabilitasi hutan dan lahan % kritis kerusakan 4.2 Persentase % kawasan hutan
2011
2012
2013
Realisasi 2014
2015
2011
1.466.606 1.485.672 1.504.986 1.524.550 1.544.370 628.382 636.551 644.826 653.209 661.700 474.518 480.687 486.936 493.266 499.678
2012
2013
% Capaian 2014
2015
2015
1.659.188 2.355.428 1.813.016
1.569.240 2.454.680 1.574.468
1.577.352 2.171.932 1.522.216
1.570.279 1.268.885 1.996.512
1.528.250 2.178.564 1.663.797
98,96 329,24 332,97 253,72
67.381 2.178 229 117 186.912 19.282 658.582 32.899 22.354 34.408
68.257 2.206 232 119 189.342 19.533 667.144 33.327 22.645 34.855
69.144 2.235 235 120 191.800 19.787 675.816 33.760 22.939 35.308
70.043 2.264 238 122 194.316 20.044 684.602 34.199 23.237 35.767
70.954 2.293 241 123 196.823 20.304 693.502 34.643 23.539 36.232
89.148 2.151 282 119 151.308 17.020 723.340 24.563 27.283 12.286
84.315 2.127 299 129 163.713 15.205 700.777 40.652 38.961 7.706
84.751 1.882 301 120 191.800 16.120 735.267 30.026 622.010 46.425
84.854 1.634 275 114 163.704 17.481 716.240 69.051 28.965 7.255
81.807 1.898 249 92 218.414 22.507 860.639 51.882 22.481 6.048
49,33
56,73
65,2
75,02
86,28
62,45
48,8
51,00
72,23
47,84
115,30 82,77 103,32 74,80 110,97 110,85 124,10 149,76 95,51 16,69 98,41 55,45
12
12
12
12
12
12
12
12,2
12,4
12,5
104,17
7,36
11,90
14,35
18,19
28,82
4,28
7,24
3,85
1,9
1,74
6,04
0,22
0,21
0,20
0,19
0,18
3,52
2,25
17,58
0,14
0,072
39,38
Lampiran : 2 / 1 - 3 LAMPIRAN III
REVIU PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN KABUPATEN PONOROGO NO 1
2.
SASARAN
INDIKATOR
Meningkatnya Produksi dan 1.1 Produktivitas Tanaman Produktivitas Pertanian Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu 1.2 Produksi Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu 1.3 Produktivitas Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao 1.4 Produksi Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao Meningkatnya Produksi dan 2.1 Produksi Peternakan Populasi Peternakan a. Daging b. Susu c. Telur 2.2 Populasi Ternak a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing f. Domba
TARGET
7,2 56,2 17,67 16,09 187,2
439.200 175.344 39.845 4.022 493.459
6,50 0,49 1,30 0,30 0,30 0,75
12.350,0 22,0 5,2 9,0 12,0 112,5
ton/ha ku/ha ku/ha ku/ha ku/ha
ton ton ton ton ton
ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha ton/ha
ton ton ton ton ton ton
1.544.370 Kg 661.700 Liter 499.678 Kg 70.954 2.293 241 123
Ekor Ekor Ekor Ekor 196.823 Ekor 20.304 Ekor
NO
3.
4.
SASARAN
Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan Menurunnya lahan kritis
INDIKATOR g. Ayam kampung h. Itik i. Entok j. Kelinci 3.1 Presentasi Produksi Ikan 3.2 Konsumsi Ikan 4.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 4.2 Persentase kerusakan kawasan hutan
Program
1
Anggaran (Rutin dan Pembangunan)
Pelayanan Administrasi Perkantoran Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan)
Rp
870.970.959,25
Rp
1.579.159.398,00
Rp Rp
31.250.000,00 42.740.000,00
Rp
46.657.000,00
Rp
100.000.000,00
Rp
23.020.441.250,00
8
Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan
Rp
50.000.000,00
9
Peningkatan Produksi Rp Pertanian/Perkebunan Pemberdayaan Penyuluh Rp Pertanian/Perkebunan Lapangan
2.471.200.000,00
2 3 4 5
6 7
10
200.000.000,00
TARGET 693.502 34.643 23.539 36.232 86,28
Ekor Ekor Ekor Ekor %
12 Kg/Kapita/ Tahun 28,82 % 0,18 %
Keterangan
Lampiran : 2 / 3 - 3
NO
SASARAN
INDIKATOR
11
Peningkatan penerapan Rp tekhnologi Pertanian/Perkebunan
12
Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Rp
238.953.370,00
Rp
66.000.000,00
Pengembangan budidaya perikanan Pengembangan Perikanan Tangkap Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Perencanaan dan Pengembangan Hutan
Rp
2.147.970.400,00
Rp
6.000.000,00
Rp
3.371.140.900,00
Rp
6.235.464.516,00
Rp Rp
962.252.281,00 293.068.600,00
Rp
188.885.000,00
13
14 15 16
17 18 19 20
Pihak Kedua , BUPATI PONOROGO
Ir. MASKUR, MM
TARGET
2.784.884.583,00
Ponorogo, 1 September 2015 Pihak Pertama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ponorogo
Ir. H. HARMANTO, MMA Pembina Utama Muda NIP. 19590601 1982 1 005
Lampiran : 2 / 1 - 3
LAMPIRAN IV INDIKATOR KINERJA UTAMA 1.
INSTANSI : DINAS PERTANIAN KABUPATEN PONOROGO
2.
VISI
: Terwujudnya pertanian, perikanan, dan kehutanan yang tangguh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
3.
MISI
: a. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani melalui konsep agribisnis. b. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui konsep agribisnis. c. Meningkatkan produksi komoditas peternakanan dan pengamanan ternak melalui pengembangan produk unggulan d. Mewujudkan masyarakat perikanan yang sejahtera melalui pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan e. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan untuk pengamanan hutan dan peningkatan pendapatan petani
4.
TUGAS
: Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pertanian
5.
FUNGSI
:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; c. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Dinas; d. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga pemerintah/swasta yang berkaitan dengan lingkup tugas di bidang pertanian; dan e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
No 1
Kinerja Utama/Sasaran Indikator Kinerja Utama Strategis/ Outcome Meningkatnya Produksi dan 1.1 Produktivitas Tanaman Pangan Produktivitas Pertanian - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu 1.2 Produksi Tanaman Pangan - Padi - Jagung - Kedelai - Kacang Tanah - Ubi Kayu 1.3 Produktivitas Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao 1.4 Produksi Tanaman Perkebunan a. Tebu b. Tembakau Virginia c. Kopi d. Cengkeh e. Kelapa f. Kakao
Penjelasan/Formulasi Penghitungan
Sumber Data
Penanggung Jawab
Jumlah produksi dimaksud selama satu tahun dibagi luas panen
Data statistik Bidang TPH
Bidang TPH
Jumlah produksi dimaksud selama satu tahun
Data statistik Bidang TPH
Bidang TPH
Jumlah produksi dimaksud selama satu tahun dibagi luas panen
Data tatistik Bidang Perkebuan
Bidang Perkebunan
Jumlah produksi dimaksud selama satu tahun
Data Statistik Bidang Perkebunan
Bidang Perkebunan
Lampiran : 2 / 3 - 3 No 2.
3.
4.
Kinerja Utama/Sasaran Strategis/ Outcome Meningkatnya Produksi dan Populasi Peternakan
Meningkatnya Produksi Perikanan dan Konsumsi Ikan
Menurunnya lahan kritis
Indikator Kinerja Utama
Penjelasan/Formulasi Penghitungan
Sumber Data
Penanggung Jawab
2.1 Produksi Peternakan a. Daging b. Susu c. Telur 2.2 Populasi Ternak a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing f. Domba g. Ayam kampung h. Itik i. Entok j. Kelinci 3.1 Presentasi Produksi Ikan
Jumlah produksi dimaksud selama satu tahun
Data statistik Peternakan
Bidang Peternakan dan Perikanan
Jumlah populasi ternak dimaksud selama satu tahun
Data statistik Peternakan
Bidang Peternakan dan Perikanan
Data statistik Perikanan
Bidang Peternakan dan Perikanan
3.2 Konsumsi Ikan
Jumlah konsumsi ikan (kg)/kapita/tahun
Data statistik Perikanan
Bidang Peternakan dan Perikanan
Jumlah Produksi ikan selama satu tahun Target Produksi ikan tahun tertentu
X 100 %
4.1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Jumlah lahan kritis yang direhabilitasi selama satu tahun 4.2 Persentase kerusakan kawasan hutan
Jumlah persentase penurunan kerusakan hutan Jumlah target persentase penurunan kerusakan hutan
Data bid. Kehutanan Bidang Kehutanan
X 100 %
Data bid. kehutanan Bidang Kehutanan
LAMPIRAN V
REALISASI ANGGARAN MASING-MASING KEGIATAN TAHUN 2014 DAN 2015
NO 1 A B 1
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 2 Belanja Tidak Langsung (Gaji) Belanja Langsung Program Pelayanan Administrasi Perkantoran A Penyediaan jasa surat menyurat B Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan lstrik C Penyediaan jasa administrasi keuangan D Penyediaan jasa kebersihan kantor E Penyediaan Alat Tulis Kantor F Penyediaan barang cetak dan Penggandaan
34.594.314.928
30.302.652.939
% 5 97,15 87,59
ANGGARAN 2015 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 14.981.492.000 14.925.242.399 44.707.038.257
34.599.233.107
% 5 99,62 77,39
748.152.855 7.600.000 97.023.355
742.467.967 7.599.000 91.296.167
99,24 99,99 94,10
870.970.959 7.600.000 115.630.959
845.745.598 7.467.000 101.567.898
97,10 98,25 87,84
58.500.000 31.400.000 71.564.500 34.115.000
57.000.000 29.600.000 67.023.500 31.080.500
97,44 94,27 93,65 91,11
70.200.000 33.500.000 72.325.000 34.115.000
67.200.000 33.500.000 70.773.300 34.080.000
95,73 100,00 97,85 99,90
G
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
12.000.000
12.000.000
100,00
10.000.000
9.996.000
99,96
H
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyedian makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
18.100.000
17.660.000
97,57
21.200.000
21.107.200
99,56
251.000.000 46.050.000
250.240.500 59.168.300
99,70 128,49
327.000.000 45.000.000
324.068.000 44.586.200
99,10 99,08
120.800.000
119.800.000
99,17
134.400.000
131.400.000
97,77
60,74
1.579.159.398
1.222.000.541
77,38
I J K 2
ANGGARAN 2014 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 14.224.712.000 13.819.283.362
Penyedian Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Kegiatan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur A B
Pembangunan gedung kantor Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional
C
Pengadaan Perlengkapan gedung kantor
D
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
E
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
1.289.003.755,98
782.884.360,00
214.450.000 680.426.100,98
214.240.000 184.280.000
99,90 27,08
1.445.419.398
1.098.344.000
75,99
27.000.000
26.855.000
99,46
25.500.000
25.470.000
99,88
210.637.655
207.248.250
98,39
-
-
-
94.010.000
90.824.500
96,61
41.260.000
41.145.000
99,72
NO 1 F G
% 5 94,67
11.000.000
11.000.000
100,00
10.000.000
10.000.000
100,00
10.000.000
9.980.000
99,80
10.000.000
10.000.000
100,00
10.000.000
2.000.000
20,00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
-
-
-
31.250.000
31.250.000
100,00
A
-
-
-
31.250.000
31.250.000
100,00
27.835.000
99,45
42.740.000
39.625.000
92,71
20.000.000
19.845.000
99,23
34.750.000
33.135.000
95,35
7.990.000
7.990.000
100,00
7.990.000
6.490.000
81,23
56.079.500
97,62
3.547.500
3.547.500
100,00
10.785.000
10.185.000
94,44
3.675.000
3.675.000
100,00
3.675.000
3.575.000
97,28
8.122.000
8.122.000
100,00
8.122.000
8.122.000
100,00
42.103.000
40.735.000
96,75
24.075.000
19.075.000
79,23
551.251.000
98,54
100.000.000
100.000.000
100,00
551.251.000
98,54
100.000.000
100.000.000
100,00
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir
Belanja Pakaian Olahraga
Program Peningkatan Kapasitas Daya Aparatur A Pendidikan dan pelatihan formal
Sumber
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
Program peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan A Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD B C D
6
ANGGARAN 2015 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 35.980.000 34.061.541
100,00
B 5
% 5 90,63
10.000.000
I
4
ANGGARAN 2014 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 32.480.000 29.436.610 10.000.000
H
3
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Pengelolaan dan penatausahaan hibah dan bantuan sosial
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani A
Peningkatan kemampuan lembaga petani
27.990.000
57.447.500
559.433.500
559.433.500
46.657.000
40.957.000
87,78
NO 1 7
8
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 2 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) A B C
Pengembangan diversifikasi tanaman Pengembangan perbenihan/perbibitan Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk perkebunan, produk pertanian
D
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
E
Pengembangan dan peningkatan prasarana pertanian tanaman pangan pendukung program prioritas kabinet kerja (P3K2)
200.000.000 75.200.000 8.768.299.150
191.500.000 72.000.000 8.554.510.300
34.895.000 -
9.078.394.150
75.000.000
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan A Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
75.000.000
B
10
8.850.397.523
% 5 97,49
Hasil
Program Peningkatan Pemasaran Produksi Pertanian/Perkebunan A
9
ANGGARAN 2014 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Program Peningkatan Pertanian/Perkebunan
Produksi
A
Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
B
2.887.152.950
ANGGARAN 2015 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 23.020.441.250
22.045.394.750
% 5 95,76
95,75 95,74 97,56
200.000.000 75.000.000 1.888.016.250
165.900.000 74.923.000 1.867.727.250
82,95 99,90 98,93
32.387.223
92,81
40.825.000
40.820.000
99,99
-
0,00
20.816.600.000
19.896.024.500
95,58
72.215.000
96,29
50.000.000
50.000.000
100,00
72.215.000
96,29
50.000.000
50.000.000
100,00
76,51
2.784.884.583
2.527.491.600
90,76
2.208.816.950
30.000.000
30.000.000
100,00
50.000.000
49.525.000
99,05
2.857.152.950
2.178.816.950
76,26
2.734.884.583
2.477.966.600
90,61
4.287.401.000
92,04
2.471.200.000
2.207.836.500
89,34
4.658.273.550
300.000.000
278.920.000
92,97
-
-
-
Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
1.465.273.550
1.413.913.000
96,49
471.200.000
412.832.000
87,61
C
Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
200.000.000
190.430.000
95,22
-
-
-
D
Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan
200.000.000
190.310.000
95,16
-
-
-
NO 1 E F
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 2 Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku Tembakau Penguatan kelembagaan Kelompok Tani tembakau
G
11
12
13
Penguatan ekonomi Masyarakat di lingkungan Industri H Peningkatan kualitas bahan baku hasil tembakau I Standarisasi kualitas bahan baku melalui penyediaan sarana dan prasarana produksi Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
15
16
% 5 85,89
ANGGARAN 2015 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 450.000.000 408.700.000
% 5 90,82
140.000.000
131.157.500
93,68
-
-
-
2.035.000.000
1.809.540.500
88,92
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.550.000.000
1.386.304.500
89,44
956.849.750
97,21
200.000.000
197.800.000
98,90
984.333.000
A
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
614.271.000
590.402.750
96,11
115.000.000
112.800.000
98,09
B
Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan
370.062.000
366.447.000
99,02
85.000.000
85.000.000
100,00
99,36
3.371.140.900
516.012.000
15,31
99,36
3.371.140.900
516.012.000
15,31
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
355.042.506
A
355.042.506
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
352.768.700 352.768.700
2.308.467.311
2.174.387.000
94,19
2.147.970.400
1.827.186.000
85,07
355.190.000
329.845.000
92,86
323.800.000
317.157.000
97,95
Pengembangan Sarana dan Prasarana Pembenihan ( BBI Lokal, BBU, dan BBUG)
1.953.277.311
1.844.542.000
94,43
1.824.170.400
1.510.029.000
82,78
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
-
-
-
6.000.000
6.000.000
100,00
A
-
-
-
6.000.000
6.000.000
100,00
139.960.000
133.200.000
95,17
238.953.370
218.092.500
139.960.000
133.200.000
95,17
79.020.000
64.655.000
81,82
Program Pengembangan Budidaya Perikanan A Pendampingan pada kelompok pembudidaya ikan B
14
ANGGARAN 2014 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 318.000.000 273.130.000
tani
Penebaran ikan di perairan umum
Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan A Penyediaan sarana penyuluhan perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan Pemasaran Produksi Perikanan
dan
238.953.370 66.000.000
218.092.500 53.600.000
91,27 91,27 81,21
NO 1 A 17
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 2 Penyediaan/rehabilitasi sarana prasarana pemasaran
dan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber daya Hutan A Pembentukan kesatuan pengelolaan hutan produksi
% 5 81,82
ANGGARAN 2015 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 66.000.000 53.600.000
% 5 81,21
9.158.456.000
7.655.372.139
83,59
6.235.464.516
1.414.094.480
22,68
6.166.758.264,23
5.731.750.264
92,95
350.000.000
238.062.450
68,02
193.697.000 237.000.000
182.696.000 236.279.500
94,32 99,70
B
Pengembanganhasil hutan non kayu Pengembangan hutan tanaman
230.000.000 -
193.585.000 -
84,17 -
C
Perencanaan dan pengembangan hutan kemasyarakatan
221.619.000
182.042.500
82,14
D
Optimalisasi PNPB
733.241.736
182.060.000
24,83
4.733.241.736
47.621.750
1,01
E
Pengelolaandanpemanfaatanhutan
251.837.000
241.951.375
96,07
254.851.500
253.951.500
99,65
F
Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan
500.000.000
249.123.000
49,82
193.000.000
187.200.000
96,99
800.000.000
624.250.000
78,03
36.115.000
31.640.000
87,61
Penanaman pohon pada kawasan sumber air Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
255.000.000
250.610.000
98,28
237.559.280
236.643.280
99,61
1.632.400.000
883.316.700
54,11
A
Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
950.000.000
226.771.700
23,87
350.000.000
174.682.000
49,91
126.930.000
118.315.000
93,21
174.751.700
174.096.700
99,63
Penanaman pohon pada kawasan hutan industri dan hutan wisata Pemeliharaan kawasan hutan industri dan hutan wisata Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
202.500.000
189.680.000
93,67
-
-
-
14.320.000
14.320.000
100,00
-
-
-
137.250.000
135.430.000
98,67
-
-
-
198.800.000
98,71
437.500.581
436.499.838
99,77
G H 18
ANGGARAN 2014 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 79.020.000 64.655.000
B C D E
F
Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
201.400.000
-
962.252.281
-
785.278.538
-
81,61
NO 1 19
20
PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN 2 Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan A
Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan
B
Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak perusakan hutan
Program Pembinaan dan Penerbitan Industri Hasil Hutan A
21
ANGGARAN 2014 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 207.550.350
% 5 98,46
136.661.700
136.436.700
74.126.150
71.113.650
210.787.850
25.000.000
ANGGARAN 2015 ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) 3 4 293.068.600
288.888.600
% 5 98,57
99,84
-
-
-
95,94
293.068.600
288.888.600
98,57
0,00
-
-
-
0,00
-
295.205.000
92,25
188.885.000
89,96 -
-
Penyusunanperaturan daerah mengenai pengelolaan industry hasil hutan
25.000.000
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan A Pengembangan hutan masyarakat adat
320.000.000
220.000.000
197.905.000
B
100.000.000
97.300.000
97,30
188.885.000
181.980.000
96,34
48.819.026.928
44.107.936.301
90,35
59.688.530.257
49.524.475.506
82,97
Pendampingan perhutanan rakyat
kelompok
TOTAL BELANJA (A+B)
usaha
-
-
96,34
181.980.000
-
-