DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Pelestarian dan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki tujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan perkembangan masyarakat terhadap pariwisata dan kreatifitas, meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan menumbuhkan sikap kritis terhadap fakta sejarah serta memperkokoh ketahanan daerah. Untuk itu disadari bahwa pembangunan bidang pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki peran penting dalam memperbaiki struktur kehidupan masyarakat apalagi dengan adanya persoalan yang kompleks dan bersifat multidimensional yang saat ini masih berlanjut setelah terjadinya krisis berkepanjangan serta meningkatnya ancaman keamanan secara global. Selain itu, tugas utama pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah agar mampu menjawab agenda prioritas yakni mempercepat pemulihan ekonomi, memperkuat landasan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan yang bersumber kepada sistem ekonomi kerakyatan, serta membangun kesejahteraan rakyat, meningkatkan kualitas kehidupan. Sementara itu, melalui program lintas bidang, semua agenda prioritas pembangunan lainnya secara otomatis terkait pula dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama sektor penunjang utama pariwisata antara lain investasi dan peningkatan ekspor non migas. Tidak kalah penting pembangunan unsurunsur penunjang seperti perhubungan, keamanan, imigrasi, dan bea cukai serta unsurunsur lain yang ada di masyarakat.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung tahun 2015 adalah : 1. Untuk memberikan laporan sekaligus menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, masyarakat, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi di dalam satu pola sikap dan pola tindak; 2. Sebagai acuan bagi seluruh aparat dinas untuk menjalankan tugasnya masing-masing;
Laporan Kinerja Tahun 2015
1
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
3. Sebagai dasar bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan program dan kegiatan lembaga pemerintah lain, khususnya bagi lembaga non-pemerintah; 4. Sumber informasi bagi para pelaku kegiatan dalam internal Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta stakeholders, baik di pusat maupun daerah, tentang kegiatan bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tujuan Tujuan dari Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung 2015 adalah : 1. Mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung ; 2. Mempercepat proses, kualitas serta pencapaian hasil yang telah direncanakan dan yang telah direalisasikan;
1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi Lampung, Tugas Dinas Pariwisata
dan
Ekonomi
Kreatif
adalah
menyelenggarakan
sebagian
urusan
pemerintahan provinsi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; d. Pelaksanaan pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif, pembinaan karakter dan pekerti bangsa; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya; f. Pelaksanaan kebijakan promosi dan standarisasi pariwisata; g. Pelaksanaan rencana induk pengembangan pariwisata dan sumber daya manusia; Laporan Kinerja Tahun 2015
2
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
h. Pelayanan administratif. Susunan Organisasi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata; d. Bidang Bidang Pemasaran Pariwisata; e. Bidang Ekonomi Kreatif; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Kelompok Jabatan Fungsional. Kepala Dinas 1. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah provinsi di bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakaan yang di tetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang–undangan yang berlaku; 2. Untuk meyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif skala provinsi; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; d. Pelaksanaan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, pembinaan karakter dan pekerti bangsa; e. Pelaksanaan kebijakan promosi dan standarisasi pariwisata; b. Pelaksanaan rencana induk pengembangan pariwisata, sumber daya alam dan manusia; c. Pelayanan administrasi; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Laporan Kinerja Tahun 2015
3
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Sekretariat 1. Sekretariat Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga dan, perundang-undangan, keuangan, perencanaan serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua bidang dan unit pelaksana teknis dinas di lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung. 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan kegiatan koordinasi satuan kerja; b. Penyelenggaraan pengelola administrasi maupun untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja; c. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan satuan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung; d. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan perencanaan; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3. Sekretariat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangungjawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, membawahi : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; Sub Bagian Keuangan; dan Sub Bagian Perencanaan. Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud diatas dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata 1. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata mempunyai tugas melakukan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan dan pemberian ijin usaha pariwisata serta pengembangan sumber daya wisata, alam, dan budaya; 2. Untuk
menyelenggarakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
diatas,
Bidang
Pengembangan Destinasi Pariwisata mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan
koordinasi
di
bidang
pengembangan
destinasi
pariwisata
Kabupaten/Kota;
Laporan Kinerja Tahun 2015
4
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
b. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan teknis di bidang pengembangan produk wisata, usaha pariwisata, pemberdayaan masyarakat, standarisasi di seluruh Kabupaten/Kota berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, dunia usaha, stakeholder pusat dan daerah untuk pengembangan destinasi pariwisata; d. Pelaksanaan pelaporan tugas Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata kepada Kepala Dinas; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, membawahi : Seksi Obyek Daya Tarik Wisata; Seksi Industri Pariwisata; Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia. Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud diatas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata. Bidang Pemasaran Pariwisata 1. Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas mempersiapkan permusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordnasi, pemantauan dan evaluasi pengembangan promosi pariwisata, pengadaan sarana promosi pariwisata dan pemasaran pariwisata. 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dan stakeholder dan lembagalembaga pariwisata untuk pengembangan pasar; b. Perumusan segmen pasar dalam dan luar negeri dan strategi pemasaran; c. Penyiapan bahan-bahan informasi pariwisata sebagai sarana promosi pariwisata; d. Pelaksanaan promosi potensi pariwisata di dalam dan luar negeri; e. Pelaksanaan pelaporan tugas Bidang Pemasaran Pariwisata kepada kepala dinas; dan f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Bidang Pemasaran Pariwisata dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Laporan Kinerja Tahun 2015
5
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Bidang Pemasaran Pariwisata, membawahi : Seksi Promosi Pariwisata; Seksi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga; dan Seksi Pengembangan Pasar Pariwisata. Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud diatas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata. Bidang Ekonomi Kreatif 1. Bidang Ekonomi Kreatif mempunyai tugas perumusan standar kebijakan di bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam, manusia, dan budaya. 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan kebijakan di bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam dan manusia; b. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam dan manusia; c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam dan manusia; d. Pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Ekonomi Kreatif kepada kepala dinas; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3. Bidang Ekonomi Kreatif dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Ekonomi Kreatif, membawahi : Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya; Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan IPTEK; dan Seksi Kerjasama dan Fasilitasi. Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud diatas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ekonomi Kreatif.
Laporan Kinerja Tahun 2015
6
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan ketrampilannya.
1.4. STRUKTUR ORGANISASI
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG KEPALA DINAS SEKRETARIAT
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
BIDANG Pengembangan Destinasi Pariwisata
BIDANG Pemasaran Pariwisata
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Perencanaan
BIDANG Ekonomi Kreatif
Seksi Objek Daya Tarik Wisata
Seksi Promosi Pariwisata
Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya
Seksi Industri Pariwisata
Seksi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga
Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain & IPTEK
Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Seksi Pengembangan Pasar Pariwisata
Seksi Kerjasama dan Fasilitasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Laporan Kinerja Tahun 2015
UPTD
7
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
1.5. ISU STRATEGIS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Isu Pariwisata Lampung Provinsi Lampung memiliki potensi dan keragaman objek dan daya tarik wisata (ODTW) yang lengkap tersebar di seluruh Kabupaten/Kota. Letak strategis Lampung sebagai pintu gerbang pulau Sumatra – pulau Jawa dengan tingkat kepadatan lalu lintas pembangunaan dan orang yang tinggi serta kemauan politik (politcal will) dari Pemerintah Daerah Provinsi Lampung untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan, merupakan suatu peluang dan tantangan agar pembangunan pariwisata dapat berperan dalam pembanggunan daerah. Pembangunan pariwisata terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan yaitu : promosi digencarkan, objek wisata dikembangkan, kelembagaan dan SDM dimantapkan dan ditingkatkan, peran masyarakat diberdayakan. Kesemuannya ini merupakan upaya dan issue pokok yang strategis untuk mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan mengoptimalkan peran pembanggunan pariwisata yang mempunyai sasaran terhadap pembanggunan daerah yaitu berupa: peningkatan perekonomian daerah, pemerataan pembangunan dan kesempatan kerja dan bahkan pelestarian lingkungan mengharapkan peran utama berupa
pembangunan pariwisata
yaitu
pariwisata yang berbasis lingkungan (Ekowisata). Dalam hal ini issue
lingkungan merupakan suatu yang penting dan relevan untuk ditingkatkan. Pembangunan
pariwisata
kedepan
menetapkan
suatu
agenda
penting
dalam
pembangunan pariwisata Lampung baik objek wisata alam maupun wisata budaya. Dukungan antar instansi, dunia usaha dan masyarakat merupakan suatu keharusan agar pembangunan kepariwisataan Daerah Lampung dapat berjalan dan memberikan andil yang positif bagi pembangunan Daerah Lampung. Beberapa isu strategis terkait dengan pengembangan pariwisata antara lain : 1. Koordinasi
Penyelenggaraan
Pengembangan
Pariwisata
Antar
Pemangku
Kepentingan (Stakeholders). Pengembangan dan pengelolaan pariwisata Provinsi Lampung yang terkoordinir dengan baik dinilai akan menjadi lingkungan yang kondusif bagi iklim investasi pariwisata.Agar tercapai suatu koordinasi yang baik, perlu diperhatikan aspek hukum yang dapat mengikat pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan pariwisata. 2. Pengembangan Pariwisata Provinsi Lampung yang Ramah Lingkungan. Pengembangan
produk
pariwisata,
sebaiknya
menggunakan
pendekatan
pengembangan ecotourism yang menyelaraskan kegiatan pariwisata dengan kegiatan konservasi lingkungan alam dan budaya dalam arti yang luas.
Laporan Kinerja Tahun 2015
8
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
3. Pariwisata Sebagai Alat Mencapai Pemerataan Pembangunan di Provinsi Lampung. Ketimpangan pembangunan antara wilayah yang maju dengan wilayah yang relatif belum maju harus menjadi perhatian. Pengembangan sektor pariwisata diharapkan dapat mengurangi ketimpangan yang terjadi. 4. Aspek Sosial Ekonomi dari Pengembangan Pariwisata di Provinsi Lampung. Isu ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas manusia dan kualitas hidup masyarakat melalui pengembangan pariwisata. Sumberdaya manusia yang dilibatkan dalam pengembangan pariwisata harus memiliki keterampilan tinggi untuk meningkatkan daya saing. Selain itu pariwisata harus dapat memberikan manfaat sosial selain ekonomi. 5. Pembentukan Jati Diri Masyarakat Lampung Pariwisata harus bisa menjadi alat pelestarian dan pembentukan identitas masyarakat Lampung. Pemanfaatan unsur-unsur budaya dan tradisi untuk pariwisata seharusnya tidak dilihat sebagai komoditas ekonomi semata tapi juga sebagai cara untuk mengangkat kembali budaya dan tradisi lokal ke tempat terhormat dan membanggakan bagi masyarakat setempat khususnya, dan Lampung pada umumnya 6. Peningkatan Kualitas Produk Pariwisata Isu peningkatan kualitas produk pariwisata sebenarnya secara implisit merupakan gabungan dari isu-isu strategis lain karena keberhasilan produk pariwisata ditentukan oleh beragam aspek. Selain daya tarik yang bernilai tinggi dan keunikan, suatu produk wisata harus didukung pengelolaan dan iklim pengembangan yang baik. Daya tarik yang dinilai menjadi kekuatan Lampung adalah daya tarik lingkungan alam yang dikedepankan sebagai gunung, rimba, air, laut, pantai, sungai, seni dan budaya 7. Pengembangan ekonomi kreatif berbasis seni budaya dalam rangka mendukung pariwisata. Sedangkan beberapa isu strategis dalam pengembangan ekonomi kreatif di Provinsi Lampung yaitu : 1. Kurangnya Daya Tarik Industri Rendahnya daya tarik industri kreatif dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : sulitnya akses pembiayaan dari lembaga keuangan, rendahnya apresiasi oleh masyarakat, kurangnya sarana dan prasarana, serta rendahnya dukungan kebijakan pemerintah. Kondisi tersebut selain merupakan permasalahan pada tingkat nasional juga terjadi di Provinsi Lampung. 2. Keberadaan Posisi Dominan Posisi dominan merupakan hal yang lumrah dalam struktur industri. Namun posisi dominan sangat rentan untuk disalah gunakan, sehingga membawa dampak Laporan Kinerja Tahun 2015
9
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
persaingan tidak sehat pada industri. Subsektor penerbitan dan percetakan, televisi, film, merupakan contoh adanya posisi dominan pada industri kreatif. Kondisi tersebut terjadi pada tingkat nasional, dan diduga akan terjadi di Provinsi Lampung. 3. Belum Ada Usaha Best Practice Untuk Industri Kreatif Umumnya, model bisnis usaha-usaha kreatif di Indonesia belum sampai pada tingkat kematangan yang tinggi. Bahkan di beberapa subsektor, belum ditemukan best practice. Kondisi ini antara lain disebabkan pesatnya perkembangan teknologi serta kebijakan dan tata kelola industri yang belum matang. Kondisi tersebut selain merupakan permasalahan pada tingkat nasional juga terjadi di Provinsi Lampung.Di Provinsi Lampung terdapat pelaku usaha pada sub sektor Layanan Komputer dan Peranti Lunak yang dapat dijadikan best practice bagi model usaha kreatif di Provinsi Lampung, yaitu Aztechsoft Int. Dengan fokus usaha pada pengembangan accounting software “ACOSYS”. Kini Aztechsoft Int telah memiliki 21 cabang yang tersebar diseluruh Indonesia, seperti : Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Aceh, Riau, Makasar dan masih banyak lainnya. Pada tahun 2013 Aztechsoft Int mentargetkan Go Internasional dengan produk AcosysAccounting Software. 4. Risiko Usaha Tinggi Industri kreatif banyak menghasilkan produk kreatif yang sifatnya intangible dan sebagian memerlukan biaya tinggi pada prosesnya. Karenanya, industri kreatif selalu dipandang sebagai industri yang berisiko tinggi. Contohnya di industri film, musik, dan permainan interaktif. Akibatnya mengimpor film lebih menarik dibanding memproduksi sendiri. Di Provinsi Lampung kondisi tersebut saat ini belum teridentifikasi, akan tertapi hal tersebut merupakan potensi permasalahan bagi wirausaha sektor industri kreatif yang akan menjajakan karyanya di Provinsi Lampung. Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi lampung, permasalahan yang dapat diidentifikasi antara lain : 1. Belum maksimalnya tata kelola pelayanan perkantoran yang tertib administrasi 2. Kurangnya kapasitas sumber daya aparatur 3. Kurangnya sarana dan prasarana promosi serta kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata di dalam dan luar negeri 4. Belum terwujudnya ekonomi kreatif berbasis media, desain, dan Iptek yang bernilai tambah, berdaya saing, dan berkelanjutan 5. Kurangnya kajian kebijakan yang efektif di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Laporan Kinerja Tahun 2015
10
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1.
RENCANA
STRATEJIK
DINAS
PARIWISATA
DAN
EKONOMI
KREATIF 2015 - 2019 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi Lampung, Tugas Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan provinsi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain dari Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung telah mewujudkan visi, misi, tujuan pembangunan, sasaran yang akan dicapai dan program kerja. 2.1.1. Visi dan Misi Visi adalah kondisi yang dicita-citakan untuk di wujudkan. Secara ontologis, visi merupakan das sollen, yaitu apa yang sebenarnya menjadi tujuan atau keinginan yang ideal yang disepakati oleh seluruh stakeholders dan terkristalisasi dalam bentuk jati diri. Pada umumnya visi dibangun untuk mendorong semangat seluruh stakeholdersagar dapat berperan serta aktif dalam pembangunan dan sekaligus sebagai inspirasi untuk menggerakkan seluruh kemampuan stakeholders untuk secara bersama dan sinergis membangun daerah. Dalam dokumen RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2014 – 2019, visi pembangunan Provinsi Lampung adalah :“LAMPUNG MAJU DAN SEJAHTERA 2019”. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjalankan tugas dan fungsi pemerintahan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif harus mendukung terwujudnya visi tersebut. Untuk mendukung pencapaian visi pembangunan Provinsi Lampung, maka Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi
merumuskan misi sesuai degan RPJMD
Provinsi Lampung yaitu “meningkatkan pembangunan ekonomi dan memperkuat kemandirian daerah”.
Laporan Kinerja Tahun 2015
11
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
2.1.2. Tujuan Adapun tujuan dari misi tersebut adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketimpangan pembangunan daerah, Tabel 2.1. Matriks Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Rpjmd Provinsi Lampung NO 1.
INDIKATOR KINERJA
TUJUAN Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Mengurangi Ketimpangan Pembangunan Daerah
Pertumbuhan Ekonomi
SATUAN
KONDISI AKHIR 2019
Persen
7,00 – 7,50
2.1.3. Sasaran Adapun sasaran dari misi tersebut adalah meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah. Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja No 1.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
Meningkatnya Jumlah kontribusi sektor wisatawan pariwisata pada nusantara perekonomian daerah Jumlah wisatawan mancanegara
SATUAN
KONDISI AWAL
KONDISI AKHIR 2019
Orang
4.759.950
7.155.495
Orang
105.081
153.914
2.1.4. Startegi, Arah Kebijakan Daerah, Program dan Indikator Kinerja dalam RPJMD 2015 - 2019 Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaian kemudian dijabarkan secara sistematis melalui perumusan strategi, arah kebijakan, dan program. Selain itu, untuk mengukur capaian kinerja, maka dirumuskan pula indikator sebagai tolak ukur kinerja. 2.1.5. Startegi Strategi yang ditempuh untuk mencapai misi, adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan penataan organisasi yang menunjang pelaksanaan good governance di bidang kepariwisataan; Keberhasilan pembangunan kepariwisataan dipengaruhi oleh dukungan sumberdaya manusia. Oleh karena itu, pengembangan sumberdaya manusia kepariwisataan perlu dikembangkan secara berkelanjutan. Tantangan ke depan adalah peningkatan kapasitas sumberdaya pembangunan kepariwisataan yaitu sumberdaya manusia yang Laporan Kinerja Tahun 2015
12
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
kompeten, serta organisasi yang responsif terhadap kebutuhan pembangunan kepariwisataan, kebijakan, sarana dan prasarana yang memadai, dan tata pemerintahan yang baik (good governance) yang mampu mensinergikan unsur-unsur pelaku pembangunan kepariwisataan yaitu: pemerintah, swasta dan masyarakat. 2. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian daerah untuk mengisi dan mewarnai pembangunan daerah; Keragaman seni-budaya dan tradisi yang ada menjadikan Provinsi Lampung bagai Indonesia mini yang kaya dengan berbagai bentuk ekspresi budaya dan pengetahuan tradisional, seperti seni rupa, seni pertunjukan, seni media, cerita rakyat, permainan tradisional, tekstil tradisional, pasar tradisional, dan upacara tradisional. Keragaman seni, budaya, dan tradisi yang merupakan hasil karya budaya ini perlu untuk dipelihara, dilindungi dan dikembangkan oleh masyarakat. Pengembangan kebudayaan dan kesenian memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan apresiasi masyarakat dari generasi ke generasi terhadap keragaman budaya, yang adaptif terhadap pengaruh budaya global yang positif untuk kemajuan bangsa. Dengan demikian, tantangan ke depan adalah peningkatan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap karya seni dan budaya serta perlindungan terhadap kekayaan intelektual (KI), terutama karya seni dan budaya, baik yang bersifat individual maupun kolektif. 3. Mengembangkan produk/obyek dan daya tarik wisata (ODTW) dan industri kreatif yang unggul dan berdaya saing, mampu menarik minat dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan; Belum optimalnya kesiapan produk/obyek dan daya tarik wisata (ODTW) untuk bersaing di pasar nasional dan global dikarenakan masih lemahnya pengelolaan kepariwisataan dan belum memadainya dukungan transportasi dan infrastruktur. Untuk meningkatkan kemampuan ODTW bersaing di pasar nasional dan global dalam menarik wisatawan, diperlukan upaya meningkatkan kemampuan pengelolaan ODTW dengan didukung oleh ketersediaan infrastruktur dan transportasi darat, laut, dan udara yang memadai serta kondisi keamanan yang kondusif sehingga wisatawan merasa nyaman dan aman berada di daerah wisata. 4. Meningkatkan kegiatan promosi dan pemasaraan pariwisata yang didukung sarana dan prasarana promosi yang handal; Kegiatan promosi dan pemasaran tidak cukup dilakukan melalui even-even, karena selain jumlahnya terbatas, tingkat biaya juga semakin tinggi, dan daya jangkau juga sangat terbatas. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang cukup pesat menuntut adanya perubahan strategi dalam promosi dan pemasaran pariwisata. Namun pada umumnya ketersediaan sarana ICT, seperti internet, saluran telepon, Laporan Kinerja Tahun 2015
13
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
broadband untuk mendukung aktivitas on-line dari para wisatawan belum memadai. Di sisi lain, sarana ICT sangat penting untuk meningkatkan efektifitas pemasaran dan distribusi pariwisata. Di samping itu, dalam beberapa hal, e-business mampu memberikan banyak kemudahan bagi wisatawan memperoleh informasi. Oleh karenanya sebagai salah satu upaya meningkatkan pemanfaatan ICT sebagai sarana promosi dan pengembangan destinasi pariwisata, strategi pengembangan e-business dan e-marketing sangat penting mengingat strategi tersebut mampu secara efektif menjangkau pasar yang jauh lebih luas dan tanpa batas. 5. Meningkatkan keterpaduan, kesinergian dan keharmonisan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif antar sektor, antar pemangku kepentingan pusat dan daerah; Keterpaduan, kesinergian dan keharmonisan dilakukan dalam kerangka kemitraan dan kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, antara pemerintah, swasta (industri pariwisata) dan masyarakat, sangat diperlukan dalam mendorong pencapaian tujuan pembangunan kepariwisataan. Sektor publik atau pemerintah berperan dalam menyediakan infrastruktur dan kerangka regulasi yang dapat mendorong swasta dan masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam pembangunan kepariwisataan nasional. Untuk itu, upaya pengembangan pola-pola kemitraan dan kerjasama yang efektif dan efisien guna mendukung pembangunan kepariwisataan nasional akan terus dikembangkan dan di tingkatkan. 2.1.6. Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2015 Berdasarkan visi, misi tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara sistematis melalui perumusan program prioritas daerah. No
Sasaran
Didukung Jumlah Program
1.
Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara
10
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Urusan Pilihan Bidang Pariwisata di Provinsi Lampung Tahun 2015 dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung yang bersumber dari anggaran ABPD dengan Program sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 3. Program Peningkatan Disiplin 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Laporan Kinerja Tahun 2015
14
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
5. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 6. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 7. Program Pengembangan Kemitraan. 8. Program Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya. 9. Program Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek 10. Program Pengembangan Kreatifitas SDM 2.2. PERJANJIAN KINERJA 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, merupakan ikhtisar perjanjian kinerja yang akan dicapai pada Tahun 2015 sebagai berikut : Sasaran Strategis
Meningkatnya kontribusi Jumlah sektor pariwisata pada nusantara perekonomian daerah
Jumlah mancanegara
No
Target Pada tahun 2015
Indikator Sasaran wisatawan
4.759.950
wisatawan
105.081
PROGRAM
ANGGARAN TAHUN 2015
SUMBER DANA
1.
Pelayanan Adminsitrasi Perkantoran
Rp.
2.384.006.705,-
APBD
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp.
458.610.000,-
APBD
3.
Peningkatan Disiplin Aparatur
Rp.
113.000.000,-
APBD
4.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp.
100.000.000,-
APBD
5.
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Rp.
2.891.127.400,-
APBD
6.
Pengembangan Destinasi Pariwisata
Rp.
1.441.017.800,-
APBD
7.
Pengembangan Kemitraan
Rp.
850.563.250,-
APBD
8.
Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya
Rp.
2.039.560.000,-
APBD
9.
Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek
Rp.
238.165.600,-
APBD
10.
Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia
Rp.
748.897.500,-
APBD
JUMLAH
Rp. 11.264.948.255,-
APBD
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Urusan Pilihan Bidang Pariwisata di Provinsi Lampung Tahun 2015 dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung yang bersumber dari anggaran ABPN dengan Program sebagai berikut :
Laporan Kinerja Tahun 2015
15
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
1. Program Pengembangan Kepariwisataan
Sasaran Strategis
Target Pada tahun 2015
Indikator Sasaran
Meningkatnya jumlah Jumlah penyelenggaran even wisatawan yang berkunjung pariwista bersekala nasional
5 Event
Jumlah publikasi pencitraan Indonesia di media elektronik dan cetak
1 unit
Meningkatnya kualitas Jumlah bimbingan teknis perencanaan, pemantauan, dan pengembangan daya tarik evaluasi program pariwisata
30 Peserta
Meningkatnya Jumlah peserta pengembangan profesionalisme pelaku sektor SDM pariwisata dan ekonomi pariwisata kreatif Meningkatnya tata kelola Jumlah tata kelola masyarakat destinasi dan pemberdayaan di bidang pariwisata masyrakat
40 Peserta
1.050 Orang
ANGGARAN TAHUN 2015
SUMBER DANA
No
PROGRAM
1.
Pengembangan Keparwisataan
Rp.
2.568.900.000,-
APBN
JUMLAH
Rp.
2.568.900.000,-
APBN
2.2.1. RENCANA ANGGARAN TAHUN 2015 Dari Kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan pendapatan dan pembiayan maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk di belanjakan pada Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 11.264.948.255,- yang digunakan untuk membiayai Belanja Langsung dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 2.3. Rencana Belanja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2015 Anggaran Persentase Sasaran Strategis Indikator Sasaran (Rp) Anggaran Meningkatnya Jumlah wisatawan kontribusi sektor nusantara pariwisata pada 11.264.948.255,wisatawan perekonomian daerah Jumlah mancanegara Jumlah
Laporan Kinerja Tahun 2015
11.264.948.255,-
100 %
100 %
16
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Hal ini menggadaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dan manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumberdaya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan Permendagri No. 54 tahun 2010 sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja No
Interval Nilai Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1.
91 <
Sangat Tinggi
2.
76 < 90
Tinggi
3.
66 < 75
Sedang
4.
51 < 65
Rendah
5.
< 50
Sangat Rendah
Laporan Kinerja Tahun 2015
Kode
17
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
3.1. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 Keberhasilan pelaksanaan yang tertuang dalam program dan kegiatan sangat ditentukan oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal, disamping itu sangat ditentukan pula oleh penentuan indicator kinerja.
Karena merupakan suatu target, bila suatu
indikator kinerja sudah ditetapkan, maka target tersebut haruss ungguh-sungguh diupayakan pencapaiannya. Indikator kinerja utama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung tahun 2015, sebagaimana terlihat pada dua table berikut : Tabel 3.2. Pencapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Tahun 2015 2015 No
INDIKATOR
1.
Jumlah Wisatawan Nusantara
2.
CAPAIAN 2014
4.327.188
Jumlah Wisatawan Mancanegara
95.528
%
TARGET AKHIR RPJMD (2019)
CAPAIAN S.d 2015 TERHADAP 2019 (%)
4.759.950 5.530.803 116
7.155.495
77
153.914
74
Target
105.081
Realisasi
114.907
109
Tabel 3.3. Realisasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Tahun 2015 Per Triwulan N o
Sasaran Strategis
1.
Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah
Indikator Kinerja Jumlah Wisatawan Nusantara
Jumlah Wisatawan Mancanegar a
Satuan
Target Tahunan
Triwulan
Target
Realisasi
Prose ntase
Org
4.759.950
Trw I
713.993
829.620
116
Trw II
1.903.980
2.212.321
116
Trw III
951.990
1.106.161
116
Trw IV
1.189.986
1.382.701
116
Trw I
10.508
11.491
109
Trw II
21.016
22.981
109
Trw III
42.033
45.963
109
Trw IV
31.524
34.472
109
Org
105.081
Indikator Kinerja Utama yang diuraikan diatas, penetapan target dan pengukuran realisasi realisasi triwulan diukur berdasarkan dengan menggunakan arus lonjakan jumlah wisatawan pada bulan-bulan tertentu, dimana tingkat jumlah wisatawan domestic maupun mancanegara akan mengalami peningkatan pada saat musim liburan atau pada momen-momen tertentu. Laporan Kinerja Tahun 2015
18
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Tabel 3.4. Kinerja dan Realisasi Pecapaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Tahun 2015 Sasaran Strategis
No 1.
Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah
Indikator Kinerja
Satuan
Target 2015
2015 Capaian 2015
Realisasi
2016 Target (RPJMD)
Jumlah Wisatawan Nusantara
Orang
4.759.950
5.530.803
116
5.235.945
6.138.900
Jumlah Wisatawan Mancanegara
Orang
105.081
114.907
109
115.639
115.639
3.2. EVALUASI DAN ANALISA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Dalam sub bab ini disajikan capaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: Sasaran Meningkatnya Kontribusi Sektor Pariwisata pada Perekonomian Daerah Pengembangan Kepariwisataan di Provinsi Lampung dalam Visi “LAMPUNG MAJU DAN SEJAHTERA 2019”. Capaian Indikator Kinerja Utama sasaran jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan Nusantara berjumlah 4.327.188 orang dan pada tahun 2015 sejumlah 5.530.803 orang, dengan target yang telah ditetapkan pada tahun 2015 sejumlah 4.759.950 orang, dengan begitu jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2015 mengalami peningkatan sehingga realialisasi jumlah kunjungan wisatawan nusantara pada tahun 2015 melebihi target mencapai 116 %, dan bila diukur dari target capaian akhir RPJMD tahun 2015 telah mencapai 77%, peningkatan jumlah wisatawan nusantara dapat kita lihat pada table 3.5. berikut : Tabel 3.5. Rencana Realisasi Pencapaian Sasaran Kunjungan Wisatawan Nusantara 2015 No
1.
Indikator Kinerja Jumlah Wisatawan Nusantara
PK
Capaian 2014
4.327.188
%
Target Akhir RPJMD (2019)
Capaian S.d 2015 Terhadap 2019 (%)
4.759.950 5.530.803 116
7.155.495
77
Target
Realisasi
Begitu juga Capaian Indikator Kinerja Utama sasaran jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2014 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara berjumlah 95.528 orang dan pada tahun 2015 sejumlah 114.907 orang, dengan target yang telah
Laporan Kinerja Tahun 2015
19
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
ditetapkan pada tahun 2015 sejumlah 105.081 orang, dengan begitu jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2015 mengalami peningkatan sehingga realialisasi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2015 melebihi target mencapai 109 %, dan bila diukur dari target capaian akhir RPJMD tahun 2015 telah mencapai 74%, peningkatan wisatawan mancanegara dapat kita lihat pada table 3.6. berikut : Tabel 3.6. Rencana Realisasi Pencapaian Sasaran Kunjungan Wisatawan Mancanegara 2015 No
Indikator Kinerja
2.
Jumlah Wisatawan Mancanegara
Capaian 2014
Target
Realisasi
95.528
105.081
114.907
%
Target Akhir RPJMD (2019)
Capaian S.d 2015 Terhadap 2019 (%)
109
153.914
74
Keberhasilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dalam pencapaian Target kinerja pada tahun 2015 tak terlepas dari dukungan SDM/Aparatur pada dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung memiliki sumber daya manusia yang berjumlah 129 Orang yang terdiri dari 86 Orang Pegawai Negeri Sipil dan 43 Orang Pegawai Tenaga Harian Lepas, Sumber Daya Manusia yang ada pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreratif Provinsi Lampung dapat kita lihat pada table 3.7. berikut : Tabel 3.7. Sumber Daya Manusia pada SKPDDinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung tahun 2015 JUMLAH PEJABAT
JUMLAH
KUALIFIKASI
PANGKAT/
PEGAWAI
PENDIDIKAN
GOL
STRUKTURAL
FUNGSIONAL
1
2
3
4
5
PNS
:
L
:
P
:
PTHL
:
8 6 S3
:
-
IV/d
:
-
Ess IV = 15
:
15
IV/c
:
1
Ess III = 5
6 S1
:
26
IV/b
:
6
Ess II = 1
D4
:
-
IV/a
:
3
3 D3
:
7
III/d
D2
:
-
III/c
:
5
D1
:
2
III/b
:
29
SLTA
:
36
III/a
:
3
4 0 S2 4
4
Laporan Kinerja Tahun 2015
17
20
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
SLTP
:
-
II/d
:
5
SD
:
-
II/c
:
2
II/b
:
14
II/a
:
12
Dari data kepegawaian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dapat disimpulkan bahwa Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung membutuhkan Sumber Daya Manusia yang berdisiplin ilmu bidang Pariwisata agar keberhasilan kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dapat lebih dimaksimalkan. Selain dukungan aparatur Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Tahun Anggaran 2015 memiliki Program serta Kegiatan yang bersifat promosi, pembinaan, dan peningkatan, berikut program/kegiatan yang ada pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung sebagai penyebab penunjang keberhasilan kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2015 : Pelaksanaan Promosi pariwisata dalam dan luar daerah sehingga tersedianya informasi pariwisata provinsi Lampung adapun pelaksanaan kegiatan, antara lain : Mengikuti Pameran Gebyar Wisata Budaya dan Nusantara 2015 di JCC Jakarta pada tanggal 14 – 17 Mei 2015, mengikuti Pameran Lampung Fair di PKOR Way Halim – Bandar Lampung pada tanggal 5 – 20 September 2015, dan mengikuti Gebyar Wisata Budaya Indonesia 2015 di Atrium Mega Mall Batam Center pada tanggal 19 – 24 November 2015 Penyelenggaraan festival krakatau ke XXV tahun 2015, antara lain : Festival Krakatau merupakan core event pariwisata nasional yang juga merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Lampung yang bertujuan untuk mempromosikan Lampung sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang memiliki beragam potensi baik seni, budaya dan alam.Perhelatan Festival Krakatau tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, hanya ada sedikit perbedaan mulai dari tampilan atraksi seni dan budayanya serta sistem dekorasi yang lebih menarik dan berwarna, hal tersebut dilakukan agar pengunjung yang datang baik masyarakat lokal maupun turis mancanegara tidak merasa bosan. Festival Krakatau XXVberlangsung pada tanggal23- 30Agustus2015 di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran dengan tema Explore Lampung….jelajahi Indonesia…. Tema ini merupakan ungkapan ajakan untuk mengekplorasi Lampung yang memiliki tempat-tempat wisata menarik dan eksotis, serta mengenal budaya dan kearifan lokal masyarakatnya yang masih terjaga. Adapun pelaksanaan kegiatan, sebagai berikut : Laporan Kinerja Tahun 2015
21
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
1.
Petualangan Nusantara IV (supporting event)
Kegiatan ini merupakan Supporting Event Festival Krakatau yang berupa kegiatan perkemahan besar, pengibaran bendera 17 Agustus (di Gunung Krakatau, di kedalaman laut, di Gunung Rajabasa, pantai Guci Batu Kapal), workshop, petualangan (snorkeling, diving, pendakian, bersepeda, basic sea survival), perlombaan, musik dan hiburan seni budaya, penanaman pohon khas Lampung. 2. Pesta Pantai dan Food Festival
Dimeriahkan dengan Lomba Foto Bawah Air, Snorkeling Ramean, Lomba Mancing dengan Layang-layang serta food festival. 3. Lomba Baca dan Musikalisasi Puisisyair Lampung Karam
4. Krakatau Fes’ Expo
Laporan Kinerja Tahun 2015
22
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Kegiatan ini diisi dengan event Pameran foto obyek wisata Lampung, Coffee Festival dan Pemilihan Miss Coffee Lampung. 5. Tour Krakatau
perjalanan wisata dalam rangka mengenang meletusnya gunung krakatau pada tahun 1883. 6. Krakatau Jetski Adventure
Perjalanan wisata dalam rangka mengenang meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883, dengan mengendarai jetski. 7. Lampung Culture dan Tapis Carnival
Menampilkan Putra-Putri Lampung dalam keragaman Busana Adat/Daerah, (sesuai dengan tema yang dittampilkan) dari masing-masing Kab/Kota setempat. Keragaman dan kekhasan seni Tapis yang dikemas dalam bentuk pakaian Fantasi siap pakai
dalam berbagai bentuk suasana. Thema Karnaval Budaya “The
Greatest harmony” yang memiliki makna: Ungkapan kebersamaan dan kerukunan masyarakat Lampung. Penyusunan dan pembuatan bahan - bahan promosi pariwisata yaitu tersedianya bahan-bahan promosi pariwisata Lampung dalam upaya memberikan pelayanan kepada wisatawan guna mendapatkan informasi tentang potensi dan daya tarik wisata Provinsi Lampung, Kegiatan ini antara lain : Melaksanakan lomba desain logo Laporan Kinerja Tahun 2015
23
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
pariwisata dalam rangka pencitraan kepariwisataan Lampung, Pembuatan vinil pariwisata, pembuatan X banner, Penggandaan leafleat pariwisata, penggandaan peta pariwisata, penggandaan booklet pariwisata, penggandaan DVD pariwisata Lampung, penggandaan piagam, desain bahan promosi, pembuatan display bahan promosi, updating system aplikasi program touch screen, pembuatan majalah pariwisata, pembuatan partisi, dan pembuatan tiang baliho. Pengembangan objek pariwisata unggulan di Provinsi Lampung yang memiliki potensi pariwisata cukup besar, berupa keanekaragaman obyek dan daya tarik wisata yang tersebar di wilayah Lampung, antara lain : Tersedianya Desain Tapak Pusat Konservasi Gajah di Taman Nasional Way Kambas, Desain Tapak Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman dan Kajian Tekhnis Lembaga Tinggi Kepariwisataan yang berkaitan dengan pembangunan Sekolah Tinggi Pariwisata di Provinsi Lampung, Peningkatan sarana dan prasarana pariwisata sehingga Pariwisata yang membutuhkan dukungan sarana dan prasarana serta fasilitasi dapat terpenuhi, antara lain : Terlaksananya koordinasi di Kabupaten Pesisir Barat dan Taman Nasional Way Kambas, serta Pembangunan MCK dan Shelkter/gazebo di Taman Nasional Way Kambas dan tersedianya menara pengawas di Kabupaten Pesisir Barat Terpilihnya pemenang desa wisata Se-Provinsi Lampung, serta terlaksananya pembuatan toilet permanen sejumlah 2 unit, pembuatan baliho pada pintu masuk dan bertambahanya sarana wisata di Taman Hutan Raya Wan Abdurahman Pengembangan dan penguatan informasi dan data base
survey data kunjungan
wisatwan di 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung dan tersedianya Buku Pariwisata Dalam Angka 2015, serta jaringan Website Pariwisata Lampung.com sehingga terlaksananya promosi pariwisata melalui IT dan media sosial Pengembangan SDM di bidang pariwisata yang bertujuan memilih dan mencetak generasi muda Lampung sebagai duta wisata Provinsi Lampung yang profesional dan berdedikasi tinggi yang akan mempromosikan pariwisata dan budaya daerah Lampung baik ditingkat lokal, nasional dan Internasional, kegiatan pengembangan SDM di bidang pariwisata antara lain : Pada tahun 2015 ini peserta Pemilihan Muli Mukhanai Provinsi Lampung 2015 berasal dari 13 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, yang berjumlah 56 orang. Dimana rangkaian kegiatan yang mereka ikuti pada ajang pemilihan ini adalah sebagai berikut : 1. Test Tertulis dan Wawancara; Tes Tertulis dan Wawancara adalah tes awal yang diberikan oleh paniitia penyelenggara dimana pada tes ini diberikan soal-soal yang mencangkup soal tentang budaya Lampung, pariwisata Lampung, soal pengetahuan umum dan bahasa inggris, Laporan Kinerja Tahun 2015
24
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
sedangkan tes wawancara tes yang diberikan oleh dewan juri yang meliputi bahasa inggris, bahasa Lampung dan pengetahuan umum. 2. Pembukaan dan Fashion Show; Pembukaan di laksanakan di Lantai III Mall Kartini-Bandar Lampung dihadiri oleh para tamu undangan dan masyarakat umum yang dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung. Dalam rangkaian acara pembukaan terdapat Fashion Show yang menampilkan seluruh peserta dengan menggunakan pakain Batik Lampung dan dinilai oleh 3 dewan juri dimana penilaiannya meliputi keserasian pakaian dan cara berkomunikasi. 3. Pembekalan, Beauty Class Materi pembekalan seputar Pariwisata, Budaya daerah Lampung dan Nasional, kepribadian dan tentang Tata Pemerintahan Provinsi Lampung. Juga menjadi salah satu materi dalam sesi pembekalan tersebut. Selanjutnya Beauty Class dan Lomba Tata Rias adalah salah satu rangkaian kegiatan Pemilihan Muli Mekhanai Provinsi Lampung 2054 yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan peserta dalam menyiapkan diri untuk tampil menarik dan rapi dalam setiap kesempatan. 4. Talent Show Talent show atau acara malam bakat adalah acara pentas bakat dan kemampuan bagi semua finalis muli Mekhanai Lampung tahun 2015 disini peserta di berikan kesempatan untuk menunjukan kemampuan atau talent yang mereka miliki terutama di bidang Seni dan budaya. 5. Grand Final Malam Grand Final adalah acara puncak pemilihan Muli Mekhanai dan Puteri Pariwisata Lampung tahun 2015. Konsep acara pada malam Grand Final pemilihan Muli Mekhanai dan Puteri Pariwisata Lampung tahun 2015 adalah lomba dan hiburan Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata dan masyarakat atau komunitas dapat ikut berperan serta dalam pengembangan kepariwisataan, antara lain: Bentuk nyata peran serta masyarakat/komunitas dalam pengembangan Kemitraan pariwisata, dalam kegiatan ini di wujudkan dalam bentuk kegiatan Jelajah Tahura yang dilaksanakan di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman pada tanggal 31 Oktober 2015. Jelajah Tahura merupakan sarana untuk menumbuh kembangkan dan meningkatkan rasa bangga terhadap potensi alam dan meningkatkan keperdulian terhadap pengembangan pariwisata sekaligus memupuk persatuan dan kesatuan para generasi muda.
Laporan Kinerja Tahun 2015
25
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Partisipasi pada Karnaval Budaya dalam rangka promosi pesona kekayaan budaya Lampung, antara lain ; Karnaval Budaya dalam Rangka Promosi Pesona Kekayaan Budaya Lampung yang dilaksanakan pada tanggal 16 dan 17 Juli 2015 di Istana Negara Jakarta, setiap tahun mengikuti karnaval dari masing – masing provinsi seluruh indonesia yang mewakili daerah masing-masing untuk tampil dalam rangka Peringatan HUT RI, dan Festival Musik Bambu Nasional di Provinsi Lampung, antara lain : Festival Musik Bambu Nasional ini diadakan seluruh nya di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, tepatnya dilapangan Perkantoran Kabupaten Pringsewu.
Promosikan seni budaya Lampung ke Dunia Internasional dan menjadikan Provinsi Lampung menjadi salah satu destinasi tujuan wisatawan mancanegara, Kegiatan Pemberian dukungan penghargaan kerjasama dan fasilitasi di laksanakan di Canbera Australia pada tanggal 13 s.d 14 November 2015 dan
di Den Haag
Belanda pada acara Tong-tong Fair pada tanggal 2 Juni 2015. Pelaksanaan Fasion Show bertujuan agar masyarakat lebih mengenal dan ingin memakai kain batik busana tradisional etnik Lampung. Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan bertempat Mall Boemi Kedatun pada tanggal 6 November 2015 dan diikuti oleh 25 Designer yang ada di Provinsi Lampung yang diperagakan oleh 50 orang model. Pagelaran kolaborasikan dengan instrumen musik nasional, yang melibatkan pelajar dari seluruh Provinsi di Indonesia yang telah di audisi oleh Provinsi perwakilan masinga-masing, sehingga pemuda-pemudi bangsa yang memiliki bakat dan kemampuan olah vocal dan memainkan alat musik yang telah di tentukan sesuai kriteria Kegiatan ini di laksanakan di Cibubur pada tanggal 1 s.d 3 Agustus 2015 bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Perkembangan pariwisata ini menunjukan capaian yang menggembirakan. Tingkat kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara mengalami peningkatan. Hal ini di dukung oleh beragam potensi pariwisata di Provinsi Lampung baik potensi alam, budaya, serta berbagai potensi wisata lainnya. Kondisi ini tentunya memberikan nilai tambah dan daya saing yang semakin kuat baik secara nasional maupun internasional. Jumlah wisatawan nusantara mengalami peningkatan, begitu pula dengan jumlah wisatawan mancanegara, hal ini menunjukan nilai positif dengan meningkatnya jumlah wisatawan pada tahun 2015. Hal ini menunjukan bahwa Provinsi Lampung semakina diakui sebagai tujuan destinasi wisata baik di tingkat domestic maupun di skala global. Pertumbuhan pariwisata Provinsi Lampung ini juga didorong peningkatan penyelenggaraan Meeting Conference Exhibitions (MICE) di hotel berbintang di Provinsi Lampung, salah satu factor Laporan Kinerja Tahun 2015
26
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
pendukung adalah ketersediaan infrastruktur hotel dan ruang pertemuan lainnya yang semakin meningkat dari sisi kuantitas dan kualitas Jika dilihat dari pilihan jenis akomodasi yang digunakan, terdapat perbedaan pilihan antara wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, pilihan ini didasarkan akan kebutuhan atas kenyamanan serta mutu pelayanan, hal ini perlu menjadi perhatian bagi pelaku industri jasa akomodasi untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan. Table 3.8. Jumlah tamu wisatawan Nusantara dan Mancanegara berdasarkan jenis akomodasi pada tahun 2015 Hotel Berbintang BULAN
WISATAWAN
TOTAL
NUSANTARA
MANCANEGARA
Januari
13,930
468
14,398
Februari
16,636
269
16,905
Maret
11,161
396
11,557
April
11,520
392
11,912
Mei
13,844
400
14,244
Juni
11,677
469
12,146
Juli
10,852
246
11,098
Agustus
13,820
451
14,271
September
13,014
385
13,399
Oktober
16,254
378
16,632
November
13,271
385
13,656
Desember
16,754
519
17,273
162,733
4,758
167,491
JUMLAH
Hotel Non Bintang TAHUN
WISATAWAN
TOTAL
NUSANTARA
MANCANEGARA
Januari
59,283
136
59,419
Februari
64,131
173
64,304
Maret
75,002
135
75,137
April
74,879
253
75,132
Mei
77,066
173
77,239
Laporan Kinerja Tahun 2015
27
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Juni
68,384
356
68,740
Juli
64,810
371
65,181
Agustus
74,723
586
75,309
September
71,687
339
72,026
Oktober
78,764
199
78,963
November
70,875
272
71,147
Desember
79,764
686
80,450
859,368
3,679
863,047
JUMLAH
Permasalahan Walaupun potensi Provinsi Lampung sangat terbuka dan masih mungkin untuk dikembangkan lagi, namun, salah satu hambatan adalah membangun sinergi antar even-even kepariwisataan dengan pola distribusi dan kalender musim pariwisata. Terdapat bulan-bulan dimana jumlah wisatawan meningkat seperti liburan sekolah atau liburan hari raya dan akhir/awal tahun. Pengelolaan event kepariwisataan yang disinergikan dengan momentum seperti ini akan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang lebih banyak lagi. Pentingnya sektor pariwisata juga bisa dilihat dari dukungan dan kontribusi masyarakat dalam pengembangan nilai, keagamaan dan kekayaan budaya yang ada. Namun demikian, upaya-upaya ini masih perlu disinergikan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah, seperti dukungan kebijakan dan sarana-prasarana yang akan menjadi enabling environment bagi inisiatif masyarakat dalam pengembangan wisatawan berbasis budaya. Seiring peningkatan kunjungan wisatawan, dinilai tingkat pemenuhan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata yang profesional belum memadai sesuai dengan jumlah karakteristik wisatawan yang semakin beragam.
Solusi Memperluas pilihan wisatawan dengan memperbaharui destinasi wisata termasuk destinasi baru yang beragam. Sarana pendukung untuk meningkatkan kepuasan wisatawan, seperti sarana transfortasi, ataupun sarana dan prasarana yang lain. Pelembagaan partisipasi masyarakat dan dukungan bagi inisiatif masyarakat dalam pengembangan saran dan destinasi wisata.
Laporan Kinerja Tahun 2015
28
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
3.3. REALISASI ANGGARAN Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2015 sebesar 95,52 % dari total anggaran yang dialokasikan, jika dilihat dari realisasi anggaran per Program, penyerapan anggaran terbesar pada program Pengembangan Destinasi Pariwisata (97.09%) sedangkan penyerapan terkecil pada program Pengembangan Pemasaran Pariwisata (95.68%). Realisasi anggaran dan target renstra Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung pada tahun 2015, dapat kita lihat pada table 3.8. berikut : Table. 3.9. Perbandingan realisasi anggaran dan target RENSTRA pada tahun 2015
No
Program
Target Tahun 2015
Realisasi Tahun 2015
%
1.
Pelayanan Adminsitrasi Perkantoran
2.324.713.650,-
2.384.006.705,- 102.55
2.
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
260.500.000,-
458.610.000,- 176.05
3.
Peningkatan Disiplin Aparatur
113.000.000,-
113.000.000,-
100
4.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
100.000.000,-
100.000.000,-
100
5.
Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2.095.000.000,-
2.891.127.400,-
138
6.
Pengembangan Destinasi Pariwisata
1.300.000.000,-
1.441.017.800,- 110.85
7.
Pengembangan Kemitraan
2.095.000.000,-
850.563.250,- 40.60
8.
Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya
1.800.000.000,-
2.039.560.000,- 113.31
9.
Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek
850.000.000,-
238.165.600,- 28.02
10.
Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia
338.900.000,-
748.897.500,- 220.98
11.277.113.650,-
11.264.948.255,- 99.89
Jumlah
Efisiensi anggaran menunjukan bagaimana sasaran dengan indikator yang dirumuskan telah berhasil dicapai dengan memanfaatkan sumber daya/input tertentu. Semakin tinggi jumlah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai keluaran tertentu, maka efisiensinya akan semakin rendah. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai sasaran, maka efisiensi anggaran akan semakin tinggi. Pencapaian kinerja dan anggaran pada tahun 2015 secara umum menunjukan tingkat efisiensi anggaran yang sangat tinggi. Hal ini bisa dilihat bahwa mayoritas dari seluruh sasaran menunjukan realisasi anggarannya lebih kecil daripada realisasi kinerjanya. Ini Laporan Kinerja Tahun 2015
29
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
bisa bermakna bahwa secara umum, pencapaina kinerja dari aspek program telah dicapai dengan cara yang efisien karena realisasi anggarannya lebih kecil daripada yang ditargetkan dan juga lebih kecil daripada realisasi capaian kinerjanya. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2015 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan pada table berikut : Tabel 3.10. Pencapaian Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2015 No
Sasaran Indikator Sasaran
Kinerja Target Realisasi
%
Anggaran Realisasi
Target
%
Berkembangnya kontribusi pariwisata pada perekonomian daerah 1.
Jumlah wisatawan nusantara
4.759.950 5.530.803 116 11.264.948.255
2.
Jumlah wisatawan mancanegara
105.081
114.907
10.760.811.580
95,52
109
Analisa Efisiensi Bagian yang disajikan dalam table ini terkait dengan efisiensi anggaran, sasaran yang berhasil dicapai dengan sumber daya yang efisien menunjukan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai tinggkat yang tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini sejalan dengan prinsip pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Tabel 3.11. Efiesiensi Penggunaan Sumber Daya No
Sasaran
1.
Berkembangnya kontribusi pariwisata pada perekonomian daerah
2.
Indikator Sasaran
Capaian Kinerja (>100%)
Jumlah wisatawan nusantara
116
Jumlah wisatawan mancanegara
109
Penyerapan Anggaran (%)
Tingkat Efisiensi 20,05
95,52 13,05
Sasaran berkembangnya kontribusi pariwisata pada perekonomian daerah pada tahun 2015 dengan indikator sasaran jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara berhasil mencapai capaian kinerja 116 % untuk wisatawan nusantara dan 109 % untuk wisatawan mancanegara dengan penyerapan anggaran hanya sebesar 95,52 % dari anggaran yang di anggarankan untuk Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2015, hal ini tentu memiliki tingkat eisiensi, tingkat eisiensi diukur dari jumlah capaian kinerja tahun 2015 Laporan Kinerja Tahun 2015
30
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
dikurangi penyerapan/anggaran tahun 2015 sehingga menghasilkan angka 20,05 pada jumlah wisatawan nusantara dan 13,05 pada jumlah wisatawan mancanegara, angka 116% pada jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan 109% pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara apabila diukur menurut skala penilaian yang mengacu Permendagri No. 54 tahun 2010 mendapat nilai sangat tinggi yang ditandai dengan warna Hijau.
Laporan Kinerja Tahun 2015
31
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Tahun 2015 disusun sesuai dengan sistematika Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja yang telah ditetapkan. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung pada Tahun 2015 merupakan pelaksanaan tahun pertama dari RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015 –2019 yang menjabarkan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih dalam bentuk agenda (Tujuan) dan prioritas (Sasaran) pembangunan serta mengaktualisasikan Program dan Kegiatan pembangunan khususnya bidang pariwisata di Provinsi Lampung. Oleh karenanya, seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2015 perlu dievaluasi guna mengetahui dan menilai capaian yang telah dihasilkan. Kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung pada tahun 2015 adalah sangat tinggi, karena indikator memenuhi kriteria sangat tinggi. Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan dalam bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan daerah. Upaya ini telah mencakup perumusan dan perjanjian kinerja tahunan dan juga menengah sebagai bagian dari kebijakan strategis maupun tahunan daerah, khususnya dalam RPJMD 2015 – 2019 dan RKPD 2015, yang mencakup juga penentuan program/kegiatan dan alokasi anggarannya. Juga mencakup bukan hanya sekedar pelaksanaan program/ kegiatan yang rutin dilakukan, namun juga pengembangan inovasi dalam berbagai bentuk. seperti : Pengembangan aplikasi berbasis teknologi untuk promosi www.pariwisatalampung.com yang berfungsi sebagai pendukung sarana promosi pariwisata Provinsi Lampung. Selain itu, inovasi di bidang lain yaitu pemilihan milu mekhanai Provinsi Lampung, pameran pariwisat di luar Provinsi Lampung, penyertaan even-event pariwisata yang nantinya sebagai salah sarana mempromosikan pariwisata Provinsi Lampung di luar daerah ataupun di negara lain. Di luar IKU, pencapaian kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Krearif Provinsi Lampung juga ditunjukkan dengan pembangunan SDM bidang pariwisata. Ini mencakup antara lain adalah pelatihan-pelatihan masyarkat di sekitar destinasi wisata di Provinsi Lampung, sertifikasi bagi para pelaku-pelaku pawisata. Laporan Kinerja Tahun 2015
32
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang. Sebagai tambahan informasi dilaporkan pula tentang beberapa keberhasilan/penghargaan yang diacapai, sebagai berikut : 1. Muli Provinsi Lampung tahun 2015 pada ajang pemilihan Putri Indonesia tahun 2015 berhasil mencapai posisi di lima besar, ini merupakan capaian keberhasilan bagi Provinsi Lampung yang selama ini belum pernah mencapai pada posisi lima besar di acara bergengsi tersebut. 2. Penetapan “SULAM USUS” sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015. 3. Penetapan “CAKAN PEPANDUN” sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015. 4. Penetapan “SERUIT” sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015. 5. Penetapan “GULAI TABOH” sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015. 6. Penetapan “SEKURA CAKAK BUAH” sebagai warisan budaya takbenda Indonesia oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2015. Program serta Kegiatan yang bersifat promosi, pembinaan, dan peningkatan, berikut program/kegiatan yang ada pada Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung sebagai penyebab penunjang keberhasilan kinerja Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun Anggaran 2015 : -
Pelaksanaan Promosi pariwisata dalam dan luar daerah
-
Penyelenggaraan festival krakatau ke XXV tahun 2015
-
Penyusunan dan pembuatan bahan - bahan promosi pariwisata
-
Pengembangan objek pariwisata unggulan di Provinsi Lampung
-
Peningkatan sarana dan prasarana pariwisata
-
Lomba desa wisata Se-Provinsi Lampung
-
Pengembangan dan penguatan informasi dan data base
-
Pengembangan SDM di bidang pariwisata
Laporan Kinerja Tahun 2015
33
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
-
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata
-
Partisipasi pada Karnaval Budaya dalam rangka promosi pesona kekayaan budaya Lampung .
-
Promosikan seni budaya Lampung ke Dunia Internasional
-
Pelaksanaan Fasion Show
-
Pagelaran kolaborasikan dengan instrumen musik nasional
Pertama, walaupun sebagian besar IKU telah mencapai target yang sangat baik namun, persoalan-persoalan belum sepenuhnya bisa dijawab dengan baik. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan pembangun sinergi antar even-even kepariwisataan dengan pola distribusi dan kalender musim pariwisata, dukungan dan kontribusi masyarakat dalam pengembangan nilai, keagamaan dan kekayaan budaya yang ada Namun demikian, upaya-upaya ini masih perlu disinergikan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah, seperti dukungan kebijakan dan sarana-prasarana yang akan menjadi enabling environment bagi inisiatif masyarakat dalam pengembangan wisatawan berbasis budaya. Pemenuhan kualitas dan kuantitas SDM pariwisata yang profesional belum memadai sesuai dengan jumlah karakteristik wisatawan yang semakin beragam Kedua, hal ini bisa juga diartikan pentingnya koordinasi dan sinergi antara Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung dengan berbagai unsur baik Pemerintah Kab/Kota di wilayah Pemerintah Provinsi Lampung ataupun stakeholder pariwisata, dengan cara memperluas pilihan wisatawan dengan memperbaharui destinasi wisata termasuk destinasi baru yang beragam. Sarana pendukung untuk meningkatkan kepuasan wisatawan, seperti sarana transfortasi, ataupun sarana dan prasarana yang lain. Pelembagaan partisipasi masyarakat dan dukungan bagi inisiatif masyarakat dalam pengembangan saran dan destinasi wisata Ketiga, sebagai bagian dari kinerja pemerintah daerah yang menjadi tujuan dari penyusunan LKj, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan Program/Kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya nyata untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah. Hal ini akan menjadikan LKj benar-benar menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang semakin baik. Demikian Laporan Kinerja (LKj) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Tahun 2015 disusun dengan menggambarkan capaian kinerja dan sasaran Laporan Kinerja Tahun 2015
34
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
pembangunan daerah pada tahun 2015 dan membandingkan capaian kinerja tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 dan proyeksi target sasaran dan indikator kinerja tahun 2016 serta capaian RPJMD tahun 2019 guna mendukung pencapaian Visi dan Misi Provinsi Lampung yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2015 – 2019.
Bandar Lampung,
Maret 2016
KEPALA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Ir. CHOIRIA PANDARITA, M.M Pembina Utama Madya NIP. 19620821 199003 2 003
Laporan Kinerja Tahun 2015
35
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Laporan Kinerja Tahun 2015
36
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
Tabel Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2015 Anggaran Realisasi
Capaian
28.080.000
28.077.500
99,99%
100%
457.400.000
385.055.300
84,18%
1 th pajak 1 th Pemelihar aan
100%
96.378.000
92.751.900
96,24%
12 Paket (56 pegawai)
12 Paket (56 pegawai)
100%
145.900.000
145.900.000
100%
Jumlah alat tulis kantor
1.719 atk
1.719 atk
100%
42.200.000
42.200.000
100%
868 barang cetakan 125.000 lembar penggand aan
100%
42.170.750
42.170.750
100%
Jumlah barang cetakan dan penggandaan.
868 barang cetakan 125.000 lembar penggand aan
1.115 komponen listrik
100%
22.355.000
22.355.000
Jumlah komponen listrik
1.115 komponen listrik
8.
2.329 peralatan rumah tangga
100%
45.098.250
45.098.250
Jumlah peralatan rumah tangga.
2.329 peralatan rumah tangga
9.
Jumlah bahan bacaan
9.000 eksemplar
9.000 eksemplar
100%
86.250.000
86.250.000
10.
Jumlah pegawai yang mengikuti rapat koordinasi
80 Orang
80 Orang
100%
56.994.500
56.994.500
11.
Jumlah rapat koordinasi ke luar daerah
38 kali
38 kali
100%
188.638.625
187.460.600
99,37%
12.
Jumlah jasa pendukung administrasi perkantoran
43 orang
43 orang
100%
693.300.000
693.300.000
100%
13.
Jumlah rapat koordinasi ke dalam daerah
10 kali
10 kali
100%
40.817.280
40.817.280
100%
1 jaringan
1 jaringan
100%
100.000.000
99.690.000
6 operator
6 operator
5 even
5 even
No
Target
Kinerja Realisasi
SK=1.150 SM=1.950
Jumlah paket pembayaran listrik, air, dan telefon
Sasaran
Program/Kegiatan
Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata pada perekonomian daerah
Jumlah surat keluar dan surat masuk
Capaian
Target
SK=1.150 SM=1.950
100%
12 bulan (listrik, air, dan tlp)
12 bulan (listrik, air, dan telefon)
Jumlah pembayaran pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional R4 dan R2
1 th pajak 1 th Pemelihar aan
4.
Jumlah pegawai penyedia jasa administrasi keuangan
5.
1.
2.
3.
6.
7.
14.
15.
Jumlah akses keuangan SIPKD
Jumlah dukungan keamanan even-even pariwisata
Laporan Kinerja Tahun 2015
100%
100%
100%
100%
99,69%
100%
250.000.000
250.000.000
37
100%
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
No 16.
17.
Sasaran
Program/Kegiatan Jumlah dokumen aset SKPD
Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor
Target
Kinerja Realisasi
1 buku
1 buku
4 unit AC
4 unit AC
2 unit laptop
2 unit laptop
125 kursi
125 kursi
18.
Jumlah unit perlengkapan fasilitas kantor yang dipelihara
109 unit perlengk apan kantor
109 unit perlengk apan kantor
19.
Rehabilitasi kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
1 paket
1 paket
Jumlah pakaian dinas dan perlengkapannya
226 Orang
226 Orang
10 orang
10 orang
20. 21.
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan pelatihan formal
Anggaran Realisasi
Capaian
Capaian
Target
100%
160.000.000
159.960.000
99,97%
100%
298.610.000
238.060.000
79,72%
100%
60.000.000
60.000.000
100%
100%
100.000.000
99.780.000
99,78%
100%
113.000.000
112.774.000
99,8%
100%
100.000.000
96.399.000
96,99%
22.
Jumlah peserta kerjasama promosi pariwisata
50 orang
50 orang
100%
142.910.500
135.693.800
94,95
23.
Jumlah pameran dan pengunjung pameran
3 pameran dan 1.000 pengunju ng
3 pameran dan 1.000 pengunju ng
100%
278.919.300
259.891.600
93,18%
24.
Jumlah partisipasi dan tamu undangan VVIP dalam penyelenggaraan Festival Krakatau
1 even
1 even
100%
785.344.600
726.893.200
92,56%
25.
Jumlah bus dan kapal tour krakatau
8 unit bus 10 unit kapal tour pariwisat a
8 unit bus
100%
196.805.600
195.620.000
99,39%
10 unit kapal tour pariwisat a
26.
Jumlah dukungan even pariwisata
10 even
10 even
100%
999.910.600
978.811.600
97,88%
27.
Jumlah bahan promosi pariwisata
16 bahan promosi
16 bahan promosi
100%
417.500.000
401.080.250
96,07%
28.
Jumlah atraksi promosi pariwisata
4 kali atraksi
4 kali atraksi
100%
69.736.800
68.336.800
97,99%
Laporan Kinerja Tahun 2015
38
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
No
Sasaran
Program/Kegiatan
Target
Kinerja Realisasi
Capaian
Target
Anggaran Realisasi
Capaian
29.
Jumlah dokumen pengembangan objek pariwisata unggulan
4 dokumen
4 dokumen
100%
585.980.000
575.186.200
98,16%
30.
Jumlah pengembangan sarana dan prasarana pariwisata
1 menara pengawa s dan 2 toilet
1 menara pengawa s dan 2 toilet
100%
386.020.000
381.894.200
98,93%
31.
Jumlah partisipasi masyarakat dalam pengembangan destinasi pariwisata dan tujuan wisata
15 Kab/kota 2 Toilet 1 Baliho dan papan
15 Kab/kota
100%
469.017.800
442.071.500
94,24%
Jumlah dokumen dan updating website pariwisata
425 buku 1 kali updating website
425 buku
100%
158.713.500
158.353.500
99,77%
33.
Jumlah peserta pemilihan Muli Mekhanai
58 orang
58 orang
100%
296.055.000
294.712.400
99,54%
34.
Jumlah aparatur koordinasi dan penyusunan program pariwisata dan ekonomi kreatif
50 orang
50 orang
100%
144.493.450
143.709.050
99,46%
35.
Jumlah peserta peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata
55 orang
55 orang
100%
175.000.000
165.389.300
94,51%
36.
Jumlah dokumen monitoring dan evaluasi kegiatan pariwisata
205 buku
205 buku
100%
76.301.300
74.680.200
97,87%
37
Jumlah peserta aktualisasi adat seni budaya daerah
50 orang
50 orang
100%
496.058.300
475.118.000
95,77%
38
Jumlah peserta kreatifitas seni budaya lokal daerah
551 orang
551 orang
100%
393.501.700
387.941.700
98,58%
39
Jumlah peserta penyelenggaraan adat seni budaya lampung
30 orang
30 orang
100%
100.000.000
100.000.000
100%
40
Jumlah peserta dukungan, penghargaan dan kerjasama dibidang seni dan budaya
28 orang
28 orang
100%
1.050.000.000 942.406.000
89,75%
41
Jumlah even ekonomi kreatif
1 even fasion week
1 even fasion week
100%
150.000.000
149.800.000
99,86%
42
Jumlah peserta gita bahana nusantara
40 orang
40 orang
100%
88.165.600
84.815.000
96,19%
32.
Laporan Kinerja Tahun 2015
2 Toilet 1 Baliho dan papan
1 kali updating website
39
DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG
No
Sasaran
Program/Kegiatan
43
Jumlah peserta peningkatan seni pertunjukan
44
Jumlah peserta pengembangan kreasi, daya cipta dan kreatifitas
Laporan Kinerja Tahun 2015
Target
Kinerja Realisasi
Capaian
Target
Anggaran Realisasi
45 orang
45 orang
100%
569.997.500
535.073.000
93,87%
195 orang
195 orang
100%
178.900.000
169.659.000
94,83%
40
Capaian