Diklat Pen njenjangan n
Auditor Utama
Auditor Madya Auditor Muda
Diklat Pem mbentukan n
Auditor Ahli
Auditor Terampil
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-82/JF/1/2014 NOMOR KEP-168/DL/2/2014 TENTANG KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL AUDITOR
KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang
:
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor PER-1274/K/JF/2010 tentang Pendidikan Pelatihan, dan Sertifikasi Auditor Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, perlu menetapkan Keputusan Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor dan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan tentang Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Auditor;
Mengingat
:
1. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor Kep-06.00.00080/K/2001 tentang Organisai dan Tata Kerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 2. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor PER-211/K/JF/2010 tentang Standar Kompetensi Auditor; 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor PER-1274/K/JF/2010 tentang Pendidikan Pelatihan, dan Sertifikasi Auditor APIP; 4. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-403/K/SU/2011
‐ 2 ‐
tentang Pengangkatan dan Mutasi Pejabat Struktural di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 5. Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-35/K/SU/2014 tentang Pengangkatan dan Mutasi Pejabat Struktural di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan MEMUTUSKAN: Menetapkan
:
PERTAMA
:
Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Fungsional Auditor.
KEDUA
:
Kurikulum Diklat Fungsional Auditor sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KETIGA
:
Ketentuan lebih lanjut atas penyelenggaran diklat sesuai dengan Kurikulum Diklat Fungsional Auditor ini, diatur oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan sesuai ketentuan yang berlaku.
KEEMPAT
:
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Maret 2014 KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
NURDIN
SIDIK WIYOTO
‐ 3 ‐
LAMPIRAN KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-82/JF/1/2014 NOMOR KEP-168/DL/2/2014 TENTANG KURIKULUM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL AUDITOR BAB I PENDAHULUAN Perubahan lingkungan pengawasan yang dinamis baik dari aspek pengembangan profesi maupun kebutuhan stakeholders akan jasa kegiatan pengawasan intern telah mempengaruhi tuntutan akan peran APIP yang efektif. Perkembangan teknologi, perubahan lingkungan pemerintahan dan perubahan ketentuan memberikan konsekuensi terhadap peran dan fungsi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang perlu didukung dengan SDM yang semakin kompeten. Peran dan fungsi APIP dalam rangka membantu manajemen untuk mencapai
tujuan
organisasi
tidak
sekedar
memberikan
(assurance activities) melalui kegiatan audit,
reviu,
pemantauan,
memberikan
namun
APIP
juga
dituntut
jaminan
evaluasi,
dan
layanan
konsultansi (consulting activities) antara lain melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis. Untuk
melaksanakan
peran
tersebut,
diperlukan
Auditor
yang
profesional. Oleh karena itu, Auditor perlu dibekali dengan kompetensi yang
memadai
pemerintahan
yang
mengenai baik,
konsep-konsep
standar
maupun
penyelenggaraan kode
etik
kegiatan
pengawasan serta praktek-praktek yang berlaku umum (best practices) mengenai pelaksanaan kegiatan pengawasan. Auditor diharapkan
‐ 4 ‐
mampu memberikan layanan assurance dan consulting sesuai standar, mampu memberikan perbaikan kehematan, efisiensi dan efektivitas atas tata kelola, pengelolaan risiko dan pengendalian organisasi auditi. Pasal 51 PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah mengatur bahwa pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilaksanakan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan yang telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai Auditor. Ketentuan tersebut menghendaki bahwa untuk memenuhi syarat kompetensi keahlian diperlukan keikutsertaan dan kelulusan program sertifikasi. Kompetensi Auditor disesuaikan dengan tanggung jawab jabatan yang diembannya. Semakin tinggi jabatan memerlukan kompetensi yang lebih tinggi. Auditor dengan jabatan yang lebih tinggi diharapkan lebih memiliki kompetensi untuk melaksanakan peran consulting, serta peran membantu manajemen unit APIP mengelola kegiatan APIP. Sebaliknya Auditor dengan jabatan yang lebih rendah diharapkan memiliki kompetensi teknis atas pelaksanaan kegiatan yang bersifat assurance. Kompetensi teknis pengawasan merupakan kompetensi yang terkait dengan
persyaratan
untuk
dapat
melaksanakan
penugasan
pengawasan sesuai dengan jenjang jabatannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh Auditor meliputi 7 (tujuh) bidang kompetensi yang mencakup : 1) Bidang Manajemen Risiko, Pengendalian Intern, dan Tata Kelola Sektor Publik, yaitu kompetensi
Auditor yang terkait dengan
pemahaman atas risiko, pengendalian, dan tata kelola sektor publik dan bagaimana ketiga unsur tersebut terkait dengan fungsi audit intern. 2) Bidang Strategi Pengawasan yaitu kompetensi Auditor terkait dengan bagaimana tujuan pengawasan dicapai secara efektif serta teknik dan metode pengawasan yang tepat untuk digunakan. 3) Bidang Pelaporan Hasil Pengawasan, yaitu kompetensi Auditor yang terkait dengan kegiatan pelaporan guna mengomunikasikan hasil pengawasan sehingga memungkinkan dilakukannya perbaikan/ peningkatan atas manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata
‐ 5 ‐
kelola organisasi agar pengawasan benar-benar dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi. 4) Kompetensi Bidang Sikap Profesional merupakan kompetensi Auditor yang terkait dengan kemampuan untuk mengikuti perkembangan lingkungan dan proses bisnis organisasi, serta perkembangan profesi Auditor intern yang mempengaruhi pelaksanaan audit intern sesuai standar dan kode etik yang berlaku. 5) Kompetensi Bidang Komunikasi merupakan kompetensi Auditor yang terkait dengan kemampuan berkomunikasi secara jelas dan dapat dimengerti. 6) Kompetensi
Bidang
Lingkungan
Pemerintahan
merupakan
kompetensi Auditor yang terkait dengan pemahaman atas faktorfaktor dan isu-isu terkait pemerintahan baik pusat maupun daerah yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pengawasan. 7) Kompetensi
Bidang
Manajemen
Pengawasan
merupakan
kompetensi yang terkait dengan kemampuan dalam mengelola pengawasan sehingga tujuan pengawasan dapat tercapai. Kompetensi Auditor di atas dapat dipenuhi melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional Auditor yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian/keterampilan, dan sikap profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika agar dapat melaksanakan tugas–tugas pengawasan secara profesional, efisien dan efektif serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga diharapkan sasaran diklat Auditor dapat tercapai yaitu terwujudnya Auditor yang: 1. Memiliki pengetahuan, keahlian/keterampilan, dan sikap profesional sesuai dengan Standar Kompetensi Auditor; 2. Mampu
mengimplementasikan
pengetahuan,
keahlian/
keterampilan, dan sikap profesional yang dimiliki dalam pelaksanaan tugas–tugas pengawasan secara efisien dan efektif;
3. Mampu
memelihara
dan
mengembangkan
pengetahuan,
keahlian/keterampilan, dan sikap profesional secara berkelanjutan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengawasan. Diklat Fungsional Auditor terdiri dari Diklat Pembentukan Auditor dan Diklat Penjenjangan Auditor.
‐ 6 ‐
Diklat Pembentukan Auditor terdiri: 1. Diklat Pembentukan Auditor Terampil; 2. Diklat Pembentukan Auditor Ahli; 3. Diklat Alih Jabatan Auditor Terampil ke Auditor Ahli. Diklat Penjenjangan Auditor terdiri: 1. Diklat Penjenjangan Auditor Muda; 2. Diklat Penjenjangan Auditor Madya; 3. Diklat Penjenjangan Auditor Utama. Untuk melaksanakan Diklat Fungsional Auditor diperlukan kurikulum diklat sebagai acuan dan pedoman agar tujuan dan sasaran diklat dapat tercapai.
Kurikulum
Diklat
Fungsional
Auditor
memuat
tujuan
pembelajaran, mata ajar, kompetensi dasar, indikator keberhasilan, jumlah jam pelatihan, metode pembelajaran, dan metode evaluasi untuk masing-masing jenis diklat.
‐ 7 ‐
BAB II KURIKULUM DIKLAT PEMBENTUKAN AUDITOR Diklat Pembentukan Auditor adalah diklat dalam rangka sertifikasi untuk memenuhi kompetensi minimal untuk pengangkatan sebagai Auditor pemerintah. Diklat Pembentukan Auditor terdiri dari : 1) Diklat Pembentukan Auditor Terampil 2) Diklat Pembentukan Auditor Ahli Kurikulum Diklat Pembentukan Auditor adalah sebagai berikut: 1. Kurikulum Diklat Pembentukan Auditor Terampil 1) Tujuan
: Setelah mengikuti diklat, peserta diklat
Pembelajaran
mampu melaksanakan tugas-tugas audit intern
yang
memerlukan
analisis
dan
pertimbangan profesional yang sederhana. 2) Mata Ajar
:
(1) Kode Etik dan Standar Audit Intern (KESAI) Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu menerapkan kode etik dan standar audit intern. : a. Memiliki standar
pengetahuan audit,
pemantauan,
mengenai
evaluasi, dan
reviu, kegiatan
pengawasan lain, serta standar-standar dan
peraturan-peraturan
lain
yang
terkait dengan kegiatan audit intern. b. Mampu
bertindak
secara
konsisten
sehingga terdapat satu kesatuan antara kata dan perbuatan. c. Memiliki
keinginan
mengembangkan melalui
yang
kuat
untuk
kompetensinya
pengembangan
profesional
berkelanjutan. d. Mampu menjaga kerahasiaan informasi
yang
diperoleh
suatu selama
melaksanakan penugasan audit intern.
‐ 8 ‐
e. Mampu
beradaptasi
dengan
perubahan lingkungan pengawasan. f. Mampu
menghindari
pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dan pengaruh
pihak
lain
yang
dapat
menghalangi obyektivitas. (2) Manajemen Pemerintahan I Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu menjelaskan tata kelola sektor publik sesuai ketentuan yang berlaku : a. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip akuntabilitas sektor publik. b. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip pengukuran kinerja. c. Memiliki pengetahuan mengenai sistem akuntansi
keuangan
pemerintah
pusat/daerah. d. Memiliki
pengetahuan
mengenai
kerangka kerja keuangan pemerintah pusat maupun daerah, seperti proses penganggaran,
proses
pengeluaran,
proses reviu keuangan, manajemen kas, strategi investasi, dll. e. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip
mengenai pembiayaan,
pengelolaan keuangan organisasi dan pelaporannya. f. Memiliki
pengetahuan
mengenai
dampak dari audit intern terhadap tata kelola sektor publik. (3) Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern I Kompetensi Dasar
: Mampu menjelaskan konsepsi manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola organisasi
‐ 9 ‐
Indikator
: a. Memiliki pengetahuan mengenai risiko-
Keberhasilan
risiko utama organisasi dan risiko-risiko yang
spesifik
dengan
yang
berhubungan
kegiatan
operasional
organisasi. b. Memiliki
pengetahuan
mengenai
perilaku organisasi terhadap risiko. c. Memiliki
pengetahuan
mengenai
pengendalian intern organisasi. d. Memiliki
pengetahuan
mengenai
hubungan manajemen risiko dengan tata kelola organisasi. e. Memiliki
pengetahuan
mengenai
hubungan antara audit intern dengan manajemen risiko. f. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip identifikasi, penilaian, dan pengelolaan atas risiko organisasi. g. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip efektivitas
mengenai
pemantauan
atas
manajemen
risiko,
pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi. h. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip
reviu
atas
mengenai efektivitas
manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi. i.
Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip evaluasi atas efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi. (4) Audit Intern Kompetensi Dasar
: Mampu
pelaksanaan audit intern
menjelaskan
konsepsi
‐ 10 ‐
Indikator
: a. Memiliki
Keberhasilan
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip audit kinerja, audit atas aspek keuangan tertentu, audit untuk tujuan
tertentu,
dan
investigasi/berindikasi
audit
khusus/
tindak
pidana
korupsi. b. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip
mengenai
kegiatan
pengawasan
lain, antara lain kegiatan sosialisasi mengenai dan
pengawasan, pelatihan
pembimbingan
pendidikan
pengawasan, dan
konsultansi,
pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan hasil pengawasan. c. Memiliki
pengetahuan
praktik-praktik
terbaik
mengenai pelaksanaan
audit, evaluasi, reviu, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain. d. Memiliki pengetahuan mengenai sistem teknologi
informasi
dalam
melaksanakan kegiatan audit intern. e. Memiliki
pengetahuan
mengenai
metode dan teknik audit, evaluasi, reviu,
pemantauan,
dan
kegiatan
pengawasan lain. (5) Praktik Audit Intern I Kompetensi Dasar
: Mampu menyusun simpulan hasil audit intern/rekomendasi pada kertas kerja audit yang didukung oleh bukti yang cukup dan valid
Indikator Keberhasilan
: a. Mampu melakukan metode dan teknik dalam kegiatan audit intern. b. Mampu mengumpulkan bahan dan merekapitulasi
data
dalam
rangka
‐ 11 ‐
audit, evaluasi, pemantauan, dan reviu. c. Mampu
mengidentifikasi
mengevaluasi
secara
kritis
dan elemen-
elemen tata kelola organisasi. d. Mampu
melakukan
penilaian
dan
pengukuran atas akuntabilitas sektor publik. e. Mampu mengaplikasikan standar, kode etik, dan petunjuk pengawasan yang relevan. f. Mampu bekerja secara kolektif dalam tim kegiatan audit intern. g. Mampu melakukan penugasan audit intern dengan teliti, cermat, dan hatihati. h. Mampu melakukan reviu kinerja dan reviu atas tata kelola organisasi. i.
Mampu menyusun simpulan hasil audit intern/rekomendasi pada kertas kerja audit yang didukung oleh bukti yang cukup
dan
valid
dengan
memperhitungkan nilai signifikan dan materialitasnya. 3) Lama Pelatihan
: 135 jam pelatihan
4) Metode
: a. Ceramah,
Pembelajaran
b. Tanya jawab, c. Diskusi, d. Praktek, e. Simulasi, f. Mandiri
5) Metode Evaluasi
: a. Ujian Tertulis b. Simulasi c. Aktivitas di kelas d. Penilaian atasan
‐ 12 ‐
2. Kurikulum Diklat Pembentukan Auditor Ahli 1) Tujuan
: Setelah mengikuti diklat, peserta diklat mampu melaksanakan tugas-tugas audit
Pembelajaran
intern
yang
memerlukan
analisis
dan
pertimbangan profesional yang tinggi. 2) Mata Ajar
:
(1) Kode Etik dan Standar Audit Intern (KESAI) Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu menerapkan kode etik dan standar audit intern. : a. Memiliki standar
pengetahuan audit,
pemantauan,
mengenai
evaluasi, dan
reviu, kegiatan
pengawasan lain, serta standar-standar dan
peraturan-peraturan
lain
yang
terkait dengan kegiatan pengawasan. b. Mampu
bertindak
secara
konsisten
sehingga terdapat satu kesatuan antara kata dan perbuatan. c. Memiliki
keinginan
yang
mengembangkan melalui
kuat
untuk
kompetensinya
pengembangan
profesional
berkelanjutan. d. Mampu informasi
menjaga yang
kerahasiaan suatu diperoleh
selama
melaksanakan penugasan audit intern. e. Mampu
beradaptasi
dengan
perubahan lingkungan pengawasan. f. Mampu
menghindari
pertentangan
kepentingan (conflict of interest) dan pengaruh
pihak
lain
menghalangi obyektivitas.
yang
dapat
‐ 13 ‐
(2) Komunikasi Audit Intern I Kompetensi Dasar
: Mampu melakukan komunikasi dengan baik untuk perolehan informasi dan bukti dalam rangka audit intern
Indikator Keberhasilan
: a. Memiliki pengetahuan mengenai teknik komunikasi dalam rangka perolehan bukti yang cukup dan valid. b. Mampu mengkomunikasikan maksud, ide, serta perasaan secara terbuka, jujur, dan langsung. c. Mampu berkomunikasi dengan baik termasuk melakukan interviu dengan staf pada semua level dalam organisasi yang
diawasi
guna
memperoleh
pemahaman
menyeluruh
efektivitas
manajemen
mengenai risiko,
pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi. (3) Manajemen Pemerintahan II Kompetensi Dasar
: Mampu mengidentifikasi titik-titik kritis pada pelaksanaan
tata
kelola
sektor
publik
sesuai ketentuan yang berlaku. Indikator Keberhasilan
: a. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip akuntabilitas sektor publik. b. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip pengukuran kinerja. c. Memiliki pengetahuan mengenai sistem akuntansi
keuangan
pemerintah
pusat/daerah. d. Memiliki
pengetahuan
mengenai
kerangka kerja keuangan pemerintah pusat maupun daerah, seperti proses penganggaran,
proses
pengeluaran,
proses reviu keuangan, manajemen kas,
‐ 14 ‐
strategi investasi, dll. e. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip
mengenai pembiayaan,
pengelolaan keuangan organisasi dan pelaporannya. f. Memiliki
pengetahuan
mengenai
dampak dari audit intern terhadap tata kelola sektor publik. g. Mengidentifikasi secara kritis elemenelemen tatakelola organisasi. (4) Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern II Kompetensi Dasar
: Mampu mengidentifikasi titik-titik kritis pada pelaksanaan
manajemen
pengendalian
intern,
dan
risiko,
tata
kelola
organisasi. Indikator Keberhasilan
: a. Memiliki pengetahuan mengenai risikorisiko utama organisasi dan risiko-risiko yang
spesifik
dengan
yang
kegiatan
berhubungan operasional
organisasi. b. Memiliki
pengetahuan
mengenai
perilaku organisasi terhadap risiko. c. Memiliki
pengetahuan
mengenai
pengendalian intern organisasi. d. Memiliki
pengetahuan
mengenai
hubungan manajemen risiko dengan tata kelola organisasi. e. Memiliki
pengetahuan
mengenai
hubungan antara audit intern dengan manajemen risiko. f. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip identifikasi, penilaian, dan pengelolaan atas risiko organisasi. g. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip
mengenai
pemantauan
atas
‐ 15 ‐
efektivitas
manajemen
risiko,
pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi. h. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip
reviu
mengenai
atas
efektivitas
manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi. i.
Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip evaluasi atas efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi. j.
Mampu mengidentifikasi secara kritis elemen-elemen
manajemen
risiko
dalam organisasi. (5) Audit Intern Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu
menjelaskan
konsepsi
pelaksanaan audit intern : a. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip audit kinerja, audit atas aspek keuangan tertentu, audit untuk tujuan
tertentu,
dan
investigasi/berindikasi
audit
khusus/
tindak
pidana
korupsi. b. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip
mengenai
kegiatan
pengawasan
lain, antara lain kegiatan sosialisasi mengenai dan
pengawasan, pelatihan
pembimbingan
pendidikan
pengawasan, dan
konsultansi,
pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan hasil pengawasan. c. Memiliki
pengetahuan
praktik-praktik
terbaik
mengenai pelaksanaan
audit, evaluasi, reviu, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain.
‐ 16 ‐
d. Memiliki pengetahuan mengenai sistem teknologi
informasi
dalam
melaksanakan kegiatan audit intern. e. Memiliki
pengetahuan
mengenai
metode dan teknik audit, evaluasi, reviu,
pemantauan,
dan
kegiatan
pengawasan lain. (6) Praktik Audit Intern II Kompetensi Dasar
: Mampu menyusun simpulan hasil audit intern/rekomendasi pada kertas kerja audit yang didukung oleh bukti yang cukup dan valid
Indikator
: a. Mampu melakukan metode dan teknik
Keberhasilan
dalam kegiatan audit intern. b. Mampu mengumpulkan bahan dan merekapitulasi
data
dalam
rangka
audit, evaluasi, pemantauan, dan reviu. c. Mampu
mengidentifikasi
mengevaluasi
secara
kritis
dan elemen-
elemen tata kelola organisasi. d. Mampu
melakukan
penilaian
dan
pengukuran atas akuntabilitas sektor publik. e. Mampu mengaplikasikan standar, kode etik, dan petunjuk audit intern yang relevan. f. Mampu bekerja secara kolektif dalam tim kegiatan audit intern. g. Mampu melakukan penugasan audit intern dengan teliti, cermat, dan hatihati. h. Mampu melakukan reviu kinerja dan reviu atas tata kelola organisasi. i.
Mampu menyusun simpulan hasil audit intern/rekomendasi pada kertas kerja
‐ 17 ‐
audit yang didukung oleh bukti yang cukup
dan
valid
dengan
memperhitungkan nilai signifikan dan materialitasnya. 3) Lama Pelatihan
: 180 jam pelatihan
4) Metode
: a. Ceramah,
Pembelajaran
b. Tanya jawab, c. Diskusi, d. Praktek, e. Simulasi, f. Mandiri
5) Metode Evaluasi
: a. Ujian Tertulis b. Simulasi c. Aktivitas di kelas d. Penilaian atasan
‐ 18 ‐
BAB III KURIKULUM DIKLAT PENJENJANGAN AUDITOR AHLI Diklat Penjenjangan Auditor Ahli adalah diklat dalam rangka sertifikasi untuk memenuhi kompetensi dalam jabatan Auditor Muda, Auditor Madya dan Auditor Utama. Diklat Penjenjangan Auditor Ahli terdiri dari : 1. Diklat Penjenjangan Auditor Muda. 2. Diklat Penjenjangan Auditor Madya. 3. Diklat Penjenjangan Auditor Utama Kurikulum Diklat Penjenjangan Auditor Ahli adalah sebagai berikut: 1. Kurikulum Diklat Penjenjangan Auditor Muda 1) Tujuan
: Setelah mengikuti diklat, peserta diklat
Pembelajaran
mampu memimpin pelaksanaan tugastugas audit intern sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2) Mata Ajar
:
(1) Kepemimpinan Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang melayani (servant leadership). : a) Mampu menggali dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi tim dan mendiskusikan solusinya. b) Mampu
bersikap
memihak
dalam
adil
dan
tidak
melaksanakan
penugasan. c) Mampu
menjembatani
komunikasi
antara tim dengan atasan. (2) Kebijakan Publik Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu mengidentifikasi titik-titik kritis pada kebijakan sektor publik : a. Memiliki
mengenai
kelembagaan sektor publik. b. Memiliki
pengetahuan pengetahuan
mengenai
‐ 19 ‐
prinsip-prinsip dan praktik terbaik (best practice)
dalam
kelola
sektor
pelaksanaan publik
tata
(public
governance). c. Memiliki
pengetahuan
prinsip-prinsip kebijakan
mengenai
proses
dalam
pembuatan
organisasi
sektor
publik. d. Mampu mengidentifikasi secara kritis unsur-unsur pada kebijakan publik (3) Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern III Kompetensi Dasar
: Mampu melakukan reviu dan memberikan saran dan rekomendasi atas implementasi strategi manajemen risiko organisasi.
Indikator Keberhasilan
: a. Memiliki
pengetahuan
mengenai
strategi manajemen risiko organisasi. b. Memiliki
pengetahuan
metode-metode
yang
mengenai tepat
dalam
mengelola risiko. c. Memiliki
pengetahuan
mengenai
manajemen
keuangan
hubungan dengan
tujuan
organisasi
secara
keseluruhan. d. Memiliki
pengetahuan
mengenai
hubungan manajemen aset dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. e. Memiliki
pengetahuan
mengenai
hubungan manajemen SDM dengan tujuan organisasi secara keseluruhan. f. Memiliki pengetahuan mengenai risikorisiko
teknologi
informasi
dan
pengaruhnya terhadap organisasi dan bagaimana
sistem
membantu
mengelola
memberikan
informasi
assurance
risiko
dapat dan
terhadap
‐ 20 ‐
organisasi secara keseluruhan. g. Memiliki
pengetahuan
bagaimana
kaitan
operasional
dengan
mengenai
antara tujuan
tujuan tertinggi
orgamsasi. h. Memiliki pengetahuan mengenai tujuan tertinggi organisasi, bagaimana tujuan tersebut dibiayai, dan risiko-risiko kunci yang terkait. i.
Memiliki
pengetahuan
hubungan
risiko
mengenai
organisasi
dengan
pengendalian intern dalam organisasi dan mampu melakukan reviu untuk menilai efektivitasnya. j.
Mampu
mengevaluasi
efektivitas
pelaporan terkait dengan manajemen risiko organisasi. k. Mampu
mengidentifikasi
mengevaluasi elemen
secara
kritis
manajemen
dan elemen-
risiko
dalam
organisasi. l.
Mampu melakukan reviu atas risiko-risiko pada area-area operasional organisasi.
m. Mampu menilai keseimbangan antara mengelola risiko dan mengambil risiko dalam
konteks
strategi
keseluruhan
organisasi. (4) Praktik Audit Intern III Kompetensi Dasar
: Mampu memimpin tim sehingga kegiatan audit intern dilaksanakan secara efektif dan efisien
Indikator Keberhasilan
: a. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip audit kinerja, audit atas aspek keuangan tertentu, audit untuk tujuan
tertentu,
dan
audit
khusus/
‐ 21 ‐
investigasi/berindikasi
tindak
pidana
korupsi. b. Mampu
menerapkan
konsep
risiko
dalam perencanaan penugasan audit intern. c. Mampu
melakukan
pekerjaan
reviu
atas
tim
untuk
rekomendasi
telah
anggota
memastikan
didukung oleh bukti-bukti yang relevan. d. Mampu mengkontekstualkan temuan dan rekomendasi dalam hubungannya dengan
isu-isu
organisasi
yang
mengenai lebih
besar,
risiko isu-isu
pengendalian intern dan tata kelola organisasi. (5) Komunikasi Audit Intern II Kompetensi Dasar
: Mampu mengkomunikasikan hasil audit intern secara lisan dan tertulis kepada stakeholder untuk mencapai tujuan audit intern
Indikator Keberhasilan
: a. Memiliki pengetahuan mengenai teknik pelaporan
hasil
audit
intern
sesuai
dengan standar yang berlaku. b. Mampu melakukan analisis data untuk kebutuhan penyusunan laporan hasil audit intern. c. Mampu mengidentifikasi format dan tipe
pelaporan
yang
paling
sesuai
dengan penugasan. d. Mampu menyajikan laporan hasil audit intern kepada pihak yang kompeten. e. Memiliki
pengetahuan
mengenai
prinsip-prinsip mendampingi/memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau
‐ 22 ‐
peradilan kasus hasil audit intern. f. Mampu menyesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan dan pemahaman pihak yang dituju (audiences). g. Mampu menyatakan sikap/pendapat profesional atas hasil audit intern. h. Mampu
mendisain
presentasi
dan
dengan
melakukan
menggunakan
metode dan alat/teknologi presentasi. i.
Mampu melakukan komunikasi dengan pihak manajemen untuk memastikan rekomendasi audit intern dapat disetujui dan dapat ditindaklanjuti.
j.
Mampu berkomunikasi dengan baik dengan
pihak
manajemen
yang
diawasi agar jasa audit intern yang dilakukan
memberikan
nilai
tambah
bagi kinerja organisasi. 3) Lama Pelatihan 4) Metode Pembelajaran
180 jam pelatihan : a. Ceramah, b. Tanya jawab, c. Diskusi, d. Praktek, e. Simulasi, f. Mandiri
5) Metode Evaluasi
: a. Ujian Tertulis b. Simulasi c. Aktivitas di kelas d. Penilaian atasan
2. Kurikulum Diklat Penjenjangan Auditor Madya 1) Tujuan Pembelajaran
: Setelah mengikuti diklat, peserta mampu mengendalikan teknis pelaksanaan audit intern.
‐ 23 ‐
2) Mata Ajar
:
(1) Manajemen Konflik Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu memotivasi dan menyelesaikan konflik dalam penugasan audit intern. : a. Mampu
mengkomunikasikan
strategi
audit intern kepada seluruh tim secara inspiratif
dan
memotivasi
bersama-sama
tim
mencapai
untuk tujuan
penugasan. b. Mampu
membantu
mengembangkan
Auditor
alat
dan
untuk gaya
komunikasi yang tepat. c. Mampu
menghadapi
dan
menyelesaikan konflik yang ada dalam pelaksanaan audit. (2) Analisis Kebijakan Publik Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu
melakukan
analisis
kebijakan
publik : a. Memiliki
pengetahuan
mengenai
kebijakan sektor publik. b. Mampu menilai kebijakan publik/lintas sektoral.
(3) Perencanaan Penugasan Audit Intern Kompetensi Dasar
: Mampu
menyusun
perencanaan
penugasan audit intern pada instansi APIP secara efektif dan efisien.
Indikator Keberhasilan
: a. Memiliki pengetahuan mengenai fungsifungsi
manajemen
(Planning,
Organizing, Actuating, Controlling) di bidang pengawasan. b. Mampu mengevaluasi
mengidentifikasi risiko-risiko
dan dalam
perencanaan kegiatan audit intern.
‐ 24 ‐
c. Mampu mengidentifikasi keahlian teknis dan
pengalaman
yang
dibutuhkan
agar tujuan strategi audit intern dapat tercapai. d. Mampu
mengidentifikasi
pelatihan yang
dan
kebutuhan
pengembangan
melaksanakan
kegiatan
staf audit
intern. e. Mampu mengolah data dalam rangka penyusunan rencana kegiatan audit intern. f. Mampu
mengidentifikasi,
mengalokasikan,
dan
mengelola
secara efektif sumber daya dan waktu yang diperlukan dalam melaksanakan dan
menyelesaikan
kegiatan
audit
intern. g. Mampu menyusun program audit intern termasuk
untuk
penugasan
yang
sifatnya spesifik. (4) Pelaksanaan dan Supervisi Audit Intern Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu mengorganisasi dan mensupervisi penugasan audit intern : a. Mampu
mengidentifikasi
area-area
untuk perbaikan kegiatan audit intern. b. Mampu
mengidentifikasi
dan
memecahkan masalah dalam kegiatan audit intern. c. Mampu mengarahkan tim untuk fokus pada pencapaian tujuan. d. Mampu dan
mengkombinasikan
pengalaman
yang
keahlian
dibutuhkan
untuk penugasan audit intern. e. Mampu penugasan
mengelola pada
beberapa waktu
yang
‐ 25 ‐
bersamaan
dan
memastikan
tujuan
seluruh penugasan dapat dicapai. f. Mampu
mengarahkan
manajemen
risiko
dan
reviu
memberikan
saran dan cara penerapannya. g. Mampu
melakukan
reviu
atas
pelaksanaan kegiatan audit intern. h. Mampu mengarahkan reviu kinerja dan reviu atas tata kelola organisasi. i.
Mampu melakukan reviu atas laporan hasil audit intern guna memastikan informasi-informasi kritis telah didukung oleh bukti-bukti yang relevan.
3) Lama Pelatihan
: 110 jam pelatihan
4) Metode
: a. Ceramah,
Pembelajaran
b. Tanya jawab, c. Diskusi, d. Praktek, e. Simulasi, f. Mandiri
5) Metode Evaluasi
: a. Ujian Tertulis b. Simulasi c. Aktivitas di kelas d. Penilaian atasan
3. Kurikulum Diklat Penjenjangan Auditor Utama 1) Tujuan
: Setelah mengikuti diklat, peserta mampu mengendalikan
Pembelajaran
mutu
pengelolaan
(perencanaan dan evaluasi) audit intern. 2) Mata Ajar
:
(1) Filosofi Audit Kompetensi Dasar
: Mampu menjelaskan konsep/filosofi audit intern
yang
penerapan
dapat etika
digunakan
perilaku
dan
dalam dalam
‐ 26 ‐
praktik pelaksanaan tugas audit intern. Indikator Keberhasilan
: Mampu secara proaktif mempromosikan manfaat audit intern dalam meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian intern, dan proses tata kelola organisasi.
(2) Manajemen Strategi Audit Intern Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu
menetapkan
kebijakan
audit
intern : a. Memiliki
jiwa
kewirausahaan
(entrepreneurship). b. Mampu
menentukan
strategi
keseluruhan dan skala prioritas dalam perencanaan kegiatan audit intern. c. Mampu menimbang dan memutuskan skala prioritas dan mengembangkan rencana
periodik
dalam
suatu
penugasan audit intern. d. Mampu menganalisis risiko audit dan menyesuaikan
dengan
strategi
dan
rencana pengendalian risiko. e. Mampu membangun kebijakan dan prosedur lokal terkait manajemen audit intern. f. Mampu
mengevaluasi
dan
memperbaiki proses bisnis audit intern. g. Mampu mereviu strategi audit intern dan mengeksplorasi berbagai alternatif strategi
yang
mencerminkan
perubahan di lingkungan pengawasan. (3) Program Jaminan Kualitas Kompetensi Dasar Indikator Keberhasilan
: Mampu menetapkan kebijakan jaminan kualitas audit intern : a. Mampu mengidentifikasi ruang lingkup penugasan
dan
mengetahui
‐ 27 ‐
keterbatasan
yang
diakibatkannya
serta strategi mengatasinya. b. Mampu membangun dan memelihara prosedur pengendalian kualitas untuk memastikan setiap penugasan audit intern dilaksanakan sesuai standar yang berlaku dalam kerangka waktu yang telah ditentukan. c. Mampu menetapkan dan memelihara prosedur
pengawasan
mutu
penugasan. d. Mampu melakukan evaluasi atas mutu laporan
hasil
memastikan
audit
laporan
intern
guna
disusun
sesuai
penilaian
dan
dengan prosedur. (4) Kebijakan Pengawasan Kompetensi Dasar
: Mampu
membuat
keputusan tentang nilai suatu gagasan dan
metode
dengan
menggunakan
kriteria tertentu. Indikator Keberhasilan
: a. Mampu menganalisis secara kesisteman b. Mampu
membuat
pengawasan. 3) Lama Pelatihan
: 120 jam pelatihan
4) Metode
: a. Ceramah,
Pembelajaran
b. Tanya jawab, c. Diskusi, d. Praktek, e. Simulasi, Studi Kasus f. Mandiri
5) Metode Evaluasi
: a. Ujian Tertulis b. Aktivitas Kelas c. Uji makalah d. Penilaian atasan
suatu
kebijakan
‐ 28 ‐
BAB IV KETENTUAN LAIN 1. Auditor Terampil yang akan alih jabatan ke Auditor Ahli diwajibkan mengikuti diklat Alih Jabatan Auditor Terampil ke Auditor Ahli. Kurikulum Diklat Alih Jabatan mengacu kepada pemenuhan Kompetensi Diklat Pembentukan Auditor Ahli. 2. Untuk memberikan pemahaman mengenai Jabatan Fungsional Auditor, maka dalam diklat yang diikuti oleh peserta diklat sebagaimana diatur dalam pasal 13, 14, dan 15 Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-1274/K/JF/2010 wajib diberikan materi mengenai ketentuan Jabatan Fungsional Auditor dan pola diklat. 3. Peserta diklat dapat diberikan kegiatan outbond. BAB V KETENTUAN PERALIHAN 1. Efektivitas pemberlakuan Kurikulum Diklat Fungsional Auditor ini diselaraskan dengan kesiapan infrastruktur pelaksanaan diklat di Pusdiklatwas BPKP. 2. Peserta Ujian Sertifikasi Auditor yang mengikuti Diklat Fungsional Auditor sebelum pemberlakuan kurikulum ini mengikuti ujian dengan mata ujian yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP–06.04.00–847/K/1998 tanggal 11 November 1988 tentang Pola Pendidikan
dan
Pelatihan
Auditor
bagi
Aparat
Pengawasan
Fungsional Pemerintah.
KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,
NURDIN
SIDIK WIYOTO