STUDI KOMPARASI ANTARA HASIL BELAJAR PADAMATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA YANG MENGGUNAKAN BUKU PAKET DAN YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DI SISWA KELAS VIII SMPN 1 SARADAN KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
OLEH DIANA MAMIK PUSPITASARI NIM: 210311117
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO MEI 2015
i
STUDI KOMPARASI ANTARA HASIL BELAJAR PADAMATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) ANTARA YANG MENGGUNAKAN BUKU PAKET DAN YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DI SISWA KELAS VIII SMPN 1 SARADAN KECAMATAN SARADAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Agama Islam
OLEH DIANA MAMIK PUSPITASARI NIM: 210311117
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO MEI 2015
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama saudara: Nama
:
Diana Mamik Puspitasari
NIM
:
210311117
Jurusan
:
Tarbiyah
Program Studi
:
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
:
Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang Menggunakan Buku Paket dan yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Siswa Kelas VIII SMPNegeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji dalam ujian munoqasah.
Pembimbing
RETNO WIDYANINGRUM, M. Pd. NIP. 197010122000032001
Tanggal,27 Mei 2015
Mengetahui Ketua Program Studi PAI STAIN Ponorogo
Dr. H. M. MIFTAHUL ULUM, M. Ag. NIP. 197403062003121001
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PONOROGO
PENGESAHAN Skripsi atas nama saudara: Nama : Diana Mamik Puspitasari NIM : 210311117 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang Menggunakan Buku Paket dan yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Siswa Kelas VIII SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015 Telah dipertahankan pada sidang munaqasah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo pada: Hari : Senin Tanggal : 06 Juli 2015 Dan telah diterima sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan Agama Islam, pada: Hari : Tanggal : Juli 2015 Ponorogo, Mengesahkan Ketua STAIN Ponorogo
2015
Dr. Hj. Siti Maryam Yusuf, M. Ag. NIP. 195705061983032002 Tim Penguji: 1. Ketua Sidang
: Dr. H. Lutfi Hadi AM, M. Ag
(____________)
2. Penguji I
:Moh. Widda Djuhan, M. Si
(____________)
3. Penguji II
: Retno Widyaningrum, M. Pd
(____________)
PERSEMBAHAN
iv
Dengan
kerendahan
hati
dan
rasa
syukur
kehadirat
Allah
SWT,
kupersembahkan skripsi ini kepada: 1. Kedua orang tua penulis (Bapak Darwanto dan Ibu Srimami) yang sabar dan ikhlas
membimbing,
mendidik,
dan
yang
telah
ikhlas
mengkuliahkan
penulis.Semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan balasan yang terindah. 2. Saudara penulis ( Dwi Putra Maulana Dewanto) yang selalu memberikan semangat kepada penulis, semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan balasan yang terindah. 3.
(Nofin Edi Hercahyo) yang selalu berusaha membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian, menemani saat proses penelitian, dan memberi semangat kepada penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terindah.
v
MOTTO
اهم من الما ﱠد ة طريق ﱠ ﺁل ﱠ “Metode itu jauh lebih penting dari Materi”.1
1
Juwoto, Joyo. Online Jurnals, 2012:Ath-Thoriiqotu Ahammu Minal Maddah , (Online), (http://4bangilan.blogspot.com/2012/02/ath-thoriiqotu-ahammu-minal-maddah-wal.html), diakses pada Tanggal 10 Juli 2015, Pukul 12.30 WIB).
vi
ABSTRAK Puspitasari, Diana Mamik. 2014.Studi Komparasi antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) antara yang Menggunakan Buku Paket dan yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo. Pembimbing Retno Widyaningrum, M. Pd. Kata Kunci: Komparasi, Hasil Belajar, Buku Paket, Lembar Kerja Siswa (LKS) Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah yaitu, 1) Guru tidak menggunakan strategi yang bervariasi. 2)Guru hanya menggunakan salah satu sumber belajar. 3) Minat siswa akan Materi PAI sedikit.Usaha yang harus dilakukan oleh guru, khususnya guru PAI untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah menggunakan sumber belajar Buku Paket tetapi dan menggunakan LKS. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI yang Menggunakan Buku Paket pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015? , 2) Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI yang Menggunakan LKS pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?, 3) Adakah perbedaan antara Hasil Belajar Siswa pada Materi PAI antara Menggunakan Buku Paket dan Menggunakan LKS pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015? Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, Teknik pengumpulan data instrumen tes, dan analisis data menggunakan rumus statistik, teknik analisis komparasi dengan rumus Kai Kuadrat. Penelitian ini adalah penelitian sampel, mengambil 90 responden dari 233 populasi. Dari analisis data ditemukan: 1) Tingkat hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang menggunakan Buku Paket adalah masuk kedalam kategori Baik, prosentasenya 37,037%. 2) Tingkat hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang menggunakan LKS adalah masuk kedalam kategori Cukup, prosentasenya 64,286%. 3) Ada/terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan yang menggunakan LKS di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu' alaikum wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan karunia dan petunjuk-Nya kepada semua makhluk-Nya di bumi, sehingga kita semua masih diberi kelancaran dalam menjalankan aktivitas kekhalifahan di bumi ini. Aamiin ShalawatsertasalamsemogasenantiasatercurahkankepadajunjungankitaNabi Muhammad SAW, pemimpin yang pantasmenjaditauladanbagiseluruhumatmanusia. Dalam penyusunan tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari semua pihak. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada jurusan Tarbiyahyang telah meberi kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan pendidikan dan menimba ilmu pengetahuan. Skripsi ini penulis susun tidak lain adalah untuk memenuhi salah satu dari persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan Strata satu (S-1) pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam di STAIN Ponorogo. Dengan selesainya skripsi ini, tidak lupapenulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr.Hj. Siti Maryam Yusuf, M.Ag, selakuKetua STAIN Ponorogo sehingga terlaksananya proses skripsi. 2. H. Mukhlison Effendi, M. Ag. Selaku KetuaJurusan Tarbiyah STAIN Ponorogosehingga terlaksananya proses skripsi. 3. Dr. H.M. Miftahul Ulum, M. Ag.SelakuKetuaProdi PAI STAIN Ponorogoyang telah mulai dari membuat judul skripsi sampai akhir menemukan judul skripsi yang tepat. 4. Retno Widyaningrum, M. Pd. SelakuDosenPembimbing Skripsi yang telah membimbing dalam proses pembuatan skripsi dari awal sampai akhir, dari yang belum mengerti sampai akhirnya mengerti. 5. Segenap Dosen STAIN Ponorogo yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.
viii
6. Drs. Gendut Hariyanto, M. Pd.Selaku kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru serta karyawan/karyawati SMP Negeri 1 Saradankhususnya Bapak Fath’ul Arifin, S.Pd. I.yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian. 7. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di Jurusan tarbiyah STAIN Ponorogo yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan perkuliahan sampai akhir. Terutama teman-teman TB.D yang saling memberi semangat dan keceriaan di dalam hari-hari penulis. 8. Teman-teman Kost seperjuangan yang sama-sama menyelesaikan skripsi, Mbak.Nurul, Ririn, Rurin, Faiz dan serta adik-adik kost Dian, Wiwin, Ayu, Jannah yang selalu memberi semangat kepada penulis. Atas segala dukungan, bantuan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, penulis hanya bisa mendoakan semoga amal kebaikan bapak, ibu dan temanteman mendapatkan pahala dari Allah SWT, aamiin. Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha untuk menyajikannya, menyusunnya sesempurna dan semaksimal mungkin, akan tetapi penulis menyadari tentu masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang konstruktif selalu penulis harapkan dari seluruhproses panjang untuk mencapai yang lebih baik dan yang terbaik. Dengan selalu memohon ridha dan petunjuk-Nya, serta istiqomah untuk selalu berusaha menggapai kesempurnaan. Skripsi ini penulis haturkan semoga mampu memberikan khasanah bagi penulis khususnya dan keilmuan pada umunnya. Aamiin Wassalamu' alaikumWr.Wb.
Ponorogo, 15 April 2015. Penulis Diana MamikPuspitasari NIM. 210311117
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv MOTTO ................................................................................................................... v PERSEMBAHAN .................................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................................. xii DAFTAR ISI ............................................................................................................xiii DAFTAR TABEL ....................................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................... xix BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Batasan masalah ......................................................................... 9 C. Rumusan Masalah ..................................................................... 9 D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 10 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 11 F. Sitematika Pembahasan .............................................................. 13
x
BAB II:LANDASAN TEORI, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teori .......................................................................... 15 1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 15 2. Pengertian Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) ........31 B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu ............................................ 49 C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 52 D. Pengajuan Hipotesis .................................................................. 52 BAB III
: METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ................................................................. 53 1. Pendekatan Penelitian.. ........................................................53 2. Jenis Penelitian ..................................................................... 53 3. Lokasi Penelitian .................................................................. 54 B. Populasi, Sampel dan Responden .............................................. 54 1.
Populasi ............................................................................... 54
2.
Sampel ................................................................................. 55
C. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 57 1. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 59 2. Teknik Analisis Data ............................................................ 62 BAB IV
: HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 73 1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Saradan ........................ 73
xi
2. Letak Geografis SMP Negeri 1 Saradan ............................ 75 3. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Saradan ................................ 76 4. Susunan Organisasi SMP Negeri 1 Saradan ...................... 77 5. Keadaan Guru, Tenaga Pendukung dan Siswa SMP Negeri 1 Saradan ................................................................ 77 6. Sarana dan Prasarana ......................................................... 79 B. Diskripsi Data ........................................................................... 80 1. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ......................................... 82 2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ............................................................................... 83 C. Analisis Data.. ........................................................................... 84 1.
Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ............................................................................... 84
2.
Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada
xii
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ................................................................ 89 3.
Komparasi Hasil Belajar antara Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IX yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan ....................................................... 95
D. Interpretasi.................................................................................102 BAB V
: PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................ 104 B. Saran ....................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP SURAT IJIN PENELITIAN SURAT TELAH MELAKUKAN PENELITIAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
xiii
DAFTAR TABEL
No 1.1
Tabel Instrumen Pengumpulan Data Rekapitulasi Uji Validitas tes dengan menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja 1.2 Siswa (LKS) pada Item Soal Nomor 1 sampai dengan Nomor 40. Tabel perhitungan untuk analisis reliabilitas item 1.3 nomor 1-40 yang menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang 2.1 Menggunakan Buku Paket (X) Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang 2.2 Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau (Y) Tabel Distribusi Frekuensi Data kelompok untuk 2.3 yang menggunakana Buku Paket (variabel X) Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa 2.4 yang Menggunakan Buku Paket Tabel Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan 2.5 Buku Paket (Variabel X) Tabel prosentase nilai hasil belajar siswa yang 2.6 menggunakan Buku Paket Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok untuk 2.7 yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (variabel Y) Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa 2.8 yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Tabel Hasil Belajar siswa yang Menggunakan 2.9 Lembar Kerja Siswa (LKS) variabel Y. Tabel prosentase nilai hasil belajar siswa yang 2.10 menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Tabel Perhitungan Mean dan Deviasi Standart 2.11 Variabel yang menggunakan Buku Paket (X). Tabel Perhitungan Mean dan Deviasi Standart Variabel yang menggunakan Lembar Kerja Siswa 2.12 (LKS) (Y).
xiv
Halaman 57 66
70 82 83 85 87 88 89 91 93 93 94 96
96
Data Perhitungan Uji Normalitas yang 2.13 Menggunakan Buku Paket dengan Rumus Lillivors Data Perhitungan Uji Normalitas yang 2.14 Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Rumus Lillivors Data Hasil belajar siswa yang Menggunakan 2.15 Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas IX SMP Negeri 1 Saradan 2.16 Tabel Perhitungan Koefisien Kai Kuadrat
xv
98
99
102 102
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran: 1 Lampiran: 2
Lampiran: 3 Lampiran: 4
Lampiran: 5 Lampiran: 6 Lampiran:7 Lampiran: 8 Lampiran: 9 Lampiran: 10 Lampiran: 11 Lampiran: 12 Lampiran: 13 Lampiran: 14 Lampiran: 15 Lampiran: 16 Lampiran: 17 Lampiran: 18
Lampiran Instrumen Pengumpulan Data Soal Tes Kelas IX Semester Genap Data Mentah Hasil Penelitiandanl Hasil perhitungan Uji validitas dari item soal nomor 1-40 yang menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Tabel Reliabilitas untuk Ganjil (X)dan Tabel Reliabilitas untuk Genap (Y) Hasil Belajar Siswa Menggunakan Buku Paket dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Data Karyawan/Karyawati SMP Negeri 1 Saradan Struktur Organisasi SMP NEGERI 1 SARADAN Tabel Distribusi r Product Moment Tabel Distribusi F(max) Tabel Distribusi Normal Tabel Nilai Kritis UJI LILLIEFORS Tabel Nilai Kai Kuadrat Tabel Populasi dan Sampel Surat Perubahan Judul Skripsi Surat Permohonan Izin Untuk Penelitian Individual Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian Individual Pernyataan Keaslian Tulisan Riwayat Hidup
xvi
Halaman 110 113
119 121
124 126 128 130 132 134 140 141 143 144 146 147 148 149
PEDOMAN TRANSLITERASI
1. Sistem transliterasi Arab-Indonesia yang dijadikan pedoman dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: ء
=
‘
ز
=
Z
ق
=
Q
ب
=
B
س
=
s
ك
=
k
ت
=
T
ش
=
Sy
ل
=
I
ث
=
Ts
ص
=
sh
م
=
m
ج
=
J
ض
=
dh
ن
=
n
ح
=
H
ط
=
th
و
=
w
خ
=
kh
ظ
=
zh
ه
=
h
د
=
D
ع
=
‘
ي
=
y
=
dz
غ
=
gh
=
R
ف
=
F
ذ ر
2. Untuk menunjukkan bunyi hidup panjang (madd) digunakan tanda ( ¯ atau ^) di atas vokal â, î, dan û,
xvii
3. Bunyi hidup ganda/diftong ditransliterasikan dengan menggabung dua huruf “ay” dan “aw”. Contoh : Bayna, alayhim, qawl, mawdhû’ah 4. Kata yang ditransliterasikan dan kata dari bahasa asing yang belum terserap menjadi bahasa baku bahasa indonesia harus dicetak miring, kecuali untuk nama orang atau lembaga 5. Bunyi huruf akhir sebuah kata tidak dinyatakan dalam transliterasi; transliterasi hanya berlaku pada huruf konsonan akhir contoh: inn al-dîn bukan inna al-dina; ‘ind Allah bukan ‘inda Allahi 6. kata yang berakhir dengan tâ’ marbuthah dan berkedudukan sebagai sifat (na’t) dan idhafah ditransliterasikan dengan “ah” sedangkan mudhaf dengan “at” Contoh: Sunnah sayyi’ah, dhawâbith al-qirâ’ah 7. Kata yang berakhir dengan yâ musyaddadah (ber-tasydÎd) ditransliterasikan dengan Î; jika Î diikuti dengan tâ’ marbithah, transliterasinya adalah Îyah; jika berada di tengah ya’ musyaddadah diransliterasikan dengan yy. Contoh: Al-GhozaliÎ, al-NawâwÎ Ibn TaymÎyah, Ibn al-Qoyyim al-JawzÎyah Sayyid, muayyid, muqoyyid
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Didalam proses pembelajaran saat ini banyak ditemukannya nilai hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya pada siswa kelas IX yang akan menempuh ujian nasional. Melihat kondisi yang seperti itu, guru mencoba berbenah diri dengan menggunakan bahan ajar yang bervariasi. Bahan ajar ini di berikan mulai dari kelas VII, VIII, dan sampai kelas IX. Bahan ajar yang bermacam-macam yang tujuannya untuk merangsang pemahaman siswa sehingga nilai hasil belajar siswa dapat menjadi baik. Tujuan penulisan bahan ajar adalah untuk; 1. Menyediakan buku sesuai dengan kebutuhan siswa, serta tuntutan sebagai perkembangan teknologi atau kurikulum, 2. Mendorong penulis atau guru untuk berkreasi dan kreatif membagikan ilmunya kepada siswa dan masyarakat, 3. Mendorong penulis atau guru untuk meng-update ilmu dan pengetahuannya sesuai dengan kriteria tuntutan buku sesuai kurikulum yang berlaku dan layak tertib mencakup substansi, bahasa dan potensi pasar, 4. Mendukung penulis atau guru untuk menerbitkan buku sebagai pemenuhan angka kredit yang telah ditentukan pemerintah.2
2
Imas Kunarsih dan Berlin Sani, Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai Dengan kurikulum 2013 (Surabaya: Kata Pena, 2014), 85-86.
1
Bahan ajar berupa media cetak maupun tertulis merupakan contoh pembelajaran yang dimediakan. Apapun format media yang digunakan, penyampaian
pembelajaran
pada
hakikatnya
merupakan
kegiatan
menyampaikan pesan. Menyampaikan pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh narasumber dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan dalam lingkungan tertentu. Agar penyampaian pesan tersebut efektif, perlu diperhatikan media-media yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran. Ada bermacam-macam media pembelajaran yang dapat dibuat dan digunakan sebagai alat dalam proses belajar mengajar. Salah satu media pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran yang berbasis cetakan. Ada bermacam-macam media pembelajaran berbasis cetakan, yang paling umum dikenal antara lain: buku penuntun, buku teks atau buku paket, Lembar Kegiatan Siswa atau Lembar Kerja Siswa (LKS), jurnal, majalah dan sebagainya. Diantara media-media tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Didalam keadaan ini, guru di SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun mencoba menggunakan perpaduan antara menggunakan bahan ajar buku Paket dengan menggunkan Lembar Kerja Siswa (LKS). Guru ingin mengetahui seberapa tingkat hasil belajar setelah digunakannya bahan ajar tersebut.
2
Buku paket adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut dengan fiksi. Buku pelajaran atau buku paket berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang pikiran-pikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.3 Buku Teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku teks dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama atau menjadi buku tambahan.4 Kelebihan dari buku teks adalah Buku teks sebagai bagian dari media berbasis cetakan, memiliki kelebihan-kelebihan antara lain: 1.Buku dapat secara aktif membantu proses belajar mandiri. Banyak sarana pendidikan lain yang membutuhkan pertolongan dari bahan atau alat bantu pendidikan lain. Warga belajar menggunakan buku pada waktu, tempat, dan kesempatan yang mereka miliki, justru berulang-ulang jika diperlukan. 2. Buku lebih mudah dibawa dan diproduksi. 3. Buku dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. 4. Buku
3 4
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 175-176. Farida Rahim, Pengajaran Membaca Sekolah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), 86.
3
meningkatkan pemahaman dan penalaran, sehingga para pembaca dapat memikirkan dan meninjau dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan program yang terikat waktu.Buku teks juga memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain: 1. Dapat memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan dalam mencetak medianya, 2.Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal, 3.Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak, 4.Pelajaran yang terlalu banyak disajikan, dengan buku teks cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan, 5.Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang, atau musnah.5 Sedangkan Lembar Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa (LKS) menurut Abdul Majid adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.6
5
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta: TP, 1987), 169-172. 6 Majid, Perencanaan Pembelajaran , 176-177.
4
Lembar Kerja Siswa (LKS) memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Untuk tujuan latihan, 2.Untuk menerangkan penerapan (aplikasi), 3.Untuk kegiatan penelitian, 4.Untuk penemuan, 5.Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka.7 Sedangkan
Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah memudahkan guru
dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar tugas tertulis dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah kompetensi dasar dikuasai oleh peserta didik.8 Adapun kelebihan-kelebihan dari LKS adalah: 1. Pembelajaran lebih sistematis dan terarah, karena urutan pembelajaran telah tertuang dalam LKS, 2. Memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, karena terdapat permasalahan yang harus dipecahkan, 3. Memberikan kesempatan lebih luas kepada guru menjadi pembimbing dan fasilitator dalam pembelajaran. Selain itu, Kekurangan-kekurangan LKS antara lain: 1. Dengan adanya LKS, guru seperti terlihat agak malas. Karena ada beberapa guru yang tidak mau lagi membuat soal karena terlalu bergantung pada soal-soal yang ada pada LKS, seharusnya dengan adanya LKS ini tidak menjadi alasan bagi mereka untuk bermalas-malasan namun dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk
7
Zulaicha, Ika Online Jurnals, 2012: Buku Teks dan LKS, (Online), (http://ikazulaicha.blogspot.com/2012/01/buku-teks-dan-lks.html, diakses pada Tanggal 18 Februari 2015, Pukul 10.52 WIB). 8 Majid, Perencanaan Pembelajaran , 177.
5
mencapai tujuan pendidikan. 2. Dengan adanya pengadaan LKS ini, biaya sekolah dirasa lebih mahal, terutama bagi orang tua murid yang penghasilannya terbatas.9 Dari bahan ajar tersebut memungkinkan bisa meningkatkan hasil belsjsar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni 1. Keterampilan dan kebiasaan, 2. Pengetahuan dan pengertian, 3. Sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni 1. informasi verbal, 2. keterampilan intelektual, 3. strategi kognitif, 4. sikap, dan 5. keterampilan motoris. Dalam sistem pedidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.10 Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.11 Menurut A.J. Romizowski, hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam
9
Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran ,169-172. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
10
22. 11
Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2010), 14.
6
informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Selanjutnya Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.Menurut Juliah, Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Menurut Umar Hamalik, hasil-hasil belajar adalah pola-pola, perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.12 Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Berangkat dari analisis masalah diatas, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa kurang paham akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan hasil belajar siswa menjadi rendah yaitu, Pertama, dalam menyampaikan materiguru tidak menggunakan strategi yang bervariasi, sehingga siswa jenuh dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Kedua, dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan salah satu bahan ajar saja tanpa menggunakan kombinasi, sehingga pemahaman siswa akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) cenderung sedikit, 12
Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 14-15.
7
dan mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Ketiga, minat siswa akan pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat sedikit. Dilihat dari faktor-faktor tersebut, maka perlu adanya usaha yang harus dilakukan oleh guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan pemahaman siswa-siswinya akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), untuk meningkatkan hasil belajar siswanya. Salah satu usaha yang dilakukan guru adalah, dalam proses pembelajaran, selain menggunakan bahan ajar buku paket tetapi juga menggunkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Jika hanya menggunakan bahan ajar buku paket saja berakibat siswa kurang paham akan materi. Dan apabila menggunakan bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) saja, siswa juga tidak akan bisa paham akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Sehingga dibutuhkannya penelitian antara penerapan keduanya mana yang lebih efektif dan mudah memberikan pemahaman kepada siswa akan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari hasil analisis masalah dan faktor-faktor penyebab, serta usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kekurang pahaman siswa maka, penulis tertarik untuk memilih SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang menjadi lokasi penelitian. Karena didalamnya mungkin terdapat siswa-siswi yang kurang paham ketika guru menyampaikan materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sehingga hasil belajar siswanya kurang/rendah.
8
Oleh karena itu, penulis mengambil lokasi ini untuk melakukan penelitian, dan dari penelitian tersebut diangkatlah judul, “Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Antara Yang Menggunakan Buku Paket Dan Yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Di Siswa Kelas VIII SMPNegeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.”
B.
Batasan Masalah Masalah yang akan
penulis bahas di dalam skripsi nanti adalah
kurangnya Hasil Belajar siswa terhadap materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas VIII SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.
C.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Buku Paket pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?
2.
Bagaimana tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa
9
Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015? 3.
Adakah perbedaan antara Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) antara Menggunakan Buku Paket dan Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015?
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang disebutkan maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah : 1.
Untuk mengetahui tingkat Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Buku Paket pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.
2.
Untuk mengetahui Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1 SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.
3.
Adakah perbedaan antara Hasil Belajar Siswa pada Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) antara Menggunakan Buku Paket dan Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Siswa Kelas VIII di SMPN 1
10
SARADAN Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.
E.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah: 1.
Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Agama sekaligus dapat memberikan masukan untuk pengembangan teori-teori Pendidikan Agama Islam (PAI) atau mengembangakan cara untuk menggunakan sumber belajar yang tepat, baik menggunakan buku paket ataupun menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
2.
Secara Praktis. a.
Bagi kalangan akademis, 1)
Bagi Kepala Sekolah Memberikan Tanggung Jawab sebagai pemimpin untuk mengembangkan sekolah, dan mengintruksikan supaya guruguru dapat berusaha dan menggunakan sumber belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar yang tinggi pada siswasiswinya.
11
2)
Bagi Komite Akan lebih memberikan kesempatan dan fasilitas kepada siswa untuk belajar dan memperdalami tentang Ilmu Pendidikan Agama Islam.
3)
Bagi Guru Akan lebih memberikan banyak kesempatan untuk mengembangkan dan mengarahkan siswa-siswi mereka, serta menambah pemahaman mereka dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan menggunakan buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
4)
Bagi Siswa Dapat menambah
hasil belajar yang memuaskan
terutama dalam materi Pendidikan Agama Islam (PAI). 5)
Bagi Pihak Lain (Masyarakat) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, sebagai sumber informasi, menambah pengetahuan tentang mengembangkan dan meningkatkan, hasil belajar siswa di SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Ajaran 2014/2015.
6)
Bagi Penulis Penelitian ini selain secara formal sebagai syarat untuk memenuhi tugas penelitian, juga untuk mengembangakan
12
intelektual yang telah diperoleh selama ini, khususnya mengenai
peningkatan
hasil
belajar
siswa
dengan
menggunakan buku paket dan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
F.
Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini, maka pembahasan di dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi lima bab yang masing-masing terdiri dari sub-sub sistematis skripsi ini adalah: Bab Pertama, Pendahuluan, pada bab ini diberikan gambaran dan
penjelasan secara umum tentang skripsi ini. Sedangkan penyusunannya terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Pembahasan. Bab Kedua, Landasan teori, telaah hasil penelitian terdahulu, kerangka
berfikir dan pengajuan hipotesis yang berisi tentang Landasan Teori, Telaah Hasil penelitian Terdahulu, Kerangka Berfikir, Pengajuan Hipotesis. Dalam landasan teori terdiri dari pengertian pemahaman, pengertian sumber belajar primer, dan pengertian sumber belajar sekunder. Bab Ketiga, Metode Penelitian berisi tentang Rancangan Penelitian,
Populasi, Sampel, dan Responden, Instrumen Pengumpulan Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data.
13
Bab Keempat, Hasil penelitian berisi tentang Gambaran Umum Lokasi
Penelitian, Deskripsi Data, Analisis Data, Pembahasan dan Interpretasi. Bab Kelima, Penutup berisi tentang Kesimpulan dan Saran.
14
BAB II LANDASAN TEORI, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.
Landasan Teori 1.
Pengertian Hasil Belajar Siswa a.
PengertianHasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia
menerima
pengalaman belajarnya. Horward
Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan citacita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Dalam sistem pedidikan nasional rumusan tujuan
pendidikan,
baik
tujuan
kurikuler
maupun
tujuan
instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.13
13
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),
22.
15
Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.14 Menurut A.J. Romizowski, hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance). Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Selanjutnya Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu: 1)
Pengetahuan tentang fakta,
2)
Pengetahuan tentang prosedural,
3)
Pengetahuan tentang konsep,
4)
Pengetahuan tentang prinsip, Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu:
14
1)
Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif,
2)
Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik,
3)
Keterampilan bereaksi atau bersikap,
Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 14.
16
4)
Keterampilan berinteraksi. Menurut Juliah, Hasil belajar adalah segala sesuatu yang
menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Menurut Umar Hamalik, hasil-hasil belajar adalah pola-pola, perbuatan, nilai-nilai, pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.15 Dari pengertian-pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. b. Kategori Hasil belajar Usman (2001) menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional dikelompokkan
yang
direncanakan
kedalam
guru
sebelumnya
yang
tiga kategori, yakni domain kognitif,
afektif, dan psikomotor. 1) Domaian Kognitif a) Pengetahuan (Knowledge) Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam 15
Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 14-15.
17
istilah tersebuttermasuk pula pengetahuan faktual disamping pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam
undang-undang,
nama-nama tokoh, nama-nama kota. Dilihat dari segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat
agar
dapat
dikuasainya
sebagai
dasar
bagi
pengetahuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya.16 Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan tentang hal-hal khusus, pengetahuan tentang cara dan sarana tentang hal-hal khusus, pengetahuan universal dan abstraksi.17 Jenjang yang paling rendah dalam kemampuan kognitif meliputi pengingatan tentang hal-hal yang bersifat khusus atau universal, mengetahui metode dan proses, pengingatan terhadap suatu pola, struktur atau seting. Dalam hal ini tekanan utama pada pengenalan kembali fakta, prinsip, katakata yang dipakai: definisikan, ulang, laporkan, ingat, garis bawahi, sebutkan, daftar dan sambungkan.18
16
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 23. Mustaqim, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), 36. 18 Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 16.
17
18
b) Pemahaman (comprehension) Tipe
hasil
belajar
yang
lebih
tinggi
daripada
pengetahuan adalah pemahaman.19 Jenjang setingkat di atas pengetahuan
ini
akan
meliputi
penerimaan
dalam
komunikasi secara akurat, menempatkan hasil komunikasi dalam
bentuk
penyajian
yang
berbeda,
mereorganisasikannya secara setingkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksporasikan. Kata-kata yang dapat
dipakai:
diskusikan,
menterjemahkan,
gambarkan,
nyatakan
reorganisasikan,
kembali, jelaskan,
identifikasi, tempatkan, review, ceritakan, paparkan.20 Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan. Tingkat
kedua
adalah
pemahaman
penafsiran.
Dan
pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi.21 c) Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru. Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongret atau situasi khusus.abstraksi tersebut mungkin 19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 24. Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 16. 21 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 24.
20
19
berupa ide, teori, atau petunjuk teknis (generalisasi).22 Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.23 Kata-kata
yang
dapat
interpretasikan,
terapkan,
demonstrasikan,
praktekan,
dipakai
antara
laksanakan, ilustrasikan,
lain:
gunakan, operasikan,
jadwalkan, sketsa, kerjakan.24 d) Analisa
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur hierarkinyadan
atau atau
bagian-bagian susunannya.
sehingga Analisis
jelas
merupakan
kecakapan yang kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat memilahkan integritas menjadi bagian-bagian terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain memahami cara bekerjanya, untuk hal lain lagi memahamii sistematikanya. Bila kecakapan analisis telah dapat berkembangpada seseorang, maka ia akan dapat mengaplikasikannya pada 22
Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 36. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 25. 24 Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 16. 23
20
situasi baru secara kreatif.25 Tipe ini meliputi: analisis unsurunsur, analisis hubungan-hubungan dan analisis prinsip, organisasi.26 Kata-kata yang dapat dipakai: pisahkan, analisa, bedakan, hitung, cobakan, test bandingkan kontras, kritik, teliti, debatkan, inventarisasikan, hubungkan, pecahkan, kategorikan.27 e) Sentesa
Yaitu menyatukan unsur-unsur/bagian-bagian menjadi satu bentuk menyeluruh. Tipe ini meliputi tiga model, yaitu menghasilkan komunikasi unik menghasilkan rencana, operasi
dari
suatu
tugas/problem
dan
kecakapan
mengabstraksikan sejumlah fenomena, data dan hasil observasi.28 Kata-kata yang dapat dipakai: komposisi, desain, formulasi,
atur,
organisasikan,
rakit,
kumpulkan,
memanage,
sederhanakan.29
25
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 27. Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 37. 27 Jihad, Evaluasi Pembelajaran, 16. 28 Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 37. 29 Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 17.
26
21
ciptakan,
siapkan,
susun, rancang,
f) Evaluasi
Adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dan lain-lain.30 Pengertian lainnya yaitu memberi keputusan tentang nilai sesuatu yang ditetapkan dengan mempunyai sudut pandang tertentu, misalnya sudut pandang tujuan, metode, materi, dan lainlain. Tipe ini mencakup: kemampuan memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu karya, keajegan, dalam argumentasi memahami nilai mengevaluasi dengan cara membandingkan dengan menggunakan kriteria eksternal, atau dengan kriteria yang eksplisit.31 Kata-kata yang dapat dipakai: putuskan, hargai, nilai, skala, bandingkan, revisi, skor, perkiraan.32 2) Domain Kemampuan Sikap (Affective) a) Menerima atau memperhatikan Jenjang pertama ini akan meliputi sifat sensitif terhadap adanya eksistensi suatu phenomena tertentu atau suatu stimulus dan kesadaran yang merupakan perilaku kognitif. Termasuk di dalamnya juga keinginan untuk menerima dan 30
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 28. Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 37-38. 32 Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 17. 31
22
memperhatikan.33 Dalam tipe ini termasuk keasadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.34 Kata-kata yang dapat dipakai: dengar, lihat, raba, cium, rasa, pandang, pilih, kontrol, waspada, hindari, suka, perhatian.35 b) Merespon Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.36 Dalam jenjang ini anak didik dilibatkan secara puas dalam suatu subjek tertentu, phenomena atau suatu kegiatan sehingga ia akan mencaricari dan menambah kepuasan dari bekerja dengannya atau terlibat didalamnya. Kata-kata yang dapat dipakai: persetujuan, minat, reaksi, membantu, menolong, partisipasi, melibatkan diri, menyenangi, menyukai, gemar, cinta, puas, menikmati.
33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 17-18. Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 30. 35 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 18. 36 Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 30.
34
23
c) Penghargaan Pada level ini perilaku anak didik adalah konsisten dan stabil, tidak hanya dalam persetujuan terhadap suatu nilai tetapi juga pemilihan terhadapnya dan keterikatannya pada suatu pandangan atau ide tertentu.37 Hal ini mencakup menerima nilai, mendambakan nilai, dan merasa wajib, mengabdi pada nilai.38 Kata-kata yang dapat dipakai: mengakui dengan tulus, mengidentifikasi diri, mempercayai, menyatakan diri, menginginkan,
menghendaki,
beritikad,
menciptakan
ambisi, disiplin, dedikasi diri, rela berkorban, tanggung jawab, yakin, pasrah.39 d) Mengorganisasikan Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimiilikinya.40 Dalam jenjang ini anak didik membentuk suatu sistem nilai yang dapat menuntun perilaku. Ini
37
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 18. Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 38. 39 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 18. 40 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar , 30.
38
24
meliputi
konseptualisasi
Sedangkan
meurut
dan
Mustaqiem
mengorganisasikan.41 mengorganisasi
nilai
meliputi mengkonseptualisasi nilai dan organisasi sistem nilai.42 Kata-kata yang dapat dipakai: menimbang-nimbang, menjalin,
mengkristalisasikan,
menyusun
sistem,
mengidentifikasikan,
menyelaraskan,
mengimbangkan
membentuk filsafat hidup.43 e) Mempribadi (mewatak). Yaitu memberlakukan secara umum seperangkat nilai, menjunjung tinggi dan memperjuangkan nilai.44 Pada tingkat terakhir sudah ada internalisasi, nilai-nilai telah mendapatkan tempat pada diri individu, diorganisir ke dalam suatu sistem yang bersifat internal, memiliki kontrol perilaku. Kata-kata yang dapat dipakai: bersifat obyektif, bijaksana, adil, teguh dalam pendirian, percaya diri, berkepribadian.45
41
Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 18. Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 38. 43 Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 18. 44 Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 38. 45 Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 18.
42
25
3) Ranah Psikomotorik a) Menirukan
Apabila ditunjukkan kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka ia akan mulai membuat suatu tiruan terhadap action sampai pada tingkat sistim otot-ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hari untuk menirukan. Kata-kata yang dapat dipakai: menirukan, pengulangan, coba lakukan, berketetapan hati, mau, minat bergairah. b) Manipufasi
Pada tingkat ini anak didik dapat menampilkan suatu action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati. Dia mulai dapat membedakan antara satu set action dengan yang lain, menjadi mampu memilih action yang diperlukan dan mulai memiliki ketrampilan dalam memanipulamentasi. Kata-kata yang dapat dipakai: ikuti petunjuk, tetapkan mencoba-coba, mengutak-atik, perbaikan tindakan. c) Keseksamaan (Precision)
Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dalam mereproduksi suatu kegiatan tertentu.
26
Kata-kata yang dapat dipakai: lakukan kembali, kerjakan kembali, hasilkan, kontrol, teliti. d) Artikulasi (Articulation)
Yang
utama
disini
anak
didik
telah
dapat
mengkoordinasikan serentetan action dengan menetapkan urutan/sikuen secara tepat diantara action yang berbedabeda. Kata-kata yang dapat dipakai: lakukan secara harmonis, lakukan secara urut. e) Naturalisasi.
Tingkat terakhir dari kemampuan psikomotorik adalah apabila anak telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut. Keterampilan kemampuan ini telah sampai pada kemampuan yang paling tinggi dan action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum.46 Sedangkan menurut Bloom, Ranah Psikomotor meliputi: a) Mengindra Hal ini bisa berbentuk mendengarkan, melihat, meraba, mencecap, dan membau.
46
Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 16-20.
27
b) Kesiagaan diri Meliputi konsentrasi mental, berpose badan, dan mengembangkan perasaan. c) Bertindak secara terpimpin Meliputi gerakan menirukan, dan mencoba melakukan tindakan. d) Bertindak secara kompleks. Ini adalah taraf mahir, dan gerak/ketrampilan sudah disertai berbagai improvisasi.47 Perubahan salah satu atau ketiga domain yang disebabkan oleh proses belajar dinamakn hasil belajar. Hasil belajar dapat dilihat dari ada tidaknya perubahan ketiga domain tersebut yang dialami siswa setelah proses belajar.48 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dari dalam diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor eksternal.
47
Mustaqim, Psikologi Pendidikan , 39. Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 19-20.
48
28
1) Faktor-faktor
yang
dari
dalam
diri
manusia
dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor biologis dan faktor psikologis. Yang dapat dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain usia, kematangan, dan kesehatan, sedangkan yang dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar. 2) Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua juga, yakni faktor manusia (human) dan faktor non manusia seperti alam benda, hewan dan lingkungan fisik.49 d. Indikator Hasil Belajar Mengingat pengajaran merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka disini dapat ditentukan dua kriteria yang bersifat umum. Menurut Sudjana kedua kriteria tersebut adalah: 1) Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya. Kriteria ditinjau dari sudut prosesnya menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses yang merupakan interaksi dinamis
sehingga
siswa
sebagai
subjek
mampu
mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri. Untuk
49
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), 21.
29
mengukur keberhasilan pengajaran dari sudut prosesnya dapat dikaji melalui bebrapa persoalan dibawah ini: a) Apakah pengajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu
oleh
guru
dengan
melibatkan
siswa
secara
sistematik? b) Apakah kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan kegiatan belajar dengan penuh kesabaran, kesungguhan dan tanpa paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan, pengetahuan, kemampuan, serta sikap yang dikehendaki dari pengajaran itu? c) Apakah guru memkai multi media. d) Apakah siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai sendiri hasil belajar yang dicapainya? e) Apakah proses pengajaran dapat melibatkan semua siswa dalam kelas? f) Apakah suasana pengajaran atau proses belajar mengajar cukup menyenangkan dan merangsang siswa belajar? g) Apakah kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi labolaturium belajar? 2) Kriteria ditinjau dari sudut hasilnya. Disamping tinjauan
dari
segi
proses,
keberhasilan
pengajaran dapat dilihat dari segi hasil. Berikut ini adalah
30
beberapa
persoalan
yang
dapat
dipertimbangkan
dalam
menentukan keberhasilan pengajaran ditinjau dari segi hasil atau produk yang dicapai siswa: a) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam bentku perubahan tingkah laku secara menyeluruh? b) Apakah hasil belajar yang dicapai siswa dari proses pengajaran dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa? c) Apakah hasil belajar yang diperoleh siswa tahan lama diingat dan mengendap dalam pikirannya, serta cukup mempengaruhi perilaku dirinya? d) Apakah yakin bahwa perubahan yang ditunjukkan oleh siswa merupakan akibat dari proses pengajaran?50 2. Pengertian Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) a.
Pengertian Buku Paket 1) Pengertian Buku Bendellembar kertas yang berjilid.51 Menurut kamus Oxford, halaman 94, buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu
50
Jihad, Evaluasi Pembelajaran , 20-21. Dany Hariyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis (Solo: Delima, 2004), 65.
51
31
pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.52 Hal serupa juga dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan buku sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong.Menurut pandangan lainnya, buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya.53 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa buku merupakan bahan tertulis yang dijilid dan berasal dari lembaranlembaran kertas dan diberi kulit (cover) yang didalamnya terdapat berbagai ilmu pengetahuan dari hasil penelitian, pengamatan,pengalaman, atau imajinasi yang tersusun secara sistematis oleh pengarangnya. 2) Pengertian Buku Paket Dalam jenis bahan ajar cetak, selain handout dan modul, ada pula yang berbentuk buku teks pelajaran. Nasution (1987) mengatakan bahwa buku teks pelajaran adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan di antara semua bahan pengajaran lainnya.54 Buku teks pelajaran atau Buku paket adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Oleh
52
Majid, Perencanaan Pembelajaran , 176. Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Jogjakarta: Diva Press, 2013), 166. 54 Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 165. 53
32
pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut dengan fiksi. Buku pelajaran atau buku paket berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang pikiran-pikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.55 Buku Teks pelajaran atau buku paket merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Buku teks pelajaran atau buku paket adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, buku teks dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama atau menjadi buku tambahan.56 Buku teks pelajaran
adalah buku berisi pengetahuan
untuk bidang ilmu atau mata
pelajaran
diperuntukkan bagi siswa pada suatu tertentu
55
tertentu dan
jenjang pendidikan
atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik
Majid, Perencanaan Pembelajaran , 175-176. Rahim, Pengajaran Membaca Sekolah Dasar , 86.
56
33
sebagai buku utama atau pelengkap. Buku dapat ditulis guru secara individu atau berkelompok.57 3) Kerangka Isi dan Struktur Buku Teks Pelajaran atau Buku Paket Struktur bahan ajar buku teks pelajaran atau yang biasa disebut dengan buku paket terdiri dari empat komponen, yaitu judul, kompetensi dasar atau materi pokok, latihan, dan penilaian.58 Kerangka Isi Buku Teks Pelajaran atau Buku Paketsebagai berikut: a) Pengantar Bagian Pendahuluan (1). Daftar isi (2). Tujuan buku pelajaran Bagian Isi (1). Judul bab atau topik isi bahasan (2). Penjelasan tujuan bab (3). Uraian isi pelajaran (4). Penjelasan teori 57
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL, DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN, Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru Buku 4 Pedoman Kegiata n Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Dan Angka Kreditnya, 2010, 31. 58 Andi Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik (Jogjakarta: Diva Press, 2013), 365.
34
(5). Sajian contoh (6). Soal latihan Bagian Penunjang (1). Daftar pustaka (2). Data diri penulis.59 4) Pentingnya Buku Teks Pelajaran atau Buku Paket bagi Kegiatan Pembelajaran a) Fungsi Buku Teks pelajaran atau Buku Paket (1).
Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik,
(2).
Sebagai bahan evaluasi,
(3).
Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum,
(4).
Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik, dan
(5).
Sebagai sarana untuk peningkatan karier dan jabatan.
(6).
Tujuan Buku Teks pelajaran atau Buku Paket
59
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL, DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN, Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Dan Angka Kreditnya, 2010, 31-32.
35
(7).
Memudahkan
pendidik
dalam
menyampaikan
materi pembelajaran, (8).
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru, dan
(9).
Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.
(10).
Kegunaan Buku Teks pelajaran atau Buku Paket
(11).
Membantu peserta didik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku,
(12).
Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran,
(13).
Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru,
(14).
Memberikan
pengetahuan
bagi
peserta
didik
maupun pendidik, (15).
Menjadi penambah nilai angka kredit untuk mempermudah kenaikan pangkat dan golongan, serta
36
(16).
Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.60
b) Kelebihan dan kekurangan Buku Teks Pelajaran atau Buku Paket (1). Kelebihan Buku Teks Buku teks sebagai bagian dari media berbasis cetakan, memiliki kelebihan-kelebihan antara lain: (a).
Buku dapat secara aktif membantu proses belajarmandiri. Banyak sarana pendidikan lain yang membutuhkan pertolongan dari bahan atau alat
bantu
pendidikan
lain.
Warga
belajar
menggunakan buku pada waktu, tempat, dan kesempatan yang mereka miliki, justru berulangulang jika diperlukan. (b). Buku lebih mudah dibawa dan diproduksi. (c).
Buku dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
(d). Buku meningkatkan pemahaman dan penalaran, sehingga para pembaca dapat memikirkan dan meninjau dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan program yang terikat waktu. 60
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 169-170.
37
(2). Kelemahan Buku teks pelajaran atau buku paket, antara lain: (a).
Dapat memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan dalam mencetak medianya
(b). Mencetak gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal (c).
Sukar menampilkan gerak di halaman media cetak
(d). Pelajaran yang terlalu banyak disajikan, dengan buku teks cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan (e).
Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang, atau musnah.61
5) Karakteristik Buku Teks pelajaran atau Buku Paket Beberapa karakteristik Buku teks pelajaran atau Buku Paket diantaranya sebagai berikut: a) Secara formal buku teks pelajaran atau buku paket diterbitkan oleh penerbit tertentu dan memiliki ISBN. b) Penyusunan buku teks pelajaran atau buku paket memiliki dua misi utama, yaitu:
61
Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran , 169-172.
38
(1). Optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan prosedural, serta (2). Pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran yang digunakan di sekolah. c) Buku teks pelajaran atau buku paket dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan senantiasa mengacu pada apa yang sedang diprogramkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Ketentuan tersebut di antaranya bahwa buku pelajaran harus: (1). Mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku, (2). Berorientasi
pada
keterampilan
proses
dengan
menggunakan pendekatan kontekstual, teknologi dan masyarakat, serta demonstrasi dan eksperimen, serta (3). Memberi gambaran secara jelas tentang keterpaduan atau keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya. d) Buku teks pelajaran atau buku paket memiliki tujuh keuntungan sebagi berikut: (1). Buku teks pelajaran atau buku paket membantu pendidik melaksanakan kurikulum, (2). Buku teks pelajaran atau buku paket juga merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran,
39
(3). Buku teks pelajaran atau buku paket memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru, (4). Buku pelajaran atau buku paket dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya, dan jika direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama, (5). Buku teks pelajaran atau buku paket yan uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan standard pengajaran, (6). Buku teks pelajaran atau buku paket memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan, sekalipun pendidikk berganti, (7). Buku teks pelajaran atau buku paket memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap jika guru menggunakannya dari tahun ke tahun.62 6) Langkah-langkah penyusunan Buku Teks Pelajaran atau Buku Paket a) Memperhatikan kurikulum dengan cara menganalisisnya
62
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 170-172.
40
b) Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan standar-standar kompetensi yang akan disediakan oleh buku kita c) Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi d) Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan e) Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. f) Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang g) Memperbaiki tulisan menjadi menonjol h) Berikan ilustrasi gambar, tabel, diagram, atau sejenisnya secara proporsional.63 b. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) 1) Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas 63
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 176-190.
41
yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pelajaran apa saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis.64 Menurut pandangan lain, LKS bukan merupakan singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa, akan tetapi Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, peserta didik akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu peserta didik juga akan mendapatkan arahan yang berstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dan, pada saat yang bersamaan, peserta didik diberi materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.65 Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan modul hampir sama, tetapi memiliki perbedaan. Modul merupakan alat atau sarana yang berisi materi, metode,
64
Majid, Perencanaan Pembelajaran , 176-177. Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 204.
65
42
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.66 Jadi diantara Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Modul meski hampir sama tetapi tetap berbeda. Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa LKS adalah suatu bahan ajar cetak yang disusun secara sistematis yang berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan,
dan
petunjuk-petunjuk
pelaksanaan
tugas
pembelajaran yang harus oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. 2) Struktur LKS Struktur LKS lebih sederhana daripada modul, namun lebih komples daripada buku paket, yaitu terdiri dari enam komponen yang meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.67 Selain itu, Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut: a)
Judul, mata pelajaran, semester, tempat
b)
Petunjuk belajar
66
Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Ketrampilan dasar bagi Guru (Bandung: CV YRAMA Widya, 2013), 80. 67 Prastowo, Pengembangan Bahan Ajar Tematik, 366.
43
3)
c)
Kompetensi yang akan dicapai
d)
Indikator
e)
Informasi pendukung
f)
Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja.68
Pentingnya LKS bagi Kegiatan Pembelajaran a)
Fungsi LKS (1). Untuk tujuan latihan (2). Untuk menerangkan penerapan (aplikasi) (3). Untuk kegiatan penelitian (4). Untuk penemuan (5). Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka.69 Selain itu, LKS juga memiliki empat fungsi sebagai berikut: (1). Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun
lebih mengaktifkan
peserta didik, (2). Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan,
68
Zulaicha, Ika Online Jurnals, 2012: Buku Teks dan LKS, (Online), (http://ikazulaicha.blogspot.com/2012/01/buku-teks-dan-lks.html, diakses pada Tanggal 18 Februari 2015, Pukul 10.52 WIB). 69 Zulaicha, Ika Online Jurnals, 2012: Buku Teks dan LKS, (Online), (http://ikazulaicha.blogspot.com/2012/01/buku-teks-dan-lks.html, diakses pada Tanggal 18 Februari 2015, Pukul 10.52 WIB).
44
(3). Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, serta (4). Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. b)
Tujuan Penyusunan LKS Ada empat poin yang menjadi tuhuan penyusunan LKS, yaitu: (1). Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, (2). Menyajikan
tugas-tugas
yang
meningkatkan
penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan, (3). Melatih kemandirian belajr peserta didik, dan (4). Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. c) Kegunaan LKS bagi Kegiatan Pembelajaran Kegunaan LKS bagi kegiatan pembelajaran tentu saja cukup banyak kegunaannya. Bagi kita selaku pendidik, melalui LKS, kita mendapat kesempatan untuk memancing peserta didik agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang bisaditerapkan untuk
45
mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS adalah metode “SQ3R” atau Survey, Question, Read, Recite, and Review (menyurvei, membuat pertanyaan, membaca,
meringkas, dan mengulang).70 4) Macam-Macam Bentuk LKS a) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep. LKS jenis ini memuat apa yang (harus) dilakukan peserta
didik,
meliputi
melakukan,
mengamati,
dan
menganalisis. b) LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan. Di dalam sebuah pembelajaran, setelah peserta didik berhasil menemukan konsep, peserta didik selanjutnya kita latih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. c) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar. LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku.
70
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 205-206.
46
d) LKS yang berfungsi sebagai penguatan. LKS bentuk ini diberikan setelahpeserta didik selesai mempelajari topik tertentu. e) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk pratikum. Dalam
LKS
bentuk
ini,
petunjuk
praktikum
merupakan salah satu isi (content) dari LKS.71 5) Langkah-langkah Penulisan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai berikut: a) Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materipembelajaran b) Menyusun peta kebutuhan LKS c) Menentukan judul LKS d) Menulis LKS e) Menentukan alat penilaian 6) Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS) Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar tugas tertulis. Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang
71
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 209-211.
47
berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah kompetensi dasar dikuasai oleh peserta didik.72 7) Kelebihan dan Kekurangan LKS a) Adapun kelebihan dari LKS adalah: (1). Pembelajaran lebih sistematis dan terarah, karena urutan pembelajaran telah tertuang dalam LKS (2). Memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, karena terdapat permasalahan yang harus dipecahkan (3). Memberikan kesempatan lebih luas kepada guru menjadi
pembimbing
dan
fasilitator
dalam
pembelajaran b) Kekurangan dariLKS antara lain: (1). Dengan adanya LKS, guru seperti terlihat agak malas. Karena ada beberapa guru yang tidak mau lagi membuat soal karena terlalu bergantung pada soal-soal yang ada pada LKS, seharusnya dengan adanya LKS ini tiadak menjadi alasan bagi mereka untuk bermalasmalasan namun dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
72
Majid, Perencanaan Pembelajaran , 177.
48
(2). Dengan adanya pengadaan LKS ini, biaya sekolah dirasa lebih mahal, terutama bagi orang tua murid yang penghasilannya terbatas.73 B. Telaah Hasil penelitian Terdahulu 1.
Ifta Choiriyah, skripsiSTAIN Ponorogo tahun 2011. Judul, Studi Komparasi Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dengan Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas XI IPA MAN 2 Ponorogo Tahun Ajaran 2010/2011. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1). Hasil belajar siswa mata pelajaran akidah akhlak yang diajar dengan menggunakan metode konvensional pada materi akidah akhlak di kelas XI IPA MAN 2 Ponorogo yaitu 70,45 % memperoleh kategori baik sekali, dan 29,55 % memperoleh kategori baik memperoleh kategori baik. (2). Hasil belajar siswa mata pelajran akidah akhlak pelajaran akidah akhlak di kelas XI IPA MAN 2 Ponorogo yaitu 66,89% memperoleh kategori baik sekali, dan 11,11% memperoleh kategori baik. (3). Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan
metode
konvensional
dengan
siswa
yang
diajar
menggunakan metode (active learning) pada di kelas XI IPA MAN 2Ponorogo tahun ajaran 2010/2011, karena hasil belajar siswa yang diajar 73
Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran , 169-172.
49
menggunakan metode active learning sebanyak 88,89% memperoleh hasil belajar baik sekali, sedangkan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional sebanyak 70.45% memperoleh hasil baik sekali, sehingga perbedaan hasil belajar diantara keduanya tidak signifikan.74 2.
Yanti Khoirunnisa’, skripsi STAIN Ponorogo tahun 2013. Judul Komparasi Antara Hasil Belajar Siswa Pada Program Powerfull Class Dengan Program Reguler Class Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Mts N Sewulan, Dagangan Madiun Tahun Ajaran 2012/2013. Dari analisis data ditemukan: 1) hasil belajar fiqih siswa pada program powerfull class yaitu sebesar 70% atau sebanyak 21 siswa mendapat nilai 81 keatas, dan 30% atau 9 siswa mendapat nilai antara 76-80, dengan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 87,83, 2) Hasil belajar fiqih siswa pada program reguler class yaitu sebesar 43% aatau sebanyak 13 siswa mendapat nilai 81 keatas, 43% atau 13 siswa mendapat nilai antara 76-80, dan 14% atau sebanyak 4 siswa mendapat nilai antara 66-75, dengan rata-rata hasil belajar siswa yang ada pada program powerfull class dengan siswa yang ada pada program Reguler Class dengan nilai
0 sebesar
5,50.75
Ifta Choiriyah, “Studi Komparasi Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dengan Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas XI IPA MAN 2 Ponorogo Tahun Ajaran 2010/2011” (Skripsi, STAIN, Ponorogo, 2011), vii. 75 Yanti Khoirunnisa’, “Komparasi Antara Hasil Belajar Siswa Pada Program Powerfull Class Dengan Program Reguler Class Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Mts N Sewulan, Dagangan Madiun Tahun Ajaran 2012/2013” (Skripsi, STAIN, Ponorogo, 2013), vii. 74
50
3.
Sofyan Sauri, skripsi STAIN Ponorogo tahun 2013. Judul Komparasi Nilai Hasil Belajar PAI Siswa yang Belajar Kelompok Dengan Siswa Yang Belajar Individu Kelas VII SMPN 2 Geger Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014.Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa: (a) nilai hasil belajar PAI siswa yang belajar kelompok di kelas VII SMPN 2 Geger Madiun tahun pelajaran 2013/2014 lebih rendah dari pada nilai hasil belajar individu di kelas VII SMPN 2 Geger Madiun tahun pelajaran 2013/2014 lebih tinggi dari pada nilai hasil belajar PAI siswa yang belajar kelompok. (c) tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai hasil belajar PAI siswa yang belajar kelompok dengan siswa yang belajar individu kelas VII MTs ma’arif Sukosari Babadan Ponorogo tahun Pelajaran 2012/2013 dibuktikan dengan tes “t” diperoleh = 0,5563 disignifikansikan pada taraf 1% = 1,684, sehingga
0<
= 2,704 dan pada taraf signifikansi 5%
. Artinya Ha ditolak.76
Berdasarkan judul skripsi yang mereka angkat, maka penulis akan mengadakan penelitian yang serupa, perbedaannya adalah pada perbandingan hasil belajar yang menggunakan buku paket dan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dan persamaannya dari penelitian sebelumnya yaitu sama-sama ingin mengetahui tingkat hasil belajar siswa. Sofyan Sauri, ”Komparasi Nilai Hasil Belajar PAI Siswa yang Belajar Kelompok Dengan Siswa Yang Belajar Individu Kelas VII SMPN 2 Geger Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014” (Skripsi, STAIN, Ponorogo, 2013), vii. 76
51
C.
Kerangka Berfikir Menurut Nasution bahwa buku teks pelajaran atau buku paket adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua bahan pengajaran lainnya karena lebih ideal.77Berangkat dari landasan teori diatas, maka diajukan kerangka berfikir penelitian sebagai berikut: Jika ada perbedaan penggunaan sumber belajar dalam pembelajaran, yaitu menggunakan buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS), maka akan mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 1 Saradan.
D.
Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah kemampuan untuk menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan problem yang dimiliki penelitian.78 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, maka didalam penelitian ini ini diajukan hipotesis sebagai berikut: Ada (terdapat) perbedaan Mean yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan buku paket dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islamdi kelas VIII SMPNegeri 1 Saradan.
77
Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, 165. Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 36.
78
52
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian 1.
Pendekatan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka, pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian Kuantitatif, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbandingan di anatar dua variabel yang diteliti atau yang diamati dalam proses pembelajaran. a.
Variabel X adalah Hasil Belajar Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menggunakan Buku paket.
b.
Variabel Y adalah Hasil Belajar Siswa Terhadap Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
2.
Jenis Penelitian Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus. Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif seorang individu yang dipandang mengalami suatu kasus tertentu.79 Kelebihan Studi kasus dengan studi lainnya adalah bahwa subjek dapat dipelajari secara mendalam dan menyeluruh. Namun, kelemahannya
79
Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , 94.
53
sesuai dengan sifat studi kasus bahwa informasi yang diperoleh sifatnya subjektif, artinya hanya untuk individu yang bersangkutan, dan belum tentu dapat digunakan untuk kasus yang sama untuk individu yang lain.80 3.
Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih lokasi di SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.Yang terletak di Jalan Raya nomor 59 Saradan, Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.
B.
Populasi, Sampel, dan Responden 1.
Populasi Populasi adalah tiap grup atau kumpulan yang merupakan subjek penelitian.81 Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti.82 Sedangkan menurut Sugiono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.83 Populasi adalah kumpulan (keseluruhan) unsur atau individu yang memiliki karakkteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek/objek penelitian, tetapi juga
80
Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , 95. Restu Kartiko Widi, Asas Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 197. 82 Suharsimi Arikunto, Prosedure Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 15. 83 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2006), 203.
81
54
meliputi karakteristik yang dimiliki subjek/objek tersebut.84 Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti. Sementara itu, sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri. Untuk membuat batasan populasi, terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi, yaitu isi, cakupan, waktu. Berkaitan denagan populasi, ada ada satu istilah penting yang berguna dalam pengambilan sampel, yaitu kerangka sampel (Sampling Frame). Kerangka sampel adalah daftar nama seluruh anggota populasi. Namun, tidak selamanya kerangka sampel yang kita butuhkan tersedia. Oleh karena itu, materi tentang teknik penarikan sampel ini akan juga menjelaskan apa yang terjadi jika kerangka sampel yang dibutuhkan tidak tersedia.85 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII di SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang terdiri dari kelas �
, �
, �
, �
dan semuanya berjumlah 233 siswa-siswi. 2.
, �
, �
, �
, �
Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi.86 Sampel adalah kumpulan dari unsur atau individu yang merupakan bagian dari populasi.
84
Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan (Ponorogo: STAIN PO Press, 2012), 41-42. Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi ( Jakarta: Rajawali Pers,2010), 119. 86 Syaifuddin Anwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1999), 77. 85
55
Pengambilan sampel dilakukan karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti, biasanya pada penelitian dengan jumlah populasi besar.87 Sampel yang baik adalah sampel yang anggotaanggotanya mencerminkan sifat dan ciri-ciri yang terdapat pada populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin memepelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).88 Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel menurut Sugiono, yaitu Teknik Sampel Random atau Acak dengan menggunakan tabel Krecie. Dilihat dalam tabel Krecie populasi yang mendekati jumlah 233 adalah 240, dari populasi tersebut diambil taraf kesalahan 5% dengan sampel 142 siswa. Sehingga sisa dari populasi yang dikurangi dengan sampel bisa digunakan untuk uji coba tes, yaitu 240 - 142 = 98 siswa yang akan di tes. Tetapi karena mengantisipasi adanya kecemburuan sosial sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 90 siswa atau tiga
87
Wulansari, Penelitian Pendidikan , 42. Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), 81.
88
56
kelas. Dari jumlah perkelas ternyata kelas �
berjumlah 32 siswa dan
yang non Islam 1, serta yang tidak masuk 1 siswa. Sehingga untuk uji validitas dan reliabilitas menggunakan 30 siswa. Kelas kedua untuk tes yang menggunakan Buku Paket berjumlah 31 siswa, dengan jumlah yang tidak masuk sekolah sebanyak 3 siswa, sehingga jumlah responden yang diambil dari kelas �
berjumlah 27 siswa. Dan kelas yang ketiga untuk
tes yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berjumlah 31 siswa, ternyata terdapat 2 siswa non Islam dan tidak masuk 1. Sehingga untuk uji tes yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) berjumlah 28 siswa.
C.
Instrumen Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data hasil belajar siswa yang menggunakan buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan tes yang terdiri dari 40 butir soal. Tes disajikan dalam bentuk tes pilihan ganda.
Judul
Tabel 1.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Indikator Subjek
Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidik an Agama
Instrumen No. Pengumpul Item an Data Sesuai SiswaTes 1, 2, 3, dengan siswi 4, 5, 6, materi yang kelas 7, 8, 9, diajar pada VIII 10, 11, saat SMPNeg 12, 13, penelitian. eri 1 14, 15, 1. Dapat Saradan 16, 17, menyebu 18, 19, tkan 20.
57
Antara Yang Menggunaka n Buku Paket Dan Yang Menggunaka n Lembar Kerja Siswa (LKS) Di Siswa Kelas IX SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015
Islam (PAI) yang Menggu nakan Buku Paket (X)
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidik an Agama Islam (PAI)
binatang yang dihalalka n 2. Dapat menjelas kan cara menyem belih binatang secara tradision al dan modern 3. Dapat menyebu tkan binatang yang diharam kan 4. Dapat menyebu tkan mudhara t (Bahaya) binatang yang haram dimakan Sesuai dengan materi yang diajar pada saat penelitian. 1. Dapat menyebu tkan binatang yang
58
SiswaTes siswi kelas VIII SMPNeg eri 1 Saradan
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.
yang Menggu nakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (Y)
dihalalka n 2. Dapat menjelas kan cara menyem belih binatang secara tradision al dan modern 3. Dapat menyebu tkan binatang yang diharam kan 4. Dapat menyebu tkan mudhara t (Bahaya) binatang yang haram dimakan
1. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini peneliti memakai teknik pengumpulan data tes, yang akan disebarkan kepada siswa kelas VIII SMPNegeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun.
59
a.
Teknik Tes Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data tes. Tes merupakan sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur suatu sampel tingkah laku, misalnya untuk menjawab pertanyaan “seberapa baik (tinggi) kinerja seseorang” yang jawabnya berupa angka. Tes adalah salah satu bentuk pengukuran, dan tes “hanyalah” merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, keterampilan) tentang peserta didik. Informasi tentang peserta didik juga dapat diperoleh lewat berbagai cara selain tes, misalnya dengan cara
atau
nontes,
tergantung
data
apa
yang
dibutuhkan.
Pengumpulan informasi lewat teknik tes lazimnya dilakukan lewat pemberian seperangkat tugas, latihan, atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh peserta didik (testi, tercoba) yang sedang dites.89 Teknik tes adalah merupakan suatu kenyataan bahwa manusia dalam hidupnya berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya.90 Teknik pengukuran atau teknik tes merupakan pengumpulan data dengan menggunakan alat-alat yang disebut tes dan skala. Alat ini bersifat standar atau baku karena telah dibakukan
89
Burhan Nurgiantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi (Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2013), 105. 90 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), 65.
60
atau distandarisasikan. Karena sifatnya sebagai alat ukur dan telah dibakukan, maka alat ini bersifat mengukur dan hasilnya adalah hasil ukur, dinyatakan dalm angka-angka ataupun kualifikasi tertentu.91 Tes prestasi belajar bisa dibedakan menjadi beberapa segi pandangan antara lain: 1. Ditinjau dari pengikut tes bisa dibedakan menjadi tes individual dan tes kelompok, 2. Ditinjau dari segi penyusunannya dibagi menjadi tes standar dan tes buatan guru, 3. Ditinjau
dari
bentuk
jawaban,
dibagi
menjadi
tes
tindakan/performance test dan tes verbal, 4. Ditinjau dari bentuk soal/pertanyaan dapat dibagi menjadi obyektiftes /short answer test dan subyektiftes/test esai.92 Disini penulis menggunakan obyektif tes/ short answer test, tes yang terdiri dari soal-soal yang dapat di jawab dengan memilih alternatif jawaban yang sudah disediakan.93 Tes Obyektif sendiri ada bermacam-macam, yaitu tes benar-salah (true-false), tes pilihan ganda (multiple choice test), menjodohkan (matching test). Dan penulis memilih menggunakan tes pilihan ganda (multiple choice test) karena tes bentuk pilihan ganda (PG) ini merupakan bentuk tes obyektif yang paling banyak digunakan 91
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), 217. 92 Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Yogyakarta: Teras, 2009), 88-89. 93 Ibid., 89.
61
karena banyak sekali materi yang dapat dicakup.94 Tes obyektif sendiri memiliki kebaikan antara lain: 1. Dapat digunakan untuk menialai bahan pelajaran yang banyak ataua scope yang luas. Pelajaran yang diberikan selama satu tahunatau dua tahun dapat dites sekaligus, 2. Bagi yang dites, menjawabnya dapat bebas dan terpimpin (karena adanya jawaban yang tersedia), 3. Dapat dinilai secara obyektif (artinya, siapa pun yang menialainya, hasil atau skornya sama karena kunci jawaban telah tersedia), 4. Memaksa siswa untuk belajar baik-baik karena sukar untuk berbuat spekulasi terhadap bagian mana dari seluruh pelajaran yang harus dipelajari.95 2. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian ini akan digunakan teknik analisis data yang sesuai dengan sifat atau jenis data dan tujuan penelitian. Dan sebelum menggunakan teknik pengumpulan data harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu. Setelah diuji kevalidan dan reliabelnya, kemudian data dalam penelitian ini barulah menggunakan teknik pengumpulan data tes agar bisa digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian yang ada, maka harus dirumuskan dengan desain penelitian.
94
Sulistyorini, Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan , 105. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), 39. 95
62
Adapun untuk menganalisis data yang terkumpul dengan teknik analisa komparasional dengan menggunakan rumus tes “t”. Tes “t” merupakan salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesa nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean Sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.96 a.
Pra Penelitian 1)
Uji Validitas Validitas adalah ketepatan.97 Didalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis komparasional dengan rumus tes “t”. Rumus Tes “t”.98 � −�
� =��
�
−�
Keterangan: 0
= nilai
0
= Mean variabel X = Mean variabel Y = Standart Deviasi variabel X = Standart Deviasi variabel Y
96
Retno Widyaningrum, Statistika (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2013), 151. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 60. 98 Widyaningrum, Statistika, 152-159.
97
63
−
= Standart Eror perbedaan antara Mean dua
sampel.
Dicari dengan rumus: 1
=
1
+i(
=
1
+i(
=i
=i
) 1
)
(
1) 2
(
1) 2
=
(
–
(
)2
1
)2
−1
=
−1 2
=
−
1
–
2
+
Setelah melakukan penelitian dan memperoleh hasil tes, peneliti mencoba menguji kevalidan suatu tes dengan rumus validitas korelasi product moment dengan rumus:99 =
[
Dimana:
2− (
)2 ][
−
2
−(
= korelasi product moment 99
Wulansari, Penelitian Pendidikan , 84.
64
)2 ]
= jumlah responden/siswa = skor oleh tiap responden = jumlah skor dari item nomor soal dari tiap responden. Dalam analisis item ini apabila hasil
lebih besar (>)
dari
( ), maka item tersebut dinyatakan valid, dan
apabila
lebih kecil (<) dari
( ), maka item tersebut
dinyatakan tidak valid. Adapun teknik pengujian validitas item hasil belajar ini adalah disebar untuk 90 responden/siswa yang dihadapkan pada 40 item soal pilihan ganda, dimana setiap item soal yang dijawab benar diberi skor 1, dan item soal yang dijawab salah diberi skor 0. Setelah dilakukan tes dan setelah dikoreksi, serta dihitung skornya, diperoleh data hasil tes sebagaimana yang terdapat pada lampiran 3. Dalam uji validitas item untuk 40 item soal tes hasil belajar tersebut maka tabel di atas perlu diubah dan di sempurnakan menjadi analisis yang dapat digunakan untuk mencari: x, y, xy,
2
,
2
, dan
. Dalam melakukan uji
validitas, pertama kita harus Menyiapkan tabel perhitungan untuk analisis validitas item nomor 1-40. Tabel perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 3. Kedua, Memasukkan skor
65
nilai pada tiap item soal pada tabel X. Ketiga, Memasukkan jumlah nilai keseluruhan item soal nomor 1-40 pada tabel Y. Keempat, Menghitung XY dengan cara mengalikan nilai X 2
dengan nilai Y. Kelima, Menghitung menguadratkan nilai X. Keenam, Menghitung menguadratkan nilai
, dengan 2
, dengan
Y. Ketujuh, Menghitung jumlah
koefisien korelasi product moment(
) pada setiap item soal,
dari item soal nomor 1-40. Hasil perhitungan dari item soal nomor 1-40 secara terperinci dapat dilihat dalam lampiran 3. Dan hasil perhitungan dari tes dengan menggunakan buku paket dapat disimpulkan dalam tabel rekapitulasi dalam (Tabel 1.2) berikut ini: Tabel 1.2 Rekapitulasi Uji Validitas tes dengan menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Item Soal Nomor 1 sampai dengan Nomor 40. Nomor Item Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai rxy 0 0
0,07 0,05 0,27 -0,01 0,37 0,49
Nilai rt 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37
66
Interpretasi rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy > rt rxy > rt
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
-0,11 -0,12 0,2 0 0,14 0,17 0,44 0,26 0,41 0,71 0,12 0,3 0,49 -0,11 0,16 0,44 0,72 0,05 0,2 0,49 0,49 0,25 0 -0,09 0,36 0,49 0,35 0 0,3 0,44 -0,03 0,2
0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37
rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy > rt rxy < rt rxy > rt rxy > rt rxy < rt rxy < rt rxy > rt rxy < rt rxy < rt rxy >rt rxy > rt rxy < rt rxy < rt rxy > rt rxy > rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy > rt rxy < rt rxy < rt rxy < rt rxy > rt rxy < rt rxy < rt
Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
Catatan: Dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien korelasi product moment(
67
) digunakan rumus
derajat bebas (db), yaitu db = N-nr dengan hasil db = 30-2 = 28. Derajat kebebasan sebesar 28 itukemudian dikonsultasikan dengan tabel “r” product moment pada taraf signifikansi 5%. Dan hasil dari
pada
taraf signifikansi 5% adalah 0,37. Berdasarkan uji validitas yang telah dilakukan diperoleh hasil
> (Valid) sebanyak 12 item soal. Dan yang
< (Tidak Valid)
baik pada item soal tes yang
menggunakan Buku Paket maupun tes yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) ada 28 item soal. Sehingga untuk perhitungan berikutnya soal akan dihilangkan. Supaya tingkat kevaliditasan suatu item soal dalam tes tinggi. 2)
Uji Reliabilitas Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya. Dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah ketetapan.100 Didalam Penelitian ini diuji dengan menggunakan uji reliabilitas instrumen dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown, sebagai berikut:101
100 101
Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi, 59-60. Ibid., 93.
68
�
=
.� +�
Di dalam penelitian ini dalam uji reliabilitas instrumen
suatu item soal peneliti menggunakan teknik pembelahan ganjil-genap. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Langkah 1 : Menyiapkan tabel perhitungan untuk analisis reliabilitas item nomor 1-40. Tabel perhitungan ini dapat dilihat pada lampiran 4. Langkah 2 : Menjumlahkan skor-skor dari item soal yang bernomor ganjil yang dimiliki oleh masingmasing individu testee. Langkah 3 : Menjumlahkan skor-skor dari item
yang
bernomor genap yang dimiliki masing-masing individu testee. Langkah 4 : Menghitung koefisien korelasi product moment =
[
Dimana:
2− (
)2 ][
−
2
−(
)2 ]
= korelasi product moment = jumlah responden/siswa = skor oleh tiap responden = jumlah skor dari item nomor 1-40 dari tiap responden.
69
Langkah 5 : Menghitung Koefisien reliabilitas tes dengan rumus: �
=
.� +�
Dimana: �
�
=
koefisien
reliabilitas
yang
sudah
disesuaikan = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes.
Hasil perhitungan untuk memperoleh �
dapat dilihat
dalam lampiran 4. Dan hasil perhitungan dari tes dengan menggunakan buku paket dilihat dalam tabel (tabel 2.3) berikut ini: Tabel 1.3 Tabel perhitungan untuk analisis reliabilitas item nomor 1-40 yang menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Ganjil Genap No. XY � � (X) (Y) 14 18 1 252 196 324 14 15 2 210 196 225 17 14 3 238 289 196 13 14 4 182 169 196 12 16 5 192 144 256 10 11 6 110 100 121 15 14 7 210 225 196 17 17 8 289 289 289 14 14 9 196 196 196 12 15 10 180 144 225 13 18 11 234 169 324
70
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
16 16 15 12 13 12 13 15 16 14 9 10 16 9 15 15 12 16 15
14 15 16 16 16 16 14 17 15 15 16 13 14 12 15 17 16 15 14
Jumlah
410
452
224 240 240 192 208 192 182 255 240 210 144 130 224 108 225 255 192 240 210 6204
256 256 225 144 169 144 169 225 256 196 81 100 256 81 225 225 144 256 225 5750
196 225 256 256 256 256 196 289 225 225 256 169 196 144 225 289 256 225 196 6884
Dari tabel tersebut dimasukkan ke dalam rumus product moment:
= = = = = =
[
2− (
)2 ][
−
2
−(
)2 ]
30.6204 −410.452
[30.5750 − 410)2 [ 30.6884 −(452)2 ] 186120 −185320
172500 − 168100 [206520 −204304 ]
186120 −185320 4400 [2216 ]
800 9750400 800 3122 ,56305
71
= 0,25619979 = 0,26 Kemudian dimasukkan kedalam rumus: �
.�
=
+�
. 0,26 + 0,26
=
=
0,52 1,26
=0,412698412 =0,41. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, didapatkan koefisien reliabilitas tes sebesar 0,41. Dan data tersebut lebih besar dari r tabel ( ) pada taraf signifikan 5% yaitu 0,36. Dengan demikian maka tes yang menggunakan Buku Paket maupun Lembar Kerja (LKS) yang telah dilaksanakan adalah reliabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes yang digunakan dalam penelitian dikatakan reliabel dan dapat dinyatakan bahwa tes tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
72
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdiri SMP Negeri 1 Saradan102 Pada mulanya SMP Saradan didirikan oleh Yayasan bekerjasama dengan penilik sekolah wilayah Saradan / guru-guru SD. Maka pertama yang ditunjuk sebagai pimpinan ialah Kepala SD Saradan 1 (Sdr. Iskak). Tetapi berhubung sesuatu hal Sdr. Iskak pindah ke Madiun, selanjutnya SMP Saradan dalam keadaan teka-teki
antara bubar atau terus. Untuk
mengatasi situasi ini maka Yayasan mengumpulkan Guru-guru muda yang masih mengajar di SMP Saradan. Hal ini terjadi pada bulan April 1963. Untuk menjaga agar SMP Saradan tidak bubar, maka Ketua Yayasan (alm. Bp. Soeradi), waktu itu memaksa Sdr. Soesanto supaya menjadi Pimpinan, dengan masa percobaan 1 bulan. Dengan tugas hidup matinya SMP Saradan menjadi beban atas pembinaannya Sdr. Soesanto dalam menghimpun anakanaknya. Namun, Yayasan masih tetap membantu sepenuhnya, terutama dalam pembinaannya meteriil. Maka SMP Saradan mengalami pasang-surut dalam kehidupannya, diantaranya: a. Tahun 1962. Berdiri, walaupun dalam keadaan prihatin atau masa-masa percobaan. 102
Transkip Dokumentasi, Risalah SMP Saradan Tahun 1962-1975, 3-6.
73
b. Tahun 1963. Permulaan tahun hampir-hampir saja SMP Saradan bubar karena muridnya kurang memenuhi syarat dalam jumlahnya. Namun demikian masih tetap diteruskan. c. Tahun 1964. Yayasan bersama sekolah dan bantuan Tri Tunggal Saradan berusaha mendekati Perhutani untuk memohon bantuan Gedung. Dengan menunjukkan data-data bahwa anak-anak dari Pegawai Perhutani banyak juga yang masuk ke SMP Saradan. Maka pada bulan Agustus 1964 mulailah pembangunan gedung tersebut. d. Tahun 1965-1966. SMP Saradan agak mengalami gangguan dengan meletusnya G-30-S/PKI. e. Tahun 1967. Gedung dari perhutani sudah jadi dan pada tgl.6-3-1967 oleh Perhutani diserahkan kepada Daerah. Maka pada bulan itu juga SMP Saradan pindah dari rumah-rumah penduduk ke gedung baru tersebut. f. Tahun 1968. Dalam tahun ini ada beberapa kegiatan, yaitu: 1) Permulaan tahun, sekolah (Sdr. Soesanto) ke SMEP Negeri Madiun mengadakan rundingan dengan Bp. Kepala SMEP Negeri Madiun (Bp. Ngoesman, BA). 2) Untuk proses penegeriannya, kemudian Yayasan pada tgl. 10-51968 mengadakan rapat lengkap.
74
3) Tanggal 30-5-1968 ada peninjauan dari Inspeksi Pendidikan Ekonomi Surabaya, yang diantar oleh Bp. Kepala SMEP Negeri Madiun bersama BPH Seksi Pendidikan. g. Tahun 1969. Kelas SMP nya tinggal kelas III, sedang kelas I dan kelas II sudah SMEP merupakan kelas fillial SMEP Negeri Madiun. h. Tahun 1970. SMEP Saradan dinegerikan dan berdiri sendiri, bukan merupakan filial SMEP Negeri Madiun. i. Tahun 1976. Dengan perubahan kurikulum, yaitu berlakunya kurikulum ’75 maka SMEP Negeri Saradan diintegerasikan menjadi SMP. Pada tahun itu SMEP yang diintegrasikan se Jawa Timur baru 2 sekolah, yaitu SMEP Negeri saradan dan SMEP Negeri Pamekasan. j. Tahun 1977. Tahun ini merupakan tahun berakhirnya SMEP Negeri Saradan dalam arti muridnya. Sebab kelas III SMEP telah ujian terakhir tahun 1977. Maka sejarah adanya sekolah di Saradan ini, 7 tahun SMP Swasta, 7 tahun SMEP Negeri kemudian mulai tahun 1978 secara formil sudah SMP lagi. Sebab semua kelas yaitu sejak kelas I sampai kelas III sudah berlaku kurikulum 1975. Hanya secara administrasi masih SMEP. Menurut berita peresmian SMP nya tahun 1979. 2. Letak Geografis SMP Negeri 1 Saradan103 SMP Negeri 1 Saradan
Madiun merupakan salah
satu
sekolah
menengah pertama yang didirikan di Kecamatan saradan Kabupaten 103
Transkip Dokumentasi, Profil Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015 , 4-14.
75
Madiun. Letak geografis dari SMP Negeri 1 Saradan, Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, adalah terletak pada: a.
Lintang
b.
Bujur
: −7.549332876378388 LS
c.
Ketinggian
: 65
: 111.73547923564911 BT
3. Visi dan Misi SMP Negeri 1 Saradan a. Visi SMP Negeri 1 Saradan Berkualitas Akademik, Terampil, Akhlakul Karimah dan Berwawasan Lingkungan.
Sebagai indikator untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan adalah: 1) Terwujudnya lulusan yang terdidik, beriman dan bertaqwa 2) Terwujudnya KTSP disekolah 3) Terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efesien 4) Terwujudnya standart sarana dan prasarana pendidikan yang relevan dan memadai 5) Terwujudnya standart tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas 6) Terwujudnya standart pengelolaan pendidikan 7) Terwujudnya standart penilaian pendidikan yang memadai 8) Terwujudnya budaya mutu sekolah yang unggul 9) Terwujudnya lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala.
76
b. Misi SMP Negeri 1 Saradan 1) Melaksanakan bimbingan secara maksimal, meningkatkan kegiatan imtaq sehingga siswa dapat berprestasi secara optimal 2) Mewujudkan semua dokumen KTSP sekolah yang lengkap 3) Melaksanakan pembelajaran secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembangan secara maximal sesuai dengan potensi yang dimilikinya 4) Mewujudkan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai 5) Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas dan tangguh 6) Mewujudkan pengelolaan management sekolah yang bermutu 7) Mewujudkan sistem penilaian yang bervariasi dan akurat 8) Mewujudkan lingkungan sekolah yang berwawasan Wiyata Mandala. 4. Susunan Organisasi SMP Negeri 1 Saradan Susunan organisasi SMP Negeri 1 Saradan dapat dilihat pada lampiran 7. 5. Keadaan Guru, Tenaga Pendukung dan Siswa SMP Negeri 1 Saradanserta Sarana dan Prasarana a. Keadaan Guru SMP Negeri 1 Saradan 1) Kepala Sekolah a) Kepala Sekolah Drs. Gendut Hariyanto, M. Pd. Pendidikan terakhir S.3.
77
b) Wakil Kepala Sekolah 1 Hendro Susilo, S. Pd. Pendidikan terakhir S.1 c) Wakil Kepala Sekolah 2 Wiwin Prastyawati, S. Pd. Pendidikan terakhir S.1 d) Wakil Kepala Sekolah 3 Ahmad Fathul Hadi, S. Pd. Pendidikan terakhir S.1 2) Guru Untuk mengetahui nama-nama guru SMP Negeri 1 Saradan bisa dilihat pada lampiran 6. b. Tenaga Pendukung SMP Negeri 1 Saradan Tenaga Kependidikan berdasarkan tingkat pendidikan: a) Tata Usaha b) Perpustakaan c) Penjaga Sekolah d) Tukang kebun e) Keamanan c. Siswa SMP Negeri 1 Saradan Pada tahun pelajaran 2011/2012 jumlah pendaftar 249. Jumlah kelulusan 251. Pada tahun 2012/2013 jumlah pendaftar 258. Angka kelulusan 230. Pada tahun 2013/2014 jumlah pendaftar 283, angka kelulusan 238. Dan pada tahun 2014/2015 jumlah pendaftar 232.
78
6. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 1 Saradan Di SMP Negeri 1 Saradan terdapat sarana dan prasarana sebagai berikut: a. Ruang Belajar (Kelas) berjumlah 24 ruang kelas. b. Ruang Belajar Lainnya 1) Perpustakaan berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak sedang. 2) Lab. IPA berjumlah 2 buah dengan kondisi rusak sedang 1 dan kondisi baik 1. 3) Keterampilan berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak berat. 4) Lab. Bahasa berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 5) Lab. Komputer berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. c. Ruang Kantor 1) Kepala Sekolah berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 2) Wakil Kepala Sekolah berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 3) Guru berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 4) Tata Usaha berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 5) Tamu berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. d. Ruang Penunjang 1) Gudang berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak berat. 2) KM/WC Guru berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 3) KM/WC Siswa berjumlah 12 buah dengan kondisi rusak sedang yang berjumlah dua buah. 4) BK berjumlah 1 buah dengan kondisi baik.
79
5) UKS berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 6) Ibadah berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. 7) Koperasi bejumlah 1 buah dengan kondisi baik. 8) Pos Jaga berjumlah 1 buah dengan kondisi baik. e. Lapangan Olahraga dan Upacara 1) Lapangan Olahraga a) Lapangan Bola Volly berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan. b) Lapangan Badmintonberjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan. c) Lapangan Bola Basket berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan. 2) Lapangan Upacara berjumlah 1 buah dengan kondisi rusak ringan.
B.
Deskripsi Data Di dalam penelitian ini akan dibahas secara khusus tentang Komparasi (Perbandingan) hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan antara yang menggunakan Buku Paket dengan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk lebih mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya, maka peneliti akan mengolah data yang telah diperoleh selama melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Saradan, yaitu berupa
80
hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah sampel 90 siswa. Karena jumlah populasi sebesar 233, maka ketika dilihat dalam tabel Krecie populasi yang mendekati jumlah 233 adalah 240, dari populasi tersebut diambil taraf kesalahan 5% dengan sampel 142 siswa. Sehingga sisa dari populasi yang dikurangi dengan sampel bisa digunakan untuk uji coba tes, yaitu 240 – 142 = 98 siswa. Tetapi, karena di tiap kelas terdapat 30 siswa, maka peneliti menyebarkan tes soal sebanyak 90 tes soal kepada 90 responden, karena untuk menghindari kecemburuan sosial pada responden di kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan. Dan yang digunakan untuk uji coba validitas dan reliabilitas digunakan satu kelas dengan jumlah 32 siswa, yang terdiri dari 1 siswa Non Islam, dan 1 siswa izin tidak masuk sekolah sehingga responden berjumlah 30 siswa sebagai uji kevaliditasan dan kereliabilitasan suatu soal. Jumlah siswa yang digunakan sebagai sampel diambil satu kelas yang berjumlah 31 siswa tetapi terdapat 2 siswa Non Islam dan 2 siswa izin sehingga jumlah responden hanya 27 siswa untuk di tes setelah diajar dengan menggunakan Buku Paket, serta satu kelas yang terdiri dari 31 siswa, yang terdiri dari 2 siswa Non Islam, dan 1 siswa izin tidak masuk sekolah, sehingga jumlah responden sebanyak 28 siswa yang di tes setelah diajar dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Dengan soal yang sama.
81
1. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan Untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa yang menggunakan Buku paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.Berdasarkan jumlah sampel yang telah ditentukan sebanyak 27 siswa. Langkah selanjutnya adalah merubah jawaban tes menjadi angka (skor). Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Dan hasilnya bisa dilihat pada lampiran 3. Diperoleh jumlah data hasil belajar siswa yang menggunakan buku paket dan jumlah frekuensinya dalam tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang Menggunakan Buku Paket (X) Nilai
F
89 – 96 80 – 87 72 – 79 66 – 73 58 – 65 50 – 57 Jumlah
2 4 4 7 7 3 27
82
2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan Untuk meperoleh data tentang hasil belajar siswa yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.Berdasarkan jumlah sampel yang telah ditentukan sebanyak 28 siswa. Langkah selanjutnya adalah merubah jawaban tes menjadi angka (skor). Untuk jawaban benar diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0. Dan hasil perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 3. Diperoleh jumlah data hasil belajar siswa yang menggunakan buku paket dan jumlah frekuensinya dalam tabel 2.2 berikut ini. Tabel 2.2 Tabel Data Interval dan Frekuensi Siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau (Y) Nilai
F
93 – 104 81 – 92 69 – 80 57 – 68 45 – 56 33 – 44 Jumlah
1 9 6 8 1 3 28
83
C.
Analisis Data Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan Buku Paket dengan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat dijelaskan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Buku Paket pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan Pertama-tama adalah membuat tabel distribusi frekuensi data kelompok untuk mengubah perhitungan data. Cara pembuatan tabel distribusi kelompok adalah: a.
Menentukan Jangkauan (range) H = 92 L = 50 R = H-L = 92 - 50 = 42
b.
Menentukan banyaknya kelas K = 1+3,322 log n = 1+3,322 log 27 = 1+ 3,322 . 1,431363764
84
= 1+4,754990405 = 5,754990405 =6 c.
Menentukan panjangnya interval kelas (i) I= =
42 6
=7 d.
Memasukkan semua data kedalam tabel distribusi frekuensi data kelompok. Tabel 2.3 Tabel Distribusi Frekuensi Data kelompok untuk yang menggunakana Buku Paket (variabel X) Mid Nilai F Point F.X X' F.(X') (X) 90 - 97 2 93,5 187 3 9 6 82 - 89 4 85,5 342 2 4 8 74 - 81 4 77,5 310 1 1 4 66 - 73 7 69,5 486,5 0 0 0 58 - 65 7 61,5 430,5 -1 1 -7 50 - 57 3 53,5 160,5 -2 4 -6 1916,5 19 5 Jumlah 27
18 16 4 0 7 12 57
Setelah memasukkan semua data kedalam tabel, selanjutnya menghitung Mean dari variabel X. Mx = Mx’+i
′
85
= 69,5+7.
5 27
= 69,5+7. 0,185185185 = 69,5+ 1,296296296 = 70,7962963 Selanjutnya menghitung Standart Deviasi pada variabel X.
=i
=7
( ′ )2 57 27
–
–
(
(
′
) 2 )
5
( )2 27
= 7 2,111111111 − (0,185185185)2 =7 2,111111111 − 0,034293552
= 7 2,076817558 = 7.1,441116775 = 10,08781743
Setelah diketahui nilai hasil belajar semua siswa, dan sudah ditemukannya nilai Mx dan SDx, maka selanjutnya menetukan kategori untuk setiap nilai hasil belajar dari Buku Paket. Disini penulis menggunakan pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala tiga atau nilai huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:104
104
Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan , 329.
86
A
Mean + 1 SD B
Mean – 1 SD
C
Maka diperoleh perhitungan untuk menentukan pengkategorian sebagai berikut: 1) M + 1 SD = 70,7962963 + 1.10,08781743 = 70,7962963 + 10,08781743 = 80,88411373 = 81 2) M - 1 SD = 70,7962963 – 1.10,08781743 = 70,7962963 – 10,08781743 = 60,70847887 = 61 Setelah dilihat dihitung, hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut. Tabel 2.4 Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Buku Paket Nilai Nilai Huruf Kriteria 81 ≤ A Baik 61 - 81 B Cukup ≤ 61 C Kurang
87
Dan berikut tabel hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun Tahun pelajaran 2014/2015 yang menggunakan Buku Paket (Variabel X) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Tabel 2.5 Tabel Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Buku Paket (Variabel X) No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nilai 58 75 67 92 50 83 75 58 67 50 75 92 67 83 50 83 83 58 58 75 58 58 67 67
88
Kategori KURANG CUKUP CUKUP BAIK KURANG BAIK CUKUP KURANG CUKUP KURANG CUKUP BAIK CUKUP BAIK KURANG BAIK BAIK KURANG KURANG CUKUP KURANG KURANG CUKUP CUKUP
25 26 27
Berikut
KURANG CUKUP CUKUP
58 67 67
jumlah
prosentase
nilai
hasil
belajar
siswa
yang
menggunakan Buku Paket, sehingga kita mengetahui berapa tingkat hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket. Tabel 2.6 Tabel prosentase nilai hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket. Nilai Nilai Huruf Kriteria Frekuensi Prosentase (%) 10 37,03703704 81 ≤ A Baik 10 37,03703704 61 - 81 B Cukup 7 25,92592593 ≤ 61 C Kurang 27 100 Jumlah
Setelah dilihat dari tabel 2.6 dan dari data yang telah dihitung oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang menggunakan Buku Paket adalah masuk kedalam kategori Baik. 2.
Analisa Data tentang Hasil Belajar Siswa Kelas VIII yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan Sama halnya pada tabel frekuensi distribusi dengan menggunakan Buku Paket (variabel X), untuk mengubah perhitungan data pada tabel frekuensi distribusi dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (variabel Y) dengan cara yang sama, sebagai berikut:
89
a.
Menentukan Jangkauan (range) H = 100 L = 33 R = H-L = 100-33 = 67
b.
Menentukan banyaknya kelas K = 1+3,322 log n = 1+3,322 log 28 = 1+ 3,322 . 1,447158031 = 1+4,80745898 = 5,80745898 =6
c.
Menentukan panjangnya interval kelas (i) I= =
67 6
= 11,167 = 12 d.
Memasukkan semua data kedalam tabel distribusi frekuensi data kelompok
90
Tabel 2.7 Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompok untuk yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (variabel Y) Mid Nilai F Point FY Y' FY' (Y) 93 - 104 1 98,5 98,5 3 9 3 9 81 - 92 8 86,5 692 2 4 16 32 69 - 80 13 74,5 968,5 1 1 13 13 57 - 68 2 62,5 125 0 0 0 0 45 - 56 1 50,5 50,5 -1 1 -1 1 33 - 44 3 38,5 115,5 -2 4 -6 12 2050 19 25 67 Jumlah 28
Setelah memasukkan semua data kedalam tabel, selanjutnya menghitung Mean dari variabel Y. ′
My = My’+i = 62,5+12.
25 28
= 62,5+ 12.0,892857142 = 62,5+10,71428571 = 73,21428571 Selanjutnya menghitung Standart Deviasi pada variabel Y.
=i
= 12
′2
67 28
–
–
(
(
′
) 2 )
25
( )2 28
= 12 2,392857143 − (0,892857142)2 91
= 12 2,392857143 − 0,797193877
= 12 1,595663266 = 12.1,263195656 = 15,15834787
Setelah diketahui nilai hasil belajar semua siswa, dan sudah ditemukannya nilai My dan SDy, maka selanjutnya menetukan kategori untuk setiap nilai hasil belajar dari Lembar Kerja Siswa (LKS). Disini penulis menggunakan pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala tima atau nilai huruf, menggunakan patokan sebagai berikut:105
A
Mean + 1 SD B
Mean – 1 SD
C
Maka diperoleh perhitungan untuk menentukan pengkategorian sebagai berikut: 1) M + 1 SD = 73,21428571+1.15,15834787 = 73,21428571+15,15834787 = 88,37263357 = 88 2) M - 1 SD = 73,21428571-1.15,15834787 105
Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan , 329.
92
= 73,21428571-15,15834787 = 58,05593784 = 58 Setelah dihitung, hasil pengkategorian tersebut dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut. Tabel 2.8 Tabel Pengkategorian Nilai Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Nilai Nilai Huruf Kriteria 88 ≤ A Baik 58 - 88 B Cukup ≤ 58 C Kurang
Adapun perolehan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun Tahun pelajaran 2014/2015 yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) atau (Variabel X) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah sebagai berikut: Tabel 2.9 Tabel Hasil Belajar siswa yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) variabel Y. No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nilai 75 75 75 67 92 75 83 67 75
93
Kategori CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Berikut
33 75 75 92 50 75 92 75 83 83 75 58 58 42 83 100 83 42 75
jumlah
KURANG CUKUP CUKUP BAIK KURANG CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP KURANG KURANG KURANG CUKUP BAIK CUKUP KURANG CUKUP
prosentase
nilai
hasil
belajar
siswa
yang
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), sehingga kita mengetahui berapa tingkat hasil belajar siswa yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Tabel 2.10 Tabel prosentase nilai hasil belajar siswa yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Prosentase Nilai Nilai Huruf Kriteria Frekuensi (%) 88 ≤ A Baik 4 14,28571429 58 - 88 B Cukup 18 64,28571429 ≤ 58 C Kurang 6 21,42857143 Jumlah 28 100
94
Setelah dilihat dari tabel 2.10, dan dari data yang telah dihitung oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah masuk kedalam kategori Cukup. 3. Komparasi
Hasil
Belajar
antara
Siswa
Kelas
VIII
yang
Menggunakan Buku Paket dengan Hasil Belajar Siswa Kelas IX yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 1 Saradan Sebelum menjawab rumusan masalah nomor tiga, penulis mencoba mencari uji homogenitas dan uji normalitas data, apabila data tidak normal, maka menggunakan rumus Kai Kuadrat (Chi Square). Dan apabila data berdistribusi normal, maka rumus yang digunakan adalah rumus Tes “t”. a. Uji Homogenitas Sebelum membandingkan beberapa kelompok data yang dilakukan adalah melakukan uji homogenitas. Uji ini sangat perlu terlebih untuk menguji homogenitas variansi dalam membandingkan dua kelompok atau lebih. Ada beberapa rumus yang digunakan yaitu Uji Harley, Uji Cohran, Uji Levene dan Uji Bartlett.106 Disini peneliti
106
Widyaningrum, Statistika, 212.
95
menggunakan uji homogenitas dengan rumus Harley. Langkahlangkah uji homogenitas adalah sebagai berikut. Langkah 1: Membuat tabel distribusi frekuensi Tabel 2.11 Tabel Perhitungan Mean dan Deviasi Standart Variabel yang menggunakan Buku Paket (X). X
F
FX
93,5 85,5 77,5 69,5 61,5 53,5
2 4 4 7 7 3 27
187 342 310 486,5 430,5 160,5 1916,5
Jumlah
8742,25 7310,25 6006,25 4830,25 3782,25 2862,25 33533,5
34969 116964 96100 236682,3 185330,3 25760,25 695805,8
Tabel 2.12 Tabel Perhitungan Mean dan Deviasi Standart Variabel yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) (Y). Y
F
FY
98,5 86,5 74,5 62,5 50,5 38,5 Jumlah
1 8 13 2 1 3
98,5 692 968,5 125 50,5 115,5 2050
28
Langkah 2: Menghitung SDx dan SDy SDx =
2
96
−(
)2
9702,25 7482,25 5550,25 3906,25 2550,25 1482,25 30673,5
9702,25 478864 937992,3 15625 2550,25 13340,25 4202500
=
695806 27
−(
1916,5 2 ) 27
= 25770,59259 − (70,98148148)2 = 25770,59259 − 5038,370713
= 20732,22188 = 143,9868809 2
SDy =
=
4202500
28
−(
−(
)2
2050 2 )
28
= 150089,2857 − (73,21428571)2
= 150089,2857 − 5360,331633
= 144728,9541 = 380,4325881
Langkah 3: Menggunakan rumus Harley F(max) = = =
�
2
�
�
=
380,4325881 2
143,9868809 2 144728 ,9541 20732 ,22187
= 6,980870405 = 6,98
97
2
�
Langkah 4: Membandingkan F(max) hasil hitungan dengan F(max) tabel , dengan db = (n-1; k) = (90-1; 2) = (89; 2) pada taraf signifikansi 5% didapatkan 3,09 Hipotesis : Ho = data homogen Ha = data tidak homogen Kriteria pengujian Tolak Ho jika F(max) hit > F(max) tabel Terima Ho jika F(max) hit < F(max) tabel Dengan melihat hasil ternyata F(max) hit = 6,98 > F(max) tabel = 3,09. Sehingga, data tersebut tidak Homogen. Baik data yang menggunakan Buku paket maupun data yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Keduanya dinyatakan data yang tidak homogen. b. Uji Normalitas Setelah mencari homogenitas data dan data merupakan data yang tidak homogen, selanjutnya mencari uji normalitas data yang dapat dilihat
dalam
tabel
2.13untuk
menguji
normalitas
data
yang
menggunakan Buku Paket yang menggunakan rumus Lillivors sebagai berikut.
Tabel 2.13
Data Perhitungan Uji Normalitas yang Menggunakan Buku Paket dengan Rumus Lillivors X F Fkb F/N Fkb/N Z P≤Z L 93,5 2 27 0,074074 1 0,156393 0,5639 0,4361
98
85,5 77,5 69,5 61,5 53,5
4 4 7 7 3
25 21 17 10 3
0,148148 0,148148 0,259259 0,259259 0,111111
0,925926 0,100832 0,777778 0,045272 0,62963 -0,01029 0,37037 -0,06585 0,111111 -0,12141
0,5398 0,516 0,496 0,4751 0,4522
0,386126 0,261778 0,13363 -0,10473 -0,34109
Hipotesis Ho: data berdistribusi normal Ha: data tidak berdistribusi normal Dengan melihat tabel dengan n=27 dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh angka pada tabel lillivors adalah 0,161. Kriteria pengujian Tolak Ho jika Terima Ho jika Dengan melihat hasil dari tabel nilai
�
> �
< �
adalah 0,161. Sehingga 0,4361> 0,161 atau
adalah 0,4361dan �
>
,
sehingga Ho ditolak, berarti data tidak berdistribusi normal.
Selanjutnya mencari uji normalitas data yang dapat dilihat dalam tabel 2.14 untuk menguji normalitas data yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan rumus Lillivors sebagai berikut. Tabel 2.14 Data Perhitungan Uji Normalitas yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Rumus Lillivors Y 98,5 86,5 74,5 62,5 50,5
F
Fkb 1 28 8 27 13 18 2 12 4 1
F/N 0,035714 0,285714 0,464286 0,071429 0,035714
99
Fkb/N 1 0,964286 0,642857 0,428571 0,142857
Z 0,06847 0,035976 0,003482 -0,02901 -0,06151
P
L 0,4761 0,452286 0,142857 -0,06343 -0,33224
3 0,107143 0,107143 3 Hipotesis Ho: data berdistribusi normal 38,5
-0,094
0,4641
-0,35696
Ha: data tidak berdistribusi normal Dengan melihat tabel dengan n=28 dan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh angka pada tabel lillivors adalah 0,161. Kriteria pengujian Tolak Ho jika Terima Ho jika
�
> �
<
Dengan melihat hasil dari tabel nilai adalah dan
adalah �
>
0,161.
Sehingga
0,475>
�
0,161
0,475
atau
, sehingga Ho ditolak, berarti data tidak
berdistribusi normal. Dikarenakan data tidak normal, baik data yang diperoleh dari menggunakan Buku Paket maupun yang diperoleh dari Lembar Kerja Siswa (LKS), maka untuk mencari apakah ada perbedaan antar nilai hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus Tes Kai Kuadrat (Chi Square). Dan Tes Kai Kuadrat (Chi Square) tersebut yang digunakan adalah Tes Kai Kuadrat (Chi Square) untuk mengetes perbedaan frekuensi variabel ganda yang sel-selnya berfrekuensi kurang dari 10. Dengan rumus:
100
2
=
{ +
+
−
− }2 2
+
( + )
Keterangan: N = Number of cases A, B, C, D masing-masing adalah lambang sel yang terdapat pada tabel kontingensi.107 Langkah yang dilakukan untuk menghitung ada perbedaan atau tidak antara hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah merumuskan Hipotesis. Ho: Tidak Ada Perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan menggiunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan. Ha: Ada/terdapat Perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan menggiunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan. Disini mencari nilai Kai Kuadrat (Chi Square) tanpa mencari ft (frekuensi teoritiknya) tetapi dengan menghitung frekuensi teoritiknya. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel perhitungan pada tabel 2.15 berikut.
107
Widiyaningrum, Statistika, 193.
101
Tabel 2.15 Data Hasil belajar siswa yang Menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Nilai Hasil Belajar Siswa Baik Cukup Kurang Jumlah
Lembar Kerja Siswa (LKS) 4 18 6 28 (Cn2)
Buku Paket 10 10 7 27 (Cn1)
Jumlah Hasil Belajar Siswa 14 (R1) 28 (R2) 13 (R3) 55
Tabel 2.16 Tabel Perhitungan Koefisien Kai Kuadrat Sel Fo Ft= 1 2 3 4 5 6
10 4 10 18 7 6
��
�
��
Fo – Ft
6,872727273 7,127272727 4,909090909 9,163636364 3,436363636 3,054545455
3,127272727 -3,127272727 5,0909090901 8,836363636 3,563636364 2,945454545
(� - �� )
9,779834711 9,779834709 25,91735537 78,08132231 12,69950413 8,675702479
Hasil
D.
(� − �� ) ��
1,422991823 1,372170686 5,27946128 8,52077922 3,695622896 2,84025974 23,13128565
Interpretasi Setelah diketahui nilai Kai Kuadrat (Chi Square) dengan hasil 23,13128565kemudian mencari nilai
2
2
0
=
, dengan db = (c – 1) (r - 1) = (2-1) (3-
1) = 1.2 = 2. Dimana c = kolom, dan r = baris. Kemudian dikonsultasikan dengan tabel Nilai Kai Kuadrat, pada taraf signifikansi 5%,
102
2
0
=
23,13128565
2
= 5,991 maka
2
0>
2
sehingga terima Ha. Berarti
ada/terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diobservasi dan frekuensi teoritiknya. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dari hasil lapangan ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.Dan ternyata hasil ini sama seperti pendapat guru di SMP Negeri 1 Saradan yang mengatakan bahwa jika dilihat dari segi materi, materi yang terdapat di Buku Paket lebih banyak dan lebih mengena di Siswa daripada materi yang ada di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan Soal latihan yang terdapat di Lembar Kerja Siswa (LKS) lebih banyak dan bisa untuk mengetes kemampuan siswa daripada soal latihan yang terdapat di dalam Buku Paket. Dan dari hasil penelitian mengatakan bahwa jumlah kategori yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dikategorikan Cukup dengan prosentase 64,28571429% lebih besar dari kategori Cukup yang menggunakan Buku Paket dengan prosentase 37,03703704%. .
103
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan 1. Tingkat hasil belajar siswa dikelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang menggunakan Buku Paket adalah masuk kedalam kategori Baik dengan prosentase sebesar 37,03703704%. 2. Tingkat hasil belajar siswa di kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan kabupaten Madiun yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah masuk kedalam kategori Cukup dengan prosentase 64,28571429%. 3. Ada/terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan Buku Paket dan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kelas VIII SMP Negeri 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015.
B.
Saran Siswa di SMP Negeri 1 Saradan, khususnya kelas VIII yang sebentar lagi mau Ujian Akhir Semester dapat lebih giat lagi dalam belajar, sehingga nilai hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) baik ketika diajar dengan menggunakan bahan ajar Buku Paket maupun ketika diajar
104
dengan menggunakan bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat memperoleh nilai hasil belajar yang baik. Dan dapat masuk ke kategori baik. Guru di SMP Negeri 1 Saradan khususnya yang mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga harus lebih pintar-pintar dan kreatif dalam menggunakan bahan ajar dan strategi dalam mengajar siswa sehingga siswa dapat memahami materi mata pelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) dan memperoleh nilai hasil belajar yang lebih baik lagi. Untuk masyarakat khususnya orang tua siswa SMP Negeri 1 Saradan harus lebih memantau anak-anaknya dalam belajar sehingga anak-anaknya dapat menjadi anak yang berprestasi dan memperoleh nilai hasil belajar yang lebih baik lagi.
105
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Syaifuddin. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1999. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2000. Arikunto, Suharsimi. Manajemen Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993. Arikunto, Suharsimi. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 1998. Choiriyah, Ifta. “Studi Komparasi Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional Dengan Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Aktif (Active Learning) Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas XI IPA MAN 2 Ponorogo Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi, STAIN, Ponorogo, 2011. Daryanto. Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Ketrampilan dasar bagi Guru. Bandung: CV YRAMA Widya, 2013. Dessy Wulansari, Andhita. Penelitian Pendidikan. Ponorogo: STAIN PO Press, 2012. H. Anderson, Ronald. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran . Jakarta: TP, 1987. Hariyanto, Dany. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis. Solo: Delima, 2004. Jihad, Asep. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo, 2010. Kartiko Widi, Restu. Asas Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
106
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL, DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN. Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Dan Angka Kreditnya. 2010. Khoirunnisa’, Yanti. “Komparasi Antara Hasil Belajar Siswa Pada Program Powerfull Class Dengan Program Reguler Class Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Mts N Sewulan, Dagangan Madiun Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi, STAIN, Ponorogo, 2013. Kunarsih dan Berlin Sani, Imas. Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai Dengan kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena, 2014. Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008. Mustaqim. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Nurgiantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 2013. Prasetyo, Bambang. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers, 2010. Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: Diva Press, 2013. Prastowo, Andi. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jogjakarta: Diva Press, 2013. Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Rahim, Farida. Pengajaran Membaca Sekolah Dasar . Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Sauri, Sofyan. ”Komparasi Nilai Hasil Belajar PAI Siswa yang Belajar Kelompok Dengan Siswa Yang Belajar Individu Kelas VII SMPN 2 Geger Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014”. Skripsi, STAIN, Ponorogo, 2013.
107
Sudiyono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009. Sudjana. Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Sudjana. Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009. Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D . Bandung: Alfabeta, 2013. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2006. Sulistyorini. Evaluasi Pendidikan Yogyakarta: Teras, 2009.
Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Transkip Dokumentasi, Profil Sekolah Tahun Pelajaran 2014/2015. Transkip Dokumentasi, Risalah SMP Saradan Tahun 1962-1975. Widyaningrum,Retno. Statistika. Pustaka Felicha: Yogyakarta, 2013. Zulaicha, Ika. Online Jurnals, 2012: Buku Teks dan LKS, (Online), (http://ikazulaicha.blogspot.com/2012/01/buku-teks-dan-lks.html, diakses pada Tanggal 18 Februari 2015, Pukul 10.52 WIB).
108
Lampiran 1 Tabel Instrumen Pengumpulan Data
Judul
Variabel
Studi Komparasi Antara Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Antara Yang Menggunakan Buku Paket Dan Yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Di Siswa Kelas IX SMPN 1 Saradan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunak an Buku Paket (X)
Indikator
Instrumen No. Pengumpul Item an Data Sesuai SiswaTes 1, 2, 3, dengan siswi 4, 5, 6, materi yang kelas 7, 8, 9, diajar pada VIII 10, 11, saat SMPNe 12, 13, penelitian. geri 1 14, 15, 5. Dapat Saradan 16, 17, menyebut 18, 19, kan 20. binatang yang dihalalkan 6. Dapat menjelask an cara menyemb elih binatang secara tradisional dan modern 7. Dapat menyebut kan binatang yang diharamka n 8. Dapat
109
Subjek
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang Menggunak an Lembar Kerja Siswa (LKS) (Y)
menyebut kan mudharat (Bahaya) binatang yang haram dimakan Sesuai dengan materi yang diajar pada saat penelitian. 5. Dapat menyebut kan binatang yang dihalalkan 6. Dapat menjelask an cara menyemb elih binatang secara tradisional dan modern 7. Dapat menyebut kan binatang yang diharamka n 8. Dapat menyebut kan mudharat (Bahaya)
110
Siswa- Tes siswi kelas VIII SMPNe geri 1 Saradan
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.
binatang yang haram dimakan
Lampiran 2
Soal Tes Kelas VIII Semester Genap SK. 10 : Menjelaskan jenis-jenis hewan yang halal dan haram dimakan. SK. 11: Menghindari makanan yang bersumber dari binatang yang diharamkan.
Identitas Tes Nama : No. Absen : Kelas : Petunjuk 1. Sebelum mengerjakan isilah identitas kalian dengan lengkap dan benar. 2. Kerjakan soal dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d yang menurut kalian merupakan jawaban yang paling benar. 3. Berdoa sebelum mengerjakan. Selamat Mengerjakan Soal
1. Hewan yang halal dimakan karena merupakan hewan ternak darat adalah …. a.
b.
c.
d.
2. Hukum memakan ikan yang mati tanpa disembelih terlebih dahulu adalah … a. halal c. subhat b. makruh d. haram 3. Perhatikan gambar binatang di bawah ini ! Hukum memakan dalil binatang dibawah ini adalah halal karena….
111
a. dagingnya bermanfaat untuk kesehatan manusia b. merupakan binatang ternak darat c. tidak mempunyai cakar dan taring d. dinyatakan dalam hadis tentang kehalalannya
4. Karina diajak sahabat karibnya makan di sebuah rumah makan. Setelah memasuki rumah makan tersebut ternyata temannya memesan menu sate babi. Sikap Asih yang paling tepat adalah... a. ikut memakannya dengan maksud tidak menyinggung peasaansahabatnya b. ikut memakannya sambil berpura-pura tidak tahu kalau yang dipesan sate babi c. tidak ikut makan sate tersebut dan hanya pesan minuman saja d. tidak ikut makan namun hanya mencicipi sedikit saja 5. Allah telah mengharamkan beberapa jenis binatang untuk dikonsumsi oleh manusia antara lain... a. kerbau dan gajah b. sapi dan badak c. kelinci dan tikus d. kambing dan kanguru 6. Bangkai binatang haram dimakan, kecuali bangkai... a. Burung kesayangan b. Binatang piaraan c. Tenggiri d. Sapi 7. Menyebutkan asma Allah dengan mengucapkan bacaan basmalah, adalah cara yang diatur dalam... a. Rukun menyembelih b. Syarat sah menyembelih c. Syarat memilih binatang d. Syarat mengkonsumsi binatang 8. Binatang halal yang telah mati, kemudian disembelih, maka hukumnya adalah... a. Tetap halal b. Tetap haram c. Bangkai dan halal d. Dianggap menjadi halal 9. Bila menyembelih binatang, hendaklah sampai putus urat lehernya, dengan harapan... a. Binatang itu mati b. Binatang itu mati sempurna c. Darah dalam tubuh keluar semua d. Nyawanya segera keluar
112
10. Alat untuk memotong hewan yang diperbolehkan terbuat dari... a. Gading gajah b. Logam c. Aluminium d. Plastik yang keras dan tajam 11. Hewan semut termasuk hewan kecil yang sebetulnya... a. Haram dimakan b. Halal dimakan c. Boleh dibunuh d. Harus dibunuh 12. Semua binatang yang dilarang untuk dibunuh sudah pasti... a. Haram dimakan b. Tidak enak dimakan c. Kurang bergizi d. Akan mati sendiri 13. Membunuh binatang yang halal dengan cara memakai aliran listrik menurut syariat Islam hukumnya adalah... a. Mubah b. Wajib c. Sunah d. Haram 14. Jika dalam keadaan harus makan barang haram, menurut syari’at hukumnya... a. Boleh b. Boleh sekedar saja c. Tetap haram d. Makruh 15. Masakan sate daging ular menurut syari’at Islam hukumnya adalah... a. Halal karena bergizi tinggi b. Haram dimakan c. Lebih baik dimakan d. Lebih baik tidak dimakan 16. Daging babi haram dimakan dan ternyata daging babi mengandung bibit penyakit yang membahayakan yaitu... a. Berupa racun b. Cacing pita c. Sel yang merusakkan d. Penyakit mata sipit 17. Darah yang mengental sebetulnya telah mengandung... a. Cairan yang memabukkan b. Protein c. Cairan yang beracun d. Vitamin
113
18. Yang termasuk bangsa burung pemakan bangkai antara lain... a. Burung bangau b. Burung merak c. Burung cendrawasih d. Burung gagak 19. Rasulullah melarang memakan barang yang haram dimakan dengan alasan digunakan sebagai... a. Hiasan b. Obat c. Alat pemasak d. Tempat duduk 20. Allah mengharamkan beberapa jenis binatang untuk dikonsumsi oleh manusia, dikarenakan daging binatang itu... a. Lebih banyak mudaratnya b. Sulit mendapatkannya c. Termasuk hewan langka d. Termasuk hewan lindung 21. Seluruh hewan yang hidup di air laut halal untuk dikonsumsi karena hewan laut... a. Sangat mudah didapat b. Cukup tinggi gizinya c. Sangat menarik selera d. Tidak bertaring 22. Yang dimaksud bangkai menurut syariat Islam antara lain binatang tersebut disembelih dengan... a. Cara memutuskan leher dengan tubuhnya b. Cara menggunakan pisau kecil yang tajam c. Tidak menyebut asma Allah d. Menggunakan mesin potong
23. كلوا من طيبت ما رزقنكم Lafal tayyib dari potongan ayat di atas mengandung pengertian... a. Indah-indah b. Baik-baik c. Enak-enak d. Halal dan bergizi 24. Di antara binatang yang dagingnya halal dikonsumsi oleh manusia antara lain... a. Tidak bergizi b. Pemakan rumput-rumputan c. Berkuku tajam d. Hidup di darat
114
25. Binatang hasil buruan menjadi halal jika jenis bintang tersebut memang halal serta cara memperolehnya dengan... a. Meleoas alat buru dengan disertai menyebut asma Allah b. Melepas alat buru tepat pada leher binatang c. Menyembelihnya ketika masih hidup d. Hidup-hidup kemudian disembelih 26. Cara berburu binatang buruan dengan melepaskan alat buru dengan menyebut asma Allah maka... a. Hasil binatang buruan itu hukumnya haram b. Termasuk bangkai c. Termasuk bangkai dan haram dimakan d. Halal dan layak dikonsumsi manusia 27. Setelah mengetahui banyaknya mudarat dari binatang-binatang yang diharamkan Allah, kita lebih baik mengkonsumsi binatang yang halal. Alasan lainnya yaitu... a. Allah itu Maha Pengampun b. Yang penting daging itu bergizi c. Yang penting daging itu enak d. Binatang yang halal lebih banyak 28. Daging binatang yang diharamkan itu, sebenarnya adalah lebih banyak... a. Mudaratnya b. Lezatnya c. Berselera d. Gizinya 29. Di antara cara menyembelih yang benar menurut syariat Islam adlah... a. Tempat harus longgar b. Darah yang mengalir harus dikubur c. Mata binatang harus ditutup d. Harus menggunakan pisau tajam 30. Kodok dagingnya haram dimakan karena termasuk... a. Binatang yang dilarang untuk dibunuh b. Binatang yang hidupnya didua alam c. Binatang yang tidak bersisik d. Binatang pemakan daging 31. Ketika menyembelih binatang harus disertai bacaan... a. Hamdalah dan menyebut asma Allah b. Basmallah dan menyebut asma Allah c. Surat Yasin dan menyebut asma Allah d. Ayat kursi dan menyebut asma Allah 32. Binatang yang halal dan yang haram jumlahnya lebih... a. Banyak yang halal b. Banyak yang subhat c. Banyak yang haram
115
d. Banyak yang bergizi 33. Bangkai yang dihalalkan Allah yaitu bangkai... a. Hewan yang ada di laut b. Hewan yang ada di darat c. Hewan yang ada di darat dan di laut d. Hewan yang ada di udara 34. Allah menghalalkan semua hewan yang hidup di... a. Tanah b. Laut c. Darat d. Udara 35. Pengaruh memakan daging binatang yang haram antara lain... a. Mendapatkan pahala b. Mendekatkan diri dari rahmat Allah c. Menjauhkan diri dari rahmat Allah d. Tidak berdosa 36. Membiasakan diri dengan memakan daging yang halal adalah... a. Mendapat dosa dari Allah b. Tidak sehat badannya c. Jauh dari rahmat Allah d. Mandapat pahala 37. Sesuatu yang dihalalkan Allah akan menjadi haram jika... a. Tidak menyebut asma Allah saat menyembelih b. Menyebut asma Allah saat menyembelih c. Memotongnya dengan menggunakan pisau tajam d. Yang menyembelih binatang adalah orang yang beragama Islam 38. Hukumnya memakan daging sesaji adalah... a. Halal b. Subhat c. Boleh d. Haram 39. Syarat pisau yang sah menurut Islam adalah... a. Tumpul dan besar b. Tajam dan tidak memadai c. Tajam dan memadai d. Kuku yang tajam dan memadai 40. Berikut beberapa contoh jenis binatang haram yang dilarang untuk dibunuh yaitu... a. Semut, tawon, burung hud-hud, dan burung gagak b. Semut, tawon, burung hud-hud, dan burung hantu c. Semut, tawon, ular, dan burung gagak d. Semut, tawon, ular, dan burung hantu
116
A.
Kunci Jawaban No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Jawaban A A A C C C A B D C A A D C B B C D A A D C D B A D D A D A B C
Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
117
33 34 35 36 37 38 39 40
B.
A B C D A D C B Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 40
Penilaian N=
40 40
X 100
= 100
118
Lampiran 3 1. Data hasil Tes dan Hasil perhitungan Uji validitas dari item soal nomor 1-40 yang menggunakan Buku Paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
119
7 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
11 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1
28 29 30 rxy Ket.
1 1 1 0
1 1 1 0
0 0 0 0,07
1 1 1 0,05
0 1 1 0,27
1 1 0 -0,01
0 0 0 0,37
1 1 1 0,49
0 0 0 -0,11
0 0 0 -0,12
1 1 1 0,20
1 1 1 0,00
1 1 1 0,14
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak valid valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Lampiran 4 1. Tabel Reliabilitas untuk Ganjil (X) No.Responden
1
3
5
7
9
11
13
15
17
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
2
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
3
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
4
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
5
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
6
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
7
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
8
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
9
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
10
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
11
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
12
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
120
13
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
14
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
15
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
16
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
17
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
18
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
19
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
20
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
21
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
22
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
23
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
24
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
25
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
26
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
27
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
28
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
29
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
30
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
121
2. Tabel Reliabilitas untuk Genap (Y) 2
4
6
8
Skor untuk Butir Item Nomor 10 12 14
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
2
1
1
1
1
0
1
1
0
1
3
1
1
1
1
0
1
0
0
1
4
1
1
1
1
0
1
0
1
1
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6
1
1
1
0
0
1
1
0
0
7
1
1
1
1
0
1
1
1
1
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
1
0
1
1
1
1
0
1
1
10
1
1
1
1
0
1
0
1
1
11
1
1
1
1
0
1
1
1
1
12
1
1
1
1
0
1
1
0
1
13
1
1
1
1
1
1
1
0
1
14
1
1
1
1
1
1
1
1
1
15
1
1
1
1
0
1
1
1
1
16
1
1
1
1
0
1
1
1
1
17
1
1
1
1
0
1
1
1
1
NO RESPONDEN
122
16
18
18
1
1
1
1
0
1
0
0
1
19
1
1
1
1
0
1
0
1
1
20
1
1
1
1
0
1
0
1
1
21
1
1
1
1
0
1
1
1
1
22
1
1
1
1
0
1
1
1
1
23
1
1
1
1
1
1
0
1
1
24
1
1
1
1
0
1
0
0
1
25
1
1
1
1
1
1
0
0
0
26
1
1
1
1
0
1
1
1
1
27
1
1
1
1
0
1
1
1
1
28
1
1
1
1
0
1
1
1
1
29
1
1
1
1
0
1
0
1
1
30
1
1
0
1
0
1
1
1
1
123
Lampiran 5 1. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Buku Paket Jenis No. Nama Kelamin 1 Ageng Susilo Febyanto Aji L 2 Ajeng Puspitasari P 3 Akrim Nastiar L 4 Aldi Rahmat L 5 Alfian Indra Permana L 6 Achmad Ridho A L 7 Anggita Dewi Ayu R P 8 Arianti Puspita P P 9 Diana Puspita S P 10 Eka R P 11 Estian L 12 Fajar Wibowo L 13 Febi Lyana K A P 14 Fitria Musdhalifa P 15 Hanesta Putra Mahendra L 16 Kharis Ramadhan L 17 M Thoha Hasan L 18 Muhammad Khoirul L 19 Putri wahyu P P 20 Ria Ayu Lestari P 21 Ringgit Tri Kinanti P 22 Risdan Aji R L 23 Rizal Lukman L 24 Sebrina Wafiq Azahwa P 25 Sinta Yuliana P 26 Sonia Selvi M P 27 Taufiq N A L
124
Nilai
Kategori
58 75 67 92 50 83 75 58 67 50 75 92 67 83 50 83 83 58 58 75 58 58 67 67 58 67 67
KURANG CUKUP CUKUP BAIK KURANG BAIK CUKUP KURANG CUKUP KURANG CUKUP BAIK CUKUP BAIK KURANG BAIK BAIK KURANG KURANG CUKUP KURANG KURANG CUKUP CUKUP KURANG CUKUP CUKUP
2. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) No.
Nama
Jenis Kelamin
Nilai
Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Ade Rahman Adi Widiyanto Aldi Irnawan Ana Tasya M T K Anggita Pangestu Bagus Mathori Bareb Aji P Dian Novitasari Dika Tria I Dina Ayu Oktaviana Doni Yahya Ego Suherianto Eisye Shevta W Indah Permatasari Innka Dwi Lingga Marifin Nurul Anisya Ramadhan Qoeei Pitdia Puspitasari Raflieka Nur A Rizki Ramahda Ros Intan Saiful Septa Lia T Teguh P Uswatun Qusni F Weda Seta P Galuh Delani Bella Oktavianita Septian Dhiwa T
L L L P P L L P L P L L P P L L P P L L P L P L P L P L
75 75 75 67 92 75 83 67 67 33 67 67 92 50 67 92 83 83 83 75 58 58 42 83 100 83 42 75
CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP KURANG CUKUP CUKUP BAIK KURANG CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP KURANG KURANG KURANG CUKUP BAIK CUKUP KURANG CUKUP
125
Lampiran 6
126
Lampiran 7 STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMP NEGERI 1 SARADAN KABUPATEN MADIUN KEPALA SEKOLAH Drs. Gendut Hariyanto, M. Pd. NIP. 1964045 198903 1 010
TATA USAHA Sukahar NIP. 19591228 198903 1 003
KOMITE SEKOLAH
WAKIL KEPALA SEKOLAH 1. Hendro Susilo, S. Pd. NIP. 19630130 198703 1 006 2. Wiwin Prastyawati, S. Pd. NIP. 19710804 199512 2 002 3. Ahmad Fathul Hadi, S. Pd. NIP. 19631017 198512 1 001
Ur. KESISWAAN Fadila H, S. Pd. NIP. 19700816 199303 2 006
Ur. KURIKULUM Suparmi, S. Pd. NIP. 19590731 198603 2 004
Ur. HUMAS Totok W, S. Pd. NIP. 19790424 200801 1 008
Lampiran 8KOORDINATOR MGMP AGAMA IPA BADER
BIN IPS BP/BK
Tabel “r” Product BIG
Ur. SARANA/PRA Lamidi, S.Pd. NIP. 19650228 199001 1 002
WALI GURU KELAS MAPEL Moment
BP/BK
MAT
Bedjo, BA Suparmi, S. Pd. Erlina W, S. Pd. Drs. M. Ilyas Ahmad F, S.Pd. Dra. Widya Dra. Suwarti Dwi R, S. Pd.
127
SISWA
TENAGA KEPENDIDI KAN
Lampiran 8 Tabel Distribusi r Product Moment
128
Lampiran 9 Tabel Distribusi Normal (Z)
129
130
131
132
133
134
Lampiran 10 Tabel Distribusi F(max)
135
136
137
Lampiran 11 Tabel Nilai Kritis UJI LILLIEFORS
138
Lampiran 12 Tabel Nilai Kai Kuadrat
139
Lampiran 13 Tabel Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi tertentu dengan taraf kesalahan 1 %, 5%, dan 10%
.
140
RIWAYAT HIDUP
Diana Mamik Puspitasari dilahirkan pada tanggal 07 Oktober 1993 di kota Gadis Madiun. Diana Mamik Puspitasari adalah putri pertama dari pasangan Bapak Darwanto dan Ibu Srimami. Pendidikan pertamanya ia jalani di TK Dharma Wanita Pajaran 03 Saradan Madiun diselesaikan pada tahun 1998, kemudian melanjutkan ke SD Negeri Pajaran 03 Saradan Madiun dan lulus pada tahun 2005. Pendidikan selanjutnya dijalani di SMP Negeri 1 Saradan
Madiun dan lulus pada tahun 2008. Selanjutnya pendidikan
dilanjutkan di SMA Negeri 1 Saradan Madiun dan lulus pada tahun 2011. Tahun 2011 ini ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo dengan mengambil Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
141
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Diana Mamik Puspitasari
NIM
: 210311117
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jurusan
: Tarbiyah
dengan ini, menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiranorang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Ponorogo, Yang Membuat Pernyataan
DIANAMAMIK PUSPITASARI
142