Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
DI KALANGANGAN MAHASISWA BAHASA DAN SASTRA Eddy Pahar Harahap PBS, FKIP Universitas Jambi Abstrak. Menulis artikel populer (artikel koran) feature, tampaknya belum menjadi target keterampilan menulis di kalangan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra. Secara futuristik, jika dua jenis tulisan ini ditekuni mahasiswa akan menjadi penulis kreatif. Kenapa dikatakan demikian, karena dua jenis tulisan ini adalah karya jurnalistik, yang akhir-akhir ini menjadi daya tarik pembaca maupun pemirsa di koran, televisi, radio, termasuk media oline. Mengembangkan pembelajaran menulis artikel populer-feature, pada dasarnya bisa diselipkan sebagai salah satu bagian materi pada mata kuliah rumpun menulis. Walapun, dua jenis tulisan ini dalam bentuk populer, namun tetap memerlukan data lapangan. Oleh karena itu, keberhasilannya sejauh mana pengasuh mata kuliah membangun kebiasaan mahasiswa untuk melakukan pengamatan lapangan lalu ditulis dalam bentuk karya populer. Fungsi kelas hanya memperbaiki struktur kalimat, diksi agar lebih populer, mudah dipahami, menarik, aktual dan faktual, yang tujuanya jika mahasiswa mengirim tulisan itu ke media dan diterima redaksi. Kata Kunci: Minat, Jurnalistik, Artikel Populer-Feature Pendahuluan Menulis artikel populer-feature di kalangangan mahasiswa program studi bahasa dan sastra tampaknya belum menjadi target kemampuan akademis. Mestinya, dalam perkembangan era komunikasi, hiburan dan dunia pertunjukan, kemampuan menulis artikel populer-feature diharapkan menjadi target mahasiswa dalam bidang menulis kreatif. Disamping itu, menulis artikel populer-feature dua bisa sebaga menulis di luar kelas. Karena, artikel populer-feature mudah dikembangkan mahasiswa sebagai penulis pemula. Artinya, pengembangan tulisan artikel populer-feature tidak seketat seperti prosedur pengembangan tulisian ilmiah, yang penting mahasiswa mau belajar untuk mengobservasi fenomena aktual di sekelilingnya lalu ditulis dengan ragam bahasa populer. Yang pada akhirnya ada motivasi mengirimkan tulisan populer itu ke berbagai media, paling tidak media lokal. Kemampuan mahasiswa menulis artikel populer-feature, ada beberapa keuntungan yang diperoleh mereka. Pertama, artikel populer-feature ada di setiap di media cetak, media online, baik terbit mingguan maupun harian. Khusus feature, Sumadiria (1998) mengemukakan bahwa sajian aneka feature sudah menjadi keharusan yang tak dapat ditawar lagi di media cetak, radio, dan televisi, karena feature; (a) feature sebagai sarana rekreasi dan pengembang imajinasi yang menyenangkan, dan (b) sarana ekpresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak. Kedua, artikel populer-feature mudah ditulis oleh mahasiswa, apalagi mahasiswa yang senang mengamati peristiwa. Seperti dikemukakan Sumadiria (1998) feature adalah cerita khas kreatif berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan atau aspek kehidupan, dengan tujuan memberi informasi dan sekaligus menghibur khalayak media 121
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
massa. Khasnya adalah seberat apa pun materi yang diangkat kepada khalayak pembaca, pendengar, pemirsa, mereka akan menikmatinya seringan menyentuh balon gas. Berdasarkan khas tersebut, maka artikel populer-feature diasumsikan adalah tulisan yang menarik bagi menulisnya memerlukan pengamatan. Bagi
mahasiswa, pengamatan adalah bagian feature yang dikirim ke media, paling tidak media lokal. Di beberapa negara, menulis artikel populer-feature untuk siswa dan mahasiswa diwajibkan sebagai tugas di waktu liburan. Keempat, secara futuristik, kemahiran menulis artikel populer-feature dapat membawa mahasiswa menjadi jurnalis, penulis naskah sinema, naskah pertunjukan, film, dan kolumnis di koran, majalah, radio dan televisi. Beberapa contoh film Laskar Pelangi, Anak Seribu Pulau, Orang-Orang Pinggiran, Rang Kayo Hitam, Talk Show Kick Andy, termasuk Agle Word, pada dasanya adalah karya-karya feature. Kelima, Instruksi Presiden No 6/2009 tentang industri kreatif tahun 2009-2015, ada empat belas pokok industri kreatif yang diutamakan. Empat belas kelompok yang termasuk industri kreatif di Indonesia, yaitu periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, video, film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, dan riset dan pengembangan. Diantara potensi-potensi industri kreatif, yang mana dapat ditulis mahasiswa program studi bahasa dan sastra adalah; barang antik, kerajian, permainan interaktif, musik, film, dan seni pertunjukan berbasis lokal (Jambi). Keenam, mengacuh kepada Instruksi Presiden No 6/2009, keuntungan berikutnya, dengan menulis artikel populer-feature yang bermuatan industri kreatif berbasis potensi lokal secara tidak langsung mahasiswa pemicuh insfirasi kepada khalayak pembaca untuk mengembangkan lebih lanjut potensi industri kreatif yang ditulisnya. Misalnya, mahasiswa menulis barang antik, kerajian dan kuliner khas Melayu Jambi, desain dan arsitektur rumahrumah di Jambi, membangkitkan permainan interaktif khas Jambi, musik, film, dan seni pertunjukan berbasis Melayu, seperti Dul Muluk. Pengalaman tiga tahun terakhir mengembangkan pembelajaran menulis di kalangan mahasiswa, dapat dilihat dari dua hal; pertama, minat menulis ada tetapi belum kuat dalam dasar-dasar menulis; minat dan kemampuan menulis baik tetapi belum mampu mencari topik aktual, dan kedua, minat dan kemampuan menulis baik dan sudah berani mengirimkan tulisan ke media lokal, tetapi belum rutin. Yang, paling dominan minat dan kemampuan menulis sudah baik tetapi belum mampu mencari topik aktual. Ketidakmampuan mencari topik aktual dipastikan penulis pemula masih sebatas merangkai kata-kata yang tidak bermakna. Jalan keluarnya, jalan ke luarnya tiada lain mahasiswa mesti didorong lebih sering ke luar kelas/kampus untuk melihat potensipotensi yang menarik untuk ditulis. Daya dorong ini perlukan bahwa mahasiswa sebagai pembelajar muda yang memiliki kekuatan untuk melihat fenomena kedinamisan mulai dari desa sampai ke kota metropolitan. Belum kuatnya dasar-dasar menulis karena sebagian besar pandangan mahasiswa menulis merupakan bakat bukan proses sutau keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, pengasuh mahasiswa menulis mesti membangun kepercayaan mahasiswa bahwa menulis bukanlah bakat tetapi proses berarti kekuatan yang harus dibangun adalah kekayaan ide dan kekayaan imajinasi. Mewujudkan dua kekayaan ini mesti mengkolaborasikan ruang kelas observasi dan wawancara, termasuk investigasi. Ringkasnya, mesti ada keberanian sistemik para pengasuh mata kuliah menulis bahwa menulis berawal dari gagasan di luar kelas melalui proses observasi, investigasi lalu pelaporan. Dari hal-hal tersebut, tampaknya pada bagian 122
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
laporan yang harus dididkusikan, ini disebabkan ada tuntutan dari para pengasuh mata kuliah menulis laporan mesti mengikuti kaidah-kaidah sistimatika ilmiah, yang pada akhirnya mahasiswa sebagai penulis pemula akan menutup laptopnya. Strategi Pembelajaran Seperti yang dikemukakan, artikel populer-feature termasuk karya tulis populer dan terbit di berbagai media. Sementara di sisi lain, ada permasalahan yang mendasar bahwa kemampuan mahasiswa untuk menulis masih jauh dari sempurna. Untuk menyelaraskan hal itu, pada dasanya tidak menjadi permasalahan, karena dua jenis tulisan ini, bagi penulis pemula seperti mahasiswa, diasumsikan tidaklah sulit. Tulisan populer, dalam prosedurnya; latar, teori dan cara pengumpulan data, tidak seketat jenis tulisan ilmiah. Tulisan populer hakikatnya ditujukan kepada semua lapisan khalayak pembaca. dapat memancing mahasiswa untuk mau menulis. Ketika ada kemauan itu terbit. Wolseley dan Campbell dalam Exploring Journalism (1957) memasukkan tulisan feature pada surat kabar ke dalam segi hiburan (entertainment). Secara gamblang ia mengiaskan feature pada surat kabar sebagai asinan dalam sajian makanan. Ia tidak memberikan kalori utama, tetapi ia menimbulkan selera makan dan penyedap. Ia merupakan bagian cukup penting, sehingga surat kabar memenuhi pula fungsi ketiga yang tidak dapat diabaikan, yakni hiburan (entertainment) di samping fungsi memberi informasi dan pendidikan. Berdasarkan pendapat Wolseley dan Campbell, feature bukanlah menu utama surat kabar, tabloid, majalah, atau media massa. Menu utama surat kabar tetap adalah berita. Dalam teori jurnalistik ditegaskan, berita terutama berita langsung, disajikan dengan menggunakan pola piramida terbalik dan rumus 5WIH. Artinya, pecan berita disusun secara deduktif. Kesimpulan dinyatakan terlebih dahulu, barn kemudian disusul dengan penjelasan dan uraian rinci. Latar belakang peristiwa. Selain itu, berita disajikan dalam bahasa laporan yang sifatnya formal, adanya, lugas, dan tembak langsung (to the point). Eksplanatif. Feature adalah menu penunjang surat kabar atau media massa. Sifatnya sebagai pelengkap sebagai pelengkap, feature juga dapat diabaikan oleh khalayak pembaca, pendengar, atau mirsa media massa. Hanya, dengan merujuk pada analogi sajian makanan pada sebuah pesta, siapa pun pengunjung pesta tidak akan merasa afdal apabila sesudah makan berat, is tak mencicipi menu penunjang seperti puding, aneka buahbuahan, atau ice cream. Begitu juga dengan pembaca surat kabar. la tak akan merasa afdal apabila setelah menyimak berita, tak sekaligus juga menikmati hidangan feature. Menulis potensi lokal di mana mahasiswa itu berasal maka proses; observasi, interviu, kuesioner, membaca, inferensi adalah tahapan yang harus dilalui untuk menulis kreatif. Hal ah observasi, membaca, inferensi. Memang harus diakui, untuk saat ini, minat mengobservasi belumlah suatu kegemaran mahasiswa. Mahasiswa masih dalam kegemaran berdiskusi, berorganisasi, tetapi belum gemar mengobservasi, mungkin disebabkan alat panca indra; penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba belum bagian utama dari atmosfir mahasiswa di perguruan tinggi. Membangun taste ketajaman pengamatan mahasiswa, pengasuh mata kuliah mesti melihat mahasiswa adalah pendatang yang ingin belajar lalu pergi untuk mengadu ilmu dalam rangka meningkatkan martabat dirinya. Taste yang dibangun maka rumus klasik jurnalistik; siapa, apa, kapan, dimana, mengapa, dan bagaimana adalah rumus yang ntetap aktual sepanjang masa. Teman mitra membangun taste mahasiswa tidak lain adalah para pengasuh mata kuliah. Untuk ini ada yang perlu dicermati pendapat Gultom (2009) menyatakan:
123
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
Artikel populer dan feature, tidaklah jauh perbedaan dalam pengembangannya, Williamson (dalam Mappatoto, 1999) feature adalah artikel yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang dirancang terutama menghibur dan memberitahu pembaca tentang peristiwa, situasi, atau aspek kehidupan. Menurut Richard Weiner (dalam Sumadira, 1998) feature adalah suatu artikel atau karangan yang lebih ringan, atau lebih umum, tentang daya pikat manusiawi, atau gaya hidup, dari pada berita lempang yang ditulis dari peristiwa yang masih hangat. Sueharso ( (2009), mengemukakan adalah artikel yang ditulis dengan gaya populer. Kata populer sebenarnya sudah menunjukkan sifatnya yang umum, yang pop. Jadi, artikel populer adalah artikel yang disajikan dengan sederhana, baik bahasa maupun analisisnya dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh pembaca umum. Dengan demikian artikel populer lebih cair. Sebuah artikel populer dikemas dengan bahasa yang lebih ringan dan cair dibandingan dengan artikel ilmiah. Artikel populer yang sering mucul dalam media massa dapat dikategorikan pada jenis wacana atau opini, kolom, ulasan, dan laporan. Mengembangkan pembelajaran menulis artikel populer dan feature, lima tahun terakhir, boleh dikatakan mudah-mudah sulit. Dikatakan mudah, karena dua jenis tulisan ini mudah dikembangkan pembelajarannya, di dalam kelas dan di luar kelas. Dikatakan sulit, mahasiswa sebagai pembelajar belum terbangun dalam hal mencari topik-topik aktual. Kenapa dikatakan demikian, karena kedua jenis tulisan ini diterima oleh redaktur di media massa, tentu dilihat pada keaktualan topik yang dikembangkan. Ringkasnya, membangun taste ketajaman menemukan topik-topik aktual adalah hal yang paling utama dalam dua jenis tulisan ini. Memang harus diakui, sampai saat ini membangun ketajaman mahasiswa menemukan topik-topik tulisan yang akan dikembangkan sebagai tulisan kreatif belum begitu menjadi sorotan di Perguruan Tinggi. Untuk ini perlu dicermati pendapat Gultom (dalam Pramuniati, 2009), Gultom mengemukakan; Tampaknya, kita sedang menghadapi masalah serius tentang suasana pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi. Dosen dan dosen inspiring perlahan-lahan menurun dijumpai di lembaga pendidikan. Sebenarnya sulit membayangkan jika ada siswa/mahasiswa yang kehilangan naluri belajar. Dari 100 siswa/mahasiswa, 99% memiliki keinginnan berprestasi. Sayangnya, hanya sekitar 15% yang paham dan melakukan aktivitas belajar yang prestatif. Ada sebagian yang terjebak dalam rutinitas kognitivisme. Kemampuan problem solving yang mengekplorasi otak kanan tidak banyak dilakukan. Aktivitas penulisan critical book report, pemecahan masalah berbasis riset, merevieu teks terbaru, mengurai rekayasa ide, dan mengerjakan proyek terbatas, dianggap beban, bukan kebutuhan Jika berkaca realitas di atas, tampaknya tidak ada cara lain kecuali learning revolutian untuk mengubah learning style dan learning activities. Beberapa penekanan perubahan pemikiran yang diperlukan untuk mendukung tercipatanya learning revolution ini adalah perubahan: 1. dari peran dosen sebagai transmiter ke fasilitator, pembimbing menjadi konsultan 2. dari peran dosen sebagai sumber pengetahuan menjadi kawan belajar 3. dari belajar berdasarkan fakta menuju berbasis proyek 4. dari kebiasaan pengulangan dan latihan menuju berbasis perencanaan dan penyelidikan 5. dari taat aturan dan prosedur menjadi penemuan dan penciptaan 6. dari kompetitif menuju kolaboratif.
124
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
Sejumlah perubahan yang dikemukakan Gultom, yang sangat perlu dicermati pengasuh mata kuliah menulis adalah peran dosen dari aspek pembimbing menjadi konsultan dan menjadi kawan belajar. Membimbing mahasiswa mau menulis, apa tidak?, menulis adalah proses tentu muara pengembangan ke arah konsultan dan dan berkawan. Inilah harus dikondisikan oleh pengasuh mata kuliah rumpun menulis. Mengembangkan Pembelajaran Menulis Feature Feature adalah cerita pendek yang diangkat dari realitas objektif. Realitas objektif, sesuatu yang faktual, benar, nyata adalah rangkaian informasi yang dibangun dari hasil visitasi konfirmasi, dan adakalanya investigasi. Inilah yang disebut proses jurnalistik. Sedangkan realitas fiktif, kalaupun asalnya diambil dari dunia nyata, ia dibangun berdasarkan kreativitas dan imajinasi sang pengarang. Karena bersifat cerita pendek, maka dalam pengembanganya menulis feature agak dijauhkan dengan kaidah-kaidah kebahasan yang terkadang menjadi momok bagi penulis pemula. Mark Kramer dalam Literacy Journalism: A New Collection of the Best American Nonfiction ((Kurnia, 2004:121), untuk mewujudkan feature yang yang baik, mencakup delapan hal: (1) riset mendalam dan melibatkan diri dengan subjek, (2) jujur kepada pembaca dan cumber berita, (3) fokus kepada peristiwa-peristiwa rutin, (4) menyajikan tulisan yang akrab-informal-manusiawi, (5) gaya penulisan yang sederhana dan memikat, (6) sudut pandang yang langsung menyapa pembaca, (7) menggabungkan naratif primer dan naratif simpangan, dan / menanggapi reaksi-reaksi sekuensial pembaca (Kurnia, 2004:121135). Wolsley dan Campbell dalam Exploring), paling tidak terdapat enam jenis feature yang kita kenali sehari-hari: (1) feature minat insani (human interest feature), (2) feature sejarah ( hystorical feature), (3) feature biografi atau tentang riwayat perjalanan hidup seorang tokoh (biografical feature), (4) feature perjalanan (travelogue feature). (5) feature yang mengajarkan suatu keahlian atau petunjuk praktis (how to do feature), dan (6) feature ilmiah (scientific feature). Setiap jenis feature ini memiliki kekhasannya masingmasing. Berikut penjelasannya. Mengembangkan pembelajaran feature minat insani (human interest feature), paling mudah untuk mahasiswa sebagai penulis pemula, karena jenis feature ini berhubungan wilayah intuisi, emosi, dan psikologi khalayak ping anonim dan heterogen. Dalam human interest feature, setiap tokoh cerita yang diangkat, bukan karena orang itu sedang bergelimang dengan tahta kekuasaan, harta kekayaan, atau wanita pujaan. Dia diangkat dan dihadirkan, justru karena dia manusia yang lemah, tak berdaya, tetapi ternyata memiliki sesuatu yang tak banyak lagi dimiliki orang lain. Feature ini menuliskan keluhuran budi, kesalehan sosial, kearifan lokal, kesabaran yang tanpa batas, atau kepasrahan untuk menyerahkan apa pun yang dimilikinya untuk kebahagiaan orang lain. Oleh karena itu, jenis tulisan feture ini mudah dikembangkan oleh mahasiswa. Feature sejarah (Historical Feature) adalah menuliskan rekontruksi peristiwa tidak saja dari sisi fakta benda-benda tetapi juga mencakup aspek-aspek manusiawinya yang selalu mengundang daya simpati dan empati khalayak. Di Indonesia, sebagian dari fakta dan peristiwa bersejarah itu, terutama yang sangat monumental, lantas diabadikan dalam bentuk prasasti, tugu, atau bahkan biorama. Kisah-kisah heroik perjuangan kemerdekaan berikut kesaksian part pelaku Serta ditunjang dengan kisah kunjungan ke tempat-tempat peristiwa tersebut terjadi, selalu menggugah rasa ingin tahu khalayak. Sejarah, memang tidak sekadar bercerita tentang peristiwa bermakna pada masa lalu. Sejarah sekaligus jug mengajarkan kepada kita tentang bagaimana seharusnya kit bersikap dan bertindak hari ini, esok, dan lusa. Mengembangkan pembelajaran feature biografi yakni riwayat perjalanan hidup seseorang terutama kalangan tokoh seperti pemimpin pemerintahan dan masyarakat, public figure, atau mereka yang selalu mengabdikan hidupnya untuk negara, feature jenis menantang 125
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
mahasiswa untuk menemukan gaya tulisan mereka, karena feture ini agak terikat dengan waktu walau ekpresi tetap ada dalam tulsian tersebut. Salah satu contoh feature biografi yang mendapat sambutan Was dari masyarakat adalah karya penulis terkemuka Ramadhan KH. Sastrawan itu dengan amat piawai menceritakan perjuangan, pengabdian, sekaligus kecintaan seorang Inggit Garnasih terhadap sang suami, proklamator dan presiden pertama Bung Karno. Karya,feature biografinya tersebut diberi judul: Kuantar Ke Gerbang. Judul yang sangat menarik, puitis, dan benarbenar menggugah. Feature yang mengajak pembaca, pendengar, atau pemirsa untuk mengenali lebih dekat tentang suatu kegiatan atau tempat tempat yang dinilai memiliki daya tarik tertentu, disebut feature perjalanan. Sesuai dengan namanya, feature perjalanan merupakan kisah perjalanan wartawan atau seseorang beserta kelompoknya ke objek-objek tertentu yang menarik seperti gunung, hutan, lembah, laut, danau, pantai, gua, termasuk juga objek-objek wisata peninggalan. sejarah. Feature jenis ini terutama dimaksudkan untuk memberi informasi serta memotivasi khalayak untuk mengenali dan mencintai alam, flora dan fauna, baik di thin maupun di luar negeri. Saat ini, pada umumnya telavisi memberikan alokasi waktu yang cukup untuk berbagai acara siaran dalam kategori feature perjalanan. Pada televisi komersial, karena ditunjang dengan alokasi dana yang memadai, acara-acara sejenis ini bahkan dikemas sangat menarik dan variatif. Mereka memilih dan mempunyai pembawa acara tetap yang secara khusus ditugaskan serta dipercaya hanya untuk mengelola produksi siaran feature perjalanan. Pembawa acara ini tidak sekadar menjadi narator atau penutur kisah, tetapi sekaligus juga merangkap menjadi pemain atau bintang acara yang diproduksinya. Berdasarkan hasil survei, tayangan feature perjalanan termasuk mata acara nonhiburan yang digemari pemirsa. Tayangan jenis ini, mengajak khalayak bertamasya mendatangi berbagai tempat yang eksotik tanpa harus beranjak dari sofa atau tempat tidur mereka di rumah masing-masing. Cakrawala pengetahuan kita bertambah, kepekaan lingkungan kita makin tajam, dan kecintaan kita terhadap alam semesta pun makin kokoh. Ketika ekonomi kreatif menjadi pusat perhatian di negeri ini, feature yang menuntun atau mengajarkan tentang bagaimana dari dunia pertanian, perikanan, atau peternakan. Ditunjukkan misalnya tentang bagaimana mengawinkan berbagai jenis tanaman unggul, pemeliharaan ikan emas sistem air deras. Walapun, feature how to do feature lebih berhubungan dengan dunia eksakta, bagi mahasiswa program studi bahasa tidaklah sulit untuk menulisnya. Berikut ini beberapa kutipan karya mahasiswa menulis feature. Kue Tradisi Pernikahan Seberang Kota Jambi Semua kue telah siap dan kue pun dipanggang dan juga ada yang kukus. Menjelang kue dimasak ibu Netty bercerita bahwa kue-kue yang dibuat saat ini adalah kue-kue penting dalam acara adat pernikahan seberang kotaJambi. Misalnya ketika seorang laki-laki melamar wanita. Seorang laki-laki tersebut selain membawa antaran seperti kasur,alat mek-up, selimut dan lainnnya ia diharuskan membawa kue juga sebagai bingkisan. Dan bukan sembarang kue yang dibawa melainkan bolu kojo, padamaran, kue hijau, kue 8 jam dan srikaya. Kue-kue tersebut saat akad nikah sampai pesta penikahan... ( ditulis: Dian Apriliani : RRA1B113015 dan Muhammad Ali : RRA1B113033
126
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
Dulang dari Seberang Pembuatan dulang tidak berhenti disitu. Setelah kulit yang menempel pada kayu dikupas, selanjutnya ia mulai merapikan sisi-sisinya agar terlihat rapi menggunakan alat ketam. Ketam yang digunakan bukanlah ketam mesin melainkan ketam tradisional. Meski zaman sudah modern, Fauzi masih setia menekuni usahanya sebagai pengrajin Dulang. Bapak 3 anak ini telah menggeluti profesinya selama 15 tahun. Selama itu pula ia menafkahi keluarganya melalui hasil membuat dulang Wahyu amdhani dan Hendri ristiawan. Sayup-sayup terdengar alunan musik berdendang mengiringi empat pasang muda-mudi dengan lemah gemulainya menari penuh keceriaan. Tepat pukul 09.00 wib kami mengunjungi salah satu rumah masyarakat yang terletak di desa Jambi Seberang. Nama pemilik rumah tersebut adalah Pak Dani, kebetulan beliau mengadakan pesta adat. Salah satu tarian tradisional yang digunakan adalah Tari Selampit delapan. Tarian ini telah menjadi budaya dan tradisi masyarakat Jambi seberang. Yang kelestariannya masih terjaga dan dipegang teguh oleh masyarakat. Tarian Selampit Delapan merupakan tarian tradisional masyarakat propinsi jambi. Awal mula diciptakannya, tarian ini merupakan tari pergaulan Muda-mudi Seberang Jambi. Biasanya tarian ini mempunyai arti yang sangat penting dalam merekatkan pergaulan. Selain itu,Tari Selampit pertama kali diperkenalkan untuk merekatkan hubungan pergaulan antarpemuda. Melalui media tari, suasana keakraban antar pemuda dapat terbangun dengan baik. Setiap gerak dalam tari ini ini menggambarkan kekompakan, dan kekompakan itulah yang menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari...dan seterunya. Penulis: Windi Wulandari (RRAIB113041) Wak Nur Si Penambang Perahu Tertua di Danau Sipin Nurmah namanya yang biasa kerap di panggil Wak Nur, wanita yang sudah Wak Nur Si Penambang Perahu Tertua di Danau SipinNurmah namanya yang biasa kerap di panggil Wak Nur, wanita yang sudah berumur 60 tahun yang tinggal di Danau Sipin RT 21 Kel. Legok Kec. Telanaipura, yang keseharian nya menambang perahu di Danau Sipin. Wak Nur hanya tinggal sendirian meskipun masih banyak keluarga yang tinggal di sekitarnya, tetapi Wak Nur lebih memilih untuk hidup sendirian, Wak Nur merupakan sosok wanita yang kuat walaupun memiliki kekurangan pada anggota tubuhnya. Saat matahari mulai bersinar di pagi hari Wak Nur memulai niat dan langkahnya untuk mencari rezeki dengan menambang perahu di Danau Sipin. Sudah hampir 22 tahun Wak Nur menambang perahu di Danau Sipin, mulai dari ongkos perahu 100 rupiah untuk satu orang penumpang hingga sekarang yang sudah menjadi 2000 rupiah untuk satu orang penumpang. Untuk penghasilan perhari yang di dapat Wak Nur pada masa yang ongkos perahu 100 rupiah untuk satu orang itu mencapai 800 samapai 1000 rupiah perhari, tetapi sekarang sudah mencapai 25.000 rupiah perhari. dan seterusnya. Hasil proses pembelajaran mengacuh hasil analisis dan refleksi kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diambil melalui lembar observasi yang disusun sesuai dengan proses 127
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
pembelajaran yang diinginkan. Kualitatif yang dimaksud ada atmosfir rileks tetapi mau menulis dengan sungguh-sungguh. Instrumen yang dipakai dalam pengembangan materi yakni pada tahapan membangun motivasi, tahap mencari topik sesuai dengan gender dan minat, tahap kerangka tulisan dan intro (pembuka tulisan) dan tahap sesi paparan di depan kelas untuk diperbaiki; tulisan, intro, diksi, ejaan, alur, tokoh, dialog, seting, dan seterusnya. Rubrik untuk menjaring data kualitatif hasil hasil pembelajaran memakai kisi dan bobot sebagai berikut. 1. Ditulis dengan teknik berkisah/naratif ekspresif, bobot 30 2. Intro sebagai pembuka daya pikat tulisan, bobot 30 3. Kelengkapan 5WIH (IS), bobot 15 4. Membawa pesan moral ( emosi, empati, perasaan), bobot 15 5. Ditulis dengan gaya cerita pendek ( sudut pandang, plot, karakter, dialog, gaya, suasana, lokasi dan peristiwa), bobot 10. Agar tidak menyusahkan mahasiswa terlalu jauh, topik-topik yang ditulis seputar daerah Jambi Seberang Kota. Dasar dipilihnya lokasi ini, pada umumnya pendudkan asli Melayu, adat-istiadat, permainan rakyat, kerajinan rakyat masih terjaga termasuk kuliner bergaya Melayu. Disamping itu, jarak antara kampus dengan Jambi Seberang Kota ditempuh hanya satu jam perjalanan. Topik-topik yang ditulis mahasiswa mewakili adat-istiadat, kuliner, rumah sejarah, permainan rakyat. Mengembangkan Pembelajaran Menulis Artikel Populer Tulisan ini dipublikasikan di media massadan majalah. Bentuknya ringkas padat, rohnya ekspositoris, gaya penyajiannya yang ilmiah-populer, ditulis atas nama pribadi. Karya ilmiah populer dalam kaiatan dengan upaya pengembangan profesi yang merupakan tulisan yang banyak mengandung isi pengetahuan berupa ide atau gagasan pengalaman penulis. Karakteristik artikel populer (Sumadiria, 2009) hampir sama dengan feature; ditulis dengan atas nama (by line story), ide diangkat harus menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca, disajikan dalam bahasa yang hidup, segar, populer, komunikatif, singkat dan tuntas. Dalam tingkat kesulitan pembelajaran, artikel populer dilihat dari stuktur atau sistematika pengembangan sedikit agak ketat dari feature. Tetapi, itu bisa diatasi jika intronya (pembukan tulsian) dimulai berdasarkanyang dikemukakan berikut. Pertama, intro dengan gaya 5W 1H, Misalnya; Makmur Hasanudin (34) terkesiap ketika melihat rekannya, Simo Yap, membayar 20 dollar Singapure (setara Rp 117.140) untuk parkir selama 1 jam 20 menit dikawasan elite Raffles Place. Intro mengangkat kesimpulan atau pokok tulisan yang biasanya berada diakhir tulisan. Anda bisa membuka tulisan artikel dengan pokok tulisan di paragraf pertama atau pembuka tulisan. Cara seperti ini disebut dengan gaya atau deduktif. Misalnya: Ia dikenal antikorupsi, tidak merokok, hidupnya sangat sederhana. Ketika masih menjabat ia pergi ke kantor dengan naik motor..dan seterusnya Intro dengan gaya pendapat, dimulai dengan menyuguhi pembaca dengan kutipan pendapat seseorang tokoh atau ungkapan yang telah dikenal umum, atau dengan cara pernyataan tokoh tersebut. Perhatikan contoh berikut, sang penulis membuka tulisan dengan paragraf singkat yang merupakan ungkapan yang sudah sungguh merupakan sesuatu yang luar biasa, yang kadang-kadang mendatangkan bencana, namun seringkali juga menjadi sumber kebahagian dan inspirasi. 128
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
-pesan kepada pembaca. Cara ini biasanya dilakukan penulis untuk membahas tentang nasihat, tentang menjaga kesehatan atau suatu nasihat melakukan sesuatu.Misal: -merta mengubah kompisisi kabinet saya, hanya garaakhir ini melemahnya rupiah di pasar global Intro dengan gaya lukisan atau deskripsi, yakni artikel yang menguraikan atau pemaparan berbagai fakta dan kenyataan di awal tulisan untuk megantarkan persoalan yang akan disajikan. Cara seperti ini memang agak subjektif, yakni ada unsur pelukisan dari diri si penuli ari luar gedung Kampus Unas tak mengesankan sebuah kampus yang selama ini telah menghasilkan ribuan serjana. Pasalnya sosok gedung ini lebih Intro dengan gaya sebuah atrikel bisa juga dibuka dengan uraian bersifat kontroversial atau pertanyaan yang mengagetkan!. Contoh seperti ini sering dilakukan penulis untuk memancing perhatian pembaca. Hanya saja harus dengan perhitungan yang masak, tanpa perhitungan yang masak bisa-bisa merupakan pertanyaan bombatis belaka! Misal, Cara Memilih Pacar. Tidak banyak pacar mau melayani kemauan Anda. Kesalahan mungkin bukan karena Anda kurang cantik atau ganteng, tetapi karena pacar Anda memang materialistis. Oleh karena itu, Anda harus mencari buku cara-cara memilih pacar yang sesuai dengan selerah Anda. Penutup Bahasa, sastra, dan seni ( rupa, tari dan musik) pada dasnya adalah medium dan pengembangan dari industri kreatif berbasis lokal. Sentuhan pengembangan bermula dari tulisan kreatif, tulisan kreatif ini bermula dari proses observasi, wawancara dan pelaporan. Pelaporan yang memikat jika disampaikan dalam bentuk akademis murni terasah sulit dilakukan untuk penulis pemula seperti mahasiswa. Oleh karena itu, menulis feature dan artikel populer adalah pintu masuk bagi mahasiswa untuk mau bergerak dan mau menulis. Mau bergerak adalah observasi dan wawancara. Pelaporan dalam menulis feature mengikuti gaya cerita pendek yang diyakini mudah menulis. Ketika mudah menulis tentu ada kemamuan untuk menulis, yang pada akhirnya dia akan menulis tentang apa saja potensipotensi industri kreatif yang layak untuk dipublikasikan di media apa pun. Dengan demikian menulis feature sebagai jenis tulisan kreatif akan membawa pembelajaran menulis learning revolutian untuk mengubah learning style dan learning activities. Hasil pembelajaran menulis artikel populer dan pada kasus menulis wilayah Kampung Seberang Kota Jambi; pada sisi naratif ekpresif, intro, kelengkapan 5WIH (IS), membawa pesan moral, ditulis dengan gaya cerita pendek; sudut pandang, plot, dialog, karakter, gaya, suasana, lokasi peristiwa, rata-rata nilai pada ketegori baik. Kesungguhan menulis sangat baik karena suasana pembelajaran mengkolaborasi lapangan dengan diskusi kelas secara tim. Walau, masih terasah sulit ketika pengaturan diksi, hal itu dikemukakan bahwa kekuatan dan ketajaman menulis feature terletak pada diksi-diksi untaian kalimat. Secara futuristik, kemahiran menulis artikel populer-feature dapat membawa mahasiswa menjadi jurnalis, penulis naskah sinema, naskah pertunjukan, film, dan kolumnis di koran, majalah, radio dan televisi. Pada kajian lebih akademis, mahasiswa bahas dan sastra sebagai pemicuh insfirasi kepada khalayak pembaca untuk mengembangkan lebih lanjut potensi industri kreatif yang ditulisnya. Misalnya, mahasiswa menulis barang antik, kerajian dan kuliner khas Melayu Jambi, desain dan arsitektur rumah-rumah di Jambi, membangkitkan permainan interaktif khas Jambi, musik, film, dan seni pertunjukan berbasis Melayu. 129
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
Daftar Pustaka Jurnalistik Masa Kini. Pengantar ke Praktek Kewartawanan. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia. Campbell, Tom. 1981. Seven Theories of Human Sociaty. First Published. New York: Oxford University Press. Houtman, 2009. Pengembangan Soft Skill: Alternatif Peningkatan Daya Saing Sarjana Bahasa dan Sastra di Dunia Kerja. Seminar dan Rapat BKS Tahunan ke-5 BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa. PROSIDING. Lembaga Bahasa dan FKIP. Universitas Sriwijaya. Haryanto, 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah Buku Ajar untuk Mahasiwa. Penerbit Buku Kedokteran EGS. Jakarta. Pramuniati, Isda. 2009. Impmentasi Soft Skill Melalui Learning Revolution Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Perguruan Tinggi. Penyunting, Sofendi, Seminar dan Rapat BKS Tahunan ke-5 BKS-PTN Wilayah Barat Bidang Bahasa. PROSIDING. Lembaga Bahasa dan FKIP. Universitas Sriwijaya. Rosa, Helvy Tiana.2007. Menulis Bisa Bikin Kaya. Ziyad Visi Media. Solo. Retorika Menulis. Departemen Pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta.
130