BAB III DATA PERANCANGAN
A. Sejarah Batik Pekalongan
Sejarah Batik di Pekalongan dimulai dari pasca peperangan dan perpecahan di lingkungan kerajaan Mataram yang waktu itu dipimpin oleh rajanya Panembahan Senopati. Peperangan melawan kolonial belanda maupun perpecahan di antara lingkungan kraton memang kerap kali terjadi, hingga pada suatu saat kondisi yang paling parah menyebabkan banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Pekalongan. Keluarga-keluarga kraton yang memang telah mempunyai tradisi batik dan mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan ke daerah pengungsian di Pekalongan.
Di daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti Page | 10
di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian. Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.
Sampai awal abad ke-XX proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan morinya buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembikinan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris.
Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang
menghasilkan
stagen
dan
benangnya
dipintal
sendiri
secara
sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang Page | 11
dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja disektor pertenunan ini.
Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen dan pernah buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, soga Jawa, dan sebagainya.
1.1.
Tinjauan perkembangan Data Batik Pekalongan Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang paling kaya akan warna.
Sebagaimana ciri khas batik pesisir, ragam hiasnya biasanya bersifat naturalis. Jika dibanding dengan batik pesisir lainnya Batik Pekalongan ini sangat dipengaruhi pendatang keturunan China dan Belanda. Motif Batik Pekalongan sangat bebas, dan menarik, meskipun motifnya terkadang sama dengan batik Solo atau Yogya, seringkali dimodifikasi dengan variasi warna yang atraktif. Tak jarang pada sehelai kain batik dijumpai hingga 8 warna yang berani, dan kombinasi yang dinamis. Motif yang paling populer di dan terkenal dari pekalongan adalah motif batik Jlamprang. Batik Pekalongan banyak dipasarkan hingga ke daerah luar jawa, diantaranya Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Minahasa, hingga Makassar. Biasanya pedagang batik di daerah ini memesan motif yang sesuai dengan selera dan adat daerah masing-masing. Keistimewaan Batik Pekalongan adalah para pembatiknya selalu mengikuti perkembangan jaman . Misalnya pada waktu penjajahan Jepang, maka lahir batik dengan nama’Batik Jawa Hokokai’,yaitu batik dengan motif dan warna yang mirip kimono Jepang.
Page | 12
Pada umumnya batik jawa hokokai ini merupakan batik pagi-sore. Pada tahun enampuluhan juga diciptakan batik dengan nama tritura. Bahkan pada tahun 2005, sesaat setelah presiden SBY diangkat muncul batik dengan motif ‘SBY’ yaitu motif batik yang mirip dengankain tenun ikat atau songket. Motif yang cukup populer akhir-akhir ini adalah motif Tsunami. Memang orang Pekalongan tidak pernah kehabisan ide untuk membuat kreasi motif batik.
Dari catatan sejarah batik Pekalongan yaitu : 1.Batik Pribumi Yaitu batik yang dibuat dengan selera dan gaya pribumi, batik ini diproduksi oleh sebagian masyarakat asli Pekalongan /
pribumi.
Sebagaimana
diketahui
didaerah
pesisir
Pekalongan tidak ada kraton sehingga tidak ada raja–raja yang membatasi motif atau corak batik yang boleh dibuat dan dipakai oleh masyarakat di luar keraton. Karena itu maka batik Pekalongan yang diproduksi oleh masyarakat asli Pekalongan yang tidak terikat oleh ketentuan raja-raja, sehingga
motifnya
sangat
bebas,
bahkan
ada
batik
Pekalongan yang dibuat sampai dengan delapan. Batik pribumi Pekalongan ini mempunyai keistimewaan yaitu sangat
cepat
mengikuti
perkembangan
pasar,
dengan
memproduksi batik-batik yang cepat laku dipasaran.
2. Batik Encim Batik ini dari namanya sudah dapat diduga bahwa diproduksi oleh sebagian masyarakat keturunan Cina dengan pengaruh tata warna dan budaya leluhurnya. Batik encim dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar yang didasari oleh motif / ragam hias yang diterapkan pada kain batik tersebut yaitu : Page | 13
Buketan,
biasanya
motifnya
banyak dengan
untaian bunga ( buket ) dengan warna–warna tertentu dari Timur ( antara lain bunga mawar ).
Budaya Cina, biasanya motif / ragam hiasnya diisi
dengan budaya Negara leluhurnya, dengan gambar symbol kebudayaan antara lain gambar naga atau kupu-kupu.
Ragam hias lukisan, biasanya motif / ragam hias
ini diisi dengan corak lukisan, antara lain arak-arakan pengantin Cina. 3.
Batik Londo
Seperti halnya batik Encim, batik yang dibuat oleh sebgaian masyarakat keturunan Belanda, dengan motif / ragam hiasnya
dipengaruhi
oleh
selera
/
budaya
Belanda.
Kebanyakan batik londo ini berupa kain sarung karena dianggap lebih praktis dalam memakainya. Motif atau ragam hias yang diterapkan antara lain buketan bunga-bunga gaya Eropa ( krysan, anggur, dsb.). juga ada ragam hias berupa lambang atau permainan kalangan pendatang Belanda yaitu kartu Bridge. Ketiga golongan batik Pekalongan ini berkembang secara berdampingan, masing-masing telah mempunyai penggemar dan atau pembeli masing-masing.
Page | 14
Page | 15
B. Unsur-unsur Desain : 1. Garis Adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Sebuah garis menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain. Seorang pakar grafis bernama Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, mengatakan potensi dari garis adalah :
Dapat mengekspresikan gerak massa objek tertentu yang luwes tanpa ada maksud untuk meniru sehingga memberi irama yang dapat dirasakan seperti penikmat musik.
Mempunyai nilai ekspresi pribadi, apabila mempunyai suasana, sentuhan, dan media.
Mempunyai kemampuan membentuk tekstur yang bersifat semu dan nyata.
Garis dapat memberi sugesti dalam sebuah kontur.
Mempunyai kemampuan menciptakan komunikasi.
Mempunyai kemampuan gelap-terang untuk arsir gambar
Berikut adalah beberapa karakteristik dari garis : -
Garis horisontal Memberikan karakter damai, tenang, pasif, dan kaku
-
Garis vertikal Memberikan karakter megah, kuat, tetapi statis dan kaku. Melambangkan keseimbangan, kemegahan, kekuatan, kekokohan, kejujuran, dan kemasyuran.
-
Garis diagonal Page | 16
Memberikan karakter gerakan, meluncur, dinamik, tidak seimbang, gesit, lincah, dan menggetarkan. Garis ini melambangkan kedinamisan, kegesitan, dan kelincahan. -
Garis zig-zag Garis ini memberikan rasa gairah, semangat, bahaya, dan mengerikan.
-
Garis lengkung Garis ini melambangkan kemegahan, kekuatan, keanggunan, dan kedinamikaan.
-
Garis lengkung S Garis ini melambangkan karakter indah, luwes, dan dinamis.
2. Warna Warna merupakan unsur penting dalam objek desain, karena warna dapat menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Beberapa jenis klasifikasi warna :
2.1.
Klasifikasi warna berdasarkan spektrum warna
a. Warna Primer Warna primer adalah warna utama / warna pokok. Dikatakan primer karena warna tersebut tidak dibentuk dari warna lain. Dan juga warna pokok digunakan sebagai pokok pencampuran untuk memperoleh warna-warna lain. Warna pokok terdiri dari merah, kuning, dan biru.
b. Warna Sekunder Page | 17
Warna sekunder adalah warna kedua hasil turunan
dari
pencampuran
berbagai
warna
primer. Terdiri dari orange (pencampuran merah dengan kuning), ungu (pencampuran biru dengan merah), dan hijau (pencampuran kuning dengan biru). Ketiga warna sekunder ini disebut dengan warna standard.
c. Warna Tersier Adalah warna ketiga , yaitu warna-warna yang berada diantara berbagai warna yang ada, hasil pencampuran dari dua warna sekunder.
d. Warna Kuarter Adalah warna keempat hasil pencampuran dua warna tersier.
e. Warna Intermediate Merupakan warna perantara, yaitu warna yang berada diantara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna.
f. Warna Komplementer Merupakan warna-warna yang berlawanan secara kontras.
g. Warna Analogus Merupakan
warna-warna
yang
menggunakan terang-gelap dan intensitas dari warna terdekat.
Page | 18
2.2.
Klasifikasi warna berdasarkan sensasinya
a. Warna Panas Adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna, mulai dari merah hingga kuning.
b. Warna Dingin Adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna, mulai dari hijau hingga ungu.
c. Warna Netral Adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna.
d. Warna kontras Adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya.
e. Warna Terang Adalah warna-warna dengan tambahan putih didalamnya. f. Warna Gelap Adalah warna-warna dengan tambahan hitam didalamnya.
g. Warna-warni Warna ini melambangkan kegembiraan dan keceriaan.mengidentifikasikan
kegelisahan,
kepatuhan, pemikiran yang lemah lembut, seperti biru, biru kemerahan, merah kebiruan.
Page | 19
2.3.
Klasifikasi warna berdasarkan kualitasnya
a. Hue Adalah
sifat
khas
dari
warna
yang
membedakan antara warna yang satu dengan lainnya sebagai keunikan masing-masing warna.
b. Chroma Adalah kekuatan dan kelemahan warna yang
mengacu
pada intensitas warna.Adalah
jenjang gelap terangnya suatu warna.
2.4.
Teori Tata Letak (Layout)
Layout adalah pengaturan tipografi dan unsurunsur seni, yaitu foto, ilustrasi,dan elemen-elemen desain lainnya. Sebuah layout yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu:
1. Works (berfungsi) Artinya dapat menyampaikan pesan secara cepat dengan cara yang tepat.
2. Organizes (teratur) Artinya tata letaknya harus teratur sehingga tingkat kepentingan pesan dapat diikuti dengan jelas.
3. Attracts (menarik perhatian) Artinya
harus
tampil
beda
dan
menarik perhatian.
Page | 20
C. Teknik cetak -
Cetak Digital Cetak digital atau Digital Printing adalah suatu teknik cetak tanpa
melalui proses pembuatan acuan cetak, melainkan melalui proses digital. Semua proses pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaan yang berbeda sesuai teknologi masing-masing mesin cetak. Keunggulan dari proses cetak digital adalah harga yang murah, dapat diproduksi massal,
-
Air brush Secara harfiah, airbrush merupakan kata hasil penggabungan dua
buah kata dalam bahasa inggris, yaitu air dan brush. Air berarti Angin atau Udara sedangkan Brush diartikan sebagai kuas. Pada akhirnya airbrush diartikan sebagai sebuah cabang seni lukis yang menggunakan udara sebagai kuas. Untuk hasil akhir dari proses ini sangat ditentukan oleh skill si pembuat karya, kelemahan dari proses air brush adalah tidak dapat di produksi massal dan harga yang cukup mahal
Page | 21
-
Etching Plate Adalah proses cetak dengan bahan dari plat besi yang dipola terlebih dahulu lalu press sehingga menjadi bentuk – bentuk yang diinginkan. Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat digunakan pada alat musik gitar akustik dan membutuhkan biaya yang lumayan mahal.
. p r os epr os e
Page | 22