df,Y
?#
SEllJlII.IAR ].IASIONAL
PffiffiMHffififfiffiMAffi$AHffi$ lSBil : 97&60205057+2
*#*'
s*
TEMA MEMPOPULERKAN ILMU KIMIA MELALUI PENDIDIKAN DAN PENELITIAN
5-6JULI 2008 FAKUTTAS KEGURUAI{ DAN UN IVERSITAS
IIMU PENDIDIKAN
SYIAH KI',ALA
DARUSSAT-AM, BAI{DA ACEH
2008
'.
']..'
EDITOB
Itr. Albdd Gad
n
ii, MSL
Atrrn,lesc. Itr. lt Eesaq lt Sr. IDr.
Mdrlr8s'S.Pd.' Dt.srr. Ilr* lurnant M.$i.
Itrs, . N.drr lta. SL
PENATA LNTAK & DESAIN COVtr8.
ultbfq
&PaLr ICSrL
TUAALEUKU t6li + t
PEITIERBIT FAKULTAS KEGURUAN DAN TLMU PENIIIDIKAN T,NTYERSITAS SIIAH KUALA DARUSSALI\M, BANITA ACEH, 23111 TELP. (065r) 7412657 FAX. o65a-755t 4o7 Website ! http!,?rwrww.unsyiah4kip.org E mail :
[email protected]
u-sKclPTi[ O Eat cfpta
rflfrds[gi UriLagFr.datrg
CtrTAKAN PESTAi,I-[, AGUSTUS 2OO8 rsBN
I
?A
-
60a
-5
505
?:O
-?
"IB!JJIIilUUUUIUII
Ddem Rangka HUTJurusan Pendidikan Kimia Ke24 E HUT FKIP
Umyi*
Xe-47
DAFTARISI NO !I*i{A
'1.
PEi{AILf,I-IU
Prof. Dr DamiM. Daud,
M.A.
JIJDIiL IIAI(ALiI.H
HAL
Strategi Perguruan Tinggi (PT) Dalam Rangka lrer.ghasilkan lulusan/Aluann; Yang Senrutu Dan
1-o
Berdaya Saing
2. 3. 4.
Mohd.llyas, S.E.,
M.M.
Arah Dan Kebijakan Pembangunan Pendidikan 7 Diprwinsi Nangg&e Aceh Darussalam
Prof.Dr. Basuki Wirjosentono,
M.Sc.
Prof. Dr, Effendi,
M.Pd.
Pengolahan Produk Kelapa Sawit Sebagai Aditif Polrner Bedasis Bahen Alam
-8
Bahan I -
Kegiatan Pembelaja€n Sains S€bagai Sarana Untuk Menyiapkan Generasi Yang Bertaqwa
10
11-18
Pada Tuhan Yang Maha Esa
5.
[email protected]. Eftet1di,
M.Pd.
Perti4gnya Proorarn Rintisan Sekoiah
lntemasional (RSBI)
eedard 19-28
dan Upaya Untuk
Mengoptimalkannya
6.
Dr AbdulGaniHaji,
M.Si
lsolasiSenyawa Bioaktif EkstEk
BiiMengkudu 29-35
(Moninda cittifdia Linn)
Z
Di Adfi/n,
L
Dr.
1,,,1.
M.Sc.
Hasan,
M.Si.
KharakteJistik dan Aktivitas lGtaJis D#logam Pd/Au Yang Dis{abilkan Oleh Khitosan dan BersfuKur Core.Shell
36-43
Sintesis Poliest$ Dari e-l(aprolaKon
44
dan
-53
2,20irnetil-1,$Prcpandiol
L
Mukh/is, S.Pd.,
M.Si.
10,
Dr.dr. ZinatulHayati, M.Kes.
Aktivitas Anlimakan dan Antimi&loba Senya€ Alkaloid Fraksi Metanol Dari Kulit Batang Kayu Musang (Alangirm k rzl CMIB)
53-61
Sp.MK Elek Penyakit lnfeksi Teriradap Penurunan 62-66 Kesehatan Repmduksi Pada Perempuan
11.
JuJinawati, S.Si.,
M.Si.
Adsorpsi lon Kadmium (J) MenggunaRan
Arang
Cangkang Kelapa Sawit Yang Terlapisi Khitosan
12.
h. Rosnani Nasution,
13. Ut
M.Si.
Maina Zubainur, S.Pd.,
Pada
UjiSenyalvE Penolak (Repel/enq Tumbuhan Belimting Terhdap Lalal Rumah (Musca Do'nagt ca)
67
-74
75-79
,nlegratif Dengan Model hoden 80-89 Based lnsfrudion (PBl) Yang lslami Pada
M.Pd. Kudkdum
Pembelajaran Matematika
---.senina. Na;ional Ddam Ra€l(a
-=-=
HUT Jurusan PendiCikat Kiinia Ke-24 & HUT FKlp
Unsli*
Ke-47
KURIKULUM INTEGRATIF DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRACTION (PBDYANG ISLAMI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Cut Morina Zubainur Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah
ABSTRAK yaitu budaya dan afu' firra hal vane tidak pemah terpisahkan dalam kehidupa:r manusia terjadi pergeseran telah masvarakat dalam ini ;;#"'";A;;id"mirusl, setarang lagi menjadi dT.ild"k masvamkaL dalam idrk lagi hi;up
ffi;ifi.'ii#;;j*
juga sangat datam kegiatan pendidikan' Selain.itu kondisi. a'Lr sumoer air dan jaringan PDAM yang rusak akibat musibah -enokhawarirkan. Banyak yang belum diperuiiri. Hal ini dipersulit dengan k.rangnya ;ffi;'il'i;'un;i air dan. sanitasi' sehingga perlu kesadaran masyarakat urun p"n*gttyu manajemen dan saniiasi' dan budaya ;;;;;; ;;" Lenginterrasik- "iia-"itui manajemen anmata pelajaran matematika di sekolah-sekolah terutama ffiili";;"- ;;il;;i; Ir4elalui Kurikulum .,"no meruoakan salah satu mata Pelajaran yang ada di sekolah' dan sanitasi serla air pengelolaan i;:t;;iH;;"kun'c*, ,n"n*u*ian nilai-nilai menumbuhkan ini akan Upava, agung budala Aceh il:;il;k#;J; nasionalisme 'iiiui-nitui dan tolerarsi meningkatkan H;f ';i;;;;;t"lot, "utrtt-uiioIntesratif Kurikulum Implementasi .?ti"gg"r[r" budava lokal' :tr# il#;t; diamanatkan KTSP dalam dimana KTSP' pe taksanaan *"-#;
1"*i- *"tf"e
Gff-L"a,rfrig
potensi' dan kebutuhan daerah kurikulum dikembargkan sesuat dengan karakteristik' banvak memberikan Matematika nasional' ;""g.,id"puok* wawian ii;;;6 bahwa ini membuktikaa Hal teknologi' dan ilmu sr-"U*gun aAu- pengembangan Harus diakui bahwa dengan kehidupan
;;";;tk" sangat iraikairannva -"h*i:hT' temyata belum niatematika yang selani ini clilaksanakan di sekolah' dan pembelajaran riatematita secara maksimal' Model "".u"|"r*ffiililj;;*aiait* penyebabnya' satu faktor nendekatan oembelaiaran yang Kuang tepat. menjadi salah tJ:;"#.;#';;; dalam kehidupan sehari-hari' ue'-a"ruat tiT ang itp.ti* l-e *t rr -"-p"L;*i sesuaru vang berada di luar jangkauan #ft;;;;d;iipdse' pembelajaran yang dapat, digunakan dalam ffi=fiitiw". Salah satu modelpatla matematika aAalah Problem pembelajaran Integratif -ini ftie,rrre;*i Kurikulumyang jug' dengan yang diamanatkan sesuai islami, hal Air"d t^nu"tfon fBI) Aceh Darussalam' Qanun Pendidikan Nanggroe
PEI{DAHULUAN Latar Belakang ^'---tILi bahwa 2d tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 40 ayat 2 menjelaskan
1.
No. pendidikan yarg oendidik Oan tenaga pendidik berkewajiban menciptakan -suasana (2005) Dikdasmen Dirjen H'.iit.n;;erryen.angkan' krcatif, diamis' dan dialogis anak' mengaktilkan agar -""i"f*Ut bahwa pembelajaran hendaknya dirancirng
kcutiuitu,, sehingga efektif' "a1* j:3! me-nvenangkan Seiring (KTSP) menghendaki d".g"*'f."uff"kan ini. Kurikulum iingkat Satuan Pendidikan
;;:;b-e; p
riOtg
S"-i-
rur"ianat'F(PO Knia t hlP unsvah
56 t l'2H)8
guru untuk melaksanakan pembelajaxan sesuai dengan tingkat perkembangan berpikr_siswa, memgrerhatikan aspek manfaat dalam kehidupan sehari-hari, dan berorientasi pada hasil belajar yang melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Selain itu, KTSP mengamanatkan pembelajaran yang dikembangkan hendaknya berdasarkaa karakteristilg potensi, dan kebutuhan daemh. Sejalan dengan pemikiran di aras, pembelajaran yang dikembangkan pada sekolah-sekolah di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hendaknya memanfaatkan karakteristik, potensi, dan kebuhrhan daerah NAD. Sebagaimana yang diketahui bah.ita masyarakat Aceh adalah masyarakat yang berbudaya. Kebudayaan dan kearifar masyarakat Aceh berakar pada ajaran agama Islam, dan karena itu banyak kaq'a budaya yang mengandung nilai-nilai Islami. Sulaiman (2005) meqielaskan bahua dahulu nilai-nilai Islami itu diamalkan dan meqiadi adat rxadisi dalam masyarakat, yarg diwariskan dari generasi ke generasi melalui pendidikan dalam keluarga, di tempattempat pengajian dan dayah, serta di dalam masyamkat, dalam rangka mendidik pribadi muslim yang berakhlak mulia. Namun karena pengaruh modernisasi, sekarang ini dalam masyarakat telah terjadi pergeseftn nilai-nilai. Nilai-nilai itu tidak lagi hidup dalam masyarakat, dan tidak menjadi bagian penting dalam kegiatan pendidikan. Selain itu kondisi air di Aceh pasca musibah gempa dan tsunami, sangat mengkhawatirkan. Banyak sumber air bersih di daerah yang terkena tsunami tercemar. Sunur-sumur sebagai surnber air bagi sebagial besar masyarakat kini nengandung zatzat (misalny4 zat besi) yang dapat merusak kesehatan dengan kadar di luar batas toleransi. Air dengan kualitas yang baik menjadi sesuatu yang mahal bagi masyamkat Aceh. Meskipun sebagian daerah masyarakatnya masih dapat mengandalkan pDAM, namun distribusi air ke rumah-rumah penduduk tidak lancar. Disebahagian daerah lain malah masyarakat sulit mengakses air bersih. Hal ini disebabkan jaringan PDAM banyak yang rusak akibat tsunami.
Kondisi tenebut diperburuk dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam masalah manajemen air dan sanitasi. Walaupun dalam ajaran Islam sangat jelas diahf
masalah manajeman air dan sanitasi dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu contohnya, suci merupakan sesuatu hal yang mutlak dalam beribadah. Suci meliputi tubuh, pakaian, dan tempat. Untuk bersuci disyaratkan menggunakan air yang suci dan mensucikan. Air suci lagi mensucikan tidak hanya bersih, juga harus mencapai ukuran terientu. Selain itu dalam surat Al-An'aam ayat 141 dan surat Al-A'raaf ayat 31 diajarkan sikap tidak berlebih-lebihan. Kebudayaan dan kearifan yang tinggi namun mulai terkikis ditambah dengan kondisi air yang semakin memprihatinkan, menyebabkan perhmya mengintegrasikan ketiga aspek tersebut dalam pembelajaran di sekolah. Hal ini sejalan dengan ketrijakan pemerintah NAD, dalam rangka pelaksanaan syariat Islam seria dalam upaya memantapkan dan mengembangkan sistem pendidikaa islarni yang sekarang dikembangkan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), adalah seyogianya budaya islami dan adat Aceh dihidupkan kembali. Untuk itu, Pemda NAD telah menyusun Qanun Pendidikar di provinsi NAD yang menegaskan bahwa Pendidiknn provinsi NAD adalah pendidikan yang berlandaskon poda AI-Quran dqn al Hqdist, .falsafah negara Pdncasila, UUD 1945, dcn kebudayaan Aceft (Zubainur: 2008). Menyikapi Qamrn Pendidikan di provinsi NAD di atas, dikeluarkan kebijakan dalam bidang pendidikan, salah satunya kebijakan tentang pengembatgan kurikulum yang relevan dengan pembelajaran ak1if, kreatif, efeklil dan menyenangkan serta
Pros/ding Serninar Nasional
"APO Knia FKIP Unsyiah, F6 Juli2MB
dengan pelaksanaan syariat disesuaikan dengan kebutuhan lokal, khususnya terkait Islam. Walidin (2005) menjelaskan bahwa salah satu asp€k terpenting dari .,.nr,"l"ons;* Leistimewaan Aceh yang bersendikan syariat Islam adalah sistem yans mampu mendukung cita-cita melahirkan sumber daya manusia -to*p"titif baik kualitas iman dan taqwa (MTAQ) maupun uogfot a"o (2005) menjelaskan ltt"" frig"tuhuu" dan teknologi (IPTEK)' Namun, BanJa menampakkan belum di Aceh pendidikan Ittu-i dalam penerapan sistem tuh*u sebelum dan antara yang signifikan prbedaan *fti" gga tidak teitlhat t"r"" yr.g menunjang yang belum tedihat hal Banyak syariat Islam' baik dan dengan tertata yang belum ajar bahan lain tersebut, antara
;;iiid; ["rt-.*fi* fu k ttu** L-, *r"a.i it"t*f"m;"r*";;"KTSP --^"- versi NAD Yang belum tuntas. perlu adanya usaha mengintegrasikan nilai-nilai iltJ*-kalr li"rryut - ini, di sekolah-
nr*uj"rn"o air dan sanitasi dan budaya Aceh k9 {atam pembelajaran Nu-on kenyataan menunjukkan bahwa belum nampak- hasil konkret dari ""kotuh. pendidikan yang islami guna mendukung ;;;Iili"h NAD daiam melaksanakan provinsi lqap, a- dalam menumbuhkan sikap arif il;;;i"k"; syariat Islam di i"l"- -de*;"kan air pada diri siswa' Dengan demikian perlu dikembangkan islami dingan mengintegrasikan manajemen air dan sanitasi budaya
'miyarakat ac"l. ua ini telah dilaknkar seameo Seamolec dalam ".-U"tui-ui-tu"* ;;l;f; iior"r-rrvu X,,rit.lum Integratif melalui Help for Aceh, yang merupakan salah satu 'U""ilt p"'fl"ti^ aa an rungyi recovery pendidikan di Aceh pasca-musibah gempa dan
digagas Seameo Seamolec adalah mengembangkan f*it"t"- lntegratifyang -yang aktif, kreafii efektif, dan menTenangkan dengan p"-t"tuj*uo di kelas
ourru-i.
(MAS), kearifan lokal KL)' l''.neintesrasikan nilai-niiai manajemen air dan saniusi lntegatif yang digagas oleh (KB). Kurikulum t"tupi Ak* O-'?"0"."g"*- budaya
yang sebenamya merupakan akar Seameo Seimolec belum menyentuh nilai-nitai islami Aceh' masyarakat dan kearifan dari --*- budaya
setiap jenjang M-atematika adalah salah satu bidang studi yang dipelajari di secara praktis' oendidikan dene,ar harapan mampu melatih siswa untuk belajar berpikir f..*if, O- siJtematis dalam menganrbil setiap tindakan' Namun harus diakui ["fir,it,-""-U"f"i*an matematika yang selama ini dilaksanakan di sekola[ temyata l"rt*" U"fr- ,l""""p"i tujuan pendidikan matematika secara maksimal' Model pembelajaran
^p."J"G,*
yang kurang. -teeat' Jner\iadi^ salah satu fakor kehidupan n"n,u-butn"u. Siswa memsa apa yang dipelajari kurang bermanfaat dalam .'dipaksa" untuk mempelajari sesuatu yang bgrarla di luar !"nii-t *i, *r,ngga mereka
a""
it"-t"fei**
dava Pikirnya'
ianskauan '- "- U"tt t
menjawab permasalahan di atas' diperlukan suatu model pembelajaran d*iu nyata yang benar-benar dialami oleh sisw4 dalam lebih terampil dalam i,a:rJ virlg bemuansa islami sehingga nantinya siswa bisa yang dikembangkan juga pembelajaran Model hemiKr clan memecahkan masalah. satu model iutl.- t"tuui dengan pokok bahasan yang akan diajarkan Salah Based Instructiorl/ Problem model adalah dikembangtan auput .rrrrrs menssunaka;
-*iun
l"-U"f"i*"" y*i
i'embelajaran Berbasis Ma-salah ( PBI )'
ffidi,tg S"tin",
Nrt ional "EXPO Krnia FKIP Unsyiah S'6 Juli 2008
82
2. Tujuan Pembahasan {dupu" tujuan penyajial_ makalah
,Integrarif
ini
dengan model problem Bssed
pembelajaran matematika.
adalah untuk memaparkan Kurikulum yang islami dalam
t^n"iUii 6F|i
3. Manfaat Pembahassn Manfaat dari penulisan makalah ini adalah a. sebagai bahan masukan bagi gwu-guru dan calon guru untuk mengembangkan pembelajaran matematika dengan menginregrasit un as!"t_u"[t f"niAupuo, b. sebagai bahan_ masukan taei erurl_qru d;, mengembangkan
;;r-;;;;;
model pemhel4iaran yang sesuai dengan kehidup"an
c.
mencapai tujuan pembelajaran"
membantu siswa
mengemban, gka.n
""rrJ-rr*
siswa untuk
proses berpikir dewasa dan meningka&an
keterampilan pemecahan masalah.
PEMBAIIASAN
l.
Model Penielajaran Berbasis Masalah (pBI)
Penrbelajaran berbasis masalah (proDiem'Based Instruction pBI) / atlalah suatu model pembelajaran yang mengacu pada_ strat€gi p""g"J;-;ft berasosiasi dengan pembelajaran realistik/kontekstual. pembelajarln iri ;.gg#.r" masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk U"f4* t.ntu"t'iu.u*Lerpikir kritis dan ketmmpilan pemecahan masalab, serta *tut rn"-p".oGfi pJo!"t tu_ dan konsep yang esensial dari materi pelajamn.
Gagne menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah merupakan hasil belajar. yang paling ringgi. Sedangkan
;"r*,i, A;;';;;jaran
dimana sjswa
:iTjlj,T?l"",pembetajaran oengan maksud untuk menl,usun pengetahuan
berdasarkan
.*g-irl'_'p.r.asata}an
autentik mereka sendiri. mengembangkan dan ketrampilan berpikir lebih tinggi. mengembangkan kemandiriin dan percaya diri (Johm: 2005).
il*ui;
Ciri-Ciri atau Karalrteristik pembelajamn Berbasis Masalah (pBI) . .Menurur Ibrahim (2005) dan Rarlmanan (2004j, ;;b.;lajaran masalah mempunyai ciri-ciri sebaeai berikut.
a.
berdasarkan
Pengajuan pertanyaan atau masalah
Pembelajaran berbasis masalah menmtut peran
pembelajar_an
pel.jry
di
sekitar pertanyaan
sekitar prinsip
O* p"..usuUfr*
guru
mengorganisasikan
SJuio
_"ngo.g*i.^ik*
ketrampifu_k"d;iil;;;ik
arau .di menuqjukkan situasi kehidupan yang tidak ."a".fr*" _nyata menunaikan tugas_tugas yang diberiftan glr* a"ng*
disiplin ilrnu yarg terah mereka ketahui.
ii.*u
tertenru.
culu
dituntut dapat rn"ogiui*gtun U.rUug,
n7i"".."*"-.n""-triui
vorume
air untuk mengisi sebuah bak air yang dapat digunakan l"r.""afr* Selain matematika dan agam4 permasalahan ini dapat di-kaitkan d.d; ".t_i _;;;;;; air dan satnitasi, brrdaya dan keari fan yang ada daiam masyaral
.b. Keterkaitan
dengan disiplin ilmu lain (inrer distiplinun,f,.,eust Walaupun model pembelajaran Rerbasis dilui;;'iuau
,*tu bidang ilmu _Masal; tertentu (sains, matematik4 dan penelitian sosial), namun dala_ pe_e"ahun Prosrding Seminar Nas iona! "EX7O
Knia FKe Unsy
bidang masalah-masalah akhnl, siswa dapat diarahkan dalam penyelidikan berbagai
ilmu. Misatnya dengan mengaitkan matematika dengan ilmu lain dalam hal ini adalah ilmu agarna, lilgkrmgan hidup, dan sosial budaya'
c.
Penyelidikanautentik
Model Pembelajaran B€rbasis Masalah menglraruskan siswa
melakukan
penyelidikan-penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan/penyelesaian nyata i"*tuaup .uuto masalah. Siswa menganalisis dan mendefinisikan masalah'
mengembangkan hipotesis, meramalkan, mengumpulkarL menganalisis informasi, melJsanakan eksperimen (ika diperlukan), membuat inferensi dan menyimpulkan' Metode penyelidikan khusus yang digunakan bersantrmq pada sifat-sifat masalah yang diselidiki. Misalnya, pada volume balok, siswa dapat langsung mengukur ukuran bak mandi dan mengltitung volumenya'
d.
Menghasilkan karya-karya dan memamerkannya Qtoduction
of artifact and
exhibit) Pembelajaran Berbasis Masalah menuntut siswa untrk menghasilkan produk tertentu dalarn bentuk karya nyata atau artifak dan peragaan yang menjelaskan atau
mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan' e. Kolaborasi (collaboration) Seperti halnya dengan model pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis rnasalah juga menghendaki adarya ketja sama aniarl sesama siswa dalam kelompoli_kelompok kecil. Tujuan utama pembelajaran berbasis masalah adalah untuk membantu siswa mengembangkan proses berpikimya; belqjar secara dewasa rnelalui pengalamar yang menjadikan siswa rnandiri' Karakteristik moclel Pembelajaran Berbasis Masalah (PBI) menuut Lubis (lubisgrafi.ua-wordpress.com: 2007) adalah Belajar dimulai dengan suatu masalah' yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa, -"*u!tit- bahwa masalah diseputar masalatr" bukan disepular disiplin ilmu' pelajaran mengorganisasikan jawab yaag besar kepada siswa dalam membenhrk dan menibeitan tanggung proses belajar rnereka sendiri, menggunakan kelompok l-g.*g menjalankan s""iiu apa yang telah mereka pelajari dalam mendemontrasikan unhtk siswa kecii, menuntut bentuk suatu Produk atau kineda. 1.2 Strategi ilan Tujuan Moitel Pembelajaran Berbasis Mrsalah
(PBI)
nef,erapa strategi pengalaran yang dapal dikernbangkan dalam Metode Pembelajaran Berbasis Masalah menurut Rosyidah (rosyidahfima'wordpress'com: 2005) adalah l) Pembelajaran berbasis masalah
Sebeluni memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, siswa terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu' Kemudian siswa diminta untuk mencatat permasalahan-permasalahan yang muncul' Setelah itu' tugas guru adalah merangsang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah jung ada. Tugas guru adalah mengarahkan siswa rmtuk bertany4 membuktikan
asuisi, dan mendengarkan penpektifyang berbeda dengan mereka' 2) Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman b€laiar Guru memberikan penugasan yarg dapat dilakukan diberbagai konteks lingkungan siswa antara lain di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Penugasan yalg diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi siswa unnrk belajar di luar kelas' Misalny4
siswa keluar
dai rualg kelas dan
berinleral<si langsung untuk melalukan
Prosrdirg Serninar Nasional"EXPO Kinia FKIP Unsyiah'
,6
Juli 2008
wawancaxa. Siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan siswa dalam rangka mencapai p€nguasaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pembelajaran' 3) Memberikan aktivilas kelompok Alctivitas belajar secara kelompok dapat memperluas perspekif serta membangun kecakapan interpersonal untuk berhubungan dengan orang lain. Guru dapat men)'usun kelompok terdiri dari tiga, lima maupun delapan siswa sesuai dengan tingkat kesulit8n penBgasan4) Membuat aktivitas belajar mandiri Peserta didik tersebut mampu mencari, menganalisis dan menggunakan informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru. Supaya dapat melakukannya, siswa harus lebih memperhatikan bagaimana mereka memproses informasi, menerapkan strategi pemecahan masalah, dan menggunakan pengetahuan yang telah mer€ka peroleh. Pengalaman pembelajaran kontekstr.ral harus mengikuti uji-coba terlebih dahulu; menyediakan waktu yang cukup, dan menyusun refleksi; serta b€rusaha tanpa meminta bantuan guru supaya dapat melakukan proses pembelajaran secam mandii (i ndepe nden t I e ar n in g). 5) Membuat aktivitas belajar bekerjasama dengan masyarakat Sekolah dapd melahrkan kerja sama dengar oraag tua sis'wa yang nemiliki keahlian khusus untuk menjadi guru tamu. Hal ini perlu dilakukan guna memberikan pengalaman belajar secara langsung dirnana siswa dapat termotivasi untuk mengajukan pertanyaan. Selain itr! keia sama juga dapat dilakukan dengan institusi atau perusahaan tertentu untuk memberikan pengalaman kerja. Misalnya meminta siswa untuk magang di tempat kerja. 6) Menerapkan penilaian autentik Dalam pembelajaran kontekstual, penilaian autentik dapat membantu siswa rmtuk menerapkan informasi akademik dan kecakapan yang telah diperoleh pada situasi nyata rmtuk tujuan tertentu. Menu.rut Johnson (2002), penilaian autentik memberikan kesempatan luas bagi siswa untuk menunjukkan apa yang telah mereka pelajari selama proses belajar-mengajar. Adapun bentuk-bentuk penilaian yang clapat digunakan oleh guru adalah portfolio, tugas kelompok, demonstrasi, dan laporan tertulis. S€dangkan tujuan urama pengembangan model Pembelajamn Berbasis Masalah (PBI) adalah untuk membantu siswa mengembangkan proses berpikimy4 pemecahan masalah, keterampilan inteleldual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa dengan simulasi, melalui pengalaman yang menadikan siswa mandri' Ibrahim dan Nur (2003) merirci tujua.n-tujuan model Pembelajaran Berbasis Masalah @BI) sebagai berikut. a. Keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah. b. Mendewasakan siswa melalui peniruan. c. Membuat siswa lebih mandiri. 1.3 TahaDan/lanskah
utam| model Pembelajaran Berbasis Masalah
No
Tahap
Tingkah laku guru
1
Orientasl siswa kepada
Guru menjelaskan tu.juan pembelajaran, menjelaskan logisrik yang dibunrbkan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
masalah
Prosidrng Sem,nar Nasional "EXPA
Knia FKIP
Unsyiah,
*6
Juli 2008
B5
Guru rnembantu siswa mendefinisikan dan
Mengorganisasi siswa
2
untuk belajar
menorganisasikan tugas b€lajar yang berhubungan
Membimbing
Guru mendorong siswa untuk
dengan masalalr tersebut-
mengumpulkan
penyelidikan individual informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk rnendapatkan penjelasan dan pernecahan maupun kelomPok masalah.
Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai sepedi laporan, menyajikan hasil karYa video, dan model dan membantu mereka untuk
4
berbagi tugas dengan temannya.
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi mengevaluasi Proses atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan
Menganalisis
5
dan
Demecahan masalah
Droses-proses yang mereka gunalan-
Sumber (Johar: 2005) 1.4 Lingkungan belajar dan Tugas-Tugas Managemen
unttrk guru agar memiliki seperangkat aturan yang jelas Fentiig -rlapat
nembelaiaran
y*g -ioyi^p*g
supaya
berlangsung tertib tanpa gangguan, menangani tingkah laku siswa secara cepat dan tepat' memiliki panduan bagaimana mengelola
kerja kelomPok.
"
PaA; model pembelajaran berbasis masalah (PBI) dimungkilkan siswa menseriakan tusas multi (rangkap), sehingga waktu penyesaian tugas-tugas tersebut
bisaierbeda-beda. Akibatnya diperlukan pemantauan dan pengelolaan kerja siswa vans rumit, ' " Pada model pembelajaran berdasarkan masalah sering sebagai $mr menssunakan seiumtah bahan dan peralatan, oleh karena itu pengelolaannya dapat pengelolaan' mere'p-otkan guru. Guru yang efektif harus memiliki prosedur untrrk gwu adalah dilupakal yang tidak boleh penyimpanan-dan pendistribusian bahan. Dan
."*u.pdt*ahrrandansopansantunrrntukmengendalikantingkahlakusiswa
ketifta mercka nrelakukan penyelidikan di luar kelas termasuk di dalamnya penyelikan
di masyarakat. 1.5 Evaluasi italam Pembelajaran Berbas'ls Masalah (PBD
Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran yang berdasarkan masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa pembelajaran merupakan hasil penyelidikan mereka Asesmen yang sesuai untuk model
berdasarkan masalah adalah pekerjaan siswa Misalnya dengan
asesmen yang dapat digunakan unhrk mengukur asesmen kinerja dan peragaan hasil-
1.6 Kelebihan rtan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBI) Kelebjhan model Pembel4iaran Berbasis Masalalr (PBI) rnenurut tim guru PKN ( suruDkn.wordDress.com: 2007.1 adalah (a) siswa dilibatkan pada kegiatan belajar
.lhlnggu p.ng"tult"ut-ya benar-benar diserapnya dengan baik, (b) dilatih untuk daPat beker]asama dengan siswa lain, dar (c) dapat rnemperoleh dari berbagai sumber' Kekurangan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBl) menurut tim guru PKN (gurupkn.wordpress.com; 2007) adalah (a) untuk siswa yang malas, tujuan dari
Prosiding Seminar Nas ional "EXPO
Knia
FKIP Unsyiah' 5-6 Juli 2MB
telapai' (b) membutuhkan banvak uaku dan dana- (c)
f,'131"-:::::::^1$,-$nal uqaK semua maia pelaJaraD dapat diterapkan dengan model ini.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah @BI) yang Islami Menyikapi amanat KTsp dan eanun penoidikai di provinsi NAD, dikeluarkan salah satunya kebtj kulkulum yang relevan dengan pembelajaran akt4 -
;"";
;";;;#;; "k', keatii};[}if;;r-;F#ffii;i
L:-q'*: 9::-^l'31t,ry1tdtut
serta disesuaikan dengan kebutuhan_ lokal, khususnya Grkait dengan pelaksanaan perlu moa"t prort"tulu.un yang islami, i]"T:1-llT; 9".*ti*matematika" .dirancang khuslsnya dalam pembelajaran g.-u--"*"1uai*-mai'y*"il;th
?""tT
;r1; madani. Pembelajaran malematika yang slami antara lain menr.asukkan nilai-nilai islami
matematika yang dikaitkan dengan kehidupan nyata sisw4 yaitu 4,ceh yang mengikuti syariat Islam. Dalam pembeLjaran matematika, mdsalah konteksfual yang diambi) terkait dengan pengalamun siswa yang bemuansa islami dan d.,:lqkT cerita_cerita iJfu-i, "ea_i"_f,*i
l,:t"1.:*ifn slruasr masyarakat-
1s1a1i,- _da1
lfat-afat Al-qur,an
serta AJ-hadist yang releuuo
lit"-t"t"
y*g ,".log
bertinclak dalam kehidupan sehari-hari siswa lzubailnur: zooal. iiuaga dan mensucikan. Pada awal pembelajaran siswa. dimotivasi dengan menyajikan
atau
dalil yang berkaitan
dengaa
bij"k
y;;
_"ny""ai i^ri contoh, air suci ayat Al_qur,an
air yang suci tugr -"*u""ikur. Air suci
dan
mensucikan yaitu air mutlak artinya_. air. yang masih i""_; aupui digunakan untuk bersuci dengan tidak makruh. Jika di_tinjry A-i U-Vut _;il air tersetut hans lebih dari duakullah dan tidak berubah sifatnya. Duakullah "Vu, sarr*lengan Z t 6 liter, jika berbentuk bak, maka besamya panja.ng, lebar ian tingginya ' , ^OO cm 6lIa,i:ZOO5).
3. Implementasi Kurikulum Integrstif dengan Model pernbelajaran Berbasis Masalah @BI) yang islami dalam pembelajaran Volum Balok
I.
Kegiatan sebelum Pembelajaran Siswa ditugaskan untuk mengamati tatlah ie yangada di meunasah atau mesjid di lingkungan rumah masing-masing. II. Kegiatan Pembelajaran 1. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran 2- Guru mengajak siswa untuk menggali nil;_nilai Islam tentang syarat ak yang suci lagi menyucikan dan fungsi kulah ie J. Guru menyajikan permasalahan ,,S9nula1e_ belajar bersama Hafid singgah di Meunasalr Santan. Ia akan melaksanakan shalat asiar di meuaasa}Lebut, karena ia thawatir sesampainya di rumah rvaktu shalat ashar t"run r,uiir.
kulah ie
yau;.g ada
rruno
di meunasah tersebut.hanya terisi air 2/3 *1u. UunO *gu, -a upukaf,
rut
air dalam kulah ie tercebut dapat aipakai untuk berwudhu.. 4. Guru menunjukkan foto kulah ie
5. Siswa dibagi.dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4_6 orang. 6. Guru memotivasi siswa untuk bekerjasama dalari kelompoknya Uengal m"mat rui Surat Al Maa'idah ayat 2 (lentang lolong menolong dalam k.b"iik*;" 7. Siswa nrendiskusikan lenrang penyelesaian dari mialah yanoJ].riitun 8. 5rsu.a mema1ang hasil disk-usi kelompok.
"r."
Prosding Sernihar Nasiona!'FX?O Kinia FKlp Unsyian,
iUutt
ZOU
9. Siswa
mendiskusikan secara klasikal, hanya kelornpok yang berbeda
penyelesaiannya saja yang akan mempresentasikan masalah, apabila ada beberapa i."to-pot y-g p*yelesaiarurya sama' maka hanya satu kelompok saja yang akan
mempresentasikannYa. penguatan' 10. Siswa merangkum pembelajaran, dan guru memberikan 1 1. Siswa menyelesaikan soal-soal latihan12. Siswa melakukan refleksi.
PENUTUP 1. Kesimpulan
u. i*lii"f"- Integratif adalah pengembangan pembelajamn di
kelas yang aktil
keatif,€fektif,danmenyenangkandenganmengintegrasikannilai-nilaimanajemen (KB)' air dan sanitasi (MAS), kearifan lokal (KL), dan keberagaman budaya b.Pembelajaranmatematikayangdikaitkandengankehidupansehari-hariakanlebih yang mudah ditedma oleh siswa, maka sebaiknya mengunakan masalah-masalah air dan dekat dengan siswa misalnya masalah yang berkaitan dengan manajemen budaya dan kearifan mxyarakat dan agama' sanitasi,'pembelajaran berbasis masalah (PtsI) dapat m€mbantu memecahkan c. Moclel dan masalah yang diiadapinya secara realistis dan membantu siswa dalam berpikir bedindal keatif'
d.
Tidak semua pokok bahasan bisa diterapkan dengan metode pembelajaran berbasis dahulu' masalah, jadi iebaiknya dicocokkan dengan pokok bahasannya terlebih
2. Saran
u.-Cr"oft*auf."Vamengintegrasikannilai-nilaikehidupanuntukmenumbuhkan kearifan dalam diri siswa-
b.
c.
Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran' poteosi yang Siswa sebaiknya memanfaatkan kesempatan belajar dengan menggali
dinilliki. DAFTARPUSTAXA l.DepartemenPendidikanNasional.20M.Model'ModelPembelajaranMatematika. 2. Johar, Rahmah, dkk. 2005. Strategi Belajar Mengajar' FKIP Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
3. Lubis, Grdfi.ra.
2007.
Pembelaiaran Berbqsk fuksqlqh Nopember'
htto://lubiserafira.wordpress.com,/2007/09/19/pembelajaran.bertlasis-masalah.
4. Rosyidah, Fima- 2005- Pengembangan KBK Melalui Strategi Kont ekst tnl. lr:ili.rgiydqlllla-Nqrdprq$.Qrn5. Tim
Pembelajaran
guru PKN- 2007- Pembelajaran Berbasis Mosclah' http://eunokn'wordpress'
com/ 2O07/11/16.
6. Zubairrur, Cut Morina. 2007. I'engembangan Asesnten dalant Pembelajaran Malematika Realistik Berbasis Bu
Prosidnq Semthar Nas ional "EXPo Kmia FKIP Unsytah' 5-6 Juli2008
7.
Zubainur, Cut Morina. 2007. Pelaksanaan Kurikulum Integratif dalam Pembelojman Matematike di SD Negeri 3 Banda Aceh. Jwnal Keglat^rl Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun VI No. 14 Juli-Desember 2007 Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Unsyiah. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Zubainur, Cut Morina. 2008- Asesmen Pembelajaran Mstematikn yang Mengintegrasikan Nilai MAS, KL, dan KB Aceh. Makalah disajikan patla Intemational Seminar on Irnplementation of lntegative Cuniculum at Schools in Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 27 Februari 2008 yang diadakan oleh Seameo Seamolec di Banda Aceh.
Prosidinq Senhar fvasional "EXPO Kmia FKIP Unsyiah, 5-6 Jufi 2408
B9