DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA POKOK-POKOK PEMBICARAAN RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tahun Sidang
2014-2015
Masa Persidangan
II
Rapat Ke
18
Jenis Rapat
Rapat Paripurna
Sifat Rapat
Terbuka
Hari, Tanggal
Senin, 9 Februari 2015
Wa k t u
Puku115.00 WIB s.d. 17.40 WIB
Tempat
Ruang Rapat Paripurna - Nusantara II Lt. 3 Gedung OPR RI, Senayan, Jakarta.
Ketua Rapat
: Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, S.S., M.Sc. Didampingi 1. Dr. Agus Hermanto. : Wakil Ketua DPR RI 2. Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan, M.M. : Wakil Ketua OPR RI
A car a
1. Penetapan Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015. 2. Pembicaraan Tingkat IIIPengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Republik Sosialis Viet Nam (Extradition Treaty between the Republic of
Indonesia and the Socialist Republic of Viet Nam) menjadi Undang-Undang. 3. Pembicaraan Tingkat IIIPengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Perjanjian Ekstradisi antara Republik Indonesia dan Papua Nugini(Extradition Treaty between the Republic of Indonesia and the Independent State of Papua New Guinea) menjadi Undang-Undang. 4. Pembicaraan Tingkat IIIPengambilan Keputusan terhadap RU U tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Oemokratik Timor Leste tentang Kegiatan Kerja Sarna di Bidang Pertahanan menjadi Undang-Undang. 5. Pembicaraan Tingkat Il/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Islam Pakistan tentang Kegiatan Kerja Sarna di Bidang Pertahanan menjadi Undang-Undang.
2
L
uan
1
Ii
2.
3
1 2.
4.
5.
6.
4
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang; b. RUU Tentang Perubahan atas UU No.2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Oaerah menjadi Undang-Undang ; menjadi RUU Usul OPR RI. Dengan catatan dari Fraksi Partai Oemokrat sebagai berikut: 1) Tentang jadwal Pilkada serentak nasional, Fraksi Partai Oemokrat OPR RI meminta agar tetap sesuai dengan jadwal sebagaimana tertuang di Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015, atau mengikuti usulan jadwal Pilkada dimulai dari Februari 2016 untuk menuju serentak nasional pada tahun 2021, guna menghindari penunjukan pejabat dan pemotongan masa jabatan Kepala Daerah yang terlalu panjang . 2) Tentang penggantian istilah uji publik menjadi sosialisasi, Fraksi Partai Oemokrat OPR RI meminta supaya tetap menggunakan istilah uji publik. Meskipun, dilakukan penyederhanaan proses dan pemotongan waktu pelaksanaan, namun tidak seharusnya mengurangi substansi uji publik sebagaimana diatur didalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015. 3) Terhadap ambang batas kemenangan calon, Fraksi Partai Oemorkat OPR RI meminta tetap di angka 300/0. 4) Tentang Paket Pasangan Calon, Fraksi Partai Oemorkat OPR RI tetap meminta agar yang dipilih hanya Calon Gubernur, Bupati, dan Walikota, sementara wakilnya ditunjuk oleh Kepala Oaerah terpilih sebagaimana bunyi Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 . Dan juga catatan sebagaimana tertuang dalam Pendapat Fraksi-Fraksi yaitu Fraksi POI Perjuangan, Fraksi partai Golkar, Fraksi Partai Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi PKB, Fraksi PKS, Fraksi PPP, Fraksi Partai NasOem, dan Fraksi Partai Hanura sebagai bag ian yang tidak terpisahkan dari persetujuan FraksiFraksi terhadap 2 (dua) RUU tersebut menjadi Usul OPR RI. 7. Rapat Paripurna menyetujui Nama-nama Tim OPR RI (Terlampir): a. Tim Penyusun Mekanisme Penyampaian Hak Mengusulkan dan Memperjuangkan Program Pembangunan Daerah Pemilihan; b. Tim Pengawas OPR RI terhadap Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia; c. Tim Pemantau OPR RI terhadap Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, serta Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Oaerah Istimewa Yogyakarta. d. Tim Implementasi Reformasi OPR RI
III.
Penutup Rapat ditutup puku117.40 WIB Jakarta, 9 Februari 2015
~ET~~ . :RAPAT
~~
FADLI ZON, 5.S., M.Sc.
5
Keputusan Rapur Ke 18 Tanggal 9 Februari 2015
Lampiran
TIM MEKANISME PENYAMPAIAN HAK MENGUSULKAN DAN MEMPERJUANGKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH PEMILIHAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NO
NAMA
URUT
FRAKSI
1.
ARIFWIBOWO
193
PDI Perjuangan
2.
AGUSTINA WILUJENG PRAMESTUTI, S.S.
174
PDI Perjuangan
3.
PROF. DR. HENDRAWAN SUPRATIKNO
185
PDI Perjuangan
4.
ALEX INDRA LUKMAN
129
PDIPerjuangan I
5.
WAYAN KOSTER
210
PDIPerjuangan
6.
SUDIN -
.--- -
139
..
' -
PDI Perjuangan
ICHSAN FIRDAUS
260
PG
8.
Drs. H. GATOT SUDJITO, M.Si
288
PG
9.
MUHAMMAD LUTFI
298
PG
10.
BUDI SUPRIYANTO
280
PG
11.
H. M. SALIM FAKHRY, S.E., M.M.
233
PG
12.
ENDANG SRIKARTI HANDAYANI, S.H., M.Hum
275
' ,-
PG -- .,. ~
-
-'
13.
Drs. SUPRIYANTO
370
P.GERINDRA
14.
HR. MUHAMMAD SYAFI'I, S.H., M.Hum
326
P.GERINDRA
15.
H. BAMBANG RIYANTO , S.H., M.H., M.Si
357
P.GERINDRA
16.
SUPRATMAN ANDI AGTAS, S.H., M.H.
388
P.GERINDRA
17.
RINTO SUBEKTI, S.E., M.M.
425
PD
18.
Ir. E. HERMAN KHAERON, M.Si
419
PD
19.
MICHAEL WATIMENA, S.E., M.M.
457
PD
-, .
-'.
- ,,-,
20.
Dr. H. SALEH PARTAONAN DAULAY, M.Ag., M.Hum., M.A.
460
PAN
21.
DAENG MUHAMMAD, S.E., M.Si
475
PAN
H. TOTOK DARYANTO, S.E.
489
22. ' -:--,-:
.----'. .,.-,
-:',
:-,-
-
-.\: - -
, -
'
- ' i'
PAN ! - -'-,
23.
H. AGUS SULISTIYONO, S.T., M.T.
61
PKB
24.
Dra. Hj. IDA FAUZIYAH, M.Si
73
PKB
25.
MARWAN DASOPANG
38
PKB
26.
Drs. H. ADANG DARADJATUN
97
PKS
27. -,
...
H. ANDI AKMAL PASULDDIN, SP.MM ..
-
' -
' ,''- '- "'- . '- .':. '- - '-:'-'<
,, " .'-- ..--,
-_',,--""
H. SYAIFULLAH
29.
Dr. H.A. DIMYATI NATAKUSUMA, S.H., M.H., M.Si
30.
-
S.Pi. MS. :::-;
.. :
.
..
-
- '-
.
H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si
"
'
PKS '"
538
PPP
514
PPP
29 -:' .
?:
.-
-
-
H. SYARIF ABDULLAH ALKADRIE, S.H., M.H. -
31.
-":
TA~LlHA,
122
'.
28.
'',c,-
I
,:.~
7.
-,---
.
NOMOR ANGGOTA
P. NASDEM
-,.
551
P.HANURA
6
-
Keputusan Rapur Ke 18 Tanggal 9 Februari 2015
Lampiran
TIM PENGAWAS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA NO URUT
_ .-
NAMA
NOMOR ANGGOTA
FRAKSI
1.
ABIDIN FIKRI
202
PDI Perjuangan
2.
RIEKE DIAH PITALOKA
160
PDI Perjuangan
3.
RIBKA TJIPTANING
155
POI Perjuangan
4.
CHARLES HONORIS
149
PDI Perjuangan
5.
IRENE YUSIANA ROBA PUTRI
229
POI Perjuangan
6.
MASINTON PASARIBU
146
PDI Perjuangan
.
... ,:.....\.
:,':,
7.
H. SYAMSUL BACHRI S, M.Sc
312
PG
8.
drg. Hj. ANDI FAUZIAH PUJIWATIE HATTA, SKG
315
PG
9.
BUDI SUPRIYANTO
280
PG
309
PG
10. ADITYA ANUGRAH MOHA, S.Ked 11. . . '.
251
Ir. FAYAKHUN ANDRIADI, M.Kom >:' . i ' ': . \ '
,. _:, .
.. .. . "." •. ,."
'. " ' '''~
,
PG
.
. ' .:
.,
.
"'0
."
12. dr. H SUIR SYAM, M.KES, MMR
330
P.GERINDRA
13. ELNINO M. HUSEIN MOHI, ST, M.Si
393
P.GERINDRA
14.
380
P.GERINDRA
PIUS LUSTRILANANG, S.IP., M.Si
15. RAHAYU SARASWATI DJOJOHADIKUSUMO "
. ',
.
, '"
,
\:.
.......
415
PO
17. EDHIE BASKORO YUDHOYONO, M.Sc
434
PO
18. DIDIK MUKRIANTO, S.H. ,i·;·... ;; , :Sc: . . . ,... .~ ..... ) .
.: '
': .':
..
:'
>: .
.. . ,.; " .., :' i:"::.
"
.-.
'
..•
'
..,"' .'"
..
,, " .
'; .
:'\ .
.
PO
437 .;
:.
.
~ .~
'j•.
19. HANG ALI SAPUTRA SYAH PAHAN, S.H.
499
PAN
20. BUDI YOUYASTRI
476
PAN
21. M. ALI TAHER PARASONG .
,
:
,; ..
-;, :
.
'
........~
~- '
-'
495 _"
-
' . _~ '" _. .
._.. _.~ -...
~h '.'
43
23. Hj. NIHAYATUL WAFIROH, M.A. ,::
,
'
..',
. ····c·:··: ",. .",',,:
. {:\.-,.::~;,. .'
. .'.'__:,,'<./
' .. ... ,
.....
-
.
": ..
'
,.....
' -"
'.
-,-".
•0
-,
•
~
24. ANSORY SIREGAR, Lc '.'
26.
C'': , '-'
' . ",
'
,'..':
-,
: ..
' ''':
..
.•i~
28.
''-c\,..
,",...
. •.'.:: . ,:.,,'"
:" ". ..
..
' ..... ,:: COO .
. _..L
~
' -'" CAPT. DJONI ROLINDRAWAN, S.E., M. MAR, .
3~.
'. -~'
..
'
PKS .
536
PPP
510
PPP
-- 7 8
29. PATRICE RIO CAPELLA, S.H., M.Kn .'
PKB ;, .,'
. ..... -. ..
IRMA SURYANI ' c.
-
PKS '
..
__ : . , "'
D~.~.ERMALEN~MHS
... :. ,.,:. . .- :' < . "':'. "
'.
95
.•
27. H. MUHAMMAD IQBAL S.E., M. Com i
., -
.
87
25. H. ACHMAD ZAINUDDIN, Lc ' co, ,
,,,,;.
PKB
65 '.'
. .'
PAN :"
_ .'
22. Hj. CHUSNUNIA CHALlM, M.Si.
<:
,
16. DEDE YUSUF M. E., ST., M.Si
''"' .
..
P.GERINDRA
356
.-
,
-
-
P. NASDEM P.NASDEM
"-
551
P.HANURA 7
..:,:
8
FROM
:B~1US
DPR RI
FH>< t'~[l
: [121 5715554
Feb.
18 2[115 lJ-.4:S5F't vt
4 LAMPIRAN KEPUTUSAN PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBL1K INDONESIA NOMOR : IDPR Rl/lIf2014-2015 TANGGAL : 9 FEBRUARI 2015
KEANGGOTAAN TIM IMPLEMENTA$f REFORMASI DEWAN PERWAKJLAN RAKYAT REPUBLtK iNDONESIA
1.
••• It.
2.
A81DIN FIKRI
2.
Ir. H. AZHAR ROMLI, M.Si
3.
Dr. Ir. SOOIK MUDJAHID, M.Sc
4.
DR. BENNY K. HARMAN
5. 6. 7.
Ketua
Wk Ketua ...
(Tunggu arahan Bu Nur)
POI Perjuangan
202
Anggota
P.GOLKAR
249
Anggota
P.GERINDRA
343
Anggota
P.DEMOKRAT
444
Anggota
Jr. H. AHMAD RISKJ SADtG
PAN
490
Anggota
H. MARWAN DASOPANG
PKB
38
Anggota
PKS
94
Anggota
ppp
528
Anggota
P.NASDEM
34
Anggota
p, HANURA
554
Anggota
~. ABDUL HAKIM, M.M.
8.
H. ASRUL SANl, S.H., M.Sj
g.
Dr. MUCHTAR LUTHFI A. MUTTY, M.Si
10.
m H. DOSSY ISKANDAR PRASETYO
I
KETUA,
Drs. SETYA NOVANTO.
Pi
Keputusan Rapur Ke 18 Tanggal 9 Februari 2015
Lampiran
TIM IMPLEMENTASI REFORMASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
NO
N A M A
URUT
NOMOR ANGGOTA
FRAKSI
202
PDI Perjuangan
ABIDIN FIKRI, S.H.
1. "
. ''\ ..
"
[•.'J
."
,'c\'· .
"
,
•.'
~,
PG
2. :oc
. ....
..
, " ,\ .
3.
..
' .. '00....
4.
'c '
•.
;i\ . ",.
"
' .
.
'"
7.
.. :.',. .. .:
.
'.
.
.....
.' .
· ·C· .·
:':.,
.~ .
.•.
. '
c
..
"
444
PD
490
PAN
.\:
'.:
Ir. H. AHMAD RISKI SADIG
6. .,
'.'
.....
. .•.
.'
..
'
.
H. ARSUL SANI, S.H., M.Si. :., ., ....:.\ . ~: ... . .\ . C'" .. .
." ':' " :"
.
"-,.....
.c. •
..
'
:
".' : ~ .
.,.
.,
"
PKB
,
..
"
· ; ":0···· ~
--=- . y~
-
./
Ir. K.H. ABDUL HAKIM, M.M. ,. .... \ " , ".;: ".
..
. " .,
.:.; .
.-
.
94 '
..1._.
.
.
, . ,.....
PKS ....' ..
ppp
528 ',
"
P.NASDEM
9. '.
10.
P.GERINDRA
.
.
' ''' .
5.
8.
..
'.
DR. BENNY K. HARMAN .
. .. . "-..< .. ,;,
. -'_. ,.'...
/'
'
.' .
.:......
". .
' · C"
~:
'
.>
. "'C. .'
. ..,.'
P.HANURA
9
.
Interupsi Dalam Rapat Paripurna ke - 18 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2014-2015 Senin, 9 Februari 2015 ...
Nama Hj. NIHAYATUl WAFIROH, M.A A-65/F-PKB/DAPIL: JATIM III
Ir. H. E. HERMAN KHAERON, M.Si A-419/FPD/DAPIL: JABAR VIII
Dr. Hj. RENI MARlINAWATI A-516/F-PPP/DAPIL: lABAR IV
,'"
"\
Pernyataan Pimpinan yang saya harmati, Terkait RUU Prioritas Tahun 2015 kami mengusulkan bahwasanya UU tentang Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG) nantinya bisa dimasukkan menjadi Priaritas Tahun 2015 ini, kami mengusulkan bahwasanya UU KKG ini bisa menggantikan tentang Pengelalaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Umrah, karena kita DPR sudah baru menetapkan UU tentang Keuangan Haji kita lihat dulu bagaimana hasil kerja dari Undang-Undang ini bila nantinya bagus tentu RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Umroh ini tidak perlu lagi, kenapa UU tentang Keadilan dan Kesetaraan Gender ini perlu kita jadikan Prioritas? disamping RUU ini sudah dilakukan sangat lama, bahkan sudah ada draft-draft semuanya sudah lengkap dan ini menyangkut tentang banyak persoalan masyarakat kita terutama persoalan perempuan, persoalan kawan-kawan yang termaksimalisasi, oleh sebab itu saya mengusulkan bagaimana agar RUU KKG yang dilonglist masuk di namar urutan 101 bisa dijadikan menjadi Prioritas Tahun 2015 ini menggantikan RUU yang Nomor 27, terima kasih Pimpinan dan seluruh Anggota Dewan yang kami hormati, Assalamu'alaikum Wr,Wb. Kami sudah berkirim surat kepada Badan Legislasi dan kami sudah cek ke longlist yang ada disampaikan tadi oleh Ketua Badan Legislasi, kami mempertanyakan bahwa untuk Bidang Kehutanan ada RUU yang kami anggap penting, tetapi tidak tercantum didalam longlist yaitu RUU tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, kami menganggap penting Undang-Undang ini dan kami sudah bahas dengan pemerintah tentunya, bahwa harus ada payung hukum yang tentunya bisa memayungi terhadap Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan ini, untuk itu dalam kesempatan Paripurna ini kami mengusulkan untuk RUU ini dimasukan dalam Prolegnas 2015-2019, terima kasih. Terima kasih Pimpinan, Bismillahirohmanirrohim, Assalamu'alaikum Wr.Wb. Pimpinan yang saya harmati, serta Bapak, Ibu yang saya harmati, Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan seluruh Anggota Baleg yang telah melahirkan Prioritas Legislasi Nasional yang akan dibahas pada Tahun 2015 ini, namun Pimpinan ingin kami sampaikan :
Tanggapan Ketua
Pernyataan
Nama
Pertama Saya dari Komisi X yang telah mengusulkan dua RUU : 1. RUU Kebudayaan; 2. RUU Perbukuan Nasional, dan yang malah tiga tetapi yang muncul diprioritas sekarang hanya sistem Perbukuan Nasional, sedangkan ingin kami beritahukan RUU Kebudayaan pada tahun yang lalu sudah dibahas maka dari itu naskah akademiknya sudah lengkap dan draft RUU-nyapun sudah lengkap, maka dari itu Pimpinan, saya kira sesuai dengan UU MD3 Nomor 17 Tahun 2014 juga sesuai dengan TATIB DPR Rl dimana Anggota mempunyai Hak untuk mengajukan usulan RUU maka saya dengan hormat memohon kepada Pimpinan dan seJuruh Ibu, Bapak yang saya hormati di ruang Paripurna ini karena Rapat Paripurna ini adalah forum pengambilan keputusan tertinggi maka saya mengusulkan agar RUU Kebudayaan masuk dan disahkan menjadi RUU Prioritas yang akan dibahas pada tahun 2015. Di Komisi X ini dan mohon maaf Pimpinan, andaikan ini tidak dimasukan maka kami memiliki waktu yang mubazir karena kami hanya membahas satu Rancangan Undang-Undang saja, sekali lagi mohon pertimbangan Pimpinan dan seluruh Bapak, Ibu yang hadir dalam rapat kesempatan ini untuk menyetujui usulan RUU Kebudayaan disahkan menjadi Perioritas untuk di Komisi X pada tahun 2015, terima kasih Pimpinan f - - - - - - - --
- - - - - - - --
WILLEM WANDIK, S.Sos A-456/F-PD/DAPIL: PAPUA
at9s waktunya. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Salah sejahtera buat kita semua, Pak Ketua dan Pimpinan yang kami hormati Bapak, Ibu seluruh Anggota DPR RI yang kami hormati dan kami banggakan, Dan juga 8apak Menteri Hukum dan HAM, dan jajarannya yang kami hormati, Dan juga utusan dari negara-negara tetangga yang ingin kerjasama dengan negara Indonesia yang kami hormati dan kami banggakan, Dan juga rekan-rekan sekalian para media yang kami hormati dan kami banggakan, Kami dari 21 Anggota DPD Rl dan DPR RI dari Provinsi di tanah Papua dan Papua Barat menghendaki segera disahkan Otsus bagi Provinsi Papua dan Papua Barat, karena itu merupakan solusi ketatanegaraan karena Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua dan Papua Barat, merupakan bentuk implementasi dari konsensus bernegara dan telah tertuang didalam 4 Pilar Kebangsaan, demikian halnya juga didalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia sebagai konsensus bernegara yang telah disepakati bersama oleh bangsa Indonesia dan di ilhami oleh konsepsi tetap kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, keadilan dan kemakmuran dan lebih lanjut Prof. Dr. Negoro menjelaskan makna keadilan sosial yang telah tertuang didalam sila ke 5 Pancasila adalah dimana kesesuaian sifat keadaan negara menghadirkan keadilan bagi warga negara, dalam hal ini rakyat Papua dan Papua Barat tidak meminta sesuatu yang melebihi keadilan menurut rakyat ditanah Papua dan Papua Barat, karena persoalan pentingnya terus
!------=-I
2
Tanggapan Ketua
'n:'IJ ,"'
Nama
RIEKE DIAH PITAlOKA A-160/F-PDI PERJUANGAN/
DAPIL: JABAR VII
;;--¥-~'; ~----:-"-~~~
Pernyataan menjadi polemik diatas tanah Papua adalah terkait dengan permasalahan keadilan disemua sektor walaupun rakyat Papua dan Papua Barat memiliki histori sendiri, itulah sebabnya kehadiran Draft Otsus sebagai bentuk alat perjuangan bagi Papua dan Papua Sarat yang dapat menghormati sidang hukum dan nilai-nilai hukum yang terkandung didalam Pancasila dan UUD 1945. "Rakyat Papua memperjuangkan nasib dan hak-haknya, mempergunakan pendekatan ' solusi ketatanegaraan" karena kehadiran UU Nomor 21 Tahun 2001 belum sepenuhnya menjawab sejumlah persoalan pentingnya terus terjadi ditanah Papua. Oleh sebab itu pada kesempatan di Sidang Paripurna yang terhormat ini kami dari DPD RI, DPR RI 21 orang dari Dapil Papua dan Papua Barat menghendaki agar disahkannya Otonomi Khusus untuk 2015 bagi Provinsi Papua dan Papua Barat karena ini sebagai solusi ketatanegaraan tidak ada jalan lain, saya sangat heran ketika Menteri Hukum dan HAM Rl melalui sekarang ini tekad-tekad mengatakan kami tunda tahun depan, tahun ini kami alokasikan dana besar untuk bangun Papua akan dibangun oleh TNI, justru ini sangat keliru!. Karena persoalan Papua bukan makan, minum dan pembangunan fisik semata, harus tahu itu selama Republik di Jakarta ini ketika kekuatan TNI dan uang ditanah Papua akan terus gaga!. Indonesia di tanah Papua, harus tahu itu! urus otsus harga mati harus masuk sekarang ini demi mendukung eksistensi NKRI, karena sekarang sedang ramal menjadi polemik, kalau ini tidak masuk, hari ini saya dengan temanteman 21 Anggota Dewan, kami akan lepas jabatan disini, kami akan kembali, biar kami akan riil dan nyata. Assalamu'alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Yang terhormat Pimpinan DPR RI, Yang saya hormati Rekan-rekan DPR RI, Sidang Paripurna dan hadirin sekalian, Ada dua catatan yang ingin saya sampaikan : Mengenai Prolegnas Prioritas 2015 mohon untuk ada perhatian terhadap salah satu RUU yang diajukan oleh Komisi IX adalah RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dimana kasus-kasus pekerja rumah tangga kurang lebih kami sudah mencatat 400 lebih dan ini jelas membutuhkan perhatian dari Sidang Paripurna ini agar dipertimbangkan untuk bisa masuk Prolegnas Prioritas 2015, kemudian pada daftar RUU Kumulatif terbuka, saya ingin memberi catatan karena disini tidak disampaikan secara detail RUU apa saja yang masuk dengan asumsi bahwa dalam RUU Kumulatif terbuka bisa kapan saja dan apa saja yang dimasukan, namun saya memberi catatan sesuai dengan Rapat Panja Prolegnas tanggal 5 dan 6 Februari 2015, dalam pengesahan ini untuk tidak terpisahkan dalam catatan sesuai dengan apa yang sudah disepakati Antara Baleg DPR RI yang di Panja Prolegnas DPD RI, dan perwakilan dari Pemerintah yaitu 3 Konvensi Internasional yang menjadi penting bagi pekerja kita diluar negeri,
3
Tanggapan Ketua
Nama
Pernyataan
Tanggapan Ketua
1. Maritim Labour Convention 2006; 2, ILO in Fishing Convention Nomor 188; 3. Ratifikasi Convention ILO 189 Pekerjaan Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, Mudah-mudah bisa mendapat dukungan dari Paripurna yang saya hormati ini dan keputusan ini juga dinantikan dan diawasi oleh pekerja dalam dan luar negeri, terima kasih. Billahitaufikwalhidayah Wr.Wb. MIRYAM S. HARYANI, M.Si Assalamu'alaikm Wr.Wb. A-553/F-P HANURA/OAPIl: JABAR VIII Yang saya hormati rekan-rekan yang hadir disini Dalam pembacaan Nota Keuangan APBN Perubahan yang sudah diajukan Pemerintah melalui DPR disitu tertera pertumbuhan ekonomi 5,7 Pimpinan namun realita yang terjadi itu tidak mencapai pertumbuhan, kami mahan dalam RUU Pralegnas ini untuk RUU tentang Jalan mohon menjadi Prioritas, kenapa? Sektar infrastruktur itu yang memang memacu pertumbuhan ekonami lebih cepat, jadi mahon untuk RUU tentang Jalan yang diajukan oleh Komisi V f-- . OPR Rl men 'adi Prole nas 2015, terima kasih. Ora. Hj. OKKY ASOKAWATI, M.Si Pimpinan DPR RI dan Anggota DPR RI yang saya hormati, A-513/F-PPP/OAPIL: OKI JAKARTA II Assalamu'alaikum Wr.Wb. Pada kesempatan ini saya ingin menyoroti RUU Pertembakauan, di RUU tersebut Pimpinan setelah kami amati itu isinya lebih banyak kepada pengembangan produk tembakau, produksi tembakau, pertanian, perijinan dan sosialisasi. Sementara yang mengatur pengendalian konsumsi tembakau itu tidak sampai 50% dari jumlah pasal yang ada di RUU tersebut, jadi pada kesempatan ini kami berharap agar ketika nanti pembahasan RUU Pertembakauan tersebut, dimasukan bab mengenai Perlindungan Kesehatan Masyarakat dari produk tembakau, sehingga Undang-Undang ini nantinya bisa lebih kamprehensif dari semua berkeadilan, terima I kasih, Billah~aufi~alhidayah Wr.Wb. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ _~~~~~~ H. BEIM TRIANI BENJAMIN, B.Sc., M.M Terima kasih, Assalamu'alaikm Wr,Wb. A-341/F-P GERINORAI DAPIL: OKI JAKARTA II Dalam Prolegnas 2015-2019 ini rasanya DKI harus dimasukan berupa RUU DKl mengingat beberapa hal di DKI itu satu-satunya lex spesialis, tetapi kita melihat lex spesialis itu tidak baleh melanggar UUD 1945, dimana di DKI satu-satu provinsi yang Walikota, Bupati tidak dipilih secara langsung dan tidak ada DPRD Tk.II, harus ada pengkajian secara khusus, lalu penerapan secara adil dan selaras, dana perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah DKl Jakarta juga harus diperhatikan, lalu penerapan secara propasianal dan berkeadilan berkaitan dengan pengakuan dan penghormatan negara pada kesatuan hukum adat yang ada di DKl, harus juga diperhatikan. Intinya adalah DKI memang perlu perubahan RUU yang memang meng-akomodir
4
,; '.
. -~
Nama
H. KRH. HENRY YOSODININGRAT, S.H. A-140/F-PDI PERJUANGAN/ DAPIL: LAMPUNG II
H. YANDRI SUSANTO A-494/F-PAN/DAPIL: BANTEN II
'.~ ~~
Pernyataan
Tanggapan Ketua
dan sekarang juga Pimpinan di DKI itu dihapuskan Wakil Lurah, padahal Wakil Lurah itu didalam UU DKI dicantumkan dan ada tugas tersendiri, itu maka saya mendesak DKI menjadikan RUU didalam Prolegnas 2015-2019, kalau memang tidak mendapatkan di 2015 bisa saja ditahuntahun berikutnya dimasukan dan ini juga dikaitkan dengan agenda nomor 7 c di pemantauan DPR RI terhadap pelaksanaan UU, ini Tim Pemantau hanya memantau UU Aceh, UU Papua, UU Yogyakarta, padahal DKI ada, didalam UUD 1945 itu dikaitkan atau didalam satu pasal itu bersamaan UU Daerah Khusus, UU Daerah Istimewa, jadi saya mendesak sekali didalam tim itupun nanti dimasukan Tim Pantauan Assalamu'alaikum Wr,Wb, Memperhatikan Prolegnas Prioritas 2015 saya melihat berbagai Peraturan Perundang-Undangan antara lain RUU tentang Kitab UU Hukum Pidana dan RUU lainnya yang apabila terjadi pelanggaran terhadap Undang-Undang yang dengan ancaman pidana, sudah barang tentu penegakan hukumnya memerlukan Kitab UU Hukum Acara Pidana, sementara setahu saya RUU tentang KUHAP sudah pernah dibahas pada periode sebelumnya, oleh karena itu saya mengusulkan agar RUU tentang Kitab UU Hukum Acara Pidana dimasukan dalam Prolegnas Prioritas Tahun 2015, terima kasih, Assalamu'alaikum Wr,Wb. 1. Sebenarnya apa yang dibacakan oleh Ketua Baleg tadi sungguh luar biasa karena itu melalui pembahasan yang cukup panjang kalaupun tadi usul teman-teman sangat banyak saya kira kita patut apresiasi terutama mungkin tentang Otonomi Khusus Papua sebenarnya hampir semua fraksi setuju waktu di Baleg, tetapi Pemerintah ada pertimbangan lain untuk itu belum masuk Prioritas. Oleh karena itu jika saja dalam Paripurna ini bisa disetujui itu lebih baik, tetapi kalaupun belum disetujui, saya kira masih ada peluang kita untuk mengagendakan pada prioritas berikutnya. Jadi tidak ada kata mati ataupun kata titik, kita tetap membuka peluang itu, intinya kita tinggal menunggu sikap dari Pemerintah, Ketua; 2. Mengenai usulan-usulan tadi saya kira kita juga harus sadar bahwa keterbatasan ataupun waktu yang tersedia selama satu tahun ini, ditambah 5 kali reses, itu menurut saya sudah sangat relevan jika saja 39 itu menjadi Prioritas, jangan sampai selama ini kita mengejar kuantitas yang begitu banyak tetapi kwalitas terabaikan, atau mengejar kuantitas sebenarnya tidak terkejar Pimpinan. Oleh karena itu menurut saya Pimpinan harus sudah mengharapkan Rapat Paripurna ini, sehingga tidak melebar kemana-mana, kalau semuanya mengusulkan itu bukan berarti Prioritas Ketua, karena berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 itu ada tata cara mengajukan sebuah UU, per/u ada Naskah Akademik, perlu ada Pengusul, perlu ada Persetujuan Pemerintah, dan semua yang kita penuhi untuk
KETUA RAPAT : Jadi memang perlu digaris bawahi bahwa proses penetapan Prolegnas Prioritas maupun Prolegnas 2015-2019 setelah melalui suatu proses yang sesuai dengan UU MD3, yaitu dari Komisi dan sudah dibahas oleh Baleg secara komprehensif, Saya kira usulan-usulan Inl kalau disepakati kita tampung dan kita kembalikan kepada Badan Legislasi, kalau tidak bisa kita tidak akan menyelesaikan ata u memutuskan, Ini
5
.
Nama
IRMA SURYANI A-007! F-NASDEM/ DAPIl : SUMSEL I
ANSHORY SIREGAR, Lc A-87/F-PKS/DAPIL: SUMUT III
Dr. Hj. NENI MOERNIAENI, SPOG
A-30SI F-PGI DAPIL KALTIM
Pernyataan
: ,~...
Tanggapan Ketua
membuat UU, usul saya Pimpinan, itu tadi ditampung dulu kembalikan lagi ke Baleg, kalau dikembalikan kepada Badan misalkan kita harus itu dijadikan Prioritas, karena perlu pengkajian lebih mendalam, jangan Legislasi terutama untuk sampai kita membuat daftar yang terlalu panjang tetapi nanti hasilnya tidak sesuai dengan yang masalah Prioritas. harapan, itu akan menjadi aeuan kinerja kita akan dinilai oleh rakyat atau masyarakat diluar sana. Jadi harapan saya Pimpinan mengarahkan sebenarnya kami kerja di Baleg [tu sudah sangat detail, sudah sangat mempertimbangkan waktu yang ada termasuk Anggota yang tersedia, termasuk usulan dari Pemerintah itu sudah sangat relevan, jika 39 Perioritas Tahun 2015 itu bisa kita selesaikan dalam satu tahun ini. Jadi sekali lagi Pimpinan mohon kiranya supaya tidak berlarut-Iarut, saya kira ini penting kita mengambil keputusan, kalaupun adanya sangat Prioritas kembalikan lagi kepada Baleg, Pimpinan, terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Sepakat dengan Saudara kita Rieke Diah Pitaloka untuk mengajak semua Anggota DPR yang terhormat dapat mendukung RUU PRT dapat masuk Prioritas Prolegnas 2015 mengingat pentingnya RUU inj untuk melindungi TKI kita diluar negeri yang sampai hari inj tidak ada UU yang dapat melindung[ dirinya sendiri, RUU PRT harus kita perjuangkan mengingat kurang lebih 70 % TKI kita adalah PRT, dimana PRT kita tidak bisa melindungi diri sendiri karena tidak ada UU yang meljndunginya didalam negeri, untuk itu saya mengusulkan kepada Paripurna ini, kepada semua kawan-kawan untuk bisa memasukkan RUU PRT ini sebagai RUU Prolegnas 2015, _ t e=--r_im_a_k_as'----i_ h _P_im --"-p_ in_a_n_._ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ __ _ _ __ _ __ _ __ __ _ ._ . -+I- - - -- - - - - - - - - - l UU nomor 86, Prolegnas 2015-2019 dan juga yang ha/aman 2 tentang Pertembakauan, begini Pimpinan, disetiap Komisi, di OPR inj pasti ada masalah-masalah yang tidak pernah habishabisnya Pimpinan, baik di Komisi I sampai Komisi XI, pasti ada permasalahan yang tiap tahun berulang-ulang di Komisi, untuk di Komisi IX Pimpinan, yang masih berulang-ulang ini mengenai Kesehatan, Pimpinan tadi bilang bahwa Undang-Undang yang Prioritas ini sudah melalui Komisi dan sudah melalui Baleg, khusus untuk Pertembakauan Pimpinan, tidak pernah melalui Komisi IX, UU nomor 86 maupun juga yang Prioritas, Prolegnas nomor 86 kemudian Prioritas yang nomor 22 I UU belum me/alui Komisi IX, maka tolong Pimpinan, dilalui dulu Komisi IX mau kita masukan nanti mau dimasukan Tahun 2016 boleh? tapi tolong dulu masalah Kesehatan ini di Prioritaskan Pimpinan, agar tidak selalu masalah yang berulang-ulang, saya minta tolong untuk yang nomor 22 menindaklanjuti tadi ternan saya juga Ibu Oki Asokawati yang terhormat, Assalamu'alaikum Wr.Wb. Kami menyadari Pimpinan, bahwa apa yang sudah disusun melalui Prolegnas sudah melalui UU MD3, alhamdulillah bahwa revisi UU Nomor 33 Tahun 2004 sudah masuk dalam Prolegnas 20152019, tetapi revisi UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Per;mbangan antara Keuan_gan Pusat dan
6
. ,_ . . '
'.:
Nama
-
Pernyataan
cukup panjang, namun tidak menutup kemungkinan ada hal-hal disampaikan oleh para Anggota tentunya bisa disampaikan mekanisme melalui Badan Legislas; jika nanti bisa dilakukan I perubahan-perubahan, demikian terima kasih. FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA Saudara Ketua, RAYA Saudara-saudara yang saya hormati, MARTIN HUTABARAT, S.H Memang diskusi kita mengenai soal pembahasan Prolegnas ini sudah sangat panjang, banyak A-329 hal yang kita harapkan bisa tertampung, tetapi maksimal yang kita hasilkan adalah seperti yang sekarang. 1. RUU Disabilitas adalah salah satu bentuk daripada keyakinan kita bahwa manusia dilahirkan meskipun berbeda tetapi itu adalah sama dengan diri kita. 2. Begitu juga dengan keinginan kita agar RUU Tabungan Haji sangat penting karena melihat banyaknya para calon jama'ah haji kita yang dipermainkan, sehingga mereka mengalami kerugian yang besar itu adalah salah satu yang harus kita hapuskan dengan RUU Tabungan Haji; 3. RUU tentang Papua, ini memang perdebatan yang panjang, meskipun mayoritas fraksi-fraksi di Baleg mendukung revisi UU tentang Otonomi Papua, termasuk Gerindra sangat keras mendukung tetapi Pemerintah dengan argumentasinya belum siap, tetapi akan memprioritaskan di tahun depan, akhirnya menjadi keputusan. Oleh karena itu Saudara Ketua, Saudara-saudara sekalian, meskipun banyak yang belum bisa kita jadikan Prioritas didalam tahun ini, tetapi hasil ini adalah hasil maksimal oleh karena itu Gerindra ingin meminta agar Pemerintah konsisten dengan janjinya agar RUU-RUU yang menjadi perhatian selama pembahasan Badan Legislasi khususnya mengenai RUU tentang Revisi Otonomi Papua dapat betul-betul perhatikan, demikian Ketua, terima kasih . FRAKSI PARTAI DEMOKRAT Yang terhormat Pimpinan beserta seluruh Anggota DPR, DIDIK MUKRIANTO, S.H Yang terhormat Bapak Menteri Hukum dan HAM yang telah hadir ditengah-tengah kita A-437 semuanya, Terkait dengan agenda hari ini Penetapan Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015, Fraksi Demokrat melihat bahwa masih banyak keinginan atau dinamika dari para anggota yang memandang perlu pentingnya beberapa Undang-Undang atau RUU untuk dimasukan segala Perioritas 2015, namun demikian kami sangat memahami bagaimana rekan-rekan kita di Baleg sudah melakukan tugas dan kewajibannya sedemikian maksimalnya sehingga pada hari ini sudah di laporkan kepada Sidang Paripurna yang terhormat ini mengena i Prolegnas 2015-2019 termasuk RUU Prioritas 2015, terkait dengan tersebut diatas, bahwa apa ~~~~~~~~~~~~~~~~~I~y~a_n~g~d _j~ sa_m~pa~i_ ka~n~b~ e~be~r~a~ pa ~aksiterdahulu tentunya kami mengapres~si dan Partai Demokrat
8
Tanggapan Ketua I
Nama
FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL H. TOTOK DARYANTO, S.E A-489
Pernyataan memandang terkait dinamika-dinamika atau keingingan-keinginan para Anggota Dewan yang belum terakomodir dalam UU atau RUU Prioritas 2015 ini, kami memohon pada Rapat Paripurna hari ini untuk bisa mengakomodir seandainya didalam tahun 2015 masih ada ruang dan waktu yang sekiranya bisa mengabulkan keinginan teman-teman karena beberapa UU termasuk Otonomi Khusus Papua yang disampaikan dari Papua tadi itu juga menjadi sebuah Prioritas yang menurut hemat kami juga layak untuk kita pertimbangkan. Untuk itu Ketua, sekali lagi Partai Demokrat memandang perlu bahwa didalam pembahasan RUU Prioritas 2015 ini mohon dipertimbangkan seluruh masukan-masukan atau usulan-usulan rekan-rekan yang belum terakomodir untuk bisa dimasukan seandainya secara teknis. Fraksi Partai Amanat Nasional memandang dan mengikuti dengan seksama pembahasan ini, kita sudah menetapkan Prioritas 37 RUU pada 2015 ini atas pertimbangan yang sungguh-sungguh sangat dalam dan berdasarkan dari seluruh sektor yang sudah kita kaji dari Komisi I sampai Komisi XI kemudian kita mendengarkan berbagai pihak, kemudian Ketua dan Anggota yang terhormat, khusus untuk RUU tentang Otonomi Khusus Papua, ini juga mendapat kajian yang serius dari seluruh Anggota Panja dan terakhir pendapat mini fraksi, semua fraksi-fraksi menyampaikan pendapatnya kami dari Fraksi Partai Amanat Nasional, bahwa perihal RUU tentang Otonomi Khusus Papua itu memang sesuatu hal yang sangat penting dan mendesak. Seyogyanya dapat dimasukan pada Prolegnas 2015, namun setelah kami cermati bahwa Pemerintah yang menyampaikan berbagai alasan dan kami simpulkan bahwa sebenarnya dibalik seluruh alasan itu ada kesungguhan untuk memecahkan persoalan Papua tidak hanya kepentingan sesaat dan jangka pendek, tapi ada keinginan untuk memecahkan persoalan dalam jangka panjang, dalam kerangka melindungi kekayaan alam Papua dan dalam rangka menjamin kesejahteraan Masyarakat Papua dan juga sekaligus memperkokoh Papua sebagai bagian dari negara Republik Indonesia, atas keseriusan itu yang kami tangkap maka kami sepakat memang kalau mau serius itu tidak boleh buru-buru harus dipertimbangkan sungguh-sungguh dan apalagi semua fraksi yang mendukung mayoritas itu nampaknya juga sepakat bahwa persoalan Otonomi Khusus Papua itu memang tidak bisa dianggap sebagai sesuatu yang sederhana harus dengan keseriusan, kesungguhan untuk membahasnya. Kami mengusulkan jalan tengah bahwa dalam Perioritas 2015 saya kira yang sudah kita putuskan ini, ini di tok dulu! ini sudah optimal, 37 RUU yang kita tetapkan sebagai Prioritas dan kita harus sungguh-sungguh bekerja ke 37-nya itu benar-benar bisa kita sahkan pada masa sidang 2015. Kemudian sambil Pemerintah mengesahkan Otonomi Khusus Papua, kami dari PAN dan juga menghimbau dari fraksi-fraksi lain juga terus melakukan kajian-kajian, penyempurnaan-penyempurnaan dalam kerangka 3 pikiran dasar yang kami kemukakan Kekayaan alam, Kesejahteraan Rakyat Papua dan
9
Tanggapan Ketua
":"' r
Nama
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si A-64
Pernyataan NKRI, saya kira pada saatnya kalau kita sudah sama-sama matang dalam persiapan, tidak perlu menunggu sampai 2015 habis catatannya, itu bisa kita agendakan karena memang boleh kalau kita sudah menyelesaikan Prioritas 2015, Pimpinan atas persetujuan tentu dari Para Anggota bisa melakukan revisf untuk menambah bahkan mengurangi juga bisa. Jadi tawaran kami Pimpinan, kita setujui dengan catatan seperti yang sudah kami sampaikan, terima kasih. Assalamu'alaikum Wr. Wb. Assalamu'alaikum Wr.Wb. Pendapat Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa ada 2 (dua) yang ingin kami sampaikan : 1. Prinsipnya Fraksi PKB setuju agar 37 RUU ini disahkan menjadi program Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015, karena sebetulnya 37 baik yang Prioritas maupun yang longlist sudah dibahas di komisi masingmasing atau di fraksi-fraksi bahkan mungkin juga dibahas di Baleg dengan intensif begitu Pimpinan. Namun demikian Pimpinan, kami melihat di nomor 27 RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji dan Penvelenggaraan Umrah, kami melihat RUU ini perlu ditinjau ulang karena baru saja Kornisi VIII rnengesahkan UU tentang Pengelolaan Ibadah Haji diakhir Periode 2009-2014 kemarin Pimpinan dan sampai sekarang RUU ini masih dalam proses implementasi karena itu kami berfikir bahwa hendaknya uu tentang Pengelolaan Ibadah Haji 2014 ini ditunggu dulu implementasinya oleh Pemerintah baru kemudian kita evaluasi dan kemudian bisa mengusulkan RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaran Ibadah Umroh karena sebetulnya substansi, esensi dan isinya sebetulnya mirip, nyaris sama Pimpinan; 2. Karena usul PKB adalah men-drop RUU Prioritas nomor 27, maka demikfan fraksi kami mengusulkan RUU baru Pimpinan, RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender, kenapa kami mengusulkan RUU KKG ini pertama karena secara prosedur sudah ditempuh, naskah akademiknya sudah ada, kemudian sudah pernah dibahas df Paripurna, Baleg tahun 2014, jadi sebetulnya secara substansi tidak ada masalah, begitu juga Pemerintah waktu itu dan sekarang juga, kemudian DPR, DPD, semuanya mendukung agar KKG dfmasukan di daftar RUU longlist Pimpinan, karena itu kita minta agar ada pergantian RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji kita ganti dengan RUU KKG kalau itu disepakati Pimpinan, maka PKB bulat setuju dan ingin agar Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015 segera disahkan. Jadi sekali lagi PKB mengusulkan agar RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender dinaikan statusnya tidak di long list tetapi di Prioritas dan kemudian bisa menggantikan RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Ibadah Umrah . Sekali lagi karena RUU nomor 27 ini secara substansi dan esensi sudah ada dalam UU tentang Pen elolaan Keuan an Ha 'i
10
Tanggapan Ketua
,
Nama FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA K.H. Ir. ABDUL HAKIM, M.M A-94
,
Pernyataan 2014 yang baru disahkan oleh Periode 2009-2014 kemarin, baik terima kasih. Sidang Paripurna yang terhormat, Hadirian yang berbahagia, Pak Menteri yang juga kami banggakan, Assalamu'alaikum Wr. Wb. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera merespon terkait dengan Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015, karena Prolegnas telah melalui proses yang banyak, bahkan pembahasannya dan sudah melibatkan berbagai pihak, 8adan Legislasi juga sudah mengundang komisi-komisi, Badan Legislasi juga sudah mengundang fraksi-fraksi dan juga Badan Legislasi sudah mengundang berbagai lembaga yang mengusulkan terkait dengan usulan Prolegnas. Oleh karenanya Pimpinan yang terhormat, bahwa ada kebutuhan kita untuk segera mengesahkan terkait Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015 yaitu juga kaitannya dengan Komisi II telah menginisiasi melakukan revisi terkait dengan UU tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota serta UU tentang Pemerintahan Daerah, oleh karena Fraksi PKS setuju apa yang telah dilakukan proses pembahasannya panjang dan melalui proses yang bertahap, maka apa yang telah disahkan dan ditetapkan melalui Pleno di Baleg bersama Pemerintah yaitu mengesahkan 37 RUU Prioritas, adapun terkait dengan dinamika dan usulanusulan yang disampaikan oleh Para Anggota yang terhormat tentu bisa dibahas kembali oleh Baleg jika kemudian pada proses pembahasan selanjutnya adalah disepakati baik untuk menambah pada Prioritas Tahun 2015 ataupun Prolegnas Tahun 2015-2019 sangat memungkinkan tetapi untuk yang sudah melalui mekanisme proses pembahasan ini, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera siap untuk bisa menyetujui terkait dengan hasil proses pembahasan yang sudah dilakukan oleh Baleg, dengan tentu memberi catatan : 1. Terkait dengan RUU tentang Pertembakauan juga harus memberikan perhatian terkait dengan perlindungan dampak negatif zat aditif yang dikandungnya; 2. RUU tentang Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Ibadah Umrah, menurut Fraksi PKS setelah disahkannya UU tentang Pegelolaan Haji pada Periode 2009-2014 maka mendesak juga harus dilakukan perubahan terhadap RUU Penyelenggaraan Haji dan Umroh, kalau dulu UU-nya satu dari hulu sampai hilir, setelah diambilnya terkait dengan RUU Keuangan Haji menjadi RUU Haji pada periode yang lalu maka memang RUU Pengelolaan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan Ibadah Umrah harus direvisi untuk menyesuaikan dengan RUU Haji yang baru. Oleh karena sekali lagi Pak Ketua, apa yang telah disahkan melalui proses pembahasan di Baleg bersama Pemerintah, Fraksi PKS menyetujuinya, terima kasih.
11
Tanggapan Ketua
Nama FRAKSIPARTAIPERSATUAN PEMBANGUNAN Dr. Hj. RENI MARLINAWATI A~516
FRAKSIPARTAINASDEM
Pernyataan Terima kasih Pimpinan, Assalamu'alaikum Wr.Wb. Pimpinan yang saya hormati, Bapak, Ibu Dewan yang saya banggakan, Menteri Hukum dan HAM yang telah hadir beserta kita diruangan ini. Kami akan menyampaikan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan beberapa hal terkait dengan sikap kami terhadap keputusan terkait dengan Prolegnas Tahun 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2015. Mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh fraksi yang telah bekerja keras di Baleg juga Pimpinan dan secara khusus kami juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tak : terhingga kepada seluruh fraksi di DPR RI khususnya di Baleg yang memasukan RUU Larangan Minuman Beralkohol yang merupakan usulan kami, maka dar; itu mudah-mudahan dalam kurun waktu satu tahun ini kita semua disetiap komisi mampu menyelesaikan 37 RUU ini juga ditambah 5 RUU kumulatif terbuka. Maka dari itu Pimpinan yang saya hormati, Bapak, Ibu Anggota Dewan yang saya banggakan, pada dasarnya kami dari Fraksi PPP terhadap usulan dari Baleg tentang Prolegnas ini tentu bagi yang dibacakan tadi, kami mempersilahkan untuk di ketok terlebih dahulu! tentu dengan beberapa catatan : 1. Mohon dipertimbangkan berbagai masukan, usulan dari teman-teman Anggota Dewan yang sudah disampaikan, termasuk juga untuk memasukkannya RUU Kebudayaan di Komisi X, karena Komisi X hanya satu RUU pada Prioritas yang dibahas, sedangkan sesuai dengan ketentuan tahun ini kami harus membahas 2 RUU; 2. Didalam RUU Pertembakauan, kami dari Fraksi PPP mengusulkan bahwa dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat terhadap bahaya produk tembakau, maka kami meminta satu bab mencantumkan khusus tentang Perlindungan Kesehatan Masyarakat dari bahaya produk tembakau, saya kira mohon konsen bersama terkait dengan ini; 3. Paripurna adalah keputusan tertinggi yang bisa kita ambil, jika dimungkinkan Prolegnas yang terdiri dari 37 RUU dan 5 kumulatif terbuka, saya kira sangat dimungkinkan, sangat terbuka didalam perjalanannya nanti untuk dilakukan perubahan dan pada proses perubahannya itu mungkin dalam kurun 3 bulan mendatang atau 2 masa sidang yang akan datang, usulan'" usulan tadi perubahan-perubahan bisa dilakukan, maka dari itu kami Fraksi PPP mengusulkan silahkan untuk mengetok terhadap usulan Baleg tadi yaitu 37 RUU dan 5 komulatif terbuka! dan sebagai catatannya kami memohon didalam prosesnya ada perubahan masukan/usulan-usulan RUU yang harus dijadikan Prioritas 2015, demikian Pimpinan yang saya sampaikan, terima kasih. 1. Berpandangan seperti ini, Prolegnas ini sudah dibahas secara intensif di Baleg dan di Baleg
12
Tanggapan Ketua
Nama Drs. MUCHTAR LUTHFI MUTTY, M.Si A-34
FRAKSIPARTAIHATINURANlRAKYAT H. DADANG RUSDIANA, S.E., M.Si A-55l
Pernyataan itu hadir semua wakil-wakil fraksi, sehingga apa yang disepakati di 8aleg itu seyogyanya sudah merupakan kesepakatan seluruh fraksi, karena itu menurut pendapat kami tidak ada alasan lagi untuk tidak menyetujui apa yang telah dibahas secara intensif di 8aleg, karena itu merupakan hasil maksimal setelah dibahas secara intensif dan itu bukan satu, dua kali dibahas tetapi berkali-kali dibahas; 2. Walaupun sistem kerja kita tidak mengenal carry over tetapi saya kira perlu dipertimbangkan bahwa RUU yang sudah dibahas yang periode lalu, sudah selesai dibicarakan pada tingkat pertama mungkin dapat dipertimbangkan untuk menjadi Prioritas dalam Prolegnas 2015; 3. Terhadap isu-isu yang menarik perhatian luas di masyarakat mungkin juga perlu dipertimbangkan untuk masuk Prolegnas 2015 misalnya : RUU tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, RUU ini menarik perhatian dan menjadi bahan diskusi di masyarakat luas, menurut pandangan fraksi kami RUU seperti ini patut dipertimbangkan untuk masuk di Prolegnas 2015 dan RUU tentang Perlindungan dan Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat. Kenapa terasa aneh jika Indonesia sebagai salah satu negara yang menginisiasi lahirnya Konvensi PBB tentang Perlindungan dan Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat, kemudian kita sendiri didalam negeri ternyata tidak peduli dengan lahirnya Undang-Undang ini, karena itu kami mengusulkan kiranya RUU tentang Perlindungan dan Pengakuan Hak~hak Masyarakat Adat ini bisa dibicarakan menjadi Prolegnas 20l5~20l9 dan RUU I Prioritas 2015, demikian Ketua, terima kasih. Assalamu'alaikum Wr. Wb. Yang kami hormati Pimpinan, Saudara Menteri Hukum dan HAM, Para Anggota DPR yang berbahagia, Kita menghargai, mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh 8adan Legislasi, bekerja keras untuk menuntaskan Prolegnas 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas 2015. Kami sangat menghargai dan kami sangat memahami bahwa Baleg itu hadir semua fraksi kemudian juga mengundang semua komisi, tetapi kemudian kita juga harus menghargai pendapat-pendapat yang berkembang dalam Rapat Paripurna ini, karena Rapat Paripurna ini adalah bagian akhir dari pengambilan keputusan kita, tentu politik itu berkembang, kemudian juga kita tidak bisa menutup mata dari pembicaraan-pembicaraan didalam gedung ini maupun diluar gedung ini, sehingga pada dasarkan Fraksi Partai Hanura menerima, menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Baleg, tetapi Fraksi Partai Hanura juga mengusulkan dan itu saya kira secara teknis bisa dilakukan dan kemudian juga hal-hal yang prinsipil, bagaimana kajian-kajian sudah kita perbincangkan panjang, oleh karena itu Fraksi Partai Hanura bisa menerima hasil kerja Baleg dengan catatan : Apa _)lang tadi disampaikan oleh rekan-rekan didalam ruang Paripurna ini
13
Tanggapan Ketua
~
Nama
..
~
Pernyataan bisa diakomodir oleh Pimpinan, seperti misalnya : UU tentang Kebudayaan itu sudah dibicarakan di tingkat komisi, kemudian juga hal-hal yang berkenaan dan penjabaran kebudayaannya sudah di undangkan sedangkan induknya belum kita undangkan, ini adalah masalah, kemudian juga masalah perlindungan PRT (Pembantu Rumah Tangga) ini menjadi pembicaraan publik yang panjang juga, yang ramai juga dan tentu tidak bisa kita biarkan. Demikian juga dengan KKG, (Keadilan dan Kesetaraan Gender) ini juga harus kita akomodir, kemudian UU tentang Jalan yang telah disampaikan oleh rekan kami. Jalan merupakan sesuatu yang saat ini perlu kita perhatikan, salah satu keterbatasan kfta adalah membangun infrastruktur yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, ini problem. Kemudian juga tadi kawan-kawan dari Papua sudah menyampaikan bagaimana RUU tentang Perubahan atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua, ini juga harus kita hargai. Jadi alangkah bijaknya apabila hari ini kita mengesahan hasil kerja Baleg sekaligus mengakomodir, usulan-usulan yang tadi yang saya sebutkan, menjadi ba~ian dari Prolegnas dan RUU Priorftas 2015, terima kasih.
KETUA RAPAT : Pandangan dari Fraksi-fraksi secara keseluruhan menyetujui dengan sejumlah catatan. Dengan catatan bahwa sejumlah usulan dan pandangan, pendapat yang tadi telah diusulkan bisa dilakukan perubahan ditampung oleh Baleg dan dibicarakan bisa menjadi Prioritas bila itu dimut}gkinkan untuk menambah dari 37. ANSHORY SIREGAR, Lc I Catatan itu menurut kami multi tafsir, ada juga tadi catatan yang belum melewati komisi, A-87/F-PKS/DAPIL: SUMUT III apakah dikembalikan ke komisi? Karena prioritas-prioritas ini biasanya dari Komisi II, Komisi I, untuk yang Pertembakauan ini dari mana? itu juga catatanl Kalau menurut tafsir, ditafsirkan dulu catatannya itu Pimpinan,
KETUA RAPAT : Saya kira ada yang merupakan usulan dari DPR, ada yang usulan dari Pemerintah. Kita lihat bahwa ini sudah melalui suatu proses yang panjang di Baleg dan saya kira ini harus bisa dikembalikan nanti didalam pembahasan sendiri, didalam pembahasan dengan RUU-nya sendiri. Jadi apa yang kita sampaikan, yang kita nyatakan tadi, kita harus segera men ambil ke utusan, karena ini la oran dari Badan Le islasi ini mem un ailimit waktu juga, terkait dengan usulan-usulan berikutnya. Ir. H. ADIES KADIR, S.H., M.Hum Dalam pembahasan kami minta juga Pemerintah harus siap, misalnya RUU KUHAP, kemarin KETUA RAPAT : A-282/F-PG/DAPIL: JATIM I dalam rapat di Baleg, Pemerintah menyatakan belum siap, sehingga KUHAP belum tidak bisa Itu juga kita jadikan dimasukan di Prioritas 2015, padahal KUHP dengan KUHAP sebaiknya dibahas itu berbarengan, masukan Pimpinan. simultan, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu sebagai catatan juga supaya Pemerintah siap untuk sewaktu-waktu apabila KUHAP kita barengkan dengan KUHP, Pemerintah juga sudah senantiasa siap sedia untuk membahas itu berbarengan dengan DPR, terima kasih Pimpinan Assalamu'alaikum Wr. Wb. ARIA BIMA PimQinan RUU Prolegnas yang hari ini kita akan setujui, saya kira berbagai masukan-masukan A-282/F-PDI PERJUANGAN/
14
>-,"
I
•
Nama DAPIL : JATENG V
ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si A-64/F-PKB/DAPIL: JATIM II
MIRYAM S. HARYANI, M.Si A-553/F-P HANURA/DAPIL: JABAR VIII
L
~:'~
-~ ~~1~~ :'-~~~~~' . .0~ .
, Pernyataan tadi saya sepakat kepada Pimpinan, menjadi suatu catatan yang harus digaris bawahi, yang harus di stabilo merah untuk hal-hal yang menyangkut pada proses pembahasan RUU. Satu hal Pimpinan, supaya didalam proses pembahasan itu benar-benar mendapatkan undang-undang yang benar-benar menampung dari berbagai macam pemikiran, tadi dikatakan bahwa ini adalah belum melalui Komisi A, Komisi B, saya pernah mengikuti jalani proses 5 tahun sebelumnya, bahwa sebaiknya didalam proses Pembahasan Undang-Undang lebih ditekankan pada Pansus, tidak Komisi, entah itu pansus besar atau pansus kecil dalam jumlah 60 atau 30, karena itu sangat penting untuk hal-hal yang menyangkut lintas sektoral, lintas komisi, lintas , departemen, maka saya berharap ada kesepakatan antara Pimpinan Dewan dan Pimpinan Fraksi bahkan mungkin Baleg, karena ada kecenderungan ego sektoral di masing-masing komisi dan masing-masing kementerian seolah-olah RUU itu selalu justru pertama kali di prioritaskan untuk masing-masing komisi, sekarang harus dibalik Pimpinan, bahwa hampir secara keseluruhan atau sebagian besar RUU hasil kesepakatan kita dalam Prolegnas ini harus dibahas didalam Pansus DPR RI, bahwa ada RUU yang benar-benar memenuhi syarat untuk dibahas per komisi, itu hanya kecenderungan memenuhi syarat-syarat tertentu. Ini yang saya usulkan Pimpinan, karena kecenderungan seolah-olah komisi itu akan mampu menyelesaikan suatu RUU yang sebenarnya pada dasarkan implementasi itu sangat terkait dengan berbagai lintas sektoral, kecenderungan Pimpinan yang 5 tahun terakhir justru menawarkan di Baleg maupun di Bamus ini adalah Komisi I, Komisi VI atau Komisi VIII. Banyak undang-undang yang sebenarnya harus dibahas dua, tiga, ernpat komis;, tapi masuk pansus kornisi. Mohon dicermati ada pembahasan yang lebih khusus antara Baleg, Pimpinan Fraksi dan Pimpinan Komisi untuk besar hati, demi kepentingan kualitas undang-undang maka sebaiknya Pimpinan DPR lebih menyepakati RUU kedepan lebih diprioritaskan pada pansus-pansus yang lebih menyangkut lintas komisi, demikian terima kasih. l.PKB setuju 37 RUU disahkan sebagai Prolegnas Prioritas 2015; 2.Kita ingin memastikan bahwa Baleg segera mengundang semua fraksi untuk memastikan agar catatan-catatan RUU tadi itu harus segera dibahas, karena kalau tidak segera Baleg membahas itu bisa lepas dari 2015. Jadi sekali lagi PKB setuju sahkan saja 37 itu dan sahkan juga bahwa Baleg segera mengundang karni untuk membahas catatan tersebut, terima kasih. Fraksi Hanura intinya setuju 37 menjadi Prioritas 2015, namun supaya tidak multi tafsir apa yang sudah dibicarakan oleh Pimpinan, untuk RUU yang menjadi dinamika di Sidang Paripurna seperti RUU KKG, RUU JaJan, RUU Otsus dan RUU Kebudayaan yang tadi usul dari Fraksi Hanura untuk dicatat, bukan hanya dicatat, nuance di Paripurna dan di ketok juga! Itu saja selesai, terima kasih.
15
Tanggapan Ketua
j
Nama I
Pernyataan
Tanggapan Ketua
-------------~--~----------+_--------------------------------------------------------------------~------------------~
WILLEM WANDIK, S.Sos A-456/F-PD/DAPIL: PAPUA
Saya harap negara-negara jangan terus mencoba menghianati konstitusi nasional, tolong dan lihat secara jeli persoalan regional yang ada, persoalan bangsa yang ada, persoalan Papua harus dilihat secara serius. Saya heran kemarin ketika 8apak Presiden Jokowi datang ke Papua didalam Gedung GOR, beliau menyampaikan 4 kali, berita dialog masalah Papua, Bapak Menteri Hukum dan HAM sempat berjabat tangan dengan dia, beliau mendampingi Pak Jokowi ke Papua, kalau orang Papua bilang dialog berarti dialog Papua-Jakarta sejarah menuju referendum, itulah sebabnya didalam pertemuan, Pemerintah Papua meminta jalan sini, kita maunya di Jakarta, setelah kesini dorong Otsus, kalau penyelenggara negara di Jakarta, di Parlemen ini kalau tidak jeli melihat persoalan regional. Tolong lihat persoalan ini serius, bukan masalah makan, minum, kita bicara keutuhan NKRl, ekstensien NKRl, kalau Saudara-saudara terhormat dalam Sidang Paripurna ini melihat saya sebagai bagian dari Saudara-saudara, tolong dukung saya, karena saya bagian dari Saudara-saudara. Ini diusul oleh Pemerintah Papua dan saya, perwakilan ratusan Papua, tetapi kalian tidak dukung oleh Parlemen Pusat dan Pemerintah Pusat, hati-hati, saya punya tanggungjawab persoalan bangsa.
KETUA RAPAT : Kita sudah mendengarkan semua aspirasi dan Laporan Baleg mengenai Penetapan Prolegnas 2015-2019 dan Prolegnas RUU Prioritas 2015, dengan sejumlah catatan yang ada didalam aspirasi ini, apakah hal ini dapat disetujui (ketok palu!) H. YANDRI SUSANTO I Assalamu'alaikum Wr.Wb. KETUA RAPAT : A-494/F-PAN/DAPIL: BANTEN II Untuk agenda yang ke-6 dalam Rapat Paripurna ini saya kira tanpa mengurangi penguatan yang Apakah ini disetujui{ kecuali akan disampaikan saya kira masing-masing juru bicara fraksi tidak perlu membacakan, cukup ada yang mau diserahkan Pimpinan{ karena materi yang dibahas itu pada prinsipnya sudah dibahas di fraksi menyampaikan? Karena ada masing-masing dan sudah juga disampaikan di Komisi II, intinya kami mengusulkan kepada mungkin jika yang lain bisa Pimpinan, Pimpinan cukup memanggil juru bicara masing-masing untuk diserahkan kepada menyampaikan secara Pimpinan, untuk menghemat waktu Pimpinan, terima kasih, tertulis dari Partai Demokrat ingin menyampaikan secara langsung, kami persilahkan dari Fraksi Partai Demokrat! FRAKSIPARTAIDEMOKRAT Assalamu'alaikum Wr.Wb. Ir. FANDI UTOMO Pimpinan dan Anggota DPR yang terhormat{ A-428 Serta hadirin yang kami hormati, Sebelum menyampaikan Pandangan RUU tentang Perubahan atas UU No.1 dan No.2 Tahun 2015, ijinkanlah kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh fraksi-fraksi di DPR dan masyarakat luas atas attensi yang besar dan pemahaman yang sama tentang pentingnya Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara demokratis dengan mengartikulasikan suara
16
Nama
Pernyataan
rakyat melalui pemilihan kepala daerah langsung oleh rakyat, sebagaimana diatur dalam UU No.1 Tahun 2015, yang merupakan penetapan PERPPU No.1 Tahun 2014 yang diterbitkan dimasa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai pengganti UU No.22 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang. Undang-Undang ini tidak hanya ditujukan untuk mengembalikan Pilkada menjadi langsung dan dipilih oleh rakyat, namun juga sekaligus memperbaiki dan menyempurnakan atas seluruh kekurangan praktek pilkada secara langsung selama ini. 10 perbaikan yang dimaksud meliputi : 1. Pentingnya Uji Publik terhadap Calon Kepala Daerah; 2. Pemotongan dan Penghematan Anggaran Pilkada Secara Signifikan; 3. Pengaturan Kampanye dan Pembatasan Kampanye Terbuka; 4. Akuntabilitas Penggunaan Dana Kampanye; 5. Pelarangan Politik Uang (Money Polttic); 6. Pelarangan Fitnah dan Kampanye Hitam; 7. Pelarangan Pelibatan Aparat Birokrasi; 8. Pelarangan Pencopotan Aparat Birokrasi sebelum dan sesudah Pilkada; 9. Penyelesaian Sengketa Hasil Pilkada secara Akuntabel; 10.Pencegahan Kekerasan dan Menuntut Tanggung Jawab Calon atas Kepatuhan Hukum ~______________________________~~__P__ endukungnya. H. BEIM TRIANI BENJAMIN, B.Se., M.M Agenda 7c Tim Pemantau DPR RI terhadap Pelaksanaan Undang-Undang, kami harap Tim A-341/F-P GERINDRAI Pemantau juga memasukan UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah Provinsi DAPIL: OKI JAKARTA II DKI Jakarta sebagai Ibu Kota NKRI, karena didalam UU 1945 disebutkan bahwa Daerah Istimewa itu ada 4 Provinsi, yaitu Aceh, Papua, Yogya dan Jakarta, saya rasa ini sesuai dengan dengan keadaan terkini Jakarta rasanya Undang-Undang perlu dipantau juga, intinya bahwa UU DKI juga turut dimasukan didalam pemantauan itu, terima kasih Pimpinan.
Ir. H. MULYAOI A-403/F-PD/OAPIL: SUMBAR II)
Terima kasih Pimpinan, Pimpinan beserta Anggota yang saya hormati, Terkait dengan masalah aSQirasi Dapil, kami hanya ingin mengingatkan karena APBN P akan kita
]7
Tanggapan Ketua
KETUA RAPAT : Masukannya nanti tentu harus kita bicarakan kembali, tetapi saya kira ini masukan yang bisa menjadi tambahan dalam tim, tergantung dari kesepakatan. Karena ini yang sudah kita sepakati didalam Bamus juga, saya menanyakan dulu, apakah nama tim berikut yang · tengah ditayangkan ini dapat I , disetujui, (ketok palu!)
KETUA RAPAT : Tim ini justru membicarakan mengenai hal itu, tetapi kita
.......
Nama
L
Per n y a t a a n
Tanggapan Ketua
sahkan di Paripurna, sesuai undang-undang 1 bulan sejak disampaikan Pemerintah, itu berarti 13 Februari, jadi mohon kiranya sebetulnya ini sudah lama disampaikan di Paripurna, karena ini menyangkut aspirasi tentu kalau baru menentukan mekanisme saya khawatir kita terlampaui jadwaJ pengesahan APBN P, oleh karena itu kalau di TAnS sebetulnya disampaikan melalui Pimpinan DPR, Pimpinan DPR menyampaikan kepada Komisi terkait dan Sadan Anggaran melakukan sinkronisasi, kalau baru menyiapkan mekanisme, kapan menjaring aspirasi, apakah tidak secara simultan aspirasi segera, dapat dibayangkan ada 560 aspirasi yang akan disampaikan oleh Anggota, seberapa mampu tim mensinkronisasikan, apalagi misalnya sebagian besar menyampaikan infrastruktur bagaimana mekanismenya? Apalagi dibatasi, ini yang perlu dipikirkan oleh Pimpinan, karena kalau menyampaikan atau disinkronisasi atau disahkan setelah pengesahan Paripurna/ itu tentu tidak sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, terima kasih.
sudah ketok tadi dan masukannya nanti kita akan pelajari.
Jakart~I;?e~uari2015
KEPALA ~ ;IDANGAN'
Drs. HELMIZAR 4NIP. 196407191991031001
18