DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (002)
LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2014 (Audited)
JL. JEND. GATOT SUBROTO, JAKARTA
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Undang-Undang APBN Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran Tahun 2014 serta Undang-undang Nomor 12 Tahun 2014 tentang perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Lembaga yang dipimpinnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR Rl) adalah salah satu entitas
pelaporan yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan laporan keuangan DPR Rl Tahun 2014 Audited ini mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR Rl). Disamping itu laporan keuangan ini
juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik {good governance). Jakarta,
April 2015
Sekretaris Jenderal DPR Rl
R. Wiriantuninatvastiti. S, M.Si NIP. 19561125 198203 2 002
Rata Pengantar
SEKRETARIAT JENDERAL
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JLN. JENDERAL GATOT SUBROTO JAKARTA 10270
SSVlSfi—JELP. (021) 5715 349 FAX (021) 5715 423/ 5715 925 WEBSITE: www.dpr.go.id
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014 Audited sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta,
April 2015
Sekretaris Jenderal DPR Rl
'UJ? DR. Wina
ininqtyastiti. S, M Si
NIP. 19561125 198203 2 002
Pernyataan Tanggung jawab
DAFTAR ISI Halaman
Kata Pengantar
Pemyataan Tanggung Jawab Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik
ii
iii iv vi 1
Ringkasan
I. Laporan Realisasi Anggaran (LRAKT per 31 Desember 2014 dan 31
3
Desember 2013)
II. Neraca
(NSAIKPT perbandingan per 31 Desember 2014 dan per 31
Desember 2013)
III. Catatan atas Laporan Keuangan A. Penjelasan Umum A.1. Dasar Hukum
A.2. Profil dan Kebijakan Teknis Lembaga A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan A.4. Kebijakan Akuntansi
5
5 5 7 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
13
B.2. Belanja Negara
14
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca C.1. Aset Lancar
C.2. Aset Tetap C.3. Aset Lainnya
C.4. Kewajiban Jangka Pendek C.5. Ekuitas Dana Lancar
C.6. Ekuitas Dana Investasi
D. Pengungkapan Penting Lainnya D.1. Catatan Penting Lainnya
D.2. Rekening Pemerintah
Daftar Isi
18 24 41 47
50
52
52 53
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan TA 2013
1
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013
2
Tabel 3
Rekapitulasi Jumlah Satker UAKPA
7
Tabel 4
Penggolongan Kualitas Piutang
11
Tabel 5
Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap
12
Tabel 6
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan TA 2014
13
Tabel 7
Perbandingan Realisasi PNBP TA 2014 dan TA 2013
13
Tabel 8
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program TA 2014
14
Tabel 9
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja TA 2014
14
Tabel 10
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan TA 2013
15
Tabel 11
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013
16
Tabel 12
Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013
17
Tabel 13
Perbandingan Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013
17
Tabel 14
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013
18
Tabel 15
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon I
18
Tabel 16
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Eselon I
19
Tabel 17
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
20
Tabel 18
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per Eselon I
20
Tabel 19
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang PNBP
21
Tabel 20
Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
21
Tabel 21
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntuntan Ganti Rugi (TP/TGR)
23
Tabel 22
Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013
24
Tabel 23
Laporan Koreksi Penyusutan Akibat Perubahan Kebijakan Penyusutan dari PMK 1 Tahun 2013 menjadi PMK 90 Tahun 2014 per 31 Desember
25
2014 Tabel 24
Rincian Aset Tetap DPR Rl
Daftar Perbandingan Aset Tetap antara Neraca dan SIMAK BMN per 31 Tabel 25 Tabel 26
Tabel 28
Rincian Saldo Tanah
Rincian Penyusutan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Ekstrakomptabel per 31 Desember 2014 per 31 Desember 2014
Rincian Penyusutan Aset Tetap Gedung dan Bangunan Ekstrakomptabel Tabel 30
per 31 Desember 2014
Rincian Penyusutan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Tabel 31 Tabel 32
Daftar Tabel
27 31
31 Desember 2014
Rincian Penyusutan Aset Tetap Gedung dan Bangunan Intrakomptabel Tabel 29
26
Desember 2014
Rincian Penyusutan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Intrakomptabel per Tabel 27
26
33
35
36
38
Desember 2014
Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2014
40
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 33
Rincian
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014
41
Tabel 34
Rincian
Aset Lainnya per 31 Desember 2014
42
Tabel 35
Rincian
Tabel 36
Rincian
Tabel 37
Rincian
Aset Tak Berwujud per Eselon I Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2014 Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014
42 43 47
Tabel 38
Rincian
Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014
48
Tabel 39
Rincian
Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2014
49
Tabel 40
Rincian
Tabel 41
Rincian
Uang Muka dari KPPN Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2014
50 50
Tabel 42
Rincian
Ekuitas Dana Lancar
51
Tabel 43
Rincian
Ekuitas Dana Investasi
52
Daftar Tabel
DAFTAR GRAFIK Halaman
Grafik 1
Daftar Grafik
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
15
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
RINGKASAN
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem AKuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku
Pengguna Anggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal, dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Laporan Keuangan Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan, belanja, selama periode 1 Januari s.d. 31 Desember2014.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2014 terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rpl9.411.405.961,00 dari estimasi pendapatan sebesar Rp0,00
Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah sebesar Rp2.306.379.310.448,00 atau mencapai 79,86 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp2.888.150.184.000,00.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan TA 2013 dapat disajikan sebagai berikut: Tabel 1
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan TA 2013 TA2013
TA 2014
Uraian
% Realisasi thd
Anggaran
Pendapatan Negaradan Hibah
Rp
BelanjaNegara
Rp
2.888.150184 000,00
Realisasi
Anggaran
Realisasi
Rp
19.411.405.961,00
0,00% Rp
32.237.830.386,00
Rp
2 306.379310.448,00
79,86% Rp
2.335.271.993.531,00
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31 Desember 2014 dan 2013.
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Nilai Aset per 31 Desember 2014 dicatat dan disajikan sebesar Rpl. 188.029.183.570,00 yang terdiri yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rpl6.154.812.764,00, Aset Tetap (neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan) sebesar Rpl.130.741.462.741,00 dan Aset Lainnya (neto setelah dikurangi akumulasi penyusutan) sebesar Rp41.132.908.065,00.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp2.175.341.490,00 yang merupakan Kewajiban Jangka Pendek.
Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rpl. 185.853.842.080,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rpl3.979.471.274,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesar Rpl. 171.874.370.806,00.
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 dapatdisajikan sebagai berikut:
Ringkasan Laporan Keuangan
>f
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan RakyatRepublik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 2
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013
Nilai Kenaikan/(penurunan)
Tanggal Neraca Uraian
31 Desember 2014
31 Desember 2013
(Rp)
(Rp)
%
(Rp) Aset Aset Lancar
Aset Tetap Aset Lainnya Jumlah Aset
16.154.812.764,00
65.743.022.624,00
(49.588.209.860,00)
-306,96%
1.130.741.462.741,00
1.283.092.150.051,00
(152.350.687.310,00)
-13,47%
41.132.908.065,00
37.007.310.589,00
4.125.597.476,00
10,03%
1.188.029.183.570,00
1.385.842.483.264,00
(197.813.299.694,00)
-16,65%
2.175.341.490,00
50.400.784.437,00
(48.225.442.947,00)
-2216,91%
13.979.471.274,00
15.342.238.187,00
(1.362.766.913,00)
-9,75%
1.171.874.370.806,00
1.320.099.460.640,00
(148.225.089.834,00) (149.587.856.747,00) (197.813.299.694,00)
-12,65%
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek EkuitasDana Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Jumlah Ekuitas Dana
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
1.185.853.842.080,00
1.335.441.698.827,00
1.188.029.183.570,00
1.385.842.483.264,00
-12,61% -16,65%
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan Keuangan (CalK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan Belanja Negara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui saat kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Negara.
Dalam penyajian Neraca untuk periode 31 Desember 2014, nilai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saat diperolehnya kewajiban atas dan timbulnya
kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Negara.
'KS
Ringkasan Laporan Keuangan
-2-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited) I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 TA2014 Uraian PENDAPATAN
Catatan
Anggaran
Realisasi
TA2013 Realisasi
% Realisasi
B.1.
1. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Rp
Rp
Jumlah Pendapatan
-
-
Rp
19.411.405.961,00
0,00% Rp
32.237.830.386,00
Rp
19.411.405.961,00
0,00% Rp
32.237.830.386,00
Rp
597.544.012.420,00
90,63% Rp
487.523.467.500,00
BELANJA
B.2.
1. Belanja Pegawai
B.2.1.
Rp
2. Belanja Barang
B.2.2.
Rp
2.085.372.912.000,00 Rp
1.662.786.991.339,00
79,74% Rp
1.813.499.298.421,00
3. Belanja Modal
B.2.3
Rp
143.439.111.000,00 Rp
46.048.306.689,00
32,10% Rp
34.249.227.610,00
Rp
2.306.379.310.448,00
Rp
2.335.271.993.531,00
Jumlah Belanja
Ringkasan Laporan Keuangan
Rp
659.338.161.000,00
2.888.150.184.000,00
79.85;.:
-3-'
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited) II. NERACA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NERACA
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Uraian
Catatan
31Desember 2014
31 Desember 2013
ASET Aset Lancar
CI.
Kas dan Bank
Kasdi Bendahara Pengeluaran
C.l.l.
Hp
Kas di Bendahara Penerimaan
C.1.2.
;;;
Kas Lainnya dan Setara Kas
C.1.3.
Jumlah Kas dan Bank
-
Rp
149.107,00
Rp
731.064,00
Rp
383.219.069,00
Rp
47.918.295.055,00
Rp
383.368.176,00
Rp
47.919.026.119,00
Piutang Piutang Bukan Pajak
C.1.4.
RP
41.396.429,00
Rp
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak
C.1.5.
Rp
-206.982,00
Rp
C.1.6.
"P
250.000.000,00
RP
C.1.7
Rp
-1.250.000,00
Rp
-2.587.361,00
Rp
289.939.447,00
Rp
514.884.861,00
-
-
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Bagian Lancar Tagihan TP/TGR Jumlah Piutang (Bersih) Persediaan
C.1.8.
Jumlah Aset Lancar
Aset Tetap
517.472.222,00
Rp
15.481.505.141,00
Rp
17.309.111.644,00
Rp
16.154.812.764,00
Rp
65.743.022.624,00
C.2.
Tanah
C.2.1.
Rp
188.409.157.000,00
Rp
188.409.157.000,00
Peralatan dan Mesin
C.2.2.
Rp
673.011.636.179,00
Rp
634.196.973.114,00 811.031.260.536,00
Gedung dan Bangunan
C.2.3.
Rp
823.049.480.845,00
Rp
Jalan Irigasi dan Jaringan
C.2.4.
Rp
74.281.263.174,00
Rp
67.937.884.595,00
Aset Tetap Lainnya
C.2.5.
Rp
18.712.008.408,00
Rp
370.981.600.642,00
KDP
C.2.6.
Rp
329.911.400,00
Rp
4.360.968.400,00
Akumulasi Penyusutan
C.2.7.
RP
-647.051.994.265,00
Rp
-793.825.694.236,00
Rp
1.130.741.462.741,00
Rp
1.283.092.150.051,00
Jumlah Aset Tetap Aset Lainnya
C.3.
Aset Tak Berwujud
C.3.1.
Rp
29.215.639.010,00
Rp
27.953.090.474,00
Aset Lain-lain
C.3.2.
Rp
14.621.364.208,00
Rp
15.228.714.853,00
AkumulasiPenyusutan/Amortisasi Aset Lainnya
Rp
-2.704.095.153,00
Rp
-6.174.494.738,00
Jumlah Aset Lainnya
Rp
41.132.908.065,00
Rp
37.007.310.589,00
JUMLAH ASET
Rp
1.188.029.183.570,00
Rp
1.385.842.483.264,00
C.3.3.
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
C.4.
Utang Kepada Pihak Ketiga
C.4.1.
Rp
389.478.231,00
Rp
36.271.895.529,00
Pendapatan Diterima Dimuka
C.4.2.
Rp
1.724.473.314,00
Rp
930.999.168,00
Uang Muka dari KPPN
C.4.3.
Rp
Pendapatan yang Ditangguhkan
C.4.4.
Rp
61.389.945,00
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
Rp
JUMLAH KEWAJIBAN
Rp
Rp
-
Rp
13.197.889.740,00
2.175.341.490,00
Rp
50.400.784.437,00
2.175.341.490,00
Rp
50.400.784.437,00
EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
C.5.
Cadangan Piutang
C.5.1.
Rp
289.939.447,00
RP
514.884.861,00
Cadangan Persediaan
C.5.2.
RP
15.481.505.141,00
Rp
17.309.111.644,00
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka
C.5.3.
Rp
-67.500.000,00
Rp
-1.550.759.150,00
C.5.6.
Rp
-1.724.473.314,00
Rp
-930.999.168,00
Rp
13.979.471.274,00
Rp
15.342.238.187,00
1.283.092.150.051,00
Pendek
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan Jumlah Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
C.6.
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
C.6.1.
Rp
1.130.741.462.741,00
Rp
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
C.6.2.
Rp
41.132.908.065,00
Rp
37.007.310.589,00
Rp
1.171.874.370.806,00
Rp
1.320.099.460.640,00
Rp
1.185.853.842.080,00
Rp
1.335.441.698.827,00
Rp
1.188.029.183.570,00
Rp
1.385.842.483.264,00
Jumlah Ekuitas Dana Investasi JUMLAH EKUITAS DANA
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Ringkasan Laporan Keuangan
-4-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. Dasar Hukum
PENJELASAN UMUM
A.l. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 17Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/20I I tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntasi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor l/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat; 8.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-80/PB/2011 tentang Penambahan dan Perubahan Akun Pendapatan, Belanja dan Tranfers pada Bagan Akun Standar;
9. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-82/PB/2011 tentang Pedoman Akuntansi Negara/Lembaga;
Penyisihan
Piutang
Tak
Tertagih
pada
Kementerian
10. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Dasar Hukum Entitas dan
Rencana Strategis
A.2. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS REPUBLIK
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
INDONESIA
Sekretariat Jenderal DPR RT adalah aparatur pemerintah yang didalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan DPR Rl, hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2005 tentang Sekretariat Jenderal DPR Rl. Sekretariat Jenderal DPR Rl bertugas menyelenggarakan dukungan teknis, administratif dan keahlian kepada DPR Rl, dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Jenderal DPR Rl menyelenggarankan fungsi:
a. Koordinasi dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR Rl,
b. Pemberian dukungan teknis, administratif dan keahlian di bidang perundang-undangan, anggaran dan pengawasan kepada DPR Rl, c. Pembinaan dan pelaksanaan perencanaan dan pengendalian kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan di lingkungan DPR Rl. Rencana Strategis (Renstra) DPR Rl tahun 2010-2014 merupakan dokumen yang memuat
Catatan atas Laporan Keuangan
-5
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
visi, misi, tujuan strategis, kebijakan, program, dankegiatan DPR Rl untuk periode 5 (lima) tahun yangakan dilaksanakan di lingkungan DPR Rl. Rencana Strategis DPRRl 2010-2014 ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi segenap unsur yang ada dalam lingkungan DPR Rl untuk menyusun rencana kerja dan rencana anggaran bagi pelaksanaan kegiatannya. Dengan adanya Rencana Strategis DPR Rl 20102014 diharapkan terbangun kerjasama dengan Pemerintah yang lebih baik dan efektif melalui dukungan secara terencana bagi penguatan kelembagaan DPR Rl melalui tercapainya keterpaduan program DPR Rl dengan program pembangunan Pemerintah. Dan dalam pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan kedewanan DPR Rl didukung oleh Sekretariat Jenderal yang memberikan dukungan keahlian, administrasi dan teknis sesuai dengan tupoksi Dewan.
Renstra DPR Rl memuat visi dan misi jangka panjang sebagai landasan dalam menyiapkan arah kebijakan 5 (lima) tahun ke depan. Visi DPR Rl yang menjadi acuan dalam penyiapan Renstra 2010-2014 adalah terwujudnya DPR Rl sebagai Lembaga Perwakilan yang kredibel dalam mengemban tanggungjawab mewujudkan masyarakat adil dan makmur dan visi Sekretariat Jenderal dalam Renstra 2010-2014 adalah menjadikan Sekretariat Jenderal yang profesional dan akuntabel. Misi DPR Rl merupakan perumusan strategis, kebijakan, dan program kelembagaan DPR Rl terutama dalam kerangka sistem perencanaan jangka panjang, jangka menengah yang diwakili renstra dan rencana kerja tahunan. Oleh karena itu, penetapan misi DPR Rl menjadi penting untuk mengarahkan kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan, penetapan prioritas dan menjaga keberlanjutan kegiatan DPR Rl, maka misi DPR Rl dirumuskan sebagai berikut:
a. Mewujudkan penyelenggaraan fungsi legislasi yang efisien dan efektif; b. Mewujudkan penyelenggaraan fungsi penganggaran negara yang akuntabel dan transparan;
c. Mewujudkan kelembagaanDPR Rl yang kuat, aspiratif dan akomodatif. Untuk memberikan dukungan bagi terwujudnya visi DPR Rl dan Setjen DPR Rl yang merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas-tugas dan kegiatan kedewanan merumuskan visi "Menjadikan Sekretariat yang professional dan akuntabel" yang berperan sebagai pendukung dan fasilitator dalam kegiatan-kegiatan kedewanan, dan menetapkan misi Setjen DPR Rl tahun 2010-2014 sebagai berikut: 1. Mewujudkan dukungan keahlian yang akurat 2. Mewujudkan dukungan keahlian administrasi yang tepat waktu 3. Mewujudkan dukungan teknis yang prima
Sedangkan sasaran strategis yang ingin dicapai Setjen DPR Rl dalam tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1.
Mencapai tata kelola Setjen DPR Rl yang baik melalui reformasi Setjen DPR Rl di bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia;
2.
Meningkatnya kualitas dukungan Setjen DPR Rl dalam penguatan kelembagaan DPR Rl;
3.
Meningkatnya kualitas dukungan terhadap pelaksanaan fungsi legislasi DPR Rl;
4.
Meningkatnya kualitas dukunganterhadap pelaksanaan fungsi pengawasan DPR Rl;
5.
Meningkatnya kualitas dukunganterhadap pelaksanaan fungsi anggaran DPR Rl.
Catatan atas Laporan Keuangan
~V
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
A3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pendekatan
Penyusunan Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2014 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR Rl). Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.
Laporan Keuangan DPR Rl Tahun 2014 ini merupakan laporan konsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah DPR Rl seperti eselon I, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan. Jumlah satuan kerja di lingkup DPR Rl adalah 2 (dua) satker. Dari jumlah tersebut, yang menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah 2 (dua) satker (100%). Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3
Rekapitulasi Jumlah Satker UAKPA Jumlah Jenis Kewenangan Kode Eselon 1
No
Uraian KP
KD
DK
TP
Jumlah Satker
r
Sekretariat 1
01
2
02
Jenderal
Dewan
1
1
-
-
-
-
-
-
1
1
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja/Kementerian Negara/Lembaga yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAKBMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya. A.4.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR Rl) adalah sebagai berikut: (1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan Kebijakan Akuntansi atas
• Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
Pendapatan
• Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
• Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Catatan atas Laporan Keuangan
-7-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber jenis Pendapatan. (2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja Kebijakan Akuntansi
• Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
Belanja
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. • Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan Kantor Pelayanan Perbendaharan Negara (KPPN). •
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
(3) Kebijakan Akuntansi atas Aset Kebijakan Akuntansi atas Aset
• Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah. •
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar AsetLancar
• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. • Kas disajikan di Neraca dengan mengunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
• Piutang dinyatakan dalam Neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan disajikan sebagai Bagian Lancar Piutang. • Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
•
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barangbarang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
• Persediaan dicatat di Neraca berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan :
> harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
Catatan atas Laporan Keuangan
*AS
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
> harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; > harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya. b. Aset tetap
•
Aset Tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun kepentingan publik yang mempunyai masa mafaat lebih dari satu tahun.
Aset Tetap
• Aset tetap dilaporkan pada berdasarkan harga perolehan atau harga wajar. • Pengakuan Aset Tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi, sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah); b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rpl0.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan Aset tetap Lainnya berupa koleksi perpustakaan berupa barang bercorak kesenian. c.
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang
. Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, dan Piutang Jangka Panjang Lainnya. • TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran. •
TP ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian negara/daerah.
• TGR merupakan suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh Negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Aset Lainnya
•
**
mnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang
jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.
•
Catatan atas Laporan Keuangan
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas
-9-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
kekayaan intelektual.
•
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari penggunaan operasional pemerintah.
(4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban Kebijakan Akuntansi atas
Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. • Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. a. Kewajiban Jangka Pendek.
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnnya. b. Kewajiban Jangka Panjang. Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung. (5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana Kebijakan
•
Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih pemerintah. yaitu selisih antara Aset dan kewajiban Pemerintah.
•
Ekuitas Dana diklasifikasikan Ekuitas Dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi.
Akuntansi atas
Ekuitas Dana
• Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara Aset Lancar dan kewajiban jangka pendek. •
Ekuitas Dana Investasi
mencerminkan selisih antara aset tidak lancar dan
kewajiban jangka panjang. (6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tak Tertagih Kebijakan Akuntansi atas
Penyisihan Piutang Tak
• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan perkembangan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
Tertagih
•
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 201/PMK.06/2011 tentang Kualitas Piutang Kementerian Negara/Lembaga Dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih.
Catatan atas Laporan Keuangan
\y - 10?
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 4
Penggolongan Kualitas Piutang Uraian
Kualitas Piutang
Penyisihan
Lancar
Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo
0,5%
Kurang Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ffertama tidak dilakukan pelunasan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
10%
Diragukan
Kedua tidak dilakukan pelunasan
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 2. Rutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan
Macet
50%
100%
Rutang Negara/DJKN Kebijakan Akuntansi atas
Penyusutan Aset
(7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
• Penerapan penyusutan BarangMilikNegara berupa Aset Tetap padaseluruh entitas Pemerintah Pusat dilaksanakan mulai tahun 2013, sesuai dengan Keputusan
Tetap
Menteri KeuanganNomor 53/KMK.06/2012 tentang Penerapan PenyusutanBarang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. • Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 01/PMK.06/2013 tentang
Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.06/2014, dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 145/KM.6/2014 tentang perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
•
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untukdipindahtangankan, dimusnahkan atau dihapuskan. • Ketentuan yang diatur ulang sehubungan dengan perubahan kebijakan penyusutan adalah sebagai berikut:
a. Perhitungan penyusutan pertama kali atas objek penyusutan berupa aset tetap yang diperoleh sebelum tahun 2005;
b. Perhitungan sisa manfaat atas objek penyusutan berupa aset tetap yang diperoleh sebelum tahun 2005.
• Adapun asumsi dalam melakukan perhitungan penyusutan sebagaimana KMK Nomor 145/KM.6/2014 adalah sebagai berikut:
a. Aset Tetap yang diperoleh sebelum tahun 2005 dikenakan koreksi penyusutan dengan ketentuan sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan
- 11
Laporan Keuangan Dewan Pewakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
1) Koreksi penyusutan dilakukan terhitung mulai Semester II Tahun 2010; 2) Koreksi penyusutan dihitung berdasarkan sisa masa manfaat pada Semester II Tahun 2010 menurut Tabel Masa Manfaat I;
3) Dalam hal tidak terdapat sisa manfaat pada Semester II Tahun 2010, maka nilai aset tetap disusutkan seluruhnya. b. Aset Tetap yang diperoleh sejak Tahun 2005 dikenakan koreksi penyusutan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Koreksi penyusutan dilakukan terhitung muali perolehan Aset Tetap; 2) Koreksi penyusutan dihitung berdasakan Tabel Manfaat I. c.
Koreksi penyusutan Aset Tetap diperhitungkan sampai 1 (satu) semester sebelum diberlakukannya penyusutan.
d. Koreksi penyusutan Aset Tetap diperhitungkan sebagai penambah nilai akun Akumulasi Penyusutan dan pengurang nilai ekuitas pada neraca. e.
Koreksi penyusutan Aset Tetap diperhitungkan sebagai koreksi saldo awal periode berjalan.
f.
Koreksi penyustan Aset Tetap, dikecualikan untuk Aset Tetap yang sudah dihapuskan pada akhir semester diberlakukannya penyusutan Aset Tetap.
g.
Seluruh Aset Tetap yang diperoleh sebelum Tahun 2005 telah dilakukan inventarisasi dan penilaian.
Perhitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 5
Penggolongan Masa Manfaat Kelompok Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, rigasi. dan Jaringan Aset Tetap Lainnya (Alat musik modern)
Catatan atas Laporan Keuangan
Masa Manfaat 2 s.d. 20 tahun
10 s.d. 50 tahun 5 s.d. 40 tahun 4 tahun
-12 A
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
B.
PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.l. Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi
Pendapatan Negara Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2014 {Audited) berdasarkan dan Hibah
Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar
Rpi9.4ii.405.961,oo Rpl9.411.405.961,00 dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp0,00. Berdasarkan
Nota
Kesepakatan
tersebut,
terdapat
koreksi
penambahan
sebesar
Rp9.845.000,00 yang merupakan penerimaan yang sudah disetorkan pada bulan September 2014, namun hingga tanggal 31 Desember 2014 belum dicatatkan pada aplikasi satker. Selain adanya koreksi penambahan, terdapat koreksi reklasifikasi pendapatan akibat adanya ralat PNBP yang baru diselesaikan pada saat Rekonsiliasi ulang dengan DJPB atas setoran dengan nomor NTB 000000452884 dan nomor NTPN 0904081213140508 sebesar Rp5.000.000,00 dengan jurnal sebagai berikut: Debet 423921 Pendapatan dari Pengelolaan BMN Kredit 423141 Pendapatan Lain-lain
Rp5.000.000,00 Rp5.000.000,00
Keseluruhan Pendapatan Negara dan Hibah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia adalah merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP lainnya sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dapat dilihat dalam tabel 6 berikut ini: Tabel 6
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan TA 2014 No. 1
Estimasi
Uraian
Realisasi
Pendapatan
Pendapatan dari Pengelolaan BMN
-
Rp
%
3.602.328.995,00
0,00%
2
Pendapatan Jasa
Rp
144.814,00
0,00%
3
Pendapatan luran dan Denda
-
Rp
29.806.420,00
0,00%
4
Pendapatan Lain-lain
-
Rp
15.779.125.732,00
0,00%
Rp
19.411.405.961,00
0,00%
Jumlah
-
Berdasarkan Tabel 7, Realisasi PNBP Tahun Anggaran 2014 mengalami penunman sebesar Rpl2.826.424.425,00 atau 39,79 persen dibandingkan TA 2013 yang disebabkan antara lain penunman pada pendapatan iuran dan denda serta pendapatan lain-lain yaitu pengembalian belanja lainnya tahun anggaran yang lalu. Perbandingan realisasi PNBP TA 2014 dan TA 2013 disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 7
Perbandingan Realisasi PNBP TA 2014 dan TA 2013 TA2014
TA2013
KanaikanJ(Penurunan)
Uraian
No.
Nilai 1
Pendapatan dariPengelolaan BW
Rp
3.602.328.995,00 Rp
4
Pendapatan Jasa
Rp
Rp
5
Pendapatan bran dan Denda
Rp
6
%
650.465.995,00
22,04%
103.716,00
252,36%
2.112.745.611,00 Rp (2.082.939.191,00)
-98,59%
PendapatanLain-lain
Rp 15.779.125.732,00 Rp 27.173.180.677,00 Rp (11.394.054.945,00)
-41,93%
Jumlah
Rp 19.411.405.961,00
Rp (12.826.424.425,00)
-39,79%
Catatan atas Laporan Keuangan
144.814,00
29.806.420,00 Rp
2.951.863.000,00 Rp 41.098,00
Rp 32.237.830.386,00
Rp
-13-'
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
B.2. Belanja Negara.
Realisasi Belanja Negara sebesar
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 Realisasi belanja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada TA 2014 (netto) Audited
Rp2.306.379.3io.44a.oo ada|ah sebesar Rp2.306.379.310.448,00 dengan anggaran sebesar Rp2.888.150.184.000,00. Terdapat beberapa koreksi yang disebutkan dalam Nota Kesepakatan Angka Asersi Final yaitu:
1. Koreksi penambahan atas kesalahan pencatatan pengembalian belanja gaji pada aplikasi sebesar Rp91,00 2. Koreksi pengurangan atas kesalahan pencatatan pengembalian belanja barang pada aplikasi sebesar Rp810.000,00 Anggaran dan realisasi belanja TA 2014 menurut program tersaji pada Tabel 8 berikut ini: Tabel 8
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja menurut Program TA 2014 Program
Kode
Anggaran
Realisasi
V.
Rp
416.620.962.000,00 Rp
330.187.951.328,00
79,25%
I m
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur DPR RJ
Rp
402.767.547.000,00 Rp
251.784.869.641,00
62,51%
r
oe
Program Pelaksanaan Fungsi Legislasi DPR Rl
Rp
230.373.069.000,00 Rp
128.062.987.749,00
55,59%
I "
Program Pelaksanaan Fungsi Anggaran DPR Rl Program Pelaksanaan Fungsi PengawasanDFRRI
Rp
66.330.388.000,00 Rp
43.958.043.050,00
66,27%
Rp
221.264.841.000,00 Rp
160.652.769.742,00
72,61%
Program Penguatan Kelembagaan
Rp
1.550.793.377.000,00 Rp
1.391.732.688.938,00
89,74%
Rp
2.888.150.184.000,00 Rp
2.306.379.310.448,00
79,86%
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
01
DFRRI
r
oe
r
09
DFRRI
Total
Sedangkan menurut jenis belanja, rincian anggaran dan realisasinya berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/201 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 9
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja TA 2014 Kode Jenis
Belanja
Uraian Jenis Belanja
Anggaran
51
Belanja Pegawai
Rp
659.338.161.000,00
52
Belanja Barang
Rp
53
Belanja Modal Jumlah Belanja Kotor
Catatan atas Laporan Keuangan
%
Rp
599.116.347.890,00
90,87%
2.085.372.912.000,00
Rp
1.701.008.382.358,00
81,57%
Rp
143.439.111.000,00
Rp
46.048.306.689,00
32,10%
Rp
2.888.150.184.000,00
81,23%
PengembalianBelanja Jumlah Belanja Netto
Realisasi Belanja
Rp
2.888.150.184.000,00
Rp
2.346.173.036.937,00
Rp
39.793.726.489,00
Rp
2.306.379.310.448,00
79,86%
*/
- 14-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihatdalam grafik 1 berikut ini: Grafik 1
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
Rp2.500.0O0.0O0.O00 Rp2.000.000.000.000
Rpl.500.000.000.000 m Anggaran
Rpl.000.000.000.000
• Realisasi Belanja
Rp500.000.000.000 Rp
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Modal
Berdasarkan tabel 10, Realisasi belanja TA 2014 mengalami penunman sebesar Rp28.892.683.083,00 atau 1,24% dibandingkan TA 2013 disebabkan antara lain penunman belanja barang operasional, belanja honor operasional satuan kerja dan belanja perjalanan dinas. Perbandingan realisasi belanja TA 2014 (Audited) dan TA 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 10
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan TA 2013 Kenaikan/(Penurunan)
Realisasi Belanja Uraian
TA2013 487.523.467.500,00 Rp
110.020.544.920,00
22,57%
1.813.499.298.421,00 Rp
(150.712.307.082,00)
-8,31%
Rp
11.799.079.079,00
34,45%
(28.892.683.083,00)
-1,24%
Belanja Pegawai
Rp
597.544.012.420,00 Rp
Belanja Barang
Rp
1.662.786.991.339,00 Rp
Belanja Modal
Rp
46.048.306.689,00 Rp
Rp
2.306.379.310.448,00 Rp
Jumlah Belanja
Rupiah
TA2014
34.249.227.610,00
2.335.271.993.531,00 *
%
B.2.I. Belanja Pegawai Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp597.544.012.420,00
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 Realisasi belanjapegawai TA 2014 (Audited) adalah sebesar Rp597.544.012.420,00 dengan realisasi pengembalian belanja pegawai adalah sebesar Rpl.572.335.470,00. Sedangkan saldo realisasi BelanjaPegawai TA 2013 adalah sebesar Rp487.523.467.500,00 dengan realisasi pengembalian belanja pegawai sebesar Rp829.531.976,00.
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final, disebutkan adanya koreksi tambah atas
pengembalian belanja yang disebabkan adanya kekurangan pencatatan saldo pengembalian belanja pada aplikasi sebesar Rp91,00
Jika dibandingkan dengan TA 2013, terdapat kenaikan realisasi belanja pegawai sebesar Rpl 10.020.544.920,00 atau 22,57%yang antara lain disebabkanoleh: - Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2014 tentang tunjangan kinerja Pegawai
Catatan atas Laporan Keuangan
- 15 -'
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR Rl tanggal 9 Mei 2014, Surat Edaran Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor SE-20/PB/2014 tentang Pelaksanaan
Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2014 dan Peraturan Sekretaris Jenderal DPR Rl
Nomor 01/SEKJEN/2014 tentang pelaksanaan pemberian tunjangan kinerja bagi pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR Rl serta tunjangan kinerja tersebut dibayarkan terhitung mulai bulan Januari 2014; - Terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Perubahan Keenam Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil yang menyebabkan adanya perubahan gaji pokok, tunjangan istri, tunjangan anak, dsb.
-
Adanya pengangkatan 44 CPNS angkatan tahun 2014. Meningkatnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diluar jam kerja pada unit-unit kerja di Sekretariat Jenderal DPR Rl.
Rincian belanja pegawai disajikan dalam tabel 11 berikut ini: Tabel 11
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 Kenaikan/(Penurunan)
Realisasi URAIAN
Rupiah
%
74.108.745.705,00
Rp 3.534.942.193,00
4.77%
Rp 268.713.136285,00
Rp 272.189.193.771,00
Rp (3.476.057.486,00)
-1,28%
Belanja Honorarium
Rp 138.975.30COOO.OC
Rp 141.422.900.000,00
Rp (2.447.600.000,00)
-1,73%
Belanja Lembur
Rp
4.788.604.000,00
Rp
Rp 4.156.444.000,00
657,50%
Belanja Tunjangan Khususdan Transit! Rp 108.995.619.707,00
Rp
RealisasiBelanja Bruto
Rp 599.116.347.890,00
Rp 488.352.999.476,00
Pengembalian Belanja
Rp
Realisasi BelanjaNetto
Rp 597.544.012.420,00
TA2014
Belaya GaJ danTunjangan PNS Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
Rp
77.643.687.898,00
TA2013
Rp
(1.572.335.470.00) Rp
632.160.000,00 -
Rp 108.995.619.707,00 Rp 110.763.348.414,00
(829.531.976,00) Rp
Rp 487.523.467.500,00
(742.803.494,00)
Rp 110.020.544.920,00
22,68%
89,54% 22,57%
B.2.2. Belanja Barang Belanja Barang sebesar
Rpl. 662.786.991.339,00
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 Realisasi belanja barang TA 2014 (Audited) adalah sebesar Rpl.662.786.991.339,00 dengan realisasi belanja sebesar Rp38.221.391.019,00. Sedangkan realisasi belanja barang TA 2013 adalah sebesar Rpl.813.499.298.421,00 dengan realisasi pengembalian belanja sebesar Rpl9.269.891.488,00.
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final, disebutkan adanya koreksi kurang atas pengembalian belanja yang disebabkan adanya kelebihan pencatatan saldo pengembalian belanja pada aplikasi sebesar Rp810.000,00 Berdasarkan tabel 12, terdapat penunman realisasi Belanja Barang sebesar Rpl50.712.307.082,00 atau 8,31 persen jika dibandingkan dengan tahun anggaran 2013 antara lain disebabkan oleh:
-
Adanya pembatasan pemberian honorarium pada tim-tim kerja pada unit-unit kerja di Sekretariat Jenderal DPR Rl sesuai dengan PMK Nomor 72/PMK02/2013 yang telah diubah dengan PMK Nomor 52/PMK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014 ;
- Adanya penunman belanja perjalanan dinas baik perjalanan dinas dalam negeri maupun
Catatan atas Laporan Keuangan
-16-'
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
perjalanan dinas luar negeri.
Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel 12 berikut ini: Tabel 12
Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 Kenaikan/Penurunan
Reakasi Uraian TA2014
Belanja Barang Operasional
Rupiah
TA2013
Rp
Rp
961.700.938.523. OC
152.048.484.000,00 Rp
Belanja Barang Non Operasional
Rp
Belanja Jasa
Rp
50.626.899.112,00
Belanja Pemelharaan
Rp
Belanja Perjalanan Belanja baranguntuk diserahkan kepadamasyarakatyPemda
Rp
874283.012.406,00
321519.061.500,00 Rp
%
87.417.926.117,00
10,00%
(169.470.577.500,00)
-52,71%
Rp
45.358.656.357,00
Rp
5268242.755,00
11,61%
99.656.846.659,00
Rp
92.666.590.243,00
Rp
6.990256.416,00
7,54%
Rp
436.807.904.064,00
Rp
498.894.844.403,00
Rp
(62.086.940.339,00)
-12,44%
Rp
167.310.000,00
Rp
47.025.000,00
Rp
Realisasi BelanjaBruto
Rp
1.701.008.382.358,00 Rp
1.832.769.189.909,00
Rp
Pengembalian Belanja
Rp
38.221.391.019.00
Rp
19.269.891.488,00
Rp
Realisasi BelanjaNetto
Rp
1.662.786.991.339,00
Rp
1.813.439.298.421,00
Rp
255,79%
120285.000,00
(131.760.807.551,00)
-7,19% 98,35%
18.951499.531,00
(150.712.307.082,00)
-8,31%
Dari realisasi belanja pemeliharaan TA 2014 sebesar Rp99.656.846.659,00 terdapat belanja pemeliharaan yang menjadi aset tetap sebesar Rpl. 116.048.030,00. B.2.3. Belanja Modal Belanja Modal Rp46.048.306.689,00
Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar Rp46.048.306.689,00 dan Rp34.249.227610,00 Terjadi kenaikan realisasi Belanja Modal sebesar Rpl 1.799.079.079,00 atau 34,45 persen antara lain disebabkan adanya kenaikan belanja modal peralatan dan mesin serta belanja modal gedung dan bangunan yang menambah kebutuhan sarana dan prasarana di Sekretariat Jenderal DPR Rl misalnya adanya tambahan fasilitas tempat penitipan anak dan adanya pergantian Anggota periode 2014-2019.
Rincian Belanja Modal disajikan dalam tabel 13 berikut ini: Tabel 13
Perbandingan Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 Kenaikan/(Penurunan)
Realisasi Uraian TA2014
TA2013
Rupiah
%
B.M,Peralatan dan Mesin
|*
44.003.505.119,00
Rp
30.366.564.610,00
Rp
13.636.940.509,00
44,91%
B.M. Gedung danBangunan
Rp
1.351.623250,00
Rp
929.813.000,00
Rp
421.810.250,00
45,37%
B.M. Larmya
Rp
693.178.320,00
Rp
2.952.850.000,00
Rp
(2259.671.680,00)
-76,53%
Realisasi Belanja Bruto
Rp
46.048.306.689,00
Rp
34.249.227.610,00
Rp
11.799.079.079,00
34,45%
Pengembalian Belanja
Rp
Realisasi Belanja Netto
Rp
-
46.048.306.689,00
Rp Rp
-
34.249.227.610,00
Rp Rp
-
11.799.079.079,00
-
34,45%
Dari realisasi belanja modal TA 2014 sebesar Rp46.048.306.689,00 terdapat sebesar Rp294.079.087,00
yang
tergolong
sebagai
belanja
barang
pakai
habis,
sebesar
Rp619.503.934,00 terdefinisi sebagai belanja pemeliharaan, sebesar Rpl93.518.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan
-17-J
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
tidak membentuk BMN, dan sebesar Rpl58.372.700,00 yang belum membentuk BMN. C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.l. Aset Lancar
Aset Lancar
BerdasarkanNota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/20I5 saldo Aset Lancar DPR Rl Per 31 Desember 2014 (Audited) adalah sebesar Rpl 6.154.812.764,00,
Rpi6.i54.8i2.764,oo sedangkan saldo Aset Lancar per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp65.743.022.624,00. Berdaasarkan Nota Kesepakatan tersebut, terjadi koreksi penambahan sebesar Rp366.691.785,00 yang disebabkan oleh: 1. Penambahan saldo Kas di bendahara Penerimaan yang belum tercatat pada Laporan Keuangan Unaudited sebesar Rp 149.107,00. 2. Penambahan saldo Kas Lainnya dan Setara Kas sebesar Rp325.353.231,00.
3. Penambahan Piutang Bukan Pajak sebesar Rp41.396.429,00.
4. Adanya penambahan penyisihan Piutang Tidak Tertagih yang disebabkan peningkatan piutang sebesar (Rp206.982,00).
Aset lancarmerupakan aset yang diharapkan segera untukdapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulansejak tanggal pelaporan. Rincian Aset Lancar DPR Rl per 31 Desember 2014 tersaji pada tabel 14 dibawah ini: Tabel 14 Rincian Aset Lancar 31 Desember 2014 dan 2013 TA2013
TA2014
Aset Lancar
No.
Rp
1
Kas di Bendahara Pengeluaran
Rp
2
Kas di Bendahara Penerimaan
Rp
149.107,00
Rp
731.064,00
3
Kas Lainnya dan Setara Kas
Rp
383.219.069,00
Rp
47.918.295.055,00
Rp
-
-
4
Rutang Bukan Pajak (Netto)
Rp
41.189.447,00
RP
248.750.000,00
Rp
514.884.861,00
5
Bagian Lancar Tuntutan Psrbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
6
Psrsediaan
Rp
15.481.505.141,00
Rp
17.309.111.644,00
Rp
16.154.812.764,00
Rp
65.743.022.624,00
Jumlah
-
€.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di Bendahara
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013
Pengeluaran
masing-masing sebesar Rp0,00 dan RpO,00 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawabBendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara sampai dengan
RpO.OO
tanggal 31 Desember 2014.
Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon I adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan
- I!
5A/
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 15
Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon I No 1
Uraian Eselon I
Per 31 Desember
Per 31 Desember
Kenaikan/
2014
2013
Penurunan
Rp
Rp
-
Rp
Rp
Rp
-
Rp
Rp
Rp
Rp
Sekretariat
r 2
Dewan Total
-
C.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Penerimaan
Rp149.107,00
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2014 (Audited) adalah sebesar Rpl49.107,00 sedangkan saldo Kas di Bendahara Penerimaan Per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp731.064,00.
Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima oleh Bendahara Penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca (31 Desember 2014).
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per Eselon I tersaji pada tabel berikut ini : Tabel 16
Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Eselon I No.
1
T
Uraian Eselon I
Kas Lainnya dan
Rp383.219.069.00
2014
Sekretariat
Rp
Dewan
Rp
Total
Setara Kas
Per 31 Desember Per 31 Desember
Rp
149.107,00
Rp
731.064.00
Rp 149.107,00
Kenaikan/ Penurunan
2013
Rp
Rp
(581.957,00)
Rp 731.064,00
Rp
(581.957,00)
C.1.3. Kas Lainnya dan Setara Kas
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2014 (Audited) adalah sebesar Rp383.219.069,00 sedangkan saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp47.918.295.055,00.
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Tersebut, terdapat koreksi tambah yang disebabkan oleh:
1. Penambahan Gaji dan Honor yang belumdiserahkan kepadayang berhak hingga tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp321.978.231,00
a. Biaya Pemulangan dan Pemindahan Anggota Lama dan Anggota Baru yang belum diserahkan oleh Bendahara Pengeluaran Dewan (Kasir Perjalanan Dinas) sebesar Rpl69.829.000,00
b. Biaya Gaji Tenaga Ahli dan Asisten Pribadi Bulan Oktober s.d Bulan Desember yang dititip pada Bank BNI atas perintah Bendahara Pengeluaran Dewan sebesar Rpl48.987.231,00
Catatan atas Laporan Keuangan
*/
-19-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
c.
Biaya Tunjangan Kehormatan Dewan yang masih belum tersalurkan sebesar Rp3.162.000,00
2. Penambahan pengembalian belanja yang belum disetorkan ke kas Negara sebesar Rp3.375.000,00 a.
Biaya Perjalanan dinas yang baru diselesaikan pada Bulan Januari 2015 sebesar Rp3.125.000,00
b. Pengembalian Biaya Akomodasi yang baru dikembaiikan bulan Januari 2015 sebesar Rp250.000,00. Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada dibawah tanggungjawab Bendahara Pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bank maupun tunai. Adapun rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Lainnya adalah sebagai berikut ini: Tabel 17
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Uraian
No. 1
2
3
Per 31 Desember 2014
Fferjalanan Dinas yang Belum Dsetorkan KeKas Negara GajdanHonor, danTunpngan yang belum diserahkan kepada yang berhak Uang telah, uang makan, uang iransport yangbelum dbayarkan
Rp Rp
Jumlah
Rp
Per 31 Desember 2013
61.240.838,00
13.197.158.676,00
Rp Rp
33.738.475.879,00
Rp
982.660.500,00
383.219.069,00 Rp
47.918.295.055,00
321.978231,00
Rp
-
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per Eselon I adalah sebagai berikut Tabel 18
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per Eselon I No. l
Uraian Eselon 1
Jenis Transaksi
Eselon 1
Keterangan
Jumlah Rp
Sekretariat
Jenderal 2
Eselon 1 Dewan
Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang
Rp 20.208.350,00
belum disetorkan ke
telah disetorkan tanggal 14 Januari 2015 dengan NTPN
Kas Negara
1F7740N9TGA2BNIN, NTB 000000690767
Perjalanan Dinas Luar Negeri yang belum
Rp
37.657.488.00
telah disetorkan ke kas
disetorkan ke Kas
negara tanggal 7 Januari 2015 dengan NTPN
Negara
8941A0N9TG9SKJHI, NTB 00000014497
Gaji dan Tunjangan yang belum diserahkan kepada yang bertiak Pengembalian Belanja
Rp 321.978.231,00
Rp
1.078.000,00
yang belum disetorkan
Disetorkan pada tanggal 5 Januari 2015 dengan NTB 000000372558 dan NTPN
6191CON9TG9QNI6E
Rp
1.783.000,00
Disetorkan pada tanggal 13 Januari 2015 dengan NTB 000000296505 dan
NTPN 364960N9TGA2BMV4
Catatan atas Laporan Keuangan
-20-1
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited) ] Rp
264.000,00
Disetorkan pada 6 Januari 2015 dengan NTB 000000140567 dan NTPN 3B1B90N9TG9RM31E
Rp
25.000,00
Disetorkan pada 2 Februari 2015 dengan NTB 000000182261 dan NTPN
3B1B90N9TG9RM31E
Rp
225.000,00
Disetorkan pada 28
Januari 2015 dengan NTB 000000142551 dan NTPN C80650N9TGCN7OVG
Rp 383.219.069,00
Jumlah
Piutang Bukan Pajak Rp41.396.429,00
C.I.4. Piutang Bukan Pajak
Saldo Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/20I5 adalah sebesar Rp41.396.429,00 sedangkan saldo Piutang Bukan pajak per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00.
BerdasarkanNota KesepakatanAngka Asersi Final Tersebut, terdapat koreksi tambah yang disebabkan oleh:
a. Kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan PNS yang belum dilakukanpelunasan sebesar Rpl6.396.429,00
b. Biaya penggantian atas tidak memenuhi masa kerja selama 5 tahun yang belum dibayarkan sebesar Rp25.000.000,00.
Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan dan belum diselesaikan pembayaran atau serah terimanya pada akhir tahun anggaran per tanggal neraca.
C.1.5. Penyisihan Piutang Bukan Pajak Penyisihan Piutang Bukan Pajak Rp206.982,00
Saldo Penyisihan Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota KesepakatanAngka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp206.982,00 sedangkan saldo Penyisihan Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp0,00.
Penyisihan piutang tak tertagih merupakan estimasi ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukanoleh kualitas masing-masing piutang. Tabel 19
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang PNBP Debrtur
Setjen
Nilai Piutang
Kualitas
Rp
Lancar Jumlah
41.396.429,00
% 0.50%
Nilai Penyusutan Rp
206.982,00
Rp
206.982,00
C.I.6. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi Bagian Lancar TP/TGR
Rp250.000.000,00
Nilai Bagian Lancar Tagihan Tuntatan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp250.000.000,00 sedangkan nilai per 31 Desember2013 adalah sebesar Rp517.472.222,00. Bagian Lancar tagihan TP/TGR merupakan tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12
Catatan atas Laporan Keuangan
-21-1
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
bulan atau kurang.
Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntatan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2014 tersaji pada tabel 20. Tabel 20
Rincian Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) Setjen
1
Kenaikan/
Satker
No.
Jumlah
TA2014
TA 201 3
Penurunan
Rp
250.000.000,00
Rp
517472.000.00
Rp
(267.472.OOO.OO)
Rp
2SO.OOO.0O0.00
Rp
517.472.000,00
Rp
(267.472.000,00)
Sedangkan mutasi Bagian Lancar Tagihan TP/TGR pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013
Rp
517.472.222,00
Rp Rp
517.472.222,00
Mutasi tambah :
Mutasi berkurang : -
Pelunasan TGR atas sewa XL 2000
Rp
5.000.000,00
-
Pelunasan TGR atas sewa XL 2002
Rp
22.222.222,00
-
Pelunasan TGR atas sewa warung 2013
Rp
85.250.000,00
-
Pelunasan TGR atas sewa ATM BNI 2009
Rp
15.000.000,00
-
Angsuran TGR atas sewa XL 2010
Rp Rp
140.000.000,00 267.472.222,00
Rp
250.000.000,00
Saldo per 31 Desember 2014
Mutasi pengurangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pelunasan TGR atas sewa XL 2000 sebesar Rp5.000.000,00 yang disetorkan ke Kas Negara dengan SSBP pada tanggal 6 Mei 2014 NTPN. 0308021502090509, NTB. 000000380737;
Pelunasan TGR atas sewa XL 2002 sebesar Rp22.222.222,00 yang disetorkan ke Kas Negara dengan SSBP tanggal 6 Mei 2014 sebesar Rp5.000.000,00 NTPN. 0904081213140508, NTB. 000000452884 dan SSBP tanggal 7 Mei 2014 sebesar Rpl7.225.000,00 NTPN. 0711111305021211, NTB. 000000717542; Pelunasan TGR atas sewa warung 2013 sebesar Rp85.250.000,00 yang disetorkan ke Kas Negara dengan SSBP tanggal 6 Mei 2014 sebesar Rp85.000.000,0O NTPN. 150915090111212, NTB. 000000502053 dan SSBP tanggal 8 Mei 2014 sebesar Rp250.000,00 NTPN. 0414060111010104, NTB. 000000681226; Pelunasan TGR atas sewa ATM BNI 2009 sebesar Rpl5.000.000,00 disetorkan ke Kas Negara dengan SSBP tanggal 28 Maret 2014 NTPN. 0204050703130611, NTB. 000000032732;
Angsuran TGR atas sewa XL 2010 sebesar Rpl40.000.000,00 atas TGR sebesar Rp390.000.000,00 yang telah disetorkan ke Kas Negara dengan SSBP: a) tanggal 8 Mei 2014 sebesar Rp20.000.000,00 NTPN 0012100415101015, NTB. 000000714397;
b) tanggal 24 Juni 2014 sebesar Rp60.000.000,00 NTPN 0306110308081301, NTB. 000000770162;
Catatan atas Laporan Keuangan
-22-
A"
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
c) tanggal 22 Juni 2014 sebesar Rp20.000.000,00 NTPN 0302150912111210, NTB 000000365493;
d) tanggal 22 Agustus 2014 sebesar Rp 10.000.000,00 NTPN A145F3RRH2GQ59R9, NTB 000000257244;
e) tanggal 19 September 2014 sebesar Rpl0.000.000,00 NTPN 3624E3FHV8JSSL3P, NTB 000000335355;
f) tanggal 23 Oktober 2014 sebesar Rpl0.000.000,00 NTPN 93BD60N9T7R4GD5G, NTB 000000710367;
g) tanggal
27
November
2014
sebesar
Rpl 0.000.000,00
NTPN
2A3DD4HDHIARE8BP, NTB 000000300442.
Penyisihan Piutang C.1.7. Tak Tertagih- Bag. Lancar TP/TGR
(Rp1.250.000,00)
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Tuntatan
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan PerbendaharanATuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rpl.250.000,00 dan Rp2.587.361,00 Saldo penyisihan piutang tak tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) merupakan estimasi atas ketidaktertagihan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Rincian estimasi penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharan/Tuntutan Ganti Rugi (TPATGR) tersaji pada tabel 21 berikut ini : Tabel 21
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TPATGR) Debitur
Setjen
Kualitas Lancar
Jumlah
Persediaan
Rp15.481S0S.141.00
Nilai Piutang Rp 250.000.000,00
%
Nilai Penyusutan
0,50% Rp
1.250.000,00
Rp
1.250.000,00
C.I.8. Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rpl5.481.505.141,00 dan Rpl7.309.111.644,00. Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Pengukuran Persediaan disajikan sebesar harga perolehan persediaan yang meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Harga yang digunakan untukmenghitung nilai perolehan pada barang persediaanadalah harga pembelian terakhir.
Laporan Barang Persediaan DPR Rl berdasarkan data yang diterima oleh Bagian Perbendaharaan dari Unit Akuntansi Pembantu (UAKPPB) dari Bagian Perlengkapan,
Bagian Pelayanan Kesehatan, Bagian Pemberitaan, Bagian Perpustakaan, Bagian Perumahan dan Wisma DPR Rl, Bagian Gedung dan Pertamanan, Bagian Kendaraan serta Bagian Instalasi
Berdasarkan opname fisik di Bagian Perumahan dan Bagian Instalasi dilakukan tanggal 2
Catatan atas Laporan Keuangan
irV
-23-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Januari 2015, Bagian Pemberitaan dan Bagian Gedung danPertamanan dilakukan tanggal 5 Januari 2015, Bagian Perlengkapan dilakukan tanggal 6 Januari 2015 serta Bagian Kendaraan dan Bagian Pelayanan Kesehatan dilakukan tanggal 7 Januari 2015 oleh Bagian Perbendaharaan sebesar Rpl5.481.505.141,00 dan terdapat persediaan yang dalam kondisi rusak/usang sebesar Rp893.784.154,00. Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan per Desember 2013 tersaji dalam tabel 22 berikut ini : Tabel 22 Rincian Persediaan Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 No.
Uraian
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
1
Barang Konsurrsi
Rp
9.807.225.493,00
Rp
11.519262.030,00
2
Barang untuk Fterrelharaan
Rp
1.161.293.253.00
Rp
1.194.984.736,00
3
Suku Cadang
Rp
331.781.483,00
4
Barang Ftersediaan Lainnya untuk dijjal/diserahkan ke masyarakat
Rp
1.891.008.635,00
Rp Rp
2.640.806.564,00
5
Bahan Baku
Rp
166.768.334,00
Rp
145209.096,00
6
Ftersedian Lainnya
Rp
2.123.427.943,00
Rp
1.455.716.963,00
Rp
15.481.505.141,00
Rp
17.309.111.644,00
Jumlah
353.132.255,00
Jumlah persediaan yang rusak/usang sebesar Rp893.784.154,00 terdiri dari:
- Bagian Perlengkapan sebesar Rp891.110.154,00 yaitu sebesar Rp812.744.145,00 berupa Buku Alamat DPR Rl, Buku Kerja DPR Rl, Buku Saku DPR Rl, Kalender Dinding DPR Rl dan Kalender Meja DPR Rl tahun 2013, berbagai jenis kertas, tinta cetak, bahan cetak lainnya, pita komputer, tinta/toner printer yang sudah tidak digunakan lagi dikarenakan unit kerja dilingkungan Sekretariat Jenderal DPR Rl sudah tidak menggunakan barang-barang tersebut, dan batu baterai yang sudah tidak bisa dimanfaatkan serta Buku Alamat, Buku Kerja, Buku Saku, Kalender Dinding dan Kalender Meja tahun 2009 - 2012 sebesar Rp78.366.009,00. - Bagian Gedung dan Pertamanan sebesar Rp2.674.000,00 berupa beberapa obat-obatan rusa yang sudah kadaluwarsa.
Barangpersediaan yang rusak/usang tersebut belum dilakukan proses penghapusan, saat ini masih dalam proses konsultasi dan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Adapun mutasi persediaan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013
Rp
17.309.111.644,00
Mutasi tambah : Rsmbeian
Rp
689.270.218,00
Rp
17.998.381.862,00
Mutasi kurang : Habis pakai Saldo per 31 Desember 2014
Rp
2.516.876.721,00
Rp
15.481.505.141,00
C.2. Aset Tetap Aset Tetap Rp1.130.741.462.741.00
Aset tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Saldo aset Tetap per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rpl. 130.741.462.741,00, sedangkan saldo per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rpl.283.092.150.051,00.
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah yang
Catatan atas Laporan Keuangan
'A\y -24-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
disebabkan oleh:
1. Penambahan dan pengurangan peralatan mesin dengan nilai netto sebesar Rp3.458.885.483,00 yang berasal dari penggunaan belanja barang untuk pembelian aset tetap. 2.
Penambahan
Aset
Gedung
dan
Bangunan
dengan
nilai
netto
sebesar
Rp4.053.744.500,00.
3. Pengurangan nilai Konstruksi dalam Pengerjaan berupa bangunan gedung parkir motor dan kelengkapannya yang sudahdiselesaikan dan digunakan senilai Rp4.031.057.000,00
4. Penambahan dan pengurangan atas akumulasi penyusutan terkait adanya penambahan dan pengurangan asettetap senilai Rp369.820.317,00 dengan rincian sebagai berikut: a. Penambahan akumulasi penyusutan peralatan dan mesin senilai Rp425.253.941,00 dan akumulasi penyusutan gedungdan bangunan senilaiRp40.588.726,00. b. Pengurangan akumulasi penyusutan peralatan dan mesin senilai Rp96.022.350,00 yang direklas ke aset lainnya.
Pada semester II TA 2014 terdapat perubahan kebijakan penyusutan Barang Milik Negara dari PMK Nomor l/PMK.06/2013 menjadi PMK Nomor 90/PMk.06/2014 sehingga menyebabkan terjadi koreksi penyusutan tingkat Satuan Kerja sebagaimana terlampir. Adapun koreksi penyusutan Satuan KerjaSekretariat Jenderal DPR Rl per akun AsetTetap per 31 Desember 2014, disajikan dalam tabel 23 berikut ini: Tabel 23
Laporan Koreksi Penyusutan Akibat Perubahan Kebijakan Penyusutan Dari PMK I Tahun 2013 Menjadi PMK 90 Tahun 2014 Per 31 Desember 2014
Ho
km
liPerttJuniM
Koreksi Penyusutan Menurut PWK9COT14
NormafsasiOaa
Penyusutan Henurut PUK1/2IKS Ak. Penyusutan
H
Ak.Peny
MtM
TA2M3
Ak.Peny.Setebh
filai9ukustl
Koreksi
Perubahan Kebijakan
M
mm
tattarlr
M
Gedijfa mpa ttrtecar
Jarrgr
Rp 633.574250.126,1 Rp SOMUUUO Rp mm Kp
• Rp
Rp B1BU3UM %SMflUftl Rp
Rp
• Rp(Zli1S1iKMH) Rp flUOIA Rp 43H.-*i':"I appi1J53.63O287.00j Rp ilJilMlllOO Rp M&252,121SC
53.322L579.675.0] Rp mmm Rf
Rp
• rp m&m Rp IIBUIUI Rp
Rl
WiCMj R) tar* ;*>
H Junfah
Bffitfp Rp(1.6SM» Rp ;iS.£.-:-X 9f (2.511522.171,00} IJBJMflfiji Rp 124756.789.171100
iuMfljD Rp {1226.733.361,00) '«Hti£Xm Rp 4i316.931.675K
Rp
Rp
Rp
• Rp
Rp
Rp
HP
Rp
*
Rp
Rp
Rp
- R»
Rj
Rp
Rp
Rp
Rp
R| tillM1tM37,l Rp 0tl1i.7ii.HMI Rp i.5UM,90 Rf
• R|?15HJa.»,B) rp mxim Rp mmspjk RplM7,K,MUIin| RpH'.ltUIUail Rp ftuwma
Sedangkan untuk Satuan Kerja Dewan tidak terdapat koreksi penyusutan.
Rincian Aset Tetap Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia per 31 Desember 2014 setelah perubahan kebijakan penyusutan dan per 31 Desember 2013 adalah sebagaimana pada tabel 24 berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan
-25-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 24
Rincian Aset Tetap DPR Rl No
Uraian
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
1
Tanah
Rp
188.409.157.000,00
Rp
188.409.157.000,00
2
Fteralatan dan Mesin
Rp
673.011.636.179,00
Rp
634.196.973.114,00
3
Gedung dan Bangunan
Rp
823.049.480.845,00
Rp
811.031.260.536,00
4
Jalan, rigasi dan Jarngan
Rp
74.281.263.174,00
Rp
67.937.884.595,00
5
Aset Tetap Lainnya
Rp
18.712.008.408,00
Rp
370.981.600.642,00
6
Konstruksi Dalam Ftengerjaan
Rp
329.911.400,00
Rp
4.360.968.400,00
Nilai Perolehan
Rp
1.777.793457.006,00
Rp
2.076.917.844.287,00
Akumulasi Ftenyusutan
Rp
-647.051.994.285,00
Rp
-793.825.694236,00
Nilai Buku Aset Tetap
Rp
1.130.741.462.741,00
Rp
1.283.092.150.051,00
Posisi aset tetap pada neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap pada SIMAK BMN dapat dilihat dalam tabel 25 dibawah ini: Tabel 25
Daftar Perbandingan Aset Tetap antara Neraca dan SIMAK BMN per 31 Desember 2014 No.
Uraian
Aset Tetap dalam
Aset Tetap dalam SIMAK
Neraca
BMN
Selisih
1
Tanah
Rp
188.409.157.000,00
Rp
188.409.157.000,00
Rp
2
Fteralatan dan Mesin
Rp
673.011.636.179,00
Rp
673.011.636.179,00
Rp
-
-
-
3
Gedung dan Bangunan
Rp
823.049.480.845,00
Rp
823.049.480.845,00
Rp
4
Jalan, Jaringan dan rigasi
Rp
74.281263.174,00
Rp
74281.263.174,00
Rp
-
5
Aset Tetap dalam Renovasi
Rp
14.986.653.857,00
Rp
14.986.653.857,00
Rp
-
6
Aset Tetap Lainnya
Rp
3.725.354.551,00
Rp
3.725.354.551,00
Rp
7
KonstruksiDalamFtengerjaan
Rp
329.911.400,00
Rp
329.911.400,00
Rp
Nilai Perolehan
Rp
1.777.793.457.006,00
Rp
1.777.793457.006,00
Rp
AkumulasiFtenyusutan
Rp
Nilai Buku Aset Tetap
Rp
(647.051.994.265,00) Rp 1.130.741.462.741,00
Rp
(647.051.994.265,00) Rp
1.130.741462.741,00
Rp
-
-
-
-
-
Pada Aset Tetap terdapat pencatatan Aset Tetap Renovasi sebesar Rpl4.986.653.857,00. Nilai tersebut merupakan nilai pengembangan atas tanah perkantoran DPR Rl seluas
404.823 m2 yang hak milik tanah tersebut tercatat dalam aset Yayasan Gelora Bung Karno nilai tanah bangunan kantor DPR Rl berdasarkan Nota Kesepakatan Tripartit No. 023/PB.6.4./2009, 15 April 2010 harus direklasifikasi dari aset tanah dan permohonan Pelepasan Hak Penggunaan Lahan (HPL) sampai saat ini masih dalam proses.
C.2.1. Tanah
Nilai Aset Tetap berupa tanah yang dimiliki DPR Rl per 31 Desember 2014 dan per 31
RPi88.409.i57.ooo,oo Desember
2013
adalah
masing-masing
sebesar
Rpl 88.409.157.000,00
dan
Rpl 88.409.157.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan
-26- */
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Adapun rincian saldo tanah tersebut disajikan dalam tabel 26 berikut ini: Tabel 26
Rincian Saldo Tanah LUAS
NO
KIB
[
1
20.000
m2
Rp
2
1
9.438
m2
Rp
16.327.740.000,00
16.229
m2
Rp
36.206.899.000,00
15.938.637.000,00
NILAI
73.260.000.000,00
3
2
4
3
7.71 1
m2
Rp
5
4
5. 143
m2
Rp
5.297.290.000,00
6
5
1 1.481
m2
Rp
12.755.391.000,00
7
6
2.120
m2
Rp
2.287.480.000,00
30.000
m2
Rp
15.960.000.000,00
8 9
1 2
62
m2
Rp
82.900.000,00
10
3
14.000
m2
Rp
6.720.000.000,00
1 1
4
5.040
m2
Rp
1 .742.84 1 . 108,00
12
5
514
m2
Rp
177.741.714,00
13
6
4.778
m2
Rp
1 .652.237.178,00
m2
Rp
1 88.409. 1 57.000,00
JUMLAH
1 26.5 1 6
Sesuai audit BPK atas Laporan Keuangan tahun 2012, bahwa dalam aset tanah sebesar
Rpl88.409.157.000,00 seluas 126.516 m2 terdapat aset tanah seluas 62 m2 dengan nilai Rp82.900.000,00 yang merupakan jalan masuk ke Wisma Griya Sabha Kopo yang diperoleh dengan pembelian tahun 1994, dari hasil IP yang semula tidak memiliki bukti kepemilikan sudah mendapat pengakuan dengan dikeluarkannya surat pernyataan dari Lurah setempat yang menyatakan tanah tersebut benar dibeli oleh pihak DPR Rl.
C.2.2. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan
Saldo Aset Tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota
Mes/n
Kesepakatan Angka
rpS73.oii.636.179.oo
Rp673.011.636.179,00. Sedangkan saldo Peralatan dan mesin TA 2013 adalah sebesar Rp634.196.973.114,00.
Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015
adalah sebesar
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah yang disebabkan oleh:
a. Pengadaan CCTV pada Rujab Ulujami yang merupakan bagian dari kontrak service dengan nilai total Rp213.628.000,00
b. Pembelian Bingkai Fiber Ukir dan Foto Presiden dan Wakil Presiden sebanyak 300 buah dengan total Rpl40.250.000,00
c.
Pengadaan perangkat infrastruktur IT sebagai bagian dari Kontrak Pemeliharaan RJA Kalibata dengan nilai total Rp508.848.841,00
d. Pengadaan Peralatan dari Kontrak Pemeliharaan RJA Kalibatan berupa Pekerjaan CCTV, Furniture & Alat Elektronik, Tabung Elpiji, Exhaust Fan, Power Suply, dan Bracket TV dengan total Rp2.708.183.146,00
e. Pengurangan akibat adanya reklasifikasi Peralatan Mesin berupa CCTV yang rusak ke aset lainnya dengan nilai total Rpl 12.024.504,00. Sedangkan nilai buku peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 yaitu nilai perolehan
Catatan atas Laporan Keuangan
r
-27-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp540.507.086.435,00
menjadi sebesar
Rpl32.504.549.744,00.
Belanja modal peralatan dan mesin selama TA 2014 adalah sebesar Rp44.003.505.119,00 namun demikian, tidak semua belanja tersebut membentu aset tetap peralatan dan mesin. Rincian belanja peralatan dan mesin dapat dijabarkan sebagai berikut: a.
Teridentifikasi sebagai belanja pakai habis sebesar Rp294.079.087,00
b.
Teridentifikasi sebagai belanja pemeliharaan sebesar Rp373.653.934,00
c.
Teridentifikasi sebagai belanja Jalan dan jembatan, Irigasi dan jaringan sebesar Rpl.223.278.500,00
d.
Teridentifikasi membentuk Peralatan dan mesin sebesar Rp40.372.586.240,00
e.
Teridentifikasi sebagai belanja Peralatan dan Mesin Ekstra Komptabel sebesar Rpl5.145.838,00
f.
Teridentifikasi sebagai Gedung dan bangungan sebesar Rp665.562.650,00
g.
Teridentifikasi sebagai Belum Membentuk BMN sebesar Rp98.422.000,00
h.
Teridentifikasi sebagai tidak membentuk BMN sebesar Rp 1.260.000,00
i.
Teridentifikasi sebagai Aktiva Tak Berwujud sebesar Rp959.516.870,00
Rincian mutasi nilai peralatan dan mesin selama TA 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013
Rp
634.196.973.114,00
40.643.935.125,00
Mutasi Tambah: -
Pembelian
Rp
-
Koreksi pencatatan nilai/kuantitas
Rp
206.943.120,00
-
Pengembangan nilai aset
Rp
669.209.523,00
-
Transakasi Normalisasi BMN Aset Tetap
Rp
6.596.800,00
-
Pembatalan penghapusan
Rp
30.906.200,00
-
Perolehan Lainnya
Rp
3.473.312.487,00
-
Perolehan reklasifikasi
Rp
6.340.888,00
Rp
45.037.244.143,00
Rp
-6.222.581.078,00
Rp
-6.222.581.078,00
Mutasi Kurang:
-
Penghentian Aset dari penggunaan
Saldo per 31 Desember 2014
Rp
673.011.636.179,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014
Rp Rp
-540.507.086.435,00
Nilai buku per 31 Desember 2014
Catatan atas Laporan Keuangan
132.504.549.744,00
- 28 TA/
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited) Sedangkan transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah berupa: a. Transaksi penambahan dari pembelian sebesar Rp40.643.935.125,00 terdiri dari: Volume
Uraian
No
Jumlah
1
Aiat bantu
26
unit
Rp
985.897.879,00
2
Alat angkutan darat bermotor
17
unit
Rp
1.709.982.450,00
37
unit
F{p
227.150.000,00
4
unit
Rp
3.877.500,00
3
Alat angkutan darat tak bermotor
4
Alat bengkel bermesin
5
Alat bengkel tak bermesin
25
unit
Rp
173.013.830,00
218.055.700,00
6
Alat ukur
50
buah
Rp
7
Alat pengolahan
12
buah
Rp
110.880.000,00
a
Alat kantor
1.236
buah
Rp
10.085.303.907,00
9
Alat rumah tangga
2.647
buah
Rp
9.307.511.117,00
412
buah
Rp
4.521.954.393,00 3.007.742.582,00
10
Alat studio
buah
Rp
buah
Rp
42.522.384,00
buah
Rp
880.458.876,00
5
buah
Rp
400.746.500,00
1
buah
Rp
10.455.000,00
1.188
11
Alat komunikasi
12
Peralatan pemancar
13
Alat kedokteran
14
Unit alat laboratorium
15
Alat Laboratorium Rsika Nukir/Bektronika
9 129
16
Fteralatan Laboratorium hydrodinarrica
buah
Rp
9.416.704,00
17
Komputer unit
184
unit
Rp
2.747.983.300,00
18
Fteralatan komputer
611
buah
Rp
6.018.430.053,00
19
Unit peralatan proses/produksi
1
buah
Rp
182.552.950,00
1
6.595
Jumlah
unit/buah
Rp 40.643.935.125,00
b. Transaksi penambahan berupa pengembangan nilai aset sebesar Rp669.209.523,00 terdiri dari: No
Jumlah
Uraian
1
Alat bantu
2
Alat angkutan darat bermotor
Rp Rp
3
Alat kantor
Rp
107.773.754.00
4
Alat rumah tangga
Rp
273.684.288,00
52.562.356,00 48.772.600,00
5
Alat Studio
Rp
61.060.685,00
6
Alat Komunikasi
Rp
42.387.725,00
7
Peralatan Pemancar
Rp
1.359.488.00
8
Unit Alat Laboratorium
Rp
5.360.000,00
9
Peralatan Laboratorium Hydrodinarrica
Rp
915.616,00
10
Komputer unit
Rp
4.862.000,00
11
Peralatan komputer
Rp
59.602.961,00
12
Unit peralatan proses/produksi
Rp
10.868.050,00
Jumlah
RP
669.209.523,00
c. Transaksi penambahan berupa koreksi pencatatan nilai/kuantitas bertambah sebesar Rp206.943.120,00 terdiri dari: Uraian
No
Jumlah
1
Alat Bantu
Rp
2
Alat Angkutan Darat Bermotor
Rp
2.925.000,00 3.840.000,00
3
Alat Ukur
Rp
10.963.300,00
4
Alat Kantor
Rp
9.752.079,00
5
Alat Rumah Tangga
6
Alat Studio
7
39.272.812,00 17.116.285,00 91.740.480,00 831.426,00
Alat Komunikasi
F?p Rp F?p
8
Fteralatan Pemancar
Rp
9
Alat Kedokteran
F?p
6.783,00
Komputer Unit
Rp
16.010.148,00
10 11
Fteralatan Komputer
Rp
14.484.807,00
Jumlah
Rp
206.943.120,00
d. Transaksi penambalian sebesar Rp6.596.000,00 berupa normalisasi BMN Aset Tetap setelah diberlakukannya kebijakan penyusutan sesuai PMK Nomor 90/PMK.06/2014
Catatan atas Laporan Keuangan
-29-i
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan RakyatRepublik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
yang merupakan perubahan PMK Nomor l/PMK.06/2013.
e. Transaksi penambahan sebesar Rp30.906.200,00 berupa pembatalan penghapusan aset alat angkutan kendaraan bermotor sebesar Rp30.906.200,00 dengan kuantitas 5 unit yang dinyatakan sebagai barang TAP (Tidak Ada Penawaran) sebagaimana risalah lelang Nomor 164/2014 tanggal 28 April 2014 berdasarkan SK Sekjen Nomor 116/SEKJEN/2014 tentang Penghapusan BMN Kendaraan Dinas Operasional dari daftar Barang Milik Negara di lingkungan Sekretariat Jenderal DPR Rl. f. Transaksi perolehan lainnya sebesar Rp3.473.312.487,00 yang merupakan semua transaksi akibat koreksi audit TA 2014 dengan rincian sebagai berikut: No
Uraian
Jumlah
1
Alat kantor
Rp
2
Alat rumah tangga
Rp
927.535.948,00
3
Alat Studio
Rp
502.705.063,00
4
Alat Komunikasi
Rp
80.602.519,00
5
Alat Kedokteran
Rp
6.387.719,00
6
Komputer unit
Rp
105.920.666,00
7
Peralatan komputer
Rp
1.091.753.428,00
Rambu Rambu Lalu Lintas Darat
Rp
28.628.000,00
Jumlah
Rp
3.473.312.487,00
8
729.779.144,00
g. Transaksi penambahan sebesar Rp6.340.888,00 merupakan perolehan reklasifikasi dari ektrakomptabel ke intrakomptabel. h. Transaksi pengurangan peralatan dan mesin berupa penghentian aset dari penggunaan yang sudah ditindaklanjuti sampai dengan penghapusan sesuai dengan SK Sekjen sebagai berikut:
• Penghapusan berupa alat angkutan darat bermotor sesuai SK Sekjen No. 116/SEKJEN/2014 tanggal 7 Januari 2014. • Penghapusan Barang Milik Negara berupa alat rumah tangga dan alat kantor sesuai SK SEKJEN No. 1224/SEKJEN/2014 tanggal 11 Nopember 2014. • Penghapusan Barang Milik Negara berupa alat rumah tangga, alat kantor, komputer sesuai SK SEKJEN No. 1320/SEKJEN/2014 tanggal 22 Desember 2014.
Secara keseluruhan rincian penyusutan aset tetap Peralatan dan Mesin Intrakomptabel disajikan dalam tabel 27 berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan
-30-
V
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 27
Rincian Penyusutan Aset Tetap Peralatan dan Mesin Intrakomptabel per 31 Desember 2014 Kode BMN
Jenis Met TetapPeralatan dan Mesin
Masa Manfaat
Satuan
Kuantitas
Nilai Perolehan
Aumulasl Penyusutan
(Tahun)
Nilai Buku
per
31 Desember 2014
3.01.03
Ala! Banlu
7
unit
288
Rp 25.381.970.612,00
Rp 19.771.037.340,00 Rp 5.610.933.272,00
102.01
Alat Angkutan DaratBermotor
7
unit
256
Rp 28.773.296.415,00
Rp 22.409.234.650,00
Rp 6.364.061.765,00
102.02
Alat Angkutan DaratTakBermotor
2
unit
570
Rp 1.157.170.470,00
Rp
Rp 129.236.250,00
Rp 14.849.670.120,00
Rp 10.253.872.185,00 Rp 4.595.797.935,00
1.027.934.220,00
103.01
AlatBengkel Bermesln
10
buah
49
103.02
AlatBengkelTakBermesin
5
buah
110
103.03
Alat Ukur
5
buah
186
Rp
753.782.822,00 Rp
359.886.046,00
104.01
Alat Pengolahan
4
buah
154
Rp
570.828.000,00 Rp
443.283.000,00
Rp 127.545.000,00
105.01
Alat Kantor
5
buah
27.777
Rp 117.094.790.789,00
Rp29.031.117.282,00
105.02
AlatRumah Tangga
5
buah
104.018
Rp 267.239.554.909,00 Rp 232.359.919.228,00
Rp34.879.635.681,00
3.06.01
Alat Studio
5
3.06.02
Afet Komunikasi
5
buah
106.03
Peralatan Pemancar
10
buah
15
buah
20
5
buah
622
Rp
805.461.148,00 Rp
Rp 146.125.908.071,00
642.361.190.00 Rp
163.099.958.00
Rp 393.896.776,00
Rp 24.225.846.669,00 Rp 3.090.334.079,00
3.638
Rp 32.316.680.748,00
4.817
Rp 15.100.705.335,00
Rp 11.149.987.470,00
Rp 4.970.614.704,00
Rp 3.470.544.757,00 Rp 1.500.069.947,00
130
Rp 1950.717.865,00
3.06.04
Peralatan Komunikasi Navigasi
107.01
Alat Kedokteran
107.02
Alat Kesehatan Umum
5
buah
105
Rp
6.902.882.000,00 Rp
2.284.877.877,00
Rp 4.618.004.123,00
3.08.01
Unit Alat laboratorium
8
buah
177
Rp
9.202.450.492,00
5.452.019.910,00
Rp 1750.430.582,00
15
buah
558
Rp 4.318.358.308.00
Rp 1.626.492.500,00 Rp 2.691.865.808,00
15
buah
35
Rp
3.853.839.376,00
Rp
1.561.804.766,00
10
buah
52
Rp
202.883.792,00
Rp
71.834.419,00
Rp
131.049.373,00
10
buah
2
Rp
977.020.000,00 Rp
830.467.000,00
Rp
146.553.000,00
7
buah
105
Rp 1.156.620.615,00
Rp
539.740.885,00
15
buah
77
Rp
3.955.195.387,00 Rp
10
buah
2
Rp
5.098.486,00 Rp
Rp
97.900.000,00 Rp
Rp 7.061.973.556,00
Unit Alat Laboratorium Kimia 3.08.02
Nukir
16.316.700,00
Rp
81.583.300,00
Rp 5.217.279.514,00 Rp 1.844.694.042,00
Rp
Alat Laboratorium Fisika 108.03 Nuklr/Elektronika 3.08.04
3.08.05
Alat Proteksi Radiasi /Proteksi
Lingkungan
Radiation Appication &Nan
Destructive Testing Laboratory
Rp 2.292.034.610,00
Alat Laboratorium Lingkungan 108.06
Hidup
Rp 1.696.361.500,00
Peralatan Laboratorium 3.08.07
108.08
Hydrodinamica Alat Laboratorium Standarisasi Kaibrasi & Instrumentasi
1.546.503.701,00
Rp 2.408.691.586.00
1.784.468.00 Rp
1314.018,00
109.01
SenjataApi
10
buah
5
Rp
229.998.200,00 Rp
181.998.470,00
3.09.02
Persenjataan NonSenjalaApi
3
buah
326
Rp
213.228.147,00 Rp
213.228.147,00
109.04
AlatKhususKepoisian
4
buah
Rp
17.886.666,00 Rp
110.01
Komputer Unit
4
3.719
Rp 50.023.908.235,00
Rp 43.281.337.865,00
Rp 6.742.570.370,00
3.10.02
Peralatan Komputer
4
6.717
Rp 42.212.518.823,00
Rp 30.828.413.512,00
Rp11.384.105.311,00
111.01
Alat Eksplorasi Topografi
5
buah
1
Rp
Rp
2.117.500,00
Rp
228.530.604,00
7
3.025.000.00
111.02
Alat Eksplorasi Geofisika
10
buah
3
Rp
652.944.580,00 Rp
113.03
Pengolahan dan Pemumian
15
buah
3
Rp
103.485.000,00
115.03
AfetSAR
2
buah
38
Rp
65.210.540,00 Rp
3.17.01
Unit Peralatan Proses 'Produksi
8
buah
13
Rp
500.713.692.00 Rp
3.18.01
Rambu-rambu Lalu Lirrtas Darat
7
119.01
Peralatan Olahraga
3
Jurriah
buah
Rp 1.675.818.645,00
26
Rp
unit/ 1S4.673 buah
Catatan atas Laporan Keuangan
69
Rp
47.999.730,00
Rp
13.725.834,00 Rp
4.160.832,00
907.500,00
Rp 424.413.976,00
92.373.000,00 Rp
11.112.000,00
49.989.390,00
15.221.250,00
Rp
67.509.991.00 Rp 433.203.701,00
Rp 1.579.670.808,00 Rp
993.492.300,00 Rp
Rp 673.011.636.179,00
Rp
993.492.300,00
Rp 540307.086.435,00
95.947.837,00
Rp Rp 132504.549.744,00
!y
-31-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Dalam aset peralatan dan mesin terdapat aset yang dikatagorikan barang ektrakomptabel per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.232.487.549,00 dengan kuantitas 13.575 unit/buah.
Saldo tersebut terdiri dari saldo per 1 Januari 2014 sebesar Rp2,246.331.599,00 dengan kuantitas 13.582 unit/buah dan terdapat mutasi bertambahsebesar Rpl6.108.338,00 dengan kuantitas 93 buah dan terdapat mutasi berkurang sebesar Rp29.952.388,00 dengan kuantitas 100 buah.
Mutasi nilai peralatan dan mesin ektrakomptabel adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013
Rp 2.246.331.599,00
Mutasi bertambah :
14.911.160,00
-
Pembelian
-
Koreksi pencatatan nilai/kuantitas
Rp_ Rp Rp
1.197.178,00
16.108.338,00 2.262.439.937,00
Mutasi berkurang : - Reklasifikasi ke intrakomptabel - Penghentian aset dari penggunaan
RP
6.340.888,00
Rp_
23.611.500,00
Saldo per 31 Desember 2014 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014
Rp 29.952.388,00 Rp 2.232.487.549,00 Rp -2.099.121.684,00
Nilai Buku per 31 Desember 2014
Rp
133.365.865,00
Adapun transaksi penambahan dan pengurangan aset peralatan dan mesin ekstrakomptabel adalah sebagai berikut:
1. Transaksi bertambah berupa pembelian sebesar Rpl4.911.160,00 terdiri dari: Uraian
No
Alat bengkel beimesin
2
Alat bengkel tak bermesin
3
Alat Ukur
4
Alat kantor
5
Alat studio
Sat
Q
1
Jumlah
buah
Rp
267.300,00
31 buah
Rp
2.924.020,00
2
3 buah
Rp
421.740,00
26 buah
Rp
6.187.500,00
buah
Rp
519.200,00
7
6
Alat kedokteran
20 buah
Rp
3.698.200,00
7
Unit Alat Laboratorium
2 buah
Rp
409.200,00
8
Peralatan Komputer
2 buah
Rp
484.000,00
Jumlah
Rp 14.911.160,00
93 buah
Transaksi bertambah berupa koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar Rpl. 197.178,00 terdiri dari: No
Jumlah
Uraian
1
Alat Kantor
Rp
1.115.888,00
2
Peralatan Konputer
Rp
81.290,00
Jumlah
Rp
1.197.178,00
3. Transaksi berkurang berupa reklasifikasi aset peralatan dan mesin alat kantor ektrakomptabel ke intrakomptabel sebesar Rp6.340.888,00 dengan kuantitas 19 buah. 4. Transaksi berkurang berupa penghentian aset dari penggunaan yaitu alat rumah tanggal sebesar Rp23.611.500,00 dengan kuantitas 81 buah.
Catatan atas Laporan Keuangan
-32-
jy
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Nilai perolehan aset peralatan dan mesin ektrakomptabel per 31 Desember 2014 sebesar Rp2.232.487.549,00 dan terdapat akumulasi penyusutan sebesar Rp2.099.121 684,00 maka nilai buku peralatan dan mesin ektrakomptabel per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rpl33.365.865,00. Adapun rincian penyusutan peralatan dan mesin ektrakomptabel disajikan dalam tabel 28 berikut ini: Tabel 28
Rincian PenyusutanAset Tetap Peralatan dan Mesin Ektrakomptabel Per 31 Desember 2014 Kode
Jenis Aset Tetap Peralatan
BMN
dan Mesin
Masa Manfaat
Nilai Buku Satuan
Kuantitas
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan
per 31 Desember
(Tahun)
2013
3.03.01
Alat Bengkel Bermesin
5
buah
3.03.02
AlatBengkel Tak Bermesin
5
buah
3.03.03
Alat Ukur
5
buah
3.05.01
Alat Kantor
5
buah
3.05.02
Alat Rumah Tangga
6
buah
3.06.01
Alat Studio
5
3.06.02
Alat Komunikasi
5
3.07.01
Alat Kedokteran
3.08.01
Unit Alat Laboratorium
3.10.02
Peralatan Komputer
4
3.18.01
Rambu-rambu Lakj Lintas Darat
7
2
Rp
267.300,00
Rp
13.366,00
Rp
253.934,00
54
Rp
6.801.520,00
Rp
3.251.402,00
Rp
3
Rp
421.740,00
Rp
42.174,00
Rp
379.566,00
957
Rp
166.123.100,00
Rp
149.513.100,00
Rp
16.610.000,00
Rp
19.845.774,00
3.550.118,00
7.548
Rp
1.414.660.215.00
Rp
1.394.814.441.00
Z342
Rp
57.225.400.00
Rp
50.588.780,00
buah
1.324
Rp
321.040.644,00
Rp
262.513.450.00
5
buah
173
Rp
45.312.400,00
Rp
5
buah
2
Rp
409.200,00
Rp
1 04-5
Rp
151.846.390,00
Rp
Rp
68.378.640,00
Rp
51.377.751,00
Rp
17.000.889.00
Rp 2.232.487.549,00
Rp
2.099.121.684,00
Rp
133.365.865,00
buah 125
Jumlah
buah
13.575
Rp
6.637.620,00
Rp
58.527.194,00
38.143.920,00
Rp
7.168.480,00
25.576,00
Rp
383.624,00
148.837.724,00
Rp
3.008.666,00
C.2.3. Gedung dan Bangunan Gedung dan Bangunan Rp823.O49.480.845.00
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 sesuai denganNota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/20I5 adalah sebesar Rp823.049.480.845,00. Sedangkan saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp811.031.260.536,00. Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah yang disebabkan oleh:
a. Reklasifikasi Konstruksi dalam Pengerjaan yang sudah digunakan kedalam aset Gedung dan bangunan dengan total Rp4.031.057.000,00 yang terdiri atas bangunan gedung parkir motor beserta dengan biaya konsultan perencana dan pengawas, dan biaya pembuatan ambalan serta railing dan marka area.
b. Adanya kapitalisasi kedalam gedung dan bangunan atas pembangunan ruang server room di RJA Kalibata senilai Rp22.687.500,00. Nilai buku Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 (Audited) adalah sebesar Rp741.005.587.576,00. Nilai tersebut diperoleh dengan mengurangkan nilai perolehan dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp82.043.893.269,00. Selama tahun anggaran 2014, realisasi belanja modal gedung dan bangunan adalah sebesar Rpl.351.623.250,00. Namun demikian, hanya sebesar Rpl.264.197.550,00 yang membentuk aset gedung dan bangunan. Sedangkan sebesar Rp27.475.000,00 membentuk peralatan dan mesin, dan sebesar Rp59.950.700,00 belum membentuk BMN. Mutasi aset gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan
-33-
'("
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Saldo per 31 Desember 2013
Rp
811.031.260.536,00
Mutasi bertambah : Pembelian
Rp
317.303.325,00
Perolehan Lainnya
Rp
5.860.056.099,00
Pengembangan Nilai Aset
Rp Rp
1.633.808 243,00
Rp Rp
196.317.000,00 3.834.740.000,00
Koreksi pencatatan nilai/kuantitas Pengembangan melalui KDP -
Penyelesaian Pembangunan Dentin KDP Reklasifikasi dari ektrakomptabel ke intra
232.791.042,00
Rp
3.155.300,00
Rp
12.078.171.009,00
Rp
823.109 431.545,00
Rp
-56.795.400,00
M ut as i berkurang : -
Koreksi pencatatan nilai/kuantitas Reklasifikasi dari ektrakomptabel ke intra
Rp
-3.155.300,00
Rp
-59.950.700,00
Saldo per 31 Desember 2014
Rp
823.049.480.84S,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 Nilai buku per 31 Desember 2014
Rp Rp
741.005.587.576,00
-82.043.893.269,00
Transaksi penambahan dan pengurangan Gedung dan Bangunan sebagai berikut: a. Transaksi penambahan berupa pembelian bangunan gedung tempat kerja sebesar Rp317.303.325,00 dengan kuantitas 3 unit. b. Transaksi penambahan berupa pengembangan nilai aset pada bangunan gedung tempat kerja sebesar Rp 1.633.808.243,00. c. Perolehan lainnya sebesar Rp5.860.056.099,00 merupakan reklasifikasi dari Aset Tetap Renovasi yang dikatagorikan sebagai aset Gedung dan Bangunan DPR Rl terdiri dari: Uraian
No
Jumlah
1.
Bangunan gedung tempat kerja
Rp
3.833.576.471,00
2.
Tugu/Tanda Batas
Rp
2.026.479.628,00
Jumlah
Rp
5.860.056.099,00
d. Transaksi penambahan berupa koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar Rp232.791.042,00 merupakan koreksi pencatatan bangunangedung tempatkerja. e. Transaksi penambahan berupa pengembangan melalui KDP sebesar Rpl96.317.000,00 merupakan pengembangan atas bangunan gedung tempat kerja berupa bangunan parkir motor yang telah selesai dibangun dan digunakan untuk operasional perkantoran.
f. Transaksi penambahan berupa penyelesaian pembangunan dengan KDP sebesar Rp3.834.740.000,00 merupakan reklasifikasi atas bangunan parkir motor yang telah selesai dibangun dan digunakan untuk operasional perkantoran.
g. Transaksi penambahan berupa reklasifikasi dari ektrakomptabel ke intrakomptabel sebesar Rp3.155.300,00
h. Transaksi pengurangan berupa koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar Rp56.795.400,00 merupakan koreksi pencatatan bangunan gedung tempatkerja. i. Transaksi pengurangan berupa reklasifikasi kembali ekstrakomptabel ke intrakomptabel sebesar Rp3.155.300,00.
Rincian penyusutan aset tetap gedung dan bangunan dapat disajikan dalam tabel 29 berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan
-34
y\y
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 29
Rincian Penyusutan Aset Tetap Gedung dan Bangunan Intrakomptabel Per 31 Desember 2014 •m Jenis fcet Tetap
Kodi BMN
Manfaat
Satuan
Kuantitas
Nilai PBfolehan
(Tahun) 4.01.01
Bangunan Gedung Tempat
Man. Penyusutan s.d.
Nilai Buku
per
31 Desember 2014
31 Desember 2014
Rp 698.289.533.035,00
50
unit
114
Rp774.824.569.538,00
Rp 76.535.036.503,00
50
unit
130
Rp 42712.230.679,00
Rp 5.035.559.451.00 Rp 37.676.671.228.00
50
unit
11
Rp 5.512.680.628,00 Rp
unit
255
Rp821043.480.845,00
Kerja 4.01.02
Bangunan Gedung Tempat Tmggal
4.04.01
Tugu/Tanda Batas Jumlah
473.297.315,00
Rp 5.039.383.313,00
Rp 82.043.891269,00 Rp 741.005.587.576,00
Dalam aset tetap gedung dan bangunan terdapat aset yang dikatagorikan ektrakomptabel per 31 Desember 2014 sebesar Rp898.779.324,00 dengan kuantitas 852 unit. Saldo tersebut terdiri dari saldo per 1 Januari 2014 sebesar Rp502.601.780,00 dengan kuantitas 789 unit, terdapat mutasi bertambah sebesar Rp399.332.844,00 dengan kuantitas 64, serta terdapat mutasi berkurang sebesar Rp3.155.300,00 dengan kuantitas 1 yang merupakan reklasifikasi ekstrakomptabel ke intrakomptabel. Kenaikan/penurunan nilai aset tetap gedung dan bangunan ekstrakomptabel sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013
Rp
502.601.780,00
- Perolehan Lainnya
Rp
3%. 177.544,00
- Perolehan reklafikasi dari intrakomptabel
Rp
3.155.300,00
Rp
399.332.844,00
Mutasi bertambah :
Mutasi berkurang :
- Reklasifikasi dari ektrakomptabel
Rp
-3.155.300,00
Saldo per 31 Desember 2014
Rp
898.779.324,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014
Rp Rp
850.768248,00
Nilai buku per 31 Desember 2014
-48.011.076,00
Transaksi penambahan dan pengurangan aset tetap Gedung dan Bangunan yang dikatagorikan sebagai ektrakomptabel adalah sebagai berikut:
a. Transaksi penambahan berupa perolehan lainnya sebesar Rp396.177.544,00 merupakan reklasifikasi dari Aset Tetap Renovasi Rumah Jabatan Anggota Kalibata yang dikatagorikan ektrakomptabel.
b. Transaksi penambahan ektrakomptabel.
sebesar
Rp3.155.300,00
merupakan
reklasifikasi
dari
c. Transaksi pengurangan sebesar Rp3.155.300,00 merupakan reklasifikasi kembali dari intrakomptabel. Nilai perolehan aset gedung dan bangunan ektrakomptabel per 31 Desember 2014 sebesar Rp898.779.324,00 dengan kuantitas 852, dan terdapat akumulasi penyusutan sebesar Rp48.011.076,00 maka nilai buku gedung dan bangunan ektrakomptabel per 31 Desember 2014 menjadi sebesar Rp850.768.248,00. Adapun rincian penyusutan aset tetap gedung dan bangunan ekstrakomptabel dapat disajikan dalam tabel 30 sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan
K/ -35-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 30
Rincian Penyusutan Aset Tetap Gedung dan Bangunan Ekstrakomptabel Per 31 Desember 2014 Misi
Jenis AselTelip
KadeBMN
Sinful
Akm.rtnyusitin s.d. 31 Nilai Buku Satoin
Kuantitas
per31
Nilai Perolehan Dcsembcr20l4
Desember 2014
(Tahun)
Bangunan Gedung Tempal 4.01.01
50
unit
64
Rp 399.016.544,00 Rp
4.258.875,00 Rp
394.757.669,00
50
unit
788
Rp 499.762.780,00 Rp
43.752.20LOO Rp
456.010.579,00
unit
S52
Rp 898.779324,00 Rp
48.011.076,00 Rp
850.768.248,00
Kerja 4.04.01
Tugu/Tanda Baias Jimlih
C.2.4. Jalan, Irigasi dan Jaringan Jalan, irigasi dan jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing masing sebesar Rp74.281.263.174,00 dan Rp67.937.884.595,00.
Rp74.28i.263.174,00 Nilai buku jalan, irigasi dan jaringan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp49.780.248613,00 yang merupakan nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp24.501.014.561,00. Selama tahun anggaran 2014, tidak terdapat realisasi belanja modal Jalan, Irigasi dan jaringan. Penambahan aset jalan, irigasi dan jaringan berasal dari belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rpl.223.278.500,00 serta terdapat belanja pemeliharaan yang membentuk aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rpl 78.200.000,00. Mutasi transaksi aset jalan, irigasi dan jaringan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2013
Rp
67.937.884.595,00
Rp Rp
1.223.277.525,00 957.629.900,00
Rp Rp
178.200.975,00 6.050.000,00
Rp Rp
3.978.220.179,00 6.343.378.579,00
Rp
74.281.263.174,00
Mutasi tambah: -
Pembelian
-
Penambahan saldo awal
- Pengembangan nilaiaset - Koreksipencatatan nilai/kuantitas - Perolehan lainnya
Mutasi kurang: -
-
Saldo per 31 Desember 2014 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 Nilai Buku per 31 Desember 2014
Rp Rp
Rp Rp
-
74.281.263.174,00 -24.501.014.561,00 49.780.248.613,00
Transaksi penambahan dan pengurangan aset tetap jalan, irigasi dan jaringan adalah sebagai berikut.
Catatan atas Laporan Keuangan
-36-
A^
Laporan Keuangan Dewan PenA/akilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
a. Transaksi penambahan berupa pembelian sebesar Rpl.223.277.525,00 terdiri dari: No
Uraian
Jumlah
Kuantitas
1
Bangunan Pengairan PasangSurut
1 unit
Rp
76.959.025,00
2
hstalasi lain
2 unit
Rp
305.037.400,00
8 unit
Rp
841.281.100,00
11 unit
Rp
1.223.277.525,00
Jaringan listrik
3
Jumlah
b. Transaksi penambahan berupa penambahan saldo awal merupakan reklasifikasi dari aset lain-lain (belanja modal tahun 2007-2010 yang tedefinisi sebagai aset lain-lain) yang setelah dilakukan penelusuran dokumen-dokumen dan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai Ianjutan tindaklanjut LHP BPK atas Laporan Keuangan Tahun 2013 teridentifikasi sebagai aset jalan, irigasi dan jaringan yaitu sebesar Rp957.629.900,00 terdiri dari: Uraian
No
Jumlah
Kuantitas
1
hstalasi Gardu Listrik
1 unit
Rp
950.140.000,00
2
Jaringan Listrik
1 unit
Rp
7.489.900,00
Jumlah
2 unit
Rp
957.629.900,00
c. Transaksi penambahan berupa pengembangan nilai aset sebesar Rpl78.200.975,00 terdiri dari: Uraian
No
Jumlah
1
Bangunan Ftengairan Pasang Surut
Rp
4.680.475,00
2
Instalasi lain
Rp
17.314.600,00
3
Jaringan Listrik
Rp
156.205.900,00
Jumlah
Rp
178.200.975,00
d. Transaksi penambahan berupa koreksi pencatatan nilai/kuantitas Rp6.050.000,00 merupakan koreksi pencatatan jaringan listrik.
sebesar
e. Transaksi penambahan berupa perolehan lainnya sebesar Rp3.978.220.179,00 merupakan reklasifikasi dari Aset Tetap Renovasi Rumah Jabatan Anggota Kalibata yang menambah aset DPR Rl terdiri dari :
Catatan atas Laporan Keuangan
Jumlah
Uraian
No 1
Jalan
Rp
3.148.379.729,00
2
BangunanFtengaman Sungai/Pantai & Rsnanggulangan Bencana Alam
Rp
829.840.450,00
Jumlah
Rp
3.978.220.179,00
!k/
-37-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Adapun rincian penyusutan aset tetap jalan, irigasi dan jaringan dapat disajikan dalam tabel 31 berikut ini: Tabel 31
Rincian Penyusutan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2014 Masa
Kode BMN
Jenis Aset Tetap
Manfaat
Satuan
Kuantitas
Akm. Penyusutan
Nilai Perolehan
(Tahun) 12.743.041.948,00
per
31 Desember 2014
Rp
5.959.202.401,00
5.01.01
Jabn
10
rrr
25
5.01.02
Jerrtoatan
50
rrr
1
Rp
2.411.364.980,00 Rp
5.02.01
BangunanAirrigasi
50
unit
2
Rp
330.926.000.00 Rp
44.996.900,00
Rp
285.929.100,00
Rp
1.095.568.110,00 Rp
122.825.804,00
Rp
971742.306,00
829.840.450,00 Rp
41.492.023,00 Rp
788.348.427,00
Bangunan Pengairan
217.022.850,00 Rp 2.194.342.130,00
50
uri
Bangunan Pengarran SungatfRantai &
50
unit
1
Rp
5.02.07
Bangunan Air Kotor
50
unit
4
Rp
1.321.954.000,00 Rp
176.045.892,00
5.03.01
Instalasi Air Bersti/Air Baku
30
4
Rp
6.607.961.009,00 Rp
1.220.160.379,00
Rp
5.387.800.630,00
5.03.02
Instalasi Air Kotor
30
12
Rp
8.281.632.102,00 Rp
1.458.255.185,00
Rp
6.823.376.917,00
5.03.05
InstalasiPerrbangW Listrk
40
7
Rp
3.892.424.000,00 Rp
593.759.592,00 Rp
3298.664.408,00
5.455.441.800,00 Rp
521.650.871,00 Rp 4.933.790.929,00
5.02.02
5.02.04
Pasana Surut
unit
Rp 1.145.908.108,00
5.03.06
hslabsi Gardu Ustrk
40
unit
28
Rp
5.03.09
InstalasiPengarran
20
unit
1
Rp
746.238261,00 Rp
167.903.610,00
Rp
578.334.651,00
5.03.10
hstabsi Lain
5
4.722
Rp
5.724.927.954,00 Rp
4.649.306.889,00
Rp
1.075.621.065,00
Rp
475.088.000,00 Rp
118.771.995,00
Rp
356.316.005,00
Rp 16.945.631.661,00 Rp
2.106.501.883,00
5.04.01
JaringanAirMrium
30
1
5.04.02
JaringanListrik
40
150
5.04.03
JaringanTelepon
20
5.04.04
JaringanGas Jumlah
Aset Tetap Lainnya
Rp 18.702.244.349,00 Rp
Nilai Buku
unit
m2/unit
2
Rp
3
Rp
4.963
Rp
1.411.813228,00
Rp
48.207.270,00 Rp 74.281.263.174,00
Rp
Rp 14.839.129.778,00
317.657.979,00 Rp 1.620.761,00 24.501.014.S61.00
1.094.155.249,00 46.586.509,00
JL
Rp (9.780.248.613,00
2'5' Aset TetaP Lainnya
Rpi8.712.008.408,00 Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rpl8.712.008.048,00 dan Rp370.981.600.642,00 yang merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Aset Tetap lainnya di Lembaga DPR Rl berupa koleksi barang perpustakaan dan budaya dan Aset Tetap Renovasi yang termasuk katagori aset yang tidak disusutkan sehingga nilai Aset Tetap lainnya per 31 Desember 2014 tidak terdapat akumulasi penyusutan. Adapun mutasi Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Saldo pci 3 I Desember 2013
Rp
370.981.600.642,00
J*£_ Rp
371.129.971.362,00
RP
-340.181.812.927,00
JVf utas i tambah: Pembelian
148.370.720,00
Mutasi kurang:
Penyerahan Aset tetap renovasi ke Setneg dengan BAST No. BAST-02/KU.02/12/2014
Reklasifikasi ke Gedung dan Bangunan
Rp
-6.256.233.643,00
Reklasifikasi ke Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
-4.978.219.179,00
Reklasifikasi ke Aset Tetap lainnya (Tanaman)
Rp
-1.001.696.305,00
Koreksi Pencatatan nilai/kuantitas bahan
Rp
-900,00
perpustakaan
Saldo per 31 Desember 2014
Catatan atas Laporan Keuangan
_Rp_
-352.417.962.954,00
1*1
I 8.7 I 2.008.408,(10
-38-
>v
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap Lainnya terdiri dari: a.
Transaksi penambahan berupa pembelian sebesar Rp 148.370.720,00 yang terdiri dari Uraian
No
Bahan Perpustakaan Terekam dan
2
Jumlah
Kuantitas
Bahan Rsrpustakaan Tercetak
1
854 unit
Rp
146.707.720,00
10 unit
Rp
1.663.000,00
864 unit
Rp
148.370.720,00
bentuk rrikro
Jum lah
b. Transaksi pengurangan sebesar Rp900,00 merupakan koreksi pencatatan nilai/kuantitas bahan perpustakaan tercetak. c.
Transaksi pengurangan sebesar Rp352.417.962.054,00 terdiri dari : 1) Penyerahan Aset Tetap Renovasi (ATR) Rumah Jabatan Anggota Kalibata yang telah diserahkan ke Sekretariat Negara dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) Nomor BAST-02/KU.02/12/2014 tanggal 31 Desember 2014 yang terdiri dari Gedung dan Bangunan dalam Renovasi sebesar Rp340.181.812.927,00 2) Reklasifikasi ATR ke Gedung dan Bangunan sebesar Rp6.256.233.643,00, yang terdiri Rp5.860.056.099,00 sebagai aset Gedung dan Bangunan Intrakomptabel dan Rp396.177.544,00 aset Gedung dan Bangunan Ektrakomptabel. 3) Reklasifikasi ATR ke Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar Rp3.978.220.179,00 seharusnya Rp4.978.219.179,00 hal tersebut terjadi karena terdapat kurang catat pada SIMAK-BMN sebesar Rp999.999.000,00 dan akan diperbaiki pada penyusunan laporan keuangan SMTI TA 2015.
4) Reklasifikasi ATR ke Aset tetap Lainnya (Tanaman) sebesar Rpl.001.696.305,00 sebagai aset ektrakomptabel. Nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 sebesar Rpl8.712.008.408,00 terdiri dari: a. Aset Tetap Lainnya yang berupa koleksi barang perpustakaan dan budaya, saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp3.725.354.551,00 dengan kuantitas 97.205 buah, terdapat mutasi bertambah sebesar Rpl48.370.720,00 dengan kuantitas 864 buah dan terdapat mutasi berkurang sebesar Rp900,00. Koleksi barang perpustakaan dan budaya tersebut terdiri dari : KODE
AKUN NERACA / KELOM POK
SALDO per 1
KUANTiTAS
135121
ASET TETAP LAINNYA
6.01.01
Bahan perpustakaan tercetak
6.01.02
dan Bentuk Micro 6.01.03
Buah
RP
Buah
Rp
22
Buah
Rp
96.082
Bahan Ferpustakaan Terekam Kartografi, naskah dan
-
DESEMBER 2014
96.936
Buah
Rp
3.334.969.851,00
10
Buah
Rp
1.663.000,00
56.551.000,00
22
Buah
Rp
56.551.000,00
17
Buah
Rp
81.185.700,00
Rp
250.985.000,00
3.188.263.031,00
-
lukisan 6.02.01
Barang bercorak kesenian
17
Buah
P*
81.185.700,00
6.02.02
Alat bercorak kebudayaan
220
Buah
Rp
250.985.000,00
220
Buah
96.341
Buah
Rp
3.576.984.731,00
97.205
Buah
JUMLAH
SALDO PER 31
KUANOTAS
JANUARI 2014
BARANG
Rp
3.725.354.551,00
b. Aset Tetap Lainnya yang dikategorikan ke dalam Aset Tetap Renovasi berupa
pengembangan nilai atas tanah bangunan perkantoran DPR Rl seluas 404.823 m2 sebesar Rpl4.986.653.857,00 berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final No. 023/PB.6.4./2009 tertanggal 15 April 2010. Pengembangan nilai atas tanah dan
Catatan atas Laporan Keuangan
-39-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
bangunan tersebut sebelumnya tercatat ke dalam saldo Tanah DPR Rl. Namun demikian, sesuai dengan Nota Kesepakatan tersebut harus direklasifikasikan dari aset tanah karena aset tanah tersebut bukan milik DPR Rl yang Permohonan Pelepasan Hak
Penggunaan Lahan (HPL) masih dalam proses. Tanah Perkantoran DPR Rl tersebut merupakan tanah hak milik dan masih tercatat dalam aset tetap Yayasan Gelora Bung Karno. Pengelolaan tanah perkantoran seluas 404.823 m masih dalam proses penyerahan dari Yayasan Gelora Bung Karno kepada DPR Rl. Setelah pelepasan HPL diperoleh, maka pengembangan tanah komplek perkantoran DPR Rl akan disesuaikan. Dalam Aset Tetap Lainnya terdapat Aset Tetap Lainnya yang dikatagorikan ektrakomptabel tanaman yaitu berupa taman permanen dan tanaman hias yang merupakan reklasifiaksi dari Aset Tetap Renovasi sebesar Rpl .001.696.305,00.
C.2.6. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) Konstruksi dalam
Pengerjaan Rp329.911.400,00
Saldo Konstruksi dalam Pengerjaan per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp329.911.400,00. Sedangkan saldo Konstruksi dalam Pengerjaan DPR Rl per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp4.360.968.400,00. Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi kurang yang disebabkan adanya reklasifikasi Konstruksi dalam Pengerjaan yang sudah digunakan kedalam aset Gedung dan bangunan dengan total Rp4.031.057.000,00 yang terdiri atas bangunan gedung parkir motor beserta dengan biaya konsultan perencana dan pengawas, dan biaya pembuatan ambalan serta railing dan marka area.
Adapun rincian KonsUuksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2014 sebesar Rp329.911.400,00 tersaji dalam tabel 32 berikut ini: Tabel 32
Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2014 No
Jumlah
Uraian
1
Ffekerjaan konsulan perencanaan perrbuatan sprinkler tanaman komplek DFR Rl
Rp
35.661.000,00
2
Ffekerjaan konsutan perencanaan penggantian pagar batas Taman Ria Komplek
Rp
36.388.000,00
Rp
36.212.000,00
Rp Rp
32.912.000,00 33.906.400,00
Rp Rp
32.516.000,00 45.542.000,00
Rp
28.201.000,00
Rp
45.603.000,00
Rp
2.970.000,00
Rp
329.911/400,00
DFRRI 5
Ffekerjaan konsulan perencanaan revitalsasi saturan depan ingkungan Komplek DFRRI
6
Ffekerjaan Konsultan perencana renovasi toilet Gedung Nusantara IDFR Rl
7
Ffekerjaan Konsultan perencana perbaikan Ruang Kerja Anggota Gedung
8
Ffekerjaan konsutan perencana interior GedungNusantaraIV DFR Rl
Nusantara I DFR Rl
10
11
Ffekerjaan konsulan perencanaan rehabiftasi sistem penanggulangan bahaya kebakaran gedung Nusantara • dan Gedung Setjen Ffekerjaan konsulan perencanaan arsitektur dan struktur iransportasi dalam
gedung Nusantara 1DFR Rl 12
Ffekerjaan konsulan perencana mekanikal efektrikal transportasi dalam Gedung Nusantara IIDFRRI
13
Honor panitia Ffekerjaan konsultan perencanaan rehabiltasi sistem penanggulangan bahaya kebakaran gedung Nusantara 1 dan Gedung Setjen, Honor panitia Ffekerjaan konsultan perencana mekanikal elektrikal transportasi dalam Gedung Nusantara 1 DFR Rl, Honor panitia Ffekerjaan konsulan perencanaan arsitektur dan struktur transportasi dalam gedung Nusantara 1 DFR Rl Jumlah
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp647.0S1.994.265,00
C.2.7. Aku mulasi Pen viisuiaii Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota
Catatan atas Laporan Keuangan
-4(N1"
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp647.051.994.265,00. Sedangkan saldo akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp793.825.694.236,00.
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp369.820.317,00 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: •
Peningkatan akumulasi penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp425.253.941,00 yang disebabkan adanya kenaikan pada aset peralatan dan mesin. Pada saat yang sama terjadi pengurangan atas akumulasi penyusutan peralatan dan mesin sebesar Rp96.022.350,00 yang disebabkan adanya reklasifikasi peralatan dan mesin ke aset lainnya karena perubahan kondisi ke rusak berat.
•
Peningkatan akumulasi penyusutan gedung dan bangunan sebesar Rp40.588.726,00 yang disebabkan adanya kenaikan pada aset gedung dan bangunan.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Pada semester II 2014 terdapat perubahan kebijakan penyusutan Barang Milik Negara dari PMK Nomor l/PMK.06/2013 menjadi PMK Nomor 90/PMK.06/2014 sehingga menyebabkan terjadi koreksi penyusutan tingkat Satuan Kerja. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 sesuai PMK Nomor 90/PMK.06/2014 tersaji dalam tabel 33 berikut ini: Tabel 33
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 Aset Tetap
No
Nilai Perolehan
Akumulasi Penyusutan
1
Tanah
Rp
188.409.157.000,00 Rp
2
Fteralatan dan Mesin
Rp
673.011.636.179,00
Rp
3
Gedung dan Bangunan
Rp
823.049.480.845,00
4
Jalan, rigasidan Jaringan
Rp
5
AsetTetap Lainnya
6
Nilai Buku
Rp
188.409.157.000,00
540.507.086.435,00
Rp
132.504.549.744,00
Rp
82.043.893.269,00
Rp
741.005.587.576,00
74.281263.174,00
Rp
24.501.014.561,00
Rp
49.780.248.613,00
Rp
18.712.008.408,00
Rp
Rp
18.712.008.408,00
Konstruksi dalam Ftengerjaan
Rp
329.911.400,00
Rp
Rp
329.911.400,00
Jumlah
Rp
1.777.793.457.006,00 Rp
647.051.994.265,00 Rp
1.130.741.462.741,00
-
-
-
Aset Lainnya
C.3. Aset Lainnya
Rp4i.132.908.065,00
Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp41.132.908.065,00. Sedangkan saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp37.007.310.589,00. Aset lainnya merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik dalam aset lancar maupun aset tetap.
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp293.293.820,00 yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
•
Peningkatan atas Aset Tak Berwujud sebesar Rp277.291.666,00
•
Peningkatan atas Aset Lain-lain sebesar Rpl 12.024.504,00
Catatan atas Laporan Keuangan
.41-<
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
•
Peningkatan nilai akumulasi penyusutan atas aset lam-lain sebesar Rp96.022.350,00
Rincian nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2014 tersaji pada tabel 34 berikut ini: Tabel 34
Rincian Aset Lainnya per 31 Desember 2014 No
Uraian
TA 2014
TA2013
1
Aset Tak Berwujud
Rp
29.215.639.010,00
Rp
27.953.090.474,00
2
Aset Lain-lain
Rp
14.621.364.208,00
Rp
15.228.714.853,00
Saldo per 31 Desember 2014
Rp
43.837.003.218,00
Rp
43.181.805.327,00
Akurrulasi Ftenyusutan/Amortisasi aset lainnya
Rp
(2.704.095.153,00)
Rp
(6.174.494.738,00)
Nilai buku per 31 Desember 2014
Rp
41.132.908.065,00
Rp
37.007.310.589,00
C.3.1. Aset Tak Berwujud Aset Tak Berwujud
Rp29 215 639.010 oo Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp29.215.639.010,00. Sedangkan saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp27.953.090.474,00. Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp277.291.666,00 yang merupakan temuan pengadaan software development yang dilakukan melalui Kontrak Pemeliharaan RJA Kalibata, sehingga tidak tercatat pada SIMAK-BMN.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud di DPR Rl terdiri dari software, lisensi dan aset tak berwujud lainnya yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Selama tahun anggaran 2014, penambahan aset tak berwujud berasal dari belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp959.516.870,00 serta belanja modal fisik lainnya sebesar Rp25.740.000,00.
Adapun rincian aset tak berwujud per 31 Desember 2014 per Eselon I tersaji dalam tabel 35 berikut ini: Tabel 35
Rincian Aset Tak Berwujud per Eselon I No
Unit Eselon 1
TA2014
TA2013
1
Sekretariat Jenderal
Rp
29.215.061.510,00
Rp
27.952.512.974,00
2
Dewan
Rp
577.500,00
Rp
577.500,00
Jumlah
Rp
29.215.639.010,00
Rp
27.953.090.474,00
Sedangkan mutasi Aset Tak Berwujud pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan
-42
7^
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Saldo per 31 Desember 2013
Rp
27.953.090.474,00
Rp Rp Rp
969.684.066,00
Mutasi tambah : -
Pembelian
- Pengembangan nilaiaset - Perolehan lainnya - Koreksi pencatatan nilai/kuantitas
8.046.500,00
Rp
277.291.666,00 7.526.304,00
Rp
29.215.639.010,00
Mutasi kurang : -
Rp Rp
-
Saldo per 31 Desember 2014
-
-
29.215.639.010,00
Rp
Mutasi penambahan dan pengurangan ATB adalah sebagai berikut:
a. Transaksi penambahan berupa pembelian sebesar Rp969.684.066,00 terdiri dari No
Uraian
1
Software
2
Aset Tak Berwujud Lainnya
Kuantitas
Jumlah
Jumlah
69
unit
Rp
944.584.066,00
2
unit
Rp
25.100.000,00
71
unit
Rp
969.684.066,00
b. Pengembangan nilai aset sebesar Rp8.046.500,00 berupa pengembangan software
c. Perolehan lainnya sebesar Rp277.291.666,00 berupa pengadaan software development yang dilakukan melalui Kontrak Pemeliharaan RJA Kalibata.
d. Koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar Rp7.526.304,00 berupa koreksi pencatatan nilai/kuantitas software.
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2014 tersaji dalam tabel 36 berikut ini: Tabel 36
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2014 AKUN NERACA / KELOMPOK KODE
KUANTrTAS BARANG
1
2
162151
SOFTWARE
8.01.01
Aset Tak Berwujud
162161
LISENSI
8.01.01
Aset Tak Berwujud
162171
Hasil Kajian/Penelitian
8.01.01
Aset Tak Bewujud
SALDO PER 1
KUANTITAS
JANUARI 2014 3
5
4
246
Unit
16.373.369.411,00
37
Unit
918.518.500,00
3
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 6
319
Unit
17.610.817.947,00
37
Unit
918.518.500,00
8.310.399.000,00
3
8.310.399.000,00
ASET TAK BERWUJUD 162191 8.01.01
LAINNYA
Aset Tak Berwujud
185
Unit
2.350.803.563,00
187
Unit
2.375.903.563,00
Jumlah
471
Unit
27.953.090.474,00
546
Unit
29.215.639.010,00
C.3.1.2. Aset Lain-lain
Aset Lain-lain Rpi4.62i.364.208,00
Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rpl4.621.364.208,00. Sedangkan saldo Aset lain-lain per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rpl 5.228.714.853,00.
Catatan atas Laporan Keuangan
-43-
A'
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rpl 12.024.504,00 yang dapat dijelaskan sebagai berikut. •
Reklasifikasi dari peralatan dan mesin berupa CCTV di RJA Ulujami yang rusak senilai Rp53.340.504,00
•
Reklasifikasi dari Peralatan dan Mesin berupa bullet CCTV senilai Rp 10.560.000,00 dan Flexidome senilai Rp48.124.000,00
Nilai buku aset lain-lain per 31 Desember 2014 adalah adalah sebesar Rpl 1.917.269.055,00. Nilai tersebut diperoleh dengan mengurangkan nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp2.704.095.153,00 Aset lain-lain ini merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional lingkungan DPR Rl serta belanja modal yang dikatagorikan sebagai aset lain-lain. Adapun mutasi aset lain-lain adalah sebagai berikut: Rp
15.228.714.853,00
Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset lain-lain
Rp
6.222.581.078,00
Total Mutasi Tambah
Rp
6.222.581.078,00
Rp
5.738.596.018,00
Saldo per 3 1 Desember 2013 Mutasi tambah :
Mutasi kurang : Usulan Barang rusak berat ke Pcngelola Barang Transaksi normalisasi BMN
Rp
6.596.800,00
Reklasifikasi ke aset jalan, jaringan dan irigasi Reklasifikasi ke aset peralatan dan mesin
Rp Rp
963.679.900,00
Reklasifikasi ke aset gedung dan bangunan
Rp
111.553.510,00
^Rp_
Total Mutasi Kurang
9.505.495,00
6.829.931.723,00
Nihii Perolehan per 31 Desember 2U14
Rp
14.621.364.208,00
Akumulasi Penyusutan Nilai buku per 31 Desember 2014
Rp_ Rn_
llj^7;269;055i00
2.704.095.153,00
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain terdiri dari: a. Transanksi penambahan berupa reklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lain sebesar Rp6.222.581.078,00 dengan rincian sebagai berikut: Jenis
Alat Angkutan Darat Bermotor
Kuantitas 5
Nilai
30.906.200,00
Alat Kantor
292
3.478.121.652,00
Alat Rumah Tangga
511
1.079.443.144,00
Alat Studio Alat Komunikasi
Komputer Unit Peralatan Komputer
9
49.054.500,00
18
43.089.488,00
128
83
1.264.449.792,00 277.516.302,00
Transaksi pengurangan sebesar Rp5.738.596018,00 berupa usulan barang rusak berat ke Pengelola Barang yaitu:
1) Surat Usulan Ijin Penghapusan No. SJ/11056/SETJEN DPR RI/KU.02/10/2013 tanggal 22 Oktober 2013 dan telah disetujui oleh Kementerian Keuangan serta ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Penghapusan BMN No.ll6/SEKJEN/2014 tanggal 7 Januari 2014; 2) Surat Usulan Ijin Penghapusan No. SJ/07495/SETJEN DPR RI/KU.02/08/2014 tanggal 22 Agustus 2014, dan telah disetujui oleh Kementerian Keuangan serta ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Penghapusan BMN SK Sekjen No. 1224/SEKJEN/2014 tanggal 11 Desember 2014;
Catatan atas Laporan Keuangan
-44-'
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
3) Surat Usulan Ijin Penghapusan No. SJ/10490/SETJEN DPR RI/2014 tanggal 31 Oktober 2014, dan telah disetujui oleh Kementerian Keuangan serta ditindaklanjuti dengan Surat Penghapusan BMN SK Sekjen No. 1320/SEKJEN/2014 tanggal 22 Desember 2014;
4) Surat Usulan Ijin Penghapusan No. SJ/12263/SETJEN DPR RI/KU.02/I2/20I4 tanggal 8 Desember 2014, yang akan ditindaklanjuti pada tahun 2015. c. Transaksi pengurangan sebesar Rp6.596.800,00 berupa transaksi normalisasi BMN. d. Traksaksi pengurangan sebesar Rp963.679.900,00 berupa reklasifikasi ke aset jalan, jaringan dan irigasi setelah dilakukan penelusuran dokumen belanja modal 2007-2010 yang dikatagorikan sebagai aset lain-lain dan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, menjadi aset jalan, irigasi dan jaringan. e. Transaksi pengurangan sebesar Rp9.505.495,00 reklasifikasi ke aset peralatan dan mesin setelah dilakukan penelusuran dokumen belanja modal 2007-2010 yang dikatagorikan sebagai aset lain-lain dan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, menjadi aset peralatan dan mesin.
f. Transaksi pengurangan sebesar Rpl 11.553.510,00 berupa reklasifikasi ke aset gedung dan bangunan setelah dilakukan penelusuran dokumen belanja modal 2007-2010 yang dikatagorikan sebagai aset lain-lain dan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, menjadi aset gedung dan bangunan.
Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 sebesar Rpl4.621.364.208,00 terdiri 2 (dua) Satker yaitu Satker Sekretariat Jenderal dan Satker Dewan. Untuk Satker Sekretariat Jenderal, rincian aset lain-lain terdiri dari :
•
Belanja modal yang terdefinisi sebagai aset lain-lain pada tahun 2007-2010 setelah dilakukan penelusuran dokumen dan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara masih terdapat sebesar Rp896.187.588,00 dan akan ditindaklanjuti pada tahun anggaran 2015, terdiri dari: Keterangan
No.
1
2
3
4
2007
Tenndentifikasi belanja barang
Terdefinisi sebagai barang pakai habis
Belum teridentifikasi
Catatan atas Laporan Keuangan
dalam
Rp
145.839.000,00
2008
Rp
79.974.662,00
2010
Rp
111.540.000,00
Rp
337.353.662,00
2008
Rp
792.000.00
2010
Rp
656.370,00
Rp
1.448.370,00
2007
Rp
195.800.000,00
2008
Rp
9.900.000,00
Rp
205.700.000,00
2008
Rp
21.013.316,00
2009
Rp
253.422.590,00
2010
Rp
50.249.650,00
Rp Rp
324.685.556,00 869.187.588,00
Total
Aset yang sudah tidak digunakan Rpl2.733.398.000,00 yang terdin dari:
Jumlah
Tahun Audit
Teridentifikasi sebagai belanja pemeliharaan
operasi
Pemerintahan
sebesar
-45-
w
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Rp 1. BMN tidak digunakan karena tidak diketemukan wujud barang saat dilakukan IP tahun2009namun barang tersebut adadantelahberalih fungsi sertatelah diusulkan penghapusannya dari BA-04 Rp 2. BMN tidak digunakan karena tidak diketemukan wujud barang saat dilakukan IP tahun 2009 namun sertatelah diusulkan penghapusannya dari
292.853.282,00
I39.ll7.630;
BA-04
3. BMNtidak digunakan karena tidak ditemukan wujud barangny a saat
Rp 11.824.038.828A
dilakukan IP tahun 2009 dan akan ditelusuri
4. Penghentian penggunaan asettetap yangdireklasilikasi ke asetlain-lain
Rp
477.388.260,00
Dalam aset yang sudah tidak digunakan dalam operasional pemerintahan sebelum dilakukan usulan penghapusan masih diberlakukan penyusutan, maka berdasarkan rincian nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku Aset Tetap yang Tidak Digunakan adalah sebagai berikut: Uraian
Kode
Nilai Perolehan
Akumulasi
Nilai Buku
Penyusutan
166112 Aset TetapYangtidak Digunakan 3.02.01
Alat Angkutan Darat Bermotor
Rp
328.448.128,00 Rp
328.448.128,00 Rp
3.05.01
Alat Kantor
Rp
125.743.004,00 Rp
109.740.850,00 Rp
16.002.154,00
3.05.02
Alat Rumah Tangga
Rp
186.828.060,00 Rp
186.129.010,00 Rp
699.050,00
3.06.01
Alat Studio
Rp
49.054.500,00 Rp
49.054.500,00 Rp
3.06.02
Alat Komunikasi
Rp
43.089.488,00 Rp
43.089.488,00 Rp
3.10.02
Fteralatan Komputer
Rp
48.363.808,00 Rp
48.363.808,00 Rp
4.01.01
Bangunan Gedung Tempat Kerja
Rp
3.173.124.912,00 Rp
4.01.02
Bangunan Gedung Tempat Tinggal
Rp
8.778.746.100,00 Rp
Jumlah
Rp
12.731398.000,00 Rp
390.078.867,00 Rp 2.783.046.045,00 1.549.190.502,00 Rp
7.229.555.598,00
2.704.095.153,00 Rp 10.029.302.847,00
Sedangkan aset lain-lain di satker Dewan merupakan pembayaran listrik dan telepon anggota di tahun anggaran 2004 yang tak tertagih sesuai (audited) BPK tahun 2006 sebesar Rpl.018.778.620,00 dikatagorikan sebagai aset lain-lain. Hal tersebut sampai saat ini DPR Rl belum selesai menindaklanjuti tagihan dimaksud disebabkan kesulitan mengenai datadata Anggota yang menempati Rumah Jabatan Kalibata periode 1999-2004 termasuk PAW (Pergantian Antar Waktu) dan besarnya tunggakan masing-masing Anggota. Nilai tersebut sesuai dengan LHP BPK terdiri dari : 1)
Tunggakan listrik dan telepon Anggota DPR Rl periode Rp610.957.505,00;
2)
Hasil lelang barang inventaris/kekayaan Negara Rumah Jabatan Anggota yang belum dibayar oleh Anggota atau mantan Anggota sebesar Rp407.821.115,00 sebanyak 134 Anggota periode 1999-2004.
Catatan atas Laporan Keuangan
1999-2004 sebesar
*v
-46-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
KEWAJIBAN
C.4. Kewajiban Jangka Pendek KewajibanJangka Pendek
Rp2.175.341.490,00
Nilai kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp2.175.341.490,00. Sedangkan saldo Kewajiban jangka pendek per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp50.400.784.437,00.
Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp325.502.338,00 yang dapat dijelaskan sebagai berikut a.
Peningkatan pada Utang Pihak ketiga senilai Rp321.978.231,00
b. Peningkatan pada Pendapatan ditangguhkan sebesar Rp3.524.107,00
Kewajiban jangka pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Rincian kewajiban jangka pendek tersaji dalam tabel 37 berikut ini: Tabel 37
Rincian Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2014 Kewajiban Jangka Pendek
TA 2014
TA2013
Utang kepadaRhak Ketiga
Rp
389.478.231,00
Rp
36.271.895.529,00
Ftendapatan Diterima Dimuka
Rp
1.724.473.314,00
Rp
930.999.168,00
Uang Muka dari KFFN
Rp
Ftendapatan yang Ditangguhkan
Rp
Jumlah
Rp
-
Rp
-
Rp
13.197.889.740,00
2.175.341.490,00 Rp
50.400.784.437,00
61.389.945,00
C.4.1. Utang kepada Pihak Ketiga Ketiga Rp389.478.231,00
Nilai utang kepada pihak ketiga per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp389.478.231,00. Sedangkan saldo Utang Kepada Pihak ketiga per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp36.271.895.529,00. Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp321.978.231,00 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: •
Biaya pemulangan dan pemindahan anggota lama dan anggota baru yang belum diserahkan senilai Rpl69.829.000,00
•
Biaya gaji tenaga ahli dan asisten pribadi yang Rpl 48.987.231,00
•
Biaya tunjangan kehormatan Dewan yang belum diserahkan sebesar Rp3.162.000,00
belum diserahkan sebesar
Utang pihak ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 tersaji dalam tabel 38 berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan
-47-K/
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 38
Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 No. 1
Eselon I
Jumlah
Uraian
Sekretariat
Jenderal
Rp
-
Dewan 2
Belanja pegawai yang masih harus dibayar
Rp
219.649.231,00
Belanja Barang yang masih harus dibayar
Rp
169.829.000,00
Rp
389.478.231,00
Jumlah
- Belanja pegawai yang belum dibayarkan terdiri atas: •
Honorarium 3 (tiga) orang tenaga ahli Fraksi Golongan Karya bulan Oktober s.d. Desember 2014 disebabkan adanya kendala pada Sistem Administrasi Tenaga Ahli (SITANANG) senilai Rp67.500.000,00
•
Biaya Gaji Tenaga Ahli dan Asisten Pribadi Bulan Oktober, November dan Desember yang masih belum tersalurkan akibat adanya kesalahan pencantuman rekening pembayaran oleh yang bersangkutan senilai Rpl48.987.231,00
•
Tunjangan Kehormatan Anggota yang belum diselesaikan hingga tanggal pelaporan sebesar Rp3.162.000,00
- Belanja barang yang masih harus diserahkan yang merupakan biaya pemulangan dan pemindahan anggota lama dan anggota baru yang belum diserahkan kepada yang berhak sebesar Rpl69.829.000
Adapun mutasi utang pihak ketiga per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Saldo per 31 Desember 2013
Rp
36.271.895.529,00
Rp
219.649.231,00
Mutasi tambah :
Belanja pegawai yang masih harus dibayar Belanja Barang yang masih harus dibayar
Rp
169.829.000,00
Total Mutasi Tambah
Rp
389.478.231,00
Rp
12.870.756.729,00
Rp
1.498.586.150,00
Rp
21.850.379.650,00
Belanja pembentuk BMN yang telah dibayarkan berupa penambahan sarana benda-benda museum
Rp
52.173.000,00
Total Mutasi Kurang
Rp
36.271.895.529,00
RP
389.478.231,00
Mutasi kurang : Pembayaran homorarium dan tunjangan bulan Desember 2013
-
Pembayaran langganan daya dan jasa bulan Desember 2013
Pembayaran honorariun terkait output kegiatan bulan Desember 2013
Saldo per 3 I Desember 2014
< .4.2. Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan diterima Nilai pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2014 dimuka Rpl .724.473.314,00, sedangkan saldo per 31 Desember 2013 Rp1.724.473.314,00 Rp930.999.168,00
adalah adalah
sebesar sebesar
Pendapatan diterima dimuka merupakan pendapatan yang sudah disetor ke kas negara,
namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketiga dalam rangka PNBP. Rincian Pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2014 dapat disajikan dalam tabel 39 berikut ini:
Catatan atas Laporan Keuangan
*v
-48-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 39
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2013 Eselon I
No
TA2014
1
Sekretariat Jenderal
2
Dewan
TA 2013
Rp1.724.473.314,00
Jumlah
Rp930.999.168,00
RpO.OO
RpO.OO
Rp1.724.473.314,00
Rp930.999.168,00
Adapun mutasi pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: No
Pengurangan
Rekanan
Saldo per 31
Penambahan
Desember 2014
Rp
Saldo Awal 1
ATMBCA
2
Bina Serbapuna
Rp Rp Rp
30.060.000.00 50.000.000,00 50.250.000,00
930.999.168,00
Rp
900.939.168,00
Rp 171.000.000,00
Rp Rp
850.939.168.00 971.689.168.00
Rp
3
BNI ATM
4
BNI ATM KaNbata
5.000.000,00
Rp
976.689.168,00
5
BNI Kantor
Rp
87.500.000,00
Ftp 394.91 1.583,00
Rp
1.284.100.751,00
6
BRI ATM KaNbata
7
ridosat
Rp Rp
5.000.000,00 56.51 2.500,OO
Rp 369.078.000,00
Rp Rp
1.279.100.751,00 1.591.666.251,00
8
ridosat BTS
Rp
30.000.000,00
Rp
1.561.666.251,00
9
Jateng Citra Boga
Rp
75.000.000,00
Rp 75.000.000,00
Rp
1.561.666.251,00
10
Koperasi
Rp
1.561.666.251,00
Rp
1.536.666.251,00
12
Mac Sarana Jaya Mandiri ATM
15.25O.000.00 25.000.000,00
Rp
11
Rp Rp
13
Mandiri ATM Kalbata
Rp Rp
37.50O.0OO,0O_ Rp 10.000.000,00
14
Mandiri ATM Ulujarri
Rp
10.000.000,00
15
Mandiri Kantor
Rp 187.500.000,00
16
Masa Depan Bersama
17
FT POS
Rp
18
Telkomsel
19
XL Antena GSM
Rp 56.916.666,00 Rp 140.000.000,00
15.250.000,00
37.500.000,00
Rp 187.500.000,00 Rp 124.723.729,00
18.750.000,00
Rp
18.750.000,00
Rp 280.000.000,00
Rp
1.536.666:251,00
Rp
1.526.666.251,00
Rp
1.516.666.251,00
Rp
1.516.666.251,0P
Rp
1.641.389.980,00
Rp
1.641.389.980,00
Rp
1.584.473.314,00
Rp
1.724.473.314,00
C.4.3. Uang Muka dari KPPN Uang Muka KPPN
RpO.OO
Saldo uang muka dari KPPN per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar RpO,00 dan RpO,00
Uang muka dari KPPN merupakan uang persediaan (UP) atau tambahan uang persediaan (TUP) diberikan KPPN sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
Rincian saldo uang muka dari KPPN yang masih dikuasai satuan kerja di DPR Rl disajikan dalam tabel 40 berikut ini: Tabel 40
Rincian Uang Muka dari KPPN Kode Satker
Nama Satker
TA2014
TA 2013
001012
Sekretariat Jenderal
RpO.OO
RpO.OO
001030
Dewan
RpO.OO
RpO.OO
RpO,00
RpO,00
Jumlah
( .4.4. Pendapatan Yang Ditangguhkan Pendapatan Yang Ditangguhkan Rp61.389.945,00
Nilai Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp61.389.945,00. Sedangkan saldo Pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rpl3.197.889.740,00. Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah
Catatan atas Laporan Keuangan
Sk/
-49-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
sebesar Rp3.524.107,00 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: •
•
Peningkatan pada saldo pada kas di bendahara penerimaan sebesar Rp 149.107,00
Biaya perjalanan dinas yang belum diselesaikan pengembaliannnya ke kas negara sebesar Rp3.125.000,00
•
Pengembalian biaya akomodasi sebesar Rp250.000,00 yang masih belum diselesaikan.
Pendapatan yang ditangguhkan merupakan pendapatan negara yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan PNBP, pengembalian belanja yang belum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal 31 Desember 2014.
Adapun rincian pendapatan yang ditangguhkan per 31 Desember 2014 disajikan pada tabel 41 berikut ini: Tabel 41
Rincian Pendapatan Yang Ditangguhkan per 31 Desember 2014 No 1
2 3
3
Rp
23.333.350,00
Rp Rp Pengembalian belanja perjalanan dinas luar negeriTA 2014 Rp yang belum disetorkan ke kas negara
250.000,00 149.107,00 37.657.488,00
Rp
61.389.945,00
Kas di Bendahara Ftenerimaan
Jumlah
Ekuitas Dana
TA 2014
Uraian
Pengembalian belanja perjalanan dinas dalamnegeri TA 2014 yang belumdisetorkan ke kas negara Biaya Akomodasi yang belum seluruhnya dikembaikan
EKUITAS
Lancar
Rp13.979.471.274,00
C.5. EKUITAS DANA LANCAR
Saldo Ekuiatas Dana Lancar per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rpl3.979.471.274,00. Sedangkan saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rpl5.342.238.187,00. Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp41.189.447,00 yang disebabkan adanya peningkatan bersih atas saldo cadangan piutang. Ekuitas Dana Lancar merupakan penyimbang beberapa akun yang ada di Aset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek dengan rincian nilai Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013 tersaji dalam tabel 42 berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan
w
-50-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Tabel 42 Rincian Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar
No
TA2013
1
Cadangan Rutang
Rp
289.939.447,00
Rp
514.884.861,00
2
Cadangan Persediaan
Rp
15.481.505.141,00
Rp
17.309.111.644,00
Rp
(67.500.000,00) Rp
(1.550.759.150,00)
Rp
(1.724.473.314,00) Rp
(930.999.168,00)
Rp
13.979471.274,00
Rp
15.342.238.187,00
3 4
Dana yangharus disediakan untuk
perrbayaran Utang Jangka Ftendek Barang/jasa YangHarus Dserahkan Jumlah
Cadangan Piutang
TA 2014
C.S.I. Cadangan Piutang
Rp289.939.447,00
Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rp289.939.447,00. Sedangkan saldo cadangan piutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp514.884.861,00 Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp41.189.447,00 yang disebabkan oleh: • Adanya kelebihan pembayaran belanja pegawai berupa gaji dan tunjangan PNS yang belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal pelaporan sebesar Rpl6.396.429,00. • Biaya penggantian atas tidak memenuhi masa kerja selama 5 tahun senilai Rp25.000.000,00 yang disebabkan diterbitkannya Surat Keputusan Pemberhentian CPNS.
• Adanya peningkatan atas penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp206.982
Cadangan Piutang merupakan jumlah ekuitas dana lancar DPR Rl dalam bentuk piutang setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Cadangan
C.S.2. Cadangan Persediaan
Persediaaan
Rpis.48i.sos.i4i.oo
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rpl5.481.505.141,00. Sedangkan saldo per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rpl7.309.111.644,00. Cadangan persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar DPR Rl dalam bentuk persediaan.
Dana yang harus disediankan untuk
pembayaran utang jangka pendek -
Rp67.500.000,00
C.5.3. Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
Jumlah dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar minus Rp67.500.000,00 dan minus Rpl.550.759.150,00. Perkiraan tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.
Barang/jasa yang harus diserahkan -
Rp1.724.473.314,00
C.5.3. Barang/jasa yang harus diserahkan
Jumlah barang/jasa yang harus diserahkan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masingmasing sebesar minus Rpl.724.473.314,00 dan minus Rp930.999.168,00 merupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkan kepada pihak lain.
Catatan atas Laporan Keuangan
-51- A/
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
Ekuitas Dana
C.6. Ekuitas Dana Investasi
Investasi
Ekuitas Dana Investasi merupakan penyeimbang beberapa akun yang ada di Aset Tetap,
rpi. 171874.370.806.00 Aset Lairmya dan Kewajiban Jangka Panjang. Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB.6.4/2015 adalah sebesar Rpl. 171.874.370.806,00, sedangkan saldo Ekuitas dana Investasi per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rpl.320.099.460.640,00. Berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final tersebut, terdapat koreksi tambah sebesar Rp3.405.046.486,00 yang disebabkan oleh: •
Kenaikan pada saldo diinvestasikan dalam aset tetap sebesar Rp3.111.752.666,00
•
Kenaikan pada saldo diinvestasikan dalam aset lainnya sebesar Rp293.293.820,00
Rincian saldo ekuitas dana investasi per 31 Desember 2014 tersaji dalam tabel 43 berikut ini: Tabel 43 Rincian Ekuitas Dana Investasi No
TA2013
TA2014
Ekuitas Dana Investasi
1
Diinvestasikan Dalam AsetTetap
Rp
1.130.741.462.741,00
Rp
1.283.092.150.051,00
2
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
Rp
41.132.908.065,00
Rp
37.007.310.589,00
Rp
1.171.874.370.806,00
Rp
1.320.099.460.640,00
Jumlah
Diinvestasikan dalam C.6.1. Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Aset Tetap Rp1.130.741.462.741.00
Nilai Diinvestasikan dalam Aset Tetap per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota
Kesepakatan
Angka Asersi
Final Nomor:
NK033/PB.6.4/2015
adalah sebesar
Rpl. 130.741.462.741,00. Sedangkan saldo Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rpl.283.092.150.051,00. Akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
( .6.2. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Diinvestasikan
dalam Aset Lainnya Rp41.132.908.065.00
Pengungkapan Penting Lainnya
Nilai Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2014 sesuai dengan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Nomor: NK033/PB 6.4/2015 adalah sebesar Rp41.132.908.065,00. Sedangkan saldo Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya Per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp37.007.310.589,00. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya merupakan jumlah ekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Lainnya.
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA D.l. CATATAN PENTING LAINNYA
Pengungkapan terhadap kepemilikan Rusa Totol di kawasan gedung MPR/DPR/DPD Rl yang bersumber dari Hibah Istana Bogor pada tahun2008, berdasarkan cek fisik oleh pihak Bagian Gedung dan Pertamanan per 31 Desember 2014 rusa yang ada berjumlah 57 ekor, dengan rincian Rusa Jantan 28 ekor, Rusa Betina 16 ekor dan anakan 13ekor.
Catatan atas Laporan Keuangan
-52-
Laporan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2014 (Audited)
D.2. REKENING PEMERINTAH
Sehubungan dengan tidak diketemukannya persetujuan penggunaan rekening pemerintah yang dimiliki oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan adanya pemindahan wilayah kerja KPPN, DPR Rl memperbaharui persetujuan penggunan rekening pemerintah dimaksud. Adapun persetujuan rekening tersebut dari KPPN Jakarta VII adalah sebagai berikut:
1. Surat Nomor: S-2608/WPB. 12/KP. 182/2014 tanggal 26 Mei 2014, persetujuan rekening Bendahara Pengeluaran Satker Sekretariat Jenderal DPR Rl (001012) pada Bank Mandiri Capem DPR Rl nomor rekening 102-00-0002203-5; 2. Surat Nomor: S-2623/WPB.12/KP. 182/2014 tanggal 26 Mei 2014, persetujuan rekening Bendahara Penerimaan Satker Sekretariat Jenderal DPR Rl (001012) pada Bank BNI Kantor Kas DPR Rl nomor rekening 705196413; 3. Surat Nomor: S-1406/WPB. 12/KP. 182/2015 tanggal 30 Maret 2015 terkait persetujuan kembali atas pembukaan rekening Bendahara Penerimaan Satker Dewan (001030) pada Bank Mandin Cabang Jakarta DPR Rl dengan Nomor Rekening 102-000-522565-8 4.
Surat
Nomor:
S-2580/WPB. 12/KP. 182/2014
dan
Nomor:
S-
2832/WPB. 12/KP. 182/2014 tanggal 12 Juni 2014, persetujuan rekening Bendahara Pengeluaran Satker Dewan (001030) pada Bank Mandiri Capem DPR Rl nomor rekening 102-00-0002109-4. Rincian saldo rekening pemerintah yang dimiliki oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tersebut per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Kementerian
No
Satuan Kerja Negaralembag
BA.Es. 1
Jenis Rekening Nomor Rekening
Nana Rekening
Rek.Atas
BanWKantorPos
Saldo per31Desember
Nana
2014
a
(i)
PI
(3)
i<)
(5)
(6)
1
Setjen
DPRRI
01
Gro
1020000022035
2
Setjen
DPRRI
01
Gro
705196413
3
Dewan
DPRRI
01
Gro
1020005225658
4
Dewan
DPRRI
02
Gro
1020000021094
Catatan atas Laporan Keuangan
P)
18)
BartManor Capem
Bendaha-a Penerimaan Sato
BankBNIKantorKas
Setjen Bendahara Penerimaan Sato
Bendahara PengeLann Satker Dewan
SetqenDPRRI Se^enDPRRI Seqen DPRRI
(10)
(9)
Bendahara Pengeluaran Sato SelqenDPRRJ Seyen
DPRRI
DPRRI
BankMar* DPRRI
Bank Mandiri Capem DPRRI
Rp Rp
Rp
149.107
Rp
-53
y^