Development of Emergent Literacy and Early Reading Skills in Preschool Children: Evidence from a LatentVariable Longitudinal Study Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten
Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess and Jason L. Anthony Florida State University Terjemahan oleh Januarisdi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang
Fakultas Bahasa dan Seni UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Development of Emergent Literacy and Early Reading Skills in Preschool Children: Evidence From a Latent-Variable Longitudinal Study Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony Florida State University Terjemahan oleh Januarisdi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang Walaupun penelitian telah menemukan bahwa bahasa lisan, pengetahuan tentang bahan cetak, dan sensitivitas fonologis merupakan ketrampilan literasi emergent yang penting bagi perkembangan membaca, baru sedikit penelitian yang menguji hubungan antara aspek-aspek literasi emergent atau antara ketrampilan-ketrampilan tersebut dengan membaca huruf pada masa prasekolah. Peneltitian ini menguji keterkaitan dan signifikansi prediktif unik ketrampilan literasi emergent, khusunya ketrampilan leterasi emergent huruf dan membaca pada dua sampel anak-anak prasekolah. Sembilan puluh-enam anak (rata-rata usia = 41 bulan, SD = 5,41) dipantau dari awal sampai akhir prasekolah, dan 97 anak (rata-rata usia = 60 bulan, SD = 5,41) dipantau dari masa akhir prasekolah sampai taman kanak-kanak atau kelas satu. Model persamaan terstruktur membuktikan adanya keberlanjutan perkembangan yang signifikan ketrampilan-ketrampilan tersebut, khususnya bagi pengetahuan huruf dan sensitivitas fonologis mulai dari akhir parasekolah sampai ke tingkat awal sekolah—keduanya merupakan prediktor unik pendekodean (decoding).
Ketrampilan membaca merupakan bagian
(Cunningham & Stanovich, 1997; Echols,
yang
West, Stanovich, & Zehr, 1996; Morrison,
sangat
penting
sebagai
fondasi
keberhasilan akademik anak-anak. Anak-anak
Smith,
&
Dow-Ehrensberger,
yang membaca dari dini dan secara baik akan
Sebaliknya, anak-anak yang tertinggal dalam
melakukan kontak lebih banyak dengan bahan
ketrampilan membacanya adalah mereka
bacaan dan mengalami perkembangan yang
yang kurang pratik membaca (Allington,
konsisten dalam berbagai ranah pengetahuan
1984),
kehilangan
kesempatan
1995).
untuk
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
2
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
mengembangkan
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
strategi
pemahaman
Tramontana, Hooper, & Selzer, 1988) dan
membaca (Brown, Palincsar, & Purcell,
pada saat memasuki usia dewasa (Bruck,
1986), sering berhadapan dengan bahan
1998). Umpamanya, Juel (1988) melaporkan
bacaan yang terlalu tinggi bagi ketrampilan
bahwa 88% kemungkinan anak akan tetap
mereka (Allington, 1984), dan akan memiliki
menjadi pembaca yang tidak baik pada akhir
sikap negatif terhdap kegiatan membaca itu
kelas empat jika mereka mengalami kesulitan
sendiri (Oka & Paris, 1986). Proses semacam
mbca pada akhir kelas satu. Anak yang masuk
ini bisa mengarah ke apa yang diistilahkan
sekolah dengan ketrampilan terkait-membaca
oleh Stanovich (e.g., 1986) sebagai Matthew
terbatas memiliki peluang yang tinggi untuk
effect (pengaruh Matthew) yakni ketrampilan
dimasukan ke layanan pendidikan khusus.
membaca yang jelek akan menghambat
Kenyataanya, sebagian besar anak-anak usia
pembelajaran dalam bidang akademik lain
sekolah yang dirujuk ke evaluasi pendidikan
(Chall, Jacobs, & Baldwin, 1990), yang
khusus disebabkan oleh tidak berhasilnya
semakin banyak tergantung pada kemampuan
program membaca (Lentz, 1988).
membaca sepanjang masa persekolahan. Walaupun perkembangan ketrampilan
Walaupun tradisional
kajian
banyak
pendekatan
membaca
memandang
membaca muncul tanpa masalah berarti bagi
bahwa membaca adalah titik awal anak
sebagian besar anak, diperkirakan satu dari
masuk ke lingkungan sekolah, pendekatan
tiga orang anak mengalami kesulitan berarti
literasi
dalam belajar membaca (Adams, 1990). Ada
pemerolehan
keberlajutan yang jelas antara ketrampilan
kontinum
yang dimiki anak pada saat masuk sekolah
originalitasnya pada awal kehidupan seorang
dengan
prestasi akademik mereka di
anak, ketimbang sebagai sebuah fenomena
kemudian hari. Anak-anak yang mengalami
all-or-none yang bermula ketika anak-anak
kesulitan belajar membaca pada tahap awal
mulai masuk sekolah. Sebuah pendekatan
sekolahnya
mengalami
literasi emergent berangkat dari perspektif
masalah membaca selama masa persekolahan
lain dalam pemerolehan membaca yang
(Baydar, Brooks-Gunn, & Furstenberg, 1993;
mengisyaratkan bahwa tidak ada pemisahan
Felton, 1998; Stevenson & Newman, 1986;
yang jelas antara membaca dan prabaca.
cenderung
terus
emergent
mengkonseptualisasikan
literasi
sebagai
perkembangan
sebuah dengan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
3
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Literasi emergent mencakup ketrampilan,
berbahasa lisan dan perbedaan dalam dalam
pengetahuan, dan sikap yang merupakan asal
membaca di kemudian hari (e.g., Bishop &
mula perkembangan format membaca dan
Adams, 1990; Butler, Marsh, Sheppard, &
menulis konvensional (Sulzby & Teale, 1991;
Sheppard, 1985; Pikulski & Tobin, 1989;
Teale
&
Scarborough. 1989; Share, Jorm, MacLean, &
Lonigan, 1998). Mereka mengungkapkan
Mathews, 1984). Walaupun hubungan antara
bahwa sumber perbedaan individu yang
bahasa lisan dan membaca jelas untuk
signifikan dalam hal ketrampilan membaca
membaca pemahaman (e.g., Snow, Barnes,
huruf pada anak-anak sudah ada sebelum
Chandler, Hernphill, & Goodman, 1991),
mereka masuk sekolah. Penelitian terdahulu
beberapa penelitian mengindikasikan bahwa
telah
komponen
penguasaan kosa kata juga memiliki dampak
potensial penting terkait literasi emergent.
yang cukup berarti terhadap ketrampilan
Whitehurst
telah
pendekodean dini dalam proses pembelajaran
literasi
membaca (e.g., Wagner et al.. 1997). Selain
emergent yang berbeda dan mengungkapkan
itu, bahasa lisan ditemukan berhubugan
tiga faktor terkait kemampuan pendekodean
dengan ketrampilan literasi emergent kedua,
(decoding)
&
Sulzby,
1986;
menemukan
and
membuat
bahasa
sejumlah
Lonigan
kerangka
huruf
lisan,
Whitehurst
(1998)
komponen
anak-anak
prasekolah:
sensitivitas fonologis, sebagaimana dijelaskan
kemampuan
pengolahan
dalam tulisan. Penelitian prasekolah (e.g.,
fonologis, dan pengatahuan bahan cetak.
Burgess & Lonigan, 1998; Chaney, 1992;
Membaca adalah proses penerjemahan kode-kode
visual
yang
dan penelitian terhadap anak-anak kelas awal
bermakna. Pada tahap yang paling awal,
sekolah dasar (e.g., Bowey, 1994; Wagner,
membaca
Torgesen, Laughon, Simmons, & Rashotte,
dalam
menjadi
sistem
bahasa
Lonigan, Burgess, Anthony, & Barker, 1998)
abjad
meliputi
pendekodean huruf kedalam bunyi yang
1993;
sesuai
memperlihatkan korelasi longitudinal yang
dan
tersebut
menghubungkan
dengan
sebuah
bunyi-bunyi
kata.
Berbagai
peneltian telah memperlihatkan hubungan positif dan keberlanjutan longitudinal antara perbedaan
individu
dalam
ketrampilan
Wagner
et
al.,
1997)
telah
signifikan antara penguasaan kosa kata dan sensitivitas fonologis. Sensitivitas fonologis mengacu ke sensitivitas terhadap bunyi bahasa lisan dan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
4
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
kemampuan memanipulasi struktur bunyi
Selain
sensitivitas
fonologis
dan
tersebut. Penelitian dengan populasi yang
bahasa lisan, aspek pengetahuan bahan cetak
beragam dan menggunakan berbagai metode
anak-anak kelihatan menjadi ketrampilan
telah
sensitivitas
literasi emergent cukup penting. Umpamanya,
fonologis memainkan peranan penting dalam
pengetahuan abjad (yakni, mengetahui nama
pemerolehan ketrampilan membaca normal
huruf dan bunyinya) pada saat masuk sekolah
(seperti., Adams, 1990; Byrne & Fielding-
adalah satu dari prediktor yang paling kuat
Bamsley. 1991; Slanovich, 1992; Wagner &
keberhasilan pembelajaran membaca jangka-
Torgesen, 1987). Anak-anak yang lebih baik
pendek dan jangka panjang (Adams, 1990;
dalam hal mendeteksi dan memanupulasi
Stevenson & Newman, 1986). Pemahaman
suku kata (syllables), irama (rhymes), atau
konvensi tentang cetakan (seperti, arah tulisan
fonem lebih cepat belajar membaca, dan
dari kanan-ke-kiri dan dari-atas-kebawah,
hubungan ini tetap muncul walaupun setelah
perbedaan antara gambar dan tulisan dalam
variable
ketrampilan membaca lain seperti
halaman bacaan; Clay, 1979a, 1879b) dan
IQ, kosa kata reseptif, dan ketrampilan
fungsi bahan cetak (seperti, bahan cetak
memori dan kelas sosial dihilangkan sebagian
menyampaikan
(seperti,
&
arahan atu pentunjuk; Purcell-Gates, 1996;
Crossland, 1990 Wagner & Torgesen, 1987;
Purcell-Gates & Dahl, 1991) juga kelihatan
Wagner, Torgesen, & Rashotte, 1994). Lebih
membantu proses pembelajaran membaca.
dari pada itu, peneltian terhadap anak cacat
Umpamanya, Tunmer, Herriman, and Nesdale
dan anak yang lemah kemapuan membacanya
(1988) menemukan bahwa skor anak-anak
mengindikasikan
kelemahan
pada test konsep tentang bahan cetak (Clay’s
fonologis yang sangat medasar pada hampir
[1979a] Concept About Print [CAP] Test)
semua anak yang lemah memabca tanpa
pada awal kelas satu bisa memprediksi
mempedulikan apakah kemampuan membaca
kemampuan
mereka sesuai atau tidak dengan kemampuan
kemampuan pendekodean (decoding) pada
kognitf mereka secara umum (Stanovich,
akhir kelas dua dan bahkan sampai setelah
1988; Stanovich & Siegel, 1994; Torgesen,
itu. Tunmer, dkk. mengontrol perbedaan
1999).
dalam penguasaan kosa kata (vocabulary
menemukan
Bryant,
bahwa
MacLean,
bahwa
ada
Bradley,
cerita
atau
pemahaman
memberikan
membaca
dan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
5
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
awereness) dan metalinguistik. Beberapa
antara ketrampilan literasi emergent ini atau
pendukung literasi emergent juga telah
apakah mereka tidak saling berhubungan satu
mengemukakan
sama lain, dan dengan demikian sebuah
terhadap
bahwa
lingkungan
penguasaan cetak
anak
(seperti,
model
perkembangan
literasi
emergent
mengetahui nama simbol dan logo produk)
prasekolah yang terelaborasi secara baik dan
mencerminkan pemahaman teks tercetak dini
hubungannya dengan literasi konvensional
mereka dalam konteks (Goodman, 1986).
tidak dapat dikembangkan. Lebih dari itu,
Terlepas dari berbagai bukti hubungan
pertanyaan
mendasar
yang
berhubungan
antara literasi emergent dengan membaca
dengan hakikat sensitivitas fonologis sampai
huruf, ada beberapa kajian yang meneliti
sekaran masih belum terjawab, sebagai mana
hubungan antara aspek multidemensional
dibahas berikut ini.
literasi emergent atau antara komponen-
Sebagain
besar
bukti
keterkaitan
komponen tersebut selama periode prasekolah
antara
dan ktrampilan membaca huruf. Seperti yang
perkembangan membaca berasal ari beberapa
diungkapkan diatas, aspek bahasa lisan
kajian yang telah mengukur ketrampilan
kelihatan
beberapa
fonologis pada titik masuk sekolah tapi
aspek sensitivitas fonologis (Bowey, 1994;
sebelum pengajaran membaca secara formal
Stahl & Murray, 1994) dan pertumbuhan
(e.g., Bradley & Bryant, 1983, 1985; Share et
dalam ketrampilan ini (Burgess &. Lonigan,
al., 1984; Stanovich, Cunningham, & Cramer,
1998; Wagner et al., 1994, 1997). Bukti yang
1984;
diperoleh dari penelitian terhadap anak-anak
Dibandingkan
usia sekolah mengindikasikan bahwa tiga
sensitivitas
komponen literasi emergent ini berhubungan
prasekolah, terdapat kajian yang kurang
secara kausal satu sama lain dan dengan
sistematis secara signifikan dari sensitivitas
membaca huruf (Wagner, et al., 1997); namun
fonologis anak-anak prasekolah, dan banyak
demikian, bagaimana komponen tersebut
kajian ini yang terbatas pada sample yang
berhubungan satu sama lain selama periode
berukuran kecil, menggunakan hanya satu
prasekolah
diketahui.
atau dua ukuran sensitivitas fonologis, dan
Akibatnya, tidak jelas apakah ada interaksi
kelemahan metodologis lainnya. Pada satu
berhubungan
masih
dengan
belum
sensitivitas
Wagner
fonologis
etal.,
dengan
dengan
1994,
1997).
penelitian
tentang
fonologis
anak-anak
usia
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
6
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
dari kajian yang lebih ekstensif, MacLean,
signifikan pada skor prediksi membaca
Bryant, and Bradley (1987) mencatat tugas
spelling (penulisan kata) terlepas dari tingkat
pendeteksian irama dan tugas pengetahuan-
pendidikan ibu, uisia anak, IQ, kosa kata
penguasaan-irama
reseptif,
(knowledge-of-nursery-
dan
skor
baik
pada
tugas
rhymes task) pada sebuah kelompok anak-
penghilangan fonim maupun pada tugas
anak berusia tiga tahun yang terdiri dari 66
penggunaan fonem.
orang. Ketika anak-anak tersebut berusia 4,2
Bukti menunjukan bahwa ada hirarkhi
tahun, kemampuan mereka membaca 12
perkembangan senstivitas anak terhadap unit
sampel kata sederhana yang berfrekuensi
linguistik pada tingkat kompleksitas berbeda.
tinggi diukur. Dibandingkan dengan anak
Anak-anak mencapai sensitivitas suku kata
yang tidak mampu membaca, anak yang
lebih awal dari pada mereka mencapai
mampu membaca beberapa kata tersebut
sensitivitas terhadap fonem dan sensitivitas
mendapat skor lebih tinggi untuk irama.
anak terhadap unit intrasylabic (yakni, onset-
Bryant
data
rime) juga lebih dulu dari pada sensitivitas
yang
terhadap fonem (Fox & Routh, 1975; I.
menyelesaikan tugas irama dan aliterasi
Liberman, Shankweiler, Fischer, & Carter,
(pengulangan
kata)
1974; Lonigan et al., 1998; Treiman, 1992).
tambahan pada saat mereka berusia kira-kira
Namun demikian, ada kontroversi terkait
4,1/2-tahun, penghilangan tugas fonem dan
dengan sensitivitas terhadap kompleksitas
penggunaan fonem ketika mereka berusia
linguistik tingkat rendah (syllables, onset-
rata-rata 6 tahun, dan membaca test ejaan
rime) merepresentasikan proses yang penting
(spelling test) ketika mereka berusia kira-kira
bagi membaca. Sensitivitas terhadap fonem
6,1/2 bulan. Byrant dkk (1990) menemukan
sering dianggap memilki status khusus dalam
bahwa test pendeteksian irama dan aliterasi
hal
yang telah dilakukan ketika anak-anak berusia
membaca karena keduanya pada level inilah
6,1/2
tugas
graphemes berhubungan dengan bunyi ujar
penggunaan fonem dan penghilangan fonem
dalam membaca dan setiap fonem tidak
(rata-rata r = 0,48) dan skor pada tugas
memiliki realitas fisik secara terpisah (e.g., A.
alitersi dan irama ini bertambah secara
Liberman, Cooper, Shankweiler, & Studdert-
et
tambahan
al.
(1990)
tentang
tahun
melaporkan
anak-anak
konsonan
berkorelasi
di
ini,
awal
dengan
hubungan
antara
fonoligis
dengan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
7
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Kennedy, 1967; Morais, 1991; Muter, Hulme,
segmentasi fonem lebih kuat berhubungan
Snowling, & Taylor, 1997; Nation & Hulme,
dengan membaca dan spelling dari pada
1997; Tunmer & Rohl, 1991). Penulis lain
kemampuan mereka untuk mendeteksi dan
telah mengemukakan bahwa kemampuan
menghasilkan irama. Goswami dan Bryant
anak mendeteksi irama membantu membaca
(1992) juga melaporkan data yang konsisten
melalui
dengan
mekanisme
yang
berbeda
dari
ranah
berbeda
dari
sensitivitas
sensitivitas terhadap fonem (e.g., Goswami &
fonologis. Dalam studinya ditemukan bahwa
Bryant, 1990, 1992).
bila
Kedua
pandangan
ini
berasumsi
mereka
fonologis,
mengendalikan
kemampuan
irama
sensitivitas membantu
bahwa ada lebih dari dua jenis sensitivitas
kemampuan
fonologis dan bahwa perbedaan jenis tersebut
dalam
mungkin terkait dengan membaca. Sebagian
dikenalnya. Ada beberapa masalah dengan
besar
membandingkan
pendekatan prediktif ini. Pertama, pendekatan
kemampuan sensitivitas fonologis berbeda
ini berasumsi bahwa ada perbedaan jenis
(seperti, mengukur irama vs sensitivitas
sensitivitas fonologis. Kedua, pendekatan ini
fonemik) untuk memprediksi membaca. Pada
tidak
kenyataan
bahwa
penelitian ini, ketika satu dari sensitivitas
sebagian besar elemen prediktif
dalam
fonologis
berbagai
antara
dari
pengkajian
mempredikasi
baik—khususnya
membaca
membaca
menggunakan kata-kata
menghiraukan
kajian
tumpang
analogi
yang
tindih
tidak
sebagai
pengukuran (seperti, tingkat varian prediktif
korelasi semi-partial yang signifikan yang
yang dimiliki bersama, secara substansial,
diperoleh
pada
lebih besar dari pada tingkat keunikan varian
pengukuran
sensitivitas
hasilnya
digunakan
didefnisikan
lebih
anak
saat
mengendalikan fonologis
sebagai
lain—
pendukung
terhadap pentingnya ketrampilan yang diukur
prediktif untuk test tersebut).
Terkahir,
Analisis jenis ini, gagal memperhatikan pengaruh reliabilitas deferensial pengukuran.
oleh tugas tersebut (seperti, sensitivitas
Oleh karena itu, sebelum menguji
fonemik). Umpamanya, dalam mendukung
validitas prediktif deferensial, hal yang
pentingnya sensitivitas fonemik, Muter et al.
penting adalah bahwa kami menyakinkan
(1997) dan Nation Hulme (1997) melaporkan
apakah jenis sensitivitas fonologis lebih dari
bahwa kemampuan anak menampilkan tugas
satu. Bukti yang ada menujukkan bahwa
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
8
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
sensitivitas terhadap onset-rime, suku kata
sampai 8 tahun, dan skror pada ketiga faktor
(syllables)
tersebut
dan
fonem
merepresntasikan
secara
independen
memprediksi
kemampuan yang memiliki basis sama.
kemampuan membaca bagi kelompok anak-
Umpamanya,
(1994)
anak yang lain. Namun demikian, sulit untuk
meneliti 113 anak taman kanak-kanak dan
menafsirkan hasil Hoien dkk. karena hanya
anak kelas satu dalam hal empat tugas yang
satu tugas yang menjelaskan faktor-faktor
berbeda dan beragam dalam komleksitas
Rhyme Sensitivity dan Syllabic Sensitivity.
Stahl
dan
Marray
linguistik. Analisis faktor terpisah dari empat
Beberapa pengkajian prediktif juga
tugas dalam kompleksitas linguistik dan
mendukung pandagan kesatuan sensitivitas
empat tingkat kompleksitas linguistik dalam
fonologis. Umpamanya, Lonigan dkk. (1998)
semua tugas masing-masing menghasilkan
memperlihatkan bahwa prestasi anak-anak
sebuah
prasekolah dalam tugas terkait
solusi
faktor-tunggal
yang
sensitivitas
menjelaskan sebagian besar varian dalam
fonologis pada suku kata, onet-rime, dan
prestasi anak-anak pada pengukuran tersebut.
tingkat
Dengan
menggunakan
fonem
berhubungan
dengan
analisis
faktor
pengukuran pengetahuan tentang huruf dan
dkk.
(2000)
pendekodean (decoding). Mirip dengan itu,
mengemukan bahwa sebuah faktor tunggal
studi tentang anak-anak usia prasekolah oleh
yang memberikan kesesuaian yang paling
Wagner dkk. (Wagner dkk., 1993, 1994,
dekat dengan skor anak-anak prasekolah
1997) menemukan bahwa sebuah variable
dalah pengukuran irama, suku kata, dan
laten yang didefinisikan sebagai irama, suku
sensitivitas fonem (lihat juga Anthony &
kata, dan tingkat-fonem sangat berhubungan
Lonigan, 2000). Sebaliknya, Hoien Lundberg,
secra concurrent dan longitudinal dengan
Stanovich, dan Bjaalid (1995) melaporkan
ketrampilan membaca anak-anak. Temuan ini
bukti perbedaan antara sensitivitas terhadap
mengindikasi bahwa varian yang biasa bagi
fonem dan sensitivitas terhadap irama dan
tugas sensitivitas fonologis yang mengukur
suku
foktor
tingkat kompleksitas lingistik yang berbeda
fonemik,
merepresntasikan aspek prediktif kontruksi
confirmatori,
kata.
terpisah
Anthony
Mereka
untuk
menemukan
sensitivitas
sensitivitas suku kata, dan sensitivitas irama
sensitivitas
pada anak-anak Norwegia berusia antara 6
sebagian besar kajian prediktif tersebut
fonologis.
Namun
demikian,
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
9
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
melibatkan anak-anak usia prasekolah atau
sampel anak-anak prasekolah yang tumpang
kelompok yang relatif lebih kecil. Akibatnya,
tindih dalam usia pada titik pengukuran yang
sedikit yang diketahui tentang hakikat dan
berbeda.
pentingnya prediksi sensitivitas fonologis
persamaan
yang sedang berkembang pada anak-anak
tentang
prasekolah.
independensi ketrampilan literasi emergent
Pertanyaan yang berhubungan dengan hakikat
sensitivitas
fonologis
Kami
menggunakan
struktural hakikat
model
untuk
pertanyaan
sensitivitas
fonologis,
yang berbeda, dan signifikansi developmental
prasekolah
ketrampilan-ketrampilan tersebut mulai dari
(seperti, apakah ia merupakan kesatuan atau
periode prasekolah dini sampai taman-kanak-
konstruksi multidemensional), independensi
kanak dan kelas satu sekolah dasar.
sensitivitas fonologis, bahasa lisan, dan pengetahuan tentang bahan cetak, serta
Metode
pentingnya ketiga komponen ini dalam
Peserta
literasi emergent untuk membaca berikutnya
Data yang digunakn untuk pengkajian ini
sangat penting karena studi menunjukan
diambil dari dua kelompok anak-anak berusia
bahwa terdapat perbedaan individual yang
prasekolah, yang direkrut dari 13 pusat
sangat stabil dalam kemampuan ini mulai dari
prasekolah dan penitipan anak yang berbeda
taman kanak-kanak ke atas (Wagner dkk.,
yang berasal dari keluarga berpenghasilan
1994,
ini
menengah ke atas. Satu kelompok anak terdiri
mengungkapkan bahwa periode prasekolah
dari 96 orang anak prasekolah yang berusia
merupakan masa yang sangat penting untuk
lebih muda yang telah menyelesaikan ujian
pengembangan
terakit
tindak lajut (yakni, Time 2) hampir 18 bulan
dengan kemampuan membaca selajutnya.
setelah pengukuran awal (yakni, Time 1).
Tujuan studi ini adalah untuk menguji hakikat
Rentangan usia anak-anak ini adalah antara
literasi emergent prasekolah serta signifikansi
25 sampai 61 bulan (M = 41,02 bulan, SD =
prediktif unik dan terkait ketrampilan literasi
9,41) pada Time 1. Sebagian besar dari
emergent dan membaca selanjutnya. Kami
kelompok anak yang berusia lebh muda
meneliti perkembangan literasi emergent dan
adalah anak berkilit puti (89,6%) dan 56,3%)
membaca dini secara longitudinal pada dua
perempuan. Kelompok anak kedua terdiri dari
1997).
Temuan
ketrampilan
semacam
yang
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
10
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
97 orang anak-anak prasekolah yang telah
Pengelompokkan yang digunakan dalam studi
mengikuti ujian tindak lanjut (yakni, Time 2)
ini mempertahankan pengelompokan asli
kira 12 bulan setelah test awal (yakni, Time
antara sampel karena periode tindak lanjut
1). Kelompok anak ini berusia antara 48
yang berbeda yang terkait dengan masing dan
sampai 64 bulan ( M = 60, 04 bulan SD =
komonalitas pengukuran yang dilakukan pada
5,41) pada Time 1.
Sebagian besar anak
masing-masing pengukuran dalam sebuah
kelompok yang berusia lebih tua adalah anak
sampel. Informasi yang berhubungan dengan
kulit putih (96,9) dan 52,6 % perempuan.
keluarga anak-anak dan pengalaman literasi
Mereka yang dilibatkan sebagai sampel
di rumah yang diperoleh pada sebagian besar
adalah anak-anak yang telah mengikuti semua
peserta (85%) menunjukkan bahwa sampel
pengukuran pada kedua test, Time 1 dan
mirip satu sama lain dalam variable-variabel
Time 2. 58 orang anak tambahan (18 bulan
ini. Bahasa Inggris adalah bahasa utama yang
dari sampel yang berusia lebih tua) yang
digunaka di rumah oleh semua anak-anak,
belum menyelesaikan data pada Time 1 atau
dan kurang dari tiga orang ibu dan ayah
Time 2 baik karena menolak untuk ikut
melaporkan bahwa Bahasa Inggris bukan
berpartisipasi atau karena mereka tidak hadir
bahsa asli mereka. Ibu dan ayah dari anak-
pada test Time 2 dikeluarkan dari hasil yang
anak kedua sampel telah mengikuti rata-rata
dilaporkan
16 tahun pendidikan (pada kedua sampel
pengecualian
dalam bahwa
studi
ini.
Dengan
anak-anak
yang
lebih
70%
ibu,
dan
63%
ayah
telah
dikeluarkan dalam sampel yang berusia lebih
menamatkan perguruan tinggi). Ayah mereka
muda yang mendapat skor lebih rendah pada
melaporkan bahwa mereka memiliki buku
tugas odoty rhyme (p = 0,04), anak-anak yang
anak-anak dengan jumlah yang signifikan di
dikeluarkan tidak berbeda dari anak yang
rumah untuk kedua kelompok sample, sampel
dimasukkan kedalam setiap pengukuran.
yang berusia lebih muda (M = 89,47, SD =
Kedua sampel anak-anak ini pada
67,5) dan yang berusia lebih tua (M = 137,75,
mulanya direkrut untuk proyek yang berbeda
SD = 92,9). Anak-anak pada kedua sampel
tapi berhubungan, dan ada tumpang tindih
dilaporkan sering dibacakan buku di rumah
yang signifikan dalam pengukuran primer
(sampel yang lebih muda, M = 6,69 kali per
yang dilakukan dalam masing-masing proyek.
minggu, SD = 3,22; sampel yang berusia
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
11
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
lebih tua M = 5,71, SD = 2,35), dan membaca
masing pusat menyatukan beberapa kegiatan
bersama telah mulai lebih awal bagi kedua
kelas yang diarahkan oleh guru (khususnya
kelompok anak, sampel yang berusia lebih
seni dan kerajian tangan); namun, sebagian
muda (M =6,37 bulan, SD = 6,18) dan
besar waktu anak-anak dihabiskan untuk
sampel yang berusia lebih tua (M = 7,33
kegiatan yang diarahkan sendiri didalam dan
bulan, SD = 4,48).
diluarkelas.
Pusat Prasekolah dan Penitipan Anak
Prosedur dan Pengukuran
Walaupun kami tidak melakukan observasi
Setelah orang tua menyatakan bersedia
resmi terhadap pusat tersebut, pada berbagai
melibatkan anak-anak mereka, asisten peneliti
kesempatan, observasi tidak resmi membantu
terlatih menguji anak-anak secara individual
kami mengidentifikasi kondisi lingkungan
di pusut penitipan dan prasekolah mereka.
pendidikan yang tenang. Ada keragaman
Test yang diberikan pada anak-anak secara
yang signifikan antara pusat dalam arti bahan
individu dilakukan lebih dari dua sampai
yang tersedia untuk anak-anak dan struktur
empat sesi dalam 2-3 periode minggu untuk
aktivitas. Pada umumnya, kurikulum pada
menjamin kinerja optimal semua tugas. Anak-
pusat-pusat
anak
tersebut
dirancang
untuk
pada
sampel
yang
lebih
muda
dan
menyelesaikan empat test standar bahasa
interpersonal sesuai dengan konsep seperti
lisan, empat test sensitivitas fonologis, dan
huruf, angka, dan buku cerita. Kami tidak
dua test kemapuan kognitif nonverbal selama
pernah mengobservasi usaha eksplisit untuk
testing Time 1, dan mereka menyelesaikan
mengajarkan anak-anak membaca karakter
empat test sensitivitas fonologis, dua test
apapun. Bebera pusat tersebut memiliki
pengetahuan huruf, dan satu tugas cetak
beberapa sesi pengajaran pengetahuan huruf,
lingkungan, dan sebuah tugas konsep cetak
tapi
informal.
selama test Time 2. Anak-anak pada sampel
bahwa
yang berusia lebih tua menyelesaikan satu test
mereka tidak mendorong pengajaran eksplisit.
bahasa lisan, empat test sensitivitas fonologis,
Pusat-pusat penitipan anak tersebut memilki
dua test pengetahuan huruf, sebuah tugas
jadwal kegiatan harian yang mirip. Masing-
cetak lingkungan, dan sebuah tugas konsep
mempercepat
sebagian
Sejumlah
ketrampilan
besar
direktur
sosial
bersifat berkomentar
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
12
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
cetak selama testing Time 1, dan mereka
Sebuah
tugas
mendeteksi
rhyme
mengerjakan empat test sensitivitas fonologis,
oddity (kejanggalan irama) dan sebuah tugas
dua test pengetahuan huruf, sebuah tugas
mendeteksi alliteration oddity (kejanggalan
konsep cetak, dan dua tugas pendekodean
aliterasi) yang menggunakan pola yang
teks selam testing Time 2.
dikembangkan oleh MacLean dkk. (1987) and fonologis.
yang menggunakan daftar kata mereka,
Anak-anak diberikan asing-masing empat
menghendaki anak-anak mendemonstrasikan
tugas sensitivitas fonologis yang didahului
kesiagaan irama atau kesiagaan permulaan
dengan latihan mengajarkan tugas tesebut
kata bernada tunggal (singletone word). Pada
(seperti, mencapurkan atau menghilangkan
kedua tugas tersebut, anak-anak disajikan
bunyi kata). Untuk semua tugas, balikan
kata bergambar (seperti, boat, sail, nail; car,
korektif diberikan selama latihan, tapi tidak
cat, sun), yang disebutkan oleh penguji, dan
diberikan selama test yang sesungguhnya.
diminta untuk memilih satu yang tidak
Banyak item pada tugas sensitivitas fonologis
berirama (atau yang dibunyikan berbeda dari)
menggunakan gambar untuk mengurangi
atau
tekanan memori pada anak-anak. Tugas-tugas
permulaan kata tersebut seperti (atau yang
yang diberikan pada Time 1 dan Time 2
dibunyikan berbeda pada permulaan kata
untuk anak-anak yang berusia lebih muda dan
dari) dua kata yang lain. Dua percobaan
lebih tua memuat item yang sama, kecuali
praktek dan sebelas percobaan test diberikan
yang diungkapkan pada bagian berikut.
untuk semua anak.
Pengukuran
sensitivitas
tidak
dibunyikan
sama
dengan
Anlisis hasil dari empat tugas terdahulu
Sebuah tugas blending (pencampuran
mengindikasikan bahwa mereka memiliki
bunyi) menuntut anak-anak menggabungkan
konsistensi internal tingkat menengah sampai
elemen kata untuk membentuk kata baru.
tinggi untuk anak-anak berusia 4 tahun (as =
Tiga item latihan dan dan delapan test
0,47 sampai 0,96) dan anak berusia 5 tahun
pertama diberikan secara verbal dan dengan
(as = 0,69 sampai 0,94), dan konsistensi
gambar; percobaan test yang lain diberikan
internal lebih rendah untuk anak-anak berusia
hanya secara verbal. Pada kedua percobaan
2 dan 3 tahun (lihat Lonigan, dkk., 1998).
baik
bergambar
maupun
yang
tidak
bergambar, lima item pertama memnghendaki Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
13
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
penggabungan kata bersuku kata tunggal
penskoran anak pada level pagu (batas
untuk membentuk kata, dan item-item lainnya
tertinggi). Selama pengukuran, testing tidak
memerlukan suku kata atau fonem campuran.
dilanjutkan setelah seorang anak tertinggal 5
Untuk item bergambar yang memuat kata
percobaan berturut-turut.
majemuk,
penguji
dua
Tugas elision (penghilangan) meminta
gambar kepada anak-anak, menyebutkannya,
anak-anak mengucapkan sebuah kata yang
dan
akan
dikurangi dengan sebuah bunyi tertentu. Dua
menyebutkannya
item latihan dan delapan test percobaan
bersamaan (umpamanya, Kata apa yang kamu
pertama disajikan baik secara verbal maupun
perleh bila kamu mengucapkan cow … boy
dengan gambar; sisa test uji coba yang lain
secara bersamaan?). Semua item latihan
disaji hanya secara verbal. Pada kedua test
mengehndaki campuran kata majemuk, dan
percobaan, bergambar dan tidak bergambar,
melalui latihan tersebut penguji menekankan
empat
hakikat tugas dengan cara meletakan gambar
penghilangan sebuah kata bersuku kata
secara bersamaan. Untuk pengukuran Time 1
tunggal dari sebuah kata majemuk untuk
pada sample yang berusia lebih tua dan kedua
membentuk sebuah kata baru. Item uji coba
pengukuran Time 1 dan time 2 untuk sampel
berikutnya, baik yang gambar maupun yang
yang berusia lebih muda, ada 18 percobaan
tidak gambar menghendaki penghilangan
test, yang terdiri dari 10 item pencampuran-
suku kata atau fonem dari sebuah kata untuk
kata, 4 item pencampuran suku kata, dan 4
membentuk sebuah kata baru. Untuk item
item pencampuran fonem. Pada pengukuran
gambar yang memuat kata majemuk, penguji
Time 2, anak-anak yang berusia lebih tua,
memperlihatkan dua gambar kepada anak-
terdapat 37 item percobaan test, yang memuat
anak, menyebutkanya (seperti, “This is a bat,
semua item Time 1 yang diikuti oleh 3 item
this is a man.”) dan meminta mereka
pencampuran-suku
mengucapkan
menanykan
dihasilkan
jika
memperlihatkan
anak mereka
kata
kata
dan
yang
16
item
item
pertama
kata
menghendaki
majemuk
(seperti,
pencampuran fonem tambahan. Item fonem
“batman”), dan kemudia meminta anak-anak
dan suku kata tambahan ini dimasukkan
menghapus sebagiannya. Selama uji coba
kedalam pengukuran anak yang berusia lebih
bergambar,
tua Time 2 untuk mengurangi peluang
majemuk, penguji menekankan hakikat tugas
yang
menggunakan
kata
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
14
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
dengan menghilangkan gambar dari kata
(ITPA-GC; Kirk dkk., 1968) digunakan untuk
untuk dihapus. Untuk pengukuran Time 1
mengukur grammar ekspresif anak-anak.
anak-anak yang berusi lebih tua, terdapat 34
Pada Time 1 untuk anak yang berusia lebih
uji coba test, yang memuat semua item test
tua, bahasa lisan diukur dengan ITPA-GC.
Time 1, diikuti dengan 17 item test tingkat
Selain pengukuran bahasa lisan, anak-anak
fonem tambahan. Item fonem tambahan ini
dalam sampel yang berusia lebih muda
dimasukan kedalam pengukuran Time 2 anak-
mengerjakan subtest Picture Completion and
anak yang berusia lebih tua untuk mengurangi
Object Assembly dari Wechsler Preschool and
peluang skor pada tingkat pagu (batas
Primary Scales of Intelligence—edisi Revisi
tertinggi). Selama kedua pengukuran, testing
(Wechsler, 1989) pada Time 1.
dihentikan setelah seorang anak ketinggalan 5
Pengukuran
pengetahuan
huruf.
Untuk pengukuran Time 2 sampel yang
uji coba secara berturut-turut.
berusia lebih muda dan pengukuran Time 1 Pengukuran kemampuan kognitif dan
dan Time 2 sampel yang berusia lebih tua,
bahasa lisan. Pada Time 1, anak-anak dalam
dua tugas mengukur aspek pengetahuan huruf
kelompok sampel yang berusia lebih muda
yang berbeda. Tugas Pengetahuan nama-
mengerjakan empat test bahasa lisan standar.
huruf menghendaki anak-anak menamai 26
Kosa kata reseptif diukur dengan Peabody
huruf besar (uppercase letters) yang disajikan
Picture
secara individu dengan urutan acak dengan
Vocabulary
Tests—edisi
Revisi
(PPVT-R; Dunn & Dunn, 1981). Kosa kata
menggunakan
kartu
ekspresif diukur dengan Expressive One-
berukan 3 x 5 inci. Jika anak-anak merespon
Word Picture Vocabulary Test—edisi Revisi
dengan nama huruf atau sebuah kata yang
(EOWPVT-R; Gardner, 1990). The Verbal
dimulai dengan huru (seperti, “dog” untuk D),
Expression subtest of the Illinois Test of
mereka di arahkan untuk memberikan bunyi
Psycholinguistic Abilities (ITPA-VE; Kirk,
huruf tersebut; namun demikian, penghargaan
McCarthy, & Kirk, 1968) digunakan untuk
untuk respon yang benar diberikan jika anak-
mengukur penggunaan bahasa deskriptif dan
anak
the Grammatical Closure Subtest of the
panjang untuk vowels.
memberikan
indeks
bunyi
individual
vokal
(vowel)
Illinois Test of Psycholinguistic Abilities Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
15
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Pengukuran cetak lingkungan. Sampel
berusia lebih tua mengerjakan the Word
yang berusia lebih tua pada Time 1 dan
Identification
sampel yang berusia lebih muda pada Time 2
Reading
mengerjakan sebuah tugas cetak lingkungan.
(Woodcock, 1987). Dan sebuah tugas yang
Pada tugas ini, anak-anak diperlihatkan 11
menghendaki
gambar cetak dalam konteks lingkungan
decode) 25 kata yang sering digunakan yang
(seperti, tanda berhenti, mesin Coke, simbol
tercetak secara sendiri-sendir pada kartu
McDonald) dan ditanya apa yang dikatakan
indeks berukuran 3.5 inchi.
subtest
Mastery
of
the
Woodcock
Test—edisi
mereka
Revisi
mendekodekan
(to
oleh setiap simbol itu. Anak-anak juga diperlihatkan print yang sama sebagai teks tercetak
diluar
konteks
dan
diminta
menanyakan apa yang diucapkan.
Hasil
Pengukuran konsep cetak. Pada Time
Statistik Deskriptif dan Analisis Pendahuluan.
2 untuk sampel yang berusia lebih muda dan
Skor terpisah untuk item kata, suku kata, dan
pada kedua Time 1 dan Time 2 untuk sampel
fonem
yang lebih tua, digunakan Clay’s (1979a) test
penghilangan dihitung. Statisitk deskriptif
CAP (the tugas “Sand”) untuk mengukur
skor mentah untuk semua variabel sampel
pengetahuan cetak anak-anak. Item dalam test
yang berusia lebih muda pada Time 1 dan
ini menuntut anak-anak mendemostrasikan
Time 2 terlihat pada Tabel 1. Statistik
pemahaman arah cetak dalam buku dari-kiri-
deskriptif untuk skor mentah semua variabel
ke-kanan dan dari-atas-ke-bawah, urutan dan
untuk sampel yang berusia lebih tua pada
arah dimana cetak bergerak dari depan ke
Time 1 dan Time 2 terlihat pada Tabel 2.
belakng dalam halaman buku, perbedaan
Tabel-tabel tersebut juga memuat daftar
antara kulit dan halam buku, perbedaan antara
reliabilitas konsistensi internal untuk delapan
gambar dan cetak dalam halaman buku, dan
skor
makna elemen tanda baca, termasuk jarak
pengukuran; dengan sedikit pengecualian,
antara kata dan tanda titik pada akhir kalimat.
reliabilitas ini sekurang-kurangnya bersifat
Pengukuran pendekodean kata. Pada
moderat. Analisis-analisis varian (ANOVAs)
Time 2, anak-anak dalam sampel yang
mengungkapkan bahwa sampel yang berusia
pada
tugas
sensitivitas
pencampuran
fonologis
pada
dan
kedua
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
16
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
lebih tua mendapat skor yang lebih tinggi
tingkat
secara substansial dari pada sampel yang
pencampuran (blending) dan penghilangan
berusia lebih muda dalam hal sensitivitas
(elision) tidak banyak, dimana skew negatif
fonologis pada Time 1(semua ps < 0,001).
untuk skor anak-anak yang berusia lebih tua
Untuk semua tugas yang sama antara
disebabkan oleh jumlah anak-anak yang
pengukuran Time 1 dan Time 2 (yakni, semua
mendapat skor pada tingkat tinggi untuk
tugas sensitivitas fonologis untuk sampel
pencampuran
yang berusia lebih muda dan pengetahuan
penghilangan kata (word elisioni) dan tugas
huruf, dan tugas sensitivitas fonologis tingkat
pengetahuan huruf tidak banyak. Walaupun
kata untuk sampel yang berusia lebih tua)
distribusi ini secara akurat mencerminkan
dalam subjek ANOVAs memperlihatkan
sulitnya tugas untuk anak pada rentangan
bahwa ada pertumbuhan yang signifikan dari
umur tersebut, penggunaan data nominal bisa
Time 1 ke Time 2 (semua ps < 0,001).
mempermudah hubungan antara variabel
yang
lebih
kata
rendah
(word
pada
tugas
blending),
Skor terstandar untuk kedua sampel
untuk mengkomoromikan kesesuaian model;
dihitung dengan regresi usia kronologis
akibatnya, kami melakukan analisis faktor
kedalam skor mentah untuk setiap variabel
confirmiti (CFA) yang menggunakan estimasi
didalam sampel dan waktu pengukuran
kemiripan-maximum,
(yakni, Time 1 dan time 2) dengan tujuan
Scaled Chi-square (S-B;X2), dan penyesuaian
menghilangkan varian reliabel secara statistik
dengan
yang disebabkan oleh usia kronologis dari
normalitas dan kesesuiaian normalitas model
skor variabel yang teramati. Pemeriksaan
dengan statistik dan test signifikasi (Bentler
distribusi skor untuk masing-masing variabel
& Dudgeon, 1996).
standar
eror
the
Satorra-Bentler
untuk
menghitung
memperlihatkan beberapa pergeseran dari keadaan normal (yakni, melengkung) tapi
Evaluasi Model Pengukuran
tidak ada yang keluar secara jelas. Lebih jauh
Kami melakukan CFAs terpisah dengan
inspeksi mengungkapkan bahwa lengkungan
menggunakan EQS (Bentlr, 1995) untuk
positif (psitive skew) untuk skor Time 1 anak-
mengevaluasi
anak yang berusia lebih muda disebabkan
sampel pada Time 1 dan Time 2. Semua CFA
oleh jumlah anak yang mendapat skor pada
dilakukan pada matriks covariance. Sebelum
model
pengukuran
kedua
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
17
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
melakukan evaluasi kesempurnaan model
emergent dibandingkan pada sampel yang
pengukuran yang melibatkan semua tugas
berusia lebih muda dan yang berusia lebih tua
literasi
pada pengukuran Time 1 dan Time 2.
emergent,
kami
mengevaluasi untuk
Sampel yang berusia lebih muda.
menjelaskan skor pada tugas sensitivitas
Indek kesesuaian pengukuran model berbeda
fonologis
untuk sample anak-anak yang berusia lebih
kesempurnaan
model
pada
satu-faktor
masing-masing
periode
pengukuran untuk kedua sampel. Pada semua
muda
model, varian tugas sensitivitas fonologis
pengukuran Time 1 (setengah keatas Tabel 3),
yang
cara
kesesuian model yang memuat gabungan
membiarkan sisa (residuals) yang berkorelasi
sensitivitas fonologis yang berbeda, bahasa
antara tugas yang sama (yakni, estimati
lisan dan IQ nonverbal dibandingkan. Sebuah
parameter
model
berbeda
dimodelkan
untuk
dengan
covariance
antara
terlihat
pada
faktor-tiga
Tabel
(faktor
3.
Untuk
Phonological
terminologi yang salah dari dua tugas yang
Sensitivity, Oral Language, dan Nonverbal
menyimpang
tugas
IQ) memperlihatkan kesesuaian yang lebih
pencampuran, dan tiga tuga penghilangan
baik dari pada semua model alternatif (semua
dinyatakan dalam model tersebut).
Untuk
ps , 0,01 pada semua test perbedaan chi-
sampel yang berusia lebih muda pada Time 1,
square) kecuali model dengan sensitivitas
S-Bx2 (13, N = 96) = 13,15, p > 0,25, RCF1
fonologis dan pengukuran bahasa lisan yang
(robust comparative fit index) = 1,00, and
direprensentasikan
Time 2, S-Bx2 (13, N = 96) = 5,23, p > 0,.25,
Perbedaan (diff) antara model faktor-tiga dan
RCFI = 1,00, dan untuk sampel yang berusia
model faktor-dua hanya signifikan secara
lebih tua pada Time 1, S-Bx2 (13, N = 97) =
marginal, X2diff (2, N = 96) = 4,09, p = 0,11;
17,89, p > 0,10, RCFI = 0,98, and Time 2, S-
namaun demikian pengujian indek kesesuain
Bx2 (13, N = 97) = 10,78, p > 0,25, RCFI =
lain (Bentler & Bonett, 1980; see Table 3)
1,00, sebuah model satu-faktor memberika
dan muatan faktor, yang mengindikasikan
kesesuaian yang sempurna terhadap data.
bahwa sebagian besar tugas sensitivitas
Dengan
model
fonologis tidak membenani secara signifikan
pengukuran faktor-satu, -dua, dan –tiga yang
pada faktor tersebut, mendukung superioritas
berbeda yang memuat semua tugas literasi
model tiga-faktor.
(oddity
mengikuti
tasks),
analisis
tuga
ini,
oleh
sebuah
faktor.
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
18
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Untuk pengukuran Time 2 sampel
dan sebuah model faktor tunggal dengan
yang berusia lebih muda (lihat setengah
sensitivitas fonologis dan pengukuran cetak
kebawah Tabel 3), kesesuaian model yang
lingkungan direpresentasikan dengan sebuah
memuat gabungan sensitivitas fonologis yang
faktor tunggal, X2diff(3, N = 96) = 39,12, p <
berbeda, pengetahuan huruf, dan pengukuran
.001. Model faktor-dua dengan pengukuran
cetak lingkungan dibandingkan. Model ini
pengetahuan huruf dan cetak lingkungan yang
juga memuat test CAP sebagai variabel
direpresentasikan dengan faktor tunggal tidak
terpisah. Model faktor-tiga yang memuat
berbeda secara signifikan dari model faktor-
faktor
tiga
Phonological
Sensitivity,
Letter
(p>0,10);
namun
demikian,
jka
Print
pengukuran model CAP dikeluarkan dari
memperlihatkan kesesuaian yang lebih baik
model, model faktor-tiga memperlihatkan
secara signifikan dari pada model faktor-satu,
kesesuaian yang lebih baik terhadap data,
Xdiff(5, N = 96) = 49,34, p < 0,001, sebuah
X2diff(2, N = 96) = 6,40, p < 0,5, yang
model sensitivitas fonologis faktor-satu dan
mendukung penggunaan tiga faktor terpisah
pengukuran
pengetahuan
huruf
untuk merepresntasikan sensitivitas fonologis,
direpresentasikan
dengan
faktor
pengetauan huruf, dan cetak lingkungan.
Knowledge,
dana
Environmental
sebuah
tunggal, Xdiff (3, N = 96) = 42,07, p < 0,001,
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
19
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Tabel 1 Statistik Deskriptif untuk Sampel yang Berusia Lebih Muda pada Pengukuran Time 1 dan Time 2 Time 1
Variabel Usia (dalam Bulan) Kejanggalan rhyme Kejanggalan Alliteration Kata campuan (Blending words) Suku Kata (Blending syllables) Fonem Blending Elision words Elision syllables Elision phonemes PPVT-R (MA) EOWPVT-R (MA) ITPA-VE (MA) ITPA-GC (MA) WPSSI Object Assembly WPSSI Picture Completion Nama huruf (Letter names) Bunyi huruf (Letter sounds) Concepts About Print Test Environmental print: pictures Environmental print: text
M 41.05 4.54 3.45 2.57 0.68 0.25 1.77 0.43 0.22 42.54 42.71 48.54 45.48 12.40 10.48 —— — — — —
SD 9.36 2.00 1.81 4.47 1.35 0.62 2.77 0.95 0.70 11.60 12.90 13.09 14.87 5.31 6.77 —— — — — —
Time 2 a .30 .18 .97 .90 .52 .91 .79 .86
M 57.56 6.93 5.55 7.30 1.51 1.31 5.73 1.95 1.12 —— — — — — — 14.51 6.84 7.26 5.22 0.97
SD 10.09 2.52 2.66 5.88 1.34 1.48 3.83 1.59 1.20 — — — — — — 10.06 8.32 3.32 2.69 2.13
a .90 .85 .98 .89 .87 .96 .88 .85
Catatan: N = 96. Semua nilai rata-rata (mean) untuk skor mentah kecuali diberi catatan. Reliabilitas konsistensi internal (alpha) diberikan hanya untuk pengukuran sensitivitas fonologis. Tanda dash mengindikasikan tugas tidak berikan pada periode pengukuran tersebut. PPVT-R = Peabody Picture Vocabulary Test—Revised; MA = skor usia mental; EOWPVT-R = Expressive One-Word Picture Vocabulary Test—Revised; ITPA-VE = Verbal Expression subscale of the Illinois Test of Psycholinguistic Abilities; ITPA-GC = Grammatical Closure subtest of the Illinois Test of Psycholinguistic Abilities; WPPSI = Wechsler Preschool and Primary Scales of Intelligence. Sampel yang berusia lebih tua. Indeks
memuat test CAP sebagai variabel terukur
kesesuaian untu kmodel pengukuran yang
terpisah. Test perbedaan chi-square dan
berbeda untuk sampel anak-anak yang berusia
evaluasi
lebih tua terlihat pada Tabel 4. Untuk
mengindikasikan bahwa model faktor-tiga
pengukuran Time 1 (lihat setengah keatas
yang memuat faktor Phonological Sensitivity,
Tabel 4), kesesuaian model yang memuat
Letter Knowledge, dan Environmental Print
gabungan pengukuran sensitivitas fonologis
memperlihatkan kesesuaian yang lebih baik
yang berbeda, pengetahuan huruf, dan cetak
dari pada model fsktor-dua, X2diff(5, N = 97) =
lingkungan dibandingkan. Model ini juga
32,49, p < 0,001, sebuah model faktor-dua
indeks
kesesuaian
lain
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
20
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
dengan pengukuran sensitivitas fonologis dan
pengukuran pengetahuan huruf dan cetak
pengetahuan huruf direpresentasikan dengan
lingkungan direpresentasikan dengan sebuah
faktor tunggal, X2diff(3, N = 97) = 10,89, p <
model faktor tunggal X2diff(3, N = 97) =
0,05,
dengan
18,91, p < 0,.001, mendukung penggunaan
pengukuran sensitivitas fonologis da cetak
tiga faktor terpisah untuk merepresentasikan
lingkungan direpresentasikan dengan sebuah
sensitivitas fonologis, pengetahuan huruf, dan
faktor tunggal X2diff(3, N = 97) = 24,39, p <
cetak lingkungan.
sebuah
model
faktor-dua
0,001, dan sebuah model faktor-dua dengan Tabel 2 Statistik Deskriptif untuk Sampel Anak-anak Berusia Lebih tua pada Pengukuran Time 1 dan Time 2 Time 1
Variabel Age (in months) Rhyme oddity Alliteration oddity Blending words Blending syllables Blending phonemes Elision words Elision syllables Elision phonemes Letter names Letter sounds Concepts About Print Test Environmental print: pictures Environmental print: text ITPA-GC (MA) Decoding frequent words WRM Word ID
M 60.04 6.49 5.46 7.73 2.70 1.78 5.59 2.13 1.14 20.02 9.09 7.63 5.73 0.97 68.64 — —
SD 5.41 2.75 2.64 2.95 1.39 1.40 2.37 1.43 1.06 7.37 8.91 3.32 2.17 1.91 16.22 — —
Time 2 a .71 .68 .93 .69 .67 .80 .70 .57
M 72.88 8.89 8.73 9.44 10.16 6.96 7.56 2.32 6.42 24.72 20.45 11.41 — — — 11.98 14.32
SD 5.71 2.13 2.42 1.16 2.70 3.65 0.69 0.97 3.87 3.68 6.68 1.70 — — — 8.46 12.12
a .71 .80 .75 .61 .90 .50 .44 .88
Catatan. N = 97. Semua mean untuk skor mentah kecuali bila diberi catatan. Reliabilitas konsistensi internal (alpha) diberikan hanya untuk pengukuran sensitivitas fonologikal. Tanda dash mengindikasikan tugas tidak berikan pada periode pengukuran tersebut. ITPA-GC = Grammatical Closure subtest of the Illinois Test of Psycholinguistic Abilities; MA = mental age score; WRM Word ID = Word Identification subtest of the Woodcock Reading Mastery Test—Revised.
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
21
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Tabel 3 Indeks Kesesuaian untuk Model Pengukuran bagi Sampel yang Brusia Lebih Muda pada Asesmne Time 1 dan Time 2 S-Bx2
df CFI RCFI TLI RMSEA AIC Asesmen Time1 1-factor (PS + OL + IQ) 102.70** 70 .89 .91 .85 .10 -9.57 2-factor (PS + OL, IQ) 89.82* 69 .91 .94 .88 .09 -18.20 2-factor (PS + IQ, OL) 130.77*** 69 .86 .82 .82 .11 3.74 2-factor (PS, OL + IQ) 99.43** 69 .93 .91 .90 .08 -29.98 3-factor (PS, OL, IQ) 85.73 67 .94 .95 .92 .07 -36.14 Asesmen Time2 1-factor (PS + LK + EP) 123.05*** 58 .88 .88 .84 .11 7.44 2-factor (PS + LK, EP) 115.78*** 56 .89 .89 .84 .11 5.25 2-factor (PS + EP, LK) 112.83*** 56 .90 .90 .85 .11 2.51 2-factor (PS, LK + EP) 80.45* 56 .96 .96 .94 .07 -32.85 3-factor (PS, LK, EP) 73.71* 53 .96 .96 .94 .07 -32.26 Catatan. Semua model memuat residual berkorelasi antara tugas sensitivitas fonologikal. Semua model pengukuran Time 2 memuat skor pada the Concepts About Print Test sebagai variabel terukur . N = 96. PS = Phonological Sensitivity; OL = Oral Language; IQ = Nonverbal IQ; LK = Letter Knowledge; EP = Environmental Print; S-B^2 = Satorra-Bentler chi-square; CFI = indeks kecocokan komparatif; RCFI = robust comparative fit index; TLI = TuckerLewis index; RMSEA = root mean square error of approximation; AIC = Akaike information criterion. *p<.05. **p<.0l. ***/><.001. Model (and faktor)
Tabel 4 Indeks Kesesuaian Model Pengukuran Sampel yang Berusia Lebih Tua pada Pengukuran Time 1 dan Time 2 Model (and facktor)
S-Bx2
df CFI RCFI TLI RMSEA AIC Asesmen Time1 1-factor 117.15*** 58 .87 .86 .82 .10 -0.34 2-factor (PS + LK, EP) 95.55*** 56 .91 .91 .88 .09 -18.16 2-factor (PS + EP, LK) 109.05*** 56 .88 .87 .84 .10 -4.68 2-factor (PS, LK + EP) 103.57*** 56 .89 .89 .85 .09 -10.24 3-factor (PS, LK, EP) 84.66** 53 .93 .92 .90 .08 -22.76 Asesmen Time2 1-factor (PS + LK + RD) 103.00*** 58 .90 .90 .86 . .10 -6.59 2-factor (PS + LK, RD) 69.08 56 .96 .97 .95 .06 -36.89 2-factor (PS + RD, LK) 79.18* 56 .95 .95 .93 .07 -30.50 2-factor (PS, LK + RD) 77.09* 56 .95 .95 .92 .07 -28.19 3-factor (PS, LK, RD) 51.50 53 1.00 1.00 1.00 .02 -51.38 Catatan. Semua model memuat skor pada the Concepts About Print Test sebagai variabel terukur dan residual berkorelasi antara tugas-tugas sensitivitas fonologikal N = 97. PS = Phonological Sensitivity; LK = Letter Knowledge; EP = Environmental Print; RD = Word Reading (decoding); S-B^2 = Satorra-Bentler chi-square; CFI = indeks kecocokan komparatif; RCFI = robust comparative fit index; TLI = Tucker-Lewis index; RMSEA = root mean square error of approximation; AIC = Akaike information criterion. * p < . 0 5 . **p<. 01. ***/><.001. Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
22
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Untuk pengukuran Time 2 sampel
sebuah faktor tunggal X2diff(3, N = 97) =
yang berusia lebih tua (lihat setengah
25,59,
kebawah Tabel 4), kesesuaian model yang
penggunaan
memuat gabungan sensitivitas fonologis yang
merepresntasikan
berbeda,
pengetahuan huruf dan pendekodean teks.
pengetahuan
pendekodean
teks
huruf, (text
dan
decoding)
p
<
0,001,
tiga
Perbadingan
yang
faktor
mendukung
terpisah
sensitivitas
sampel.
untuk
fonologis,
Untuk
dibandingkan. Model ini juga memuat test
membantu perbandingan sampel yang berusia
CAP sebagai variabel terukur terpisah. Test
lebih tua dan yang lebih muda dan membantu
perbedaan chi-square dan evaluasi indeks
hipotesi pendahuluan tentang perkembangan
kesesuaian
bahwa
ketrampilan terkait-membaca untuk semua
faktor
rentang yang tercakup oleh kedua sample
Phonological Sensitivity, Letter Knowledge,
(yakni, keberlajutan antara pengukuran Time
dan Reading (Decoding) memperlihatkan
1 sampel yang berusia lebih muda dan
kesesuaian yang lebih signifikan dari pada
pengukuran Tim 2 untuk sample yang berusia
X2diff(5,
N = 97) = 51,50, p
lebih tua), kami membandingkan skor mentah
< 0,001, sebuah model faktor-dua dengan
dan model pengukuran untuk pengukuran
pengukuran
dan
literasi emergent dari anak-anak yang berusia
pengetahuan huruf direprresntasikan dengan
lebih muda pada pengukuran Time 2 dengan
sebuah faktor tunggal, X2diff(3, N = 97) =
pengukuran anak-anak yang berusia lebih tua
17,58, p < 0,001, sebuah model faktor-dua
pada asesmen Time 2. ANOVA menunjukkan
dengan sensitivitas fonologis dan pengukuran
bahwa anak-anak dalam sampel yang berusia
pendekodean
direpresentasi
lebuh muda pada Time 2 agak lebih muda
dengan sebuah faktor tunggal, X2diff(3, N =
dari pada anak-anak dalam sampel yang
97) = 27,68, p < 0,001, dan sebuah model
berusia lebih tua pada time 1, F(l,191) = 4,54,
faktor-dua dengan pengetahuan huruf dan
p = 0,03. ANOVA pada skor mentah anak-
pengukuran pendekodean direpresentasikan
anak menunjukkan bahwa anak-anak dalam
dengan sebuah model faktor-dua dengan
sampel yang berusia lebih muda pada Time 2
pengukuran
dan
mendapat skor lebh rendah dalam hal
dengan
pengetahuan huruf, F(l,191) = 18,86, p <
model
lain
mengindikasikan
faktor-tiga
model faktor-satu,
pendekodean
yang
memuat
sensitivitas
fonologikal
(decoding)
pengetahuan
huruf
direpresentasikan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
23
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
0,001, pencampuran suku kata , F(l, 191) =
Sebuah perubahan yang signifikan
36,87, p < 0,001, dan pencampuran fonem,
pada chi-square bila penambahan beban
F(l,191) = 5,18, p = 0,02, dari pada yang
faktor dibatasi
diperoleh anak-anak dalam sampel yang
mengungkapkan bahwa ada kekuran invarian
berusia lebih tua pada Time 1 (lihat Tabel 1
yang signifikan secara statistik. Namun
dan 2 untuk statistik deskriptif). Perbedaan
demikian, indeks kesesuaian yang lebih kuat
dalam hal pencampuran fonem tidak terlihat
terhadap ukuran sampel mendukung invarian
signifikan pada analisi covarian (ANOVA)
penambahan beban faktor, untuk korelasi
yang mengontrol usia kronologis (p = 0,16);
(termasuk korelasi dengan pengukuran VAP),
namun demikian, perbedaan pengetahuan
dan
huruf dan pencampuran suku kata tetap
Compartive Fit Index (CFI), Tucker-Lewis
signifikan (ps < 0,001).
Index (TLI), root mean square error of
Multisampel CFA dilakukan pada data
untuk
residual
semua
yang
approximation
kelompok
berkorelasi.
(RMSEA),
and
The
Akaike
dari data Time 2 anak-anak yang berusia lebih
information criterion (AIC) tetap berubah
muda dan data time 1 anak-anak yang berusia
secara esensial bila keterbatasan invarian ini
lebih tua untuk menguji varian struktural
dipaksakan,
dan
model pengukuran semua sampel (lihat Tabel
keterbatasan
ini
5).
faktor
pengurangan yang signifikan pada semua chi-
Sensitivitas Fonologis terpisah, Pengetahuan
square model dari model yang tidak dibatasi,
Huruf, dan Print Lingkungan, dengan test
X2diff(25, N = 193) = 32,79, p > 0,10.
CAP karena merupkan variabel terukur
Akibatnya,
sebagian
terpisah dan dengan tidak adanya parameter
kesesuaian
yang
untuk semua kelopok dikonstrainkan dengan
kurangnya invarian untuk penambahan beban
kualitas, digunakan sebagai basis untuk
faktor tidak begitu penting. Sebaliknya,
pengujian
semua indeks kesesuian menurun secara
Model
terhadap
multisampel
apakah model
dengan
penghalang semua
tambahan
kelompok
akan
substansial
bila
pemaksaan tidak
menghasilkan
besar
yang
semua
dari
indeks
ditandai
dengan
residual
item
dibatasi.
menyebabkan kesesuaian yang lebih buruk
Dengan demikian, hasilnya mengindikasikan
secara signifikan.
bahwa
model
ketrampilan
pengukuran
literasi
emergent
menjelaskan anak-anak
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
24
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
secara baik untuk semua sampel—anak yang
cross-time zero order antara kunstruksi laten
berusi lebih muda dan yang berusi lebih tua
(terselubung). Karena minat kami adalah
(yakni, struktur faktor sama) tapi mungkin
mengidetifikasi
ada
mempengaruhi
perbedaan
sampel
yang
bersifat
faktor
penting
perkembangan
yang
anak-anak,
sistematik dalam eror pengukuran yang
kami mulai dengan menguji model yang
kurang
memuat path autoregresif (yakni, path antara
sibstantif
menarik
untuk
studi
sekarang.
faktor yang sama pada titik waktu yang berbeda). Penghilangan faktor yang lain diarahkan oleh hasil hari dari analisis korelasi
Model Prediksi Longitudinal
zero-order
serta
pertimbangan
Pembuatan model persamaan struktural dalam
Modifikasi model dasar ini dilakukan dengan
EQS digunakan untuk menguji hubungan
menguji hasil (a) test Lagange Multiplier
longitudinal antara literasi emergent dengan
(LM), untuk menentukan nilai parameter
ketrampilan literasi emergent selanjutnya
tambahan terhadap model yang mungkin
(sampel yang berusia lebih muda) atau
dapat meningkatkan kesesuaian model secara
ketrampilan literasi emergent selanjutnya dan
signifikan pada level p < 0,05, dan (b) test
pendekodean (decoding) teks (sampel yang
Wald, untuk menentukan kebutuhan statistik
berusia lebih tua). Model pengukuran yang
parameter yang bila dihilangkan tidak akan
diidentifikasikan dalam analisis sebelumnya
menurunkan
digunakan sebagai basis model longitudinal.
signifikan pada level the p > 0,10.
kesesuaian
model
teoritis.
secara
Kami terlebih dahulu menghitung korelasi
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
25
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Tabel 5 Indeks kesesuaian Analisis Multisample model Pengukuran Faktor-Tiga untuk Sampel yang Berusia lebih Muda pada Time 2 dan Sampel yang Berusia Lebih Tua pada Time 1 Model constraints None (unconstrained) Factor loadings Factor loadings and factor correlations Factor loadings, factor correlations, and correlated residuals Factor loadings, factor correlations, correlated residuals, and residual variances
X2 156.98*** 176.89***
Df 106 118
CFI .95 .94
185.34***
124
189.77***
221.87***
X2diff
RMSEA .05 .05
AIC -55.02 -59.11
19.91*
10
.94
TLI .92 .92 . 92
.05
-62.66
8.45
6
131
.94
.93
.05
-72.23
4.43
7
143
.92
.91
.05
-64.13
32.10**
12
Sampel yang Berusia Lebih Muda. Korelaasi Zero-order antara variaabel laten pada Time 1 dan variabel laten pada Time 2
Df
pengukuran Time 1 CAP ke pengukuran the Time 2 CAP. Berdasarkan path
test dari
Wald, faktor
kami
untuk sampel yang berusia lebih tua terlihat
membuang
Time
1
pada setengah kebawah Tabel 6.
Untuk
Phonological Sensitivity ke faktor the Time 2
sampel yang berusia lebih tua, model prediksi
Phonological Sensitivity dari faktor the Time
longitudianl dasar mencakup path dari faktor
1 Oral Language to faktor the Time 2
the Time 2 Phonological Sensitivity dan
Environmental Print, dan faktor IQ ke
Letter Knowledge, dari faktor the Time 1
variabel
Phonological Sensitivity ke the Time 2
untuk sampel yang berusia lebih muda terlihat
Phonological Sensitivity dan faktor the Time
pada Figure 1, S-BX2(305, N = 96) = 383,05,
2 Letter Knowledge, dari faktor Time 1 Letter
p < 0,01, RCFI = 0,93, RMSEA = 0,06. Time
Knowledge ke the Time 2 Letter Knowledge
2 Phonological Sensitivity terprediksi secara
dan Phonological Sensitivity, dan dari faktor
signifikan dengan Oral Language pada Time
Letter Knowledge ke faktor Reading, dari
1 dan Letter Knowledge pada Time 2 (R2 =
faktor the Time 1 Phonological Sensitivity ke
0,25). Letter Knowledge terprediksi secara
the Time 2 Phonological Sensitivity dan
signifikan dengan Time 1 Phonological
faktor the Time 2 Letter Knowledge, dari the
Sensitivity dan Time 1 Oral Language (R2 =
the Time 2 CAP. Model resultan
0,20). Environmental Print terprediksi secara Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
26
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
signifikan dengan Time 2 Letter Knowledge
dengan
faktor
Time
2
Phonological
hanya (R2 = 0,45). Terakhir, skor pada
Sensitivity (r = 0,35, p < 0,01). Kami menguji
pengukuran CAP Time 2 terprediksi secara
model longitudinal penuh yang dimulai
signifikan dengan Time 1 Oral Language dan
dengan model dasar yang digambarkan
Time 2 Letter Knowledge (R2 = 0,23).
sebelumnya. Model final resultan ini terlihat
Karena tidak adanya stabilitas cross-
pada Figure 2, S-BX2(212, N = 96) = 265,74,
time yang signifikan pada Phonological
p < 0,01, RCFI = 0,94, RMSEA = 0,06. Pada
Sensitivity
model yang telah dimodifikasikan ini, faktor
yang
menyebabkan
masalah
dengan pengukuran sensitivitas fonologis
Time
pada Time 1 untuk sampel yang berusia lebih
dikurangi berhubungan secara signifikan
muda, kami menguji sebuah model dengan
dengan Oral Language. Time 2 Phonological
faktor Phonological Sensitivity yang hanya
Sensitivity terprediksikan secara signifikan
memuat tugas-tugas yang memiliki stabilitas
dengan Phonological Sensitivity dan Oral
cross-time yang signifikan (penyampuran
Language pada Time 1 (R2 = 0,17). Letter
suku kata dan ketiga pengukuran yang
Knowledge
dihilangkan). Evaluasi model pengukuran ini
dengan Time 2 Phonological Sensitivity dan
mendukung
Time 1 Oral Language
tiga
faktor
terpisah
untuk
1
Phonological
terprediksi
Sensitivity
secara
yang
signifikan
merepresentasikan Phonological Sensitivity,
(R2 = 0,26). Environmental Print terprediksi
Oral Language, dan Nonverbal Cognitive
secara signifikan hanya dengan Time 2 Letter
Abilities, S-BX2 (30, N = 96) = 28,83, p =
Knowledge. Terakhir, skor pada pengukuran
0,53, RCFI = 1,00. Terdapat korelasi cross-
CAP
time
signifikan dengan Time 1 Oral Language dan
yang
signifikan
Phonological
Sensitivity
antara yang
faktor dikurangi
pada
Time
2
terprediksi
secara
Time 2 Phonological Sensitivity (R2 = .20).
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
27
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Tabel 6 Korelasi zero-order antara Ketrampilan Literasi Emergent Time 1 dan Literasi Emergent Time 2 dan Ketrampilan Membaca untuk Sampel yang Berusia lebih Mud dan Lebih Tua Variabel Time 1
Phonological sensitivity
Variabel Time 2 Letter Environmental Concepts About knowledge print Print Sampel yang berusia lebih muda
Phonological sensitivity Oral language Nonverbal cognitive
.14 .36*** .16
.33** .39*** .15
.23 .33** .19
.14 37*** .32*
Sampel yang berusia lebih tua Reading Phonological sensitivity 1.00*** .48*** .60*** 44*** Environmental print .59*** .42*** .51** .18 Letter knowledge .64*** .80*** .51*** .37** Concepts About Print Test .60*** .35*** .40*** .62*** Catatan. Korelasi antara variabel laten untuk masing-masing konstruksi, kecuali Concepts About Print Test, yang merupakan variabel terukur * p < . 0 5 . **/><.01. ***/?<.001.
Path
Sampel yang Berusia Lebih Tua.
antara
faktor
Time
1
Korelasi zero-order antara variabel-variabel
Phonological Sensitivity dan faktor Time 2
laten pada Time 1 dan variabel-variabel laten
Letter Knowledge dan antara faktor Time 1
pada Time 2 untuk sampel yang berusia lebih
Letter
tua terlihat pada setengah kebawah Tabel 6.
Phonological
Untuk sampel anak-anak yang berusia lebih
berdasarkan test Wald. Dengan basis test LM,
tua,
sebuah
model
mencakup
prediksi dari
Sensitivity
antara
faktor
Time
2
dihilangkan
Time
1
Phonological Sensitivity dan faktor Letter
CAP ditambahkan. Model resultant untuk
Knowledge sampai ke faktor Reading, dari
sampel yang berusia lebih tua terlihat pada
faktor Phonological Sensitivity Time 1 ke
Figur 3, S-BX2(276, N = 91) = 428,18, p <
Time 2 Phonological Sensitivity dan faktor-
0,001, RCFT = 0,87, RMSEA = 0,08. Time 2
faktor Time 2 Letter Knowledge sampai Time
Phonological Sensitivity terprediksi secara
2
faktor-faktor
sempurna oleh Phonological Sensitivity pada
Phonological Sensitivity dari pengukuran
Time 1 (R2 = 1,00). Time 2 Letter Knowledge
Time 1 CAP ke pengukuran Time 2 CAP.
terperediksi oleh Time 1 Letter Knowledge
dan
Time
path
faktor
Phonological Sensitivity dan variabel Time 2
Knowledge
faktor
dasar
dan
2
Letter
path
longitudinal
Knowledge
hanya (R2 = 0,72). Skor pada pengukuran Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
28
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
CAP
pada
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Time
pada
model yang terlihat pada Figur 3, dengan
pengukuran Time 1 CAP dan Time 1
pengecualian bahwa path antara Time 2
Phonological
2
Sensitivity
terprediksi (R2
=
0,44).
Letter Knowledge dan
Reading tidak
Terakhir, Time 2 Phonological Sensitivity and
dimasukkan.
Time 2 Letter Knowledge hanya menjadi
pengaruh skor ITPA-GC pada faktor Time 2.
prediktor signifikan dari membaca (R2 =
Dalam model ini skor ITPA-GC tidak
0,54).
Sebagaimana diharapkan dari test
merupakan prediktor yang signifikan dari
Wald dan LM, bila path antara faktor Time 1
semua faktor Time 2 dan tidak mengubah
Environmental Print, pengukuran Time 2
signifkansi path yang terlihat pada Figur 3.
CAP,
dimasukkan
Terakhir, kami juga menguji independensi
kedalam model ini, path ini tidak signifikan,
sensitivitas fonologis dari bahasa lisan dengan
yang mengindikasikan bahwa baik faktor
meregresikan skor ITPA-GC dari kedua
Environmental Print maupun pengukuran
pengukuran membaca. Dalam analisis ini,
CAP tidak memabahkan varian unik terhadap
baik faktor Phonological Sensitivity maupun
faktor Reading walaupun faktor Phonological
faktor Letter Knowledge tetap signifikan dan
Sensitivity dan Letter Knowledge terdapat
menjadi prediktor yang substansial dari
didalam model tersebut.
Reading (R2 = 0,39).
dan
faktor
Reading
Model
tambahan
menguji
Untuk mengkonfirmasi temuan ini dan untuk
meyakinkan
pengembangan
model
terhadap
pengaruh
membaca
untuk
bahwa kami signifikan
lingkungan
strategi tidak
bias
terhadap cetak
Pembahasan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa awal perkembangan
komponen
ketrampilan
dan
membaca anak-anak pada masa taman kanak-
pengukuran konsep cetak, kami melakukan
kanak dan kelas satu dapat ditemukan pada
pengujian model yang dimulai dengan model
masa
bias yang hanya memuat path autoregresif
literasi emergent muncul pada masa periode
dan path dari faktor Time 1 Environmental
prasekolah (seperti, sensitivitas fonologis dan
Print and variabel Time 2 CAP ke faktor
pengetahuan huurf) mencerminkan perbedaan
Time 2 Reding. Model resultan final yang
individual yang sangat stabil dan memiliki
mengikuti test Wald dan test LM adalah
hubungan prediktif unik secara substansial
prasekolah.
Berbagai
ketrampilan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
29
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
dengan
kemampuan
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Secara
penting perkembangan yang signifikan pada
bersama-sama, sensitivitas fonologis dan
ketrampilan-ketrampilan tersebut (lihat Tabel
pengetahuan huruf tercatat 54% dari variance
2). Temuan ini mirip dengan apa yang
pada taman kanak-kanak dan kemampuan
ditemukan dengan anak=naka yang berusia
pendekodean (desoding) anak-anak kelas
lebih tua oleh Wagner dan kawan-kawan
satu. Sebaliknya, ketrampilan litrasi emergent
(Wagner dkk., 1994, 1997). Umpamanya,
yang lain, seperti cetak lingkungan dan kosep
Wagner dkk. (1997) melaporkan bahwa
cetak, walaupun muncul pada masa periode
koefisien stabilitas dari tahun-ke-tahun untuk
prasekolah dan relatif stabil, tidak muncul
variabel sensitivitas fonologis laten mereka
menjadi hal yang penting bagi membaca
merentang dari 0,83 (taman kanak-kanak ke
huruf anak-anak. Secara bersamaan, hasil ini
kelas satu) sampai 0,95 (kelas dua ke kelas
menunjolkan keberlanjtutan perkembangan
tiga dan dari kelas tiga ke kelas empat). Hasil
antara
membaca
kami mengidikasikan bahwa tingginya tingkat
selanjutnya dari periode prasekolah dini ke
stabilitas ini sudah ada pada perkembangan
periode sekolah dasar tingkat awal. Selan itu,
sebelumnya dan bukan hasil dari pengajaran
hasil ini memberikan informasi penting
memabca formal.
literasi
membaca.
emergent
dan
terkait isu pengembagan dan pengukuran berbagai
ketrampilan
literasi
emergent
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
30
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Figure 1. Model persamaan struktural hubungan longitudinal antara kemampuan literasi emergent untuk sampel anakanak yang berusia lebih muda. Lingkaran merepresentasikan variabel laten, dan kotak merepresentasikan variabel yang teramati. Variabel pada sebelah kiri figur dari pengukuran Time 1 (T1) (rata-rata usia = 41,1 bulan, SD = 9,4); variabel sebalah kanan figur merepresntasikan Time 2 (T2; rata-rata usia = 57, 6 bulan, SD = 19,1), mencermikan perkembangan selama periode 18-bulan. Semua path (jalur) yang digambarkan dengan garis solid signifikan pada p <0,5 Wrd = word-level item, Syl = syllable-level items, Phon = phoneme-level items, Ltr = letter; Env = environmental; Pics = pictures; CAP = Concepts About Print Test; PPVT-R = Peabody Picture Vocabulary Tests— Revised; EOWPVT-R = Expressive One-Word Picture Vocabulary Test—Revised; ITPA-VE = Verbal Expression subtest of the Illinois Test of Psycholinguistic Abilities; ITPA-GC = Grammatical Closure subtest of the ITPA; PicComplet and ObjAssem = Picture Completion and Object Assembly subtests of the Wechsler Preschool and Primary Scales of Intelligence—Revised.
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
31
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Figure 3. Model persamaan struktural hubungan longitudinal antara kemampuan litersi emergent dan membaca untuk sampel aak-anak yang berusia lebih tua. Lingkaran merepresentasikan variabel laten, dan kotak merepresentasikan variabel teramati. Variabel sebelah kiri gambar adalah dari penguruan Time 1 (T1) (rata-rata usia = 60,4 bulan, SD =5,4); variabel sebelah kanan gambar merepresentasikan pengukuran Time 2 (T2; usaia rata-rata 72,9 bulan, SD, 5,7), mencerminkan perkembangan selama 13-bulan. Semua path yang dibambarkan dengan garis solid adalah signifikan pada p = 0,5. Wrd = word-level items, Syl = syllable-level items, Phon = phoneme-level items, Ltr = letter; Env = environmental; Pic = pictures; CAP = Concepts About Print Test; ID = identification; Freq = frequent.
Bertentangan dengan stabilitas yang
Kenyataannya, sensitivitas fonologis yang
luar biasa sensitivitas fonologis dari akhir
terlalu dini, yang ditunjukkan oleh kedelapan
prasekolah ke awal sekolah dasr, sensitivitas
pengukuran
fonologis kurang stabil terlihat dari awal
bukanlah merupakan prediktor unik atau kuat
prasekolah
untuk
ke
masa
akhir
prasekolah.
yang
sensitivitas
kami
fonologis
konstruksikan,
pada
akhir
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
32
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
periode
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
prasekolah.
beberapa
yang dijelaskan oleh kedelapan pengukuran,
antara
yang mengidikasikan bahwa variance yang
dan
dimiliki bersama antara empat variabel ini
sensitivitas fonologis selanjutnya; namun
tidak berbeda dari yang termasuk kedalam
demikian,
faktor original.
keberlanjutan konstruktsi
Ada
perkembangan sensitivitas
fonologis
keberlanjutan
ini
kelihatan
dimediasi oleh pengetahuan huruf selanjtnya, yang
merupakan prediktor simultan yang
signifikan dari sensitivitas fonologis. Hasil ini mengindikasikan bahwa ada masalah dengan pengukuran kelompok apakah
sensitivitas prasekolah
varian
kedelapan
fonologis awal.
untuk
Maksudnya,
adalah
milik
bersama
pengukuran
pada
periode
prasekolah awal bukan sensitivitas fonologis. Bedasarkan
pada
hubungan
empiris
longitudinal dari faktor-fkator ini, sangat mungkin
variance
milik
bersama
yang
direpresntasikan dengan pengetahuan huruf atau pengukuran proxy (pengganti) terhadap pengenalan menguji
barang
cetak.
hubungan
Ketika
longitudinal
kami faktor
Snsitivity Phonological yang termuat hanya pada pengukuran Time 1 dengan stabilitas cross-time
yang
signifikan,
ada
bukti
keberlanjutan faktor Phonological Sensitivity dari prasekolah awal ke prasekolah akhir. Yang menarik, variabel yang menjelaskan faktor penurunan ini sebagian besar adalah faktor yang berhubungan lemah dengan faktor
Secara bersamaan, hasil dari dua model ini mirip dengan hasil dari penelitian lain terhadap anak-anak kecil menemukan
hubungan
yang telah
prediktif
antara
sensitivitas fonologis dengan pengetahuan huruf selanjutnya (Burgess & Lonigan, 1998; Wagner dkk., 1994) dan antara pengetahuan tentang huruf dengan sensitivitas fonologis sekarang dan berikutnya (Bowey, 1994; Burgess
&
Lonigan,
1998;
Johnston,
Anderson, & Holligan, 1996; Stahl & Murray, 1994; Wagner dkk., 1994, 1997). Mekanisme bagaimana
sensitivitas
fonologis
mempengaruhi perkembangan pengetahuan tentang huruf dan pengetahuan tentang huruf mempengaruhi sensitivitas fonologis masih tidak
jelas.
Mungkin
saja,
bahwa
perkembangan ketrampilan ini hanya hasil pengindeksan exposure terhadap aktivitas terkait-literasi. Atau barangkali juga bahwa anak-anak yang memiliki sensitivitas lebih besar terhdap struktur fonologis kata dan memiliki pengetahuan lebih banyak tentang
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
33
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
kata
mendapat
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
keuntungan
lebih
dari
bahwa
fonologi
produktif
(seperti,
pengenalan formal dan informal barang cetak
inteligebilitas berbicara) berhubungan dengan
yang mungkin diterima oleh anak-anak
performa tugas-tuga sensitivitas fonologis.
praksekolah
1994;
Sebagaiman dibahas oleh Metsala dan Walley
Whitehurst & Lonigan, 1998). Kemapuan
(1998; lihat juga Fowler, 1991), bukti ini
membedakan kata dan batas suku kata
mengukapkan bahwa representasi leksikal
mungkin membuat signifikansi huruf lebih
menjadi lebih segmental pada masa awal
transparan. Sama dengan itu, pemahaman
anak-anak sebagai hasil perkembangan kosa
signifikansi
kata. Kemunculan sensitivitas
(seperti.,
Lonigan,
huruf
bisa
membantu
segementasi bahasa.
mungkin dibatasi oleh representasi bicara
Selain pengaruh pengatahuan huruf
(speech representations) ini.
pada sensitivitas fonologis, bahasa lisan secara
fonologis
langsung
langsung
taklangsung bahasa lisan dan ketrampilan
model)
sensitivitas fonologis, semua faktor yang
periode
diukur memberikan sumbangan 17% sampai
prasekolah. Temuan ini sesuai dengan hasil
25% dari variance sensitivitas fonologis yang
dari sejumlah penelitian lain, baik anak-anak
diukur
prasekolah (seperti., Burgess & Lonigan,
Walupun hasil ini mengindikasikan bahwa
1998; Chaney, 1992; Lonigan seperti., 1998)
sensitivitas fonologis anak pada periode akhir
maupun
dasar
prasekolah
sebagian
merupakan
(seperti., Bowey, 1994; Wagner dkk., 1993,
sensitivitas
fonologis
awal,
1997) yang telah memperlihatkan korelasi
bahasa
concurrent dan longitudinal yang signifikan
menonjolkan fakta bahwa asal-usul sebagian
antara penguasaan kosa kata dan ketrampilan
besar sensitivitas fonoligis terkait-membaca
pengolahan fonologis. Hasil penelitian ini
maasih belum diketahui. Seperti hasil empat
mengungkapkan
penelitian sebelumnya (Lonigan dkk., 1998),
mempengaruhi sensitivitas
dan
tidak
Terlepas dari pengaruh langsung dan
(tergantung fonologis
anak-anak
pada pada
awal
bahwa
sekolah
perkembangan
pada
lisan,
bahasa lisan mempengaruhi pemerolehan
temuan
ketrampilan
pertumbuhan
literasi
emergent
penting.
Penelitian sebelumnya telah mengungkapkan
ini
periode
dan
akhir
prasekolah.
ketrampilan
pengetahuan
mengindikasikan yang
fungsi
signifikan
huruf
bahwa pada
sensitivitas fonologis terjadi antara usia 3 dan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
34
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
4 tahun. Dengan demikian, usaha untuk
didefinisikan sebagai (seperti, sensitivitas
mengidentifikasi
tehadap kata, suku kata,
asal–usul
sensitivitas
onset-rime, dan
fonologis kelihatan cenderng lebih produktif
fonem) menjadi karakteristik penting bagi
pada periode ini. Hasil peneltian kami juga
konstruksi yang menyatu (unitary construct)
mengungkapkan bahwa kurangnya screening
pada setiap pengukuran anak-anak untuk
sensitivitas fonologis anak-anak cnderung
semua
tidak produktif seblum periode prasekolah,
dukungan yang kuat terhadap posisi ini.
sekurang-kurangnya
dengan
pengukuran
Bahkan dalam faktor yang dikurangi pada
sekarang,
kurangnya
kekuatan
pengukuran Time 1 anak-anak yang berusia
karena
prediktif sensitivitas fonologis selanjutnya.
lebih
usia
yang
muda,
berbeda
memberikan
Phonological
Sensitivity
Hasil kajian ini juga informatif dalam
disajikan sebagai sensitivitas terhadap kata,
hal hakikat sensitivitas fonologis prasekolah.
suku kata, dan fonem. Sepanjang analisi dari
Sebagaimana
terdahulu,
periode prasekolah akhir dan periode sekolah
sensitivitas fonemik sering diberikan status
kelas awal, hanya ada satu indek sensitivitas
khusus
dengan
fonologis yang tidak memiliki hubungan yang
membaca, dengan sejumlah penulis yang
signifikan terhadap kunstruksi sensitivitas
mengargumentasikan
fonologis.
diungkapkan
dalam
hubungannya
bahwa
sensitivitas
Pengukuran
word
blending
fonemik memiliki pengaruh yang penting
(pencapuran
terhadap ketrampilan membaca (seperti.,
terhadap variabel laten pada pengukuran
Morais, 1991; Muter dkk., 1997; Nation &
Time 2 untuk kelompok anak-anak yang
Hulme, 1997; Tunmer & Rohl, 1991).
berusia
Sebaliknya, kami telah mengargumentasikan
disebabkan oleh kenyataan bahwa skor pada
dimana-mana (Anthony & Lonigan, 2000;
pengukuran word-blending untuk anak-anak
Anthony dkk., 2000; Lonigan dkk., 1998)
yang berusia lebih tua dekat ke batas teratas.
bahwa sudah merupakan sensitivitas umum
Terlepas dari itu, analisis yang sama ini
bagi anak-anak terhadap struktur bunyi
menunjukan
bahasa penting untuk belajar membaca sistem
(pencampuran tingkat kata) dan syllable-level
alfabet. Temuan kami bahwa sensitivitas
blending (pencampuran tingkat suku kata)
fonologis anak-anak yang secara umum
berhubungan
lebih
huruf)
tua.
bahwa
dengan
tidak
Efek
berkontribusi
ini
cenderung
word-level
manipulasi
blending
fonem
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
35
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
(seperti, pengubahan, pencapuran fonem,
menjelaskan mayoritas varian pada performa
penghilangan
anak-anak taman kanak-kanak dalam hal
fonem)
yang
mendukung
secara umum konstruksi sensitivitas fonologis
empat
yang didefinisikan.
kompleksitas linguistik.
Dua aspek tambahan hasil kajian kami
tugas
yang
berbeda
Terakhir,
berdasarkan
konstruksi
global
mendukung pentingnya konstruksi yang lebih
sensitivitas fonologis, yang didefinisikan
luas dari sensitivitas fonologis. Pertama,
sebagai variance umum terhadap sensitivitas
karena pengukuran sensitivitas fonologis
kata, suku kata, onset-rime, dan fonem,
untuk kelompok yang berusia lebih muda
merupakan prediktor signifikan terhadap
pada pengukuran Time 1 dan Time 2 dan
ketrampilan decoding (pendekodean) anak-
untuk kelompok anak yang berusia lebih
anak.
muda pada pengukuran Time 1 dinilai secara
sensitivitas fonologis global ini, lebih dari
lebih
hanya
mendukung
tingkat
kompleksitas
Temuan
ini
sekadar
menunjukkan
sensitivitas
bahwa
fonemis,
linguistk yang lebih rendah (yakni, kata, suku
mempengaruhi perkembangan ketrampilan
kata, onset-rimei) pengukuran sensitivitas
decoding anak-anak. Lebih jauh lagi, seperti
fonologis untuk pengkuran Time 2 anak yang
kajian lain (Bryant dkk., 1990; Lonigan dkk.,
berusia lebih tua dinilai lebih mendukung
1998; MacLean dkk., 1987; Wagner dkk.,
level kompleksitas linguistik yang lebih tinggi
1994, 1997), analisis kami menunjukkan
(yakni, fonem). Faktanya bahwa faktor
bahwa hubungan ini tidak hasil dari variance
Phonological Sensitivity secara sempurna
yang dimiliki bersama antara konstruksi
memprediksi faktor Phonological Sensitivity
global sensitivitas fonologis dan bahasa lisan.
untuk kelompok anak yang berusia lebih tua
Maksudnya,
mengindikasikan bahwa sensitivitas terhadap
konstruksi global sensitivitas fonologis dan
level kompleksitas linguistik yang lebih
membaca bukan hasil dari anak-anak dengan
rendah dan tinggi merepresentasikan sebuah
ketrampilan
kontinum
berkembang,
ketimbang
kemampuan
yang
hubungan
bahasa seperti
prediktif
lisan kosa
yang kata,
antara
lebih atau
berbeda. Temuan ini sesuai dengan hasil yang
kemampuan kognitif umum yang memiliki
diperoleh oleh Sthl dan Murry (1994), yang
kemampuan lebih besar dengan tugas-tugas
menemukan bahwa solusi faktor-tunggal
yang mengukur tingkat sensitivitas fonologis
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
36
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
yang lebih luas serta memiliki ketrampilan
fonologis yang berbeda. Hasil kami, termasuk
decoding yang lebih baik. Perlu dicatat bahwa
juga hasil kajian lain (seperti Wagner dkk.,
pengukuran ketrampilan bahasa lisan kami
1993, 1994, 1997), menunjukkan bahwa
pada sampel yang berusia lebih tua terbatas
asumsi semacam ini tidak benar, sekurang-
pada pengukuran tunggal. Mungkin saja,
kurangnya sebagai penjelasan perkembangan
bahwa pengukuran bahasa lisan lain bisa
normal membaca. Dengan demikian, analisis
memilki variance prediktif bersama yang
kami tentang tugas-tugas yang berbeda yang
lebih
dan
membedakan kompleksitas linguistik, yang
demikian,
mengindikasikan bahwa solusi faktor tunggal
tinggi
sensitivitas dengan
terhadap fonologis.
independensi
pendekodean Namun
konstruksi
yang
membentuk
sebuah
kesesuaian
yang
diperlihatkan pada sampel yang berusia lebih
sempurna terhadap data, memantapkan bahwa
muda
yang
tugas-tugas ini menggunakan kemampuan
signifikan dari ITPA-GC pada faktor Oral
yang memiliki landasan yang sama, yakni
Language, tidak terlihat kecendrungan bahwa
sensitivitas fonologis. Lebih jauh lagi, faktor
pengukuran bahasa lisan tambahan akan
tunggal ini memprediksi sebagian besar
melemahkan
varian
ini
dan
pemberian
kekuatan
beban
hubungan
secara
pada
ketrampilan
pendekodean
substansial antara sensitivitas fonologis dan
(decoding). Hasil ini sesuai dengan hasil
pendekodean.
kajian Wagner dan kawan-kawan dan Stahl
Sementara
sejumlah
peneltian
dan Murray (1994) yang menunjukkan bahwa
sebelumnya telah menafsirkan temuan bahwa
sensitivitas fonologis merupakan konstruksi
pengukuran fonologis (seperti, segementasi
yang bersatu yang direpresentasikan oleh
fonem) memprediksi membaca lebih baik dari
sensitivitas terhadap onset-rime, suku kata,
yang lain (seperti, sensitivitas onset-rime)
dan fonem dan memperlihatkan bahwa varian
mengindikasikan bahwa satu jenis sensitivitas
yang umum pada kemampuan anak untuk
fonologis pebih penting bagi membaca dari
melakukan tugas-tugas yang menghendaki
pada yang lain (Goswami & Bryant, 1990,
sensitivitas terhadap onset-rime, suku kata,
1992; Muter et al., 1997; Nation & Hulme,
dan fonem merupakan prediktor substansial
1997). Analisis ini membuat asumsi ekplisit
dari ketrampilan pendekodean (decoding).
atau implisit bahwa ada jenis sensitivitas Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
37
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Hasil kami mengindikasikan bahwa, seperti
sensitivitas
akhir
manarik makna teks dalam konteks (seperti,
awal,
Goodman, 1986); namun demikian, penelitian
perbedaan
lain secara umum mendukung hubungan
individual yang sangat stabil pada semua
sebab-akibat langsung kemampuan membaca
pengukuran, pengetahuan huruf merupakkan
cetak lingkungan dan ketrampilan decoding
sebuah ketrampilan literasi emergent yang
huruf (Gough, 1993; Masonheimer, Drum, &
tidak terkait dengan sensitivitas fonologis,
Ehri, 1984). Walaupun variabel-variabel ini
cetak
pendekodean.
berhubungan dengan membaca selanjutnya
Pengetahuan huruf pada periode prasekolah
dan literasi emergent bila diperlakukan
akhir, yang diindeks oleh pengetahuan nama
terpisah (lihat Tabel 6), variabel-variabel ini
huruf dan bunyi huruf, memprediksi 72 %
bukan merupakan prediktor unik dalam
variance pengetahuan anak taman kanak-
koteks pengetahuan huruf dan sensitivitas
kanak dan kelas satu. Lebih jauh lagi, tingkat
fonologis. Konsep cetak dan cetak lingkungan
stabilitas ini cenderung memuaskan karena
mungkin merefleksikan pengetahuan literasi
performanya mendekati batas atas anak-anak
terlalu dini; namun demikian, analisis kami
yang berusia lebih tua pada pengukuran
memperlihatkan bahwa pengukuran cetak
pengetahuan huruf dan bunyi huruf pada
lingkungan mencerminkan sebuah konstruksi
pengukuran Time 2 (lihat Tabel 2).
yang berbeda dari pengetahuan huruf dan
prasekolah pengetahuan
ke
fonologis sekolah
kata
lingkungan,
dari
memperlihatkan kemampuan mereka untuk
kelas
merupakan
dan
Temuan signifikan lainnya dari kajian
sensitivitas
fonologis.
Kenyataan
bahwa
kami adalah bahwa pengukuran variabel yang
vaiabel cetak lingkungan dan variabel CAP
telah berfokus pada pendekatan literasi
diprediksi oleh sensitivitas lingkungan dan
emergent tradisional (seperti, konsep cetak,
pengetahuan huruf mengungkapkan bahwa
cetak lingkungan) tidak memiliki hubungan
varabel
prediktif unik terhadap ketrampilan membaca
dikonseptualisasikan
atau
alternatif (proxy) untuk ketrampilan literasi
ketrampilan
literasi
emergent
tersebut
sangat sebagai
tepat
pengukuran
selanjutnya. Beberapa pendukung literasi
emergent,
emergent
bahwa
terhadap bahan cetak dan aktivitas terkait
kemampuan anak dengan cetak lingkungan
literasi yang lebih banyak (lihat Purcell-
mengungkapkan
mencerminkan
pengenalan
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
38
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Gates, 1996). Dua kelemahan simpulan
individu dalam bahasa lisan dan sensitivitas
adalah yang dapat ditarik terkait konsep cetak
fonologis. Maksudanya, perbedaan-perbedaan
dalam kajian ini adalah bahwa kami hanya
individu dalam ketrampilan bahasa lisan,
mempunyai
tinggal
seperti kosa kata, menjadi pengaruh penting
konstruksi dan bahwa kami tidak melakukan
pada ketrampilan literasi emergent yang
pengukuran terhadap anak yang berusia lebih
merupakan
muda pada Time 1. Dengan demikian, kami
perkembangan ketrampilan decoding anak-
tidak bisa mereresentasikannya variabel laten,
anak (seperti, sensitivitas fonologis dan
dan
memperkirakan
pengetahuan huruf). Perbedaan individual
perkembangan
dalam sensitivitas fonologis yang diukur pada
kami
sebuah
tidak
pengaruhnya
indikator
bisa
terhadap
komponen
penting
bagi
ketrampilan literasi emergent lainnya dari
usia
priode prasekolah awal ke periode prasekolah
pengaruh
akhir. Walapun demikian, kajian kedepan
literasi emergent yang tidak terikat dengan
seharusnya diarahkan ke kelemahan ini,
kemampuan bahasa lisan.
awal
juga
kelihatan
mempunyai
terhdap
ketrampilan
signifikan
temuan kami mengindikasikan bahwa apa
Terlepas dari temuan ini, sejumlah
yang diukur oleh konsep cetak terlepas dari
peringatan terkait penelitian ini diperlukan.
pengetahuan huruf dan sensitivitas fonologis
Walaupun sampel yang digunakan dalam
tidak
pengkajian
berhubungan
dengan
kemampuan
decoding.
ini
lebih
besar
dari
yang
digunakan pada sebagian besar penelitian
Analisis kami mnunjukkan bahwa
tentang
literasi
emergent
prasekolah
baik model pengukuran maupun skor yang
sebelumnya (seperti., Bryant dkk., 1990;
diperoleh oleh kedua kelompok anak selama
Chaney, 1992; Fox & Routh, 1975; Maclean
periode prasekolah sangat identik. Dengan
dkk., 1987), mereka secara marginal cukup
demikian, temuan-temuan ini menjadi alat
untuk membuat model persamaan struktural.
awal
Rentangan usia yang lebar pada sampel anak-
untuk
perkembagan
menguji literasi
keberlanjutan emergent
dan
anak yang berusia lebih muda mungkin
ketrampilan membaca awal dari prasekolah
menghalangi
awal ke sekolah kelas awal. Analisis sampel-
penting antara beberapa variabel literasi
silang menonjolkan pentingkanya perbedaan
emergent. Umpamanya, barangkali stabilitas
hubungan
potensial
yang
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
39
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
sensitivitas fonologis yang lebih stabil pada
Tidak semua ranah literasi emergent
usia lebih awal tapi tidak muncul karena
diukur dalam peneltian ini (Whitehurst &
rentangan usia sampel yang berusia lebih
Lonigan,
muda.
Selain
Umpamanya,
beberapa
ketergantungan
kami
penulis telah menyarankan bahwa konstruksi
anak-anak
untuk
membaca emergent atau menulis emergent
mengeksplorasi keberlanjutan perkembangan
mencerminkan konseptualisasi perkembangan
literasi emergent dari prasekolah awal ke
anak dalam hal literasi (seperti., Pappas &
taman kanak-kanak dan kelas satu tidak
Brown, 1988; Purcell-Gates, 1988; Sulzby,
optimal. Walaupun hasil analisis mutlisample
1985,
mengindikasikan bahwa skor pada kedua
menyakini bahwa ketrampilan ini cenderung
kelomok selama periode prasekolah akhir,
berkaitan
yang
penafsiran
pemahaman naratif, dan dengan demikian
kesimpulan
keduanya tidak mencerminkan dimensi yang
ditarik dari sampel yang sama akan lebih
sama dengan sensitivitas fonologis atau
kuat. Pentingnya lagi, kecenderungan bahwa
berkaitan lebih kuat dengan pemahaman
temuan utama kami terkait hubungan yang
membaca
signifikan
(Whitehurst
&
emergent dengan fase pengukuran merupakan
berikutnya
hendaknya
hasil rentangan usia anak-anak dalam sampel
independensi relatif dan pengaruh khusus
karena semua analisis dilakukan dengan
ktrampilan literasi emergent ini. Selain itu
menggunakan
yang
sensitivitas fonologis, komponen pengolahan
terpercaya yang berhubungan dengan usia
fonologis, seperti memori fonologis dan
kronologis anak yang dihilangkan secara
penamaan fonologis, telah ditemukan pada
statistik. Namun demikian, hasil ini menjadi
anak yang berusia lebih tua berkorelasi
pengujian
signifikan
terhadap
semua
itu,
1998).
sampel
mengidikasikan sampel
bahwa
terjustifikasi,
antara
skor
awal
ketrampilan
dari
variabel
tentang
literasi
bagaimana
1986,
1988).
dengan
Walaupun
konsep
ketimbang
dengan
Lonigan,
dngan
cetak
dan
decoding
1998),
kajian
mengarah
ketrampilan
kami
ke
membaca
ketrampilan literasi emergent yang berbeda
(seperti., Bowers & Wolfe, 1993; Wagner et
berhubungan satu sama lain dari periode
al., 1994, 1997; Wolfe, 1991). Penjelasan
prasekolah awal ke taman kanak-kanak dan
lengkap
kelas satu.
memerlukan
tentang
literasi
pemahaman
emergent terhadap
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
40
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
perkembangan
ketrampilan
signifikansinya,
selama
ini
dan
tahun-tahun
berhubungan dengan kemiskinan atau karena bahasa asli mereka bukan bahasa Inggris.
prasekolah.
Sebagai ringkasan, hasil pengkajian
Walaupun
hasil
penelitian
ini
ini telah memperluas kajian sebelumnya
menonjolkan keberlanjutan perkembagan dan
dalam hal perkembangan ketrampilan literasi
diskontinyuitas pada literasi emergent dan
emergent dan membaca awal dengan berbagai
hubungan signifikan antara literasi emergent
cara.
dan decoding selanjutnya, mereka tidak
menonjolkan
menyinggung
ketrampilan literasi emergent prasekolah,
pertanyaan
asal-usul
Pertma,
hasil
pengkajian
kami
keberlanjutan
antara
ketrampilan ini. Dengan hubungan signifikan
ketramplan
yang ditemukan dalam peneltian ini, kajian
selanjutnya, dan kemampuan membaca awal
selanjutnya hendaknya berkenaan dengan
anak-anak.
pertanyaan tentang asal-usul perkembangan
mengklarifikasi hakikat membaca terkait
ketrampilan
dengan sensitivitas fonologis. Bertentangan
kunci
seperti
sensitivitas
literasi
emergent
Kedua,
Hasil
prasekolah
penelitian
ini
fonologis dan pengetahuan tentang huruf.
dengan
Informasi semacam ini akan memperluas
sensitivitas fonologis yang penting bagi
pengetahuan kita tentang literasi emergent
decoding,
dan memberikan kunci pengembangan desain
memantapkan bahwa sensitivitas global anak-
intervensi untuk membantu anak-anak supaya
anak terhadap bentuk fonologslah yang
tidak mengalami kesulitan dalam ketrampilan
berhubungan
membaca selanjutnya. Terkahir, hasil kami
pengkajian ini sebagian menjelaskan status
berkaitan
ketrampilan litersi emergent lain dalam
dengan
perkembangan
literasi
pandangan
emergent dan decoding pada anak-anak yang
penjelasan
berbahasa
Kerampilan
Inggris
dari
keluarga
kelas
hasil
dominan
kajian
dengan
kami
decoding.
perkembangan sperti
bahwa
konsep
jelas
Ketiga,
mebaca. cetak
atau
mengengah. Dengan demikian, hasil kajian
kemampuan “membaca” cetak lingkungan
kami sangat relevant dengan pembelajaran
tidak kelihatan memiliki hubungan prediktif
membaca bahasa alfabet anak-anak yang
bebas
mungkin akan mengalami kesulitan membaca
selajutnya; malah, hubungan prediktif mereka
di kemudian hari karena kondisi yang
dengan membaca kelihatan mencerminkan
dengan
kemampuan
membaca
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
41
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
perkembagan ketrampilan literasi emergent lain seperti pengetahuan huruf dan sensitivitas fonologis. Terakhir, hasil penelitian ini menonjolkan pentingnya peneltian tentang asal-usul
ketrampilan
literasi
emergent
prasekolah. Tingkat kestabilan yang tinggi dari
ketrampilan
litrasi
emergent
dari
prasekolah akhir ke sekolah kelas awal, digabungkan dengan tingkat stabilitas yang rendah dari ketrampilan literasi emergent dari prasekolah
awal
mengungkapkan
ke
prasekolah
bahwa
usaha
akhir, untuk
mengidentifikasi sumber-sumber signifikan vaiabelilitas
antara
anak-anak
dalam
ketrampilan ini hendaknya diarahkan ke tahun-tahnu prasekolah.
Referensi Adams, M. J. (1990). Beginning to read: Thinking and learning about print. Cambridge, MA: MIT Press. Allington, R. L. (1984). Content, coverage, and contextual reading in reading groups. Journal of Reading Behavior, 16, 85—96. Anthony, J. L., & Lonigan, C. J. (2000). The nature of phonological sensitivity: Converging evidence from four studies of preschool and early-grade school children. Manuscript submitted for publication.
Anthony, J. L., Lonigan, C. J., Burgess, S. R., Driscoll Bacon, K., Phillips, B. M., & Bloomfield, B. G. (2000). Structure of preschool phonological sensitivity: Overlapping sensitivity to rhyme, words, syllables, and phonemes. Manuscript submitted for publication. Baydar, N., Brooks-Gunn, J., & Furstenberg, F. F. (1993). Early warning signs of functional illiteracy: Predictors in childhood and adolescence. Child Development, 64, 815-829. Bentler, P. M. (1995). EQS structural equations program manual. Encino, CA: Multivariate Software. Bentler, P. M., & Bonett, D. G. (1980). Significance tests and goodness of fit in the analysis of covariance structures. Psychological Bulletin, 88, 588-606. Bentler, P. M., & Dudgeon, P. (1996). Covariance structure analysis: Statistical practice, theory, and directions. Annual Review of Psychology, 47, 563-592. Bishop, D. V. M., & Adams, C. (1990). A prospective study of the relationship between specific language impairment, phonological disorders and reading retardation. Journal of Child Psychology and Psychiatry and Allied Disciplines, 31, 1027-1050. Bowers, P. G., & Wolf, M. (1993). Theoretical links among naming speed, precise timing mechanisms and orthographic skill in dyslexia. Reading & Writing, 5, 69-85. Bowey, J. A. (1994). Phonological sensitivity in novice readers and nonreaders. Journal of Experimental Child Psychology, 58, 134-159. Bradley, L., & Bryant, P. E. (1983). Categorizing sounds and learning to
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
42
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
read—A causal connection. Nature, 301, 419-421. Bradley, L., & Bryant, P. (1985). Rhyme and reason in reading and spelling. Ann Arbor: University of Michigan Press. Brown, A. L., Palincsar, A. S., & Purcell, L. (1986). Poor readers: Teach, don't label. In U. Neisser (Ed.), The school achievement of minority children: New perspectives (pp. 105-143). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Bruck, M. (1998). Outcomes of adults with childhood histories of dyslexia. In C. Hulme, R. Joshi, & J. Malatesha (Eds.), Reading and spelling: Development and disorders (pp. 179200). Mahwah, NJ: Erlbaum. Bryant, P. E., MacLean, M., Bradley, L. L., & Crossland, J. (1990). Rhyme and alliteration, phoneme detection, and learning to read. Developmental Psychology, 26, 429-438. Burgess, S, R., & Lonigan, C. J. (1998). Bidirectional relations of phonological sensitivity and prereading abilities: Evidence from a preschool sample. Journal of Experimental Child Psychology, 70, 117-141. Butler, S. R., Marsh, H. W., Sheppard, M. J., & Sheppard, J. L. (1985). Seven-year longitudinal study of the early prediction of reading achievement. Journal of Educational Psychology, 77, 349-361. Byrne, B., & Fielding-Bamsley, R. F. (1991). Evaluation of a program to teach phonemic awareness to young children. Journal of Educational Psychology, 82, 805-812. Chall, J. S., Jacobs, V., & Baldwin, L. (1990). The reading crisis: Why poor children fall behind. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Chaney, C. (1992). Language development, metalinguistic skills, and print awareness in 3-year-old children. Applied Psycholinguistics, 13, 485514. Clay, M. M. (1979a). The early detection of reading difficulties (3rd ed.). Portsmouth, NH: Heinemann. Clay, M. M. (1979b). Reading: The patterning of complex behavior. Auckland, New Zealand: Heinemann. Cunningham, A. E., & Stanovich, K. E. (1997). Early reading acquisition and its relation to reading experience and ability 10 years later. Developmental Psychology, 33, 934-945. Dunn, L. M., & Dunn, L. M. (1981). Peabody Picture Vocabulary Test-Revised. Circle Pines, NM: American Guidance Service. Echols, L. D., West, R. F., Stanovich, K. E., & Zehr, K. S. (1996). Using children's literacy activities to predict growth in verbal cognitive skills: A longitudinal investigation. Journal of Educational Psychology, 88, 296-304. Felton, R. H. (1998). The development of reading skills in poor readers: Educational implications. In C. Hulme, R. Joshi, & J. Malatesha (Eds.), Reading and spelling: Development and disorders (pp. 219233). Mahwah, NJ: Erlbaum. Fowler, A. E. (1991). How early phonological development might set the stage for phoneme awareness. In S. A. Brady & D. P. Shankweiler (Eds.), Phonological processes in literacy (pp. 97-117). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Fox, B., & Routh, D. K. (1975). Analyzing spoken language into words, syllables, and phonemes: A developmental
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
43
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
study. Journal of Psycholinguistic Research, 4, 331-342. Gardner, M. F. (1990). Expressive One-Word Picture Vocabulary Test-Revised. Novato, CA: Academic Therapy. Goodman, K. S. (1986). What's whole in whole language? Portsmouth, NH: Heinemann. Goswami, U., & Bryant, P. E. (1990). Phonological skills and learning to read. Hillsdale, NJ: Erlbaum. Goswami, U., & Bryant, P. E. (1992). Rhyme, analogy, and children's reading. In P. B. Gough, L. C. Ehri, & R. Treiman (Eds.), Reading acquisition (pp. 4962). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Gough, P. B. (1993). The beginning of decoding. Reading and Writing: An Interdisciplinary Journal, 5, 181-192. Hoien, T., Lundberg, I., Stanovich, K. E., & Bjaalid, I. (1995). Components of phonological awareness. Reading and Writing: An Interdisciplinary Journal, 7, 171-188. Johnston, R. S., Anderson, M, & Holligan, C. (1996). Knowledge of the alphabet and explicit awareness of phonemes in prereaders: The nature of the relationship. Reading and Writing: An Interdisciplinary Journal, 8, 217-234. Juel, C. (1988). Learning to read and write: A longitudinal study of 54 children, from first through fourth grades. Journal of Educational Psychology, 80, 437-447. Kirk, S. A., McCarthy, J. J., & Kirk, W. D. (1968). Illinois Test of Psycholinguistic Abilities. Urbana: University of Illinois Press. Lentz, F. E. (1988). Effective reading interventions in the regular classroom. In J. L. Graden, J. E. Zins, & M. J. Curtis (Eds.), Alternating educational
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
delivery systems: Enhancing instructional ptions for all students (pp. 351-373). Washington, DC: National Association of School Psychologists. Liberman, A. M., Cooper, F. S., Shankweiler, D., & Studdert-Kennedy, M. (1967). Perception of the speech code. Psychological Review, 74, 431- 461. Liberman, I. Y., Shankweiler, D., Fischer, F. W., & Carter, B. (1974). Explicit syllable and phoneme segmentation in young children. Journal of Experimental Child Psychology, 18, 201-212. Lonigan, C. J. (1994). Reading to preschoolers exposed: Is the emperor really naked? Developmental Review, 14, 303-323. Lonigan, C. J., Burgess, S. R., Anthony, J. L., & Barker, T. A. (1998). Development of phonological sensitivity in two- to five-year-old children. Journal of Educational Psychology, 90, 294-311. MacLean, M., Bryant, P., & Bradley, L. (1987). Rhymes, nursery rhymes, and reading in early childhood. MerrillPalmer Quarterly, 33, 255-282. Masonheimer, P. E., Drum, P. A., & Ehri, L. C. (1984). Does environmental print identification lead children into word reading? Journal of Reading Behavior, 16, 257-27'1. Metsala, J. L., & Walley, A. C. (1998). Spoken vocabulary growth and the segmental restructuring of lexical representations: Precursors to phonemic awareness and early reading ability. In J. L Metsala & L. C. Ehri (Eds.), Word recognition in beginning literacy (pp. 89-120). Mahwah, NJ: Erlbaum.
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
44
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Morais, J. (1991). Constraints on the development of phonological awareness. In S. A. Brady & D. P. Shankweiler (Eds.), Phonological processes`in literacy (pp. 5-27). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Morrison, F. J., Smith, L., & DowEhrensberger, M. (1995). Education and cognitive development: A natural experiment. Developmental Psychology, 31, 789-799. Muter, V., Hulme, C, Snowling, M., & Taylor, S. (1997). Segmentation, not rhyming, predicts early progress in learning to read. Journal of Experimental Child Psychology, 65, 370-398. Nation, K., & Hulme, C. (1997). Phonemic segmentation, not onset-rime segmentation, predicts early reading and spelling skills. Reading Research Quarterly, 32, 154-167. Oka, E., & Paris, S. (1986). Patterns of motivation and reading skills in underachieving children. In S. Ceci (Ed.), Handbook of cognitive, social, and neuropsychological aspects of learning disabilities (Vol. 2). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Pappas, C. C, & Brown, E. (1988). The development of children's sense of the written story language register: An analysis of the texture of "pretend reading. " Linguistics & Education, I, 45-79. Pikulski, J. J., & Tobin, A. W. (1989). Factors associated with long-term reading achievement of early readers. In S. McCormick, J. Zutell, P. Scharer, & P. O'Keefe (Eds.), Cognitive and social perspectives for literacy research and instruction. Chicago: National Reading Conference.
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Purcell-Gates, V. (1988). Lexical and syntactic knowledge of written narrative held by well-read-to kindergartners and second graders. Research in the Teaching of English, 22, 128-160. Purcell-Gates, V. (1996). Stories, coupons, and the TV Guide: Relationships between home literacy experiences and emergent literacy knowledge. Reading Research Quarterly, 31, 406428. Purcell-Gates, V., & Dahl, K. L. (1991). Low-SES children's success and failure at early literacy learning in skills-based classrooms. Journal of Reading Behavior, 23, 1-34. Scarborough, H. (1989). Prediction of reading dysfunction from familial and individual differences. Journal of Educational Psychology. 81, 101-108. Share, D. L., Jorm, A. F., MacLean, R., & Mathews, R. (1984). Sources of individual differences in reading acquisition. Journal of Educational Psychology, 76, 1309-1324. Snow, C. E., Barnes, W. S., Chandler, J., Hemphill, L., & Goodman, I. F. (1991). Unfulfilled expectations: Home and school influences on literacy. Cambridge, MA: Harvard University Press. Stahl, S. A., & Murray, B. A. (1994). Defining phonological awareness and its relationship to early reading. Journal of Educational Psychology, 86, 221-234. Stanovich, K. E. (1986). Matthew effects in reading: Some consequences of individual differences in the acquisition of literacy. Reading Research Quarterly, 21, 360-407.
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
45
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Stanovich, K. E. (1988). Explaining the differences between the dyslexic and the garden-variety poor reader: The phonological-core variabledifference model. Journal of Learning Disabilities, 21, 590-612. Stanovich, K. E. (1992). Speculations on the causes and consequences of individual differences in early reading acquisition. In P. B. Gough, L. C. Ehri, & R. Treiman (Eds.), Reading acquisition (pp. 307-342). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Stanovich, K. E., Cunningham, A. E., & Cramer, B. B. (1984). Assessing phonological awareness in kindergarten children: Issues of task comparability. Journal of Experimental Child Psychology, 38, 175-190. Stanovich, K. E., & Siegel, L. S. (1994). Phenotypic performance profile of children with reading disabilities: A regression-based test of the phonological-core variable-difference model. Journal of Educational Psychology, 86, 24-53. Stevenson, H. W., & Newman, R. S. (1986). Long-term prediction of achievement and attitudes in mathematics and reading. Child Development, 57, 646659. Sulzby, E. (1985). Children's emergent reading of favorite storybooks: A developmental study. Reading Research Quarterly, 20, 458-481. Sulzby, E. (1986). Writing and reading: Signs of oral and written language organization in the young child. In W. H. Teale & E. Sulzby (Eds.), Emergent literacy: Reading and writing (pp. 50-87). Norwood, NJ: Ablex.
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
Sulzby, E. (1988). A study of children's early reading development. In A. D. Pelligrini (Ed.), Psychological bases for early education (pp. 39-75). Chichester, England: Wiley. Sulzby, E., & Teale, W. (1991). Emergent literacy. In R. Barr, M. Kamil, P. Mosenthal, & P. D. Pearson (Eds.), Handbook of reading research (Vol. 2, pp. 727-758). New York: Longman. Teale, W. H., & Sulzby, E. (Eds.). (1986). Emergent literacy: Writing and reading. Norwood, NJ: Ablex. Torgesen, J. K. (1999). Phonologically based reading disabilities: Toward a coherent theory of one kind of learning disability. In R. J. Sternberg & L. Spear-Swerling (Eds.), Perspectives on learning disabilities (pp. 231-262). Boulder, CO: Westview Press. Tramontana, M. G., Hooper, S., & Selzer, S. C. (1988). Research on preschool prediction of later academic achievement: A review. Developmental Review, 8, 89-146. Treiman, R. (1992). The role of intrasyllabic units in learning to read and spell. In P. B. Gough, L. C. Ehri, & R. Treiman (Eds.), Reading acquisition (pp. 107143). Hillsdale, NJ: Erlbaum. Tunmer, W. E., Herriman, M. L., & Nesdale, A. R. (1988). Metalinguistic abilities and beginning reading. Reading Research Quarterly, 23, 134-158. Tunmer, W. E., & Rohl, M. (1991). Phonological awareness and reading acquisition. In D. Sawyer & B. Fox (Eds.), Phonological awareness in reading: The evolution of current perspectives (pp. 1-29). New York: Springer-Verlag.
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
46
Developmental Psychology 2000, Vol. 36, No. 5, 596-613
Wagner, R. K., & Torgesen, J. K. (1987). The nature of phonological processing and its causal role in the acquisition of reading skills. Psychological Bulletin, 101, 192-212. Wagner, R. K., Torgesen, J. K., Laughon, P., Simmons, K., & Rashotte, C. A. (1993). Development of young readers' phonological processing abilities. Journal of Educational Psychology, 85, 83-103. Wagner, R. K., Torgesen, J. K., & Rashotte, C. A. (1994). The development of reading-related phonological processing abilities: New evidence of bi-directional causality from a latent variable longitudinal study. Developmental Psychology, 30, 73-87. Wagner, R. K., Torgesen, J. K., Rashotte, C. A., Hecht, S. A., Barker, T. A., Burgess, S. R., Donahue, J., & Garon, T. (1997). Changing relations between phonological processing abilities and word-level reading as children develop from beginning to skilled
Copyright 2000 by the American Psychological Association, Inc. 0012-1649/00/S5.00 DOI: 10.1037//OOI2-1649.36.5.596
readers: A 5-year longitudinal study. Developmental Psychology, 33, 468479. Webster, P. E., & Plante, A. S. (1995). Productive phonology and phonological awareness in preschool children. Applied Psycholinguistics, 16, 43-57. Wechsler, D. (1989). Wechsler Preschool and Primary Scales of Intelligence— Revised. New York: The Psychological Corporation. Whitehurst, G. J., & Lonigan, C. J. (1998). Child development and emergent literacy. Child Development, 69, 848872. Wolfe, M. (1991). Naming speed and reading: The contribution of the cognitive neurosciences. Reading Research Quarterly, 26, 123-141. Woodcock, R. W. (1987). Woodcock Reading Mastery Tests-Revised. Circle Pines, MN: American Guidance Service.
Informasi tentang Penulis Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony, dosen pada Department of Psychology, Florida State University. Stephen R. Burgess sekarang bekerja pada the Department of Psychology, Southwestern Oklahoma State University. Preparation of this article was supported, in part, by grants from the National Institute of Child Health and Human Development (HD36067, HD36509) and the Administration for Children and Families (90-YF-0023); the views expressed herein are the authors' and have not been cleared by the grantors. We wish to acknowledge the contributions of the child-care centers, the directors, and the personnel who assisted with this project as well as the children and parents who made it possible. We thank Sarah Dyer, Brenlee Bloomfield, Crystal Carr, Tracy Ferguson, Kimberly Ingram, Danielle Karlau, Nikki Sutton, Emily Shock, and other students at Florida State University for their assistance with data collection. Correspondence concerning this article should be addressed to Christopher J. Lonigan, Department of Psychology, Florida State University, Tallahassee Florida 32306-1270. Electronic mail may be sent to
[email protected].
Perkembangan Literasi Emergent dan Ketrampilan Membaca Dini pada Anak Prasekolah: Bukti dari sebuah Kajian Longitudinal Variabel Laten/ Christopher J. Lonigan, Stephen R. Burgess, and Jason L. Anthony. Terjemahan oleh Januarisdi, Fakultas Bahasa dan Seni UNP, 2014.
47