ISBN 978-602-1145-31-9
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNISSULA 2016
Determinan Partisipasi Bekerja Individu pada Sektor Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah Sri Subanti1, Mulyanto2, Nughtoh A Kurdi3, Arif Rahman Hakim4 2
1 Prodi Statistika dan PUSPARI LPPM, FMIPA Universitas Sebelas Maret Prodi Ekonomi Pembangunan dan PIPW LPPM, FEB Universitas Sebelas Maret 3 Prodi Matematika, FMIPA Universitas Sebelas Maret 4 LPPM, Universitas Sebelas Maret
Email :
[email protected]
Abstrak—Paper ini bertujuan untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi individu bekerja di sektor pariwisata. Teknik analisa yang digunakan adalah logit. Temuan studi menunjukkan bahwa status pernikahan, lama sekolah, rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga, dan lokasi tinggal berpengaruh terhadap probabilitas bekerja di sektor pariwisata Rekomendasi studi ini, (1) Pemerintah Daerah dapat mulai membangun sekolah pariwisata, yang diawali pada kota – kota pendidikan seperti Solo, Semarang, Salatiga, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, Magelang, atau Cirebon; (2) Pemerintah daerah perlu melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di desa tentang pentingnya sektor pariwisata serta prospek pariwisata kedepan. Kata kunci : Partisipasi Kerja Individu, Sektor Pariwisata, Logit, Jawa Tengah
I.
PENDAHULUAN
Setiap individu akan menghadapi pilihan untuk masuk ke pasar tenaga kerja atau tidak. Namun, tidak semua individu dapat masuk ke pasar kerja sehingga studi mengenai partisipasi kerja menjadi fenomena menarik baik di negara maju maupun negara berkembang. Studi ini ingin melihat determinan partisipasi kerja di luar sektor pertanian (dikenal dengan off-farm activities) khususnya di sektor pariwisata [1]. Individu yang bekerja diluar sektor pertanian semisal pariwisata, mereka merasa tidak memperoleh pendapatan yang cukup jika hanya bekerja di sektor pertanian [1,3]. Tujuan studi ini untuk melihat determinan partisipasi kerja individu bekerja sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah. II.
METODE PENELITIAN
A.
Profil dan Sumber Data Data yang digunakan pada studi ini adalah data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) individu dan rumah tangga. Data susenas yang digunakan adalah tahun 2008. Data susenas terdiri dari informasi pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, data perumahan, konsumsi atau pengeluaran rumah tangga, dan sosial ekonomi. Data tersebut beberapa informasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu usia, jenis kelamin, status pekerjaan menurut lapangan usaha, status pekerjaan utama, karakteristik daerah, dan tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan. B.
Model Studi ini menggunakan pendekatan logit dimana metode ini digunakan untuk menganalisis peluang suatu peristiwa terjadi apabila variabel terikat dalam model tersebut memiliki lebih dari satu pilihan. Secara umum, model logit dinyatakan sebagai [2]: 1 Pi = E(Yi = 1|Xi) = (1) ( 1 2 Xi ) 1 e Persamaan di atas dapat juga ditulis sebagai berikut: Z 1 Pi = = e . (2) 1 e Zi 1 eZ 1
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNISSULA 2016
ISBN 978-602-1145-31-9
dimana Zi = β1 + β2Xi. Jika Pi adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa, maka kemungkinan tidak terjadinya suatu peristiwa (1 - Pi) adalah: 1 - Pi = 1 (3) 1 e Zi
Sehingga, Zi
Pi = 1 e = 1 e Zi 1 - Pi
e Zi
(4)
Pi / (1 - Pi) disebut dengan odds (resiko) suatu peristiwa, yaitu rasio kemungkinan terjadinya suatu peristiwa terhadap kemungkinan tidak terjadinya suatu peristiwa. Jika kita mengambil natural log persamaan (4), maka kita memperoleh hasil sebagai berikut: Li = ln Pi = Zi = β1 + β2Xi (5) 1 - Pi L adalah log dari odds yang bersifat linear dalam X dan linear dalam parameter. L disebut logit, sehingga persamaan (5) disebut dengan model logit [2]. Dari persaman (5), model penelitian ini adalah sebagai berikut [7]: ∗ = 0+ 1 + 2 + 3 ^2 + 4 ℎ + 5 ℎ + 6 + 7 + 8 2 ℎ + 9 + 10 + 11 ℎ15 + 12 + 13 ℎ + (6) Observasi yang umum dilakukan dalam model logit berupa Pertama, pengujian signifikansi suatu koefisien secara statistik, kita menggunakan Z statistik (distribusi normal). Kedua, dalam binary regressand model, kita menggunakan pseudo R2, yang mirip dengan R2, untuk mengukur goodness of fit. Ketiga, sejalan dengan F test pada model regresi linear adalah likelihood ratio (LR) statistik. LR statistik mengikuti ditribusi χ2 dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sama dengan jumlah variabel bebas [2]. Untuk mengetahui besarnya kecenderungan berbagai variabel bebas terhadap terjadinya suatu peristiwa, kita dapat melihat dari perbandingan resiko atau rasio odds (eβ) masing-masing variabel bebas. Untuk variabel bebas dalam bentuk kategorik, terdapat kecenderungan terjadinya peristiwa sukses (y=1) pada x=1 sebesar eβ kali dibandingkan x=0. Sedangkan untuk variabel bebas berskala kontinu, apabila nilai rasio odds lebih atau sama dengan satu, maka semakin besar kemungkinan terjadinya peristiwa sukses. Setiap kenaikan C unit pada variable bebas akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya peristiwa sukses sebesar sebesar exp. (C. βj) kali lebih besar [2]. Variabel terikat partisipasi individu berusia muda ∗ dipengaruhi oleh tiga kelompok variabel bebas, yaitu karakteristik individu, kondisi ekonomi, dan kondisi sosial demografi, dengan keterangan sebagai berikut : Tabel 1 Deskripsi Variabel Variabel
Deskripsi Variabel Terikat
probtourism
jenkel usia usia^2
individu bekerja disektor pariwisata atau tidak; 1 = bekerja sektor pariwisata dan 0 = tidak bekerja sektor pariwisata Variabel Bebas (Karakteristik Individu) jenis kelamin individu usia individu usia individu kuadrat
statusnikah
status pernikahan; 1 = menikah dan 0 = tidak menikah
lamasekolah
sekolah tertinggi yang ditamatkan
statuskrt
pendapatanrtkapita
status individu sebagai kepala rumah tangga; 1 = kepala rumah tangga dan 0 = bukan kepala rumah tangga Variabel Bebas (Kondisi Ekonomi) total pendapatan rumah tangga dibagi jumlah anggota rumah tangga
2
ISBN 978-602-1145-31-9
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNISSULA 2016
kepemilikan aset rumah; 1 = memiliki rumah dan 0 = tidak memiliki rumah jumlah lama sekolah dari sekolah tertinggi yang ditamatkan setiap individu dalam rumah tangga dibagi jumlah anggota rumah tangga Variabel Bebas (Kondisi Sosial Demografi)
asetrumah rata2lamasekolahrt
jumlah anggota rumah tangga
jmlart
status ibu dalam rumah tangga bekerja atau tidak; 1 = bekerja dan 0 = tidak bekerja jumlah anak dalam rumah tangga yang berusia dibawah 15 tahun
statusiburtkerja jmlanakdbwh15
lokasi tinggal baik desa maupun kota; 1= kota dan 0 = desa
desakota
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel - tabel dibawah ini, kami akan menyajikan hasil estimasi untuk Provinsi Jawa Tengah. Tabel 2 Output Regresi Logistik Variabel Dependen : Probtourism Jawa Tengah Coef. Std. Err. 0.171 0.262 0.034 0.056 -0.001 0.001 -0.775 0.300 -0.132 0.043 0.340 0.387 0.000 0.000 0.095 0.057 -0.009 0.074 0.715 0.468 0.060 0.125 -0.844 0.204 -0.341 0.238 -2.301 1.139 6802 57.000 0.000 0.0435
Variabel jenkel usia usia^2 statusnikah lamasekolah statuskrt pendapatanrtkapita rata2lamasekolahrt jmlart statusiburtkerja jmlanakdbwh15 desakota asetrumah konstanta Number of obs LR chi2(13) Prob > chi2 Pseudo R2
Sign.
*** ***
*
*** **
Sign. pada α=1% (***);α=5% (**); dan α=10% (*) Berdasarkan Tabel 2, nilai Pseudo R2, dapat diinterpretasikan bahwa 4,4 persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan dari nilai LR sebesar 57,00 dengan prob 0,00 menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen signifikan dalam menjelaskan variabel dependen. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesediaan individu bekerja pada sektor pariwisata di Provinsi Jawa Tengah, adalah status pernikahan, lama sekolah, rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga, dan lokasi tempat tinggal. Berikutnya Tabel 3, dengan menggunakan odd ratio yang digunakan untuk mengetahui besarnya kecenderungan berbagai variabel bebas terhadap terjadinya suatu peristiwa. Jika variabel bebas dalam bentuk kategorik, terdapat kecenderungan terjadinya peristiwa sukses (y=1) pada x=1 sebesar eβ kali
3
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNISSULA 2016
ISBN 978-602-1145-31-9
dibandingkan x=0. Sedangkan untuk variabel bebas berskala kontinu, apabila nilai rasio odds lebih atau sama dengan satu, maka semakin besar kemungkinan terjadinya peristiwa sukses. Setiap kenaikan C unit pada variable bebas akan mengakibatkan kecenderungan terjadinya peristiwa sukses sebesar sebesar exp. (C. βj) kali lebih besar. Tabel 3 Output Odd Ratio Variabel Dependen : Probtourism Variabel jenkel usia usia^2 statusnikah lamasekolah statuskrt pendapatanrtkapita rata2lamasekolahrt jmlart statusiburtkerja jmlanakdbwh15 desakota asetrumah Number of obs
Jawa Tengah Odd. Ratio Std. Err. 1.186 0.311 1.035 0.058 0.999 0.001 0.461 0.138 0.877 0.038 1.405 0.544 1.000 0.000 1.100 0.062 0.991 0.074 2.045 0.956 1.062 0.133 0.430 0.088 0.711 0.170 6802
Sign.
*** ***
*
***
57.000
LR chi2(13) Prob > chi2
0.000
Pseudo R2
0.0435
Sign. pada α=1% (***);α=5% (**); dan α=10% (*) Tabel 4 Output Efek Marjinal Jawa Tengah Variabel dy/dx Sign. X 0.003 1.354 jenkel 0.001 37.193 usia 0.000 1521.690 usia^2 -0.015 ** 0.744 statusnikah -0.002 *** 8.433 lamasekolah 0.005 0.486 statuskrt 0.000 193555.000 pendapatanrtkapita 0.001 ** 6.726 rata2lamasekolahrt 0.000 4.265 jmlart 0.014 0.201 statusiburtkerja 0.001 0.875 jmlanakdbwh15 -0.013 *** 1.505 desakota -0.006 0.873 asetrumah Sign. pada α=1% (***);α=5% (**); dan α=10% (*)
4
ISBN 978-602-1145-31-9
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNISSULA 2016
Interpretasi untuk setiap variabel adalah sebagai berikut. Status nikah, peluang individu dengan status menikah untuk bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.461 kali lebih kecil dibandingkan individu yang tidak menikah. Lama sekolah, semakin lama seorang individu bersekolah atau dengan kata lain setiap tambahan setahun bersekolah maka peluang individu untuk bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.877 kali lebih kecil. Rata-rata lama sekolah art, semakin tinggi rata-rata sekolah anggota rumah tangga maka peluang individu untuk bekerja di sektor pariwisata 1.1 kali lebih besar. Desakota, peluang individu tinggal di kota bekerja di sektor pariwisata sebesar 0.43 kali lebih kecil dibandingkan tinggal didesa. Hasil perhitungan efek marjinal memberikan temuan bahwa probabilitas rata-rata individu bekerja di sektor pariwisata adalah sebesar 1,5%. Bagi individu yang tinggal dikota maka probabilitas rata-rata individu bekerja pada sektor pariwisata di Jawa Tengah sebesar 0.02 persen.
IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa (1) determinan partisipasi kerja individu pada sektor pariwisata di Jawa Tengah ditentukan oleh status perkawinan, lama sekolah individu, rata-rata sekolah anggota rumah tangga, dan status tempat tinggal desa kota; (2) status pernikahan, lama sekolah, dan status tempat tinggal desa kota berhubungan negatif terhadap partisipasi kerja individu pada sektor pariwisata; (3) rata-rata lama sekolah anggota rumah tangga berhubungan positif terhadap partisipasi kerja individu pada sektor pariwisata Saran yang dapat diusulkan berdasarkan temuan tersebut, (1) Pemerintah Daerah dapat mulai membangun sekolah pariwisata, yang diawali pada kota – kota pendidikan seperti Solo, Semarang, Salatiga, Purwokerto, Tegal, Pekalongan, Magelang, atau Cirebon; (2) Pemerintah daerah perlu melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya yang tinggal di desa tentang pentingnya sektor pariwisata serta prospek pariwisata kedepan [4,5,6,7].
UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas Hibah Strategis Nasional (STRANAS) No. 399/UN27.11/PL/2015 dan LPPM Universitas Sebelas Maret untuk dukungan dan fasilitasnya.
DAFTAR PUSTAKA [1]
[2] [3] [4] [5]
[6] [7]
Mulyo, Jangkung Handoyo, “Kajian Partisipasi Kerja Luar Pertanian di Yogyakarta : Analisis dengan Sample Selection Model”, Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian, Yogyakarta, 15 September 2006. [Online] https://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2863_30.pdf. Nachrowi, Nachrowi D., dan Usman, Hardius., Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi & Keuangan, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006. Reardon, T., “Using Evidence of Household Income Diversification to Inform Study of the Rural Nonfarm Labor Market in Africa”, American Journal of Agricultural Economics, 1992, pp : 400 – 411. Subanti, Sri., Analisis Permintaan Pariwisata Di Kabupaten Semarang (Studi Empiris Di Obyek Wisata Alam Dan Sejarah), Disertasi, Universitas Diponegoro (Unpublished), 2010. Subanti, Sri., Sugiarti, R., dan Widiyastuti, E., Pengukuran Nilai Ekonomi Obyek Wisata Kawasan Rawapening kabupaten Semarang Dengan Pendekatan Model Utilitas Random, Laporan Penelitian Hibah Bersaing DIPA BLUE, Universitas Sebelas Maret, 2012. Subanti, Sri., dan Rohmad, Z., Pengukuran Kontribusi Terhadap Nilai Ekonomi Obyek Wisata Kawasan Rawapening Kabupaten Semarang Dengan Pendekatan Multiplier Effect, Laporan Penelitian BOPTN, Universitas Sebelas Maret, 2013. Subanti, Sri., Mulyanto, dan Nughtoh A Kurdi., Integrasi Pengembangan Pariwisata Berbasis Keunikan Budaya dan Lingkungan di Kabupaten Semarang untuk Mendukung Rencana Strategis Ekowisata Nasional, Laporan Penelitian STRANAS, Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 2015.
5