DESKRIPTIF STATISTIK GURU DAN PENGAWAS PAIS
Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009
Deskriptif Statistik Guru dan Pengawas PAIS I. Guru PAIS Non
A. Lembaga
PNS,
sementara
selebihnya
Secara kelembagaan jumlah Guru
115.111 atau 65,89% berstatus PNS.
PAIS secara total sebanyak 174.704
Melihat data tersebut ternyata masih
orang. Jumlah tersebut terdiri dari
banyak yang berstatus Non PNS. Ini
85.258 atau 48,80% berjenis kelamin
menunjukkan bahwa secara resources
Laki-laki,
selebihnya
Pemerintah belum mampu memenuhi
sebanyak 89.446 atau 51,20% berjenis
kebutuhan SDM untuk sektor PAIS,
kelamin
perempuan.
data
dimana sesungguhnya di dalam UU
tersebut
apakah
Laki-laki
Sisdiknas No 20 Tahun 2003 bahwa
sementara
Melihat
memang
kurang berminat menjadi Guru PAIS
Pendidikan
atau memang gender perempuan lebih
Tanggungjawab Pemerintah.
memiliki jiwa religius dibanding lawan jenisnya, tentunya ini perlu penelitian
Agama
merupakan
Jumlah Guru PAIS Berdasarkan Status Kepegawaian
lebih mendalam. PNS; 115.111
Guru PAIS Berdasarkan Gender Non PNS; 59.593
Perempuan; 89.446 ; 51,20% Laki-Laki; 85.258 ; 48,80%
Grafik 2.2. Jumlah Guru PAIS Berdasarkan Status Kepegawaian
Grafik 2.1. Jumlah Guru PAIS Berdasarkan Gender Jika
dilihat
Sementara jika dilihat dari sisi Usia, ternyata sebagian besar Guru PAIS berusia kurang dari 50 tahun
dari
status
kepegawaian, ternyata masih sekitar 59.593 atau 34,11% masih berstatus
yakni sebanyak 98.370 atau 56,31%, dimana hal ini menunjukkan bahwa mereka dalam kategori usia produktif. Halaman : 87
Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009
Sementara
sebanyak
28.336
atau
Guru PAIS Berdasarkan Pendidikan
16,22% berada pada usia menjelang ≤ Diploma; 88.386 ; 50,59%
pensiun, ini artinya pemerintah harus segera bersiap mencarikan penggatinya.
S1; 84.486 ; 48,36%
Jumlah Guru PAIS Berdasarkan Usia ≤ 50 Tahun; 98.370
≥ S2; 1.832 ; 1,05% 51 - 54 Tahun; 47.998
Grafik 2.4. ≥ 55 Tahun; 28.336
Jumlah Guru PAIS Berdasarkan Pendidikan B. Lembaga Binaan
Grafik 2.3. Jumlah Guru PAIS Berdasarkan Usia
Jika melihat dari sisi sebaran lembaga binaan, kita dapat melihat bahwa memang jumlah lembaga binaan
Latar
belakang
pendidikan
terbanyak memang berada di tingkatan
perlu
SD, yakni sebanyak 64,2%. Sementara
dipaparkan disini, bahwa sebanyak
jumlah lembaga binaan terkecil adalah
84.486 atau 48,36% berpendidikan
SMA/SMK, yakni sebanyak 8,1%. Hal
Strata Satu (S1), bahkan sebanyak
ini
terakhir
1.832
Guru
atau
PAIS
1,05%
juga
berpendidikan
berkaitan
lembaga
erat
mulai
dengan
dari
SD
sebaran hingga
minimal Strata Dua (S2), sementara
SMA/SMK yang memang jumlahnya
masih
mengecil.
banyak
mencapai
pula
pendidikan
yang
belum
minimal
S1,
yakni sebanyak 88.386 atau 50,59%. Hal
ini
perlu
menjadi
Ini
menandakan
bahwa
validitas data yang dihasilkan menurut penulis cukup akurat dan berkualitas.
perhatian
pemerintah dimana nantinya seorang Guru yang mengajar harus bersertifikat, sementara untuk mendapatkan sertifikat minimal harus berpendidikan S1. Hal ini pula yang nantinya menyangkut tentang
tunjangan
fungsional
guru
maupun tunjangan sertifikasi.
Halaman : 88
Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009
atau dari sisi pendataan yang perlu
II. Pengawas PAIS
lebih diakuratkan lagi.
A. Lembaga Jumlah Pengawas PAIS seluruh
Dari jumlah total Pengawas yang
Indonesia berjumlah 11.038 orang yang
ada, ternyata 57,88% atau 6.389 orang
tersebar di 33 propinsi di Indonesia.
berjenis kelamin laki-laki, sementara
Dari jumlah tersebut terlihat angka
sebanyak 42,12% atau 4.649 orang
yang sedikit ganjil yang berkaitan
berjenis
dengan sebaran jumlah pengawas untuk
tersebut menunjukkan bahwa jumlah
masing-masing
Contohnya
pengawas
Propinsi Bengkulu dan Kep. Bangka
dibanding
Belitung memiliki jumlah Pengawas
perempuan, apakah ini menandakan
masing-masing sebanyak 1.354
dan
bahwa secara skil seorang laki-laki lebih
jumlah
mampu mengawasi secara manajerial
propinsi.
Bandingkan
1.204
dengan
kelamin
perempuan.
laki-laki
lebih
jumlah
dominan pengawas
pengawas di Propinsi Lampung yang
lembaga
sebanyak 114 orang. Sementara Jumlah
mungkin dikarenakan faktor lainnya
Sekolah yang harus diampu di propinsi
yang perlu dikaji lebih mendalam lagi.
tersebut
masing-masing
sebanyak:
1.085 sekolah untuk Propinsi Bengkulu, 1.177 sekolah untuk Propinsi Kep.
binaan
Data
yang
ada,
atau
Pengawas PAIS Berdasarkan Gender ≤ Diploma; 6.389 ; 57,88%
S1; 4.649 ; 42,12%
Bangka Belitung, dan 4.122 sekolah untuk Propinsi Lampung. Terlihat dari rasio
perbandingan
jml
pengawas
dengan jumlah lembaga binaan ternyata untuk propinsi Bengkulu dan Kep. Bangka
Belitung
perbandingan Pengawas Binaan,
memiliki
hampir
mengawasi sementara
1 1
untuk
orang Lembaga Propinsi
Grafik 2.5. Pengawas PAIS berdasarkan Gender Ditinjau dari skala usia ternyata
lampung 1 orang Pengawas mengampu
kurang
36 Lembaga Binaan. Dari jumlah
sebanyak 46,00% atau 5.078 berusia
tersebut
produktif,
terlihat
sangatlah
timpang
dari
separuh
atau
sementara
hanya
selebihnya
mengenai rasionya, sehingga diperlukan
sebanyak 54,00% atau 5.960 berusia
kajian lebih mendalam lagi, apakah
menjelang
memang betul kondisinya demikian
perhatian khusus terutama dari Ditjen
pensiun.
Hal
ini
perlu
Halaman : 89
Statistik Pendidikan Islam Tahun 2008/2009
Pendidikan Islam bahwasannya, perlu penataan
secara
profesional
Jumlah Pengawas PAIS Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Formal
agar
jabatan Pengawas ini bukan merupakan perpanjangan
dari
para
< S1; 4.581 ; 41,50%
pejabat
≥ S2; 552; 5,00%
struktural, karena ditengarai banyak sekali para pejabat struktural yang sudah
tidak
menjabat,
S1; 5.905 ; 53,50%
untuk
memperpanjang masa pensiun maka Grafik 2.7. Pengawas PAIS berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Formal
dialihkan menjadi Pengawas. Jumlah Pengawas PAIS Berdasarkan Usia ≤ 50 Tahun; 5.078
B. Lembaga Binaan 51 - 54 Tahun; 3.174
Jika
≥ 55 Tahun; 2.786
melihat
dari
sisi
sebaran
lembaga binaan, kita dapat melihat bahwa memang
jumlah
lembaga
binaan
terbanyak memang berada di tingkatan SD, yakni sebanyak 62,5%. Sementara Grafik 2.6. Pengawas PAIS berdasarkan Usia
jumlah lembaga binaan terkecil adalah SMA/SMK, yakni sebanyak 8,3%. Hal
Sementara
berdasarkan
latar
ini berkaitan erat dengan sebaran lembaga
belakang pendidikan ternyata hampir
mulai dari SD hingga SMA/SMK yang
separuhnya berpendidikan belum Strata
memang
Satu (S1), yakni sebanyak 41,50% atau
menandakan bahwa data yang dihasilkan
4.581 orang, sementara yang sudah
menurut penulis cukup berkualitas secara
berpendidikan minimal Strata Satu (S1)
validitas.
jumlahnya
mengecil.
Ini
adalah sebanyak 58,5% atau 6.457 orang. Hal ini juga perlu menjadi perhatuian khusus juga, mengingat untuk menjadi pengawas diperlukan minimal pendidikan adalah S1, karena untuk menjaga mutu serta mampu mengelola
manajemen
pengawasan
secara baik.
Halaman : 90