Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Kota Palopo
DESKRIPSI PROGRAM UTAMA PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN LATAR BELAKANG Sanitasi sebagai salah satu aspek pembangunan memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat, karena berkaitan dengan kesehatan, pola hidup, kondisi lingkungan permukiman serta kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari. Sanitasi seringkali dianggap sebagai urusan yang kurang penting, sehingga sering termarjinalkan dari urusan-urusan yang lain, namun seiring dengan tuntutan peningkatan standar kualitas hidup masyarakat meningkat, dan semakin tingginya tingkat pencemaran lingkungan dan keterbatasan daya dukung lingkungan itu sendiri menyebabkan sanitasi menjadi salah satu aspek pembangunan yang harus diperhatikan. Masih sering dijumpai bahwa aspek-aspek pembangunan sanitasi seperti air limbah, persampahan dan drainase, serta penyediaan air bersih, masih berjalan sendiri-sendiri, tanpa adanya koordinasi yang terpadu. Masing-masing aspek tersebut ditangani secara terpisah, meskipun masuk dalam satu bidang pembangunan yaitu sanitasi, sehingga masih terdapat tumpang tindih kegiatan pembangunan bidang sanitasi oleh institusi yang berbeda, yang kadang-kadang membingungkan masyarakat sebagai subyek dan obyek pembangunan. Di sisi lain, masih terdapat pelaksanaan pembangunan sanitasi yang berjalan secara parsial dan belum terintegrasi dalam suatu rencana besar yang sifatnya integratif dan memiliki sasaran secara menyeluruh serta dengan jangka waktu yang lebih panjang. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek jenis kegiatannya maupun dari aspek kewilayahan. Untuk itu perlu disusun suatu perencanaan sanitasi secara lebih integratif, aspiratif, inovatif dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Tahapan-tahapan proses perencanaan harus dilaksanakan secara berurutan, bertahap dan berkelanjutan, sehingga solusi yang ditawarkan juga akan tepat, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Permasalahan bidang sanitasi yang muncul tidak selalu disebabkan oleh aspek teknis, namun juga berhubungan dengan aspek ekonomi dan sosial, seperti tingginya tingkat kemiskinan dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi tantangan lain dalam pembangunan bidang sanitasi.
D⫸1
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Kota Palopo Program PPSP berlangsung 2014-2019, dengan pembangunan sanitasi, yaitu : 1) Stop
Buang
Air
perdesaan pada
Besar
akhir
Sembarangan (BABS) di wilayah perkotaan dan
2019;
2) Peningkatan pengelolaan persampahan melalui implementasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan penerapan pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) berwawasan lingkungan (sanitary landfill dan controlled landfill); 3) Pengurangan genangan air 100 kawasan strategis perkotaan seluas 22.500 ha. Pada pengolahan air limbah (black water), Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja atau IPLT berada pada tahapan akhir untuk sistem off-site maupun on-site. Idealnya bila tangki septic sebuah rumah tinggal sudah berumur 5-7 tahun maka sudah harus dikuras agar tidak mencemari air tanah dan lingkungan sekitarnya. Jasa penyedotan tinja oleh pihak pemerintah sudah tersedia di Kota Palopo. Hanya saja setelah tinja disedot, pembuangan akhirnya tidak diketahui kemana. Hal tersebut bisa disamakan dengan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hal ini bisa dicegah dengan membangun atau merevitalisasi IPLT yang sementara tidak berfungsi untuk mengolah lumpur tinja dan menetralisir air buangannya sehingga bila air buangan dilepas ke sungai tidak menimbulkan pencemaran. Tentunya Revitalisasi IPLT ini harus didukung dengan regulasi yang tepat agar IPLT nantinya bukan hanya sebagai monumen yang terbengkalai dan tidak digunakan. Mewajibkan pengurasan tangki septik yang sudah berumur 5 tahun keatas adalah salah satu contoh regulasi pendukung Revitalisasi IPLT.
MANFAAT PROGRAM Manfaat program revitalisasi IPLT ini antara lain : 1. Bagi Pemerintah Kota Palopo a. Pengolahan Air Limbah Mempunyai sistem pengolahan air limbah yang memenuhi standar lingkungan Mewujudkan lingkungan bersih, sehat dan nyaman. IPLT bisa mendaur ulang lumpur tinja menjadi pupuk sehingga menghasilkan sebuah nilai ekonomis. b. Pengolahan Persampahan Mempunyai sistem pengolahan Persampahan yang memenuhi standar lingkungan Mewujudkan lingkungan bersih, sehat dan nyaman. Terwujudnya sistim persampahan dengan pola 3R Adanya
kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah
sembarangan.
D⫸2
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Kota Palopo c. Pembangunan Drainase Terdapatnya sistem saluran draianse yang memenuhi standar lingkungan Mewujudkan lingkungan bersih, sehat dan nyaman. Tidak adanya daerah genangan yang
dapat menyebabkan terjadinya
banjir. 2. Bagi masyarakat Kota Palopo Menurunkan resiko pencemaran pada pasokan air tanah Mempunyai lingkungan yang bersih dan sehat Berpotensi berwirausaha dalam jasa penyedotan tinja Banjir dapat diatasi dengan sistim drainase yang baik Masyarakat dapat melakukan daur ulang sampah dengan sistim 3R RENCANA PENDANAAN Untuk mewujudkan percepatan pembangunan sanitasi permukiman ini membutuhkan dana yang cukup besar. Dengan terbatasnya dana APBD maka pemerintah Kota Palopo akan mengajukan pendanaan ke APBN untuk sub kegiatan pembangunan infrastruktur dan pengawasannya. Sedangkan untuk sub kegiatan perencanaan, sosialisasi, penyediaan lahan, operasional dan pemeliharaan akan dibiayai sendiri dari APBD Kota Palopo. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah : RENCANA JADUAL PELAKSANAAN Pemerintah
Kota
Palopo
mempunyai
rencana
memulai
tahapan
percepatan
pembangunan sanitasi permukiman mulai tahun 2014. Rencana ini akan berjalan dengan lancar bila mendapat dukungan dari pusat dan provinsi.
Tabel Deskripsi Program Kegiatan Utama Air Limbah Nama Program/Kegiatan
Pengembangan teknologi pengolahan air limbah
Tujuan
Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang sehat
Sasaran
Menurunnya prilaku BABS di Kota Palopo hingga 0% di tahun 2019
Indikator Kinerja
Pengurangan prilaku BABS sebesar 0% di Kota Palopo pada Tahun 2019
D⫸3
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Kota Palopo
Deskripsi Program/Kegiatan
Pengolahan air limbah (black water), Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja atau IPLT berada pada tahapan akhir untuk sistem off-site maupun on-site. Idealnya bila tangki septic sebuah rumah tinggal sudah berumur 5-7 tahun maka sudah harus dikuras agar tidak mencemari air tanah dan lingkungan sekitarnya. Jasa penyedotan tinja oleh pihak pemerintah sudah tersedia di Kota Palopo. Hanya saja setelah tinja disedot, pembuangan akhirnya tidak diketahui kemana.
Lokasi Kegiatan
(Peta terlampir)
Penerima Manfaat
37.781 KK
Instansi Pelaksana
Dinas PU dan Kesehatan
Rencana Implementasi
Tahun 2015
Volume kegiatan
5 hektar
Perkiraan Biaya
25.730 dalam juta rupiah
Sumber Pendanaan
APBN
Keterangan
Rencana Pembangunani IPLT pada tahun 2015. ini akan berjalan dengan lancar bila mendapat dukungan dari pusat dan propinsi
Tabel Deskripsi Program Kegiatan Utama Persampahan Nama Program/Kegiatan
Pengembangan teknologi pengolahan sistim Sanitary Landfilt
Tujuan
Meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan sehingga lingkungan bersih, sehat dan nyaman.
Sasaran
Meningkatnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman akibat pembuangan sampah tidak lagi disembarang tempat.
Indikator Kinerja
Meningkatnya layanan persampahan dari 77,78% menjadi 100% pada tahun 2019
Deskripsi Program/Kegiatan
Pengolahan persampahan yang optimal akibat prasarana dan belum memadai. Idealnya bila sampah dari setiap rumah dapat diangkut sehingga lingkungan sekitarnya bersih dan sehat. Jasa pengangkutan sampah oleh pihak pemerintah sudah tersedia di Kota Palopo. Hanya saja setelah lokasi pembuangan akhir sampah belum tersedia.
Lokasi Kegiatan
(Peta terlampir)
Penerima Manfaat
88.283 KK hingga tahun 2019
Instansi Pelaksana
Dinas Kebersihan dan PU
D⫸4
Persampahan dengan
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
Kota Palopo
Rencana Implementasi
Tahun 2016
Volume kegiatan
8 hektar
Perkiraan Biaya
24.847 dalam juta rupiah
Sumber Pendanaan
APBN
Keterangan
Rencana Pembangunani TPA pada tahun 2016. ini akan berjalan dengan lancar bila mendapat dukungan dari pusat dan propinsi
Tabel Deskripsi Program Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase Nama Program/Kegiatan
Pengembangan sistim saluran Drainase yang lebih baik dan terpelihara secara optimal
Tujuan
terdapatnya sistim drainase yang tesentralisir yang dapat mengatasi dampak genangan banjir pada setiap lokasi yang beresiko tinggi akan terjadinya banjir.
Sasaran
Meningkatkan sistim drainase yang tesentralisir mulai dari drainase primer, sekunder dan tersier yang dapat mengatasi dampak genangan banjir pada setiap lokasi yang beresiko tinggi akan terjadinya banjir.
Indikator Kinerja
Meningkatnya sistim drainase yang lebih optimal yang dapat mengenfalikan genangan banjir utamanya pada lokasi yang beresiko tinggi akan banjir.
Deskripsi Program/Kegiatan
Pengembangan sistim drainase yang optimal akibat saluran deainase belum memadai. Idealnya bila saluran drainase yang lebih baik dan pembangaunannya merata maka dapat masayarakat akan terhindar dari resiko genangan banjir sehungga lingkungan disekitarnya bersih dan sehat.
Lokasi Kegiatan
(Peta terlampir)
Penerima Manfaat
88.283 KK hingga tahun 2019
Instansi Pelaksana
DINAS PU
Rencana Implementasi
Tahun 2015 s/d 2019
Volume kegiatan Perkiraan Biaya
39.279 dalam juta rupiah
Sumber Pendanaan
APBD Kab, APBD Provinsi, APBN
Keterangan
Rencana Pembangunani TPA pada tahun 2016. ini akan berjalan dengan lancar bila mendapat dukungan dari pusat dan provinsi
D⫸5