Tugas Akhir DESAIN ULANG GUDANG PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI PT. PETROWIDADA
Disusun oleh : Dien Ayu Septemberina 6507040047
Latar Belakang 1.
2.
Pada tahun 2005 PT. Petrowidada merger dengan 2 perusahaan lain, yaitu PT. Eterindo Nusa Graha dan PT. Anugerahinti Gemanusa. Seluruh administrasi dan kepengurusan perusahaan digabung menjadi satu. Bahan yang disimpan di dalam gudang penyimpanan limbah B3 merupakan bahan yang mudah menyala dan mudah terbakar (PT. Petrowidada, 2009)
Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mendesain ulang dimensi gudang penyimpanan limbah B3 PT. Petrowidada. Mendesain tata letak limbah B3 di gudang penyimpanan limbah B3 PT. Petrowidada. Menentukan kebutuhan ventilasi sesuai dengan SNI 03-6572-2001. Menentukan kebutuhan penerangan sesuai dengan SNI 03-6575-2001. Menentukan jumlah dan penempatan detektor sesuai dengan SNI 03-3985-2000. Menentukan jumlah dan penempatan APAR sesuai dengan Permenakertrans RI No. Per-04/MEN/1980.
Batasan Masalah 1.
2.
Data limbah B3 yang disimpan dari bulan Januari 2010 sampai Oktober 2010. Tidak menghitung estimasi biaya yang dikeluarkan.
Diagram Alir Penelitian
Diagram Alir Penelitian (lanjutan)
Pengolahan dan Analisa Data Dimensi Gudang Limbah B3 (baru) Tata Letak Gudang Limbah B3 Penentuan Kebutuhan Ventilasi Gudang Limbah B3 Penentuan Kebutuhan Penerangan Gudang Limbah B3 Penentuan Jenis Detektor dan Kebutuhan Jumlah Detektor Penentuan Jenis APAR dan Kebutuhan Jumlah APAR
1 2 3 4 5 6
1 Dimensi Gudang Limbah B3 (baru)
Data yang dibutuhkan
data jenis limbah No.
Nama Limbah
Penampakan (bentuk)
1 Limbah PA Padatan kristal putih 2 Limbah B3 ex. Biodiesel Cairan kuning gelap sampai kuning bening 3 Limbah B3 ex. PT.AG 4 Limbah B3 ex DOP
Cairan kuning gelap sampai coklat Cairan kuning gelap sampai coklat
5 Limbah B3 ex. Alkyd
Cairan kuning bening sampai kuning gelap
6 Limbah B3 ex. Latex
Cairan kunung gelap sampai coklat Cairan kuning bening sampai kuning gelap Cairan tidak berwarna Cairan tidak berwarna
7 Limbah B3 ex. WWT 8 Ortho-xylene bekas 9 Oli bekas
Massa jenis (ρ) Sifat gr/ cm3 0,37 Mudah terbakar 1,10 Mudah terbakar dan tidak terlarut dalam air 1,19 Mudah terbakar 16,00 Mudah terbakar, beracun, dan tidak terlarut dalam miyak 1,20 Mudah terbakar, beracun, dan terlarut dalam minyak 1,17 Mudah terbakar 1,10 Mudah terbakar 0,88 Mudah terbakar 0,90 Mudah terbakar
Data jumlah limbah No.
Nama Limbah
Jan 1 Limbah PA 20 2 Limbah ex. Biodiesel 6 3 Limbah ex. PT. AG 7 4 Limbah ex. DOP 7 5 Limbah ex. Alkyd 7 6 Limbah ex. Latex 5 7 Limbah ex. WWT 12 8 Limbah O-xylene 3 9 Oli bekas 7
Feb Mar 17 28 8 9 10 7 5 5 7 8 5 6 14 12 3 3 4 7
Apr 19 7 11 7 12 7 15 3 4
Bulan Mei Jun 22 29 6 5 6 10 15 9 7 6 5 5 13 12 7 7 5 6
Jul Agt 26 28 7 6 11 7 19 5 7 13 6 8 11 5 4 3 5 4
Sep 17 6 10 17 6 3 10 7 3
Okt 17 8 7 7 11 5 12 3 5
Rata-rata 22,3 6,8 8,6 9,6 8,4 5,5 11,6 4,3 5
Dimensi palet, bag container, drum, dan forklift 0,5 m
1,1 m
1,1 m 0,1 m
1,1 m
1,1 m
0,75 m
0,1 m
Palet Drum 1m
1m
1,5 m
2,5 m
Bag Container
Forklift
Perhitungan
Perhitungan rata-rata limbah yang didistribusikan ke gudang penyimpanan limbah B3 No.
Nama Limbah
Jan 1 Limbah PA 20 2 Limbah ex. Biodiesel 6 3 Limbah ex. PT. AG 7 4 Limbah ex. DOP 7 5 Limbah ex. Alkyd 7 6 Limbah ex. Latex 5 7 Limbah ex. WWT 12 8 Limbah O-xylene 3 9 Oli bekas 7
Feb Mar 17 28 8 9 10 7 5 5 7 8 5 6 14 12 3 3 4 7
Apr 19 7 11 7 12 7 15 3 4
Bulan Mei Jun 22 29 6 5 6 10 15 9 7 6 5 5 13 12 7 7 5 6
Jul Agt 26 28 7 6 11 7 19 5 7 13 6 8 11 5 4 3 5 4
Sep 17 6 10 17 6 3 10 7 3
Okt 17 8 7 7 11 5 12 3 5
Rata-rata 22,3 6,8 8,6 9,6 8,4 5,5 11,6 4,3 5
Rata-rata x 3 Pembulatan 66,9 20,4 25,8 28,8 25,2 16,5 34,8 12,9 15,0
67 21 26 29 26 17 35 13 15
Perhitungan kebutuhan palet
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebutuhan palet untuk setiap limbah padat adalah 1 palet, dikemas dalam bag container. Untuk limbah cair, dikemas dalam drum. Maka, setiap palet berisi 4 drum. Untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel.
No. Nama Limbah Limbah PA Limbah ex. Biodiesel Limbah ex. PT. AG Limbah ex. DOP Limbah ex. Alkyd Limbah ex. Latex Limbah ex. WWT Limbah O-xylene Oli bekas
Rata-rata 67 21 26 29 26 17 35 13 15
Perhitungan kebutuhan area/ blok 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑙𝑒𝑡 12 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑙𝑒𝑡 3
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑙𝑜𝑘 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 =
𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑏𝑙𝑜𝑘 𝑙𝑖𝑚𝑏𝑎 𝑐𝑎𝑖𝑟 = No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Limbah Palet yang dibutuhkan Kebutuhan area/ blok Pembulatan Limbah PA 67 22,3 23 Limbah ex. Biodiesel 6 2,0 2 Limbah ex. PT. AG 7 2,3 3 Limbah ex. DOP 8 2,7 3 Limbah ex. Alkyd 7 2,3 3 Limbah ex. Latex 5 1,7 2 Limbah ex. WWT 9 3,0 3 Limbah O-xylene 4 1,3 2 Oli bekas 4 1,3 2
Palet yang Pembulatan dibutuhkan 67,0 67 5,3 6 6,5 7 7,3 8 6,5 7 4,3 5 8,8 9 3,3 4 3,8 4
Perhitungan allowance ruangan Allowance dimanfaatkan sebagai gang atau jalur pergerakan material handling. Material handling yang digunakan adalah forklift. Jadi, allowance yang digunakan adalah jalur pergerakan forklift, yaitu diagonal forklift saat membawa produk. 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔2 + 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 2 = 2,5 2 + 1,5 2 = 2,91 𝑚 ≈ 3 𝑚
2 Tata Letak Gudang Limbah B3
Penentuan kompabilitas Berdasarkan Law, Regulations, and Guidelines for Handling of Hazardous Waste, California Department of Health 1975, kompabilitas untuk limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelompok, yaitu: Tabel Incompability Disposal No. Kelompok 1. 2B 2. 3.
3A 6B
Nama Limbah Limbah B3 ex. DOP, Limbah B3 ex. Alkyd, Limbah B3 ex. Latex Limbah B3 ex. PT. AG Limbah ex. WWT, Ortho-xylene bekas, Oli bekas
Perhitungan bak penampung
Bak penampungan dirancang dengan menggunakan perhitungan volume drum, volume limbah, dan volume tumpahan per drum. Dari desain dimensi gudang di atas, bak penampungan untuk limbah cair dirancang sebagai berikut : 1 Volume drum = 𝜇𝑑 2 𝑡 4 1 4
= 𝑥 3,14 𝑥 (0,5 𝑚)2 𝑥 0,75 𝑚 = 0,147 𝑚3 = 147 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 Diasumsikan setiap drum menampung limbah sebanyak 80% dari volume drum, maka : Volume limbah = Volume drum x 80% = 0,147 m3 x 80% = 0,1176 m3 Diasumsikan tumpahan limbah sebanyak 30% dari volume limbah, maka : Volume tumpahan per drum = Volume limbah x 30% = 0,1176 m3 x 30% = 0,035 m3
Perhitungan untuk dimensi bak penampung tiap-tiap limbah adalah sebagai berikut. No.
Kelompok Limbah
Volume tumpahan limbah
Panjang bak penampung
Lebar bak penampung
Kedalaman bak Freeboard bak penampung penampung
1.
Kelompok 2B
2,52 m
3
9,5 m
0,5 m
0,53 m
0,3 m
2.
Kelompok 3A
0,91 m3
5,5 m
0,5 m
0,33 m
0,3 m
3.
Kelompok 6B
2,94 m
3
9,5 m
0,5 m
0,62 m
0,3 m
Kemiringan lantai Berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 1 Tahun 1995 Tentang : Tata Cara Dan Persyaratan Teknis Penyimpanan Dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, lantai bagian dalam dibuat melandai turun kearah bak penampungan dengan kemiringan maksimum 1%. Lantai dibuat miring agar tumpahan atau bila terjadi kebocoran bahan kimia bisa mengalir ke dalam bak penampungan
22000,00
6B
23000,00
2B
3A
3 Penentuan Kebutuhan Ventilasi Gudang Limbah B3
Perancangan sistem ventilasi alami
Menentukan nilai M melalui pendekatan fase gas 𝜌 = 𝑀=
=
𝑀.𝑃 𝑅𝑔 .𝑇 𝑅𝑔 .𝑇.𝜌 𝑃
0,7302.547,8.0,37 1
= 148 Dimana: ρ = massa jenis cairan M = berat molekul bahan kimia = tekanan di ruangan P Rg = koefisien T
= temperatur ruangan
No. Nama Limbah 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Limbah PA Limbah ex. Biodiesel Limbah ex. PT. AG Limbah ex. DOP Limbah ex. Alkyd Limbah ex. Latex Limbah ex. WWT Limbah O-xylene Oli bekas
Massa jenis (ρ) gr/ cm3 0,37 1,1 1,19 16 1,2 1,17 1,1 0,88 0,9
Menentukan koefisien transfer massa gas (K) 𝐾 = 𝐾0 .
𝑀0 𝑀
= 0,83 = 0,107 Dimana : K K0 M M0
𝑐𝑚
1
3
𝑠.
18 148
1
3
= Koefisien transfer massa gas (cm/s) = Koefisien transfer massa air = 0,83 cm/s = Berat molekul bahan kimia (lbm/lb-mol) = Berat molekul air = 18 lbm/lb-mol
Menentukan laju pembentukan uap (Qm) 𝑄𝑚 = =
𝑀.𝐾.𝐴.𝑃 𝑅𝑔 .𝑇𝐿 148𝑙𝑏𝑚/𝑙𝑏;𝑚𝑜𝑙.0,107 𝑓𝑡/𝑚𝑖𝑛.2,112𝑓𝑡 2 .0,987𝑎𝑡𝑚 0,7302𝑓𝑡 3 𝑎𝑡𝑚/𝑙𝑏𝑚;𝑚𝑜𝑙 𝑜 𝑅.547,8𝑜 𝑅
= 0,083 𝑙𝑏𝑚/𝑚𝑖𝑛 Dimana : Qm M K A Psat Rg TL
= Laju pembentukan uap bahan (lbm/min) = Berat molekul bahan kimia (lbm/lb-mol) = Koefisien transer massa gas (cm/s) = Luas permukaan drum (A) = 2,112 ft2 = Tekanan uap = 0,001 mbar = 0,987 atm = Konstanta gas ideal = Suhu (oR)= 547,8oR
Menentukan laju aliran udara (Qv) 𝐶𝑝𝑝𝑚 = 1 𝑝𝑝𝑚 = 𝑄𝑣 = Dimana : Cppm Qm Rg T k Qv P M
𝑄𝑚 .𝑅𝑔 .𝑇𝐿
𝑥 106
𝐾.𝑄𝑣 .𝑃.𝑀 0,083 𝑙𝑏𝑚/𝑚𝑖𝑛.0,7302𝑓𝑡 3 𝑎𝑡𝑚/𝑙𝑏𝑚;𝑚𝑜𝑙 𝑜 𝑅.547,8𝑜 𝑅 0,3.𝑄𝑣 .1 𝑎𝑡𝑚.148 𝑙𝑏𝑚/𝑙𝑏𝑚;𝑚𝑜𝑙 𝑓𝑡 3 747754,402 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑥 106
= Konsentrasi uap (ppm) = Debit penguapan bahan (lbm/min) = Konstanta gas ideal = 0,7302 ft3atm/lbm-moloR = Suhu (oR) = non ideal mixing factor = 0,3 = Kecepatan ventilasi (ft3/min) = Tekanan (atm) = 1 atm = Berat molekul bahan kimia
Diasumsikan drum tidak dalam keadaan terbuka sepenuhnya, maka kecepatan ventilasinya 50%, yaitu 373877,201 ft3/min
Menentukan luas bukaan Berdasarkan SNI 03-6572-2001, bahwa dalam bangunan kelas 7 (gudang) pada jendela, bukaan, pintu, atau sarana lainnya dengan luas ventilasi yang tidak kurang dari 10% terhadap luas lantai dari ruang yang akan diventilasi, diukur tidak lebih dari 3,6 m di atas lantai. Luas lantai yang direncanakan adalah 506 m2. Maka 10% dari 506 m2 adalah 50,6 m2. Ventilasi dirancang dengan penjang 88 m, dan lebar 0,6 m, sehingga luas perencanaan ventilasi sebesar 52,8 m2.
Menentukan laju aliran udara (Qv) dari bukaan yang dirancang
𝑄 = 𝐶𝑣 . 𝐴. 𝑉 = 0,3.52,8 m2.10,29 m/det =162,99 m3/det =345356,4 ft3/min Dimana : Qv = laju aliran udara (ft3/min) Cv = effectiveness dari bukaan = 0,3 A = luas bebas dari bukaan inlet (ft2) V = kecepatan angin (m/det)= 20 knot (BMKG,2011) Dari perhitungan di atas didapatkan laju pergantian udara yang dibutuhkan gudang sebesar 373877,201 ft3/min. Direncanakan dengan menggunakan ventilasi alami dengan luas ventilasi sebesar 52,8 m2 dapat menghasilkan laju aliran udara sebesar 345356,4 ft3/min, maka gudang penyimpanan limbah B3 membutuhkan ventilasi mekanis.
Perancangan sistem ventilasi mekanis
Menentukan exhaust fan
Laju pergantian udara yang dibutuhkan Setelah menentukan kebutuhan laju aliran udara dan merancang ventilasi alami didapatkan selisih laju pergantian udara yang masih dibutuhkan gudang sebesar: 373877,201 ft3/min - 335630,4 ft3/min = 38246,81 ft3/min Ventilasi mekanis yang ditentukan berupa exhaust fan. Exhaust fan yang akan digunakan memiliki spesifikasi laju pergantian udara 169,56 m3/min = 5987,955 ft3/min. Maka, jumlah exhaust fan yang dibutuhkan: 𝑒𝑥𝑎𝑢𝑠𝑡 𝑓𝑎𝑛 =
38246,81𝑓𝑡 3 /𝑚𝑖𝑛 5987,955𝑓𝑡 3 /𝑚𝑖𝑛
= 6,39 𝑏𝑢𝑎 ≈ 7 𝑏𝑢𝑎
4 Penentuan kebutuhan penerangan gudang limbah B3
Perhitungan kebutuhan lampu
Menentukan jenis sumber penerangan Dipilih sumber penerangan langsung 4 x TL 40 W sehingga arus cahaya tiap armatur sebesar 4 x 2500 lm = 10000 lm Kuat penerangan untuk gudang adalah 100 lux. (Sumber:SNI 03-6575-2001)
Menentukan faktor refleksi Pada gudang limbah B3 yang dirancang ditentukan warna langit-langit putih, warna dinding krem, dan warna lantai abu-abu. Maka, untuk reflektasi langit-langit (ρll), reflektansi dinding (ρd), dan reflektansi lantai (ρl) sebagai berikut. ρll = 0,7 ρd = 0,5 ρl = 0,1
Menghitung indeks ruang (k) Perencanaan dimensi gudang : p = 23,0 m l = 22,0 m t = 5,0 m 𝑝. 𝑙 𝑘= 𝑡 𝑝+𝑙 =
23 𝑚 .22 𝑚 5 𝑚 (23 𝑚:22 𝑚)
= 2,25
Menghitung efisiensi penerangan (ηp) dan koefisien pemakaian (kp) Untuk k=2 ηp= 0,61 dan untuk k=2,5 ηp=0,64 Untuk k=2,25 dilakukan interpolasi 2,5;2 0,64;0,61
=
2,5;2,25 0,64;𝑥
𝑥 = 0,625 Maka, untuk k=2,25 ηp= 0,625 Faktor depresiasi untuk pengotoran ringan dan direncanakan dilakukan pembersihan tiap 1 tahun adalah 0,85 sehingga koefisien pemakaian (kp) sebagai berikut. Koefisien pemakaian (kp) = ηp.fd = 0,625.0,85 = 0,531
Menentukan jumah armatur Diketahui : E = 100 lux, A = 506 m2, Φ=2500, kp = 0,531 Maka, 𝑛 = =
1,25.𝐸.𝐴 Φ.𝑘𝑝 1,25.100.506 10000.0,531
= 11,91 ≈ 12 Ditentukan banyak armatur 12 buah, tiap armatur berisi 4 TL 40 W dipasang 3 deret dimana setiap deret ada 4 armatur.
3000,00
3000,00
3000,00
22000,00
3000,00
4000,00
23000,00
3500,00
3000,00
3000,00
5 Penentuan jenis detektor dan kebutuhan jumlah detektor
Penentuan jenis detektor Berdasarkan SNI 03-3985-2000 untuk kriteria pemilihan jenis detektor yang cocok untuk rancangan gudang penyimpanan limbah B3 adalah detektor asap dengan tipe ruang awan. Bentuk dari atap gudang limbah B3 yang dirancang adalah miring.
Perhitungan jumlah detektor Berikut merupakan perhitungan jumlah detektor yang akan digunakan, yaitu : Ukuran gedung Panjang = 23 m Lebar = 22 m Tinggi = 5 m S = 9 m x 71% = 6,39 m Jumlah detektor (D): 𝐷= 𝐷=
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 23 𝑚 = 1 𝑆 1 .6,39 𝑚 = 7,19 ≈ 8 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 2 2 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 22 1 𝑆 = 1 .6,39 = 6,88 ≈ 7 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 2 2
Total jumlah detektor yang akan dipasang pada gudang penyimpanan limbah B3 yang dirancang adalah D(panjang) x D(lebar) = 8 x 7 = 56 detektor.
23000,00
22000,00
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
6 Penentuan jenis APAR dan kebutuhan jumlah APAR
Penentuan jenis APAR Berdasarkan Permenaker No. 04/ MEN/ 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan, untuk gedung yang berisi bahan yang tidak dapat bercampur dengan air dan bahan yang dapat bercampur dengan air, maka APAR yang baik adalah jenis tepung kering yang mengandung Natriumbikarbonat dan garam alkali dengan berat 12 kg.
Pemasangan APAR Berdasarkan Permenaker No. 04/ MEN/ 1980, pemasangan APAR harus memenuhi syarat sebagai berikut : Setiap satu atau kelompok APAR harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan Pemberian tanda pemasangan tersebut harus sesuai dengan Permenaker No. 04/ MEN/ 1980 Penempatan antara APAR yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja. Setiap APAR harus dipasang menggantung pada dinding dengan penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan dalam lemari atau peti yang tidak dikunci. Pemasangan APAR harus sedemilian rupa sehingga APAR jenis tepung kering dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar APAR tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.
23000,00
22000,00
Kesimpulan Dari pengolahan data dan analisa yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
Desain gudang limbah B3 yang dirancang dengan dimensi panjang 23 m, lebar 22 m, dan tinggi 5 m. Tata letak limbah pada gudang limbah B3 yang dirancang sesuai dengan jenis limbah. Kebutuhan laju pergantian udara pada gudang yang dirancang sebesar 373877,201 ft3/min ft3/min dan kebutuhan exhause fan sebanyak 7 buah. Kebutuhan penerangan pada gudang limbah B3 yang dirancang sebesar 100 lux dan kebutuhan lampu sebanyak 12 armatur menggunakan 4 TL 40 W Jenis detektor yang sesuai dengan gudang limbah B3 yang dirancang adalah detektor asap sebanyak 56 buah. Jenis APAR yang sesuai dengan gudang limbah B3 yang dirancang adalah jenis tepung kering yang mengandung Natriumbikarbonat dan garam alkali dengan berat 12 kg sebanyak 7 buah
DAFTAR PUSTAKA California Department of Health. (1975). Law, Regulations, and Guidelines for Handling of Hazardous Waste CCPS. (1992). Guidelines for hazard evaluation prosedur Direktorat Pengawasan Keselamatan Kerja. (2004). Himpunan Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Jakarta EPA Victoria – Australia, Bunding Guidelines Kep-01/ Bapedal/09/1994. Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 M.T, Muhaimin. (2001). Teknologi Pencahayaan. PT. Refika Aditama, Bandung PP no. 18 tahun 1999. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun SNI 03-3985-2000 Tata Cara Perencanaan, Pemasangan Dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk Pencegahan Bahaya Pada Bangunan Rumah Dan Gedung. SNI 03-6572-2001. Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi pada Bangunan Gedung SNI 16-7062-2004. Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja www.http://bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Meteorologi/PrakiraanAngin.bmkg diakses tanggal 25 Mei 2011 www.http://lightingphilips.com.cn/apr/content/88/1464/8/ProductFamily_id.pdf diakses tanggal 11 Mei 2011
Terima kasih..