DESAIN SISTEM TENDA INSTALASI GAWAT DARURAT UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Shaendy Kartika Widyaswara Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp/Fax (031) 5931147
ABSTRAKSI Fasilitas tenda rumah sakit lapangan merupakan suatu hunian sementara yang digunakan untuk keperluan darurat medis di lokasi bencana. Khususnya didaerah yang terisolasi dimana fasilitas kesehatan rusak berat atau sulit dijangkau. Pada kondisi seperti ini yang diutamakan adalah menyelamatkan korban sesegera mungkin sehingga korban jiwa dapat diminimalisir. Fasilitas tenda darurat yang ada saat ini masih belum berfungsi secara maksimal dikarenakan adanya berbagai masalah misalkan saja temperatur didalam tenda kesehatan saat ini cenderung tinggi sehingga membuat proses penyembuhan pasien terhambat, penataan tempat tidur pasien masih berantakan sehingga membuat paramedis kesulitan dalam proses pengobatan, pasien luka berat dengan pasien luka ringan masih jadi satu hal ini membuat paramedis kesulitan dalam mengontrol pasien, dan tenda yang digunakan saat ini belum bisa melindungi pasien dengan baik karena
kondisinya masih terbuka dan tidak dapat melindungi pasien dari udara luar yang dapat membawa virus, kuman dan penyakit. Produk yang akan didesain adalah hunian tenda IGD rumah sakit lapangan dengan sistem modular. Sehingga dapat mempermudah ruang konfigurasi antar ruang. Struktur Pneumatic dengan teknologi airbeam yang merupakan perwujudan mudah digunakan dan cepat pemasangannya sehingga mempercepat proses penyembuhan. dengan konsep fast response and healing
ABSTRACT Facilities at the field hospital tent is a temporary dwelling used for the purposes of medical emergencies at the disaster site. Especially the isolated areas where health facilities were severely damaged or difficult to reach. In these conditions, the main priority is to save the victim as soon as possible so that casualties can be minimized. Emergency tent facility is currently not functioning optimally because of various problems let's say the temperature inside the medical tent tends to be high today, so make the healing process of patients delayed, structuring the patient's bed was unmade, so make paramedics difficulties in the process of treatment, the patient's severe injuries with the patient still be slightly injured this one makes paramedics difficulties in controlling the patient, and the tents in use today can not properly protect patients because the condition is still open and will not protect the patient from the outside air that can carry viruses, germs and disease. Products will be designed is a residential tent field hospital with modular systems. So as to facilitate the configuration space between space. Pneumatic Structure with airbeam technology which is the embodiment of easy to use and quick installation and with the concept of fast response and healing
KATA KUNCI Fast Response, Modular, Healing
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki resiko tinggi akan terjadi bencana alam. Hal ini disebabkan banyak hal. Mulai dari alam yang sudah tidak mampu menahan beban kehidupan yang ditimpakan manusia kepadanya, ataupun kesalahan manusia itu sendiri. 1
Bencana lingkungan yang melanda berbagai daerah di Tanah Air diperkirakan akan terus meluas dan mengkhawatirkan apabila faktor pencegahan tidak menjadi fokus penanganan. Secara geologis, klimatologis, dan geografis, wilayah Indonesia tergolong rentan. Kajian geologis menunjukkan, batuan belum padat atau solid mendominasi struktur batuan di Indonesia. Hujan di atas normal bertempo lama, didukung kemiringan bukit, dan terbatasnya tutupan lahan menimbulkan gerakan tanah2. Secara geologis, wajar banyak longsoran, banjir bandang, atau jenis gerakan tanah lain di Indonesia Posisi Indonesia dalam sabuk vulkanis (ring of fire) mendasari kerentanan itu3
1 1
Sumber data : Indonesia.go.id 2Sumber data : Harian Kompas, Rabu 26 November 2008 3 Sumber data : Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kepada, Kompas
Tujuan Setelah mengetahui dan mepelajari dengan detail maka dapat dirumuskan tujuan dan manfaatnya. Perancangan ini bertujuan untuk : • • •
menemukan inovasi desain tenda Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) untuk bencana alam yang mudah pendistribusian dan terjaga kebersihannya Perbaikan sistem medis korban bencana alam melalui terintegrasinya fasilitas kesehatan darurat Merancang fasilitas kesehatan darurat yang cepat, mudah, praktis dan terintegrasi satu dan yang lain. Merancang suatu tenda atau tempat penanganan korban bencana sementara yang efektif dari segi waktu, pemasangan, dan pendistribusian Meningkatkan alur aktivitas tim medis agar cepat dalam menangani para korban Dapat mendesain Penataan konfigurasi tempat tidur korban pada tenda rawat yang tidak teratur, dengan tujuan tenda mampu menampung jumlah korban lebih banyak Dapat mengatur sistem ventilasi yang baik agar sirkulasi udara didalam tenda menjadi nyaman agar proses penyembuhan dapat berjalan dengan baik
Konsep utama yang diterapkan dalam perancangan ini adalah : • •
Fast-Response : tenda yang cepat tanggap ketika terjadi bencana, tenda yang cepat pendistribusian, proses ereksi, dan penanganan pasien Healing : tenda kesehatan yang dapat mempercepat proses penyembuhan dari bentuk, warna, serta sirkulasi udara, dan kebersihan, kenyamanan, kesterilan yang dapat mencegah masuknya bakteri, dan debu.
Masalah 1. Kondisi jalan menuju lokasi bencana hanya dapat dilalui maksimal satu kendaraan roda 4, sedangkan tenda eksisting dengan ukuran 840 x 600 x280 cm dan berat 241 kg per modul harus diangkut menggunakan kendaraan besar, seperti Truk. Sehingga distribusi tidak lancar. 2. Tenda kesehatan yang selama ini digunakan oleh tim medis, penggunaannya tidak sebagaimana mestinya. Karena membrannya mudah dilepas pasang. Sehingga jika suhu mulai tinggi karena tidak ada aliran udara, sehingga udara didalam tenda tidak dapat bersirkulasi dengan baik, oleh karena itu mereka menggulung membran tenda. Padahal kebersihan dan kesterilan tenda kesehatan sangat lah penting.
Metodologi Agar suatu IGD lapangan dapat berfungsi semaksimal mungkin maka dibutuhkan suatu sistem efisien didalamnya. Termasuk kemudahan operasional para tim medis , kecepatan alur penangan pasien, kenyamanan,dan keamanan. Dari beberapa analisa yang berkaitan dengan subyek judul maka dapat diambil suatu kesimpulan dari desain yaitu persyaratan dari desain ( DR&O) yang dikemas menjadi suatu konsep desain suatu perancangan Desain Tenda Rumah sakit Lapangan ( Field Hospital ) pada Instalasi Gawat Darurat ( IGD ), bersistem modular, dengan konsep fast response and healing.
• • • • •
Latar Belakang
Fenomena Permasalahan Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan
Pengumpulan Data
• • • • •
Wawancara Narasumber Survey Lapangan Regulasi Studi Pustaka Web
EKSISTING
• •
Dalam Negeri Luar Negeri
Analisa
Pasar Konsep Desain
Aktivitas Kebutuhan
Material
Bentuk
Ergonomi
Alternatif Desain Kepraktisan
Kenyamanan
Tren / Style Keamanan Warna Estetika
Prioritas
Harga
FINAL DESAIN
PEMBAHASAN Dari analisa aktifitas diatas dapat disimpulkan atas permasalahan yang ada, dari permasalahan yang ada kita dapat mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan yang diperlukan pengguna pada suaatu tenda kesehatan, yaitu bahwa tenda yang akan didesain memiliki dimensi yang lebih kecil dari eksisting, dan menggunakan material yang ringan agar dapat mempermudah operator dalam hal pendistribusian, dimana medan sulit dicapai dengan menggunakan kendaraan besar. Selain itu tenda yang didesain dapat di ereksi dengan cara manual untuk meng antisipasi lumpuhnya sistem kelistrikan Dari analisa kebutuhan kita dapat menentukan rank of priority dan matrikulasi yang dapat menentukan jauh dekatnya suatu zona
Mudah Packing
Nyaman
Aman
Murah
Mudah Pendistribusian
Mudah Proses Ereksion
√
√
√
√
0,5
√
√
√
√
0,5
√
√
√
√
0,4
Nyaman
√
√
√
0,3
Aman
√
√
0,2
Murah
√
√
0,1
Mudah Pendistribusian
Mudah Proses Ereksion
√
Mudah Packing
√
Rank Of Priority
1.
Mudah pendistribusian
25%
2.
Mudah proses ereksion
25%
3.
Mudah proses packing
20%
4.
Nyaman
15%
5.
Aman
10%
6.
Murah
5%
No.
Kriteria
Koef
Peleton
Pneumatic
Shelter
1.
Mudah pendistribusian
0,5
2
1
5
2,5
3
1,5
2.
Mudah proses ereksion
0,5
5
2,5
6
3
5
2,5
3.
Mudah proses packing
0,4
4
1,6
6
2,4
5
2
4.
Nyaman
0,3
4
1,2
8
2,4
7
2,1
5.
Aman
0,2
4
0.8
6
1,2
6
1,2
6.
Murah
0,1
7
0,7
3
0,3
2
0,2
7,8
11,8
9,5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Buruk Kurang sekali kurang Cukup Baik Sangat baik Zona Pemeriksaan Utama Bed examination Sterilisator Zona operasi Zona Storage
Hasil Matrikulasi : Zona Pemeriksaan Utama Dekat
Bisa Jauh / Dekat
Jauh
Bed examination
Sterilisator Zona Storage
Zona operasi
Bed examination Dekat
Bisa Jauh / Dekat
Jauh
Zona Storage Zona Pemeriksaan Utama
Zona operasi
Sterilisator
Zona Sterilisator Dekat
Bisa Jauh / Dekat
Jauh
Zona Storage
Zona Pemeriksaan Utama Zona operasi
Bed examination
Zona Operasi Dekat
Bisa Jauh / Dekat
Jauh
Zona Storage
Bed examination Sterilisator
Zona Pemeriksaan Utama
Zona Storage Dekat
Bisa Jauh / Dekat
Jauh
Sterilisator Bed examination
Zona Pemeriksaan Utama Zona operasi
Analisa ergonomi sangat membantu dalam menentukan ukuran – ukuran ideal sebuah tenda kesehatan, dari hasil analisa ergonomi ukuran tenda saya yaitu 6000 x 5000 x 2500 mm, dengan kapasitas memuat 10 bed pasien dengan jarak per bed 500 mm sesuai dengan ukuran tubuh masyarakat indonesia.
Dari analisa struktur diatas dapat diketahui bahwa tenda dengan pneumatic structure system mempunyai nilai paling tinggi. Itu dikarenakan struktur tersebut mempunyai kelebihan dalam hal ketahanannya terhadap cuaca dan angin, Dari analisa kebutuhan akan moveable tent diatas dapat diketahui bahwa tenda dengan pneumatic with air beam structure system lebih efektif selain lebih kuat dan kokoh strukturnya dalam efisiensi waktu pemasangan dan tenaga selain itu juga mudah dalam proses carriying karena berat bebannya yang relatif ringan dan mudah.
Gambar 1 airbeam struktur
Masalah
utama
dari
sebuah
tenda
adalah
therml
dimana
analisa
penghawaan, dan sirkulasi udara sangat amat dibutuhkan Dari analisa yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa untuk mendapatkan suhu ruangan tenda yang nyaman (antara 20º hingga 24º), ketinggian langit-langit harus menggunakan tinggi ideal human dimension, (250-300 mm). Sistem fentilasi alami tenda ini menggunakan jendela berukuran besar dan tinggi. Kemudian pada desain tenda darurat ini juga dilengkapi dengan jendela pada dindingnya dan air-conditioning system
serta air
Purifer untuk menjaga kesterilan ruangan. Pada tenda IGD ini ditambahkan pembayang atau Fly sheet agar suhu tenda tidak begitu panas. Karena radiasi sinar UV tidak langsung menebus tenda Pembagian pencahayaan berdasar sumber cahaya nya: 1. Alami
2.
Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang tidak perlu dibuat ( sudah ada ), pencahayaan ini biasanya mempunyai intensitas yang besar, sumber cahaya ini pada umumnya adalah matahari. Buatan Pencahayaan ini adalah hasil ciptaan atau rekayasa teknologi, pencahayaan jenis ini dapat diatur intensitas dan konfigurasinya, misalnya, lampu. Salah satu hal penting dalam pencahayaan buatan adalah menghindari terjadinya bayangan tajam/kekelaman yang terang dan menyilaukan.
Menggunakan lampu Fluorescent tube lighting WE55W, sementara itu pada ruangan Penerangan ruang operasi atau unit bedah harus sedemikian rupa, sesuai letak dari luka – luka operasi yang dibuat searah dengan jatuhnya sinar. Alat penerangan yang digunakan adalah lampu langit – langit yang dapat digerakkan dan dapat diputar, yang dilengkapi dengan suatu satelit kecil. Untuk satu cahaya utama terdapat 4 cahaya kecil tambahan. Lampu sorot sangat jarang digunakan. DIN 5035 memberikan 3 bagian standart untuk penerangan rumah sakit. Untuk penerangan pertama pada ruangan oprasi dibutuhkan 1000 lx (lux) Berbagai macam alternatif konfigurasi ditampilkan, namun hanya kofigurasi nomor 1 yang terpilih, karena selain sederhana, konfigurasi tersebut, namun dapat menampung pasien cukup banyak, lagipula bentuk konfigurasi ini dapat membuat kita hemat dalam penggunaan bahan.
Gambar. 2 konfigurasi
BENTUK TENDA : Bentuk lekukan-lekukan digunakan sebagai acuan bentuk dasar dari tenda. Hal itu dikarenakan dengan bentuk lekukan, selain ruangan yang ada di dalam tenda bias termanfaatkan dengan ,maksimal. Selain itu bentukan smooth mempunyai keunggulan prihal fleksibilitas dalam penataan konfigurasi dan akan sangat sesuai bila menggunakan tenda dengan pneumatic struktur system.
WARNA TENDA : Warna yang akan diaplikasikan pada produk tenda darurat ini adalah warna abu-abu, Putih dan biru. Penggunaan warna-warna ini dimaksudkan untuk menimbulkan kesan bersih dan higienis, dan warna abu-abu untuk memberikan kesan hangat dan aman, mengingat para korban bencana kebanyakan mengalami depresi yang dalam/trauma pasca gempa. Warna-warna yang digunakan tadi dimaksudkan juga dapat membantu member kesan nyaman pada penggunanya. Kondisi lingkungan tentunya akan sangat berpengaruh pada perancangan sebuah rumah sakit lapangan. Karna produk tersebut digunakan diluar ruangan. Kondisi yang dapat timbul antara lain. •
Gempa susulan
•
Adanya genangan air akibat hujan
•
Hujan deras
•
Angin
•
Panas, karena iklim indonesia yang tropis maka, hal ini yang paling diperhatikan.
Maka alternatif material yang dapat digunakan pada sebuah tenda Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) untuk rumah sakit lapangan adalah : •
Membutuhkan material yang mudah dibersihkan dan tidak mudah menyerap debu, air, dan kotoran
•
Material yang dapat mengurangi kebisingan suara.
•
Material yang tidak memiliki nilai pantul cahaya yang tinggi
•
Membutuhkan material yang anti karat
•
Material yang ringan sehingga sedapat mungkin tidak memakan banyak alat dalam pendistribusiannya
Material dapat diproduksi dalam suatu industri, sehingga dapat meminimalkan biaya ( murah ). Berdasarkan studi eksisting terhadap tenda yang ada, mereka memiliki ukuran 840 x 600 x280 cm dan berat 241 kg sehingga membutuhkan kendarann besar untuk mengangkutnya minimal menggunakan medium truk
Gambar 4 jenis truk.
Dengan menggunakan perhitungan ergonomi dan pemilihan material maka membuat suatu tenda IGD yang memiliki bobot yang tidak terlalu berat sehingga dapat menggunakan minimal sepeda motor, dimana ukuran spesifikasi sepeda motor 1919 x 709 x 1080 mm. Karena medannya yang berat maka menggunakan sepeda motor jenis GL atau trail karena lebih tangguh. Dari pada model skuter dan bebek di tanjakan apabila menggunakan sepeda motor maka tenda diletakkan dibagian belakang lalu diikat yang kencang.
Gambar 5 Jenis sepeda motor
Tenda IGD ini nantinya menggunakan berbagai instrumen kesehatan, seperti UV lamp, Sterilizator, Defibrillator, Surgery lamp, air Puriefer, blower. Dsb oleh karena itu dibutuhkan pasokan listrik yang dapat dipergunakan untuk menyalakan alat – alat tersebut. Berikut ini peralatan – peralatan yang membutuhkan listrik.
1. Blower
: 220V / 400 W
2. Air Purifier
: 220V / 170 Wz
3. Surgery Lamp
: 220V / 125 W
4. Sterilisator
: 220V / 600 W
5. UV Lamp
: 220V / 140 W
6. Defibrillator
: 220V / 400 W
7. Anestesia Machine
: 220V / 400 W
8. Electric Cauter
: 220V / 250 W
Jadi berdasarkan kebutuhan daya listrik yang dibutuhkan beberapa peralatan medis di atas 2332W, generator yang ada dapat mendistribusikan daya hingga 2700 W
HASIL DESAIN
Gambar 6 Desain Final
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tenda kesehatan yang ada selama ini standart kebersihannya masih kurang. Karena membrannya dapata dibuka – tutup sesuka hati, hal ini mengakibatkan kebersihan tenda sangat kurang, selain itu tenda kesehatan yang digunakan saat ini memiliki dimensi yang besar dan berat saat di packing oleh karena itu membutuhkan kendaraan yang besar untuk mengangkutnya kelokasi bencana. Sementara itu tidak semua lokasi bencana memiliki medan yang mampu dilalui oleh kendaraan besar sepeti truk. Dengan adanya penelitian tentang Tenda Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) untuk bencana alam ini yang membawa konsep Fast-Response and Healing, diharapkan mampu menjadi rancangan yang sesuai dengan harapan dunia kesehatan untuk Tenda kesehatan yang mudah dan cepat pendistribusiannya dan terjaga kebersihan dan kesterilannya. Berbagai studi dan analisa yang telah dilakukan merupakan langkah awal dan berhasil atau tidaknya rancangan ini pada nantinya akandikembalikan kepada para tim kesehatan di Indonesia. Saran Pada Proses penelitian, perancangan dan penulisan laporan Desain Sistem Teenda Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) Untuk Bencana Alam Studi Kasus Gempa Bumi Tasikmalaya – Jawa Barat ini memiliki metodologi yang benar sangat membantu. Metodologi sangat mempengaruhi sebuah rancangan walaupun dalam kenyataan studi dan analisa sering dilaksanakan tanpa alur yang telah digariskan pada metodologi. tetapi hal tersebut masih dapat ditolerir karena proses merancang tiap produk dengan tujuan berbeda akan meghasilkan metodologi yang berbeda. Rancangan Tenda IGD ini sudah memenuhi syarat dari permasalahan yang ada yaitu tentang pendistribusian dan kebersihan tenda yang dapat memberikan pengaruh Healing supaya dapat membantu proses pemulihan pasien korban bencana alam. Kelemahan dalam rancangan ini adalah pada bentuk tenda itu sendiri, mungkin bentuknya masih umum karena memperhatikan tentang tekanan angin apabila mengenai tenda. Karena memiliki batasan tentang berat menjadikan saya berhati – hati dalam menentukan bentuk agar material lebih irit. Untuk itu diharapkan pada perancangan selanjutnya mengenai Tenda Kesehatan agar memperkaya lebih banyak bentuk agar lebih menarik lagi. Sistem Tenda Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) Untuk Bencana Alam ini direkomendasikan untuk Dinas Kesehatan, PMI, dan lembaga kesehatan lainnya dengan tujuan mempermudah pendistribusian tenda kelokasi bencana serta memberikan contoh tenda kesehatan yang baik adalah tenda yang tertutup namun memiliki sistem fentilasi yang baik agar merasa nyaman didalam tenda.
DAFTAR PUSTAKA BUKU Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003) Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta. Nurmianto, Eko ( 2004) Ergonomi : Konsep dasar dan aplikasinya. Guna Widya. Surabaya Neufert, Ernest. 1990. Data Arsitek Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga Health Today, Majalah. 2005. Pertolongan dan Penyakit Pasca Bencana. Jakarta : Redaksi Healthy Today LAPORAN/STUDI DepKes, sekjen 2001. Standart Minimal Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Bencana dan Pengungsi. Jakarta : Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Yankes Puskesmas, DinKes Propinsi .2002. Puskesmas Perawatan. Surabaya : Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur PMI. 1996. Pedoman Bongkar Pasang Tenda PMI. Jakarta : Palang Merah Indonesia Pusat Tugas Akhir. 2006. Desain Tenda UGD Lapangan Modular Untuk Korban Bencana. Surabaya : Ratna Amalia. 34010100051 WEBSITE
•
Wikipedia.com
•
Vetter.de
•
Dinkes.go.id
•
Who.int/disaster/
•
Alkes.com
•
Google.com
•
Infantable.com
•
Vango.co.uk