Kebakaran dan bencana alam yang terjadi setiap saat dapat menimbulkan terganggunya kelancaran produktifitas, kerusakan peralatan, lingkungan tempat kerja serta dampak negatif lainnya yang mungkin diderita oleh pegawai maupun non pegawai yang ada di lingkungan BPS . Oleh karena itu, untuk pelaksanaan pencegahan penanggulangan kebakaran dan bencana alam di lingkungan kantor Badan Pusat Statistik, perlu pedoman induk penanggulangan darurat kebakaran dan bencana alam. Buku kecil ini diharapkan dapat menjadi pedoman seluruh pegawai untuk mengatasi secara dini kemungkinan terjadinya kebakaran, menghindari timbulnya kepanikan, dan mencegah tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar baik jiwa maupun aset kantor. SESTAMA BPS
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
i
ii
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam di lingkungan Badan Pusat Statistik 1.
Penanggulangan Kebakaran dalam Jam Kerja
Pada umumnya kebakaran besar dimulai dari kebakaran kecil, untuk mencegah agar kebakaran tidak menjadi besar, maka : Pegawai yang mengetahui lebih dahulu memadamkan kebakaran kecil tersebut dengan menggunakan alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang tersedia dilantai tersebut, cara penggunaan APAR dijelaskan pada butir (4). Melaporkan terjadinya kebakaran tersebut kepada Bagian Rumah Tangga/Pamdal/Teknisi dengan nomor telepon 2510, 2511, 2512, 2513 , 7478 dan 1060. Penerima laporan berita kebakaran dan selanjutnya melakukan koordinasi dengan, Pamdal, Teknisi atau Satpam Outsoursing, menghubungi Dinas Kebakaran DKI Jakarta dan melaporkan ke Kepala Bagian Rumah Tangga/Kepala Biro Umum.
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
1
2. Penanggulangan Kebakaran di luar Jam Kerja
9 Pamdal, Teknisi dan Satpam Outsoursing segera bertindak dan segera menghubungi Dinas Kebakaran DKI Jakarta dengan nomor telepon (021) 6330325, 6341425, 6342036 dan Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat (021) 6344215, 6328469, 6311216. 9 Segera melakukan pemadaman api dengan fasilitas yang ada (Hydrant, APAR dan lain-lain). 9 Segera melapor Kepala Bagian Rumah Tangga/Kepala Biro Umum.
2
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
3. Prosedur Evakuasi Evakuasi dilaksanakan melalui “Tangga Darurat” dengan memperhatikan : • Jangan menggunakan lift penumpang dan lift barang bila terjadi kebakaran, gunakan tangga darurat untuk keamanan. • Bila berada di lantai 2, 3 atau lebih, turun berjalan dengan cepat melalui anak tangga jangan lari dan jangan panik. • Jangan membawa atau memakai barang-barang yang dapat menyulitkan pelaksanaan evakuasi. • Berikan prioritas kepada karyawati dan karyawan yang lemah. • Apabila hendak membuka pintu, raba dan rasakan pintunya untuk meyakinkan bahwa dibalik pintu tersebut tidak ada api.
Jalur Evakuasi
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
3
Titik Kumpul (Assembly Point)
• • •
4
Apabila terperangkap dalam asap, bernafaslah dengan pendekpendek melalui hidung, bergeraklah dengan cara merangkak karena udara dibawah lebih dingin/sejuk. Apabila terpaksa menerobos asap tahanlah nafas, kalau perlu pakai masker/bahan yang dibasahkan. Keluar menuju halaman tempat kumpul (Assembly Point) dan melapor Pamdal, Satpam Outsoursing/Bagian Rumah Tangga.
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
4. Prosedur Penggunaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR)
1. Ambil APAR pada tempatnya
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
5
……..Prosedur Penggunaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR)
2.
6
Berdirikan alat pemadam api ringan miring ke depan
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
……..Prosedur Penggunaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR) 3. Tarik tuas dan pin pengunci
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
7
……..Prosedur Penggunaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR)
4. Angkat tegak lurus
8
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
……..Prosedur Penggunaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR)
5. Tes dengan menyemprotkan ke udara
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
9
……..Prosedur Penggunaan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR)
6. Arahkan ke api
10
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
7. Tekan tombol penyemprot
8. Semprotkan dari sisi ke sisi
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
11
5. Prosedur pada Saat Terjadi Gempa Bumi
1. Bila berada dalam gedung, segera berjalan dengan cepat melalui anak tangga, jangan lari dan jangan menggunakan lift serta jangan panik. 2. Segera keluar dari gedung menuju tempat terbuka/tempat kumpul (Assembly Point) dan ikuti arah evakuasi. 3. Hindari berlindung dekat pohon besar, tiang listrik atau papan reklame yang berpotensi roboh. 4. Bila kesulitan keluar gedung segera berlindung di tempat yang aman, misalnya berlindung di bawah kolong meja untuk sementara waktu. 5. Menjaulah dari kaca atau barang yang menempel di dinding (seperti jam atau papan tulis) untuk menghindari barang-barang tersebut jatuh menimpa anda.
12
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
ISTILAH -ISTILAH
APAR
= Alat Pemadam Api Ringan
Pamdal
= Pengamanan Dalam
Teknisi
= Seseorang yang menguasai
Satpam Outsourcing
= Petugas Keamanan yang
bidang teknologi tertentu bertugas di luar gedung BPS
Hydrant
= Alat penyemprot api
Masker
= Penutup mulut dan hidung
Assembly Point
= Titik atau tempat kumpul saat darurat
Jalur Evakuasi
= Perpindahan langsung dan cepat
dari
orang-orang
yang menjauh dari ancaman atau
kejadian
yang
sebenarnya dari bahaya
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam
13
14
Prosedur Penanggulangan Darurat Kebakaran dan Bencana Alam