ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGEMBALIAN KREDIT BAGI ANGGOTA KPRI PERGU SINGOSARI
SKRIPSI
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DIAJUKAN OLEH RIZKI PUSPITANINGTYAS NIM: 041311323092
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INT'ORMASI KEUANGAN UNTTIK MENGOPTIMALKAN PENGEMBALIAN KREDIT BAGI ANGGOTA KPRI PERGU SINGOSARI
DIAJUKAN OLEH RIZKI PUSPITANINGTYAS I\IM: 041311323092
TELI\H DISETUJTII DAN DITERIMA DENGAI\I BAIK OLEH: DOSEN PEMBIMBNG,
I
Dr-rer-poL Debbv Ratna Danier, Ak, cMA", cA.,
W/
KETUA PROGRAM
TANGGAL.9.J_.|I9.F
^be-
Lo t5
STUDT,
rhs' Agus widodo Mardijuwono., M.si., Ak,
SKRIPSI
crBA.
ll
hl f cMA. ,^-1*l
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
iii SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga skripsi yang berjudul “Desain Sistem Informasi Keuangan Untuk Mengoptimalkan Pengembalian Kredit
Bagi Anggota Kpri Pergu Singosari” akhirnya dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam juga penulis haturkan kepada Rasulullah SAW, umat terbaik sepanjang masa yang membawa cahaya ilmu dan peradaban bagi seluruh umat manusia termasuk kepada penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran membangun tetap diharapkan penulis demi perbaikan karya ilmiah dan wawasan penulis. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga ada banyak pihak yang membantu penulis, untuk itu penulis ingin banyak mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Ibu dan Ayah penulis yang dengan sabar menantikan kelulusan penulis, juga atas doa dan dukungan yang tiada henti, kedua kakak kandung penulis Mas Annas beserta keluarga dan Mas Icang atas inspirasi dan contoh yang baik yang telah diberikan serta adikku Lady atas pertolongannya.
2.
Drs. Agus Widodo Mardijuwono., M.Si., Ak., CMA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi beserta segenap staf departemen akuntansi dan akademik, Pak Ari, Pak Kris dan Bu Luluk yang telah mengizinkan penulis untuk sidang di bulan Oktober ini.
3.
Dr.rer.pol. Debby Ratna Daniel, Ak., CMA., CA., CIBA, dosen pembimbing penulis yang tanpa lelah memberikan semangat, motivasi dan bimbingan hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga Ibu Debby sekeluarga selalu diberikan kesehatan dan berkah yang melimpah dari Tuhan. Amin.
4.
Bapak Harmanu, Bapak Husein Yudono, Bapak Iriyanto, Bapak Mawanto dan pengurus KPRI PERGU yang kooperatif dalam memberikan data dan informasi kepada penulis.
iv SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5.
Kawan yang selalu saling mendoakan dalam kebaikan, Merinta dan Mbak Hayu serta mafia ruang baca Nining, Anggun, Lisana, Nisun, terima kasih sudah menemani masa-masa senang dan susah penulis. Mari berjuang bersama untuk mencapai cita dan cinta.
6.
Teman-teman seperjuangan tim koperasi Faradila dan Dela, dan temanteman seperguruan Abet, Bima, Jojo, Venny, Mbak Henny serta temanteman akuntansi alih jenis angkatan 2013 yang lain yang selalu memberi semangat, saran serta kritik membangun demi penulisan yang lebih baik.
7.
Saudariku seduduk-melingkar, Dewi, Egsa, Icha, Rini, Umi, Irma, Dian, Mbak Arum dan Ibu Layli Hamida atas oase kehidupan setiap minggu yang diberikan kepada penulis.
8.
Saudara saudari surgaku di Association of Sharia Economics Studies (AcSES) dan Moeslem Student Association of Economic Faculty (MoSAIC) yang bertemu dalam rangka menyeru, semoga Allah menguatkan ikatan pertalian kita dengan limpahan iman, hidup dengan ma’rifah-Nya dan syahid di jalan-Nya.
9.
Semua pihak yang sudah mengizinkan penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini, semua kawan yang telah mendoakan, memberi semangat dan inspirasi yang tiada henti.
Surabaya, Oktober 2015
Penulis
v SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRAK
KPRI PERGU merupakan salah satu koperasi yang beranggotakan guru dan pensiunan guru di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Anggota pensiunan tercatat memiliki simpanan yang cukup besar dikarenakan masa kerjanya yang sudah lama. Namun, beberapa anggota pensiunan juga tercatat memiliki pinjaman bermasalah dengan nominal yang cukup besar dan sudah sejak lama belum terbayar. Permasalahan tersebut dikarenakan analisa pemberian pinjaman belum dilakukan, pengendalian internal yang kurang efektif, tidak adanya evaluasi oleh pengawas dan pencatatan masih secara manual. Sistem informasi keuangan pemberian kredit diusulkan dengan tujuan untuk mengoptimalkan pengembalian kredit menggunakan subsistem masukan sistem informasi keuangan, audit internal, dan intelijen keuangan dan menggunakan subsistem keluaran subsistem manajemen dana dan subsistem pengendalian. Sistem usulan menghasilkan laporan penerimaan dan pengeluaran dan laporan piutang untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas di KPRI PERGU. Kata kunci:pinjaman bermasalah, sistem informasi keuangan, pemberian pinjaman
vi SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ABSTRACT
KPRI PERGU is a cooperative consisting of teachers and retired teachers in Singosari Malang. Retired members recorded a sizeable savings due to long working period. However, some retired members also recorded a non-performing loans with a nominal fairly large and have long been unpaid. The problem is because the analysis of lending has not been done, the less effective internal controls, the absence of an evaluation by the supervisors and the recording is still manually. Financial credit information system is proposed with the aim to optimize the return on credit using the input subsystem of financial information systems, internal audit and financial intelligence and the use of funds management subsystem output subsystem and control subsystem. The proposed system generates a report of revenues and expenditures and accounts receivable reports to control cash receipts and disbursements in KPRI PERGU. Keywords: non performing loans, financial information systems, lending
vii SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ ii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT.......................................................................................................... vii DAFTAR ISI........................................................................................................ viii DAFTAR TABEL................................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiv BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................7 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................7 1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................7 1.5 Sistematika Skripsi......................................................................................8 BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN .................................................................10 2.1 Landasan Teori..........................................................................................10 2.1.1 Penagihan Piutang/Penerimaan Kas..................................................10 2.1.2 Sistem Informasi Keuangan ..............................................................10 2.1.2.1 Sistem Informasi Akuntansi .................................................11
viii SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.1.2.2 Subsistem Audit Internal .....................................................12 2.1.2.3 Subsistem Intelijen Keuangan ..............................................14 2.1.2.4 Database ..............................................................................15 2.1.2.5 Subsistem Manajemen Dana ................................................19 2.1.2.6 Subsistem Pengendalian ......................................................20 2.1.3 Kredit ................................................................................................22 2.1.3.1 Resiko Kredit .......................................................................22 2.1.4 Anggaran .........................................................................................26 2.1.4.1 Konsep Anggaran ................................................................26 2.1.4.2 Manfaat Anggaran ...............................................................26 2.1.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) KSP/USP .............................27 2.1 Penelitian Sebelumnya ...............................................................................28 2.2 Kerangka Berpikir......................................................................................31 BAB 3 METODE PENELITIAN...........................................................................32 3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................................32 3.2 Desain Penelitian........................................................................................33 3.3 Ruang Lingkup Penelitian .........................................................................35 3.4 Jenis dan Sumber Data ...............................................................................35 3.5 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................................36 3.6 Teknik Analisis ..........................................................................................40 3.7 Uji Validitas Data.......................................................................................42 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................43 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................................43
ix SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.1.1 Sejarah Organisasi ............................................................................43 4.1.2 Struktur Organisasi ...........................................................................45 4.1.3 Deskripsi Tugas ................................................................................45 4.2 Analisis Sistem Informasi Keuangan pada KPRI PERGU .......................50 4.2.1 Sistem Pemberian Pinjaman Anggota KPRI PERGU ......................51 4.2.1.1 Sistem Pengajuan Pinjaman Anggota KPRI PERGU ..........51 4.2.1.2 Sistem Pembayaran Angsuran Anggota KPRI PERGU........54 4.3 Desain Sistem Informasi Keuangan Usulan ..............................................57 4.3.1 Struktur Organisasi Usulan ...............................................................57 4.3.2 Subsistem Masukan...........................................................................60 4.3.2.1 Usulan SOP Pemberian Pinjaman ........................................61 4.3.2.2 Sistem Informasi Akuntansi .................................................66 4.3.2.3 Subsistem Audit Internal .....................................................84 4.3.2.4 Subsistem Intelijen Keuangan .............................................86 4.3.3 Subsistem Keluaran ..........................................................................87 4.3.3.1 Subsistem Manajemen Dana ................................................87 4.3.2.2 Subsistem Pengendalian ......................................................91 4.4 Persetujuan Desain Sistem Informasi Keuangan Usulan ...........................94 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................95 5.1 Simpulan ....................................................................................................95 5.2 Saran...........................................................................................................95 Daftar Pustaka ........................................................................................................97 Lampiran
x SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Koperasi di Indonesia Tahun 2012-2014 ...........1 Tabel 1.2 Jumlah Simpanan dan Sisa Piutang KPRI PERGU Tahun 2012-2014 ...4 Tabel 1.3 Daftar Piutang Anggota Pensiunan KPRI PERGU per Mei 2015 ...........5 Tabel 2.1 Penelitian Mengenai Sistem Informasi Keuangan ................................28 Tabel 2.2 Penelitian Mengenai Koperasi ..............................................................29 Tabel 2.3 Penelitian Mengenai Kredit ...................................................................30 Tabel 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ................................................................39 Tabel 4.1 Masukan Data Master Peminjam ...........................................................79 Tabel 4.2 Masukan Data Master Angsuran ...........................................................80 Tabel 4.3 Laporan Pembayaran Angsuran Harian ................................................81 Tabel 4.4 Masukan Data Master Anggota .............................................................82 Tabel 4.5 Masukan Data Master Penghasilan Anggota .........................................83 Tabel 4.6 Masukan Data Master Pinjaman Anggota .............................................83 Tabel 4.7 Masukan Data Master Jaminan Anggota ..............................................84 Tabel 4.8 Tabel Lembar Evaluasi Pengawas .........................................................86 Tabel 4.8 Masukan Data Master Simpanan Anggota.............................................88 Tabel 4.9 Masukan Data Master Simpanan Modal ...............................................89 Tabel 4.10 Laporan Piutang ...................................................................................90 Tabel 4.11 Laporan Penerimaan dan Pengeluaran ................................................92
xi SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data Keanggotaan KPRI PERGU .......................................................3 Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan ...................................................11 Gambar 2.2 Faktor Dasar Kredit ...........................................................................24 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................31 Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI PERGU ....................................................45 Gambar 4.2 Proses Pengajuan Pinjaman Sedang Berjalan ....................................52 Gambar 4.3 Prosedur Pembayaran Angsuran Anggota KPRI PERGU .................55 Gambar 4.4 Struktur Organisasi Usulan ...............................................................57 Gambar 4.5 Desain Model Sistem Informasi Keuangan Usulan ..........................60 Gambar 4.6 Diagram Arus Data Konteks Prosedur Pemberian Pinjaman ............67 Gambar 4.7 Diagram Arus Data Level 0 Prosedur Pemberian Pinjaman ..............68 Gambar 4.8 Diagram Arus Data Level 1 Pemberian Pinjaman Aktivitas 1 ..........68 Gambar 4.9 Diagram Arus Data Level 1 Pemberian Pinjaman Aktivitas 2 ..........69 Gambar 4.10 Diagram Arus Data Level 1 Pemberian Pinjaman Aktivitas 3.........70 Gambar 4.11 Usulan Prosedur Pemberian Pinjaman .............................................72 Gambar 4.12 Usulan Prosedur Pembayaran Angsuran Pinjaman..........................76 Gambar 4.13 Tabel Relasi Pembayaran Angsuran ................................................79 Gambar 4.14 Tabel Relasi Pemberian Pinjaman....................................................81 Gambar 4.15 Form Pemberian Pinjaman ...............................................................84 Gambar 4.16 Tabel Relasi Audit Internal ..............................................................85 Gambar 4.17 Tabel Relasi Intelijen Keuangan .....................................................87
xii SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar 4.18 Tabel Relasi Manajemen Dana .......................................................88 Gambar 4.19 Tabel Relasi Penerimaan dan Pengeluaran .....................................91 Gambar 4.20 Tabel Relasi Sistem Informasi Keuangan ......................................93
xiii SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Transkrip Wawancara Survey Pendahuluan Lampiran 2 Transkrip Wawancara Bendahara KPRI PERGU Lampiran 3 Transkrip Wawancara Kasir KPRI PERGU Lampiran 4 Transkrip Wawancara Koordinator Pensiunan KPRI PERGU Lampiran 5 Transkrip Wawancara Bendahara KPRI PERGU Lampiran 6 Surat Keterangan Triangulasi Lampiran 7 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian KPRI PERGU Lampiran 9 Form Bukti Kas Keluar Lampiran 10 Form Bukti Kas Masuk Lampiran 11 Form Permohonan Kredit Lampiran 12 Surat Tagihan Kewajiban
xiv SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Koperasi memiliki peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.
Peranan koperasi sebagaimana halnya di negara-negara lain, yaitu sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Menurut Hartanto dan Muhajirin dalam Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap pembentukan GDP, penyedia mayoritas lapangan kerja dan sumber devisa. Koperasi juga lebih tahan terhadap krisis ekonomi/krisis mata uang dan bahkan menjadi penyelamat perekonomian dimasa krisis karena umumnya menggunakan modal sendiri. Tabel 1.1 Perkembangan Kinerja Koperasi di Indonesia Tahun 2012-2014 Tahun 2012 2013 2014 Jumlah Unit Koperasi 194.295 203.701 209.488 Jumlah Koperasi Aktif 139.321 143.117 147.249 Jumlah Anggota 30.849.913 33.809.439 36.443.953 RAT 65.986 67.672 80.008 Volume Usaha 95.062.402 119.182.690 189.858.672 Selisih Hasil Usaha (SHU) 6.661.926 8.110.179 14.898.647 Sumber : Data koperasi Tahun 2012-2014, www.depkop.go.id Indikator
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM, jumlah unit koperasi mengalami peningkatan dari tahun 2012 hingga 2014. Peningkatan unit koperasi diiringi dengan peningkatan jumlah koperasi aktif dan minat masyarakat yang terus bertambah seiring jumlah anggota koperasi yang terus meningkat. Tidak
1 SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
hanya kuantitas unit koperasi dan anggota, kinerja koperasi dari tahun 2012 hingga 2014 juga mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari volume usaha dan Selisih Hasil Usaha (SHU) yang mengalami tren positif dari tahun 2012 hingga 2014. Dari segi kuantitas koperasi selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun dari segi kualitas masih perlu ditingkatkan, hal itu tercermin dari pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang bila dibanding jumlah koperasi aktif masih kurang dari 60% sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Salah satu koperasi yang memiliki unit simpan pinjam (USP) yang ada di Kabupaten Malang adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia Perekonomian Guru (KPRI PERGU). KPRI PERGU merupakan koperasi yang beranggotakan para guru di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang baik PNS maupun non PNS, pensiunan guru dan karyawan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar
atas
asas
kekeluargaan.
Tujuannya
adalah
untuk
memajukan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Bergerak pada beberapa sektor usaha yaitu, unit simpan pinjam, toko yang menjual berbagai barang, unit barang, unit kapling tanah dan USP GKPRI. KPRI PERGU saat ini memiliki 701 anggota, yang terdiri sepuluh kelompok kerja. Kelompok kerja tersebut berasal dari SD Negeri, UPTD Dinas Pendidikan, Diknas lain, pensiunan, SMP Negeri, SMK PGRI, SMP Islam, SMA Islam, SMK Negeri, dan SMA Negeri.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
1% 2% 1%
SD Negeri 4% 3%
UPTD Dinas Pendidikan Diknas Lain-lain
17% 51%
Pensiunan SMP Negeri SMK PGRI
16%
SMP Islam SMA Islam 3%
2%
SMK Negeri SMA Negeri
Sumber : Laporan Pertanggungjawaban KPRI PERGU Tahun 2014 Gambar 1.1 Data Keanggotaan KPRI PERGU Jumlah anggota terbanyak berasal dari guru kelompok kerja SD Negeri yang terdiri dari 49 lembaga berjumlah 354 orang guru. Selain itu anggota terbanyak berasal dari kelompok kerja SMP Negeri berjumlah 122 orang dan pensiunan guru berjumlah 112 orang. Kelompok kerja lain keanggotaannya kurang dari 50 orang. Banyaknya anggota otomatis berdampak pada jumlah simpanan yang ada di KPRI PERGU. Pensiunan guru sendiri masih diperbolehkan menjadi anggota dikarenakan jumlahnya yang banyak dan pensiunan menjadi penyumbang simpanan terbesar bagi KPRI Pergu dikarenakan masa kerjanya yang sudah lama dibandingkan dengan anggota yang lain.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
Tabel 1.2 Jumlah Simpanan dan Sisa Piutang KPRI PERGU Tahun 2012-2014 Simpanan Simpanan Piutang Piutang Tahun Seluruh Anggota % Seluruh Anggota Anggota Pensiunan Anggota Pensiunan 2012 4.031.800.000 1.206.300.000 29 9.647.172.980 669.156.030 2013 4.798.000.000 1.421.500.000 36 11.533.363.480 842.214.580 2014 4.448.000.000 1.587.000.000 36 12.177.877.200 911.713.990 Sumber : Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas 2012-2014
% 6,9 7,3 7,5
Tabel 1.2 menampilkan tabel jumlah simpanan dan sisa putang seluruh anggota KPRI Pergu dan anggota pensiunan. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa anggota pensiunan memiliki piutang sebesar 6,9% pada tahun 2012, 7,3% ditahun 2013 dan 7,5% ditahun 2014 dibanding dengan seluruh piutang yang ada di KPRI PERGU. Jumlah simpanan anggota pensiunan dibandingkan dengan seluruh simpanan anggota KPRI PERGU juga cukup banyak yakni 29% pada tahun 2012 dan 2013 dan 36% pada tahun 2014. Pelaksanaan pengembalian pinjaman ke KPRI Pergu masih memiliki beberapa masalah dan kendala. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus KPRI PERGU, Bapak Husain Yudhono, tanggal 1 April 2015 bertempat di rumah pengurus, pembayaran pengembalian pinjaman khususnya bagi pensiunan masih kurang lancar. Pengembalian pinjaman dari pensiunan dilakukan dengan cara membayar langsung dengan mendatangi KPRI PERGU. Tidak setiap anggota rutin membayarkan hutangnya ke KPRI PERGU. Berbeda dengan anggota koperasi lain yakni guru yang masih aktif mengajar, pembayaran hutang ke KPRI PERGU langsung dipotong gaji. Hal inilah yang masih menjadi permasalahan dalam KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
Tabel 1.3 Daftar Piutang Anggota Pensiunan KPRI PERGU per Mei 2015 No. Angg. 229 423 626 758 870 277 377 791
Mulai Pinjam 04-2011 10-2011 03-2011 12-2011 2011*) 2011*) 2011*) 2011*)
Angsuran (bulan) 80 60 50 50 50 -
Bayar Terakhir Feb 2015 Jan 2015**) Jan 2015**) Jan 2015 **) Jan 2015**) Jan 2015**) Jan 2015 Mei 2015
Bayar (Rp) 300.000 316.000 458.000 294.000 237.000 169.000 128.000 200.000
Sisa Hutang (Rp) 31.952.000 31.468.000 10.984.000 39.303.000 6.091.000 13.781.000 6.726.700 12.481.900
Simpanan Wajib (Rp) 6.917.000 6.477.000 6.644.000 6.156.000 4.917.000 3.438.000 2.670.000 4.883.000
*) Tidak ada catatan mengenai pinjaman anggota tersebut **) Diambil dari SHU anggota Sumber : 1. Daftar Tagihan KPRI PERGU per Mei 2015 2. Observasi data di KPRI PERGU Tanggal 18 Mei 2015 Tabel 1.3 menunjukkan daftar anggota KPRI PERGU mempunyai hutang, tanggal mulai mengambil pinjaman, jangka waktu pembayaran angsuran, tanggal pembayaran setiap bulannya, pembayaran, sisa hutang dan jumlah simpanan wajib yang dimiliki oleh anggota KPRI PERGU yang mengalami pinjaman bermasalah. Tanggal mulai anggota KPRI PERGU meminjam tidak diketahui pastinya dikarenakan pencatatan yang kurang lengkap dan masih manual serta adanya pergantian staf keuangan yang membuat staf keuangan yang baru tidak mengerti pencatatan yang lama. Jangka waktu pembayaran peminjam juga berbeda-beda tergantung kemampuan masing-masing peminjam. Beberapa jangka waktu pembayaran masih kosong dikarenakan anggota tersebut sudah lama meminjam dan tidak membayar sehingga tidak ada catatan yang pasti mengenai tanggal mulai meminjam dan jangka waktu pembayarannya. Tanggal pembayaran setiap bulan tidak tetap, KPRI PERGU hanya menetapkan pembayaran maksimal tanggal 20 setiap bulannya untuk kemudahan pencatatan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
Waktu pembayaran terakhir beberapa anggota tercantum bulan Januari 2015, hal tersebut berasal dari jumlah SHU yang dibagikan setiap tahunnya kepada anggota. Selama ini, jumlah SHU tersebut yang digunakan sebagai pengurang hutang anggota KPRI PERGU. Jumlah pembayarannya berbeda-beda pada masing-masing anggota. Anggota yang jumlah pinjamannya dikurangi dari SHU, jumlahnya tergantung simpanannya, sedangkan anggota yang lain pembayarannya tergantung kemampuan masing-masing. Sisa hutang anggota pada data tersebut, masih tergolong cukup besar bila dibandingkan dengan simpanan wajib yang ada. Selama ini Koperasi PERGU mengatasi hal tersebut dengan hanya membatasi jumlah pinjaman yakni maksimal Rp 15.000.000. Apabila pinjaman lebih dari itu KPRI PERGU masih memperbolehkan dengan catatan dipertimbangkan oleh pengurus dan diperlukan jaminan berupa surat berharga. Selama ini, pinjaman bermasalah oleh anggota pensiunan diatasi dengan pencicilan sesuai dengan kesanggupan peminjam dan diambilkan dari SHU yang didapat setiap tahunnya. Mengirim surat tagihan dan mendatangi langsung ke peminjam juga alternatif yang ditempuh KPRI PERGU agar peminjam dapat melunasi hutangnya. Perlu adanya evaluasi sistem informasi informasi keuangan agar dapat mengoptimalkan pengembalian kredit khususnya bagi anggota pensiunan. Usulan sistem informasi keuangan akan menganalisis kemampuan calon peminjam, menambah pengendalian internal oleh bendahara, mengevaluasi pembayaran angsuran oleh pengawas, mengusulkan SOP untuk pinjaman bermasalah dan
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
menutup piutang anggota dengan simpanannya apabila mengalami pinjaman bermasalah. Sistem ini diharapkan dapat memperoleh output pengembalian kredit yang lancar dari seluruh anggota KPRI Pergu Singosari. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah
yang diambil dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah desain sistem informasi keuangan untuk mengoptimalkan pengembalian kredit bagi anggota KPRI PERGU Singosari?” 1.3
Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan
desain sistem informasi keuangan untuk mengoptimalkan pengembalian kredit bagi anggota KPRI PERGU Kecamatan Singosari. 1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Perekonomian Guru (KPRI PERGU) Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi permohonan pinjaman, pembayaran angsuran dan pencatatan khususnya anggota pensiunan dan anggota pada umumnya sehingga dapat membantu mengurangi resiko pinjaman bermasalah pada KPRI PERGU.
2.
Peneliti Bagi penulis penelitian ini menambah pemahaman mengenai pengajuan pinjaman, analisis kemampuan dan kemauan bayar calon peminjam hingga
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
desain sistem informasi keuangan pemberian pinjaman, pembayaran angsuran dan pencatatannya bagi anggota KPRI PERGU Singosari. 3.
Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding dan wacana bagi rekan mahasiswa sehingga diharapkan dapat disempurnakan lagi pada penelitianpenelitian selanjutnya.
1.5.
Sistematika Skripsi
BAB I PENDAHULUAN Secara garis besar, bab ini memuat singkat permasalahan yang akan diteliti, yaitu masalah desain sistem informasi keuangan pemberian pinjaman untuk mengoptimalkan pengembalian kredit bagi anggota pensiunan pada KPRI PERGU Singosari Kabupaten Malang. Menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian serta masalah penelitian. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori yang mendukung pembahasan temuantemuan penelitian. Teori yang digunakan dan dibahas dalam bab ini adalah penagihan piutang, penerimaan kas, sistem informasi keuangan, kredit, anggaran dan Standar Operasional Prosedur Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan penelitian yang berupa penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus eksploratori, desain studi, ruang lingkup, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, tehnik analisis dan uji validitas data. Studi kasus eksploratori kebanyakan berfokus pada pertanyaan “bagaimana” dan
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
“mengapa” dengan tujuan untuk menghasilkan hipotesis yang berkaitan dan usulan untuk pemeriksaan yang lebih lanjut. Objek penelitian ini adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia Persatuan Guru (KPRI PERGU) Singosari Kabupaten Malang. Tehnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini mendeskripsikan tentang gambaran umum organisasi, dan sistem yang saat ini berlaku. Penulis melakukan analisis dari sistem yang berlaku dengan menggunakan
model
sistem
informasi
keuangan
untuk
menemukan
kelemahannya. Kemudian mengusulkan sistem baru yang berdasarkan sistem informasi keuangan untuk mengoptimalkan pengembalian kredit. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang sesuai dengan masalah pada bab 1 dan teori pada bab 2. Bab ini juga menuliskan mengenai sistem yang diharapkan
dapat
berguna
bagi
KPRI
PERGU
dalam
pengoptimalan
pengembalian kredit.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Penagihan Piutang/Penerimaan Kas Struktur interaksi antara orang, peralatan, metode, dan pengendalian yang
dirancang untuk menciptakan arus informasi yang (Gelinas et al, 2012:385): a. Mendukung rutinitas pekerjaan berulang-ulang dari bagian kredit, piutang, dan kasir. b. Mendukung proses pemecahan masalah manajer keuangan. c. Membantu dalam penyusunan laporan internal dan eksternal. 2.1.2
Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi keuangan memberikan informasi mengenai segala
aktivitas keuangan baik yang ada di internal maupun ekternal perusahaan yang terdiri dari subsistem masukan dan keluaran. Sistem informasi akuntansi dan satu subsistem dibentuk untuk intelejensi. Subsistem audit internal terdiri dari kegiatan yang dilakukan auditor internal di dalam perusahaan. Tiga subsistem masukan yakni subsistem peramalan, subsistem manajemen dana dan subsistem pengendalian berpengaruh pada aliran kas perusahaan (McLeod and Schell, 2008:245).
10 SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
Sumber : Raymond McLeod, Jr,. And George P. Shell. 2008. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Hal. 245 Gambar 2.1 Model Sistem Informasi Keuangan 2.1.2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi keuangan merupakan subsistem khusus dari sistem informasi yang berguna untuk mengumpulkan, memproses dan menghasilkan informasi yang terkait dengan aspek keuangan sebuah bisnis (Gelinas et al, 2012:14). Menurut James A. Hall sistem informasi akuntansi merupakan subsistem proses baik transaksi finansial maupun non finansial yang secara langsung berdampak pada pemrosesan transaksi keuangan (Hall, 2013:7). Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga subsistem utama yaitu: 1.
Sistem Pemrosesan Transaksi Sistem pemrosesan transaksi mendukung berbagai operasi bisnis seharihari seperti berbagai laporan, dokumen, dan pesan bagi seluruh pengguna pada organisasi. Sistem pemrosesan transaksi mengkonversi kejadian
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12
ekonomi menjadi transaksi keuangan, mencatat informasi keuangan dan mendistribusikan informasi penting ke semua personil. Siklus penerimaan, siklus pengeluaran dan perubahannya merupakan tiga siklus dalam sistem pemrosesan transaksi (Hall, 2013:8). 2.
Sistem Buku Besar/Pelaporan Keuangan Sistem buku besar/pelaporan keuangan menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba/rugi, neraca, laporan arus kas, pajak dan berbagai laporan lain. Sistem buku besar dan pelaporan keuangan merupakan dua subsistem yang saling terkait. Input buku besar berasal dari transaksi yang kemudian diproses oleh sistem buku besar untuk memperbarui sistem pengendalian buku besar. Pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan sumber
daya
keuangan
dan
berbagai
perubahannya
kemudian
mengkomunikasikan informasi ke pengguna eksternal (Hall, 2013:8). 3.
Sistem Pelaporan Manajemen Sistem pelaporan manajemen menghasilkan laporan keuangan dan informasi yang penting untuk pengambilan keputusan bagi manajemen seperti anggaran, laporan perubahan dan laporan pertanggungjawaban. Sistem ini diperlukan karena manajer membutuhkan berbagai informasi untuk berbagai jenis keputusan yang diambil (Hall, 2013:9).
2.1.2.2. Subsistem Audit Internal Suatu bagian atau departemen yang khusus melakukan pemeriksaan diperlukan untuk menjamin kelangsungan aktivitas operasi perusahaan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sistem pengawasan tersebut harus selalu
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
dievaluasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Evaluasi ini memerlukan personil yang cakap dan independen yang bertanggung jawab dengan pengawasan dalam perusahaan. Fungsi ini disebut dengan audit internal. Fungsi audit internal harus terpisah dan berbeda dengan fungsi pengendalian pemrosesan data dikarenakan tugas auditor internal yakni mengevaluasi keefektivitasan pemrosesan data dan hal-hal yang terkait dengan pengendalian internal. Internal auditor harus berpartisipasi dalam perancangan pemrosesan data untuk memastikan terdapat audit trail dan pengendalian yang memadai (Nnenna, 2012). Efektivitas kinerja auditor internal dibutuhkan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Ada empat jenis dasar kegiatan audit internal (McLeod and Schell, 2001: Appendix D) yaitu: a.
Audit Keuangan Audit keuangan memverifikasi keakuratan catatan perusahaan dan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal. Pada penugasan tertentu, auditor internal bekerja sama dengan auditor eksternal, namun terkadang auditor internal juga melakukan sendiri semua tugasnya.
b.
Audit Operasional Audit operasional tidak memverifikasi keakuratan pencatatan namun memvalidasi keefektivitasan prosedur. Penugasan ini dilakukan selama siklus hidup sistem oleh analis sistem. Sistem yng dipelajari lebih kepada konsep daripada fisik, dan jarang menggunakan komputer. Dasar sistem yang dicari oleh auditor internal pada audit operasional adalah
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
pengendalian yang memadai, efisiensi dan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan. c.
Audit Bersamaan Audit bersamaan sama dengan audit operasional kecuali pada saat audit bersamaan sedang berlangsung. Misalnya, auditor internal memilih secara acak karyawan dan secara langsung mengecek data gaji mereka bukan menggunakan data perusahaan. Prosedur ini untuk memastikan bahwa data gaji benar milik karyawan, bukan dibuat-buat oleh supervisor dengan tujuan menerima gaji yang lebih.
d.
Rancangan Sistem Pengendalian Internal Auditor internal mempelajari sistem yang sedang berjalan pada audit operasional
dan
audit
bersamaan.
Auditor
internal
harus
aktif
berpartisipasi pada pembangunan sistem dikarenakan biaya untuk memperbarui sistem akan terus meningkat seiring dengan siklus hidup sistem dan auditor internal memiliki keahlian yang dapat meningkatkan kualitas sistem. 2.1.2.3. Subsistem Intelijen Keuangan Informasi dibutuhkan untuk memperlancar arus agar fungsi keuangan dapat mengendalikan keuangan di perusahaan. Sistem intelijen keuangan berguna untuk mengidentifikasi sumber modal dan investasi terbaik atas kelebihan dana perusahaan. Pengumpulan data dan informasi dari pemegang saham dan sumber keuangan lain dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kebanyakan informasi
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
yang mempengaruhi aliran keuangan berasal dari pemerintah baik nasional, provinsi maupun daerah (McLeod and Schell, 2001: Appendix D). 2.1.2.4. Database Database adalah kumpulan data yang diatur untuk menyajikan banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redudansi (pengulangan) data (Laudon and Laudon, 2010: 240). Menurut McLeod dan Schell (2008:158) database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, disusun dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan data kembali. Sedangkan konsep database merupakan konsep logis beberapa file, dengan tujuan utama membuat perubahan struktur data tanpa membuat perubahan pada program data. Setiap aplikasi pasti membutuhkan file dan program komputer tersendiri untuk beroperasi. Setiap divisi memiliki file-file tersendiri mungkin ratusan hingga ribuan file. Perusahaan membutuhkan pembuatan master file yang dioperasikan oleh berbagai divisi, hal tersebut memungkinkan terjadinya hal-hal sebagai berikut (Laudon dan Laudon, 2011:264): 1.
Redudansi (pengulangan) data Redudansi data adalah adanya duplikasi data dalam beberapa file data sehingga pada saat yang sama data disimpan di lebih dari satu tempat atau lokasi. Terjadi ketika kumpulan yang berbeda dalam satu organisasi masing-masing menyimpan data yang sama. Redudansi menghabiskan tempat penyimpanan data dan menimbulkan inkonsistensi data.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
2.
Dependensi (ketergantungan) data Data yang terdapat di dalam peranti lunak juga dapat menimbulkan perubahan data dalam program tersebut. Setiap program yang masih bersifat tradisional harus menjelaskan lokasi dan sifat dasar data yang digunakannya.
3.
Fleksibilitas yang kurang Sistem file tradisional bisa mengirim laporan jadwal yang rutin setelah pemrograman yang panjang, namun tidak dapat mengirim laporan khusus atau merespon informasi yang tidak diantisipasi sebelumnya. Informasi yang dibutuhkan dalam laporan khusus ada di suatu tempat dalam sistem namun terlalu sulit untuk dibetulkan.
4.
Keamanan yang buruk Tidak ada pengendalian atau manajemen data, akses susah dan penyebaran informasi tidak terkontrol. Manajemen tidak dapat mengetahui siapa yang mengakses atau bahkan manajemen tidak dapat mengubah data organisasi.
5.
Ketersediaan dan pembagian data yang kurang Pembagian data dan informasi tidak dapat dilakukan karena informasi terdapat dalam file-file yang berbeda dan bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi sehingga tidak dapat terhubung satu sama lain. Informasi juga tidak dapat melintasi berbagai area fungsional dalam organisasi.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
Teknologi database dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut dalam sebuah organisasi. Database dapat disimpan dalam satu lokasi dan satu database dapat melayani banyak aplikasi. Database Management System (DBMS) adalah peranti lunak yang dapat memusatkan data, mengatur data secara efisien, dan menyediakan akses untuk penyimpanan data bagi program aplikasi. Menurut McLeod dan Schell (2008:163) DBMS adalah suatu aplikasi peranti lunak yang menyimpan struktur database, data itu sendiri, hubungan diantara data di dalam database, dan nama-nama formulir, jenis angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya. DBMS mengurangi redudansi data dan inkonsistensi dengan mengurangi pengulangan data yang sejenis. DBMS memang tidak dapat menghilangkan redudansi data selamanya, namun dapat mengendalikan redudansi tersebut. Penggunaan DBMS dapat menghilangkan inkonsistensi data karena DBMS dapat memastikan bahwa setiap kemunculan redudansi data memiliki nilai yang sama. DBMS memisahkan data dan program, sehingga memungkinkan data untuk berdiri sendiri. Model Database Management System yaitu database file, database relasional, database hierarki dan jaringan, dan database berorientasi objek. 1.
Database Relasional Database yang paling populer yang digunakan saat ini. Database ini mempresentasikan semua data dalam database menjadi dua dimensi tabel yang disebut relasi. Informasi yang terdapat pada lebih dari satu tabel
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
dapat dengan mudah di ekstrak dan digabungkan (Laudon and Laudon, 2011:241). 2.
Database Hierarki dan Jaringan DBMS hierarki menampilkan data seperti struktu pohon, menghubungkan satu ke banyak, sedangkan DBMS jaringan memodelkan hubungan banyak ke banyak. Sudah tidak lagi digunakan karena tidak sefleksibel DBMS relasional. DBMS relasional lebih fleksibel dalam menyediakan data untuk kebutuhan khusus, menggabungkan informasi dari berbagai sumber dan memiliki kemampuan untuk menambah data baru tanpa mengubah data yang telah ada sebelumnya (Laudon and Laudon, 2011:268).
3.
Database Berorientasi Objek DBMS
berorientasi
objek
menyimpan
data
dan
prosedur
yang
menganggap data tersebut sebagai objek yang secara otomatis dapat diambil kembali dan dibagikan. DBMS berorientasi objek dapat menyimpan dan mengambil kembali data berupa gambar, foto, suara dan video. DBMS berorientasi objek cocok untuk aplikasi multimedia (Laudon and Laudon, 2011:241). DBMS memungkinkan untuk membuat database pada penyimpanan akses yang acak di dalam sebuah komputer, pemeliharaan konten, dan menyediakan konten ke pengguna tanpa pemrograman yang mahal. Manajer dan staf dimudahkan untuk mengakses database tanpa membutuhkan keahlian khusus. Namun demikian metode ini masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah (McLeod dan Schell, 2008:186):
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
1.
Membeli peranti lunak yang mahal Mainframe DBMS masih termasuk mahal. Komputer mikro berbasis DBMS meskipun harganya hanya puluhan juta, namun hal tersebut termasuk mahal dikalangan organisasi kecil.
2.
Membutuhkan konfigurasi peranti keras yang besar DBMS seringkali membutuhkan memori yang lebih besar dan kapasitas penyimpanan yang lebih dibandingkan dengan program aplikasi. Kemudahan dengan DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak penggunan memanfaatkan database. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh kemudahan pengguna dapat menyebabkan pada meningkatnya sumber daya komputer untuk mengakses database.
3.
Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA (Database Administrator) DBMS memerlukan pengetahuan khusus yang diberikan oleh pengelola database (DBA), agar dapat memanfaatkan kemampuannya secara penuh.
2.1.2.5. Subsistem Manajemen Dana Aliran dana dalam sebuah perusahaan sangat penting karena dana digunakan untuk memperoleh sumber fisik yang lain. Aliran dana tersebut diatur dengan tujuan (1) untuk meyakinkan bahwa aliran pendapatan lebih tinggi dari aliran yang keluar untuk beban dan (2) untuk meyakinkan bahwa kondisi tersebut tetap stabil dalam satu periode. (McLeod and Schell, 2001: Appendix D). Subsistem ini mengatur arus kas agar sesuai dengan rencana dalam setiap bulannya. Output ini dapat digambarkan dengan menggunakan diagram ataupun tabel. Subsistem ini mendukung bendahara untuk membuat keputusan dalam
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
keberlangsungan keuangan dalam organisasi dan pengendalian alokasi sumber daya keuangan dalam organisasi. 2.1.2.6. Subsistem Pengendalian Tujuan operasional manajer adalah menghasilkan atau menjual sejumlah item tertentu. Para manajer diberi anggaran operasional, sejumlah uang yang digunakan untuk tujuan operasional mencakup satu tahun fiskal atau tahun buku (McLeod and Schell, 2001:Appendix D). Unsur-unsur yang membentuk kerangka kerja dari pengendalian menurut COSO (Badara et al, 2013), yaitu: 1.
Pengendalian Lingkungan Pengendalian lingkungan merupakan aspek utama dalam mengatur organisasi karena merupakan cerminan sikap dan kebijakan manajemen dalam memperhitungkan pentingnya audit internal dalam unit ekonomi. Pengendalian lingkungan mengurangi tingkat aktivitas kecurangan dalam operasional organisasi dan kualitas pengendalian internal entitas juga bergantung pada fungsi dan kualitas pengendalian lingkungan.
2.
Penilaian Resiko Penilaian resiko merupakan identifikasi dan proses analisis dari resiko yang terkait dengan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen harus menentukan tingkat resiko secara hati-hati dan harus mempertahankan tingkat resiko yang telah ditentukan. COSO menjelaskan bahwa terdapat tiga proses untuk menghadapi hal ini. Pertama adalah mengestimasi pengaruh dari resiko. Kedua adalah mengukur kemungkinan terjadinya
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
resiko.
Terakhir
adalah
mempertimbangkan
bagaimana
cara
mengendalikan dan tindakan atas resiko tersebut. 3.
Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan, prosedur, mekanisme untuk memastikan instruksi manajemen telah dicapai. Dokumentasi kebijakan yang tepat dan pedoman prosedur pada aspek ini membantu untuk menentukan tidak hanya bagaimana untuk mengendalikan aktivitas tapi juga menyediakan informasi yang memadai bagi penugasan auditor yakni perancangan pengendalian hingga pelaksanaan keuangan manajemen secara keseluruhan. Aktivitas pengendalian memastikan bahwa tindakan penting harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
4.
Informasi dan Komunikasi Merupakan
proses
untuk
mengidentifikasi,
menangkap
dan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dalam jangka waktu yang ditentukan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi yang tepat, didukung oleh sistem yang baik, harus dikomunikasikan ke seluruh pihak di perusahaan dengan cara dan saat yang tepat sehingga setiap pihak bisa melakukan kewajibannya. 4.
Pengawasan Sistem pengendalian internal butuh untuk dilakukan pengawasan yang memadai untuk menilai kualitas dan efektivitas dari kinerja sistem. Pengawasan menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang telh dirancang oleh manajemen telah dilakukan dengan benar oleh para
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
karyawan. Sebuah pengendalian yang baik bisa saja hanya efektif di saat awal pembentukkan dan tidak dipatuhi di tahun-tahun berikutnya. 2.1.3
Kredit Kredit merupakan transaksi antara pemberi pinjaman (kreditur) yang
menyediakan uang atau setara dengan uang dan peminjam (debitur) yang akan mengembalikan sejumlah uang yang dipinjam sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan (Kabir et al, 2010). Kredit diberikan atas dasar kepercayaan sehingga pemberiaan kredit merupakan pemberiaan kepercayaan kepada peminjam. Hariani (2010)
dalam
Sardiarinto
(2013)
menyatakan
pemberian
kredit
perlu
memperhatikan faktor kemampuan dan kemauan, sehingga timbul kehati-hatian dengan menjaga unsur keuntungan dari suatu kredit. 2.1.3.1 Resiko Kredit Resiko kredit merupakan salah satu faktor yang butuh untuk dikelola. Resiko
kredit
merupakan
kemungkinan
bahwa
peminjam
tidak
dapat
mengembalikan uang yang dipinjam sesuai dengan waktu dan syarat yang telah ditentukan sebelumnya (Kabir et al, 2010). Manajemen resiko kredit mencakup identifikasi, penilaian, penyesuaian keringanan, monitoring dan pengendalian resiko kredit untuk meyakinkan bahwa individu yang mengambil dan mengelola resiko tersebut benar-benar paham. Tujuan dari manajemen resiko kredit adalah untuk meminimalkan kredit macet. Kabir (2010) dalam Sardiarinto (2013) menyatakan bahwa penilaian resiko kredit dapat dilakukan dengan cara : 1.
Investigasi kredit, yakni penilaian atas proposal pinjaman dari sudut pandang yang berbeda untuk memutuskan pinjaman diberikan atau tidak.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23
Pemberi pinjaman bertanggungjawab untuk menganalisa kelemahan dan kekuatan peminjam agar peminjam dapat mengembalikannya tepat waktu. 2.
Sumber informasi kredit, berasal dari agen kredit, mempelajari data historis, wawancara calon peminjam dan lain sebagainya.
3.
Konsep modern investigasi kredit, mencakup enam aspek yaitu manajerial, organisasi, tehnik, marketing, keuangan dan ekonomi.
4.
Penyusunan laporan kredit, berisi nama dan alamat peminjam, tanggal pendirian (usaha), pekerjaan, investasi dalam bisnis, anak, pendapatan, dan laba bersih (usaha).
5.
Pemilihan peminjam, dipilih dengan mempertimbangkan faktor 5C (character, capacity, capital, condition, collateral) (Gambar 2.2).
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
CHARACTER Human/moral factor Willingness to pay Reputation
CAPACITY Performance factor Earning capacity Ability to pay Profitability cash
CAPITAL Financial factor Asset base Capacity and Willingness to invest more
CONDITION Economic and environment factor Economic condition External factor
FUTURE PERFORMANCE
PROJECTED CASH FLOW Operating inflow Debt servicing Return to
COLLATERALS Quality/condition Ownership/value Marketability Manageability
INTEGRATED FINDINGS Strenghs Weakness Opportunities Threats
FINAL RISK ASSESSMENT AND PRICING
Loan term and Conditions
Sumber : Kabir, Golam, et al. Credit Risk Assessment and Evaluation System for Industrial Project. International Journal of Trade, Economics and Finance. 2010 Gambar 2.2 Faktor Dasar Kredit
Kredit macet juga dapat dihindari dengan pengendalian kredit (Ratnasari, 2015). Pengendalian tersebut mengukur dan melihat kinerja perusahaan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut akan dapat mencapai tujuannya. Analisis 5C diperlukan untuk menghindari kredit macet. Zimmerer (2009) dalam Ratnasari (2015) menyatakan analisis 5C tersebut adalah:
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
1.
Capital (Modal) Debitur harus memiliki modal yang memadai sebelum mengajukan kredit ke kreditur, karena kebanyakan lembaga keuangan akan menolak untuk meminjamkan kepada debitur yang modalnya masih terlalu beresiko.
2.
Collateral (Jaminan) Debitur harus menyediakan penjaminan kepada kreditur, apabila debitur sudah tidak dapat membayar hutangnya, maka kreditur dapat menjual jaminan tersebut untuk melunasi hutang-hutangnya.
3.
Character (Karakter) Kreditur harus melakukan penilaian terhadap calon debitur. Penilaian ini biasanya merupakan penilaian yang tidak berwujud seperti kejujuran, integritas, kompetensi, kebaikan, komitmen, intelejensi dan kemampuan.
4.
Condition of Economics (Kondisi Ekonomi) Kondisi ekonomi merupakan faktor yang harus diperhitungkan oleh kreditur dalam memberikan pinjamannya, seperti pertumbuhan pasar, kompetisi, lokasi, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
5.
Capacity (Kapasitas) Kreditur perlu meneliti dengan cermat keadaan aliran kas debitur sebelum menyetujui permintaan kredit debitur agar dapat menentukan besarnya kapasitas debitur.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
2.1.4
Anggaran
2.1.4.1. Konsep Anggaran Anggaran mempunyai arti yang berbeda-beda menurut para ahli. Menurut Hansen dan Mowen (2009:423), anggaran (budget) adalah rencana keuangan untuk masa depan, rencana tersebut mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Menurut Atkinson, et al (2012:420), anggaran adalah
pengalokasian
sumber
keuangan
ke
masing-masing
departemen
berdasarkan aktivitas dan tujuan organisasi. Menurut Weygandt, et al (2012:326), anggaran adalah pernyataan tertulis dari rencana manajemen atas keadaan keuangan untuk periode waktu tertentu. Kesimpulan dari pernyataan-pernyataan di atas bahwa perencanaan merupakan pengalokasian keuangan ke masing-masing bagian dalam satu periode tertentu untuk masa depan organisasi. 2.1.4.2. Manfaat Anggaran Anggaran merupakan bantuan kepada manajemen, bukan hanya sekedar pengganti. Anggaran tidak akan dapat beroperasi sendiri tanpa manajemen. Perusahaan akan menyadari manfaat anggaran apabila manajer mengelola anggaran dengan baik Menurut Weygandt, et al (2012:326), manfaat dari anggaran adalah sebagai berikut: 1.
Anggaran merupakan perencanaan awal di semua level manajemen untuk pencapaian tujuan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27
2.
Anggaran dapat mengevaluasi kinerja pada setiap level manajemen dalam mencapai tujuan.
3.
Membentuk sistem peringatan awal atas masalah yang potensial sehingga manajemen dapat mengubahnya sebelum yang dikhawatirkan terjadi.
4.
Meningkatkan koordinasi antar anggota organisasi dalam melakukan aktivitasnya.
5.
Meningkatkan kesadaran manajemen atas semua aktivitas operasional yang akan berdampak pada faktor eksternal seperti peningkatan tren ekonomi.
6.
Anggaran memotivasi personil untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa manfaat
anggaran adalah sebagai alat komunikasi untuk mengalokasikan sumber daya, mengungkap potensi masalah, merencanakan masa depan, mengkoordinasikan seluruh rencana agar dapat mencapai tujuan dan sasaran manajemen. 2.1.5
Standar Operasional Prosedur (SOP) KSP/USP Standar Operasional Prosedur KSP/USP dikeluarkan oleh Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada tahun 2004 merupakan panduan untuk mengoperasionalkan berbagai kebijakan dan peraturan yang terkait usaha simpan pinjam oleh KSP/USP Koperasi. SOP dapat dijadikan salah satu acuan dalam pengelolaan usaha simpan pinjam oleh koperasi, sehingga usaha simpan pinjam pada KSP/USP Koperasi dapat ditangani secara profesional. SOP dibuat agar terdapat kesamaan sistem dan p6osedur serta terbentuk standar dalam
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
mengatur
operasional
manajemen
kelembagaan,
manajemen
usaha
dan
manajemen keuangan KSP/USP. Pedoman SOP bertujuan untuk memberikan panduan bagi pengelola KSP/USP Koperasi dalam menjalankan kegiatan operasional simpan pinjam secara profesional, transparan dan akuntabel bagi pihak internal maupun pihak eksternal KSP/USP Koperasi. SOP disusun untuk pengelolaan KSP/USP yang sehat, pengelolaan yang efektif dan efisien, tercipta pelayanan prima kepada anggota, calon anggota atau koperasi lain dan sebagai salah satu landasan pengawasan dan pengendalian KSP/USP yang efektif bagi pengendalian internal maupun eksternal. 2.2
Penelitian Sebelumnya Penelitian ini akan didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya.
Penelitian sebelumnya yang dipergunakan dibedakan menjadi tiga pokok penelitian utama, yaitu penelitian tentang sistem informasi keuangan, koperasi dan kredit. Tabel 2.1 Penelitian Mengenai Sistem Informasi Keuangan Peneliti Merton, Robert C.; Bodie, Zvi
Nnenna, Okoli Margaret
SKRIPSI
Judul The Design of Financial Systems: Towards A Synthesis of Function and Structure The Role of Internal Audit in Financial Institutions
Tahun 2004
2012
Persamaan Fungsi sistem informasi keuangan dalam mengatur keuangan entitas. Fungsi auditor internal dan kontribusinya untuk
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
Perbedaan Penerapan sistem informasi keuangan pada berbagai entitas menggunakan teori neo klasikal. Metode penelitian kuantitatif dengan menghitung persentase peran
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
meminimalisir kecurangan dalam lembaga keuangan. Pengaruh sistem pengendalian internal terhadap keefektivitasan audit internal
Badara, M.S
auditor internal di dalam lembaga keuangan.
Impact of the 2013 Objek penelitian Internal Control pada tingkat System on the pemerintah lokal. Internal Audit Effectiveness at Local Government Level Penelitian lain sebelumnya memberikan informasi mengenai kredit macet
yang ada pada koperasi sebagai berikut: Tabel 2.2
Peneliti Ojiako, Ifeanyi A.; Ogbukwa, Blessing C.
Suarjaya, I Nyoman
Stefanic, Mitja
SKRIPSI
Penelitian Mengenai Koperasi Judul Tahun Persamaan Fungsi koperasi Economic analysis 2012 dalam of loan repayment meningkatkan capacity of smallkesehteraan holder cooperative seluruh farmers in Yewa masyarakat dan North Local tingkat Goverment Area of pengembalian Ogun State,Nigeria kredit yang masih kurang. Analisis 2015 Menganalisis Penyelesaian penyebab dan Kredit Macet pada cara mengatasi Koperasi Pasar kredit macet Srinadi Klungkung Cooperative Credit 2010 Kekuatan Network: koperasi yang Advantages and tetap bertahan Challenges in saat krisis Italian Cooperative ekonomi Credit Banks melanda.
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
Perbedaan Berfokus pada anggota koperasi petani.
Hanya menganalisa, tidak membuat sistem. Berfokus pada keunggulan dan tantangan yang di hadapi oleh koperasi.
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
Ratnasari, Ika Mei
Giving Loan to Member’s Profit of Koperasi Tempe Tahu Indonesia in Bandung
2015
Menganalisa calon peminjam menggunakan 5C
Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pinjaman pada anggota.
Tabel 2.3 Penelitian Mengenai Kredit Peneliti Kabir, et al
Judul Tahun 2010 Credit Risk Assessment and Evaluation System for Industrial Project 2013 Sardiarinto Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Peminjaman Kredit Nasabah Koperasi Berbasis Android 2013 Lagat, et Effect of Credit al Risk Management Practice on Lending Portfolio Among Savings and Credit Cooperatives in Kenya
SKRIPSI
Persamaan Penelitian membahas penilaian resiko kredit.
Perbedaan Objek penelitian pada proyekproyek industri.
Membahas evaluasi resiko kredit pada koperasi.
Membuat aplikasi sistem berbasis android
Penelitian mengenai manajemen resiko kredit pada koperasi simpan pinjam.
Menggunakan metode kuantitatif, analisis menggunakan model regresi.
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
2.3.
Kerangka Berpikir
Bagaimana
Penagihan piutang/penerimaan kas
perancangan
Sistem Informasi Keuangan
(Gelinas, 2012:385)
pemberian pinjaman untuk
Sistem
mengoptimalkan
(McLeod and Shell, 2008:245),
pengembalian
kredit
Kredit
bagi
Informasi
(Kabir
et
Keuangan
al,
2010),
anggota pensiunan di KPRI
Anggaran (Hansen dan Mowen
PERGU Singosari?
(2009:423),
Pendekatan kualitatif dengan metode
studi
kasus
eksploratori
Menganalisis sistem pemberian pinjaman pada KPRI PERGU,
membuat
keuangan
untuk
rancangan
sistem
mengurangi
informasi
fraud
dan
mengoptimakan pengembalian pinjaman dari anggota pensiunan KPRI PERGU.
Penyempurnaan
perancangan
sistem
pinjaman
pembayaran
angsuran
dan
pemberian anggota
pensiunan KPRI PERGU untuk mengurangi fraud sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Studi kasus merupakan suatu cara penelitian terhadap masalah empiris dengan mengikuti rangkaian prosedur yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Studi kasus cocok dengan pertanyaan penelitian yakni “bagaimana” dan “mengapa”, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang akan diselidiki dan bila fokus penelitian terletak pada fenomena masa kini. (Yin, 2014:1) Studi kasus dikehendaki apabila melacak peristiwa-peritiwa kontemporer, bila peristiwa yang bersangkutan tidak dapat dimanipulasi. Studi kasus berdasar tehnik yang sama dengan strategi historis, tapi dengan menambah dua sumber bukti yakni observasi dan wawancara. Keunikan studi kasus adalah berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti seperti dokumen, peralatan, wawancara dan observasi (Yin, 2014:12). Penelitian dengan pendekatan studi kasus dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu studi-studi kasus eksplanatori, ekploratori dan deskriptif. Jenis studi kasus dalam penelitian ini adalah studi kasus eksploratori. Studi kasus eksploratori kebanyakan berfokus pada pertanyaan “apa” dengan tujuan untuk menghasilkan hipotesis yang berkaitan dan usulan untuk pemeriksaan yang lebih lanjut (Yin, 2014:6).
32 SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
3.2
Desain Penelitian Desain penelitian adalah logika keterkaitan antara data yang harus
dikumpulkan dan pertanyaan awal suatu penelitian. Lima komponen dari desain penelitian yang paling penting (Yin, 2014:29) yaitu: 1.
Pertanyaan-pertanyaan penelitian Strategi studi kasus merupakan strategi yang paling cocok untuk pertanyaan
“bagaimana”
dan
“mengapa”.
Dalam
penelitian
ini,
pertanyaan-pertanyaan kunci yang berhubungan dengan “Desain Sistem Informasi Keuangan untuk Mengoptimalkan Pengembalian Kredit bagi Anggota KPRI PERGUSingosari”, antara lain: a. Mengapa masih ada anggota pensiunan yang belum mengembalikan pinjaman sampai waktu yang ditentukan? b. Mengapa pencatatan keuangan yang ada belum mampu menanggulangi permasalahan terkait kredit macet anggota pensiunan KPRI PERGU? c. Bagaimana desain sistem informasi keuangan yang sesuai untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi? 2.
Proposisi Asumsi dasar tujuan penelitian ini adalah mengarahkan bagaimana mengelola subsistem masukan yakni sistem informasi akuntansi, audit internal dan intelijen keuangan menjadi informasi keluaran berupa subsistem manajemen dana dan pengendalian sehingga informasi dapat digunakan untuk membantu kinerja keuangan bagi Unit Simpan Pinjam di KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
3.
Unit-unit analisis Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah aktivitas pemberian
kredit
pada
KPRI PERGU.
Berdasarkan
teori
yang
dikemukakan pada landasan teori mengenai Sistem Informasi Keuangan, rumusan masalah tersebut diuraikan menjadi beberapa unit analisis sebagai berikut: a.
Analisis proses dan prosedur pemberian kredit KPRI PERGU.
b.
Hubungan subsistem input, database sistem informasi keuangan, dan subsistem output yang mampu menyediakan data dalam aktivitas pengajuan dan pengembalian kredit KPRI PERGU.
c.
Pemanfaatan sistem informasi untuk mendukung Sistem Informasi Akuntansi dengan model Sistem Informasi Keuangan dalam membantu pengembalian kredit anggota pensiunan KPRI PERGU.
4. Logika yang mengaitkan data dengan proposisi Penelitian ini mengaitkan dua sistem yakni sistem yang selama ini berjalan di KPRI PERGU dan usulan desain sistem informasi keuangan yang disarankan oleh peneliti. Sistem yang diusulkan terdapat rekomendasi dan dapat benar-benar diterapkan oleh KPRI PERGU. 5. Kriteria untuk menginterpretasikan temuan Kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan temuan dalam penelitian ini adalah cukup besarnya jumlah kredit yang belum dikembalikan oleh anggota pensiunan KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
3.3
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian terdiri dari subjek dan objek penelitian yaitu:
1.
Subjek penelitian adalah studi kasus pada KPRI PERGU Singosari, Kabupaten Malang.
2.
Objek penelitian adalah sistem pemberian kredit pada KPRI PERGU. Penelitian ini hanya berfokus mengenai proses pengajuan, pemberian kredit dan penagihan piutang pada anggota pensiunan KPRI PERGU.
3.4
Jenis dan Sumber Data Enam sumber bukti yang dapat dijadikan fokus bagi pengumpulan data
studi kasus adalah dokumen, rekaman arsip, wawancara, observasi langsung, observasi pemeran serta, dan perangkat fisik (Yin, 2014:103). Jenis dan sumber data yang dijadikan sumber yaitu: 1.
Data Primer Data primer diperoleh secara langsung dari KPRI PERGU dengan cara observasi untuk mengetahui situasi dan kondisi, wawancara dengan pengurus, bendahara, dan karyawan yang berkepentingan dengan aktivitas pemberian dan penagihan pinjaman KPRI PERGU serta pengumpulan data pokok yang mendukung penelitian. Data yang diperoleh berupa laporan pertanggungjawaban pengurus, rencana kerja, dan daftar tagihan anggota pensiunan.
2.
Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan literatur yang terkait dengan topik penelitian serta literatur lain yang berguna untuk landasan
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
teori. Data sekunder yang dibutuhkan antara lain Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Koperasi dan UKM. Data sekunder lain seperti buku-buku, jurnal-jurnal, hasil penelitian yang didapat dari media cetak maupun media elektronik. 3.5
Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana
tujuan penelitian ini adalah merancang desain sistem pemberian dan pengembalian pinjaman bagi
anggota pensiunan KPRI PERGU untuk
mengoptimalkan pengembalian kredit. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dimulai dengan mengajukan surat permohonan penelitian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga. Kemudian peneliti mengajukannya ke KPRI PERGU Singosari Kabupaten Malang. Survey dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi KPRI PERGU terkait topik penelitian dengan cara melakukan pendekatan kepada pihak terkait atau pengurus, serta menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian yang dilakukan pada pengurus. Survey dilakukan mulai tanggal 1 April 2015 dengan melakukan pendekatan pada pengurus KPRI PERGU.
2.
Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan oleh peneliti dengan mendatangi langsung KPRI PERGU Singosarai Kabupaten Malang. Pengamatan dan analisis
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
dilakukan secara lebih detail terhadap objek penelitian untuk mendapatkan data penelitian dengan cara sebagai berikut: a.
Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati aktivitas yang ada di KPRI PERGU di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang serta mengumpulkan data yang berkaitan dengan pemberian pinjaman terutama bagi anggota pensiunan. Pengamatan terutama dilakukan pada bagian keuangan, bendahara hingga pengurus KPRI PERGU. Observasi ini dilakukan sejak bulan April 2015 sampai Mei 2015. b.
Wawancara
Wawancara bertempat di KPRI PERGU Singosari dengan mewawancarai pihak-pihak yang berkaitan dengan pemberian pinjaman terutama kepada anggota pensiunan. Tipe wawancara yang digunakan adalah wawancara yang terfokus yakni wawancara yang lebih pendek, open-ended, yang membebaskan peneliti untuk tak perlu mengikuti serangkaian pertanyaan tertentu dari protokol studi kasus dan melanjutkan pertanyaan dari apa yang dijawab oleh narasumber (Yin, 2014:109). Wawancara tersebut dilakukan pada: 1.
Tanggal 1 April 2015 pukul 20.30 WIB bertempat di kediaman pengurus dengan narasumber Bapak Husein Yudono, pengurus KPRI PERGU dan koordinator anggota pensiunan KPRI PERGU Singosari.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
2.
Tanggal 11 April 2014 pukul 12.00 WIB bertempat di KPRI PERGU Singosari dengan narasumber Bapak Irianto, bendahara KPRI PERGU Singosari.
3.
Tanggal 4 Mei 2014 pukul 08.30 WIB bertempat di KPRI PERGU Singosari dengan narasumber Bapak Mawanto, kasir KPRI PERGU Singosari.
4.
Tanggal 20 Agustus 2015 pukul 9.30 WIB bertempat di KPRI PERGU Singosari dengan narasumber Bapak Husein Yudono, Koordinator Pensiunan KPRI PERGU Singosari.
5.
Tanggal 20 Agustus 2015 pukul 14.50 WIB bertempat di KPRI PERGU Singosari dengan narasumber Bapak Irianto, bendahara KPRI PERGU Singosari.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mempelajari laporan, catatan dan dokumen yang terkait dengan topik penelitian. Daftar dokumen yang diminta ke KPRI PERGU diantaranya adalah: 1.
Laporan pertanggungjawaban tahunan KPRI PERGU 2012-2014
2.
Rencana kerja KPRI PERGU 2015
3.
Daftar tagihan anggota pensiunan bulan Mei 2015.
4.
Catatan dan temuan pengawas tahun buku 2015.
5.
Dokumen lain yang terkait dengan pinjaman koperasi.
Ringkasan prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti terdapat dalam tabel 3.1 berikut.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
Tabel 3.1 Pengumpulan Data Penelitian Sumber Data Survey Pendahuluan
Dokumentasi
Nama Data/Aktivitas kunjungan ke kediaman pengurus KPRI PERGU mencari standar pemberian pinjaman dari www.depkop.id
kunjungan ke Observasi KPRI PERGU langsung dan wawancara untuk menanyakan pinjaman bermasalah dan macam-macam unit pinjaman Observasi kunjungan ke langsung KPRI PERGU menanyakan prosedur pemberian pinjaman dan pembayaran angsuran Wawancara kunjungan ke KPRI PERGU untuk wawancara kasir Dokumentasi kunjungan ke KPRI PERGU untuk meminta contoh dokumen Dokumentasi kunjungan ke
SKRIPSI
Tanggal
Temuan
1 April 2015
KPRI PERGU mengalami pinjaman bermasalah pada beberapa anggota pensiunan dan permasalahan belum terselesaikan. SOP pinjaman secara rinci telah dibuat oleh Kementerian Koperasi dan UKM beserta cara penanganan bagi pinjaman bermasalah. pinjaman bermasalah sudah terjadi cukup lama, dan penanganannya belum maksimal.
3 April 2015
11 April 2015
4 Mei 2015
banyak prosedur yang masih dilakukan dengan cara manual mulai dari pencatatan pembayaran angsuran hingga pemberian pinjaman, staf komputer hanya menginput data.
4 Mei 2015
kasir merangkap tugas pencatatan pinjaman secara manual
4 Mei 2015
peneliti mendapatkan daftar tagihan bulan Mei 2015 dan form pengajuan pinjaman.
11 Mei 2015
peneliti mendapatkan data
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
KPRI PERGU untuk kelengkapan data Dokumentasi dan observasi
Wawancara
Dokumentasi
Wawancara
3.6
kunjungan untuk mendapatkan data mengenai daftar anggota dengan pinjaman bermasalah wawancara koordinator pensiunan
18 Mei 2015
kunjungan untuk mendapatkan catatan dan temuan pengawas wawancara bendahara KPRI PERGU
20 Agustus 2015
20 Agustus 2015
20 Agustus 2015
rencana kerja, laporan pertanggungjawaban, form bukti kas masuk dan bukti kas keluar. jumlah pinjaman bermasalah cukup banyak dan sudah berlangsung sejak lama.
penanganan pinjaman bermasalah masih belum terselesaikan dan salah catat oleh petugas masih terjadi. peneliti mendapatkan catatan dan temuan pengawas tahun buku 2015. pengendalian internal oleh bendahara masih kurang dan KPRI PERGU tidak menggunakan sistem terkomputerisasi karena menganggap masih kurang terjangkau.
Tehnik Analisis Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mengumpulkan data. Tahap-tahap analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Melakukan survey pendahuluan dengan berkunjung ke kediaman pengurus KPRI PERGU dan menanyakan mengenai kendala-kendala yang selama ini terjadi di KPRI PERGU. Pengurus mengungkapkan bahwa ada pinjaman bermasalah yang berasal dari anggota pensiunan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
2.
Membandingkan sistem keuangan di KPRI PERGU dengan teori Sistem Informasi Keuangan mulai dari subsistem masukan, database, hingga subsistem keluaran.
3.
Menganalisis sistem yang berlaku atas temuan yang didapat dari survey pendahuluan. Sistem yang dianalisis yakni sistem pemberian pinjaman, pembayaran angsuran hingga pencatatannya yang berpengaruh pada penerimaan dan pengeluaran kas. Data yang telah didapatkan seperti form, rencana kerja, laporan pertanggungjawaban daftar tagihan dan dokumen lain juga dianalisis untuk lebih memahami kondisi objek penelitian.
4.
Melakukan wawancara dengan pengurus KPRI PERGU yakni bendahara, koordinator pensiunan dan kasir untuk permintaan keterangan dalam rangka memperoleh informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas pemberian pinjaman, pembayaran angsuran hingga pencatatan.
5.
Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai masalah yang terjadi, perumusan masalah, metode penelitian hingga pembuatan usulan desain sistem informasi keuangan.
6.
Menyusun desain sistem informasi keuangan dengan subsistem masukan pemberian pinjaman, pembayaran angsuran dan SOP di dalam database peminjam, piutang, kas masuk dan kas keluar yang menghasilkan subsistem keluaran berupa laporan piutang dan laporan penerimaan dan pengeluaran kas.
7.
Mendiskusikan dengan pengurus KPRI PERGU mengenai kemungkinan penerapan sistem informasi keuangan usulan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
8.
Finalisasi desain sistem informasi keuangan untuk mengoptimalkan pengembalian
kredit
bagi
anggota
KPRI
PERGU
yang
telah
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan telah dikomunikasikan dengan pengurus sebelumnya 3.7
Uji Validitas Data Uji validitas data yang digunakan menggunakan triangulasi, yaitu
mendiskusikan dan menunjukkan hasil penelitian mengenai usulan desain sistem informasi keuangan kepada pengurus KPRI PERGU dan mendapatkan persetujuan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum
4.1.1
Sejarah Organisasi Koperasi Pegawai Negeri (KPN) sekarang KP-RI PERGU berdiri pada
tanggal 4 Desember 1968 dengan jumlah anggota awalnya sebanyak 124 orang. KPRI PERGU berdiri berdasarkan nomor badan hukum yaitu BH: 56/BH/II/17-68 tertanggal 4 Desember 1968. Koperasi ini berdiri dilatarbelakangi oleh adanya kesulitan ekonomi yang dialami guru-guru di Kecamatan Singosari, maka pada tahun 1966 mulai dirintis perkumpulan yang diberi nama PERGU yang artinya Perekonomian guru-guru. Adapun yang memprakarsai perkumpulan tersebut adalah: a) Bapak Abdullah, BA (Almarhum) b) Bapak Nursalam Nj c) Bapak Abdullah Shaleh, BA (Almarhum) d) Bapak Djarot Adi Siswanto e) Bapak Herman Santoso Kelima orang tersebut sekaligus menjabat sebagai pengurus. Kehidupan koperasi waktu itu ditopang dengan besarnya iuran simpanan pokok Rp 250,00 dan simpanan wajib Rp 25,00 setiap anggota. Dengan dikeluarkannya UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian secara tidak langsung mengharuskan
setiap
koperasi
berbadan
hukum.
Maka KPRI PERGU
43 SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
mengadakan rapat khusus untuk menghimpun pendapat dari anggota dengan sistem perwakilan yang intinya bertujuan untuk mengajukan permohonan agar KP-RI PERGU dapat berbadan hukum. Dari hasil rapat tersebut maka terbentuklah KPRI (waktu itu KPN) PERGU yang diketuai oleh Bapak Abdullah, BA. Pada bulan April tahun 1968 permohonan tersebut diajukan ke kantor Koperasi Wilayah Jawa Timur di Surabaya. Akhirnya pada tanggal 14 Desember tahun 1968 badan hukum KP-RI PERGU dikeluarkan dengan nomor: 56/BH/II/17/68. Kantornya bertempat di rumah salah seorang pengurus yaitu: H. Alie Djunaidi (Almarhum) dengan alamat Jl. Kartanegara No. 01 Kecamatan Singosari. Sejak tahun 1972 dengan secara gotong royong para anggota koperasi membeli sebuah bangunan yang terletak di membeli sebuah bangunan yang terletak di halaman Kawedanan Singosari. Gedung tersebut digunakan untuk semua kegiatan pendidikan di Gedung tersebut digunakan untuk semua kegiatan pendidikan di Kecamatan Singosari. Tahun 1988 KPRI PERGU dapat membeli sebidang tanah seluas 2400 dengan dua buah bangunan gedung seharga Rp. 40.000.000 (empat puluh juta rupiah). Baru pada tahun 1993 diadakan renovasi dengan biaya sebesar Rp.35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah). Demi perkembangan koperasi, maka jumlah usahanya dikembangkan meliputi Unit Simpan Pinjam, Unit Pertokoan, Unit Pertokoan, Unit Foto Copy, Laminating, Unit Barang dan Unit Pembagian Beras.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45
4.1.2
Struktur Organisasi Bentuk struktur organisasi yang berlaku di KPRI PERGU saat ini terdiri
dari penasehat, pengurus, pengawas, karyawan dan anggota seperti berikut:
Rapat Anggota
Penasehat
Pengurus
Pengawas
Karyawan
USP
Barang
Toko
Anggota Sumber: Data Internal, 2015 Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPRI PERGU
4.1.3 1.
Deskripsi Tugas Ketua I : Drs. Hermanu, M.Pd
a. Memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan organisasi b. Menandatangani surat keluar, perjanjian, dan surat-surat lainnya. c. Mewakili KPRI PERGU Singosari di muka pengadilan dan rapat yang diselenggarakan oleh dinas, instansi, organisasi dan masyarakat. d. Memimpin rapat organisasi maupun usaha.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
e. Mengawasi dan mengevaluasi tugas pengurus, karyawan/wati. f. Memotivasi pengurus, karyawan dan karyawati dalam melaksanakan tugas. g. Memimpin unit usaha patungan C. h. Sesuai dengan tanggungjawabnya merangkap sebagai administrator dan manajer. i. Melaksanakan pengawasan melekat kepada semua anggota pengurus, karyawan, dan karyawati. j. Bertanggung jawab atas ketertiban dan kelancaran organisasi. k. Bertanggung jawab atas segala laporan pengurus dan pengawas. l. Bertanggung jawab atas pengerjaan buku besar dan neraca induk. 2.
Ketua II : Drs Duladji a. Mewakili dan melaksanakan tugas Ketua I apabila Ketua I berhalangan. b. Mengkoordinir persiapan-persiapan pengadaan buku RK/RAPB dan buku laporan tahunan. c. Bertanggung jawab dalam hal pembinaan anggota dan pelaksanaan penataran anggota. d. Bertanggung jawab pada buku piutang D-1. e. Bertanggung jawab atas pengerjaan potongan setiap bulan. f. Manajer Unit Simpan Pinjam (USP). g. Bertanggung jawab atas pengerjaan buku jurnal USP dan rekap jurnal USP. h. Bertanggung jawab atas pengerjaan buku asuransi pinjaman.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
3.
Sekretaris I : Drs. Bambang SK a. Melaksanakan dan bertanggung jawab atas ketertiban administrasi organisasi dan administrasi keuangan pada umumnya. b. Melaksanakan tugas Ketua I dan Ketua II huruf (a) s.d (g) apabila Ketua I dan Ketua I berhalangan. c. Melaksanakan tata usaha secara umum. d. Melaksanakan pendataan dari hasil kegiatan serta usaha koperasi. e. Melaksanakan dan bertanggung jawab atas segala laporan organisasi dan usaha. f. Mengkoordinir pengadaan buku RK/RAPB dan buku laporan tahunan. g. Bertanggung jawab atas pembukuan dan neraca unit C patungan. h. Bertanggung jawab atas daftar pelayanan kredit anggota. i. Bertugas sebagai kasir. j. Bertanggung jawab atas ketertiban buku rekapitulasi sisa piutang semua unit.
4.
Sekretaris II : Husein Yudono, S.Pd a. Membantu tugas sekretaris I demi kelancaran dan ketertiban organisasi, administrasi dan usaha. b. Mengerjakan buku piutang unit B. c. Mengkoordinir pengadaan, pelaksanaan dekorasi dan dokumentasi pada rapat-rapat yang diadakan oleh KPRI PERGU. d. Bertanggung jawab atas buku daftar hadir rapat pengurus maupun rapat anggota yang diselenggarakan KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
e. Mempertanggungjawabkan buku notula rapat anggota. f. Bertanggung jawab atas pengadaan papan data dan grafik KPRI PERGU bersama pleno II. g. Mengadakan potongan tiap bulan. h. Betanggung jawab atas buku piutang D-3. i. Mengatur dan menganalisis BKM dan BKK bersama pleno I dan pleno II. j. Bertanggung jawab terhadap unit kavling tanah. 5.
Bendahara : Drs. Iriyanto a. Menyusun rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja KPRI PERGU. b. Bertanggung jawab atas keluar masuknya keuangan KPRI PERGU setiap saat. c. Mengerjakan pembukuan keuangan dan membuat laporan. d. Mengerjakan potongan setiap bulan bersama pengurus lainnya. e. Mengontrol realisasi anggaran setiap kurun waktu tertentu. f. Bertanggung jawab pada buku piutang unit D-2. g. Membuat berita acara pemeriksaan kas setiap bulan. h. Mengerjakan buku biaya setiap bulan. i. Bertanggung jawab pada buku:bank, simpanan khusus dan buku hutang. j. Mengerjakan buku jurnal induk, rekap jurnal induk, BB USP dan neraca USP. k. Bertanggung jawab terhadap unit umum.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
6.
Pleno I : Mustakim, MAS a. Bertanggung jawab atas ketertiban buku simpanan pokok, wajib, manasuka dan SWP. b. Bersama dengan pleno II menghitung jasa belanja anggota. c. Mengerjakan potongan setiap bulan bersama pengurus lainnya. d. Membantu sekretaris II dalam pengadaan data dan grafik. e. Melaksanakan tugas dibagian umum serta pemeliharaan inventaris bersama pleno II. f. Mengkoordinir tempat untuk rapat anggota bersama pleno II. g. Bertugas sebagai manajer toko. h. Membantu sekretaris II menganalisis BKM dan BKK. i. Bersama Ketua II mengerjakan buku asuransi pinjaman.
7.
Pleno II : Drs. Kusnyono a. Mengerjakan buku piutang unit A b. Mengerjakan buku piutang unit E c. Mengadakan konsumsi rapat pemeriksaan dan rapat anggota. d. Melaksanakan tugas bagian umum, pemeliharaan, dan perawatan inventaris serta tugas-tugas kepanitiaan. e. Membantu tugas sekretaris II dalam pembuatan kuitansi. f. Membantu sekretaris II dalam pengaturan kuitansi dan faktur. g. Bertanggung jawab atas tertibnya buku inventaris bersama ketua I. h. Bersama pleno I bertanggung jawab menghitung jasa anggota. i. Membantu Pleno I mengelola unit pertokoan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
4.2
Analisis Sistem Informasi Keuangan pada KPRI PERGU Sumber pendanaan KPRI PERGU berasal dari simpanan masing-masing
anggota KPRI PERGU. Simpanan wajib dibayarkan oleh anggota KPRI PERGU setiap bulannya dan tidak dapat diambil oleh anggota KPRI PERGU. Setiap tahunnya, KPRI PERGU membagikan SHU (Selisih Hasil Usaha) kepada setiap anggota. Jumlah SHU yang dibagikan tergantung dari besarnya jumlah simpanan masing-masing anggota itu sendiri. Pinjaman kepada anggota KPRI PERGU diberikan kepada anggota yang telah disetujui permohonannya oleh pengurus. KPRI PERGU selama ini hanya membatasi jumlah maksimal peminjaman Rp 15.000.000 untuk anggota pensiunan, jika ada yang meminjam di atas Rp 15.000.000 maka harus menyertakan jaminan. Pembayaran angsuran dari anggota guru yang masih aktif terbilang lancar karena memakai metode potong gaji dari anggota yang meminjam. Permasalahan terletak pada pengembalian kredit dari anggota pensiunan yang kurang lancar mengingat anggota pensiunan sudah tidak menerima gaji dan harus membayarkan sendiri ke KPRI PERGU. Penelitian ini berfokus pada bagaimana mengoptimalkan pengembalian pinjaman anggota KPRI PERGU. Analisis sistem ini hanya membahas mengenai rancangan sistem informasi keuangan dari segi pemberian pinjaman, pembayaran angsuran dan pencatatan bagi anggota KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
4.2.1. Prosedur Pemberian Pinjaman Anggota KPRI PERGU 4.2.1.1 Prosedur Pengajuan Pinjaman Anggota KPRI PERGU Pengurus berperan dalam mempertimbangkan disetujuinya permohonan pinjaman oleh anggota. Pertimbangan pengurus antara lain nominal peminjaman, jumlah angsuran, jumlah simpanan, jumlah tagihan anggota hingga tujuan peminjaman. Pertimbangan pengurus amat diperlukan karena dana yang diajukan oleh masing-masing anggota tidaklah sedikit sehingga tidak dimungkinkan setiap pengajuan permohonan tersebut akan disetujui oleh pengurus sesuai dengan permintaaan anggota. Prosedur pengajuan pinjaman dilakukan dengan datang secara langsung ke KPRI PERGU, mengisi form permohonan pinjaman dan menunggu persetujuan dari pengurus. Setiap bulan, pengurus mengadakan rapat untuk menentukan siapa saja anggota yang berhak mendapatkan pinjaman dari KPRI PERGU. Berikut prosedur pengajuan pinjaman dari anggota ke KPRI PERGU:
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
Sumber: Data Internal KPRI PERGU, 2014 Gambar 4.2 Proses Pengajuan Pinjaman Sedang Berjalan Prosedur pengajuan kredit ke KPRI PERGU (Gambar 4.3) adalah sebagai berikut: 1.
Anggota yang akan meminjam datang ke KPRI PERGU untuk mengisi form permohonan pinjaman.
2.
Bagian pembukuan akan mengecek form yang telah diisi dan mengecek nominal peminjaman, jumlah simpanan, jumlah tagihan anggota tersebut.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
3.
Apabila nominal peminjaman lebih dari Rp 15.000.000 untuk anggota pensiunan, maka harus melalui pertimbangan pengurus terlebih dahulu.
4.
Setelah pengurus mempertimbangkan, form permohonan kredit disetujui oleh bagian pembukuan.
5.
Form yang telah disetujui bagian pembukuan diserahkan kepada Ketua I KPRI PERGU.
6.
Ketua I KPRI PERGU menandatangani form pengajuan pinjaman. Prosedur pengajuan pinjaman KPRI PERGU di atas memiliki beberapa
kelamahan, diantaranya adalah: 1.
Tidak ada pembaruan berkala mengenai informasi jumlah tagihan, jumlah sisa piutang, jumlah simpanan dan pinjaman yang bermasalah.
2.
Tidak ada staf khusus yang menangani administrasi pinjaman. Kasir banyak merangkap aktivitas administrasi pinjaman.
3.
Pemberian pinjaman cenderung longgar, belum ada analisis mengenai kemampuan dan kemauan anggota baik secara ekonomi dan yuridis dalam pengembalian kredit.
4.
Belum ada analisis penilaian jaminan untuk anggota yang mengajukan permohonan pinjaman dalam jumlah yang besar.
5.
Pengurus kurang informasi mengenai anggota yang meminjam uang di KPRI PERGU.
6.
Tidak ada pengendalian internal yang dilakukan oleh bendahara, dan belum ada perencanaan pemberian pinjaman yang dibuat oleh bendahara.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
7.
Sebagian besar pencatatan belum dilakukan secara komputerisasi, sehingga memungkinkan terjadinya kecurangan dan kurang efisien.
4.2.1.2 Prosedur Pembayaran Angsuran Anggota KPRI PERGU Pengembalian atas pinjaman yang telah diajukan oleh anggota KPRI PERGU dikembalikan sesuai dengan jumlah angsuran yang telah disetujui sebelumnya. Anggota harus melunasi hutangnya sesuai dengan jumlah angsuran dalam kurun waktu yang telah disepakati sebelumnya. Berbeda dengan anggota lain yang masih aktif bekerja, anggota pensiunan KPRI PERGU harus membayarkan sendiri pinjamannya secara langsung ke KPRI PERGU bukan dipotong gaji. Apabila ada anggota yang sudah memiliki pinjaman sebelumnya, hal tersebut juga menjadi pertimbangan bagi pengurus dalam memberikan pinjaman berikutnya apabila anggota tersebut belum juga melunasinya. Proses pembayaran angsuran dilakukan oleh anggota dengan datang ke KPRI PERGU dan mengisi form Bukti Kas Masuk. Kasir mencatat nominal kas masuk dengan cara yang masih manual yakni menggunakan buku besar. Pembayaran angsuran secara umum masih belum terkomputerisasi, anggota yang membayar juga masih banyak yang membayar tunai, bukan melalui transfer bank.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
Sumber : Data Internal KPRI PERGU, 2014 Gambar 4.3 Prosedur Pembayaran Angsuran Anggota KPRI PERGU Prosedur pembayaran angsuran dari anggota ke KPRI PERGU (Gambar 4.4) adalah sebagai berikut: 1.
Anggota mendatangi KPRI PERGU untuk menyerahkan sejumlah uang dan mengisi form bukti kas masuk rangkap dua.
2.
Menyerahkan bukti kas masuk kepada kasir, kasir mengecek nominal dan uang pembayaran kemudian ditandatangani oleh kasir.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56
3.
Bukti kas keluar yang telah ditandatangani oleh kasir diserahkan kepada bagian pembukuan.
4.
Bagian pembukuan memasukkan data yang ada di bukti kas masuk ke buku besar.
5.
Otorisasi bukti kas keluar oleh bagian pembukuan. Bukti kas keluar rangkap pertama dijadikan sebagai arsip.
6.
Menyerahkan bukti kas keluar rangkap kedua kepada anggota yang membayar. Prosedur pengembalian kredit dari anggota KPRI PERGU di atas memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya adalah: 1.
Anggota seringkali tidak rutin membayar angsuran ke KPRI PERGU, sehingga pengembalian tidak sesuai dengan kurun waktu yang telah disepakati bersama sebelumnya.
2.
Tugas bagian kasir dan pembukuan seringkali ditangani oleh satu orang saja.
3.
Tidak ada evaluasi atau audit terhadap pembayaran/pelunasan angsuran anggota KPRI PERGU.
4.
Seringkali arsip bukti-bukti pembayaran tidak tersimpan dengan baik sehingga mempersulit kinerja bagian pembukuan.
5.
Pengurus kurang informasi mengenai pengembalian kredit oleh anggota yang meminjam.
6.
SKRIPSI
Pembukuan masih dilakukan secara manual, belum terkomputerisasi.
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
4.3
Desain Sistem Informasi Keuangan Usulan
4.3.1
Struktur Organisasi Usulan Usulan struktur organisasi KPRI PERGU diperlukan bagian yang
menangani kredit yang terdiri dari staf administrasi pinjaman, staf bagian hukum dan dokumentasi dan staf penilai pinjaman. Bagian akuntansi juga ditambahkan untuk membantu kasir dalam urusan keuangan. Bagian kredit dan bagian keuangan ada di bawah pengawasan bendahara. Ketua akan dibantu oleh staf ahli yakni staf teknologi informasi untuk membantu mengoptimalkan kinerja KPRI PERGU secara keseluruhan. Usulan struktur organisasi KPRI PERGU (Gambar 4.2) adalah sebagai berikut:
Ketua I Ketua II Staf TI
Bendahara
Sekretaris I
Sekretaris II Bagian Kredit
Bagian Keuangan
Kasir
Akuntansi
SAP
SHD
Pleno I
SPJ
Pleno II
Keterangan: SAP : Staf Administrasi Pinjaman SHD : Staf Hukum dan Dokumentasi SPJ : Staf Penilaian Jaminan Staf TI : Staf Teknologi Informasi
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.4 Struktur Organisasi Usulan
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58
Berdasarkan hasil temuan dari sistem laporan keuangan KPRI PERGU, langkah selanjutnya adalah menganalisis sistem yang ditetapkan dengan menggunakan model sistem informasi keuangan sebagai berikut: 1.
Sistem Informasi Akuntansi Mengembangkan sistem pemberian pinjaman dan pembayaran angsuran bagi anggota KPRI PERGU membutuhkan form-form input yang dibutuhkan saat terjadinya transaksi. Sistem akan membantu KPRI PERGU untuk mengoptimalkan dana pengembalian atas pinjaman yang telah diberikan kepada anggota dan mengurangi kecurangan baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal.
2.
Subsistem Audit Internal KPRI PERGU telah memiliki auditor internal, yaitu pengawas. Pengawas bertugas untuk mengaudit keuangan KPRI PERGU. Seharusnya, pengawas juga harus mengevaluasi atas pemberian pinjaman yang dilakukan oleh KPRI PERGU. Pada proses pemberian pinjaman KPRI PERGU, fungsi auditor internal ini belum berjalan dikarenakan belum ada prosedur yang melibatkan fungsi auditor internal di dalamnya.
3. Subsistem Intelijen Keuangan Subsistem intelijen keuangan menyediakan informasi yang didapatkan dari pihak eksternal KPRI PERGU untuk dijadikan pertimbangan dalam setiap pengambilan kebijakan mengenai pemberian pinjaman bagi anggota. Intelijen keuangan berasal dari dana pihak luar yang dapat memberikan
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
bantuan atas pinjaman bermasalah di KPRI PERGU, seperti PKPRI PERGU yang merupakan induk KPRI PERGU. 4. Database Sistem keuangan pada KPRI PERGU pada umumnya tidak menggunakan database. Pencatatan secara umum juga belum terkomputerisasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya
pengulangan pemberian pinjaman
yang
berujung pada pinjaman bermasalah khususnya pada anggota pensiunan. 5. Subsistem Manajemen Dana KPRI PERGU belum memiliki pengendalian dana yang baik dengan pengaturan cash inflow dan cash outflow. Apabila KPRI PERGU menggunakan subsistem ini, KPRI PERGU dapat mengalokasikan dengan baik dana yang dimiliki dan dapat menyimpan simpanan anggota khususnya pada anggota yang mengalami pinjaman bermasalah. Tujuan dari subsistem ini adalah untuk memberikan peringatan bagi pengurus agar lebih teliti dalam melakukan pemberian pinjaman bagi anggota KPRI PERGU. 6. Subsistem Pengendalian Fungsi pengendalian akan membantu kinerja bendahara KPRI PERGU dalam membuat laporan keuangan akhir tahun. Subsistem pengendalian berguna untuk mengendalikan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas sehingga dapat mengurangi terjadinya pinjaman bermasalah khususnya pada anggota pensiunan KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.5 Desain Model Sistem Informasi Keuangan Usulan
Sistem manajemen keuangan dapat membantu KPRI PERGU untuk merancang database menggunakan sistem informasi keuangan yang berdasarkan rumusan masalah “Bagaimana desain sistem informasi keuangan untuk mengoptimalkan pengembalian kredit bagi anggota KPRI PERGU?” Setiap penjelasan mengenai subsistem model sistem informasi keuangan (Gambar 4.5) akan dijelaskan dengan lebih lanjut.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
4.3.2
Subsistem Masukan
4.3.2.1 Usulan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemberian Pinjaman Pinjaman bermasalah membutuhkan penanganan yang tepat bagi KPRI PERGU, berikut usulan SOP bagi penanganan kredit bermasalah: 1)
Ketentuan Permohonan Pinjaman Koperasi harus memiliki ketentuan tertulis mengenai prosedur dan syarat pengajuan pinjaman yang mencakup: 1. Pengajuan permohonan pinjaman 2. Analisis kelayakan pinjaman 3. Keputusan pinjaman 4. Pencairan pinjaman 5. Pengawasan dan pembinaan
2)
Proses dan prosedur 1. Analisis kualitatif yang mencakup analisis terhadap karakter/watak dan komitmen anggota. Analisis ini dilakukan dengan tujuan: a. Pendekatan terhadap kemampuan dan kemauan bayar anggota. b. Memperoleh keyakinan bahwa pinjaman yang diberikan kepada anggota akan dikembalikan tepat pada waktunya. 2. Analisis kuantitatif yang mencakup perhitungan matematis atas penilaian terhadap pendapatan atau keuntungan yang diperoleh anggota, sisa pinjaman dari pihak lain (jika ada) dan beban rutin anggota. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam analisis kuantitatif adalah sebagai berikut:
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
a. Lakukan tanya jawab mengenai pendapatan (laba) bersih anggota dan analisis hasilnya. b. Hitung pendapatan di luar pekerjaan seperti usaha lain anggota. c. Hitung pengeluaran lain di luar pengeluran rutin setiap bulannya atau pengeluaran lain di luar kegiatan usahanya. d. Hitung pendapatan bersih pada butir 2) a + 2) b – 2) c e. Tentukan besarnya rasio angsuran, yakni perbandingan antara besarnya angsuran dan jumlah pendapatan bersih. f. Besarnya rasio angsuran antara 50%-75% dari jumlah pendapatan bersih (rasio ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi anggota) g. Besarnya pinjaman yang dapat diberikan adalah rasio angsuran dikalikan jumlah pendapatan bersih dikalikan dengan jangka waktu pinjaman. 3)
Kebijakan Analisis Pinjaman 1. Analisis pinjaman harus dilakukan agar pengurus koperasi memperoleh keyakinan bahwa pinjaman yang diberikan dapat dikembalikan oleh peminjam melalui analisis kualitatif dan kuantitatif. 2. Pendekatan yang digunakan dalam analisis kualitatif adalah pendekatan pendapatan bersih, nilai pinjaman yang dapat diberikan dari pendapatan bersih dikalikan dengan jangka waktu pinjaman. 3. Pinjaman sebaiknya tidak diberikan karena pertimbangan sebagai berikut: a. Belas kasihan, kenalan (bersaudara atau berteman)
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63
b. Calon peminjam adalah orang yang dianggap terhormat (disegani, status sosial tinggi dan sebagainya). c. Pinjaman
diberikan
atas
dasar
pertimbangan
kelayakan
dan
kemampuan membayar. 4)
Kebijakan Pembinaan Jasa Pelayanan Usaha Simpan Pinjam 1. Koperasi secara rutin harus memberitahukan posisi pinjaman baik sisa pokok maupun sisa bunga kepada peminjam. 2. Koperasi harus segara mengirim surat tagihan/surat teguran apabila peminjam terlambat/tidak tepat waktu untuk membayar. 3. Koperasi harus melakukan pembinaan dalam membantu anggota yang mengalami masalah di bidang usaha. 4. Pembinaan dapat dilakukan dengan pendekatan konsultasi manajemen dan pendampingan.
5)
Kebijakan Penanganan Pinjaman Bermasalah Penanganan pinjaman bermasalah di koperasi harus berbeda dengan penanganan seperti yang ada pada perbankan. Penanganan pinjaman bermasalah di koperasi memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1.
Tanggung jawab bersama dan solidaritas anggota.
2.
Keterbukaan.
3.
Pembinaan yang berkelanjutan kepada anggota.
4.
Efisiensi dengan memperhatikan bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64
6)
Manajemen Pinjaman Bermasalah
1.
Langkah-langkah mengelola pinjaman bermasalah a. Menggolongkan
pinjaman
bermasalah
sesuai
dengan
tingkat
kolektibilitasnya yaitu pinjaman kurang lancar, pinjaman diragukan dan pinjaman macet. b. Menentukan langkah-langkah penyelamatan pinjaman bermasalah. c. Tindakan penyelamatan pinjaman bermasalah. d. Memonitor proses penyehatan pinjaman bermasalah. Hal-hal yang mendukung berhasilnya pengelolaan pinjaman bermasalah a. Melakukan identifikasi masalah yang benar dan tepat. b. Cara penyehatan yang tepat. c. Dilaksanakan pada waktu yang tepat. d. Adanya kerjasama dan keterbukaan dari peminjam yang bermasalah. Analisis data dapat dilakukan dengan cara: a. Membandingkan dari waku ke waktu. b. Merumuskan keterkaitan antar faktor c. Analisis rasio keuangan dan lain-lain. 2. Penyelamatan pinjaman bermasalah Upaya penyelamatan pinjaman bermasalah dapat ditempuh setelah melalui proses pengelompokkan yaitu: a. Pinjaman kurang lancar b. Pinjaman diragukan c. Pinjaman macet
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
3. Penyelamatan pinjaman kurang lancar a.
Meningkatkan intensitas penagihan
b.
Memperpanjang jangka waktu pinjaman dengan syarat-syarat tertentu.
4. Penyelamatan pinjaman diragukan a.
Penjadwalan kembali (Reschedulling) Penjadwalan kembali dilakukan dengan cara memberikan kesempatan kepada peminjam untuk menjadwalkan kembali jangka waktu pinjaman dengan syarat tidak seberat saat anggota pertama kali meminjam karena peminjam dianggap sedang menghadapi persoalan. Syarat tersebut antara lain: Adanya keyakinan bahwa peminjam masih mempunyai iktikad untuk membayar. Adanya keyakinan bahwa peminjam tetap berniat untuk membayar dan dianggap masih mempunyai prospek untuk membayar kembali.
b.
Persyaratan kembali pinjaman (Reconditioning) Cara ini hampir sama dengan recshedulling, yakni mengubah sebagian atau seluruh syarat pinjaman, misalkan dengan pembebasan bunga tertunggak atau penghentian perhitungan bunga.
c.
Penataan kembali pinjaman (Restructuring) Koperasi menambah kembali pinjaman atau mengkonversi sebagian atau seluruh pinjaman menjadi ekuitas/penyertaan unit simpan pinjam koperasi terhadap anggota peminjam tersebut.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66
5.
Penyelamatan pinjaman macet a. Penjadwalan kembali jangka waktu pinjaman (reschedulling) b. Persyaratan kembali pinjaman (reconditioning) c. Penataan kembali pinjaman (restructuring) d. Simpanan wajib dan simpanan sukarela tidak dapat diambil, dan apabila jatuh tempo yang telah ditentukan belum membayar, koperasi dapat mengambil simpanan terebut untuk menutupi kewajibannya. e. Penjualan aset yang dijadikan sebagai agunan. f. Meminta peminjam untuk mengupayakan dana dari pihak luar untuk melunasi kewajibannya. g. Penghapusan (write off) adalah penghapusan piutang sebagian atau seluruh pinjaman yang macet. h. Apabila seluruh prosedur di atas telah ditempuh dan masih belum terselesaikan, maka penyelesaian hukum dapat ditempuh oleh kedua belah pihak.
4.3.2.2 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah subsistem yang mengumpulkan data transaksi internal maupun eksternal dalam organisasi yang mempunyai dampak moneter dan mengubahnya dalam bentuk database. Data sistem informasi akuntansi di KPRI PERGU adalah semua informasi keuangan yang berhubungan dengan kegiatan organisasi seperti berikut:
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67
1. Pembayaran Angsuran Pembayaran angsuran dari anggota KPRI PERGU yang memiliki pinjaman akan menambah penerimaan kas KPRI PERGU. Sumber-sumber penerimaan kas lain muncul dari transaksi-transaksi seperti simpanan, simpanan berjangka, bunga, penjualan aktiva tetap dan pengahasilan lainlain. 2. Pemberian Pinjaman Pemberian pinjaman bagi anggota KPRI PERGU yang disetujui proposal pinjamannya akan berdampak pada pengeluaran kas KPRI PERGU. Pengeluaran kas lain muncul dari berbagai pembayaran tunai, misalnya untuk pembayaran kembali simpanan, upah tenaga kerja, biaya-biaya tunai, pembelian aktiva tetap untuk periode bersangkutan, pajak dan pembayaran Selisih Hasil Usaha (SHU).
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.6 Diagram Arus Data Konteks Prosedur Pemberian Pinjaman Aktivitas diagram arus data dalam prosedur pemberian pinjaman berupa aktivitas pengajuan proposal pinjaman, pembayaran angsuran dan aktivitas pembukuan transaksi pinjaman
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.7 Diagram Arus Data Level 0 Prosedur Pemberian Pinjaman Pada aktivitas pengajuan pinjaman, staf administrasi pinjaman KPRI PERGU akan melakukan pengecekan data yang dimasukkan oleh anggota KPRI PERGU berupa nominal pinjaman dan unit piutang yang dipilih. Selain itu, staf administrasi pinjaman juga akan memperbarui informasi mengenai data simpanan modal, keuangan dan pinjaman. Informasi hasil pengecekan dan perbaruan informasi ini sebagai masukan aktivitas pembayaran angsuran anggota KPRI PERGU.
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.8 Diagram Arus Data Level 1 Pemberian Pinjaman Aktivitas 1
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69
Pada aktivitas pembayaran angsuran, informasi yang diperoleh dari aktivitas pengajuan pinjaman berguna sebagai masukan. Pada aktivitas pembayaran angsuran, pengurus KPRI PERGU melakukan evaluasi terhadap pengembalian pinjaman oleh anggota dan mengaudit form transaksi. Aktivitas pembayaran angsuran menjadi masukan dalam proses pembukuan transaksi pemberian pinjaman.
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.9 Diagram Arus Data Level 1 Pemberian Pinjaman Aktivitas 2 Pada aktivitas proses pembukuan, informasi yang diperoleh dari aktivitas pembayaran angsuran berguna sebagai masukan. Pada aktivitas pembukuan, bagian akuntansi KPRI PERGU melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas. Pembukuan ini selanjutnya diberikan kepada Pengurus KPRI PERGU sebagai bentuk pelaporan aktivitas pemberian pinjaman.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.10 Diagram Arus Data Level 1 Prosedur Pemberian Pinjaman Aktivitas 3 Penjelasan terkait detail prosedur yang ada pada diagram arus data akan dijelaskan melalui flowchart pengajuan dan pembayaran angsuran pinjaman bagi anggota KPRI PERGU. Flowchart
pengajuan dan pembayaran angsuran
pinjaman akan menjelaskan mengenai alur data mulai dari anggota mengajukan proposal permohonan pinjaman, anggota memperoleh dana pinjaman hingga pencatatan pembukuannya.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
72
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.11 Usulan Prosedur Pemberian Pinjaman
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
73
Prosedur usulan pemberian pinjaman di KPRI PERGU (Gambar 4.11) adalah sebagai berikut: 1.
Anggota menginput data pengajuan permohonan pinjaman.
2.
Staf administrasi pinjaman memperbarui informasi mengenai jumlah angsuran, jumlah hutang dan simpanan modal anggota yang ada untuk setiap bulannya dalam satu periode.
3.
Staf administrasi pinjaman melakukan pra analisis terhadap permohonan pinjaman. Apabila dari hasil pra analisis tersebut tidak dapat diproses, maka segera dibuat surat penolakan, jika dapat diproses maka data permohonan pinjaman anggota dibagikan ke bagian hukum dan dokumentasi dan bagian penilaian jaminan.
4.
Bagian hukum dan dokumentasi melakukan analisis yuridis data anggota dan membuat memo analisis yuridis yang kemudian diserahkan kepada bagian administrasi pinjaman.
5.
Bagian penilaian jaminan melakukan analisis penilaian terhadap jaminan yang diberikan dari anggota, membuat memo penilaian jaminan dan menyerahkan kepada staf administrasi pinjaman.
6.
Staf administrasi pinjaman menerima memo analisis yuridis, memo penilaian jaminan dan membuat proposal pinjaman yang nantinya diserahkan ke bendahara.
7.
Bendahara menerima proposal pinjaman dan membuat rencana pemberian pinjaman yang diajukan pada rapat pengurus.
8.
SKRIPSI
Display program muncul di komputer ketua dan disetujui oleh ketua.
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
74
9.
Bendahara membuat bukti kas keluar dan form persetujuan pinjaman yang selanjutnya diberikan kepada kasir.
10.
Kasir mencocokkan dengan rekening bank dan membuat rekapitulasi bank harian.
11.
Form persetujuan pinjaman yang telah diotorisasi kasir diserahkan kepada anggota.
12.
Bagian akuntansi menerima proposal pinjaman, memo analisis pinjaman, memo analisis yuridis, bukti bank keluar rekapitulasi bank harian, dan form persetujuan pinjaman.
13.
Bagian akuntansi mencatat, memasukkan ke dalam database kas keluar serta membuat laporan pengeluaran dan laporan piutang. Prosedur usulan pemberian pinjaman ini mempunyai beberapa kelebihan,
antara lain: 1.
Terdapat beberapa bagian yakni penambahan staf administrasi pinjaman untuk menangani secara khusus kelengkapan data atas pengajuan pinjaman, bagian hukum dan dokumentasi dan bagian penilaian jaminan.
2.
Database peminjam, jumlah hutang, simpanan dan angsuran telah diperbarui informasinya oleh staf administrasi pinjaman sehingga informasi lebih akurat dalam pemberian pinjaman.
3.
Pengecekan database piutang sebelum membuat rencana pemberian pinjaman oleh bendahara menunjukkan ada pengendalian internal.
4.
Data permohonan pinjaman anggota telah dicek terlebih dahulu baik data ekonomi, yuridis dan jaminannya.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75
5.
Metode penyampaian informasi sebagian besar dilakukan secara komputerisasi sehingga lebih efisien dan dapat menghemat pengeluaran untuk pencetakan dokumen.
6.
Anggota memperoleh konfirmasi berupa form persetujuan pinjaman terkait jumlah peminjaman yang disetujui.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.12 Usulan Prosedur Pembayaran Angsuran Pinjaman
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77
Prosedur usulan pembayaran angsuran pinjaman di KPRI PERGU (Gambar 4.12) adalah sebagai berikut: 1.
Anggota menyerahkan bukti transfer dan slip setoran kepada kasir.
2.
Kasir mencocokkan jumlah yang ada di dalam slip, mengecek penambahan saldo yang ada dalam rekening koperasi dan membuat form pembayaran angsuran dan rekapitulasi bank harian.
3.
Bendahara membuat estimasi pembayaran angsuran yang akan diterima dan mencocokkan dengan realisasi dari rekapitulasi bank harian dan form pembayaran angsuran.
4.
Bendahara membuat bukti kas masuk dan mengotorisasi form pembayaran angsuran kemudian diserahkan kepada anggota.
5.
Pengawas mencocokkan estimasi pembayaran angsuran dan rekapitulasi bank harian untuk tujuan pengendalian internal dan pengawas membuat lembar evaluasi atas pembayaran angsuran koperasi dan dimasukkan ke dalam database piutang.
6.
Bagian akuntansi menerima form pembayaran angsuran, rekapitulasi bank harian, bukti kas masuk, lembar evaluasi dan estimasi pembayaran
7.
Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dan dimasukkan ke dalam database serta membuat laporan penerimaan. Prosedur usulan pembayaran angsuran pinjaman ini mempunyai beberapa
kelebihan, antara lain: 1.
Anggota diberi alternatif cara membayar angsuran, yakni datang langsung menyerahkan uang tunai dan transfer ke rekening koperasi.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78
2.
Pengawas melakukan evaluasi atas transaksi-transaksi penerimaan kas dan membuat lembar evaluasi.
3.
Metode penyampaian informasi sebagian besar dilakukan secara terkomputerisasi sehingga dapat mengemat pengeluaran untuk pencetakan dokumen. Selain menggunakan diagram konteks, diagram arus data level nol,
diagram arus data level satu dan flowchart, dalam pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas juga dibutuhkan database yang saling terkait untuk membentuk sebuah informasi yang detail. Masukan informasi untuk pembayaran angsuran adalah identitas pembayaran angsuran pinjaman, identitas anggota, identitas rekening, tanggal pembayaran dan jumlah pembayaran (Gambar 4.13). Informasi dari detail pembayaran angsuran meliputi data anggota data rekening. Pembiayaan dari anggota merupakan sumber dana bagi KPRI PERGU. Detail pembayaran angsuran merupakan penerimaan kas bagi KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
79
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.13 Tabel Relasi Pembayaran Angsuran Masukan data peminjam meliputi identitas peminjam, nama peminjam, alamat, nomor telepon, dan email (Tabel 4.1). Data peminjam memudahkan pengurus untuk mengetahui detail mengenai peminjam agar dapat lebih mudah dihubungi apabila ada pemberitahuan dari KPRI PERGU. Alamat, nomor telepon dan email akan mempermudah akses KPRI PERGU dalam memberi surat tagihan atau pemberitahuan mengenai pinjaman yang berfungsi sebagai pengingat bagi anggota. Tabel 4.1 Masukan Data Master Peminjam ID Peminjam : PMJ0001 Nama Peminjam : Agus Harianto Alamat : Jalan Ronggolawe 43 Singosari No. Telepon : 085788219045 Email :
[email protected] Sumber : Data Olahan, 2015
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80
Masukan data mengenai data angsuran meliputi identitas angsuran, tanggal, bank, nomor rekening dan jumlah angsuran. (Tabel 4.2). Data angsuran berfungsi untuk mempermudah bagian kasir dalam mengakses informasi penerimaan kas atas pembayaran angsuran kepada KPRI PERGU. Pembayaran melalui transfer memfasilitasi anggota pensiunan untuk dapat membayar angsuran tanpa harus datang ke KPRI PERGU.
ID Angsuran Tanggal Bank Nomor Rekening Jumlah Angsuran
Tabel 4.2 Masukan Data Master Angsuran : ANG0001 : 01 September 2015 : Mandiri : 9000019927848 : Rp1.000.000
Sumber : Data Olahan, 2015
Masukan mengenai data peminjam dan angsuran anggota menghasilkan laporan penerimaan kas KPRI PERGU. Laporan pembayaran angsuran harian meliputi identitas pembayaran angsuran, identitas peminjam, identitas angsuran, tanggal pembayaran, angsuran ke dan nominal angsuran. Laporan akan dibuat per hari untuk memudahkan perhitungan penerimaan kas.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81
Tabel 4.3 Laporan Pembayaran Angsuran Harian ID Pembayaran Angsuran : PNG0001 ID Peminjam : PMJ0001 ID Angsuran : ANG0001 Tanggal Pembayaran : 01 September 2015 Angsuran Ke : 1/10 Nominal Angsuran : Rp1.000.000 Disetujui oleh
Diterima oleh
Disetor oleh,
Sumber : Data Olahan, 2015 Masukan informasi dalam detail pemberian pinjaman adalah identitas pemberian pinjaman, identitas proposal pinjaman, tanggal pemberian pinjaman, tanggal pengembalian pinjaman, jumlah pinjaman yang disetujui dan identitas dana pihak luar seperti yang ditunjukkan oleh gambar 4.14 berikut ini:
Sumber: Data Olahan, 2015 Gambar 4.14 Tabel Relasi Pemberian Pinjaman
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82
Informasi dari detail pemberian pinjaman meliputi database proposal pinjaman dan data dana pihak luar yang akan berpengaruh pada transaksi. Informasi ini berguna dalam penyusunan pemberian pinjaman yang akan dikeluarkan setiap kali ada anggota yang meminjam. Data anggota, data penghasilan anggota, data pinjaman dan data jaminan penting diketahui untuk menentukan besaran pinjaman yang akan diberikan kepada anggota sekaligus sebagai pengendalian internal dalam pengeluaran kas. Masukan data anggota KPRI PERGU meliputi identitas anggota, nama anggota, status, alamat, nomor telepon, email dan tanggal mulai menjadi anggota. Data anggota memberi informasi mengenai detail masing-masing anggota baik pensiunan maupun guru-guru yang masih aktif. Tabel 4.4 Masukan Data Master Anggota ID Anggota Nama Anggota Status Alamat No. Telepon Email Tanggal Mulai Menjadi Anggota
: : : : : : :
KP0001 Husein Yudono Pensiunan Jalan Onggojoyo No. 46 Singosari 081234678999
[email protected] 03 Oktober 2008
Masukan data penghasilan anggota meliputi identitas penghasilan anggota, pendapatan, pendapatan dari usaha lain dan pengeluaran rutin. Data keuangan membantu pengurus dalam mempertimbangkan proposal pinjaman yang diajukan oleh anggota. Informasi yang didapatkan dari data keuangan ini adalah kecukupan modal (capital) dan kondisi ekonomi (condition) anggota yang mengajukan pinjaman.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
83
Tabel 4.5 Masukan Data Master Penghasilan Anggota ID Penghasilan Anggota : PHA0001 Pandapatan : Rp4.000.000 Pendapatan dari Usaha Lain : Pengeluaran Rutin : Rp3.000.000 Sumber : Data Olahan, 2015 Masukan data pinjaman anggota meliputi identitas pinjaman, unit pinjaman, jumlah pinjaman, periode angsuran, pinjaman sebelumnya, dan pinjaman lain. Jumlah pinjaman yang diajukan anggota berpengaruh pada rencana pemberian pinjaman yang dibuat oleh bendahara. Pinjaman sebelumnya dan pinjaman lain akan mempengaruhi jumlah pinjaman yang akan disetujui oleh pengurus. Apabila pinjaman sebelumya belum lunas dan anggota juga mempunyai pinjaman lain misalnya di bank, maka jumlah pinjaman yang diberikan tidak terlalu tinggi atau mungkin tidak disetujui. Tabel 4.6 Masukan Data Master Pinjaman Anggota ID Pinjaman : PA0001 Unit Pinjaman : Unit D Jumlah Pinjaman : Rp 4.000.000 Periode Angsuran : 12 kali Pinjaman Sebelumnya : Pinjaman Lain : Sumber : Data Olahan, 2015 Masukan data jaminan anggota meliputi identitas jaminan anggota, bentuk jaminan dan nominal jaminan. Data jaminan diisi apabila anggota mengajukan pinjaman yang nominalnya lebih dari Rp 15.000.000 untuk anggota pensiunan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh KPRI PERGU.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84
Tabel 4.7 Masukan Data Master Jaminan Anggota ID Jaminan : JA0001 Bentuk Jaminan : BPKB Nominal Jaminan : Rp15.000.000 Sumber : Data Olahan, 2015 Informasi dari form pemberian pinjaman adalah identitas pemberian pinjaman, identitas proposal pinjaman, identitas dana pihak luar, tanggal pemberian pinjaman, jumlah pinjaman yang disetujui dan tanggal pengembalian pinjaman (Gambar 4.15). Form dikeluarkan apabila proposal pengajuan pinjaman telah disetujui oleh pengurus dengan mempertimbangkan terlebih dahulu datadata masukan pengeluaran kas. ID Pemberian Pinjaman ID Proposal Pinjaman ID Pihak Luar Tanggal Pemberian Pinjaman Jumlah Pinjaman yang Disetujui Tanggal Pengembalian Pinjaman Disetujui oleh
: : : : : :
PMP0001 PP0001 PL0001 01 Agustus 2015 Rp12.000.000 01 Agustus 2016
Dibayar oleh,
Diterima oleh,
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.15 Form Pemberian Pinjaman 4.3.2.3 Subsistem Audit Internal Audit internal dapat membantu organisasi untuk menganalisis, meninjau kembali dan mengevaluasi aktivitas yang berjalan secara independen dan objektif. KPRI PERGU memiliki pengawas yang bertugas melakukan audit laporan keuangan KPRI PERGU. Penelitian ini menyarankan agar tugas pengawas di tambah dengan mengevaluasi pelaksanaan pemberian pinjaman kepada anggota.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85
Sistem ini memberikan tugas kepada pengawas untuk mengevaluasi atas pemberian pinjaman, pengembalian serta memberikan saran-saran untuk ke depannya. Data terkait audit internal seperti identitas audit, identitas pembayaran angsuran, identitas estimasi pembayaran angsuran, nama pengawas, periode, validasi dan keterangan yang ditunjukkan pada gambar 4.16 berikut.
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.16 Tabel Relasi Audit Internal
Informasi dari audit internal meliputi database estimasi pembayaran angsuran, dan estimasi pembayaran angsuran yang akan menjadi dasar dalam melakukan audit. Hasil audit ini menjadi dasar yang kuat untuk menyusun laporan piutang dan laporan penerimaan dan pengeluaran sehingga dapat lebih memperbaiki keuangan yang ada di KPRI PERGU pada periode selanjutnya. Audit internal pengawas menghasilkan lembar evaluasi pembayaran angsuran yang akan dimasukkan ke dalam database piutang, sehingga dapat menjadi acuan dalam pemberian pinjaman di bulan-bulan berikutnya.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86
Tabel 4.8 Tabel Lembar Evaluasi Pengawas Nama ID Evaluasi : AD0001 Pengawas ID Pemb. Angsuran : PG0001 Periode ID Est. Pemb. Angsuran : EPA0001
ID Peminjam PMJ003 PMJ024 PMJ108 Total
: Arief Nurcahyo : 1-31 Mei 2015
Temuan Estimasi Pembayaran Realisasi Rp2.500.000 Rp2.500.000 Rp3.800.000 Rp3.800.000 Rp2.000.000 Rp0 Rp8.300.000 Rp6.300.000
Selisih Rp0 Rp0 Rp2.000.000 Rp2.000.000
Keterangan Selisih Rp 2.000.000 karena ada anggota yang telat membayar angsuran pinjaman (surat tagihan telah dikirimkan)
Bendahara
Ketua
Pengawas
Sumber : Data Olahan, 2015 4.3.2.4 Subsistem Intelijen Keuangan Subsistem intelijen keuangan menyediakan data yang didapat dari pihak eksternal KPRI PERGU sebagai bahan pertimbangan untuk setiap pengambilan kebijakan pemberian pinjaman bagi anggota pensiunan yang berpengaruh pada penerimaan dan pengeluaran kas KPRI PERGU. Data info tambahan dana dari pihak luar KPRI PERGU, misalnya dana dari induk KPRI PERGU yakni PKPRI PERGU atau dari pihak swasta seperti dari bank. Dana tersebut digunakan untuk menutup pinjaman bermasalah khususnya dari anggota pensiunan.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
87
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.17 Tabel Relasi Intelijen Keuangan Masukan informasi di dalam intelijen keuangan adalah identitas dana pihak luar, nama, alamat, nomor telepon, email, total dana dan keterangan. Data ini berfungsi sebagai tambahan catatan atas diajukannya pinjaman oleh anggota kepada KPRI PERGU. 4.3.3
Subsistem Keluaran
4.3.3.1 Subsistem Manajemen Dana Subsistem manajemen dana menjelaskan tentang sumber dana yang berasal dari simpanan anggota, pokok pinjaman, jumlah angsuran dan jumlah piutang. Subsistem ini juga berisi fitur berupa pencegahan pengeluaran yang melebihi rencana pemberian pinjaman yang tersedia. Sistem akan menghitung jumlah dana yang tersedia hingga saat ini, jika jumlah yang dihitung tadi tidak cukup, maka sistem akan secara otomatis memblokir transaksi yang dimasukkan oleh pengguna. Pesan akan muncul untuk memberitahukan kepada pengguna bahwa dana tidak mencukupi untuk menutupi transaksi. Hasil yang diharapkan dari subsistem manajemen dana adalah laporan piutang. Hal ini untuk menginformasikan pembayaran angsuran yang diberikan
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88
kepada anggota apakah rutin atau bermasalah dan membandingkan dengan jumlah simpanan anggota. Laporan piutang ditampilkan setiap tiga bulan sekali. Gambar 4.18 menjelaskan mengenai laporan piutang yang berasal dari master simpanan dan detail pemberian pinjaman. Laporan ini terbentuk dari identitas piutang, identitas simpanan, identitas pemberian pinjaman, periode, simpanan, jumlah simpanan, pokok pinjaman, angsuran ke, pembayaran dan piutang. Laporan piutang berfungsi untuk menjaga ketersediaan dana di KPRI PERGU.
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.18 Tabel Relasi Manajemen Dana
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
89
Data mengenai simpanan modal meliputi identitas simpanan modal, jumlah simpanan wajib, simpanan pokok dan simpanan sukarela (Tabel 4.8). Fungsi masukan data simpanan modal anggota adalah sebagai bahan pertimbangan bagi pengurus untuk menyetujui atau menolak anggota yang ingin mengajukan permohonan pinjaman. Jumlah simpanan akan mempengaruhi jumlah pinjaman yang disetujui oleh pengurus KPRI PERGU. Apabila ada anggota yang bermasalah dalam pembayaran angsuran hingga menunggak, pengurus akan mempertimbangkan untuk menutup pembayaran angsuran tersebut dengan mengambil simpanan anggota. Tabel 4.9 Masukan Data Master Simpanan Modal ID Simpanan Modal : SM0001 Simpanan Wajib : Rp 10.000.000 Simpanan Pokok : Rp 5.000.000 Simpanan Sukarela : Rp 7.000.000 Sumber : Data Olahan, 2015
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
90
Tabel 4.10 Laporan Piutang ID Piutang ID Simpanan ID Pemberian Pinjaman Periode
: PT0001 : SIMP0001 PPJ0001 : : 1-31 Mei 2015
ID Peminjam PMJ003
PMJ024
PMJ108 PMJ....... Total
Simpanan Wajib Pokok Manasuka Wajib Pokok Manasuka Wajib Pokok Manasuka ........
Pokok Angsuran Pinjaman Ke Rp500.000 Rp14.000.000 2 14 Rp6.644.000 Rp60.000 Rp500.000 Rp8.000.000 3 10 Rp6.917.000 Rp10.000 Rp500.000 Rp18.000.000 7 20 Rp10.082.000 Rp2.240.000 .............. ... ... Jumlah
Pembayaran Piutang (Rp) (Rp) Rp2.000.000 Rp12.000.000
Rp2.400.000
Rp5.600.000
Rp6.300.000 Rp11.700.000
............
........... Rp29.300.000
Sumber : Data Olahan, 2015
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
91
4.3.3.2. Subsistem Pengendalian Subsistem pengendalian digunakan untuk melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di KPRI PERGU. Laporan
penerimaan
dan
pengeluaran disusun untuk menginformasikan saldo awal penerimaan dan saldo akhir pengeluaran pada tanggal tertentu. Informasi yang ada pada laporan penerimaan dan pengeluaran terdiri dari identitas penerimaan dan pengeluran, identitas evaluasi, identitas piutang, saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.19.
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.19 Tabel Relasi Penerimaan dan Pengeluaran
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
92
Laporan penerimaan dan pengeluaran dilaporkan setiap tiga bulan sekali yang berisi jumlah saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir. Tabel 4.11 Laporan Penerimaan dan Pengeluaran ID Penerimaan dan Pengeluaran ID Evaluasi ID Piutang Periode
PP0001 : : EP0001 : PT0001 : April-Juni 2015 April (Rp)
Mei (Rp)
Juni (Rp)
0
220.923.100
258.738.250
Simpanan Wajib
847.895.000
876.914.000
905.933.000
Simpanan Pokok
55.000.000
55.500.000
56.000.000
171.905.000
202.655.000
233.405.000
43.222.000
44.468.250
45.714.500
Saldo Awal Penerimaan:
Simpanan Manasuka Pembayaran Angsuran Total Penerimaan Pengeluaran:
1.118.022.000 1.179.537.250 1.241.052.500
Pemberian Pinjaman
897.098.900
920.799.000
944.499.100
Total Pengeluaran
897.098.900
920.799.000
944.499.100
Saldo Akhir
220.923.100
258.738.250
296.553.400
Sumber : Data Olahan, 2015
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
93
Sumber : Data Olahan, 2015 Gambar 4.19 Tabel Relasi Sistem Informasi Keuangan
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
94
4.4
Persetujuan Desain Sistem Informasi Keuangan Usulan Sistem informasi keuangan untuk mengoptimalkan pengembalian kredit
bagi anggota KPRI PERGU dengan subsistem masukan berupa pemberian dan pembayaran angsuran, evaluasi pembayaran angsuran oleh pengawas dan dana dari pihak luar yang menghasilkan subsistem keluaran berupa laporan piutang dan laporan penerimaan dan pengeluaran telah didiskusikan kepada pengurus KPRI PERGU Singosari. Usulan sistem yang telah didesain telah mendapat persetujuan dari pengurus untuk dapat diterapkan di KPRI PERGU agar dapat membantu kinerja pengurus (Lampiran 8). Penerapan usulan sistem akan dimulai dari unit terkecil di KPRI PERGU dan menggunakan program yang tersedia di komputer KPRI PERGU yakni microsoft office word, excel dan access untuk penghematan biaya.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1
Simpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1.
Pinjaman yang bermasalah timbul akibat tidak ada analisis kemampuan dan kemauan bayar calon peminjam dan pengendalian internal yang kurang memadai.
2.
Sistem informasi pemberian pinjaman membantu KPRI PERGU untuk mengontrol pengeluaran kas, sistem informasi pembayaran angsuran dan estimasi pembayaran angsuran membantu meningkatkan penerimaan kas dan internal audit membantu KPRI PERGU untuk mengevaluasi pembayaran angsuran anggota
3.
Sistem informasi keuangan menghasilkan laporan piutang dan laporan penerimaan dan pengeluaran membantu menyelesaikan pinjaman yang bermasalah dan dapat mengendalikan ketersediaan dana bagi KPRI PERGU.
5.2 1.
Saran Sebaiknya bendahara melakukan pengendalian internal dengan membuat estimasi pembayaran angsuran setiap bulannya agar dapat diketahui jumlah penerimaan yang dibayarkan oleh anggota dan yang seharusnya diterima oleh KPRI PERGU. Estimasi ini sekaligus dapat mengetahui anggota yang tidak rutin membayarkan angsurannya ke KPRI PERGU.
95 SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
96
2.
Pengawas
sebaiknya
juga
meninjau
pembayaran
angsuran
yang
dibayarkan oleh anggota sehingga fungsi audit internal dapat berjalan dengan baik. 3.
Sistem informasi keuangan usulan sebaiknya diterapkan menggunakan program yang telah tersedia di komputer KPRI PERGU terlebih dahulu seperti microsoft word, microsoft excel dan microsoft access untuk menghemat biaya.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, Anthony A., et al. 2012. Management Accounting. Sixth Edition. USA : Pearson Education, Inc. Badara, Mu’azu Saidu dan Siti Zabedah Saidin. 2013. Impact of Effective Internal Control System on the Internal Audit Effectiveness at Local Goverment Level. Journal of Social and Develompment Sciences, 4 (1): 16-23 Gelinas Jr, Ulrich, et al. 2012. Accounting Mason:South Western
Information System. Nineth Edition.
Hall, James A. 2013. Introduction to Accounting Information System. 8th Edition. Canada: South-Western Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Jakarta:Salemba Empat Kabir, Golam, et al. 2010. Credit Risk Assessment and Evaluation System for Industrial Project. International Journal of Trade, Economics and Finance. 1 (4) Laudon, Kenneth C dan Jane P Laudon. 2010. Management Information System, Managing Digital Firm. New Jersey:Pearson Education, Inc. ______________________________. 2011. Management Information System, Managing Digital Firm. New Jersey: Prentice Hall McLeod, Raymond Jr dan George P. Schell. 2001. Management Information System. Seventh Edition. New Jersey:Prentice Hall Englewood Cliffs ______________________________. 2008. Sistem Informasi Terjemahan. Edisi Kesepuluh, Jakarta:Salemba Empat
Manajemen.
Nnenna, Okoli Margaret. 2012. The Role of Internal Audit in Financial Institutions (A Study of Nigerian Agricultural and Corporative Bank, First Bank of Nigerian and United Bank for Africa Plc). British Journal of Science, 5 (1) Ratnasari, Ika Mei. 2014. Giving Loan to Member’s Profit of Koperasi Tempe Tahu Indonesia in Bandung. Journal of Globalilluminators. 1: 146-152
97 SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
98
Republik Indonesia. Standar Operational Prosedur (SOP) Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam Tahun 2004. http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&vi ew=file&id=212:2004-standard-operating-procedure-kspusp&Itemid=93&start=40, diakses tanggal 3 April 2015. Sardiarinto. 2013. Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Peminjaman Kredit Nasabah Koperasi Berbasis Android. Jurnal Bianglala Informatika. 1 (1) Weygandt, Jerry J., et al. 2012. Managerial Accounting. New York : John Wiley & Sons, Inc. Yin, Robert K. 2014. Studi Kasus : Desain dan Metode. Penerjemah : M. Djauzi Mudzakir. Ed 1-11. Jakarta : Rajawali Pers
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 1 Hasil Wawancara Studi Kasus Interviewer : Rizki Puspitaningtyas Interviewee : Husein Yudono, S.Pd (Koordinator Pensiunan KPRI PERGU) Wawancara tanggal 1 April 2015 di rumah Koordinator Pensiunan KPRI PERGU
Interviewer Bagaimana keadaan SDM secara umum di KPRI PERGU? KPRI PERGU memiliki Unit Simpan Pinjam, sejauh ini apakah ada kendala seperti masalah pengembalian kredit? Interviewee Oo.. ada, masalah-masalah seperti itu ada, yang menjadi masalah itu seperti
keanggotaan kan ada yang dari pensiunan, nah pensiunan itu nggak
potong gaji kan untuk mengangsur. Nah, mereka bayar sendiri, bayar sendiri ini yang akhirnya ada masalah. Akhirnya ada yang nggak masuk, kredit macet itu. Kita coba nagih juga, antara lain itu masalahnya. Interviewer Pensiunan itu masih termasuk anggota ya Pak? Interviewee Heem.. Iya pensiunan guru masih dibolehkan untuk menjadi anggota di tempat kita. Interviewer Kalau anggota lain, ada yang PNS dan ada yang non PNS ya Pak? Interviewee Heem, ada yang PNS dan ada yang non PNS. Istilahnya, koperasi itu kan akan bermanfaat kalau anggotanya besar kan? Nah, kalau anggota pensiunan ini keluar, ini kan susut istilahnya kan? Jadi, sekitar seperlima anggota KPRI PERGU itu dari pensiunan. 700 itu seperlimanya dari pensiunan. Nah, pensiunan ini masih dibutuhkan antara lain karena simpanan mereka yang besar karena masa kerjanya sudah lama, jadi menambah aset KPRI PERGU. Terus yang dari pensiunan juga akhirnya dengan kasus-kasus itu ada pembatasan. Batas pinjam ada, ya tidak diskriminasi tapi pengalaman-pengalamannya itu supaya kalau ada macet itu nggak sampek besar. Akhirnya langkah-langkah yang ditempuh kalo ingin dapat pinjaman besar gimana? Ya bisa, di atasi tapi dengan menambah jaminan antara lain itu. Apa surat BPKB kendaraaan. Katakan pensiunan dibatasi lima belas juta pinjamannya, dia butuhnya katakan sampai tiga puluh juta, dua
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
puluh lima juta. Nah, ini biar resiko itu nggak terlalu anu.. Dia harus naruh sertifikat rumah... BPKB. Itu langkah yang kita tempuh. Interviewer Kalau anggota lain berarti tidak memakai pinjaman, Pak? Interviewee Kalau sangat besar diminta, jadi misalnya PERGU ini kisarannya lima puluh sampai tujuh puluh lima juta pinjaman itu. Terus dia pengennya sampai seratus juta, itu juga diminta jaminan. Terus kita juga ada keanggotaan pelayanan umum juga ada, ya memang dari Dinas Koperasi memang untuk melayani masyarakat juga, jadi langkah yang ditempuh PERGU untuk memenuhi tuntutan dari Dinas Koperasi, umum dilayani tapi dengan catatan keluarga dari anggota, Keluarga anggota jadi ada jaminan. Nah, anggota PERGU tersebut juga ikut bertanggungjawab. Jadi, nanti andaikan terjadi kredit macet katakan ndak bisa ngangsur.. Ini beralih ke anggota tadi. Itu upaya-upaya kita untuk mengatasi. Interviewer Kalau jumlah yang mengalami kredit macet banyak nggak pak? Interviewee Kalau jumlahnya nggak besar tapi ya supaya terkesan bergerak pinjamannya untuk sementara bisa semampunya membayar. Ada yang pinjam tujuh puluh jutaan, tapi dia bilang hanya sanggup seratus ribu tiap bulan. Sementara kita beri tahukan yang penting utangnya bergerak jadi tidak semacam macet. Jadi, upaya kita ya turun ke rumah anggota yang mengalami kredit macet itu. Interviewer Jadi, meskipun lama tetap dicicil begitu ya pak? Interviewee Kita kan masih punya budaya malu ya, jadi dengan didatangi dan diberi surat tagihan, mereka pun juga malu paling tidak dengan keluarganya. Ada yang waktu itu pensiunan yang double punya pinjaman di bank juga, tapi kan bank nggak mau tahu, pokoknya tiap bulan pensiunannya di ambil dulu, akhirnya PERGU yang nggak bisa motong ini di nomer duakan. Akhirnya nggak terbayar, jadi itu antara lain yang bisa diangkat, barangkali ada solusi apa. Nah, nanti barangkali sudah impas, pinjaman dibanding dengan simpanannya itu udah seimbang, jadi itu bisa di proses keluar. Gampangane pok-pokan. Kamu punya simpanan sekian, utangmu sekian. Paling tidak pokoknya itu mbalik. Modal PERGU itu mbalik. Interviewer Kalau periode pensiunan itu sampai kapan pak? Mulai dari
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Interviewee Pensiun kan 60 ya, guru umumnya pensiun 60. Terus dihitung mulai menjadi anggota. Kapan mulai menjadi anggota, diperhitungkan. Kalau pingin keluar ya disilahkan, pengen terus ya tidak apa-apa. Orang pensiunan itu ya masih perlu, antara lain modal tadi kan besar, karena simpanan pensiun ini besar. Terus yang ter-record jadi pengurus, bisa dimanfaatkan, sehari-hari bisa piket karena yang lain masih aktif ya di lembaga-lembaga, jadi tenaga pensiunan itu masih dibutuhkan. Itu antara lain yang menjadi pertimbangan kenapa pensiunan masih diperbolehkan menjadi anggota. Kalau pensiun ini keluar, susutnya modal ini kan lumayan. Kelompok kerja pensiunan ini semacam tidak bisa terorganisir, nggak punya lembaga kan istilahnya. Tapi, kita ya coba membentuk paguyuban, yang sebenarnya nggak resmi itu, nggak semacam tuntutan dari pemerintah untuk membentuk, tapi semacam kita membentuk sendiri pertemuan, biar pensiun ini masih sering ketemu. Informasi-informasi itu juga bisa disampaikan. Tapi kalau masih yang di lembaga, misalkan ada rapat anggota tahunan, rapat menentukan rencana anggaran dan rencana kerja gitu ya ini bisa dibahas di lembaga, rapat keluarga, rapat dewan guru, dan lain-lain. Kepala sekolah bisa menyampaikan disitu, koperasi ada rapat apa.Tapi yang pensiunan ini, karena nggak punya lembaga, ya kita membentuk sendiri. Disitu kita membuat forum ya paling tidak untuk menyampaikan informasi ada tempatnya. Katakan mau ada wisata, kita bisa menyampaikan disitu. Interviewer Bagaimana dengan fasilitas yang diperoleh oleh anggota pensiunan, apakah sama dengan anggota yang lain? Interviewee Secara umum sama, cuma ya itu tadi ada pembatasan peminjaman. Pensiunan hanya sampai Rp 15.00.000 kecuali kalau dia ada jamnan itu bisa lebih dari itu. Tapi ndak usah nunggu ketua, kalau butuhnya Rp 15.000.000 pensiunannya, ya bisa dengan pengurus. Soalnya nanti kalau nunggu Ketua I, kasihan nanti pensiunan ini wira-wiri belum tentu ketemu kan. Jadi, seperti saya diberi kewenangan untuk itu. Tapi ya senilai itu tadi. Kalau lebih, nanti dibahas di rapat, sebulan dua kali. Tanggal 10 dan tanggal 25. Tanggal 25 itu membahas siapa-siapa yang di acc pinjamannya. Tanggal 10 itu yang utama membahas tanggapan temuan pengawasan. Jadi, setiap akhir bulan ada pengawas yang
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
melaksanakan pengawasan. Itu kan direkam oleh pengawasnya, jadi ada temuan ketidakcocokan di neraca barangkali, nanti yang ditulis oleh pengawas, nanti kita memberikan tanggapan. Nah, nanti bisa dilihat bukti pengawas melaksanakan tugas pengawasan dan tanggapan kita. Temuan-temuan itu bisa dilihat disana. Jadi, rutinnya itu dalam sebulan rapat dua kali. Kecuali jika ada hal-hal yang perlu dibahas. Seperti ada agenda wisata, mendatangkan travel yang perlu presentasi, nah nanti ada rapat khusus yang membahas hal itu. Rapat itu diluar rapat yang dua kali itu tadi. Atau rapat masalah penentuan kavling tanah.. Interviewer
Bagaimana
dengan
pencatatan
keuangan?
Apakah
sudahterkomputerisasi? Interviewee Sudah, tapi ada staf khusus yang mengerjakan. Seperti saya, saya hanya mengerjakan manual, nanti ada bagian komputer sendiri. Kasir itu yang mengerjakan. Jadi tiap bulan itu mengerjakan potongan dari masing-masing lembaga. Umumnya ya SD sekitar 60 lembaga dan SMP pun semuanya gabung. Interviewer Baik Pak, itu dulu saja pertanyaannya. Terima kasih Pak. Interviewee Iya Mbak, sama-sama.
Malang, 20 Oktober 2015
(Husein Yudono)
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 2
Hasil Wawancara Interviewer
: Rizki Puspitaningtyas
Interviewee
: Drs. Iriyanto (Bendahara KPRI PERGU Singosari)
Wawancara tanggal 11 April 2015 di Kantor KPRI PERGU Singosari
Interviewer Selamat siang Pak Ir, maaf mengganggu waktunya sebentar. Interviewee Iya mbak, tidak apa-apa Interviewer Begini Pak, saya ingin meminta penjelasan tentang macam-macam unit piutang yang ada di KPRI PERGU Interviewee Jadi begini yang ditanyakan pinjamannya kan. Ada A, B, C, D, E. Unit A jasa 2%, istilahnya konsumsi. B dipotong jasanya saja, bulan berikutnya dipotong sepokoknya, unit C 1,25%, dan unit D 1,25%. Interviewer Beda unit C dan D apa Pak? Interviewee C kerjasama dengan PKPRI dan GKPRI, jadi dana patungan. D murni punya PERGU. Pinjaman maksimal 15x simpanan pokok dan wajib dengan catatan dibicarakan dalam rapat pengurus. Jadi ada kebijakan pengurus untuk pensiunan maksimal 15 juta. Kalau guru-guru yang masih muda 15x simpanan. Katakan simpanan 8juta dia bisa pinjam 120 juta. Unit E jasa 2% sliding, dari sisa angsuran,. Misalkan pinjam seratus, pertama 2 juta, kedua tinggal 98 ya 2% kali 98 dan seterusnya. Interviewer Baik Pak, terima kasih penjelasannya. Sementara itu saja. Terima kasih Pak. Interviewee Iya, sama-sama.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 3 Hasil Wawancara Interviewer
: Rizki Puspitaningtyas
Interviewee
: Mawanto (Kasir KPRI PERGU Singosari)
Wawancara tanggal 4 Mei 2015 di Kantor KPRI PERGU Singosari
Interviewee Selamat pagi Pak. Ini saya mau tanya tentang kredit macet untuk anggota pensiunan. Itu jumlahnya berapa orang ya Pak? Interviewee Sekitar sebelas orang, ini catatannya (menunjukkan dokumen) Interviewer Sejak kapan Pak terjadi kredit macet seperti ini? Interviewee Ya sudah lama. Ini ada yang pinjam dari tahun 2011, beberapa bulan kemudian sudah tidak bayar. Ada juga yang mulai tahun 2013. Interviewer Dari sekian orang yang macet ini berarti sampai sekarang belum ada yang membayar Pak? Interviewee Ada, hanya beberapa orang. Ini barusan ada yang bayar 300 ribu. Interviewer Lalu bagaimana cara PERGU untuk mengatasi hal ini Pak? Interviewee Biasanya kita mengirimkan surat tagihan. Tapi ya nggak langsung dibayar juga. Interviewer Kalau untuk tugas Bapak sendiri untuk mencatat sebanyak ini apa tidak sulit Pak? Interviewee Ya harus teliti kalau mencatat, kalau tidak nanti ya neracanya hasilnya nggak sama. Interviewer Kenapa tidak langsung menggunakan komputer Pak?
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Interviwee Kalau untuk yang memasukkan data di komputer sudah ada bagiannya sendiri Mbak. Selama ini PERGU model pencatatannya seperti itu. Interviewer Baik Pak kalo begitu, terima kasih Pak atas waktunya. Interviewee Iya Mbak, sama-sama.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 4 Hasil Wawancara Interviewer
: Rizki Puspitaningtyas
Interviewee
: Husein Yudono, S.Pd (Koordinator Pensiunan KPRI PERGU)
Wawancara tanggal 20 Agustus 2015 di Kantor KPRI PERGU Singosari
interviewer Ini Pak, saya mau tanya. Adakah sumber lain penerimaan PERGU selain dari anggota? interviewee Jadi istilahnya pinjaman umum, cuma untuk mengantisipasi dengan penjamin anggota. Jadi nanti waktu dia terima pinjaman anggota ikut bertanggungjawab. Jadi ini terjadi juga, misalnya orangnya terus nggak menyelesaikan tanggungan, ya sesuai dengan perjanjian akhirnya dilimpahkan ke anggota.. #00:03:16-9# interviewer Kalau misalnya untuk pemasukan, misalkan dari bank gitu ada tidak Pak? #00:03:36-3# interviewee Bank dalam arti transfer. Pinjam kita bisa tapi selama ini kita belum menggunakan, karena dari rekanan koperasi sendiri ini ada peluang yang bisa kita tembus. Induk kita, atasan kita. Kalau kita tingkat kecamatan KPRI, atasan kita ini PKPRI ada itu tingkat kabupaten. Atasan lagi itu IKPRI tingkat provinsi. Nah, itu mereka ada kerjasama dengan kita, itu kita bisa pinjam kalau kita butuh. Jadi dari sana bisa dipinjam, jadi nggak sampai ke bank #00:04:46-9# interviewer Kalau misal ada anggota pensiunan yang mau pinjam itu caranya gimana Pak? #00:05:10-4# interviewee Permohonannya diketahui semacam koordinator. Ada salah satu yang jadi koordinator pensiunan. Itu juga melihat kondisinya juga, kondisi orangnya, kelayakan untuk dipinjami, berapa besarnya. Kita cek juga dia sudah punya hutang berapa, terus kalau mau pinjam yang sekiranya terlalu besar ya kita nggak acc yang sekian. Salah satu koordinator ya Pak Takim itu dan saya diserahi sebagai koordinator pensiunan. Soalnya kalau harus nunggu Ketua ya kasihan nggak segera terlayani, jadi saya dan Pak Takim diijinkan untuk memberi acc sebatas jumlah yang disepakati. Jadi, pensiunan itu 15 juta pinjamannya. Kalau masih dikisaran itu saya diberi kewenangan, sambil mempertimbangkan itu tadi. #00:06:58-1#
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
interviewer Kalau persyaratannya Pak? Misal fotokopi KTP? #00:07:50-2# interviewee Enggak, ya.. (mengambil dokumen). Ini pengajuan untuk pinjamannya. Unit kita kan macem-macem. Dia sudah punya unit apa saja, pinjaman kan maksimal 15 juta, agar tidak terjadi kredit macet. Kenapa pensiunan itu ada yang mengalami kredit macet, karena pensiunan sudah tidak dipotong gaji. Pensiunan ini harus setor sendiri kesini, akhirnya ada yang lalai, entah lalai entah sengaja #00:08:41-9# interviewer Kalau ada yang macet itu tindakan yang dilakukan dengan mengirim surat tagihan ya Pak? #00:08:56-4# interviewee iyaa..ya nggak terus langsung gitu ya enggak. Ya kita datangi. Kalau mentoknya ya ini pindah kesini nanti tanggungannya. Nanti ada perjanjiannya, dia selaku penanggungjawab. Kalau sudah mentok kita nagih ya sesuai janjinya #00:09:38-4# interviewer Kalau ini Pak simpanan wajibnya itu sudah tidak boleh diapa-apakan lagi ya? Misalnya diambilkan dari simpanan wajib punya sendiri? #00:10:00-8# interviewee Andaikan keluar boleh, simpanan pokok, simpanan wajib. Simpanan manasuka yang bisa diambil sewaktu waktu. Simpanan itu ada tiga, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan manasuka. Yang simpanan pokok lima ratus ribu per orang kalau sudah mencapai itu ya sudah, kalau wajib ya wajib tiap bulan seratus ribu tiap orang. Pinjaman sesuai ketentuan 15 kali dari jumlah simpanan, kecuali pensiunan. Pensiunan memang harus dibatasi, kalau andaikan dia pingin terima lebih, ya bisa tapi ada sertifikat yang disertakan. Biar kita ada kekuatan, selain dia angota, dia juga menaruh anggunan #00:11:51-6# interviewer Biasanya penjamin berupa apa Pak? #00:11:56-3# interviewee Sertifikat tanah atau rumah, atau BPKB, bisa mobil bisa motor #00:12:11-5# interviewer pernah gak pak ya paling parah sampai sertifikatnya digadaikan gitu misalnya? #00:12:20-1# interviewer Dokumen yang digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran atas kredit apa Pak? #00:18:19-0#
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
interviewee (ambil dokumen) ini BKK sama BKM. Bukti kas masuk dan bukti kas keluar. Jadi kalau memberikan pinjaman/biaya-biaya pakai yang ini #00:19:20-9# interviewer Mengetahuinya ini tanda tangan siapa? #00:19:30-8# interviewee Itu ketua #00:19:37-4# interviewer Bagian pembukuan dan kasir apakah dibedakan Pak? #00:20:17-9# interviewee Beda, kasir sendiri, yang mencatat ada. Kasir ini yang akan juga membukukan. Nanti seperti saya ini yang pengurus dan yang lain sesuai job descriptionnya bagian unit apa unit apa. Jadi nanti diliat notanya (ambil dokumen) milihi ini, induknya disini. Mulai awal bulan itu disini, semua unit berpedoman disini. Seperti saya bagian unit B, jadi milihi seperti disini, bisa terjadi seperti ini. Seperti Bu Siti Aisyah menerima pinjaman 80 juta, tapi 80 juta ada potongannya asuransi 1% simpanan wajib 1%, administrasi 1%. Asuransi ini jaminan, katakan kalau dia meninggal. Slain itu dia juga membayar unit B, jadi meskipun ini kas keluar, tapi juga ada yang masuk. Jadi, ini milihi juga. Makanya kalau sampai kelewat bisa nggak cocok neracanya, sehingga ada temuan pengawasan. Ini setiap transaksi ada catatan, termasuk bukti transfer. Ini ada bukti kas keluar BKM #00:23:32-4# interviewer Bagaimana dengan tugas bendahara Pak? #00:23:45-5# interviewee Jadi kasir ini ngebon, dia ambil berapa. Jadi mempertanggungjawabkan uang yang di drop dari bendahara. Katakan 500 juta dia nyebar kemana. Nanti keuangan bisa langsung ke Pak Ir (bendahara KPRI PERGU) #00:24:17-9# interviewer Kalau untuk merekap transaksi itu apakah setiap hari? #00:24:31-9# interviewee Kalau saya tiap hari, jadi nanti pengawas mengoreksi semua buku. Semua catatan yang ada diawasi tiap bulan. Kalau ada temuan, temuan kan belum tentu salah ya, nanti kita kasih tanda apa..seperti ini.. (menunjukkan dokumen) jadi di buku sekian, kasnya sekian. #00:25:23-2# interviewer Periode pengawas untuk melakukan pengecekan Pak? #00:25:32-2#
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
interviewee Akhir bulan, setelah buku ditutup, seperti sekarang ini yang diprogram ada 28 atau 29 Agustus direncanakan ada pengawasan. #00:25:58-9# interviewer Kalau laporan pengawasan ada yang rangkuman satu tahun tidak Pak? #00:25:58-9# interviewee Ada..ada di RAT #00:25:58-9# interviewer Kalau untuk periode pergantian pengawas Pak? #00:25:58-9# interviewee Tiap taun ada yang habis masa baktinya. Jadi seperti ini (menunjukkan dokumen). Sengaja dibuat masa bktinya tidak bareng, biar tidak terjadi kekosongan, kalau masih ada yang lama kan masih ada kesinambungan. #00:25:58-9# interviewer Baik Pak, terima kasih atas waktunya #00:25:58-9# interviewee Iya sama-sama. Malang, 20 Oktober 2015
(Husein Yudono, S.Pd)
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 5 Hasil Wawancara Interviewer
: Rizki Puspitaningtyas
Interviewee
: Drs. Iriyanto (Bendahara KPRI PERGU)
Wawancara tanggal 20 Agustus 2015 di Kantor KPRI PERGU Singosari
interviewer Apa saja tugas bendahara terutama terkait dengan pemberian kredit kepada anggota? #00:00:10-3# interviewee jadi gini, sebetulnya untuk pemberian kredit itu ada penanggungjawab. Kebetulan penanggungjawabnya saya, untuk simpanan pinjam pada anggota maupun non anggota, tapi untuk proses penentuan kredit biasaya ada rapat, jadi tiap bulan kan ada permohonan permintaan kredit, itu akan dibahas setiap tanggal 25, untuk menentukan sopo ae yang dapat, duit e onok piro, jumlahnya berapa. Tugasnya bendahara saat bulan depan, yang dilayani Si A, Si B, Si C nanti dipanggil kesini #00:01:39-2# interviewer Setiap bulan kan ada yang bayar, bagaimana cara bendahara untuk melakukan pengendalian internal? #00:01:53-1# interviewee Ini ada dua model pembukuan. Pertama manual, ditulis di buku ngene iki (menunjuk buku besar) dikerjakan oleh pengurus, yang kedua lewat komputer ada semi program, disini ada penanggungjawabnya. Nanti petugas komputer buat rekapan potongan, misalkan SD Tamanharjo 2, simpanan manasuka berapa, wajib brapa, angsuran berapa, pokok berapa, jasa brapa akan ditotal. Satu SD dijumlah berapa, se-kecamatan Singosari dijumlah berapa. Lewat buku juga ditulis oleh pengurus #00:03:13-5# interviewer Berarti ada operator komputer khusus ya pak? #00:03:23-4# interviewee Ada.. Mas Budi, penanggungjawabnya saya. Misalkan ada piutang unit A, konsumsi. Nah, itu yang tangungjawab siapa. A siapa, B siapa, C siapa, D siapa. Jadi setiap akhir bulan dicocokan, simpanan pokok berapa, wajib, manasuka mesti harus cocok, piutang juga #00:04:48-1# interviewer Mengapa memakai dua model pembukuan? Mengapa tidak langsung menjadi satu terkomputerisasi? #00:05:06-3#
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
interviewee Satu, kita pernah beli program itu mahal. Kami yang diklat di Surabaya waktu itu, program mahal dan susah diaplikasikan, karena programmer tidak tahu karakter koperasi, dia bikin seperti perbankan lain dan tiap koperasi punya hitungan sendiri, jadi sulit diterapkan. Akhirnya kita bikin semi program itu tadi. #00:05:58-0# interviewer Adakah pembuatan anggaran kas setiap periode? Misal untuk pemberian kredit.. #00:06:19-0# interviewee Iya ada #00:06:20-9# interviewer Kalau untuk penerimaan kas ada tidak Pak dari pihak luar? #00:06:31-0# interviewee Ada, sedikit itu dari PKPRI Pusat Koperasi Pegawasi Republik Indonesia, PKPRI sekendernya kita di tingkat kecamatan, di kabupaten membawahi koperasi se-kabupaten, diatasnya lagi GKPRI, se-Indonesia namanya IKPRI. Kita pinjam di PKPRI sudah lima bulan yang lalu sebesar 400 juta. Waktu itu kita butuh dana besar untuk beli tanah. #00:08:17-5# interviewer Laporan yang dibuat bendahara tiap periode ada berapa dan apa saja? #00:08:26-0# interviewee Satu, laporan tribulan, tiap tiga bulan sekali, laporan semester, laporan tahunan. Itu dilaporkan ke PKPRI dan Dinas Koperasi Kabupaten Malang #00:08:51-7# interviewer Secara umum seperti Laporan Laba Rugi dan Neraca? #00:08:57-6# interviewee Iya laporan laba rugi dan neraca #00:09:06-7# interviewer Kalau untuk sistem informasi akuntansi masih semi manual ya Pak? #00:09:17-9# interviewee Iya semi manual.. #00:09:23-0# interviewer Secara umum arus kasnya seperti apa Pak? #00:09:31-5# interviewee Ya.. 95-98% karena ada beberapa anggota yang pensiunan karena
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sesuatu hal itu tidak lancar. Jadi setiap bulan kas kita sekitar 700-800 juta ratarata, biasanya juga lebih dari itu #00:10:23-0# interviewer Kalau soal yang macet itu jumlahnya? #00:10:31-6# interviewee Dari 12 M utang hanya sekitar 86 juta, ada kurang lebih 11 anggota #00:10:55-2# interviewer Lalu untuk yang macet itu, tindakan-tindakan yang dilakukan apa? #00:11:06-2# interviewee Satu, memberi surat tagihan peringatan, dibagi ke pengurus, mendatangi kesana. Kadang ya bayar 200 kadang ya nggak bayar, satu atau dua bulan sekali kita kesana. Ada yang transfer juga. #00:11:51-6# interviewer Berarti selesainya lama ya Pak? #00:12:00-2# interviewee Iya tidak apa-apa daripada tidak. Kita kan sudah berupaya untuk meminta pertanggungjawaban. #00:08:27-9# interviewer Baik Pak, itu saja yag saya tanyakan. Terima kasih banyak Pak.
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 6
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 7
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 8
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 9
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 10
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 11
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lampiran 12
SKRIPSI
DESAIN SISTEM INFORMASI KEUANGAN....
RIZKI PUSPITANINGTYAS