Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN/ANGGOTA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN/ANGGOTA PADA KPRI BAHAGIA JAYA GUBENG SURABAYA Meti Duwi Yanti dan Dhiah Fitrayati Prodi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya ABSTRACT The Globalization era already cannot be avoided again by economic perpetrator in the enterpreneurship sector, free trade is one of impact which have to face in globalization era. The Economic perpetrator that often become discussion is co-operation. KPRI Bahagia Jaya is co-operation that standing at globalization era. Quality of service get good assesment from the members because able to fulfill requirement of members. Consumer satisfaction have fufilled because the service that theyhave accepted as according with their expectation. But good service quality and consumer satisfaction not supported by consumer loyalty, consumer loyalty is still not maximalyet. That’s why the problem of this study are what is there influence of the service quality to consumer loyalty?, what is there influence of consumer satisfaction to consumer loyalty?, what is there influence of service quality and consumer satisfaction to consumer loyalty?.The Method used in this research is using quantitative analysis with data collecting technique is using documentation, interview, and quetioner which have been tested by validity and reliability. The Result of this research that there are positive influence and signifikan between service quality to consumer loyalty equal to 0,0033 and consumer satisfaction to consumer loyalty equal to 0,0082 and there are positive influence and signifikan between service quality and consumer satisfaction to consumer loyality equal to 0,000000. Keyword : Co-Operation, Service Quality, Consumer Satisfaction, Consumer Loyalty
ABSTRAK Era globalisasi sudah tidak dapat dihindari lagi oleh para pelaku ekonomi dalam dunia usaha, perdagangan bebas merupakan salah satu dampak yang harus dihadapi pada era globalisasi. Pelaku ekonomi yang sering menjadi pembicaraan yaitu koperasi. KPRI Bahagia Jaya merupakan koperasi yang berdiri pada era globalisasi. Kualitas layanan yang dimiliki mendapat penilaian baik dari anggota karena mampu memenuhi kebutuhan anggotanya. Kepuasan anggota sudah terpenuhi karena layanan yang diterima telah sesuai dengan harapan mereka. Namun kualitas layanan yang baik dan kepuasan anggota yang terpenuhi tidak didukung dengan loyalitas anggota, loyalitas anggota masih belum maksimal. Oleh karena itu rumusan masalah yang diajukan yaitu apakah ada pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen/anggota?, apakah ada pengaruh kepuasan konsumen/anggota terhadap loyalitas konsumen/anggota?, apakah ada pengaruh kualitas layanan dan kepuasan konsumen/anggota terhadap loyalitas konsumen/anggota?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis kuantitatif dengan teknik pengumpulan data dokumentasi, wawancara, dan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas layanan terhadap loyalitas anggota sebesar 0,0033 dan kepuasan anggota terhadap loyalitas anggota sebesar 0,0082 dan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas layanan dan kepuasan konsumen/anggota terhadap loyalitas konsumen/anggota sebesar 0,000000. Kata Kunci : Koperasi, Kualitas Layanan, Kepuasan Konsumen/Anggota, Loyalitas Konsumen/Anggota
1
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
dikarenakan pada koperasi konsumen merupakan
PENDAHULUAN Perekonomian pada masa kini lebih
anggota sendiri. Menurut Roopke (dalam Joesron,
mengarah pada ekonomi global, dunia usaha di
2005: 15) koperasi merupakan organisasi yang
Indonesia tidak dapat menghindar dari pengaruh
anggotanya sebagai pemilik dan konsumen. Beberapa peneliti terdahulu antara lain
era globalisasi. Dalam era globalisasi tingkat ketergantungan
dan
pengaruh
antar
adalah
negara
penelitian
Wijayanti
semakin meningkat. Globalisasi juga memberikan
menyatakan
dampak yang cukup luas hampir ke seluruh aspek
meningkatkan loyalitas konsumen adalah kepuasan
kehidupan masyarakat, mulai dari perkembangan
konsumen.
Variabel
ilmu pengetahuan, teknologi, hingga informasi
berpengaruh
positif
yang akan mendorong terjadinya perdagangan
loyalitas konsumen karena dengan terciptanya
bebas.
kepuasan konsumen yang optimal maka akan Akibat
perdagangan
bebas,
mendorong
kekuatan
bahwa
salah
satu
(2008:100) cara
kepuasan dan
terciptanya
signifikan
untuk
konsumen terhadap
loyalitas
dibenak
ekonomi dan iklim usaha diwarnai dengan
konsumen yang telah merasa puas. Sedangkan
persaingan yang semakin ketat sehingga pelaku
menurut
ekonomi harus lebih berhati-hati dalam menyikapi
menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh
persaingan yang ada karena persaingan yang ada
secara positif dan signifikan terhadap loyalitas
sangat penting bagi mereka. Adanya konsumen
konsumen. Hal ini sependapat dengan Cromin dan
yang semakin kritis dalam menentukan pilihan
Taylor (dalam Kombongkila, 2012) yaitu apabila
dapat dijadikan suatu motivasi bagi perusahaan
kualitas layanan yang tinggi serta kepuasan yang
sebagai salah satu pelaku ekonomi.
tinggi pada akhirnya akan menciptakan loyalitas
hasil
penelitian
Sutrisni
(2010:93)
konsumen pada suatu perusahaan.
Pelaku ekonomi yang sering menjadi pembicaraan dalam perdagangan bebas adalah
Pada tahun 1992 berdirilah Koperasi
koperasi (Joesron, 2005 : 14). Koperasi merupakan
Pegawai Negeri (KPRI) Bahagia Jaya yang berada
badan usaha yang diharapkan menjadi soko guru
di Jl. Pucang Windu No.1 Gubeng Surabaya.
perekonomian sesuai dengan amanat dalam UUD
Koperasi ini merupakan KPRI yang memiliki
1945 yang mampu menjawab tantangan dan
berbagai jenis usaha diantaranya Usaha Pertokoan,
ancaman dengan sikap kemandiriannya. Sikap
Usaha Kredit Barang, Usaha Jasa SIM dan STNK,
mandiri ditunjukan melalui ketangguhan koperasi
Senkuko, Pulsa, Aqua dan Unit Simpan Pinjam
yang
dan tergolong koperasi yang mendapat predikat
diukur
dengan
kemampuanya
dalam
koperasi berkualitas dari dinas koperasi dan
mengembangkan dan menguasai pasar. Koperasi dituntut untuk lebih kreatif dan
UMKM kota Surabaya (ADART KPRI Bahagia
mencari alternatif baru dibidang pemasaran untuk
Jaya). Berbagai macam jenis usaha yang dimiliki
menarik
diharapkan
minat
konsumen
melalui
berbagai
mampu
menarik
minat
anggota
kebijakan maupun perbaikan dengan memberikan
koperasi agar lebih memiliki banyak pilihan dalam
pelayanan
bentuk
yang
berkualitas
dan
membuat
partisipasi
anggota
sehingga
dapat
konsumen puas karena tingkat kepuasan konsumen
meningkatkan keuntungan koperasi. Namun dalam
erat hubunganya dengan kesetiaan konsumen dan
perjalanan sampai akhir tahun 2012 kendala masih
keuntungan koperasi (Arief, 2007:166). Hal ini
saja muncul. Adanya pesaing dari lembaga
2
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
keuangan lain maupun pusat pertokoan lain
barang sebesar 0,16 %, unit jasa STNK dan SIM
menyebabkan semakin banyaknya pilihan bagi
sebesar 0,34 %, unit senkuko sebesar 93,70 %, unit
anggota dalam memenuhi kebutunya.
pulsa sebesar 0,30%, unit aqua sebesar 55,17 %
Berdasarkan hasil wawancara dengan
dan USP sebesar 31,94 % (KPRI Bahagia Jaya :
beberapa anggota koperasi pada tanggal 21
2012).
Februari 2014, mereka mengatakan bahwa kualitas
Dari data diatas dapat diketahui bahwa
layanan yang diberikan KPRI Bahagia Jaya sudah
masih
cukup baik, koperasi mampu memenuhi kebutuhan
berpartisipasi dalam memanfaatkan pelayanan
anggota dengan tersedianya bahan-bahan pokok,
yang
mampu memberikan pelayanan yang tepat dan
mempengaruhi pendapatan koperasi. Pada unit
sesuai dengan kebutuhan anggota, tidak adanya
usaha pertokoan dan unit senkuko partisipasi
perhatian individual antar anggota,
pemberian
anggota hampir 100% dan pendapatan melebihi
informasi
pemberian
target, hal ini dikarenakan adanya program wajib
pinjaman yang mudah. Namun beberapa anggota
belanja pada setiap anggota sedangkan pada unit
mengatakan kurang baik karena belum lengkapnya
usaha USP, aqua, pulsa, jasa SIM & STNK dan
barang yang tersedia di Toko KPRI Bahagia Jaya
unit kredit barang partisipasi anggota masih sangat
serta kurangnya waktu pengurus bagi koperasi
rendah dan pendapatan masih belum sesuai target
karena profesi ganda, dimana pengurus juga
RAPB, hal ini disebabkan banyaknya pesaing yang
bertugas sebagai guru atau kepala sekolah di SDN
memberikan pelayanan lebih baik dan cepat
mereka.
dibandingkan
yang
Penilaian
transparan
anggota
serta
terhadap
kualitas
banyak
anggota
disediakan
yang
oleh
koperasi.
masih
koperasi
Sehingga
belum
sehingga
pendapatan
tersebut akan mempengaruhi pendapatan dan SHU
layanan ini juga mempengaruhi tingkat kepuasan
koperasi secara keseluruhan.
anggota. Mereka mengatakan kepuasan mereka
Pendapatan pada tahun 2012 sebesar
telah terpenuhi dengan pelayanan yang diberikan
Rp.754.279.688
koperasi karena semua layanan sudah sesuai
tahun 2012 sebesar Rp.863.680.231 sehingga
dengan harapan serta kebutuhan dan keinginan
mempengaruhi
mereka telah dipenuhi. Oleh karena itu mereka
Rp.354.407.222. Pada koperasi loyalitas anggota
mengatakan bahwa kepuasan mereka terpenuhi
sangat berhubungan erat dengan pendapatan dan
seiring dengan harapan mereka yang telah tercapai.
keuntungan koperasi. Hal ini dikarenakan menurut
Namun dari laporan pertanggung jawaban
Hurriyati
(
sedangkan
SHU
2011
yang
:
128)
loyal
pendapatan
hanya
sebesar
mempertahankan
pengurus tahun 2012 peneliti menemukan bahwa
konsumen
loyalitas anggota dilihat dari partisipasi anggota
keuangan dan kelangsungan hidup perusahaan
dalam memanfaatkan jasa koperasi masih kurang
koperasi.
maksimal meskipun mereka menyatakan kualitas
yang
target
berarti
meningkatkan
Oleh karena itu apabila loyalitas anggota
layana yang diberikan baik dan kepuasan anggota
dibiarkan
terpenuhi. Hal ini terbukti dari data partisipasi
keuntungan koperasi akan terus menurun dan
anggota yang memanfaatkan jasa koperasi pada
mempengaruhi
masing-masing
sehingga perlu adanya perbaikan kualitas layanan
unit.
Pada
unit
pertokoan
partisipasi anggota sebesar 93 %, unit kredit
3
menurun
berangsur
kelangsungan
lama
hidup
maka
koperasi,
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
dan
peningkatan
kepuasan
anggota
untuk
pedoman dalam menentukan arah, tujuan, dan
meningkatkan loyalitas anggota.
peran serta kedudukan koperasi sebagau pelaku
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan
penelitian
mengindentifikasi terhadap
ini
pengaruh
loyalitas
ekonomi dalam sistem perekonomi di Indonesia.
adalah
untuk
Landasan yang digunakan oleh koperasi Indonesia
kualitas
layanan
menurut Subandi (2010 : 21) adalah Landasan Idiil
KPRI
dan Landasan Struktural sesuai dengan bab II UU
konsumen/anggota
Bahagia Jaya Gubeng Surabaya, mengindentifikasi
No.25 Tahun 1992 yaitu UUD 1945
pengaruh kepuasan konsumen/anggota terhadap
Sedangkan asas yang dianut koperasi
loyalitas konsumen/anggota KPRI Bahagia Jaya
Indonesia yang tertera dalam UU No. 17 Tahun
Gubeng Surabaya, mengindentifikasi pengaruh
2012 pasal
kualitas layanan dan kepuasan konsumen/anggota
kekeluargaan.
terhadap
loyalitas
konsumen/anggota
3 yaitu berdasarkan atas asas
KPRI Prinsip – Prinsip Koperasi
Bahagia Jaya Gubeng Surabaya.
Prinsip – prinsip koperasi secara umum KAJIAN PUSTAKA
yang sering digunakan adalah berdasarkan UU
Pengertian Koperasi
No.25 Tahun 1992 yaitu : a. Keanggotaan bersifat
Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris
sukarela,
b.Pengelolaan c.Pembagian
dilakukan
secara
sisa
usaha
Co-Operation yang artinya usaha bersama. Jadi
demokratis,
hasil
semua kegiatan yang dilakukan secara bersama-
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
sama bisa disebut sebagai koperasi. (Subandi,
jasa usaha masing-masing anggota, d.Pemberian
2010 : 18).
balas jasa terbatas terhadap modal, e.Kemandirian.
Dalam UU Republik Indonesia Nomor 25
Prinsip-prinsip tersebut dapat dijadikan
Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 tentang perkoperasian
sebagai sumber inspirasi dan menjiwai secara
menyebutkan. Koperasi adalah badan usaha yang
keseluruhan
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
Koperasi sesuai dengan maksud dan tujuan
koperasi
pendirianya (UU No.25/1992 pasal 5)
dengan
melandaskan
kegiatanya
organisasi
dan
kegiatan
usaha
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai Pengertian
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
Koperasi
Pegawai
Republik
Indonesia (KPRI)
asas kekeluargaan”. Bila disimpulkan dari beberapa definisi
Menurut Hendrojogi (2000:76) Koperasi
diatas koperasi merupakan perkumpulan yang
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) merupakan
didirikan oleh sekelompok orang yang memiliki
organisasi yang beranggotakan orang-orang dan
kemampuan ekonomi terbatas dengan tujuan untuk
mempunyai wilayah kerja kecamatan atau berada
kesejahteraan bersama.
dalam
lembaga
pemerintahan,
sekolah
atau
kecamatan yang selanjutnya disebut koperasi primer”. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan
Landasan dan Asas Koperasi Landasan adalah tumpuan dasar atau
bahwa
acuan dasar yang harus dimiliki melakukan
koperasi
pegawai
republik
terbentuk dalam satu lingkungan kerja.
sesuatu. Landasan koperasi Indonesia merupakan
4
indonesia
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
c. Assurance
Pengertian Kualitas Layanan
(Keterjaminan)
pengetahuan,
Pengertian kualitas layanan jauh lebih
merupakan
kesopansantunan,
dan
sulit didefinisikan dari pada kualitas produk.
kemampuan para staf dan karyawan agar
Menurut Tjiptono (2007) kualitas layanan adalah
dipercaya
tingkat
menjamin konsumen terhindar dari bahaya,
keunggulan
yang
diharapkan
serta
konsumen/anggota
sehingga
resiko, keragu-raguan dan kekecewaan.
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
d. Emphaty (Empati) merupakan suatu bentuk
untuk memenuhi keinginan konsumen dengan cara membandingkan persepsi antara pelayanan yang
perhatian
yang
diterima konsumen dengan harapan yang diterima
diberikan kepada konsumen dalam memahami
konsumen. Dengan kata lain kualitas pelayanan
kebutuhan konsumen. e. Tangible
fokus pada upaya perusahaan dalam memenuhi
bersifat
(keberwujudan
individual
fisik)
yang
merupakan
kemampuan yang dimiliki perusahaan meliputi
kebutuhan dan keinginan konsumen/anggota.
sarana dan prasarana fisik Indikator Kualitas Layanan
yang dapat
diandalkan oleh lingkungan sekitar sebagai
Pengukuran kualitas layanan berbeda
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan.
dengan pengukuran kualitas produk. Menurut
Strategi diatas dapat digunakan untuk
Tjiptono (2005: 259) kualitas layanan diukur
mempertahankan
secara subjektif dan dilakukan oleh konsumen.
layanan pada koperasi agar anggota lebih loyal
Konsumen dalam hal ini adalah anggota, dan
dalam berpartisipasi.
dan
meningkatkan
kualitas
anggota yang akan menentukan nilai kualitas layanan yang dirasakan.
Pengertian Kepuasan Konsumen/Anggota
Menurut Parasuraman (dalam Joesron,
Kepuasan konsumen merupakan salah
2005 : 15) ada lima penentu kualitas pelayanan
satu tujuan suatu perusahaan dalam memberikan
(Servqual) di dalam koperasi yang disajikan secara
kualitas pelayanan karena kepuasan konsumen
terurut
akan memberikan dampak positif bagi suatu
sesuai
nilai
kualitas
menurut
konsumen/anggota : a. Reliability
perusahaan. (Keandalan)
merupakan
Menurut Arief (2007 : 167) pengertian
kemampuan suatu perusahaan yang dapat
kepuasan
diandalkan
pelayanan
kesesuaian antara harapan (expectation) konsumen
sesuai dengan yang dijanjikan secara cepat,
dengan persepsi konsumen terhadap pelayanan
tepat, akurat, dan konsisten untuk memuaskan
yang diterima.
untuk
memberikan
anggota sebagai konsumen.
keinginan
pribadi
ketidakpuasan
merupakan
Jika harapan konsumen terhadap kualitas
b. Responsiveness (daya tanggap) merupakan suatu
atau
para
staff
pelayanan
terpenuhi/terlampaui
maka
akan
dan
menciptakan kepuasan yang tinggi karena telah
karyawan untuk membantu dan memberikan
menciptakan kesenangan konsumen yang akan
pelayanan yang cepat dan tepat kepada
berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya yang
konsumen dengan penyampaian informasi yang
menciptakan loyalitas konsumen (Tjiptono, 2007 :
jelas.
164).
5
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
Faktor-Faktor
Penentu
c. Loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa
Kepuasan
perusahaan
Konsumen/Anggota
selama
waktu
relative
lama
Anggota yang puas tidak begitu saja
berpotensi menghasilkan anuitas pendapatan
tercipta dengan sendirinya tetapi disebabkan oleh
yang jauh lebih besar daripada pembelian
beberapa
individual.
faktor
yang
dapat
meningkatkan
d. Pelanggan yang puas dan loyal terhadap sebuah
kepuasan konsumen/anggota.
perusahaan cenderung lebih jarang menawar
Menurut Irawan (2009:37) terdapat lima
harga.
faktor yang dapat menentukan tingkat kepuasan
e. Kepuasan
konsumen, diantaranya:
karena
konsumen/anggota
sebagai
indikator
kesuksesan bisnis di masa depan.
a. Kualitas Produk merupakan faktor penentu kepuasan
pelanggan
Berdasarkan
akan
pendapat
diatas
dapat
merasa puas atau tidak setelah menggunakan
disimpulkan bahwa manfaat yang diberikan oleh
produk/layanan suatu perusahaan,
seorang konsumen yang puas akan memberikan kehidupan jangka panjang pada suatu perusahaan
b. Harga merupakan faktor penentu kepuasan
(koperasi).
karena konsumen yang sensitif akan melihat harga suatu produk/jasa tersebut murah atau tidaknya,
dengan demikian
mereka
Indikator Kepuasan Konsumen/ Anggota
akan
Konsumen merupakan faktor penting
mendapatkan value for money yang tinggi,
yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan.
c. Kualitas Layanan merupakan faktor penentu kepuasan karena
kualitas
Langkah perusahaan untuk menciptakan dan
layanan sangat
mempertahankan konsumen hendaknya dijadikan
penting dan berhubungan dengan sistem,
prioritas yang paling besar, dan salah satu cara
teknologi, dan manusia yang ada diperusahaan,
yang harus dilakukan untuk mempertahankan
d. Faktor Emosional merupakan suatu sikap yang
konsumen adalah kepuasan. Menurut Kotler
timbul pada saat konsumen menggunakan
(2003:172) dimensi kepuasan konsumen dapat
produk/layanan,
diturunkan dari dimensi servqual. Lima dimensi
e. Biaya dan Kemudahan merupakan faktor
penilaian
penentu kepuasan karena apabila biaya relatif mudah,
nyaman,
mendapatkan
dan
efisien
produk/pelayanan
kepuasan
antara
lain
kepuasan
kehandalan (reliability), kepuasan daya tanggap
dalam
(responsiveness),
maka
kepuasan
keterjaminan
(assurance), kepuasan empati (emphaty), kepuasan
konsumen/anggota akan semakin puas.
berwujud (tangible). Sedangkan menurut Tjiptono (2004 : 149)
Manfaat Kepuasan Konsumen/ Anggota
melakukan
Menurut Tjiptono (2006:352) manfaat
pengukuran
kepuasan
konsumen
kepuasan konsumen adalah sebagai berikut :
dengan survey kepuasan konsumen yang dilakukan
a. Pelanggan bersedia membayar harga yang lebh
dengan berbagai cara, diantaranya : a. Direcly reported satisfaction, yaitu pengukuran
mahal untuk pelayanan dan kualitas yang baik. pelanggan
secara langsung melalui pertanyaan dengan
dibandingkan penjaringan pelanggan secara
ungkapan sangat tidak puas, tidak puas, puas,
terus-meneruss.
sangat puas.
b. Manfaat
ekonomis
retensi
6
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
b. Derived
dissatisfaction,
yaitu
pengukuran
sikap atau perilaku
yang ditunjukan oleh
melalui pertanyaan yang menyangkut dua hal
konsumen dengan membeli kembali suatu produk
utama,
harapan
atau jasa secara konsisten dan terus-menerus akibat
konsumen/konsumen terhadap atribut tertentu
adanya rasa puas terhadap pelayanan yang
dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.
diterima.
yakni
besarnya
c. Problem analysis, yaitu pengukuran yang Pengukuran Loyalitas Konsumen/ Anggota
menggunakan 2 hal pokok. Pertama responden diminta
untuk
mengungkapkan
Pengukuran
masalah-
loyalitas
anggota
dapat
masalah yang mereka hadapi terkait penawaran
dilakukan melalui karakteristik anggota yang loyal.
yang diberika perusahaan. Kedua, memberikan
Menurut Kombongkila (2012) dalam penelitianya
saran-saran untuk melakukan perbaikan. d. Importance-performance
analysis,
melakukan
pengukuran
loyalitas
konsumen di Co-op Mart dengan menggunakan
yaitu
pengukuran yang dilakukan oleh responden
karakteristik sebagai berikut :
dengan cara memberikan rangking terhadap
a. Membeli secara teratur
kinerja
b. Membeli diluar lini produk dan pembelian
perusahaan
dalam
masing-masing
c. Mengajak atau merekomendasikan kepada
elemen/dimensi.
orang lain
Berdasarkan indikator-indikator para ahli
d. Tetap berbelanja meskipun ada pesaing.
diatas, indikator variabel kepuasan yang digunakan
Alat ukur diatas akan digunakan peneliti
dalam penelitian ini mengadopsi pada indikator menurut
Tjiptono
yaitu
Direcly
untuk mengukur kepuasan konsumen di koperasi
reported
melalui partisipasi anggota.
satisfaction yang akan dikaitkan dengan dimensi kepuasan menurut Kotler yaitu dimensi servqual
Manfaat loyalitas konsumen/anggota
dan akan diterapkan pada sebuah koperasi.
Manfaat loyalitas sangat penting bagi perusahaan karena loyalitas konsumen/anggota
Pengertian Loyalitas Konsumen/ Anggota
meningkatkan
Upaya untuk mempertahankan anggota
kinerja
keuangan
dan
pada sebuah koperasi dengan kepuasan akan
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
membentuk anggota yang loyal.
Menurut
Menurut
Griffin
Griffin (2007:11) terdapat 8 manfaat
yang diperoleh perusahaan apabila memiliki
(dalam
Huriyati,2010:129) “Loyalty is defined as non
pelanggan loyal antara lain :
random purchase expressed over time by some
a. Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena
decision making unit”. Dari definisi tersebut
biaya untuk menarik pelanggan yang baru lebih
terlihat bahwa loyalitas lebih mengarah pada
mahal).
perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan
b. Mendorong word of mouth yang lebih positif
untuk melakukan pembelian secara terus-menerus
dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal
terhadap
juga berarti pelanggan yang puas.
barang/jasa
suatu
perusahaan
yang
c. Dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti
dipilih. Dari
pengertian
tersebut
biaya penggantian dan lain-lain).
dapat
disimpulkan bahwa loyalitas konsumen merupakan
7
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
d. Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya
HASIL DAN PEMBAHASAN
negoisasi, dan pemesanan)
Uji Asumsi Klasik
e. Meningkatka penjualan silang yang akan
Uji asumsi klasik merupakan suatu syarat
memperbesar pangsa pasar.
yang harus dilakukan dalam model penelitian
f. Mengurangi biayan turn over konsumen.
regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas,
g. Cara dalam menunjukkan bahwa peusahaan
uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji
mengetahui yang dibutuhkan konsumen.
autokorelasi.
h. Memotivasi staf untuk mendorong loyalitas
Uji
pelanggan.
normal atau mendekati normal maka dilakukan
giat dalam meningkatkan loyalitas anggota.
dengan melihat probabilitas Jarque Bera dan dibandingkan
METODE PENELITIAN
probabilitas Jarque-Bera test menunjukan hasil
penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang
sebesar
dilakukan untuk mengetahui hubungan yang
dari
kegiatan
yang
besarnya
Uji multikolinieritas digunakan untuk
penelitian
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antar
diperlukan rancangan penelitian untuk digunakan pedoman
Berdasarkan
lolos uji normalitas dan data berdistribusi normal.
independen dan variabel dependen (Sugiyono, melakukan
0,722892.
probabilitas JB sebesar 0,722892 > 0,05 maka
bersifat sebab akibat dengan adanya variabel
Sebelum
dengan α (0,05). Dari hasil
pengujian data diperoleh hasil bahwa nilai
Jenis penelitian ini merupakan jenis
sebagai
untuk
Untuk menguji apakah data data berdistribusi
pertimbangan dalam suatu perusahan agar semakin
59).
digunakan
mendeteksi bahwa data berdistribusi normal.
Beberapa manfaat diatas dapat dijadikan
2012:
normalitas
variabel
akan
independen
didalam
regresi
linier
berganda. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas
dilaksanakan. Rancangan penelitian dibuat sesuai
diperoleh hasil bahwa nilai koofisien korelasi
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
masing-masing variabel sebesar 0,572011 < 0,8
pengaruh kualitas layanan (X1) dan kepuasan
maka lolos uji multikolinieritas, artinya pada
anggota (X2) terhadap loyalitas anggota (Y) KPRI
model regresi ini tidak terdapat multikolinieritas
BAHAGIA JAYA dengan mengambil sample
antar variabel independen.
secara acak sebanyak 152 anggota dari 272 jumlah
Uji heteroskesdastisitas dilakukan untuk
anggota. Instrumen
yang
digunakan
menganalisis apakah suatu variabel memiliki
untuk
mengumpulkan data yaitu kuesioner dengan teknik
varian
yang
sama.
Hasil
pengujian
pengumpulan data menggunakan dokumentasi,
heterokesdastisitas menunjukan bahwa besarnya
wawancara dan kuesioner. Metode analisis data
nilai prob. Obs R2 sebesar 0,3308 > 0,05, maka
yang digunakan adalah analisis regresi linier
dinyatakan lolos uji hererokesdastisitas, artinya
berganda.
model regresi ini tidak terjadi heterokesdastisitas. Uji autokorelasi digunakan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel gangguan satu observasi dengan observasi lain. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi metode yang populer adalah
8
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
metode yang dikemukakan oleh Durbin Watson
Analisis Regresi Linier Berganda
(DW). Hasil pengujian autokorelasi menunjukan bahwa
nilai
probabilitas
DW
Teknik analisis data yang digunakan dalam
sebesar
penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier
1,852210,yaitu 1,65 < 1,852210 < 2,35, artinya
berganda dengan menggunakan Eviews 6. Hasil
nilai Durbin Watson lebih besar dari 1,65 dan lebih
estimasi yang diperoleh adalah sebagai berikut :
kecil dari 2,35 maka kesimpulanya dinyatakan
Y = α + β1 X1+ β2 X2 + µ
lolos uji autokorelasi dan tidak terjadi autokorelasi.
Y = 15.3619517555 + 0.179221716939*X1 + 0.53008903121*X2
Uji Hipotesis
Berdasarkan fungsi regresi tersebut maka
Uji hipotesis yang digunakan dalam
diketahui bahwa :
penelitian ini meliputi uji t, uji f, dan uji koofisien
a. Konstanta 15.3619517555 artinya jika variabel
determinasi.
kualitas
Berdasarkan hasil penelitian uji t dengan
15.3619517555,
signifikansi sebesar 0,0033 < 0,05 maka variabel
b. Koofisien β1= 0.179221716939 artinya jika
kualitas layanan secara parsial memiliki pengaruh terhadap
konsumen/anggota konsumen/anggota
(X2)
variabel kualitas layanan (X1) bertambah 1%
loyalitas
(Y),
sedangkan
kepuasan
mempunyai
tingkat
signifikansi sebesar 0,0082 < 0,05 maka variabel kepuasan
konsumen/anggota
secara
(X1)
layanan
layanan
tinggi
koofisien
bahwa
koofisien
tetap (Y)
akan
konsumen/anggota
berarti 19,04 % variasi variabel independen
Pengaruh
(kualitas
Loyalitas Konsumen/Anggota
kepuasan
konsumen/anggota) dipengaruhi oleh variabel dependen
(loyalitas
loyalitas
loyalitas mengalami
tinggi
maka
loyalitas konsumen/anggota akan tinggi. PEMBAHASAN
dan
maka
maka
determinasi r-squared sebesar 0,190440. Hal ini
layanan
mengalami
kenaikan sebesar 0,530 % sehingga jika kepuasan
penelitian
(X1)
konsumen/anggota
loyalitas konsumen/anggota (Y).
menunjukan
akan
bertambah 1% sedangkan variabel kualitas
dan
sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
determinasi
(Y)
loyalitas
variabel kepuasan konsumen/anggota (X2)
kepuasankonsumen/anggota (X2) secara bersama-
hasil
konsumen/anggota
maka
c. Koofisien β2 = 0.53008903121 artinya jika
tingkat signifikansi sebesar 0,000000 < 0,05 maka
Sedangkan
tetap
kepuasan
konsumen/anggota akan tinggi
Hasil penelitian uji f menunjukan bahwa
layanan
konsumen/anggota
kualitas
loyalitas konsumen/anggota (Y).
kualitas
variabel
kenaikan sebesar 0,179 % sehingga jika
parsial
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel
kepuasan
konsumen/anggota nilainya positif sebesar
bahwa kualitas layanan (X1) mempunyai tingkat
signifikan
dan
konsumen/anggota bernilai 0 maka loyalitas
menggunakan probabilitas t statistik menunjukan
yang
layanan
Kualitas
Hasil
konsumen/anggota).
kualitas
penelitian
pelayanan
Layanan
Terhadap
menunjukan
berpengaruh
bahwa
positif
dan
Sedangkan 80,96 % dipengaruhi oleh variabel lain
signifikan terhadap loyalitas konsumen/anggota,
diluar model.
artinya jika semakin baik kualitas layanan yang
9
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
diberikan KPRI Bahagia Jaya maka loyalitas
dimensi assurance, emphaty, dan tangible agar
anggota
kualitas layanan koperasi semakin baik dan
akan
semakin
meningkat,
begitu
sebaliknya.
meningkatkan loyalitas anggota dengan cara
Berdasarkan
tentang
meningkatkan kualitas layananya. Salah satu cara
variabel kualitas layanan hampir secara merata
yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
responden memberikan penilaian positif terhadap
layanan menurut Tjiptono ((2006: 88) adalah
dimensi reliability, responsiveness, assurance, dan
dengan
emphaty dengan predikat baik. Namun masih
mengelola bukti kualitas layanan yang berupa
terdapat responden yang menganggap KPRI belum
faktor fisik. Cara- cara seperti itu dapat diterapkan
memberikan bukti fisik (tangible) yang memadai,
pada koperasi agar dapat meningkatkan kulitas
46,7% responden menilai cukup baik pada
layanan
pernyataan tentang peralatan modern yang ada
meningkatkan
dikantor,
perlu
anggotanya. Hal ini senada dengan Cromin dan
memperhatikan peralatan modern yang ada ditoko
Taylor (dalam Kombongkila, 2012) yaitu apabila
agar
kualitas
artinya
hasil
penelitian
pengelola
menyesuaikan
koperasi
dengan
perkembangan
teknologi sehingga mempengaruhi kenyamanan
mengidentifikasi
yang
kualitas
diberikan pula
layanan
sehingga
loyalitas
yang
jasa
tinggi
dan
dapat
pastisipasi
maka
akan
menciptakan loyalitas anggota.
anggota dalam berbelanja. Terdapat 31,6% dan
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka
32,2% responden juga menilai cukup baik pada
kualitas layanan mempengaruhi loyalitas anggota.
dimensi bukti fisik atas pertanyaan tentang
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
kerapian
keprofesionalan
dilakukan oleh Karsono. Menurut Karsono (2005)
pengurus serta kualitas, penataan dan kelengkapan
kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan
barang-barang yang ada diunit usaha pertokoan,
terhadap
artinya pengelola harus memperhatikan kerapian
dengan Karsono, Rusandi (2004) menyebutkan
dan keprofesionalan karyawan agar memberikan
dalam penelitianya bahwa secara simultan kualitas
rasa senang pada anggota, pengelola juga perlu
layanan berpengeruh secara signifikan terhadap
melakukan penambahan jumlah barang agar lebih
loyalitas anggota.
penampilan
dan
bisa memenuhi kebutuhan anggota serta penataan
loyalitas konsumen/anggota.
Sejalan
Menurut Arief (2007:118) kualitas jasa
yang rapi agar anggota merasa nyaman dan enak
atau
dipandang ketika berbelanja. Berdasarkan hasil
kebutuhan
wawancara
juga
mengimbangi harapan konsumen. Jadi apabila
mengatakan bahwa kelengkapan barang-barang
layanan yang diterima sesuai dengan apa yang
toko masih tergolong kurang lengkap karena
diharapkan konsumen maka kualitas layanan
banyaknya stock barang yang habis ketika mereka
dikatakan baik, bahkan jika kualitas layanan
berbelanja.
melebihi harapan konsumen maka dikatakan
dengan
Meskipun
beberapa
sebagian
anggota
besar
responden
layanan dan
merupakan keinginan
upaya
pemenuhan
konsumen
untuk
sebagai kualitas yang ideal.
menilai baik terhadap kualitas layanan namun
Seorang
konsumen
bisa
mengatakan
pengelola masih perlu memperhatikan dimensi-
bahwa kualitas itu baik atau tidak apabila sudah
dimensi yang mendapat penilaian cukup atau
merasakan
bahkan tidak baik dari responden, yaitu pada
menurut Yamit (2001 : 21) kualitas layanan tidak
10
kualitas
yang
diberikan,
karena
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
dapat diraba, tidak dapat disimpan, dan diproduksi
mengetahui bahwa seorang konsumen/anggota
dan diproduksi secara bersama
puas menurut Irawan (2009 : 37) ada lima faktor
Oleh karena itu, hasil penelitian ini
penentu kepuasan dan salah satunya yaitu kualitas
menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan
layanan. Menurut (Tjiptono, 2007 : 164) apabila
signifikan antara variabel kualitas layanan dan
harapan konsumen terhadap kualitas pelayanan
loyalitas anggota. Hal ini dikarenakan kualitas
terpenuhi/terlampaui
layanan yang diberikan koperasi dinilai baik oleh
kepuasan yang tinggi karena telah menciptakan
anggota dan persepsi tentang layanan yang
kesenangan konsumen yang akan berpengaruh
diterima telah sesuai dengan harapan mereka,
pada pola perilaku selanjutnya yang menciptakan
karena telah memenuhi kebutuhan dan keinginan
loyalitas konsumen.
maka
akan
menciptakan
mereka sehingga apabila kualitas layanan baik
Selain pendapat Arief dan Tjiptono,
maka anggota akan semakin loyal karena sesuai
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
dengan harapan mereka.
Kombongkila (2012) yang menyatakan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh positif dan
Pengaruh
Kepuasan
Konsumen/
Anggota
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini
Terhadap Loyalitas Konsumen/ Anggota Kepuasan parsial
memiliki
konsumen/anggota pengaruh
yang
disebabkan secara
karena
salah
satu
faktor
yang
menentukan kepuasan konsumen adalah persepsi
signifikan
konsumen
mengenai
kualitas
layanan
yang
terhadap loyalitas anggota/konsumen. Berdasarkan
diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan
analisis regresi menunjukan bahwa kepuasan
konsumen.
konsumen/anggota berpengaruh positif terhadap loyalitas
konsumen/anggota.
konsumen/anggota konsumen/anggota sebaliknya
jika
Jika
meningkat akan kepuasan
Penyajian data hasil penilaian responden
kepuasan
terhadap variabel kepuasan konsumen/anggota
loyalitas
menyebutkan bahwa sebagian besar responden
maka
meningkat,
begitu
selaku
anggota
mengatakan
puas
terhadap
konsumen/anggota
pelayanan yang diberikan koperasi. Bahkan 60,5%
menurun maka loyalitas konsumen/anggota akan
responden mengatakan puas terhadap pelayanan
menurun.
yang diterima terkait kehandalan (reliability)
Hasil penelitian diatas diperoleh dari hasil
koperasi, 55,9 % pada indikator daya tanggap
penilaian responden setelah menggunakan jasa
(responsiveness),
koperasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Arief,
keterjaminan (assurance) dan 50% pda indikator
menurut Arief (2007 : 167) kepuasan atau
empati (emphaty). Namun 50,7 % penilaian
ketidakpuasan
responden
merupakan
kesesuaian
antara
harapan (expectation) konsumen/anggota dengan
54,6%
terhadap
pada
indikator
bukti
fisik
(tangible)
hasil
penelitian
mengatakan cukup baik.
persepsi konsumen/anggota terhadap pelayanan
Berdasarkan
ini
yang diterima. Jadi seorang konsumen akan bisa
menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif dan
mengatakan puas atau tidak setelah menggunakan
signifikan
atau
dan
konsumen/anggota terhadap variabel loyalitas
membandingkan antara harapan dan persepsi
konsumen/anggota. Hal ini disebabkan kepuasan
mereka atas pelayanan yang diterima. Untuk
anggota telah terpenuhi, karena anggota telah
mengkonsumsi
barang/jasa
11
antara
variabel
kepuasan
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan
menunjukan loyalitasnya sebagai anggota atas
koperasi karena persepsi mereka terhadap layanan
pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
yang diberikan telah sesuai dengan harapan
loyalitas anggota. Penilaian tersebut sebagian besar
anggota. Apabila kepuasan anggota terpenuhi
responden
menilai
beberapa
maka manfaat kepuasan konsumen akan tercapai
merupakan
indikator
loyalitas anggota
yaitu terciptamnya loyalitas anggota.
meliputi melakukan pembelian secara teratur,
unsur
yang yang
membeli diluar lini barang dan jasa, mengajak atau Pengaruh Kualitas Layanan dan Kepuasan Konsumen/anggota
Terhadap
merekomendasikan kepada orang lain, dan tetap
Loyalitas
berbelanja meskipun ada pesaing.
Konsumen/Anggota Hasil
Menurut
penelitian
menunjukan
Rusandi
(2004)
dan
bahwa
Kombongkila (2012) indikator untuk mengukur
kualitas layanan dan kepuasan konsumen/anggota
loyalitas anggota pada koperasi dapat digunakan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
indikator melakukan pembelian secara teratur dan
loyalitas konsumen/anggota KPRI Bahagia Jaya.
berulang-ulang, membeli antar lini/diluar lini
Sebagian besar responden juga memberikan nilai
produk barang dan jasa,
yang positif terhadap
kualitas layanan dan
kepada orang lain, dan menunjukan kesetiaan
kepuasan konsumen/anggota. Meskipun demikian
terhadap produk yang ditawarkan. Sejalan dengan
loyalitas anggota KPRI Bahagia Jaya dalam
pendapat diatas menurut Oktariana dkk yang
berpastisipasi
belum
yang
mengadopsi Griffin karakteristik konsumen yang
disampaikan
pada
masalah.
loyal adalah melakukan pembelian secara teratur
Loyalitas anggota dalam berpartisipasi untuk
dan berulang-ulang, membeli antar lini/ diluar lini
menggunakan jasa koperasi pada beberapa unit
produk barang dan jasa, mereferensikan kepada
usaha masih sangat rendah. Hal ini menunjukan
orang lain, dan menunjukan sikap kebal dan acuh
bahwa rasa memiliki anggota yang akan berwujud
terhadap produk sejenis dari pesaing. Apabila
pada loyalitas anggota belum sepenuhnya dimiliki
karakteristik itu terpenuhi maka bisa dikatakan
anggota, karena menurut Roopke (dalam Joesron,
seorang konsumen itu loyal.
maksimal latar
seperti
belakang
merekomendasikan
2005 : 15) anggota koperasi merupakan pemilik
Selain pendapat diatas menurut Griffin
dan konsumen. Hal ini ditunjukan pada latar
(dalam Huriyati, 2010 : 129) loyalitas merupakan
belakang dan gambaran umum kegiatan usaha
perilaku
koperasi. Pada unit pertokoan partisipasi anggota
pembelian secara terus-menerus terhadap barang
sebesar 93 %, unit kredit barang sebesar 0,16 %,
dan jasa pada suatu perusahaan. Sedangkan
unit jasa STNK dan SIM sebesar 0,34 %, unit
menurut Oliver dalam jurnal Ishak dan Lutfi
senkuko sebesar 93,70 %, unit pulsa sebesar
(2011) loyalitas konsumen merupakan suatu sikap
0,30%, unit aqua sebesar 55,17 % dan USP sebesar
konsumen untuk melanjutkan pembelian dalam
31,94 % (KPRI Bahagia Jaya : 2012). Hal ini
jangka waktu yang lama dan menggunakan produk
sangat
atau pelayanan secara berulang-ulang.
bertolak
responden
belakang
pada
dengan
dimensi
penilaian loyalitas
responden
yang
ditunjukan
untuk
melakukan
Dari penilaian yang dilakukan pada
konsumen/anggota.
Penilaian
pada
dimensi loyalitas konsumen/anggota sebagian
dimensi loyalitas
merupakan penilaian yang
besar responden kurang setuju untuk mengajak dan
12
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
merekomendasikan kepada orang lain. Sedangkan
apabila kualitas layanan baik maka anggota
penilaian terhadap dimensi kualitas layanan dan
akan semakin loyal.
kepuasan
konsumen/anggota
yang
b. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
berkaitan dengan bukti fisik (tangible) seperti
antara variabel kepuasan konsumen/anggota
kerapian dan keprofesionalan karyawan, peralatan
dan loyalitas
modern yang digunakan serta kualitas, penataan
disebabkan kepuasan anggota telah terpenuhi,
dan kelengkapan mendapat penilaian cukup setuju.
anggota telah merasa puas dengan pelayanan
Jika pengelola koperasi dapat memperbaiki aspek-
yang diberikan koperasi, persepsi mereka
aspek tersebut maka diharapkan loyalitas anggota
terhadap layanan yang diberikan telah sesuai
akan
dengan harapan mereka.
meningkat
dimensi
sehingga
meningkatkan
konsumen/anggota.
Hal ini
keuntungan koperasi karena menurut Griffin (2007
c. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
: 11) salah satu manfaat terciptanya loyalitas
antara variabel kualitas kualitas layanan dan
konsumen
biaya
kepuasan konsumen/anggota terhadap loyalitas
pemasaran, yang artinya dapat meningkatkan
konsumen/anggota karena persepsi dari seluruh
keuntungan koperasi.
anggota
adalah
dapat
mengurangi
Berdasarkan hasil diatas menunjukan
kepuasan
mengenai
kualitas
konsumen/anggota
layanan telah
dan sesuai
bahwa jika persepsi dari seluruh responden
dengan harapan anggota. Hal ini dikarenakan
mengenai
kualitas
kualitas
konsumen/anggota
layanan
dan
meningkat
kepuasan
maka
akan
layanan
dan
konsumen/anggota
kepuasan sama-sama
meningkatkan persepsi responden tentang loyalitas
membandingkan persepsi antara layanan yang
konsumen/anggota, karena kualitas layanan dan
diterima dengan harapan mereka
kepuasan konsumen sama-sama membandingkan SARAN
persepsi antara layanan yang diterima dengan
Adapun saran yang diberikan dengan
harapan mereka.
adanya kesimpulan diatas adalah : KESIMPULAN
a. KPRI Bahagia Jaya harus tetap menjaga dan
Berdasarkan
rumusan
yang
meningkatakan kualitas layanan yang diberikan
dibuat, hipotesis penelitian, hasil analisis data, dan
khususnya pada aspek bukti fisik terkait
pembahasan yang telah dipaparkan pada bab
peralatan modern yang ada dikoperasi untuk
sebelumnya,
menghadapi persaingan yang ketat dipasar saat
maka
dapat
masalah
ditarik
beberapa
kesimpulan dan saran sebagai berikut.
ini, khususnya pasar global agar kualitas
a. Ada pengaruh yang positif dan signifikan
semakin baik dan anggota semakin loyal
antara variabel kualitas layanan dan loyalitas
dengan cara penambahan aset yang sesuai
konsumen/anggota.
dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
Hal
ini
dikarenakan
kualitas layanan yang diberikan koperasi
koperasi untuk kenyamanan anggota.
dinilai baik dan persepsi tentang layanan yang
b. KPRI Bahagia Jaya harus menjaga dan
diterima anggota telah sesuai dengan harapan
meningkatkan kepuasan anggotanya melalui
mereka
berbagai
karena
koperasi telah
memenuhi
kebutuhan dan keinginan mereka sehingga
kebijakan
seperti
meningkatkan
kualitas produk, memberikan harga yang
13
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Kepuasan Konsumen/Anggota Terhadap Loyalitas Konsumen/Anggota Pada KPRI Bahagia Jaya Gubeng Surabaya
bersaing dipasaran, serta biaya transaksi yang
Kota Kupang. Tugas Akhir Program Magister tidak diterbitkan.
relatif murah, mudah, dan efisien agar anggota
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi ke sebelas Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks kelompok Gramedia
semakin puas dan tidak beralih ke toko lain. c. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti variabel-variabel yang lainya melalui faktor-
KPRI
faktor yang mempengaruhi loyalitas anggota agar dapat diketahui secara pasti faktor yang
Bahagia Jaya , 2012. Laporan pertanggungjawaban RAT 2012. Surabaya
Rusandi, Edi. 2004. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Anggota Koperasi Karyawan OMEDATA (K2O) di PT OMEDATA ELECTRONICS BANDUNG. Tesis tidak diterbitkan. Bandung : Program Magister
lebih mempengaruhi loyalias anggota untuk kemajuan koperasi. d. Bagi peneliti yang akan datang lebih bijak dalam memilih objek penelitian khusunya
Subandi. 2010. Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktek). Bandung : Alfabeta
koperasi dengan judul penelitian sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil dan
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
mengumpulkan data. DAFTAR PUSTAKA
Sutrisni.
Hendrojogi. 2004. Koperasi : Asas-Asas, Teori, dan Praktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
2010. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Desain Produk, Harga dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Indosat IM3 Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang : Universitas Diponegoro
Tjiptono,
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta
Fandy. 2004. Manajemen Yogyakarta : ANDI
Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia Publising
Arief. 2007. Pemasaran Jasa Kualitas Pelayanan. Malang : Bayumedia Publising Griffin, Jill. 2007. Costumer Loyalty. Jakarta: Erlangga.
Irawan, Handy D. 2009. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Elex Media Komputindo
Jasa.
Tjiptono, Fandy. 2006. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: ANDI Tjiptono, Fandi dan Gregorius Chandra. 2007. Service, Quality & Satisfaction. Yogyakarta: ANDI
Ishak, Asmai dan Lutfhfi, Zhafiri. 2011. Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Loyalitas : Studi Tentang Peran Mediasi Switching Cost. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No. 1
UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. 2011. Bandung : Citra Umbara
Joesron, Hj. Tati Suhartati. 2005. Manajemen Strategik Koperasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Wijayanti,
Karsono. 2005. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Anggota dengan Kepuasan Anggota sebagai Variabel Pemediasi. Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 5 No. 2
Ari. 2008. Strategi Peningkatan Loyalitas Melalui Kepuasan Pelanggan ( Studi Kasus : Produk Kartu Seluler PraBayar Mentari Indosat Wilayah Semarang). Tesis tidak diterbitkan. Semarang : Program Pascasarjana UNDIP
Yamit, Zulian. 2001. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta : Ekonosia
Kombongkila, Bunga Anne Marlyn. 2012. Pengaruh Citra, Kualitas Layanan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Co-Op Mart di
14