ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PENERAPAN PSAK NO. 27 TENTANG AKUNTANSI PERKOPERASIAN PADA KPRI CIPTA KARYA SURABAYA
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
DIAJUKAN OLEH
OKTORIA ANDRIANTO No. Pokok : 040318088
KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
2009
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR…………………………………………………………
i
ABSTRAK…………………………………………………………………….
iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..
ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….
x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..
Skripsi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah……………………………………………
1
1.3
Rumusan Masalah………………………………………………….
3
1.3
Tujuan Penelitian…………………………………………………...
3
1.4
Manfaat Penelitian………………………………………………….
3
1.5
Sistematika Penulisan Skripsi………………………………………
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Konsep dasar Koperasi …………………………………………..
6
2.1.1
Pengertian Koperasi……………………………………………….
6
2.1.2
Prinsip-Prinsip Koperasi……………………………………………
8
2.1.3
Ciri-Ciri Koperasi…………………………………………………..
8
v
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
2.1.4
Tujuan, Fungsi dan Peran Koperasi………………………………..
9
2.1.5
Karakteristik Koperasi…………………………………..…………. 11
2.1.6
Usaha dan Jenis Koperasi ………………………………………… 13
2.1.7
Struktur Organisasi Koperasi……………………………………… 14
2.1.8
Keanggotaan Koperasi……………………………………………. 16
2.1.9
Modal Koperasi…………………………………………………… 18
2.2
Laporan Keuangan Untuk Koperasi……………………………….
18
2.2.1
Karakteristik Khusus Laporan Keuangan Koperasi……………….
19
2.2.2
Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Koperasi……………...
20
2.3
Laporan Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No. 27……........
21
2.3.1
Ruang Lingkup Laporan Keuangan Koperasi……………………..
21
2.3.2
Ekuitas……………………………….……………………………..
25
2.3.2.1
Modal Anggota…………………………………………………….
25
2.3.2.2
Modal Penyertaan………………………………………………….
27
2.3.2.3
Modal Sumbangan…………………………………………………
27
2.3.2.4
Cadangan…………………………………………………………..
28
2.3.2.5
Sisa Hasil Usaha…………………………………………………...
29
2.3.3
Kewajiban……………………………………………………….....
29
2.3.4
Aktiva……………………………………………………………...
30
2.3.5
Pendapatan dan Beban……………………………………………..
31
2.4
Penelitian Sebelumnya……………………………………………..
32
vi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian……………………………………………...
37
3.2
Ruang Lingkup Penelitian………………………………………....
38
3.3
Jenis dan Sumber Data…………………………………………….
38
3.4
Prosedur Pengumpulan Data………………………………………
39
3.5
Teknik Analisis……………………………………………………
40
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Koperasi……………………………………………….
41
4.1.1
Sejarah Berdirinya Koperasi………………………………………
41
4.1.2
Perkembangan Keanggotaan Koperasi……………………………
41
4.1.3
Manajemen dan Organisasi Koperasi……………………………..
43
4.1.4
Perkembangan Modal Koperasi …………………………………..
49
4.1.5
Jenis Usaha Koperasi……………..………………………………
51
4.2
Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………...
55
4.3
Pembahasan……………………………………………………….
64
4.3.1
Evaluasi Perbandingan……………………………………………
65
4.3.2
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Sesuai Dengan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian………………..
Skripsi
vii
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
67
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB
5 PENUTUP
5.1
Simpulan………………………………………………………….
83
5.2
Saran………………………………………………………………
84
DAFTAR PUSTAKA
Skripsi
viii
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL
Skripsi
TABEL 2.1
Neraca Koperasi Pembangunan Rakyat……………………
34
TABEL 2.2
Perhitungan Hasil Usaha Koperasi Pembangunan Rakyat…
35
TABEL 2.3
Laporan Promosi Ekonomi Anggota……………………….
36
TABEL 4.1
Perkembangan Keanggotaan Tiga Tahun Terakhir………...
42
TABEL 4.2
Sumber Modal Tiga Tahun Terakhir…….............................
50
TABEL 4.3
Perkembangan Modal Sendiri Untuk Tahun 2007………….
51
TABEL 4.4
Kegiatan Usaha dan Hasil Usaha Untuk Tahun 2007………
54
TABEL 4.5
Neraca Komparatif ……………………….………………...
59
TABEL 4.6
Perhitungan Sisa Hasil Usaha ……………………………..
60
TABEL 4.7
Laporan Perubahan Ekuitas ………………………………..
61
TABEL 4.8
Neraca Komparatif Tahun 2007 (PSAK No. 27)..…………
79
TABEL 4.9
Perhitungan Hasil Usaha (PSAK No. 27)………...………..
80
TABEL 4.10 Pembagian dan Penggunaan SHU………………………....
69
TABEL 4.11 Daftar Anggota Beserta SHU………………………….…...
72
TABEL 4.12 Jasa Bunga Pinjaman……………………………………….
73
TABEL 4.13 Jasa Bunga Barang………………………………………….
73
TABEL 4.14 Laporan Arus Kas (PSAK No. 27)………………………....
81
TABEL 4.15 Laporan Promosi Ekonomi Anggota (PSAK No. 27)….…...
82
ix
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 4.1 Struktur Organisasi KPRI Cipta Karya………………….
Skripsi
x
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
45
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kondisi keuangan Indonesia beberapa tahun ini telah mengalami krisis disemua bidang yang berkepanjangan dan sampai saat ini belum terasa betul perubahannya. Baik itu dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Hal ini disebabkan karena dampak yang dirasakan dari ke-5 bidang tersebut sangat berkaitan dan sulit dipecahkan. Tetapi yang paling berpengaruh pada masyarakat pada saat ini adalah krisis ekonomi, dimana harga sembilan bahan pokok tersebut banyak mengalami kenaikan sehingga baik badan usaha milik negara maupun swasta dan tak terkecuali koperasi diharapkan mampu terlibat secara langsung dalam menyelesaikan krisis yang sedang dihadapi saat ini sehingga dapat membangkitkan kembali perekonomian di Indonesia. Kenyataanya, dalam perkembangan ekonomi yang berjalan demikian cepat, pertumbuhan koperasi ini belum sepenuhnya menampakkan wujud dan perannya sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Kekurangan yang dihadapi koperasi terutama adalah akibat keterbatasan sumber daya yang meliputi manajerial, perencanaan, administrasi, kepemimpinan, teknologi, system dan sumber daya manusia. Karena banyaknya keterbatasan yang dimiliki koperasi itulah maka peluang dalam melakukan perbaikan menjadi sangat begitu luas. Baik dalam bidang manajerialnya maupun dalam bidang akuntansinya. Dalam bidang
Skripsi
1
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
manajerial dapat diketahui bagaimana cara mengatur koperasi sebagai badan usaha yang efektif, efisien, dan ekonomis dengan sumber daya yang terbatas. Sedangkan dalam bidang akluntansi dapat digunakan sebagai media untuk mengolah dan menyampaikan informasi kuantitatif dalam kegiatan yang dilakukan oleh koperasi, sehingga dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang baik bagi semua pihak. Salah satu wujud nyata kontribusi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terhadap
perbaikan
koperasi
dalam
bidang
akuntansi
adalah
dengan
dikeluarkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 27 (PSAK No.27) tentang Akuntansi Perkoperasian yang mengatur secara menyeluruh praktik akuntansi berkaitan dengan koperasi. Penerapan standar secara khusus terhadap koperasi ini untuk menjawab adanya karakteristik khusus koperasi yang berbeda dengan usaha lain, sehingga diharapkan pengungkapan dan informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan dapat lebih berguna bagi pemakai laporan keuangan koperasi yang juga berbeda dengan pemakai laporan keuangan milik badan-badan usaha lain. Dengan berpedoman pada standar akuntansi perkoperasian ini, maka diharapkan khususnya dari segi pelaporan keuangan maupun pelaksanaan aktivitasnya, koperasi dapat bertindak lebih efisien dengan suatu tingkat keseragaman dari segi perlakuan akuntansinya, dan secara umum, tujuan untuk mewujudkan koperasi yang makin maju dan professional dapat direalisasi.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka pokok permasalahan yang akan diteliti adalah: “Bagaimana penerapan PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian pada KPRI Cipta Karya Surabaya ?”
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini antara lain untuk mengetahui penerapan PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian pada KPRI Cipta Karya Surabaya.
1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Obyek Penelitian Dapat memberikan sumbangan informasi bagi koperasi agar dapat menerapkan perlakuan akuntansi perkoperasian dengan tepat sebagai upaya untuk memberdayakan koperasi. b. Bagi Penulis Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan serta dapat dijadikan tolak
ukur
dalam
mengukur
kemampuan
mengembangkan
ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan dengan praktek yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4
c. Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan koperasi.
1.5 Sistematika Skripsi Untuk memudahkan pembahasan, penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut: BAB 1 :
PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian , dan sistematika penulisan.
BAB 2 :
TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini memberikan penjelasan tentang teori-teori yang mendukung penelitian, dalam hal ini antara lain mengenai akuntansi perkoperasian menurut PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian, konsep dasar koperasi itu sendiri, dan mengenai karakteristik khusus laporan keuangan koperasi yang berbeda dengan badan usaha lainnya. Teori-teori ini akan digunakan sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitiannya.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 3 :
5
METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini, dimana di dalamnya meliputi pendekatan penelitian yang digunakan, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB 4 :
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil penelitian yang mencakup gambaran umum subyek penelitian, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan berdasarkan teori-teori yang ada didalam bab 2.
BAB 5 :
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan masalah serta saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Laporan Keuangan
2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:2) pengertian laporan keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi keuangan), laporan laba rugi (menggambarkan kinerja), laporan perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihakpihak diluar korporasi.
2.1.1.2 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurur Standar Akuntansi Keuangan (2004:4) adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
2.1.1.3 Pemakai Informasi Laporan Keuangan Pemakai laporan keuangan meliputi para investor, dan calon investor, kreditor (pemberi pinjaman), pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:2-3) mengemukakan pemakai laporan keuangan meliputi: 1. Investor Para investor dan para penasehatnya berkepentingan terhadap resiko yang melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investor ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Selain itu merekan juga tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. 2. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada informassi mengenai stabilitas dan proivitas profitabilitas. Mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3. Kreditor (pemberi pinjaman) Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan Kreditor Usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor. 5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlihat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau bergantung pada perusahaan. 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaanya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karena berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
yang dipekerjakan dan perlindungan terhadap para penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.
2.1.1.4 Asumsi Dasar Dan Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:6) penyusunan dan penyajian laporan keuangan mendasarkan pada dua asumsi: 1.
Dasar Akrual Dengan dasar akrual ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
2.
Kelangsungan Usaha Entitas usaha akan tetap melanjutkan usahanya dimasa depan, dan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan untuk melikuidasi, atau mengurangi secara material skala usahanya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004:7) karakteristik kualitatif
merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakainya. Sehingga sangat penting sekali apabila dalam penyajiannya harus disajikan secara wajar sehingga dapat diterima umum. Terdapat 4 karakteristik kualitatif pokok yaitu:
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1.
Dapat dipahami Maksudnya adalah kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan oleh memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis akuntansi serta kemauan untuk mempelajari dengan ketekunan yang wajar.
2.
Relevan Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pamakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya,
informasi
dipandang
material
kalau
kelalaian
untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keuangan. 3.
Keandalan Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan materialitas, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan. Agar informasi dapat dikatakan andal, maka: a. Penyajian jujur
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Maksudnya informasi dapat menggambarkan secara jujur transaksi serta peristiwa-peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. b. Substansi mengungguli bentuk Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. c. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. d. Pertimbangan sehat Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan perkiraan dalam kondisi ketidak pastian sehingga aktiva atau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak dinyatakan terlalu rendah. e. Kelengkapan Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (ommission) mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.
Dapat dibandingkan Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntasi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut sehingga pemakai informasi dapat melakukan perbandingan antara laporan keuangan tahun ini dan laporan keuangan tahuntahun sebelumnya.
2.2.
Konsep Dasar Koperasi
2.2.1. Pengertian Koperasi Pengertian koperasi menurut PSAK No. 27 koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya. Sedangkan pengertian koperasi menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas asas kekeluargaan. Berdasarkan batasan koperasi ini, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut: 1. Koperasi adalah badan usaha (business enterprise)
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Sebagai badan usaha, maka koperasi harus memperoleh laba. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu system usaha bisnis, dimana system itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh laba. 2. Koperasi adalah kumpulan orang-orang dan atau badan-badan hukum koperasi Ini berarti bahwa kopersai Indonesia bukan kumpulan modal. Dalam hal ini UU No. 25 tahun 1992 memberikan jumlah minimal orang-orang (anggota) yang ingin membentuk organisasi kopersai (minimal 20 orang), untuk koperasi primer dan 3 badan hukum untuk koperasi sekunder. Syarat lain yang harus dipenuhi ialah bahwa anggota-anggota tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang sama. 3. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “Prinsip-Prinsip Koperasi” Menurut UU No. 25 tahun 1992, ada 7 prinsip kopersai Indonesia. Secara singkat prinsip kopersai ini pada dasarnya merupakan jati diri koperasi. 4. Koperasi Indonesia adalah”Gerakan Ekonomi Rakyat” Ini berarti bahwa, kopersai Indonesia merupakan bagian dari system perekonomian Nasional. Dengan demikian kegiatan usaha koperasi tidak semata-mata hanya ditujukan kepada anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum. 5. Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan” Dengan azas ini, keputusan yang berkaitan dengan usaha dan organisasi dilandasi dengan jiwa kekeluargaan. Segala keputusan yang diambil seyogyanya
Skripsi
berdasarkan musyawarah dan mufakat. Inti dari azas
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
kekeluargaan yang dimaksud adalah adanya rasa keadilan dan cinta kasih dalam setiap aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan berkoperasi.
2.2.2
Prinsip-Prinsip Koperasi Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian dan yang berlaku di Indonesia adalah sebagai berikut: 1.
Keanggotaan bersifat sukarela,
2.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis,
3.
Pembagian SHU dilakukan adil dan seimbang dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota,
4.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal,
5.
Kemandirian,
6.
Pendidikan perkoperasian,
7.
Kerjasama antar anggota
2.2.3
Ciri-Ciri Koperasi Menurut Baswir (2000:54-56) ciri-ciri koperasi dapat ditinjau dari
berbagai segi yaitu dari segi pelakunya, segi usahanya dan segi hubungannya dengan negara : 1.
Dilihat dari segi perilakunya Koperasi adalah organisasi ekonomi yang beranggotakan orang-orang pada umumnya memiliki kemampuan ekonomi terbatas. Orang-orang yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas ini, secara sulkarela menyatukan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
dirinya dalam koperasi, sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Dengan latar belakang sepertri ini dapat disaksikan bahwa koperasi pada dasarnya adalah suatu bentuk perusahaan alternative, yang didirikan oleh masyarakat ekonomi lemah, yang karena keterbatasan ekonominya tidak mampu melibatkan diri di dalam kerja sama ekonomi melalui bentuk-bentuk perusahaan selain koperasi. 2.
Dilihat dari segi tujuan usahanya Tujuan usaha koperasi pada dasarnya adalah untuk memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Karena anggota koperasi secara keseluruhan terdiri dari warga kelompok masyarakat yang berbeda-beda, maka tujuan koperasi secara khusus akan ditentukan oleh permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh para anggotanya. Para anggota koperasi ini secara sadar menyatukan diri didalam koperasi agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya itu dengan harga terjangkau.
3.
Dilihat dari segi hubungannya dengan Negara Sebagai salah satu pelaku ekonomi, peranan koperasi didalam perekonomian suatu negara akan sangat ditentukan oleh system perekonomian dan system politik yang dianut oleh negara yang bersangkutan. Namun demikian, bila diperhatikan perkembangan koperasi di banyak negara, dapat dilihat bahwa keberadaan koperasi pada umumnya sangat besar manfaatnya bagi perkembangan negara-negara tersebut.
2.2.4
Skripsi
Tujuan, Fungsi dan Peran Koperasi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945. Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa, koperasi memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa meningkatkan kesejahteraan
anggota adalah menjadi program utama
koperasi melalui pelayanan usaha. Jadi, pelayanan anggota merupakan prioritas utama dibandingkan masyarakat umum. Selanjutnya menurut UU. No. 25 tahun 1992 pasal 4 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah: a. Membangun dan mengembangkan potnsi dan kemampuan ekonomi anggota
pada
khususny
dan
masyarakat
pada
umumnya
untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dab sosialnya. b. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagao soko gurunya. d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 2.2.5
Skripsi
Karakteristik Koperasi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Koperasi yang merupakan usaha bersama atas dasar azas kekeluargaan mempunyai bebrapa karakteristik yang membedakannya dengan badan usaha lainnya menurut Tunggal (2002: 3 ) adalah: 1.
Perkumpulan orang
2.
Pembagian keuntungan perbandingan jasa dibatasi
3.
Tujuannya
meringankan
beban
ekonomis
anggota,
memperbaiki
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. 4.
Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5.
Tidak mementingkan pemasukan modal atau pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi dan prinsip kebersamaan.
6.
Dalam rapat anggota, tiap anggota masing-masing satu suara tanpa memperhatikan jumlah modal masing-masing.
7.
Setiap anggota bebas untuk keluar atau masuk (anggota bergantian) sehingga dalam koperasi tidak terdapat modal permanent.
8.
Seperti halnya perusahaan yang berbetuk Perseroan Terbatas (PT) maka koperasi mempunyai bentuk badan hukum.
9.
Menjalankan suatu usaha.
10. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba sebesar-besarnya. 11. Koperasi adalah usaha bersama, kekeluargaan dan kegotongroyongan. Setiap anggota berkewajiban untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan para anggota.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12. Kerugian dipikul bersama antara anggota, apabila suatu koperasi menderita atau mengalami kerugian. Bagi anggota yang tidak mampu maka dibebaskan atas beban atau tanggungan kerugian. Kerugian ditanggung oleh anggota yang mampu. Dalam PSAK No. 27 dinyatakan karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (own oriented firm), oleh karena itu: a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama. b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk
menolong
dan
bertanggung
jawab
kepada
diri
sendiri,
kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggotaanggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, dan kepedulian terhadap orang lain. c. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya. d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota (promotion of the member’s welfare).
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
e. Jika
terdapat
kelebihan
kemampuan
pelayanan
koperasi
kepada
anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat non anggota koperasi.
2.2.6
Usaha dan jenis Koperasi Koperasi dapat melakukan usaha-usaha sebagaimana badan usaha
lainnya seperti di sektor perdagangan, industri manufaktur, jasa keuangan dan pembiayaan, jasa asuransi, jasa transportasi dan jasa lainnya. Berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama, menurut PSAK No. 27 dapat digolongkan kedalam 4 jenis yaitu: 1.
Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa dan kegiatan atau jasa utama melakukan pembelian bersama.
2.
Koperasi produsen, yait koperasi yang anggotanya tidak memiliki rumah tangga usaha atau perusahaan sendiri-sendiri tetapi bekerja sama dalam wadah koperasi untuk menghasilkan dan memasarkan barang atau jasa dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi bersama.
3.
Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan pinjaman untuk anggotanya.
4.
Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang anggotanya para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan pemasaran bersama.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.2.7
Struktur Organisai Koperasi Struktur organisai koperasi di Indonesia menurut Arifin Sitio (2001:34)
dapat ditetapkan berdasarkan perangkat organisasi koperasi yaitu: 1.
Rapat Anggota Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi, dalam rangka mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari para anggota yang hadir. Kedudukannya secara hukum ditegaskan dalam pasal 22 UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian yang menyebutkan bahwa: a. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi b. Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaanya diatur dalam anggaran dasar/ rumah tangga. Rapat anggota berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 pasal 23 menetapkan: a. Anggaran dasar. b. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. c. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas. d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
e. Pengesahan
pertanggungjawaban
pengurus
dalam
pelaksanaan
tugasnya. f. Pembagian sisa hasil usaha. g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi. 2.
Pengurus Pengurus adalah perwakilan anggota koperasi yang dipilih melalui rapat anggota, yang bertugas mengelola organisasi dan usaha. Pasal 29 ayat 2 UU Koperasi No. 25 tahun 1992 menyebutkan bahwa pengurus merupakan pemegang kuasa rapat anggota. Pasal 30 UU Koperasi No. 25 tahun 1992 merinci tugas dan wewenang pengurus koperasi. Pengurus bertugas: a. Mengelola koperasi dan usahanya. b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi c. Menyelenggarakan rapat anggota d. Mengajukan
laporan
keuangan
dan
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas. e. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. Pengurus berwenang: a. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan. b. Memutuskan penerimaan dan penolakan
anggota baru serta
pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
c. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota. 3.
Pengawas Pengwas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha koperasi. Menurut UU No. 25 tahun 1992 pasal 39 ayat 1 menyebutkan bahwa pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi. Sedangkan ayat 2 menyatakan pengawas berwenang untuk meneliti segala catatan yang ada pada koperasi, dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
4.
Pengelola Pengelola koperasi adalah mereka yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus untuk mengembangkan usaha koperasi secara efisien dan professional. Karena itu kedudukan pengelola adalah sebagai pegawai atau karyawan yang diberi kuasa dan wewenang oleh pengurus.
2.2.8
Keanggotaan Koperasi Para anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Anggota koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Yang dapat menjadi anggota koperasi ialah setiap warga Negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Anggaran Dasar. Setiap anggota koperasi memiliki kewajiban dan hak dimana harus dipertanggungjawabkan dalam setiap langkah yang diambilnya. Setiap anggota koperasi mempunyai kewajiban antara lain: a. Memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang disepakati dalam Rapat Anggota. b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas azas kekeluargaan. Setiap anggota memepunyai hak: a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota. b. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas. c. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar. d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta. e. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota. f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.2.9
Modal Koperasi Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal
sendiri dapat berasal dari: a. Simpanan pokok Simpanan pokok adalah jumlah nilai uang tertentu yang sama banyaknya yang harus disetorkan pada waktu masuk menjadi anggota. Simpanan pokok dapat diambil kembali selama bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. b. Simpanan Wajib Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayar oleh anggota dalam waktu dan kesempatan, misalkan tiap bulan. Simpanan wajib dapat diambil kembali dengan cara-cara yang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan rapat anggota. c. Simpanan Sukarela Simpanan sukarela merupakan suatu jumlah tertentu yang diserahkan oleh anggota atau bukan anggota terhadap koperasi atas kehendak.
2.3
Laporan Keuangan Untuk Koperasi Laporan Keuangan merupakan salah satu hal yang tidak dapat dipisahkan
di dalam suatu entitas atau perusahaan, tak terkecuali pada bentuk usaha koperasi yaitu sebagai alat untuk pengambilan keputusan. Dalam hal penyajian laporan keuangan koperasi berbeda dengan laporan keuangan.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.3.1
Karakteristik Khusus Laporan Keuangan Koperasi Karakteristik khusus dari koperasi berpengaruh juga terhadap kebutuhan
laporan keuangan dari koperasi. Yang bisa disebut sebagai pemakai utama dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota koperasi itu sendiri beserta pejabat koperasi. Pemakai lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap koperasi diantaranya adalah calon anggota koperasi, bank , kreditur, dan kantor pajak. Menurut Tunggal (2002:46) kepentingan pemakai utama laporan keuangan koperasi adalah: 1.
Menilai pertanggungjawaban pengurus
2.
Menilai prestasi pengurus
3.
Menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya
4.
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya, karya dan jasa yang akan diberikan kepada koperasi Beradasarkan kepentingankepentingan tersebut, bahwa laporan keuangan
koperasi diharapkan dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pemakai utama maupun yang lain untuk: 1.
Mengetahui manfaat yang diperoleh dangan menjadi anggota koperasi
2.
Mengetahui prestaasi keuangan koperasi selama suatu periode dengan sisa hasil usaha dan manfaat keanggotaan koperasi sebagai ukuran
3.
Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi , kewajiban, dan kekayaan bersih, dengan pemisahan antara yang berkaiatan dengan anggota dan bukan anggota
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4.
Mengetahui transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih dalam suatu periode, dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan yang bukan anggota
5.
Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi Kebutuhan khusus dalam bidang akuntansi tersebut mendapat respon dari IAI
dengan dikeluarkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 dengan revisi terbaru yang mulai berlaku efektif untuk laporan keuangan koperasi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 1999. Standar ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menciptakan keseragaman perlakuan akuntansi dengan mengakomodasi karakteristik khusus yang dimiliki koperasi.
2.3.2
Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Koperasi Sifat dan keterbatasan laporan keuangan koperasi adalah:
a. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi b. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu c. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
d. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan e. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. f. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa dari pada bentuk hukumnya (formalitas) g. Lapoaran keruangan disusun dengan menggunakan istilah teknis dan pemakai laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan h. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan
2.4
Laporan Keuangan Koperasi Berdasarkan PSAK No. 27
2.4.1
Ruang Lingkup Laporan Keuangan Koperasi Laporan keuangan koperasi sesuai PSAK No. 27 meliputi neraca,
perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota dan catatan atas laporan keuangan.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
1. Neraca Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu. 2. Perhitungan Hasil Usaha (PHU) Perhitungan hasil usaha harus memuat hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi dengan non anggota. Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian
selama
periode
tertentu.
Perhitungan
hasil
usaha
menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non-anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. 3. Laporan Arus Kas Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan arus kas yang meliputi saldo awal kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu. 4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu: a. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama,
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
b. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengelolaan bersama, c. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi, d. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha. Manfaat tersebut mencakup manfaat yang diperoleh selama tahun berjalan dari transaksi pelayanan yang dilakukan koperasi untuk anggota dan manfaat yang diperoleh pada akhir tahun buku dari pembagian sisa hasil usaha tahun berjalan. Laporan promosi ekonomi anggota ini disesuaikan dengan jenis koperasi dan usaha yang dijalankan. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan (disclosure) yang memuat: a. Perlakuan akuntansi, antara lain: 1.
Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengn transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota,
2.
Kebijakan akuntansi tentang aktiva tetap, penilaian persediaaan, piutang, dan sebagainya,
3.
Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non anggota.
b. Pengungkapan informasi lain, antara lain: 1.
Kegiatan atau pelayanan utama koperasi kepada anggota baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga maupun dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi,
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.
Aktivitas koperasi dalam pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendididkan dan pelatihan perkoperasian, usaha, manajemen yang diselenggarakan untuk anggota dan penciptaan lapangan usaha baru untuk anggota,
3.
Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota,
4.
Pengklasifikasian piutang dan hutang yang timbul dari transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota,
5.
Pembatasan penggunaan dan resiko atas aktiva yang diperoleh atas dasar hibah atau sumbangan,
6.
Aktiva yang dioperasikan oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi,
7.
Aktiva yang diperoleh secara hibah dalam bentuk pengalihan saham dari perusahaan swasta,
8.
Pembagian sisa hasil usaha dan penggunaan cadangan,
9.
Hak dan tanggungan pemodal modal penyertaan,
10. Penyelenggaraan rapat anggota, dan keputusan-keputusan penting yang berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.4.2 Ekuitas Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan, sisa hasil usaha belum dibagi.
2.4.2.1 Modal Anggota Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat menjadi anggota. Simpanan pokok ini bersifat permanen, artinya tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam periode tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota. Simpanan wajib yang terkait dengan pinjaman anggota dan jenis simpanan wajib lain yang dalam prakteknya justru dapat diambil setelah pinjaman yang bersangkutan lunas atau pada waktu-waktu tertentu, tidak dapat diakui sebagai ekuitas. Walupun simpanan pokok dan simpanan wajib dapat diambil kembali jika yang bersangkutan keluar dari anggota koperasi, namun diasumsikan bahwa anggota koperasi akan tetap menjadi anggota dalam waktu yang tidak terbatas. Dengan demikian simpanan pokok dan simpanan wajib tersebut bersifat
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
permanen. Pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib dapat dilakukan dengan angsuran yang jumlah dan lamanya ditetapkan dalam anggaran dasar atau ketentuan lain. Penyajian nilai simpanan pokok dan simpanan wajib di neraca adalah dengan menyajikan nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum diterima dari anggota disajikan sebagai piutang simpanan pokok dan simpanan wajib. Kelebihan setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru diatas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pendiri diakui sebagai modal penyertaan partisipasi anggota. Rapat anggota dapat menetapkan jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib bagi anggota baru yang masuk kemudian yang jumlahnya setara dengan jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib pendiri. Jika terdapat kelebihan nilai setoran simpanan tersebut diatas nilai nominal simpanan pokok dan simpanan wajib anggota pendiri, maka kelebihan tersebut diakui sebagai modal penyertaan partisipasi anggota. Modal ini bukan milik anggota penyetor, karena itu tidak dapat diambil kembali pada saat anggota keluar dari keanggotaan koperasi. Apabila koperasi juga menetapkan simpanan lain selain simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai ekuitas, maka bila terdapat penyetoran lebih dari nilai nominal simpanan oleh anggota baru, maka kelebihan tersebut juga diakui sebagai modal penyertaan partisipasi anggota.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.4.2.2 Modal Penyertaan Modal penyertaan ikut menutup resiko kerugian dan memiliki sifat relative permanent, dan imbalan atas pemodal didasarkan atas hasil yang diperoleh. Oleh karena itu modal penyertaan tersebut diakui sebagai ekuitas. Modal penyertaan dicatat dengan nilai nominal, dan dalam hal modal penyertaan diterima dalam bentuk selain uang tunai, maka modal penyertaan tersebut dicatat sebesar nilai pasar yang berlaku pada saat diterima. Apabila nilai pasar tidak tersedia dapat digunakan nilai taksiran. Penjelasan yang cukup harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan atas penilaian yang dilakukan. Ketentuan mengenai penyajian dengan pemodal yang menyangkut pembagian keuntungan atau hasil usaha, tanggungan hasil kerugian, jangka waktu, dan hak-hak pemodal harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
2.4.2.3 Modal Sumbangan Oleh karena koperasi mengemban misi nasional untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan menjadi soko guru perekonomian nasional, maka dimungkinkan koperasi memperoleh sumbangan dari pemerintal dan pihak lain. Sumbangan tersebut dapat diakui sebagai ekuitas jika dapat menanggung risiko atas kerugian. Kadangkala sumbangan diterima oleh koperasi dengan persyaratan tertentu yang mengikat, sehingga hakikat sumbangan tesebut adalah pinjaman. Sumbangan ini tidak dapat diakui sebagai ekuitas, tetapi harus diakui sebagai
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
kewajiban lain-lain jangka panjang dan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.
2.4.2.4 Cadangan Pembentukan cadangan dapat ditujukan antara lain untuk pengembangan usaha koperasi, menutup risiko kerugian, dan pembagian kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi. Cadangan yang dibentuk dari sisa hasil usaha dicatat dalam akun cadangan. Tujuan penggunaan cadangan tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembayaran tambahan kepada anggota yang keluar dari keanggotaan koperasi diatas jumlah simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain-lain dibebankan pada cadangan. Cadangan yang dibentuk dari sisa hasil usaha yang diperoleh setiap tahun buku yang dimaksudkan untuk pemupukkan modal untuk pengembangan usaha dan untuk menutup resiko kerugian merupakan bagian dari ekuitas. Sebagai bagian dari ekuitas, cadangan berpengaruh tehadap total nilai kekayaan bersih koperasi yang mencerminkan nilai pemillikan anggota dalam koperasi. Oleh karena itu anggota yang keluar dalam tahun berjalan, selain menerima pengembalian simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan lain sebesar nilai nominalnya, koperasi dapat menetapkan pembayaran tambahan dalam jumlah yang proporsional dengan nilai kekayaan bersih koperasi atau jumlah tertentu yang ditetapkan rapat anggota. Pembayaran tambahan tersebut dibebankan pada cadangan koperasi.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.4.2.5 Sisa Hasil Usaha Suatu kebiasaan dalam koperasi bahwa sisa hasil usaha yang diperoleh dalam tahun berjalan dibagi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga. Keharusan pembagian sisa hasil usaha tersebut dinyatakan dalam undang-undang perkoperasian. Penggunaan sisa hasil usaha yang dibagikan tersebut diantaranya adalah untuk anggota, dana pendidikan, dan untuk kopersi sendiri. Jumlah yang merupakan hak koperasi diakui sebagai cadangan. Pembagian sisa hasil usaha tersebut harus dilakukan pada akhir periode pembukuan. Jumlah yang dialokasikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal pembagian tidak dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, tetapi hasil usaha yang belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporaan keuangan.
2.4.3
Kewajiban Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui
sebagai kewajiban jangka pendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan dicatat sebagai nominalnya. Simpanan anggota yang berkarakteristik sebagai ekuitas adalah sejumlah tertentu dalam nilai uang yang diserahkan oleh anggota pada koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan dan dapat diambil sewaktu-waktu sesuai
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
perjanjian. Simpanan ini tidak menanggung risiko kerugian dan sifatnya sementara karena diakui sebagai kewajiban.
2.4.4
Aktiva Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaanya dan
tidak dapat dijual untuk menutup kerugian koperasi diakui sebagai aktiva lainlain. Sifat keterikatan penggunaan tersebut dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan . Sebagai penggerak ekonomi rakyat dan sebagai soko guru perekonomian nasional, koperasi sering mendapat dukungan dari berbagai pihak dalam bentuk bantuan atau sumbangan barang modal untuk menjalankan usahanya. Barang modal tersebut dapat diakui sebagai aktiva tetap milik koperasi walaupun aktiva tetap tersebut tidak dapat dijual untuk menutup kerugian. Dalam hal aktiva tetap tersebut tidak dapat menutup risiko kerugian sebagaimana diisyaratkan oleh penyumbangnya atau ditetapkan dalam perjanjian sumbangan, maka aktiva tetap tersebut dikelompokkan dalam aktiva lain-lain. Sifat pembatasan aktiva tetap dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi tetapi bukan milik koperasi, tidak diakui sebagai aktiva dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. Rapat anggota koperasi dapat menetapkan pengumpulan dana tertentu dari anggotanya yang digunakan untuk tujuan khusus sesuai kepentingan anggota. Dana tersebut merupakan milik anggota yang pengelolaannya dikuasakan kepada koperasi. Misalnya dana pemeliharaan jalan dan peremajaan kebun pada koperasi
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
perkebunan kelapa sawit. Dana tersebut tidak diakui sebagai aktiva koperasi, namun sebagai pengelola koperasi harus membuat pertanggungjawaban tersendiri dan keberadaan dana tersebut harus dijelaskan dalam catatan atass laporan keuangan.
2.4.5
Pendapatan dan Beban Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui
sebesar partisipasi bruto. Sedangkan partisipasi bruto adalah penjualan barang atau jasa kepada anggota. Dalam pengadaan barang partisipasi bruto dihitung dari harga pelayanan yang diterima atau dibayar oleh anggota yang mencakup beban pokok dan partisipasi neto. Dalam kegiatan pemasaran hasil produksi anggota, partisipasi bruto dihitung dari beban jual hasil produksi anggota baik kepada anggota maupun non anggota. Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi non anggota diakui sebagai pendapatan atau penjualan dan dilaporkan terpisah dari partisipasi anggota dalam laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai transasksi. Selisih antara pendapatan dan beban pokok transaksi dengan non anggota diakui sebagai laba atau rugi kotor dengan non anggota. Dalam hal koperasi memiliki kelebihan kapasitas setelah pelayanan kepada anggota, koperasi memanfaatkan kelabihan kapasitas tersebut kepada non anggota. Dalam hal ini berarti koperasi memasuki pasar bebas dan kedudukan koperasi adalah sama seperti badan usaha lain. Koperasi boleh menggunakan motivasi mencari laba sebesar-besarnya sejauh pelanggan adalah pasar bebas.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Oleh karena laporan keuangan koperasi harus dapat mencerminkan tujuan koperasi, maka perhitungan hasil usaha harus menonjolkan secara jelas kegiatan usaha koperasi dengan anggotanya, karena itu pendapatan dari anggota disajikan secara terpisah dari pendapatan yang berasal dari non anggota. Penyajian ini lebih mencerminkan bahwa usaha koperasi lebih mementingkan transaksi atau pelayanan kepada anggotanya daripada non anggota. Beban uasaha dan bebanbeban perkoperasian harus disajikan terpisah dalam laporan perhitungan hasil usaha. Dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, koperasi tidak hanya berfungsi menjalankan usaha-usaha bisnis yang memberikan manfaat atau keuntungan ekonomi pada anggota, tetapi juga harus menjalankan fungsi lain untuk meningkatkan kemampuan sumber daya anggota, baik secara khusus maupun sumberdaya koperasi secra nasional. Kegiatan ini tidak dilakukan oleh badan usaha lain. Beban-beban yang dikeluarkan untuk kegiatan ini antara lain adalah beban pelatihan anggota, beban pengembangan usaha anggota, dan beban iuran untuk gerakan koperasi.
2.5
Penelitian Sebelumnya Febrina Mustikasari telah mengadakan penelitian pada tahun 2006 yang
berjudul “Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Mengenai Akuntansi Perkoperasian Pada KPRI Adil Sentosa Kabupaten Nganjuk”. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan
Skripsi
bahwa dalam proses penyusunan dan
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
penyajian laporan keuangan, KPRI Adil Sentosa belum berpedoman secara tepat pada PSAK No. 27 tentang akuntansi perkoperasian. Penyusunan laporan keuangan KPRI Adil Sentosa belum lengkap yaitu belum menyajikan Laporan Arus Kas dan Laporan Ekonomi Anggota sesuai dengan laporan keuangan yang disyaratkan oleh PSAK No. 27. Saran dalam penelitian ini adalah dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan, pengurus KPRI Adil Sentosa dapat memperbaiki kualitas laporan keuangan dengan melakukan penyesuaian penyusunan dan penyajian yang berpedoman pada PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang adalah obyek penelitian, dimana penelitian sebelumnya dilakukan di KPRI Adil Sentosa di Nganjuk, sedangkan penelitian sekarang dilakukan di KPRI Cipta Karya di Surabaya. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan rancangan atas suatu penelitian yang
berusaha menjelaskan kaitan antara rumusan masalah dengan metode penelitian yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan PSAK No. 27 tentang akuntansi perkoperasian pada KPRI Cipta Karya di Surabaya, merupakan jenis penelitian terapan yang mengarah pada penggunaan pendekatan kulitatif melalui metode penelitian deskriptif. Menurut Moleong (2002:27) penelitian kualitatif berdasarkan pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori dari dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak yaitu peneliti dan subyek penelitian. Sedangkan penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005:234) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
Skripsi
37
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.2
38
Ruang Lingkup Penelitian Obyek penelitian adalah laporan keuangan koperasi, dengan membatasi
penelitian pada pos-pos (akun) yang tampak pada bagian laporan keuangan yang digunakan oleh koperasi yang bersangkutan. Laporan keuangan yang digunakan adalah laporan keuangan tahun 2007.
3.3
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Kualitatif Data tersebut berisi tentang keadaan atau gambaran umum koperasi 2. Data Kuantitatif Data tersebut berupa laporan keuangan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari: 1.
Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dengan pihak-pihak yang terkait dalam Koperasi Pegawai Republik Indonesia Cipta Karya.
2.
Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari data akuntansi koperasi yaitu dalam bentuk laporan keuangan koperasi.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4
39
Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
beberapa cara, antara lain: 1.
Survey Pendahuluan Yaitu dengan cara mendatangi koperasi yang merupakan objek penelitian,
dengan
tujuan
untuk
mengetahui
permasalahan
penyusunan dan kewajaran penyajian laporan keuangan menurut PSAK No. 27 yang ada dan mendapatkan gambaran mengenai koperasi secara umum yang dapat digunakan sebagai masukan dalam skripsi ini. 2.
Studi Pustaka Yaitu dengan mempelajari dan mengumpulkan literatur-literatur yang berisi konsep dasar dan teori-teori yang
berkaitan dengan
permasalahan yang akan dibahas untuk dijadikan sebagai landasan teori dalam pemecahan masalah bagaimana penyususnan dan kewajaran penyajian laporan keuangan menurut PSAK No. 27. 3.
Studi Lapangan Yaitu dengan jalan melakukan penelitian secara langsung ke koperasi untuk mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dengan menggunakan teknik wawancara yaitu dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak KPRI Cipta Karya Surabaya, dan juga melakukan teknik dokumentasi yakni dengan cara pengumpulan data yang diambil dari laporan keuangan KPRI Cipta Karya Surabaya.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.5
40
Teknik Analisis Data Teknik analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1.
Memahami PSAK No. 27 dengan didukung literatur-literatur yang berkaitan.
2.
Mengumpulkan data menegenai subyek penelitian untuk memahami latar belakang dari KPRI Cipta Karya Surabaya.
3.
Mengumpulkan
data
akuntansi
organisasi
melalui
kebijakan
akuntansi yang digunakan dan laporan keuangan organisasi. 4.
Memahami konsep data akuntansi menurut persepsi anggota atau pelaku organisasi.
5.
Membandingkan penerapan perlakuan akuntansi dalam penyajian laporan keuangan organisasi dengan PSAK No. 27.
6.
Menganalisis perbandingan dan pengaruh dari perbandingan terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan organisasi.
7.
Menulis laporan hasil penelitian.
8.
Menarik kesimpulan terhadap rumusan masalah dan memberikan saran pengembangan implementasi hasil penelitian.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Koperasi 4.1.1 Sejarah Berdirinya Koperasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Cipta Karya merupakan salah satu Badan Usaha yang didirikan oleh Pegawai atau Karyawan di lingkungan Dinas Permukiman Propinsi Jawa Timur. KPRI Cipta Karya berkedudukan di Jl. Gayung Kebonsari No. 169 Surabaya, didirikan berdasarkan Badan Hukum Nomor: 5323/BH/II/82, tanggal 6 September 1982 oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil Propinsi Jawa Timur. Tujuan utama dari pendirian KPRI Cipta Karya yaitu untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya, yaitu para pegawai Dinas Permukiman Propinsi Jawa Timur dapat terpenuhi dengan baik. Sedangkan tujuan KPRI Cipta Karya adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut berperan aktif dalam tatanan ekonomi daerah untuk proses pembangunan yang berkelanjutan, sehingga mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
4.1.2 Perkembangan Keanggotaan Koperasi Anggota dari KPRI Cipta Karya adalah pegawai negeri sipil atau karyawan harian di Dinas Permukiman Propinsi Jawa Timur. Pada KPRI Cipta Karya para anggota diharuskan membayar simpanan pokok Rp. 50.000 per
41 Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42
anggota pada saat pertama kali mendaftar menjadi anggota, simpanan wajib sebesar Rp. 18.000 setiap bulan, dan simpanan IKPRI Rp. 1000 setiap bulan. Selain simpanan-simpanan tersebut juga ada simpanan manasuka, akan tetapi untuk simpanan ini para anggota KPRI Cipta Karya tidak diharuskan/ dipaksa untuk membayar. Kemudahan yang diperoleh jika menjadi anggota KPRI Cipta Karya yaitu anggota dapat meminjam uang atau membeli barang yang dibayar melalui potongan gaji atau pembayaran sendiri. Dan untuk meminjam uang tidak terlalu menunggu waktu yang begitu lama sekitar 3 bulan uang yang akan dipinjampun bisa cair dan syaratnyapun tidak terlalu menyulitkan bagi anggota. Jumlah anggota KPRI Cipta Karya pada tahun 2007 mengalami kenaikan dari dua tahun sebelumnya, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.1 TABEL 4.1 Perkembangan Keanggotaan Tiga Tahun Terakhir Tahun 2005 2006 2007
Jumlah Pegawai 428 454 489
Anggota
Calon
360 386 421
Anggota 68 68 68
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya Peningkatan jumlah anggota pada tahun 2007 disebabkan karena penambahan jumlah anggota melebihi pengurangan jumlah anggota:
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Jumlah anggota awal tahun 2007
=
428 orang
Penambahan selama tahun 2007
=
44 orang
Pengurangan selama tahun 2007
=
9 orang
43
__________ Jumlah anggota akhir tahun 2007
=
489 orang
Terjadinya pengurangan disebabkan karena adanya anggota yang pension, sedangkan penambahan untuk menjadi anggota lebih dikarenakan adanya mutasi atau penambahan pegawai baru yang masuk Dinas Pemukiman.
4.1.3 Manajemen dan Organisasi Koperasi Struktur organisasi dibentuk untuk membantu mengidentifikasi kegiatankegiatan kunci organisasi dan cara-cara kegiatan tersebut dikoordinasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pembenahan dan penyempurnaan struktur organisasi secara konsisten terus dilaksanakan agar mampu menghadapi perubahan dan perkembangan lingkungan usaha dan peningkatan fleksibilitas organisasi. Alat perlengkapan organisasi KPRI Cipta Karya terdiri dari: 1. Rapat Anggota Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam KPRI Cipta Karya. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam satu tahun.
2. Pengurus
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
44
Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Pengurus bertugas mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha. Pengurus dalam pelaksanaan bidang tugasnya yaitu memperluas kerjasam dengan perusahaan-perusahaan untuk melayani kebutuhan anggota akan barang dan jasa, mendapatkan tambvahan modal berupa peningkatan simpanan dari anggota dan pinjaman dari perbankan, dan meningkatkan pelayanan jasa fotocopy, pelayanan simpan pinjam, dan kredit barang-barang. 3. Pengawas Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaa kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus. Posisi pengawas sama dengan posisi pengurus dalam struktur organisasi koperasi, dan masing-masing dipilih setiap 3 tahun sekali.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45
GAMBAR 4.1 Struktur Organisasi KPRI Cipta Karya
Rapat Anggota Tahunan
Pembina Kepala Dinas Pemukiman Propinsi Jawa Timur
Pengawas Ir. Endah Rimbawati, MM Drs. Noor Saadah, MM Darso, SE
Pengurus
Ir. Chairil Djaelani, MM
Ketua Drs. Bamabang Hartiko
Bendahara I
Sekretaris
Drs. Ec. Renanto Adi
Drs. Bambang Munarto
Bendahara II Sri Purwaningsih, Bsc
Karyawati Pengelola Kegiatan Sunaryo, SH
Skripsi
Unit USP Merangkap Kasir : Dra. Rochmajati Petugas Akuntansi : Erna Yuliati Unit Usaha Toko dan Wartel : Pipit Hardianty Unit Usaha Fotocopy : Sintia Dewi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
46
Tugas pengurus: 1. Ketua: a. Memimpin seluruh kegiatan koperasi. b. Memimpin rapat anggota/ rapat anggota tahunan maupun rapat pengurus. c. Memberikan laporan pertanggungjawaban pada rapat anggota/ rapat anggota tahunan. d. Memimpin rapat pengurus. e. Memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan koperasi dengan memperhatikan usul dari anggota pengurus lain. f.
Menandatangani surat-surat.
g. Mengesahkan bukti-bukti yang berhubungan dengan kegiatan bidang keuangan bersama bendahara. h. Mengadakan ikatan persetujuan/ kerjasama dengan pihak lain sehubungan dengan usaha KPRI Prastiwi. i.
Menyusun rencana kerja.
2. Sekretaris: a. Menyelenggarakan dan memelihara buku-buku organisasi dan semua arsip. b. Merencanakan kegiatan operasional bidang idiil seperti program pendidikan penyuluhan dan sebagainya. c. Mengesahakan semua surat dan buku-buku yang menyangkut bidang kesekretarisan bersama ketua.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
47
d. Menyiapkan laporan keuangan (neraca dan penjelasan dan laporan perhitungan rugi laba dan penjelasannya). e. Mempersiapkan bahan serta acara rapat. 3. Bendahara: a. Merencanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi. b. Mengusahakan perolehan sumber dana. c. Mengatur penerimaan dan pengeluaran dana. d. Memelihara harta kekayaan koperasi. e. Mempersiapkan data dan informasi bidangnya dalam rangka menyusun laporan organisasi untuk pihak-pihak yang memerlukan. f.
Bersama
ketua
mengesahkan
bukti-bukti
kegiatan
bidang
keuangan. g. Mencatat kas masuk dan kas keluar. Tugas Pengawas: h. Melaksanakan/ mengadakan pengawasan dalam bidang organisasi KPRI Cipta Karya. i.
Melaksanakan/ mengadakan pengawasan dam bidang administrasi keuangan dan bidang usaha KPRI Cipta Karya
j.
Memberikan saran-saran perbaikan kepada pengurus mengenai hasil analisa dalam pemeriksaan yang dilakukan.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
48
Tugas Karyawati KPRI Cipta Karya: 1. Unit Usaha Simpan Pinjam (USP): a. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan simpan pinjam. b. Menginventisir dan membuat tagihan-tagihan mengenai simpan pinjam setiap bulan. c. Mengumpulkan dana untuk menyusun rencana kebutuhan kredit. d. Melaksanakan administrasi yang berhubungan dengan permintaan dan pemberian kredit. 2. Kasir: a. Menerima, menyimpan uang serta administrasi kas, dan mencatat dalam Buku Kas Kasir. b. Melakukan pembayaran atas perintah atau persetujuan ketua dan bendahara atau diberi wewenang sesuai ketentuan yang berlaku. 3. Petugas Akuntansi: a. Melakukan pembukuan sesuai prosedur yang berlaku berdasarkan bukti-bukti pembukuan. b. Menyiapkan data laporan keuangan. 4. Unit Usaha Toko: Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang, seperti: -
Skripsi
Menyusun rencana pembelian.
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
-
49
Melaksanakan administrasi pembelian dan penjualan barang.
-
Melaksanakan tagihan piutang barang.
5. Unit Usaha Wartel: Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan wartel. 6. Unit Usaha Fotokopi: Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan fotokopi.
4.1.4 Perkembangan Modal Koperasi Permodalan KPRI Cipta Karya berasal dari modal sendiri, modal pihak ketiga jangka panjang dan modal pihak ketiga jangka pendek. Selama tiga tahun terakhir permodalan KPRI Cipta Karya mengalami peningkatan. Tahun 2006 permodalan KPRI Cipta Karya meningkat menjadi Rp. 1.976.551.146,09 dari Rp. 1.253.369.240,00 di tahun 2005. Peningkatan sebesar 57,6% ini dikarenakan juga peningkatan pada jumlah modal sendiri, modal pihak ke 3 baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pada tahun 2007 permodalan KPRI Cipta Karya meningkat drastis, khususnya pada permodalan pihak ke 3 jangka panjang meningkat menjadi Rp. 4.094.389.572,24 dari Rp. 1.676.065.927,87 pada tahun 2006. Permodalan sendiri maupun pihak ke 3 jangka pendekpun pada tahun 2007 mengalami peningkatan, sehingga menyebabkan permodalan KPRI Cipta Karya meningkat menjadi Rp. 4.474.048.703,25 atau sebesar 126,3% dibandingkan tahun 2006.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50
TABEL 4.2 Sumber Modal Tiga Tahun Terakhir No. Sumber Modal 1. Modal Sendiri 2. Modal Pihak
3.
Ketiga
Jangka
pendek Modal
Pihak
Ketiga
2005 202.244.317,00
2006 284.025.278,22
2007 353.440.538,37
11.317.210,00
16.419.940,00
26.218.592,61
Jangka 1.039.807.713,00 1.676.065.927,87 4.094.389.572,24
Panjang JUMLAH
1.253.369.240,00 1.976.511.146,09 4.474.048.703,25
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya Perkembangan modal sendiri KPRI Cipta Karya selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan berturut-turut. Pada tahun 2006 perkembangan modal sendiri KPRI Cipta Karya mengalami peningkatan sebesar Rp. 81.780.961,22 atau sebesar 40,4% jika dibandingkan modal sendiri pada tahun 2005. Peningkatan modal sendiri ini terjadi juga pada tahun 2007, yakni mengalami peningkatan sebesar Rp. 69.415.260,15 atau sebesar 24,4% jika dibandingkan tahun 2006. Peningkatan modal sendiri KPRI Cipta Karya ini dikarenakan pada simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, dan SHU tahun 2007 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2006.
TABEL 4.3
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
51
Perkembangan Modal Sendiri Untuk Tahun 2007 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis
Jumlah Modal
Simpanan Pokok Simpanan Wajib Cadangan Donasi SHU Tahun 2006 SHU Tahun Berjalan JUMLAH
Jumlah Modal
Keterangan
Awal Tahun Akhir Tahun N/T 18.660.000,00 21.060.000,00 N 12,8% 142.671.000,00 178.462.500,00 N 25,08% 36.376.127,75 57.480.665,37 N 58,01% 1.900.000,00 1.900.000,00 84.418.150,00 - 94.537.373,01 284.025.278,22 353.440.538,11
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya 4.1.5 Jenis Usaha Koperasi Usaha yang telah dilakukan oleh KPRI Cipta Karya selama ini sudah mampu membuat koperasi Cipta Karya membantu maupun mensejahterakan anggotanya. Jenis usaha tersebut antara lain: 1. Unit Usaha Simpan Pinjam (USP) Unit usaha simpan pinjam adalah salah satu unit usaha yang dimiliki KPRI Cipta Karya di samping unit-unit lainnya. Unit ini melayani dan mengusahakan pinjaman pada anggota koperasi untuk membantu para anggota dalam memenuhi kebutuhan mereka dengan syarat-syarat yang ringan. Maksimum pinjaman Rp. 10.000.000, untuk anggota dengan suku bunga 18% per tahun atau sebesar 1,5% per bulan. Pembayaran pinjaman bagi anggota dapat melalui potong gaji yang akan langsung dipotong maksimum 36 bulan, maupun membayar sendiri. Jika membayar sendiri anggota harus mencatat pernyataan di atas materai Rp. 6.000 dan diketahui oleh pihak dari suami/ istri untuk sanggup membayar angsuran sesuai dengan perjanjian.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
52
Selain mengadakan Simpan Pinjam Koperasi, KPRI Cipta Karya juga mengadakan Simpan Pinjam Mandiri dan Simpan Pinjam Syariah Mandiri. Simpan Pinjam Mandiri dan Simpan Pinjam Syariah Mandiri adalah simpan pinjam yang dananya berasal dari pinjaman bank tersebut yang dipinjamkan kembali ke anggota dengan bunga lebih rendah dari Simpan Pinjam Koperasi, yaitu hanya 13% per tahun (1,08% per bulan) dengan maksimum pinjaman 35.000.000, dipotong biaya administrasi 1,5% dari pinjaman, biaya asuransi 1,5%. 2. Unit Usaha Toko Keberadaan dari unit usaha ini adalah untuk memenuhi kebutuhan para anggota koperasi dalam hal penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari (barang sembako), alat-alat tulis kantor, barang konsumsi, dan barang konsinyasi. Manfaat yang dapat diterima anggota dengan adanya unit ini adalah para anggota KPRI Cipta Karya dapat membeli kebutuhan secara tunai maupun kredit. Koperasi menetapkan bunga kredit sebesar 2% per bulan dengan pembayaran angsuran melalui potong gaji atau bayar sendiri dengan ketentuan-ketentuan yang ada.
3. Unit Usaha Wartel Unit usaha wartel memberikan jasa pelayanan wartel pada anggota maupun non anggota. 4. Unit Usaha Fotokopi
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
53
Unit usaha fotokopi memberikan jasa pelayanan fotokopi pada anggota maupun non anggota. Selain unit-unit usaha di atas KPRI Cipta Karya juga memperoleh pendapatan jasa lainnya, yaitu: 1. Pendapatan Fee dari Proyek: Pendapatan/ fee yang yang berasal dari Bendahara Proyek yang telah meminjam bendera koperasi untuk transaksi proyek di dinas atau di luar dinas. 2. Pendapatan Fee dari Pihak III: Pendapatan/ fee yang berasal dari diskon/ potongan harga pembayaran barang, baik barang toko sendiri/ konsinyasi, atau kerjasama promosi produk barang. 3. Pendapatan Fee Jasa Giro Bank: Pendapatan/ fee yang berasal dari pendapatan simpanan giro di bank.
TABEL 4.4 Kegiatan Usaha dan Hasil Usaha Untuk Tahun 2007 No.
Jenis
Penjualan dan
Biaya
SHU
Pendapatan 1.
Skripsi
Unit Usaha Toko
319.131.350,00
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
304.908.345,00
14.223.005,00
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2.
Unit Usaha Wartel
3.
Unit Usaha Fotokopi
4.
Unit Usaha Simpan
54
4.576.495,00
3.374.300,00
1.202.195,00
44.280.495,00
32.186.800,00
12.094.160,00
Pinjam: a.
Simpan Pinjam Koperasi
176.498.062,00
30.309.802,00
146.188.260,00
b.
Simpan Pinjam Danamon
8.842.700,00
5.234.518,00
3.608.182,00
c.
Simpan Pinjam Syariah 252.592.450,00
245.516.621,00
7.075.829,00
7.636.128,00
32.361.495,00
(24.725.367,00)
-
11.295.775,00
19.418.446,00
-
19.418.446,00
1.900.480,00
-
1.900.480,00
a. Biaya Umum
-
65.113.110,00
(65.113.110,00)
b. Biaya Organisasi
-
32.630.480,00
(32.630.480,00)
846.172.846,00
751.635.473,00
94.537.373,01
Mandiri d. 5.
Simpan Pinjam Mandiri Pendapatan Jasa lainnya:
a.
Pendapatan fee dari proyek
b.
11.295.775,00
Pendapatan fee dari pihak III
c.
Pendapatan jasa giro bank
6.
Biaya Operasional Koperasi:
JUMLAH
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Dalam menyusun laporan keuangan, KPRI Cipta Karya menggunakan pedoman yang diharuskan menurut aturan perkoperasian dan dianjurkan oleh IKPRI (Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia) serta pedoman administrasi
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
55
umum. Perlakuan akuntansi KPRI Cipta Karya untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1. Ekuitas Ekuitas pada Neraca KPRI Cipta Karya tahun 2007 terdiri dari 5 (lima) akun, yaitu: Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Cadangan, Donasi, dan SHU Tahun Berjalan. Simpanan Pokok merupakan simpanan anggota KPRI Cipta Karya yang dibayarkan sekali oleh anggota ketika pertama kali terdaftar menjadi anggota. Simpanan Wajib merupakan total jumlah simpanan wajib anggota yang dibayarkan pada waktu dan kesempatan tertentu. Donasi adalah sumbangan yang berasal dari pengurus dan anggota dan tidak menimbulkan kewajiban. Cadangan merupakan bagian dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang disisihkan untuk kepentingan koperasi sebesar 25% dari SHU. SHU Tahun Berjalan adalah SHU Tahun 2007 yang belum dibagikan kepada anggota koperasi. 2. Kewajiban Kewajiban KPRI Cipta Karya terdiri dari Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang. Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban koperasi yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun, terdiri dari: Simpanan Sukarela, Dana-Dana, dan Penjualan Dibayar Dimuka. Untuk akun Dana-Dana sendiri terdiri dari: Dana Sosial, Dana Pendidikan, Dana Karyawan, dan Dana Pengurus. Kewajiban Jangka Panjang merupakan kewajiban yang jatuh tempo lebih dari setahun, terdiri dari: Hutang Anggota, Hutang pada Bank Syariah Mandiri, Hutang pada Bank
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
56
Mandiri, Hutang pada Bank Danamon, Hutang pada Pemprov, Hutang pada Pihak III, Simpanan Jasa Anggota, dan Simpanan PKPRI. 3. Aktiva Aktiva dalam Neraca KPRI Cipta Karya terdiri dari 3 (tiga) akun utama, yaitu: Aktiva Lancar, Investasi Jangka Panjang, dan Aktiva Tetap. Aktiva lancar merupakan semua harta koperasi yang diharapkan dapat berubah menjadi uang dalam tempo satu tahun, yang terdiri dari: Kas, Bank Danamon, Bank Jatim, Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri, Bank BPR Jatim, Piutang Simpin (Simpan Pinjam) Koperasi, Piutang Simpin (Simpan Pinjam) Danamon, Piutang Simpin (Simpan Pinjam) Syariah Mandiri,Piutang Simpin (Simpan Pinjam) Mandiri, Piutang Toko, dan Persediaan. Investasi Jangka Panjang merupakan kegiatan investasi yang dilakukan oleh KPRI Cipta Karya sebagai bagian dari usaha untuk memperoleh profit jangka panjang, terdiri dari: Penyertaan. Aktiva Tetap merupakan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasional koperasi, yang terdiri dari: Mesin Fotokopi, Akumulasi Penyusutan Mesin Fotokopi, Perlengkapan Kantor, dan Akumulasi Penyusutan Perlengkapan Kantor.
4. Pendapatan dan Beban Data Pendapatan dan Beban merupakan bagian dari Perhitungan Hasil Usaha (PHU). Dalam penyajian Perhitungan Hasil Usaha KPRI Cipta Karya tidak memisahkan antara transaksi yang terjadi dari anggota dengan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
57
non anggota. Perhitungan Hasil Usaha KPRI Cipta Karya terdiri dari 3 (tiga) akun utama, yaitu: Penjualan dan Pendapatan, Harga Pokok Penjualan, dan Biaya Usaha. Penjualan dan Pendapatan terdiri dari: Penjualan, Pendapatan Wartel, Pendapatan Bunga Koperasi, Pendapatan Bunga Danamon, Pendapatan Bunga Syariah Mandiri, Pendapatan Bunga Mandiri, Pendapatan Fotokopi, dan Pendapatan lain-lain. Harga Pokok Penjualan terdiri dari Harga Pokok Penjualan. Biaya usaha terdiri dari Biaya Umum, Biaya Toko, Biaya USP (Unit Simpan Pinjam), Biaya Wartel, Biaya Organisasi, Biaya Fotokopi, Biaya Bunga Bank Syariah Mandiri, Biaya Bunga Bank Danamon, Biaya Bunga Bank Mandiri, Biaya Bunga pada Dinkop, Biaya Administrasi Bank, dan Biaya Pajak Giro Bank. Penyusunan dan penyajian ini berbeda dengan penyusunan dan penyajian yang sesuai dengan PSAK No. 27. 5. Laporan Keuangan Laporan Keuangan yang disajikan KPRI Cipta Karya untuk tahun 2007 adalah Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Neraca KPRI Cipta Karya menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang dimiliki KPRI Cipta Karya untuk tahun 2007. Perhitungan Hasil Usaha menyajikan hasil usaha dari transaksi yang terjadi tahun 2007. Perhitungan Hasil Usaha merupakan laporan yang menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan keuntungan dalam suatu periode akuntansi atau satu tahun. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan perubahan ekuitas selama satu
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
58
periode tahun berjalan yaitu 2007 yang dipengaruhi oleh SHU yang dibagikan. Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan pengungkapan (disclosures) yang memuat perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lain pada KPRI Cipta Karya. Laporan keuangan KPRI Cipta Karya ini akan ditampilkan pada halaman berikutnya.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59
TABEL 4.6 KPRI CIPTA KARYA PERHITUNGAN SISA HASIL USAHA TAHUN BUKU 2006 DAN TAHUN 2007 URAIAN Penjualan dan Pendapatan:
Skripsi
2006
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
2007
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Penjualan Pendapatan Wartel Pendapatan Bunga Koperasi Pendapatan Bunga Danamon Pendapatan Bunga Syariah Mandiri Pendapatan Bunga Mandiri Pendapatan Fotokopi Pendapatan lain-lain
284.555.200,00 8.931.993,00 99.081.506,00 99.738.446,00 80.185.350,00
60
42.576.780,00 29.541.798,38
319.131.350,00 4.576.495,00 176.498.062,00 8.842.700,00 252.592.450,00 7.636.128,00 44.280.960,00 32.614.701,51
644.611.073,38
303.511.495,00
(271.531.837,00)
(303.511.495,00)
Laba Kotor
373.079.236,38
542.661.351,51
Biaya Umum Biaya Toko Biaya USP Biaya Wartel Biaya Organisasi Biaya Fotokopi Biaya Bunga Bank Syariah Mandiri Biaya Bunga Bank Mandiri Biaya Bunga Bank Danamon Biaya Bunga Dinkop Biaya Bunga pada Pemprov Biaya Administrasi Bank Biaya Pajak Giro Bank
59.367.724,00 1.377.850,00 6.925.490,00 5.956.250,00 17.310.191,00 23.099.200,00 70.537.166,00 87.839.747,96 12.000.000,00 4.068.997,75 178.469,20
65.113.110,00 1.396.850,00 23.469.451,00 3.374.300,00 32.630.482,00 32.186.800,00 245.516.621,00 32.361.495,00 5.234.518,00 625.000,00 5.841.925,00 373.426,50
Jumlah Biaya Usaha
(288.661.085,91)
(448.123.978,50)
Jumlah Penjualan dan Pendapatan HPP: Harga Pokok Penjualan
Biaya Usaha:
SHU
84.418.150,47
94.537.373,01
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
TABEL 4.7 KPRI CIPTA KARYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007 KETERANGAN
Skripsi
JUMLAH (RP)
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
JUMLAH (RP)
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SALDO AWAL EKUITAS PENAMBAHAN: SHU Tahun Berjalan Simpanan Pokok Simpanan Wajib Cadangan JUMLAH PENAMBAHAN PENGURANGAN: SHU Tahun 2006 JULAH PENGURANGAN SALDO AKHIR EKUITAS
61
284.025.278,22 94.537.373,01 2.400.000,00 35.791.500,00 21.104.537,62 153.833.410,62 84.418.150,47 (84.418.150,47) 353.440.538,37
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
KPRI “CIPTA KARYA” SURABAYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. UMUM Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Cipta Karya” (selanjutnya disebut Koperasi) berkedudukan di Jl. Gayung Kebonsari No. 169 Surabaya, didirikan berdasarkan Badan Hukum Nomor: 5323/BH/II/82, tanggal 6 September 1982 oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan Pengusaha Kecil Propinsi Jawa Timur.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
62
Kegiatan usaha Koperasi adalah sebagai berikut: 1.
Unit Usaha Toko
2.
Unit Usaha Fotokopi
3.
Unit Usaha Simpan Pinjam
4.
Unit Usaha Wartel
Pada rapat anggota tahunan tahun buku 2007 Pengurus dan Pengawas Koperasi adalah sebagau berikut: Pengurus: 1.
Ketua I
: Drs. Ec. Bambang Hartiko
2.
Sekretaris
: Drs. Bambang Munarto
3.
Bendahara I
: Drs. Ec. Renanto Adi Raharja
4.
Bendahara II
: Sri Purwaningsih, Bsc.
Pengawas: 1.
Koordinator
: Darso, SE
2.
Anggota
: Dra. Noor Saadah, MM
3.
Anggota
: Ir. Endah Rimbawati, MM
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 1.
DASAR AKUNTANSI Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
2.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN Jumlah yang disajikan dalam keuangan dan catatannya telah dibulatkan menjadi Rupiah penuh. Reklasifikasi penyajian laporan keuangan juga telah dilakukan untuk disesuaikan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
3.
PIUTANG Piutang dicatat sebesar netonya dan penyisihan piutang tak tertagih menggunakan metode langsung pada saat piutang tersebut betul-betul tidak dapat tertagih.
4.
PERSEDIAAN Persediaan dicatat berdasarkan metode fisik. Penelitian atas persediaan berdasarkan harga perolehannya dengan metode First In First Out (FIFO).
5.
AKTIVA TETAP a.
Tingkat materialitas aktiva tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
b.
Penyusutan menggunakan metode garis lurus dengan tarif sebagai berikut: JENIS AKTIVA Mesin Fotokopi Perlengkapan Kantor
Skripsi
TARIF 20% 10%
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6.
63
SISA HASIL USAHA Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi setiap tahun dialokasikan sebagai berikut: Cadangan Koperasi
7.
25%
Jasa Anggota
50%
Dana Pengurus
10%
Dana Karyawan
5%
Dana Pendidikan
5%
Dana Sosial
5%
PENDAPATAN Pengakuan pendapatan adalah sebagai berikut: - Pendapatan bunga simpan pinjam diakui pada saat kas diterima. - Penjualan barang dagangan diakui pada saat penyerahan barang. - Pendapatan jasa lainnya diakui pada saat kas diterima.
8.
BIAYA Biaya-biaya pada umumnya Accrual Basis kecuali untuk pos-pos biaya rutin dan tidak material perbedaannya dicatat dengan metode Cash Basis.
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
4.3 Pembahasan Keberadaan PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian adalah untuk mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan koperasi sehingga dapat mengakomodasi karakteristik koperasi yang berbeda dengan badan usaha lain, seperti anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, dan juga adanya pembedaan transaksi yang dilakukan oleh anggota dan non anggota. Sehingga dalam penyusunan dan penyajian laporan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
64
keuangan dapat menghasilkan informasi yang lebih berkualitas yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan. Permasalahan penelitian yang dibahas dalam bab ini, yaitu: “Bagaimana penerapan PSAK No.27 tentang Akuntansi Perkoperasian pada
KPRI Cipta
Karya Surabaya ?” Penulusuran akan dilakukan terhadap perbedaan yang timbul dari perlakuan akuntansi dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan di KPRI Cipta Karya dibandingkan dengan pedoman yang mendasarinya, yaitu PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian serta pengaruhnya dari perbedaan tersebut terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan dari KPRI Cipta Karya.
4.3.1 Evaluasi Perbandingan 1. Ekuitas Secara umum bagian ekuitas dari neraca laporan keuangan KPRI Cipta Karya tahun 2007 telah sesuai dengan PSAK No. 27. Terdapat perbedaan nama akun Donasi, bila melihat dari karakteristiknya dalam PSAK No. 27 disebut sebagai Modal Sumbangan. Selain itu, terdapat perbedaan nama akun dari SHU Tahun Berjalan, bila melihat karakteristiknya dalam PSAK
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
65
No. 27 disebut juga SHU Belum Dibagi, tetapi PSAK No. 27 memberikan kebebasan dalam deskripsi dapat diubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan koperasi agar tercapai laporan keuangan secara wajar. 2. Kewajiban Pada bagian kewajiban, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang terdapat beberapa akun yang tidak menyebutkan akun Hutang yang membuat informasinya menimbulkan persepsi yang berbeda atau akan menimbulkan pertanyaan bagi mereka yang tidak mengetahui akuntansi. 3. Aktiva Secara umum bagian dari aktiva pada neraca KPRI Cipta Karya tahun 2007 telah sesuai dengan PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian, namun akun Penyertaan dalam Investasi Jangka Panjang seharusnya adalah Penyertaan Pada Koperasi karena merupakan penyertaan KPRI Cipta Karya kepada IKPRI sebagai induk dari koperasi primer. Selain itu, dalam pencatatannya KPRI Cipta Karya lebih menjabarkan akun-akun yang ada. Hal ini dapat dilihat dalam akun piutang, KPRI Cipta Karya membagi akun-akun piutangnya menurut jenis-jenis usahanya, akan tetapi PSAK No. 27 memberikan kebebasan dalam deskripsi dapat diubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan koperasi agar tercapai laporan keuangan secara wajar. 4. Pendapatan dan Beban
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
66
Karakteristik koperasi berbeda dengan badan-badan usaha lain adalah pada peranan anggotanya yang tidak terbatas sebagai konsumen (pengguna jasa) saja tetapi juga sebagai pemilik (user own oriented firm). Dalam hal ini, koperasi adalah badan usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya, sehingga laba bukan merupakan ukuran keberhasilan tunggal. Ukuran lain adalah peningkatan kesejahteraan anggota yang bisa dilihat dari adakah manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi. Untuk itu seharusnya ada prioritas pelayanan dan pembedaan fasilitas atau harga terhadap anggota dibanding non anggota. Oleh karena hal itu, maka PSAK No. 27 berusaha menyediakan informasi mengenai hal tersebut dengan menyajikan Perhitungan Hasil Usaha (PHU). Dalam penyusunan dan penyajian Perhitungan Hasil Usaha (PHU) terdapat perbedaan dengan yang disajikan dalam PSAK No. 27, yaitu KPRI Cipta Karya tidak (belum) memisahkan antara pendapatan dari anggota dan non anggota. Selain itu, dalam penyusunan dan penyajian Perhitungan Hasil Usaha (PHU) KPRI Cipta Karya memisahkan pembagiannya berdasarkan jenis usahanya, hal ini berbeda dengan penyajian yang sesuai dengan PSAK No. 27. 5. Laporan Keuangan PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian menyatakan bahwa laporan keuangan koperasi meliputi Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Promosi Ekonomi Anggota, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Keterbatasan dan karakteristik dari berbagai laporan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
67
keuangan tersebut saling melengkapi dalam pemberian atau penyajian informasi kepada pengguna. Dengan hanya menyajikan 3 (tiga) jenis dari laporan keuangan tersebut, yaitu: Neraca, Perhitungan Hasil Usaha, dan Catatan atas Laporan Keuangan, maka informasi yang disajikan KPRI Cipta Karya masih kurang lengkap. Oleh karena itu, dalam menyajikan laporan keuangannya KPRI Cipta Karya harus menambahkan Laporan Arus Kas dan Laporan Promosi Ekonomi Anggota, agar informasi yang diterima oleh pengguna lebih lengkap.
4.3.2 Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Sesuai Dengan PSAK No. 27 Tentang Akuntansi Perkoperasian Dalam bagian ini penulis mencoba menyesuaikan laporan keuangan KPRI Cipta Karya dengan berpedoman pada PSAK No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian. Hal ini dimaksudkan untuk memberi gambaran yang diinginkan dari PSAK No. 27 dan memberi masukan kepada KPRI Cipta Karya dalam memperbaiki penyusunan dan penyajian laporan keuangan agar sesuai dengan PSAK No. 27. Laporan keuangan berikut disusun berdasarkan data internal KPRI Cipta Karya adalah sebagai berikut: 1. Neraca Berdasarkan perbandingan atau perbedaan yang telah disampaikan maka ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan oleh KPRI Cipta karya agar neraca yang disajikan sesuai dengan PSAK No. 27, yaitu:
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
68
a. Akun Penyertaan menjadi akun Penyertaan Pada Koperasi. b. Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban Jangka Panjang memunculkan nama Hutang pada setiap jenis hutang kecuali Penjualan Dibayar Dimuka. c. Akun Donasi menjadi akun Modal Sumbangan. d. Akun SHU Tahun Berjalan menjadi akun SHU Belum Dibagi. Penyusunan dan penyajian Neraca yang sesuai dengan PSAK No. 27 dapat dilihat pada tabel 4.8 2. Perhitungan Hasil Usaha (PHU) Pendapatan KPRI Cipta Karya merupakan pendapatan yang diperoleh dari transaksi dengan anggota dan non anggota, oleh karena itu perlu dilakukan pemisahan transaksi yang diperoleh dari anggota dan non anggota. Asumsi yang mendasari penyusunan Perhitungan Hasil Usaha tersebut adalah pemisahan dilakukan terhadap pendapatan dari 4 unit usaha KPRI Cipta Karya, dimana 4 unit usaha tersebut merupakan usaha utama yang dilakukan oleh KPRI Cipta Karya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, yaitu Unit Usaha Simpan Pinjam, Unit Usaha Toko, Unit Usaha Wartel, dan Unit Usaha Fotokopi. Untuk pendapatan di luar unit-unit usaha tersebut dianggap sebagai pendapatan lain-lain. Total pendapatan KPRI Cipta Karya untuk tahun 2007 sebesar Rp. 846.172.846,51. Pendapatan yang berasal dari anggota Rp. 732.202.330,5 dan dari non anggota Rp. 81.355.814,5. Sisa pendapatan KPRI Cipta Karya
Skripsi
sebesar
Rp.
32.241.275
merupakan
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
pendapatan
lain-lain.
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
69
Penyusunan dan penyajian Perhitungan Hasil Usaha (PHU) yang sesuai dengan PSAK No. 27 dapat dilihat pada tabel 4.9 Sisa hasil usaha yang diperoleh oleh KPRI Cipta Karya pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 94.537.373,01 mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2006. Pembagian dan penggunaan SHU Tahun 2007, sesuai dengan Anggaran Dasar KPRI Cipta Karya Pasal 32 : TABEL 4.10 PEMBAGIAN DAN PENGGUNAAN SHU SHU
%
SHU Tahun 2007
Cadangan Koperasi
25
23.634.343,25
Jasa Anggota
50
47.268.686,51
Dana Pengurus
10
9.453.737,30
Dana Karyawan
5
4.726.868,65
Dana Pendidikan
5
4.726.868,65
Dana Sosial
5
4.726.868,65
100
94.537.373,01
JUMLAH
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
Untuk cadangan koperasi mendapatkan proporsi sebesar 25% dari SHU yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 23.634.343,25. Sedangkan untuk Dana Pengurus sebesar 10% dari SHU yaitu sebesar Rp. 9.453.737,30 dan untuk Dana Karyawan, Dana Pendidikan, dan Dana Sosial masing-masing mendapatkan pembagian sebesar 5% dari SHU yaitu Rp. 4.726.868,65. Jasa Anggota mendapatkan proporsi terbesar yaitu 50% dari SHU sebesar Rp. 47.268.686,51.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
70
Pembagian SHU kepada tiap anggota dihitung berdasarkan besarnya jasa dari transaksi yang dilakukan oleh anggota terhadap koperasi baik transaksi pembelian barang maupun transaksi simpan pinjam koperasi. SHU yang diterima oleh setiap anggota merupakan jumlah dari SHU Simpanan dan SHU Jasa Anggota. Oleh karena itu dari total jumlah Jasa Anggota sebesar Rp. 47.268.686, 70% untuk SHU Jasa Anggota dan sisanya sebesar 30% untuk SHU Simpanan. Dan perhitungan yang digunakan oleh KPRI Cipta Karya untuk SHU Jasa Anggota dan SHU Simpanan anggota adalah: Jasa Usaha x (70% x Jasa Anggota) = SHU Jasa Anggota Total Jasa Usaha Jumlah Simpanan x (30% x Jasa Anggota) = SHU Simpanan Total Simpanan
Untuk Jasa Usaha tiap anggota merupakan akumulasi dari jasa bunga pinjaman dan jasa bunga barang selama satu tahun. Sehingga semakin sering atau besar anggota tersebut melakukan transaksi baik pembelian barang secara kredit maupun pinjaman, maka semakin besar pula SHU Jasa Anggota yang akan diperolehnya. Sedangkan untuk pembelian secara tunai anggota tidak akan dicatat sebagai jasa anggota. Demikian juga dengan SHU Simpanan, semakin besar jumlah simpanan yang dilakukan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
71
oleh anggota maka semakin besar pula SHU Simpanan yang akan diterima. SHU Simpanan merupakan akumulasi dari Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Tabungan IKPRI, Simpanan Manasuka, dan Jasa Anggota. Jasa Anggota disini merupakan SHU para anggota dari tahuntahun sebelumnya yang belum diambil oleh anggota. Pengumuman dan pembagian SHU kepada anggota dilakukan pada bulan Maret tahun berikutnya. Pembagian SHU kepada kepada 20 anggota dari 489 anggota KPRI Cipta Karya untuk per 31 Desember 2007 dapat dilihat pada tabel 4.11. Harga barang yang dijual kepada anggota maupun non anggota sama atau tidak ada perbedaan harga. Hanya saja perbedaannya untuk anggota dapat membeli secara kredit dan dikenakan bunga 2% per bulan, yang nantinya akan dipotong langsung dari gaji anggota yang bersangkutan. Selain pembelian secara kredit, keuntungan menjadi anggota KPRI Cipta Karya adalah dapat melakukan pinjaman dengan cepat dan mudah yang dibayar melalui potongan gaji atau pembayaran sendiri.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
72
Jasa Usaha Koperasi untuk tiap anggota berasal dari jasa bunga pinjaman dan jasa bunga barang, tetapi ada juga yang hanya berasal dari salah satu jasa tersebut. Berikut tabel perhitungan untuk Jasa Bunga Pinjaman dan Jasa Bunga Barang diambil 3 nama anggota.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
73
TABEL 4.12 JASA BUNGA PINJAMAN Nama
Pinjaman
Bunga/bulan
Angsuran
Indayu Liestya 12,000,000 130,000 Bachrur Rozi 0 0 Achmad Fauzan 0 0 Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
Jasa Bunga Pinjaman 2 260,000 0 0 0 0
TABEL 4.13 JASA BUNGA BARANG Nama
Harga Barang
Bunga/bulan
Indayu Liestya 227,750 Bachrur Rozi 250,000 Achmad Fauzan 187,500 Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
2% 2% 2%
Angsuran
Jasa Bunga Barang 10 45,550 5 25,000 6 22,500
Pinjaman yang dilakukan oleh Indayu adalah Rp. 12.000.000 dengan bunga 13% per tahun, dan angsuran yang dilakukan baru 2x dari 12x angsuran di tahun 2007. Jasa Usaha Koperasi yang akan diterima oleh Indayu Liestya adalah total dari Jasa Bunga Barang dan Jasa Bunga Pinjaman yakni Rp. 305.550, sedangkan untuk Bachrur Rozi dan Achmad Fauzan Jasa Usaha Koperasi yang mereka dapat masing-masing adalah Rp. 25.000 dan Rp. 22.500 yang hanya berasal dari Jasa Bunga Barang karena mereka tidak melakukan pinjaman koperasi selama tahun 2007.
3. Laporan Arus Kas
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
74
Laporan Arus Kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas koperasi, serta perubahan bersih kas untuk periode akuntansi tertentu. Laporan Arus Kas menunjukkan mengapa kas meningkat atau menurun selama periode tertentu.
Laporan
Arus
Kas
dirancang
untuk
mengetahui
atau
memperkirakan arus kas yang akan datang, mengevaluasi pihak manajemen dalam mengambil keputusan, dan mengetahui penggunaan kas selama satu periode berjalan. Laporan Arus Kas dibagi kedalam: a. Aktivitas Operasi Berhubungan dengan transaksi-transaksi yang yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional koperasi. Yang termasuk dalam dalam aktivitas operasi adalah SHU tahun berjalan, penyesuaian penyusutan aktiva tetap, kenaikan atau penurunana kas di bank, piutang usaha, persediaan, kewajiban jangka pendek. b.
Aktivitas Investasi Berkaitan dengan akun-akun dalam aktiva tetap. Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang digunakan untuk melakukan kegiatannya, seperti pembelian atau penjualan aktiva tetap, misalnya tanah, gedung, atau peralatan yang merupakan kegiatan investasi. Pada aktivitas investasi KPRI Cipta Karya terdiri dari kenaikan atau penurunan investasi jangka panjang dan penurunan atau kenaiakan aktiva tetap. Aktiva tetap
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
75
pada koperasi Cipta karya terdiri dari mesin fotocopy dan perlengkapan kantor. c. Aktivitas Pendanaan Berkaitan dengan akun kewajiban dan ekuitas pemilik, yaitu meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan entitas seperti perhitungan pengeluaran dan pembayaran hutang jangka panjang. Pada aktivitas pendanaan koperasi Cipta Karya terdiri dari kenaikan atau penurunan kewajiban jangka panjang, simpanan pokok, simpanan wajib,
cadangan, donasi
dan
pembagian SHU tahun 2006. Penyusunan Laporan Arus Kas dilakukan oleh penulis, karena KPRI Cipta Karya tidak menyajikan laporan keuangan ini. Laporan Arus Kas disusun untuk tahun 2007 menggunakan data yang berasal dari Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha KPRI Cipta Karya. Penyusunan dan penyajian Laporan Arus Kas yang sesuai dengan PSAK No. 27 dapat dilihat pada tabel 4.14 4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota Melengkapi laporan keuangan KPRI Cipta Karya dengan menyediakan laporan promosi ekonomi anggota dengan penyederhanaan: a. Untuk manfaat ekonomi dari pemasaran produk anggota, KPRI Cipta Karya tidak melakukan pemasaran produk anggota. KPRI Cipta Karya tidak mengeluarkan kebijakan akan pemasaran produk
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
76
anggota, sehingga perbedaan antara harga koperasi dengan harga pasar adalah nol. Dengan tidak adanya perbedaan antara harga koperasi dengan harga pasar maka manfaat ekonomi dari pemasaran produk anggota juga nol. b. Untuk manfaat ekonomi dari pengadaan barang bagi anggota, diambil data penjualan KPRI Cipta Karya yaitu Unit Usaha Toko, Unit Usaha Wartel, dan Unit Usaha Fotokopi. Untuk ketiga unit ini, KPRI Cipta Karya menetapkan harga jual sama dengan harga pasar. Untuk Usaha Toko, KPRI Cipta Karya mendapatkan produk-produk yang dijual dari pihak luar, pihak koperasi hanya berfungsi sebagai penyalur saja, maka harga jual barang yang ada di Unit Usaha Toko sama dengan harga barang yang dijual di luar koperasi. Promosi ekonomi anggota yang ditawarkan oleh KPRI Cipta Karya dari Unit Usaha Toko adalah kemudahan dapat berbelanja secara kredit. Untuk Unit Usaha Wartel, KPRI Cipta Karya menggunakan pulsa standar yang telah ditentukan oleh Telkom, sehingga harga jual yang ditawarkan oleh KPRI Cipta Karya sama dengan harga pasar. Penggunaan harga pasar sebagai harga jual di KPRI Cipta Karya juga berlaku pada Unit Usaha Fotokopi. c. Untuk simpan pinjam lewat koperasi, promosi ekonomi anggota disusun berdasarkan biaya bunga yang harus dibayar anggota untuk pinjaman yang diterima dibandingkan beban yang dikenakan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
77
apabila meminjam di bank. Unit Usaha Simpan Pinjam pada KPRI Cipta Karya dibagi menjadi tiga, yaitu: -
USP Koperasi Untuk USP ini perbandingan antara biaya bunga yang harus dibayar anggota untuk pinjaman yang diterima dengan beban yang dikenakan apabila meminjam di bank adalah nol. Hal ini dikarenakan modal yang digunakan untuk simpan pinjam berasal dari modal sendiri yang dananya berasal dari Pemprov.
-
USP Syariah Mandiri Untuk USP ini perbandingan antara biaya bunga yang harus dibayar anggota untuk pinjaman yang diterima dengan beban yang dikenakan apabila meminjam di bank adalah 2,2% lebih tinggi dibandingkan bunga bank. Sehingga dapat diperkirakan kelebihan balas jasa yang harus dibayar oleh anggota sebesar Rp. 20.273.505,07
-
USP Mandiri Untuk USP ini perbandingan antara biaya bunga yang harus dibayar anggota untuk pinjaman yang diterima dengan beban yang dikenakan apabila meminjam di bank sama dengan USP Syariah Mandiri, yaitu 2,2% lebih tinggi
Skripsi
dibandingkan
bunga
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
bank.
Sehingga
dapat
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
78
diperkirakan kelebihan balas jasa yang harus dibayar oleh anggota sebesar Rp. 720.170,48 d. Untuk promosi ekonomi pada akhir tahun, pembagian SHU untuk anggota dihitung berdasarkan persentase SHU yang menjadi hak anggota. KPRI Cipta Karya menetapkan 50% dari SHU adalah untuk anggota. SHU untuk tahun 2007 adalah sebesar Rp. 94.537.373,01 maka hak untuk anggota adalah sebesar Rp. 47.268.686,5. Laporan keuangan ini tidak disajikan oleh KPRI Cipta Karya sehingga penulis berusaha menyajikan laporan keuangan ini berdasarkan PSAK No. 27. Penyusunan dan penyajian Laporan Promosi Ekonomi Anggota yang sesuai dengan PSAK No. 27 dapat dilihat pada tabel 4.15 5. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi lain yang diperlukan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan KPRI Cipta Karya.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian dan pembahsan yang telah dilakukan pada KPRI Cipta Karya Surabaya, maak simpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. PSAK No. 27 belum sepenuhnya diterapkan oleh KPRI Cipta Karya Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari belum lengkapnya laporan keuangan yang disusun oleh KPRI Cipta Karya Surabaya untuk memeprtanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilakukan selama satu periode. KPRI Cipta Karya Surabaya hanya menyusun 2 laporan keuangan dari 4 laporan keuangan yang telah ditetapkan PSAK No.27. Adapun laporan keuangan tersebut adalah Neraca dan Laporan Perhitungan Hasil Usaha. Untuk Laporan Arus Kas dan Laporan Promosi EKonomi Anggota penyususnanya belum dilaksanakan oleh KPRI Cipta Karya Surabaya. 2. Dengan tidak disusunnya Laporan Arus kas dan Laporan Promosi Ekonomi Anggota maka dapat mengurangi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna informasi laporan keuangan dalam mengambil keputusan. 3. Untuk Laporan Perhitungan Hasil Usaha KPRI Cipta Karya Surabaya belum melakukan pemisahan transaksi yang dilakukan oleh anggota dan non anggota sesuai PSAK No. 27 4. Pembagian SHU anggota tidak memberikan manfaat maksimal bagi anggota
Skripsi
83
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
84
5. Tidak ada perbedaan harga barang bagi anggota maupun non anggota 6. Manfaat yang diperoleh menjadi anggota koperasi hanya bisa melakukan pinjaman. 5.2 Saran Adanya perbaikan dalam proses penyusunan dan penyajian laporan keuangan diharapkan dapat memperbaiki kualitas laporan keuangan KPRI Cipta Karya Surabaya sehingga informasi yang dihasilkan akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil oleh pengguna laporan keuangan. Langkah-langkah perbaikan yang dapat dilakukan yaitu: 1. Melengkapi laporan keuangan yang disajikan dalam satu periode dengan menyajikan Laporan Arus Kas dan Laporan Promosi Ekonomi Anggota sesuai dengan PSAK No.27 agar laporan keuangan lebih berkualitas dan dapat memberikan informasi secara tepat bagi pengguna laporan keuangan. 2. Melakukan penyesuaian nama-nama akun pada Neraca sesuai dengan PSAK No.27 secara tepat agar tidak membingungkan bagi pengguna laporan keuangan. 3. Pada laporan Perhitungan Hasil Usaha hendaknya KPRI Cipta Karya melakukan pemisahan transaksi yang dilakukan oleh anggota dan non anggota sesuai denga PSAK No.27. 4. Pembagian SHU kepada tiap anggota berdasarkan volume transaksi dalam Rp. dan pembelian secara tunai hendaknya juga diperhitungkan dalam pembagian SHU sehingga tercapainya asas keadilan
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
84
5. Adanya perbedaan harga barang untuk anggota dan non anggota 6. Bekerjasama
dengan
pihak-pihak
luar
dalam
rangka
meningkatkan
pendapatan KPRI Cipta Karya Surabaya sehingga meningkatkan pembagian sisa hasil usaha bagi anggota koperasi.
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFEYogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mustikasari, Febrina. 2006. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 Mengenai Akuntansi Pada KPRI Adil Sentosa Kabupaten Nganjuk. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Tunggal, Amin Widjaja. 2002. Akuntansi Untuk Koperasi. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
34
TABEL 2.1 KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT NERACA 31 Desember 20X1 dan 20X0 AKTIVA Aktiva Lancar:
20X1
20X0
Kas Bank Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha Piutang Pinjaman Anggota Piutang Pinjaman Non-Anggota Piutang Lain-Lain Peny.Piutang Tak Tertagih Persediaan Pendapatan Akan Diterrima Jumlah Aktiva Lancar Investasi Jangka Panjang: Penyertaan Pada Koperasi Penyertaan Pada Non-Koperasi Jumlah Investasi Jangka Panjang Aktiva Tetap: Bangunan Mesin Inventaris Akumulasi Penyusutan Jumlah Aktiva Tetap Aktiva Lain-Lain Ak.Tetap Dalam Konstruksi Beban ditangguhkan Jumlah Aktiva Lain-lain
Rp xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
Rp xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
xxxx xxxx Rp xxxx
xxxx xxxx Rpxxxx
xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
xxxx xxxx Rp xxxx
xxxx xxxx Rp xxxx
JUMLAH AKTIVA
Rp xxxx
Rp xxxx
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Jangka Pendek:
20X1
20X0
Hutang Usaha Hutang Bank Hutang Simpanan Anggota Hutang Dana Bagian SHU Biaya Harus Dibayar Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
Rp xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
Rp xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
Kewaiban Jangka Panjang Hutang Bank Hutang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kerwajiban Jangka Panjang
xxxx xxxx Rp xxxx
xxxx xxxx Rp xxxx
Ekuitas Simpanan Wajib Simpanan Pokok Modal Partisipasi Anggota Modal Penyertaan Modal Sumbangan Cadangan SHU Belum Dibagi Jumlah Ekuitas
xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Rp xxxx
Rp xxxx
Rp xxxx
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia. Satndar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat. (2004:27.15)
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35
TABEL 2.2. KOPERASI PEMBANGUNAN RAKYAT PERHITUNGAN HASIL USAHA Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20X1
PARTISIPASI ANGGOTA Partisipasi Bruto Anggota Beban Pokok Partisipasi Neto Anggota
Rp xxxx (xxxx) Rp xxxx
PENDAPATAN DARI NON-ANGGOTA Penjualan Harga Pokok Laba Kotor dengan Non-Anggota Sisa Hasil Usaha Kotor
Rp xxxx (xxxx) Rp.xxxx Rp xxxx
BEBAN OPERASI Beban Usaha Sisa Hasil Usaha Kopersai Beban Perkoperasian Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian Pendapatan dan Beban Lain-lain Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Sisa Hasil Usaha Setelah Pajak
(xxxx) Rp xxxx (xxxx) Rp xxxx xxxx Rp xxxx (xxxx) Rp xxxx
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia. Satndar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat. (2004:27.16)
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
36
TABEL 2.3 KOPERASI PEMBANGUNBAN RAKYAT LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 20X1 PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA: Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar Harga Koperasi Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar Harga pasar Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota
Rp xxxx (xxxx) Rp xxxx
MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA: Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Pasar Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Koperasi Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang untuk Anggota
Rp xxxx (xxxx) Rp xxxx
MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI: Penghematan Beban Pinjaman Anggota Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa untuk Anggota
Rp xxxx (xxxx) Rp xxxx
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan
Rp xxxx
PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan untuk Anggota
Rp xxxx
Jumlah Promosi Ekonomi Anggota
Rp xxxx
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia. Satndar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Salemba Empat. (2004:27.17)
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
59
TABEL 4.5 KPRI CIPTA KARYA NERACA KOMPARATIF 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2007 AKTIVA Aktiva Lancar:
31-12-2006
31-12-2007
Kas Bank Danamon Bank Jatim Bank Syariah Mandiri Bank BPR Jatim Bank Mandiri Piutang Simpin Koperasi Piutang Simpin Danamon Piutang Simpin Mandiri Piutang Simpin Syariah Mandiri Piutang Toko Piutang Fotokopi Persediaan
15.394.521,99 1.583.482,50 13.867.667,54 7.056.401,06 188.050.192,00 428.089.661,00 72.241.600,00 1.164.856.300,00 31.268.940,00 30.542.550,00
124.820.057,99 508.593.710,54 4.861.879,70 537.501,00 25.899.712,00 1.582.486.211,00 599.861.919,00 1.521.833.342,00 33.791.300,00 44.782.200,00
Jumlah Aktiva Lancar
1.952.951.316,09
4.447.467.833,23
2.333.920,00 2.333.920,00
2.784.920,00 2.784.920,00
PASIVA Kewajiban Jangka Pendek:
31-12-2006
31-12-2007
Simpanan Sukarela Dana-Dana Penjualan Dibayar Dimuka
3.004.277,00 10.340.663,00 2.775.000,00
2.873.392,00 18.265.200,61 5.080.000,00
Jumlah Kewajiban Jk Pendek
16.419.940,00
26.218.592,61
Hutang Anggota Hutang pd B. Syariah Mandiri Hutang pada Bank Danamon Hutang pada Pemprov Hutang pada Bank Mandiri Hutamg pada Pihak III Simpanan Jasa Anggota Simpanan PKPRI
21.496.800,00 1.279.306.050,00 138.491.754,87 200.000.000,00 15.292.823,00 21.478.500,00
1.965.970.850,00 116.670.000,00 1.930.999.836 37.500.000,00 18.079.886,24 25.169.000,00
Jumlah Kewajiban Jk Panjang
1.676.065.927,87
4.094.389.572,24
Simpanan Pokok Simpanan Wajib Cadangan Donasi SHU Tahun 2006 SHU Tahun Berjalan
18.660.000,00 142.671.000,00 36.376.127,75 1.900.000,00 84.418.150,47 -
21.060.000,00 178.462.500,00 57.480.665,37 1.900.000,00 94.537.373,00
Jumlah Ekuitas
284.025.278,22
353.440.538,38
1.976.511.146,09
4.474.048.703,23
Kewajiban Jangka Panjang:
Investasi Jangka Panjang: Penyertaan Jumlah Investasi Jangka Panjang Aktiva Tetap: Mesin Fotokopi Akm. Peny. Mesin Fotokopi Perlengkapan Kantor Akm. Peny. Prlngkpn Kantor
16.950.000,00 (4.802.500,00) 27.216.100,00 (18.137.690,00)
25.950.000,00 (9.042.500) 27.766.100,00 (20.877.650,00)
21.225.910,00
23.795.950,00
1.976.511.146,09
4.474.048.703,23
Jumlah Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
Ekuitas:
TOTAL PASIVA
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
TABEL 4.8 KPRI CIPTA KARYA NERACA KOMPARATIF 31 Desember 2007 AKTIVA Aktiva Lancar: Kas Bank Danamon Bank Jatim Bank Syariah Mandiri Bank BPR Jatim Piutang Simpin Koperasi Piutang Simpin Mandiri Piutang Simpin Syariah Mandiri Piutang Toko Piutang Fotokopi Persediaan Jumlah Aktiva Lancar
124.820.057,99 508.593.710,54 4.861.879.,70 537.501,70 1.582.486.211,00 599.861.919,00 1.521.833.342,00 33.791.300,00 44.782.200,00 4.447.467.833,23
Investasi Jangka Panjang: Penyertaan Jml Investasi Jangka Panjang
2.784.920,00 2.784.920,00
Aktiva Tetap: Mesin Fotokopi Akm. Peny. Mesin Fotokopi Perlengkapan Kantor Akm. Peny. Prlngkpn Kantor Jumlah Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
31-12-2007
25.950.000,00 (9.042.500,00) 27.766.100,00 (20.877.650,00) 23.795.950,00 4.474.048.703,23
PASIVA Kewajiban Jangka Pendek: Simpanan Sukarela Dana-Dana Penjualan Dibayar Dimuka Jml Kewajiban Jk Pendek Kewajiban Jk Panjang: Hutang Anggota Hutang pd B. Syariah Mandiri Hutang pada Bank Mandiri Hutang pada Pemprov Hutang pada Pihak III Simpanan Jasa Anggota Simpanan PKPRI Jml Kewajiban Jk Panjang Ekuitas: Simpanan Pokok Simpanan Wajib Cadangan Donasi SHU Tahun 2006 SHU Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas TOTAL PASIVA
31-12-2007 2.873.392,00 18.265.200,61 5.080.000,00 26.218.592,61 1.965.970.850,00 1.930.999.836,00 116.670.000,00 37.500.000,00 18.079.866,24 25.169.000,00 4.094.389.572,24
21.060.000,00 178.462.500,00 57.480.665,37 1.900.000,00 94.537.373,01 353.440.538,38 4.474.048.703,23
AKTIVA (PSAK NO. 27) Aktiva Lancar: Kas Bank Danamon Bank Jatim Bank Syariah Mandiri Bank BPR Jatim Piutang Simpin Koperasi Piutang Simpin Danamon Piutang Simpin Syariah Mandiri Piutang Toko Piutang Fotokopi Persediaan Jumlah Aktiva Lancar
124.820.057,99 508.593.710,54 4.861.879.,70 537.501,70 1.582.486.211,00 599.861.919,00 1.521.833.342,00 33.791.300,00 44.782.200,00 4.447.467.833,23
Investasi Jangka Panjang: Penyertaan Pada Koperasi Jml Investasi Jangka Panjang
2.784.920,00 2.784.920,00
Aktiva Tetap: Mesin Fotokopi Akm. Peny. Mesin Fotokopi Perlengkapan Kantor Akm. Peny. Prlngkpn Kantor Jumlah Aktiva Tetap TOTAL AKTIVA
31-12-2007
25.950.000,00 (9.042.500,00) 27.766.100,00 (20.877.650,00) 23.795.950,00 4.474.048.703,23
PASIVA (PSAK NO. 27) Kewajiban Jangka Pendek: Hutang Simpanan Sukarela Hutang Dana-Dana Penjualan Dibayar Dimuka Jml Kewajiban Jk Pendek Kewajiban Jk Panjang: Hutang Anggota Hutang pd B. Syariah Mandiri Hutang pada Bank Mandiri Hutang pada Pemprov Hutang pada Pihak III Hutang Simp. Jasa Anggota Hutang Simpanan PKPRI Jml Kewajiban Jk Panjang Ekuitas: Simpanan Pokok Simpanan Wajib Cadangan Modal Sumbangan SHU Tahun 2006 SHU Belum Dibagi Jumlah Ekuitas
31-12-2007 2.873.392,00 18.265.200,61 5.080.000,00 26.218.592,61 1.965.970.850,00 1.930.999.836,00 116.670.000,00 37.500.000,00 18.079.866,24 25.169.000,00 4.094.389.572,24
21.060.000,00 178.462.500,00 57.480.665,37 1.900.000,00 94.537.373,01 353.440.538,38
TOTAL PASIVA
4.474.048.703,23
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya yang telah diolah
79 Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
80
TABEL 4.9 KPRI CIPTA KARYA PERHITUNGAN HASIL USAHA (PSAK NO. 27) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007 PARTISIPASI ANGGOTA Partisipasi Bruto Anggota Beban Pokok Partisipasi Neto Anggota
Rp.732.202.330,50 (273.160.345,50) Rp. 459.041.985,00
PENDAPATAN DARI NON-ANGGOTA Penjualan dan Jasa Harga Pokok Laba Kotor dengan Non-Anggota Sisa Hasil Usaha Kotor
Rp. 81.355.814,50 (30.351.149,50) Rp.51.004.665,00 Rp.510.046.650,00
BEBAN OPERASI Beban Usaha Biaya Umum Biaya Toko Biaya Wartel Biaya USP Biaya Fotokopi Biaya Administrasi Bank Biaya Bunga Bank MAndiri Biaya Bunga Bank Danamon Biaya Bunga Bank Syariah Mandiri Biaya Bunga Dinkop Sisa Hasil Usaha Koperasi Beban Perkoperasian Biaya Organisasi Sisa Hasil Usaha Setelah Beban Perkoperasian Pendapatan dan Beban Lain-lain Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan
Rp. 65.113.110,00 1.396.850,00 3.374.300,00 23.469.451,00 32.186.800,00 5.841.925,00 32.361.495,00 5.234.518,00 245.516.621,00 625.000,00
(415.120.070,00) Rp. 94.926.580,00 (32.630.482,00) Rp.62.296.098,00 32.241.275,01 Rp. 94.537.373,01
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya yang telah diolah
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
81
TABEL 4.14 KPRI CIPTA KARYA LAPORAN ARUS KAS (PSAK NO. 27) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI SHU Tahun Berjalan Penurunan (Kenaikan) Bank Penurunan (Kenaikan) Piutang Usaha Penurunan (Kenaikan) Persediaan Penyesuaian Untuk Penyusutan Aktiva Tetap Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jangka Pendek JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (Kenaikan) Investasi Jangka Panjang/Penyertaan Penurunan (Kenaikan) Aktiva Tetap JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jangka Panjang Kenaikan (Penurunan) Simpanan Pokok Kenaikan (Penurunan) Simpanan Wajib Kenaikan (Penurunan) Cadangan Kenaikan (Penurunan) Donasi SHU Tahun 2006 JUMLAH ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN KENAIKAN (PENURUNAN) KAS KAS AWAL PERIODE KAS AKHIR PERIODE
Rp. 94.537.373,01 (329.335.060,14) (2.041.516.271,00) (14.239.650,00) 6.979.960,00 9.798.652,61 (Rp. 2.273.774.995,52) (Rp. 451.00,00) (9.550.000,00) (Rp. 1.001.000,00) Rp. 2.418.323.645,00 2.400.000,00 35.791.500,00 21.104.537,,62 (84.418.150,47) Rp. 2.393.210.532,15 Rp. 109.425.536,63 Rp. 15.394.521,99 Rp. 124.820.057,99
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya yang telah diolah
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
82
TABEL 4.15 KPRI CIPTA KARYA LAPORAN PROMOSI EKONOMI ANGGOTA (PSAK NO. 27) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2007 PROMOSI EKONOMI SELAMA TAHUN BERJALAN MANFAAT EKONOMI DARI PEMASARAN PRODUK ANGGOTA: Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar Harga Koperasi Pemasaran Produk Anggota Atas Dasar Harga pasar Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pemasaran Produk Anggota
-
MANFAAT EKONOMI DARI PENGADAAN BARANG UNTUK ANGGOTA: Pengadaan Barang Atas Dasar Harga Pasar Pengadaan Barang Atas Dasar harga Koperasi Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Pengadaan Barang untuk Anggota
-
MANFAAT EKONOMI DARI SIMPAN PINJAM LEWAT KOPERASI: Penghematan Beban Pinjaman Anggota Kelebihan Balas Jasa Simpanan Anggota Jumlah Promosi Ekonomi dari Transaksi Penyediaan Jasa untuk Anggota Jumlah Promosi Ekonomi Anggota Selama Tahun Berjalan PROMOSI EKONOMI PADA AKHIR TAHUN Pembagian Sisa Hasil Usaha Tahun Berjalan untuk Anggota Jumlah Promosi Ekonomi Anggota
(Rp. 20.993.675,55) (Rp. 20.993.675,55) (Rp. 20.993.675,55) Rp. 47.268.686,50! Rp. 26.275.010,95
Sumber: Data Internal KPRI Cipta Karya yang telah diolah
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
TABEL 4.11 KPRI CIPTA KARYA DAFTAR ANGGOTA BESERTA SHU PER 31 DESEMBER 2007 No.
Nama
Pokok
Wajib
Tab. IKPRI
Manasuka
Jasa Anggota
Jumlah
SHU
Jasa Usaha
SHU
Simpanan
Koperasi
Jasa Anggota
Total SHU
1
In dayu Liest y a
50.00 0
738 .000
109 .5 00
2 3.516
38 .012
959.02 8
55 .363
305 .550
58 .682
114.0 45
2
Sum ih ardjo
50.00 0
738 .000
109 .5 00
2 6.500
23 .896
947.89 6
54 .720
507 .700
97 .506
152.2 26
3
Sugijo no
50.00 0
738 .000
109 .5 00
6.4 00
32 .786
936.68 6
54 .073
683 .950
131 .355
185.4 28
4
Hary ant o Andri
50.00 0
548 .500
77 .5 00
1 6.600
24 .825
717.42 5
41 .416
1 .143.78 7
219 .669
261.0 85
5
Zainul Eksan
50.00 0
709 .000
109 .5 00
1 1.480
26 .257
906.23 7
52 .315
270 .000
51 .855
104.1 70
6
Suhart o
50.00 0
693 .000
109 .5 00
8.4 90
23 .161
884.15 1
51 .040
0
0
51.0 40
7
Drs.Bam bang H
50.00 0
738 .000
109 .5 00
2 1.336
253 .864
1 .172.70 0
67 .698
970 .000
186 .311
254.0 09
8
Sunardi
50.00 0
738 .000
109 .5 00
1 6.136
16 .164
929.80 0
53 .676
891 .000
171 .177
224.8 53
9
Kusn in g Sugiat i
50.00 0
723 .000
109 .5 00
1 8.650
33 .987
935.13 7
53 .984
0
0
53.9 84
10
Hery Suset yo
50.00 0
706 .000
109 .5 00
2 5.340
90 .913
981.75 3
56 .675
0
0
56.6 75
11
Fajar Sodik
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
33.75 0
6 .482
16.2 96
12
Nurali
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
37.50 0
7 .202
17.0 16
13
Ir. Dach lan
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
0
0
9.8 14
14
Aries S.
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
0
0
9.8 14
15
Noer W achid
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
75.00 0
14 .404
24.2 18
16
Andiek Suyon o
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
90.30 0
17 .342
27.1 56
17
Supriyadi
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
56.25 0
10 .803
20.6 17
18
Ir. Zaenal Arifin
50.00 0
144 .000
16 .0 00
0
0
210.00 0
12 .123
0
0
12.1 23
19
Bahrur Rozi
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
22.50 0
4 .321
14.1 35
20
50.00 0
108 .000
12 .0 00
0
0
170.00 0
9 .814
25.00 0
4 .801
14.6 15
Lain-lain
Achm ad Fauzan
20.060 .000
1 70.277 .000
2 3.982 .0 00
2.69 8.944
17.516 .021
234 .533.96 5
13.5 39.197
1 67.173 .251
32.101 .817
4 5.645.3 67
JUMLAH
21.060.000
178.462.500
25.169.000
2.873.392
18.079.886
245.644.778
14.180.606
172.285.538
33.083.727
47.268.686
Sum ber: Dat a Int ern al KP RI Cip t a Karya
Skripsi
Penerapan PSAK No.27 tentang .....
Oktoria Andrianto
72