TUGAS AKHIR RD141530
DESAIN SERIES SEPATU ANAK DENGAN ALAT PELACAK DI RUANG PUBLIK BERKONSEP KARAKTERISTIK HEWAN MAHDIYANA DWI PUTRI NRP 3411100071
DOSEN PEMBIMBING ERI NAHARANI USTAZAH, S.T., M.Ds. NIP. 1973042 7200112 2001
JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK – (RD141530) DESAIN SERIES SEPATU ANAK DENGAN ALAT PELACAK DI RUANG PUBLIK BERKONSEP KARAKTERISASI HEWAN
Mahasiswa : Mahdiyana Dwi Putri NRP. 3411100071 Dosen Koordinator : Primaditya, S.Sn, M.Ds NIP. 19720515 199802 1001 Dosen Pembimbing : Eri Naharani U, ST, M.Ds NIP. 1973042 7200112 2001
JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017 ii
LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN PRODUK – (RD141530) DESAIN SERIES SEPATU ANAK DENGAN ALAT PELACAK DI RUANG PUBLIK BERKONSEP KARAKTERISASI HEWAN
Mahasiswa : Mahdiyana Dwi Putri NRP. 3411100071 Dosen Koordinator : Primaditya, S.Sn, M.Ds NIP. 19720515 199802 1001 Dosen Pembimbing : Eri Naharani U, ST, M.Ds NIP. 1973042 7200112 2001
JURUSAN DESAIN PRODUK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017 i
PRODUCT DESIGN FINAL PROJECT REPORT – (RD141530) CHILDREN SHOES DESIGN SERIES WITH TRACKING DEVICE FOR PUBLIC PLACES AND ANIMAL CHARACTERIZATION CONCEPT
Mahasiswa: Mahdiyana Dwi Putri NRP. 3411100071 Dosen Koordinator : Primaditya, S.Sn, M.Ds NIP. 19720515 199802 1001 Dosen Pembimbing : Eri Naharani U, ST, M.Ds NIP. 1973042 7200112 2001
INDUSTRIAL PRODUCT DESIGN DEPARTMENT FACULTY OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING SEPULUH NOPEMBER INTITUTE OF TECHNOLOGY SURABAYA 2017 ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
PERNYATAAN ANTI PLAGIAT BERMATERAI
Saya mahasiswa Bidang Studi Desain Produk, Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Nama Mahasiswa
: Mahdiyana Dwi Putri
NRP
: 3411100071
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis Tugas Akhir Desain Produk yang saya buat dengan judul “DESAIN SERIES SEPATU ANAK DENGAN ALAT PELACAK DI RUANG PUBLIK BERKONSEP KARAKTERISASI HEWAN ” adalah: 1) Asli dan bukan merupakan duplikasi karya tulis maupun gambar atau sketsa yang pernah dibuat, dipublikasikan atau dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan atau tugas-tugas kuliah lain baik di lingkungan ITS, universitas lain maupun lembaga-lembaga lain, kecuali pada bagian-bagian sumber informasi yang dicantumkan sebagai kutipan, referensi atau acuan dengan cara yang semestinya. 2) Berisi karya tulis dan gambar atau sketsa yang dikerjakan dan diselesaikan sendiri dengan menggunakan data hasil pelaksanaan riset. Demikian pernyataan ini saya buat dan jika terbukti tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan di atas, maka saya bersedia apabila Laporan Tugas Akhir Desain Produk ini dibatalkan.
Surabaya, 30 Januari 2017 Yang membuat pernyataan,
(Mahdiyana Dwi Putri) NRP. 34111007
iv
DESAIN SERIES SEPATU ANAK DENGAN ALAT PELACAK DI RUANG PUBLIK BERKONSEP KARAKTERISASI HEWAN Nama Mahasiswa NRP Jurusan Dosen Pembimbing NIP
: Mahdiyana Dwi Putri : 311100071 : Desain Produk Industri – FTSP, ITS : Eri Naharani U, ST, M.Ds : 1973042 7200112 2001
ABSTRAKSI Anak-anak pada usia 4 hingga 6 tahun berada dalam golden phase, dimana perkembangan mereka sangat pesat, dan anak akan sangat aktif sehingga membuat orang tua kesulitan mengawasi anak sepanjang waktu. Hal ini membuat banya kasus yang melibatkan anak hilang terjadi dan kasuskasus ini pada umumnya terjadi di ruang public atau ruang terbuka, seperti taman umum, lapangan, atau pusat perbelanjaan. Untuk membantu orang tua mengawasi dan menemukan anak mereka lebih mudah, dibutuhkan produk yang dipakai oleh anak dan memiliki fitur pelacak posisi. Konsepnya adalah orang tua dapat dengan mudah melacak posisi anak secara real time melalui aplikasi pada telepon genggam mereka yang terhubung dengan alat pelacak atau tracker di produk yang dikenakan oleh anaknya. Ada cukup banyak produk untuk melacak posisi anak yang sudah beredar di pasaran, misalnya jam tangan dengan GPS tracker, gelang dengan Bluetooth, dan yang lainnya. Tantangan dari projek ini adalah bagaimana mendesain alat pelacak di tempat yang tidak mencolok, membuat anak tidak merasa risih mengenakan produk tersebut, dan sulit untuk dilepas sendiri oleh anak sehingga memiliki kemungkinan kecil alat pelacak itu terpisah dari tubuh anak. Setelah melakukan riset, sepatu anak adalah produk yang paling berpotensi untuk ditambahi dengan fitur alat pelacak ini nantinya. Hal ini dikarenakan sepatu adalah produk yang dikenakan anak saat anak keluar ke sekolah atau ke tempat umum lainnya, dan untuk anak usia 4-6, melepas sepatu masih termasuk kegiatan yang sulit sehingga kemungkinan sepatu dapat dilepas oleh anak minimal. Projek ini diharapkan dapat menghasilkan produk sepatu anak dengan alat pelacak sehingga anak akan mengenakannya tanpa risih dan tidak dengan mudah dilepas. Alat pelacak dapat dipasang di sol sepatu, badan sepatu, atau lidah sepatu.
Keywords : keamanan, wear produk anak-anak, pelacak posisi vi
CHILDREN SHOES DESIGN SERIES WITH TRACKING DEVICE FOR PUBLIC PLACES AND ANIMAL CHARACTERIZATION CONCEPT Student’s Name NRP Department Counselor Lecturer NIP
: Mahdiyana Dwi Putri : 311100071 : Desain Produk Industri – FTSP, ITS : Eri Naharani U, ST, M.Ds : 1973042 7200112 2001
ABSTRACT Kids around the age of 4 to 6 years old are in the golden phase where their developments are rapid and they would be so active that their parents often have difficulties watching them all the time. Thus, quite a lot of cases involving children lost happened and these cases usually occurred around public places such as Public Park or department store. To help the parents watch and find their kids easier, the plan is to make kids’ wear product with position tracker feature. The idea is for the parents to able to track down their kids’ location in real time via mobile application connected to the tracker in the product quickly before anything unwanted happened to the kids. There are quite a lot of kids’ trackers products, such as: GPS watches, bluetooth tracker bracelet and etc. But the challenge here is how to attach the tracker so it doesn’t attract the kidnapper’s attention to the kids and with low possibility to be detached by the kids themselves. After researching about the kids’ wear products, kids shoe is the most potential product to be attached by tracker. Kids use shoe for going to school or any public places and for kids around that age, taking off shoe on their own is still quite a difficult task, thus resulting a minimum possibility that the shoe and tracker would be separated with the kids easily. So this final project is making a series of kids shoes with GPS tracker attached to them. It might be casual shoes, formal shoes, or sport shoes that kids would wear, and each of them attached with tracker. Might that be at the insole, shoe tongue, at the back of the body, or hidden at the outsole part.
Keywords : security, wear product for kids, tracking position vii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmatnya sehingga pelaksanaan laporan tugas akhir dengan judul “DESAIN SERIES SEPATU ANAK DENGAN ALAT PELACAK DI RUANG PUBLIK BERKONSEP KARAKTERISASI HEWAN” dapat diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan prasyarat dari mahasiswa tingkat sarjana yang akan menyelesaikan pendidikannya padaprogram strata satu.. Sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan dalam pengerjaan tugas akhir kami ini, untuk itu kami sangat membuka diri untuk segala kritikan yang membangun terhadap hasil tugas akhir kami ini. Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari partisipasi, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Ibu, Ayah, Kakak, Adik dan keluarga besar Sastroadhitomo atas doa, dukungan dan semangat yang terus diberikan 2. Ibu Ellya Zulaikha, ST., M.Sn., Ph.D selaku Ketua Jurusan dan Bapak Andhika Estiyono selaku Dosen Wali atas bimbingan, dukungan, motivasi, kritik, dan saran yang membangun dari awal tahun hingga akhir tahun pelajaran 3. Ibu Eri Naharani ST., M.Ds. selaku Dosen Pembimbing atas semangat, dukungan, dorongan, kata-kata motivasi, kritik serta saran yang membangun dan Bapak Primaditya, SSn, M.Ds selaku Dosen Kordinator mata kuliah Tugas Akhir 4. Bapak Dr., Ir. Bambang Iskandriawan M.Eng dan Bapak Arie Kurniawan ST., M.Ds, selaku dosen penguji sidang tugas akhir yang telah memberikan banyak masukan dan saran serta telah berbagi ilmu serta membantu kelancaran penyusunan laporan ini 5. Teman-teman tersayang yang selalu mendukung, membantu dan mengingatkan penulis untuk tetap mengerjakan Tugas Akhir : Nyonya Weda, Sekar, Diana, Sanni, temanteman angkatan 2011 sekalian dan teman seperjuangan Tugas Akhir #115 Penulis menyadari dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat penulis hargai Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Amin.
Surabaya, 29 Januari 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................................iii PERNYATAAN ANTI PLAGIAT BERMATERAI ..................................................................... iv ABSTRAKSI .................................................................................................................................. vi ABSTRACT .................................................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ..................................................................................................................viii DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... 1 DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... 3 BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4 1.1
Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2
Permasalahan .................................................................................................................... 7
1.3
Batasan Masalah .............................................................................................................. 8
1.4
Tujuan dan Manfaat .......................................................................................................... 8
BAB 2 STUDI REFERENSI .......................................................................................................... 9 2.1.
Keamanan Anak di Ruang Publik ..................................................................................... 9
2.1.1.
Perkembangan Anak .................................................................................................. 9
2.1.2.
Regulasi Keamanan Anak ....................................................................................... 14
2.2.
Alat Pelacak Posisi.......................................................................................................... 15
2.2.1.
Bluetooth Zone Tracker ........................................................................................... 15
2.2.2.
GPS Tracker ............................................................................................................ 17
2.3.
Mobile Application ......................................................................................................... 23
2.3.1. 2.4.
Application Program Interface (API) ...................................................................... 24
Wear Product Anak ......................................................................................................... 25
2.4.1.
Sepatu ...................................................................................................................... 32
2.4.2.
Komponen Sepatu ................................................................................................... 34
2.5.
Eksisting Produk (Referensi Desain) .............................................................................. 36
2.5.1.
Kids Tracker ............................................................................................................ 36
2.5.2.
Kids Shoes ............................................................................................................... 41
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................................................. 46 3.1.
Skema Penelitian............................................................................................................. 46
3.2.
Metode Pengumpulan Data dan Draft Interview ............................................................ 46
3.2.1.
Diary Studies ........................................................................................................... 47 ix
3.2.2.
Interview ..................................................................................................................48
3.2.3.
Story Telling ............................................................................................................48
3.3.
Afinity Diagram ..............................................................................................................49
3.4.
Studi Eksisting Produk ....................................................................................................51
BAB 4 ANALISA ..........................................................................................................................54 4.1.
Target Konsumen (Persona) ............................................................................................54
4.2.
Analisa Fitur Eksisting (Benchmarking) .........................................................................55
4.3.
Afinity Diagram ..............................................................................................................57
4.4.
Hasil Interview ................................................................................................................58
4.5.
Analisa Aktivitas .............................................................................................................61
4.6.
Analisa Sepatu Anak .......................................................................................................63
4.6.1.
Jenis Sepatu Anak ....................................................................................................63
4.6.2.
Komponen Sepatu ....................................................................................................64
4.6.3.
Trend Sepatu Anak 2015-2016 ................................................................................66
4.7.
Analisa Material ..............................................................................................................68
4.7.1.
Material Outsole.......................................................................................................69
4.7.2.
Material Upper Body ...............................................................................................70
4.8.
Anthropometri Kaki Anak ...............................................................................................73
4.9.
Studi GPS dan Mobile Application Eksisting (The Tiles) ..............................................75
4.9.1.
Technical Review Alat-Alat Bluetooth Tracker ......................................................77
4.9.2.
Studi Pengaplikasian Tracker pada Model Produk ..................................................80
4.9.3.
Studi Interface Application Existing........................................................................84
4.10.
Analisa Standar Interface Layout Mobile Application ................................................88
BAB 5 IMPLEMENTASI DESAIN .............................................................................................92 5.1. Konsep Desain ....................................................................................................................92 5.2. Image Board ........................................................................................................................93 5.2.1. Lifestyle Board.............................................................................................................93 5.2.2. Style / Theme Board ....................................................................................................94 5.2.3. Mood Board .................................................................................................................95 5.2.3. Material Board .............................................................................................................96 5.3. Trend Sepatu Anak .............................................................................................................96 5.4. Ilustrasi Planting Tracker Device pada Komponen Sepatu ................................................97 5.5. Sketsa Brainstorming ........................................................................................................103
x
5.5.1.
Aqua Series ............................................................................................................103
5.5.2.
Mammals Series .....................................................................................................108
5.5.3.
Avian (Bird) Series ................................................................................................ 110
5.5.4.
Desain Terpilih dari Masing-Masing Series .......................................................... 112
5.6. 3D Modelling.................................................................................................................... 115 5.7. Progres Modelling ............................................................................................................ 121 5.8. Progres Prototyping .......................................................................................................... 123 5.9. Interface Mobile Application yang Diajukan ................................................................... 127 5.10. Branding Produk ............................................................................................................. 132 5.11. Business Model Canvas .................................................................................................. 139 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................................... 140 6.1. Kesimpulan ....................................................................................................................... 140 6.2. Saran ................................................................................................................................. 146 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 147 LAMPIRAN ................................................................................................................................ 149
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Aktivitas anak bermain di wilayah sekolah /TK............................................................. 4 Gambar 2 Aktivitas Bermain Anak yang Timbul Secara Spontan .................................................. 5 Gambar 3 Perbandingan antara Tahap Bermain dan Perkembangan Motorik ................................ 5 Gambar 4 Data Laporan Kasus Tahun 2013 – 2015 ...................................................................... 6 Gambar 5 Anak kecil mengikuti orang asing di pusat perbelanjaan. .............................................. 7 Gambar 6 Produk Keamanan Anak yang Beredar........................................................................... 7 Gambar 7 Contoh kasus yang terjadi pada anak-anak di tempat umum, mengikuti ajakan orang tidak dikenal .................................................................................................................................... 9 Gambar 8 Aktivitas anak Bermain di wilayah Sekolah / Taman Kanak-Kanak ........................... 10 Gambar 9 Aktivitas Bermain Anak yang Timbul Secara Spontan ................................................ 11 Gambar 10 Logo Bluetooth ........................................................................................................... 16 Gambar 11 Alur Informasi Data dari Device ke Penyajian data ................................................... 19 Gambar 12 Ilustrasi alur informasi mengenai posisi melalui GPS tracker anak ........................... 21 Gambar 13 Hardwired GPS Tracker ............................................................................................. 21 Gambar 14 GPS Logger ................................................................................................................ 22 Gambar 15 Personal GPS Tracker ................................................................................................. 23 Gambar 16 Mobile Application ..................................................................................................... 23 Gambar 17 Style anak 2015-1016 dan wear product yang dikenakan .......................................... 26 Gambar 18 Beberapa jwear product lain yang dikenakan anak .................................................... 32 Gambar 19 Jenis-Jenis Sepatu ...................................................................................................... 33 Gambar 20 Insole .......................................................................................................................... 34 Gambar 21 Outsole ........................................................................................................................ 34 Gambar 22 Upper .......................................................................................................................... 35 Gambar 23 Shoe Tongue ............................................................................................................... 35 Gambar 24 LBS Tinz GPS Watch ................................................................................................. 36 Gambar 25 GPS Bracelet ............................................................................................................... 37 Gambar 26 GPS Belt Gizmopal.................................................................................................... 38 Gambar 27 GPS GSM Doll Keychain Hidden Tracker ................................................................. 39 Gambar 28 Bluetooth Tracker Tag ................................................................................................ 40 Gambar 29 360 Smart Shoes ......................................................................................................... 42 Gambar 30 Adidas White Baby Pink Sport Shoes ........................................................................ 43 Gambar 31 Air Jordan Black White Red Kids ............................................................................. 43 Gambar 32 Nike Grey Casual Shoes for Kids ............................................................................... 44 Gambar 33 Skema Penelitian ........................................................................................................ 46 Gambar 34 Diary jurnal yang diberikan pada pihak keluarga ....................................................... 47 Gambar 35 Brainstorming Konsep ................................................................................................ 49 Gambar 36 Affinity Diagram ........................................................................................................ 50 Gambar 37 Studi Eksisting Produk ............................................................................................... 51 Gambar 38 Anak-Anak pada usia Golden Phase .......................................................................... 54 Gambar 39 Persona Target Orang Tua .......................................................................................... 55 Gambar 40 Affinity Diagram ........................................................................................................ 57 Gambar 41 Analisa Aktifitas ......................................................................................................... 62 Gambar 42 Tipe atau Jenis Sepatu Anak ....................................................................................... 63 Gambar 43 Komponen Sepatu ....................................................................................................... 64 Gambar 44 Insole .......................................................................................................................... 65 1
Gambar 45 Outsole ........................................................................................................................ 65 Gambar 46 Upper ........................................................................................................................... 66 Gambar 47 Shoe Tongue ............................................................................................................... 66 Gambar 48 Trend Sepatu Anak 2015-2016 ................................................................................... 67 Gambar 49 Material Board ............................................................................................................ 68 Gambar 50 Anthropometri Kaki Anak (American, Europian, dan Asian size) ............................. 73 Gambar 51 Anthropometri kaki anak US, UK dan Asia ............................................................... 74 Gambar 52 Alur Kerja System GPS Eksisting .............................................................................. 75 Gambar 53 Bagian Dalam Tracker Device .................................................................................... 76 Gambar 54 Membuka Komponen Tile Tracker ............................................................................. 76 Gambar 55 Device Tile Tracker .................................................................................................... 80 Gambar 56 Fitur menemukan ponsel dari website Tile ................................................................. 88 Gambar 57 Pixel ............................................................................................................................ 88 Gambar 58 Screen Sizes ................................................................................................................ 89 Gambar 59 Pembagian Width Aspect ............................................................................................ 89 Gambar 60 Analisa Trend Sepatu Anak ........................................................................................ 97 Gambar 61 Ilustrasi peletakan device pada komponen yang possible ........................................... 98 Gambar 62 Ilustrasi peletakan device pada desain alternative 1 ................................................... 99 Gambar 63. Explode View Part Sepatu Sumber : pribadi ............................................................. 99 Gambar 64 Alternatif Sketsa Sepatu Clownfish .......................................................................... 104 Gambar 65 Alternatif Sketsa Sepatu Angelfish ........................................................................... 105 Gambar 66 Alternatif Sketsa Sepatu Clownfish 2 ....................................................................... 105 Gambar 67 Alternatif Sketsa Sepatu Tortoise ............................................................................. 106 Gambar 68 Alternatif Sketsa Sepatu Angelfish 2 ........................................................................ 106 Gambar 69 Alternatif Sketsa Sepatu Kelinci ............................................................................... 108 Gambar 70 Sketsa Alternatif Sepatu Sapi 2 ................................................................................. 109 Gambar 71 Sketsa Alternatif Sepatu Burung Hantu .................................................................... 111 Gambar 72 Sketsa Alternatif Sepatu Burung Hantu 2 ................................................................. 111 Gambar 73 Proses Brainstorming Bentuk Angelfish ................................................................... 112 Gambar 74 Proses Brainstorming Morfologi Sapi....................................................................... 113 Gambar 75 Proses Brainstorming Morfologi Burung Hantu ....................................................... 114 Gambar 76 Prototype Sepatu yang Sudah Dihasilkan ................................................................. 126 Gambar 77 Komponen yang Ditanam Device yaitu Lidah Sepatu .............................................. 127 Gambar 78 Interface Mobile Application Aqua Theme .............................................................. 128 Gambar 79 Interface Mobile Application Avian Theme ............................................................. 128 Gambar 80 Interface Mobile Application Mammals Theme ....................................................... 129 Gambar 81 Salah Satu Halaman Manual Book ........................................................................... 132 Gambar 82 Angie, Mowie dan Owlie .......................................................................................... 133 Gambar 83 Box Packaging Masing-Masing Series ..................................................................... 134 Gambar 84 Brand dan Pola Box Packaging ................................................................................. 136 Gambar 85 Manual Book di Dalam Box ..................................................................................... 136 Gambar 86 Brand dan 3D Render Series Sepatu ......................................................................... 138 Gambar 87 Bussiness Model Canvas ........................................................................................... 139 Gambar 88 UKM yang Mengerjakan Projek ............................................................................... 143 Gambar 89 Studi Penyederhanaan Bentuk Hewan dan Hasil Jadi Produk .................................. 144
2
DAFTAR TABEL Tabel 1 Ringkasan dari Perkembangan Anak-Anak Usia 2 sampai 7 Tahun ................................ 12 Tabel 2 Ringkasan dari Perkembangan Anak-Anak Usia 2 sampai 7 Tahun ................................ 13 Tabel 3 Spesifikasi Sistem Tracking ............................................................................................. 19 Tabel 4 Wear Product Anak berdasarkan tingkat kebutuhan pemakaian ...................................... 26 Tabel 5 Macam-macam wear product anak dengan parameter ..................................................... 27 Tabel 6 Material Outsole ............................................................................................................... 69 Tabel 7 Tabel Material Upper Body Sepatu .................................................................................. 70 Tabel 8 Technical Review Alat Bluetooth Tracker ....................................................................... 77 Tabel 9 Eksperimen Peletakan Device pada Berbagai Produk...................................................... 81 Tabel 10 Interface Mobile Application ......................................................................................... 84 Tabel 11 Eksperimen Planting Tracker pada Komponen dari Sisi Kemudahan User Menjangkau Tracker Menggunakan Mockup Sepatu ....................................................................................... 100 Tabel 12 Pengukuran Kekuatan Sinyal Bluetooth Tracker jika Diletakkan di Beberapa Komponen Sepatu .......................................................................................................................................... 101 Tabel 13 Penjelasan Masing-Masing Page Display pada Aplikasi ............................................. 129 Tabel 14 Tabel Kesimpulan ......................................................................................................... 140
3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Perkembangan anak terjadi dalam beberapa tahapan. Istilah perkembangan anak ini sendiri meliputi perubahan kuantitatif dan kualitatif (Papilia & Olds, 1993). Perubahan kuantitatif merupakan perubahan yang dapat terlihat secara fisik, seperti bertambahnya berat dan tinggi badan anak. Sedangkan perubahan kualitatif merupakan perubahan yang meliputi perubahan mutu dan kemampuan, seperti anak bertambah cerdas. Perkembangan anak membuat anak lebih sering mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Eksplorasi ini dilakukan di lingkungan misalnya di dalam rumah sendiri, perjalanan di area sekolah, area rumah keluarganya, maupun di tempat umum.
Gambar 1 Aktivitas anak bermain di wilayah sekolah /TK. Sumber : https://aliepodja.wordpress.com/2013/10/08/bergandengan-tangan/
Kegiatan anak menurut Hurlock (1978) dapat dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu bermain aktif dan bermain pasif atau dikenal sebagai hiburan. Bermain aktif adalah kegiatan bermain yang melibatkan gerak dan aktivitas fisik anak, seperti berlari, naik turun tangga, bermain pasir, dan lainnya. Sebaliknya, bermain pasif sifatnya menghibur dan tidak melibatkan gerak tubuh anak, seperti mengamati anak lain bermain, menonton tv, dan bermain video games.
4
Gambar 2 Aktivitas Bermain Anak yang Timbul Secara Spontan Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=eU2YxPoYS8E
Anak pada usia dini atau golden phase cenderung lebih tertarik mengeksplorasi hal yang ada di sekitar mereka dan karena itulah saat berada di ruang public, misalnya di pusat perbelanjaan, perjalanan ke TK, maupun di lingkungan taman tempat bermain, anak-anak usia itu sering memisahkan diri dari orang tua dan mendekati hal yang dirasa menarik. Memisahkan diri dengan orang tua ini tentu menjadi masalah ketika pengawasan orang tua lepas sebentar saja yang malah membuat orang tua tidak bisa melakukan kegiatannya dengan bebas di tempat umum, misalnya belanja.
Gambar 3 Perbandingan antara Tahap Bermain dan Perkembangan Motorik Sumber : Gallahue 1982
Anak-anak golden phase adalah anak-anak usia aktif yang selalu ingin mengeksplorasi sehingga jika ruang geraknya dibatasi justru akan membuat mereka bosan dan justru menutup kesempatan anak untuk belajar disaat eksplorasi lingkungan adalah kegiatan penting untuk pembelajaran anak. Namun jika tidak dibatasi area eksplorasinya, anak-anak bisa memisah jauh dan bisa tersesat. Dari tersesat ini dapat timbul kemungkinan kasus yang dapat terjadi, misalnya 5
mengikuti ajakan orang tidak dikenal yang mungkin ingin menculiknya, tersesat, dirampok, hingga menjadi korban kekerasan seksual Kegiatan anak pada usia 2-7 tahun bisa disebut sebagai golden phase, dimana informasi yang mereka dapatkan dari sekitar dapat diproses secara rapid. Begitu padatnya informasi yang mereka cerna terkadang membuat anak-anak meresponnya dengan cara yang tidak diinginkan orang tua. Salah satu contohnya adalah karena anak terlalu focus mengamati lingkungan sekitarnya, anak tersebut akan memisahkan diri dengan orang tua saat berada di ruang publik sehingga pengamatan orang tua terhadap anak bisa terlepas dan membuka kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan, misalnya anak itu tersesat, diculik orang lain, dan sebagainya. Berikut adalah data laporan kasus yang melibatkan anak-anak yang masuk ke dokumen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam kurun waktu 3 tahun.
Data Kasus dari dokumen KPAI 2013
2014
2015
196
143
142
128
125
111
108
94 73 32
Kekerasan Seksual
Kekerasan Fisik
38 23
Bullying
Anak Hilang
Gambar 4 Data Laporan Kasus Tahun 2013 – 2015 Sumber KPAI 2015
Tingginya laporan kasus ini dan terusnya terjadi peningkatan di tiap tahunnya tentu mengkhawatirkan dan menandakan diperlukannya langkah untuk menghindari kasus terjadi. Peningkatan pengawasan terhadap anak dibutuhkan tanpa mengurangi kebebasan anak untuk belajar dan mengeksplorasi lingkungannya. Untuk ini dibutuhkan alat atau system yang dapat membantu mempermudah orang tua mengawasi anak-anaknya dalam range area yang masih dapat dijangkau oleh mereka dan menemukan posisi anak ketika terpisah dari orang tuanya. Produk untuk meningkatkan security anak di ruang public sudah ada beberapa yang beredar di pasaran. Namun, beberapa produk ini menerapkan konsep membatasi gerakan anak sehingga tidak bisa jauh-jauh dari orang tua. Pembatasan ruang gerak ini justru akan menghalangi anak mempelajari lingkungannya 6
1.2
Permasalahan 1. Sulitnya orang tua mengawasi anak-anak saat di ruang public secara terus menerus karena anak terlalu focus mengamati lingkungan sekitarnya, anak tersebut akan memisahkan diri dengan orang tua saat berada di ruang publik sehingga pengamatan orang tua terhadap anak bisa terlepas dan membuka kemungkinan terjadinya hal yang tidak diinginkan, misalnya anak itu tersesat, diculik orang lain, dan sebagainya 2. Anak-anak tidak suka dibatasi ruang geraknya. Jika tidak dibatasi area eksplorasinya, anak-anak bisa memisah jauh dan bisa tersesat. Dari tersesat ini dapat timbul kemungkinan kasus yang dapat terjadi, misalnya mengikuti ajakan orang tidak dikenal yang mungkin ingin menculiknya, tersesat, dirampok, hingga menjadi korban kekerasan seksual
Gambar 5 Anak kecil mengikuti orang asing di pusat perbelanjaan. Sumber : cuplikan video liputan6news
3. Beberapa produk security anak yang ada membatasi gerak anak. Beberapa produk yang beredar menerapkan konsep membatasi gerakan anak sehingga tidak bisa jauh-jauh dari orang tua. Pembatasan ruang gerak ini justru akan menghalangi anak mempelajari lingkungannya
Gambar 6 Produk Keamanan Anak yang Beredar. Sumber : http://list.ly/list/eb0-best-child-safety-harness-backpack-backpack-leash-for-toddlers
7
1.3
Batasan Masalah 1. Target konsumen yang akan membeli adalah orang tua yang memiliki anak-anak berusia 46 tahun, termasuk smart parents yang mampu mengoperasikan device-device untuk keamanan anaknya 2. Target konsumen yang akan menggunakan adalah anak-anak berusia 4-6 tahun golden phase yang masih sering mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dan aktif bergerak sehingga membutuhkan pengawasan lebih 3. Desain yang dihasilkan adalah produk yang dilengkapi fitur tracking location anak di ruang public outdoor, menghasilkan koordinat posisi anak dalam titik radius 2 hingga 3 meter. Alat dapat ditanam ke produk yang dipakai anak dan tersambung ke aplikasi yang dapat diakses oleh telepon genggam orang tuanya
1.4
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari projek ini adalah : 1. Menghasilkan desain wear product anak yang dapat membantu orang tua melacak posisi anak dengan fitur location pelacak dan memiliki alarm untuk jangkauan area tertentu 2. Menghasilkan interface aplikasi pelacak posisi anak dengan menampung informasi posisi anak yang mengenakan device tersebut dan saat anak itu terpisah, dapat dilacak dan posisinya dapat diakses oleh orang tua anak 3. Menghasilkan desain produk yang digunakan oleh anak dan dipasangi tracking device di komponennya sehingga anak tidak merasa sedang menggunakan alat tracking Manfaat dari projek ini adalah : 1. Bagi anak-anak, mengurangi kemungkinan terlibat kasus-kasus yang bermula dari terpisah dengan orang tua, seperti penculikan atau dirampok, tanpa mengurangi ruang gerak anak dalam mengeksplorasi dan mempelajari lingkungan sekitarnya 2. Bagi orang tua a. Memberi sarana mempermudah pengawasan anak di ruang public b. Mempermudah orang tua melokasi anak saat terpisah di ruang public
8
BAB 2 STUDI REFERENSI
2.1.
Keamanan Anak di Ruang Publik
Menurut (Papilia & Olds (1993), lingkungan sekitar anak-anak merupakan tempat perkembangan hidup mereka secara fisik, sosial, dan mental. Pengaruh lingkungan baik dari keluarga, teman, dan masyarakat akan menentukan bagaimana seorang anak dapat tumbuh. Anakanak mendapat perlindungan dan perhatian penuh ketika berada di dalam rumah sehingga dapat melakukan aktivitas dengan aman seperti belajar dan bermain dengan orang-orang terdekat serta beristirahat. Aktivitas luar ruangan yang terjadi di sekitar rumah, lingkungan tempat tinggal, atau pun di tempat-tempat umum juga merupakan hal penting yang harus dialami oleh anak untuk dapat mengenal apa saja yang ada di sekitar mereka Hampir semua orang tua membawa anak mereka yang masih kecil saat keluar dari rumah, baik hanya ke minimarket dekat rumah, pusat perbelanjaan, rumah orang tua, rumah teman, sekolah, dank e taman. Tempat private, semi public dan public. Dari ketiga kategori tempat ini, berdasarkan data laporan kasus yang masuk ke KPAI, 80%nya terjadi di tempat public. Oleh karena itu dibutuhkan pengawasan ekstra dari orang tua untuk anaknya selama berada di ruang public.
Gambar 7 Contoh kasus yang terjadi pada anak-anak di tempat umum, mengikuti ajakan orang tidak dikenal Source. Dokumentasi video Liputan6 news
2.1.1. Perkembangan Anak Istilah perkembangan anak meliputi perubahan kuantitatif dan kualitatif (Papilia & Olds, 1993). Perubahan kuantitatif merupakan perubahan yang dapat terlihat secara fisik, seperti bertambahnya berat dan tinggi badan anak. Sedangkan perubahan kualitatif merupakan perubahan 9
yang meliputi perubahan mutu dan kemampuan, seperti anak bertambah cerdas. Perkembangan anak membuat anak lebih sering mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Eksplorasi ini dilakukan di lingkungan misalnya di dalam rumah sendiri, perjalanan di area sekolah, area rumah keluarganya, maupun di tempat umum.
Gambar 8 Aktivitas anak Bermain di wilayah Sekolah / Taman Kanak-Kanak Sumber : http://fip.unesa.ac.id/galery/penerimaan-siswa-sd-dilarang-gunakan-tes-calistung
Aktivitas bermain selain menciptakan kegembiraan bagi manusia,dapat mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, fisik, serta kemampuan emosional yang selalu dibutuhkan anak saat tumbuh menjadi dewasa. Terdapat aspek perkembangan anak yang saling berkaitan dan dapat dijadikan sebagai panduan (Papilia & Olds, 1993), yaitu: a. Perkembangan fisik, meliputi pertumbuhan dan perubahan fisik dan motorik. Pada usia ini, anak mulai melakukan segala sesuatu sendiri dan kemampuan diri. b. Perkembangan intelektual, anak mulai belajar untuk mengenal dan mengingat benda yang ada di sekitarnya. c. Perkembangan kepribadian dan sosial, anak mulai belajar saling menghargai satu sama lain, berkomunikasi, dan mengungkapkan pikiran dan emosinya kepada temannya
10
Gambar 9 Aktivitas Bermain Anak yang Timbul Secara Spontan Sumber : http://buahhati.co.id/tempat-wisata-bermain-anak-di-jakarta.html
Kegiatan anak menurut Hurlock (1978) dapat dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu bermain aktif dan bermain pasif atau dikenal sebagai hiburan. Bermain aktif adalah kegiatan bermain yang melibatkan gerak dan aktivitas fisik anak, seperti berlari, naik turun tangga, bermain pasir, dan lainnya. Sebaliknya, bermain pasif sifatnya menghibur dan tidak melibatkan gerak tubuh anak, seperti mengamati anak lain bermain, menonton tv, dan bermain video games. Tahap bermain berdasarkan usia anak dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Exploratory stage, yaitu tahap anak di bawah usia 2 tahun belajar mengenal benda dan belum dapat bermain dengan baik karena anak belum dapat mengontrol tubuhnya secara keseluruhan. 2. Mastery stage, yaitu tahap anak usia 2-6 tahun mulai dapat mengontrol tubuhnya dan mainan memiliki peran penting dalam bermain, sehingga dapat membuat anak kreatif, terhibur, dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak. 3. Achivement stage, yaitu tahap anak usia 7 tahun ke atas mengarah pada kegiatan bermain olahraga yang dilakukan bersama-sama, memiliki aturan, dan ada hasil akhir menang atau kalah. Lingkungan sekitar anak-anak merupakan tempat perkembangan hidup mereka secara fisik, sosial, dan mental. Pengaruh lingkungan baik dari keluarga, teman, dan masyarakat akan menentukan bagaimana seorang anak dapat tumbuh. Anak-anak mendapat perlindungan dan perhatian penuh ketika berada di dalam rumah sehingga dapat melakukan aktivitas dengan aman seperti belajar dan bermain dengan orang-orang terdekat serta beristirahat. Aktivitas luar ruangan yang terjadi di sekitar rumah, lingkungan tempat tinggal, atau pun di tempat-tempat umum juga merupakan hal penting yang harus dialami oleh anak untuk dapat mengenal apa saja yang ada di sekitar mereka
11
Tabel 1 Ringkasan dari Perkembangan Anak-Anak Usia 2 sampai 7 Tahun Source. Valerie & Lueder – Designing Product and Places for Children (2007)
2-3 Tahun Dapat mencocokkan warna dan bentuk-bentuk dasar Mengerti konsep jumlah
Menikmati konsep roleplay make-believe
12
4-5 Tahun Dapat mengkategorisasi Mengenali warna-warna primer Mempercayai fantasi dan menerima konsep ‘magic’ sebagai penjelasan dari fenomena di sekeliling yang belum dipahami
Dapat membedakan bagian-bagian tubuh
Mulai mengenali konsep waktu
Tertarik mempelajari benda-benda umum di sekitarnya Mencocokkan benda dengan gambar
Mengenali hubungan antar benda secara keseluruhan dan bagiannya Fokus pada hanya satu aspek pada satu situasi Mendasari pengetahuan mereka berdasarkan apa yang terjadi seperti apa yang terlihat
6-7 Tahun Durasi focus atau kemampuan memperhatikan lebih panjang Mengingat dan mengulangi angka Masih sulit membayangkan sudut pandang orang lain selain dirinya sendiri Tidak dapat selalu memahami dan mengerti konsekuensi dan efek dari apa yang mereka lakukan
Tabel 2 Ringkasan dari Perkembangan Anak-Anak Usia 2 sampai 7 Tahun Source. Valerie & Lueder – Designing Product and Places for Children (2007)
13
2.1.2. Regulasi Keamanan Anak Perwujudan anak-anak sebagai generasi muda yang berkualitas, berimplikasi pada perlunya pemberian perlindungan khusus terhadap anakanak dan hak-hak yang dimilikinya sehingga anakanak bebas berinteraksi dalam kehidupan di lingkungan masyarakat. Sesuai dengan isi UU No.23 Tahun 2002 Pasal 4 tentang Perlindungan Anak, bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Undang-undang tersebut merupakan bentuk dari hasil ratifikasi Convention on the Rights of the Child (CRC). Konvensi ini merupakan instrumen Internasional di bidang Hak Asasi Manusia dengan cakupan hak yang paling komprehensif. CRC terdiri dari 54 pasal yang hingga saat ini dikenal sebagai satusatunya konvensi di bidang Hak Asasi Manusia khususnya bagi anak-anak yang mencakup baik hak-hak sipil dan politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Berbagai kebijakan untuk anak juga telah dibuat oleh pemerintah diantaranya adalah Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) yang didalamnya mencakup empat program besar yaitu bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan anak dan penanggulangan HIV/AIDS. Dalam tumbuh kembangnya, anak memiliki masa-masa emas atau yang sering disebut dengan golden age yaitu usia dini. Di usia tersebut, anak akan dengan mudah meniru apa yang ada di sekitarnya. Oleh karenanya, anak harus mendapatkan pendidikan yang baik pada usia tersebut. Pendidikan usia dini atau yang lebih sering dikenal dengan istilah PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan 14
perkembangan jasmani dan rohani. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, PAUD berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya, agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Sesuai dengan fungsi tersebut, maka PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. Sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. Pada jalur formal, PAUD berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat, sedangkan PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselengggarakan oleh lingkungan. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK “Pasal 54 (1) Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib mendapatkan perlindungan dari tindak Kekerasan fisik, psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau pihak lain. (2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, aparat pemerintah, dan/atau Masyarakat. Pasal 54 Ayat (1) Yang dimaksud dengan “lingkungan satuan pendidikan” adalah tempat atau wilayah berlangsungnya proses pendidikan. Yang dimaksud dengan “pihak lain” antara lain petugas keamanan, petugas kebersihan, penjual makanan, petugas kantin, petugas jemputan sekolah, dan penjaga sekolah.”
2.2.
Alat Pelacak Posisi
2.2.1. Bluetooth Zone Tracker Bluetooth adalah peralatan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan media kabel atau secara wireless, misalnya smartphone dengan smartphone dan perangkat lain yang terpasang bluetooth. Bluetooth beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan frekuensi hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi tanpa kabel dengan jarak yang terbatas. Pada dasarnya teknologi bluetooth ini diciptakan bukan hanya untuk menggantikan atau menghilangkan penggunaan media kabel dalam melakukan pertukaran data atau informasi, tetapi 15
juga mampu menawarkan fitur yang bagus atau baik untuk teknologi mobile wireless atau tanpa kabel, dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya rendah, interoperability yang sangat menjanjikan, mudah dalam pengoperasiannya dan juga mampu menyediakan berbagai macam layanan. Bluetooth terdiri atas beberapa perakat pendukung seperti radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash dan voice codec. Perangkat - perangkat tersebut akan saling berhubungan satu sama lain sehingga bisa tercipta sebuah komunikasi. Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan juga layer protokol fisik sedangkan Link manager akan melakukan aktivitas protokol tingkat tinggi, yaitu seperti melakukan link setup, autentikasi dan juga konfigurasi.
Gambar 10 Logo Bluetooth Sumber : http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-bluetooth-fungsi-dan-cara-kerjanya.html
Kelebihan: Bisa menembus rintangan, misalnya seperti dinding, kotak, dan sebagainya. Walaupun jarak transmisinya hanya 10 M. Tidak memerlukan media kabel ataupun kawat. Dapat mensingkronisasi data dari Handphone ke Komputer atau laptop. Dapat dipakai sebagai perantara modem. Kekurangan: Kalau terlalu banyak koneksi bluetooth didalam satu ruangan, akan sulit untuk menemukan penerima yang dituju. Sering beredar virus-virus yang disebarkan melalui bluetooth, khususnya dari handphone. Kecepatan transfer tidak stabil karena tergantung dari perangkat pengirim dan penerima Kecepatan dalam transfer data tidak tetap, tergantung dari perangkat yang dipakai untuk mengirim dan yang menerima data maupun informasi. Mekanisme tracking menggunakan system Bluetooth adalah dengan meggunakan 2 device dalam satu set produk. Ketika kedua device ini berada diluar jangkauan tertentu (misalnya radius 30 meter) sinyal akan menghilang dari devise side orang tua sehingga orang tua akan segera menyadari bahwa anak mereka berada di luar zona. Apabila device dari side anak memasuki zona jangkauan sinyal device orang tua lagi, orang tua 16
mengetahui bahwa anaknya berada pada radius tersebut. Namun kekurangan dari system pelacakan menggunakan Bluetooth adalah: - Jangkauan atau range terbatas hingga maksimal 30 meter jadi ketika anda berada di luar zona tersebut posisi tidak diketahui - Meskipun anak berada dalam zona 30 meter tersebut, lokasi pasti titik koordinat anak tidak dapat dilacak secara akurat karena menggunakan system area zoning bukan pinpoint titik posisi anak - Membutuhkan dua device yang keduanya harus sama-sama dikenakan dan menyala.
2.2.2. GPS Tracker GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter. Sejarah GPS dimulai dari awal tahun 1960-an saat Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat merasa perlu memiliki sistem navigasi yang akurat, dapat berfungsi secara global, dalam segala cuaca, dan tersedia setiap saat. Berbagai pendekatan dan teknologi diuji coba sampai akhirnya pada akhir tahun 1973 Dephan AS menyetujui pelaksanaan uji coba satelit Navstar yang menjadi generasi pertama dari satelit GPS. Hingga tahun 1983, masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan mengizinkan penggunaan GPS untuk pesawat sipil setelah terjadi insiden penembakan pesawat Korean Airlines, penerbangan 007 yang dianggap “nyasar” melintasi perbatasan Uni Soviet. Sejak saat itu, GPS mulai disiapkan untuk dipergunakan oleh kalangan sipil secara internasional. Penggunaan
Militer GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan. Navigasi GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Informasi Geografis 17
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran. Pelacakan kendaraan Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik kendaraan/ pengelola armada bisa mengetahui ada di mana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini. Pemantau gempa Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik Cara kerja GPS Cara kerja sistem GPS pada dasarnya adalah menentukan jarak antara posisi satelit-satelit GPS pada orbitnya di angkasa luar ke alat penerima GPS. Dengan minimal 4 signal satelit yang diterima pada alat penerima GPS, maka alat penerima GPS dapat menghitung, dengan tingkat ketelitian tertentu, lokasi? alat penerima GPS tersebut di atas permukaan bumi. Pada saat ini j ada lebih dari 31 satelit dengan 24 satelit aktif GPS yang mengorbit di angkasa luar, tersebar di 6 bidang orbit. Sinyal yang dipancarkan oleh satelit GPS memuat informasi waktu kapan signal itu dipancarkan dan juga informasi mengenai posisi satelit yang bersangkutan di angkasa luar. Satelit GPS dilengkapi dengan jam atom yang memiliki ketelitian sangat tinggi, sehingga data waktu yang terbungkus dalam sinyal GPS mempunyai tingkat ketepatan/akurasi yang tinggi. Tingkat ketelitian yang dibutuhkan dari alat GPS bergantung pada penggunaan alat GPS tersebut. Akurasi penentuan posisi alat GPS komersial saat ini yang hanya menggunakan informasi dari GPS (standalone GPS) adalah sekitar 100 meter, sedangkan bila menggunakan tambahan referensi informasi lain (differential GPS) yang standar maka tingkat akurasinya bisa antara 10 cm sampai 1m. Cara kerja GPS tracker sebagai bagian dari tracking system adalah sebagai berikut: 1. Alat GPS Tracker menerima sinyal GPS dari beberapa satelit GPS yang mengorbit di luar angkasa. 2. Dari sinyal GPS yang diterima tersebut, GPS tracker menentukan posisinya berdasarkan koordinat bumi (latitude/longitude) 3. Alat GPS Tracker tersebut kemudian mengirimkan data titik-titik koordinat tersebut ke GPS Tracking Server melalui jaringan GSM. 4. GPS Tracking Server menerima data titik koordinat dari alat GPS tracker, data tersebut disimpan ke dalam database. 5. Selanjutnya GPS Tracking Server mengirimkan data yang diterima dari alat GPS tracker ke Tracking & Monitoring Software yang sedang aktif melalui jaringan TCP/IP. 6. Tracking & Monitoring Software akan menampilkan data tersebut melalui tampilan peta monitoring (Google Maps). 18
Gambar 11 Alur Informasi Data dari Device ke Penyajian data Sumber : http://www.geotekno.com/cara-kerja-gps-tracker/918
Alat GPS tracker juga bisa merekam data titik-titik koordinat dengan interval waktu tertentu. Data tersebut kemudian disimpan ke dalam On-board Flash Memory (RAM) untuk dibaca atau ditampilkan di peta di kemudian hari atau di lain waktu. Dengan cara ini data yang di baca bukanlah data yang realtime. Cara ini digunakan untuk efisiensi pengiriman data yang berlebihan. Penggunaan teknologi sistem pelacak secara realtime ini bukan hanya sekedar membeli alat GPS tracker saja. Ada biaya-biaya lain yang harus di tanggung suatu perusahaan jika ingin menggunakan teknologi ini. Tabel 3 Spesifikasi Sistem Tracking
No 1
Komponen Modul GPS Receiver
Fungsi Memproses sinyalsinyal GPS yang dipancarkan oleh satelit dan kemudian
Tipe FGMMOPA6B
Keterangan Power Supply 3.0 Volt - 4.3 Volt Frekuensi L1, 1575.42 MHz 19
2
Mitrokontroler
3
Modul GSM/GPRS
4
Push Button
5
Sumber Tegangan
6
Firmware
20
merubah sinyal tersebut menjadi format protokol NMEA 0183 Memperoses data ARM CortexNMEA yang berasal M3 STM32 dari GPS receiver menjadi format SMS Format NMEA 0183 yang diproses hanya tipe kalimat $GPGAA dan $GPRMC
Mengirimkan data paket SMS hasil proses pada mikrokontroler kepada pengamat (user) Merupakan interrupt terhadap sistem, jika terjadi hal diluar kendali pengguna device. Dengan adanya penekatan terhadap push button maka sistem akan memberikan sinyal alert kepada pengamat. Memberikan asupan tegangan ke system tracking Mengontrol alur sistem mulai kondisi ON sampai OFF
SimCom 900D
Akurasi Posisi : 2.5 - 3.0 meter (Open Sky)
Power Supply 1.65 Volt - 3.6 Volt Memori Flash 256 Kbyte Memori RAM 32 Kbyte Memori EEPROM 8 Kbyte Memori backup register 128 byte Komunikasi yang dipergunakan USART (serial) Power Supply 3.4 Volt - 4.5 Volt Support Sim Card 1.8 Volt, 3 Volt
Mini Momentary Tactile Button Straight Push Switch
Push On (Active saat ada penekanan)
Panasonic Evolta LR6EG
1.5 Volt x 3
RTOS CoOS
CoOS merupakan real time Operating system berbasis kepada prioritas kerja
8
Operator Seluler
Mengirimkan data SMS dari tracking device ke pengamat
Sistem mempergunakan operator seluler yang tersedia
Gambar 12 Ilustrasi alur informasi mengenai posisi melalui GPS tracker anak Sumber : Pengenalan GPS dan Penggunaannya.pdf
Jenis-Jenis GPS Tracker GPS Tracker yang beredar sendiri ada beberapa jenis dibedakan berdasarkan penggunaan dan mekanisme pengumpulan penyajian data. Diantaranya adalah :
Hardwired Tracker
Gambar 13 Hardwired GPS Tracker Sumber : http://bdnews24.com/vehicle-accessories-parts/gps-tracker.html
21
Hardwired GPS adalah jenis GPS yang biasanya digunakan untuk kendaraan. Ukurannya sebesar telapak tangan. Untuk menggunakan GPS Tracker ini dibutuhkan sirkuit listrik yang terhubung dengan system kelistrikan kendaraan sehingga terhubung dengan kondisi kendaraan saat menyala. Menentukan posisi kendaraan saat menyala dan dapat ditracking lokasinya dengan system sms di nomor owner yang dimasukkan.
GPS Logger
Gambar 14 GPS Logger Sumber : http://www.conrad-electronic.co.uk/ce/en/product/372738/Conrad-GT-750-Blueooth-GPS-Data-Logger
GPS Logger sedikit berbeda dengan tracker GPS lainnya. Fungsinya memang sama-sama memancarkan sinyal yang menentukan posisi koordinat device, akan tetapi data yang ditampilkan oleh GPS logger bukan data real time, dalam artian data koordinat yang didapatkan oleh GPS Logger disimpan dalam device, lalu dibaca dengan card reader begitu masuk ke dalam PC dalam bentuk timeline koordinat.
22
Personal GPS Tracker
Gambar 15 Personal GPS Tracker Sumber : http://coolmomtech.com/2014/07/findster-gps-tracking-system-for-kids-pets/
Personal GPS Tracker adalah jenis personal tracker dengan dimensi yang kecil dan dapat dibawa kemana-mana. Menggunakan system baterai dan dimensinya membuat device dapat dibawa disimpan di dalam saku celana atau disimpan di dalam tas. Personal GPS Tracker memancalkan sinyal ke 3 hingga 4 satellite untuk menentukan koordinat yang menandakan lokasi dari device, lalu mengirimkan data koordinat tersebut melalui web atau mobile application. 2.3. Mobile Application
Gambar 16 Mobile Application Sumber : https://davemamora.wordpress.com/tulisanku/mobile-apps-adalah-marketing-tools-masa-depan/
Mobile application adalah proses pengembangan aplikasi untuk perangkat genggam seperti PDA, asisten digital perusahaan atau telepon genggam. Aplikasi ini sudah ada pada telepon selama manufaktur, atau didownload oleh pelanggan dari toko aplikasi dan dari distribusi perangkat lunak mobile platform yang lain. 23
Menurut Lee, Schneider & Schell (2004), berikut beberapa anggapan yang salah mengenai mobile application : a.Pengembangan mobile applications dianggap lebih mudah. Masyarakat merasa pengembangan aplikasi untuk perangkat mobile jauh lebih mudah. Tapi kenyataannya lebih sulit. b. Pengembangan aplikasi untuk mobile lebih cepat. Terdapat gagasan bahwa mengembangkan aplikasi pada perangkat mobile entah bagaimana lebih cepat. Padahal sebenarnya, mungkin tidak lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan upaya pengembangan aplikasi lain. Itu semua tergantung pada kerumitan aplikasi yang dikembangkan dan beberapa faktor yang lain. c. Pengembangan aplikasi mobile lebih murah. Baik pengembangan aplikasi mobile maupun perangkat tidak semuanya harus murah. Perangkat mobile itu sendiri tidak murah jika Anda membandingkan biaya PC Pocket atau tablet PC dengan komputer desktop yang terhubung. Pada saat Anda selesai membeli Pocket PC dan semua aksesorisnya , ia mungkin sama mahalnya dengan desktop (dan mungkin lebih mahal). Ada beberapa alasan dan keuntungan kenapa membuat aspek menjadi mobilize (Lee, Schneider & Schell, 2004) : 1. Meningkatkan kehidupan manusia. Solusi untuk mobile dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan pribadi seseorang. Seperti telepon selular membantu para orangtua menghubungi dan mengontrol anak-anaknya. 2. Meningkatkan fleksibilitas dan aksebilitas para user Dengan memberikan solusi mobile, para user dapat diberikan fleksibilitas dari lokasi dan waktu yang berbeda. 3. Meningkatkan keamanan para user Menyediakan user dengan informasi situasi yang up to date dapat meningkatkan keamanan para user 4. Meningkatkan efisiensi, akurasi dan ketepatan data User yang sudah mobile dapat menerima dan menyediakan informasi kepada sistem yang ada dengan waktu yang diinginkan.
2.3.1. Application Program Interface (API) Mengutip dari Vangie Beal mengenai pengertian API, “Application program interface (API) is a set of routines, protocols, and tools for building software applications. An API specifies how software components should interact and APIs are used when programming graphical user interface (GUI) components. A good API makes it easier to develop a program by providing all the building blocks. A programmer then puts the blocks together.” API adalah set instruksi pemograman untuk mengakses aplikasi berbasis web software atau web tool. Sebuah perusahaan perangkat lunak merilis Application Programming Interface (API) kepada publik sehingga pengembang perangkat lunak laindapat merancang produk yang didukung oleh layanannya. Application Programming Interface (API) pun dapat didefinisikan sebagai sebuah bahasa yang digunakan oleh sebuah program aplikasi untuk berkomunikasi dengan sistem operasi 24
atau program kontrol lainnya seperti Database Management System (DBMS) atau protokol komunikasi. API dapat membantu para web developer untuk membangun website dan application berdasarkan layout block dasar yang tersedia oleh jenis API tersebut Contohnya adalah Google Inc merilis Application Programming Interface (API) sehingga pengembang situs web dapat dengan mudah mengakses informasi Pagerank dari seluruh web/domain di dunia. Application Programming Interface (API) adalah antar muka software to software, bukan user interface. Dengan Application Programming Interface (API), aplikasi berkomunikasi satu sama lain tanpa sepengetahuan. Sebagai perumpamaan system API ini adalah ketika seseorang membeli tiket film secara online dan memasukkan informasi kartu kredit, situs tiket film menggunakan Application Programming Interface (API) untuk mengirimkan informasi kartu kredit ke remote aplikasi yang memverifikasi apakah informasi sudah benar. Setelah pembayaran dikonfirmasi, remote aplikasi mengirimkan respon balik ke situs tiket film dan mengatakan pembayaran telah diterima dan tiket dapat diberikan. Jenis-Jenis API Ada banyak jenis API untuk system operasi, aplikasi dan website. Windows misalnya memiliki banyak set API yang digunakan oleh system hardware dan aplikasi ketika mengopy dan paste teks dari aplikasi lain ke aplikasi satunya, API yang memungkinkan hal itu terjadi. Kebanyakan system operasi seperti MS-Windows menyediakan API yang memungkinkan programmer untuk membuat aplikasi yang konsisten dengan system operasinya. Sekarang, API juga dispesifikasi berdasarkan website. Contohnya API untuk Amazon dan eBay, memungkinak developer untuk menggunakan infrastruktur retail yang sudah ada untuk membuat took web yang terspesialisasi. Contoh API yang popular berdasarkan’Programmable Web’, website yang mendata lebih dari 13000 API, antara lain: 1. Google Maps API: memungkinkan para web developer untuk memasukkan Google Map pada websites menggunakan JavaScript atau interface Flash. API Google Map didesain untuk berfungsi baik di mobile dan desktop browser 2. YouTube APIs: YouTube API: Google's APIs memungkinkan developer untuk mengintegrasi video dari youtube dan dapat diakses di website dan aplikasi. 3. Flickr API 4. Twitter APIs 5. Amazon Product Advertising API: Amazon's Product Advertising API
2.4.
Wear Product Anak
Untuk pengaplikasian Tracker device ke anak, dibutuhkan pengetahuan mengenai produkproduk yang umumnya digunakan oleh anak-anak. Jenis produk yang digunakan dan tingkat kesulitannya untuk dilepas, juga mencolok atau tidaknya ketika dikenakan oleh anak.
25
Gambar 17 Style anak 2015-1016 dan wear product yang dikenakan Sumber : http://gomarketonline.com/2015/03/09/inilah-5-model-sepatu-anak-perempuan-terbaru-di-tahun-2015.html
Berdasarkan segmentasi pasar juga didapatkan perbedaan style pakaian yang dikenakan oleh anak-anak. Untuk projek ini yang dituju adalah kelas menengah ke atas karena ditargetkan untuk smart parents yang berpendidikan juga berpenghasilan tinggi, sehingga style dan produk yang diangkat juga merupakan produk-produk kelas atas mulai dari material, pemilihan warna, fitur yang ada dalam sepatu, hingga styling dari desain sepatu yang akan dihasilkan. Tabel 4 Wear Product Anak berdasarkan tingkat kebutuhan pemakaian
Primary Kaos Kemeja Jaket Celana / Rok
26
Secondary Topi Sepatu / Sendal (alas kaki) Kaos Kaki Tas Vest / Rompi
Tertier Kalung Gelang Headband / Bando Ikat Pinggang
Tabel 5 Macam-macam wear product anak dengan parameter
No
Gambar
Nama Produk
1
Kaos Posisi : badan atas / torso Usage : sering Difficulty to take off : hard
2
Kemeja Posisi : badan atas / torso Usage : cukup sering Difficulty to take off : hard
3
Jaket Posisi : badan atas / torso Usage : jarang Difficulty to take off : medium
27
4
Vest / Rompi Posisi : badan atas / torso Usage : jarang Difficulty to take off : medium
5
Celana dan Rok Posisi : badan bawah Usage : sering Difficulty to take off : hard
28
6
Topi Posisi : kepala Usage : cukup sering Difficulty to take off : easy
7
Sepatu atau Alas Kaki Posisi : kaki Usage : sering Difficulty to take off : hard Mencolok : tidak (karena psti dipakai)
29
8
Tas Posisi : badan atas / punggung Usage : cukup sering Difficulty to take off : easy Mencolok : ya
9
Gelang Posisi : pergelangan tangan Usage : jarang Difficulty to take off : medium
10
Headband atau Bando Posisi : kepala Usage : jarang Difficulty to take off : easy
30
11
Kaos Kaki Posisi : kaki Usage : cukup sering Difficulty to take off : hard
12
Jam Tangan Posisi : pergelangan tangan Usage : jarang Difficulty to take off : easy Mencolok : ya
13
Ikat Pinggang atau Belt Posisi : pinggang Usage : cukup sering Difficulty to take off : hard
Contoh lain asesoris yang dikenakan anak-anak :
31
Gambar 18 Beberapa jwear product lain yang dikenakan anak Sumber : http://shop.nordstrom.com/c/boys-bags-accessories
2.4.1. Sepatu Sepatu adalah suatu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri bagian-bagian sol, hak, kap, tali, dan lidah. Biasanya juga terbuat dari kanvas atau kulit yang menutupi semua bagian mulai dari jari jemari, punggung kaki hingga bagian tumit. Pengelompokkan sepatu biasanya dilakukan berdasarkan fungsi atau tipenya, seperti sepatu resmi (pesta), sepatu santai (kasual), sepatu dansa, sepatu olahraga, sepatu kerja, sepatu ortopedik dan sepatu minimalis. Koleksi sepatu pria dengan bermacam-macam fungsi kegunaannya. Belakang kiri-kanan sepatu hiking, tiga sepatu olahraga, sepatu boot casual, depan kiri-kanan tiga sepatu minimalis, dan sepatu casual.
32
Jenis Sepatu
Gambar 19 Jenis-Jenis Sepatu
33
2.4.2. Komponen Sepatu
Gambar 20 Insole Sumber : http://www.safetysign.co.id/news/267/Tips-Merawat-Sepatu-Safety-Agar-Lebih-Awet-dan-PerformanyaTetap-Maksimal
Insole : lapisan material terletak di antara sol luar dan midsole. Platform dimana kaki dapat bergerak. Kebanyakan dibuat dari bahan kimia untuk kertas cat dicampur dengan zat aditif untuk menghalangi pertumbuhan bakteri.
Gambar 21 Outsole Sumber : http://www.industrikaret.com/sol-sepatu-karet.html
Outsole : sol terluar, secara langsung bersentuhan dengan tanah. Memiliki ketebalan fleksibel yang mengikuti kontur kaki dan dari bahan yang tahan air, tahan lama, juga mencegah slip.
34
Gambar 22 Upper Sumber : https://readingstore.biz.id/tempat-bikin-sepatu-docmart/
Upper : bagian upper merupakan keseluruhan dari badan atas sepatu. Material yang digunakan masing-masing berbeda tergantung model yang dibuat dan bentuk pola atas juga beragam tergantung dengan desain . umumnya menggunakan bahan yang breathable sehingga kaki tidak keringatan, tapi juga durable sehingga tidak cepat rusak. Styling pada sepatu pada umumnya menitik beratkan di bagian upper ini
Gambar 23 Shoe Tongue Sumber : https://diarisepatubasket.org/2016/11/16/anatomi-sepatu-basket-mengenal-komponen-komponen-dasarstruktur-upper-dan-sole/
Lidah sepatu : lidah sepatu adalah bagian dari upper yang mendapat kontak lansung degan ankle (pergelangan kaki) bagian depan
35
2.5.
Eksisting Produk (Referensi Desain)
2.5.1. Kids Tracker
GPS Watch
Gambar 24 LBS Tinz GPS Watch Sumber : http://www.dydide.com/gallery/
Fitur Materials Warna Basic Shape Detaching Operator Detaching Time Detaching Method Device Attaching Location Tracking Method
Features
36
Keterangan Silicone Rubber Light Green Rounded Rectangle Parents (untuk anak-anak masih sulit melepas sendiri) Parents (10 detik) Kids (lebih dari 1 menit) Menarik tali jam dari slot belt dan meleas kaitan besi Pergelangan Tangan Anak Menggunakan GPS Tracker dan memancarkan lokasi ke satellite yang mengirimkan koordinat lokasi ke mobile phone application SIM Card Slot Screen for Time Display Emergency SOS Call button Speaker and Microphone USB slot for battery charging
Price
Connected to apple and android application Rp. 700.000 – Rp. 800.000 per pcs
GPS Bracelet
Gambar 25 GPS Bracelet Sumber : http://www.dailymail.co.uk/travel/travel_news/article-3137376/Caring-creepy-growing-trend-parentsusing-GPS-trackers-tabs-children-holiday.html
Fitur Materials Warna
Basic Shape Detaching Operator Detaching Time Detaching Method Device Attaching Location
Keterangan Silicone Rubber Dark Blue Pink Black White – Baby Blue Line Lurus dengan Circle Button Parents (untuk anak-anak masih sulit melepas sendiri) Parents (10 detik) Kids (lebih dari 1 menit) Menarik tali seperti jam tangan dari slot belt dan meleas kaitan besi Pergelangan Tangan Anak 37
Tracking Method
Features
Price
Menggunakan GPS Tracker dan memancarkan lokasi ke satellite yang mengirimkan koordinat lokasi ke mobile phone application SIM Card Slot Emergency SOS Call button Speaker and Microphone USB slot for battery charging, Connected to apple and android application Rp. 600.000 – Rp. 800.000 per pcs
GPS Belt
Gambar 26 GPS Belt Gizmopal Sumber : https://www.indiegogo.com/projects/findster-the-gps-tracker-free-of-monthly-fees
Fitur Materials Warna Basic Shape Detaching Operator Detaching Time
38
Keterangan Leather Belt PVC Plastic Tracker Belt – Chocolate Device – White and Green Trapesium Parents (untuk anak-anak masih sulit melepas sendiri) Parents (20 – 40 detik) Kids (lebih dari 2 menit)
Detaching Method Device Attaching Location Tracking Method
Features
Price
Membuka kepala belt dan mengeluarkan device dari slot Pinggang Anak Menggunakan GPS Tracker dan memancarkan lokasi ke satellite yang mengirimkan koordinat lokasi ke mobile phone application USB slot for battery charging, Connected to apple and android application Rp. 300.000 – Rp. 400.000 per pcs
Doll Keychain Tracker
Gambar 27 GPS GSM Doll Keychain Hidden Tracker Sumber : http://www.aliexpress.com/store/product/Hidden-Plush-Cartoon-Toy-Bear-GPS-GSM-GPRS-PersonalTracker-IDL100-Tracking-Device-for-kids-Plush/630299_32340367178.html
39
Fitur Materials Warna
Basic Shape Detaching Operator Detaching Time Detaching Method Device Attaching Location Tracking Method
Features
Price
Keterangan Kain felt isi dakron Tali kur Lime Green Blue Purple Orange Brown Beruang Parents Anak juga masih muda melepasnya Parents (10 detik) Kids (20 detik) Menarik strap dari sing keychain resleting tas Tas anak Menggunakan GPS Tracker dan memancarkan lokasi ke satellite yang mengirimkan koordinat lokasi ke web tracking USB slot for battery charging, Connected to apple and android website tracking Hidden slot for the tracker inside the doll Rp. 300.000 – Rp. 400.000 per pcs
Smart Font Bluetooth (B-Tracker) Tag
Gambar 28 Bluetooth Tracker Tag Sumber : http://www.hongkiat.com/blog/bluetooth-tracking-devices/
40
Fitur Materials Warna
Basic Shape Detaching Operator Detaching Time Detaching Method Device Attaching Location
Tracking Method
Features
Price
Keterangan PVC Matte Texture Plastic Lime Green Black Desaturated Red White Water Drop Parents Parents (10 detik) Kids (40 detik) Menekan clicking lock lubang kaitan Tas Belt Saku Celana atau Baju Menggunakan system Bluetooth area tracking. Ketika device child side dengan device parents side terpisah dalam radius 30 meter, device orang tua akan berbunyi memberi warning bahwa anak berada di luar area, dan akan berhenti berbunyi ketika lokasi kedua device berada dalam radius yang ditentukan device On / Off Bluetooth Button Battery Charging Slote Kait Rp. 400.000 – Rp. 500.000 per pcs
2.5.2. Kids Shoes MediaTEK Smart Shoes
41
Gambar 29 360 Smart Shoes Sumber : http://flickrhivemind.net/Tags/smartwear
Fitur Materials
Warna
Basic Shape Detaching Operator Detaching Time Detaching Method Device Attaching Location Tracking Method
Features
Price 42
Keterangan Kain Bantalan Lite outsole Velcron (Combination) Green Pink Blue Yellow Casual Sport Shoes Basic Shape Parents Parents (10 detik) Kids (1 menit) Membuka Felcron dan Membuka Tali di Bagian Bawahnya Kaki Anak Menggunakan GPS Tracker dan memancarkan lokasi ke satellite yang mengirimkan koordinat lokasi ke Mobile Application Charging Battery dengan meletakkan Sepatu di Atas Mat Charger (Wireless Charging) GPS Tracker Slot inside the sole Connected to apple and android website tracking Rp. 800.000 – Rp. 900.000 per pcs
Sport Shoes Anak
Gambar 30 Adidas White Baby Pink Sport Shoes Sumber : http://www.askavetquestion.com/adidas-shoes-for-girls-kids-pink-adidas/
Gambar 31 Air Jordan Black White Red Kids Sumber : http://www.shoesvbuy.org/cat-c-1.html
Fitur Materials
Warna
Keterangan Suede Cushions Inside Lite Outsole Rubber White – Baby Pink Black – White – Red 43
Type Detaching Operator Detaching Time Detaching Method Device Attaching Location Possible Location For Attaching Tracking Device Features Price
Sport Shoes (Basketball) Parents Parents (20 detik) Kids (lebih dari 1 menit) Melepaskan simpul tali sepatu / shoelace Kaki Anak Outsole Under Insole Bagian Tumit Spring Outsole Rp. 800.000 – Rp. 1.200.000 per pcs
Kids Casual Shoes
Gambar 32 Nike Grey Casual Shoes for Kids Sumber : http://www.finmorcottage.co.uk/nike-satire-low-blackcobblestonemercury-grey-casual-shoes-10850-p5030.html
44
Fitur Materials
Warna
Shoe Type Detaching Operator Detaching Time Detaching Method Device Attaching Location Possible Location for Locating Tracking Device Price
Keterangan Suede Body Leather Lining and Logo Lite / Soft Rubber Outsole Grey Black White Casual Sneakers Parents Parents (10 detik) Kids (20 detik) Melepas tali sepatu dari simpul Mengangkat perekat felcron Kaki Anak Outsole Body Bagian Tumit Rp. 500.000 – Rp. 700.000 per pcs
45
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1.
Skema Penelitian
Gambar 33 Skema Penelitian
3.2. 46
Metode Pengumpulan Data dan Draft Interview
Untuk mengumpulkan data primer mengenai Kids Security Issues ini dilakukan beberapa metode pengumpulan data guna menemukan area aktivitas anak, durasi kegiatan, kegiatan yang dilakukan anak, dan apa yang dipersiapkan untuk anak saat ke ruang public. Selain itu dari beberapa metode ini juga bisa didapatkan pengalaman orang tua yang pernah mengalami anaknya tersesat di ruang public, baik kronologisnya, tindak lanjut, dampak pengalaman tersebut pada anak, juga langkah pencegahan yang sudah dilakukan. Beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan antara lain :
3.2.1. Diary Studies Diary studies dilakukan oleh orang tua anak untuk memantau dan mendokumentasikan aktivitas anak selama beberapa hari Alat : Kamera, Diari/jurnal
INSTRUMENT
Gambar 34 Diary jurnal yang diberikan pada pihak keluarga Sumber : dokumen pribadi
Metode: Orang tua diberi diari singkat atau jurnal dan diminta memoto kegiatan anaknya dalam beberapa hari Data yang Akan Diperoleh: 47
Tempat yang dikunjungi anak Durasi selama di tempat umum Kegiatan apa saja yang dilakukan Apa saja yang dibawa oleh orang tua atau siap dilakukan selama berada di tempat umum
Waktu pelaksanaan: - Kamis 3 Maret 2016 – Minggu 6 Maret 2016
3.2.2. Interview Interview dilakukan dengan tanya jawab pada pihak ahli atau expert, misalnya psikolog, polisi, mekanik alat pelacak, KPAI. Draft interview yang dilakukan adalah sebagai berikut: Ahli : Psikolog - Siapa : Metode Pengumpulan Data : interview - via offline chat atau wawancara lewat telepon Pertanyaan yang Ditanyakan : - Kasus yang paling sering terjadi pada anak usia 4-6 tahun (penculikan, perampokan, tersesat, pelecehan seksual, dan sebagainya) - pendapat mengenai kesadaran akan keamanan anak - pendapat mengenai produ keamanan anak yang sudah beredar - akibat yang mungkin timbul pada psikologis anak setelah menggunakan produk-produk tersebut - saran untuk menghindari kasus terhadap anak di ruang public terjadi - saran bagaimana sebaiknya produk keamanan ini fiturnya agar anak tidak merasa terkekang Ahli : Ahli Alat Pelacak - Siapa : Mas Taufiq Metode Pengumpulan Data : interview - bertemu langsung Pertanyaan yang Ditanyakan : - Mungkin atau tidak memasang alat pelacak ke sepatu anak - Komponen apa saja yang mungkin dipasangi dan sebaiknya diletakkan di komponen apa agar mendapat sinyal maksimal - Mekanisme alat pelacak mendapatkan koordinat
3.2.3. Story Telling Metode story telling dilakukan dengan orang tua yang pernah mengalami kasus anak hilang di ruang public. Pada metode ini, orang tua akan ditanyai mengenai pengalaman mereka saat anak mereka sempat hilang di tempat public. 48
Daftar pertanyaan tersebut antara lain : - pengalaman membawa dan terpisah dnegan anak di tempatpublik - apa yang sedang dilakukan saat anak mereka hilang - bagaimana kronologi kejadian anaknya hilang - what they do to avoid that kind of thing from happening again - saran mengenai produk apa yang mungkin dibutuhkan untuk mencegah hal yang sama terulang lagi
3.3.
Afinity Diagram
Gambar 35 Brainstorming Konsep
49
Gambar 36 Affinity Diagram
50
3.4.
Studi Eksisting Produk
Gambar 37 Studi Eksisting Produk
51
Keterangan dari bagan studi eksisting produk alat pelacak untuk anak-anak : 1.
Jam Tangan - Posisi - Fitur
-
Analisa
: Pergelangan tangan anak : Penunjuk waktu Location tracking dengan GPS SOS atau Emergency Call Baterai SIM Card slot Micropohone dan Speaker : Anak usia 4-6 tahun belum membutuhkan penunjuk waktu Produk ini menunjukkan anak berasal dari kalangan atas Deattaching masih sulit bagi anak Anak terkadang masih merasa risih dengan jam
2.
Bracelet (Gelang) - Posisi : Pergelangan tangan anak - Fitur : Location tracking menggunakan GPS SOS Call Emergency button SIM Card slot Sebagai asesoris anak Tombol ON / OFF untuk menyalakan GPS Microphone & Speaker - Analisa : fungsi sebagai asesoris Mudah diplepas oleh anak Bahan ringan dan elastic Tidak selalu dikenakan oleh anak saat keluar
3.
Belt (Ikat Pinggang) - Posisi : Pinggang - Fitur : pelacak posisi dengan box gps tracker di bagian kepala belt - Analisa : Ukuran yang terbilang cukup besar (60x60) Mencolok bahwa itu alat pelacak Cukup sulit dilepas anak (lebih dari 2 menit) Bentuk kotak yang kurang menarik untu anak-anak
4.
Sepatu - Posisi - Fitur -
: kaki anak : Pelacak di komponen sepatu Baterai dan hidden antenna Tersambung dengan mobile application Analisa : waktu anak untuk melepaskan cukup lama (2 menit lebih) Alat pelacak tersebunyi dalam komponen sepatu Sepatu dipakai anak saat keluar rumah atau ke sekolah (termasuk wear produk primer)
5. Necklace (kalung) 52
6.
-
Posisi Fitur
-
Analisa
: leher : tombol on off USB cable untuk charge baterai Power adapter User manual dan screwdriver Baterai Lanyard (tali kalung) : besar kemungkinan kalung tersangkut saat anak bermain Sebagian anak merasa risih dengan kalung Ukuran pelacak sebesar flashdisk lebih besar lagi
Doll Keychain Tracker - Posisi : digantung di tas / dimana pun digantung - Fitur : pelacak tidak kelihatan, di dalam badan boneka Melacak posisi menggunakan GPS Boneka Gantungan Kunci - Analisa : Ukuran boneka besar sehingga mudah terlepas saat digantung Dipasang kemungkinan di tas, anak belum tentu selalu mengenakan tas saat keluar dari rumah dan ke ruang public Mudah dilepas
Kesimpulan : -
Untuk mengejar konsep dimana device sulit dilapas dan kemungkinan terpisah dengan anak itu kecil, produk yang mungkin adalah sepatu Untuk mengerjar sinyal yang baik memang di topi, akan tetapi topi mudah dilepas sendiri oleh anak dan disembunyikan seperti apapun device dalam topi, jika topinya lepas sama saja device tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya
53
BAB 4 ANALISA 4.1.
Target Konsumen (Persona)
Target dari projek ini terbagi atas user yang menggunakan device, orang tua dan intitusi sekuriti 1. KIDS (Anak-Anak)
Gambar 38 Anak-Anak pada usia Golden Phase Sumber : http://koleksibunga-jojo.blogspot.co.id/2013/04/berkebun-kegiatan-yang-menyenangkan.html
Berusia 4-6 tahun Usia taman kanak-kanak Aktif bermain Berjalan-jelan ke tempat public outdoor Tinggal di kota besar yang ramai Unisex (laki-laki dan perempuan) Aktif dan bersemangat mengeksplor lingkungan sekitar mereka Tempat yang mereka kunjungi : Sekolah, taman umum, pusat perbelanjaan, rumah mereka sendiri, rumah nenek, rumah teman Aktifitas : Belajar di sekolah, pulang ke rumah, bermain dengan teman, ikut orang tua mereka belanja
54
2. PARENTS (Orang Tua)
Gambar 39 Persona Target Orang Tua Sumber : dokumen pribadi
Orang tua muda Memiliki anak usia antara 4-6 tahun Aktif bekerja dengan pendapatan kelas atas Peduli pada keselamatan anak mereka saat berjalan di ruang publik Sering mengajak anak mereka ke tempat yang mereka kunjungi Tempat yang dikunjungi : Kantor, rumah, pusat perbelanjaan, taman, pasar, rumah teman, rumah orang tua, tempat ibadah, jalan-jalan outdoor Aktifitas : Bekerja, mengantar dan menjemput anak mereka dari sekolah, melanja, mengajak anak mereka keluar untuk bermain
4.2.
Analisa Fitur Eksisting (Benchmarking)
Hasil analisa wear produk anak 1. Jam Tangan - Posisi : Pergelangan tangan anak - Analisa : Anak usia 4-6 tahun belum membutuhkan penunjuk waktu Produk ini menunjukkan anak berasal dari kalangan atas Deattaching masih sulit bagi anak 55
2.
Anak terkadang masih merasa risih dengan jam
Bracelet (Gelang) - Posisi : Pergelangan tangan anak - Analisa : fungsi sebagai asesoris Mudah diplepas oleh anak Bahan ringan dan elastic Tidak selalu dikenakan oleh anak saat keluar 3. Belt (Ikat Pinggang) : Pinggang - Posisi - Analisa : Ukuran yang terbilang cukup besar (60x60) Mencolok bahwa itu alat pelacak Cukup sulit dilepas anak (lebih dari 2 menit) Bentuk kotak yang kurang menarik untu anak-anak 4. Sepatu - Posisi : kaki anak - Analisa : waktu anak untuk melepaskan cukup lama (2 menit lebih) Alat pelacak tersebunyi dalam komponen sepatu Sepatu dipakai anak saat keluar rumah atau ke sekolah (termasuk wear produk primer) 5. Necklace (kalung) - Posisi : leher - Analisa : besar kemungkinan kalung tersangkut saat anak bermain Sebagian anak merasa risih dengan kalung Ukuran pelacak sebesar flashdisk lebih besar lagi 6. Doll Keychain Tracker - Posisi : digantung di tas / dimana pun digantung - Analisa : Ukuran boneka besar sehingga mudah terlepas saat digantung Dipasang kemungkinan di tas, anak belum tentu selalu mengenakan tas saat keluar dari rumah dan ke ruang public Mudah dilepas Kesimpulan : - Untuk mengejar konsep dimana device sulit dilepas dan kemungkinan terpisah dengan anak itu kecil, produk yang mungkin adalah sepatu - Untuk mengerjar sinyal yang baik memang di topi, akan tetapi topi mudah dilepas sendiri oleh anak dan disembunyikan seperti apapun device dalam topi, jika barangnya lepas sama saja device tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya
56
4.3.
Afinity Diagram
Gambar 40 Affinity Diagram
57
4.4.
Hasil Interview
KEYWORD YANG DIPEROLEH DARI PENGUMPULAN DATA Places : -Taman Umum - Pantai / Waterpark - Rumah Nenek / Saudara - Pusat Perbelanjaan - Playgroup / TK - Swalayan / Mini Market Activites : -Bermain dengan anakanak lain -Jajan -Mengobrol dengan warga sekitar - mengeksplorasi environment dengan menghampiri hal-hal yang dianggapnya menarik - mengikuti orang tuanya
Causes of Lost : -Orang tua menyuruh anak menunggu di satu tempat saat mereka mengerjakan yang lain -- Orang tua teralihkan perhatian sebentar dan anak berjalan memisah menghampiri sesuatu yang mereka anggap menarik - anak tidak bisa memberi identitas yang lengkap pada orang yang menemukan mereka - Anak mencari orang tua mereka saat terpisah sebentar dan malah membuatnya makin jauh terpisah dari posisi awalnya
Durations : -10 minutes for mini market -1-2 hours for amusement places - 3-4 hours for shopping places and kindergarten - 5 hours and more for grandma’s or family’s house
Things Parents Prepare : - Baju ganti - Snack - Botol minuman - Mainan favorit anak - Tisu basah
KESIMPULAN PENDAPAT NARASUMBER TERHADAP PRODUK KIDS SECURITY YANG BEREDAR Opinions : 1. 2. 3. 4.
Tidak manusiawi Mengekarng gerak anak Seperti untuk piaraan Kurang efektif karena saat di luar sedang bermain biasanya tas anak-anak juga dilepas
Suggestions : 1. 2. 3.
Tailed Bags
Script Interview : 58
Benda yang dapat dipakai anak tanpa anak menayadri sedang memakainya Menambahkan aspek id tag sebagai kartu indentitas Memiliki bentuk dan fungsi yang disukai anak-anak sehingga anakanak memakainya dengan senang tanpa merasa terbebani
HASIL WAWANCARA SCRIPT INTERVIEW
Parent Kid Age Location
Subjek 1 (seterusnya akan disebut Dewa), selalu ikut saat mama dan papanya keluar untuk belanja. Biasanya ke swalayan atau indomart. Dewa biasanya digandeng mamanya kalau jalan keluar ke swalayan. Dewa suka menarik-narik mamanya ke tempat cemilan yang mau dia beli. Dewa tidak selalu digandeng kalau sedang di dalam swalayan, biasanya tetap diawasi saja jangan sampai lepas dari pandangan Kalau hari libur, biasanya Dewa sama Kinan, adiknya, jalan-jalan antara ke waterpark, Taman Bunga di Alun-Alun Kota Sumenep, atau ke pantai. Kalau ke Taman Bunga biasanya 1-2 jam, ke pantai 2-3 jam, ke waterpark 3 jam, ke swalayan 10 menit. Bawaannya antara baju ganti, snack, tempat minum, dan mainan favoritnya. Dengan metode pengawasan tanpa melepaskan pandangan itu, Dewa tidak pernah sampai hilang atau tersesat saat diajak ke tempat umum. Meski Dewa kadang lari-lari ke balik tumpukan baju, mama Dewa selalu mengejar.
STORY TELLING SCRIPT INTERVIEW
: Firmananta Respati : Surya Adibrata Basudewa (Dewa) : 3,5 tahun : Sumenep
Terkait dengan produk secutiry anak-anak yang beredar di pasaran sekarang (tailed bag, wrist link) mama Dewa dan papanya kurang setuju walau sudah pernah ditawarkan oleh penjual. Alasannya terasa kurang manusiawi dan jadi seperti hewan peliharaan.
Sebisa mungkin misalnya ada produk untuk security anak-anak, papa Dewa menyarankan produk yang tidak mengekang gerak anak mau main kemana saja, tapi masih memberi warning untuk orang tuanya maslaah jarak mereka terpisah. Misalkan bracelet yang akan membunyikan alarm saat terpisah dalam jarak tertentu dengan orang tuanya. Jadi, anakanak masih bisa jalan-jalan sendiri dan bergerak bebas tanpa terkekang, tapi masih dalam area yang bisa diawasi oleh orang tuanya.
Family : Salma (kakak) Location : Jogjakarta
Subjek 2 (selanjutnya akan disebut Evan). Keluarga besarnya Evan biasa waktu libur lebaran rutin berkunjung ke pantai di wilayah Jawa Tengah. Keponakan-keponakan dan adik narasumber (Salma) yang masih kecilkecil sekitar usia range 4-9 tahun itu masingmasing diberi tanggung jawab oleh orang tuanya untuk menjaga adik-adiknya yang lebih kecil dari mereka. Salah satu adik yang harus dijaga oleh saudaranya yang lebih besar. Orang tua mereka mengawasi keseluruhan anak-anak kecil itu. Ternyata saat orang tua mereka lengah sesaat karena mengurusi saudara Evan yang lain, Evan terpisah dari sepupunya yang ditugaskan mengawasi Evan karena sepupunya itu malah main dengan saudaranya yang lain. Evan terpisah sendiri. Evan ternyata jalan memisah sebentar mengambil kerang dan tidak menyadari kalau terpisah dari rombongan. Waktu itu sudah sore jadi mama Evan khawatir karena waktunya pasang.
Kid : Evan Age : 4 tahun
Mama Evan segera mencari menyusuri area yang tadi mereka lewati, dan ternyata Evan ada bersama salah seorang penjaga pantai yang menemani Evan yang menangis mencari mamanya. Penjaga pantai tersebut tidak bisa memberi pengumuman anak hilang karena Evan panik dan menangis terus sehingga tidak bisa memberikan informasi mengenai identitas, baik nama maupun nama mamanya.
Sekarang Evan kalau ke tempat umum tidak mau lepas dari mamanya, dan mamanya juga tidak terlalu sering meminta keponakansaurdara Evan menjaganya. Akhirnya diawasi sendiri. Mengenai produk security yang beredar, yaitu tailed bag dsb itu, Salma merasa penggunaannya memang lumayan efektif, tapi jadi kasihan pada anak-anaknya. Sarannya adalah produk yang tidak mengekang gerak anak dan bentuknya luculucu supaya anak-anak malah senang memakainya.
59
STORY TELLING SCRIPT INTERVIEW
Parent : Ibu Sri Surdiyati Location : Surabaya
Subjek 3 (selanjutnya disebut Aini) biasa ke tempat publik ke tempat outbound, Kebun Bibit. Biasanya yang disiapkan sebelum berangkat hanya bekal dan cemilan. Aini pernah hilang waktu diajak mamanya beli seragam untuk kakak Aini di Pucang. Aini disuruh mamanya tunggu duduk di bangku karena mamanya akan mencari baju kakak Aini. Ternyata kakak Aini ikut mencari-cari bajunya sendiri jadi Aini menunggu sendirian di bangku. Mama Aini yang terlalu asik mencari baju itu belok ke posisi yang tidak bisa dilihat dari tempat Aini menunggu. Aini mencari mamanya tapi mama Aini tidak dengar. Aini akhirnya keluar dari toko tempat mamanya membeli seragam sambil menangis mencari mamanya. Orang-orang sekitar yang melihat Aini akhirnya menghampirinya dan bertanya nama dan mencari siapa. Sementara mama Aini masih mencari-cari di dalam toko sampai lama. Aini ditemukan oleh ibu-ibu di sekitar sana.
60
Kid : Aini Age : 4 tahun
Aini terpisah dari mamanya sekitar setengah jam, sebelum akhirnya mama Aini mengecek keluar toko dan akhirnya ketemu dengan Aini. Setelah kejadian itu, Aini jadi trauma kalau diajak ke toko baju Pucang. Selalu bertanya pada mamanya kalau diajak, “nanti aku hilang lagi, gimana-”. Sekarang mama Aini tidak berani meninggalkan anaknya untuk menunggu belanja seperti sebelumnya. Aini selalu digandeng dan tidak sampai terpisah dengan mamanya
Mengenai produk security yang beredar, masih sama, para orang tua kurang setuju dengan penggunaan produk yang membatasi gerakan anak. Apalagi anak seumuran Aini itu termasuk aktif bermain, sehingga biasanya akan melepas tas mereka. Mama Aini memberi saran kalau mau membuat produk, kalau bisa yang anak-anak senang memakainya dan tidak mengganggu aktivitas mereka. Misalkan gelang, yang memiliki info lengkap mengenai nama anak, alamat, kontak yang bisa dihubungi dan nama orang tua. Sehingga kalau hilang dan anak tidak bisa menjawab pertanyaan, setidaknya orang lain bisa melihat identitas yang tertera pada produk tersebut
4.5.
Analisa Aktivitas
61
Gambar 41 Analisa Aktifitas
62
4.6.
Analisa Sepatu Anak
4.6.1. Jenis Sepatu Anak
Gambar 42 Tipe atau Jenis Sepatu Anak
63
4.6.2. Komponen Sepatu
Gambar 43 Komponen Sepatu Sumber : dokumen pribadi
64
Gambar 44 Insole Sumber : http://www.safetysign.co.id/news/267/Tips-Merawat-Sepatu-Safety-Agar-Lebih-Awet-dan-PerformanyaTetap-Maksimal
Insole : lapisan material terletak di antara sol luar dan midsole. Platform dimana kaki dapat bergerak. Kebanyakan dibuat dari bahan kimia untuk kertas cat dicampur dengan zat aditif untuk menghalangi pertumbuhan bakteri.
Gambar 45 Outsole Sumber : http://www.industrikaret.com/sol-sepatu-karet.html
Outsole : sol terluar, secara langsung bersentuhan dengan tanah. Memiliki ketebalan fleksibel yang mengikuti kontur kaki dan dari bahan yang tahan air, tahan lama, juga mencegah slip.
65
Gambar 46 Upper Sumber : https://readingstore.biz.id/tempat-bikin-sepatu-docmart/
Upper : bagian upper merupakan keseluruhan dari badan atas sepatu. Material yang digunakan masing-masing berbeda tergantung model yang dibuat dan bentuk pola atas juga beragam tergantung dengan desain . umumnya menggunakan bahan yang breathable sehingga kaki tidak keringatan, tapi juga durable sehingga tidak cepat rusak. Styling pada sepatu pada umumnya menitik beratkan di bagian upper ini
Gambar 47 Shoe Tongue Sumber : https://diarisepatubasket.org/2016/11/16/anatomi-sepatu-basket-mengenal-komponen-komponen-dasarstruktur-upper-dan-sole/
Lidah sepatu : lidah sepatu adalah bagian dari upper yang mendapat kontak lansung degan ankle (pergelangan kaki) bagian depan
4.6.3. Trend Sepatu Anak 2015-2016 66
Gambar 48 Trend Sepatu Anak 2015-2016
67
4.7.
Analisa Material
Gambar 49 Material Board
68
4.7.1. Material Outsole Tabel 6 Material Outsole Sumber : https://bandros.co.id/macam-macam-bahan-sepatu-dan-outsole.html
Material
Rubber Sole
Polyurethine Sole
Deskripsi
Kelebihan Kekurangan
sole karet ini digunakan untuk sepatu safety atau sepatu lapangan, tidak ada expirednya . kuat dan lentur, sole ini juga bisa ditambah jahitan di samping di lem dan di press.
Kelebihanya: Kuat dan lebih lentur dibanding bahan yg lain.
anti slip dan ringan dan juga ringan tahan terhadap minyak (oil resistant tergolong mahal, mempunyai expired date, akan hancur sendiri seperti sepotong roti jika di biarkan dalam waktu yang lama. campuran dari bahan plastic dan rubber cocok di gunakan untuk poduksi sepatu yang tahan air maka sole berbahan ini tidak licin.
Kekuranganya: Lebih licin dibandingkan sole bahan lain dan lebih berat. Kelebihannya: Tahan terhadap minyak (oil resistant), ada anti slip & lebih ringan. Kekurangannya: expired date jika lama tidak dipakai dan harganya lebih mahal dibanding sole dari bahan lain. Kelebihan: Ringan, lebih kesat jika dipakai tempat yang ada air. Kekurangan: Kurang elastis.
Thermoplastic Rubber
Terbuat dari lebih banyak bahan plastik dan sedikit karet.
Kelebihan: Sole lebih ringan & keras. Kekurangan: Licin dan kurang elastis.
Polyvynil Chloride Sole
69
Sole dengan bahan ini biasanya digunakan untuk sepatu casual santai
Kelebihan: Sole Empuk dan Ringan Kekurangan: Mudah Kotor dan ditempeli dengan butiran tanah
Karet Eva Outsole Kesimpulan : dibutuhkan material yang ringan dan empuk untuk bagian outsole tapi juga tidak licin tidak membuat terpeleset.
4.7.2. Material Upper Body Tabel 7 Tabel Material Upper Body Sepatu
Gambar
Material
Kulit Asli
Sumber : http://id.aliexpress.com/store/product
70
Deskripsi Untuk kulit asli biasanya terbuat dari kulit sapi. Bahan ini biasa digunakan untuk bahan sepatu-sepatu boot. Yang khusus untuk safety shoes. Karena bahan kulit akan sangat tahan lama. Biasanya harga dengan sepatu kulit asli akan lebih mahal. Dan kulit asli dapat di finishing dengan berbagai warna. Untuk sepatu yang ada di wielshoes.com blum ada yang memakai kulit asli. Terdiri atas : - Finish Leather - Pull Up Leather - Suede Leather - Nubuck Leather - Patent Leather
Kulit Sintetis
Sumber : https://www.bukalapak.com/p/fashio n/anak-laki-laki/sepatu-1447
Bahan tiruan kulit tersebut dibuat dari perpaduan bahan kimia sehingga menghasilkan material yang menyerupai dengan kulit asli. Beberapa material kulit sintetis adalah: PVC Polyurethine (PU)
Canvas
Dibuat dari benang-benang ukuran besar dan kaku. Bahan canvas ini lebih sering dibuat untuk sepatusepatu model casual karena bahan canvas ini bisa dikustomisasi dengan memberikan warna yang sesuai kebutuhanKekurangan dari bahan ini adalah mudah kotor bila terkena noda. Namun punya kelebihan yaitu ringan.
Karet / Rubber
Bahan yang lentur, liat, ringan, tahan dari air dan tentunya mempunyai ketahanan yang sangat lama. Karet dibuat dari getah karet yang keberadaannya sudah sangat diakui. Hal ini terbukti dengan banyaknya benda-benda atau produk-produk yang menggunakan bahan dasar karet ini. Begitu juga dengan sepatu, tidak sedikit sepatu yang dibuat dari bahan karet. Yang paling umum kita temui adalah sepatu boot anti air.
Sumber : kudo.co.id
Sumber : https://www.bukalapak.com/p/fashio n/anak-laki-laki/sepatu-1447/hccjfjual-sepatu-anak-laki-tan-syntheticrubber-jkc-361
71
Denim
Denim adalah nama lain dari jeans. Hampir sama seperti bahan canvas, bahan denim juga merupakan bahan yang dibuat dari kain jeans, yaitu kain yang dibuat dari benang dengan ukuran besar. Bahan ini juga sering digunakan sebagai material bahan sepatu casual. Mengingat denim identik dengan gaya casual.
Sumber : kudo.co.id
Kesimpulan : -
72
Dibutuhkan bahan yang bisa diselipkan oleh device di dalamnya agar tidak mengganggu ergonomi kaki anak saat mengenakannya dibutuhkan material dengan sifat ringan dan empuk agar mengurangi force benturan
4.8.
Anthropometri Kaki Anak
Gambar 50 Anthropometri Kaki Anak (American, Europian, dan Asian size)
Berdasarkan riset anthropometri pertumbuhan kaki anak yang dilakukan oleh tim Pael Shoes, didapatkan data sebagai berikut 73
Usia 1-3, kaki anak dapat tumbuh hingga 18mm per tahunnya atau sekitar 1,5mm tiap bulan Usia 3-6 tahun, kaki anak rata-rata tumbuh 1mm tiap bulan atau sekitar 12mm per tahun Usia 6-10 tahun, kaki anak tumbuh kurang dari 1mm per bulan, tidak samapi 12mm per tahun Usia 12-17 tahun, kaki anak laki-laki hanya akan tumbuh sekitar 10% dari ukuran kakinya dan perempuan 2%
Gambar 51 Anthropometri kaki anak US, UK dan Asia Sumber : http://www.myrobeez.com/sizing-help/
74
4.9.
Studi GPS dan Mobile Application Eksisting (The Tiles)
Gambar 52 Alur Kerja System GPS Eksisting
75
Gambar 53 Bagian Dalam Tracker Device
Gambar 54 Membuka Komponen Tile Tracker
76
4.9.1. Technical Review Alat-Alat Bluetooth Tracker Tabel 8 Technical Review Alat Bluetooth Tracker Device
1
Kensington Promixo Tracker
2
Protag Duet
3
Kensington Promixo Tracker
Spesifikasi Harga : $30 Baterai : Lithium CR 2032 Lifetime Baterai : 1 tahun Max device aktif : 5 Android / IPhone : both Functions : track, find, leash (android only), reverse locate phone, Durability : Sound : arpeggio (loud) Warranty : 1 tahun Register Mail : no Harga :$30 Baterai : Lithium CR 2016 Lifetime Baterai : 6 bulan Max device aktif : 10 Android / IPhone : both Functions : track, find, leash, reverse locate phone, crowdfind Durability : Sound : high pitched beeps Warranty : 1 tahun Register Mail : yes
Harga : $20 Baterai : Lithium CR 2032 Lifetime Baterai : 1 tahun Android / IPhone : IPhone Functions : leash Durability : Sound : Warranty : 1 tahun Register Mail : yes
77
4
Kensington Promixo Tracker
5
6
7
78
Harga : $25 Baterai : rechargable Lifetime Baterai : < 1 minggu Android / IPhone : both Functions : find, locate phone, crowdfinding Durability : Sound : Warranty : 1 tahun Register Mail : yes Harga : $25 Baterai : Lithium CR 2032 sealed Lifetime Baterai : 1 tahun Max Device : 8 Android / IPhone : both Functions : find, locate phone, crowfinding Durability : waterproof, shockproof Sound : jingle Warranty : 1 tahun Register Mail : yes Harga : $36 Baterai : Lithium CR2016 Lifetime Baterai : 1 tahun lebih Android / IPhone : both Functions : track, find, leash, crowfinding Durability : Sound : high pitches Warranty : 1 tahun Register Mail : optional Harga : $30 Baterai : Lithium CR 2016 Lifetime Baterai : 1 tahun Android / IPhone : both Functions : find, leash, crowfinding Durability : Sound : ascending high pitch Warranty : 1 tahun Register Mail : yes
8
Harga : $25 Baterai : Lithium CR 2032 + 2 AAA Lifetime Baterai : 1 tahun Max Device : 4 Android / IPhone : - (it’s own pair device) Functions : find Durability : Sound : high pitched beeps Warranty : 1 tahun Register Mail : no
Fungsi 1. Find : dengan menekan tombol ‘find’ pada app, telepon akan mengirim sinyal pada device. Jika device berada dalam range telepon genggam, sinyal suara pada device akan berbunyi hingga dapat ditelusuri sumbernya oleh user 2. Track : mengkalkulasi kekuatan jaringan sinyal pada device dan telepon genggam, dapat ditemukan seberapa jauh jarak device terpisah dengan telepon tetapi tidak member tahu arah mana dalam range tersebut device berada 3. Leash : spesifikasi Bluetooth 4.0, dimana ketika device dan telepon genggam terpisah dan keluar dari range telepon, device akan berbunyi. 4. Locate Phone : reverse function dimana device dapat berganti digunakan untuk menemukan telepon genggam dengan menekan tombol yang akan membunyikan telepon genggam apabila justru telepon genggamnya yang tidak jelas keberadaannya. 5. Crowdfinding : fungsi ini memanfaatkan jaringan pengguna device tersebut. Semakin banyak device yang aktif akan semakin mudah juga menemukan device apabila device telah keluar dari range sinyal telepon genggam. Kesimpulan: Konsep utama dari produk ini adalah untuk mencehgah hal buruk terjadi pada anak setelah terpisah dengan orang tuanya di ruang public, dengan menerapkan fungsi yang dapat dengan cepat menemukan anak sebelum anak sempat terpisah lebih jauh. Dari criteria ini dapat ditentukkan bahwa fungsi yang diperlukan adalah: - Fungsi ‘find’ dimana orang tua bisa menemukan anak mereka saat masih berada dalam jangkauan Bluetooth telepon genggam mereka dan membunyikan alat tanpa sempat anak terpisah jauh - Fungsi ‘crowdfinding’ dimana orang tua dapat saling menginfokan sesame pengguna device bahwa anak berada di luar jangkauan bluetoothnya dan dapat menambah area jangkauan dengan pengguna device lainnya. - Fungsi ‘locate phone’ reverse dimana kemungkinan justru anak mencari orang tuanya, anak bisa menekan tombol untuk membunyikan telepon orang tua sehingga orang tuanya menyadari anaknya terpisah dari mereka - Durability waterproof dan shockproof yang diperlukan untuk mengakomodasi kegiatan anak yang aktif agar alat saat dikenakan tidak cepat rusak dan jika anak bermain di dekat air alat juga tidak rusak. 79
-
Digunakan pada android dan iphone user untuk menjangkau user lebih banyak dan ditargetkan pada user yang sudah familiar dengan aplikasi - Lifetime baterai range 1 tahun cukup dengan lifetime produk sepatu yang menyesuaikan dengan kecepatan pertumbuhan kaki anak tanpa perlu mengutak-atik baterai device yang tertanam pada produk Berdasarkan kesimpulan di atas yang terkait dengan fitur alat pelacak dan relevansinya pada konsep cara kerja produk ini, ditentukan ‘tile’ tracker adalah alat pelacak yang digunakan untuk produk ini.
4.9.2. Studi Pengaplikasian Tracker pada Model Produk Device : -
Tile Tracker
Gambar 55 Device Tile Tracker Sumber : dokumen probadi dan https://www.thetileapp.com/
Spesifikasi - Kategori - Berat - Dimensi - Fitur - Supported
80
: GPS tracker : 250 gram : 350 x 350 x 50 mm : Waterproof : Android ver 4.4 (Kitkat) ke atas Bluetooth v.4 iPhone (released 2011 ke atas) 4s, 5, 5s, 6, 6plus iPad (released 2012 ke atas) 3rd gen, 4th gen, air iPad mini
-
iPod Touch Aplikasi download di playstore & appstore
Gantungkan Tile Tracker pada kunci, dompet, dll .atau menempelkannya pada laptop, atau barang lainnya. Kemudian kita bisa melacak barang-barang tersebut menggunakan aplikasi iOS Tile. Kita bisa menambah hingga 10 Tile pada satu akun. Teknologi ini mampu melacak barang dalam jarak 15-46 meter. Mirip dengan aplikasi Find My iPhone pada Apple, kita juga bisa menelpon Tile untuk meminta bantuan pelacakan secara audio. Tile juga memiliki built-in speaker di dalamnya. Tabel 9 Eksperimen Peletakan Device pada Berbagai Produk Posisi Pemakaian
Kotak Pensil (device disangkutkan di barang dalam tas anak)
Tas (device digantung di resleting)
Gambar
Keterangan + attaching simple + bisa sebagai gantungan kunci - kotak pensil tidak dibawa anak ke tempat bermain - fungsinya sebagai hiasan - kotak pensil bisa ditinggal-tinggal saat anak bermain + attaching simple + bisa sebagai gantungan kunci - tas dilepas oleh anak saat bermain - device terpisah dengan anak
81
Kalung (device dipasang di tali dan dikalungkan ke leher anak-anak)
Sepatu (device dipasang di lidah sepatu yang dipakai di kaki anak)
Topi (device dipasang sebagai asesori
82
+ attaching simple + sinyal terjamin karena ada di bagian tubuh yang di atas - kalungbisa tersangkut saat bermain - mudah dilepas sendiri oleh anak - terekspos langsung dengan lingkunagn fisik di luar + device tersembunyi dalam komponen + sepatu masih sulit dilepas sendiri oleh anak sehingga kemungkinan device terpisah dnegan anak juga kecil - attaching device cukup rumit karena tertanam dalam komponen - posisi device di bagian kaki (bawah) sehingga sinyal cukup sulit didapat - rawan benturan saat anak bermain dan terkena basah + device berada di posisi atas sehingga sinyal tracker mudah didapatkan - attaching cukup membingungkan karena kalau diletakkan dalam topi menekan bagian dalam kepala - topi mudah sekali dilepas oleh anak,
Kesimpulan : -
Untuk mengejar konsep dimana device sulit dilepas dan kemungkinan terpisah dengan anak itu kecil, produk yang mungkin adalah sepatu karena: 1. device tersembunyi dalam komponen produk 2. sepatu masih sulit dilepas sendiri oleh anak sehingga kemungkinan device terpisah dengan anak juga kecil Meskipun attaching device cukup rumit karena tertanam dalam komponen dan posisi device di bagian kaki (bawah) sehingga sinyal cukup sulit didapat rawan benturan saat anak bermain dan terkena basah
-
Untuk mengejar sinyal yang baik memang di topi, akan tetapi topi mudah dilepas sendiri oleh anak dan disembunyikan seperti apapun device dalam topi, jika topinya lepas sama saja device tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya
Eksperimen Planting Device pada Komponen Sepatu Menggunakan Mock-Up :
Device dipasang ke salah satu lapisan dari material upper dengan mengikuti pola motif kain hewan yang dibuat pada series tersebut
Device dipasang di bagian lidah sepatu di antara lapisan bahan di bagian lidah untuk mendapat sinyal gps lebih luas dan tidak terasa mengganjal saat sepatu dipakai oleh anak 83
4.9.3. Studi Interface Application Existing Tabel 10 Interface Mobile Application
Service yang harus menyala agar tile dapat berfungsi, Bluetooth dan location setting di handphone Bluetooth untuk zoning area yang memungkinakan device berbunyi saat dikontak oleh aplikasi, dan location untuk member koordinat pada map handphone
84
Home interface dari aplikasi. Menunjukkan tile yang sudah diaktifkan dan diberi identitas, juga handphone yang juga termasuk sebagai device. Masing-masing menunjukkan lokasi terakhir dimana device terlocate dari map
Interface map, memperlihatkan posisi handphone dan posisi device yang ada dalam list. Pada gambar tersebut, device hanya ada satu dan posisinya kebetulan dekat dengan handphone sehingga tida terlalu terlihat posisinya. Akurasi lingkaran berupa jangkauan bluetooth, sekitar radius 15meter. Dalam area itu device bisa dibunyikan
Interface device tile yang aktif. Jika lingkarannya hijau berarti device berada dalam radius jangkauan Bluetooth sehingga dapat dibunyikan dari aplikasi dengan menekan tombol ‘find’ Dapat dilihat ada nama device (misalnya dipasang pada anak, nama device bisa diset menjadi nama anak yang mengenakan
85
Posisi device saat dilihat dari map saat device berada dalam range Bluetooth. Interface device dalam mobile app saat device sedang dibunyikan Menjad warna biru dan tombol find berubah menjadi done untuk mematikan pengaktif suara device setelah ditekan
86
Dapat mendapatkan direction (connected dengan google map jika menekan get direction) Menunjukkan ‘last place seen’ dimana device terakhir terdeteksi, beserta alamat yang terdeteksi oleh gps, juga tombol interface ‘find’ untuk menderingkan device saat berada di dalam range Bluetooth
Salah satu fitur tile app Jika device dan ponsel terpisah dalam zona yang berada di luar range Bluetooth sehingga tidak bisa dibunyikan dan hanya terdeteksi last place seennya, terdapat opsi untuk share tile Share ini untuk memeperbolehkan orang lein mendetect tile dari device kita dan\ri app di ponsel mereka sehingga dapat mendeteksi dan membantu ponsel kita mengupdate last place seennya dari zone Bluetooth ponsel app orang lain tersebut
Mengubah identitas device pada aplikasi Dapat merubah nama dan foto. Dapat diganti menjadi nama anak dan foto anak juga
87
Gambar 56 Fitur menemukan ponsel dari website Tile Sumber : pribadi
Salah satu fitur Tile, dapat menemukan handphone yang hilang dengan menggunakan web thetileapp. Cukup login menggunakan email yang digunakan saat mengaktifkan tile di ponsel dan menekan tombol find d9 website, dapat menderingkan ponsel meskipun sedang diset dalam mode silent, juga menunjukkan posisinya di map.
4.10. Analisa Standar Interface Layout Mobile Application Ada enam aspek yang harus dipahami ketika membicarakan mengenai ukuran screen dan gambar, antara lain: - Pixel : elemen gambar, setitik warna di screen biasanya berwarna red green blue (RGB) Warna hitam muncul ketika semua rgb off dan warna putih ada ketika rgb berada pada satu titik semua. Pixel adalah fisik cahaya di layar yang memungkinkan untuk melihat apa yang sedang ditampilkan dil layar dimana tiap pixelnya sangat kecil sehingga tidak memungkinkan mengidentifikasinya satu per satu -
Gambar 57 Pixel Sumber : http://oasisbiru.blogspot.co.id/2013/01/api-application-programming-interface.html
88
Screen Sizes (dalam inches)
Gambar 58 Screen Sizes http://blog.fluidui.com/designing-for-mobile-101-pixels-points-andresolutions/http://blog.fluidui.com/designing-for-mobile-101-pixels-points-and-resolutions/
-
Resolution (lebar dan tinggi – misalnya W320xH480) DPI (Dots per Inch atau Pixel per Inch) Points (pengukuran abstrak pada iOS) Density Independent Pixels (pengukuran abstrak untuk Android)
Setelah memahami mengenai aspek pembentuk gambar, terdapat keyline ratio yang standar diaplikasikan untuk membentuk satu display screen. Berikut adalah contoh aplikasi width aspect untuk ukuran display di mobile application
Gambar 59 Pembagian Width Aspect http://blog.fluidui.com/designing-for-mobile-101-pixels-points-andresolutions/http://blog.fluidui.com/designing-for-mobile-101-pixels-points-and-resolutions/
Berikut adalah standar untuk area kontak atau touch area, area yang mengaktifkan order selanjutnya setelah ditap oleh user. Ukurannya paling tidak 48dp tingginya dan lebarnya 9mm. Untuk object touchscreen object sekitar 7-10mm 89
Avatar: 40dp Icon: 24dp Touch target: 48dp
App bar height: 56dp App bar left and right padding: 16dp App bar icon top, bottom, left padding: 16dp App bar title left padding: 72dp App bar title bottom padding: 20dp
90
91
BAB 5 IMPLEMENTASI DESAIN 5.1. Konsep Desain
92
5.2. Image Board 5.2.1. Lifestyle Board
93
5.2.2. Style / Theme Board
94
5.2.3. Mood Board
95
5.2.3. Material Board
5.3. Trend Sepatu Anak 96
Gambar 60 Analisa Trend Sepatu Anak
5.4. Ilustrasi Planting Tracker Device pada Komponen Sepatu
97
Gambar 61 Ilustrasi peletakan device pada komponen yang possible Sumber : dokumen pribadi
98
Gambar 62 Ilustrasi peletakan device pada desain alternative 1 Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 63. Explode View Part Sepatu Sumber : pribadi
99
Uji Coba Peletakan Tracker pada Beberapa Komponen 1. Kemudahan Jangkauan User Uji coba ini untuk memeriksa pengaruh dari posisi penanaman tracker di beberapa komponen sepatu terhadap kemudahan user menjangkau tracker untuk mengaktifkan alat tersebut Tabel 11 Eksperimen Planting Tracker pada Komponen dari Sisi Kemudahan User Menjangkau Tracker Menggunakan Mockup Sepatu
Device dipasang ke salah satu lapisan dari material upper dengan mengikuti pola motif kain hewan yang dibuat pada series tersebut
Device dipasang di bagian lidah sepatu di antara lapisan bahan di bagian lidah untuk mendapat sinyal gps lebih luas dan tidak terasa mengganjal saat sepatu dipakai oleh anak
Kesimpulan : - Alat yang dipasang di dalam bagian upper memang mudah untuk dijangkau oleh user saat akan mengaktifkan alat, akan tetapi alat yang ada di bagian upper tampak timbul dan mengganjal saat dikenakan oleh anak. - Alat dipasang di bagian lidah sepatu, mudah dijangkau oleh user dan untuk penanaman devicenya juga terbilang cukup sederhana dan tidak merusak fungsi dan bentuk dasar komponen tersebut saat alat ditanam disana
100
2. Kekuatan Sinyal Bluetooth Tracker Uji coba ini untuk memeriksa pengaruh dari posisi penanaman tracker di beberapa komponen sepatu terhadap sinyal yang dihasilkan oleh tracker. Tabel 12 Pengukuran Kekuatan Sinyal Bluetooth Tracker jika Diletakkan di Beberapa Komponen Sepatu
Pengukuran Kekuaran Sinyal Bluetooth yang Dihasilkan Tracker dengan Menggunakan Aplikasi NextGen Bluetooth RSSI Analyzer
Tracker dibagian upper bagian samping sepatu, Bluetooth meter menunjukkan -53dB, dalam kondisi sepatu tidak dikenakan oleh anak.
Tracker saat diletakkan di bagian sole sepatu. Bluetooth meter menunjukkan kekuatan sinyal -75dB, dalam kondisi sepatu tidak dikenakan oleh anak.
101
Tracker saat diletakkan di bagian lidah sepatu dalam kondisi anak mengenakan sepatunya. Bluetooth meter menunjukkan kekuatan sinyal -31dB. Saat dikenakan di komponen lidah sepatu ini, sepatu dikenakan ataupun tidak dikenakan anak tidak berpengaruh karena tracker tidak terhalang oleh kaki anak untuk sinyalnya mencapai telepon genggam
Bluetooth meter tergeser ke arah kanan saat alat semakin dekat dengan telepon genggam menunjukkan semakin meter menunjuk kanan semakin kuat sinyal bluetoothnya. Angka yang ditunjukkan semakin kecil dalam poin minus decibel menandakan semakin kecil angka dB di belakang minus merupakan kekuatan sinyal smeakin kuat Kesimpulan : 1. Sinyal semakin kuat saat alat ditanam di komponen yang tidak terhalang oleh kaki anak dan berada di posisi paling atas dalam komponen sepatu yaitu di lidah sepatu (sinyal Bluetooth meter menunjukkan angka -31dB) 2. Sinyal paling kecil ditunjukkan saat alat berada di bagian sol sepatu, dimana kaki anak akan menginjaknya dan alat teranam di bahain bawah sepatu (sinyal Bluetooth meter menunjukkan angka -75dB) Kesimpulan Kedua Uji Coba: 1. Untuk mempermudah user menjangkau tracker saat akan mengaktifkan device, device ditanam di bagian lidah sepatu 2. Untuk mendapatkan sinyal Bluetooth paling besar, device ditanam di bagian lidah sepatu
102
5.5. Sketsa Brainstorming Concept Adaptasi Morfologi Hewan
5.5.1. Aqua Series
103
Gambar 64 Alternatif Sketsa Sepatu Clownfish
104
Gambar 65 Alternatif Sketsa Sepatu Angelfish
Gambar 66 Alternatif Sketsa Sepatu Clownfish 2
105
Gambar 67 Alternatif Sketsa Sepatu Tortoise
Gambar 68 Alternatif Sketsa Sepatu Angelfish 2
106
107
5.5.2. Mammals Series
Gambar 69 Alternatif Sketsa Sepatu Kelinci
108
Gambar 70 Sketsa Alternatif Sepatu Sapi 2
109
5.5.3. Avian (Bird) Series
110
Gambar 71 Sketsa Alternatif Sepatu Burung Hantu
Gambar 72 Sketsa Alternatif Sepatu Burung Hantu 2
111
5.5.4. Desain Terpilih dari Masing-Masing Series
Gambar 73 Proses Brainstorming Bentuk Angelfish
Gambar di atas menunjukkan bentuk dan warna yang familiar pada clownfish yang jika dibreakdown terdiri atas 1. Palet warna biru dan kuning sebagai warna dasarnya 112
2. Bentuk garis-garis streamline selang-seling di motif badannya 3. Bentuk sirip berwarna kuning di bagian bawah tubuhnya
Gambar 74 Proses Brainstorming Morfologi Sapi
Gambar di atas menunjukkan bentuk dan warna yang menjadi poin utama dari morfologi sapi. Ciriciri yang jika dilihat oleh orang awam dapat langsung dikenali sebagai sapi. Jika dituliskan satu persatu adalah : 1. Palet warna hitam dan putih sebagai warna utama 113
2. Bentuk motif hitam pada badan di atas putih yang besar kecil tidak beraturan 3. Bentuk utama kepala sapi yang telah diambil siluetnya juga disederhanakan, dengan hidung pink 4. Produk dari sapi perah berupa susu sebagai aksen penjelas bahwa hewan tersebut adalah sapi (bukan hewan dengan totol-totol hitam yang lainnya) karena image sapi lekat dengan susu
Gambar 75 Proses Brainstorming Morfologi Burung Hantu
Gambar di atas menunjukkan bentuk dan warna yang menjadi poin utama dari morfologi burung hantu. Ciri-ciri yang jika dilihat oleh orang awam dapat langsung dikenali sebagai burung hantu. Jika dituliskan satu persatu adalah : 114
1. Palet warna cokelat dan putih tulangsebagai warna utama 2. Bentuk aksen sayap pada bagian lace guard merupakan representasi dari anatomi burung hantu yang memiliki sayap sehingga saat dilihat, sepatu tersebut memiliki sayap berarti jelas dari series aves 3. Bentuk utama kepala burung hantu dengan poin utama kedua mata besar dan bulat yang merupakan cirri khas burung hantu 4. Dahan pohon di bagian upper merupakan representasi dari dimana burung hantu biasa hinggap yaitu di dahan pohon
5.6. 3D Modelling
115
116
117
118
119
120
5.7. Progres Modelling
121
122
5.8. Progres Prototyping Untuk proses prototyping sepatu ini memanfaatkan UKM kecil menengah
123
124
125
Gambar 76 Prototype Sepatu yang Sudah Dihasilkan
126
Gambar 77 Komponen yang Ditanam Device yaitu Lidah Sepatu
5.9. Interface Mobile Application yang Diajukan Interface yang ditawarkan berbeda-beda tergantung dengan series yang dibeli oleh user. User dapat memilih interface dari mobile application yang ada di telepon genggam mereka sesuai dengan seri sepatu yang sedang dipakai anak, terdiri atas interface ikan yang didominasi oleh warna biru dan icon ikan di belakang, interface burung hantu yang didominasi oleh warna cokelat dan icon burung di belakang, juga interface sapi yang didominasi warna ungu kehitaman dna icon sapi di bagian belakangnya sebagai pembeda. Mobile application ini dilengkapi dengan page profile yang berisi nama-nama tracker device yang telah diaktifkan oleh telepon genggam tersebut. Page selanjutnya adalah page device yang spesifik dengan menu lokasi dan options. Menunjukkan peta lokasi terakhir secara sederhana. Page selanjutnya adalah page options menu device specific. Berisi menu untuk mengedit profile spesifik dari device tertentu dan icon untuk menunjukkan lokasi terakhir device dengan pilihan melihat langsung ke peta lokasi yang tersinkronisasi dengan map application. Page terakhir adalah display yang muncul di aplikasi saat device berada dalam range Bluetooth telepon genggam. Lingkaran di sekitar icon anak akan menyala kuning dan menu berubah menjadi ‘press now’ untuk membunyikan device yang terpasang pada sepatu anak. Dengan begitu user dapat menemukan anak mereka dari suara yang dihasilkan oleh device tersebut.
127
Gambar 78 Interface Mobile Application Aqua Theme
Gambar 79 Interface Mobile Application Avian Theme
128
Gambar 80 Interface Mobile Application Mammals Theme
Penjelasan detail mengenai masing-masing page yang ditampilkan pada aplikasi ada dalam table berikut. Tabel 13 Penjelasan Masing-Masing Page Display pada Aplikasi
Gambar
129
Dari page ini bisa dilihat nama, umur dan lokasi terakhir terdeteksi dari anak yang mengenakan sepatu ini. Pada page awal ini terdapat 2 menu yaitu menu (+) untuk menambah Keterangan device yang diaktifkan oleh telepon genggam, dan menu setting untuk mengatur akun yang digunakan untuk mengaktifkan device (telepon genggam dan email yang didaftarkan)
Menunjukkan peta lokasi terakhir device terdeteksi beserta waktu terakhir device terdeteksi oleh telepon genggam (terdeteksi dalam artian device berada dalam area jangkauan Bluetooth telepon genggam. Lokasi terakhir yang terdeteksi dimark di peta melalui GPS
Gambar
Display ini selain menunjukkan nama device, lokasi, dan waktu terakhir device terdeteksi, juga menunjukkan menu untuk mengedit profile spesifik dari Keterangan device tertentu dan icon untuk menunjukkan lokasi terakhir device dengan pilihan melihat langsung ke peta lokasi yang tersinkronisasi dengan map application.
130
Display yang muncul di aplikasi saat device berada dalam range Bluetooth telepon genggam. Lingkaran di sekitar icon anak akan menyala kuning dan menu berubah menjadi ‘press now’ untuk membunyikan device yang terpasang pada sepatu anak. Dengan begitu user dapat menemukan anak mereka dari suara yang dihasilkan oleh device tersebut.
Gambar
Pada page ini display menunjukkan profile anak yang mengenakan sepatu (atau bisa juga diedit sesuai keinginan orang tua yang memakai telepon genggam menjadi naam jenis sepatu yang dipakai anak tersebut). Terdapat icon yang Keterangan gambarnya dapat diganti menjadi foto anak ataupun foto sepatu yang dipakai, kolom Name untuk nama anak, kolom Age untuk usia anak. Juga terdapat keterangan detail mengenai device yang terdiri atas waktu device diaktifkan oleh user, dan kode identifier device.
Page ini menunjukkan sebuah peta yang menunjukkan lokasi dimana device terdeteksi dengan GPS telepon genggam. Peta terintegrasi dengan google map dan menunjukkan alamat terakhir device terdeteksi. Terdapat menu unutk mendapatkan direction atau arahan untuk menuju lokasi device dari lokasi telepon genggam berada. Lingkaran berwarna abu merupakan are jangkauan Bluetooth telepon genggam dan lingkaran berwarna biru yang lebih kecil merupakan area device tracker tersebut
131
5.10. Branding Produk Untuk branding produk sepatu tracker ini, penulis menonjolkan karakter hewan-hewan yang menjadi dasar acuan dari morfologi yang dipakai untuk mendesain sepatunya. Karakter dari masing-masing series yaitu series Aqua, Mammals dan Avian diwakilkan oleh hewan tertentu untuk projek saat ini. Series generasi pertama adalah Angelfish untuk perwakilan Aqua dengan karakter bernama Angie. Burung hantu untuk perwakilan Avian dengan karakter bernama Owlie dan sapi untuk perwakilan Mammals dengan karakter bernama Mowie. Karakter-karakter ini diciptakan untuk meningkatkan nilai eksklusif dari produk ini, dimana terdapat perbedaan antara series BUBU shoes dengan series sepatu anak yang sama-sama mengambil tema hewan juga.
Gambar 81 Salah Satu Halaman Manual Book
Salah satu halaman manual book produk ini memuat informasi mengenai identitas dan profile dari karakter series generasi satu ini.
132
Gambar 82 Angie, Mowie dan Owlie
Selain menerapkan karakter pada desain sepatunya, penerapan karakter juga diaplikasikan pada packaging sepatu yang digunakan sepatu ini. Masing-masing series memiliki box berbeda yang di tiap sisi boxnya emmberi teaser mengenai fitur yang bisa didapatkan jika pembeli membeli produk ini.
133
Gambar 83 Box Packaging Masing-Masing Series
134
135
Gambar 84 Brand dan Pola Box Packaging
Gambar 85 Manual Book di Dalam Box
136
137
Gambar 86 Brand dan 3D Render Series Sepatu
138
5.11. Business Model Canvas
Gambar 87 Bussiness Model Canvas
139
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Seiring dengan masa perkembangan anak yang melalui golden phase, dimana rasa ingin tahu anak sangat tinggi sehingga terkadang orang tua kesulitan mengawasi anaknya secara terus menerus, terjadi peningkatan kasus anak hilang di tempat umum. Rasa ingin tahu anak yang tinggi ini terpicu di tempat umum yang ramai karena semangat untuk anak bereksplorasi lingkungan besar. Kesulitan orang tua untuk mengawasi anak di tempat umum ini mengakibatkan meningkatnya kasus anak hilang sesuai data dari PPAI. Oleh karena itu penulis memfokuskan projek Tugas Akhir ini sebagai sarana yang dapat mengurangi kemungkinan anak hilang dengan lebih cepat menemukannya saat baru terpisah dengan mendeteksi lokasi anak melalui alat pelacak di salah satu wear product yang dikenakan anak, yaitu sepatu. Sepatu yang diaplikasikan dengan tracker device ini juga memiliki poin plus yaitu mengadopsi bentuk dasar dari hewan-hewan lucu yang familiar oleh anak-anak. Dengan membuat karakter atau tokoh dari sepatu-sepatu ini, produk ini menjadi lebih bernilai eksklusif dan berkarakter, juga lebih dekat dengan anak. Tabel 14 Tabel Kesimpulan No
Masalah
Pemecahan Masalah / Inovasi
1
Saat anak tepisah dengan orang tuanya, sebelum anak terpisah lebih jauh dan Sulitnya menemukan anak saat sudah menghindari terjadi hal-hal yang tidak terpisah di ruang publik dengan cepat agar diinginkan, produk ini menggunakan aplikasi hal buruk tidak sempat terjadi pada anak untuk menemukan anak melalui alat pelacak yang ditanam pada sepatu yang dikenakan oleh anak. 140
2
Sulitnya orang tua mengawasi anak-anak saat di ruang public secara terus menerus
Saat orang tua terpisah dengan anak, produk ini memiliki fitur untuk mencari anak dengan membunyikan alat pada sepatu mereka melalui aplikasi. Hal ini untuk mempermudah para orang tua mencari anak mereka dengan cepat tanpa anaknya sempat pergi jauh. Dengan sepatu ini, orang tua bisa merasa aman karena mengetahui sepatu anak mereka memiliki alat pelacak yang jika anak mereka memang terpisah, orang tua bisa dengan segera menemukan anak mereka menggunakan telepon genggam dengan aplikasi di dalamnya.
3
141
Anak-anak tidak suka dibatasi ruang geraknyadan beberapa produk security anak yang ada membatasi gerak anak.
Untuk mengatasi masalah ini, penulis mendesain sepatu, yaitu produk yang dikenakan oleh anak saat sedang keluar ke tempat public. Sepatu juga produk yang tidak mudah dilepas oleh anak usia golden phase sehingga kemungkinan alat berada terus bersamaanak tinggi jika dipasang di sepatu. Dengan sepatu ini, orang tua bisa merasa aman karena mengetahui sepatu anak mereka memiliki alat pelacak yang jika anak mereka memang terpisah, orang tua bisa dengan segera menemukan anak mereka menggunakan telepon genggam dengan aplikasi di dalamnya. Sepatu yang merupakan wear product tidak menghalangi gerak anak dan anak juga tidak merasa terkekang karena mereka tidak mengetahui sedang mengenakan alat pelacak.
Dengan melakukan studi prototyping melalui UKM yang bekerja sama dengan penulis, konsep yang ingin diangkat kurang dapat tercapai karena keterbatasan UKM. Dimana konsep awal sepatu ini juga mengeksplor bagian komponen sepatu sebagai salah satu komponen yang bisa ditanami device. Keterbatasan alat produksi UKM tidak memungkinkan untuk mengeksplor sol sepatu. Selain itu setelah melakukan eksperimen planting device dengan mockup dari karet maket juga sinyal Bluetooth alat pelacak saat ditanam di sol kurang kuat. Dengan keterbatasan UKM ini dalam mengeksplorasi sol, penulis akhirnya memfokuskan konsep desain pada bagian upper sepatu. Bagaimana mendesain upper yang masih tetap menarik meskipun sol sepatu yang digunakan meruakan sol standar tanpa melalui proses eksplorasi. Kekuatan konsep upper diperkuat dengan memilih morfologi yang familiar di mata anak-anak sehingga menarik perhatian anak saat dilihat karena sepatu mengaplikasikan bentuk-bentuk sederhana tapi berkarakter pada komponen upper sepatu.
142
Gambar 88 UKM yang Mengerjakan Projek
Berdasarkan hasil eksperimen bentuk dan sketsa yang dilakukan penulis, anak cenderung lebih mudah mengenali bentuk-bentuk hewan yang sudah disederhanakan sedemikian rupa sehingga dapat dikenali cirri khasnya dengan mudah. Hewan yang diajukan berupa tiga series yaitu serial aqua untuk hewan laut, mammals untuk hewan darat dan avian bird series untuk burung.
143
Gambar 89 Studi Penyederhanaan Bentuk Hewan dan Hasil Jadi Produk
144
Dengan keterbatasan UKM ini dalam mengeksplorasi sol, penulis akhirnya memfokuskan konsep desain pada bagian upper sepatu. Bagaimana mendesain upper yang masih tetap menarik meskipun sol sepatu yang digunakan meruakan sol standar tanpa melalui proses eksplorasi. Kekuatan konsep upper diperkuat dengan memilih morfologi yang familiar di mata anak-anak sehingga menarik perhatian anak saat dilihat karena sepatu mengaplikasikan bentuk-bentuk sederhana tapi berkarakter pada komponen upper sepatu. Selain dengan memiliki karakter brand yang kuat, sepatu ini juga mengakomodasi kemungkinan user ingin menggunakan device walaupun anak sedang tidak ingin menggunakan salah satu sepatu tersebut, yaitu dengan membuat device ditanam di bagian yang terjangkau, tapi juga tersembunyi. Jadi hanya user yang membeli yang mengetahui bahwa di salah satu komponen sepatu terdapat alat pelacak. Orang lain tidak akan menyadari bahwa sepatu tersebut memiliki alat pelacak.
145
Dengan menginput berbagai macam fitur keselamatan dan styling karakter anak ini diharapkan produk dapat mengurangi kasus anak hilang dengan mempermudah orang tua mencari anak mereka saat terpisah di tempat umum dengan menggunakan alat pelacak pada sepatu anak dan dapat dicari dengan aplikasi pada telepon genggamnya.
6.2. Saran Saran dari para user yang menjadi volunteer usability test produk sepatu ini antara lain : - Alat pelacak yang ditanam memang tidak terasa di kaki anak saat dikenakan, tetapi sebaiknya bahan di bagian lidah sepatu lebih lembut agar lebih mudah saat kaki anak masuk ke dalam sepatunya - Icon di aplikasinya sebaiknya lebih imut lagi, misalnya di tombol ‘press me’ untuk membunyikan device dibuat icon bentuk kepala hewan yang sesuai dengan seriesnya. Mengenai pengembangan dari produk sepatu BUBU ini adalah selanjutnya produk ini dapat bekerja sama dengan UKM lain yang dapat mengeksplorasi bagian outsolenya lagi untuk meningkatkan elemen estetik dan menambah kesan eksklusif dari sepatu berpelacak ini, Keterbatasan UKM unutk mengeksplorasi sol membuat sepatu ini lebih kuat dari sisi karakter bagian upper. Diharapkan selanjutnya selain kuat pada bagian upper, bagian outsole juga memiliki cirri khas hasil eksplorasi desain sesuai dengan yang dikonsepkan pada desain awal.
146
DAFTAR PUSTAKA http://www.geotekno.com/cara-kerja-gps-tracker/918 Diakses tanggal 16 Maret 2016 Rani Lueder, Valerie J. Berg Rice-Ergonomics for Children_ Designing Products and Places for Toddlers to Teens (2007) Viviana A. Rotman Zelizer, Pricing the Priceless Child: The Changing Social Value of Children (2004) Christopher Spencer, Mark Blades, Children and Their Environments: Learning, Using and Designing Spaces (2008) Human Ergonomic. Ergonomic for children. Diakses tanggal 9 Maret 2016 designing-and-planning-for-play.pdf Diakses tanggal 20 Maret 2016 Senda, Mitsuru. Safety in Public Spaces for Children's Play and Learning (2015) Badan Standarisasi Nasional, Standar Keamanan Mainan Anak, www.bsn.go.id, Diakses tanggal 20 Februari 2016 https://www.pretzellogix.net/2015/08/15/the-best-bluetooth-rfid-finder-for-iphone-androidsmartphone/ , Diakses tanggal 18 Januari 2017 http://gomarketonline.com/2015/03/09/inilah-5-model-sepatu-anak-perempuan-terbaru-di-tahun2015.html, Diakses tanggal 24 April 2016 http://www.softstarshoes.com/live-bare-blog/2013/04/11/how-fast-do-childrens-feetgrow/#sthash.zfojpRrg.dpuf, Diakses tanggal 24 April 2016 Foot-Anthropometry-of-Primary-School-Children-in-the-South-of-Thailand.pdf. Diakses tanggal 24April 2016 https://bandros.co.id/macam-macam-bahan-sepatu-dan-outsole.html. Diakses tanggal 2 Mei 2016 http://www.humanics-es.com/recc-children.htm . Diakses tanggal 18 Maret 2016 www.kemenpppa.go.id. Diakses tanggal 20 Februari 2016 articles.extension.org-Play Activities to Encourage Motor Development in Child Care. Diakses tanggal 20 Februari 2016
147
GPS-and-SMS-Based-Child-Tracking-System-Using-Smart-Phone.pdf. Diakses tanggal 17 Maret 2016 raisingchildren.net.au, Home / School Age / Development / Development tracker, Children Development, Diakses tanggal 16 Februari 2016 Dr/Ayman Mohamed Afifi , Using of Tracking systems for devices designing to face children Kidnapping Phenomenon https://www.youtube.com/watch?v=J-cmwHQkrmE http://eblg.blogspot.com/ Diakses 5 Juni 2016 http://lintasmediadanawa.com Diakses 5 Juni 2016 Cabe Space, Public space lessons- Designing and planning for play, Diakses tanggal 20 Februari 2016 The Free Play Network: charity dedicated to improving children’s opportunities for outdoor play: www.freeplaynetwork.org.uk, Diakses tanggal 20 Februari 2016 http://www.webopedia.com/TERM/A/API.html, Diakses tanggal 20 Juli 2016 http://www.webdesignerdepot.com/2011/07/40-useful-apis-for-web-designers-and-developers/, Diakses tanggal 20 Juli 2016
148
LAMPIRAN -
Diary Studies Card
149
-
150
Studi Aktivitas
-
Gambar Teknik (Owl)
151
152
153
154
155
156
-
Biodata
Penulis memiliki nama lengkap Mahdiyana Dwi Putri. Lahir di kota Jakarta, pada tanggal 4 Mei 1994. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di Yayasan Pendidikan Harapan Medan dan lulus pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 19, Jakarta Barat dan lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan SMA di SMA Negeri 39 Jakarta Timur pada tahun 2011. Setelah tamat SMA, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan memutuskan untuk kuliah di jurusan Desain Produk Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Penulis menggeluti dunia menggambar sejak SD karena minat penulis terhadap animasi dan komik. Untuk desain produk sendiri penulis baru mulai mendalaminya sejak masuk ke jenjang Perguruan Tinggi. Di jenjang perguruan tinggi penulis mengikuti circle dan remote studio design selain berkuliah Penulis memiliki prinsip jika masalah bisa dipecahkan dengan pemecahan paling simple, tidak perlu menambahkan hal-hal berlebihan yang justru membuat semakin rumit. Selain mendesain produk di Perguruan Tinggi, penulis juga menyukai hal-hal yang berhubungan dengan ilustrasi karakter, yang membuat penulis cukup dekat dengan kesukaan anak-anak. Kegemaran penulis yang cukup dekat dengan anak-anak ini membuat penulis mengambil topic Tugas Akhir yang berhubungan dengan anak-anak dengan judul ‘Desain Series Sepatu Anak dengan Alat Pelacak di Ruang Publik Berkonsep Karakterisasi Hewan’. Penulis dapat dihubungi melalui email:
[email protected]
157