DESAIN KEMASAN DAN LOGO DALAM UPAYA PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH KUE TRADISIONAL DESA CANGKIANG KABUPATEN AGAM Irvandy Syaputra, Dessi Mufti, Aidil Ikhsan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT
At this time the development of the industrial world of business more rapidly which requires companies to be innovative and creative in order to survive competition. Basically rivalry is commonplace and therefore efforts have been made in order to compete. Likewise faced by Small and Medium Enterprises (UKM) / Industry Household should be able to survive so that their business does not stop. Much can be done a domestic industry so that the business can operate continuously. Currently bake sale father Yul Hasril brought traditional outlets in the form of a plastic container with a large size and wrapped in accordance with the packaging and the buyer does not have special packaging, cake unsold at that time will take home and will go on sale the next day and the traditional market in other areas does not have a logo, the bake sale only market-traditional markets. So that the execution of packaging design and logo in the development of UKM is to be able to enter the modern market as a souvenir shop. Packaging design is based on seven tree diagram design, determination of material characteristics and consumer demand. Logo designed by surve and demand of UKM with propositional approaches density then the logo is designed to have five meanings and 4 elements with the result of 1.25, where a good logo has propositional density above 1. Packaging has three alternatives, the packaging was first elected based the results of the questionnaire to 30 respondents. Keywords: Seven tree design, determination of material characteristics, consumer demand and propositional density.
1.
PENDAHULUAN Perkembangan
Salah satu bentuk industri rumah dunia
tangga yang berada pada daerah
perindustrian bisnis saat ini semakin
Cangkiang Kec. Batu Taba yang
pesat yang menuntut perusahaan untuk
bergerak pada usaha/pembuatan kue
inovatif dan kreatif dalam persaingan
tradisional.
agar mampu bertahan. Pada dasarnya
dipasarkan dipasar-pasar tradisional
persaingan adalah hal yang lumrah
Kab. Agam bagian Timur dan juga
maka dari itu berbagai usaha dilakukan
kota Bukittinggi.
agar mampu bersaing. Begitu juga
Kue
tersebut
sudah
Selain dari rasa khas, industri
yang dihadapi oleh Usaha Kecil
rumah
Menengah (UKM)/ Industri Rumah
menghadapi persaingan pada teknologi
Tangga
harus
yang
sehingga
usahanya
mampu tidak
bertahan terhenti.
tangga digunakan,
sekarang kemasan,
juga harga,
kualitas dan lain-lain. Salah satu
UKM
persaingan
produknya
yang bisa memperluas
tersebut
bisa
tidak
memasarkan
hanya
kepasar
pasar atau meningkatkan pelanggan
tradisional bahkan bisa memasuki
adalah dengan perbaikan kemasan.
pasar modern seperti minimarket dan
Menurut Sri Julianti (2014)
toko oleh-oleh.
Fungsi kemasan sebagai pemicu minat beli
dengan
merangsang
Untuk
menyelesaikan
lima
permasalahan tersebut peneliti akan
pancaindra konsumen, yaitu melihat,
mendesain kemasan yang lebih tepat
mendengar, membau, meraba, merasa,
dengan menggunakan bahan yang
sampai ada keputusan membeli dan
lebih baik agar kue tersebut tidak
menggunakan produk.
mudah hancur dan layu, memiliki nilai
Pada penelitian ini dilakukan
tambah terhadap ketahanan produk dan
surve awal pada salah satu UKM yang
memperluas pasar, selain itu pada
ada di daerah Cangkiang, Kenagarian
penelitian
ini
Batu Taba Kec. IV Angkek Kab.
logo/merek
yang
Agam. Kue yang adalah Kue sakura,
memberi ciri khas, identitas/informasi
ampiang jaguang, kue galang, kue
UKM tersebut. Dengan adanya desain
saik, kue dorong, kue-kue tersebut
kemasan
dibawa kepasar tradisional dengan
tersebut bisa memperluas pasar dengan
wadah berupa plastik dengan ukuran
memasuki
besar lalu dibungkus sesuai dengan
minimarket atau supermarket dan tidak
pesanan
memiliki
hanya dijual dipasar tradisional. Pada
kemasan atau logo yang khusus.
penelitian Tugas Akhir ini dapat
Didaerah tersebut terdapat beberapa
dirumuskan
UKM yang memproduksi kue yang
judul “Desain Kemasan dan Logo
sama. Salah satu dari UKM tersebut
dalam Upaya Pengembangan Usaha
telah
Kecil
pembeli
memiliki
tanpa
kemasan
dan
dan
akan
didesain
bertujuan
logo/merek,
pasar
modern
permasalahan
Menengah
(UKM)
bisa
produk seperti
dengan
Kue
logo/merek dan sudah dijual di mini
Tradisional Desa Cangkiang Kab.
market daerah Bukittinggi. Dengan
Agam”. Tujuan dari penelitian ini
memiliki kemasan dan logo/merek,
Mendesain kemasan dan logo kue
menjadi 4P (Product, Price, Place, dan
tradisional khas daerah cangkiang.
Promotion).
2.
B. Teori Kemasan
Landasan Teori
Desain kemasan adalah
A. Pemasaran Kotler (2001) mengemukakan
bisnis
kreatif
yang
mengkaitkan
definisi pemasaran berarti bekerja
bentuk, struktur, material, warna, citra,
dengan
pasar
sasaran
untuk
tipografi, dan elemen-elemen desain
pertukaran
yang
dengan informasi produk agar produk
potensial dengan maksud memuaskan
dapat dipasarkan. Desain kemasan
kebutuhan dan keinginan manusia.
berlaku
Sehingga
melindungi,
mewujudkan
dapat
dikatakan
bahwa
untuk
membungkus,
mengirim,
dan
keberhasilan pemasaran merupakan
membedakan sebuah produk di pasar.
kunci
suatu
Pada akhirnya desain kemasan berlaku
perusahaan. Menurut Stanton (2001),
sebagai pemasaran produk dengan
definisi pemasaran adalah suatu sistem
mengkomunikasikan kepribadian atau
keseluruhan
fungsi produk konsumsi secara unik.
kesuksesan
bisnis
dari
yang
merencanakan,
dari
kegiatan-kegiatan ditujukan
untuk
Faktor-faktor penting dan persyaratan
menentukan
harga,
desain kemasan:
mempromosikan dan mendistribusikan
a)
Mampu menarik calon pembeli.
barang atau jasa yang memuaskan
b)
Informatif dan komunikatif.
kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dalam
kegiatan
C.
pemasaran,
Jenis Kemasan
Jenis-Jenis Bahan Kemasan:
dikenal konsep 4P yaitu: Product,
1. Kertas, Karton.
Price, Placement, and Promotion.
2. Kemasan plastic.
Konsep ini dapat diterapkan oleh
3. Aluminium Foil.
seorang wirausaha.
4. Logam.
Menurut pemasaran
Kotler dapat
(2005)
bauran
diklasifikasikan
5. Karung. 6. Kayu.
7. DLL
oleh
Jenis Kemasan yang Berbahan Kertas:
pembuat
kemasan
maupun
pengguna kemasan:
1. Kertas Duplek.
a. Kemasan produk sebagai pelindung.
2. Kertas Karton/Corugated.
b. Kemasan produk sebagai daya tarik.
3. Kertas Samson.
c.
4. Kertas Kraft.
penanda.
5. Kertas Art paper.
d.
6. Kertas Ivory.
promosi terselubung.
7. Kertas Erzat.
e.
8. Kertas Food Grade.
pemindahan.
9. Dan lain-lain.
f. Kemasan produk sebagai brand
Kemasan Kemasan Kemasan
produk
sebagai
alat
produk
sebagai
alat
sebagai
alat
produk
image. D.
Fungsi Kemasan Produk
Bagi Pelaku UKM
E.
Kemasan produk merupakan salah
satu
unsur
penting
yang
Teori Logo Pada umumnya, logo adalah
suatu
perwujudan
visual
yang
mempengaruhi permintaan konsumen
mempunyai arti sebagai suatu tanda
dan banyaknya penjualan terhadap
pengenal, identitas bagi suatu lembaga,
produk UKM. Namun, banyak para
perusahaan dan suatu kegiatan. Logo
pengusaha diluar sana yang berfikir
harus khas, digali melalui filosofi dan
bahwa kualitas sebuah produk serta
merupakan
bagaimana cara pemasaran produk
perusahaan
tersebut jauh lebih penting untuk
diwakili. Logo harus sesuai dengan
meningkatkan
jika
bidang usaha dan dapat dibedakan
pada
dengan logo perusahaan lain. Semakin
dibandingkan
penjualan dengan
fokus
kemasan produk.
pencerminan atau
kegiatan
dari yang
sederhana dan istimewa sebuah logo,
Berikut ini adalah beberapa
maka semakin efektif untuk menarik
fungsi kemasan produk bagi pelaku
perhatian. Logo yang baik harus
UKM yang penting untuk diketahui
memenuhi beberapa persyaratan yaitu:
1. Mempunyai karakteristik tersendiri atau khas. 2. Mencerminkan
citra
perusahaan
/kegiatan yang diwakili. 3. Menarik, menonjol, dan mudah
2.
Skala Gutman
3.
Semantic Different Scales
4.
Numeric Rating Scales
5.
Ordinal Scales
6.
SIMALTO Scales
diingat. 4. Dapat mengaplikasikan citra dalam semua
media
grafis
yang
diinginkan. Cara menetukan nilai sebuah logo menurut hadi prasetyo. Ukuran
yang
digunakan
G. Dasar Penentuan jumlah Sampel.
disebut
propositional density.
Gay dan Diehl menuliskan, untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10%
dari
populasi,
penelitian
korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi,
penelitian
perbandingan
kausal, 30 elemen per kelompok, dan untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok .
Semakin tinggi propositional density, semakin baiklah logo itu. Logo yang baik memiliki propositional density diatas 1. F.
skala
penelitian
pengukuran
sosial,
terutama
untuk untuk
mengukur sikap seseorang. Berikut yang paling relevan untuk
pengukuran kepuasan (Hill, 1996) yaitu: 1.
A.
Gambaran Umum UKM
Usaha Kecil Menengah (UKM) adalah sebuah usaha yang berskala kecil. maupun kelompok. Pada penelitian ini
Telah dikembangkan beberapa
skala
Pengkajian Sistem
Umumnya dimiliki oleh perseorangan
Skala Pengukuran
jenis
3.
Skala Likert (Likert Scales)
dilakukan surve terhadap UKM kue tradisional Kenagarian
daerah Batu
Taba
Cangkiang, Kec.
IV
Angkek. Kue yang diproduksi Bapak adalah Kue sakura, ampiang jaguang, kue galang, kue saik, kue dorong. Saat ini penjualan kue tersebut dibawa kepasar tradisional dengan wadah berupa plastik dengan ukuran besar
lalu dibungkus sesuai dengan kemasan
dipanaskan. Kue galang terbuat dari
pembeli, kue yang tidak terjual pada
telor, tepung beras ketan sebagai bahan
saat itu akan dibawa pulang dan akan
utama,
dijual pada hari berikutnya dipasar
Ampiang jaguang dibuat dari jagung
tradisional di daerah lain. Untuk
dan dikasih garam. Kue dorong terbuat
ketahanan produk bungkus plastik
dari telor, tepung beras ketan sebagai
yang digunakan tidak bagus, kemasan
bahan utama, garam, mentega, vanile.
bungkus plastik selalu terbuka saat
Kue saik terbuat dari telor, tepung
dijual, itu bisa menyebabkan kue
beras ketan sebagai bahan utama,
tersebut layu dan mudah hancur atau
garam, mentega, vanile, gula.
garam,
mentega,
vanile.
kue tersebut hanya mampu bertahan 2 bulan, hal ini bisa menyebabkan
C.
Gambaran Umum Kemasan.
konsumen memilih produk yang sama
Kemasan yang digunakan pada
tetapi yang sudah mempunyai kemasan
saat ini hanya menggunakan kantong
dan mampu bertahan lebih dari 2
plastik dan tidak memiliki logo atau
bulan. Proses penjualan kue tradisional
pun kemasan yang khusus, sehingga
saat ini dapat dilihat pada gambar 3.1
untuk ketahanan produk tersebut tidak bagus,
mudah
hancur
dan
layu.
Informasi mengenai produk tidak ada dan pemasaran pun hanya dipasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk Gambar 3.1 Penjualan kue tradisional saat ini.
B.
Karakteristik Produk
mendesain
kemasan
kue
tradisional dan logo/merek usaha yang tepat agar mampu memperluas pasar, agar
terlihat
lebih
menarik
dan
Produk UKM Bapak Yul Hasril adalah
memberi ciri khas, identitas/informasi
Kue sakura, Kue galang. Kue sakura
UKM tersebut. Desain kemasan yang
terbuat dari tepung beras ketan sebagai
memberi
bahan utama, telor, garam, mentega,
ketahanan kue tersebut, tidak mudah
vanile, dan dikasih gula yang telah
layu dan hancur. Dengan adanya
nilai
tambah
terhadap
desain
kemasan
dan
logo/merek,
produk tersebut bisa memperluas pasar dengan memasuki minimarket atau supermarket dan tidak hanya dijual dipasar tradisional. D.
Keinginan
Konsumen
Terhadap Kemasan. Untuk mencapai keinginan konsumen
4.
Proses Perancangan
dalam
a.
Metodologi Penelitian
pemilih
elemen-elemen
karakteristik untuk kemasan yang akan dirancang
maka
penelitian
M u lai
ini
P e n e lit ian P e n d ah u lu an
dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 responden kota
Id e n t if ik asi M asalah
Bukit Tinggi. Dari hasil kuisioner terbuka
maka
diperoleh
P e r u m u san M asalah
T u j u an P e n e lit ian
elemen-
B at asan M asalah
elemen karakteristik yang dibutuhkan oleh
konsumen
dikelompokkan dijadikan
dan
yang
telah
dipilih
untuk
pengembangan
kue kering. Berikut tabel rekapitulasi permintaan konsumen.
P e n gk aj ian S ist e m 1. 2. 3. 4. 5.
G a m ba r a n um um U K M K a r a kte r istik pr oduk G a m ba r a n um um ke m a sa n S e gm e nta si pr oduk K e ingina n konsum e n te r ha da p ke m a sa n
P r ose s P e r an c an gan
alternatif-
alternatif dalam perancangan kemasan
Studi L ap an gan
S t u d i P u st ak a
D e sain K e m asan
1 . K la r if ika si T ujua n P e r a nc a nga n
2. P e ne ntua n K a r a kte r istik M a te r ia l
D e sain L ogo
3. P e r m inta a n K onsum e n
M e r e k usa ha ya ng dia juka n ole h U K M .
P r opositiona l D e nsity P e nge m ba nga n A lte r na tif
P e ne ta pa n A lte r na tif
P e m iliha n A lte r na tif
E va lua si H a sil R a nc a nga n
P e nutup
S e le sa i
b.
Proses Perancangan
c. Penentuan Karakteristik
1. Klarifikasi Tujuan Perancangan Kemasan yang digunakan pada saat ini memiliki
beberapa
kekurangan
diantaranya kualitas Kue Kering dan
Definisi dan fungsi kemasan menurut Sri Julianti (2014). 1. Melindungi kualitas produk. 2. Membuat produk lebih tahan
ketahanan Kue Kering tidak bertahan
lama.
lama dan bahan untuk kemasan yang
3. Sebagai
sarana
komunikasi
digunakan hanya menggunakan plastik
produk dan branding kepada
tipis sehingga kue kering akan cepat
konsumen.
layu
dan
mengatasi
mudah
hancur.
permasalahan
Untuk
4. Membantu distribusi produk
dalam
dari produsen sampai ketangan
melakukan perancangan kemasan kue kering,
diperlukan
klarifikasi
mengenai tujuan dari perancangan agar dapat diketahui lebih jelas aspek-aspek
konsumen. 5. Membuat
6. Menjadi pemicu minat beli dengan
merancang
pancaindra
kue
tersebut.
kering
dapat
diproduksi secara masal.
apa saja yang perlu diperhatikan untuk kemasan
produk
merangsang konsumen,
lima yang
melihat, mendengar, membau, meraba, merasa, sampai ada keputusan
membeli
dan
menggunakan produk. Ada beberapa pertanyaan yang bisa digunakan dalam membantu penentuan Sumber Nigel Cross (1999).
material
desain
kemasan. Pertanyaan dalam penentuan material desain kemasan.
4. Merah
d. Logo Logo berdasarkan
yang hasil
didesain surve
yang
: Warna merah
melambangkan Luhak Agam. 5. O
: Bersahabat.
dilakukan pada home industry Bapak Yul Hasril. Yul Hasril merupakan nama pemilik UKM tersebut yang menjadi merek kue kering. Pada gambar 4.5 merupakan logo yang didesain
dari
hasil
surve
dan
permintaan dari UKM tersebut. Logo Kue Kering dapat dilihat pada gambar 4.3. akna yang dikomunikasikan: 1. Y : Yul. 2. H
: Hasril.
3. Atap Gonjong
: Melambangkan
Rumah Adat Minang Kabau.
Gambar 4.3 Logo
Jumlah Elemen 1. Y 2. H 3. Atap Gonjong 4. O
Analisa: Propositional density = Makna yang dikomunikasikan logo Jumlah elemen
g. Pemilihan Alternatif. Pada tahap ini dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak 30 responden kota
Propositional density = = 1,25
bukittinggi untuk mendapatkan desain
Kesimpulan: Logo yang baik mempunyai propositional density diatas 1.
kemasan yang terpilih dari responden
e. Pengembangan Alternatif. Pengembangan alternatif bertujuan
dari penyebaran kuesioner pada 30
untuk
kebenaran agar dapat menentukan
menjelaskan
mengenai
pengembangan alternatif rancangan
yang telah melakukan pemilihan pada kuesioner tahap ke 2. Selanjutnya hasil responden akan dilakukan pengujian desain kemasan yang terpilih.
yang cukup diperluas. Pengembangan ini berdasarkan pada klarifikasi tujuan
5. Evaluasi Hasil Rancangan.
rancangan dan penentuan karekteristik
a. Evaluasi tahap rancangan.
material,
penyebaran
kuesioner
pertama pada tahapan sebelumnya.
Berikut evaluasi yang dilakukan terhadap desain kemasan dan logo:
f. Penetapan Alternatif. Pada penentuan elemen
desain
kemasan, proses peneliti penilaian dan pemilihan elemen desain berdasarkan penyebaran kuesioner tahap pertama dan
pertanyaan
material
penentuan
desain
pengembangan Setelah
dalam
memilih
desain elemen
kemasan, kemasan. desain,
langkah selanjutnya yaitu merancang desain kemasan dengan tiga alternatif desain kemasan.
a. Tujuan desain kemasan dan logo. Adapun tujuan dari
desain
kemasan dan logo adalah untuk memperluas
pasar
yang
sebelumnya hanya dipasarkan dipasar melindungi mampu
tradisional
dan
produk
agar
bertahan
lama.
Menghasilkan hasil rancangan sesuai keinginan logo
yang
konsumen,
didesain
sesuai
dengan
hasil
surve
atau
keinginan UKM tersebut. b. Penentuan
Dari segi bahan yaitu plastik sebagai bungkus dalam kue kering
karakteristik
yang berguna untuk menjaga kue
rancangan kemasan.
kering tersebut tetap gurih dan tidak
Penetapan
karakteristik
layu. Karton sebagai kotak luar kue
ditentukan
berdasarkan
kering yang berguna untuk melindungi
peneliti,
referensi
dan
kue kering tersebut agar tidak mudah
konsumen, agar mempermudah
hancur dan mudah disimpan. Berdasar
dalam
kan
merancang
desain
kemasan dan logo.
dalam
penetuan
material desain kemasan.
c. Pengembangan alternatif. Adapun
pertanyaan
Kemasan kue kering dirancang
tujuan
dari
memiliki bentuk yang menarik dari
untuk
segi desain dan warna dari kemasan
memperluas hasil dari desain
tersebut bisa menyampaikan informasi
kemasan agar dapat memenuhi
dan cita rasa. Kemasan kue kering
kebutuhan
didesain mudah disimpan dan praktis.
pengembangan
ini
konsumen
dikembangankan
yang
menjadi
3
alternatif. d. Penetapan alternatif. Dalam
pemilihan
alternatif
maka telah didapat alternatife yang dipilih oleh konsumen dengan cara penyebaran 30 koesioner. Untuk dari segi material yaitu plastik sebagai pembungkus
kue
kering
tersebut dan karton sebagai kotak luar kue kering. b. Evaluasi Hasil Rancangan
a. Rekapitulasi hasil desain kemasan
.c.
Logo
1. Hasil desain kemasan produk
Sebelumnya
UKM
tersebut
kue mempertimbangkan:
belum memiliki logo. Logo yang
a. Segmen Pasar (oleh-oleh).
didesain berdasarkan hasil surve yang
b. Bahan Kemasan.
dilakukan pada home industry Bapak
c. Keinginan Konsumen.
Yul Hasril. Yul Hasril merupakan
2. Setelah adanya kemasan produk
nama pemilik UKM tersebut yang
ini diharapkan bisa masuk ke
menjadi merek kue kering. Pada
pasar modern dan toko oleh-
gambar 5.3 merupakan logo yang
oleh.
didesain
Desain logo yang dirancang
dari
hasil
surve
dan
permintaan dari UKM tersebut.
berdasarkan hasil surve dan keinginan UKM. Logo yang didesain mempunyai arti, tanda pengenal, identitas bagi suatu
perusahaan.
sederhana
Logo
mungkin
agar
didesain mudah
diingat oleh konsumen dan menarik perhatian konsumen. Logo yang baik memiliki propositional density diatas 1. Nilai dari logo yang telah dirancang Semakin tinggi propositional density,
1,25.
semakin baiklah logo itu. Logo yang baik memiliki propositional density
7.
diatas 1.
Abdullah,
Daftar Pustaka Irwan
(1999)
Krisis
Daya
Tahan
Nilai dari logo yang telah dirancang
Ekonomi,
1,25.
Penduduk dan Sosial Security: Kasus Jatinom di Jawa Tengah.
6.
Kesimpulan
Pada analisa yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Populasi 10 (1) 1999 hal 15-25. Cross, Nigel. Engineering design Methods : strategies for product design.
Second edition. New York : the open university, Milton Keynes, UK:1999 http://bisnisukm.com/fungsi-kemasanproduk-bagi-pelaku-ukm.html http://hadiprasetyo.com/blog/caramenentukan-nilai-sebuah-logo/ http://asrilambo.mywapblog.com/tigawarna-kebesaranminangkabau.xhtml https://pesandesainkemasan.wordpress. com/blog/712-2/ Iwan Wirya (1999), Kemasan yang Menjual, PT. Gramedia Pustaka M. Junaidi Hidayat. S.T., M.Ds 2012 Utama, Jakarta Kotler,
Philip.
1997.
Management
Marketing “Analysis,
Planning, Implementation and Control”(9thed.). New Jersey: Prentice
Hall
International,
Inc. Lori Siebert dan Lisa Ballard dalam bukunya “Making a Good Layout”, 1992. Philip
Kotler,
1995,
Manajemen
Pemasaran Perencanaan,
Analisa, Implementasi,
dan Kegunaan, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta. Nigel
Hill, 1996,. Customer
Hanbook Of Satisfaction
Measurement, Gower Publising Limited. Roscoe, J.T 1975. Fundanental Research
Statistic
Behavior
Sciencess,
Edition.
New
for
The
Second
York:
Holt,
Rinehart and Winston. Saladin, Djaslim. 1996. Ringkasan Praktis Teori Dan Disertai Tanyak-Jawab: Unsur-unsur inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Bandung: Mandar Maju. Sri Juliant, 2014, The Of Packaging, Mengenal Metode, Teknik, dan Strategi Pengemasan Produk Untuk Branding Dengan Hasil Maksimal. Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Siebert, Lori & Lisa Ballard. 1992. Making a Good Layout.North Light Books Sekaran,
Uma.
Penelitian
2006.
Metode
Bisnis.
Jakarta:
Salemba Empat Wirya, Iwan. Kemasan yang Menjual. PT.
Gramedia
Jakarta, 1999.
Pustaka
Utama,