1
Desain Interior Showroom Mazda dengan Visualisasi Image “Zoom-zoom” Oky Trilaksono, dan Thomas Ari Khristianto Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
[email protected],
[email protected] Abstrak—Perkembangan industri otomotif yang semakin pesat menimbulkan persaingan antar merek, berbagai macam strategi pemasaran di lakukan, salah satunya dengan melakukan branding produk. Mazda adalah salah satu produsen mobil yang berhasil dengan branding merek mereka yang bertema “zoomzoom”. Tema desain Mazda Zoom-zoom ini memberikan warna baru pada produk-produk Mazda terkini, namun sayangnya tema ini belum diaplikasikan pada showroom yang merupakan salah satu faktor penambah nilai jual produk Mazda, Showroom Mazda dengan visualisasi imej “zoom-zoom” diharapkan dapat menjadi sarana yang mencerminkan karakter produk dan juga dapat menjadi sarana untuk memberikan informasi tentang visi misi dan cara pandang Mazda dalam menghargai sebuah produk dan ikatan antara mobil dan pengendaranya.Metodologi desain meliputi pengumpulan data lewat pengamatan lapangan dan wawancara langsung kepada pihak yang terkait, kemudian di analisa terhadap elemen pemenuh kebutuhan sebuah showroom mobil, untuk mendapatkan program ruang dan konsep desain yang relevan dengan kebutuhan, fungsi, dan permasalahan pada objek desain.Konsep yang dihadirkan pada showroom ini yaitu bentukan dinamis namun memberikan kesan kekinian yang mencerminkan produk Mazda sebagai produk untuk kalangan menengah ke atas. Aplikasi konsep tersebut bermaksud untuk memberikan nuansa yang mendukung karakter produk sehingga diharapkan showroom dapat meningkatkan nilai jual dan memberikan nuansa baru bagi para pengunjungnya. Kata Kunci — Interior moderen, Mazda “zoom-zoom”, Showroom mobil
I. PENDAHULUAN
B
ERBAGAI merek mobil bersaing untuk memenuhi
kebutuhan permintaan pasar. Bermacam cara dan strategi pemasaran produk, hingga peremajaan imej produk dilakukan demi mengikuti perkembangan zaman dan gaya hidup konsumen. Mazda adalah salah satu merek mobil yang melakukan peremajaan pada imej-nya yaitu dengan brand message “zoom-zoom”. “Zoom-zoom” adalah brand message yang diusung oleh Mazda sebagai karakter produk-produk mereka. “Zoom-zoom” merupakan sebuah cara pandang Mazda tentang bagaimana mereka menyajikan produk mereka, bagaimana karakter Mazda tersebut terbentuk, sehingga sebuah mobil Mazda memiliki karakter yang khas di setiap produknya. Peremajaan yang dilakukan produk-produk Mazda sejak tahun 2005 sayangnya tidak diikuti dengan peremajaan pada showroom-nya, Penataan showroom yang baik akan membuat pengunjung leluasa untuk mengamati produk, dan showroom
yang dapat menyampaikan pesan dari produsen ke konsumen akan meningkatkan nilai presentatif produk, dan juga meningkatkan sikap apresiatif konsumen terhadap produk sehingga nilai jual terhadap produk akan terasa lebih pantas dan minat untuk membeli produk pun ikut meningkat. Peremajaan imej yang dilakukan oleh Mazda merupakan bukti keseriusan merk mobil ini kepada konsumennya. Namun showroom yang seharusnya mendukung kekuatan merk ini dirasa kurang berhasil dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan Mazda. Perubahan interior pada showroom perlu dilakukan agar pesan yang telah dipilih oleh Mazda dapat tersampaikan dengan baik kepada pengunjung, dan juga dapat meningkatkan nilai jual produk Mazda tersebut. Perancangan dengan judul “Desain Interior Showroom Mazda dengan Visualisasi Image Zoom-zoom” ini di titik beratkan pada makna dan visualisasi dari imej “zoom-zoom”, yang diusung Mazda, dan bagaimana pengaplikasian dari visualisasi tersebut terhadap interior showroom, sehingga didapatkan sebuah showroom yang memiliki karakter Mazda “zoom-zoom” yang kuat. Tujuan yang menjadi tolak ukur keberhasilan pada perancangan ini adalah hasil rancangan dapat menampilkan imej “zoom-zoom” ke dalam interior showroom, memberikan informasi kepada para pengunjung tentang maksud dan tujuan dari tagline Mazda, dan mendukung presentasi produk sehingga dapat menambah nilai jual produk tersebut. II. METODOLOGI DESAIN Metodologi adalah cara yang teratur dan terpikir baik – baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan gunan mencapai tujuan yang ditentukan. A.Tahap Identifikasi Objek Tahap ini adalah tahap untuk menentukan latar belakang, judul, dan definisi judul. Pada tahap ini akan diuraikan menurut dasar-dasar pemikiran dan landasan yang menjadi alasan untuk merancang objek desain. B.Tahap Identifikasi Masalah Tahapan ini dilakukan untuk mencari tujuan dan manfaat serta permasalahan yang ditemukan Tujuan penelitian
2 merupakan hal-hal yang ingin dicapai sebagai hasil akhir dari perancangan yang dilakukan. Permasalahan muncul akibat konflik yang ada antara keadaan yang ada sekarang dengan keadaan ideal yang seharusnya diterapkan dalam interior, hal ini juga berguna untuk menjadi acuan dalam menentukan arah konsep desain. C.Pengumpulan Data
- Informatif : fasilitas primer maupun sekunder sebisa mungkin dapat menyampaikan informasi, baik tentang produk, maupun informasi tentang objek, dan informasi ini dapat disajikan dengan berbagai media sesuai kebutuhan dan fungsinya. - Zoom-zoom : perwujudan emotion of motion, yang dapat diartikan sebagai perwujudan perasaan yang ditimbulkan karena menikmati gerakan (motion).
Setelah melakukan tahapan identifikasi objek dan identifikasi masalah, sehingga dapat diketahui rumusan masalah yang ada maka diperlukan data-data yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam merumuskan konsep desain. Pada tahap ini terdiri dari beberapa cara yakni observasi secara langsung, wawancara dengan pihak terkait, dan melakukan studi literatur. D.Tahap Analisa Data Dalam perancangan ini menggunakan metode penelitian untuk mengolah data berupa metode induktif, yaitu dengan mengumpulkan semua data yang ada kemudian dianalisa menggunakan metode deduktif dan komparatif dan dianalisa berdasarkan literatur yang ada dan kemudian di ambil kesimpulannya. III. KONSEP DESAIN A. Objek Desain Objek rancang desain interior yang diambil adalah sebuah fasilitas one stop service car dealer, dimana dalam satu kompleks gedung terdapat berbagai macam fasilitas untuk aktifitas yang berbeda-beda antara lain area pajang, bengkel dan kantor.
Gambar 2. Skema konsep makro Sumber: penulis 2012
C. Konsep Mikro Konsep mikro merupakan konsep desain yang akan diterapkan pada interior. Konsep ini didasarkan pada hasil pemikiran dan pengamatan pada objek desain dan permasalahan yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya. Pada bab ini selanjutnya akan dijelaskan tentang pokok-pokok bahasan yang nantinya akan menjadi acuan dalam merumuskan kriteria-kriteria objek desain pada interior showroom Mazda “zoom-zoom”. 1) Konsep Ruang Interior pada dealer ini menurut fungsinya terbagi menjadi empat, yaitu showroom, kantor, bengkel, sparepart.
Gambar 1. Objek desain dan pembagian area berdasarkan fungsi Sumber: penulis 2012
B. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep secara keseluruhan yang terbentuk dari hubungan latar belakang rumusan masalah, dan tujuan desain dari Showroom Mazda Zoom-zoom yang saling terkait satu sama lainnya, diantaranya : - Modereen: Sesuai dengan latar belakang yaitu suatu produk yang melakukan peremajaan, konsep yang akan diterapkan bersifat moderen agar diharapkan hasil rancangan dapat mengikuti perkembangan jaman terkini dan sejalan dengan konsep produk yang ditawarkan pada showroom.
Gambar 3. Zoning ruang Sumber: penulis 2012
2) Konsep Bentuk Mazda Memiliki bentukan yang telah dipertahankan sejak lama yaitu bentuk grill yang menyerupai pentagon. namun pada perkembangannya, bentuk pentagon kini lebih terkesan tegas dan elegan sedangkan yang lama terkesan lebih santai dan sederhana.
3
Gambar 4. Konsep bentuk Analogi grill Sumber: penulis 2012
Gambar 6. Konsep bentuk berdasarkan karakter head lamp Sumber: penulis 2012
3) Konsep Warna Gambar dibawah merupakan lekukan pada bodi mobil yang menjadi ciri khas pada setiap produk Mazda, yaitu tiga garis yang memberikan kesan dinamis. Pada produk terbaru Mazda, tiga garis lengkung khas tersebut memiliki alur yang lebih melengkung sehingga terkesan tidak kaku dan lebih moderen.
Konsep warna yang digunakan pada elemen interior merupakan warna corporate Mazda, yaitu putih, hitam, biru dan abu-abu. Warna- warna ini selain di aplikasikan pada cat maupun material dan finishing, juga digunakan pada tata cahaya yang ada pada showroom.
Gambar 7. Kode warna Mazda Sumber: penulis 2012
4) Konsep Material
Gambar 5. Konsep bentuk berdasarkan body line
Bentuk head lamp terdiri dari bentuk seperti jajar genjang dengan ujung yang meruncing dan mendukung garis yang ditunjukkan oleh body line.
Material yang digunakan pada elemen interior menggunakan material dengan permukaan yang halus dan terkesan licin dan mengkilap untuk mendukung kesan moderen sesuai karakter produk Mazda seperti, Aluminium, stainless, dan kaca. 5) Konsep Pencahayaan Dalam konsep pencahayaan digunakan dua macam pencahayaan, yaitu alami dan buatan. Pencahayaan didapatkan dari hasil konsep ruangan yang terbuka dan bukaan yang besar sehingga memungkinkan banyak cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan, sehingga ruangan ketika sedang siang hari penggunaan cahaya matahri dapat di maksimalkan dan pencahayaan buatan dikurangi. 6) Konsep Penghawaan
4 Konsep penghawaan yang dipakai pada showroom ini adalah penghawaan buatan, dikarenakan mayoritas ruangan yang ada kurang mendapatkan penghawaan alami secara merata. B. Perspektif 3D Ruang Terpilih – Area Pajang 7) Konsep Multimedia Konsep ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi, menyampaikan visi misi dan menghibur pengunjung showroom. Visualisasi multimedia ini disampaikan melalui panel LED layar sentuh, LED display, dan juga panel simulasi. Pengunjung seringkali merasakan jenuh ketika sedang menunggu kendaraan mereka di servis, maka dari itu akan digunakan sarana simulasi yang bertujuan menghibur sekaligus memberikan pengalaman mengendarai Mazda. III. HASIL DESAIN A. Layout Ruang Terpilih – Area Pajang
Gambar 9. Perspektif 3D area pajang Sumber: penulis 2012
Gambar 10. Perspektif 3D area pajang Sumber: penulis 2012
IV. KESIMPULAN Gambar 8. Layout area pajang (non scale) Sumber: penulis 2012
Pada area ini fungsi utamanya adalah memamerkan produk Mazda, memberikan informasi tentang produk Mazda, dan juga menjamu calon pembeli. Informasi pada area ini disampaikan melalui e-kios yang memberikan informasi tentang katalo produk secara digital namun juga disediakan meja khusus untuk brosur cetak. Dealing area merupakan area yang berada di tengah-tengah area pajang yang digunakan untuk pengunjung berinteraksi dengan sales, area ini di posisikan di tengah agar sembari membahas keunggulankeunggulan produk dengan sales, pengunjung dapat menikmati produk-produk Mazda yang di pamerkan di sekitarnya.
Dari pembahasan tentang desain interior “Showroom Mazda dengan visualisasi image zoom-zoom” dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain : a) Showroom Mazda “zoom-zoom” merupakan area pajang mobil Mazda yang selain bertujuan untuk mempresentasikan produk Mazda, juga bertujuan untuk mengenalkan dan member informasi sebanyak mungkin tentang cara pandang dan visi misi Mazda. b) Visualisasi imej “zoom-zoom” dapat pada beberapa ciri produk Mazda pada era “zoom-zoom” seperti seperti karakter body line, grill, dan head lamp c) Konsep showroom ini diharapkan dapat memberikan ide baru dalam perancangan showroom mobil yang kebanyakan di-Indonesia masih terkesan monoton dan membosankan.
5 V. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, rizqi dan kekuatan serta segala yang telah dikaruniakan kepada saya dan orang – orang yang saya cintai dan hormati. Ibu saya dan Ayah saya. Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds selaku dosen sekaligus kordinator Tugas Akhir. Thomas Ari Kristianto, S.Sn., M.T selaku pembimbing yang telah memberikan saya banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat. Terima kasih kepada pak Mahendra, bu Anggra, dan Mbak Weny selaku penguji, pak Budiono selaku dosen wali dan juga para pengajar lain yang telah banyak memberikan ilmu selama perkuliahan, dan juga terima kasih banyak teman seperjuangan tugas akhir dan DP15 Desain Produk Industri ITS. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3]
[4] [5]
Panero, Julius dan Zelnik Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Interior, Indonesia : Penerbit Erlangga. D.K. Ching, Francis, 2002, Architectue, Space and Order, New York : Maxmillan Publishing Company. Neufert, Ernest, 2002, Data Arsitek Edisi 33 jilid 2, Jakarta: Penerbit Erlangga URL : http://www.dhim-out.co.tv/2009/10/psikologiwarna.html URL : http://astudioarchitect.com/2008/10/aspekpsikologis-dari-lampu-interior-di.html