DESAIN ALAT ELEKTRONIKA TELEVISI DAN RADIO BERBASIS EKSPLORASI MATERIAL BAMBU DENGAN METODE HYBRID
Muhammad Khumaidi 3405100140
Identifikasi masalah • Pengolahan material bambu untuk elektronik harus dilakukan dengan Advanced Technology agar mendapatkan hasil yang baik dengan quality control yang ketat agar dapat diaplikasikan untuk produk elektronika. • Produk elektronik dengan penggunaan material alam memerlukan perlakuan yang berbeda dan ekstra pada perawatannya jika dibandingkan dengan produk elektronika pada umumnya yang menggunakan material sintetis. • Produk elektronik dengan penggunaan material alam seperti bambu mempunyai fungsi lebih sebagai benda aksesories ruang interior dari pada fungsi sebenarnya sebagai benda elektronika hiburan.
Rumusan masalah • Bagaimana merancang desain alat elektronika Televisi dan Radio berbasis material bambu dengan proses produksi sederhana dan tetap mendapatkan hasil yang layak untuk diaplikasikan pada produk alat elektronika, dengan desain bentuk produk yang mempunyai nilai keunikan tersendiri sehingga dapat digunakan sesuai fungsinya serta sebagai benda aksesories interior ruang rumah.
batasan masalah/ruang lingkup • • • •
Material bambu yang diolah ialah jenis tanaman bambu yang ada diindonesia dan telah biasa dikerjakan oleh pengrajin sebagai produk hasil kerajinan bambu. Pengolahan material bambu menggunakan cara yang bisa dikerjakan ditingkat pengrajin atau workshop kerajinan bambu. Alat elektronika sederhana yang diaplikasikan pada kerajinan bambu ialah berjenis lampu mejaTelevisi CRT 14” dan, radio Radio fmFM. Sumber listrik maupun tegangan arus listrik untuk alat elektronik menggunakan standar listrik di Indonesia baik dari baterai maupun sumber listrik untuk rumah tangga. Jenis produk: peralatan elektronik rumah tangga sederhana Platform produk: pengembangan material bambu dengan metode Hybrid untuk casing peralatan elektronika sebagai material pengganti plastik Produk komparator: Magno Wooden Radio (singgih S Kartono) Konsep: interaksi pengguna dengan produk Teori utama: UNCOVERING THE GREEN GOLD OF INDONESIA dari Dr. Dwinita Larasati, MA Riset & metode: Dept interview dengan orang – orang yang berkompeten di bidang material bambu dan elektronika Output: Indikator keberhasilan:
Televisi CRT 14”, Radio FM, Jam Wacker diterima oleh masyarakat (merepresentasikan pasar) yang diwakili oleh data kuisioner
Tujuan/manfaat Konsumen memiliki produk elektronika dengan desain yang unik dan menggunakan material yang ramah lingkungan konsumen pengguna produk hasil industri kerajinan bambu dapat memperoleh manfaat tambahan dari produk kerajinan bambu yang telah dibelinya, baik fungsi sebagai alat elektronika maupun fungsi sebagai elemen estetika bagi interior rumah pengguna. Membuktikan bahwa material bambu yang ramah lingkungan dapat diolah dengan baik sehingga dapat menggantikan plastik yang kurang ramah lingkungan sebagai material utama pada produkproduk kebutuhan rumah tangga Para pengrajin bambu dapat mengolah produknya dengan nilai tambah yang lebih berlipat dari sebelumnya sehingga dapat meningkatkan nilai jual untuk kesejahteraan mereka Mengurangi emisi sampah material plastik yang sulit diurai oleh alam dan lingkungan ekologis
KONSEP DESAIN
Easy • * Hybrid Method: Less Technology – More Works • Kemudahan Interaksi Pengguna dengan Produk
Projecting Life • The Cartoon Face • Exposing Material
ANALISA DESAIN Experiment Pengolahan Material Bambu
+
Kompilasi Hasil Riset
Analisa Tren • Semiotika Style Bentuk Desain Televisi
• Semiotika Style Bentuk Desain Radio
Panasonic RL-4249 MK3
Analisa Estetika Bentuk
Kelebihan : •Hemat dalam pemakaian material bambu •Sambungan bilah hanya berada pada satu titik •Bentuk Sesuai dengan trend yang akan diangkat •Bentuk sederhana sehingga mudah dalam proses produksi Kekurangan : •Bentuk mirip dengan produk kompetitor •Proses bending hanya pada 4 bagian bilah bambu •Kontras dengan bentuk layar
Kelebihan : *Tanpa melalui proses bending *Bentuk sederhana sehingga *mudah dalam proses produksi *Hemat dalam pemakaian material bambu Kekurangan : *Sambungan berada pada 4 titik bagian bilah bambu *Proses laminasi harus dilakukan sebanyak 2 kali *Boros dalam pemakaian lem *Memerlukan waktu lebih lama dalam proses produksi
Kelebihan : *Sambungan hanya berada pada satu titik *Bentuk sederhana Kekurangan : *Boros dalam pemakaian material bambu *Proses bending dilakukan pada seluruh bagian bilah bambu *Memerlukan komponen tambahan untuk bagian penyangga *Proses produksi memerlukan waktu lebih lama * Sangat Kontras dengan bentuk layar
Analisa Proses Produksi
• Sketsa Desain
Final Desain Televisi
Final Desain Radio
Proses Produksi
Road Map Pengembangan Produk
Road Map Pengembangan Produk
Terima Kasih ©Muhammad Khumaidi Khumaidi,, 2011