DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Peningkatan IPLT Tririh Lor
Latar Belakang
Mengingat makin banyaknya pemukiman pada wilayah-wilayah perkotaan seperti Cilacap kota, Kroya, Majenang, Maos yang berpotensi menjadi daerah kumuh dan munculnya daerah pedesaan dan perkotaan yang telah memiliki IPAL komunal dan MCK++ dari program nasional berbasis masyarakat seperti SLBM dan Sanimas. Maka perlu dilakukan kanalisasi dalam pengolahan black water hasil kegiatan rumah tangga masyarakat tersebut. Daerah padat pemukiman dan wilayah konsentrasi SLBM/Sanimas akan menjadi daerah rawan sanitasi bila tinja yang dihasilkan tidak mendapat penyaluran pembuangan. Untuk itu IPLT yang telah ada perlu diperluas dan ditambah fasilitasnya menjadi instalasi yang lengkap dan lebihmodern
Tujuan
Menambah fasilitas dan memperluas sarana instalasi pengolah lumpur tinja yang ada menjadilebih lengkap dan modern
Sasaran
Meningkatkan pelayanan air limbah domestik untuk mendukung derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Cilacap melalui penyediaan infrastruktur air limbah IPAL
Indikator Capaian
Terbangunnya instalasi pengolah lumpur tinja yang lengkap sehingga beroperasi sebagai terminal akhir dari pengolahan tinja masyarakat
Asumsi dan Resiko
Peningkatan IPLT dilakukan dalam 1 tahun anggaran. Kegiatan pembangunan ini akan membawa dampak sementara pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan berupa gangguan ringan seperti kebisingan, butiran debu yang beterbangan dan aktifitas armada proyek yang lalu lalang. Dampak lingkungan yang mungkin terjadi setelah beroperasinya IPLT adalah menurunnya kualitas lingkungan dan naiknya tingkat resiko sanitasi akibat berkumpulnya lumpur tinja sehingga menjadi sumber penyakit di lokasi ini, akan tetapi hal ini dilokalisir dalam bentuk pagar keliling dan jarak aman terhadap permukiman penduduk. Air yang dihasilkan dari penyaringan kolam lumpur merupakan air yang sudah aman untuk dibuang ke badan air.
Penerima Manfaat
Dari kegiatan ini diharapkan dapat melayani kebutuhan masyarakat dalam hal pembuangan lumpur tinja di seluruh Kabupaten Cilacap terutama pada daerah permukiman padat penduduk terutama di sekitar perkotaan seperti Cilacap kota, Kroya, Majenang, Maos.
Hasil yang diharapkan
Rincian Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan sanitasi di bidang air limbah domestik dalam penampungan dan pengolahan lumpur tinja masyarakat Merupakan kegiatan fisik pembangunan IPLT, meliputi: - Study kelayakan - AMDAL - Pembebasan lahan - Detail engineering design - Pembangunan IPLT - Pengadaan truk tinja - Supervisi
Waktu Pelaksanaan
10 bulan
Perkiraan Biaya
Rp 2.325.000.000,-
Lokasi
Desa Tritih Lor Kecamatan Jeruk Legi
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail
DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Infrastruktur Air Limbah Sistem Komunal Sanimas dan SLBM
Latar Belakang
Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang memicu semakin meningkatnya kepadatan suatu daerah membawa konsekwensi menurunnya kwalitas lingkungan permukiman, dalam skala kecil penurunan kwalitas yang membawa resiko sanitasi ini dapat dikurangi dengan memberikan layanan sanitasi komunal. Layanan ini diberikan untuk perkotaan maupun pedesaan dengan komunitas miskin cenderung padat dan kumuh. Dengan layanan komunal ini diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaannya dan menghemat biaya yang dikeluarkan.
Tujuan
Menyediakan sistem sanitasi komunal berupa IPAL untuk kawasan kecil ± 250 kk yang cenderung padat
Sasaran
Wilayah kecil yang memerlukan sanitasi komunal baik di desa maupun perkotaan yang cenderung miskin, padat dan kumuh
Indikator Capaian
Terbangunnya instalasi IPAL komunal di wilayah yang belum memiliki akses layak sanitasi yang cenderung padat
Asumsi dan Resiko
Penerima Manfaat
Kegiatan pembangunan IPAL komunal ini akan membawa dampak sementara pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan berupa gangguan ringan seperti kebisingan, butiran debu yang beterbangan dan aktifitas proyek berbasis masyarakat yang intens dengan FGD. Dampak lingkungan yang mungkin terjadi setelah beroperasinya IPLT adalah meningkatnya kualitas lingkungan dan turunnya tingkat resiko sanitasi akibat lumpur tinja yang terlokalisir sehingga menghilangkan sumber penyakit di lokasi ini. Penerima manfaat dari kegiatan ini warga masyarakat dalam komunitas kecil yang cenderung padat, kumuh, miskin
Hasil yang diharapkan
Terlayaninya masyarakat daerah sasaran dengan fasilitas sanitasi komunal sederhana sehingga terhindar dari resiko akibat sanitasi yang buruk
Rincian Kegiatan
Merupakan kegiatan fisik pembangunan IPAL, meliputi: - Penyuluhan dan kampany - Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal - Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) - Pembebasan lahan - Detail engineering design - Pelatihan bagi pengurus KSM - Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM - Pembangunan IPAL Komunal - Pembangunan Jaringan Perpipaan - Pembangunan Sambungan Rumah
Waktu Pelaksanaan
10 bulan
Perkiraan Biaya
Rp 4.595.000.000,-
Lokasi
Kota Cilacap, Maos, Majenang, Adipala, Majenang, Jeruk Legi
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail
DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Sistem Air Limbah Skala Komunitas /Kawasan
Latar Belakang
Dengan adanya pertumbuhan penduduk yang memicu semakin meningkatnya kepadatan suatu daerah membawa konsekwensi menurunnya kwalitas lingkungan permukiman, dalam skala kecil penurunan kwalitas yang membawa resiko sanitasi ini dapat dikurangi dengan memberikan layanan sanitasi komunal. Layanan ini diberikan untuk perkotaan maupun pedesaan dengan komunitas miskin cenderung padat dan kumuh. Dengan layanan komunal ini diharapkan masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengelolaannya dan menghemat biaya yang dikeluarkan.
Tujuan
Menyediakan sistem sanitasi komunal berupa IPAL skala kawasan yang cakupannya lebih luas (minimal 100 kk)
Sasaran
Wilayah kecamatan yang memerlukan sanitasi komunal dengan kondisi yang cenderung miskin, padat dan kumuh
Indikator Capaian
Terbangunnya instalasi IPAL komunal di wilayah yang belum memiliki akses layak sanitasi yang cenderung padat
Asumsi dan Resiko
Kegiatan pembangunan IPAL komunal ini akan membawa dampak sementara pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan berupa gangguan ringan seperti kebisingan, butiran debu yang beterbangan dan aktifitas armada proyek yang lalu lalang. Dampak lingkungan yang mungkin terjadi setelah beroperasinya IPAL kawasan adalah meningkatnya kualitas lingkungan dan turunnya tingkat resiko sanitasi akibat lumpur tinja yang terlokalisir dan terolah secara baik, sehingga menghilangkan sumber penyakit di pemukiman penduduk yang mendapat sambungan rumah
Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini warga masyarakat dalam komunitas luas yang cenderung padat, kumuh, miskin
Hasil yang diharapkan
Terlayaninya masyarakat daerah sasaran dengan fasilitas sanitasi komunal melalui sambungan rumah sehingga terhindar dari resiko akibat sanitasi yang buruk
Rincian Kegiatan
Merupakan kegiatan fisik pembangunan IPAL, meliputi: - Studi Pra Kelayakan - Study kelayakan - Preliminary Design - AMDAL - Sosialisasi dan Kampanye - Pembebasan lahan - Detail engineering design - Sosialisasi Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah skala Kawasan - Pembentukan Lembaga Pengelola - Pelatihan Pengelolaan Sistem Pengolah Limbah Terpusat - Pembangunan IPAL - Supervisi
Waktu Pelaksanaan
1 tahun 10 bulan
Perkiraan Biaya
Rp 29.785.000.000,-
Lokasi
Kec. Jeruk Legi, Kec. Kroya
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail
DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Pengadaan Fasilitas Operasional TPA
Latar Belakang
Kabupaten Cilacap memiliki 4 TPA yaitu TPA Jeruk Legi (Tritih Lor), TPA Kroya, TPA Majenang, TPA Sidareja, dengan banyaknya TPA tersebut menyebabkan pihak pemerintah daerah juga harus menyediakan fasilitas operasional dalam bentuk alat berat ( bulldozer, excavator, loader) yang banyak pula. Saat ini diperlukan peremajaan alat berat tersebut untuk menunjang operasional rutin pengelolaan sampah di TPA yang ada, mengingat alat berat yang tersedia sudah tua dan layak untuk diganti.
Tujuan
Menyediakan sistem layanan persampahan yang layak melalui operasional TPA yang baik dan berkesinambungan
Sasaran
Menyediakan peremajaan alat operasional TPA supaya pelayanan TPA dapat berjalan lancar
Indikator Capaian
Beroperasinya TPA yang tersedia secara maksimal melalui penyediaan alat berat yang sehat dan berkelanjutan
Asumsi dan Resiko
Saat ini operasional TPA di 4 tempat yang tersedia dilayani oleh alat berat yang sudah tua dan perlu disediakan penggantinya, agar kegiatan pelayanan sampah sehari-hari tidak terkendala pada masa-masa mendatang maka diperlukan penyediaan alat baru. Kebutuhan alat tersebut meliputi 1 unit bulldozer, 1 unit excavator, 1 unit loader yang penyediaannya diharapkan melalui APBN.
Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah seluruh warga masyarakat Kabupaten Cilacap dalam arti luas dan pihak pemerintah daerah Kab. Cilacap sebagai penyedia layanan persampahan.
Hasil yang diharapkan
Terlayaninya masyarakat daerah sasaran dengan fasilitas sanitasi komunal melalui sambungan rumah sehingga terhindar dari resiko akibat sanitasi yang buruk
Rincian Kegiatan
Merupakan kegiatan fisik pembangunan IPAL, meliputi: - Study kelayakan - Preleminary design
Waktu Pelaksanaan
3 tahun
Perkiraan Biaya
Rp 5.000.000.000,-
Lokasi
TPA Kroya, TPA Majenang, TPA Sidareja
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Persampahan dan Pertamanan Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail
DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Pembuatan tempat pengelolaan sampah terpadu 3R
Latar Belakang
Pada dasarnya timbulan sampah yang dihasilkan masyarakat akan bermuara di TPA sehingga beban akhir penanganan sampah berada di TPA. Untuk menghindarkan beban yang menumpuk di TPA, maka perlu usaha pengurangan volume sampah yang berada di TPS dengan cara mereduksi sampah yang dapat digunakan kembali. Usaha memanfaatkan sampah ini dilakukan dengan kerja sama dengan masyarakat di sekitar TPS melalui kelompok yang mampu mendaur ulang sampah menjadi komponen yang bernilai jual ekonomi. Dengan demikian tidak semua sampah akan diolah di TPA, melainkan dipilah dulu barang yang masih bisa dimanfaatkan. Sehingga dengan demikian diperlukan suatu fasilitas yang dapat mengakomodir kelompok pemanfaat barang bekas untuk diproses kembali yaitu TPST 3R.
Tujuan
Mendirikan fasilitas pembuangan sampah yang dapat diolah kembali sehingga dapat mereduksi sampah sampai 20% sebelum dibuang ke TPA
Sasaran
Wilayah yang berpotensi untuk dibina masyarakatnya sehingga dapat mengolah sampah melalui metode 3R (reduce, reuse, recycle)
Indikator Capaian
Kegiatan ini menghasilkan kelompok masyarakat yang mampu memanfaatkan sarana pengolahan sampah melalui pola 3R menjadi produk bermanfaat
Asumsi dan Resiko
Merupakan kegiatan fisik penyediaan sarana pembuangan sampah yang dilengkapi dengan fasilitas pengolahan kembali sampah menjadi barang berguna lain seperti kerajinan tangan dan kompos sehingga mengurangi sampah yang akan diproses di TPA. Selama pembangunan fasilitas TPST 3R mungkin akan menimbulkan gangguan fisik keramaian proyek dan banyaknya material bangunan yang mengganggu
Penerima Manfaat
Secara umum kegiatan ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat karena akan mengurangi timbulan sampah di TPS, secara khusus memfungsikan kelompok masyarakat di lokasi TPST dan tentu saja bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap.
Hasil yang diharapkan
Kelompok masyarakat yang diserahi tugas mengoperasionalkan TPST 3R dapat melaksanakan aktifitasnya secara mandiri dengan mengolah sampah menjadi barang berguna lainnya sehingga pada akhirnya mengurangi volume sampah yangmengalir ke TPA
Rincian Kegiatan
Merupakan kegiatan fisik pembangunan TPST 3R, meliputi: - Pembebasan lahan - Detail engineering design - Pembentukan lembaga pengelola TPST - Pelatihan bagi pengelola TPST - Pembangunan TPST - Supervisi - Operasi dan Pemeliharaan TPST
Waktu Pelaksanaan
6 bulan
Perkiraan Biaya
Rp 1.941 .000.000,-
Lokasi
Kroya, Sidareja dan Majenang
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Persampahan dan Pertamanan Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail
DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Peningkatan dan Perluasan TPA Kroya
Latar Belakang
Untuk saat ini Kabupaten Cilacap telah memiliki 4 TPA yaitu yaitu TPA Jeruk Legi (Tritih Lor), TPA Kroya, TPA Majenang, TPA Sidareja, tetapi dari keempat TPA itu TPA Kroya yang perlu dipikirkan perluasannya karena areanya kecil dan terbatas kapasitasnya. Dengan luas hanya 8.000 m2 TPA Kroya dalam beberapa tahun lagi akan menjadi TPA mati karena tidak mungkin menerima beban pengolahan sampah lagi, sehingga wilayah sekitar TPA yang menjadi wilayah layanannya tidak dapat menyalurkan timbulnnya. Dengan demikian TPA Kroya sudah saatnya diperluas dan kalau perlu ditingkatkan fasilitasnya
Tujuan
Meningkatkan dan memperluas TPA Kroya yang sudah penuh kapasitasnya dan jika perlu ditingkatkan menjadi TPA control landfill
Sasaran
Meningkatkan pelayanan persampahan untuk mendukung derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Cilacap melalui penyediaan sarana persampahan
Indikator Capaian
Terbangunnya TPA Kroya yang dapat melayani wilayah timbulan di sekitarnya dan meningkatkannya menjadi TPA control landfill
Asumsi dan Resiko
TPA yang direncanakan operasinya bertipe control landfill., TPA ini dibangun dalam 2 tahun, mengingat biaya yang dibutuhkan cukup besar, tiap tahun ditempuh tahapan sesuai prinsip sidlacom. Kegiatan pembangunan ini akan membawa dampak sementara pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan berupa gangguan ringan seperti kebisingan, butiran debu yang beterbangan dan aktifitas armada proyek yang lalu lalang. Di lain pihak dampak lingkungan yang mungkin terjadi setelah beroperasinya TPA ini adalah naiknya tingkat resiko sanitasi akibat berkumpulnya sumber penyakit di lokasi ini, tetapi hal ini akan dilokalisir dengan fasilitas perlindungan lingkungan berupa tembok keliling dan jarak aman terhadap permukiman warga.
Penerima Manfaat
Kegiatan ini akan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar TPA Kroya yang timbulan sampahnya mendapat layanan persampahan di TPA Kroya.
Hasil yang diharapkan
Rincian Kegiatan
Manfaat dari kegiatan ini adalah terlayaninya penanganan sampah di permukiman masyarakat yang pada muaranya diolah di instalasi (TPA) Kroya yang memenuhi syarat sanitasi Merupakan kegiatan fisik pembangunan, meliputi: - Penyusunan studi kelayakan - Penyusunan UKL/UPL atau AMDAL - Sosialisasi kepada masyarakat - Pembebasan lahan - Detail engineering design - Pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan TPA - Supervisi
Waktu Pelaksanaan
1 tahun
Perkiraan Biaya
Rp 2.755.000.000,-
Lokasi
TPA Kroya
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Persampahan dan Pertamanan Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail
DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Pembangunan Saluran Drainase Primer
Latar Belakang
Selama ini drainase yang ada di sekitar kita sebagian besar masih berupa saluran alami yang masih tradisional sehingga alirannya masih mudah berpindah dan fungsinya kurang maksimal, di mana di tempat-tempat tertentu jika terjadi hujan aliran air bisa melimpas ke daratan. Drainase primer penting fungsinya terutama untuk daerah yang rawan genangan pada musim penghujan terutama di daerah dataran rendah Kabupaten Cilacap seperti wilayah perkotaan dan sekitarnya. Dengan drainase yang baik akan meringankan wilayah yang biasanya tergenang
Tujuan
Menyediakan dan merehabilitasi sarana pembuangan drainase primer sebagai penampung dan penyalur air buangan rumah tangga (grey water) dan air hujan dari drainase skunder dan tertier.
Sasaran
Wilayah yang memiliki drainase primer dan memerlukan penanganan karena belum ditangani dengan baik maupun yang memerlukan perbaikan
Indikator Capaian
Berfungsinya drainase primer dengan baik untuk melayani penyaluran air hujan dan air buangan rumah tangga
Asumsi dan Resiko
Drainase yang selama ini ada kurang terawat oleh masyarakat pengguna, semua operasional dan maintenance adalah oleh pemerintah. Drainase yang ada sebagian dalam kondisi baik, tetapi ada juga drainase yang berupa saluran tanah dan ada sebagian lagi merupakan drainase teknis yang mengalami kerusakan. Untuk itu darainase primer perlu ditangani dengan baik Kegiatan pembangunan ini akan membawa dampak sementara pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan berupa gangguan ringan seperti kebisingan, butiran debu yang beterbangan dan aktifitas armada proyek yang lalu lalang.
Penerima Manfaat
Pemanfaat dari drainase primer ini adalah warga yang tinggal di sekitar daerah drainase dan di daerah penangkapan aliran (cacthment area)
Hasil yang diharapkan
Hasil dari program ini adalah tersedianya drainase primer di dekat permukiman penduduk di wilayah sasaran yang dapat menyalurkan fungsinya dengan baik sebagai pematus air hujan dan penyalur air limbah (grey water) rumah tangga.
Rincian Kegiatan
Merupakan kegiatan fisik pembangunan, meliputi: - Perencanaan Teknis - Sosialisasi Rencana Pembangunan - Pembebasan lahan - Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong - Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong
Waktu Pelaksanaan
5 tahun
Perkiraan Biaya
Rp 10.112.000.000,-
Lokasi
Drainase Sampang, drainase Cimanggu, drainase Binangun, drainase Mertasinga, drainase kali Sadrana s/d kali Yasa
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail
DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN Program/Kegiatan
Pembangunan Saluran Drainase Skunder
Latar Belakang
Selama ini drainase yang ada di sekitar kita sebagian besar masih berupa saluran alami yang masih tradisional sehingga alirannya masih mudah berpindah dan fungsinya kurang maksimal, di mana di tempat-tempat tertentu jika terjadi hujan aliran air bisa melimpas ke daratan. Drainase skunder penting fungsinya terutama untuk daerah yang rawan genangan pada musim penghujan terutama di daerah dataran rendah Kabupaten Cilacap seperti wilayah perkotaan dan sekitarnya. Dengan drainase yang baik akan meringankan wilayah yang biasanya tergenang
Tujuan
Menyediakan dan merehabilitasi sarana pembuangan drainase skunder sebagai penampung dan penyalur air buangan rumah tangga (grey water) dan air hujan dari drainase tertier.
Sasaran
Wilayah yang memiliki drainase skunder dan memerlukan penanganan karena belum ditangani dengan baik maupun yang memerlukan perbaikan
Indikator Capaian
Berfungsinya drainase primer dengan baik untuk melayani penyaluran air hujan dan air buangan rumah tangga
Asumsi dan Resiko
Drainase yang selama ini ada kurang terawat oleh masyarakat pengguna, semua operasional dan maintenance adalah oleh pemerintah. Drainase yang ada sebagian dalam kondisi baik, tetapi ada juga drainase yang berupa saluran tanah dan ada sebagian lagi merupakan drainase teknis yang mengalami kerusakan. Untuk itu darainase primer perlu ditangani dengan baik Kegiatan pembangunan ini akan membawa dampak sementara pada lingkungan sekitar lokasi pekerjaan berupa gangguan ringan seperti kebisingan, butiran debu yang beterbangan dan aktifitas armada proyek yang lalu lalang.
Penerima Manfaat
Pemanfaat dari drainase skunder ini adalah warga yang tinggal di sekitar daerah drainase dan di daerah penangkapan aliran (cacthment area)
Hasil yang diharapkan
Hasil dari program ini adalah tersedianya drainase skunder di dekat permukiman penduduk di wilayah sasaran yang dapat menyalurkan fungsinya dengan baik sebagai pematus air hujan dan penyalur air limbah (grey water) rumah tangga.
Rincian Kegiatan
Merupakan kegiatan fisik pembangunan, meliputi: - Perencanaan Teknis - Sosialisasi Rencana Pembangunan - Pembebasan lahan - Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong - Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong
Waktu Pelaksanaan
5 tahun
Perkiraan Biaya
Rp 4.981.000.000,-
Lokasi
Drainase Kesugihan, Drainase Pucung Kidul (Kroya), Drainase Bingkeng (Dayeuhluhur), Drainase donan, drainase Banjarwaru
Map (Peta Lokasi Kegiatan)
Keterangan Kontak Person
Bidang Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang Kab. Cilacap Jl. Brigjen Katamso 237 No. Telepon E-mail