DESA KERTA DAN DESA BUAHAN KECAMATAN PAYANGAN KABUPATEN GIANYAR, BALI Oleh : Ni Wayan Siti
KERJASAMA LPPM UNUD– LPPM UNDWI – PEMDA GIANYAR
1
1. PENDAHULUAN
Kondisi eksisting Wilayah
1. Berlokasi di dataran tinggi, udara sejuk, panorama alamnya sangat indah dengan view lembah sungai Ayung 2. areal pertanian yang cukup luas : sawah 423 ha dan kebun/tegalan 1.033,75 ha 3. mata pencaharian penduduk 73,54 % (pertanian), kerajinan (19,33 %), perdagangan dan jasa (6,01 %), dll (1,12 %). 4. komoditas unggulan tanaman pangan (padi, ubi jalar, jagung) dan hortikultura (jeruk, pisang, dan tanaman hias) 6. industri kecil unggulan adalah kerajinan bambu 7. Dalam RPJM Kab. Gianyar tahun 2011-2016 Kec. Payangan ditetapkan sbg kawasan agropolitan terintegrasi dgn pariwisata (agrowisata).
1. PENDAHULUAN
RPJM KABUPATEN GIANYAR 2011-2016, TERKAIT WILAYAH IbW
Bidang Pertanian 1) mengembangkan komoditi unggulan yang mempunyai daya saing dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. 2) Pemberdayaan masyarakat tani berwawasan agribisnis dan agrowisata 3) Mendorong perkembangan industri pengolahan dan pemasaran produk pertanian untuk meningkatkan nilai tambah, Bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan 1) Memberdayakan lembaga-lembaga tradisional Bali dalam pelestarian nilai-nilai adat dan budaya daerah 2) pemberdayaan budaya dan kesenian daerah sebagai aset pariwisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat Bidang Ekonomi Kerakyatan 1) Menata dan membina sentra-sentra industri kecil, menengah dan kerajinan secara terpadu dan sinergis dengan mengoptimalkan keunggulan komparatif 2) Mengoptimalkan peran koperasi dan UKM melalui peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM, memperluas akses pasar dan kualitas produk UKM
1. PENDAHULUAN
Permasalahan Wilayah terkait RPJM
◙ Kec. Payangan dalam RPJM ditetapkan sebagai kawasan agropolitan terintegrasi dengan pariwisata belum dikelola secara memadai ◙ Pengembangan pertanian organik untuk meningkatkan pendapatkan petani belum didukung oleh penerapan teknologi yang memadai. ◙ Potensi daya tarik wisata seperti agrowisata perkebunan dan hortikultura dan kulinar khas local belum dikemas sesuai standard. ◙ Produktivitas serta nilai tambah industri kecil, menengah dan kerajinan sangat rendah ◙ Koperasi dan UKM sebagai nadi ekonomi kerakyatan belum digarap secara optimal ditandai oleh profesionalisme SDM rendah, akses pasar dan kualitas produk UKM yang sangat terbatas. ◙ Pemberdayaan masyarakat lokal khususnya lembaga-lembaga tradisional dalam pengembangan potensi kepariwisataan sangat rendah ◙ Belum berkembangnya industri pengolahan produk pertanian ◙ Peternakan sapi belum diusahakan secara optimal ◙ Kemampuan pengelolaan objek desa wisata wilayah pada kalangan masyarakat khsusnya lembaga tradisonal petani/subak sangat rendah.
PERSOALAN
pertenakan sapi Bali belum terintegrasi dengan pertanian untuk menunjang pertanian organik Potensi agrowisata wilayah yang belum dikembangkan secara optimal Pengembangan pertanian jeruk organik untuk menunjang agrowisata Potensi tanaman hias belum dikembangkan secara optimal Pembinaan wanita tani dalam pengolahan hasil pertanian menjadi jajanan khas dan pengembangan paket wisata edukasi kulinar bagi wisatawan. Pengembangan kerajinan bambu, dan patung kayu hasil hutan masyarakat setempat 5
3. METODE PELAKSANAAN
Program yang Disepakati
1. Pengembangan pertanian jeruk organik untuk mendukung agrowisata 2. Integrasi pertanian dengan pertenakan sapi Bali melalui sistem penyediaan pakan dari limbah pertanian dan pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk bagi tanaman untuk menunjang pertanian organik. 3. Alih teknologi pembibitan dan agribisnis tanaman hias 4. Menata dan menyiapkan sarana “paket wista desa” (badan pengelola, guide lokal, jalur tracking sebagai akses menikmati objek wisata pedesaan, dan kemitraan pemasaran) 5. Pengembangan kuliner tradisional menjadi hidangan bagi wisatawan. 6. Pembentukan/penguatan kelompok usaha kecil kerajinan/cindera mata berbahan bambu dan kayu khas Kerta.
3. METODE PELAKSANAAN
Pendidikan masyarakat Pelatihan, transfer teknologi tepat guna kepada masyarakat Pendampingan secara berkala kepada masyarakat
2. TARGET LUARAN No 1 2
3 4
5 6
Target Luaran
Tahun I II III Satu subak (subak indrakila) mengembangkan x x x pertanian padi local organik dan jeruk Paket wisata desa (badan pengelola, guide lokal, x x x Jalur trekking, dan kemitraan pemasaran) Satu kelompok usaha pembibitan dan produksi x x tanaman hias Produksi dan penjualan souvernir berbahan bambu, x x dan kayu meningkat Kuliner khas Kerta sebagai hidangan bagi wisatawan x x x Laporan dan publikasi x x x
HASIL KEGIATAN Sosialisasi diikuti 40 orang dari Bappeda, SKPD, BPMD,Camat, Kades dan Tim IbW Pembentukan dan penguatan badan pengelola agrowisata Kerta (penyusunan program kerja, inventarisasi potensi wisata, dan penyusunan paket wisata)
Pembuatan peta jalur trekking (survey, digitasi dan pencetakan peta) serta brosur
Pengembangan objek agrowisata pertanian jeruk organik (pengenalan SOP pertanian organik, pelatihan pengolahan limbah sapi menjadi pupuk dan biourine, dan demplot jeruk organik 60 are dan 5 ha tersebar di kebun msy)
Pelatihan kuliner khas lokal menjadi hidangan bagi wisatawan (wellcome drink, lunch, dan camilan)
Perbaikan produk kerajinan cendera mata dari bambu (teknik finising, diversifikasi desain, dan kemitraan pemasaran)
Demplot Marry gold integrasi dengan tanaman jeruk seluas 15 are
Magang kelompok ternak ke pengusaha pengolahan limbah yang sudah berhasil
9
PENGGUNAAN BIAYA
No
Uraian/Jenis Pengeluaran
1 Honor 1/4/2016 Ketua ( 1 x 4 OB) anggota ( 3 x 4 OB) konsultan (2 x 4 OB) pelatih/narasumber sub total 2 Biaya Perjalanan 10/4/2016 penjajagan dan sosialisasi awal ( camat dan kades) 14/3/2016 sosialisasi di Pemda Gianyar 20-21/3/2016 sosialisasi kepada masyarakat 8/5/2016 perjalanan tenaga pendamping bidang pertanian 9/5/2016 Tenaga pendamping pembuatan desain cenderamata 12/5/2016 perjalanan tenaga pendamping bidang peternakan 7/5/2016 perjalanan tenaga pendamping kepariwisataaan sub total
vol.
Hrg. Satuan
4 12 8 24
300000 250000 350000 500000
1200000 3000000 2800000 12000000 19000000
4 4 3 12 8 12 12
150000 150000 150000 150000 150000 150000 150000
600000 600000 450000 1800000 1800000 1200000 1800000 8250000
Jml. Net
10
3 Belanja barang habis pakai 14/3/2016 Konsumsi sosialisasi bagi Pemda
40
25000
1000000
20/3/2016 Konsumsi sosialisasi bagi masyarakat
40
25000
1000000
Pengembangan Desa Wisata 24/4-5/5 2016 10-
0
konsumsi pembinaan kelompok sadar wisata
40
25000
1000000
pembuatan peta jalur trakking (surveyor dan pemandu)
1
2000000
2000000
Pelatihan guide local
1
2000000
2000000
Pengembangan jeruk organik
19/4/2016 konsumsi penyuluhan
0 40
25000
1000000
pengadaan materi penyuluhan
40
25000
1000000
pengadaan materi praktek pembuatan biopestisida
1
2000000
2000000
pengadaan insentif materi terapan iptek (paket)
40
50000
2000000
Pembuatan demplot jeruk organik
1
5000000
5000000
Pengembangan kuliner
0
konsumsi pelatihan
40
25000
1000000
materi terapan ipteks bagi peserta
40
50000
2000000
Pendampingan
1
5000000
5000000
10/4/2016 Pembentukan/penguatan kelompok pengrajin cendera mata
0
bahan praktek
1
5000000
5000000
konsumsi pelatihan
40
25000
1000000
Subtotal
30000000
Total
59,250,000
Total Anggaran (70 %)
59,500,000
Sisa
11
250,000
SOSIALISASI DAN KORDINASI REALISASI PROGRAM DENGAN BUPATI, BAPPEDA, SKPD DAN APARAT DESA
12
PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA AGROWISATA
13
AGROWISATA JERUK ORGANIK
14
PELATIHAN KULINER MAKANAN KHAS UNTUK WISATAWAN
15
PERBAIKAN PRODUKSI KERAJINAN CINDERAMATA BAMBU
16
17
18
Demplot marry gold
19
MAGANG KELOMPOK TERNAK DI KELOMPOK TERNAK YANG SUDAH BERHASIL MENJUAL LIMBAH TERNAK
20
KESIMPULAN 1. Terlaksanaya Sosialisasi di Bapeda Gianyar dan Masyarakat, 2. Kelompok ternak sudah mampu mengolah ,limbah pertanian menjadi pakan ternak sapi dan mengolah limbah ternak menjadi pupuk bioorganik dan biopestisida. 3.Terwujudnya demplot jeruk organik 60 are 4. Terbentuknya kelompok sadar wisata untuk mengelola wisata desa 5.Terwujudnya peta jalur traking dan paket agrowisata, 6. Perbaikan design dan teknik finising kerajinan bambu. 7. Mengolah hasil pertanian menjadi jajan tradisional kas Kerta. 8. Terwujudnya satu paket pengolahan biopestisida 9. Demplot marry gold seluas 15 are.
21
Suksme …... 22