Jurnal
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-1035
SIMULASI NUMERIK PENGGUNAAN POMPA SEBAGAI TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DENGAN HEAD 9,29 M DAN 5,18 M MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD PADA PIPA BERDIAMETER 10,16 CM Deni Rafli1, Mulfi Hazwi2 1,2 Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155 INDONESIA Email :
[email protected]
Abstrak Pompa sentrifugal adalah mesin yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi tekanan. Biasanya pompa digerakkan oleh motor listrik untuk menaikkan fluida hingga pada head tertentu. Pada aplikasi pompa sebagai turbin (PAT), prinsip kerja pompa dibalik - yaitu diberi jatuhan air dari ketinggian tertentu untuk memutar impeller pompa. Putaran impeller ini akan diteruskan untuk memutar generator sehingga dihasilkan tenaga listrik. Untuk mengetahui kondisi operasi turbin dan fenomena termodinamikanya maka dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak (software). Pelaksanaan simulasi penggunaan pompa sebagai turbin dengan head (H) 9,29 m dan 5,18 m dan pada pipa berdiameter 10,16 cm. Kata kunci : PAT, CFD, Head
1. Pendahuluan Latar Belakang Mikrohidro atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air terjunalam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debitair. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber energi), turbin dan generator. Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompaberfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi fluida dan tekanan. Pompa sentrifugal biasanya terdiri dari satu impeler atau lebih yang dilengkapi
dengan sudu-sudu, yang dipasangkan pada poros yang berputar dan diselubungi oleh sebuah rumah (casing). Pada mikrohidro prinsip kerja pompa dibalik menjadi mesin tenaga yang mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi kinetis, karena pompa digunakan sebagai pengganti turbin air. Pada instalasinya, penggunaan pompa sebagai turbin lebih praktis, murah, mudah didapatkan dipasaran dan mudah dalam perawatan. Pada saat beroperasi terdapat fenomena – fenomena termodinamika yang terjadi di dalam rumah pompa, perubahan tekanan dan temperatur dapat terjadi dikarenakan dengan adanya gaya yang bekerja untuk mengkonversikan energi potensial yang dimiliki air sebagai fluida menjadi energi kinetik oleh pompa. Agar dapat melihat fenomena termodinamika tersebut, maka digunakanlah perangkat lunak 214
Jurnal
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
Computational Fluid Dymanics ( CFD ) untuk menyimulasikannya, sehingga keadaan fluida beserta variabel – variabel kerjanya dapat di analisis secara numerik. Perangkat lunak CFD dapat mensimulasikan tekanan dan temperatur operasi pada pompa, baik tekanan inlet, outlet dan sudu pompa, serta temperatur kerja pada pompa sebagai turbin ini.Sehingga didapat gambaran jelas mengenai kondisi kerja serta besaran tekanan yang diterima sudu pompa, rumah pompa dan temperatur pada pompa. Perumusan Masalah Dalam melakukan simulasi ini, menitikberatkan kepada kasus aliranfluida dalam hal ini adalah air pada pompa yang digunakan sebagai turbin dengan batasan masalah : 1. Pompa sentrifugal yang digunakan berukuran 4 inchi. 2. Menganalisis tekanan dan kecepatan aliran di dalam rumah pompa (housing pump) 3. Menggunakan 2 (dua) head (H) yang berbeda yaitu 9,29 m dan 5,18 m 4. Menggunakan perangkat lunak (software) Solid Works Premium 2010 5. Data putaran pompa diambil dari hasil pengujian. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penulisan ini antara lain : 1. Menguji pompa sentrifugal 4 inch yang dioperasikan sebagai turbin. 2. Mensimulasikan aliran fluida yang masuk ke dalam pompa sebagai turbin. 3. Menganalisa tekanan dan temperatur pompa sebagai turbin pada saat beroperasi dengan dua head yang berbeda. 2
Tinjauan Pustaka Pompa Sentrifugal
ISSN 2338-1035
Pompa adalah salah satu mesin fluida yang termasuk dalam golongan mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi fluida dan tekanan. Pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeller (baling-baling) untuk mengangkat fluida dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi. Daya dari luar diberikan padaporos pompa untuk memutarkan impeller di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeller oleh dorongan sudu – sudu dapat berputar.[1] Karena timbul gaya sentrifugal, maka zat cair mengalir dari tengah impeller ke luar melalui saluran di antara sudu – sudu. Disini head tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian juga head kecepatannya menjadi lebih tinggi karena mengalami percepatan. Zat cair yang keluar melalui impeller akan ditampung oleh saluran berbentuk volute (spiral) dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nozel (outlet/discharge). Di dalam nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan.[3] Jadi impeller pompa berfungsi memberikan kerja pada zat cair sehingga energi yang dikandungnya menjadi lebih besar. Selisih energi per satuan berat atau head total zat cair antara flange (flens) isap dan flange (flens) keluar disebut head total pompa. Dari uraian di atas, jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik dalam bentuk kerja poros menjadi energi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan perubahan head tekanan, head kecepatan dan head potensial pada zat cair yang mengalir secara kontinu.
Gambar 1. Pompa sentrifugal 2.2 Pompa Sebagai Turbin 215
Jurnal
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-1035
Pada umumnya, pompa merupakan sebagai mesin kerja yang berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros) menjadi energi fluida dan tekanan. Pada mikrohidro prinsip kerja pompa dibalik menjadi mesin tenaga yang mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi kinetis. Pada instalasinya, penggunaan pompa sebagai turbin lebih praktis, murah, mudah didapatkan dipasaran dan mudah dalam perawatan. Beberapa kelebihan aplikasi pompa sebagai turbin air[1] adalah: 1. Sebagai produk industri yang massal, pompa mudah diperoleh dengan berbagai variasi head - flow, tersedia dalam berbagai tipe dan ukuran. 2. Mudah dalam instalasinya. 3. Harga relatif murah daripada turbin, dan suku cadang mudah diperoleh. Gambar 2. Instalasi PLTMH 4. Aplikasi pompa dapat dikoneksi secara langsung dengan generator (direct drive)3. Metode Penelitian atau menggunakan transmisi mekanik3.1 Identifikasi Umum pulley-belt (indirect drive) apabila putaran Identifikasi yang dilakukan disini adalah pompa sebagai turbin tidak sama dengan Nilai putaran generator (umumnya 1500 rpm). N Kondisi Jenis
H = 9,29 H = 5,18 m m Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 1 Inlet Inlet Velocity 13,5 m/s 9,81 m/s Secara teknis PLTMH memiliki 3 Environment 101325 2 Outlet 101325 Pa komponen utama yaitu Air (sumber energi), Pressure Pa Turbin Air (pada penelitian ini menggunakan Sisi Dalam Pompa Sentrifugal sebagai turbin) dan 3 Bagian Wall generator. Depan Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang Sisi Dalam terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan 4 Bagian Wall hidro yang berarti air. Pembangkit Listrik Belakang Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu Angular 5 Impeller 272 rpm 293 rpm pembangkit listrik skala kecil yang Velocity menggunakan tenaga air sebagai tenagamengamati instalasi PLTMH yang digunakan dan penggeraknya seperti saluran irigasi, sungaisiklus aliran fluida yang terjadi dan kondisi kerja atau air terjun alam dengan carapompa sebagai turbin yang digunakan seperti ukuran memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlahpipa yang digunakan dan kondisi lingkungan operasi. debit air. Air dialirkan (dijatuhkan) melalui sebuah pipa3.2 Simulasi ke dalam pompa untuk menggerakkan Setelah kondisi dan data awal didapatkan, impeller yang ada di dalamnya. Energidilakukanlah proses simulasi. Proses simulasi ini mekanik yang berasal dari putaran impellerdilakukan dengan beberapa tahap yaitu pembuatan pompa akan diteruskan dan diubah menjadi model PAT, penentuan dan pengaturan kondisi batas [4] energi listrik oleh sebuah generator. dan terakhir proses perhitungan (iterasi). Semua proses simulasi dilakukan dengan menggunakan software Solid Works Premium 2010. o
Batas
216
Jurnal
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-1035
4 5 2 Gambar 3. Model dari PAT yang Digunakan 3 1 Gambar 4. Letak Kondisi Batas Tabel 1. Kondisi Batas (Boundary Condition)
4. Hasil dan Pembahasan Simulasi 4.1
1. Tekanan Pada saat fluida memasuki pompa atau pada inlet side, terjadi peningkatan tekanan akibat tumbukan yang terjadi antara fluida dan
Simulasi pada H = 9,29 m
impeller. Pada saat fluida keluar dari pompa tekanan turun. Tampak dari kontur hasil simulasi
Tabel 2. Distribusi tekanan Goal Name GG Av Static Pressure 1
Unit [Pa]
Value 185192.1508
Averaged Value 183484.1469
Minimum Value 181397.5116
Maximum Value 187290.9615
Gambar 5. Kontur tekanan 2.
Temperatur
Pada saat beroperasi sebagai turbin, tidak terjadi perubahan suhu yang signfikan pada rumah pompa.
217
Jurnal 1035
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-
Tabel 3. Distribusi temperatur
Goal Name GG Av Temperature of Fluid 1
Unit [K]
Value 293.2124882
Averaged Value 293.2134074
Minimum Value 293.2124525
Maximum Value 293.2143629
Gambar 6. Kontur temperatur 3.
Kecepatan Pada pompa sebagai turbin, besaran kecepatan pada saat fluida beroperasi tidak
seragam, pada bagian sisi rumah pompa, kecepatan fluida sangat rendah, sedangkan di sekitar impeller kecepatannya cukup tinggi.
Tabel 4. Distribusi kecepatan Goal Name Unit
Value
Averaged Value
Minimum Value
Maximum Value
7.188481556
7.173549633
7.085139592
7.40172538
GG Av Velocity 1
[m/s]
Gambar 7. Kontur kecepatan 4.2 Simulasi pada H = 5,18m 1. Tekanan Pada saat fluida memasuki pompa atau pada inlet side, terjadi peningkatan tekanan akibat tumbukan
yang terjadi antara fluida dan impeller. Pada saat fluida keluar dari pompa tekanan turun. Tampak dari kontur hasil simulasi
Tabel 5. Distribusi tekanan
218
Jurnal 1035
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-
Minimum Goal Name
Unit
Value
GG Av Static Pressure 1
[Pa]
144970.3659
Averaged Value 145586.6241
Value 144970.3659
Maximum Value 146120.0127
Gambar 8. Kontur tekanan 2.
Temperatur Temperatur fluida selama beroperasi meningkat tetapi tidak terlalu signifikan suhu
meningkat akibat adanya gesekan dengan impeller. Dan peningkatan suhu terkonsentrasi di daerah sekitar impeller.
Tabel 6. Distribusi temperatur Averaged
Minimum
Maximum
Goal Name
Unit
Value
Value
Value
Value
GG Av Temperature of Fluid 1
[K]
293.207058
293.207072
293.2068522
293.2072028
Gambar 9. Kontur temperatur 3. Kecepatan Berdasarkan gambar kontur di bawah ini, besaran kecepatan pada saat fluida beroperasi
219
Jurnal 1035
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
tidak seragam, dimana pada saat fluida memasuki rumah pompa bertumbukan dengan
ISSN 2338-
impeller
Tabel 7. Distribusi Kecepatan Averaged
Minimum
Maximum
Goal Name
Unit
Value
Value
Value
Value
GG Av Velocity 1
[m/s]
5.2354185
5.290507826
5.23541853
5.32016396
Gambar 10. Kontur temperatur 4.3 Validasi hasil simulasi Validasi dilakukan dengan melakiukan percobaan pada instalasi PLTMH di laboratorium Departemen Teknik Mesin. Dengan membandingkan antara debit air keluar pada simulasi dengan percobaan.
Data hasil simulasi : - Pada head 9,29 m Kecepatan air rata – rata pada kondisi ini adalah 5,85 m/s, dengan luas penampang 2 sebesar 0,00081 m , maka 2 Q = v x A = 5,85 m/s x 0,00081 m = 0,0047 3 3 m /s = 4,7 dm /s
220
Jurnal 1035
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-
Gambar 11. Lintasan air keluar
Gambar 12. Distribusi kecepatan
-
Pada head 5,18 m Kecepatan air rata – rata pada kondisi ini adalah 4,7 m/s, dengan luas penampang 2 sebesar 0,00081 m , maka
2
Q = v x A = 4,7 m/s x 0,00081 m = 0,0038 3 3 = 3,8 dm /s m /s
221
Jurnal 1035
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-
Gambar 13. Lintasan air keluar
Gambar 14. Distribusi kecepatan
-
Data hasil percobaan : Percobaan dilakukan dengan mengukur volume air yang dikeluarkan pompa sebagai turbin. Pada head 9,26 m t = 4 detik Q1 = 15L Q2 = 15L Q3 = 15,3L
Tabel 8. Perbandingan debit Head Q Hasil Simulasi 3 5,18 m 3,8 dm /s 3 9,29 m 4,7 dm /s
5. Kesimpulan Berdasarkan hasil simulasi yang tekah dilaksanakan, dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :
Maka Q = 15,4 L/ 4 detik = 3,85 L/s = 3,85 3 dm /s -
Pada head 5,18 m T = 4 detik Q1 = 13,2 L Q2 = 14L Q3 = 12,5L 3 Q = 13,2L/2 detik = 3,325 dm /s
Q Hasil Uji Lab 3 3,325 dm /s 3 3,85 dm /s
Galat 12,06 % 18,8 %
1. terjadi penurunan kecepatan aliran fluida ketika beroperasi, ini disebabkan oleh tumbukan antara fluida dengan impeller
222
Jurnal 1035
e-Dinamis, Volume. 8, No.4 Maret 2014
ISSN 2338-
pompa, sehingga menghasilkan perlambatan dan meningkatkan tekanan. 2. Perubahan tekanan terbesar sistem adalah di daerah sekitar impeller pompa, ini disebabkan oleh adanya gaya yang terjadi akibat fluida yang bekerja untuk menggerakkan pompa. 3. tidak terjadi perubahan temperatur yang signifikan pada sistem 4. pada sistem ini berlaku ketentuan Bernoulli, yang berbunyi “Ketika kecepatan suatu fulida meningkat maka tekanannya akan menurun, begitu juga sebaliknya”
Daftar Pustaka [1] Dietzel,F, 1996. Turbin, Pompa dan Kompressor Cetakan kelima. Jakarta : Erlangga [2] L. V. Steeter dan Wylie B. 1993. Mekanika Fluida Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga p [3] Sularso, 1987. Pompa Dan Kompresor Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Pradya Paramita [4] Warnick, C.C. 1984. Hydropower Engineering. New York : Prentice Hall, Inc. [5] White, Frank M. 1997. Mekanika Fluida Jilid 2 Edisi 2. Diterjemahkan Ir. Mahana Hariandja. Jakarta : Erlangga
223