SALINAN
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
: a. bahwa dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat, lingkungan hidup yang lestari, serta menjadikan sampah sebagai sumber daya perlu dilaksanakan program adipura di kabupaten/kota; b. bahwa Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2011 tentang pedoman Pelaksanaan Program Adipura sudah tidak sesuai dengan perkembangan keadaan, sehingga perlu dilakukan penyempurnaan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2011 tentang Program Pedoman Pelaksanaan Program Adipura;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);
1
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 142); 6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1067); MEMUTUSKAN: Menetapkan
: PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adipura diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 16 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 16 (1) Penilaian non fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a, ayat (2) huruf a, dan ayat (3) huruf a dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode pelaksanaan Program Adipura. (2) Penilaian non fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada daftar isian non fisik Program Adipura sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) Berdasarkan daftar isian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Tim Pemantau melakukan penilaian sesuai dengan indikator dan skala nilai non fisik Program Adipura sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, dan Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
2
2. Ketentuan Pasal 18 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 18 (1) Pemantauan fisik terhadap pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf a dilakukan melalui: a. pemantauan I; b. pemantauan II; dan/atau c. pemantauan verifikasi. (2) Pemantauan fisik terhadap pengendalian pencemaran air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf b dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1(satu) periode pelaksanaan Program Adipura. (3) Pemantauan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c hanya dilakukan apabila dianggap perlu. (4) Pemantauan fisik terhadap pengendalian pencemaran udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf c dilakukan 1 (satu) kali pada saat musim kemarau. 3. Ketentuan Pasal 20 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 20 (1) Lokasi pemantauan I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a terdiri atas: a. permukiman, meliputi: 1. permukiman menengah, sederhana; dan 2. permukiman pasang surut; b. fasilitas kota, meliputi: 1. jalan arteri dan kolektor; 2. pasar; 3. pertokoan; 4. perkantoran, 5. sekolah; 6. rumah sakit/puskesmas; 7. hutan kota; dan 8. taman kota; 3
c. fasilitas transportasi, meliputi: 1. terminal; 2. stasiun kereta api; dan 3. pelabuhan laut/sungai dan udara; 4. bandara (bandar udara) d. perairan terbuka, meliputi: 1. sungai, danau, situ, dan/atau kanal; 2. saluran terbuka antara sekunder, dan tersier;
lain
primer,
e. fasilitas kebersihan, meliputi: 1. TPA; 2. Bank sampah; dan 3. fasilitas pengolahan sampah (reduce, reuse, and recycle), antara lain TPST dan TPS 3R; f. pantai wisata; g. evaluasi kualitas udara kota meliputi jalan arteri atau jalan kolektor kota (bukan jalan nasional); h. pengendalian pencemaran air: 1. perairan terbuka dan/atau permukaan; dan
sumber
air
2. sarana pengelolaan limbah terpusat atau komunal baik untuk industry dan/atau kegiatan usaha skala kecil, dan/atau domestik. (2) Lokasi pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang wajib dinilai, terdiri atas: a. permukiman menengah dan sederhana; b. jalan arteri dan kolektor; c. pasar; d. perkantoran; e. pertokoan; f.
sekolah;
g. rumah sakit/puskesmas; h. hutan kota; i.
taman kota;
j.
perairan terbuka/sumber air permukaan;
k. TPA; l.
Bank Sampah
m. fasilitas pengolahan sampah (reduce, reuse, and recycle), antara lain TPST dan TPS 3R. 4
(3) Lokasi pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidak wajib dinilai, terdiri atas: a. permukiman pasang surut; b. terminal bus/angkot; c. perairan terbuka/saluran terbuka; d. pelabuhan laut/sungai; e. bandar udara; f.
stasiun kereta api; dan
g. pantai wisata. (4) Kabupaten/kota yang tidak memiliki lokasi yang wajib dinilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberi nilai 30 (tiga puluh). 4. Ketentuan Pasal 25 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 25 (1) Berdasarkan laporan hasil pemantauan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Deputi menetapkan kabupaten/kota yang akan dilakukan pemantauan II. (2) Penetapan pemantauan II kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila nilai fisik hasil pemantauan I telah lengkap dan divalidasi oleh Tim Teknis serta masuk dalam skala nilai baik 5. Ketentuan Pasal 26 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 26 (1) Dalam hal nilai pemantauan II berbeda secara signifikan dengan pemantauan I, dapat dilakukan validasi nilai dengan verifikasi lapangan dan/atau validasi melalui foto. (2) Pemantauan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan/atau tim independen yang ditunjuk oleh Deputi. (3) Tim pemantau dalam melaksanakan verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilengkapi dengan surat tugas dari Deputi.
5
(4) Tim pemantau yang melaksanakan verifikasi melaporkan hasil verifikasi kepada Tim Teknis yang dituangkan dalam berita acara. (5) Pemantauan verifikasi dilaksanakan berdasarkan mekanisme pemantauan Program Adipura sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 6. Ketentuan Pasal 27 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 27 Penilaian Adipura kencana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a angka 1 didasarkan pada kriteria dan indikator sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri ini. 7. Ketentuan Pasal 32 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 32 Kode etik penyelenggaraan Program Adipura: a. melakukan penyelenggaraan secara obyektif, netral, dan independen berdasarkan fakta di lapangan; b. menaati semua ketentuan dalam Peraturan Menteri ini;
sebagaimana
diatur
c. tidak diperbolehkan memberi, meminta dan/atau menerima sesuatu dalam bentuk apapun, yang berhubungan dengan pelaksanaan penyelenggaraan Program Adipura; d. tim pemantau pengelolaan sampah terbuka hijau tidak menginformasikan lokasi pelaksanaan penilaian/lokasi dikunjungi kepada aparat kabupaten/kota terkait;
dan ruang waktu dan yang akan pemerintah
e. tidak menginformasikan hasil penilaian pemantauan kepada pihak manapun; dan f.
dan
dalam melaksanakan penyelenggaraan Adipura, tim pemantau diharuskan berperilaku santun.
8. Ketentuan Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, dan Lampiran VI diubah, sehingga berbunyi menjadi sebagaimana tercantum 6
dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V, dan Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal II Peraturan Menteri ini diundangkan.
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Pebruari 2013 MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, ttd BALTHASAR KAMBUAYA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Pebruari 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 306 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas,
Rosa Vivien Ratnawati
7
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG0PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA DAFTAR ISIAN NON FISIK PROGRAM ADIPURA I.
Lembar Pernyataan Mengingat kebenaran data sangat diperlukan dalam analisis bagi penyusunan profil kota, bersama ini saya sebagai bupati/walikota ............................. menyatakan bahwa format isian untuk penyusunan profil kota ini telah diisi dengan sebenarnya dan dapat saya pertanggungjawabkan. ................., .................. 20... Bupati/Walikota, (............................................)
II. Lembar Visi, Misi dan Komitmen Kepala Daerah Terdiri dari Visi, Misi, Kebijakan, Rencana Strategis dan Program yang memuat tentang kebersihan dan keteduhan; pengendalian pencemaran udara (khusus untuk kota Metropolitan dan Besar) dan pengendalian pencemaran air. (Lampirkan dokumen terkait) III. Daftar Isian dan Pertanyaan A. Data Umum Kabupaten/Kota 1. Nama kabupaten/kota : .................................................................. 2. Nama ibu kota
: ..................................................................
3. Provinsi
: ..................................................................
4. Pendapatan/kapita
: ..................................................... Rp/jiwa.
5. Jumlah penduduk dan luas wilayah: a. Isian untuk kota: 1) Luas wilayah administrasi perkotaan
: ................ (km2).
2) Jumlah penduduk di wilayah administrasi : ................ (jiwa). b. Isian untuk kabupaten: 1) Luas wilayah administrasi 2) Jumlah penduduk di wilayah perkotaan (urban)
: ................ (km2). : ................ (jiwa). 1
3) Luas daerah perkotaan/daerah pelayanan : ................ (km2). kebersihan 4) Jumlah penduduk di daerah perkotaan /pelayanan kebersihan 6. Topografi: a. Pantai
: ................ (jiwa).
:.......................................
b. Pegunungan
:.......................................
c. Pasang surut
:.......................................
d. Rawa-rawa
:.......................................
e. Datar
:.......................................
7. Penghargaan tingkat Nasional untuk Pemerintah Daerah dalam bidang Permukiman, Transportasi, Perkotaan yang diperoleh: Jenis Lembaga yang No. Tahun Penghargaan memberikan a. b. c. d. dst B. Institusi 1. Kelembagaan. a. Pengelolaan lingkungan hidup. Apakah ada lembaga yang menangani pengelolaan lingkungan hidup di kabupaten/kota Saudara? (termasuk di dalamnya pengendalian pencemaran udara dan pengendalian pencemaran air) 1) Ya, sebutkan dan lampirkan struktur dan tupoksi organisasinya (Lampiran 1). 2) Tidak. b. Pengelolaan kebersihan dan pengelolaan sampah 1) Apakah ada lembaga/unit pengelola kebersihan/ sampah di kabupaten/kota Saudara? a) Ya, sebutkan dan lampirkan struktur organisasinya berikut tupoksi (Lampiran 2). b) Tidak. 2) Apakah dalam pengelolaan kebersihan/sampah melibatkan pihak ketiga ? a) Ya, lampirkan surat perjanjian/kontrak kerja (Lampiran 3). b) Tidak. c. Pengelolaan ruang terbuka hijau. 1) Apakah ada lembaga/unit pengelola RTH di kabupaten/kota Saudara? a) Ya, sebutkan dan lampirkan struktur organisasinya berikut tupoksi (Lampiran 4). b) Tidak. 2
2) Apakah dalam pengelolaan RTH melibatkan pihak ketiga? a) Ya, lampirkan surat perjanjian/kontrak kerja (Lampiran 5). b) Tidak. 2. Produk hukum. Sebutkan produk hukum yang dimiliki kabupaten/kota Saudara: Bentuk Peraturan Nomor dan No. Komponen Dan atau tanggal Tentang Keterangan pedoman pengesahan teknis a. Pengelolaan lingkungan hidup b. Pengelolaan kebersihan /sampah c. RTH. Catatan: Kolom keterangan diisi untuk memberikan keterangan jika produk hukum masih dalam proses (belum disahkan). 3. Anggaran a. Anggaran untuk pengelolaan sampah dan RTH Jumlah Anggaran Prosentase (tahun No. Jumlah anggaran Tahun Tahun terakhir) 2011 2012 1) APBD total 2) Lembaga pengelola lingkungan hidup. 3) APBD sektor lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup 4) APBD Pengelola Kebersihan 5) APBD Pengelola RTH. 6) Pendapatan asli daerah (PAD). Catatan: hanya untuk anggaran tahun terakhir Prosentase = jumlah anggaran tiap lembaga x 100% jumlah anggaran APBD b. Sebutkan potensi dan realisasi penerimaan retribusi untuk kebersihan tahun 2011 dan 2012 Penerimaan Prosentase Retribusi (000,-) Komponen Tahun Realisasi Target Realisasi Kebersihan/sampah 2011 2012 C. Sarana dan Prasarana 1. Fasilitas. 3
a. Pengelolaan kebersihan/sampah 1) Tempat Penanganan Sampah No.
Tempat Penanganan
Lokasi
Jumlah
Kapasitas (m3/hari)
TPS 3R (termasuk pengolahan sampah) 2) Apakah kabupaten/kota Saudara memiliki pemrosesan akhir sampah (TPA)? a) Ya (sebutkan luas (ha) dan lokasinya).
tempat
b) Tidak. 3) Berapa tahun sisa umur TPA di kabupaten/kota saudara? 4) Sebutkan luasan TPA yang sudah terpakai (dalam ha)? 5) Sistem operasional TPA yang digunakan: a) Open dumping. b) Control landfill. c) Sanitary landfill. 6) Jarak TPA a) Jarak TPA dengan perumahan /permukiman terdekat.
: ................ (km).
b) Jarak TPA dengan sungaiat /badan air terdek
: ....... ......... (km).
c) Jarak TPA dengan pantai
: .... ............ (km).
7) Alat angkut: No a) b) c) d) e) f) g)
Jenis Alat Angkut
Jumlah
Kapasitas per unit (m3)
Ritasi
Masih Beroperasi Ya Tidak
Gerobak sampah Gerobak motor sampah Truk terbuka Truk compactor Dump truck Arm roll Trailer container
8) Apakah kabupaten/kota Saudara memiliki alat angkut dengan fasilitas pemisahan? Sebutkan jumlah dan kapasitas per unit. b. Pengelolaan RTH. 1) Apakah kabupaten/kota Saudara memiliki RTH Publik?
4
2) Sebutkan jumlah dan luas kabupaten/kota Saudara?
seluruh
RTH
Publik
di
3) Prosentase luas RTH dibandingkan dengan luas wilayah: a) Perkotaan/urban area untuk Kabupaten. b) Administrasi kota untuk Kota. 4) Siapa penanggung jawab pengelolaan RTH? 5) Apakah memiliki tempat pembibitan? Sebutkan alamat lengkap lokasi tempat pembibitan tersebut. 6) Apakah kabupaten/kota Saudara memiliki hutan kota? Sebutkan lokasinya. 7) Sebutkan jumlah dan luas seluruh hutan kota yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah/peraturan kepala daerah, dan lampirkan bukti pendukung (Lampiran …..). 2. Tingkat pelayanan. a. Pengelolaan kebersihan/sampah 1) Sebutkan total timbulan : ....... (m3/hari dan/atau ton/hari). sampah kota tahun 2011-2012 2) Sebutkan jumlah : .............. (m3/hari atau ton/hari). sampah yang terangkut tahun 2011-2012 3) Penanganan sampah: NO
PENANGANAN
a)
Diangkut ke TPA
b)
Diolah: i. Kompos (organic)
VOLUME (m3)/bulan
PROSENTASE (dari total timbulan)
ii. Daur ulang c)
Tidak terangkut
4) Komposisi sampah Kota Saudara No
Komponen sampah
a)
Sampah basah/organic
b)
Kertas
c)
Plastik
d)
Kayu
e)
Logam
f)
Kaca/gelas
g)
Karet/kulit
h)
Kain
Volume (m3) 2010 2011 2012
5
i)
Lain-lain Jumlah
5) Berapa lama sampah berada di TPS (holding time)? a) < 6 jam. b)
7 jam – 18 jam.
c)
19 jam – 24 jam.
d)
25 jam – 48 jam.
e)
48 jam.
6) Apakah penanganan transportasi sampah melibatkan swasta atau BUMD? Jelaskan (untuk kota metropolitan dan besar). a) Ya . b)
Tidak.
7) Sebutkan tingkat pelayanan kebersihan kota: Tingkat Pelayanan No Pelayanan 2010 2011 2012 a)
Luas daerah pelayanan
........(ha)
........(ha)
........(ha)
b)
Luas daerah pelayanan terhadap luas perkotaan
.........%
.........%
.........%
c)
Jumlah penduduk terlayani
........jiwa
........jiwa
........jiwa
d)
Jumlah penduduk terlayani terhadap jumla penduduk perkotaan
.........%
.........%
.........%
b. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) NO Jenis RTH Luas
Keterangan
D. Manajemen 1. Perencanaan. a. Apakah kabupaten/kota saudara memiliki rencana pengelolaan sampah? 1) Ya, jelaskan dan lampirkan rencana induk tersebut.
induk
2) Tidak. b. Apakah kabupaten/kota saudara memiliki rencana pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1) Ya, jelaskan dan lampirkan rencana induk tersebut.
induk
2) Tidak. 6
c. Apakah pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana umum tata ruang (RUTR) ? 1) Ya. 2) Tidak. d. Apakah ada penetapan lokasi TPA/TPST dalam RUTR? Jelaskan. e. Apakah ada penetapan target pengurangan volume sampah? Jelaskan prosentase pengurangan volume sampah (m3) per tahun. Pengurangan volume sampah Pengurangan volume sampah tahun 2011 tahun 2012 Target Realisasi SDM yang Target Realisasi SDM yang (m3) (m3) melakukan (m3) (m3) melakukan
f.
Apakah ada penetapan target volume sampah yang diolah dengan 3R rata-rata (m3/bulan)? Jelaskan. volume sampah terolah tahun 2011 Target Realisasi SDM yang (m3) (m3) melakukan
volume sampah terolah tahun 2012 Target Realisasi SDM yang (m3) (m3) melakukan
g. Apakah ada penetapan rencana fasilitas TPS 3R? Sebutkan jumlah (unit/tahun) dan kapasitasnya (m3/tahun). volume sampah terolah tahun 2011 Target Realisasi SDM yang (m3) (m3) melakukan
volume sampah terolah tahun 2012 Target Realisasi SDM yang (m3) (m3) melakukan
h. Apakah ada penetapan rencana pemberian insentif dalam pengurangan sampah? Jelaskan. Pemberian insentif tahun 2012 Target
Realisasi
Pemberian insentif tahun 2013 Target
Realisasi
3. Pelaksanaan. a. Apakah ada kegiatan pengomposan di TPA? Jelaskan prosesnya, berapa volume sampah (m3/bulan) yang dibuat kompos? b. Apakah ada kegiatan 3R pada lokasi-lokasi di bawah ini : Volume Jenis Sampah No Lokasi Alamat Pemantafaatan yang Sampah Diolah (m3)/Bulan
Pelaksana (Jelaskan)
7
1)
Perumahan
2)
Pasar
3)
Perkantoran
4)
Sekolah
5)
Hotel
6)
Terminal
7)
Rumah Sakit/ Puskesmas
8)
Lainnya, sebutkan Catatan: Lokasi sesuaikan dengan lokus GIB c. Apakah ada upaya penambahan luas RTH? 1) Ya, jelaskan dan berapa % penambahannya? 2) Tidak. 4. Pengendalian. a. Apakah ada pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pengelolaan kebersihan/sampah? 1) Ya, Jelaskan dan lampirkan bukti-bukti hasil pengawasan/laporan pelaksanaan (Lampiran 8). 2) Tidak. b. Apakah hasil-hasil pengawasan ditindak lanjuti? 1) Ya, jelaskan. 2) Tidak. c. Apakah ada pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pengelolaan RTH? 1) Ya, lampirkan bukti-bukti hasil pengawasan/laporan pelaksanaan (Lampiran 9). 2) Tidak. d. Apakah hasil-hasil pengawasan ditindak lanjuti? 1) Ya, Jelaskan. 2) Tidak. E. Bank Sampah 1. Apakah kab/kota saudara mempunyai bank sampah? Jelaskan dan sebutkan jumlah serta alamat bank sampah tersebut Jumlah Omset Nama Sampah % sampah Bank No Bank Alamat Yang yang Sampah Sampah dikelola dikelola/bulan (Rp/Bulan) (m3/bulan) a. ….. b. ….. c. …..
8
2. Apakah pengelolaan Bank Sampah di Kabupaten/Kota Saudara telah mengikuti pelatihan mengenai Bank Sampah? a. Ya (Jelaskan). b. Belum. 3. Sebutkan dan jelaskan struktur organisasi Bank Sampah di Kabupaten/Kota Saudara 4. Bagaimana penanganan residu dari bank sampah? jelaskan F. Partisipasi Masyarakat Non Partisipasi (Penyebaran Informasi dan Program Aksi Top Down) 1. Apakah ada kegiatan sosialisasi atau penyuluhan masalah persampahan dan atau penghijauan di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr ? *) a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab ada, pertanyaan dilanjutkan ke nomor 2 b. Bila menjawab tidak ada atau tidak tahu ke nomor 3 2. Bila ada, apakah kegiatan sosialisasi atau penyuluhan dimaksud berasal dari pemerintah atau swadaya murni masyarakat ? a. Pemerintah. b. Swadaya Murni Masyarakat c. Lainnya …………………. d. Tidak Tahu 3. Apakah ada kegiatan pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan di lingkungan permukiman/perumahan *) Bapak/Ibu/Sdr ? a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab ada, pertanyaan dilanjutkan ke nomor 4 b. Bila menjawab tidak ada atau tidak tahu, maka lanjutkan ke pertanyaan bagian Pra Partisipasi (Penyebaran Informasi Rencana Penyusunan Program Aksi) 4. Bila ada, apakah kegiatan pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan dimaksud berasal dari pemerintah atau swadaya murni masyarakat ?*) a. Pemerintah. b. Swadaya Murni Masyarakat c. Lainnya ………………….. d. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab pemerintah, pertanyaan dilanjutkan ke nomor 5 9
b. Bila menjawab swadaya dilanjutkan ke nomor 20.
murni
masyarakat,
pertanyaan
c. Bila menjawab lainnya atau tidak tahu, maka lanjutkan ke pertanyaan bagian Pra Partisipasi (Penyebaran Informasi Rencana Penyusunan Program Aksi) 5. Bila dari pemerintah, apakah ada kelompok/organisasi masyarakat (seperti KSM, RT/RW dsj.) yang dilibatkan dalam kegiatan pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan dari pemerintah di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr ? *) a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab ada, pertanyaan dilanjutkan ke nomor 6 b. Bila menjawab tidak ada atau tidak tahu, maka tidak perlu dilanjutkan. Ini berarti Tingkat Partisipasinya tergolong Non Partisipasi atau Sangat Jelek. 6. Bila ada dilibatkan, apakah kelompok/organisasi masyarakat yang terlibat itu bersifat sukarela atau diupah pemerintah (mendapat honorarium)? *) a. Sukarela. b. Diupah (honorarium) c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab sukarela, pertanyaan dilanjutkan ke point 7 b. Bila menjawab diupah atau tidak tahu, maka wawancara dihentikan (tidak perlu dilanjutkan). 7. Bila sukarela, apa bentuk keterlibatan kelompok/organisasi masyarakat masyarakat dalam kegiatan pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan dari pemerintah di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr ? *) (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Perencanan program b. Penyusunan Organisasi dan Kepengurusan c. Pelaksanaan Program d. Monitoring dan Evaluasi e. Pengawasan f. Tidak tahu *)catatan: Apapun pilihan jawaban responden, lanjutkan ke bagian Partisipasi Struktural nomor 15 Pra Partisipasi (Penyebaran Informasi Rencana Penyusunan Program Aksi) 8. Menurut Bapak/Ibu/Sdr, apakah ada rencana pemerintah untuk menyusun program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau
10
penghijauan di *) Bapak/Ibu/Sdr ? a. Ada.
lingkungan
permukiman/perumahan
b. Tidak ada c. Tidak Tahu *)catatan: Bila menjawab tidak ada atau tidak tahu, maka pengisian tidak perlu dilanjutkan. 9. Bila ada, apakah ada kesempatan atau akses bagi Bapak/Ibu/Sdr untuk memberikan saran atau pendapat atas rencana program aksi yang akan disusun tersebut? *) a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab ada, pertanyaan dilanjutkan ke bagian Partisipasi Marjinal (Konsultasi Rencana Penyusunan Program Aksi) b. Bila menjawab tidak ada, maka wawancara dilanjutkan ke pertanyaan nomor 10. c. Bila menjawab dilanjutkan.
tidak
tahu,
maka
pengisian
tidak
perlu
10. Bila tidak ada kesempatan memberikan saran/pendapat, apakah Bapak/Ibu/Sdr merasa berkeberatan atau mengeluh setelah diumumkannya rencana pemerintah untuk menyusun program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr ? *) a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu *)catatan: Apapun pilihan dilanjutkan.
jawaban,
pengisian
tidak
perlu
Partisipasi Marjinal (Konsultasi Rencana Penyusunan Program Aksi) 11. Menurut Bapak/Ibu, Sdr, apakah pemerintah dinilai sudah melakukan konsultasi ke masyarakat, setelah Bapak/Ibu/Sdr diberikan kesempatan menyampaikan saran dan pendapatnya atas rencana pemerintah untuk menyusun program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr ? *) a. Sudah b. Belum c. Tidak Tahu *)catatan: Bila menjawab Belum atau tidak tahu, maka pengisian tidak perlu dilanjutkan. 12. Setelah dilakukannya konsultasi ke masyarakat, apakah ada tokohtokoh/organisasi perwakilan di lingkungan 11
permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr yang diundang pemerintah untuk membahas rencana program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan dimaksud? *) a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab ada, pertanyaan dilanjutkan ke bagian Partisipasi Substansial (Pelibatan Masyarakat Dalam Perencanaan Program Aksi) b. Bila menjawab tidak ada atau tidak tahu, maka pengisisan tidak perlu dilanjutkan. Partisipasi Substansial (Pelibatan Masyarakat Dalam Perencanaan Program Aksi) 13. Bagaimana bentuk pelibatan perwakilan masyarakat dalam penyusunan membahas rencana program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan yang Bapak/Ibu/sdr ketahui: a. Mengundang langsung beberapa tokoh masyarakat; b. Membentuk suatu Komite atau Forum Rembuk Warga, atau sejenis……………….. c. Tidak Tahu 14. Adakah pembahasan secara periodic (lebih dari satu kali pertemuan) antara perwakilan masyarakat bersama pemerintah dalam menyusun rencana program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan dimaksud? *) a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab ada, maka pengisian tidak perlu dilanjutkan. b. (2)Bila menjawab tidak ada atau tidak tahu, maka pengisian tidak perlu dilanjutkan. Partisipasi Struktural (Kerjasama/Kemitraan, Kewenangan, dan Kontrol Masyarakat)
Pendelegasian
15. Apakah keterlibatan kelompok/organisasi masyarakat (seperti KSM, RT/RW dsj.) dalam kegiatan pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan dari pemerintah didasarkan pada kesepakatan kerjasama (kemitraan) atau pendelegasian kewenangan pengelolaan program aksi lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr ? *) a. Kesepakatan Kerjasama (Kemitraan) b. Penyerahan/Pendelegasian Kewenangan Pengelolaan c. Tidak Tahu
12
*)catatan: a. Bila menjawab kesepakatan kerjasama, pertanyaan dilanjutkan ke nomor 16 & 18 b. Bila menjawab penyerahan kewenangan, pertanyaan dilanjutkan ke nomor 17 & 19 c. Bila menjawab dilanjutkan.
tidak
tahu,
maka
pengisian
tidak
perlu
16. Bila kerjasama (kemitraan), adakah bukti tertulis yang mengatur adanya kesepakatan kerjasama (kemitraan) pengelolaan program aksi antara kelompok/organisasi masyarakat dengan pihak pemerintah ? a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu 17. Bila pendelegasian kewenangan, adakah bukti tertulis yang mengatur adanya penyerahan/pendelegasian kewenangan pengelolaan program aksi dari pihak pemerintah kepada kelompok/organisasi masyarakat? a. Ada. b. Tidak ada c. Tidak Tahu 18. Dalam kerangka kerjasama (kemitraan) dimaksud, apakah bentuk peran dan tanggung jawab pemerintah dalam program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan dari pemerintah di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr ? *) (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Bantuan Dana Operasional b. Bantuan Pembangunan Sarana Prasarana c. Bantuan Peralatan d. Bantuan Jasa Pengangkutan Residu Sampah e. Bantuan Bibit f.
Lainnya (sebutkan)……………………………………….
g. Tidak tahu *)catatan: Bila menjawab tidak tahu, maka pengisian tidak perlu dilanjutkan. 19. Dalam kerangka pendelegasian kewenangan dimaksud, apakah kelompok/organisasi masyarakat yang diberi kewenangan pengelolaan program aksi tersebut masih memperoleh bantuan dana operasional secara rutin (setiap bulan) dari pemerintah ? *) a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu *)catatan:
13
Bila menjawab tidak tahu, maka pengisian dihentikan (tidak perlu dilanjutkan). 20. Apakah kelompok/organisasi masyarakat yang sudah berswadaya murni mengelola program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr masih memperoleh bantuan dana operasional secara rutin (setiap bulan) dari pemerintah ? *) a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu *)catatan: a. Bila menjawab Ya, maka kelompok/organisasi masyarakat dimaksud belum berswadaya murni, dan status program aksi yang dikelolanya adalah kesepakatan kerjasama (kemitraan) dengan pemerintah. b. Bila menjawab tidak, pertanyaan dilanjutkan ke point 21. c. Bila menjawab tidak tahu, maka pengisian dihentikan (tidak perlu dilanjutkan). 21. Apakah bentuk kemampuan swadaya murni kelompok/organisasi masyarakat yang mengelola program aksi pemilahan/pengolahan sampah dan atau penghijauan di lingkungan permukiman/perumahan Bapak/Ibu/Sdr meliputi aspek-aspek berikut ini? *) (Jawaban boleh lebih dari satu) a. Swadaya Dana Operasional b. Swadaya Pembangunan Sarana Prasarana Pengolahan Sampah c. Swadaya Peralatan d. Bantuan Jasa Pengangkutan Residu Sampah e. Swadaya Pengadaan Bibit Tanaman f.
Swadaya Penanaman Bibit Tanaman
g. Lainnya (sebutkan)………………………………………. h. Tidak tahu *)catatan: Bila menjawab tidak tahu, maka pengisian dihentikan (tidak perlu dilanjutkan). IV. Tata Cara Pengisian Daftar Isian Non Fisik Daftar isian kabupaten/kota mencakup aspek-aspek penting dalam pengelolaan lingkungan hidup, yang terdiri atas komitmen pemerintah daerah, institusi dan manajemen. Daftar isian ini terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu lembar pernyataan; visi, misi dan komitmen Kepala Daerah serta daftar isian dan pertanyaan. Lembar pernyataan berisi tentang pernyataan dari bupati/walikota mengenai kebenaran data yang telah diisi. Lembar pernyataan ini ditandatangani oleh bupati/walikota, diberi cap dan ditulis di atas kertas kop bupati/walikota. Lembar visi, misi dan komitmen berisi tentang visi, 14
misi dan komitmen Kepala Daerah dalam pengelolaan lingkungan perkotaannya yang dituangkan dalam bentuk kebijakan dan/atau program pengelolaan lingkungan perkotaan. Daftar isian dan pertanyaan terdiri dari data umum kota, institusi, manajemen dan partisipasi masyarakat. A. Data Umum Kabupaten/Kota. Bagian ini memuat tentang informasi umum kota, kategori kota, jumlah penduduk, wilayah pelayanan, kondisi geografi dan pemetaan perairan terbuka. Jika tempat jawaban yang disediakan tidak mencukupi, jawaban dapat diisi dengan menggunakan lembar tersendiri sebagai lampiran. Angka 1, cukup jelas. Angka 2, untuk kabupaten diisi dengan nama kota yang diusulkan sebagai peserta Program ADIPURA (dapat berupa ibu kota kabupaten atau kota lain dalam wilayah kabupaten tersebut). Angka 3, cukup jelas. Angka 4, cukup jelas. Angka 5, huruf a , angka 1), cukup jelas. Angka 5, huruf a, angka 2), jumlah penduduk menggunakan jumlah penduduk administratif. Angka 5, huruf b, angka 1), cukup jelas Angka 5, huruf b, angka 2), jumlah penduduk di wilayah perkotaan (urban)/daerah pelayanan. Angka 5, huruf b, angka 3), dan huruf b angka 4) cukup jelas. Angka 6, huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e cukup jelas (jika dalam satu kabupaten memilki lebih dari satu kondisi geografis maka cantumkan yang dominan). Angka 7, cukup jelas. B. Institusi. 1. Kelembagaan a. Pengelolaan lingkungan hidup, cukup jelas. b. Pengelolaan kebersihan/sampah Angka 1 dan angka 2, cukup jelas. c. Pengelolaan ruang terbuka hijau Angka 1 dan angka 2, cukup jelas. 2. Produk hukum Sebutkan seluruh produk hukum dan/atau pedoman teknis yang dimiliki (jumlahnya dapat lebih dari satu untuk setiap isu) yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan sampah/kebersihan, dan pengelolaan RTH. 3. Anggaran a. Anggaran Pengelolaan Sampah dan RTH. Angka 1, APBD total merupakan APBD kabupaten/kota.
keseluruhan
untuk
15
Angka 2, APBD sektor lingkungan hidup merupakan APBD yang diperuntukan bagi pengelolaan lingkungan hidup di seluruh instansi yang ada di kabupaten/kota. Angka 3, Anggaran lembaga pengelola lingkungan hidup merupakan anggaran yang ada di instansi pengelola lingkungan hidup. Angka 4, dan angka 5), cukup jelas. Angka 6, total PAD dalam struktur APBD pada tahun yang bersangkutan. b. Potensi dan realisasi penerimaan retribusi, cukup jelas. C. Sarana dan Prasarana 1. Fasilitas a. Pengelolaan kebersihan/sampah, Angka 1 diisi dengan melengkapai alamat lokasi TPS 3R dan kapasitas pengolahan sampahnya. Angka 2 sampai dengan angka 7 cukup jelas. Angka 8 alat angkut dengan fasilitas container yang memiliki 2 ruang atau lebih untuk pemisahan sampah sesuai jenis. b. Pengelolaan RTH Angka 1 sampai dengan angka 6 cukup jelas. Angka 7 lampirkan peraturan bupati/walikota atau peraturan daerah. 2. Tingkat pelayanan a. Pengelolaan kebersihan/sampah Angka 1) sampai dengan angka 7), cukup jelas. b. Pengelolaan RTH, cukup jelas. D. Manajemen 1. Perencanaan Huruf a sampai dengan huruf g, cukup jelas. Huruf h, jelaskan bentuk insentif yang diberikan. 2. Pelaksanaan Huruf a sampai dengan huruf c, cukup jelas. 3. Pengendalian Huruf a sampai dengan huruf d, cukup jelas. E. Bank Sampah Angka 1 sampai dengan angka 4, cukup jelas. F. Partisipasi Masyarakat. Angka 1 sampai dengan angka 21 , cukup jelas. MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, ttd Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas,
BALTHASAR KAMBUAYA
16 Rosa Vivien Ratnawati
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA KUESIONER ADIPURA-AIR I.
Data Umum: A. Nama Pemerintah Daerah pelaksana kegiatan Pengendalian Pencemaran Air: 1. Provinsi : ............................................... 2. Kabupaten (diisi untuk PemKab) : ............................................... 3. Kota (diisi untuk PemKot) : ............................................... B. Jumlah penduduk 3 (tiga) tahun terakhir: 1. Tahun 2009 : ............................................... 2. Tahun 2010 : ............................................... 3. Tahun 2011 : ...............................................
II.
Sungai di Wilayah Pemerintah Daerah Pelaksana Kegiatan Pengendalian Pencemaran Air: A. Jumlah sungai berada di dalam wilayah Kabupaten/Kota: No. Nama Sungai Panjang Lebar Kedalaman (km) (m) (m) 1. 2. 3. Dst. B. Jumlah sungai lintas Kabupaten/Kota yang melintasi Kabupaten/Kota: Ukuran (Besaran) ruas sungai di Daerah Wilayah Kabupaten/Kota Saudara No. Nama Sungai yang dilintasi Panjang Lebar Kedalaman 1. 2. 3. Dst. C. Jumlah sungai lintas Provinsi yang melintasi Kabupaten/Kota: Ukuran (Besaran) ruas sungai di Daerah Wilayah Kabupaten/Kota Saudara No. Nama sungai yang dilintasi Panjang Lebar Kedalaman 1. 2. 3. Dst.
1
III.
Sumber air permukaan selain sungai di wilayah Kabupaten/Kota pelaksana Pengendalian Pencemaran Air: A. Jumlah sumber air permukaan selain sungai yang berada di wilayah Kabupaten/Kota: Nama sumber air No. permukaan selain Panjang Lebar Kedalaman sungai 1. 2. 3. Dst. B. Jumlah sumber air permukaan selain sungai yang lintas Kabupaten/Kota dan berada di wilayah Kabupaten/Kota: Ukuran (Besaran) ruas sungai di Nama sumber air Daerah Wilayah Kabupaten/Kota Saudara No. permukaan yang selain sungai dilintasi Panjang Lebar Kedalaman 1. 2. 3. Dst. C. Jumlah sumber air permukaan selain sungai yang lintas Provinsi dan berada di wilayah Kabupaten/Kota: Ukuran (Besaran) ruas sungai di Nama sumber air Daerah Wilayah Kabupaten/Kota Saudara No. permukaan yang selain sungai dilintasi Panjang Lebar Kedalaman 1. 2. 3. Dst.
IV. Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Air: A. Kebijakan pengendalian pencemaran air: 1. Identifikasi ketersediaan kebijakan pengendalian pencemaran air: No. Uraian Status Keterangan a. Dokumen tertulis tentang Ada/tidak Kebijakan/Program/Kegiatan ada *) Pengendalian Pencemaran air. b. Kebijakan/Program/Kegiatan Ada/Tidak Pengendalian Pencemaran air ada *) dalam bentuk Perda/SK Bupati atau Walikota/Peraturan Bupati atau walikota. c. Kebijakan/Program/Kegiatan ya Pengendalian Pencemaran air digunakan/ digunakan sebagai dasar tidak pelaksanaan kegiatan digunakan*) pengendalian pencemaran air. d. Kebijakan/Program/Kegiatan Ada/Tidak Pengendalian Pencemaran air ada *) ditetapkan sesuai dengan kaidah yang tertuang di dalam Peraturan MENLH No. 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana 2
e.
Pengendalian Pencemaran Air. Kebijakan/Program/Kegiatan Pengendalian Pencemaran air ditetapkan berdasarkan kondisi daerah (berdasarkan hasil inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar, hasil penetapan daya tampung beban pencemaran air, dll).
Ya/Tidak *)
2. Identifikasi komposisi/besaran anggaran untuk pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Air: No. Uraian Keterangan a. Besar Anggaran (dalam satuan Rp. ................................ juta rupiah. b. Persentase dari total APBD. ................................... % c. Persentase dari anggaran sektor ................................... % lingkungan. B. Pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi Sumber Pencemar Air: Status Pelaksanaan No. Uraian Keterangan Sudah Belum 1. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air terhadap sumber pencemar institusi atau point source (industri/hotel/rumah sakit ... dll). 2. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air terhadap sumber pencemar institusi atau point source untuk usaha skala kecil (bengkel, pengrajin tahu, pengrajin batik ... dll). 3. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air terhadap sumber pencemar air untuk kegiatan domestic. 4. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air untuk kegiatan pertanian. 5. Inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar air untuk kegiatan perikanan. 6. Daerah Saudara memiliki matriks inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar sesuai dengan Permen 01 Tahun 2010. 7. Daerah Saudara memiliki peta sebaran sumber pencemar (paling kecil skala 1:50.000). 3
C. Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) Air: Status No. Uraian Kegiatan Keterangan Pelaksanaan 1. Pelaksanaan Penetapan Sudah/belum*) DTBP. 2. Badan air yang telah Sungai....., ditetapkan DTBP-nya. sungai......, dst.. 3. Hasil penetapan DTBP telah Sudah/belum*) digunakan sebagai dasar penetapan kebijakan/program kegiatan pengendalian pencemaran air. 4. Hasil penetapan DTBP telah Sudah/belum*) digunakan sebagai dasar penetapan izin pembuangan air limbah. D. Pelaksanaan Perizinan dalam Pengendalian Pencemaran Air: Status No. Uraian Kegiatan Keterangan Pelaksanaan 1. Daerah Saudara telah Sudah/belum*) melaksanakan atau menerbitkan Izin Pembuangan/Pemanfaatan Air Limbah. 2. Daerah Suadara memiliki Ada/Tidak mekanisme penerbitan Izin Pembuangan/Pemanfaatan Air Limbah sesuai dengan Permen 01 Tahun 2010. 3. Status Permohonan Izin a. Jumlah permohonan izin …….... dokumen pembuangan air limbah permohonan izin yang diterima. b. Jumlah permohonan izin …….... dokumen pemanfaatan air limbah permohonan izin pada tanah yang diterima c. Jumlah izin pembuangan …….... dokumen air limbah yang izin diterbitkan d. Jumlah permohonan izin …….... dokumen pemanfaatan air limbah izin pada tanah yang diterbitkan e. Jumlah permohonan izin …….... dokumen pembuangan air limbah permohonan izin yang sedang dalam proses perbaikan f. Jumlah permohonan izin …….... dokumen pemanfaatan air limbah permohonan izin pada tanah yang sedang dalam proses perbaikan 4. Publikasi Status Perizinan: Papan pengumuman 4
pemda/media elektronik setempat/media cetak setempat/tidak dipublikasikan*) E. Pelaksanaan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air: Status No. Uraian Keterangan Pelaksanaan 1. Daerah Saudara telah Sudah/belum*) melaksanakan sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan dalam peraturan 2. Jumlah total industri yang ........ unit …… % dari total sudah diawasi (tahun industri sebelumnya) 3. Jumlah total kegiatan yang ........ unit …… % dari total sudah diawasi (tahun kegiatan sebelumnya) 4. Jumlah total industri yang ........ unit …… % dari total sudah diawasi (tahun ini) industri 5. Jumlah total kegiatan yang ........ unit …… % dari total sudah diawasi (tahun ini) kegiatan 6. Jumlah berdasarkan sumber institusi (point source) yang diawasi a. Jumlah industri yang …… unit …… % dari total diawasi unit sejenis b. Jumlah Rumah Sakit …… unit …… % dari total (semua tipe) yang diawasi unit sejenis c. Jumlah Hotel (Bintang …… unit …… % dari total 3,4,5) yang diawasi unit sejenis d. Jumlah kegiatan jasa …… unit …… % dari total Instansi Pengelola Air unit sejenis Limbah, PD PAM, Kawasan Perniagaan, Perkantoran dll., yang diawasi e. Jumlah kegiatan …… …… unit …… % dari total yang diawasi unit sejenis (pertambangan dan pengelolaan batu bara) 7. Status penaatan dari hasil pengawasan yang dilakukan a. Jumlah Industri yang …… unit ….. unit pada taat tahun sebelumnya b. Jumlah Rumah Sakit …… unit ….. unit pada yang taat tahun sebelumnya c. Jumlah Hotel yang taat …… unit ….. unit pada tahun sebelumnya d. Jumlah kegiatan jasa …… unit ….. unit pada 5
8.
Instansi Pengelola Air Limbah, PD PAM, Perniagaan, dll., yang taat e. Jumlah kegiatan …… …… unit yang taat (pertambangan dan pengelolaan batu bara) Tindak lanjut pengawasan Ada/Tidak sesuai dengan yang diterapkan dalam peraturan
tahun sebelumnya ….. unit pada tahun sebelumnya
F. Pelaksanaan pembinaan dalam pengendalian pencemaran air: Status No. Uraian Keterangan Pelaksanaan 1. Daerah Saudara telah Sudah/belum*) melaksanakan 2. Pembinaan kepada penanggungjawab usaha dan atau kegiatan berdasarkan jenisnya a. Kegiatan Industri ………… unit ……… kali b. Kegiatan Hotel ………… unit ……… kali c. Kegiatan Rumah Sakit ………… unit ……… kali d. Kegiatan Pertanian ………… unit ……… kali e. Kegiatan Peternakan ………… unit ……… kali f. Kegiatan Perikanan ………… unit ……… kali g. Kegiatan Domestik ……… Kelompok ……… kali (kepada masyarakat) Masyarakat/Jiwa h. Kegiatan Usaha skala ………… unit ……… kali kecil 3. Pembinaan tentang pengendalian pencemaran air kepada aparat pemerintah daerah a. Seluruh jajaran ……orang …….. % dari muspida setempat …… kali seluruh (sampai lurah) muspida b. Staf Pemko (dinas-dinas ……orang ……..% dari sector) …… kali seluruh staf sector c. Staf Instansi LH ……orang ……..% dari …… kali seluruh staf Instansi LH d. Staf Instansi LH yang ……orang ……..% dari menangani …… kali seluruh staf pengendalian yang menangani pencemaran air (PPA) PPA G. Penyampaian Laporan: No. 1.
Status Pelaksanaan Penyusunan Laporan Sudah/Belum*) Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Pencemaran Air Uraian
Keterangan
6
V.
2.
Frekuensi Penyusunan Laporan
3.
Penyampaian Laporan a. Bupati/Walikota b. Gubernur c. Menteri
Setiap triwulan/smester/ tahunan Ya/tidak*) Ya/tidak*) Ya/tidak*)
Ketersediaan Air Bersih: A. Ketersediaan Air Bersih: 1. Jumlah Kebutuhan Air Bersih: No. a. b. c. d.
Tahu
Jumlah Rumah Tangga n (KK)
Jumlah Kebutuhan Air Bersih (liter atau m3)
2009 2010 2011 2012
2. Jenis sumber pemenuhan kebutuhan (pasokan) air bersih berdasarkan volume: Pemenuhan kebutuhan air bersih selain Total per jenis sumber Pemenuhan No. Tahun (liter atau m3) Kebutuhan Air Bersih PDPAM Sumur Sungai …. …. …. a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012 3. Jenis sumber pemenuhan kebutuhan (pasokan) air bersih berdasarkan jumlah rumah tangga (KK): Jumlah KK Jumlah KK yang mendapat Total yang air bersih selain dari PD Rumah tersambung PAM (KK) No. Tahun Tangga dengan PD (KK) PAM Sumur Sungai …. …. …. (KK) a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012 4. Kualitas Air PD PAM
No.
a. b. c. d.
Tahun
Jumlah kali pemantauan (frekuensi x jumlah titik yang dipantau)
Pemenuhan Baku Mutu dalam Lampiran III KeMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002
2009 2010 2011 2012
7
5. Kualitas Air Sumur:
No.
Tahun
a. b. c. d.
2009 2010 2011 2012
Jumlah kali pemantauan setiap tahun (frekuensi x jumlah titik yang dipantau)
Pemenuhan Baku Mutu dalam Lampiran III KeMENKES No. 907/MENKES/SK/VII/2002
6. Kualitas Air Sungai (untuk sungai yang digunakan sebagai air baku air minum): Jumlah kali Pemenuhan Baku Mutu pemantauan setiap dalam Lampiran III No. Tahun tahun (frekuensi x KeMENKES No. jumlah titik yang 907/MENKES/SK/VII/2002 dipantau) a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012 VI. Pemantauan kualitas air: A. Sumber air permukaan yang dipantau: No. 1. 2.
3.
Uraian Pelaksanaan pemantauan kualitas air permukaan Pemantauan kualitas air sungai a. Sungai di wilayah Kab/Kota b. Sungai lintas Kab/Kota c. Sungai lintas Provinsi Pemantauan kualitas air pada sumber air permukaan selain sungai a. Sumber Air Permukaan selain sungai di wilayah Kab/Kota b. Sumber Air Permukaan selain sungai lintas Kab/Kota c. Sumber Air Permukaan selain sungai lintas Provinsi
Status Pelaksanaan Sudah/belum
Frekuensi (kali/tahun)
…… sungai …… sungai …… sungai
…. badan air selain sungai ….badan air selain sungai ….... badan air selain sungai
8
B. Pemenuhan Baku Mutu Air dari sumber air permukaan yang dipantau: Jumlah Data Jumlah Pemantauan Uraian Sumber Air Pemantauan No. yang memenuhi Permukaan (Frekuensi x BM Air untuk Titik Pantau) Kelas II 1. 2. 3. dst. VII. Ketersediaan Sarana Pengelolaan Air Limbah: A. Pengelolaan Air Limbah oleh Usaha dan/atau Kegiatan (point sources) non skala menengah ke atas: 1. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah (baik air limbah proses maupun air limbah domestiknya): Jumlah dan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan (unit) No. Tahun LainHotel Rumah Rumah Industri lain Makan Sakit a. b. c. d.
2009 2010 2011 2012
2. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah: Jumlah dan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan No.
Tahun
a. b. c. d.
2009 2010 2011 2012
Industri Unit
kap.*)
Hotel unit
kap.*)
Rumah Makan unit
kap.*)
Rumah Sakit unit
kap.*)
Lain-lain unit
kap.*)
3. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pembuangan air limbah domestik ke pusat pengelolaan air limbah domestik: Jenis sarana pengelolaan Air Limbah Domestik PD PAL IPAL Komunal selain No. Tahun Lain-lain (unit) PD PAL (unit) (unit) a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012
9
4. Kualitas Air Limbah yang dibuang oleh setiap unit usaha dan/atau kegiatan: Kualitas Air Limba Domestik Nilai Hasil Pemantauan Nama Badan Air Parameter No. Standard (mg/l) Perusahaan Penerima (sesuai (BMAL) BMAL) 2008 2009 2010 (mg/l) a. PT……. … pH BOD TSS b. Minyak Lemak … c. PT …… … pH BOD TSS Minyak Lemak … d. PT ……. … pH BOD TSS Minyak Lemak … e. … … … B. Pengelolaan Air Limbah Kegiatan Usaha Skala Kecil (USK): 1. Jumlah usaha dan/atau kegiatan skala kecil yang menghasilkan air limbah (baik air limbah proses maupun air limbah domestiknya): Jumlah dan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan (unit) No. Tahun Pembuat Bengkel.. Lain-lain ..... ....... Tahu/Tempe a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012 2. Jumlah usaha dan atau kegiatan skala kecil yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah sendiri maupun terpusat: Jumlah dan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan No. Tahun
........ Unit
a. b. c. d.
kap.*)
........ unit
kap.*)
........ unit
kap.*)
........ unit
kap.*)
........ unit
kap.*)
2009 2010 2011 2012
10
3. Jumlah sarana pengelolaan air limbah untuk skala kecil yang terpusat: Jumlah dan Jenis Usaha dan atau Kegiatan No.
Tahun Unit
a. b. c. d.
Kapasitas (M3) air limbah
Unit skala kecil dapat yang dilayani
2009 2010 2011 2012
4. Kualitas Air Limbah yang dibuang oleh setiap pusat pengolahan air limbah usaha skala kecil: Sentra Kualitas Air Limba Domestik Pengelola Badan Hasil Pemantauan Nilai No. an Air Air (mg/l) Limbah Penerima Parameter Standard (mg/l) 2007 2008 2009 Domestik a. PD PAL ……… pH BOD TSS Minyak Lemak b. IPAL …… pH Komunal BOD TSS Minyak Lemak c. Lain-lain ……… pH BOD TSS Minyak Lemak C. Pengelolaan Air Limbah Domestik Penduduk/masyarakat 1. Jumlah timbulan air limbah domestik: Jumlah Estimasi Total Air Limbah Domestik No. Tahun Rumah Dihasilkan Tangga (KK) a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012
11
2. Ketersediaan pusat pengelolaan air limbah domestik: Jenis sarana pengelolaan Air Limbah Domestik IPAL Komunal PD PAL Lain-lain (selain PD PAL) No. Tahun Kapasitas Kapasitas Kapasitas Unit (liter atau Unit (liter atau Unit (liter atau m3) m3) m3) a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012 3. Jumlah rumah tangga yang tersambung pusat pengelolaan air limbah domestik: Jumlah Rumah Tangga tersambung (KK) No. Tahun IPAL Komunal PD PAL Lain-lain (selain PD PAL) a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012 4. Jumlah rumah tangga yang tidak tersambung dengan pusat pengelolaan air limbah domestik dan jenis pengelolaan air limbah domestiknya: Jenis Pembuangan Air Limbah Jumlah Rumah Domestik No. Tahun Tangga Tidak Septictank Sungai Lain-lain Tersambung (KK) (KK) (KK) a. 2009 b. 2010 c. 2011 d. 2012 5. Kualitas air limbah yang dihasilkan dari pusat pengelolaan air limbah domestik: Kualitas Air Limba Domestik Hasil Pemantauan Nama Badan Air Nilai No. (mg/l) Perusahaan Penerima Parameter Standard (mg/l)
a.
PD PAL
………….
b.
IPAL Komunal Selain PD PAL
…………… .
c.
………… (sarana selain
…………..
pH BOD TSS Minyak Lemak pH BOD TSS Minyak Lemak pH BOD TSS
2008
2009
6-9 100 100 10 6-9 100 100 10 6-9 100 100 12
2010
PDPAL/ IPAL Komunal)
Minyak Lemak
10
D. Identifikasi keterkaitan antara ketersediaan air bersih dan water bornediseases: No. Tahun Data Penyakit Dominan 1. 2009 .......... , ........ , ........ , ........., ........., ........ , ........ dst 2. 2010 .......... , ........ , ........ , ........., ........., ........ , ........ dst 3. 2011 .......... , ........ , ........ , ........., ........., ........ , ........ dst 4. 2012 .......... , ........ , ........ , ........., ........., ........ , ........ dst VIII. Dukungan SDM, Sarana dan Fasilitas dalam pelaksanaan pengendalian pencemaran air: A. Ketersediaan SDM dalam pelaksanaan Pengendalian Pencemaran: Jumlah No. Uraian 2009 2010 2011 1. Jumlah seluruh staf instansi lingkungan hidup 2. Jumlah staf yang bertugas yang bertugas pengendalian pencemaran air 3. Jumlah PPLHD yang bertugas menangani pengendalian pencemaran air B. Ketersediaan Laboratorium terakreditasi yang mendukung pelaksanaan pengendalian pencemaran air: Jumlah No. Uraian 2009 2010 2011 1. Jumlah Laboratorium yang tersedia 2. Jumlah Laboratorium yang terakreditasi untuk parameter-parameter terkait dengan pengendalian pencemaran air 3. Jumlah Laboratorium rujukan terakreditasi untuk parameter-parameter terkait dengan pengendalian pencemaran air 4. Jumlah Laboratorium rujukan tetapi belum terakreditasi untuk parameter-parameter terkait dengan pengendalian pencemaran air IX. Data/Informasi tambahan, kritik, dan saran: .................................................................................................................. .................................................................................................................. ..................................................................................................................
13
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER ADIPURA-AIR I.
Data Umum: A. Nama Pemerintah Daerah pelaksana kegiatan Pencemaran Air: 1. Provinsi, diisi dengan nama provinsi setempat.
Pengendalian
2. Kabupaten (diisi untuk PemKab), diisi dengan nama kabupaten setempat. 3. Kota (diisi untuk PemKot), diisi dengan nama kota setempat. B. Jumlah penduduk 3 (tiga) tahun terakhir: 1. Tahun 2009, diisi dengan data penduduk setempat dan dilampiri dengan dokumen pendukung. 2. Tahun 2010, diisi dengan data penduduk setempat dan dilampiri dengan dokumen pendukung. 3. Tahun 2011, diisi dengan data penduduk setempat dan dilampiri dengan dokumen pendukung. II.
Sungai di Wilayah Pemerintah Daerah Pelaksana Kegiatan Pengendalian Pencemaran Air: A. Jumlah sungai berada di dalam wilayah Kabupaten/Kota, Matrik ini diisi dengan daftar nama-nama, panjang, lebar, dan kedalaman sungai yang berada di wilayah kabupaten/kota setempat. Pernyataan tersebut dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti laporan SLHD, laporan tahunan yang memuat data terkait, dll. B. Jumlah sungai lintas Kabupaten/Kota yang melintasi Kabupaten/Kota, Matrik ini diisi dengan daftar nama-nama, panjang, lebar, dan kedalaman sungai lintas kabupaten/kota dan melalui wilayah kabupaten/kota setempat. Pernyataan tersebut dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti laporan SLHD, laporan tahunan yang memuat data terkait, dll. C. Jumlah sungai lintas Provinsi yang melintasi Kabupaten/Kota, Matrik ini diisi dengan daftar nama-nama, panjang, lebar, dan kedalaman sungai lintas provinsi dan melalui wilayah kabupaten/kota setempat. Pernyataan tersebut dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti laporan SLHD, laporan tahunan yang memuat data terkait, dll.
III.
Sumber air permukaan selain sungai di wilayah Kabupaten/Kota pelaksana Pengendalian Pencemaran Air: A. Jumlah sumber air permukaan selain sungai yang berada di wilayah Kabupaten/Kota, Matrik ini diisi dengan daftar nama-nama, panjang dan lebar (luas), dan kedalaman sumber air permukaan selain sungai yang berada di wilayah wilayah kabupaten/kota setempat. Pernyataan tersebut dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti laporan SLHD, laporan tahunan yang memuat data terkait, dll.
14
B. Jumlah sumber air permukaan selain sungai yang lintas Kabupaten/Kota dan berada di wilayah Kabupaten/Kota, Matrik ini diisi dengan daftar nama-nama, panjang & lebar (luas), dan kedalaman sumber air lintas kabupaten/kota dan melalui wilayah kabupaten/kota setempat. Pernyataan tersebut dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti laporan SLHD, laporan tahunan yang memuat data terkait, dll. C. Jumlah sumber air permukaan selain sungai yang lintas Provinsi dan berada di wilayah Kabupaten/Kota, Matrik ini diisi dengan daftar namanama, panjang & lebar (luas), dan kedalaman sumber air lintas provinsi dan melalui wilayah kabupaten/kota setempat. Pernyataan tersebut harus dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti laporan SLHD, laporan tahunan yang memuat data terkait, dll. IV. Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Air: A. Kebijakan pengendalian pencemaran air: 1. Identifikasi ketersediaan kebijakan pengendalian pencemaran air Pada kolom status untuk yang bertanda *) berarti pengisian dapat dilakukan dengan mencoret salah satu yang tidak sesuai. Kolom keterangan dapat diisi dengan uraian tambahan informasi atau alasan atas jawaban pada kolom status. Pernyataan ini harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen kebijakan/program/kegiatan Pengendalian Pencemaran Air di daerah masing-masing. 2. Identifikasi komposisi/besaran anggaran untuk pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Air, pada: a. kolom keterangan pada huruf a, diisi dengan jumlah nilai anggaran (dalam jutaan rupiah) yang dialokasikan untuk kegiatan pengendalian pencemaran air pada tahun 2011; b. kolom keterangan pada huruf b, diisi dengan persentase dari anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pengendalian pencemaran air bila dibandingkan dengan total APBD pada tahun yang sama; dan c. kolom keterangan pada huruf b, diisi dengan persentase anggaran yang dialokasikan untuk pengendalian pencemaran air dibanding dengan total anggaran pada tahun yang sama, Data yang disampaikan harus dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti salinan penetapan anggaran APBD tahun 2011, dll. B. Pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi Sumber Pencemar Air, pada: 1. Kolom status pelaksanaan cukup diisi dengan simbul (tanda) √ pada kolom ”sudah” atau kolom ”belum” tergantung status pelaksanaan kegiatan tersebut di daerah masing-masing. 2. Kolom keterangan dapat diisi dengan uraian tambahan informasi atau alasan atas jawaban pada kolom pelaksanaan. Apabila jawaban yang diisi adalah kolom “sudah”, maka jawaban tersebut harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen hasil inventarisasi yang sudah dilakukan serta peta sebaran sumber pencemar.
15
C. Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran (DTBP) Air, pada: 1. Kolom pelaksanaan cukup diisi dengan simbol (tanda) √ pada kolom ”sudah” atau kolom ”belum” tergantung status pelaksanaan kegiatan tersebut di daerah masing-masing. 2. Kolom keterangan dapat diisi dengan uraian (informasi) tambahan atau alasan atas jawaban pada kolom pelaksanaan serta menyebutkan sumber air permukaan yang sudah ditetapkan nilai DTBP-nya. Apabila jawaban yang diisi adalah kolom “sudah”, maka jawaban tersebut harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen pendukung yaitu: a. hasil perhitungan daya tampung beban pencemaran air (DTBP) untuk masing-masing sumber air permukaan yang sudah ditetapkan DTBP-nya; b. penggunaan sebagai dasar penetapan kebijakan/program kegiatan pengendalian pencemaran air; dan c. penggunaan sebagai dasar penetapan izin pembuangan air limbah. D. Pelaksanaan Perizinan dalam Pengendalian Pencemaran Air, pada: 1. Kolom status pelaksanaan untuk yang bertanda *) cukup dengan mencoret salah satu jawaban yang tidak sesuai dengan status pelaksanaan di daerah masing-masing. Apabila jawaban yang diisi adalah “sudah” dan “ada”, maka jawaban tersebut harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen pendukung. Untuk pertanyaan terkait dengan jumlah permohonan izin yang diterima dan/atau telah diproses dan/atau ditetapkan, maka kolom status dapat diisi dengan jumlah permohonan izin pembuangan air limbah dan/atau pemanfaatan air limbah pada tanah yang diterima dan/atau telah diproses dan/atau ditetapkan di daerah masingmasing. 2. Kolom keterangan dapat diisi dengan penjelasan dan/atau alasan atas pernyataan dalam kolom status. Jawaban dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen pendukung yang terkait. E. Pelaksanaan Pengawasan Pengendalian Pencemaran Air, untuk: 1. Kolom status pelaksanaan untuk yang bertanda *) cukup dengan mencoret salah satu jawaban yang tidak sesuai dengan status pelaksanaan di daerah masing-masing. 2. Pertanyaan terkait dengan jumlah berdasarkan sumber institusi (point source) yang diawasi, maka kolom status diisi dengan jumlah sumber institusi yang telah diawasi pada tahun 3 tahun terakhir (2010, 2011, 2012) secara berurutan. 3. Kolom status untuk jumlah sumber institusi yang taat, dapat diisi dengan status jumlah sumber institusi yang taat terhadap pengendalian pencenaran air utamanya dan pengelolaan lingkungan pada umumnya. 4. Kolom sumber sumber sumber
keterangan pada status pelaksanaan pengawasan pada institusi (point source) diisi dengan persentase jumlah institusi yang diawasi dan dibandingkan dengan seluruh institusi yang ada di daerah masing-masing.
5. Kolom keterangan pada status penaatan diisi dengan perbandingan jumlah sumber institusi yang taat pada tahun sebelumnya. Jawaban ini dilampiri/dilengkapi dengan salinan laporan hasil pengawasan. 16
F. Pelaksanaan pembinaan dalam pengendalian pencemaran air, untuk: 1. Kolom status pelaksanaan untuk yang bertanda *) cukup dengan mencoret salah satu jawaban yang tidak sesuai dengan status pelaksanaan pembinaan di daerah masing-masing. 2. Kolom status pelaksanaan pembinaan kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan diisi dengan jumlah penanggungjawab masing-masing jenis usaha dan/atau kegiatan yang dibina pada tahun 2011, sedangkan kolom keterangan diisi dengan frekuensi pembinaan untuk masing-masing penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan pada tahun 2011. 3. Kolom status pembinaan pada aparat pemerintah, status pelaksanaan diisi dengan jumlah aparat yang dibina pada tahun 2011 dan frekuensi pembinaan pada tahun yang sama. Sedangkan kolom keterangan diisi dengan persentase antara jumlah aparat yang sudah mendapat pembinaan dan jumlah seluruh aparat yang ada di daerah masing-masing. Pernyataan atau jawaban masing-masing dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen laporan pembinaan, daftar hadir pembinaan dan photo-photo pelaksanaan pembinaan. G. Penyampaian Laporan, untuk: 1. Kolom status pelaksanaan penyampaian mencoret jawaban yang tidak sesuai.
laporan
diisi
dengan
2. Kolom keterangan diisi dengan informasi tambahan, uraian penjelasan, dan/atau alasan dari jawaban yang diberikan pada kolom status pelaksanaan dan disesuaikan dengan kondisi daerah setempat. Jawaban dilampiri/dilengkapi dengan salinan laporan dan bukti penyampaian laporan kepada pihak yang bersangkutan. V.
Ketersediaan Air Bersih: A. Ketersediaan Air Bersih: 1. Jumlah Kebutuhan Air Bersih, Data yang disampaikan di dalam matrik tersebut dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen pendukung. 2. Jenis sumber pemenuhan kebutuhan (pasokan) air bersih berdasarkan volume, untuk: a. Kolom total pemenuhan kebutuhan air bersih diisi dengan total jumlah KK yang dapat dipenuhi tingkat kebutuhan air bersihnya dikalikan dengan kebutuhan air bersih setiap KK. b. Kolom pemenuhan kebutuhan air bersih selain per jenis sumber, untuk: 1) PDAM diisi dengan jumlah kebutuhan air bersih yang dapat dipenuhi dengan layanan air bersih dari instansi tersebut; 2) sumur dapat diisi dengan jumlah KK yang mendapat supply air bersih-nya dari sumur dikalikan dengan rata-rata kebutuhan air bersih setiap KK; 3) sungai dapat diisi dengan jumlah KK yang mendapat supply air bersih-nya dari sungai dikaiakan dengan rata-rata kebutuhan air bersih setiap KK; dan 17
4) bertanda titik-titik (…) diisi dengan sumber lain dan jumlah pemenuhan kebutuhan air sumur. catatan: untuk sumber selain PD PAM perhitungan estimasi kebutuhan per KK.
dapat
dilakukan
Data dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung atas jawaban tersebut, seperti salinan laporan pasokan air bersih bagi penduduk di daerah setempat atau laporan sejenis lainnya.. 3. Jenis sumber pemenuhan kebutuhan (pasokan) air bersih berdasarkan jumlah rumah tangga (KK), untuk: a. Kolom total pemenuhan air bersih diisi dengan total jumlah KK yang dapat dipenuhi tingkat kebutuhan air bersihnya. b. Kolom Jumlah KK yang tersambung dengan PD PAM (KK) diisi dengan jumlah KK yang dapat dilayani oleh instansi tersebut. c. Kolom Jumlah KK yang mendapat air bersih selain dari PD PAM (KK), untuk Kolom pemenuhan: 1) dari sumur dapat diisi dengan jumlah KK yang mendapat supply air bersih-nya dari sumur; 2) dari sungai dapat diisi dengan jumlah KK yang mendapat supply air bersih-nya dari sungai; 3) kolom pemenuhan bertanda titik-titik (…) diisi dengan sumber lain dan jumlah KK yang mendapatkan air bersih dari sumber yang disebutkan. Data dilampiri/dilengkapi dengan dokumen pendukung atas jawaban tersebut seperti laporan pasokan air bersih bagi penduduk di daerah setempat atau laporan sejenis lainnya. 4. Kualitas Air PD PAM diperlukan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pemenuhan kebutuhan air masyarakat dapat disediakan atau dilayani oleh PD PAM dengan kualitas yang memadai. Untuk: a. Kolom jumlah kali pemantauan diisi dengan perkalian frekuensi pemantauan dalam satu tahun dan jumlah titik pantau kualitas air PD PAM sebelum didistribusikan kepada masyarakat. Frekuensi pemantauan dihitung dari jumlah kali pemantauan dalam setahun, misalkan pemantauan dilaksanakan setiap bulan sekali maka berarti frekuensi pemantauan adalah 12 (dua belas), sedang bila frekuensi pemantauan dilaksanakan tiga bulan sekali dalam setahun jumlah nilai frekuensi pemantauan menjadi 4 (empat) kali. Bila dilakukan pemantauan kualitas air setiap bulan sekali pada satu titik outlet pendistribusian kepada penduduk maka nilai dalam kolom jumlah kali pemantauan menjadi 12 (dua belas) x 1 (satu) = 12 (dua belas). b. Kolom pemenuhan baku mutu diisi dengan jumlah keseleuruhan parameter yang dipantau setiap kali pemantauan dan jumlah parameter yang dipenuhi dengan mengacu pada Baku Mutu dalam Lampiran III Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/MENKES/SK/VII/2002. Data pemenuhan baku mutu harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen pendukung atas jawaban tersebut seperti hasil uji laboratorium.
18
5. Kualitas Air Sumur diperlukan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pemenuhan kebutuhan air masyarakat dapat dipenuhi dari air sumur dengan kualitas yang memadai. Untuk: a. Kolom jumlah kali pemantauan diisi dengan perkalian frekuensi pemantauan dalam satu tahun dan jumlah titik pantau kualitas air sumur yang digunakan masyarakat. Frekuensi pemantauan dihitung dari jumlah kali pemantauan dalam setahun, misalkan pemantauan dilaksanakan setiap bulan sekali maka berarti frekuensi pemantauan adalah 12 (dua belas), sedang bila frekuensi pemantauan dilaksanakan tiga bulan sekali dalam setahun jumlah nilai frekuensi pemantauan menjadi 4 (empat) kali, jika dilakukan hanya satu kali setahun maka pemantauan menjadi 1 (satu) kali. b. Kolom pemenuhan baku mutu diisi dengan jumlah keseleuruhan parameter yang dipantau setiap kali pemantauan dan jumlah parameter yang dipenuhi dengan mengacu pada Baku Mutu dalam Lampiran III Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/MENKES/SK/VII/2002. Data pemenuhan baku mutu harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen pendukung atas jawaban tersebut seperti hasil uji laboratorium. 6. Kualitas Air Sungai (untuk sungai yang digunakan sebagai air baku air minum) diperlukan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pemenuhan kebutuhan air masyarakat dapat dipenuhi dari air sungai atau sumber air peemukaan lainnya dengan kualitas yang memadai. Untuk: a. Kolom jumlah kali pemantauan diisi dengan perkalian frekuensi pemantauan dalam satu tahun dan jumlah titik pantau kualitas air PD PAM sebelum didistribusikan kepada masyarakat. Frekuensi pemantauan dihitung dari jumlah kali pemantauan dalam setahun, misalkan pemantauan dilaksanakan setiap bulan sekali maka berarti frekuensi pemantauan adalah 12 (dua belas), sedang bila frekuensi pemantauan dilaksanakan tiga bulan sekali dalam setahun jumlah nilai frekuensi pemantauan menjadi 4 (empat) kali. Bila dilakukan pemantauan kualitas air setiap bulan sekali pada satu titik outlet pendistribusian kepada penduduk maka nilai dalam kolom jumlah kali pemantauan menjadi 12 (dua belas) x 1 (satu) = 12 (dua belas). b. Kolom pemenuhan baku mutu diisi dengan jumlah keseluruhan parameter yang dipantau setiap kali pemantauan dan jumlah parameter yang dipenuhi dengan mengacu pada Baku Mutu dalam Lampiran III Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 907/MENKES/SK/VII/2002. Data pemenuhan baku mutu harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen pendukung atas jawaban tersebut seperti hasil uji laboratorium. VI. Pemantauan kualitas air A. Sumber air permukaan yang dipantau Data sumber air permukaan yang dipantau digunakan untuk mengidentifikasi pelaksanaan pemantuan kualitas sumber air permukaan dan kualitas sesuai dengan peruntukannya serta frekuensi pemantauannya. Data dilampiri/dilengkapi dengan salinan laporan 19
pemantauan kualitas air yang dilengkapi dengan titik koordinat pengambilan sampel dan sketsa posisi titik sampling di badan air. B. Pemenuhan Baku Mutu Air dari sumber air permukaan yang dipantau Data pemenuhan baku mutu air dari sumber air permukaan yang dipantau diperlukan untuk mengidentifikasi sejauh mana tingkat pemenuhan kebutuhan air masyarakat dapat dipenuhi dari air sungai atau sumber air permukaan lainnya dengan kualitas yang memadai bila dibandingkan dengan nilai-nilai dalam Kelas Air dalam Baku Mutu Air limbah. 1. Kolom sumber air permukaan diisi dengan nama sumber air permukaan yang dipantau. 2. Kolom jumlah kali pemantauan diisi dengan perkalian frekuensi pemantauan dalam satu tahun dan jumlah titik pantau kualitas air sumber air permukaan tersebut dan peruntukannya. Frekuensi pemantauan dihitung dari jumlah kali pemantauan dalam setahun, misalkan pemantauan dilaksanakan setiap bulan sekali maka berarti frekuensi pemantauan adalah 12 (dua belas), sedang bila frekuensi pemantauan dilaksanakan tiga bulan sekali dalam setahun jumlah nilai frekuensi pemantauan menjadi 4 (empat) kali. Bila dilakukan pemantauan kualitas air setiap bulan sekali pada satu titik outlet pendistribusian kepada penduduk maka nilai dalam kolom jumlah kali pemantauan menjadi 12 (dua belas) x 1 (satu) = 12 (dua belas). 3. Kolom pemenuhan baku mutu diisi dengan jumlah keseluruhan parameter yang dipantau setiap kali pemantauan dan jumlah parameter yang dipenuhi dengan mengacu pada Kelas Air dalam Lampiran Peraturan Pemerintah Nomo2 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran air. Data pemenuhan baku mutu air dari sumber air permukaan yang dipantau harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan hasil uji laboratorium dan laporan kegiatan pemantauan yan telah dilakukan. VII. Ketersediaan Sarana Pengelolaan Air Limbah A. Pengelolaan Air Limbah oleh Usaha dan/atau Kegiatan (point sources) non skala menengah ke atas a. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah (baik air limbah proses maupun air limbah domestiknya) Data Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah digunakan untuk mengidentifikasi banyaknya sumber institusi di daerah masing-masing. Untuk Kolom jumlah dan jenis usaha dan/atau kegiatan diisi dengan jumlah masing-masing jenis sumber institusi tersebut (industri, hotel, Rumah Makan, Rumah Sakit dll) yang menghasilkan air limbah dan melakukan pembuangan air limbah di sumber air permukaan. Pernyataan atau data harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan dokumen hasil inventarisasi sumber pencemar institusi di daerah masing-masing. b. Jumlah usaha dan/atau pengelolaan air limbah
kegiatan
yang
mempunyai
sarana
Pernyataan ini digunakan untuk mengidentifikasi jumlah sumber institusi (industri, hotel, rumah makan, rumah sakit, rumah bersalin, 20
pusat perniagaan (mall), dll) yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah (IPAL). Dengan data tersebut dapat diketahui pula berapa jumlah sumber institusi yang tidak mempunyai sarana pengelolaan air limbah. Kolom jumlah dan jenis usaha dan/atau jumlah unit industri dan kapasitas pengelolaan air limbah, jumlah unit hotel masing sarana pengelolaan air limbah, dll, dimaksud.
kegiaatan diisi dengan masing-masing sarana dan kapasitas masingpada setiap tahun yang
Data dilengkapi dengan salinan laporan hasil identifikasi status pengelolaan lingkungan sumber institusi yang bersangkutan. c. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang melakukan pembuangan air limbah domestik ke pusat pengelolaan air limbah domestik Pernyataan ini digunakan untuk melakukan identifikasi jumlah usaha dan/atau kegiatan (perusahaan sebagai sumber pencemar institusi) yang menggunakan sarana pengelolaan air limbah domestik terpusat untuk mengelola air limbah domestiknya. Kolom jenis sarana pengelolaan air limbah domestik diisi dengan jumlah perusahaan (sumber instititusi) penghasil air limbah domestik mengalirkan air limbahnya ke PDPAL, IPAL Komunal atau pusat sarana pengelolaan air limbah domestik lainnya, contoh PD PAL menerima air limbah domestik dari 3 (tiga) hotel berbintang 3 (tiga) sampai dengan berbintang 1 (satu), 2 (dua) industri rumah makan, dan 1 kegiatan perniagaan (mall). Data dilengkapi salinan rekapitulasi pelanggan masing-masing pusat pengelolaan air limbah domestik. d. Kualitas Air Limbah yang dibuang oleh setiap unit usaha dan/atau kegiatan, untuk: a. Kolom nama perusahaan diisi dengan nama perusahaan penghasil air limbah yang dibuang ke sumber air pemukaan. b. Kolom badan air penerima diisi dengan nama sumber air permukaan penerima outlet air limbah dan dilengkapi dengan informasi titik koordinat dari outlet buangan air limbah yang bersangkutan. c. Kolom nilai standar diisi dengan nilai Baku Mutu Air Limbah yang ditetapkan secara khusus di dalam izin pembuangan air limbah, baku mutu daerah provinsi, atau baku mutu nasional untuk sarana pengelolaan air limbah kegiatan yang bersangkutan. d. Kolom hasil pemantauan diisi dengan nilai konsentrasi hasil pemantauan untuk parameter-parameter terkait pada tahun yang dimaksud untuk outlet air limbah pada masing-masing perusahaan (sumber institusi) penghasil air limbah. Pernyataan ini harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan hasil uji laboratorium. B. Pengelolaan Air Limbah Kegiatan Usaha Skala Kecil (USK) 1. Jumlah usaha dan/atau kegiatan skala kecil yang menghasilkan air limbah (baik air limbah proses maupun air limbah domestiknya), untuk Kolom jumlah dan jenis usaha dan/atau kegiatan diisi dengan jumlah unit usaha skala kecil yang menghasilkan air limbah baik dari proses produksi dan limbah domestiknya berdasarkan kelompok 21
jenis kegiatan seperti pembuatan tahu/tempe, bengkel, dll, sesuai dengan jenis usaha skala kecil yang ada di daerah masing-masing. Pernyataan dilengkapi dengan dokumen pendukung berupa rekap atau laporan identifikasi usaha skala kecil. 2. Jumlah usaha dan atau kegiatan skala kecil yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah sendiri maupun terpusat digunakan untuk mengidentifikasi jika ada usaha skala kecil yang secara bersamasama atau sendiri-sendiri (individual) berswadaya menyediakan sarana pengelolaan air limbah untuk usaha skala kecil-nya. Kolom jumlah dan jenis usaha dan/atau kegiatan diisi dengan nama kegiatan usaha skala kecil yang mempunyai sarana pengelolaan air limbah (diisi pada kolom/baris yang diberi tanda titik-titik atau ”.........” ). Sedangkan unit dan kapasitas diisi dengan jumlah unit dan kapasitas (m3/hari) dari masing-masing sarana pengelolaan air limbah. Sebagai contoh jika di daerah Saudara terdapat usaha skala kecil pembuatan tahu dan electroplating masing-masing mempunyai 1 (satu) unit IPAL terpusat dengan kapasitas masing-masing 30 m3/hari (tiga puluh meter kubik per hari), maka pada ”........”. pertama diisi dengan ”electroplating” dan kolom unit dan kapasitas di bawahnya diisi dengan 1 (satu) dan 30 m3 (tiga puluh meter kubik), demikian selanjutnya untuk usaha pembuatan tahu diisikan pada kolom bertanda ”........” yang berikutnya. Data ini dilengkapi dengan salinan dokumen spesifikasi teknis masing-masing unit sarana pengelolaan air limbah. 3. Jumlah sarana pengelolaan air limbah terpusat untuk skala kecil yang terpusat, untuk kolom jumlah, kapasitas dan jenis usaha dan/atau kegiatan diisi dengan jumlah unit sarana pengelolaan air limbah dari kegiatan usaha skala kecil yang tersedia di masingmasing daerah yang dilengkapi dengan kapasitas dan uraian jenis kegiatan skala kecil yang dilayani. Sebagai contoh untuk 2 (dua) unit sarana pengelolaaan air limbah masing-masing untuk 15 (lima belas) unit pengrajin tenun ikat dengan kapasitas masing-masing 200 m3/hari (dua ratus meter kubik per hari), maka angka 2 (dua) diisikan dalam kolom unit, setiap 200 m3/hari (dua ratus meter kubik per hari) diisikan pada kolom kapasitas, dan 2 (dua) x 15 (lima belas) unit pengrajin tenun ikat diisikan pada kolom unit skala kecil yang dilayani. Data dilengkapi dengan salinan spesifikasi teknis dan laporan rutin layanan pengelolaan air limbah usaha skala kecil. 4. Kualitas Air Limbah yang dibuang oleh setiap pusat pengolahan air limbah usaha skala kecil, untuk: a. kolom hasil pemantauan diisi dengan nilai konsentrasi hasil pemantauan untuk parameter-parameter terkait pada tahun yang dimaksud untuk outlet air limbah pada masing-masing sarana pengelola limbah usaha skala kecil. b. Kolom nilai standar diisi dengan nilai Baku Mutu Air Limbah yang ditetapkan secara khusus di dalam izin pembuangan air limbah, baku mutu daerah provinsi, atau baku mutu nasional untuk
22
sarana pengelolaan bersangkutan.
air
limbah
usaha
skala
kecil
yang
c. Kolom badan air penerima diisi dengan nama sumber air permukaan penerima outlet air limbah dan dilengkapi dengan informasi titik koordinat dari outlet buangan air limbah yang bersangkutan. Pernyataan ini harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan hasil uji laboratorium. C. Pengelolaan Air Limbah Domestik yang dihasilkan penduduk/masyarakat: 1. Jumlah timbulan air limbah domestic, untuk: a. Kolom jumlah Rumah Tangga (KK) diisi dengan jumlah KK yang ada di daerah masing-masing pada setiap tahun yang dimaksud. b. Kolom Estimasi total air limbah domestik diisi dengan perkalian antara jumlah KK dengan estimasi jumlah air limbah domestik yang dihasilkan per KK. Data dilengkapi dengan salinan laporan Kota/Kab. Dalam Angka. 2. Ketersediaan pusat pengelolaan air limbah domestik, untuk: a. Kolom unit untuk jenis sarana pengelolaan air limbah domesti diisi dengan jumlah unit untuk setiap sarana yang tersedia ( misalnya: 1 (satu) unit untuk PD PAL pada kolom PD PAL, 2 (dua) unit IPAL Komunal, dll). b. Kolom kapasitas diisi dengan kapasitas atau volume optimum berdasarkan spesifikasi teknis masing-masing sarana pengelolaan air limbah domestik yang dimaksud. data atau pernyataan dilengkap dengan salinan spesifikasi (gambar) teknis dari sarana pengelolaan air limbah domestik yang bersangkutan. 3. Jumlah rumah tangga yang tersambung pusat pengelolaan air limbah domestik, untuk Kolom jumlah rumah tangga tersambung diisi dengan jumlah KK yang telah tersambung dengan (dapat dilayani oleh) sarana pengelolaan air limbah terpusat seperti PD PAL, IPAL Komunal atau lainnya, di masing-masing daerah pada setiap tahun yang dimaksud. Data dilengkapi dengan salinan laporan yang mendukung pernyataan tersebut. 4. Jumlah rumah tangga yang tidak tersambung dengan pusat pengelolaan air limbah domestik dan jenis pengelolaan air limbah domestiknya, untuk: a. Kolom jumlah rumah tangga (KK) tidak tersambung diisi dengan jumlah KK yang tidak tersambungkan dengan sarana pengelolaan air limbah domestik terpusat di daerah masing-masing setiap tahun yang dimaksud. b. Kolom jenis pembuangan air limbah diisi dengan uraian jumlah KK yang melakukan pembuangan air limbah domestik ke septictank, sungai atau sarana pembuangan air limbah lainnya seperti rawa, danau, dll. Data dilengkapi dengan salinan laporan yang mendukung pernyataan tersebut. 23
5. Kualitas air limbah yang dihasilkan dari pusat pengelolaan air limbah domestic, untuk: a. Kolom hasil pemantauan diisi dengan nilai konsentrasi hasil pemantauan untuk parameter-parameter terkait pada tahun yang dimaksud untuk outlet air limbah pada masing-masing saran pengelola limbah domestik seperti PD PAL, IPAL Komunal, dll. b. Kolom badan air penerima diisi dengan nama sumber air permukaan penerima outlet air limbah dan dilengkapi dengan informasi titik koordinat dari outlet buangan air limbah yang bersangkutan. Pernyataan ini harus dilampiri/dilengkapi dengan salinan hasil uji laboratorium. 6. Identifikasi keterkaitan antara ketersediaan air bersih dan water borne-diseases, untuk Kolom data penyakit dominan diisi dengan menyebutkan nama maing-masing penyakit yang termasuk dalam katagori water borne disease yang banyak diderita masyarakat setempat dan disebutkan berdasarkan urutan jumlah penderita setiap tahunnya. Data dilengkapi dengan salinan laporan rekapitulasi pasien untuk penyakit tersebut dari rumah sakit umum dan/atau puskesman di daerah masing-masing disetiap tahun yang dimaksud. VIII. Dukungan SDM, Sarana dan Fasilitas dalam pelaksanaan pengendalian pencemaran air A. Ketersediaan SDM dalam pelaksanaan Pengendalian Pencemaran, untuk Kolom jumlah diisi dengan jumlah masing-masing kondisi tersebut dalam baris 1, 2, dan 3 pada setuan tahun yang dimaksud. Pernyataan ini dilengkapi dengan salinan laporan identifikasi atau kekuatan staf di instansi lingkungan daerah masing-masing. B. Ketersediaan Laboratorium terakreditasi yang mendukung pelaksanaan pengendalian pencemaran air, untuk: a. kolom jumlah untuk baris 1 diisi dengan jumlah laboratorium yang tersedia untuk mendukung pelaksanaan pengendalian pencemaran air di masing-masing daerah; b. kolom jumlah untuk baris 2 diisi dengan jumlah laboratorium yang sudah terakreditasi untuk parameter uji yang terkait dengan pengendalian pencemaran air; c. kolom jumlah untuk baris 3 diisi dengan jumlah laboratorium rujukan yang telah terakreditasi; d. kolom jumlah untuk baris 4 diisi dengan jumlah laboratorium rujukan yang belum terakreditasi; dan e. Kolom keterangan diisi dengan posisi atau tempat kedudukan laboratorium yang ada dan disebutkan pada baris 1, 2, 3, dan 4, di kota setempat, di ibukota provinsi, atau di kota lain. Sebutkan dengan jelas nama kota masing-masing lokasi laboratorium tersebut, Pernyataan ini dilengkapi dengan daftar nama laboratorium dan alamat, serta salinan bukti akreditasi.
24
IX. Data/Informasi tambahan, kritik dan saran: ………… diisi dengan informasi tambahan yang dinilai perlu disampaikan termasuk kritik dan saran dalam pelaksanaan pengendalian pencemaran air pada umumnya dan kuesioner ataupun kriteria Adipura untuk komponen air pada khususnya ................................................................ .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. ..................................................................................................................
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, ttd BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas,
Rosa Vivien Ratnawati
25
LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA (KHUSUS UNTUK KOTA METROPOLITAN, BESAR, DAN IBUKOTA PROVINSI) A. Anggaran Anggaran untuk pengendalian pencemaran udara 3 (tiga) tahun terakhir. JUMLAH ANGGARAN PROSENTASE No. JUMLAH ANGGARAN (tahun Tahun Tahun Tahun terakhir) … … … 1. APBD total 2. Lembaga pengelola lingkungan hidup. (diberi keterangan kalau lembaga tergabung dengan fungsi lain) 3. APBD lembaga pengelola lingkungan hidup yang terkait dengan pengendalian pencemaran udara 4. APBD lembaga lain yang terkait dengan pengendalian pencemaran udara 5. Pendapatan asli daerah (PAD). B. Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Dari Udara Sumber Bergerak 1. Apakah Pemerintah Kota di daerah Saudara melakukan pemantauan kualitas udara (akibat lalu lintas) secara rutin? (ya/tidak). Jika ya, lampirkan data hasil pemantauan kualitas udara tersebut.(Lampiran 1) 2. Berapakah jumlah titik pemantauan kualitas udara dalam 1 (satu) tahun? Sebutkan lokasinya. 3. Dari data pada poin 2 diatas, a. Berapakah jumlah lokasi pemantauan roadside/1-5 Meter dari pinggir jalan raya ?
yang
dilakukan
di
b. Berapakah jumlah lokasi pemantauan yang dilakukan bukan di pinggir jalan raya? 4. Berapa kalikah (frekuensi) pemantauan kualitas udara dilakukan dalam 1 (satu) tahun? 5. Parameter kualitas udara apa sajakah yang diukur secara rutin dalam satu tahun?
1
6. Bagaimanakah pengarsipan data hasil pemantauan kualitas udara yang dipantau di kota saudara? 7. Sebutkan jenis penyakit yang dominan terkait dengan pencemaran udara di kota Saudara dan lampirkan data 3 (tiga) tahun terakhir. jumlah Jumlah total Total Biaya No Diagnosa kasus Kasus biaya (Rp) rawat inap rawat jalan a. Asma b. Brochopneumonia c. Ca Nasopharing d. Febris e. ISPA f. Pneumonia g. PPOK h. TB Paru i. Jantung j. Premature Death C. KEGIATAN MEREDUKSI TINGKAT PENCEMARAN UDARA DARI EMISI SUMBER BERGERAK 1. Apakah ada kebijakan transportasi di kota anda ? (ada/tidak ada). Kalau ada, sebutkan dan lampirkan. (Lampiran 2) 2. Sebutkan jenis-jenis manajemen lalu lintas yang dioperasikan di kota Saudara (Lampiran 3). 3. Adakah pengembangan angkutan umum di kota anda? (ada/tidak ada), jika ada, sudah pada tahap apakah pengembangan angkutan umum di kota Saudara? (Lampiran 4) a. Kegiatan yang berorientasi pada pembangunan fisik (terbatas) b. Kegiatan yang berorientasi pada pembangunan fisik (skala besar) c. Ada pengembangan angkutan umum tapi belum beroperasi d. Ada pengembangan angkutan umum dan sudah beroperasi 4. Jelaskan pengelolaan NMT/Non Motorize Transport (kendaraan tanpa bermotor) yang ada di kota Saudara (pertanyaan ini untuk kota yang dari dahulu sudah memiliki NMT), apakah : (Lampiran 5). a. Dikembangkan (relokasi, penyediaan fasilitas, menambahkan jalur) b. Dipertahankan dan ditata c. Ada tetapi tidak diperhatikan 5. Apakah Saudara memiliki perencanaan untuk keberadaan NMT/Non Motorize Transport (kendaraan tanpa bermotor) (pertanyaan untuk kab/kota yang dahulu belum pernah memiliki NMT (Lampiran 6) : a. Ada kendaraan tanpa bermotor b. Kegiatan yang berorientasi pada pembangunan fisik (skala besar) c. Kegiatan yang berorientasi pada pembangunan fisik (skala kecil) d. Tidak ada 6. Sebutkan nama jalan dan panjang jalan di kota Anda berdasarkan klasifikasi jalan. Lampirkan data penghitungan kecepatan dan kerapatan kendaraan diruas jalan tersebut. 2
7. Berapakah rata-rata jarak perjalanan harian di kota anda (km)? Lampirkan data 8. Berapakah persentase penggunaan angkutan umum terhadap jumlah total kendaraan bermotor yang ada di kota saudara? 9. Apakah kota Saudara memiliki kawasan bebas kendaraan bermotor? (ada/tidak ada) Jika ada, berapa km panjang jalan yang dijadikan kawasan bebas kendaraan dan lama pelaksanaan (jam). a. ≤ 4 Jam b. 4 – 6 Jam c. 6 – 8 Jam d. 12 Jam 10. Kalau ada bagaimanakah frekuensi kawasan bebas kendaraan bermotor dioperasikan? Lampirkan SK Walikota jika ada (Lampiran 7). a. Setiap minggu b. Setiap bulan c. 1 x 6 bulan d. 1 x setahun 11. Apakah uji emisi dilakukan di kota Saudara? (ya/tidak) 12. Kalau dilakukan bagaimanakah frekuensi pelaksanaan uji emisi yang saudara lakukan? Lampirkan dokumen hasil uji emisi (Lampiran 8) a. Setiap minggu b. Setiap bulan c. 1 x 6 bulan d. 1 x setahun 13. Sebutkan data jumlah kendaraan 3 (tiga) tahun terakhir untuk kategori becak motor, sedan, angkot, bis mikro (l-300 dll), bis, pick up, truk 2 as 4 roda, truk 2 as 6 roda, truk 3 as, truks 4 as, trailer, sepeda motor.
3
TATA CARA PENGISIAN DAFTAR ISIAN NON FISIK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA Daftar isian kabupaten/kota mencakup aspek-aspek penting dalam pengendalian kualitas udara dari sumber bergerak yang terdiri dari informasi umum, anggaran, kegiatan pemantauan kualitas udara, kegiatan untuk mereduksi tingkat pencemaran udara dari emisi sumber bergerak, kegiatan terkait dengan tingkat kesadaran terhadap isu pencemaran udara akibat emisi sumber bergerak, serta ukuran pencemaran udara yang didapatkan dari kegiatan fisik di lapangan. A. Anggaran Cukup jelas B. Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Dari Udara Sumber Bergerak 1. Cukup jelas. 2. Jumlah keseluruhan titik pantau baik yang dilakukan di roadside/pinggir jalan maupun yang non roadside/bukan di pinggir jalan). 3. Pemantauan roadside/pinggir jalan adalah pemantauan yang dilakukan dengan menempatkan alat pantau di tepi jalan raya (1-5 Meter) dengan kriteria yang ada dalam pedoman pemantauan kualitas udara jalan raya. 4. Cukup jelas. 5. Cukup jelas. 6. Cukup jelas. 7. Data diperoleh dari Dinas Kesehatan yang bersumber dari informasi Rumah Sakit setempat. C. Kegiatan Untuk Mereduksi Tingkat Pencemaran Udara dari Emisi Sumber Bergerak 1. Kebijakan transportasi kabupaten/kota terdiri dari: Pola transportasi makro kota, Tataran Transportasi Wilayah (TATRAWIL), Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK), dan Rencana Umum Jaringan Transportasi Kota (RUJT). Lampirkan semua kebijakan, peraturan, program maupun strategi yang ada. 2. Beberapa contoh jenis manajemen transport. No Metode Teknik 1. Penyebaran lalu lintas puncak Pentahapan jam kerja Perubahan hari kerja Pembedaan biaya parkir Pembedaan ketersediaan tempat parkir Kepemilikan kendaraan
Kendaraan bersama Pool kendaraan (kelompok/gabungan) Jalur khusus kendaraan berpenumpang lebih banyak
Pembatasan are
Pemilihan area lalu lintas 4
Ijin area Pembatasan ruas
Batasan akses cth. Tree in one Pengaturan lampu lalu lintas Pengurangan kapasitas Prioritas angkutan umum
Road pricing (biaya jalan)
Toll Biaya masuk area Biaya kemacetan
Catatan
: Lampirkan SK yang berhubungan dengan manajemen tersebut
3. Cukup jelas 4. Jelaskan kebijakan Pemerintah dalam pengelolaan kendaraan tanpa motor yang sudah ada. Contoh kendaraan tanpa motor adalah sepeda, delman, becak. 5. Kebijakan Pemerintah dalam pengadaan kendaraan tanpa motor sebagai bagian dari pengurangan pencemaran udara dari sumber bergerak dan rencana pengaturan/pengelolaannya. 6. Cukup jelas. 7. Cukup jelas. Contoh: lamanya jarak tempuh rata-rata dari satu lokasi ke lokasi lain. 8. Persentase dihitung dari: jumlah angkutan umum dibagi jumlah total semua jenis kendaraan dikali 100%. 9. Cukup jelas. 10. Cukup jelas. 11. Cukup jelas. 12. Cukup jelas. 13. Cukup jelas.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, ttd BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas,
Rosa Vivien Ratnawati
5
LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA KRITERIA DAN INDIKATOR ADIPURA KENCANA A. Pengelolaan Lingkungan Hidup 1. Pengelolaan Sampah a. Sebutkan dan jelaskan pengurangan jumlah timbulan sampah di kota Saudara/tahun. b. Jelaskan mengenai proses pengurangan jumlah timbulan sampah di kota Saudara. c. Berapa jumlah sampah yang diolah (organic dan anorganik)? d. Apakah ada kegiatan pemanfaatan sampah menjadi energy? Jelaskan prosesnya dan berapa volume sampah (m3/bulan) yang dimanfaatkan serta sebutkan besarnya energi yang dihasilkan (Kv) dan lampirkan bukti-buktinya. e. Apakah kota saudara mempunyai inovasi sampah? jelaskan dan lampirkan buktinya. f.
dalam
pengolahan
Apakah Saudara memiliki rencana penetapan fasilitas TPS 3R? Jelaskan.
2. Pengendalian Pencemaran Air a. Konservasi air 1) Apakah kabupaten/kota saudara mempunyai peraturan yang mengatur tentang konservasi air? 2) Jika ada apakah peraturan tersebut meliputi: a) perlindungan air danau/situ; b) perlindungan air tanah; c) sumur resapan dalam; d) sumur resapan dangkal; e) biopori; f)
pengendalian pencemaran air kotor (air septic tank);
g) pengendalian pencemaran air kamar mandi/dapur. b. Pengolahan limbah Cair 1) Apakah kabupaten/kota saudara mempunya standar effluent (baku mutu limbah cair domestik) dari perumahan/pemukiman, perkantoran dan hotel? 2) Apakah kabupaten/kota saudara mempunyai instalasi pengolahan air limbah dari rumah tangga? Jika ada jelaskan jumlah instalasi pengolahan air limbah tersebut dan jelaskan berapa m3 (meter kubik) kapasitas dari 1
instalasi tersebut sehingga dapat melayani penduduk. Jelaskan pula berapa persentase penduduk yang terlayani No
IPAL Rumah Tangga
Kapasitas (m3/hari)
Jumlah Penduduk Terlayani
Prosentase Penduduk Terlayani (%)
Keterangan
1. 2. 3. dst.
3. Pengendalian Pemcemaran Udara a. Apakah kabupaten/kota saudara mempunyai peraturan yang mengatur pengendalian pencemaran udara dan kerusakan lingkungan? Jika ada sebutkan. No.
Komponen
Bentuk Peraturan dan/atau Pedoman Teknis
Tentang
Nomor dan Tanggal Pengesahan
Keterangan
1. 2. 3. dst.
b. Apakah peraturan mengenai pengendalian pencemaran udara dan kerusakan lingkungan tersebut meliputi atmosfir dan mengatur pelaksanaan Montreal Protocol serta pengawasannya? Jelaskan selengkap-lengkapnya. c. Jika iya berapa persentase bengkel yang diawasi dalam penggunaan bahan perusak ozon? No.
Jenis Bengkel
Jumlah Bengkel
Jumlah bengkel yang diawasi dalam penggunaan bahan perusak ozon
Prsentase (%)
1. 2. 3. dst.
4. Pengelolaan Tanah a. Apakah kabupaten/kota saudara mengatur tentang ekosistem tanah?
mempunyai
peraturan
yang
b. Jika ada: 1) Apakah dalam peraturan tersebut terdapat standar tentang penggunaan lahan? 2) Apakah dalam peraturan tersebut terdapat aturan tentang inventarisasi tanah terkontaminasi? Sebutkan luas tanah yang terkontaminasi dan sebutkan seberapa luas tanah yang diupayakan pemulihannya. c. Sebutkan persentase luas tutupan lahan dari luas tanah yang ada. 2
d. Apakah ada penambahan tutupan lahan di perkotaan? Bila ada berapa persentase tambahan luas tutupan tersebut dibanding luas tutupan lahan sebelumnya? 5. Biodiversity/Keanekaragaman Hayati a. Apakah kabupaten/kota saudara mempunyai peraturan tentang pengelolaan keanekaragaman hayati? Jika ada, sebutkan peraturannya dan bentuknya. b. Apakah terdapat lambang tanaman/hewan asli dari kota/kabupaten saudara? c. Apakah ada program inventarisasi keanekaragaman hayati? 1) Jika ada, berapa anggaran untuk program tersebut? 2) Sebutkan jenis fauna dan flora daerah yang dimiliki. d. Apakah di kabupaten/kota terdapat Taman Keanekargaman Hayati/Taman Kehati? Jika ada jelaskan mengenai pengelolaannya dan anggarannya. e. Apakah ada riset/penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi atau lembaga riset/penelitian lainnya yang meneliti tentang kearifan lokal dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati? Jelaskan dan lampirkan. 6. Perubahan Iklim a. Apakah terdapat studi tentang pengendalian perubahan iklim untuk adaptasi dan mitigasi? Jelaskan dan lampirkan. 1) Jika ada apakah ada rencana penurunan emisi gas rumah kaca? 2) Berapa persentase target penurunan emisi gas rumah kaca. b. Sebutkan sumber emisi gas rumah kaca
No.
Prsentase (%)
Sumber Gas Rumah Kaca
1.
Penggunaan energi
2.
Pengelolaan sampah
3.
Transportasi
4.
Industri
5.
Tutupan lahan
6.
Pertanian
dst. Lain-lain.... c.
Apakah studi adaptasi dijadikan bahan untuk penyusunan perencanaan program? Jika iya sebutkan programnya? Jelaskan
d. Apakah ada pengaturan tentang penggunaan energi terbarukan dan
konservasi energi? Jika ada, jelaskan berapa besar penghematan penggunaan enargi dan sebutkan biayanya? e.
Berapa persentase penggunaan kabupaten/kota saudara?
energi
terbarukan
di
f.
Apakah terdapat trotoar untuk pejalan kaki? Bila ada, jelaskan apakah trotoar tersebut dipergunakan sesuai dengan fungsinya dan berapa persentase panjang trotoar dibandingkan dengan panjang jalan? 3
g.
Sebutkan jenis kendaraan untuk transportasi umum Jenis Transportasi No. Jumlah Keterangan Umum 1. Kereta api/Kereta listrik 2.
Monorail
3.
Bus
4.
Angkutan Kota/Angkot
5.
Ojek
6.
Delman/dokar
7.
Becak
dst. Lain-lain.... h. Apakah kabupaten/kota saudara terdapat jalur khusus untuk
sepeda? Jelaskan. i.
Apakah ada kampanye untuk penggunaan kendaraan hemat bahan bakar minyak? (contohnya kendaraan listrik atau kendaraan dengan menggunakan bahan bakar terbarukan? Jelaskan dan lampirkan.
j.
Jika kabupaten/kota saudara berada di pesisir pantai, apakah terdapat data mengenai tata ruang pantai? lampirkan.
k. Berapa persentase pantai yang memiliki hutan mangrove? l.
Adakah upaya untuk memperbaiki drainase kota untuk dapat menampung curah hujan yang lebih besar? Jelaskan.
m. Apakah Kabupaten/Kota Saudara telah mengembangkan kampong
Iklim? Jelaskan. 7. Sosial dan Ekonomi a. Sebutkan tingkat pendidikan rata-rata penduduk kabupaten/kota saudara? b. Berapa
prosentase pendidikan?
c.
(%)
tingkat
kelulusan
setiap
tingkatan
Apakah ada sekolah di kabupaten/kota saudara yan mengikuti program adiwiyata? Jika ada berapa % jumlah sekolah yang mengikuti program adiwiyata dibandingkan jumlah seluruh sekolah yang ada? Sebutkan jumlah sekolah dan prosentase yang mendapat penghargaan adiwiyata (bila ada).
d. Sebutkan 10 jenis penyakit yang ada di kabupaten/kota saudara. e.
Jelaskan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir perkembangan 10 jenis penyakit tersebut?
f.
Sebutkan angka dan prosentase kematian bayi dan ibu dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
g.
Sebutkan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota saudara dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
h. Apakah
ada perhitungan pertumbuhan kabupaten/kota saudara? Jika ada jelaskan.
i.
ekonomi
hijau
Sebutkan prosentase jumlah penduduk yang menganggur? 4
j.
Apakah kabupaten/kota saudara memiliki sistem pengawasan yang memadai untuk penggunaan anggaran APBD dan APBN? Jika ada jelaskan.
k. Apakah ada pelaksanaan reformasi birokrasi di kabupaten/kota
saudara? Jelaskan.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, ttd BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas,
Rosa Vivien Ratnawati
5
LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PROGRAM ADIPURA (MULTIMEDIA-SAMPAH) LOKASI
KOMPONEN
(1) (2) Kebersihan dan Keteduhan A. Permukiman 1. Menengah a. Area dan permukiman sederhana
b. Drainase
SUB KOMPONEN (3)
Sangat jelek 30-45 (4)
Jelek 46-60 (5)
NILAI Sedang 61-70 (6)
Baik 71 - 80 (7)
Sangat Baik 81 - 90 (8)
KETERANGAN
jika ada pembakaran sampah, nilai maksimal pada skala sedang
Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/ sangat bersih
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
(9)
1
LOKASI (1)
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
(2)
c. RTH
1)
(semua yang ada lahan wajib dinilai pohon peneduhnya)
d. TPS (tidak
(3) Pohon peneduh : Sebaran
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada Pohon Peneduh
Jelek 46-60 (5) Ada di seperempat lokasi (≤25%)
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada di setengah lokasi (±50%)
Baik 71 - 80 (7) Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada seluruh lokasi
2)
Pohon peneduh: Fungsi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
3)
Penghijauan
Tidak ada Penghijauan
Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
------------
1)
Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
Ada, terbuka, tidak terawat
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
2)
Sampah
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
Berserakan di luar TPS/ kontener
Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Sebagian kecil di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
berlaku untuk yang diangkut langsung ke TPA)
KETERANGAN (9)
2
LOKASI
KOMPONEN
(1)
SUB KOMPONEN
(2)
e. Pemilahan
1)
Sampah
f.
2. Pasang surut
Pengolahan Sampah
(3) Sarana Pemilahan Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak Ada
2)
Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
1)
Sarana Pengolahan Sampah
Tidak Ada
2)
Proses Pengolahan Sampah
Tidak ada proses pengolahan
Jelek 46-60 (5)
NILAI Sedang 61-70 (6)
Baik 71 - 80 (7)
Sangat Baik 81 - 90 (8)
(9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
Ada
Ada proses pengolahan tetapi tidak kontinu
Ada proses pengolahan sampah dan kontinu
a. Area
Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
b. RTH
Penghijauan
Tidak ada Penghijauan
Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
------------
permukiman
KETERANGAN
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
3
LOKASI
KOMPONEN
(1)
SUB KOMPONEN
(2)
c. TPS (tidak
1)
Area Jalan
Berserakan di luar TPS/ kontener
(3) Bangunan fisik
2)
Sampah
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
1)
Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2)
Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
a)
Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Sampah
B. Sarana Kota 1. Jalan a. Arteri/ utama
Jelek 46-60 (5) Ada, terbuka, tidak terawat
1)
berlaku untuk yang diangkut langsung ke TPA)
d. Pemilahan
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada bangunan fisik
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Baik 71 - 80 (7) Ada, tertutup, terawat
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Sebagian kecil di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Dipilah seluruhnya
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/ sangat bersih
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
4
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN
b)
2)
3)
RTH
Drainase
(3) Fisik trotoar
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada trotoar / tempat pejalan kaki
Jelek 46-60 (5) ada ruang berupa tanah, dan tidak nyaman untuk pejalan kaki
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada, tidak terawat dan tidak nyaman untuk pejalan kaki, ada/tidak ada marka
Baik 71 - 80 (7) Ada, kurang terawat, tapi nyaman untuk pejalan kaki dan ada marka
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada, terawat, nyaman untuk pejalan kaki dan ada marka
a)
Pohon peneduh : Sebaran
Tidak ada pohon peneduh sebaran
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
b)
Pohon Peneduh : Fungsi
Tidak memenuhi fungsi pohon peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
KETERANGAN (9)
5
LOKASI
KOMPONEN
(1) 4)
b. Kolektor/
1)
(2) PKL (khusus yang ada PKL)
Area Jalan
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Jelek 46-60 (5) Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
NILAI Sedang 61-70 (6) Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Baik 71 - 80 (7) Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
a)
(3) Fisik lapak
b)
Sampah
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
c)
Tempat sampah
Tidak ada
------------
Ada
------------
------------
a)
Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
b)
Fisik trotoar (hanya yang mempunyai trotoar)
Tidak ada trotoar / tempat pejalan kaki
ada ruang berupa tanah, dan tidak nyaman untuk pejalan kaki
Ada, tidak terawat dan tidak nyaman untuk pejalan kaki, ada/tidak ada marka
Ada, kurang terawat, tapi nyaman untuk pejalan kaki dan ada marka
Ada, terawat, nyaman untuk pejalan kaki dan ada marka
Penghubung
KETERANGAN (9)
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
6
LOKASI
KOMPONEN
(1) 2)
(2) RTH
SUB KOMPONEN
a)
b)
(3) Pohon peneduh: sebaran
Pohon Peneduh: Fungsi
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada pohon peneduh sebaran
Jelek 46-60 (5) Ada di seperempat lokasi (≤25%)
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada di setengah lokasi (±50%)
Baik 71 - 80 (7) Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada seluruh lokasi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
3)
Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
4)
PKL (khusus yang ada PKL)
a)
Fisik lapak
Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
b)
Sampah
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit
Tidak ada sampah/sanga t bersih
c)
Tempat sampah
Tidak ada
----------
Ada
----------
----------
KETERANGAN (9)
7
LOKASI (1) 2. Pasar
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk dan berserakan
Jelek 46-60 (5) Berserakan
a.
(2) Area pasar
(3) Sampah (termasuk gulma)
b.
Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
c.
RTH
1)
Pohon peneduh: sebaran
Tidak ada pohon peneduh sebaran
2)
Pohon Peneduh: Fungsi
3)
Penghijauan
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk pada tempat tertentu
Baik 71 - 80 (7) Sedikit
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah/sanga t bersih
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
Tidak ada Penghijauan
Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
------------
KETERANGAN (9) jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
8
LOKASI
KOMPONEN
(1) d.
e.
(2) Pengelolaan Pasar
PKL (khusus yang ada PKL)
SUB KOMPONEN
1)
(3) Penataan kios
Sangat jelek 30-45 (4) Tida ada penataan, semerawut, dan sangat kotor
Jelek 46-60 (5) sebagian besar tidak tertata, semerawut dan kotor
NILAI Sedang 61-70 (6) Sebagian kecil tidak tertata, semerawut, dan kotor
Baik 71 - 80 (7) tertata rapi dan bersih
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada pengelompoka n jenis pedagang, tertata rapi dan bersih
2)
Kebersihan WC
Sangat kotor dan sangat bau dan atau WC tidak difungsikan
Kotor dan bau
Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan atau bersih, bau, terawat
Bersih, terawat, dan tidak bau
Bersih, terawat, dan wangi antiseptik/pen gharum
3)
Air bersih di WC
Tidak ada air bersih
------------
Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Ada air bersih yang mencukupi
------------
1)
Fisik lapak
Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
2)
Sampah
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Ada di sebagian kecil lokasi
Tidak ada sampah/sanga t bersih
3)
Tempat sampah
Tidak ada
------------
Ada
------------
------------
KETERANGAN (9)
9
LOKASI
KOMPONEN
(1) f.
g.
h.
(2) TPS
Pemilahan Sampah
Pengolahan Sampah
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada bangunan fisik
Jelek 46-60 (5) Ada, terbuka, tidak terawat
Berserakan di luar TPS/ kontener
1)
(3) Bangunan fisik
2)
Sampah
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
1)
Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2)
Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
1)
Sarana Pengolahan Sampah
Tidak Ada
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Baik 71 - 80 (7) Ada, tertutup, terawat
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Sebagian kecil di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
Ada
10
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN
2)
3. Pertokoan
(3) Proses Pengolahan Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada proses pengolahan
Jelek 46-60 (5)
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada proses pengolahan tetapi tidak kontinu
Baik 71 - 80 (7)
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada proses pengolahan sampah dan kontinu
a. Area pertokoan
Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
b. Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
c. RTH
1)
Pohon peneduh: sebaran
Tidak ada pohon peneduh
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
2)
Pohon Peneduh : Fungsi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
KETERANGAN (9)
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
11
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
d. PKL (khusus
SUB KOMPONEN
Jelek 46-60 (5) Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
NILAI Sedang 61-70 (6) Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Baik 71 - 80 (7) Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
3)
(3) Penghijauan
1)
Fisik lapak
Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
2)
Sampah
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit
Tidak ada sampah/sanga t bersih
3)
Tempat sampah
Tidak ada
------------
Ada
------------
------------
1)
Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
Ada, terbuka, tidak terawat
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
yang ada PKL)
e. TPS
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada Penghijauan
KETERANGAN (9)
12
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN
2)
f. Pemilahan Sampah
4. Perkantoran
a. Area kantor
(3) Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
Jelek 46-60 (5) Berserakan di luar TPS/ kontener
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Baik 71 - 80 (7) Sedikit di luar TPS/ kontener
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
1) Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
2) Tempat Sampah
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
13
LOKASI (1)
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Jelek 46-60 (5) Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Baik 71 - 80 (7) Ada sedikit dan tidak menyumbat
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada di seluruh selokan
(2) b. Drainase
(3) Sampah (termasuk gulma, sedimen)
c. RTH
1) Pohon peneduh : sebaran
Tidak ada Pohon peneduh
Ada di seperempat (≤25%) lokasi
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
2) Pohon Peneduh : Fungsi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
3) Penghijauan
Tidak ada Penghijauan
Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
------------
1) Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
Ada, terbuka, tidak terawat
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
----
d. TPS
KETERANGAN (9)
14
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
e. Pemilahan Sampah
f.
Pengolahan Sampah
SUB KOMPONEN (3) 2) Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
1) Sarana Pengolahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pengolahan Sampah
Tidak ada proses pengolahan
Jelek 46-60 (5) Berserakan di luar TPS/ kontener
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Baik 71 - 80 (7) Sedikit di luar TPS/ kontener
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
Ada
Ada proses pengolahan tetapi tidak kontinu
Ada proses pengolahan sampah dan kontinu
15
LOKASI (1) 5. Sekolah
KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk dan berserakan
Jelek 46-60 (5) Berserakan
2) Tempat sampah
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
b. Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
c. RTH
1) Pohon peneduh : sebaran 2) Pohon peneduh : Fungsi
(2) a. Area sekolah
SUB KOMPONEN (3) 1) Sampah (termasuk gulma)
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk pada tempat tertentu
Baik 71 - 80 (7) Sedikit Sampah
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah/sanga t bersih
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
Tidak ada pohon peneduh
Ada di seperempat (≤25%) lokasi
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
KETERANGAN (9) jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
16
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
d. WC
e. TPS
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada penghijauan
Jelek 46-60 (5) Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
1) Kebersihan WC
Sangat kotor, bau dan/atau WC tidak difungsikan
Kotor dan bau
2) Air bersih di WC
Tidak ada air bersih
1) Bangunan fisik
2) Sampah
(3) 3) Penghijauan
NILAI Sedang 61-70 (6) Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Baik 71 - 80 (7) Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan/atau bersih, bau, terawat
Bersih, terawat, dan tidak bau
Bersih, terawat, dan wangi antiseptik/pen gharum
------------
Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Ada air bersih yang mencukupi
------------
Tidak ada bangunan fisik
Ada, terbuka, tidak terawat
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
Berserakan di luar TPS/ kontener
Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Terdapat sedikit sampah di luar TPS
Tidak ada sampah di luar TPS
KETERANGAN (9)
17
LOKASI
KOMPONEN
(1) f.
(2) Kegiatan pengolahan sampah
g. Pemilahan Sampah
h. Pengolahan Sampah
SUB KOMPONEN (3) 3R
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada pengomposan atau daur ulang (dalam bentuk produk)
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
1) Sarana Pengolahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pengolahan Sampah
Tidak ada proses pengolahan
Jelek 46-60 (5) -----
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada pengomposan atau daur ulang (dalam bentuk produk)
Baik 71 - 80 (7) Ada pengomposan dan daur ulang (dalam bentuk produk) tidak kontinyu
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada pengomposan dan daur ulang (dalam bentuk produk) dan dilakukan secara kontinyu
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
Ada
Ada proses pengolahan tetapi tidak kontinu
Ada proses pengolahan sampah dan kontinu
18
LOKASI
KOMPONEN
(1) 6. Rumah Sakit/ PUSKESMAS
(2) a. Area RS/Puskesmas
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk dan berserakan
Jelek 46-60 (5) Berserakan
2) Tempat sampah
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
b. Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
c. RTH
1) Pohon peneduh : Sebaran 2) Pohon peneduh : Fungsi
(3) 1) Sampah (termasuk gulma)
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk pada tempat tertentu
Baik 71 - 80 (7) Sedikit sampah
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah/sanga t bersih
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
Tidak ada pohon peneduh
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
KETERANGAN (9) jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
19
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
d. Pengelolaan limbah
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada Penghijauan
Jelek 46-60 (5) Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
1) Pemisahan limbah medis
Tidak ada pemisahan
Ada pemisahan, tetapi tidak di seluruh ruangan perawatan dan tindakan
2) Incinerator (khusus rumah sakit)
Tidak ada incinerator dan tidak mengirimkan limbah medis ke pihak lain
Memiliki incinerator tapi tidak beroperasi
(3) 3) Penghijauan
NILAI Sedang 61-70 (6) Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Baik 71 - 80 (7) Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Ada pemisahan, di seluruh ruangan perawatan dan tindakan
Ada pemisahan, di seluruh ruangan perawatan dan tindakan, diberi warna/kode
Ada pemisahan, di seluruh ruangan perawatan dan tindakan, diberi warna/kode dan ada TPS khusus
Memiliki incinerator tapi beropersi tidak efektif
Memiliki incinerator beroperasi secara efektif atau Tidak ada incinerator, tapi mengirimkan limbah medis ke pihak lain
Memiliki incinerator beroperasi secara efektif dan memiliki ijin
KETERANGAN (9)
20
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
e. Pengelolaan sarana rumah sakit/puskesm as
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak mengirim limbah medis ke incinerator
Jelek 46-60 (5) ------------
4) Pengolahan air limbah (tipe A dan B)
Tidak ada IPAL atau ada IPAL tapi tidak berfungsi
Ada IPAL tapi tidak beroperasi secara kontinyu
5) Pengolahan air limbah (Tipe C dan D serta puskesmas)
Tidak ada septiktank
1) Sampah ruang tunggu (termasuk koridor dan area dalam RS/ Puskesmas)
Bertumpuk dan berserakan
(3) 3) Perlakuan (khusus puskesmas)
NILAI Sedang 61-70 (6) ------------
Baik 71 - 80 (7) Mengirim limbah medis ke pihak lain dan ada bukti pengiriman
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Ada IPAL beroperasi secara kontinyu tetapi tidak memenuhi baku mutu
Ada IPAL beroperasi secara kontinyu, memenuhi baku mutu
Ada IPAL dan beroperasi serta memenuhi baku mutu (ada bukti laporan pemantauan) serta memiliki ijin pembuangan limbah cair
------------
------------
Ada septiktank
------------
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
KETERANGAN (9)
21
LOKASI
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
(1)
(2)
(3) 2) Tempat Sampah Ruang Tunggu (termasuk koridor dan Area dalam RS/Puskesma s)
f.
TPS
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada tempat sampah
Jelek 46-60 (5) Ada, tidak terawat, jumlah kurang
3) Kebersihan WC
Sangat kotor dan sangat bau dan/ atau WC tidak difungsikan
Kotor dan bau
4) Air bersih di WC
Tidak ada air bersih
1) Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada, terawat, jumlah kurang
Baik 71 - 80 (7) Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada, terawat dan jumlah mencukupi
Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan/atau bersih, bau, terawat
Bersih, terawat, dan tidak bau
Bersih, terawat, dan wangi antiseptik /pengharum
------------
Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Ada air bersih yang mencukupi
------------
Ada, terbuka, tidak terawat
Ada, terbuka, terawat/tertut up tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
KETERANGAN (9)
22
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
g. Pemilahan Sampah
SUB KOMPONEN (3) 2) Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses
Tidak Dipilah
Jelek 46-60 (5) Berserakan di luar TPS/ kontener
8. Taman Kota
Kondisi fisik
a. Kondisi taman
Baik 71 - 80 (7) Sedikit di luar TPS/ kontener
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Pemilahan Sampah 7. Hutan Kota
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Dipilah seluruhnya
a. Kerapatan tajuk
Kerapatan tajuk rendah
------------
Kerapatan tajuk sedang
------------
Kerapatan tajuk tinggi
b. Keanekaragam an jenis
Homogen
2-5 jenis
6-9 jenis
≥ 10 jenis
≥ 10 jenis dan memiliki fungsi rekreasi dan edukasi
Persentase area resapan
Kurang dari 20%
21% s/d 40%
41% s/d 60%
61% s/d 80%
Lebih dari 81%
23
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2) b. Kebersihan area taman (termasuk kawasan PKL)
c. Pengelolaan Sarana Taman
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk dan berserakan
Jelek 46-60 (5) Berserakan
2) Tempat Sampah (berlaku bagi taman yang diakses masyarakat)
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
1) Perawatan dan penataan taman
Tidak terawat dan tidak tertata
2) Kebersihan WC (berlaku bagi taman yang diakses masyarakat)
Sangat kotor dan sangat bau dan/ atau WC tidak difungsikan
(3) 1) Sampah (termasuk gulma)
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk pada tempat tertentu
Baik 71 - 80 (7) Sedikit Sampah
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah/sanga t bersih
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
Tidak terawat tetapi tertata
Terawat tetapi tidak tertata
Terawat dan tertata
Terawat dan tertata, serta memiliki fungsi (misalnya: taman bermain, areal olah raga)
Kotor dan bau
Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan/atau bersih, bau, terawat
Bersih, terawat, dan tidak bau
Bersih, terawat, dan wangi antiseptik/pen gharum
KETERANGAN (9) jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
24
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN (3) 3) Air bersih di WC (berlaku bagi taman yang diakses masyarakat)
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada air bersih
d. Aksesibilitas (nilai maksimal pada skala) e. Pemilahan Sampah
C.
Sarana Transportasi 1. Bandara Udara
a. Area terminal
Jelek 46-60 (5) ------------
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Tidak diakses masyarakat
Baik 71 - 80 (7) Ada air bersih yang mencukupi
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
KETERANGAN (9)
Dapat diakses masyarakat
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
1) Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit
Tidak ada sampah/sanga t bersih
2) Tempat sampah
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
25
LOKASI
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Baik 71 - 80 (7) Ada sedikit dan tidak menyumbat
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada di seluruh selokan
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
3) Penghijauan
Tidak ada penghijauan
Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
------------
1) Sampah ruang tunggu
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
2) Tempat sampah ruang tunggu
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
(2)
(3) Sampah (termasuk gulma, sedimen)
(1)
b. Drainase
c. RTH
1) Pohon peneduh : sebaran
2) Pohon peneduh : Fungsi
d. Pengelolaan Sarana Terminal
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Jelek 46-60 (5) Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Tidak ada pohon peneduh
KETERANGAN (9)
RTH di Tempat Parkir Mobil
26
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
e. TPS
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Sangat kotor dan sangat bau dan/ atau WC tidak difungsikan
Jelek 46-60 (5) Kotor dan bau
4) Air bersih di WC
Tidak ada air bersih
------------
1) Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
2) Sampah
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
(3) 3) Kebersihan WC
NILAI Sedang 61-70 (6) Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan/atau bersih, bau, terawat
Baik 71 - 80 (7) Bersih, terawat, dan tidak bau
Sangat Baik 81 - 90 (8) Bersih, terawat, dan wangi antiseptik/pen gharum
Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Ada air bersih yang mencukupi
------------
Ada, terbuka, tidak terawat
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
Berserakan di luar TPS/ kontener
Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Sedikit di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
KETERANGAN (9)
27
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
f. PKL
(khusus yang ada PKL)
g. Pemilahan Sampah
2. Terminal Bus/ Angkot
a. Area terminal
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Jelek 46-60 (5) Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
2) Sampah
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
3) Tempat sampah
Tidak ada
------------
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
1) Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
(3) 1) Fisik lapak
NILAI Sedang 61-70 (6) Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Baik 71 - 80 (7) Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit
Tidak ada sampah/sanga t bersih
Ada
------------
------------
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Dipilah seluruhnya
Sedikit
Tidak ada sampah/sanga t bersih
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
28
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN (3) 2) Tempat sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada tempat sampah
Jelek 46-60 (5) Ada, tidak terawat, jumlah kurang
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada, terawat, jumlah kurang
Baik 71 - 80 (7) Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada, terawat dan jumlah mencukupi
b. Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
c. RTH
1) Pohon peneduh : sebaran
Tidak ada pohon peneduh
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
2) Pohon peneduh : Fungsi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
3) Penghijauan
Tidak ada penghijauan
Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
------------
KETERANGAN (9)
29
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2) d. TPS
e. Pengelolaan Sarana Terminal
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada bangunan fisik
Jelek 46-60 (5) Ada, terbuka, tidak terawat
2) Sampah
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
Berserakan di luar TPS/ kontener
1) Sampah ruang tunggu
Bertumpuk dan berserakan
2) Tempat sampah ruang tunggu
3) Kebersihan WC
(3) 1) Bangunan fisik
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Baik 71 - 80 (7) Ada, tertutup, terawat
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Sedikit di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
Sangat kotor dan sangat bau dan/ atau WC tidak difungsikan
Kotor dan bau
Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan/atau bersih, bau, terawat
Bersih, terawat, dan tidak bau
Bersih, terawat, dan wangi antiseptik/pen gharum
KETERANGAN (9)
30
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
f.
PKL (khusus yang ada PKL)
g. Pemilahan Sampah
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Baik 71 - 80 (7) Ada air bersih yang mencukupi
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit
Tidak ada sampah/sanga t bersih
3) Tempat sampah
Tidak ada
------------
Ada
------------
------------
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada air bersih
Jelek 46-60 (5) ------------
1) Fisik lapak
Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
2) Sampah
(3) 4) Air bersih di WC
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
31
LOKASI
KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk dan berserakan
Jelek 46-60 (5) Berserakan
2) Tempat sampah
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
b. Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
c. RTH
1) Pohon peneduh : sebaran 2) Pohon peneduh : Fungsi
(1)
3. Stasiun KA
(2) a. Area KA
stasiun
SUB KOMPONEN (3) 1) Sampah (termasuk gulma)
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk pada tempat tertentu
Baik 71 - 80 (7) Sedikit
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah/sanga t bersih
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
Tidak ada pohon peneduh
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
KETERANGAN (9) jika ada pembakaran sampah,maksim al pada skala sedang
32
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
d. TPS
e. Pengelolaan Sarana Stasiun
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada penghijauan
Jelek 46-60 (5) Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
1) Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
Ada, terbuka, tidak terawat
2) Sampah
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
1) Sampah ruang tunggu
2) Tempat sampah ruang tunggu
(3) 3) Penghijauan
NILAI Sedang 61-70 (6) Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Baik 71 - 80 (7) Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
Berserakan di luar TPS/ kontener
Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Sedikit di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit
Tidak ada sampah/Sang at bersih
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
KETERANGAN (9)
33
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
f.
PKL (khusus yang ada PKL)
g. Pemilahan Sampah
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Sangat kotor dan sangat bau dan/ atau WC tidak difungsikan
Jelek 46-60 (5) Kotor dan bau
4) Air bersih di WC
Tidak ada air bersih
------------
1) Fisik lapak
Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
2) Sampah
NILAI Sedang 61-70 (6) Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan/atau bersih, bau, terawat
Baik 71 - 80 (7) Bersih, terawat, dan tidak bau
Sangat Baik 81 - 90 (8) Bersih, terawat, dan wangi antiseptik/pen gharum
Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Ada air bersih yang mencukupi
------------
Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
3) Tempat sampah
Tidak ada
------------
Ada
------------
------------
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
(3) 3) Kebersihan WC
KETERANGAN (9)
Ada
34
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
4. Pelabuhan
SUB KOMPONEN (3) 2) Proses Pemilahan Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak Dipilah
Jelek 46-60 (5)
NILAI Sedang 61-70 (6) Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Baik 71 - 80 (7)
Sangat Baik 81 - 90 (8) Dipilah seluruhnya
a. Badan air
Sampah
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
b. Area pelabuhan (termasuk terminal penumpang)
1) Sampah (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
2) Tempat sampah
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
c. Drainase
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Ada sedikit dan tidak menyumbat
Tidak ada di seluruh selokan
d. RTH
1) Pohon peneduh : sebaran
Tidak ada pohon peneduh
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
Penumpang
KETERANGAN (9)
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
35
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
e. Pengelolaan Sarana Pelabuhan (bagi pelabuhan yang memiliki terminal penumpang)
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak memenuhi fungsi peneduh
Jelek 46-60 (5) Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
NILAI Sedang 61-70 (6) Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Baik 71 - 80 (7) Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Sangat Baik 81 - 90 (8) Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
3) Penghijauan
Tidak ada penghijauan
Memenuhi fungsi penghijauan di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi penghijauan di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi penghijauan di tiga perempat lokasi (±75%)
------------
1) Sampah ruang tunggu
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/ sangat bersih
2) Tempat sampah ruang tunggu
Tidak ada
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
3) Kebersihan WC
Sangat kotor dan sangat bau dan/ atau WC tidak difungsikan
Kotor dan bau
Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan /atau bersih, bau, terawat
Bersih, terawat, dan tidak bau
Bersih, terawat, dan wangi antiseptik/pen gharum
SUB KOMPONEN (3) 2) Pohon peneduh : Fungsi
KETERANGAN (9)
36
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
f.
TPS
g. PKL (khusus yang ada PKL)
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada air bersih
Jelek 46-60 (5) ------------
1) Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
Ada, terbuka, tidak terawat
2) Sampah
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener atau ada pembakaran
1) Fisik lapak
2) Sampah
(3) 4) Air bersih di WC
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Baik 71 - 80 (7) Ada air bersih yang mencukupi
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
Berserakan di luar TPS/ kontener
Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Sedikit di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
KETERANGAN (9)
37
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
h. Pemilahan Sampah
D.
Perairan Terbuka (1 lokasi minimal 2 titik pantau) 1. Sungai/ Danau/ Situ
SUB KOMPONEN (3) 3) Tempat Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada
Jelek 46-60 (5) ------------
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada
Baik 71 - 80 (7) ------------
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
a. Badan air
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/ sangat bersih
b. Bantaran
1) Ruang terbuka hijau
Tidak ada pepohonan disepanjang bantaran dan atau padat dengan permukiman
Ada beberapa permukiman tidak padat dan ada ruang terbuka hijau di sebagian bantaran
Ada ruang terbuka hijau disepanjang bantaran yang didominasi perdu
Ada ruang terbuka hijau disebagian bantaran yang didominasi pepohonan
Ada ruang terbuka hijau disepanjang bantaran yang didominasi pepohonan
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
Dipilah seluruhnya
38
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
2. Saluran terbuka
E.
Sarana Kebersihan 1. TPA
SUB KOMPONEN (3) 2) Sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk dan berserakan
Jelek 46-60 (5) Berserakan
Badan air
Sampah (termasuk gulma, sedimen)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
a. Prasarana dasar, sarana penunjang, dan kondisi area
1) Jalan masuk/ operasi
Jalan rusak dan bergelombang
2) Kantor/pos jaga
Tidak ada pos / kantor
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk pada tempat tertentu
Baik 71 - 80 (7) Sedikit Sampah
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah/ sangat bersih
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/ sangat bersih
Jalan rusak / bergelombang
Jalan rata sedikit rusak
Jalan rata, tidak rusak, dan dilengkapi drainase dan sedikit pohon
Jalan rata dan tidak rusak, dilengkapi drainase dan pohon peneduh cukup memadai
Ada bangunan pos jaga / kantor tetapi tidak difungsikan dan tidak terawat
Ada pos jaga / kantor, ada petugas, tidak tersedia denah blok operasi TPA
Ada pos jaga/kantor, ada petugas, dilengkapi informasi denah blok operasi TPA
Ada pos jaga/kantor, ada petugas, dilengkapi denah blok operasi TPA, alat komunikasi, berfungsi, dan terawat baik
KETERANGAN (9)
39
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada pagar TPA
Jelek 46-60 (5) Ada pagar di sebagian kecil lahan
4) Garasi di lokasi TPA
Tidak ada garasi, alat berat diparkir di tempat terbuka
Tidak ada garasi, alat berat diparkir dengan penutup
5) Truk sampah
------------
6) Lalat
7) Asap
(3) 3) Pagar
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada pagar di sebagian besar lahan kurang terawat
Baik 71 - 80 (7) Ada pagar di sekeliling TPA, kurang terawat
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada pagar di sekeliling TPA serta terawat baik
Ada garasi cukup untuk parkir alat berat
Ada garasi cukup dilengkapi sarana pencucian
Ada garasi dilengkapi sarana pemeliharaan ringan
Terbuka, tidak terawat, dan ada ceceran lindi
Terbuka, terawat/tertut up tidak terawat
Tertutup, terawat
------------
Banyak lalat di seluruh lokasi TPA dan di luar TPA
Banyak lalat di sebagian besar area TPA
Banyak lalat di sebagian kecil area TPA
Sedikit lalat di sebagian kecil area TPA
Tidak ada lalat di area TPA
Ada asap terus menerus, berasal dari seluruh bagian tempat penimbunan
Ada asap terus menerus, berasal dari 3/4 bagian lokasi penimbunan
Ada asap terus menerus, berasal dari 1/2 bagian lokasi penimbunan
Ada sedikit asap dan segera ada penanganan
Tidak ada asap
KETERANGAN (9)
40
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN (3) 8) Pohon peneduh
9) Sumur pantau /monitoring (bukan sumur penduduk) Catatan: apabila tidak ada pengolahan lindi, maka sumur pantau dianggap tidak ada)
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada pohon peneduh
Jelek 46-60 (5) Ada sedikit pohon pelindung
Tidak tersedia sumur pantau / monitoring
Tersedia sumur pantau tetapi tidak di bagian hilir (terendah) TPA, dan/atau tidak terdapat air tanah di dalamnya
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada pohon pelindung dengan jarak kurang rapat di sekeliling TPA
Tersedia minimal satu pada bagian hilir dari lahan TPA dan berfungsi (terdapat air tanah di dalamnya)
Baik 71 - 80 (7) Ada pohon pelindung dengan jarak rapat di sekeliling TPA
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada pohon pelindung dengan jarak rapat di sekeliling TPA dan ada penghijauan di dalam area TPA
Tersedia lebih dari satu sumur pada bagian hilir dan berfungsi
Tersedia lebih dari satu sumur pada bagian hilir dan berfungsi serta terdapat minimal 1 pada bagian hulu (berkontur tinggi) dari lahan TPA dan berfungsi
KETERANGAN (9)
41
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2) b. Prasarana dan sarana utama
SUB KOMPONEN (3) 1) Alat berat
2) Sistem pencatatan sampah
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada alat berat
Jelek 46-60 (5) Ada tetapi tidak beroperasi baik / sering rusak; atau ada tetapi bukan milik sendiri
Tidak ada pencatatan
Ada pencatatan tapi tidak setiap hari
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada dan dapat beroperasi baik
Ada pencatatan setiap hari truk sampah yang masuk
Baik 71 - 80 (7) Ada, beroperasi baik, dan mencukupi
Sangat Baik 81 - 90 (8) ------------
Ada pencatatan setiap hari volume sampah (jumlah ritasi dan kapasitas truk)
Ada pencatatan setiap hari volume dan/atau berat sampah (jumlah ritasi dan kapasitas truk dan ada jembatan timbang)
KETERANGAN (9)
42
LOKASI (1)
KOMPONEN (2) c. Sarana pencegahan dan pengendalian pencemaran
SUB KOMPONEN (3) 1) Drainase
2) Lindi/saluran lindi
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada
Jelek 46-60 (5) Ada di sebagian kecil TPA, sampah bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
Tidak ada saluran dan pengolahan lindi
Ada saluran tapi tidak ada pengolahan lindi atau ada pengolahan lindi tetapi tidak ada saluran lindi (menggunaka n drainase)
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada di sebagian besar TPA, ada sampah dan menyumbat dan/atau ada di sebagian kecil TPA, sedikit sampah tidak menyumbat Ada penyaluran sebagian kecil lindi dan diolah (nilai maksimum untuk TPA open dumping)
Baik 71 - 80 (7) Ada di sekeliling TPA, sedikit sampah dan tidak menyumbat
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada di sekeliling TPA dan di sekeliling zona pembuangan, dan tidak ada sampah di seluruh selokan
Ada penyaluran sebagian besar lindi dan diolah dengan bak pengendapan (nilai maksimum untuk TPA control landfill)
Ada penyaluran sebagian besar lindi dan diolah dengan sistem aerasi (nilai maksimum untuk TPA sanitary landfill)
KETERANGAN (9)
43
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Tidak ada fasilitas penanganan gas metan
Jelek 46-60 (5) Ada pipa gas dalam jumlah yang tidak mencukupi atau berlebihan dan tidak berfungsi
d. Sampah pada zona aktif
Sampah terbuka di seluruh permukaan lahan pembuangan
Sampah terbuka sekitar 75 % terhadap lahan pembuangan
e. Pengaturan lahan
Tidak ada pengaturan lahan atas zona, blok, dan sel
Ada pengaturan zona dan blok, tidak ada sel
(3) 3) Penanganan gas
NILAI Sedang 61-70 (6) Ada pipa gas, jumlah mencukupi dan berfungsi
Baik 71 - 80 (7) Ada pipa gas, jumlah mencukupi, berfungsi dan dilengkapi pembakaran
Sangat Baik 81 - 90 (8) Ada pipa gas, jumlah mencukupi, berfungsi dan dilengkapi pemanfaatan gas
Sampah terbuka sekitar 50 % terhadap lahan pembuangan
Sampah terbuka sekitar 25 % terhadap lahan pembuangan
Tidak ada sampah terbuka kecuali pada zona aktif
Ada pengaturan zona, blok. dan sel
Ada pengaturan zona, blok, dan sel dengan tanda yang jelas di lapangan
Ada pengaturan zona, blok dan sel dengan tanda dan batas yang jelas di lapangan
KETERANGAN (9)
44
LOKASI
KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Dilakukan di sembarang tempat
Jelek 46-60 (5) Dilakukan pada zona / blok yang benar
g. Penutupan sampah dengan tanah (untuk kota metropolitan dan besar)
Dilakukan lebih dari setahun atau tidak ada penutupan sama sekali
Dilakukan sebulan sampai dengan setahun sekali
h. Penutupan sampah dengan tanah (untuk kota sedang dan kecil)
Dilakukan lebih dari setahun atau tidak ada penutupan sama sekali
Bertumpuk dan berserakan
(1) f.
F.
(2) Penimbunan / pengisian sampah (bila pengaturan lahan 30, penimbunan langsung 30)
SUB KOMPONEN (3)
NILAI Sedang 61-70 (6) Dilakukan pada sel yang benar
Baik 71 - 80 (7) Dilakukan pada sel yang benar disertai perataan
Sangat Baik 81 - 90 (8) Dilakukan pada sel yang benar disertai perataan dan pemadatan
Dilakukan dua minggu sekali
Dilakukan seminggu sekali
Dilakukan setiap tiga hari sekali
Dilakukan dua bulan sampai dengan setahun sekali
Dilakukan sebulan sekali
Dilakukan satu sampai dua minggu sekali
Dilakukan lima hari sekali
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
KETERANGAN (9)
Pantai Wisata 1. Pantai Wisata
a. Jalan
Sampah (termasuk gulma)
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
45
LOKASI (1)
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk di seluruh selokan dan menyumbat
Jelek 46-60 (5) Bertumpuk di sebagian besar selokan dan menyumbat
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk di sebagian kecil selokan dan menyumbat
Baik 71 - 80 (7) Ada sedikit dan tidak menyumbat
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada di seluruh selokan
(2) b. Drainase
(3) Sampah drainase (termasuk gulma, sedimen)
c. RTH
1) Pohon peneduh : Sebaran
Tidak ada pohon peneduh
Ada di seperempat lokasi (≤25%)
Ada di setengah lokasi (±50%)
Ada di tiga perempat lokasi (±75%)
Ada seluruh lokasi
2) Pohon peneduh : Fungsi
Tidak memenuhi fungsi peneduh
Memenuhi fungsi peneduh di seperempat lokasi (≤25%)
Memenuhi fungsi peneduh di setengah lokasi (±50%)
Memenuhi fungsi peneduh di tiga perempat lokasi (±75%)
Memenuhi fungsi peneduh di seluruh lokasi
1) Sampah di areal pantai (termasuk gulma)
Bertumpuk dan berserakan
Berserakan
Bertumpuk pada tempat tertentu
Sedikit Sampah
Tidak ada sampah/sanga t bersih
2) Tempat sampah di areal pantai
Tidak ada tempat sampah
Ada, tidak terawat, jumlah kurang
Ada, terawat, jumlah kurang
Ada, kurang terawat, jumlah mencukupi
Ada, terawat dan jumlah mencukupi
d. Pengelolaan sarana areal pantai (tepi jalan sampai air laut)
KETERANGAN (9)
jika ada pembakaran sampah, maksimal pada skala sedang
46
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
e. TPS
f.
PKL (khusus yang ada PKL)
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Sangat kotor dan sangat bau dan atau WC tidak difungsikan
Jelek 46-60 (5) Kotor dan bau
4) Air bersih di WC
Tidak ada air bersih
------------
1) Bangunan fisik
Tidak ada bangunan fisik
2) Sampah
1) Fisik lapak
(3) 3) Kebersihan WC
NILAI Sedang 61-70 (6) Bersih, tidak bau, tapi tidak terawat, dan atau bersih, bau, terawat
Baik 71 - 80 (7) Bersih, terawat, dan tidak bau
Sangat Baik 81 - 90 (8) Bersih, terawat, dan wangi antiseptik /pengharum
Ada air bersih, tetapi tidak mencukupi
Ada air bersih yang mencukupi
------------
Ada, terbuka, tidak terawat
Ada, terbuka, terawat / tertutup tidak terawat / tertutup terpal
Ada, tertutup, terawat
------------
Berserakan dan bertumpuk di luar TPS/ kontener
Berserakan di luar TPS/ kontener
Bertumpuk ditempat tertentu di luar TPS/ kontener
Sedikit di luar TPS/ kontener
Tidak ada sampah di luar TPS/ kontener
Tidak tertata, mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Kurang tertata rapi, mengganggu pejalan kaki tapi tidak mengganggu lalu lintas
Kurang tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki
Tertata sangat rapi, tidak mengganggu lalu lintas dan pejalan kaki, serta lapak seragam
KETERANGAN (9)
47
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
g. Pemilahan Sampah
G. Bank Sampah
Keberadaan Bank Sampah
SUB KOMPONEN
Sangat jelek 30-45 (4) Bertumpuk dan berserakan
Jelek 46-60 (5) Berserakan
3) Tempat sampah
Tidak ada
------------
1) Sarana Pemilahan Sampah
Tidak Ada
2) Proses Pemilahan Sampah
Tidak Dipilah
(3) 2) Sampah
NILAI Sedang 61-70 (6) Bertumpuk pada tempat tertentu Ada
Sangat Baik 81 - 90 (8) Tidak ada sampah/sanga t bersih
------------
------------
KETERANGAN (9)
Ada
Dipilah sebagian/temp at sampah kosong
1. Tidak Ada Bank Sampah 2. Bangunan Fisik
Baik 71 - 80 (7) Sedikit
Dipilah seluruhnya
Ada Bank Sampah Tidak mempunyai bangunan khusus dan tidak memiliki tempat penyimpanan
Mempunyai bangunan khusus bank sampah, semi permanen dan memiliki tempat penyimpanan
Mempunyai bangunan khusus bank samapah yang permanen dan memiliki tempat penyimpanan yang terpilih sesuai jenis sampah
48
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN (3) 3. Sistem pencatatan sampah
Sangat jelek 30-45 (4)
Jelek 46-60 (5)
NILAI Sedang 61-70 (6) Sudah menggunakan sistem pencatatan secara manual tetapi tidak menerbitkan buku tabungan atau tidak menggunakan sistem pencatatan secara manual tetapi menerbitkan buku tabungan
Baik 71 - 80 (7) Sudah menggunakan sistem pencatatan secara manual dan menerbitan buku tabungan
Sangat Baik 81 - 90 (8) Sudah menggunakan sistem pencatatan dengan komputer dan menerbitkan buku tabung serta kartu ATM
KETERANGAN (9)
49
KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR NILAI LOKASI
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
(1) A. Perairan Terbuka
(2) Badan Air
(3) Kualitas Air
B. Sumber Pencemar
Air limbah
1. Air limbah domestik
Sangat Jelek jelek 46-60 30-45 (4) (5) (minus) >0 - 5% atau 0%
<=20%
>20% - 40%
Sedang 61-70 (6) >5 - 10%
Baik 71 - 80 (7) >10 - 20%
Sangat Baik 81 - 90
KETERANGAN
(8) >20%
(9) Sumber data: data pengambilan sampel oleh Tim Penilai Lapangan dan Lab yang ditunjuk. Penilaian: Perbaikan kualitas air dari data primer tahun penilaian dibandingkan dengan data primer tahun sebelumnya (delta dari Upstream dan downstream tahun ini dan tahun sebelumnya) DAN HARUS Di-Cross check dengan data non fisik. >40% - 60% >60% - 80% >80% - 100% Sumber Data: hasil pengecekan 50
NILAI LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
SUB KOMPONEN (3) sumber institusi (RS, Hotel, Apartemen, Real Estate dan sewerage/IP AL komunal)
2. Air Limbah USK
Sangat jelek 30-45 (4)
0%
Jelek 46-60
Sedang 61-70
Baik 71 - 80
Sangat Baik 81 - 90
KETERANGAN
(5)
(6)
(7)
(8)
(9) lapangan oleh Tim penilai. Penilaian: % jumlah IPAL yang ada dan memenuhi BM dari Jumlah Sumber yang wajib mempunyai IPAL, DAN HARUS DI-CROSS CHECK dengan data SEKUNDER (NON FISIK) Sumber Data: hasil pengecekan lapangan oleh Tim penilai. Penilaian: % kegiatan USK yang dapat dicover dengan IPAL yang ada dan memenuhi BM dengan jumlah SUK yang limbahnya harus dikelola (perlu dicross check
>0% - 10%
>10% - 20%
>30% - 40% >40%
51
NILAI LOKASI
KOMPONEN
SUB KOMPONEN
(1)
(2)
(3) 3. Air Limbah Domestik
Sangat jelek 30-45 (4) 0%
Jelek 46-60
Sedang 61-70
Baik 71 - 80
Sangat Baik 81 - 90
KETERANGAN
(5)
(6)
(7)
(8)
(9) dengan data Non FISIK) Sumber Data: hasil pengecekan lapangan oleh Tim penilai. Penilaian: % kegiatan domesti yang dapat dicover dengan IPAL komunal yang ada dan memenuhi BM dengan jumlah penduduk atau HH yang limbahnya harus dikelola (perlu dicross check dengan data Non FISIK)
>0% - 10%
>10% - 20%
>30% - 40% >40%
52
KRITERIA, INDIKATOR DAN SKALA NILAI FISIK PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
LOKASI (1) ROADSIDE MONITORING
KINERJA LALU LINTAS PERKOTAAN
KOMPONEN (2) Parameter Kunci
SUB KOMPONEN (3)
Sangat jelek 30-45 (4) > 200% Baku Mutu
Jelek 46-60
NILAI Sedang 61-70
Baik 71 - 80
(6) 50% Baku Mutu < Nilai < 100% Baku Mutu 50% Baku Mutu < Nilai < 100% Baku Mutu 50% Baku Mutu < Nilai < 100% Baku Mutu 50% Baku Mutu < Nilai < 100% Baku Mutu 50% Baku Mutu < Nilai < 100% Baku Mutu 21 s/d 30 km/jam
(7) 25% Baku Mutu < nilai < 50% Baku Mutu 25% Baku Mutu < nilai < 50% Baku Mutu 25% Baku Mutu < nilai < 50% Baku Mutu 25% Baku Mutu < nilai < 50% Baku Mutu 25% Baku Mutu < nilai < 50% Baku Mutu 31 s/d 45 km/jam
0.61 - 0.80
0.41 - 0.60
CO
> 200% Baku Mutu
NO2
> 200% Baku Mutu
HC
> 200% Baku Mutu
PM 10
> 200% Baku Mutu
Kecepatan Operasi
< 10 km/jam
(5) 100% Baku Mutu < Nilai < 200% Baku Mutu 100% Baku Mutu < Nilai < 200% Baku Mutu 100% Baku Mutu < Nilai < 200% Baku Mutu 100% Baku Mutu < Nilai < 200% Baku Mutu 100% Baku Mutu < Nilai < 200% Baku Mutu 10 s/d 20 km/jam
Kepadatan
>1
0.81 - 0.99
SO2
Sangat Baik 81 - 90 (8) Nilai < 25% Baku Mutu
KETERANGAN (9)
Nilai < 25% Baku Mutu Nilai < 25% Baku Mutu Nilai < 25% Baku Mutu Nilai < 25% Baku Mutu 46 s/d 60 km/jam < 0.4 53
LOKASI
KOMPONEN
(1)
(2)
UJI EMISI
Jalan Raya
SUB KOMPONEN (3) Lalu lintas (VCR) Tingkat Kelulusan Kendaraan berbahan bakar bensin Tingkat Kelulusan Kendaraan berbahan bakar solar
Sangat jelek 30-45 (4)
Jelek 46-60
NILAI Sedang 61-70
Baik 71 - 80
(5)
(6)
(7)
Sangat Baik 81 - 90 (8)
0-20%
21%-40%
41%-60%
61% - 80%
81%-100%
0-20%
21%-40%
41%-60%
61% - 80%
81%-100%
KETERANGAN (9)
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA, ttd BALTHASAR KAMBUAYA Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan Humas,
Rosa Vivien Ratnawati
54