~
IMMOBIUSASI BERPENGUAT
LIMBAH FIBER
RADIOAKTIF
DENGAN
BETON
S I..l.
ZainJis Salimin P2PLR-BATAN,Serpong,Tangerang
ABSTRAK iMMOBIL/SASI L/MBAH RADIOAKTIF DENGAN BETON BERPENGUAT FIBER. Matriks beton pada umumnya memiliki sifat keruntuhan getas yang terjadi akibat beban impak atau tegangan tarik. Beton wadah pengolahan limbah biasanya berkerangka besi, besi tersebut mudah berkarat sehingga kerangka penguat rapuh dan lemah yang menyebabkan kelemahan pengungkungan limbah radioaktifnya. Telah dilakukan studi immobilisasi limbah radioaktif dengan beton berpenguat fiber untuk memperbaiki kualitas beton hasil pemadatan. Untuk memanfaatkan bahan bangunan lokal pada studi ini digunakan material fiber jenis serat serabut kelapa dan serat ijuk pada persen volume serat 0, 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan 15 %. Hasil uji kualitas beton berpenguat fiber adalah kuat tekan 23,6-30,7 N/mm2 untuk serabut kelapa (nilai maksimum 30,7 N/mm2 tada 1% volume fiber)dan 24,1-33,5 N/mm2 untuk serat ijuk (nilai maksimum 33,5 N/mm pada 1% volume fiber), kerapatan 1,74-1,88 g/cm3 untuk sera but kelapa dan 1,7-1,89 g/cm3 untuk serat ijuk, dan harga laju pelindian 1,03x10-11,21x10-2 g/cm2.hari untuk serabut kelapa dan tak terdeteksi untuk serat ijuk. Harga tersebut masih memenuhi standar kualitas IAEA. Nilai kuat tekan dan kerapatan menurun dengan berlambahnya persen volume serat tetapi meningkatkan daktilitas beton yang membuat beton tidak mudah patah hila mengalami kecelakaan jatuh.dan laju pelindihan.
ABSTRACT IMMOBILIZA TION OF RADIOACTIVE WASTE USING FIBRES REINFORCED CONCRETE. In general concrete matrixs are brittle due to impact loading or tensile stress. Concrete container for treatment of waste usually is reinforced by iron, but iron in the concrete is easy to be oxidized and become rust so the quality of radioactivity containment i."1tegrity v..ill be decreased. To solve the problem, the study of immobilization of radioactive waste using fibre reinforced concrete has been canied out to improve the quality of concrete. The local material consisting coconut fibre and ijuk fibre are utilized in this study on the percent volume of 0, 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 and 15%. The result of this experiment indicates that the values of compressive strengths are 23.6-30.7 N/mm2 for coconut fibre (maximum value 30.7 N/mm2 for 1% of fibre volume) and 24.1-33.5 N/mm2 for ijuk fibre (maximum value 33.5 N/mm2 for 1% of fibre volume), the values of densities are 1.74-1.88 g/cm3 for coconut fibre and 1.7-1.89 g/cm3 for ijuk fibre, and the value of leaching rates are 1.03x10.1_1.21x10.2 g/cm2.day for coconut fibre and undetected for ijuk fibre. That's values are conforming with the IAEA standard values. The values of compressive strength and densities decreased but concrete ductility and leaching rate are increased by increasing of volume percent age of fibre.
PENDAHULUA.N I mmobilisasi limbah radioaktif bertujuan agar unsur radioaktif terperangkap dan terkungkung
dalam rongga di antara kristal matriks bahan pemadat sehingga unsur radioaktif tersebut tidak mudah lepas c~eh rembesan air yang menembus kedalam basil pemadatan daDradiasinya tertahadll. Matriks semen yang merupakan campuran daTi material-material semen, pasir, aditif daD air akan memberikan basil pemadatan berupa beton yang merupakan material komposit. Wadah pengolahan limbah daTi beton biasanya berpenguat kerangka
Zainus Salimin
besi, karena besi mudah berkarat maka kerangka penguat rapuh dan lemah, yang menyebabkan kelemahanpengungkunganlimbah radioaktifnya. Limbah radioaktif yang mengandungradionuklida waktu paroh dan aktivitas maksimum 30,17 tahun dan1 Ci/m3biasanyadiimmobilisasidenganmatriks semendalamwadahbetontersebut. Dalam penyimpanan,basil olahantersebut akanmengalamiresiko-resikosebagaiberikut : 1. Terjatuh, terlempar, terbanting dan terbakar dalampengangkatan danpengangkutan.
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
Prosiding Pertemuan danPresentasi llmiah P3TM-BATAN Yogyakarta 14-15Juli 1999
BukuII
438
2. Pembebanan, penekanan, fluktuasi suhu, perapuhan
clan
perembesan
air
penyimpanan. Salah satu sifat merugikan dari beton adalah sifat keruntuhan getasnya terhadap beban tarik clan mom en lentur. Daktilitas beton yang rendah ini mengakibatkan penurunan kuat tekan yang cepat pada daerah setelah beban maksimum, sehingga menyebabkan keruntuhan tiba-tiba pada elemen betoJ2]. Daktilitas tersebut semakin rendah untuk beton yang mempunyai kuat tekan semakin tinggi. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memperbaiki sifat di atas, antara lain dengan menambahkan serat-serat pacta campuran beton sehingga diperoleh komposit berserat. Serat yang biasa digunakan adalah "fiber-glass", polietilen, serat natural dan serat baja tahan karar2,3,4,SI. Penambahan serat-serat tersebut memberikan keuntungan antara lain beton memperoleh penguatan yang tidak mudah berkarat, kerusakan mikroskopis menurun, daya rentang semakin baik, lebih lentur daD daktil, lebih tahan terhadap pengaruh impak dan kelelahan, tidak mudah pecah, daya tahan dan umur pengungkungan unsur radioaktif lebih lama[2.3,4,sl. Dengan maksud memanfaatkan bahan serat lokal, akan dilakukan studi immobilisasi limbah radioaktif dengan beton berpenguat serabut kelapa daD serat ijuk untuk meningkatkan kualitas hasil pemadatan. Pengaruh kompossisi matriks dan serat pacta jarak penguatan simetris merupakail variabel operasi immobilisasi yang diteliti dengan parameter kualitas beton antara lain kerapatan, kuat tekan dan laju pelindihan.
TEORI Sifat-sifat Berserat
Komposit
Beton
Serat-serat di dalam beton mempunyai sifat sebagai tulangan beton. Komposit beton berserat dibagi dalam tiga kategori, yair.! : komposit berserat rendah, volume seratnya < 1 % volume komposit ; komposit berserat sedang, volume seratnya 1-5% volume komposit ; komposit berserat tinggi dengan serat 5-15% volume komposit. Perilaku komposit beton berserat ini sangat ditentukan oleh perl~katan/interaksiantara serat daD matrikn~a serta geometri daD kerapatan serat dalam matriks 2,3],kekuatan perlekatan ini sangat bervariasi tergantung parameter penentu sifat serat daD matriknya sebagai berikut : 1. Ukuran maksimum matriks, ukuran ini mempengariJhi distribusi daD kuantitas serat yang dapat masuk ke dalam komposit, rata-rata ISSN 0216-3128
ukuran pasta semen sebelum hidrasi 10-30 mikron, partikel agregat dalam mortar
dalam
Pengolahan limbah
maksimum 5 mill. Agregat dalam komposit maksimum 20 mill, disarankan lebih kecil daTi 10 mill, supaya serat dapat tersebar lebih merata, untuk mengurangi terjadinya penyusutan dan keropos permukaan, bahan pengisi paling sedikit 50% daTivolume beton. 2. Kondisi matriks, tidak retak atau retak, pacta
matriks tidak retak, interaksi antara serat dan matriks terjadi hampir di semua komposit pacta awal pembebanan. Gambar di bawah ini menunjukkan sistem interaksi sederhana antara serat dan matriks.
~, S..u
t" c.
C&)
(b)
D.fu=..i ~
CC)
(a) Kondisitidakdibebani,(b) Kondisidibebanitarik,(c) Kondisi dibebanitekan Gambar 1. 1ntera~i serat dan matri~ tidak retak Pada saat tidak dibebani, tegangan pada serat dan matrik diasumsikan sarna dengan 0 (Gambar l.a). Waktu diterapkan beban tarik, tekan atau ada perubahan temperatur, tegangan berkembang dan terjadi deformasi. Pada matriks semen, hidrasi semen dapat menginduksi tegangan di dalam matriks dan serat. Ketika beban diterapkan pada matriks, sebagian beban dipindahkan ke sepanjang permukaan serat. Karena ada perbedaan kekakuan antara serat dan matriks, di sepanjang permukaan serat bekerja iegangan geser. Tegangan ini membantu memindahkan sebagian beban ke serat. Jika serat lebih kaku daTi matrik, deformasi pada dan sekeliling serat akan lebih kecil (Gambar l.b dan l.c), tipe ini terjadi pada serat baja dan mineral. Jika modulus serat lebih kecil daTimodulus matriks, deformasi serat akan lebih besar, tipe ini terjadi pada komposit dengan serat polimer dan serat natural. Perpindahan tegangan elastis terjadi di dalam komposit dengan matriks tak retak, sepanjang matriks dan seratada dalam batasan elastis. Ketika komposit menerima beban tarik, pada tahap beban tertentu matriks akan retak, pada saat itu serat mulai memikul beban melalui retakan, memindahkan beban daTi sisi retak yang satu ke sisi lain. Jika serat mampu memindahkan beban melalui retakan, retak akan berlanjut ke sepanjang bentang benda uji, tahapan ini dinamakan tahap keretakan lanjut (multiple cracking), biasanya tahapan ini terjadi pada elemen struktur dalam kondisi beban
Radioaktif & Lingkungan
Zainus Salimin
!~J1
layan. Karakteristik interaksi seratjuga menentukan kapasitas beban maksimum yang dapat dipikul oleh komposit dan perilaku deformasi elemen sesudah beban maksimum.
ketiga dan keempat ini manfaat penambahan serat tercapai. Distribusi fungsi serat juga digambarkan oleh tegangan-tegangan daTi potongan balok di bawah ini :
t P
r7
+~
-- J k
Gambar2. Interaksiseratdenganmatri~ retak 3. Sifat lain yang mempengaruhiinteraksimatriks dan serat adalah geometri serat, tire serat, kekakuan seratdan sifat permukaanserat,serat yang licin tidak mempunyai ikatan yang baik dengan matrik, sebaliknya dengan serat yang kasar. Volume serat menentukan tambahan daktilitas yang mungkin terjadi, disamping tentunya tahapan pembebanan clan cara pengujianyangdigunakan. Mekanisme Terhadap
Kontribusi Lentur[2.3)
Serat
Behanl
..~
". ""~~
00
~
00
Gambar 4. Distribusi tegangan-regangan ba/ok komposit heron berserat Potongan melintang balok, (b) Distribusi regangan, ( c) Distribusi tegangan pacta daerah sebelum retak, (d) Distribusi tegangan pacta daerah sesudahretak Ketika beban bertambah, tegangan tekan dan tarik naik (Gambar 4.c), ketika tegangan tarik
mencapaikekuatantarik niatrik, matriks retak serat berfungsi memikul tegangan, garis titik-titik menggambarkan masih adanya tegangan di dalam
balokyang dipikul olehserat.
Mekanisme dasar kontribusi serat dalam menahan beban lentur clan daktilitas dapat diamati melalui perilaku defleksi komposit terhadap beban. Jikaserat-serat hanya dapat menjembatani keretakan clan kemampuan mendukung beban sangat kecil, kapasitas beban dalam kurva turun dengan tajam diperlihatkan pada kurva 1 (Gambar 3). Tarik
(a)
4 3
TATA
KERJA
Bahan Bahan-bahan yang digunakan meliputi semenPortlandtipe I produksiPT. SemenGresik, pasir yang berdiameter< 2 mm, cesium klorida tidak aktif, serabutkelapa,danserabutijuk. Metode
-""""-2 ~
..
Defleksi Garnbar 3. Kurva deflebi-beban Jika jumlah serat marnpu memikul beban tarik yang dialarni komposit lentur cukup banyak, kapasitas penurunan beban komposit agak landai, digarnbarkan pada kurva 2 (Garnbar 3). Kondisi pertama dan kedua ini terjadi hila kekuatan yang dapat dipikul oleh serat lebih kecil dari kekuatan matriks t?k retak. Perilaku yang ditunjukkan kurva 1 dan kurva 2 dinarnakan load-softening. Jika serat mempunyai kekuatan yang sarna atau lebih besar dari matriks yang ada di zona tarik pada kondisi sebelum retak, kapasitas beban komposit menunjukkan garis datar atau malah menaik, digarnbarkan oleh kurva 3 dan kurva 4. Pada kondisi
Zainus Salimin
Dibuat kotak cetakan beton ukuran 10x5x7,3 cm daTi triplek, dipasang rentangan serabut kelapa atau ijuk pola susunan simetris sebagaitulangan beton pada persenvolume serat terhadapkomposit beton 0, I, 3, 5, 7, II, 13 dan 15%. Adonan semen yang dibuat dengan pencampurandan pengadukan300 gram pasir, 40 gram semen,dan 140mllarutan cesiumkonsentrasi 0,01 gram/I dimasukkan dalam cetakan beton. Setelah 28 hari beton dilepas daTi cetakannya, kemudian ditimbang, diuji tekan dan diuji lindih. Sampel air pelindih diambil pada hari pertama sampaihari ke tujuh, hari ke 14,hari ke 21 dan hari ke 28, kemudiandianalisiskadarcesiumnyadengan alatAAS.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Pada Gambar 5 terlihat bahwa harga maksirnumkuat tekan adalah 30,7 N/mm2 untuk
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
Prosiding Perlemuan denPresentasi Ilmiah P3TM-BATAN Yogyakarla 14-15Juli 1999
BukuII
440
beton berpenguatserabutkelapa pada I % volume serabut dan 33,5 N/mm2 untuk beton berpenguat seratijuk pada 1% volume ijuk. Padahargapersen volume serabutkelapa dan seratijuk lebih dari 1%, nilai kuat tekan menjadi turun kembali. Beban tekanan yang diberikan pada beton berserat sebagiandipindahkanke permukaanserat,karena ada perbedaankekakuan antara serat dan beton maka di sepanjang permukaan serat bekerja tegangan geser. Tegangan ini membantu memindahkansebagianbebanke serat,perpindahan teganganelastis terjadi di dalam kompositdengan matriks tak retak, matriks seratada dalam batasan elastis
I. Resikojatuh daTielevasiyang tinggi pada saat handlingdi dalamoperasipenyimpanan. 2. Resikotabrakandalampengangkutan. 3. Butuh life timeyang lama. 4. Resikopembebanan dalampenyimpanan. Dari Gambar 6 diketahui bahwa laju pelindihanlimbah yang berharga1,21.10-2-10,3.10.2 g/cm2.hari, masih memenuhi persyaratan yang ditentukan(1,7.10-'-2,5.10-4g/cm2.hari).Terdeteksinya limbah yang terlindih baru pada hari ke 5 hingga hari ke 28. Nilai aktivitas terlindih semakin besar dengan semakin bertambahnya waktu perendaman,juga dengan semakin bertambahnya persenvolumeserat.Persenvolume seratbertambah menyebabkannilai kuat tekan menurun dan berat jenis juga menurun.Menurunnya nilai berat jenis menunjukkan adanya porositas, dengan semakin besar porositas menunjukkan ikatan antara serat denganmatrik tidak baik, yang padaakhirnya akan membuatpengikatanmatrik sementerhadaplimbah yangkurangbaik. 19'j A-
)
1:;'.~
1")';
%volun-eserabut
Gambar 5, Kurva pengaruh persen volume serabut kelapa dan serat ijuk terhadap kuat tekan beton berpenguatfiber Pada 1% volume serabut kelapa kekuatan tekan maksirnum memberikan indikasi bahwa serat berfungsi pula sebagai filler sehingga kuat tekan clan densitas lebih besar harganya pada beton tanpa serat. Pada harga persen volume serabut kelapa lebih besar daTi 1%, nilai kuat tekan turun kembali karena bekerjanya tegangan geser sepanjang serat clantirnbulnya porositas yang lebih besar khususnya pada pembuatan beton berserat yang kurang baik. Pada 3% volume serabut kelapa, kekuatan tekan lebih besar daTi harga untuk beton tanpa serat karena nilai tegangan geser yang bekerja pada serat yang satu dengan seratyang lain saling menetralisir. Nilai kuat tekan untuk beton berserat serabut kelapa adalah berkisar antara 23,6-30,7 N/mm2, sedangkan untuk beton berserat ijuk nilai kuat tekannya berkisar antara 24,1-33,5 N/mm2. Nilai kuat tekan tersebut masih memenuhi standar yang disyaratkan oleh IAEA yaitu berkisar antara 20-50 N/mm2. Berdasarkan literatur penurunan kuat tekan tersebut meml--erikan keuntungan dengan bertambahnya nilai daktilitas. Daktilitas ini memberikan keuntungan sifat tidak mudah patah bila mengalami resiko jatuh. Hasil sementasilirnbah radioaktif harus sesuai dengan kualitas yang disyaratkan untuk kompensasi resiko-resiko sebagai berikut:
ISSN 0216-3128
I; .-
.~
! §
, ')I
:~'.
---=-'=":.:. -.,.---": ",
I,..
'.
.~
-8
'. ." ---,.
~
i ~ i
I--~[ 1 [ ."I-r'.l1 IJIo. 1
-~I
::.:.~..~~
b~ -t,
I'~..
,"
'!'\,
J'"
"'I,
F'Cf3lC1YOIUmc: rerallutK~~ana
"',',
I, 'j,
'~'~,
clan S!fatlll.lk
Gambar6. Kurva pengaruhpersen volume serabut kelapa dan serat ijuk terhadap berat jenis betonberpenguatfiber Untuk beton berseratijuk basil pengujian menunjukkantidak adanyalimbah yang terlindih. Hal ini disebabkankarenakomposit(matriks semen dan serat ijuk) yang terbentuk mampu mengikat limbah denganbaik. Sesuaibasil yang diperolehdari penelitian ditunjukkan pada Gambar 7, nilai kerapatan optimum 1,88 g/cm3 dicapai pada 1% volume serabut kelapa. Nilai kerapatan optimum untuk beton berseratijuk adalah 1,89 g/cm3 dicapaipada volume serat1%. Beton berseratdengantulangan serabutkelapa memiliki kerapatanberkisar antara 1,74-1,88g/cm3. Sedangkanuntuk beton berserat dengan tulangan ijuk nilai kerapatannyaberkisar antara 1,7-1,89g/cm3. Nilai kerapatanini semakin kecil dengansemakinmeningkatnyapersenvolume serat. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya volume serat maka akan menyebabkanadanya porositaspada blok semen, khususnyapada pembuatanbeton berserat yang kurangbaik. Denganbertambahnyaporositasdalam
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
Zainus Salimin
blok betonakan membuatbetonsemakinringan dan kekuatanbetonterhadaptekananmenjadimenurun.
!
;;
!'" E
i
ij",
~ ij ~ t"
. fl.-1~
Gambar7. Kurva pengaruhpersen volumeserabut ke/apa terhadap/aju Fe/indian Cs-137 yang terkungkung da/am beton berpenguatfiber.
KESIMPULAN Kekuatan tekan maksimum untuk beton berseratserabutkelapa adalahsebesar30,7 N/mm2, dan untuk beton berseratijuk sebesar33 N/mm2, dengan volume serat 1%. Nilai kekuatan tekan beton berseratserabutkelapa berkisar antara23,630,7 N/mm2, sedangkanuntuk beton berseratijuk nilai kuat tekannya berkisar antara 24,1-33,5 N/mm2. Nilai tersebut memenuhi standar yang disyaratkanIAEA yaitu kekuatantekan blok beton setelah 28 hari adalah 20-50 N/mm2. Nilai kuat tekan ini menurun dengan bertambahnyapersen volume serat, tetapi meningkatkandaktilitas beton yang merupakan sifat tidak mudah patah hila mengalamiresikojatuh. Kerapatan beton berserat serabut kelapa berkisar antara 1,74-1,88 g/cm3 dan untuk beton berseratijuk kerapatannyaberkisar antara 1,7-1,89 g/cm3. Nilai kerapatansemakinberkurangdengan bertambahnyapersenvolume serat. Dengan nilai kerapatan yang kecil menyebabkan penurunan kekuatantekan,namunmeningkatkandaktilitas. Harga laju pelindihan 1,21.10-2-10,30.10-2 g/cm2.hari.
berkisar antara Harga tersebut
masih memenuhistandaryang ditetapkansebesar 1,7.10-'-2,5.10-4g/cm2.hari.Adanya limbah yang terlindih pactabeton berseratserabutkelapa baru terjadi pactahari ke 5 untuk persenvolumetulangan 1, 3, 5, 7 dan 9%, sedangkanuntuk persenvolume tulangan 11%, 13%, 15% tidak actalimbah yang terlindi. Untuk beton berserat ijuk limbah yang terlindi tidak terdeteksi.
Zainus Salimin
DAFTAR
PUSTAKA
I. IAEA, "Characterizationof Radioactive Waste Fonns and Packages",Technical Report Series No. 383, InternationalAtomic Energy Agency, Vienna,1997. 2. PUTI, F.T, "Studi PotensiSerat SerabutKelapa dan Serat Kawat Beton Dalam Meningkatkan Kinerja Beton", Prosiding Pertemuan Ilmiah gainsMateri,Serpong,22-23 Oktober,1996. 3. BALAGURU & SHAH, "Fibre Reinforced Cement Composites", Mc. Graw-Hill Inc, Singapore,1992. 4. RICHARD, P, "Development of Fibre Reinforced Concrete Overpacks in France", SogefibreCo, Ltd, Saint-Quentionen Yvelines Cedex,France. 5. ROBERT, M.J, "Mechanics of Composite Materials", International Student Edition, Mc. Graw-Hill KogakushaLtd, Tokyo, Japan,1975.
TANYA JAWAB Eko Budiono
:
~ Mohon dapat dijelaskan bagaimana cara menentukan derajat kekasaran/kelicinan permukaan serat dan cara pengukuran % volume, karena serabut kelapa/ijuk sulit ditentukanvolumenya. ~ Mengingat seratkelapa lebih elastis dibanding denganijuk, mengapakuat tekan lebih tinggi? Sistim penulanganapakah beraturan? Mohon dijelaskan. Zainus Salimin :
~ Derajat kekasaranlkelicinantidak komi ukur (tentukan),komi hanyamelihat secaravisual serGI ijuk lebih kasar dari serabut kelapa. Persen volume komi tentukan melalui pengukurandimensi panjang don diameter fiber denganasumsipenampangfiberadalah silinder. ~ Kuat tekanbetonberpenguatijuk lebih besar dari pada kuat tekan beton berpenguat serabut kelapa,karena ijuk lebih kasar don lebih kaku, sehingga sewaktu beban tekan diberikan pada beton berpenguat ijuk deformasipada don sekeliling serGI lebih kecil. Sistempenulangannyadibuat dalam polo susunansimetris pada persen volume serabutyang digunakan.
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ISSN 0216-3128
Prosiding Pertemuan danPresentasi Ilmiah P3TM-BATAN Yogyakarta 14-15Juli 1999
BukuII
442
.. Endro Kismolo
:
~ Dalam penelitian ini karena dipakai istilah "beton", apakahmetode pencampuran"matrik" dan ukuranbendauji juga mengikutimodelyang berlakupadapembuatanbeton"concrete"? ~ Apakah sudah diperhitungkan adanya aspek pembusukan serat dalam jangka panjang terutamapembusukanolehair?
dari literatur, pengukuran langsung tidak diperlukan. Gatot Suhariyono
:
» Dalam shielding, menurut saya yang penting adalah tahan terhadap radiasi yang masuk. Dalam penelitian sudara, mana yang lebih renting dkatilitasnyaataukerapatannya? Zainus Salimin :
Zainus Salimin : .-t;..Dalam solidifikasi limbah radioaktif dengan ~ Matriks yang digunakansemen,pasir, dan matriks semen aktivitas maksimum limbah ditambah air. Tulangan beton -+ serabut adalah 1 Ci/m3, sehingga lungsi shielding kelapa dan serat ijuk. Pencampuranmatriks dari beton mamang sudah memenuhi syarat dilakukan dengan pengadukan komponenuntuk aktivitas tersebut. komponenmatrik dan air tersebut,setelah .-t;..Daktilitas dan kerapatan merupakan adonan homogen kemudian dituangkan parameter yang sarna-sarna penting dalam dalam cetakan beton yang sudah pengelolaan limbah (hasil pemadatan). berkerangka fiber hasil rentangan pola simetris. Jadi metodepencampurandan uji Supardi : » Apa fungsi fiber disini, untuk apa ditinjau daTi kualitas hasil mengikuti model pada laju lindi clan irradiasi daTi limbah yang pembuatanbetondalamso./idifikasilimbah. diimmobilisasi. ~ Aspekpembusukansudah dipertimbangkan, serat ijuk dan serabut kelapa tanpa » Fiber disini termasukbahan organik/anorganik, treatment sudah cukup kuat tidak mudah mengapadipilih? membusuk seperti kita temui dalam Zainus Salimin : penggunaanpada subtitank.Namunmungkin .-t;..Fungsi fiber adalah untuk memperoleh ada pula cara treatment kimia untuk penguatan fisik beton yang tidak mudah memperpanjang umur ekonomis serabutberkarat, tidak menimbulkan kelemahan serabut tersebut, seperti halnya dalam pengukuran unsur radioaktif dalam periode pengawetankayu (bahan pensii, kuas cat, yang lama Uji lindi dilakukan untuk dl/.) mengetahui bagaimana pengaruh fiber yang Herry Poernomo
ditanamkan
:
~ Bagaimana cara pengukuran kekasaran permukaandari serat,secaravisual ataudengan alat? ~ Dalam penelitian tidak dilakukan pengukuran daktilitas,kelenturandari serat.Perluatautidak? ~ Bagaimana pengukurandaktilitas dari matriks beton? Zainus Salim in : ~ Kekasaran diamati secara visual dan perabaan. ~ Daktilitas dan kelenturanserat tidak diukur. ~ Kami hanya menggunakankorelasi kuat tekan dan daktilitas beton berpenguatfiber
ISSN 0216-3128
dalam
beton
terhadap
kemampuanpengungkungan radianuklidanya. Uji ketahan irradiasi tidak perlu dilakukan karena aktivitas limbah yang disementasi hanya 1 Ci/m3 (batas maksimum yang boleh disementasi), uji kerapatan ditinjau agar diperoleh kamposisi fiber yang memenuhi syarat kerapatan betan dalam pemadatan limbah. .-t;..Fiber yang digunakan serabut kelapa dan serat ijuk (bahan arganik), karena banyak dijumpai (mudah diperoleh) sekaligus mungkin bisa menaikkan nilai tambah barang tersebut.
Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan
ZainusSalimin