DAYA TARIK OBJEK WISATA ALAM DI KELURAHAN BALAI GADANG KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG
Osshi Susanti 1, Helfia Edial 2, Ade Irma Suryani2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Email :
[email protected]
ABSTRACT This study aims to collect, process, describe and analyze about 1) Attraction At each Object Tourist Kelurahan Balai Gadang Koto Tangah District In View From Visitor View, 2) Characteristics of Visitors At Each Object Nature Tourism In Kelurahan Balai Gadang Subdistrict Koto Tangah City of Padang. This research includes Descriptive research type. The sampling technique of respondents was done by incidental sampling, the research sample was 60 respondents. Data collection using questionnaire / kusioner. Data analysis technique used in this research is by percentage technique. This research resulted the findings as follows: 1) Attraction at each natural tourist object in Balai Gadang Village in review from view of visitor that is at ABG Water Park generally interesting because have beautiful scenery, comfortable and clean place, have fresh and cool water and also equipped with facilities such as toilets, places of worship and praying, cafes, playgrounds, entertainment venue, next on the attraction Tiger Camp interesting because it has a unique view, surrounded by pinang trees are decorated in color on the pinang bar, there are fresh air, comfortable and clean place, and also equipped with other supporting facilities. While On the tourist attraction Ngungun Saok still fairly unattractive because of the views of poor accessibility, inadequate parking, the lack of stalls and places to rest and also the lack of support facilities. 2) Characteristics of visitors who come to each tourist attraction in Kelurahan Balai Gadang, At ABG Water Park generally visitors who come from outside the city of Padang, most who come with the family and bring their children, then the Tiger Camp is generally visitors who came is students, and collage students, while for Ngungun Saok, generally visitors who come that is in groups and for those who hobby to hiking. Keywords: Nature Tourism Object, Characteristics of Visitors
PENDAHULUAN Sektor sektor
pariwisata
yang
merupakan
potensial
memperbesar pendapatan asli daerah,
untuk
maka program pengembangan dan
dikembangkan sebagai salah satu
pendayagunaan sumber daya dan
sumber pendapatan daerah. Usaha
potensi pariwisata daerah diharapkan
dapat memberikan sumbangan bagi
yang melakukan perjalanan Daerah
pembangunan ekonomi.
Tujuan
Perkembangan potensi alam di Indonesia sebagai wisata
alam,
daerah tujuan
sejak
tahun
1990
sampai sekarang telah meningkat diberbagai
bidang
berupa
kebudayaan, kesenian dan pariwisata sebagaimana yang telah dijelaskan dalam
Undang-Undang
No.
10
Tahun 2009. Peng embangan wisata alam sebaiknya perlu memperhatikan aspek
pengembangan
pariwisata
alam yang berwawasan lingkungan, suatu
bahan
menyelesaikan
pemikiran
dalam
pembangunan
dan
Wisata.
Adanya
faktor
kemudahan yang lebih besar dari mengunjungi Daerah Tujuan Wisata. Tersedianya unsur-unsur pelayanan yang
memadai
bahan
dan
termasuk sarana
bahan-
informasi
Perkembangan kepariwisatawan di indonesia sejak awal berdiri sampai sekarang ini memang mengalami kemajuan yang sangat besar sekali, tetapi
kalau
kita
lihat
secara
keseluruhan ternyata posisi indonesia sebagai
negara
ASEAN
dalam
bidang pariwisata sangat rendah, (Bakaruddin 2009).
konservasi sumber daya alam yang
Berdasarkan pengamatan yang
akan semakin kompleks dimasa yang
penulis lakukan, bahwa kelurahan
akan datang.
Balai Gadang memiliki beberapa
Baik atau tidaknya suatu daerah pariwisata kita harus mengetahui faktor-faktor menentukan
yang bagi
sangat
perkembangan
pariwisata yaitu adanya kebebasan bergerak
dalam
perjalanan
arti
melakukan
kelengkapan
sarana
transportasi, dan komunikasi, adanya sarana
akomodasi,
dan catering,
adanya daya tarik Daerah Tujuan Wisata (DTW), adanya dana bagi
objek wisata baik itu objek wisata alam maupun sudah adanya campur tangan manusia, salah satunya adalah air terjun Ngungun Saok. Ngungun saok terletak di daerah perbukitan dengan lereng yang terjal dan curam, untuk sampai kelokasi membutuhkan waktu yang cukup lama karena akses jalan kelokasi tersebut hanya berupa jalan dilapisi
berbatu-batu aspal.
kerikil
tanpa
Kebanyakan
pengunjung yang datang ke tempat
adalah berkeluarga dengan bembawa
ini adalah anak sekolahan, muda
anak-anak mereka, karena tempat ini
mudi, wisatawan berombongan dan
cocok sekali untuk anak-anak yang
bahkan tempat ini dijadikan untuk
ingin berlibur. Sebelumnya objek
pacaran dikarenakan tempat ini jauh
wisata
dari pusat keramaian. Lokasi air
Swimming Pool, seiring dengan
terjun ngungun saok memang telah
perkembangannya ABG Swimming
di kelola oleh masyarakat setempat
Pool berganti nama menjadi ABG
namun
Water Park dimana pada objek ini
pengelolaannya
tidak
ini
diberi
nama
ABG
dilakukan secara maksimal seperti
sudah
pada objek ini tidak adanya tempat –
taman, cafe, pemandian air panas,
tempat peristirahatan dan warung-
kamar mandi dan fasilitas penunjang
warung
lainnya.
yang
disediakan
bagi
dibangun seperti taman-
Namun
menurut
pengunjung untuk menikmati objek
pengamatan yang penulis lakukan
tersebut, kemudian tidak adanya
bahwa penulis melihat kurangnya
wc/kamar mandi bagi pengunjung
keamanan pada tempai ini, seperti
untuk berganti pakaian sehingga hal
tidak adanya pengawasan terhadap
ini
anak-anak
dapat
pengunjung
mengurangi untuk
minat berwisata
ketempat ini.
wisata alam namun sudah adanya campur tangan manusia yaitu ABG Water Park, kolam renang buatan dikelilingi
pegunungan-
pegunungan didepan mata. Kolam renang ini dikelola secara pribadi dan didukung oleh berbagai penunjang
berenang
pada
kolam renang dewasa yang mencapai 170 cm sehingga banyak anak-anak
Selain itu terdapat juga objek
yang
yang
untuk
fasilitas
pengunjung.
Kebanyakan wisatawan yang datang
yang tenggelam, selain pengawasan dari orang tua tentunya juga ada pengawasan dari penjaga keamanan pada arena kolam berenang tersebut, kemudian
kurang
nya
fasilitas
bermain, tidak adanya penginapan, transportasi umum, tempat parkir yang sembraut, dan pada objek wisata ini juga terlihat kurang nya kerja sama terhadap
masyarakat
setempat seperti tidak ditemukan
masyarakat disekitar objek untuk
fasilitas di sana seperti flying fox,
berjualan
tempat ini juga digunakan orang-
terdapat
sehingga pada
cafe
objek
yang
wisata
ini
orang
untuk
berkemah.
mengmbil keuntungan 2 kali lipat
kendala
dari harga makanan dan minuman
Aksesibilitas belum memadai seperti
yang di jual.
jaringan jalan yang masih rusak,
Selanjutnya adapun objek wisata yang tak kalah indahnya dan masih berada dikawasan yang sama yaitu Tiger Camp. Objek wisata ini hampir sama dengan ABG Water Park
tidak
yang
Namun
ditemukan
adanya
penginapan,
adanya sarana
adalah
tidak
angkutan menuju
objek wisata terebut, tidak adanya sarana komunikasi/wifi dan lokasi tersebut jauh dari pemukiman.
namun masing-masing objek ini
Penelitian ini bertujuan untuk
mempunyai daya tarik tersendiri,
mengetahui dan menganalisis daya
terdapat arena kolam buatan yang di
tarik dan karakteristik pengunjung
kelilingi oleh pohon pinang yang di
wisata
cat dengar warna warni pada batang
wisata alam di Kelurahan Balai
pohon tersebut, objek wisata ini juga
Gadang kecamatan Koto Tangah
dikelola,
Kota Padang.
selain
untuk
berenang,
pengunjumg jga dapat memanfaatkan Jenis
penelitian
ini
adalah
di
dilakukan keseluruhan pengunjung, tetapi
tujuan
responden
yang
telah
objek
METODE PENELITIAN
penelitian Deskriptif. Sesuai dengan penelitian
masing-masing
pengambilan dilakukan
sampel secara
dirumuskan, maka yang menjadi
insidental sampling yaitu dengan
populasi dalam penelitian ini adalah
mengambil 60 pengunjung masing-
seluruh pengunjung yang berada
masing objek wisata di Kelurahan
pada objek wisata di kelurahan Balai
Balai Gadang. Teknik pengumpulan
Gadang. Mengingat karena besarnya
data
populasi
penelitian
dan
luasnya
daerah
penelitian, maka penelitian ini tidak
yang
digunakan ini
adalah
dalam dengan
wawancara berencana dan angket
terbuka. Teknik analisis data yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah analisa deskriptif dengan menggunakan
rumus
persentase
𝑓 x100 % 𝑛
P = tingkat persentase
formula
untuk
kecenderungan
P=
melihat
masing-masing
f = frekuensi jawaban n= jumlah sampel
variabel, yang menggunakan rumus (Sudjana dan Ibrahim, dalam
sebagai berikut:
sulisiawati 2017). Analisis Persentase Dengan Rumus : HASIL DAN PEMBAHASAN Pertama,
Daya
tarik
objek
bermain,
toilet,
tempat
ibadah,
wisata alam di Kelurahan Balai
atraksi, kondisi jalan, dan pelayanan
Gadang di tinjau dari pandangan
yang ada pada objek wisata alam di
pengunjung. Dari hasil penelitian
Kelurahan
yang di peroleh bahwa objek wisata
selanjutnya daya tarik yang di miliki
alam yang berada di Kelurahan Balai
oleh objek wisata Di Kelurahan Balai
Gadang memiliki daya tarik yang
Gadang berupa sesuatu yang di bawa
cukup menarik perhatian pengunjung
pulang
seperti adanya sesuatu yang dapat di
makanan khas dan juga kepuasan
lihat yaitu berupa pemandangan yang
atau kesenangan yang di dapatkan
indah, tata bangunan yang unik,
dari objek wisata di kelurahan Balai
adanya panorama alam yang masih
Gadang. Pada objek wisata alam di
alami, selain itu daya tarik yang
Kelurahan Balai Gadang yaitu pada
dimiliki oleh objek wisata Kelurahan
objek wisata ABG waterpark, Tiger
Balai Gadang yaitu adanya sesuatu
Camp dan Ngungun Saok tentang
yang dapat dirasakan atau dilakukan
daya tarik objek wisata di tinjau dari
seperti, merasakan udara yang segar
pandangan pengunjung yaitu
dan
umumnya yang menarik
sejuk,
menikmati
fasilitas-
Balai
yaitu
Gadang,
berupa
dan
souvenir,
pada dengan
fasilitas yang di sediakan, yang
objek wisata alam di Kelurahan Balai
berupa
Gadang
taman
bermain,wahana
yaitu pemandangan yang
indah untuk objek wisata ABG
merupakan
Waterpark (80 %), Tiger Camp (50
menyatakan mudah tidaknya suatu
%)
obyek
pemandangan
yang
unik,
suatu
untuk
indikasi
dijangkau,
Tanpa
sedangkan untuk Ngungun Saok (35
dihubungkan
%) mengatakan air bersih dan jernih.
transportasi tidak mungkin suatu
Hal ini sesuai oleh Bakaruddin
obyek
(2009) dalam penelitian yanti (2012)
wisatawan. Oleh karena itu harus
mengatakan something to see yang
selalu ada jalan menuju obyek
terdapat di lihat dalam objek wisata.
wisata. Jalan itu merupakan akses ke
Seperti :pemandangan yang indah,
obyek dan jalan akses itu harus
terdapat tanaman hias, tempat yang
berhubungan
segar dan lingkungan yang bersih.
umum. Kondisi jalan umum dan
(something to see) di lihat dari
jalan akses menentukan aksesibilitas
tempat rekreasi, tempat duduk yang
suatu obyek wisata.
nyaman, tempat beibadah, dan toilet.
dengan
yang
mendapat
Luas
kunjungan
dengan
lahan
jaringan
prasarana
parkir
pada
Dari segi kondisi jalan objek
umumnya memadai untuk objek
wisata alam di Kelurahan Balai
wisata ABG Waterpark (60 %),
Gadang tergolong mudah, untuk
untuk
objek wisata ABG Waterpark (80
sedangkan Ngungun Saok kurang
%), sedangkan kondisi jelek untuk
memadai
Tiger Camp (45 %), dan Ngungun
berpengaruh terhadap kelancaran lalu
Saok (55 %). Selanjutnya lebar jalan
lintas maupun sirkulasi pergerakan di
objek wisata alam di Kelurahan Balai
lingkungan obyek wisata tersebut.
Gadang dengan persentase terbanyak
Hal ini sesuai dengan Inskeep, 1991
yaitu
dalam
sempit.
Sedangkan
untuk
Tiger Camp (50 %), dan
(60 %). Sarana parkir,
penelitian
akrom
(2014)
sarana transportasi/angkutan umum
mengatakan adanya kemacetan lalu
yaitu tidak tersedia. Hal ini sesuai
lintas karena semrawutnya aturan
dengan
parkir atau untuk keluar masuk
soekadijo (2000) dalam
penelitian mengatakan
romawi bahwa
(2006)
kendaraan, Perlu disediakan ruang
aksessibilitas
parkir yang cukup untuk menangani
kendaraan – kendaraan yang berhenti
wisata yang akan mereka datangi.
di tempat makan, penginapan atau
Maka
tempat belanja supaya jalan tidak
keamanan dan perlindungan harus
dipadati
yang
disediakan dan juga keuletan serta
diparkir, terutama pada jam – jam
keramah tamahan tenaga kerja wisata
ramai.
perlu
oleh
kendaraan
Dari segi keamanan objek wisata alam di Kelurahan Balai Gadang
kebutuhan
dasar
dipertimbangkan
akan
supaya
wisatawan merasa aman dan nyaman selama perjalanan wisata.
pada umumnya aman untuk di
Di lihat dari fasilitas yang harus
kunjungi untuk objek wisata ABG
diperbaiki pada objek wisata ABG
Waterpark (80 %),
Waterpark (75 %) fasilitas bermain,
untuk
Tiger
Camp (80 %), Ngungun Saok (50
untuk
%).
di
Ngungun Saok (75 %) yaitu jalan.
tingkatkan pada objek wisata alam di
Sedangkan fasilitas yang harus di
Kelurahan
yaitu
tambah pada objek wisata ABG
segi
Waterpark (55 %) atraksi, untuk
kebersihan pada objek wisata alam di
Tiger Camp (35 %) dan Ngungun
Kelurahan Balai Gadang yaitu pada
Saok
umumnya bersih, untuk objek wisata
Dari segi atraksi pada umumnya
ABG Waterpark (75 %),
untuk
yang cocok pada objek wisata alam
Tiger Camp (70 %), Ngungun Saok
di Kelurahan Balai Gadang yaitu out
(75 %). Hal ini sesuai dengan
bond dan flying fox. Hal ini sesuai
spillane (1987) dalam penelitian
oleh spillane dalam penelitian Akrom
Akrom (2014) yang mengatakan
(2014) mengatakan bahwa fasilitas
Wisatawan
dalam
cenderung berorientasi pada daya
lingkungan yang tidak mereka kenal
tarik di suatu lokasi karena fasilitas
memerlukan
kepastian
jaminan
harus terletak dekat dengan pasarnya.
keamanan
khususnya
untuk
Selama tinggal di tempat tujuan
wisatawan asing yang memerlukan
wisata wisatawan memerlukan tidur,
gambaran tentang tempat tujuan
makan dan minum Selain itu ada
Keamanan
pengawasan.
Balai
yang
Gadang
Dilihat
yang
perlu
dari
berada
Tiger Camp (40 %) dan
(35 %) yaitu cafe/restauran.
kebutuhan akan Support Industries
yang
yaitu
mengatakan pada kondisi jalan.
toko
souvenir,
took
cuci
pakaian, pemandu, daerah festival, dan
fasilitas
rekreasi
(untuk
kegiatan).
menjadi
(65
%)
Jadi berdasarkan pembahasan diatas bahwa daya tarik yang di miliki
Di lihat dari pelayanan cafe atau
kendala
oleh
Kelurahan
objek
Balai
wisata
Gadang
di yaitu
restaurant pada objek wisata di
pemandangan yang indah, udara
Kelurahan Balai Gadang yaitu pada
yang segar dan sejuk, bersih dan
umumnya adalah baik, untuk objek
nyaman,
pelayanan
wisata Abg Water Park (60 %), Tiger
adanya
fasilitas-fasilitas
Camp 75 %, dan Ngungun Saok (40
mendukung objek wisata tersebut.
%), Hal ini sesuai dengan Pendit
Namun adapun kekurangan pada
(2006)
adalah
objek wisata di Kelurahan Balai
mempergunakan
Gadang tidak adanya penginapan,
seluruh atau sebagian bangunan yang
tidak adanya atraksi ada objek wisata
menyediakan
penginapan,
ABG Water Park dan Ngungun Saok,
pelayanan makanan dan minuman,
kondisi jalan yang belum memadai,
serta jasa lainnya bagi parawisatawan
sehingga hal ini mengurangi daya
lainnya.
tarik
mengatakan
sesuatu
yang
Adapun temukan
pada
jasa
kafe
kendala objek
yang
di
wisata
di
kelurahan Balai Gadang yaitu lokasi yang
tidak
strategis
dengan
presentase untuk objek wisata ABG Waterpark (40 %) dan untuk Tiger Camp (60 %) mempunyai jawaban lain yaitu airnya kurang bersih, terbatasnya
fasilitas
bermain,
pengawasan kurang pada wahana bermain, dan untuk Ngungun Saok
yang
baik, yang
pada masing-masing objek
wisata di Kelurahan Balai Gadang. Hal ini tidak sesuai dengan yang disampaikan oleh Cooper et al (1998) Beberapa komponen daya tarik obyek wisata yang harus ada untuk menarik perhatian pengunjung yaitu ; a) Atraksi wisata baik berupa alam, buatan (hasil karya manusia), atau
peristiwa
(kegiatan)
yang
merupakan alasan utama kunjungan. b)
Akomodasi,
makanan
dan
minuman tidak hanya tersedia dalam
untuk Tiger Camp (50 %) Perguruan
bentuk fisik tapi juga harus dapat
tinggi,
menciptakan perasaan hangat dan
(45 %) SMA. Pekerjaan responden
memberikan
kenangan
pada
yaitu untuk objek wisata ABG
lingkungan
dan
makanan
Waterpark (35 %) bekerja sebagai
setempat.c). Aksesibilitas (jalan dan
swasta, untuk Tiger Camp (30 %)
transportasi) merupakan salah satu
swasta, pelajar, ibu rumah tangga,
faktor kesuksesan daerah tujuan
sedangkan Ngungun Saok
wisata.
SMA. Selanjutnya tujuan utama ke
Kedua,
Karakteristik
Pengunjung objek wisata Kelurahan Balai
Gadang.
Karekteristik
pengunjung sangat penting diketahui untuk
menentukan
bentuk
dan
kegiatan wisata yang sesuai dengan karakter pengunjung yang datang dan diharapkan
datang.
pengunjung
diketahui
penyebaran
kuesioner.
Karakter dari
hasil
Karakter
pengunjung yang perlu diketahui tersebut antara lain umur, jenis kelamin, asal, pendidikan terakhir, dan
pekerjaan,
kunjungan
sedangkan
pola
diketahui berdasarkan
maksud kunjungan, lama kunjungan , dan jumlah kunjungan.
sedangkan Ngungun Saok
(45 %)
tempat objek wisata di kelurahan Balai Gadang yaitu pada umumnya untuk rekreasi/liburan. Di lihat dari segi sifat kunjungan ke objek wisata di kelurahan Balai Gadang yaitu pada
umumnya
utama.
Hal
sebagai
tujuan
sesuai
dengan
ini
penelitian Akrom (2014) tentang Faktor-faktor mempengaruhi yaitu
;
a)
utama
yang
perjalanan
wisata
Karakteristik
sosial
ekonomi wisatawan (Sosio-economic characteristic) yang meliputi umur, pendidikan dan tingkat pendapatan. b)
Karakteristik
tingkah
laku
(behavioural Characteristic) yang meliputi
motivasi,
sikap
dan
keinginan wisatawan. Dari menunjukan
hasil pendidikan
penelitian terakhir
responden untuk objek wisata ABG Waterpark (45 %), tamat SMA,
Di
lihat
kunjungan
ke
dari
segi
objek
jumlah
wisata
di
kelurahan Balai Gadang yaitu untuk
presentase terbanyak pada objek
tempat dalam satu kawasan wisata
wisata ABG Waterpark (40 %) lebih
dan
dari 5 kali, untuk Tiger Camp (60
dalam pergerakan dari satu tempat ke
%) yaitu pertama kali, sedangkan
tempat lain, perlu adanya sarana dan
Ngungun Saok (45 %) pertama kali.
prasarana yang memadai. Dalam
dilihat dari segi waktu kunjungan ke
kaitannya
objek wisata di kelurahan Balai
sarana pergerakan tersebut harus
Gadang yaitu pada umumnya hari
disesuaikan dengan keberadaannnya
libur.
disuatu lokasi wisata.
dilihat
perjalanan
dari
segi
berkunjung
ke
teman objek
wisata di kelurahan Balai Gadang yaitu
untuk presentase terbanyak
pada objek wisata ABG Waterpark (60 %) mengatakan teman, untuk Tiger Camp (65 %) mengatakan keluarga, sedangkan Ngungun Saok (75 %) mengatakan teman.
responden
yang ke
objek
memberi
dengan
kemudahan
kepariwisataan,
Di lihat lama perjalanan menuju ke objek wisata di kelurahan Balai Gadang yaitu
kurang dari 1 jam
untuk presentase terbanyak pada objek wisata ABG Waterpark (80 %), dan Tiger Camp (60 %), sedangkan Ngungun Saok
(55 %)
lebih dari 2 jam. Hal ini sesuai
Di lihat dari segi jenis sarana transportasi
untuk
dengan penelitian Akrom (2014),
digunakan
tentang lama perjalanan, yaitu untuk
wisata
mengetahui waktu yang diperlukan
di
kelurahan Balai Gadang yaitu pada
dalam
umumnya yaitu kendaraan pribadi
dibutuhkan perhitungan nilai waktu
untuk presentase terbanyak pada
perjalanan, dimana perhitungan ini
objek wisata ABG Waterpark (100
menghasilkan data berupa waktu
%), untuk
yang dibutuhkan untuk menjalani
Tiger Camp (95 %),
perjalanan
sedangkan Ngungun Saok (60 %).
suatu
Hal ini sesuai dengan penelitian
kendaraan dan juga tundaan.
Akrom
2014
tentang
sarana
transportasi yaitu Untuk menciptakan saling keterhubungan antar berbagai
ruas
jalan,
ini
maka
kecepatan
Dari hasil penelitian di atas dapat karakeristik
disimpulkan pengunjung
bahwa pada
masing-masing
objek
di
pelajar, dan mahasiswa jenis kelamin
Kelurahan Balai Gadang yaitu pada
laki-laki dan perempuan, maksud
objek wisata ABG Water Park
kunjungan
pengunjung yang datang berasal dari
kunjungan untuk pertama kali, lama
luar
perjalanan 1-2 jam. Sedangkan untuk
daerah
wisata
Kota
Padang,
liburan,
frekuensi
kebanyakan yang datang bersama
Ngungun
Saok,
keluarga dan membawa anak-anak
pengunjung
yang
mereka, umumnya berjenis kelamin
berombongan dan bagi yang hobby
perempuan, maksud kunjungan untuk
melakukan
liburan, lama perjalanan 1-2 jam,
berjenis
dengan
kunjungan
mahasiswa, dengan lama perjalanan
umumnya pertama kali. Selanjutnya
2-3 jam, maksud kunjungan untuk
pada
liburan, frekuensi kunjungan untuk
frekuensi
Tiger
pengunjung
Camp yang
umumnya
umumnya datang
yaitu
hiking,
umumnya
kelamin
laki-laki,
datang
yaitu
pertama kali.
temuan
dan
objek wisata Tiger Camp hampir
pembahasan hasil penelitian, maka
mirip dengan ABG Water Park
kesimpulan hasil penelitian ini dapat
namun
dirumuskan sebagai berikut :
pada pemandangan dari masing-
1.
Dara tarik masing-masing objek
masing objek wisata tersebut.
wisata
Sedangkan
KESIMPULAN Berdasarkan
alam
di
tinjau
dari
pandangan pengunjung.
Park,
terletak
untuk Ngungun
Saok masih sangat alami, dan
Pada objek wisata alam ABG Water
perbedaannya
belum tersentuh oleh manusia,
memiliki
aksessibilitas yang buruk, tempat
indah,
parkir belum memadai, tidak
tempatnya bersih dan nyaman,
adanya fasilitas-fasilitas seperti
memiliki
beberapa
fasilitas
yang terdapat pada objek wisata
seperti;
wahana
bermain,
ABG Water Park dan Tiger
pemandangan
yang
panggung hiburan, cafe, toilet, musholla,
Selanjutnya pada
Camp.
2.
Karakteristik pengunjung wisata Pada
ABG
umumnya
pengunjung yang datang yaitu
Water
Park
pelajar,
dan
pengunjung
yang
Sedangkan
mahasiswa.
untuk
datang berasal dari luar daerah
Saok,
Kota Padang, kebanyakan yang
yang datang yaitu berombongan
datang bersama keluarga dan
dan bagi yang hobby melakukan
membawa
hiking.
anak,
Selanjutnya
umumnya
Ngungun pengunjung
pada Tiger Camp umumnya DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi.
(1995).
Damanik,
dan
Weber.
(2006).
Prosedur Penelitian Suatu
Perencanaan
Pendekatan
Dari Teori Ke Aplikasi.
Praktis.
JAKARTA: Rineka Cipta. Arikunto, Sugiono 2012. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta :
Rineka
Cipta
Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Pantai
Wisatawan Di
Cahaya,
Weleri,
Kabupaten Kendal”. Skripsi .IESP. Fakultas Ekonomi. Universitas
Diponegoro
Semarang.
Permasalahan
Kepariwisatawan. UNP Press
PUSPAR
UGM dan Andi. Dewi (2016), “Potensi Objek Wisata Air Terjun Tangsi Ampek Sungai
Lambai
Kenagarian
Lubuk
Gadang Selatan Kecamatan Sangir
Kabupaten
Selatan”. Skripsi
Solok .PIPS,
Pendidikan
Geografi,
STKIP
Sumatera
PGRI
Barat. Jamaris. (1991). Respon Masyarakat
Bakaruddin. 2009. Perkembangan dan
Yogyakarta:
Jorong
Akrom (2014), “Analisis Faktor-
Ekowisata
Padang:
Terhadap
Pengembangan
Objek Wisata di Sumbar dalam
Kaitannya
dengan
Status Sosial Budaya. IKIP Padang.
Muljadi,
A.J.
(2012).
Alternatif Perencanaannya
Dan
Di Taman Nasional Bukit
Jakarta:
Duabelas Provinsi Jambi”.
Kepariwisataan Perjalanan. Rajawali Pers Nyoman
S.Pendit
(2006).
Ilmu
Pariwisata. Jakarta: Pradya Paramita
Deskriptif. IKIP. Malang.
Kabupaten
Konservasi
Sumberdaya
Hutan. Fakultas Kehutanan. Institut
Pertanian
Bogor
Alam
Sugiyono.2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Restuti (2008), “Tingkat Daya Tarik Wisata
Departemen
(IPB).
Nasution (2000). Metode Penelitian
Objek
Skripsi.
Di
Kebumen”.
Skripsi
.PMIPA,
Departemen
Geografi,
Universitas Indonesia. Romani, Siam (2016), “Penilaian Potensi Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Serta
R&D.
Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik indonesia nomor
10
tahun
2009
tentang kepariwisataan Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.